bab ii tinjauan pustaka a. landasan teori 1. teori ...repository.ump.ac.id/1670/3/tiara prihastian...

25
14 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. LANDASAN TEORI 1. Teori Keagenan (Agency Theory) Hubungan keagenan merupakan suatu kontrak antara investor (principal) dengan manajer (agent), Jensen dan Meckling (1976). Principal adalah pemegang saham, sedangkan yang dimaksud dengan agen adalah manajemen yang mengelola perusahaan. Hubungan keagenan dapat menimbulkan masalah pada saat pihak-pihak yang bersangkutan mempunyai tujuan yang berbeda, pemilik modal menghendaki bertambahnya kekayaan dan kemakmuran para pemilik modal, sedangkan manajer juga menginginkan bertambahnya kesejahteraan bagi para manajer. Dengan demikian muncullah konflik kepentingan antara pemilik dengan manajer. Pemilik lebih tertarik untuk memaksimumkan kompensasinya. Dalam menjalankan usaha, pemegang saham sebagai pihak prinsipal melimpahkan pengelolaan perusahaan kepada manajer sebagai pihak agen dengan harapan bahwa manajer bertindak atas nama pemilik untuk mencapai tujuan perusahaan. Namun kenyataannya, pihak manajer cenderung bertindak demi kepentingan pribadi dan hal inilah yang mengakibatkan terciptanya konflik agensi (Senda, 2011). Pengaruh Profitabilitas, Ukuran..., Tiara Prihastian, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017

Upload: hoangdiep

Post on 25-May-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. LANDASAN TEORI 1. Teori ...repository.ump.ac.id/1670/3/TIARA PRIHASTIAN BAB II.pdfprinsipal melimpahkan pengelolaan perusahaan kepada manajer sebagai pihak

14

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. LANDASAN TEORI

1. Teori Keagenan (Agency Theory)

Hubungan keagenan merupakan suatu kontrak antara investor

(principal) dengan manajer (agent), Jensen dan Meckling (1976).

Principal adalah pemegang saham, sedangkan yang dimaksud dengan

agen adalah manajemen yang mengelola perusahaan. Hubungan

keagenan dapat menimbulkan masalah pada saat pihak-pihak yang

bersangkutan mempunyai tujuan yang berbeda, pemilik modal

menghendaki bertambahnya kekayaan dan kemakmuran para pemilik

modal, sedangkan manajer juga menginginkan bertambahnya

kesejahteraan bagi para manajer. Dengan demikian muncullah konflik

kepentingan antara pemilik dengan manajer. Pemilik lebih tertarik

untuk memaksimumkan kompensasinya.

Dalam menjalankan usaha, pemegang saham sebagai pihak

prinsipal melimpahkan pengelolaan perusahaan kepada manajer

sebagai pihak agen dengan harapan bahwa manajer bertindak atas

nama pemilik untuk mencapai tujuan perusahaan. Namun

kenyataannya, pihak manajer cenderung bertindak demi kepentingan

pribadi dan hal inilah yang mengakibatkan terciptanya konflik agensi

(Senda, 2011).

Pengaruh Profitabilitas, Ukuran..., Tiara Prihastian, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. LANDASAN TEORI 1. Teori ...repository.ump.ac.id/1670/3/TIARA PRIHASTIAN BAB II.pdfprinsipal melimpahkan pengelolaan perusahaan kepada manajer sebagai pihak

15

Adanya kepemilikan manajerial menjadi hal yang menarik jika

dikaitkan dengan agency theory (Christiawan, 2007). Konflik

keagenan bisa dikurangi bila manajer mempunyai kepemilikan saham

dalam perusahaan. Manajer yang sekaligus pemegang saham akan

berusaha meningkatkan nilai perusahaan, karena dengan meningkatnya

nilai perusahaan maka nilai kekayaannya sebagai pemegang saham

akan meningkat pula (Sulistiono, 2010).

2. Teori Sinyal (Signalling Theory)

Teori sinyal menjelaskan mengapa perusahaan mempunyai

dorongan untuk memberikan informasi laporan keuangan pada pihak

eksternal. Dorongan perusahaan untuk memberikan informasi karena

terdapat asimetri informasi antara perusahaan dan pihak luar karena

perusahaan mengetahui lebih banyak mengenai perusahaan dan

prospek yang akan datang daripada pihak luar (investor dan kreditor).

Kurangnya informasi bagi pihak luar mengenai perusahaan

menyebabkan mereka melindungi diri mereka dengan memberikan

harga yang rendah untuk perusahaan. Perusahaan dapat meningkatkan

nilai perusahaan dengan mengurangi informasi asimetri. Salah satu

cara untuk mengurangi informasi asimetri adalah dengan memberikan

sinyal pada pihak luar, salah satunya berupa informasi keuangan yang

dapat dipercaya dan akan mengurangi ketidakpastian mengenai

prospek perusahaan yang akan datang (Brigham, 2010).

Pengaruh Profitabilitas, Ukuran..., Tiara Prihastian, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. LANDASAN TEORI 1. Teori ...repository.ump.ac.id/1670/3/TIARA PRIHASTIAN BAB II.pdfprinsipal melimpahkan pengelolaan perusahaan kepada manajer sebagai pihak

16

Informasi yang dikeluarkan oleh perusahaan merupakan hal yang

penting, karena pengaruhnya terhadap keputusan investasi pihak diluar

perusahaan. Informasi tersebut penting bagi investor dan pelaku bisnis

karena informasi pada hakekatnya menyajikan keterangan, catatan atau

gambaran, baik untuk keadaan masa lalu, saat ini maupun masa yang

akan datang bagi kelangsungan hidup perusahaan dan bagaimana

efeknya pada perusahaan. Integritas informasi laporan keuangan yang

mencerminkan nilai perusahaan merupakan sinyal positif yang dapat

mempengaruhi opini investor dan kreditor atau pihak-pihak lain yang

berkepentingan. Laporan keuangan seharusnya memberikan informasi

yang berguna bagi investor dan kreditor untuk membuat keputusan

investasi, kredit dan keputusan sejenis.

