bab ii kajian pustaka 2.1. kajian teori 2.1.1....

18
6 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Pengertian belajar Ada beberapa pendapat para ahli tentang definisi belajar. Menurut Jamal Ma’mur (2010:63) mengatakan belajar adalah proses membangun makna atau pemahaman oleh pembelajar terhadap pengalaman dan informasi yang disaring dengan pandangan, pikiran pengetahuan yang dimiliki dan perasaan. Selaras dengan pendapat diatas, Syaiful Bahri dan Aswan (2010:10-11) menyatakan bahwa belajar adalah proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan latihan. Artinya , tujuan kegiatan adalah perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan maupun sikap, bahkan meliputi segenap aspek organisme atau pribadi.Dengan demikian, siswa harus aktif untuk mencari informasi, pengalaman, maupun keterampilan tersebut, dalam rangka membangun sebuah makna dari hasil proses belajar. Sedangkan Martinis Yamin (2007:7) mengemukakan belajar adalah proses perubahan perilaku yang diakibatkan oleh interaksi dengan lingkungan. Merujuk pendapat Abdillah (dalam Aunurrahman, 2009: 35) mengatakan bahwa belajar adalah suatu usaha sadar yang dilakukan oleh individu dalam perubahan tingkah laku baik melalui latihan dan pengalaman yang menyangkut aspek aspek kognitif, psikomotorik,afektif untuk memperoleh tujuan tertentu. Berdasarkan uraian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa belajar merupakan usaha yang dilakukan secara sadar oleh seseorang untuk menambah pengetahuan dan ketrampilan yang dapat dipergunakan untuk diri sendiri maupun lingkungannya. Dalam belajar membutuhkan interaksi dari individu yang belajar dengan lingkungannya. Lingkungan tersebut bisa berupa lingkungan formal dan non formal. Sebagai contoh lingkungan formal adalah sekolah. Sedangkan lingkungan non formal bisa berupa lingkungan sekitar dan interaksi dengan orang lain. Dalam proses belajar, apabila seseorang tidak mendapatkan peningkatan

Upload: nguyenthuy

Post on 17-Sep-2018

236 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1036/3/T1... · Menurut teori perkembangan kognitif Piaget (dalam Trianto, 2010:70) bahwa

6

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1. Kajian Teori

2.1.1. Pengertian belajar

Ada beberapa pendapat para ahli tentang definisi belajar. Menurut Jamal

Ma’mur (2010:63) mengatakan belajar adalah proses membangun makna atau

pemahaman oleh pembelajar terhadap pengalaman dan informasi yang disaring

dengan pandangan, pikiran pengetahuan yang dimiliki dan perasaan. Selaras

dengan pendapat diatas, Syaiful Bahri dan Aswan (2010:10-11) menyatakan

bahwa belajar adalah proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan latihan.

Artinya , tujuan kegiatan adalah perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut

pengetahuan, keterampilan maupun sikap, bahkan meliputi segenap aspek

organisme atau pribadi.Dengan demikian, siswa harus aktif untuk mencari

informasi, pengalaman, maupun keterampilan tersebut, dalam rangka membangun

sebuah makna dari hasil proses belajar.

Sedangkan Martinis Yamin (2007:7) mengemukakan belajar adalah

proses perubahan perilaku yang diakibatkan oleh interaksi dengan lingkungan.

Merujuk pendapat Abdillah (dalam Aunurrahman, 2009: 35) mengatakan bahwa

belajar adalah suatu usaha sadar yang dilakukan oleh individu dalam perubahan

tingkah laku baik melalui latihan dan pengalaman yang menyangkut aspek aspek

kognitif, psikomotorik,afektif untuk memperoleh tujuan tertentu.

Berdasarkan uraian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa belajar

merupakan usaha yang dilakukan secara sadar oleh seseorang untuk menambah

pengetahuan dan ketrampilan yang dapat dipergunakan untuk diri sendiri maupun

lingkungannya. Dalam belajar membutuhkan interaksi dari individu yang belajar

dengan lingkungannya. Lingkungan tersebut bisa berupa lingkungan formal dan

non formal. Sebagai contoh lingkungan formal adalah sekolah. Sedangkan

lingkungan non formal bisa berupa lingkungan sekitar dan interaksi dengan orang

lain. Dalam proses belajar, apabila seseorang tidak mendapatkan peningkatan

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1036/3/T1... · Menurut teori perkembangan kognitif Piaget (dalam Trianto, 2010:70) bahwa

