landasan teori teori data warehouse

Upload: kang-amuch

Post on 02-Jun-2018

244 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/10/2019 Landasan Teori Teori Data Warehouse

    1/29

    7

    BAB 2

    LANDASAN TEORI

    2.1 Teori Umum

    Teori umum terdiri dari beberapa pengertian-pengertian sebagai berikut :

    2.1.1 PengertianDatabase

    Menurut Obrien (2005, p211), database adalah kumpulan terintegrasi dari

    elemen data yang secara logika saling berhubungan.

    Menurut Connolly dan Begg (2005, p15), database adalah kumpulan relasi-

    relasi logikal dari data, dan deskripsi dari data, yang dapat digunakan bersama dan

    dibuat untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan.

    Jadi database adalah data yang berelasi secara logikal yang dibuat untuk

    memperoleh informasi yang di butuhkan oleh perusahaan

    2.1.2 PengertianEntity Relationship Modeling

    Menurut Connolly dan Begg (2005, p342), Entity RelationshipModeling

    adalah pendekatan top-down untuk perancangan database yang dimulai dengan

    mengidentifikasikan data yang penting yang disebut entitas dan relationship antar

    data harus diperlihatkan dalam model ini. Kemudian ditambahkan detail-detail

    seperti informasi yang ingin ditambahkan tentang entitas dan relationship yang

    disebut atribut dan berbagai constraint pada entitas, relationship, atribut, dan

    multiplicity.

  • 8/10/2019 Landasan Teori Teori Data Warehouse

    2/29

    8

    2.1.3 PengertianData Mart

    Menurut Matteo Golfarelli, Stefano Rizzi (2009, p1), data mart ialah data

    yang diambil dari ringkasan data warehouse ke dalam informasi yang relevan untuk

    membuat keputusan, dalam bentuk multidimensional cubes, yang secara khusus di-

    query-kan oleh OLAP dan reporting front-ends. Menurut Conolly dan Begg (2005,

    p1171), data mart merupakan bagian dari data warehouse yang mendukung

    kebutuhan informasi bagian departemen atau fungsi bisnis tertentu. Karakteristik

    yang membedakan antara data mart dengan data warehouse yaitu:

    Data mart berfokus pada kebutuhan pengguna yang berhubungan dengan satu

    bagian departemen atau fungsi bisnis.

    Data marttidak berisi data operasional yang bersifat detail.

    Data martlebih dimengerti dan digunakan karena berisi data yang lebih sedikit

    dibandingkan data warehouse.

    2.1.4 Pengertian OLTP (Online Transaction Processing)

    Menurut Connolly dan Begg (2005, p1149), OLTP adalah sistem yang

    dirancang untuk menangani jumlah hasil transaksi yang tinggi, dengan transaksi

    yang biasanya membuat perubahan kecil bagi data operasional organisasi, yaitu data

    yang memerlukan penanganan operasi setiap hari.

    Menurut Kimball dan Ross (2002, p408), OLTP adalah deskripsi awal dari

    setiap aktifitas dan sistem yang berhubungan dengan proses memasukkan data ke

    dalam sebuah database. Berdasarkan definisi definisi di atas, dapat disimpulkan

    bahwa OLTP adalah suatu sistem yang dirancang untuk menangani proses

  • 8/10/2019 Landasan Teori Teori Data Warehouse

    3/29

    9

    pemasukkan data ke dalam database yang memiliki jumlah transaksi yang tinggi

    dan biasanya merupakan data operasional harian dari perusahaan.

    2.1.5 Pengertian OLAP (Online Analytical Processing)

    Menurut Connolly dan Begg (2005, p1205), OLAP adalah sintesis, analisis,

    dan konsolidasi dinamis dari sejumlah besar multidimensional data.

    Menurut Kimball dan Ross (2002, p408), OLAP adalah kumpulan aturan

    yang menyediakan sebuah kerangka dimensional untuk mendukung keputusan.

    Berdasarkan definisi-definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa OLAP adalah proses

    analisis data dari sejumlah besar multidimensional data dengan menggunakan

    sekumpulan alat grafikal yang dapat digunakan untuk mendukung proses

    pengambilan keputusan.

    2.1.6 KonsepData Warehouse

    2.1.6.1PengertianData Warehouse

    Menurut Inmon (2005, p29), sebuah data warehouse ialah sebuah

    kumpulan data yang integrated, subject-oriented, nonvolatile, dan time

    variant yang mendukung manajemen pengambilan keputusan.

    Menurut Laudon (2006, p233), data warehouse adalah database

    yang menyimpan data penting saat ini dan historis dari kebutuhan informasi

    untuk manajer dalam perusahaan.

  • 8/10/2019 Landasan Teori Teori Data Warehouse

    4/29

    10

    Menurut Ramakhrisnan and Gehrke (2004:651), data warehouse

    berisi data gabungan dari banyak sumber, tambah dengan informasi

    ringkasan dan mencakup periode waktu yang lama.

    2.1.6.2KeunggulanData Warehouse

    Menurut Connolly dan Begg (2005, p1152), data warehouse yang

    telah diimplementasikan dengan baik dapat memberikan keuntungan yang

    besar bagi organisasi, yaitu:

    Potensi nilai kembali yang besar pada investasi

    Sebuah organisasi harus mengeluarkan uang dan sumber daya dalam

    jumlah yang cukup besar untuk memastikan kalau data warehouse telah

    diimplementasikan dengan baik, biaya yang dikeluarkan tergantung dari

    solusi teknikal yang diinginkan. Akan tetapi, setelah data warehouse

    digunakan, maka kemungkinan didapatkannya ROI (Return on Investment)

    relatif lebih besar.