Signalling theory menyatakan pengeluaran investasi memberikan

sinyal positif tentang pertumbuhan perusahaan dimasa yang akan

datang, sehingga meningkatkan harga saham sebagai indikator nilai

perusahaan. Peningkatan utang diartikan oleh pihak luar sebagai

kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban di masa yang

akan datang atau adanya risiko bisnis yang rendah, hal tersebut akan

direspon secara positif oleh pasar (Brigham, 2010).

3. Nilai Perusahaan

Nilai perusahaan merupakan suatu kondisi tertentu yang telah

dicapai oleh suatu perusahaan sebagai gambaran dari kepercayaan

masyarakat terhadap perusahaan setelah melalui suatu proses kegiatan

Pengaruh Profitabilitas, Ukuran..., Tiara Prihastian, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. LANDASAN TEORI 1. Teori ...repository.ump.ac.id/1670/3/TIARA PRIHASTIAN BAB II.pdfprinsipal melimpahkan pengelolaan perusahaan kepada manajer sebagai pihak

17

selama beberapa tahun, yaitu sejak perusahaan tersebut didirikan

sampai dengan saat ini (Sukirni, 2012). Meningkatnya nilai perusahaan

adalah sebuah prestasi, yang sesuai dengan keinginan para pemiliknya,

karena dengan meningkatnya nilai perusahaan, maka kesejahteraan

para pemilik juga akan meningkat, dan ini adalah tugas dari manajer

sebagai agen yang telah diberi kepercayaan oleh para pemilik

perusahaan untuk menjalankan perusahaannya (Hemastuti, 2014).

Nilai perusahaan adalah harga sebuah saham yang telah beredar di

pasar saham yang harus dibayar oleh investor untuk dapat memiliki

sebuah perusahaan. Go Public memungkinkan masyarakat maupun

manajemen mengetahui nilai perusahaan, nilai perusahaan tercermin

pada kekuatan tawar-menawar saham, apabila perusahaan diperkirakan

sebagai perusahaan yang mempunyai prospek yang bagus dimasa yang

akan datang, nilai saham akan menjadi semakin tinggi. Sebaliknya,

apabila perusahaan dinilai kurang mempunyai prospek maka harga

saham menjadi lemah (Andinata, 2010). Semakin tinggi harga saham

semakin tinggi nilai perusahaan.

Memaksimalkan nilai perusahaan sangat penting artinya bagi suatu

perusahaan, karena dengan memaksimalkan nilai perusahaan berarti

juga memaksimalkan kemakmuran pemegang saham yang merupakan

tujuan perusahaan.

Pengaruh Profitabilitas, Ukuran..., Tiara Prihastian, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. LANDASAN TEORI 1. Teori ...repository.ump.ac.id/1670/3/TIARA PRIHASTIAN BAB II.pdfprinsipal melimpahkan pengelolaan perusahaan kepada manajer sebagai pihak

18

Ada beberapa konsep dasar penelitian yaitu :

a. Nilai ditentukan untuk waktu atau periode tertentu

b. Nilai harus ditentukan pada harga yang wajar

c. Penilaian tidak dipengaruhi oleh sekelompok pembeli tertentu.

Menurut Sholekhah (2014) dan Venusita (2014), nilai perusahaan

adalah sama dengan nilai saham. Pengertian nilai perusahaan menurut

Suad Husnan (2007) sebagai berikut :“Nilai perusahaan merupakan

harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli apabila perusahaan

tersebut dijual”.

Pengertian nilai perusahaan menurut Myers, S (2001) sebagai

berikut:“Value of the firm is the price for which the firm can be sold,

which equals the present value of future profits”. Atau “Nilai

perusahaan adalah harga jual perusahaan, yang sama dengan nilai

sekarang dari keuntungan masa depan”.

Nilai perusahaan dalam penelitian ini didefinisikan sebagai nilai

pasar. Nilai pasar merupakan persepsi pasar yang berasal dari investor,

kreditur, dan stakeholder lain terhadap kondisi perusahaan yang

tercermin pada nilai pasar saham perusahaan yang bisa menjadi ukuran

nilai perusahaan. Nilai perusahaan dalam penelitian ini diukur dengan

price book value (PBV), merupakan rasio antara harga saham terhadap

nilai bukunya. PBV menggambarkan seberapa besar pasar menghargai

nilai buku saham suatu perusahaan. Semakin tinggi rasio ini berarti

pasar percaya akan prospek perusahaan (Wardani dan Hermuningsih,

Pengaruh Profitabilitas, Ukuran..., Tiara Prihastian, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. LANDASAN TEORI 1. Teori ...repository.ump.ac.id/1670/3/TIARA PRIHASTIAN BAB II.pdfprinsipal melimpahkan pengelolaan perusahaan kepada manajer sebagai pihak

19

2011). Nilai perusahaan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor

diantaranya profitabilitas, ukuran perusahaan, keputusan investasi,

kebijakan dividen, kebijakan hutang, dan kepemilikan manajerial.

4. Profitabilitas

Profitabilitas merupakan salah satu indikator yang penting untuk

menilai suatu perusahaan. Selain digunakan untuk mengukur

kemampuan perusahaan, dalam menghasilkan laba juga untuk

mengetahui efektivitas perusahaan dalam mengelola sumber-sumber

yang dimilikinya. Sehingga semakin besar keuntungan yang diperoleh

semakin besar kemampuan perusahan untuk membayarkan dividennya

(Hemastuti 2014). Tujuan profitabilitas berkaitan dengan kemampuan

perusahaan untuk mendapatkan laba yang tinggi sehingga pemodal dan

pemegang saham akan meneruskan untuk menyediakan modal bagi

perusahaan. Manfaat rasio profitabilitas tidak terbatas hanya pada

pemilik usaha atau manajemen saja, tetapi juga bagi pihak eksternal

perusahaan, terutama pihak-pihak yang memiliki hubungan atau

kepentingan dengan perusahaan.