7

pengetahuan, keterampilan serta perubahan perilaku, maka sebenarnya belum

mengalami proses belajar. Faktor yang dapat mempengaruhi belajar yaitu factor

intern dan ekstern. Faktor intern meliputi faktor jasmaniah, psikologis dan

kelelahan. Sedangkan faktor ekstern meliputi faktor keluarga, sekolah dan

masyarakat

2.1.2 Hasil Belajar

Menurut Slameto (2003:2) “Belajar adalah suatu proses usaha yang

dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru

secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan

lingkungannya”.Menurut Uno (2008:191) menyatakan bahwa belajar adalah

proses interaksi antara stimulus (yang mungkin berupa pikiran, perasaan, atau

gerakan). Syaiful Bahri dan Aswan (2010:10-11) menyatakan bahwa belajar

adalah proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan latihan. Artinya, tujuan

kegiatan adalah perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut pengetahuan,

keterampilan maupun sikap, bahkan meliputi segenap aspek organisme atau

pribadi. Menurut Gredler (dalam Syafaruddin dan Irwan Nasution, 2005:59)

bahwa belajar merupakan faktor yang luas dibentuk oleh pertumbuhan,

perkembangan tingkah laku itu merupakan hasil dari efek kumulatif dari belajar.

Berdasarkan uraian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa belajar merupakan

usaha yang dilakukan secara sadar oleh seseorang untuk menambah pengetahuan

dan keterampilan yang dapat dipergunakan untuk diri sendiri maupun

lingkungannya. Dalam belajar membutuhkan interaksi dari individu yang belajar

dengan lingkungannya. Lingkungan tersebut bisa berupa lingkungan formal dan

non formal. Sebagai contoh lingkungan formal adalah sekolah. Sedangkan

lingkungan non formal bisa berupa lingkungan sekitar dan interaksi dengan orang

lain.

Berdasarkan uraian tentang definisi hasil belajar, pada intinya hasil belajar

merupakan dampak yang telah diperoleh dari belajar atau berinteraksi dengan

lingkungan, dampak tersebut dapat berupa perubahan tingkah laku yang pastinya

adalah kearah positif. Hasil belajar pada suatu tes biasanya diungkapkan dalam

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1036/3/T1... · Menurut teori perkembangan kognitif Piaget (dalam Trianto, 2010:70) bahwa

8

bentuk angka ataupun huruf yang mempunyai maksud simbol dalam mengartikan

tingkat perubahan pada diri seseorang, siswa. Kelompok belajar menjadi salah

satu faktor pendukung kegiatan belajar seseorang. Dengan demikian kita sebagai

seorang guru tentunya telah memahami perlunya kegiatan pembelajaran dengan

memanfaatkan kelompok belajar yang ada di sekolah sebagai sarana peningkatan

hasil belajar siswa.

2.1.3 Pembelajaran IPA

Pembelajaran IPA di sekolah diharapkan memberi berbagai pengalaman

pada anak yang mengijinkan mereka melakukan berbagai penelusuran ilmiah yang

relevan, KTSP (2006).

Menurut Trianto (2010:136) menyatakan bahwa IPA adalah suatu

kumpulan teori yang sistematis, penerapanya secara umum terbatas pada gejala-

gejala alam, lahir dan berkembang melalui metode ilmiah seperti observasi dan

eksperimen serta menuntut sikap ilmiah seperti rasa ingin tahu, terbuka, jujur dsb.

Cangkupan yang terdapat dalam IPA meliputi alam semesta keseluruhan,

benda-benda yang ada di permukaan bumi, di dalam perut bumi dan di luar

angkasa, baik yang dapat diamati indera maupun yang tidak dapat diamati dengan

indera.

Menurut teori perkembangan kognitif Piaget (dalam Trianto, 2010:70)

bahwa anak membangun sendiri skemanya serta membangun konsep-konsep

melalui pengalaman-pengalamannya. Piaget membedakan perkembangan kognitif

seorang anak menjadi empat taraf, yaitu 1) taraf sensorimotor (0-2 th), (2) taraf

pra-operasional (2-7 th), (3) taraf operasional konkret (7-11 th), dan (4) taraf

operasional formal (11-15 th). Walaupun ada perbedaan individual dalam hal

kemajuan perkembangan, tetapi teori Piaget mengasumsikan bahwa seluruh siswa

tumbuh dan melewati urutan perkembangan yang sama, namun pertumbuhan itu

berlangsung pada kecepatan yang berbeda. Perkembangan kognitif sebagian besar

bergantung seberapa jauh anak memanipulasi dan aktif berinteraksi dengan

lingkungan. Piaget (2008) menyatakan peran guru sebagai fasilitator, bukan

sebagai pemberi informasi. Guru perlu menciptakan lingkungan belajar yang

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1036/3/T1... · Menurut teori perkembangan kognitif Piaget (dalam Trianto, 2010:70) bahwa

9

kondusif bagi siswa-siswanya dan membantu siswa menghubungkan antara apa

yang sudah diketahui siswa dengan apa yang sedang dan akan dipelajari.