    Keuntungan kompetitif

    Keuntungan Kompetitif didapatkan apabila pengambil keputusan

    mengakses data yang dapat mengungkapkan informasi yang sebelumnya

    tidak diketahui, tidak tersedia, misalnya informasi mengenai konsumen,

    trend, dan permintaan.

    Meningkatkan produktivitas para pengambil keputusan perusahaan.

    Data warehouse meningkatkan produktivitas para pengambil

    keputusan perusahaan dengan menciptakan sebuah database yang

    terintegrasi secara konsisten, berorientasi pada subjek, dan data historis.

  • 8/10/2019 Landasan Teori Teori Data Warehouse

    5/29

    11

    Data warehouse mengintegrasikan data dari beberapa sistem yang tidak

    compatible ke dalam bentuk yang menyediakan satu pandangan yang

    konsisten dari organisasi. Dengan mengubah data menjadi informasi yang

    berguna, maka seorang manajer bisnis dapat membuat analisa yang lebih

    akurat dan konsisten.

    2.1.6.3KarakteristikData Warehouse

    Menurut Inmon (2005, p29-32), karakteristik dari data warehouse

    yaitu subject oriented, integrated, nonvolatile dan time variant. Keempat

    karakteristik ini saling terkait satu sama lain, sehingga ke semuanya harus

    diimplementasikan agar suatu data warehouse bisa secara efektif memiliki

    data yang mendukung pengambilan keputusan.

    Menurut Darudianto (2008), suatu basis data dapat digolongkan

    sebagai datawarehousejika memiliki karakteristik sebagai berikut.

    Berorientasi subjek.Data diorganisasikan oleh subjek detail (misalnya

    berdasarkan pelanggan, jenis kebijakan, dan lain-lain).

    Terintegrasi ,berarti bahwa basis data mencakup data dari kebanyakan

    atau semua aplikasi operasional organisasi dan data tersebut dibuat secara

    konsisten.

    Time-Variant (time series). Data tidak menyediakan status saat ini.

    Mereka disimpan untuk lima atau sepuluh tahun atau lebih dan digunakan

    untuk tren, peramalan, dan perbandingan. Waktu adalah dimensi penting

    yang harus didukung oleh semua datawarehouse.

  • 8/10/2019 Landasan Teori Teori Data Warehouse

    6/29

    12

    Nonvolatile. Sekali dimasukkan ke dalam warehouse, data adalah read-

    only, mereka tidak dapat diubah. Data usang dibuang dan perubahan

    direkam sebagai data baru. Hal itu memungkinkan datawarehouse untuk

    disesuaikan hampir secara eksklusif untuk akses data.

    Ringkas. Jika diperlukan, data operasional dikumpulkan ke dalam

    ringkasan. Data di dalam sebuah data warehouse biasanya tidak

    dinormalisasi dan sangat redundan.

    Sumber.Semua sumber data ada, baik internal maupun eksternal.

    Metadata. Metadata mengacu pada data tentang data. Metadata

    menguraikan struktur dan beberapa arti tentang data, dengan demikian

    mendukung penggunaan efektif atau tidak efektif dari data.

    2.1.6.4ArsitekturData Warehouse

    Arsitektur data warehouse menurut Connolly dan Begg (2005,

    p1162) sebagai berikut:

  • 8/10/2019 Landasan Teori Teori Data Warehouse

    7/29

    13

    Gambar 2. 1 ArsitekturData warehouse (Connolly, 2005, p1162)

    Menurut Connoly dan Begg (2005, p1156), komponen utama data

    warehouse, antara lain :

    Data Operasional

    Data operasional adalah data yang digunakan untuk mendukung proses

    bisnis sehari-hari.

    Operational Data Store (ODS)

    Operatinal data store adalah tempat penyimpanan data operasional

    yang bersifat current dan terintegrasi yang digunakan untuk analisis. Atau

    dengan kata lain, ODS mendukung proses transaksi operasional maupun

    proses analisis. Dengan adanya ODS maka pembangunan data warehouse

  • 8/10/2019 Landasan Teori Teori Data Warehouse

    8/29

    14

    menjadi lebih mudah karena ODS dapat menyediakan data yang telah

    diekstrak dari sumber dan telah dibersihkan sehingga proses pengintegrasian

    dan restrukturisasi data untuk data warehouse menjadi lebih sederhana.

    Load Manager

    Disebut juga komponen front end menangani semua operasi yang

    berhubungan dengan fungsi extract data (mengambil data) dan fungsi

    loading data (menaruh data) ke dalam data warehouse

    Warehouse Manager

    Warehouse manager menangani semua operasi yang berhubungan

    dengan management data dalam data warehouse. Operasi-operasi yang

    dijalankan oleh warehouse manager mencakup :

    a. Analisis data untuk menjaga konsistensi data.

    b. Melakukan transformasi dan penggabungan sumber data dari tempat

    penyimpanan sementara ke dalam tabel-tabel data warehouse.

    c.

    Melakukan denormalisasi.

    d. Melakukan agregasi.

    e. Menyimpan (archive) dan back-up data.

    Query Manager

    Query manager (disebut juga komponen backend) menangani semua

    operasi yang berhubungan dengan management permintaan user (user

    queries). Operasi yang dijalankan oleh query manager meliputi kegiatan

    mengarahkan permintaan ke tabel-tabel data yang tepat dan melakukan

    penjadwalan eksekusi terhadap permintaan.