Profitabilitas mencerminkan kemampuan memperoleh laba dalam

hubungannya dengan penjualan, modal sendiri maupun total aset.

Profitabilitas merupakan daya tarik utama bagi pemilik perusahaan

karena profitabilitas merupakan hasil yang diperoleh melalui usaha

manajemen atas dana yang diinvestasikan para pemegang saham dan

juga mencerminkan pembagian laba yang menjadi haknya yaitu

Pengaruh Profitabilitas, Ukuran..., Tiara Prihastian, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. LANDASAN TEORI 1. Teori ...repository.ump.ac.id/1670/3/TIARA PRIHASTIAN BAB II.pdfprinsipal melimpahkan pengelolaan perusahaan kepada manajer sebagai pihak

20

seberapa banyak yang diinvestasikan kembali dan seberapa banyak

yang dibayarkan sebagai dividen tunai ataupun dividen saham kepada

mereka (Wongso, 2012).

Didalam penelitian ini, alat ukur dalam mengukur rasio

profitabilitas adalah dengan menggunakan return on equity (ROE).

ROE adalah rasio yang mengukur efektivitas dari keseluruhan

penggunaan ekuitas perusahaan (Mardiyati, 2012).

ROE menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan

laba setelah pajak dengan menggunakan modal sendiri yang dimiliki

perusahaan. Rasio ini penting bagi pihak pemegang saham yaitu untuk

mengetahui efektivitas dan efisiensi pengelolaan modal sendiri yang

dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan. Semakin tinggi rasio ini

berarti semakin efisien penggunaan modal sendiri yang dilakukan

pihak manajemen perusahaan. Naiknya ROE dari tahun ke tahun pada

perusahaan berarti terjadi adanya kenaikan laba bersih dari perusahaan

yang bersangkutan. Naiknya laba bersih dapat dijadikan salah satu

indikasi bahwa nilai perusahaan juga naik, hal ini berarti harga saham

yang naik juga menyebabkan kenaikan dalam nilai perusahaan

(Prasetyorini, 2013).

5. Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya suatu

perusahaan yang dapat dinyatakan dengan total aktiva atau total

penjualan bersih. Semakin besar total aktiva maupun penjualan maka

Pengaruh Profitabilitas, Ukuran..., Tiara Prihastian, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. LANDASAN TEORI 1. Teori ...repository.ump.ac.id/1670/3/TIARA PRIHASTIAN BAB II.pdfprinsipal melimpahkan pengelolaan perusahaan kepada manajer sebagai pihak

21

semakin besar pula ukuran suatu perusahaan. Semakin besar aktiva

maka semakin besar modal yang ditanam, sementara semakin banyak

penjualan maka semakin banyak juga perputaran uang dalam

perusahaan. Perusahaan yang mempunyai ukuran besar memiliki

fleksibilitas dan aksesbilitas untuk memperoleh dana dari pasar modal.

Kemudahan tersebut ditangkap investor sebagai sinyal positif dan

prospek yang baik sehingga dapat memberikan pengaruh postitif

terhadap nilai perusahaan. Investor mempertimbangkan variabel

ukuran perusahaan sebagai salah satu rasionalisasi dalam pengambilan

keputusan investasi (Hardiyanti, 2012).

Ukuran perusahaan adalah suatu skala dimana dapat

diklasifikasikan besar kecilnya perusahaan menurut berbagai cara

antara lain dengan total aktiva, log size, nilai pasar saham, dan lain-

lain. Besar kecilnya perusahaan akan mempengaruhi kemampuan

dalam menanggung risiko yang mungkin timbul dari berbagai situasi

yang dihadapi perusahaan (Prasetyorini, 2013).

Menurut Badan Standarisasi Nasional, kategori ukuran perusahaan

ada 3 yaitu :

1. Perusahaan Kecil

Perusahaan dapat dikategorikan perusahaan kecil apabila

memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 50.000.000,00 dengan

paling banyak Rp 500.000.000,00 tidak termasuk bangunan

tempat usaha, atau memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari

Pengaruh Profitabilitas, Ukuran..., Tiara Prihastian, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. LANDASAN TEORI 1. Teori ...repository.ump.ac.id/1670/3/TIARA PRIHASTIAN BAB II.pdfprinsipal melimpahkan pengelolaan perusahaan kepada manajer sebagai pihak

22

Rp 300.000.000,00 sampai dengan paling banyak Rp

2.500.000.000,00.

2. Perusahaan Menengah

Perusahaan dapat dikategorikan perusahaan menengah apabila

memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000,00 sampai

dengan paling banyak Rp 10.000.000.000,00 tidak termasuk

bangunan tempat usaha, atau memiliki hasil penjualan tahunan

lebih dari Rp 2.500.000.000,00 sampai dengan paling banyak

Rp 50.000.000.000,00.

3. Perusahaan Besar

Perusahaan dapat dikategorikan perusahaan besar apabila

memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 10.000.000.000,00

tidak termasuk bangunan tempat usaha atau memiliki hasil

penjualan tahunan lebih dari Rp 50.000.000.000,00.

Perusahaan besar memiliki risiko yang lebih rendah daripada

perusahaan kecil. Hal ini dikarenakan perusahaan besar memiliki

kontrol yang lebih baik terhadap kondisi pasar, sehingga mereka

mampu menghadapi persaingan ekonomi. Selain itu perusahaan-

perusahaan besar mempunyai lebih banyak sumberdaya untuk

meningkatkan nilai perusahaan karena memiliki akses yang lebih

baik terhadap sumber-sumber informasi eksternal dibandingkan

dengan perusahaan kecil (Prasetyorini, 2013).

