bimbingan kerohanian
TRANSCRIPT
8/10/2019 bimbingan kerohanian
http://slidepdf.com/reader/full/bimbingan-kerohanian 1/6
BIMBINGAN ROHANI PADA PASIEN
SALAH SATU WUJUD ASUHAN
KEPERAWATAN PROFESIONAL1.1 Latar Belakang
“Sakit” bukan hanya masalah fisik semata tetapi lebih luas dari itu yaitu menyangkut masalah
psiko juga Dengan demikian kepedulian terhadap mereka yang sakit seharusnya perlu dilihat
secara utuh dan menyeluruh dari segi bio, psiko, sosio, spiritual.Menyadari akan hal itu, makamulai mengembangkan pola pelayanan terpadu yang disebut “Pola Pelayanan Holistik”.
Pelayanan ini dilakukan oleh sebuah tim, yang terdiri dari berbagai profesi salah satunya perawat
dimaksudkan untuk dapat menjangkau dan membantu mengatasi masalah-masalah kesehatan
pada pasien, dan asuhan keperawatan profesional lah yang sangat dibutuhkan dalam proses
pengobatanya. dan tanggung jawab sebagai perawat profesional agar dapat memberikan pelayanan keperawatan yang optimal dalam memberikan asuhan keperawata pada pasien.
Perawat harus selalu memperhatikan dari segi bio,psiko,sosiodanspiritual.Cikinihttp://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/32_PelaynSosiomedikd
iRSPGICikini91.pdf/32_PelaynSosiomedikdiRSPGICikini91.html
Tetapi terkadang seorang perawat melalaikan hal yang sepele tetapi sangat dibutuh pasien
apalagi pasien yang menderita sakit terminal oleh karena itu pelayanan spiritual dalam bebtuk
bimbingan rohani secara psiko pasien akan tenang jika dibacakan do’a. Seperti yan dilakukan di
rumah sakit islam sesungguhnya pasien pasien yang di rumah sakit umum pun jugamembutuhkan oleh karena itu kami memberi judul makalah ini ”BIMBINGAN ROHANI PADA
PASIEN SALAH SATU WUJUD ASUHAN KEPERAWATAN PROFESIONAL” Makalah iniditulis dengan maksud untuk memberikan sumbangan pikiran bagi peningkatan asuhankeperawatan pfofesional dan meningkatkan psikis pasien menunjang dalam proses
penyembuhan.
1.2 Tujuan Penyusunan Makalah
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah:
1. Mengetahui bimbingan rohani pada pasien yang merupakan asuhan keperawatan profesional
memberikan ketenangan pada pasien
1.3 Manfaat Penyusunan Makalah
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penyusunan makalah ini adalah:
1. sebagai perawat professional dapat bertanggung jawab dapat memberikan pelayanan
keperawatan yang optimal dalam memberikan asuhan keperawata pada klien. Perawat
8/10/2019 bimbingan kerohanian
http://slidepdf.com/reader/full/bimbingan-kerohanian 2/6
harus selalu memperhatikan keadaan secara individual dari segi bio, psiko, sosial, dan
spiritual
1.4 Metode Penulisan Makalah
Adapun metode penulisan yang makalah yang digunakan:
1. study library yang di ambil dari sumber-sumber buku dan internet2. konsultasi dengan pembimbing
3. bekerja sama dengan anggota kelompok
1.5 Pengertian keperawatan
Keperawatan adalah salah satu bentuk pelayanan kesehatan, dituntut untuk lebih meningkatkan profesionalisme sehingga dapat mengimbangi kemajuan – kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi kesehatan yang semakin maju pesat, dengan mengembangkan potensi yang sudah
dimiliki untuk memenuhi tuntutan masyarakat yang semakain tinggi terhadap pelayanankeperawatan. dan tanggung jawab sebagai perawat profesional agar dapatamemberikan pelayanan keperawatan yang optimal dalam memberikan asuhan keperawata pada klien. Perawat
harus selalu memperhatikan keadaan secara individual dari segi bio, psiko, sosial dan spiritual.
