bab ii melayu riau diantara melayu kawasan asia tenggaraeprints.umm.ac.id/46669/3/bab ii.pdf ·...

25
30 BAB II MELAYU RIAU DIANTARA MELAYU KAWASAN ASIA TENGGARA Bab ini akan menjelaskan bagaimana perbedaan antara Melayu Riau dengan Melayu di negara- negara kawasan Asia Tenggara. Pemaparan nya akan meliputi sejarah, perkembangan dan pengaruh Melayu di kawasan Asia Tenggara dan apa pembeda dari Melayu di Riau dengan Melayu lainnya di kawasan Asia Tenggara. Selain itu juga menjelaskan aspek dari Melayu Riau yang memperkuat Riau sebagai wilayah tanah tumpah darah Melayu, yang menjadi karakteristik khusus dari Melayu Riau dan spesifik membedakannya dengan Melayu di wilayah Asia Tenggara lainnya. 2.1 Melayu Dalam Perspektif Negara- Negara Asia Tenggara Melayu dikenal sebagai sebuah Peradaban, etnis, bahasa, budaya serta identitas di kawasan Asia Tenggara. Asal usul melayu di Asia Tenggara Terdapat dua Teori yang menjelasnya yaitu Teori Melayu bangsa pendatang dan Melayu Nusantara. Teori Melayu pendatang ini di kenal juga dengan Melayu- Proto dan Melayu Deutro, yang hadir sekitar 2500 dan 1500 SM yang lalu di Asia Tenggara 28 . Sedangkan Teori Nusantara mengatakan bahwa Melayu nenek moyang asli di Asia Tenggara yang benar dengan diperkuat oleh argumen Profesor Madya Dr Zafarina Zainuddin dan Profesor Stephen Oppenheimer di dalam tulisannya dengan judul 28 Mohamed Anwar Omar Din, “THE MALAY ORIGIN: REWRITE ITS HISTORY”, Jurnal, Jurnal Melayu (7) 2011: 1 82, journalarticle.ukm.my

Upload: others

Post on 27-Sep-2020

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II MELAYU RIAU DIANTARA MELAYU KAWASAN ASIA TENGGARAeprints.umm.ac.id/46669/3/BAB II.pdf · Islam di Asia Tenggara dikarenakan letak wilayah yang berada terdepan di jalur pelayaran

30

BAB II

MELAYU RIAU DIANTARA MELAYU KAWASAN ASIA TENGGARA

Bab ini akan menjelaskan bagaimana perbedaan antara Melayu Riau dengan

Melayu di negara- negara kawasan Asia Tenggara. Pemaparan nya akan meliputi

sejarah, perkembangan dan pengaruh Melayu di kawasan Asia Tenggara dan apa

pembeda dari Melayu di Riau dengan Melayu lainnya di kawasan Asia Tenggara.

Selain itu juga menjelaskan aspek dari Melayu Riau yang memperkuat Riau sebagai

wilayah tanah tumpah darah Melayu, yang menjadi karakteristik khusus dari

Melayu Riau dan spesifik membedakannya dengan Melayu di wilayah Asia

Tenggara lainnya.

2.1 Melayu Dalam Perspektif Negara- Negara Asia Tenggara

Melayu dikenal sebagai sebuah Peradaban, etnis, bahasa, budaya serta identitas

di kawasan Asia Tenggara. Asal usul melayu di Asia Tenggara Terdapat dua Teori

yang menjelasnya yaitu Teori Melayu bangsa pendatang dan Melayu Nusantara.

Teori Melayu pendatang ini di kenal juga dengan Melayu- Proto dan Melayu

Deutro, yang hadir sekitar 2500 dan 1500 SM yang lalu di Asia Tenggara28.

Sedangkan Teori Nusantara mengatakan bahwa Melayu nenek moyang asli di Asia

Tenggara yang benar dengan diperkuat oleh argumen Profesor Madya Dr Zafarina

Zainuddin dan Profesor Stephen Oppenheimer di dalam tulisannya dengan judul

28 Mohamed Anwar Omar Din, “THE MALAY ORIGIN: REWRITE ITS HISTORY”, Jurnal, Jurnal

Melayu (7) 2011: 1 – 82, journalarticle.ukm.my

Page 2: BAB II MELAYU RIAU DIANTARA MELAYU KAWASAN ASIA TENGGARAeprints.umm.ac.id/46669/3/BAB II.pdf · Islam di Asia Tenggara dikarenakan letak wilayah yang berada terdepan di jalur pelayaran

31

“Majoriti Melayu Asal Dari Pentas Sunda” yang menyatakan bahwa melayu

merupakan etnis asli wilayah Asia Tenggara karena sudah ada sejak puluhan ribu

tahun lamanya29. Dalam perkembangannya melayu di Asia Tenggara banyak

mendapatkan pengaruh dari etnis- etnis lainnya, baik pendatang dari daratan China

ataupun dari negara Arab dan juga Eropa. Selain itu terdapat pendapat lain

mengenaik bangsa Melayu di Asia Tenggara yaitu berdasarkan Dongsong

Affirmative Theory yang menyatakan bahwa bangsa melayu merupakan penghijrah

dari daratan China ke Asia Tenggara, yang hal tersebut dilihat berdasarkan

persamaan ciri ciri motif dan barang barang peninggalan yang di jumpai. Bangsa

melayu di Asia Tenggara dapat dilihat menjadi dua golongan yaitu Melayu Proto

bangsa melayu yang menetap di daerah Asia Tenggara dan juga Melayu Deutro

yang merupakan ras melayu yang merupakan pengembara30. Dan terlepas adanya

berbagai pendekatan dan spekulasi mengenai kehadiran bangsa melayu di Asia

Tenggara, Asia Tenggara tetaplah merupakan tanah dan rumah bagi ras melayu itu

sendiri.

Melayu saat ini dapat dilihat dari negara negara di Asia Tenggara seperti

Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, Thailand Selatan, Filipina, Indonesia dan

beberapa daerah di negara Asia Tenggara lainnya. perkembangan ras melayu di

Asia Tenggara ini meliputi dalam aspek bahasa, faktor kebudayaan, dan juga

berbagai aspek kehidupan manusia. Melayu sebagai sosial budaya juga

29 News.usm.my, “Majoriti Melayu Asal Dari Pentas Sunda”, Official Website Universitas Sains

Malaysia, diakses dalam http://eprints.usm.my/35157/1/USM_News_Portal_-

_MAJORITI_MELAYU_ASAL_DARI_PENTAS_SUNDA.pdf (12.02.2018, 21:20 WIB) 30 Mohamed Anwar Omar Din, “ Asal- Usul Orang Melayu : Menulis Semula Sejarahnya”, Jurnal

Melayu (7) 2011: 1 – 82, Journalarticle.ukm.my

Page 3: BAB II MELAYU RIAU DIANTARA MELAYU KAWASAN ASIA TENGGARAeprints.umm.ac.id/46669/3/BAB II.pdf · Islam di Asia Tenggara dikarenakan letak wilayah yang berada terdepan di jalur pelayaran

32

menyumbangkan integrasi sosial di Asia Tenggara melalui busana, makanan, seni

tari, seni musik, pola pikiran serta filsafat. Meskipun melayu telah berada ribuan

tahun lamanya hal tersebut tidak semata- mata menutup pengaruh dari pendatang

untuk perkembangan nya31. Salah satu faktor terbesar di Melayu yang di pengaruhi

oleh pendatang dan menjadi salah satu ciri utama dari melayu adalah datang nya

islam melalui pedagang Arab di Asia Tenggara yang sangat mempengaruhi corak

melayu identik dengan islam saat ini.