Dari uraian di atas, satu prinsip paling penting dalam pendidikan adalah

bahwa guru tidak dapat hanya sekedar memberikan pengetahuan kepada siswa

agar secara sadar menggunakan strategi mereka sendiri untuk belajar. Guru dapat

memberikan kepada siswa atau peserta didik pemahaman yang lebih tinggi,

dengan catatan siswa sendirilah yang harus membangun pengetahuan mereka

sendiri. Tugas guru bukan lagi sebagai pentransfer pengetahuan dari otaknya

kepada otak siswa. Tugas guru berubah menjadi lebih sebagai fasilitator yang

membantu agar siswa sendiri belajar dan menekuni bahan yaitu dengan

menggunakan ketrampilan proses.

2.1.4 Media

Azhar Arsyad dalam AECT (Association of Education and Communication

Technology, 1977), 2011:3 menyatakan bahwa media sebagai segala bentuk dan

saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi.

2.1.4.1 Ciri-ciri Media

Azhar Arsyad(dalam Gerlach & Ely, 2011: 12) mengemukakan bahwa tiga

ciri media yang merupakan petunjuk mengapa media digunakan dan apa-apa saja

yang dapat dilakukan oleh media yang mungkin guru tidak mampu (atau kurang

efisien) melakukanya.

a) Ciri Fiksatif (Fixative Property)

Ciri ini menggambarkan kemampuan media merekam, menyimpan,

melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa atau objek.

b) Ciri Manipulatif (Manipulative Propety)

Kejadian yang memakan waktu berhari-hari dapat disajikan kepada siswa

dalam waktu dua atau tiga menit dengan teknik pengambilan gambar time-

lipse recording.

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1036/3/T1... · Menurut teori perkembangan kognitif Piaget (dalam Trianto, 2010:70) bahwa

10

c) Ciri Distributif (Distributive Property)

Ciri distributif dari media memungkingkan suatu objek atau kejadian

ditransportasikan melalui ruang dan secara bersamaan kejadian tersebut

disajikan kepada sejumlah besar siswa dengan pengalaman yang relatif

sama mengenai kejadian itu.

Nana Sudjana dalam Hamalik (1986) mengemukakan bahwa

pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar

dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru,

membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan

bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa.

Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan

sangat membantu keekfetifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi

pelajaran pada saat itu. Selain membangkitkan motivasi dan minat siswa, media

pembelajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan

data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data, dan

memadatkan informasi.

2.1.4.2 Manfaat Media

Menurut Nana Sudjana (dalam Sudjana & rivai, 1992:2) mengemukakan

bahwa manfaat media pembelajaran dalam proses belajar siswa,

yaitu:Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa, bahan pembelajaran dapat

lebih dipahami, metode mengajar akan lebih bervariasi, siswa dapat lebih banyak

melakukan kegiatan.

2.1.5 Sumber Belajar

AECT (dalam Azhar Arsyad, 2011:56) mengemukakan bahwa Sumber

belajar adalah semua sumber baik berupa data, orang, dan wujud tertentu yang

dapat digunakan oleh siswa dalam belajar, baik secara terpisah maupun secara

terkombinasi sehingga mempermudah siswa dalam mencapai tujuan belajarnya.

Sumber belajar tersebut dapat dibedakan menjadi 6 jenis, yaitu pesan

(message), orang (people), bahan (equipment), alat (tool and equipment), teknik

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1036/3/T1... · Menurut teori perkembangan kognitif Piaget (dalam Trianto, 2010:70) bahwa

11

(technique), dan lingkungan (setting). Pesan adalah segala informasi dalam bentuk

ide/gagasan, fakta, data, yang disampaikan kepada siswa, biasanya pesan-pesan

ini sudah tertuang dalam kurikulum yang berlaku. Orang adalah manusia yang

berperan sebagai pengolah dan penyaji pesan, seperti guru, pembimbing, dan

narasumber lain (resource person) yang dilibatkan dalam kegiatan pambelajaran.

Bahan berkaitan dengan software atau perangkat lunak yang berisi pesan-pesan

pembelajarn, seperti buku teks, modul, majalah, paket belajar, termasuk juga film,

program tevisi, dan kaset audio. Alat adalah perangkat keras (hard ware) yang

digunakan untuk menyampaikan pesan pembelajaran, seperti proyektor OHP,

televise, proyektor slide, slide dan pesawat radio. Teknik adalah prosedur yang

digunakan untuk menyajikan pesan/bahan ajar, seperti simulasi, diskusi,

demonstrasi, pemecahan masalah. Sumber belajar yang terakhir, yaitu lingkungan

yang dapat dimanfaatkan dalam kegiatan belajar-mengajar.

