bimbingan kerohanian

6
BIMBINGAN ROHANI PADA PASIEN SALAH SA TU WUJUD ASUHAN KEPERAWATAN PROFESIONAL 1.1 Latar Belakang “Sakit” bukan hanya masalah fisik semata tetapi lebih luas dari itu yaitu menyangkut masalah  psiko juga Dengan demikian kepedulian terhadap mereka yang sakit seharusnya perlu dilihat secara utuh dan menyeluruh dari segi bio, psiko, sosio, spiritual.Menyadari akan hal itu, maka mulai mengembangkan pola pelayanan terpadu yang disebut “Pola Pelayanan Holistik”. Pelayanan ini dilakukan oleh sebuah tim, yang terdiri dari berbagai profesi salah satunya perawat dimaksudkan untuk dapat menjangkau dan membantu mengatasi masalah-masalah kesehatan  pada pasien, dan asuhan keperawatan profesional lah yang sangat dibutuhkan dalam proses  pengobatanya. dan tanggung jawab sebagai perawat profesional agar dapat memberikan  pelayanan keperawatan yang optimal dalam memberikan asuhan keperawata pada pasien. Perawat harus selalu memperhatikan dari segi  bio,psiko,sosiodanspiritual.Cikinihttp ://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/32_PelaynSosiomedikd iRSPGICikini91.pdf/32_PelaynSosiomedikdiRSPGICikini91.html  Tetapi terkadang seorang perawat melalaikan hal yang sepele tetapi sangat dibutuh pasien apalagi pasien yang menderita sakit terminal oleh karena itu pelayanan spiritual dalam bebtuk  bimbingan rohani secara psiko pasien akan tenang jika dibacakan do’a. Seperti yan dilakukan di rumah sakit islam sesungguhnya pasien pasien yan g di rumah sakit umum pun juga membutuhkan oleh karena itu k ami memberi judul makalah ini ”BIMBINGAN ROHANI PADA PASI EN SALAH SATU WUJUD ASUHAN KEPERAWATAN PROFESIONAL” Makalah ini ditulis dengan maksud untuk memberikan sumbangan pikiran bagi peningkatan asuhan keperawatan pfofesional dan meningkatkan psikis pasien men unjang dalam proses  penyembuhan. 1.2 Tujuan Penyusunan Makalah Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah: 1. Mengetahui bimbingan rohani pada pasien yang merupakan asuhan keperawatan profesional memberikan ketenangan pada pasien  1.3 Manfaat Penyusunan Makalah  Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penyusunan makalah ini adalah: 1. sebagai perawat professional dapat bertanggung jawab dapat memberikan pelayanan keperawatan yang optimal dalam memberikan asuhan keperawata pada klien. Perawat

Upload: abdul-gamal

Post on 02-Jun-2018

224 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: bimbingan kerohanian

8/10/2019 bimbingan kerohanian

http://slidepdf.com/reader/full/bimbingan-kerohanian 1/6

BIMBINGAN ROHANI PADA PASIEN

SALAH SATU WUJUD ASUHAN

KEPERAWATAN PROFESIONAL1.1 Latar Belakang 

“Sakit” bukan hanya masalah fisik semata tetapi lebih luas dari itu yaitu menyangkut masalah

 psiko juga Dengan demikian kepedulian terhadap mereka yang sakit seharusnya perlu dilihat

secara utuh dan menyeluruh dari segi bio, psiko, sosio, spiritual.Menyadari akan hal itu, makamulai mengembangkan pola pelayanan terpadu yang disebut “Pola Pelayanan Holistik”.

Pelayanan ini dilakukan oleh sebuah tim, yang terdiri dari berbagai profesi salah satunya perawat

dimaksudkan untuk dapat menjangkau dan membantu mengatasi masalah-masalah kesehatan

 pada pasien, dan asuhan keperawatan profesional lah yang sangat dibutuhkan dalam proses

 pengobatanya. dan tanggung jawab sebagai perawat profesional agar dapat memberikan pelayanan keperawatan yang optimal dalam memberikan asuhan keperawata pada pasien.