Adapun ciri khas melayu saat ini dapat dilihat dari bahasa (Austronesia),

budaya, adat istiadat yang juga identik dengan agama Islam. Di Asia Tenggara

pemerintahan melayu mulai berjaya ketika saat masuknya Islam dan mulai

berdirinya kerajaan – kerajaan Islam di Asia Tenggara, , hal tersebut bukan berarti

Melayu tidak ada sebelum terbentuknya kerajaan- kerajaan Islam di Asia Tenggara.

Hanya saja masuknya Islam semakin memperkuat perkembangan bangsa melayu di

Asia Tenggara sehingga mencapai masa jayanya. Masuk dan cepatnya penyebaran

Islam di Asia Tenggara dikarenakan letak wilayah yang berada terdepan di jalur

pelayaran laut ke arah timur. Oleh karena itu letak posisi tersebut yang menjadikan

banyaknya kerajaan Melayu Islam Asia Tenggara seperti seperti Samudra Pasai

(1270-1514 M) dan Malaka (1400-1511 M) yang jika dilihat wilayah kekuasaanya

meliputi wilayah Indonesia, Malaysia dan Singapura. Kerajaan-kerajaan Islam ini

31 Drs. Muhammad Takari, M.Hum., Ph.D, “Melayu : Dari Lingua Franca Ke Cultura Franca”,

Universita Sumatera Utara, diakses dalam

https://www.researchgate.net/profile/Muhammad_Takari/publication/256730080_MELAYU_DA

RI_LINGUA_FRANCA_KE_CULTURA_FRANCA/links/00b7d523afa75aae10000000/MELAY

U-DARI-LINGUA-FRANCA-KE-CULTURA-FRANCA.pdf?origin=publication_detail

(12.02.2018, 21:20 WIB)

Page 4: BAB II MELAYU RIAU DIANTARA MELAYU KAWASAN ASIA TENGGARAeprints.umm.ac.id/46669/3/BAB II.pdf · Islam di Asia Tenggara dikarenakan letak wilayah yang berada terdepan di jalur pelayaran

33

muncul karena pengaruh Pedagang Arab yang dimana berubah menjadi kerajaan

Islam setelah rajanya memeluk agama Islam, sehingga peradaban melayu juga

merupakan faktor utama penyebaran islam di Asia Tenggara32.

Gambar 2.1

Pembagian Wilayah Perjanjian London

Sumber:dinus.ac.id

Selama ratusan tahun dibawah kepemimpinan kerajan– kerajaan melayu

wilayah Asia Tenggara mulai terpecah sejak masuk nya masa kolonialisme. Pada

masa kolonialisme ini wilayah di Asia Tenggara dibagi- bagi berdasarkan wilayah

kekuasaan negara- negara kolonialisme yang berbeda beda, masuknya kolonialisme

di Asia Tenggara ini meruntuhkan kekuasaan kerajaan-kerajaan Melayu yang besar

32 Khairul Huda, “ISLAM MELAYU DALAM PUSARAN SEJARAH: Sebuah Transformasi

Kebudayaan Melayu Nusantara”, Vol. 8, No. 1, Januari – Juni 2016

Page 5: BAB II MELAYU RIAU DIANTARA MELAYU KAWASAN ASIA TENGGARAeprints.umm.ac.id/46669/3/BAB II.pdf · Islam di Asia Tenggara dikarenakan letak wilayah yang berada terdepan di jalur pelayaran

34

pada saat tersebut. Pembagian wilayah kolonialisme salah satu nya dilakukan

melalui Perjanjian London tahun 1924 antara kerajaan Inggris dan juga Kerajaan

Belanda, dalam perjanjian tersebut membagi wilayah Asia Tenggara Maritim

sebelah utara akan dikuasai oleh Inggris yang di peta berwarna merah dan

sedangkan Asia Tenggara Maritim bagian selatan dikuasai Belanda yaitu

merupakan wilayah Indonesia di peta yang berwarna biru, sedangkan wilayah lain

dikolonialisme oleh kerajaan lain seperti Portugis dan Spanyol. dari Perjanjian

London inilah yang memisahkan wilayah kerajaan Melayu yang meliputi tiga

negara yaitu Indonesia, Singapura dan Malaysia33.

Namun setelah berakhirnya masa kolonialisme pada abad ke 20 banyak wilayah

atau negara yang kembali mencari jati diri wilahnya kembali seperti Indonesia,

Malaysia, Brunei Darussalam dan yang lainnya yang menjadikan kembali budaya

Melayu sebagai pemersatu rumpun Melayu di Asia Tenggara untuk dapat

menjadikan Melayu sebagai identitas banyak negara di Asia Tenggara34. Walaupun

pasca masa kolonialisme banyak dari negara serumpun melayu di Asia Tenggara

dalam pembangunan hukum dan sistem pemerintahannya menjadikan pemerintah

pada masa kolonialisme sebagai rujukan, namun hal tersebut tidak menghilangkan

identitas melayu yang sudah berada di Asia Tenggara ribuan tahun lamanya. Seperti

ucapan Hang Tuah “Tak Melayu hilang di bumi, bumi bertuah negeri beradat”, oleh

karena itu Melayu di Asia Tenggara saat ini dapat dilihat tidak hanya sebagai etnis

33 Muhammad Halkis, “ Tinjauan Sosial-Politik terhadap Islam dan Tamadun Melayu di Asia

Tenggara tantangan dan harapan”, Jurnal, Vol.6, No.1 Januari-Juni 2014, ejournal.uin-suska.ac.id 34 Rohani Hj. Ab Ghani & Zulhilmi Paidi, “Malaysia-Indonesia: Pengalaman Hubungan Dua Negara

Serumpun” diakses melalui http://repo.uum.edu.my/3175/1/S11.pdf (12.02.2018, 21:20 WIB)

Page 6: BAB II MELAYU RIAU DIANTARA MELAYU KAWASAN ASIA TENGGARAeprints.umm.ac.id/46669/3/BAB II.pdf · Islam di Asia Tenggara dikarenakan letak wilayah yang berada terdepan di jalur pelayaran

35

dan bahasa namun juga sebuah identitas yang telah tumbuh dari awal peradaban

dan memiliki akar sejarah selama ribuan tahun lamanya. Oleh karena itu

menggunakan identitas Melayu dapat membawa banyak potensi dalam

pembangunan daerah yang dikarenakan di Asia Tenggara Melayu tidak hanya

sekedar identitas melainkan juga Transboundary Identity karena sifat nya melewati

batas negara.