  • 8/10/2019 Landasan Teori Teori Data Warehouse

    9/29

    15

    Detailed Data

    Dalam data warehouse, area ini adalah tempat penyimpanan semua

    detailed data dalam skema basis data. Detailed data dibagi menjadi 2, yaitu

    current detail data (tempat penyimpanan semua detailed data yang bersifat

    current) dan old detailed data ( tempat penyimpanan semua detailed data

    yang bersifat old).

    Lightly and Highly Summerized Data

    Area ini adalah tempat penyimpanan sementara data predefinisi yang

    teringkas secara light dan high (predefined lightly and highly summarized)

    yang dihasilkan oleh warehouse manager. Tujuan dari ringkasan informasi

    ini adalah untuk mempercepat tanggapan terhadap permintaan user.

    Ringkasan data di-update secara berkala seiring dengan bertambahnya data

    dalam data warehouse.

    Archive /Backup data

    Dalam data warehouse, area ini digunakan untuk menyimpan detailed

    data dan data yang telah diringkas. Tujuannya adalah untuk penyimpanan

    (archiving) dan backup. Data kemudian ditransfer ke media penyimpanan

    seperti magnetic tape atau optical disk.

    Metadata

    Digunakan untuk menyimpan semua definisi metadata (keterangan

    tentang data) yang digunakan dalam seluruh proses warehouse. Metadata

    digunakan untuk berbagai tujuan, antara lain :

    a. proses extracting dan loading

  • 8/10/2019 Landasan Teori Teori Data Warehouse

    10/29

    16

    b. proses warehouse management

    c. sebagianproses query management

    End-User Access Toolss

    End-user access toolss adalah tools yang memanfaatkan kegunaan dari

    data warehouse. Kegunaan data warehouse tersebut, antara lain untuk

    pembuatan laporan, OLAP, data mining dan proses informasi eksekutif.

    2.1.6.5Aliran Data dalamData Warehouse

    Menurut Connoly dan Begg (2005, p1161-1165), data warehouse

    fokus pada manajemen lima arus data primer, yaitu :

    Inflow

    Merupakan proses ekstraksi, pembersihan, dan pengisian data dari

    sumber data ke dalam data warehouse. Proses inflow ini berkonsentrasi pada

    proses mengambil data dari sumber sistem dan memasukannya ke dalam

    data warehouse. Cara lainnya yaitu data dimasukan ke dalam operational

    data store (ODS) sebelum dikirim ke data warehouse. Proses rekontruksi

    data meliputi :

    a. Membersihkan data yang kotor

    b. Restrukturisasi data untuk dicocokan dengan kebutuhan dari data

    warehouse, contohnya menambah atau membuang field-field, dan

    denormalisasi data.

    c. Memastikan bahwa sumber data konsisten dengan dirinya sendiri

    dan dengan data lainnya yang sudah ada di data warehouse.

  • 8/10/2019 Landasan Teori Teori Data Warehouse

    11/29

    17

    Upflow

    Merupakan penambahan nilai ke dalam data di dalam data warehouse

    melalui peringkasan, pemaketan, dan distribusi data. Aktifitas yang

    berhubungan dengan upflow yaitu sebagai berikut :

    a. Meringkas data dengan proses memilih, memperhitungkan,

    menggabungkan dan mengelompokan data relasional ke dalam

    tampilan yang lebih berguna bagi user.

    b. Pengepakan data dengan mengubah data detail ke dalam format yang

    lebih berguna seperti spreadsheets, teks dokumen, diagram, tampilan

    grafik yang lain, databasepribadi dan animasi.

    c. Mendistribusikan data ke kelompok-kelompok yang tepat untuk

    meningkatkan ketersediaan dan dapat diakses.

    Downflow

    Merupakan proses mengambil dan mem-backup data dalam data

    warehouse. Menyimpan data lama memainkan peranan yang penting di

    dalam mempertahankan penampilan dan efektifitas dari warehouse dengan

    mengirimkan data lama dengan nilai yang terbatas ke sebuah tempat

    penyimpanan seperti magnetic tape dan optical disk. Downflow dari data

    juga meliputi proses yang memastikan bahwa kondisi yang sekarang dari

    data warehouse dapat dibangun kembali jika terjadi kehilangan data,

    kegagalan software atau hardware.

  • 8/10/2019 Landasan Teori Teori Data Warehouse

    12/29

    18

    Outflow

    Merupakan proses membuat data agar tersedia bagi enduser Outflow

    merupakan kondisi dimana manfaat dari data warehouse benar-benar

    dirasakan oleh sebuah organisasi. Dua aktifitas kunci terdapat pada outflow

    yaitu sebagai berikut :

    a. Pengaksesan, dimana berhubungan dengan proses memuaskan

    pemakai akhir dengan menyediakan data yang dibutuhkan oleh

    mereka. Yang menjadi perhatian utama yaitu membuat suatu

    lingkungan jadi user dapat dengan efektif menggunakan query tool

    untuk mengakses sumber data yang paling tepat. Frekuensi dari

    pengaksesan ini dapat bervariasi mulai dari ad hoc, secara rutin,

    sampai real time. Selain itu juga harus dipastikan bahwa sumber

    sistem digunakan dengan cara yang paling efektif di dalam

    menjadwalkan pengeksekusian terhadap query dan user.

    b.