Perawat harus selalu memperhatikan dari segi bio,psiko,sosiodanspiritual.Cikinihttp://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/32_PelaynSosiomedikd

iRSPGICikini91.pdf/32_PelaynSosiomedikdiRSPGICikini91.html  

Tetapi terkadang seorang perawat melalaikan hal yang sepele tetapi sangat dibutuh pasien

apalagi pasien yang menderita sakit terminal oleh karena itu pelayanan spiritual dalam bebtuk

 bimbingan rohani secara psiko pasien akan tenang jika dibacakan do’a. Seperti yan dilakukan di

rumah sakit islam sesungguhnya pasien pasien yang di rumah sakit umum pun jugamembutuhkan oleh karena itu kami memberi judul makalah ini ”BIMBINGAN ROHANI PADA

PASIEN SALAH SATU WUJUD ASUHAN KEPERAWATAN PROFESIONAL” Makalah iniditulis dengan maksud untuk memberikan sumbangan pikiran bagi peningkatan asuhankeperawatan pfofesional dan meningkatkan psikis pasien menunjang dalam proses

 penyembuhan.

1.2 Tujuan Penyusunan Makalah 

Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah:

1. Mengetahui bimbingan rohani pada pasien yang merupakan asuhan keperawatan profesional

memberikan ketenangan pada pasien 

1.3 Manfaat Penyusunan Makalah 

Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penyusunan makalah ini adalah:

1.  sebagai perawat professional dapat bertanggung jawab dapat memberikan pelayanan

keperawatan yang optimal dalam memberikan asuhan keperawata pada klien. Perawat

Page 2: bimbingan kerohanian

8/10/2019 bimbingan kerohanian

http://slidepdf.com/reader/full/bimbingan-kerohanian 2/6

harus selalu memperhatikan keadaan secara individual dari segi bio, psiko, sosial, dan

spiritual

1.4 Metode Penulisan Makalah 

Adapun metode penulisan yang makalah yang digunakan:

1.  study library yang di ambil dari sumber-sumber buku dan internet2.  konsultasi dengan pembimbing

3.   bekerja sama dengan anggota kelompok

1.5 Pengertian keperawatan

Keperawatan adalah salah satu bentuk pelayanan kesehatan, dituntut untuk lebih meningkatkan profesionalisme sehingga dapat mengimbangi kemajuan –  kemajuan ilmu pengetahuan dan

teknologi kesehatan yang semakin maju pesat, dengan mengembangkan potensi yang sudah

dimiliki untuk memenuhi tuntutan masyarakat yang semakain tinggi terhadap pelayanankeperawatan. dan tanggung jawab sebagai perawat profesional agar dapatamemberikan pelayanan keperawatan yang optimal dalam memberikan asuhan keperawata pada klien. Perawat

harus selalu memperhatikan keadaan secara individual dari segi bio, psiko, sosial dan spiritual.

://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/32_PelaynSosiomedikdiRSPGICikini91.pdf/32_PelaynSosiomedikdiRSPGICikini91.html

1.6 Pelayanan Pasien Secara Komprehensip ( Bio, Psiko, sosio dan Spiritual) 1.6.1

 pelayanan secara bio

Seorang perawat adalah profesi yang diharapkan selalu care (peduli) terhadap klien pasien yang

tidak hanya sebagai objek tapi juga subjek. Salah satu pelayanan secara bio ikut menentukankeputusan akan pengobatan/ terapi/perawatan terhadap pasien. Salah satu contohnya adalah

misalnya klien mengalami batuk perawat mengkaji Jika klien batuk dan dahaknya sulit keluar,maka perawat mengajarkan cara bagaimana batuk yang efektif untuk mengeluarkan dahaknya

atau dengan memberikan fisioterapi, memberikan obat, makanan sesuai dengan keadaan penyakit

 pasien, dan memberikan asupan nutrisi-nutrisi untuk mengurangi rasa sakitnya.

1.6.2 Pelayanan Secara Psiko

kondisi lingkungan yang negatif dapat menyebabkan stress fisik dan berpengaruh buruk terhadap

emosi pasien. Oleh karena itu ditekankan kepada pasien menjaga rangsangan fisiknya.