2.1.1 Melayu Di Malaysia Sebagai Etnis dan identik dengan Islam

Malaysia merupakan negara Asia Tenggara yang menggunakan

Melayu sebagi identitas negaranya yang identik juga dengan nilai- nilai

Islam nya. Melayu di Malaysia ini dalam sejarahnya memiliki kedekatan

dengan Melayu di Indonesia terutama Malasysia bagian Semenanjung yang

berbatasan dengan Riau dan Kepulauan Riau. Namun di Malaysia

mengidentifikasi masuknya Melayu dan Islam dalam waktu bersamaan

sedangakan Indonesia sudah mengidentifikasi masuknya Melayu sebelum

masuknya Islam, hal tersebut menunjukan bahwa identitas Melayu

Malaysia ini berasal dari daerah Sumatera. Oleh karena itu Melayu Malaysia

dan Melayu Sumatera dahulunya berada dalam satu kekuasaan sampai

dengan masuknya penjajah dan terpisah akibat perjanjian London.35

Pada masa akhir penjajahan etnis Melayu Malaysia dan etnis Melayu

di Pulau Sumatera mempunyai cita- cita untuk menyatukan kembali Tanah

Melayu menjadi sebuah kesatuan dan merdeka dibawah bendera yang sama

35 Steve G. Chr. Gaspersz, “Masuk Melayu Menegosiasikan Islam dan Kemelayuan di Malaysia “,

Jurnal, ISSN 2579-9924

Page 7: BAB II MELAYU RIAU DIANTARA MELAYU KAWASAN ASIA TENGGARAeprints.umm.ac.id/46669/3/BAB II.pdf · Islam di Asia Tenggara dikarenakan letak wilayah yang berada terdepan di jalur pelayaran

36

yang dimana hal tersebut telah di janjikan oleh penjajah. Pada saat proses

persiapan kemerdekaan Melayu Malaysia membentuk Kesatuan Rakyat

Indonesia Semenanjung (KRIS) yang bersamaan juga persiapan

kemerdekaan oleh PPKI di Indonesia. Namun setelah berakhirnya Perang

Dunia II menempatkan posisi Jepang sebagai Penjajah yang menduduki

wilayah Malaysia dan juga Malaysia terpojok dan menyutujui Proklamasi

kemerdekaan oleh Indonesia yang menyatakan Indonesia adalah seluruh

Wilayah bekas jajahan Belanda termasuk Tanah Melayu (Melayu

Sumatera). Dengan kemerdekaan Indonesia yang tidak memasukkan

seluruh tanah Melayu meninggalkan kekecewaan dari pihak Melayu

Malaysia36.

Dengan merdekanya Indonesia , Melayu Malaysia masih berusaha

tetap mendapatkan kemerdekaannya dengan identitas Melayu sampai

dengan di dapatkannnya kemerdekaan di Malaysia sebagai negara

persekutuan Melayu. setelah mendapatkan kemerdekaan Malaysia

melakukan penguatan identitas Melayu bersamaan juga dengan Islam

walaupun Malaysia merupakan negara multi etnis dan juga multi religion,

namun Melayu dan Islam tetap menjadi identitas dari Malaysia sampai saat

ini.37

36 Maman S. Mahayana, “ Gerakan Budaya Menjelang Kemerdekaan Indonesia- Malaysia”,

Program Studi Indonesia, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia, VOL. 11, NO.

2, DESEMBER 2007: 48-57, diakses melalui https://media.neliti.com/media/publications/4381-ID-

gerakan-budaya-menjelang-kemerdekaan-indonesia-malaysia.pdf 37 Steve G. Chr. Gaspersz, “Masuk Melayu Menegosiasikan Islam dan Kemelayuan di Malaysia “,

Jurnal, ISSN 2579-9924, diakses melalui

https://www.researchgate.net/publication/328281009_Masuk_Melayu

Page 8: BAB II MELAYU RIAU DIANTARA MELAYU KAWASAN ASIA TENGGARAeprints.umm.ac.id/46669/3/BAB II.pdf · Islam di Asia Tenggara dikarenakan letak wilayah yang berada terdepan di jalur pelayaran

37

2.1.2 Melayu Di Brunei Darussalam Sebagai Etnis dan Melayu

dengan nilai Islam

Brunei Darussalam adalah negara di Asia Tenggara yang

menggunakan Melayu sebagai ideologi dasar negaranya bersamaan dengan

nilai- nilai islam yang merupakan satu kesatuan yang tidak dipisahkan.

Brunei Darussalam melihat Melayu sebagai pemersatu negaranya yang

dimana tak akan ada Brunei tanpa adanya Melayu. Melayu di Brunei ini

sangat erat kaitannya dengan Islam dan tidak dapat dipisahkan hal tersebut

dibuktikan dengan digunakannya Islam sebagai ideologi dan Melayu adalah

gerakannya. Adapun ideologi dari Brunei Darussalam adalah “Melayu

Islam Beraja”, yang dimana makna ideologi disampaikan pada tahun 1990

pada Hari Keputraan Baginada yang ke 44.38

Dari tiga rangkai kata:‘Melayu Islam Beraja, terdapat unsur atau

nilai-nilai yang positif untuk ketahanan negara, umpamanya dari

Melayu itu, ialah bahasanya. Siapapun tidak menyangkal, bahawa

Bahasa Melayu itu adalah satusatunya alat perpaduan kita yang

paling efektif. Tanpa bahasa ini, kita tentunya tidak akan dikenali

sebagai satu bangsa yang berdaulat lagi mempunyai identiti.

Demikian juga Islam, ialah ugama yang menjamin kepentingan

rakyat dan penduduk dengan tidak mengira apa jua agama, suku

kaum dan keturunan. Pendeknya, Ugama Islam adalah jaminan

keselamatan dan kesejahteraan untuk semua. Kerana itu tidak siapa

yang perlu takut atau merasa ragu mengenainya. Sementara

perkataan beraja pula adalah menunjukkan kepada Kerajaan yang

38 Dr.Siti Norkhalbi Haji Wahsalflah, “ Peranan golongan Intelektual Brunei dalam Konsep Melayu

Islam Beraja”, diakses melalui

https://www.researchgate.net/publication/291831382_PERANAN_GOLONGAN_INTELEKTUA

L_BRUNEI_DALAM_KONSEP_MELAYU_ISLAM_BERAJA (22.02.2018, 21:20 WIB)

Page 9: BAB II MELAYU RIAU DIANTARA MELAYU KAWASAN ASIA TENGGARAeprints.umm.ac.id/46669/3/BAB II.pdf · Islam di Asia Tenggara dikarenakan letak wilayah yang berada terdepan di jalur pelayaran

38

bersultan atau beraja yang sudah wujud dan menjadi warisan

zaman sejak dari beberapa abad lagi.39

Melayu Brunei ini secara ketat menerapkan ideologi Melayu Islam

Beraja, yang dimana pasca kolonialisme dan banyaknya pengaruh dari luar

Brunei beranggapan bahwa identitas Melayu telah perlahan memudar,

sehingga diperlukannya Melayu dengan nilai islam digunakan dalam segala

gerak negara dan masyarakat Brunei Darussalam. Sehingga yang

membedakan Melayu Brunei dengan wilayah Asia Tenggara lain ialah

Brunei menggunakan identitas Melayu dan Islam sebagai dasar yang tidak

dapat dipisahkan dalam berjalannya pemerintahan negara.40

2.1.3 Melayu Di Filipina Sebagai Etnis

Melayu di Filipina berbeda dengan Melayu di daerah lain seperti

Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura dan Juga Indonesia yang

mengakui identitas leluhur berasal dari bangsa Melayu. Filipina mengklaim

dirinya sebagai Ras Filipino terkecuali beberapa wilayah pesisir seperti

Mindanao dan Palawan yang mengakui bahwa asal usul identitas leluhurnya

adalah Melayu. Filipina secara menyeluruh tidak menyatakan diri mereka

sebagai etnis Melayu namun mengakui persamaan antara Melayu dan

tagalog. Filipina dari segi bahasa memiliki kemiripan dari bahasa Melayu

begitu pula dengan logat yang digunakan41.