    Pengiriman, dimana berhubungan dengan secara aktif mengirimkan

    informasi ke workstation dari user. Ini merupakan area yang baru

    dari data warehouse dan sering dihubungkan dengan proses publish

    dan subcribe. Warehouse akan mempublish objek bisnis bermacam-

    macam dan user akan mensubcribe terhadap objek bisnis yang

    dibutuhkan mereka.

    Metaflow

    Merupakan proses manajemen metadata. Metaflow merupakan proses

    yang memindahkan metadata (data tentang flow yang lainnya). Metadata

  • 8/10/2019 Landasan Teori Teori Data Warehouse

    13/29

    19

    merupakan deskripsi dari data yang ditampung di dalam data warehouse,

    apa yang telah dilakukan terhadap data tersebut dengan cara cleansing,

    integrating, dan summarizing.

    2.1.6.6AnatomiData Warehouse

    Berdasarkan Inmon (2005, p193) berikut ini macam-macam anatomi

    yang ada padaData Warehouse:

    Data Warehouse Fungsional

    Tiap data warehouse fungsional mencakup sebuah grup tersendiri yang

    terpisah (seperti divisi), area fungsional, unit geografis, atau grup pemasaran

    produk. Data warehouse fungsional berfokus pada kebutuhan dari sebuah

    fungsi bisnis, misalkan departemen, divisi, dan sebagainya. Keuntungan dari

    data warehouse ini adalah memberikan fleksibilitas karena dapat

    disesuaikan dengan permasalahan bisnis spesifik dan kemungkinan dari

    departemen atau lini bisnis tertentu, disamping relatif lebih murah dan lebih

    sederhana untuk diimplementasikan.

    Perusahaan umumnya membangun beberapa rangkaian data warehouse

    fungsional untuk mendukung area yang berbeda-beda, dan hal ini

    memberikan pengembangan yang cepat. Perusahaan juga dapat memberikan

    respon yang lebih cepat terhadap kesempatan pasar.Namun, terdapat resiko

    hilangnya konsistensi data di luar lingkungan fungsi bisnis bersangkutan.

    Apabila pendekatan ini lingkupnya diperbesar dari lingkungan fungsional

    menjadi lingkup perusahaan, konsistensi data perusahaan tidak dapat

    dijamin.

  • 8/10/2019 Landasan Teori Teori Data Warehouse

    14/29

    20

    Data Warehouse Terpusat

    Data Warehouse terpusat adalah sebuah database yang diciptakan dari

    pengekstraksian operasional yang menganut pada sebuah model data tunggal

    enterprise yang konsisten untuk memastikan konsistensi atas data

    pendukung dalam perusahaaan. Merupakan penerapan gaya komputerisasi

    dimana semua sistem informasi dilokasikan dan dimanajemen dari sebuah

    lokasi fisikal tunggal.

    Data warehouse terpusat adalah sebuah database fisikal tunggal yang

    menyimpan semua data untuk area fungsional spesifik, departemen, divisi

    atau perusahaan (enterprise). Pendekatan ini umumnya digunakan saat

    terdapat banyak end-user yang sudah terhubung dengan sebuah komputer

    atau jaringan pusat.

    Data warehouse terpusat biasanya menyimpan data dari sistem operasi

    yang berbeda-beda. Data yang disimpan didalamnya dapat diakses dari

    sebuah lokasi dan harus di-load dan dipelihara pada basis data regular data

    warehouse terpusat melingkupi sebuah data warehouse tunggal yang

    melayani semua kebutuhan perusahaan. Tujuan dari pendekatan ini adalah

    untuk memecahkan permasalahan organisasional yang membatasi operasi

    perusahaan.

    Jadi, membangun sebuah data warehouse terpusat yang terunifikasi

    sangat kompleks, membutuhkan biaya besar dan waktu lebih banyak.

    Namun, keuntungan dari data warehouse terpusat yang menyediakan

    gambaran yang komprehensif, tingkat control dan reliabilitas yang tinggi

    karena keterpaduan data di dalamnya.

  • 8/10/2019 Landasan Teori Teori Data Warehouse

    15/29

    21

    Data Warehouse Terdistribusi

    Data warehouse terdistribusi adalah sebuah sumber data terpisah yang

    dapat diakses user via gateway pusat menyediakan view logical atas data

    corporate dalam gambaran yang dapat dipahami oleh user. Gateway

    tersebut akan melakukanparse dan mendistribusikan query secara real-time

    ke sumber data terpisah dan mengembalikan result set-nya ke user. Data

    warehouse terdistribusi adalah data warehouse yang komponennya

    didistribusikan ke beberapa database fisikal yang berbeda.

    Pendekatan ini umumnya dipilih saat perusahaan besar ingin mengikut

    sertakan level organisasinya yang lebih rendah dalam pengambilan

    keputusan, sehingga diperlukan penurunan data untuk pembuatan keputusan

    ke komputer lokal tempat pengambilan keputusan lokal. Umumnya, data

    warehouse terdistribusi melibatkan data yang paling redundan dan

    konsekuensinya adalah proses load dan update yang sangat kompleks.

    Pendekatan ini memerlukan biaya yang sangat besar karena setiap sistem

    pengumpul data fungsional dan sistem operasinya dikelola secara terpisah.

    Disamping itu, supaya berguna bagi perusahaan, data harus

    disinkronisasikan untuk memelihara keterpaduannya.