Mendapatkan sinar matahari, makanan yang menarik dan aktivitas manual dapat merangsanagsemua faktor untuk membantu pasien dalam mempertahankan emosinya.dan peran

 perawat melakukan Komunikasi dengan pasien adanya sikap care, memberikan arahan padakeluarga komunikasi tentang pasien yang dilakukan dokter dan keluarganya sebaiknya dilakukan

dilingkungan pasien dan bila kurang baik dilakukan jauh dari pendengaran pasien. Perawat tidak

 boleh memberikan harapan yang terlalu muluk, menasehati yang berlebihan tentang kondisi penyakitnya. Selain itu membicarkan kondisi-kondisi lingkungna dimana dia berada atau cerita

Page 3: bimbingan kerohanian

8/10/2019 bimbingan kerohanian

http://slidepdf.com/reader/full/bimbingan-kerohanian 3/6

hal-hal yang menyenangkan dan para pengunjung yang baik dapat memberikan rasa nyaman.

Sehingga hal tersebut dapat memberikan psikologis yang baik yang dapat membantu

dalamprosespenyembuhan.

1.6.3 Pelayanan secara sosio Pelayanan yang

dilakuakan perawat secara sosio adalah perawat sebagai:

1) Mediator : bertindak sebagai penghubung, perantara atau penengah antara pasien dengan

 pihak-pihak yang terkait dirumah sakit (misal : dokter, perawat, bagian keuangan, bagiankerohanian) ataupun dengan lembaga-lembaga di luar rumah sakit yang terlibat dalam upaya

 pemberian bantuan.

2) Motivator/dinamisator : bertindak sebagai pendorong, pemberi semangat dan pemberi

dukungan kepada pasien maupun keluarganya, agar dapat mengatasi sendiri masalah yang

dialami.

3 ) Advokasi (pembelaan) : bertindak sebagai pembela, pada kasus-kasus pasien maupunkeluarganya (sebagai pihak yang benar) dirugikan oleh pihak lain. Bantuan ini dilakukan, jikamemang pasien tidak bisa mengatasi masalahnya sendiri.

4) Fasilitator : bertindak sebagai penyedia informasi, jika pasien kurang memahami sesuatu.Informasi yang diberikan tidak terbatas (artinya, bisa mengenai hal apapun) sejauh yang

diketahui secara pasti oleh tim.

1.6.4 Pelayaanan secara spiritual

Spiritualitas (spirituality) merupakan sesuatu yang dipercayai oleh seseorang dalam

hubungannya dengan kekuatan yang lebih tinggi (Tuhan), yang menimbulkan suatu kebutuhanserta kecintaan terhadap adanya Tuhan, dan

 permohonan maaf atas segala kesalahan yang pernah diperbuat (Alimul.2006). Hubungan

keyakinan dengan pelayanan kesehatan

Kebutuhan spiritual merupakan kebutuhan dasar yang dibutuhkan oleh setiap manusia. Apabilaseseorang dalam keadaan sakit, maka hubungan dengan Tuhannya pun semakin dekat,

mengingat seseorang dalam kondisi sakit menjadi lemah dalam segala hal, tidak ada yang

mampu membangkitkannya dari kesembuhan, kecuali Sang Pencipta. Dalam pelayanankesehatan, perawat sebagai petugas kesehatan harus memiliki peran utama dalam memenuhi

kebutuhan spiritual. Perawat dituntut mampu memberikan pemenuhan yang lebih pada saat

 pasien kritis atau menjelang ajal. Dengan demikian, terdapat keterkaitan antara keyakinandengan pelayanan kesehatan, dimana kebutuhan dasar manusia yang diberikan melalui pelayanankesehatan tidak hanya berupa aspek biologis, tetapi juga aspek spiritual. Aspek spiritual dapat

membantu membangkitkan semangat pasien dalam proses penyembuhan.