39 Ibid 40 Abd. Ghofur, “ Islam dan Politik di Brunei Darussalam (suatu tinjauan Sosia- Historis)”, Jurnal,

Vol.7, No.1 Januari-Juni 2015 41 Rommel A. Curaming, “ Filipinos as Malay: Histocrizing an Identity”, diakses melalui

https://www.researchgate.net/publication/287183183_Filipinos_as_Malay_Historicizing_an_identi

ty (23.02.2018, 21:29 WIB)

Page 10: BAB II MELAYU RIAU DIANTARA MELAYU KAWASAN ASIA TENGGARAeprints.umm.ac.id/46669/3/BAB II.pdf · Islam di Asia Tenggara dikarenakan letak wilayah yang berada terdepan di jalur pelayaran

39

Melayu di Filipina pada sejarah dijelaskan dipengaruhi oleh Melayu

dari Selat Malaka, yang banyak memberikan pengaruh pada perkembangan

di Filipina baik dari bahasa dan lainnya. Melayu Filipina di wilayah

Mindanao,Palawan melihat Melayu sebagai etnis dan juga asal asul

peradabannya. Sedangkan untuk Filipina bagian lainnya melihat Melayu

sebagai Peradaban yang memberikan pengaruh dalam perkembangan

peradabannya. Selain wilayah pesisisr Filipina Mindanao dan Palawan

merupakan wilayah cakupan Kerajaan Melayu. Sehingga Melayu di Filipina

bukanlah identitas nasional negara namun salah satu etnis di Filipina dan

juga peradaban yang mempengaruhi perkembangan dari peradaban

Tagalog/ Filipina.42

2.1.4 Melayu Di Singapura Sebagai Etnis

Singapura dalam sejarahnya merupakan bagian wilayah kekuasaan

dari kerajaan Melayu yang pernah berkuasa, yang dimana kekuasaannya

berada di wilayah Asia Tenggara khususnya wilayah Selat Malaka. Dan

dalam perkembangan sampai dengan masuknya pendatang dan juga dimulai

masa kolonialisme. Pada masa kolonialisme ini terjadi negosiasi yang

dilakukan Sir Stamforlessd Raffless terhadap Kesultanan Temenggong

(Kesultanan yang berkuasa di Singapura) dimana melalui negosiasi ini

menjadikan wilayah Singapura sebagai pelabuhan kolonial Inggris. Dan

dalam perkembangannya daerah Singapura menjadi pelabuhan utama

Inggris, hal tersebut menjadikan wilayah Singapura mendapat banyak

42 Ibid

Page 11: BAB II MELAYU RIAU DIANTARA MELAYU KAWASAN ASIA TENGGARAeprints.umm.ac.id/46669/3/BAB II.pdf · Islam di Asia Tenggara dikarenakan letak wilayah yang berada terdepan di jalur pelayaran

40

pendatang. Semasa kolonialisme tersebut Melayu masih tetap merupakan

etnis utama dan mayoritas di Singapura walaupun pendatang secara teruus

menerus berdatangan, sampai pada pertengahan abad ke 19 pendatang dari

China menjadi etnis mayoritas di Singapura yang banyak mengisi tempat-

tempat penting dalam ekonomi dan pemerintahan Singapura. Dan Melayu

Singapura sendiri masih terus ada sampai pada saat ini walaupun bukan lagi

etnis mayoritas. Melayu tetap menjadi Etnis asli dari Singapura yang

dahulunya pernah berkuasa di daerah tersebut, walaupun masih ada

Singapura tidak menggunakan Melayu sebagai salah satu identitas negara

seperti negara tetangga nya lainnya.43

2.2 Melayu di Indonesia Sebagai Identitas dan Budaya

Indonesia merupakan negara multi-kultural yang memiliki banyak suku bangsa,

bahasa dan budaya, melayu merupakan salah satu dari suku bangsa yang tidak dapat

dipisahkan dari perkembangan Indonesia. Dalam sejarahnya etnis Melayu pada

awalnya datang di wilayah Indonesia khususnya wilayah Sumatera, dan dalam

perkembangannya menyebar ke wilayah Indonesia lainnya. Di wilayah Indonesia

melayu tersebar ke daerah Riau, Minangkabau, Aceh, Medan, Jambi, Bengkulu,

dan wilayah Kalimantan. Melayu di Indonesia di lihat sebagi identitas dan budaya

nasional dan juga penyumbanag bahasa pemersatu bahasa Indonesia.44

43 Noraslinda Muhamad Zuber, “ Singapore Malay Identity: Study of Dominant Perceptions of islam

in post- independences Singapore”, Thesis, Departement Of Malay Studies, National University Of

Singapore, 2010, diakses melalui https://core.ac.uk/download/pdf/48643137.pdf 44 Drs. Alian,M.hum, “ Pertumbuhan Kerajaan Melayu sampai masa Aityawarman”, diakses melalui

http://eprints.unsri.ac.id/3682/1/3._PERTUMBUHAN_KERAJAAN_MELAYU_SAMPAI_MAS

A_ADITYAWARMAN.pdf (23.02.2018, 21:20 WIB)

Page 12: BAB II MELAYU RIAU DIANTARA MELAYU KAWASAN ASIA TENGGARAeprints.umm.ac.id/46669/3/BAB II.pdf · Islam di Asia Tenggara dikarenakan letak wilayah yang berada terdepan di jalur pelayaran

41

Melayu di Indonesia dalam sejarahnya memberikan banyak pengaruh dalam

perkembangan bangasa Indonesia, seperti dimana banyak nya kerajaan- kerajaan

Melayu yang tersebar di Wilayah Indonesia di Pulau Sumatera dan Juga Kalimantan

seperti beberapa diantaranya kerajaan Melayu islam tertua Samudera Pasai (Aceh),

Kerajaan Siak (Riau), Kerajaan Asahan (Sumatera Utara), Kerajaan Sambas

(Kalimantan Barat) dan bahkan sebelum Melayu identik dengan islam Melayu

sudah ada dan berkembang di Indonesia Khususnya wilayah Sumatera. Kerajaan-

kerajaan Melayu ini meninggalkan budaya, situs- situs budaya Melayu dan juga

peninggalan masa kejayaan kerajaan- kerajaan Melayu.45

Gambar 2.4

Istana Maimun Kesultanan Deli

Sumber: traveldetik.com

45 Ibid

Page 13: BAB II MELAYU RIAU DIANTARA MELAYU KAWASAN ASIA TENGGARAeprints.umm.ac.id/46669/3/BAB II.pdf · Islam di Asia Tenggara dikarenakan letak wilayah yang berada terdepan di jalur pelayaran

42

Gambar 2.3

Istana Siak- Kerajaan Siak

Sumber: Pesonasiak.co.id

Sebelum kerajaan- kerajaan Melayu Islam di Indonesia bermunculan dan

berkembang pesat menurut berita- berita dari daratan China sudah ada kerajaan

Melayu pada tahu 644- 645 Masehi yang menguasai wilayah Indonesia bagian

Sumatera dan juga bagian Selat Malaka. Masa kekuasaan dari Kerajaan Melayu ini

bersamaan dengan kekuasaan Kerajaan Sriwijaya yang juga merupakan kerajaan

Melayu yang juga berpusat di Pulau Sumatera Indonesia.46

Berdasarkan tulisan dari Anthony Reid Melayu aslinya berawal dan

berpusat di wilayah Sumatera, hal ini didasarkan peninggalan kekuasaannya di

pulau Sumatera misalnya kerajaan Melayu kuno seperti Candi Muara Takus.