Pengaruh Profitabilitas, Ukuran..., Tiara Prihastian, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. LANDASAN TEORI 1. Teori ...repository.ump.ac.id/1670/3/TIARA PRIHASTIAN BAB II.pdfprinsipal melimpahkan pengelolaan perusahaan kepada manajer sebagai pihak

23

6. Keputusan Investasi

Investasi adalah komitmen sejumlah dana atau sumber daya

lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh

sejumlah keuntungan di masa datang. Seorang investor membeli

sejumlah saham saat ini dengan harapan memperoleh keuntungan dari

kenaikan harga saham ataupun sejumlah dividen di masa yang akan

datang sebagai imbalan atas waktu dan risiko yang terkait dengan

investasi. Ustiani (2011) menyatakan bahwa keseimbangan financing

cost (biaya pendanaan) mendorong perusahaan yang mempunyai

investasi besar cenderung mempunyai hutang yang tinggi. Semakin

besar kesempatan investasi semakin besar perusahaan menggunakan

dana eksternal khususnya hutang.

Investasi adalah pengelolaan sumber-sumber yang dimiliki dalam

jangka panjang untuk menghasilkan laba dimasa yang akan datang.

Menurut Harjito (2005), investasi merupakan penanaman dana yang

dilakukan oleh suatu perusahaan ke dalam suatu aset (aktiva) dengan

harapan memperoleh pendapatan dimasa yang akan datang. Hemastuti

(2014) menyatakan bahwa nilai perusahaaan semata-mata ditentukan

oleh keputusan investasi. Pendapat tersebut dapat diartikan bahwa

keputusan investasi itu penting karena untuk mencapai tujuan

perusahaan hanya akan dihasilkan melalui kegiatan investasi

perusahaan.

Pengaruh Profitabilitas, Ukuran..., Tiara Prihastian, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. LANDASAN TEORI 1. Teori ...repository.ump.ac.id/1670/3/TIARA PRIHASTIAN BAB II.pdfprinsipal melimpahkan pengelolaan perusahaan kepada manajer sebagai pihak

24

Keputusan investasi dapat dikelompokkan kedalam investasi

jangka pendek seperti investasi kedalam kas, surat-surat berharga

jangka pendek, piutang, dan persediaan. Investasi jangka panjang dalam

bentuk tanah, gedung, kendaraan, mesin, peralatan produksi, dan aktiva

tetap lainnya. Investasi merupakan komitmen atas sejumlah dana atau

sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan

memperoleh sejumlah keuntungan dimasa yang akan datang. Jadi dapat

diartikan bahwa keputusan investasi itu penting, karena untuk mencapai

tujuan perusahaan hanya akan dihasilkan melalui kegiatan investasi

perusahaan (Hemastuti, 2014)

7. Kebijakan Dividen

Kebijakan mengenai pembayaran dividen merupakan kebijakan

yang penting bagi perusahaan. Kebijakan ini melibatkan dua pihak

yang memiliki kepentingan berbeda yaitu pihak pemegang saham dan

pihak manajemen perusahaan. Yang dimaksud dengan kebijakan

dividen adalah keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan akan

dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen atau akan ditahan

dalam bentuk laba ditahan guna membiayai investasi perusahaan di

masa mendatang (Hemastuti, 2014).

Kebijakan dividen dapat dianggap sebagai salah satu komitmen

perusahaan untuk membagikan sebagian laba bersih yang diterima

kepada para pemegang saham. Dividen tersebut menjadi alasan oleh

investor ketika mereka menanamkan dana untuk investasi. Apabila

Pengaruh Profitabilitas, Ukuran..., Tiara Prihastian, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. LANDASAN TEORI 1. Teori ...repository.ump.ac.id/1670/3/TIARA PRIHASTIAN BAB II.pdfprinsipal melimpahkan pengelolaan perusahaan kepada manajer sebagai pihak

25

perusahaan menyimpan laba ditahan dalam jumlah besar, berarti laba

yang akan dibayarkan sebagai dividen akan menjadi kecil, sebaliknya

jika perusahaan lebih memilih untuk membagikan laba sebagai

dividen, maka hal tersebut akan mengurangi porsi laba ditahan dan

mengurangi sumber dana intern, namun tentu saja akan meningkatkan

kesejahteraan para pemegang saham. Dengan demikian aspek penting

dari keputusan dividen adalah menentukan alokasi laba yang sesuai

diantara pembayaran laba sebagai dividen dengan laba yang ditahan

perusahaan (Suad Husnan, 2006).

Perusahaan dalam membagikan deviden mempertimbangkan

proporsi pembagian antara pembayaran kepada para pemegang saham

dan reinvestasi dalam perusahaan. Di satu sisi, laba ditahan (retaining

earnings) merupakan salah satu sumber pendanaan (hutang) yang

sangat signifikan bagi pertumbuhan perusahaan, tetapi di sisi lain

deviden merupakan aliran kas yang dibagikan kepada para pemegang

saham. Di sisi lain, kebijakan deviden dipandang memiliki kandungan

informasi yang berasal dari kebijakan deviden dan dianggap investor

sebagai kebijakan yang dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan

untuk memberikan sinyal bahwa perusahaan tersebut mempunyai

prospek yang bagus di masa yang akan datang. Kebijakan deviden

menyangkut penggunaan laba yang menjadi hak pemegang saham,

karena pada dasarnya laba tersebut bisa dibagi sebagai deviden atau

ditahan untuk diinvestasikan kembali (Triyono et al, 2013).