untukhttp://ged3kert4.blogspot.com/2009/08/proposal-pengaruh-pemenuhan.html

1.7 Bimbingan Rohani Pada Pasien 

Page 4: bimbingan kerohanian

8/10/2019 bimbingan kerohanian

http://slidepdf.com/reader/full/bimbingan-kerohanian 4/6

1.7.1 Peran agama terhadap kndisi pasien

1. Peran agama terhadap kondisi psikologi 

orang yang merasa dirinya dekat dengan Tuhan, diharapkan akan timbul rasa tenang dan aman,

yang merupakan salah satu ciri sehat mental yaitu:

1. mengatur pola hidup individu dengan kebiasaan hidup sehat

2. memperbaiki per¬sepsi ke arah positif

3. memiliki cara penyelesaian masalah yang spesifik

4. mengembangkan emosi positif

5. mendorong kepada kondisi yang lebih sehat

2. Peran agama terhadap kondisi sosio 

Umumnya para penganut agama akan melakukan kegiatan ibadah atau kegiatan sosial lainnya

secara bersama-sama. Dan kegiatan bersama seperti ini dilakukan secara berulang-ulang,sehingga dapat menimbulkan rasa kebersamaan dan meningkatkan solidaritas antarjamaah.

 bahwa orang dengan skor religiusitas tinggi, pada umumnya dapat mem¬bina keharmonisan

keluarga, dan pada umumnya dapat membina hubungan yang baik di antara keluarga.

3. Peran agama terhadap kondisi psikologik  

Peran yang cukup mendasar tentang peran keagamaan terhadap perubahan fisik  –  biologik,sebagaimana dituntut oleh para pakar yang berorientasi fisikalistik. yang mendapatkan bukti

 bahwa dengan perkataan yang baik dan halus sebagaimana perkataan orang yang sedang berdoa

dapat mengubah partikel air menjadi kristal heksagonal yang indah, dan selanjutnya bermanfaatdalam upaya kesehatan secara umum. Penelitian yang mencari kaitan antara sholat tahajud

dengan kesehatan telah dilakukan oleh Sholeh (2000), dan mendapatkan: bahwa mereka yang

melaksanakan sholat tahajud secara rutin, setelah 4 minggu akan menunjukkan peningkatankadar limfosit dan kadar imunoglobulin, dan terus meningkat sampai minggu ke delapan.

Meningkatnya kadar limfosit dan imunoglobulin meng¬gambarkan makin tingginya daya tahan

tubuh secara imunologik. Pengaruh puasa Ramadhan terhadap kesehatan telah diteliti pula oleh

Zainullah (2005), dengan sampel para santri suatu pondok pesantren. Penelitian dilakukan 3

minggu sebelum Ramadhan sampai dengan puasa hari ke-26. Penilaian terhadap substansiimunologik.Dari ketiga hal diatas maka peran perawat dengan memberikan bimbingan secara

koprehensip yaitu melalui keagamaan akan pengaruh terhadap kondisi bio,psiko,sosio danspiritual

1.7.2 Adapun manfaat bagi rumah sakit kegiatan bimbingan spiritual

Page 5: bimbingan kerohanian

8/10/2019 bimbingan kerohanian

http://slidepdf.com/reader/full/bimbingan-kerohanian 5/6

Tidak ada orang yang ingin menderita sakit dan semua orang yang sakit pasti menginginkan

kesembuhan. Salah satu cara meningkatkan kesembuhan adalah dengan memberikan bimbingan

rohani dan spiritual. Hal ini sesuai dengan hasil pertemuan psikiater dan konselor sedunia diWina Austria, Juni

2003 tentang urgensi bimbingan spiritual sebagai sarana peningkatan religiusitas pasien.Bimbingan spiritual ternyata berdampak kepada peningkatan kesembuhan dan motivasi pasien.