Penyebutan identitas Melayu dari Sumatera ini menyebar hingga semenanjung

Malaysia yang sebelumnya disebut sebagai orang Melaka menjadi orang Melayu.

46 Drs. Alian,M.hum, “ Pertumbuhan Kerajaan Melayu sampai masa Aityawarman”, diakses melalui

http://eprints.unsri.ac.id/3682/1/3._PERTUMBUHAN_KERAJAAN_MELAYU_SAMPAI_MAS

A_ADITYAWARMAN.pdf (23.02.2018, 21:20 WIB)

Page 14: BAB II MELAYU RIAU DIANTARA MELAYU KAWASAN ASIA TENGGARAeprints.umm.ac.id/46669/3/BAB II.pdf · Islam di Asia Tenggara dikarenakan letak wilayah yang berada terdepan di jalur pelayaran

43

Dalam tulisan Anthiny Reid pun mengatakan Sumatera merupakan jantung Melayu,

dan tempat asal dari Melayu itu sendiri, dan dalam perkembangannya tersebar

hingga ke daerah Indonesia dan Asia Tenggara lainnya47.

Selain Melayu sebagai identitas yang berasal dari Indonesia, Melayu juga

merupakan salah satu penggerak lahirnya rasa nasionalisme di Indonesia pada masa

koloonialisme. Lahirnya hari kebangkitan nasional pada tahun 1908 juga

bersamaan dengan lahirnya kesastraan Indonesia menggunakan bahasa Melayu

sebagai wadah perjuangan Indonesia untuk dapat mencapai kemerdekaan yang

menjadi pemersatu Indonesia. Penggunaan Bahasa Melayu sebagai pemersatu

perlahan- perlahan turut menimbulkan rasa persatuan dan kesatuan dan adanya rasa

bertanah air dengan bahasa satu, dan sampai pada pencetusan Sumpah Pemuda pada

tahun 1928 yang mengkumandangkan bahwa Indonesia bertanah air satu,

berbangsa satu, dan menjunjung bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu.

Dalam perkembangannya Melayu tidak hanya sebatas bahasa pemersatu saja

namun juga menyumbang perkembangan dalam ilmu pengetahuan, filsafat, karya

sastra yang tidak dapat dipisahkan dari melayu yang menjadi pemersatu bangsa

Indonesia48. Oleh karena itu pemersatuan Indonesia menggunakan kesastraan

melayu tersebut menjadikan Indonesia sebagai suatu kesatuan bangsa walaupun

dengan berbagai macam etnis, suku dan budaya. Dengan sejarah serta kontribusi

47 Anthony Reid, “Understanding Melayu (Malay) as a Source of Diverse Modern Identities”, Jurnal,

Journal of Southeast Asian Studies Vol. 32, No. 3 (Oct., 2001), pp. 295-313, Cambridge University

Press 48 H.Amdi Muhammad Junus dan Andi Fatimah Junus, “ Searah perkembangan Satra Indonesia”,

ISBN : 978-602-6883-06-3, Badan Penerbit UNM

Page 15: BAB II MELAYU RIAU DIANTARA MELAYU KAWASAN ASIA TENGGARAeprints.umm.ac.id/46669/3/BAB II.pdf · Islam di Asia Tenggara dikarenakan letak wilayah yang berada terdepan di jalur pelayaran

44

dalam pemersatuan bangsa tersebutlah yang memperkuat identitas Melayu

sehingga tidak dapat dipisahkan dari Republik Indonesia.

2.3 Melayu Provinsi Riau: Identitas Budaya dan Tanah kelahiran Melayu

Provinsi Riau sejak dulu sudah dikenal sebagai daerah tanah tumpah darah

Melayu yang memiliki kekhasan dalam budaya dan adat melayu nya. Budaya

Melayu menjadi sebuah identitas yang sangat kuat bagi Provinsi Riau dan

masyarakatnya. Kuatnya identitas Melayu di Provinsi Riau menjadikan melayu

sebagai salah satu dasar dari visi dan misi Provinsi Riau. Kuatnya identitas melayu

di Riau ini tidak terlepas dari nenek moyang melayu yang sudah ada di daerah Riau,

Melayu pertama yang terdapat di Provinsi Riau awalnya dikenal sebagai Melayu

Talang Mamak dan Melayu Orang Laut yang dimana keduanya dibedakan

berdasarkan daerahnya yang berada di daratan dan di daerah pesisir. Suku Melayu

Talang Mamak terdapat di daerah Provinsi Riau seperti Pasir Penyu, Rengat, dan

Indragiri Hulu. Sedangkan Melayu Orang Laut berada di daerah Reteh, Manda,

Indragiri Hilir, Tambelan dan di Kepulauan Riau yang dimana saat ini merupakan

Provinsi yang berbeda dari Provinsi Riau. Selain itu juga banyak melayu yang lain

yang memang sudah ada mendiami daerah- daerah lainnya di Provinsi Riau49.

Melayu Riau memiliki sejarah yang panjang yang dahulu pernah menjadi pusat

dari peradaban Melayu. Dalam sejarah semua kerajaan berasal dari Pulau Sumatera

baik itu kerajaan besar seperti Kesultanan Malaka yangberdiri sejak 1400 yang

kekuasaannya meliputi daerah Kampar, Indragiri dan juga Siak, dan juga kerajaan-

49 Barbara Watson Andaya, “Recreating a Vision: Daratan and Kepulauan in Historical Context”,

Jurnal, 1949-2018 (Deel 105, No. 1 - Vol. 174, No. 2/3)

Page 16: BAB II MELAYU RIAU DIANTARA MELAYU KAWASAN ASIA TENGGARAeprints.umm.ac.id/46669/3/BAB II.pdf · Islam di Asia Tenggara dikarenakan letak wilayah yang berada terdepan di jalur pelayaran

45

kerajaan melayu lainnya di wilayah Provinsi Riau. Hal tersebut memperkuat bahwa

Provinsi Riau merupakan daerah dari kampung halaman dari Melayu, dimana

seluruh wilayah Provinsi Riau merupakan tanah Melayu ditambah dengan banyak

nya peninggalan- peninggalan bersejarah yang banyak berasal dari Provinsi Riau.50

Gambar 2.5

Peta Tanah Melayu

Sumber: Atlas Sejarah Indonesia dan Dunia", PT Pembina Peraga

Jakarta 1996

Dari peta di atas dapat dilihat bahwa wilayah Provinsi Riau merupakan situs

juga pemukiman penting dalam tanah melayu. dari latar belakang sejarah yang

50 50 Bunari, “Mengenang Kegemilangan Kesultanan Melayu Sebagai Catatan Sejarah dan

Membangkitkan Generasi Bangsa”, diakses melalui

https://media.neliti.com/media/publications/22973-ID-mengenang-kegemilangan-kesultanan-

melayu-sebagai-catatan-sejarah-dan-membangkitk.pdf (24.12.2018, 20:18 WIB)

Page 17: BAB II MELAYU RIAU DIANTARA MELAYU KAWASAN ASIA TENGGARAeprints.umm.ac.id/46669/3/BAB II.pdf · Islam di Asia Tenggara dikarenakan letak wilayah yang berada terdepan di jalur pelayaran

46

sangat erat dan kaya akan budaya Melayu menjadikan Melayu sebagai suku

mayoritas di Provinsi Riau.