Pengaruh Profitabilitas, Ukuran..., Tiara Prihastian, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. LANDASAN TEORI 1. Teori ...repository.ump.ac.id/1670/3/TIARA PRIHASTIAN BAB II.pdfprinsipal melimpahkan pengelolaan perusahaan kepada manajer sebagai pihak

26

Menurut Andinata (2010) tujuan dari pembagian dividen adalah :

a. Untuk memaksimumkan kemakmuran bagi para pemegang saham,

karena tingginya dividen yang dibayarkan akan mempengaruhi

harga saham

b. Untuk menunjukkan likuiditas perusahaan. Dengan dibayarkannya

dividen, diharapkan kinerja perusahaan dimata investor bagus dan

dapat diakui bahwa perusahaan mampu menghadapi gejolak

ekonomi dan mampu memberikan hasil kepada investor

c. Sebagian investor memandang bahwa risiko dividen adalah lebih

rendah dibanding risiko capital gain

d. Untuk memenuhi kebutuhan para pemegang saham akan

pendapatan tetap yang digunakan untuk keperluan konsumsi

e. Dividen dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara manajer

dan pemegang saham

8. Kebijakan Hutang

Kebijakan hutang adalah kebijakan yang diambil oleh perusahaan

untuk melakukan pembiayaan melalui hutang. Semakin tinggi level

hutang perusahaan, maka kemungkinan resiko keuangan dan

kegagalan perusahaan juga semakin tinggi. Dengan begitu, semakin

rendah tingkat hutang perusahaan maka semakin tinggi kemampuan

perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya. Peningkatan level

hutang akan mempengaruhi tingkat pendapatan bersih yang tersedia

bagi pemegang saham termasuk dividen yang akan diterima. Tingkat

Pengaruh Profitabilitas, Ukuran..., Tiara Prihastian, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. LANDASAN TEORI 1. Teori ...repository.ump.ac.id/1670/3/TIARA PRIHASTIAN BAB II.pdfprinsipal melimpahkan pengelolaan perusahaan kepada manajer sebagai pihak

27

hutang yang rendah diharapkan dapat mengurangi resiko keuangan dan

kebangkrutan perusahaan (Wongso, 2012).

Kebijakan hutang adalah kebijakan yang dilakukan perusahaan

untuk menandai operasinya dengan menggunakan hutang keuangan

atau yang biasa disebut financial leverage. Kebijakan hutang termasuk

kebijakan pendanaan perusahaan yang bersumber dari eksternal.

Sebagian perusahaan menganggap bahwa penggunaan hutang dirasa

lebih aman dari pada menerbitkan saham baru. Dengan demikian

semakin tinggi kebijakan hutang yang dilakukan, maka semakin tinggi

nilai perusahaan (Lestari et al, 2012).

Kebijakan hutang merupakan kebijakan perusahaan tentang

seberapa jauh sebuah perusahaan menggunakan pendanaan hutang.

Terdapat beberapa teori menurut Mardiyati et al (2012) tentang

pendanaan hutang dengan hubungan terhadap nilai perusahaan yaitu:

a. Pendekatan teori keagenan (Agency approach)

Menurut pendekatan ini, struktur modal disusun untuk

mengurangi konflik antar berbagai kelompok kepentingan.

Konflik antara pemegang saham dengan manajer sebenarnya

adalah konsep free cash flow. Tetapi ada kecenderungan bahwa

manajer ingin menahan sumber daya (termasuk free cash flow)

sehingga mempunyai kontrol atas sumber daya tersebut.

Hutang bisa dianggap sebagai cara untuk mengurangi konflik

keagenan terkait free cash flow. Jika perusahaan menggunakan

Pengaruh Profitabilitas, Ukuran..., Tiara Prihastian, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. LANDASAN TEORI 1. Teori ...repository.ump.ac.id/1670/3/TIARA PRIHASTIAN BAB II.pdfprinsipal melimpahkan pengelolaan perusahaan kepada manajer sebagai pihak

28

hutang maka manajer akan dipaksa untuk mengeluarkan kas

dari perusahaan (untuk membayar bunga).

b. Teori signalling

Jika manajer memiliki keyakinan bahwa prospek perusahaan

baik, dan karenanya ingin agar harga saham meningkat,

manajer tersebut tentunya ingin mengkomunikasikan hal

tersebut kepada para investor. Manajer bisa menggunakan

utang yang lebih banyak, yang nantinya berperan sebagai

sinyal yang lebih terpercaya. Ini karena perusahaan yang

meningkatkan utang bisa dipandang sebagai perusahaan yang

yakin dengan prospek perusahaan di masa yang akan datang.

Investor diharapkan akan menangkap sinyal tersebut, sinyal

yang mengindikasikan bahwa perusahaan mempunyai prospek

yang prospektif di masa depan. Jadi, kita dapat menyimpulkan

dari penjelasan diatas bahwasanya hutang merupakan tanda

atau signal positif dari perusahaan.

9. Kepemilikan Manajerial

Menurut Sukirni (2012), kepemilikan manajerial adalah para

pemegang saham yang juga berarti dalam hal ini sebagai pemilik

dalam perusahaan dari pihak manajemen yang secara aktif ikut dalam

pengambilan keputusan pada suatu perusahaan yang bersangkutan.

Manajer dalam hal ini memegang peranan penting karena

Pengaruh Profitabilitas, Ukuran..., Tiara Prihastian, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. LANDASAN TEORI 1. Teori ...repository.ump.ac.id/1670/3/TIARA PRIHASTIAN BAB II.pdfprinsipal melimpahkan pengelolaan perusahaan kepada manajer sebagai pihak

29

manajermelaksanakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,

pengawasan serta pengambil keputusan.

Struktur kepemilikan manajerial adalah tingkat kepemilikan saham

olehpihak manajemen yang secara aktif terlibat di dalam pengambilan

keputusan.Pengukurannya dilihat dari besarnya proporsi saham yang

dimiliki manajemenpada akhir tahun yang disajikan dalam bentuk

persentase (Sukirni,2011). Dugaan yang menarik timbul dari adanya

kepemilikan manajerial dalamsebuah perusahaan, bahwa peningkatan

nilai perusahaan terjadi sebagai akibatdari meningkatnya kepemilikan

manajerial. Besarnya proporsi saham yangdimiliki oleh manajemen

akan efektif dalam memonitor setiap aktivitas yangdilakukan

perusahaan (Permanasari, 2010). Disamping itu, Jensen dan Meckling

(1976) menambahkan bahwa manajemen juga akan semakin giat

didalam memenuhi kepentingan pemegang saham yang juga adalah

dirinya sendiri,sehingga masalah keagenan dapat diasumsikan akan

berkurang dan kinerjaperusahaan menjadi meningkat.