    2.1.7 Nine Step Methodology

    Berdasarkan kutipan dari Connolly dan Begg (2005, p1187-1193),

    metodologi dalam membangun data warehouse ada 9 tahapan , yang dikenal

    denganNine-step Methodology. Sembilan tahap tersebut adalah :

  • 8/10/2019 Landasan Teori Teori Data Warehouse

    16/29

    22

    Pemilihan Proses

    Data mart pertama yang akan dibangun harus tepat waktu, disesuaikan dengan

    anggaran dan menjawab pertanyaan bisnis yang penting. Data mart adalah

    bagian dari data warehouse yang mendukung kebutuhan pada suatu unit

    departemen dari perusahaan atau fungsi bisnis.

    Pemilihan Grain

    Memilih grainberarti menentukan secara tepat apa yang direpresentasikan oleh

    record pada tabel fakta. Sebagai contoh PropertySale merepresentasikan fakta

    mengenai setiap penjualan properti dan menjadi tabel fakta dari skema bintang

    PropertySale. Oleh karena itu, grain dari tabel fakta PropertySale adalah

    penjualan properti itu sendiri. Ketika grain dipilih, dimensi dapat

    diidentifikasikan dari tabel fakta. Sebagai contoh Branch, Staff, Owner,

    ClientBuyer, PropertyForSale, dan Promotion entity akan digunakan untuk

    tabel dimensi utama yang selalu ada dalam skema bintang.

    Identifikasi dan Penyesuaian Dimensi

    Mengatur dimensi dari data mart yang dibangun dengan baik akan memberikan

    kemudahan dalam memahami dan menggunakan data mart tersebut. Dimensi

    diidentifikasikan dengan detail untuk menjelaskan suatu hal seperti client dan

    properti pada grain yang tepat.

    Sebagai contoh dimensi client buyer mendeskripsikan atribut ID, nama, tipe,

    kota, area, dan negara. Jika dimensi apapun ada di dalam dua data mart, maka

    dimensi tersebut merupakan dimensi yang sama, atau dimensi yang satu

    merupakan suatu perhitungan matematika dari dimensi yang lainnya. Hanya

  • 8/10/2019 Landasan Teori Teori Data Warehouse

    17/29

    23

    dengan ciri ini, dua data mart dapat berbagi satu atau lebih data mart, dimensi

    tersebut harus sesuai. Sebagai contoh, dimensi-dimensi yang sesuai dengan

    penjualan properti dan periklanan properti adalah dimensi Time,

    PropertyForSale, Branch, dan Promotion. Jika dimensi-dimensi tersebut tidak

    sesuai, maka data warehouse akan gagal untuk dibangun, sebab dua data mart

    tersebut tidak akan dapat digunakan secara bersamaan.

    Pemilihan Fakta

    Sumber dari sebuah tabel fakta menentukan fakta mana yang bisa digunakan

    dalam data mart. Semua fakta harus diekspresikan pada tingkat yang telah

    ditentukan oleh sumber. Misalnya, jika sumber dari tabel fakta adalah property

    sale, maka semua fakta numerik harus menunjuk padaparticular sale.

    MenyimpanPre-calculation pada Table Fakta

    Setelah fakta-fakta dipilih maka dilakukan pemeriksaan ulang untuk

    menentukan apakah fakta-fakta memungkinkan diterapkan untuk pre-

    calculation (kalkulasi awal) dan melakukan peyimpanan pada tabel fakta.

    Contoh umum dari kebutuhan untuk penyimpanan pre-calculation muncul

    ketika fakta berisi pernyataan untung atau rugi. Situasi ini akan meningkat

    ketika tabel fakta didasarkan pada invoice atau sales.

    Melengkapi Table Dimensi

    Dalam langkah ini, kembali pada tabel dimensi dan menambahkan gambaran

    teks terhadap dimensi yang memungkinkan. Gambaran teks harus mudah

    digunakan dan dimengerti oleh user. Kegunaan suatu data mart ditentukan oleh

    lingkup dan atribut tabel dimensi.

  • 8/10/2019 Landasan Teori Teori Data Warehouse

    18/29

    24

    Pemilihan durasi Basis Data

    Durasi mengukur waktu dari pembatasan data yang diambil dan dipindahkan ke

    dalam tabel fakta. Sebagai contoh, perusahaan asuransi memiliki kebutuhan

    untuk menyimpan data dalam jangka waktu 5 tahun atau lebih. Tabel fakta yang

    besar menimbulkan dua persoalan. Pertama, semakin lama umur data, akan

    muncul masalah pembacaan dan interpretasi terhadap file yang lama. Kedua,

    terdapat kemungkinan digunakannya versi dimensi yang lama, bukan versi

    terbarunya.

    Melacak Perubahan dari Dimensi Secara Perlahan

    Memperhatikan perubahan dimensi yang ada pada tabel khusus data historyatau

    data lama yang telah berubah. Tiga dasar perubahan dimensi secara perlahan,

    yaitu:

    a. Perubahan data dimensi langsung dilakukan pada tabel dimensinya

    b. Perubahan data dimensi mengakibatkan pembentukan recordbaru.

    c.

    Perubahan data dimensi mengakibatkan sebuah atribut atau kolom alternatif

    dibuat, jadi antara record yang lama dan record yang baru diakses secara

    bersama-sama.

    Memutuskan Prioritas dan Mode dari Query

    Mempertimbangkan pengaruh dari rancangan fisik, seperti penyortiran urutan

    tabel fakta pada disk dan keberadaan dari penyimpanan awal ringkasan

    (summaries) atau penjumlahan (aggregate). Selain itu, masalah administrasi,

    backup, kinerja indeks, dan keamanan juga merupakan faktor yang harus

    diperhatikan.