Tabel 2.1

Etnis Yang Terdapat Di Provinsi Riau

No Suku Jumlah Persentase (%)

1 Melayu 2.103.659 37,74%

2 Jawa 1.431.598 25,05%

3 Minang 672.621 11,26%

4 Batak 400.837 7,31%

5 Banjar 191.787 3,78%

6 Bugis 139.26 2,27%

7 Sunda 103.012 1,6%

8 Tiongha 188.897 3,72%

Jumlah 5.726.241 100

Sumber data : Dokumentasi LAM Riau

Untuk melihat Melayu Riau terdapat dua pemikiran untuk dapat membantu

menjelaskan aspek- aspek penting dalam Melayu Riau. Pemikiran pertama

menjelaskan bahwa terdapat empat aspek penting dalam melihat Melayu Riau yaitu

bahasa, sastra, sejarah, nilai budaya dan juga pola interaksi. Sedangkan pemikiran

kedua memiliki dua pandangan dalam menjelaskan aspek penting dalam Melayu

Riau yaitu secara esensialis dan kontekstualis. Pandangan esensialis ini melihat

melayu Riau terdiri dari ciri- ciri yang dapat kita lihat melalui unsur- unsur

kehidupan dan budaya Melayu, pandangan ini melihat Melayu Riau sebagai jati diri

atau sebagai identitas Melayu yang dimana melayu sebagai identitas ini dapat

dilihat melalui pola pergaulan, adat istiadat, sistem pemerintahan, kebiasaaan dan

Page 18: BAB II MELAYU RIAU DIANTARA MELAYU KAWASAN ASIA TENGGARAeprints.umm.ac.id/46669/3/BAB II.pdf · Islam di Asia Tenggara dikarenakan letak wilayah yang berada terdepan di jalur pelayaran

47

juga unsur- unsur kebudayaan. Sedangkan pandangan kontekstualis melihat

Melayu Riau sebagai sebuah budaya yang merupakan bagian dari budaya Republik

Indonesia.51 Dapat dilihat bahwa identitas Melayu Riau sangat kaya akan sejarah,

budaya, kebiasaan, serta peninggalannya yang menjadikan Melayu Riau kental

akan budayanya dan berbeda dengan Melayu dari daerah lainnya, yang menjadikan

Provinsi Riau sebagai Tanah Tumpah Darah Melayu.

Pada dasarnya Melayu lahir dari wilayah Sumatera khususnya bagian Timur

yang mencakupi Riau, Jambi dan juga Palembang. Di dalam tulisan Anthony Reid

berjudul Understanding Melayu (Malay) as a Source of Diverse Modern Identities

menyatakan bahwa pusat dan lahirnya Melayu itu berasal dari wilayah Sumatera

bagian Timur termasuk juga wilayah Provinsi Riau52. Dengan sejarah, kebudayaan

dan peninggalan yang terdapat di Provinsi Riau semakin memperkuat bahwa Riau

merupakan Tanah milik orang Melayu dan kampung dari Melayu53.

Riau merupakan tanah kelahiran Melayu dan juga daerah yang pernah menjadi

pusat kerajaan Melayu kuno dan juga wilayah pusat Kerajaan Melayu Sriwijaya

pada abad ke 14 yang dimana dilihat melalui dari adanya peninggalan Candi

Muaratakus di daerah Kabupaten Kampar yang dimana daerah kekuasaannya

mencakupi daerah Selat Malaka. Hal tersebut yang menjadikan Riau merupakan

wilayah penting dalam kerjaan Melayu. Setelah runtuhnya Kerajaan Melayu kuno

51 Syaraini Tambak, “Implementasi Budaya Melayu dalam kurikulum pendidikan Madrasah

Ibtidaiyah di Riau”, Jurnal, MIQOT Vol. XLI No. 2 Juli-Desember 2017 52 Anthony Reid, “Understanding Melayu (Malay) as a Source of Diverse Modern Identities”, Jurnal,

Journal of Southeast Asian Studies Vol. 32, No. 3 (Oct., 2001), pp. 295-313, Cambridge University

Press 53 Wawancara penulis dengan kepala bagian koordinator pengembangan Museum Dinas Pendidikan

dan Pariwisata Riau, Henrizal, Pekanbaru, 16 Januari 2019

Page 19: BAB II MELAYU RIAU DIANTARA MELAYU KAWASAN ASIA TENGGARAeprints.umm.ac.id/46669/3/BAB II.pdf · Islam di Asia Tenggara dikarenakan letak wilayah yang berada terdepan di jalur pelayaran

48

munculah Kerajaan Sriwijaya sebagai penerus, dan setelah runtuhnya Sriwijawa

diawali banyaknya kemuncula kerajaan Melayu di wilayah Riau salah satu

Kerajaan Malaka. Pada masa kekuasaan Kerajaan Malaka inipun Riau merupakan

wilayh pusat kerajaannya dan setelah berakhirnya kekuasaan Kerajaan Malaka Riau

masih merupakan salah satu dari empat negeri Melayu utama yang setelahnya

membentuk kerajaan Riau, lingga, Pahang dan juga Johor. Riau sedari dulu

merupakan pusat kerajaan, budaya Melayu, dan ekonomi di wilayah Nusantara saat

itu54.

Penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa Riau merupakan daerah lahir dari

Melayu sampai dengan perkembangannya. Yang dapat membedakan Melayu Riau

dengan Melayu dari wilayah yang ada di Indonesia lain dan negara Asia Tenggara

lainnya adalah keeratan sejarah dan juga bagaimana Provinsi Riau sampai saat ini

masih dapat melestarikan budaya nya walaupun dengan banyaknya pengaruh.

Melayu di Riau sendiri tidak hanya merupakan etnis saja namun sebuah identitas

yang mendasari berjalannya Riau serta masyarakat nya. Selain itu Melayu di Riau

tidak hanya menggunakan nilai- nilai islam seperti Malaysia dan Brunei

Darussalam, namun juga mempertimbangkan banyak nilai yang mempengaruhi

dalam perkembangannya selain nilai islam, hal tersebut karena Riau berada di

wilayah strategis banyak nya pendatang, islam tetap menjadi salah satu ciri dan nilai

dari Melayu namun bukanlah menjadi nilai tunggal dalam identitas Melayu Riau.