2.1.6 Lingkungan

Dalam Kamus Umum Indonesia (KUBI), lingkungan diartikan sebagai

bulatan yang melingkungi (melingkari). Pengertian lainnya, lingkungan adalah

sekalian yang terlingkup di suatu daerah. Dalam literature lain, disebutkan bahwa

lingkungan ini merupakan kesatuan ruang dengan semua benda dan keadaan

makhluk hidup termasuk didalamnya manusia dan perilakunya serta makhluk

hidup lainnya. Lingkungan itu terdiri dari unsur-unsur dari biotik (makhluk

hidup), abiotik (benda mati), dan budaya manusia. Jalinan hubungan antara

manusia dengan lingkungannya tidak hannya ditentukan dengan jenis dan jumlah

makhluk hidup dan benda mati, melainkan juga oleh budaya manusia itu sendiri.

Lingkungan sebagi sumber belajar dapat dimaknai sebagai segala sesuatu yang ad

di sekitar atau di sekeliling siswa (makhluk hidup lain, benda mati, dan budaya

manusia) yang dapat dimanfaatkan untuk menunjang kegiatn belajar dan

pembelajaran secara lebih optimal ( Aptisom, 2008). Menurut Oemar Hamalik

bahwa lingkungan adalah sesuatu yang ada di alam sekitar yang memiliki makna

dan atau pengaruh tertentu kepada individu.

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1036/3/T1... · Menurut teori perkembangan kognitif Piaget (dalam Trianto, 2010:70) bahwa

12

Berdasarkan pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa lingkungan

adalah suatu lingkupan yang didalamnya mencakup semua benda dan keadaan

makhluk hidup termasuk manusia dan perilakunya serta makhluk hidup lainya

yang ada di sekitar yang memiliki makna dan pengaruh tertentu kepada individu.

2.1.6.1 Pemanfaatan Lingkungan sebagai Sumber Belajar IPA

Menurut Oemar Hamalik bahwa lingkungan belajar/ pembelajaran /

pendidikan terdiri dari:

1) Lingkungan alam (fisik) meliputi semua sumber daya alam yang

dapatdiberdayakan sebagai sumber belajar, misalnya perubahan

kenampakan alam (keadaan tanah setelah gunung meletus, banjir dan

tsunamai).

2) Lingkungan sosial adalah lingkungan masyarakat baik kelompok besar

atau kelompok kecil, misalnya kebudayaan, adat dan kebiasaan,

organisasi sosial.

3) Lingkungan personal meliputi individu-individu sebagai suatu pribadi

berpengaruh terhadap individu lainnya misalnya hubungan antar anggota

keluarga.

4) Lingkungan kultural mencakup hasil budaya dan teknologi yang dapat

dijadikan sumber belajar dan yang dapat menjadi faktor pendukung

pengajaran, misalnya nilai, normadan adat istiadat.

Dari semua lingkungan masyarakat yang dapat digunakan dalam proses

pendidikan dan pengajaran secara umum dapat dikategorikan menjadi tiga

macam, yaitu:

1) Lingkungan sosial

Lingkungan sosial sebagai sumber belajar berkenaan dengan interaksi

manusia dengan kehidupan bermasyarakat, digunakan juga untuk

mempelajari ilmu-ilmu sosial dan kemanusiaan, misalnya organisasi

sosial, adat dan kebiasaan, mata pencaharian, struktur pemerintahan dll.

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1036/3/T1... · Menurut teori perkembangan kognitif Piaget (dalam Trianto, 2010:70) bahwa

13

2) Lingkungan Alam

Lingkungan alam berkenaan dengan segala sesuatu yang sifatnya alamiah

seperti keadaan geografi, juga digunakan untuk bidang studi Ilmu

Pengetahuan Alam, misalnya keadaan geografis, ilim, suhu, sumber daya

alam (air, hutan, tanah dan batuan)

3) Lingkungan Buatan

Lingkungan buatan sengaja diciptakan atau dibangun manusia untuk

tujuan tertentu yang bermanfaat bagi kehidupan manusia, misalnya

pemukiman warga, sekolah, bendungan dll.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa sumberbelajar adalah

segala tempat atau lingkungan sekitar, benda, dan orang yang mengandung

informasi dapat digunakan sebagai wahana bagi peserta didik untuk meningkatkan

efektivitas belajar.

Pendidikan dalam lingkungan ini memberi kesempatan siswa untuk

mengumpulkan data dari kegiatan pengamatan, pembuatan sketsa, pemotretan,

wawancara dan pengukuran. Dalam mengembangkan pembelajaran IPA perlu

diingat bahwa lingkungan siswa sendiri adalah sumber belajar IPA yang sangat

berharga. Melalui lingkungan kelas, sekolah atau rumah akan sangat berarti bagi

siswa untuk berperan aktif dalam memanfaatkan lingkungan mereka. Pendekatan

lingkungan diberikan agar siswa peduli terhadap lingkungan. Secara rinci siswa

memperoleh hal-hal berikut : (1) Peduli akan kualitas lingkungan. (2) Rasa

tanggung jawab atas tingkah laku mereka terhadap lingkungan. (3) Kemauan

untuk menilai pengaruh tingkah laku mereka terhadap lingkungan. (4) Antusias

untuk menyelidiki aspek-aspek lingkungan. (5) Sikap menghargai kebutuhan

adanya kerjasama lokal, nasional dan internasional.