  • 8/10/2019 Landasan Teori Teori Data Warehouse

    19/29

    25

    2.1.8 Skema Bintang (Star Schema)

    Menurut Connolly dan Begg (2005, p1183), skema bintang adalah sebuah

    struktur logikal yang memiliki tabel fakta di tengahnya, yang terdiri atas data

    faktual, dan dikelilingi oleh tabel-tabel dimensi yang berisi referensi data. Skema

    bintang mengeksploitasi karakteristik data faktual seperti fakta yang digenerasikan

    oleh events yang muncul pada waktu yang lampau dan tidak berubah. Skema

    bintang dapat digunakan untuk mempercepat kinerja query dengan informasi

    referensi denormalisasi ke tabel dimensi tunggal.

    Skema bintang memiliki beberapa kelebihan yang tidak ada dalam struktur

    relasional biasa. Keuntungan skema bintang yaitu :

    Efisiensi, struktur database konsisten sehingga efisien dalam mengakses data

    dengan menggunakan tool untuk menampilkan data termasuk laporan tertulis

    dan query.

    Kemampuan untuk mengatasi perubahan kebutuhan, skema bintang dapat

    beradaptasi terhadap perubahan kebutuhan pengguna karena semua tabel

    dimensi memiliki kesamaan dalam hal menyediakan akses ke tabel fakta.

    Extensibility, model dimensional dapat dikembangkan. Seperti menambah tabel

    fakta selama data masih konsisten, menambah tabel dimensi selama ada nilai

    tunggal di table dimensi tersebut yang mendefinisikan setiap record tabel fakta

    yang ada, menambahkan attribute tabel dimensi, dan memecah record tabel

    dimensi yang ada menjadi level yang lebih rendah daripada level sebelumnya.

    Kemampuan untuk menggambarkan situasi bisnis pada umumnya, pendekatan

    standar untuk menangani situasi umum di dunia bisnis yang terus bertambah.

  • 8/10/2019 Landasan Teori Teori Data Warehouse

    20/29

    26

    Proses query yang bisa diprediksi, aplikasi data warehouse yang mencari data

    dari level yang di bawahnya akan mudah menambahkan jumlah attribute pada

    tabel dimensi dari sebuah skema bintang. Aplikasi yang mencari data dari level

    yang setara akan menghubungkan tabel fakta yang terpisah melalui tabel

    dimensi yang dapat diakses bersama.

    2.1.9 Tabel Fakta (Fact Tabel)

    Menurut Inmon (2005, p497), fact table ialah pusat dari tabel star join

    dimana data dengan banyak kepentingan tersimpan.

    Menurut Kimball dan Ross (2002, p402),fact tablepada sebuah star schema

    ialah tabel central dengan pengukuran performansi bisnis dalam bentuk numerik

    yang memiliki karakteristik berupa sebuah composite key, yang tiap-tiap elemennya

    adalah foreignkey yang didapat dari tabel dimensi. Dari beberapa teori tersebut

    dapat disimpulkan Table fakta sering disebut major table, yang merupakan inti dari

    skema bintang dan berisi data aktual yang akan dianalisis.

    2.1.10 Tabel Dimensi (Dimension Tabel)

    Menurut Inmon (2005, p495), dimension table atau table dimensi merupakan

    tempat dimana data tambahan yang berhubungan dengan tabel fakta ditempatkan

    pada sebuah table multidimensional.

    Menurut Kimball dan Ross (2002, p399), tabel dimensi ialah sebuah tabel

    pada model dimensional yang memiliki sebuah primary key tunggal dan kolom

    dengan atribut deskriptif.

  • 8/10/2019 Landasan Teori Teori Data Warehouse

    21/29

    27

    Dari beberapa teori tersebut dapat disimpulkan Table dimensi merupakan

    tabel dari skema bintang yang menyediakan jenis perspektif dari cara pandang

    terhadap data.

    2.1.11 ETL (Extract, Transform, Loading)

    Menurut Kimball dan Ross (2002, p401), ETL adalah kumpulan proses

    menyiapkan data dari operational source untuk data warehouse.

    Proses ini terdiri dari extracting, transforming, loading, dan beberapa proses

    yang dilakukan sebelum dipublikasikan ke data warehouse. Jadi, ETL adalah proses

    menyiapkan data yang meliputi pencarian data, pengintegrasian data, dan

    penempatan data dari operational source ke dalam data warehouse. Proses ini

    terdiri dari tiga tahap, yaitu :

    Extraction

    Menurut Kimball dan Ross (2002, p8), extraction ialah langkah pertama dalam

    proses mendapatkan data ke dalam lingkungan data warehouse. Langkah

    pertama dari proses ETL adalah proses penarikan data dari satu atau lebih

    sistem operasional sebagai sumber data (biasa diambil dari sistem OLTP, tapi

    bisa juga dari sumber data di luar sistem database). Kebanyakan proyek data

    warehouse menggabungkan data dari sumber-sumber yang berbeda. Pada

    hakekatnya, proses ekstraksi adalah proses penguraian dan pembersihan data

    yang diekstrak untuk mendapatkan suatu pola atau struktur data yang

    diinginkan.

  • 8/10/2019 Landasan Teori Teori Data Warehouse

    22/29

    28

    Transformation

    Menurut Kimball dan Ross (2002, p8), setelah data di extract, ada sejumlah

    transformation yang mungkin dilakukan, seperti melakukan cleansing data

    (memperbaiki kesalahan pengejaan kata, mengatasi masalah elemen yang

    hilang, atau mengubah ke bentuk standard), mengkombinasikan data dari

    berbagai sumber, dan memberikan warehouse keys.