Didalam laporan keuangan perusahaan, kepemilikan manajerial

ditunjukkan dengan besarnya presentase kepemilikan saham

perusahaan oleh manajer. Karena hal ini merupakan informasi penting

bagi stakeholder perusahaan maka informasi ini akan diungkapkan

dalam catatan atas laporan keuangan. Dalam teori keagenan, hubungan

antara manajer dan pemegang saham digambarkan sebagai hubungan

antara agent dan principal (Sulistiono, 2010).

Pengaruh Profitabilitas, Ukuran..., Tiara Prihastian, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. LANDASAN TEORI 1. Teori ...repository.ump.ac.id/1670/3/TIARA PRIHASTIAN BAB II.pdfprinsipal melimpahkan pengelolaan perusahaan kepada manajer sebagai pihak

30

B. Hasil Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1

Hasil Penelitian Terdahulu

Peneliti dan

Tahun

Judul Variabel Hasil

Amanda

Wongso

(2012)

Pengaruh

Kebijakan Dividen,

Struktur

Kepemilikan, Dan

Kebijakan Hutang

Terhadap Nilai

Perusahaan Dalam

Perspektif Teori

Agensi Dan Teori

Signaling

Dependen : Nilai

perusahaan

Independen :

Kebijakan Dividen,

Struktur

Kepemilikan, Dan

Kebijakan Hutang

Kebijakan hutang

dan kepemilikan

manajerial

berpengaruh positif

tidak signifikan

terhadap nilai

perusahaan.

Sedangkan kebijakan

dividen berpengaruh

positif signifikan

terhadap nilai

perusahaan.

Umi

Mardiyati,

Gatot Nazir

Ahmad, dan

Ria Putri

(2012)

Pengaruh

Kebijakan Dividen,

Kebijakan Hutang

Dan Profitabilitas

Terhadap Nilai

Perusahaan

Manufaktur Yang

Terdaftar Di Bursa

Efek Indonesia

(Bei) Periode 2005-

2010

Dependen : Nilai

perusahaan

Independen :

Kebijakan dividen,

kebijakan hutang

dan profitabilitas

Kebijakan deviden

secara parsial

memiliki pengaruh

yang tidak signifikan

terhadap nilai

perusahaan

manufaktur,

kebijakan hutang

berpengaruh positif

tetapi tidak

signifikan terhadap

nilai perusahaan,

sedangkan

profitabilitas

memiliki pengaruh

yang positif

signifikan terhadap

nilai perusahaan.

Dwi Sukirni

(2012)

Kepemilikan

Manajerial,

Kepemilikan

Institusional,

Kebijakan Deviden

Dan

Kebijakan Hutang

Dependen : Nilai

perusahaan

Independen :

Kepemilikan

manajerial,

kepemilikan

institusional,

Variable

kepemilikan

manajerial tidak

berpengaruh

signifikan terhadap

nilai perusahaan.

Sedangkan kebijakan

Pengaruh Profitabilitas, Ukuran..., Tiara Prihastian, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. LANDASAN TEORI 1. Teori ...repository.ump.ac.id/1670/3/TIARA PRIHASTIAN BAB II.pdfprinsipal melimpahkan pengelolaan perusahaan kepada manajer sebagai pihak

31

Analisis Terhadap

Nilai Perusahaan

kebijakan deviden

dan

kebijakan hutang

dividen dan

kebijakan hutang

berpengaruh positif

signifikan terhadap

nilai perusahaan.

Bhekti Fitri

Prasetyorini

(2013)

Pengaruh Ukuran

Perusahaan,

Leverage,

Price Earning Ratio

Dan Profitabilitas

Terhadap

Nilai Perusahaan

Dependen : Nilai

perusahaan

Independen :

ukuran perusahaan,

leverage,

price earning ratio

dan profitabilitas

Variabel

profitabilitas

berpengaruh

terhadap nilai

perusahaan.

Sedangkan variabel

ukuran perusahaan

berpengaruh positif

terhadap nilai

perusahaan.

Vicky

Mabruroh,

Riswan, dan

Sri Lestari

(2013)

Pengaruh Price

Earning Ratio,

Leverage, Dividend

Payout Ratio,

Profitabilitas Dan

Cash Holdings

Terhadap Nilai

Perusahaan Pada

Perusahaan Non-

Keuangan Yang

Terdaftar Dalam

Indeks Lq45.

Dependen : Nilai

perusahaan

Independen :

Price earning

ratio, leverage,

dividend payout

ratio, profitabilitas

dan cash holdings.

Dividend payout

ratio tidak

berpengaruh

terhadap nilai

perusahaan.

Profitabilitas

berpengaruh positif

terhadap

nilai perusahaan.

Candra

Pami

Hemastuti

(2014)

Pengaruh

Profitabilitas,

Kebijakan Dividen,

Kebijakan Hutang,

Keputusan

Investasi Dan

Kepemilikan

Insider

Terhadap Nilai

Perusahaan

Dependen : Nilai

perusahaan

Independen :

profitabilitas,

kebijakan dividen,

kebijakan hutang,

keputusan investasi

dan kepemilikan

insider

Variabel

profitabilitas dan

keputusan investasi

berpengaruh positif

signifikan terhadap

nilai perusahaan.

Sedangkan variabel

kebijakan dividen,

kebijakan hutang,

dan kepemilikan

insider tidak

berpengaruh

terhadap nilai

perusahaan.

