css referat uveitis

30
CLINICAL SCIENCE SESSION UVEITIS Preseptor : M. Kautsar Boesoirie, dr, Sp.M, MM Nina Ratnaningsih, dr, Sp.M, MSc Nurani Nashuha Arief Shendy Ardaneswari Sothinathan

Upload: shendy-ardaneswari

Post on 28-Jan-2016

88 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

uveitis

TRANSCRIPT

Page 1: CSS referat Uveitis

CLINICAL SCIENCE SESSIONUVEITIS

Preseptor : M. Kautsar Boesoirie, dr, Sp.M, MM

Nina Ratnaningsih, dr, Sp.M, MSc

Nurani Nashuha Arief

Shendy Ardaneswari

Sothinathan

Page 2: CSS referat Uveitis

UVEA

• Uvea merupakan lapisan vaskuler berpigmen dari dinding bola mata yang terletak antara korneasklera dan neuroepitelium.

• Uvea terdiri atas tiga bagian yaitu iris, badan siliaris dan koroid.

• Berfungsi sebagai nurisi ke mata, regulator sinar ke retina, imunologi (koroid), produksi aquous humor (korpus siliaris)

Page 3: CSS referat Uveitis
Page 4: CSS referat Uveitis

• Koroid merupakan bagian posterior dari uvea yang terletak antara retina dan sklera. Terdapat tiga lapisan vaskuler koroid, yaitu vaskuler besar, sedang dan kecil. Pada bagian interna koroid dibatasi oleh membran Bruch, sedangkan di bagian luar terdapat suprakoroidal.

Vaskularisasi • uvea : Arteri siliaris anterior & posterior berasal dari

arteri oftalmika• Iris & badan siliaris : sirkulus arteri mayoris iris yang

terletak di badan siliaris yang merupakan anomostosis arteri siliaris anterior dan posterior longus

• Koroid : arteri siliaris posterior longus dan brevis

Page 5: CSS referat Uveitis
Page 6: CSS referat Uveitis

UVEITIS

Page 7: CSS referat Uveitis

UVEITIS | DEFINISI• Uveitis (peradangan traktus uvealis).• Bentuk uveitis paling sering adalah uveitis anterior akut

(iritis), umumnya unilateral dan ditandai adanya riwayat sakit, fotofobia, penglihatan kabur, mata merah tanpa tahi mata purulen, dan pupil kecil atau ireguler.

Page 8: CSS referat Uveitis

EPIDEMIOLOGI• Uveitis umumnya unilateral • biasanya terjadi pada dewasa muda dan usia

pertengahan. 20-50th

• Berpengaruh terhadap 10-20% kasus kebutaan pada negara maju. Lebih banyak ditemukan pada negara berkembang.

• Pada kebanyakan kasus tidak diketahui penyebabnya. Pada uveitis posterior, retina hampir selalu terinfeksi secara sekunder (korioretinitis).

Page 9: CSS referat Uveitis

PATOFISIOLOGI• Efek langsung suatu infeksi atau fenomena alergi sebagai reaksi

hipersensitivitas.• Radang iris dan badan siliar menyebabkan rusaknya blood aqueous

barrier sehingga meningkatkan protein, fibrin dan sel sel radang dalam humor akuos (flare dalam slit lamp)

• Pada proses inflamasi akut dapat dijumpai sel sel radang dalam bilik mata depan (hipopion), atau migrasi sel eritrosit ke dalam COA (hifema).

• Sel sel radang, fibrin dan fibroblast dapat menimbulkan perlekatan antara iris dan kapsul lensa bagian anterior (sinekia posterior) atau antara iris dengan endotel kornea (sinekia anterior). Perlekatan tesebut dan dengan tertutupnya travekular akan menghambat aliran akuos huor dari bilik mata belakang dan mendorong iris kedepan.