54 Bunari, “Mengenang Kegemilangan Kesultanan Melayu Sebagai Catatan Sejarah dan

Membangkitkan Generasi Bangsa”, diakses melalui

https://media.neliti.com/media/publications/22973-ID-mengenang-kegemilangan-kesultanan-

melayu-sebagai-catatan-sejarah-dan-membangkitk.pdf (24.12.2018, 20:18 WIB)

Page 20: BAB II MELAYU RIAU DIANTARA MELAYU KAWASAN ASIA TENGGARAeprints.umm.ac.id/46669/3/BAB II.pdf · Islam di Asia Tenggara dikarenakan letak wilayah yang berada terdepan di jalur pelayaran

49

Sehingga Melayu di Provinsi Riau merupakan identitas dan juga way of life bagi

masyarakat dan juga pemeritah Riau.

2.4 Keinginan Riau Menggunakan Melayu sebagai Dasar Pembangunan

Daerah

wilayah Indonesia melewati dua masa kepemimpinan dalam pembangunannya

terpusat yang sangat jarang memberikan pemerintah daerah untuk berinisiatif dalam

melakukan pengembangan daerahnya. Dimana pada masa orde lama Indonesia

dibawah kepemimpinan dengan sistem demokrasi terpimpin, dimana seluruh

urusan di bangasa dan negara Indonesia dibawah satu komando oleh pemimpin

pusat yaitu Presiden sitem pemerintaha yang sentralistik. Pada masa orde lama ini

tidak ada kesempatan yang di dapatkan oleh pemerintah daerah. Pada masa orde

Baru Indonesia memasuki masa pemerintahan dengan sifat feodalistik yang

memberikan pengaruh yang besar terhadap birokrasi negara, dengan penyatuan

birokrasi negara dengan Militer sebagi salah satu. Yang menjadikan pemerintahan

Indonesia tetap bersifat sentralistik terhadap peran Presiden dan badan birokrasi

negara yang memiliki peranan penuh. Kepemimpinan yang sentralistik

memberikan pembatasan ruang gerak bagi pemerintah daerah untuk membangun

daerahnya 55

Pada masa pemerintahan orde lama dan orde baru daerah Indonesia yang kaya

akan sumber daya nasional dan juga sumber daya alam tidak dapat mengelola dan

5555 Hartuti Purnaweni, “ Demokrasi Indonesia: dari masa ke masa”, diakseS melalui

https://media.neliti.com/media/publications/73273-ID-demokrasi-indonesia-dari-masa-ke-

masa.pdf (24.12.2018, 20:18 WIB)

Page 21: BAB II MELAYU RIAU DIANTARA MELAYU KAWASAN ASIA TENGGARAeprints.umm.ac.id/46669/3/BAB II.pdf · Islam di Asia Tenggara dikarenakan letak wilayah yang berada terdepan di jalur pelayaran

50

merasakan hasil dari daerah nya karena semua dikelola dan diatur oleh pemerintah

pusat.56

Pada masa pemerintahan orde lama Riau bukanlah sebuah Provinsi melainkan

bagian dari Sumatera Tengah yang meliputi Sumatera Barat, Jambi dan Riau.

Penggabungan tiga wilayah menjadi satu Provinsi ini mulai membuat sulitnya

pembangunan Riau dan hilangnya kebiasaan- kebiasaan yang ada dalam

masyarakat dan juga dapat menghilangkan nilai- nilai sejarah Melayu Provinsi Riau

sedari kerajaan- kerajaan sebelumnya sebelum kemerdekaan. Kekhawatiran

tersebut datang karena ketakutan akan hilangnya identitas melayu Riau, karena

seluruh pemerintahan terpusat di wilayah Sumatera Barat. Melihat kemungkinan

hilangnya jati diri Melayu Riau berusaha melakukan penyampaian aspirasi terhadap

pemerintah pusat namun tidak mendapatkan sambutan yang baik.57

Pada tahun 1956 merupakan puncak dari perjuangan Riau untuk memisahkan

diri dari Sumatera Tengah yang pada awalnya tidak diperkenankan. Dimana tahun

1956 Riau melalui Panitia Persiapan Provinsi Riau mempersiapkan untuk kongres

Rakyat Riau (KRR), kongres dilakukan 31 januari sampai dengan 2 februari 1956,

berhasil mendapat dukungan dari Gubernur Sumatera Tengah yang mendukung

perjuangan pemisahan diri masyarakat Riau58. Dan setelah perjuangan masyarakat

Riau selama enam tahun membuahkan hasil dengan terbentuknya Provinsi Riau

melaui Undang-undang Darurat Nomor 19 Tahun 1957, lalu di tetapkan melalui

56 Ibid 57 Bunari, “Ma'rifat Marjani Sebagai Salah Seorang Pendiri Provinsi Riau”, diakses melalui

https://media.neliti.com/media/publications/22969-ID-marifat-marjani-sebagai-salah-seorang-

pendiri-provinsi-riau.pdf (24.12.2018, 20:18 WIB) 58 ibid

Page 22: BAB II MELAYU RIAU DIANTARA MELAYU KAWASAN ASIA TENGGARAeprints.umm.ac.id/46669/3/BAB II.pdf · Islam di Asia Tenggara dikarenakan letak wilayah yang berada terdepan di jalur pelayaran

51

Undang-undang Nomor 61 tahun 1958. Setelah terbentuknya Provinsi Riau ber

ibukota di Kota Tanjungpinang bersifat sementara, dan pada tanggal 20 Januari

1959 dikeluarkan nya Surat Keputusan No. Des.52/1/44-25 dimana ditetapkan nya

Pekanbaru sebagai ibukota Provinsi Riau. Penetapan Pekanbaru sebagai Ibukota

melalui pertimbangan yangyang kuat dimana dibentuk panitian khusus untuk

mengumpulkan pendapat dari pemuka masyarat Riau serta orang penting dalam

wilayah Riau mengenai ibukota Riau, sampai pada terpilih nya Pekanbaru sebagai

ibukota Provinsi Riau59.

Setelah berhasil berdiri menjadi Provinsi Riau hal tersebut tidak langsung

menghilangkan kekhawatiran masyarakat Riau yang awalnya mengghilangnya jati

diri Melayu Riau. Hal tersebut karena pemerintahan Indonesia masih terpusat,

sehingga pemerintah daerah tidak mempunyai kesempatan untuk melakukan

pengelolaan sumber daya yang dimiliki Provinsi Riau yang kaya akan sumber daya

nasional dalam bentuk budaya Melayu dan juga sumber daya alam yang berlimpah.