Triyono,

Kharis

Raharjo,

SE, M.Si,

Ak., Rina

Pengaruh

Kebijakan Dividen,

Struktur

Kepemilikan,

Kebijakan Hutang,

Dependen : Nilai

perusahaan

Independen :

kebijakan dividen,

struktur

Variabel kebijakan

dividen, kepemilikan

manajerial, dan

kebijakan hutang

tidak berpengaruh

Pengaruh Profitabilitas, Ukuran..., Tiara Prihastian, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. LANDASAN TEORI 1. Teori ...repository.ump.ac.id/1670/3/TIARA PRIHASTIAN BAB II.pdfprinsipal melimpahkan pengelolaan perusahaan kepada manajer sebagai pihak

32

Arifati, SE,

M.Si, Akt

(2013)

Profitabilitas Dan

Ukuran Perusahaan

Terhadap Nilai

Perusahaan Pada

Perusahaan

Manufaktur Di

Bursa Efek

Indonesia

kepemilikan,

kebijakan hutang,

profitabilitas dan

ukuran perusahaan

signifikan terhadap

nilai perusahaan

secara parsial.

Sedangkan ada

pengaruh positif dan

signifikan antara

profitabilitas dan

ukuran perusahaan

terhadap nilai

perusahaan secara

parsial.

Febrina

Wibawati

Sholekah

dan

Lintang

Venusita

(2014)

Pengaruh

Kepemilikan

Manajerial,

Kepemilikan

Institusional,

Leverage,Firm Size

Dan Corporate

Social

Responsibility

Terhadap Nilai

Perusahaan Pada

Perusahaan High

Profile Yang

Terdaftar Di Bursa

Efek Indonesia

Periode Tahun

2008-2012

Dependen : Nilai

perusahaan

Independen :

Kepemilikan

manajerial,

kepemilikan

institusional,

leverage, firm size

dan corporate

social

responsibility

Variabel

kepemilikan

manajerial

berpengaruh

terhadap nilai

perusahaan,

sedangkan ukuran

perusahaan tidak

berpengaruh

terhadap nilai

perusahaan.

C. Kerangka Pemikiran

Nilai perusahaan sering dikaitkan dengan harga saham, dimana

semakin tinggi harga saham maka nilai perusahaan akan meningkat. Salah

satu ukuran kinerja perusahaan yang sering digunakan sebagai dasar

pengambilan keputusan adalah laba perusahaan. Laba yang dihasilkan

perusahaan akan dialokasikan untuk kegiatan investasi dan membayar

deviden kepada para pemegang saham. Keputusan investasi akan berimbas

pada sumber pendanaannya.

Pengaruh Profitabilitas, Ukuran..., Tiara Prihastian, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. LANDASAN TEORI 1. Teori ...repository.ump.ac.id/1670/3/TIARA PRIHASTIAN BAB II.pdfprinsipal melimpahkan pengelolaan perusahaan kepada manajer sebagai pihak

33

Berdasarkan telaah yang telah dikemukakan sebelumnya,

penelitian ini akan menganalisis pengaruh tingkat profitabilitas, ukuran

perusahaan, keputusan investasi, kebijakan deviden, kebijakan hutang, dan

kepemilikan manajerial terhadap nilai perusahaan pada perusahaan

manufaktur sektor barang konsumsiyang terdaftar di BEI tahun 2013-

2015.

Model penelitian yang diajukan dalam gambar berikut ini

merupakan kerangka konseptual dan sebagai alur pemikiran dalam

menguji hipotesis.

Gambar 2.1Kerangka Pemikiran

Profitabilitas (X1)

Ukuran Perusahaan (X2)

Keputusan Investasi (X3)

Kebijakan Dividen (X4)

Kebijakan Hutang (X5)

Kepemilikan Manajerial

(X6)

Nilai

Perusahaan (Y)

H1 +

H2 +

H3 +

H4 +

H5 +

H6 +

Pengaruh Profitabilitas, Ukuran..., Tiara Prihastian, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. LANDASAN TEORI 1. Teori ...repository.ump.ac.id/1670/3/TIARA PRIHASTIAN BAB II.pdfprinsipal melimpahkan pengelolaan perusahaan kepada manajer sebagai pihak

34

D. Hipotesis

1. Pengaruh Profitablitias Terhadap Nilai Perusahaan

Suatu perusahaan untuk dapat melangsungkan aktivitas operasinya,

haruslah berada dalam keadaan yang menguntungkan/profitable.

Perusahaan yang memiliki tingkat profitabilitas yang tinggi akan

diminati sahamnya oleh investor. Profitabilitas memiliki pengaruh

positif terhadap nilai perusahaan karena laba perusahaan yang semakin

tinggi menyebabkan peningkatan nilai perusahaan. Hemastuti (2014)

menyimpulkan bahwa profitabilitas memiliki pengaruh yang positif

signifikan terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian ini konsisten

dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Lestari et al (2012) dan

Mardiyati et al., (2012) yang menyimpulkan bahwa profitabilitas

memiliki pengaruh yang positif signifikan terhadap nilai perusahaan.

Dari pernyataan diatas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah :

H1 : Profitabilitas berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

2. Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan

Ukuran perusahaan (firm size) yang besar menunjukkan

perusahaan mengalami perkembangan dan mampu meningkatkan nilai

perusahaan tersebut. Semakin mudah pula perusahaan untuk

memperoleh sumber pendanaan baik yang bersifat internal maupun

eksternal.Semakin besar ukuran perusahaan, maka semakin meluas

pangsa pasarnya dan memunjukkan daya saing perusahaan lebih

tinggi, sehingga investor semakin tertarik untuk menanamkan

Pengaruh Profitabilitas, Ukuran..., Tiara Prihastian, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. LANDASAN TEORI 1. Teori ...repository.ump.ac.id/1670/3/TIARA PRIHASTIAN BAB II.pdfprinsipal melimpahkan pengelolaan perusahaan kepada manajer sebagai pihak

35

sahamnya, maka nilai perusahaan semakin meningkat. Menurut

Triyono (2012), ukuran perusahaan berpengaruh secara statistik

signifikan dan positif terhadap nilai perusahaan. Hasil serupa juga

ditunjukkan dalam penelitian Prasetyorini (2013), ukuran perusahaan

berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.Dari pernyataan diatas,

maka hipotesis dalam penelitian ini adalah :