://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/32_PelaynSosiomedikdiRSPGICikini91.pdf/32_PelaynSosiomedikdiRSPGICikini91.html
1.6 Pelayanan Pasien Secara Komprehensip ( Bio, Psiko, sosio dan Spiritual) 1.6.1
pelayanan secara bio
Seorang perawat adalah profesi yang diharapkan selalu care (peduli) terhadap klien pasien yang
tidak hanya sebagai objek tapi juga subjek. Salah satu pelayanan secara bio ikut menentukankeputusan akan pengobatan/ terapi/perawatan terhadap pasien. Salah satu contohnya adalah
misalnya klien mengalami batuk perawat mengkaji Jika klien batuk dan dahaknya sulit keluar,maka perawat mengajarkan cara bagaimana batuk yang efektif untuk mengeluarkan dahaknya
atau dengan memberikan fisioterapi, memberikan obat, makanan sesuai dengan keadaan penyakit
pasien, dan memberikan asupan nutrisi-nutrisi untuk mengurangi rasa sakitnya.
1.6.2 Pelayanan Secara Psiko
kondisi lingkungan yang negatif dapat menyebabkan stress fisik dan berpengaruh buruk terhadap
emosi pasien. Oleh karena itu ditekankan kepada pasien menjaga rangsangan fisiknya.
Mendapatkan sinar matahari, makanan yang menarik dan aktivitas manual dapat merangsanagsemua faktor untuk membantu pasien dalam mempertahankan emosinya.dan peran
perawat melakukan Komunikasi dengan pasien adanya sikap care, memberikan arahan padakeluarga komunikasi tentang pasien yang dilakukan dokter dan keluarganya sebaiknya dilakukan
dilingkungan pasien dan bila kurang baik dilakukan jauh dari pendengaran pasien. Perawat tidak
boleh memberikan harapan yang terlalu muluk, menasehati yang berlebihan tentang kondisi penyakitnya. Selain itu membicarkan kondisi-kondisi lingkungna dimana dia berada atau cerita
8/10/2019 bimbingan kerohanian
http://slidepdf.com/reader/full/bimbingan-kerohanian 3/6
hal-hal yang menyenangkan dan para pengunjung yang baik dapat memberikan rasa nyaman.
Sehingga hal tersebut dapat memberikan psikologis yang baik yang dapat membantu
dalamprosespenyembuhan.
1.6.3 Pelayanan secara sosio Pelayanan yang
dilakuakan perawat secara sosio adalah perawat sebagai:
1) Mediator : bertindak sebagai penghubung, perantara atau penengah antara pasien dengan
pihak-pihak yang terkait dirumah sakit (misal : dokter, perawat, bagian keuangan, bagiankerohanian) ataupun dengan lembaga-lembaga di luar rumah sakit yang terlibat dalam upaya
pemberian bantuan.
2) Motivator/dinamisator : bertindak sebagai pendorong, pemberi semangat dan pemberi
dukungan kepada pasien maupun keluarganya, agar dapat mengatasi sendiri masalah yang
dialami.
3 ) Advokasi (pembelaan) : bertindak sebagai pembela, pada kasus-kasus pasien maupunkeluarganya (sebagai pihak yang benar) dirugikan oleh pihak lain. Bantuan ini dilakukan, jikamemang pasien tidak bisa mengatasi masalahnya sendiri.
4) Fasilitator : bertindak sebagai penyedia informasi, jika pasien kurang memahami sesuatu.Informasi yang diberikan tidak terbatas (artinya, bisa mengenai hal apapun) sejauh yang
diketahui secara pasti oleh tim.
1.6.4 Pelayaanan secara spiritual
Spiritualitas (spirituality) merupakan sesuatu yang dipercayai oleh seseorang dalam
hubungannya dengan kekuatan yang lebih tinggi (Tuhan), yang menimbulkan suatu kebutuhanserta kecintaan terhadap adanya Tuhan, dan
permohonan maaf atas segala kesalahan yang pernah diperbuat (Alimul.2006). Hubungan
keyakinan dengan pelayanan kesehatan
Kebutuhan spiritual merupakan kebutuhan dasar yang dibutuhkan oleh setiap manusia. Apabilaseseorang dalam keadaan sakit, maka hubungan dengan Tuhannya pun semakin dekat,
mengingat seseorang dalam kondisi sakit menjadi lemah dalam segala hal, tidak ada yang
mampu membangkitkannya dari kesembuhan, kecuali Sang Pencipta. Dalam pelayanankesehatan, perawat sebagai petugas kesehatan harus memiliki peran utama dalam memenuhi
kebutuhan spiritual. Perawat dituntut mampu memberikan pemenuhan yang lebih pada saat
pasien kritis atau menjelang ajal. Dengan demikian, terdapat keterkaitan antara keyakinandengan pelayanan kesehatan, dimana kebutuhan dasar manusia yang diberikan melalui pelayanankesehatan tidak hanya berupa aspek biologis, tetapi juga aspek spiritual. Aspek spiritual dapat
membantu membangkitkan semangat pasien dalam proses penyembuhan.