Menurut Depdiknas (2004: 36) bahwa laboratorium lingkungan dapat

bermakna kebun sekolah atau lahan/tanah yang dijadikan alat perantara

keberhasilan proses belajar mengajar agar pembelajaran dapat lebih berakar dalam

pikiran keterampilan dan sikap anak. Pendidikan IPA diarahkan untuk “mencari

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1036/3/T1... · Menurut teori perkembangan kognitif Piaget (dalam Trianto, 2010:70) bahwa

14

tahu” dan “berbuat” sehingga dapat membantu siswa untuk memperoleh

pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar.

Pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar ini lebih bermakna karena para

siswa dihadapkan langsung dengan peristiwa dan keadaan yang sebenarnya secara

alami, sehingga lebih nyata, lebih faktual, dan kebenarannya dapat

dipertanggungjawabkan. Menurut Nana Sudjana (2010: 208) mengemukakan

bahwa untuk memanfaatkan lingkungan alam sekitar harus memenuhi beberapa

syarat tertentu diantaranya:a) Dapat menarik perhatian siswa, b) harus sesuai

dengan garis-garis besar program pengajaran, c) dapat mengembangkan

keterampilan anak berinteraksi dengan lingkungan, berhubungan erat dengan

lingkungan siswa, dan dapat mengembangkan pengalaman dan pengetahuan

siswa.

Berdasarkan hal tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa lingkungan

memiliki manfaat yang besar dalam pembelajaran khususnya IPA. Lingkungan

yang merupakan salah satu objek kajian IPA akan memudahkan siswa dalam

memahami materi pelajaran.

Pemanfaatan lingkungan alam sekitar seperti tanaman mangga, pisang,

jagung, rumput,singkong, dll. Merupakan sumber belajar yang diarahkan agar

siswa dapat mengembangkan dan memadukan antara teori-teori yang mereka

terima dikelas dengan pengamatan langsung di alam. Karena siswa juga merasa

jenuh belajar di kelas yang pembelajarannya hanya mengacu pada teori-teori

dengan penyampaian materi pelajaran dengan metode ceramah. Pada penelitian

ini peneliti menggunakan media lingkungan alam, alasan peneliti menggunakan

lingkungan jenis lingkungan alam adalah sesuai pokok bahasan yang dipilih

peneliti yaitu energi dan perpidahannya, dengan mengamati apa saja yang

termasuk sumber energi dan bagaimana perpindahanya. Siswa dapat mngamati

bagaimana panas dapat berpindah dari tempat satu ke tempat lainya, serta mealui

media apa saja panas dapat berpindah. Siswa juga diajak mengamati sumber daya

alam apa saja yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi Gejala lain yang

dapat dipelajari adalah kerusakan-kerusakan lingkungan alam temasuk faktor

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1036/3/T1... · Menurut teori perkembangan kognitif Piaget (dalam Trianto, 2010:70) bahwa

15

penyebabnya seperti erosi, abrasi, penggundulan hutan, tanah longsor dan

sebagainya.

Dengan mempelajari lingkungan alam di harapkan para siswa dapat lebih

memahami materi pelajaran di sekolah serta dapat menumbuhkan cinta alam,

kesadaran untuk menjaga dan melestarikan lingkungan, turut serta dalam

menanggulangi kerusakan dan pencemaran lingkungan serta tetap menjaga

kelestarian kemampuan sumber dya alam bagi kehidupan manusia.

2.1.7 Teknik Menggunakan Lingkungan

Ada beberapa cara bagaimana mempelajari lingkungan sebagai media dan

sumber belajar (Nana Sudjana, 2010:208):

a) Survey, yaitu siswa mengamati lingkungan alam sekitar seperti sumber

daya alam (air, tanah dan batuan) untuk mempelajari manfaatnya sebagai

energi alternatif bagi kehidupan manusia.

b) Kamping atau berkemah, kemah memerlukan waktu yang cukup sebab

siswa harus dapat menghayati bagaiman kehidupan alam seperti iklim,

suasana dll.

c) Karyawisata, kunjungan siswa keluar kelas untuk mempelajari objek

tertentu sebagai bagian yang utama dari kegiatan pembelajaran di sekolah.

d) Praktik lapangan, praktek lapangan dilakukan oleh para siswa untuk

memperoleh keterampilan dan kecakapan khusus.