    Proses membersihkan data yang telah diambil pada proses extract sehingga

    data itu sesuai dengan struktur data warehouse atau data mart.

    Hal-hal yang dapat dilakukan dalam tahap transformasi :

    a. Hanya memilih kolom tertentu saja untuk dimasukkan ke dalam data

    warehouse.

    b. Menerjemahkan nilai berupa kode (misal, databasesumber menyimpan nilai

    1 untuk pria dan 2 untuk wanita, tetapi data warehouse menyimpan M untuk

    pria dan F untuk wanita). Proses yang dilakukan disebut automated data

    cleansing, tidak ada pembersihan secara manual selama proses ETL.

    c. Mengkodekan nilai-nilai ke dalam bentuk bebas (misal, memetakan

    male,1, dan Mr ke dalam M).

    d. Melakukan perhitungan nilai-nilai baru (misal sale_amount =

    qty*unit_price).

    e. Menggabungkan data dari berbagai sumber bersama-sama.

    f. Membuat ringkasan dari sekumpulan baris data (misal, total penjualan untuk

    setiap bagian).

    Kesulitan yang terjadi pada proses transformasi adalah :

    a. Data harus digabungkan dari beberapa sistem terpisah.

  • 8/10/2019 Landasan Teori Teori Data Warehouse

    23/29

    29

    b. Data harus dibersihkan sehingga konsisten.

    c. Data harus diagregasi untuk mempercepat analisis.

    Loading

    Menurut Kimball dan Ross (2002, p8), setelah melakukan transformasi maka

    data dapat dimuat ke dalam data warehouse. Merupakan tahap akhir dalam

    proses ETL. Proses memasukkan data ke dalam target akhir, dalam hal ini

    adalah data warehouse atau data mart. Data berasal dari proses transformasi.

    Setelah data yang dihasilkan dari proses transformasi sesuai dengan kondisi

    yang diinginkan pada data warehouse atau data mart, maka proses loading akan

    berjalan. Data dari staging area akan dipindahkan ke dalam data warehouse

    atau data mart.

    2.1.12 Pengertian Supply Chain Management(SCM)

    Menurut Christina Whidya Utami, (2006, p.126), supply chain management

    adalah proses penyatuan bisnis dari pengguna akhir melalui para penyalur asli yang

    menyediakan produk, jasa pelayanan, dan informasi untuk menambah nilai

    pelanggan.

    Menurut Yolanda M Siagian (2005, p.6), supply chain management

    menegaskan interaksi antar fungsi pemasaran, produksi pada perusahaan.

    Memanfaatkan kesempatan untuk meningkatkan pelayanan dan penurunan biaya

    dapat dilakukan melalui koordinasi dan kerjasama antara pengadaan bahan baku dan

    pendistribusiannya.

  • 8/10/2019 Landasan Teori Teori Data Warehouse

    24/29

    30

    2.1.13 Pengertian Intranet

    Menurut James A. OBrien (2005, p326), intranet adalah jaringan internal

    organisasi yang menggunakan infrastruktur dan standarisasi seperti internet dan web

    yang hanya dapat diakses oleh para pekerja perusahaan tersebut.

    Menurut McLeod & Schell (2004, p123), intranet adalah jaringan terbatas

    yang memiliki kemampuan seperti internet dalam suatu perusahaan, tidak dapat

    diakses oleh pihak luar dari perusahaan.

    Jadi Intranet adalah jaringan komunikasi yang sama dengan jaringan internet

    tetapi hanya dalam lingkup yang terbatas, dimana hanya dalam satu kesatuan

    organisasi saja, misalnya dalam perusahaan atau kantor saja yang tidak dapat

    diakses oleh pihak luar dari perusahaan.

    Websiteadalah kumpulan yang menampilkan informasi, dokumen

    dokumen, berkas-berkas gambar, video, atau jenis-jenis berkas lainnya. Sebuah

    situs web biasanya ditempatkan setidaknya pada sebuah server webyang dapat

    diakses melalui jaringan seperti internet, ataupun jaringan wilayah lokal (LAN).

  • 8/10/2019 Landasan Teori Teori Data Warehouse

    25/29

    31

    2.2 Teori Khusus

    2.2.1 Pengertian Persediaan

    Menurut Alfredson (2007, p342), persediaan adalah aset yang tersedia untuk

    dijual dalam proses bisnis biasa atau aset yang ada dalam proses produksi seperti

    untuk dijual atau aset dalam bentuk material atau supplieruntuk digunakan dalam

    proses produksi atau dalam memberikan pelayanan.

    Pendapat Warren, Reeve, Fess (2005:440) mengatakan persediaan adalah

    barang dagang yang disimpan untuk dijual dalam operasi bisnis perusahan, dan

    bahan yang digunakan dalam proses produksi atau disimpan untuk tujuan itu.

    Persediaan yang diperoleh perusahaan langsung dijual kembali tanpa mengalami

    proses produksi selanjutnya disebut persediaan barang dagang

    Jadi dapat disimpulkan bahwa persediaan merupakan suatu aset yang

    tersedia yang disimpan untuk digunakan dalam proses produksi atau disediakan

    untuk memenuhi permintaan pelanggan setiap waktu.

    Metode Pencatatan Persediaan

    Berdasarkan pendapat Horngren et al (2002, p169-170), terdapat dua tipe utama

    dari sistem persediaan, yaitu :

    a.