H2 : Ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap nilai

perusaaan

3. Pengaruh Keputusan Investasi Terhadap Nilai Perusahaan

Investasi merupakan suatu kegiatan menempatkan sejumlah dana

selama periode tertentu dengan harapan dapat memperoleh

penghasilan dan peningkatan nilai investasi di masa yang akan datang

(Jogiyanto, 2010).Wijaya et al., (2010) menyimpulkan bahwa

keputusan investasi berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

Apabila perusahaan mampu memaksimumkan kemampuannya melalui

investasi-investasi dalam menghasilkan laba sesuai dengan jumlah

dana yang terikat, maka dapat meningkatkan nilai perusahaan. Hasil

pengujian Hemastuti (2014) menunjukkan keputusan investasi

berpengaruh postif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal ini

berarti dengan meningkatnya investasi yang dilakukan oleh

perusahaan, maka akan berpengaruh pada meningkatnya nilai

perusahaan.

Dari pernyataan diatas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah :

Pengaruh Profitabilitas, Ukuran..., Tiara Prihastian, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. LANDASAN TEORI 1. Teori ...repository.ump.ac.id/1670/3/TIARA PRIHASTIAN BAB II.pdfprinsipal melimpahkan pengelolaan perusahaan kepada manajer sebagai pihak

36

H3 : Keputusan investasi berpengaruh positif terhadap nilai

perusahaan.

4. Pengaruh Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan

Kebijakan mengenai pembayaran dividen merupakan kebijakan

yang melibatkan dua pihak yang memiliki kepentingan berbeda, yaitu

pihak pemegang saham dan pihak manajemen perusahaan. Yang

dimaksud dengan kebijakan dividen adalah keputusan apakah laba

yang diperoleh perusahaan akan dibagikan kepada pemegang saham

sebagai dividen atau akan ditahan dalam bentuk laba ditahan guna

membiayai investasi perusahaan di masa mendatang.

Berdasarkan hasil penelitian Sukirni (2012), dapat diketahui bahwa

kebijakan deviden berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

Kebijakan deviden merupakan hak pemegangsaham untuk

mendapatkan sebagian dari keuntungan perusahaan. Penelitian

Wongso (2012) menunjukkan hasil variabel kebijakan dividen

berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan. Pembagian

dividen akan mengindikasikan perusahaan memperoleh laba yang

cukup besar sehingga mampu mendistribusikannya kepada pemegang

saham. Hal ini akan meningkatkan pandangan pasar mengenai nilai

perusahaan.

Dari pernyataan diatas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah :

H4 : Kebijakan dividen berpengaruh positif terhadap nilai

perusahaan.

Pengaruh Profitabilitas, Ukuran..., Tiara Prihastian, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. LANDASAN TEORI 1. Teori ...repository.ump.ac.id/1670/3/TIARA PRIHASTIAN BAB II.pdfprinsipal melimpahkan pengelolaan perusahaan kepada manajer sebagai pihak

37

5. Pengaruh Kebijakan Hutang Terhadap Nilai Perusahaan

Hutang adalah instrumen yang sangat sensitif terhadap perubahan

nilai perusahaan. Semakin tinggi proporsi hutang maka semakin tinggi

harga saham sehingga nilai perusahaan semakin tinggi. Hemastuti

(2014) menyatakan bahwa dengan adanya hutang dapat digunakan

untuk mengendalikan penggunaan arus kas bebas (free cash flow)

secara berlebihan oleh manajemen, dengan demikian dapat

menghindari investasi yang sia-sia dan akan meningkatkan nilai

perusahaan.

Sukirni (2012) kebijakan hutang berpengaruh positif secara

signifkan terhadap nilai perusahaan. Penelitian ini menghasilkan

tingkat hutang yang optimal tercapai ketika penghematan pajak

mencapai jumlah yang maksimal terhadap biaya kesulitan keuangan.

Hasil penelitian Wongso (2012) yaitu kebijakan hutang berpengaruh

positif terhadap nilai perusahaan. Dari pernyataan diatas, maka

hipotesis dalam penelitian ini adalah :

H5 : Kebijakan hutang berpengaruh positif terhadap nilai

perusahaan.

6. Pengaruh Kepemilikan Manajerial Terhadap Nilai Perusahaan

Kepemilikan manajerial adalah kepemilikan saham yang dimiliki

oleh manajemen disuatu perusahaan. Manajemen perusahaan tidak

hanya sebagai pengelola perusahaan saja tapi juga sebagai pemilik

perusahaan, sehingga manajer akan lebih berhati-hati dalam

Pengaruh Profitabilitas, Ukuran..., Tiara Prihastian, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. LANDASAN TEORI 1. Teori ...repository.ump.ac.id/1670/3/TIARA PRIHASTIAN BAB II.pdfprinsipal melimpahkan pengelolaan perusahaan kepada manajer sebagai pihak

38

melakukan suatu tindakan karena setiap tindakan yang dilakukan akan

berdampak pada kesejahteraannya sendiri maupun kelangsungan hidup

perusahaan yang nantinya akan berdampak pada nilai perusahaan

(Hemastuti, 2014).

Berdasarkan penelitian Wongso (2012) dan Febrina dan Lintang

(2014), kepemilikan manajerial berpengaruh positif terhadap nilai

perusahaan.Kepemilikan manajerial akan mendorong manajemen

untuk meningkatkan kinerja perusahaan, karena mereka juga memiliki

perusahaan dengan saham yang mereka miliki. Kinerja perusahaan

yang meningkat akan meningkatkan nilai perusahaan. Dari pernyataan

diatas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah :

H6 : Kepemilikan manajerial berpengaruh positif terhadap nilai

perusahaan.

Pengaruh Profitabilitas, Ukuran..., Tiara Prihastian, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017