Provinsi Riau sebelum diberlakukannya otonomi daerah bukanlah Provinsi yang

maju seperti saat ini, dimana dari sektor ekonomi sumber daya alam Riau dikuasai

oleh pusat, terutama minyak dan gas alam yang merupakan 80% dari penghasilan

daerah namun dikelola pemerintah pusat. Hal tersebut merupakan salah satu

penyebab pemerintah Riau tidak bisa melakukan pembangunan daerah dengan

maksimal. Begitu pula dengan identitas Melayu Riau yang sudah mendarah daging

59 Bpkad.riau.go.id, “Sejarah Riau: Pengisian Provinsi Riau 1959- 1966”, diakses melalui

http://bpkad.riau.go.id/profil/sejarah.pdf (26.12.2018, 21:17 WIB)

Page 23: BAB II MELAYU RIAU DIANTARA MELAYU KAWASAN ASIA TENGGARAeprints.umm.ac.id/46669/3/BAB II.pdf · Islam di Asia Tenggara dikarenakan letak wilayah yang berada terdepan di jalur pelayaran

52

sejak ribuan tahun lama nya tidak dapa dilibatkan daalam pembangunan daerah

Provinsi Riau60.

Dan sebelum otonomi darah masyarakat Provinsi Riau melakukan gerakan

sosial yang menuntut hak- hak Provinsi Riau untuk dapat menjadi daerah otonom

dan demokratis serta hak untuk mengelola seluruh sumber daya kekayaan yang

dimiliki Provinsi Riau. Begitu pula hak untuk melakukan pembangunan daerah

secara mandiri. Dalam gerakan yang dilakukan masyarakat Riau ini adalah bentuk

kekecewaan terhadap pemerintah Pusat yang dianggap tidak memberikan hak- hak

yang semestinya di dapatkan oleh Provinsi Riau. Tuntutan yang di berikan

masyarakat Riau ini terus bergulir sampai pada puncaknya dilakukannya deklarasi

Riau Merdeka karena tuntutannya tak di dengar. Pergerakan sosial Riau Merdeka

yang dilakukan masyarakat Riau dan kelompok organisasi sosial budaya Riau ini

terus berjalan sampai dengan pemerintah pusat memberikan 15% keuntungan

minyak dan gas melalui APBD terhadap Provinsi Riau 5% lebih tinggi dibanding

yang diminta oleh masyarakat Riau. Gerakan Riau merdeka ini berhenti melakukan

demonstrasi Pasca Konggres Rakyat Riau II sepanjang tahun 2000 – 200161, dan

keluarnya PP Nomor 25 Tahun 2000 peraturn pemerintah untu penyelanggaraan

dari UU No 22 Tahun 1999 tentang otonomi daerah. Dan setelahnya riau

mengeluarkan Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 36 Tahun 2001 yang berisi

pola pembangunan daerah Provinsi Riau dan penetapan Visi dan Misi Riau, yang

60 Hasanudin, “Anatomi gerakan sosial di Riau:Refleksi Atas Dinamika Perlawanan Masyarakat

Riau terhadap Negara 1998 – 2001”, Universitas Riau , Jurnal, Sosiologi Reflektif, Volume 8, N0.

2, April 2014 61 ibid

Page 24: BAB II MELAYU RIAU DIANTARA MELAYU KAWASAN ASIA TENGGARAeprints.umm.ac.id/46669/3/BAB II.pdf · Islam di Asia Tenggara dikarenakan letak wilayah yang berada terdepan di jalur pelayaran

53

dimana visi Riau antara lain “ Terwujudnya Provinsi Riau sebagai Pusat

Perekonomian dan Kebudayaan Melayu dalam lingkungan masyarakat yang

agamis, sejahtera lahir dan bathin, di Asia Tenggara Tahun 2020” 62.

Keinginan Provinsi Riau untuk mengurus pembangunan daerah dengan nilai-

nilai dan identitas Melayu sudah muncul sejak masa awal kemerdekaan, yang

diperkuat dengan gerakan serta upaya yang dilakukan masyarakat dan pemerintah

Provinsi Riau untuk mewujudkan penggunaan identitas Melayu.

2.5 Melayu Sebagai Dasar Pembangunan Daerah

Dari pemaparan mengenai Melayu diatas dapat disimpulkan bahwa Melayu

merupakan identitas kuat yang memiliki pengaruh yang besar. Dimana

pengaruhnya tidak hanya di wilayah Indonesia juga namun sudah Lintas negara

yaitu hingga negara- negara Asia Tenggara lainnya. Bahkan negara Asia Tenggara

seperti Brunei Darussalam dan Malaysia menggunakn melayu sebagai landasan

negara dan juga pembangunan negara nya.

Melayu sebagai dasar pembangunan daerah di Provinsi Riau merupakan hal

yang wajar berdasarkan sejarah serta kekayaan budaya yang dimiliki. Riau sendiri

dahulunya merupakan wilayah tanah melayu dan pusat ekonomi, politik dan juga

pusat kebudayaan Melayu, serta Melayu memiliki peran besar dalam menyumbang

bahasa dan identitas dalam kemerdekaan Indonesia.63

62 DR. M. Mas’ud Said, “ Arah Baru Otonomi Daerah Di Indonesia”, UMM Press, ISBN(10) : 978-

3602- 64- 3, Malang, 2005. 63 Maman S. Mahayana, “ Gerakan Budaya Menjelang Kemerdekaan Indonesia- Malaysia”,

Program Studi Indonesia, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia, VOL. 11, NO.

2, DESEMBER 2007: 48-57

Page 25: BAB II MELAYU RIAU DIANTARA MELAYU KAWASAN ASIA TENGGARAeprints.umm.ac.id/46669/3/BAB II.pdf · Islam di Asia Tenggara dikarenakan letak wilayah yang berada terdepan di jalur pelayaran

54

Riau yang memiliki identitas Melayu yang kuat ini memberikan modal yang

besar untuk dapat membangun Provinsi Riau. Dan dengan adanya penyelanggaraan

otonomi daerah pemerintah daerah memiliki kewenangan untuk mengurus urusan

pembangunan daerah nya sendiri.64 Otonomi daerah dilihat sebagai sebuah

kesempatan Provinsi Riau untul menggunakan Melayu sebagai dasar dari

pembangunan daerah Provinsi Riau. Melayu sebagai dasar pembangunan daerah

Riau telah memberikan Provinsi Riau visi yang jelas dengan menggunakan melayu

sebagai salah satu dasar pengembangan daerahnya yaitu menjadikan Riau pusat

kebudayaan Melayu. Pembangunan daerah dengan visi yang jelas dan pelaksanaan

yang baik akan mengantarkan pada keberhasilan dari pembangun daerah. Dalam

hal ini identitas Melayu dapat memberikan dampak yang besar bagi Provinsi Riau

apabila Identitas ini berhasil menjadi alat yang mengantar pada keberhasilan dari

pembangunan daerah, karena sifat dari Melayu sebagai identitas lintas negara

(Transboundary Identity). Namun ide penggunaan identitas Melayu sudah masa

awal kemerdekaan hingga masa orde baru namun pemerintah daerah tidak memiliki

kewenangan untuk melakukan pembangunan daerah secara mandiri, sampai dengan

masuknya masa otonomi daerah yang menjadi momentum awalnya penggunaan

identitas Melayu di Provinsi Riau.65

64 M. Rahmat Yananda, Ummi Salamah, “ Branding Tempat: Mebangun Kota, Kabupaten, dan

Provinsi Berbasis Identitas”,ISBN:978-602-70544-0-0, Makna Informasi, 2014 65 Riau.go.id, “ Visi dan Misi Provinsi riau”, diakses melalui

https://www.riau.go.id/home/content/858/visi-dan-misi (28.12.2018, 20:28 WIB)