Proyek lapangan dan pengabdian pada masyarakat, cara ini dilakukan

apabila sekolah, guru dan siswa secara bersama-sama melakukan kegiatan

memberikan bantuan kepada masyarakat, seperti penyuluhan.

e) Mengundang nara sumber, mengundang tokoh masyarakat untuk

memberikan penjelasan mengenai keahliannya dihadapan para siswa,

seperti mengundang dokter untuk menjelaskan berbagai penyakit.

2.1.8 Langkah dan Prosedur Penggunaan lingkungan sebagai suber belajar

Ada beberapa langkah yang harus ditempuh dalam menggunakan

lingkungan sebagai media dan sumber belajar (Nana Sudjana, 2010:215) yaitu:

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1036/3/T1... · Menurut teori perkembangan kognitif Piaget (dalam Trianto, 2010:70) bahwa

16

1) Langkah persiapan, antara lain:

a) Guru dan siswa menentukan tujuan belajar yang diproleh para siswa

berkaitan dengan penggunaan lingkungan sebagai sumber belajar.

b) Tentukan objek yang akan dipelajari atau dikunjungi.

c) Menentukan cara belajar siswa pada saat kunjungan dilakukan.

d) Mempersiapkan perizinan jika diperlukan.

e) Persiapan teknis yang diperlukan untuk kegiatan belajar.

2) Langkah pelaksanaan

Pada langkah ini adalah melakukan kegiatan belajar di tempat tujuan sesuai

dengan rencana yang telah dipersiapkan.

3) Tindak Lanjut

Tindak lanjut yang diambil adalah membahas dan mendiskusikan hasil

belajar dari lingkungan. Setiap kelompok diminta untuk melaporkan hasilnya

untuk dibahas bersama.

Pemanfaatan lingkungan sebagai sumber pembelajaran ini lebih bermakna,

disebabkan siswa dihadapkan langsung dengan peristiwa dan keadaan yang

sebenarnya secara alami, sehingga lebih nyata, lebih faktual dan kebenaranya

dapat dipertanggungjawabkan.

Berdasarkan langkah-langkah tersebut di atas, dapat dilihat prosedur

pelaksanaanya sebagai berikut:

No Tahap Pelaksanaan Kegiatan

1. Perencanaan Guru merumuskan dan mengembangkan

indikator yang akan dicapai

Guru menyajikan pengalaman belajar yang

bersifat memotivasi, seperti siswa diminta

praktek perpindahan panas secara radiasi

dengan membakar sampah kemudian para

siswa mendekatkan diri ke sumber api

Guru mempersiapkan perlengkapan

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1036/3/T1... · Menurut teori perkembangan kognitif Piaget (dalam Trianto, 2010:70) bahwa

17

belajar(kincir angin, balok kayu, sendok,

korek)

Guru memilih lokasi yang sesuai dengan

materi(sawah, sungai, lapangan dan kelas)

Guru merencanakan membagi kelompok

belajar siswa

2. Pelaksanaan Guru menjelaskan bagaimana memanfaatkan

lingkungan alam sebagai sumber belajar

Guru mengajak siswa menuju lokasi yang

telah direncanakan sebelumnya yang

disesuaikan dengan materi, pada penelitian

kali ini peneliti memilih sawah sebagai lokasi

yang tepat, dimana angin cukup banyak

bertiup di persawahan, aliran air sungai,

lapangan sekolah sebagai tempat

ketersedianya sinarmatahari yang cukup

Guru membahas pembagian kelompok

belajar siswa

Guru menyampaikan materi dengan

memanfaatkan lingkungan sebagaisumber

belajar

Siswa melakukan pengamatan lingkungan

berkaitan dengan materi

Siswa memperhatikan penjelasan guru

Guru dan siswa melakukan tanya jawab

Guru memberikan lembar kegiatan

berdasarkan materi yang ada pada

lingkungan

3. Tindak lanjut Siswa mendiskusikan lembar kegiatan dalam

kelompok

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1036/3/T1... · Menurut teori perkembangan kognitif Piaget (dalam Trianto, 2010:70) bahwa