• Tekanan bola mata akan meningkatan dan dapat terjadi glaukoma sekunder

Page 10: CSS referat Uveitis

Antigen/etiologi dari luar

Alergi, mekanisme

hipersentivitas

Dilatasi pembuluh kecial,

hiperemi perikornial

(perikorneal vasculer injection)

Kenaikan permeabilitas

pembuluh darah

Eksudasi, iris edema, pucat, pupil refleks, pupil miosis

Migrasi sel radang ke COA

(flare +)

Penumpukan sel radang di

COA(hipopion, proses akut)

Migrasi eritrosit ke COA(hifema,

proses akut)

Sel radang melekat pada

endotel kornea (keratic

precipitate)

Sel radang menyebabkan iris

melekat ke kapsul lensa

anterior/ posterior (sinekia

ant/post)

Sel radang menutup pupil

Gangguan aliran aquos humor dan peningkatan TIO

Gangguan metabolisme

lensa

Peradangan yang menyebar

Page 11: CSS referat Uveitis

KLASIFIKASIUveitis dibagi menjadi 4 klasifikasi yaitu anatomis, klinis, etiologis dan patologis.

A. Klasifikasi Uveitis berdasarkan letak anatomis terbagi atas :• Uveitis anterior

• Iritis : inflamasi yang dominan pada iris• Iridoiklitis : inflamasi pada iris dan pars plicata

• Uveitis intermediate

inflamasi dominan pada pars plana dan retina perifer• Posterior Uveitis

inflamasi bagian uvea di belakang batas basis vitreus.• Panuveitis : inflamasi pada seluruh uvea

Page 12: CSS referat Uveitis
Page 13: CSS referat Uveitis
Page 14: CSS referat Uveitis

B. Klasifikasi uveitis berdasarkan manisfestasi klinis :• Uveitis akut

• Onset tiba-tiba, menetap sampai 6 minggu atau kurang• bisa infeksi akut yang berulang

• Uveitis kronis• Menetap lebih dari 3 bulan• bisa tanpa gejala

Page 15: CSS referat Uveitis

C. Klasifikasi Etiologi• Uveitis eksogen

trauma, invasi miikrorganisme atau agen lain dari luar tubuh• Uveitis endogen :

• yang berhubungan dengan penyakit sistemik• infeksi• uveitis spesifik idiopatik • uveitis non spesifik idiopatik

Page 16: CSS referat Uveitis

• D. Klasifikasi uveitis berdasarkan patologis:1. Uveitis non granulomatosa

Infiltrasi dominan limfosit pada koroid

2. Uveitis granulomatosa

koroid dominan sel epiteloid dan sel sel raksasa multinukelus

Page 17: CSS referat Uveitis

MANIFESTASI KLINISGejala minimal pada uveitis anterior kronik• Tanda Subjektif :

• fotofobia• nyeri• mata merah• visus menurun• Lakrimasi

• Tanda Objektif :• injeksi siliar• keratic precipitates (KP)• Nodul iris• Aquous cell• Vitreous cell cell• Aqueous flare• sinekia posterior

Page 18: CSS referat Uveitis

Gambaran Klinis Uveitis intermediate• Tanda subjektif

• Floater• Gangguan penglihatan akibat edema makular sistoid kronis

• Tanda objektif• Infiltrasi seluler vitreus (vitritis) dengan sel di COA dan tanpa lesi

inflamasi fundus

Page 19: CSS referat Uveitis

Gambaran Klinis Uveitis Posterior• Gejala :

• penglihatan mengambang (biasanya jika ada inflamasi perifer)• penglihatan ganda

• Tanda klinis :• perubahan vitreous• choroiditis• retinitis• vasculitis

Page 20: CSS referat Uveitis

Uveitis yang dihubungkan dengan Arthritis• Spondyloarthropathies :

• Ankylosing spondylitis• kadang disertai sacroiliitis• berhubungan erat dengan HLA-B27

• Reiter syndrome• gambaran pada mata :

• conjungtivitis • iritis akut• keratitis

• psoriatic arthritis• gambaran pada mata :