    Sistem Persediaan Periodik

    Sistem ini dilakukan dengan melakukan perhitungan fisik dari persediaan yang ada

    di gudang pada setiap akhir periode, dan menggunakan data yang di dapat untuk

    membuat laporan keuangan.

  • 8/10/2019 Landasan Teori Teori Data Warehouse

    26/29

    32

    b. Sistem Persediaan Perpetual

    Adalah suatu sistem yang mencatat seluruh barang yng dibeli dan dijual, persediaan

    dihitung setidaknya sekali setahun, dan dapat digunakan untuk seluruh tipe atau

    jenis barang.

    2.2.2 Pengertian Penjualan

    Menurut Marom, Chairul (2002, p28), penjualan adalah penjualan barang

    dagangan sebagai usaha pokok perusahaan yang biasanya dilakukan secara teratur.

    Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa penjualan

    adalah persetujuan kedua belah pihak antara penjual dan pembeli, dimana penjual

    menawarkan suatu produk dengan harapan pembeli dapat menyerahkan sejumlah

    uang sebagai alat ukur produk tersebut sebesar harga jual yang telah disepakati.

    Klasifikasi Transaksi Penjualan

    Menurut Midjan, La (2001, p170), transaksi penjualan dapat di klasifikasikan

    sebagai berikut :

    a. Penjualan Tunai

    Adalah penjualan yang bersifat cashdan carrypada umumnya terjadi secara

    kontan dan dapat pula terjadi pembayaran selama satu bulan dianggap kontan.

    b. Penjualan Kredit

    Adalah penjualan dengan tenggang waktu rata-rata diatas satu bulan.

  • 8/10/2019 Landasan Teori Teori Data Warehouse

    27/29

    33

    c. Penjualan Tender

    Adalah penjualan yang dilaksanakan melalui prosedur tender untuk

    memegangkan tender selain harus memenuhi berbagai prosedur.

    d. Penjualan Ekspor

    Adalah penjualan yang dilaksanakan dengan pihak pembeli luar negeri yang

    mengimpor barang tersebut.

    e. Penjualan Konsinyasi

    Adalah penjualan yang dilakukan secara titipan kepada pembeli yang juga

    sebagai penjual.

    f. Penjualan Grosir

    Adalah penjualan yang tidak langsung kepada pembeli, tetapi melalui

    pedagang grosir atau eceran.

    2.2.3 Pengertian Pembelian

    Menurut Kakouris (2006, p709), pembelian sekarang diakui sebagai sebuah

    fungsi strategis, tidak hanya karena keputusan dibuat oleh manajer pembelian yang

    memiliki pengaruh besar pada kinerja perusahaan secara keseluruhan, tetapi juga

    karena para pebisnis harus mengatur proses yang menghubungkan mereka dengan

    para pemasok mereka.

  • 8/10/2019 Landasan Teori Teori Data Warehouse

    28/29

    34

    Menurut Mulyadi (2001, p299-300), pembelian digunakan dalam

    perusahaan untuk pengadaan barang yang diperlukan perusahaan. Fungsi pembelian

    bertanggung jawab untuk memperoleh informasi mengenai harga barang,

    menentukan pemasok yang dipilih dalam pengadaan barang, dan mengeluarkan

    order pembelian kepada pemasok yang dipilih dalam pengadaan barang, dan

    mengeluarkan order pembelian kepada pemasok yang dipilih.

    Menurut Mulyadi (2001, p300), jaringan prosedur yang membentuk sistem

    akuntansi pembelian adalah sebagai berikut :

    1. Prosedur permintaan pembelian

    Dalam prosedur ini, fungsi gudang mengajukan permintaan pembelian

    dalam formulir surat permintaan pembelian kepada fungsi pembelian. Jika barang

    tidak disimpan di gudang, misalnya untuk barang langsung pakai, fungsi yang

    memakai barang mengajukan permintaan pembelian langsung ke fungsi pembelian

    dengan menggunakan surat permintaan pembelian.

    2.

    Prosedur permintaan penawaran harga dan penelitian pemasok

    Dalam prosesdur ini, fungsi pembelian mengirimkan surat permintaan

    penawaran harga kepada pemasok untuk memperoleh informasi mengenai harga

    barang dan berbagai syarat pembelian yang lain, untuk memungkinkan pemilihan

    pemasok yang akan ditunjuk sebagai pemasok barang yang diperlukan oleh

    perusahaan.

    3. Prosedur order pembelian

    Dalam prosedur ini, fungsi pembelian mengirimkan surat order pembelian

    kepada pemasok yang dipilih dan memberitahukan kepada unit-unit organisasi lain

  • 8/10/2019 Landasan Teori Teori Data Warehouse

    29/29

    35

    dalam perusahaan, mengenai order pembelian yang sudah dikeluarkan oleh

    perusahaan.

    4. Prosedur penerimaan barang

    Dalam prosedur ini, fungsi penerimaan melakukan pemeriksaan mengenai

    jenis, kualitas, dan mutu barang yang diterima dari pemasok, dan kemudian

    membuat laporan penerimaan barang untuk menyatakan penerimaan barang dari

    pemasok tersebut.

    5. Prosedur pencatatan utang

    Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi memeriksa dokumen-dokumen yang

    berkaitan dengan pembelian dan menyelenggarakan pencatatan utang atau

    mengarsipkan dokumen sumber sebagai catatan utang.

    6. Prosedur distribusi pembelian

    Prosedur ini meliputi distibusi rekening yang didebit dari transaksi

    pembelian untuk kebutuhan pembuatan laporan bagi manajemen.