18

Siswa melaporkan hasil diskusi

Guru dan siswa melakukan pembahasan hasil

diskusi

2.1.9 Keuntungan Penggunaan Lingkungan Dalam Proses Belajar

Keuntungan yang dapat diperoleh dari kegiatan mempelajari lingkungan

dalam proses belajar antara lain (Nana Sudjana, 2010:208):

a) Kegiatan belajar lebih menarik

b) Hakikat belajar lebih bermakna

c) Bahan yang dipelajari lebih faktual

d) Kegiatan belajar lebih komprehensi

e) Sumber belajar menjadi lebih kaya

f) Siswa dapat menghayati aspek-aspek kehidupan

2.1.10 Kelemahan Penggunaan Lingkungan Dalam Proses Belajar

Kekurangan yang sering terjadi dalam pelaksanaanya dalam penggunaan

lingkungan dalam proses belajar ( Nana Sudjana, 2010:208):

a) Kegiatan terkesan main-main karena kurang dipersiapkan

b) Memerlukan waktu yang lama

c) Sempitnya pandangan guru bahwa kegiatan belajar hanya dilakukan di dalam

kelas

Hal hal diatas dapat terjadi saat pembelajaran berlangsung jika guru tidak

mempersiapkanya dengan baik, untuk mengatasi kelemahan tersebut saat

pemanfaatan lingkungan alam sekitar sebagai sumber belajar, berikut beberapa hal

yang perlu diperhatikan:

a) Mempersiapkan rencana dengan matang sebelum kegiatan dilaksanakan,

misalnya menentukan tujuan belajar yang diharapkan dimiliki siswa,

menentukan cara bagaimana siswa mempelajarinya, menentukan apa yang

harus dipelajarinya.

b) Ada kesan dari guru dan siswa bahwa kegiatan mempelajarinya lingkungan

memerlukan waktu yang lama, sehingga menghabiskan waktu untuk belajar di

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1036/3/T1... · Menurut teori perkembangan kognitif Piaget (dalam Trianto, 2010:70) bahwa

19

kelas. Kesan ini keliru sebab kunjungan ke lingkungan sekitar cukup dilakukan

beberapa menit, selanjutnya dapat dilanjutkan kembali ke kelas untuk

membahas lebih lanjut apa yang telah dipelajarinya. Tetapi terlepas dari semua

itu guru juga harus membatasi waktu agar kegiatan berlangsung sesuai dengan

waktu yang telah ditentukan.

c) Sempitnya pandangan guru bahwa kegiatan belajar hanya dilakukan di dalam

kelas. Ia lupa bahwa tugas tugas belajar siswa dapat dilakukan di luar jam kelas

atau pelajaran baik secara individual maupun kelompok dan satu diantaranya

dapat dilakukan dengan mempelajari keadaan lingkungannya.

2.2 Kajian hasil penelitian yang relevan

Kusrini (2010) Guru SD Gandu 1 kecamatan Bogorejo kabupaten Blora,

dengan judul penelitian “Upaya peningkatan hasil belajar pada mata pelajaran ipa

dengan penggunaan alam sekitar siswa kelas IV mengemukakan pemanfaatan

lingkungan sekitar sebagai media pembelajaran ini dapat meningkatkan hasil

belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas IV “ hal ini terbukti pada kondisi

awal penelitanya, hasil belajar siswa rata-rata sebesar 60,4. Rata-rata pada siklus 1

sebesar 63,1. Rata-rata belajar siswa pada silkus 2 sebesar 75,4. Pemanfaatan

lingkungan alam bisa disajikan sebagai cara alternatif bagi guru untuk mendidik

siswa. Hal ini akan mengurangi rasa kejenuhan belajar di kelas yang proses

pembelajaranya hanya mengacu pada teori-teori dengan materi pelajaran dan

metode ceramah.

Paulus Hendro Wibowo (2009) dalam skripsinya “Peningkatan ketuntasan

hasil belajar mata pelajaran IPA melaui pemanfaatan lingkungan sekitar sekolah

sebagai sumber belajar siswa kelas VI SDN 01 Sugihan kecamatan Tengaran

tahun ajaran 2009/2010 “ menegaskan lingkungan merupakan salah satu sumber

belajar yang amat penting dan memiliki nilai- nilai yang sangat berharga dalam

proses pembelajaran siswa, pemanfaatan lingkungan sekitar sekolah sebagai

sumber belajar sangat sederhana karena hanya membutuhkan lingkungan sekitar

sekolah saja.

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1036/3/T1... · Menurut teori perkembangan kognitif Piaget (dalam Trianto, 2010:70) bahwa

20

Dengan metode ini siswa akan mengerti betapa pentingnya lingkungan

disekitarnya, untuk memahami salah satu aspek yang cukup penting dalam

pencapaian tujuan pembelajaran, yaitu pemanfaatan lingkungan sebagai salah satu

sumber belajar (learning resources).

Sumber belajar (learning resources) adalah semua sumber baik berupa

data, orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan oleh peserta didik dalam

belajar, baik secara terpisah secara terkombinasi sehingga mempermudah peserta

didik dalam mencapai tujuan belajar atau mencapai ompetensi tertentu.