untukhttp://ged3kert4.blogspot.com/2009/08/proposal-pengaruh-pemenuhan.html
1.7 Bimbingan Rohani Pada Pasien
8/10/2019 bimbingan kerohanian
http://slidepdf.com/reader/full/bimbingan-kerohanian 4/6
1.7.1 Peran agama terhadap kndisi pasien
1. Peran agama terhadap kondisi psikologi
orang yang merasa dirinya dekat dengan Tuhan, diharapkan akan timbul rasa tenang dan aman,
yang merupakan salah satu ciri sehat mental yaitu:
1. mengatur pola hidup individu dengan kebiasaan hidup sehat
2. memperbaiki per¬sepsi ke arah positif
3. memiliki cara penyelesaian masalah yang spesifik
4. mengembangkan emosi positif
5. mendorong kepada kondisi yang lebih sehat
2. Peran agama terhadap kondisi sosio
Umumnya para penganut agama akan melakukan kegiatan ibadah atau kegiatan sosial lainnya
secara bersama-sama. Dan kegiatan bersama seperti ini dilakukan secara berulang-ulang,sehingga dapat menimbulkan rasa kebersamaan dan meningkatkan solidaritas antarjamaah.
bahwa orang dengan skor religiusitas tinggi, pada umumnya dapat mem¬bina keharmonisan
keluarga, dan pada umumnya dapat membina hubungan yang baik di antara keluarga.
3. Peran agama terhadap kondisi psikologik
Peran yang cukup mendasar tentang peran keagamaan terhadap perubahan fisik – biologik,sebagaimana dituntut oleh para pakar yang berorientasi fisikalistik. yang mendapatkan bukti
bahwa dengan perkataan yang baik dan halus sebagaimana perkataan orang yang sedang berdoa
dapat mengubah partikel air menjadi kristal heksagonal yang indah, dan selanjutnya bermanfaatdalam upaya kesehatan secara umum. Penelitian yang mencari kaitan antara sholat tahajud
dengan kesehatan telah dilakukan oleh Sholeh (2000), dan mendapatkan: bahwa mereka yang
melaksanakan sholat tahajud secara rutin, setelah 4 minggu akan menunjukkan peningkatankadar limfosit dan kadar imunoglobulin, dan terus meningkat sampai minggu ke delapan.
Meningkatnya kadar limfosit dan imunoglobulin meng¬gambarkan makin tingginya daya tahan
tubuh secara imunologik. Pengaruh puasa Ramadhan terhadap kesehatan telah diteliti pula oleh
Zainullah (2005), dengan sampel para santri suatu pondok pesantren. Penelitian dilakukan 3
minggu sebelum Ramadhan sampai dengan puasa hari ke-26. Penilaian terhadap substansiimunologik.Dari ketiga hal diatas maka peran perawat dengan memberikan bimbingan secara
koprehensip yaitu melalui keagamaan akan pengaruh terhadap kondisi bio,psiko,sosio danspiritual
1.7.2 Adapun manfaat bagi rumah sakit kegiatan bimbingan spiritual
8/10/2019 bimbingan kerohanian
http://slidepdf.com/reader/full/bimbingan-kerohanian 5/6
Tidak ada orang yang ingin menderita sakit dan semua orang yang sakit pasti menginginkan
kesembuhan. Salah satu cara meningkatkan kesembuhan adalah dengan memberikan bimbingan
rohani dan spiritual. Hal ini sesuai dengan hasil pertemuan psikiater dan konselor sedunia diWina Austria, Juni
2003 tentang urgensi bimbingan spiritual sebagai sarana peningkatan religiusitas pasien.Bimbingan spiritual ternyata berdampak kepada peningkatan kesembuhan dan motivasi pasien.