Dalam konteks ini, bimbingan spiritual merupakan pelengkap pengobatan dan pelayanan medis

di rumah sakit. Seperti halnya: IMZ merupakan salah satu jejaring Baznas Dompet Dhuafa yang bergerak di bidang pendidikan, pelatihan, konsultasi, publikasi,dan riset seputar zakat . Terilhami

dengan kesuksesan program bimbingan Dhuafa dengan nama Bimbingan Rohani Pasien (BRP),

maka IMZ bersama BRP –  LPM Baznas Dompet Dhuafa menggagas pelatihan SCOPE, Spiritual

Care On Patient. Kesuksesan program Bimbingan Rohani Pasien dapat terlihat dengan sudah berjalannya program ini di beberapa rumah sakit di sekitar Jakarta dan terus berdatangannya

 permintaan dari rumah sakit lain di berbagai daerah. Adapun bagi rumah sakit kegiatan

bimbingan spiritual jelas dapat memberikan nilai tambah dalam hal pelayanan bagi

pasiennya, Manfaat yang akan diperoleh:

· Perawat mengetahui pentingnya memberikan bimbingan spiritual kepada orang yang sedangsakit.

· Perawat memahami tata cara bimbingan spiritual untuk pasien sesuai

dengan tuntunan Islam.

· Perawat mampu mereplikasi dan menjalankan kegiatan bimbingan

spiritual bagi pasien di tempat kerjanya.

· rumah sakit mendapat citra yang baik di mata masyarakat. nilai

http://www.mail-archive.com/[email protected]/msg01343.htm.l  

1.7.3 Perawat profesional Harus Punya Rasa Cinta & Kasih 

Peranan dokter dan perawat tidak sebatas memberikan pengobatan secara fisik melainkan juga pengobatan psikis (kejiwaan) pasien. Diyakini, dengan

 bantu oleh terapi secara psikis akan lebih membantu kesembuhan pasien karena kondisikejiwaannya lebih tenang.

Hal tersebut dikatakan oleh dosen Program Studi Ilmu Kepe-rawatan (PSIK) FK Unpad, Dra.Suharyati Samba, dalam seminar perawat rohani Islam di Akper Aisyiyah, Selasa (31/8).

Menurut Suharyati, kedudukan perawat amat

Page 6: bimbingan kerohanian

8/10/2019 bimbingan kerohanian

http://slidepdf.com/reader/full/bimbingan-kerohanian 6/6

 penting, karena satu-satunya tenaga kesehatan yang secara 24 jam dituntut untuk selalu di

samping pasien. Kebutuhan dasar manusia dalam pandangan keperawatan meliputi biologi,

 psikis, sosial, dan spiritual hingga fungsi perawat untuk membantu pasien,” 

Dalam menjalankan tugas, seorang perawat harus melandasi kepada pikiran dan perasaan

cinta, afeksi, dan komitmen mendalam kepada pasiena dapat dilakukan dengan cara:

1. Perawat juga bisa membimbing ritual keagamaan sesuai dengan keyakinan klien, seperti cara

 bertayamum, salat sambil tiduran, atau berzikir dan berdoa. “Bila perlu perawat dapatmendatangkan guru agama pasien untuk dapat memberikan bimbingan rohani hingga merasa

tenang dan damai. Dalam kondisi sakaratul maut  perawat berkewajiban mengantarkan klien agar

wafat dengan damai dan bermartabat.

2. Tugas seorang perawat, menekankan pasien agar tidak berputus asa apalagi menyatakan

kepada pasiennya tidak memiliki harapan hidup lagi. “Pernyataan tidak memiliki harapan hidupuntuk seorang muslim tidak dapat dibenarkan. Meski secara medis tidak lagi bisa menanganinya,

tapi kalau Allah bisa saja menyembuhkannya dengan mengabaikan hukum sebab akibat,”katanya.

3. Perawat juga memandu pasiennya untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT hingga

kondisinya semakin saleh yang bisa mendatangkan

s”manjurnya” doa. Sedangkan Isep Zainal Arifin menekankan, perawat bisa memberikan

 bimbingan langsung seperti tukar pikiran, berdoa bersama, dan bimbingan ibadah. “Bimbingantak langsung bisa berupa

ceramah, percikan kata hikmah, buletin, doa tertulis, maupun tuntunan ibadah secara tertulis.

Dengan bimbingan itu diharapkan dapat membantu proses kesembuhan pasien,” timpalnya.