“Peningkatan hasil belajar siswa kelas V pada mata pelajaran IPA dengan

memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar pada pembelajaran remidial di

SDN Sendangdalem kecamatan Padureso kabupaten Kebumen semester 2 tahun

pelajaran 2010/ 2011”oleh Sardiyono (2011) menjelaskan pembelajaran IPA

menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar siswa pada pembelajaran

remedial sangat efektif dalam meningkatkan pemahaman siswa tentang konsep

sifat-sifat cahaya dan menerapkanya dalam kehidupan sehari-hari, ha ini terbukti

dengan peningkatan hasil belajar pada kondisi awal siswa yang tuntas mencapai

KKm hanya 25% , siklus 1 hanya 53,12 % yang tuntas mencapai KKM, pada

siklus 2 terjadi peningkatan 100% siswa tuntas mencapai KKM, KKm=

68.peningkatan hasil belajar ini juga diikuti dengan peningkatan keaktifan siswa

dalam proses pembelajaran.

Ika Erviana dalam skripsinya(2011) “Upaya peningkatan hasil belajar ipa

melalui pemanfaatan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar siswa kelas IV SD

Nglangitan 1 kabupaten Blora semester 2 tahun 2010/2011 dengan menggunakan

lingkungan sekitar sebagai sumber belajar dapat meningkatkan hasil belajar siswa

pada mata pelajaran IPA kelas IV pada sub pokok bahasan energi dan

perpindahanya”. Hal ini terbukti siswa mampu menjelaskan perpindahan panas

seara konduksi melalui ujung sendok dipanaskan dan ujung lainya ikut panas,

tidak hanya itu hasil belajar siswa mengalami peningkatan pada siklus 1

berkurangnya siswa yang memperoleh nilai kurang dari 40 sebesar 55%, pada

siklus 2 adanya peningkatan hasil belajar 100% siswa tuntas mencapai KKM= 66

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1036/3/T1... · Menurut teori perkembangan kognitif Piaget (dalam Trianto, 2010:70) bahwa

21

2.3. Kerangka Pikir

Banyak cara yang dilakukan guru untuk meningkatkan hasil belajar

siswanya, diantaranya dalah memilih strategi, pendekatan dan model belajar yang

cocok disesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang tertuang dalam rencana

pelaksanaan pembelajaran dalam suatu silabus mata pelajaran IPA.

Pada penelitian ini “Upaya peningkatan hasil belajar bagi siswa kelas IV

SD Negeri03 Pelem pada mata pelajaran IPA pokok bahasan “Energi dan

Perpindahanya” semester II tahun 2011/2012”, dilakukan guru melalui

pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar, hal ini dilakukan karena

pembelajaran sebelumnya guru hanya terpaku dengan buku paket dan LKS saja,

untuk itu siswa diajak menemukan sesuatu yang dapat dijadikan sebagai sumber

belajar baru, hal ini diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Dari

uraian tersebut dan mendasarkan beberapa kajian teori dan hasil penelitian yang

relevan maka penulis memiliki pendapat atau gagasan. Gagasan penulis

disampaikan berbentuk bagan alur pikir sebagai berikut :

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1036/3/T1... · Menurut teori perkembangan kognitif Piaget (dalam Trianto, 2010:70) bahwa

22

Gambar 2.3.1

Bagan kerangka pikir

Mulanya tingkat pemahaman siswa masih rendah dalam pelajaran IPA,

khususnya pokok bahasan “energi dan perpindahanya”. Hal yang dialami peserta

didik di SD Negeri 3 Pelem Kecamatan Gabus Kabupaten Grobogan, kesulitan

yang dialami peserta didik pada saat pelajaran IPA berlangsung guru hanya

menjelaskan materi tanpa adanya kegiatan sehingga siswa hanya berimajinasi dan

tidak tahu bagaiman proses yang sebenarnya terjadi, kemudian diadakan tindakan

yaitu penggunaan Lingkungan sebagai sumber belajar, dengan siswa mengalami

secara konkret memperoleh pengetahuan diyakini mereka akan lebih memahami

dan dapat meningkatkan hasil belajar.

Pemanfaatan media

lingkungan sekitar

sebagai sumber belajar

Proses pembelajaran dengan

memanfaatkan media lingkungan

sekitar sebagai sumber belajar

dengan langkah perencanaan,

pelaksannaan dan tindak lanjut

Proses pembelajaran dengan

memanfatkan media lingkungan

sekitar, melibatkan siswa aktif

dalam pemanfatan sumber

belajar

Hasil meningkat

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1036/3/T1... · Menurut teori perkembangan kognitif Piaget (dalam Trianto, 2010:70) bahwa

23

2.4. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan permasalahan diatas maka hipotesis yang diajukan adalah

’’Melalui pemanfaatan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar dapat

meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV pada mata pelajaran IPA pokok

bahasan “Energi dan Perpindahanya”di SD Negeri 03 Pelem kecamatan Gabus

Kabupaten Grobogan Semester II tahun pelajaran 2011/2012”.