• conjungtivitis ---> 20%• Iritis akut• keratitis• Sjogren syndrome sekunder

• enteropathic arthritis• arthritis juvinile kronis• relapsing polychondritis

Page 21: CSS referat Uveitis

Uveitis pada penyakit non sistemik• Sarcoidosis

• Gambaran pada mata• Lesi segmen anterior pada konjungtiva, episklera dan kadang pada sklera• keratokonus sika• Uveitis anterior

• iridosiklitis akut• Iridosiklitis granulomatous akut

• Perubahan vitreus• Periphlebitis

• Granulomata retina dan preretina• Granulomata choroid• Retinopati sarcoid akut• Neovaskularisasi retina • Lesi nervus optikus :

• Granulomata focal• Papiloedema• Neovaskularisasi diskus• Edema disk presisten

Page 22: CSS referat Uveitis

Uveitis pada Penyakit Infeksi Sistemik• AIDS• Sphylis• TBC• Lepra• Toxoplasmosis

• Kongenital• Akut didapat• Toxoplasma retinitis

• Toxocariasis• Chronic endophthalmitis

• Uveitis anterior dan vitritis• mungkin terdapat granuloma perifer

Page 23: CSS referat Uveitis

• Uveitis virus• Herpes zoster iritis

• Non-granulomatous iritis dengan sedikit KP• reaksi COA ringan • komplikasi :

• atrofi iris• glaukoma sekunder• katarak sekunder

• Acute retinal necrosis (ARN)• Arteritis dan phelibitis pada retina dan koroid• Confluent necrotizing retinitis• vitritis ringan sampai berat

Page 24: CSS referat Uveitis

DIAGNOSIS BANDING• Konjungtivitis

• pada konjungtivitis penglihatan tidak kabur, respon pupil normal, terdapat sekret dan umumnya tidak disertai rasa sakit, fotofobia atau injeksi silier.

• Glaukoma sudut tertutup akut• terdapat pupil yang melebar tidak ada sinekia dan kornea

beruap/keruh

• Keratitis• dibedakan atas adanya defek epitel atau penebalan dan infiltrasi

stroma

Page 25: CSS referat Uveitis
Page 26: CSS referat Uveitis

PEMERIKSAAN PENUNJANG• Fluoresence angiografi

Penilaian edema intraokular, vaskulitis retina, neovaskularisasi sekunder pada koroid atau retina.• USG

Melihat keopakan vitreous, penebalan retina dan pelepasan retina• Biopsi korioretin

Page 27: CSS referat Uveitis

TATALAKSANA• Tujuan Pengobatan :

• Untuk mencegah komplikasi yang mengancam fungsi penglihatan• Mengurangi ketidaknyamanan pasien akibat uveitis• Jika mungkin, mengobati penyakit yang menjadi penyebab

• Empat kelompok obat yang digunakan untuk uveitis :• Midriatik : memberikan kenyamanan, mencegah

pembentukan sinekia posterior dan menghancurkan sinekia. • Steroid : hanya diberikan pada uveitis anterior.• Cyclosporin• Cytotoxic Agent

Page 28: CSS referat Uveitis

• Uveitits akibat infeksi harus diterapi dengan antibakteri atau antivirus yang sesuai.

• Obat obatan dan terapi operatif :• Kortikosteroid topikal, periokuler, sistemik, dan sikloplegia• Pemberian antiinflamasi non steroidal• Obat non sitotoksik : ankylating agent, antimetabolit (azatrioprin),

T-sel supresor (siklosporin)• Terapi operatif untuk evaluasi diagnosis (parasentesis, vitreus tap

dan biopsi kirioretinal untuk menyingkirkan neoplasma atau proses infeksi) bila diperlukan

• Terapi untuk memperbaiki dan mengatasi komplikasi : katarak, dsb.

Page 29: CSS referat Uveitis

KOMPLIKASI

• Uveitis anterior dan posterior dapat menyebabkan sinekia :• Anterior sinekia glaukoma• Posterior sinekia 2nd glaukoma sudut tertutup

• Miopi • Kehilangan penglihatan permanen• Katarak• Retinal detachment

Page 30: CSS referat Uveitis

PROGNOSIS• Umumnya prognosis baik dengan terapi yang sesuai