Dalam konteks ini, bimbingan spiritual merupakan pelengkap pengobatan dan pelayanan medis
di rumah sakit. Seperti halnya: IMZ merupakan salah satu jejaring Baznas Dompet Dhuafa yang bergerak di bidang pendidikan, pelatihan, konsultasi, publikasi,dan riset seputar zakat . Terilhami
dengan kesuksesan program bimbingan Dhuafa dengan nama Bimbingan Rohani Pasien (BRP),
maka IMZ bersama BRP – LPM Baznas Dompet Dhuafa menggagas pelatihan SCOPE, Spiritual
Care On Patient. Kesuksesan program Bimbingan Rohani Pasien dapat terlihat dengan sudah berjalannya program ini di beberapa rumah sakit di sekitar Jakarta dan terus berdatangannya
permintaan dari rumah sakit lain di berbagai daerah. Adapun bagi rumah sakit kegiatan
bimbingan spiritual jelas dapat memberikan nilai tambah dalam hal pelayanan bagi
pasiennya, Manfaat yang akan diperoleh:
· Perawat mengetahui pentingnya memberikan bimbingan spiritual kepada orang yang sedangsakit.
· Perawat memahami tata cara bimbingan spiritual untuk pasien sesuai
dengan tuntunan Islam.
· Perawat mampu mereplikasi dan menjalankan kegiatan bimbingan
spiritual bagi pasien di tempat kerjanya.
· rumah sakit mendapat citra yang baik di mata masyarakat. nilai
http://www.mail-archive.com/[email protected]/msg01343.htm.l
1.7.3 Perawat profesional Harus Punya Rasa Cinta & Kasih
Peranan dokter dan perawat tidak sebatas memberikan pengobatan secara fisik melainkan juga pengobatan psikis (kejiwaan) pasien. Diyakini, dengan
bantu oleh terapi secara psikis akan lebih membantu kesembuhan pasien karena kondisikejiwaannya lebih tenang.
Hal tersebut dikatakan oleh dosen Program Studi Ilmu Kepe-rawatan (PSIK) FK Unpad, Dra.Suharyati Samba, dalam seminar perawat rohani Islam di Akper Aisyiyah, Selasa (31/8).
Menurut Suharyati, kedudukan perawat amat
8/10/2019 bimbingan kerohanian
http://slidepdf.com/reader/full/bimbingan-kerohanian 6/6
penting, karena satu-satunya tenaga kesehatan yang secara 24 jam dituntut untuk selalu di
samping pasien. Kebutuhan dasar manusia dalam pandangan keperawatan meliputi biologi,
psikis, sosial, dan spiritual hingga fungsi perawat untuk membantu pasien,”
Dalam menjalankan tugas, seorang perawat harus melandasi kepada pikiran dan perasaan
cinta, afeksi, dan komitmen mendalam kepada pasiena dapat dilakukan dengan cara:
1. Perawat juga bisa membimbing ritual keagamaan sesuai dengan keyakinan klien, seperti cara
bertayamum, salat sambil tiduran, atau berzikir dan berdoa. “Bila perlu perawat dapatmendatangkan guru agama pasien untuk dapat memberikan bimbingan rohani hingga merasa
tenang dan damai. Dalam kondisi sakaratul maut perawat berkewajiban mengantarkan klien agar
wafat dengan damai dan bermartabat.
2. Tugas seorang perawat, menekankan pasien agar tidak berputus asa apalagi menyatakan
kepada pasiennya tidak memiliki harapan hidup lagi. “Pernyataan tidak memiliki harapan hidupuntuk seorang muslim tidak dapat dibenarkan. Meski secara medis tidak lagi bisa menanganinya,
tapi kalau Allah bisa saja menyembuhkannya dengan mengabaikan hukum sebab akibat,”katanya.
3. Perawat juga memandu pasiennya untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT hingga
kondisinya semakin saleh yang bisa mendatangkan
s”manjurnya” doa. Sedangkan Isep Zainal Arifin menekankan, perawat bisa memberikan
bimbingan langsung seperti tukar pikiran, berdoa bersama, dan bimbingan ibadah. “Bimbingantak langsung bisa berupa
ceramah, percikan kata hikmah, buletin, doa tertulis, maupun tuntunan ibadah secara tertulis.
Dengan bimbingan itu diharapkan dapat membantu proses kesembuhan pasien,” timpalnya.