bab i1

Upload: lucky-rima-novelita-simamora

Post on 09-Jan-2016

216 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

bab 2

TRANSCRIPT

BAB I

BAB IPEDAHULUAN

1.1 Latar BelakangTerdapat dua kemungkinan apabila dua komponen yang berlainan dicampurkan dalam satu larutan. Adanya interaksi akan berubah spektrum absorbsi dimana absorbsi larutan campuran akan berubah jumlah aljabar dari absorbsi dua larutan masing-masing komponen yang terpisah. Jadi spektrum absorbsinya merupakan campuran bersifat aditif. Analisa yang benar hanya dapat dilakukan dengan perhitungan menggunakan hukum Lambert-Beer :A = a.b.cBila menggunakan kuvet yang sama maka A = k.CKarena dalam percobaan ini hanya ada dua komponen maka diperlukan dua persamaan dari dua panjang gelombang yang berlainan agar C1 dan C2 dapat dihitung, jadi :A1 = k11 C1 + k12 C2A2 = k11 C1 + k12 C2K dapat diperoleh dari kemiringan kurva standar sedangkan A dari hasil pengukuran.Spektrofotometer adalah alat yang terdiri dari spektrofotometer dan fotometer. Spektrometer menghasilkan sinar dari spectrum dengan panjang gelombang tertentu dan fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang ditranmisikan atau yang diabsorbsi. Penyerapan sinar uv-vis dibatasi pada sejumlah gugus fungsional/gugus kromofor (gugus dengan ikatan tidak jenuh) yang mengandung electron valensi dengan tingkat eksitasi yang rendah. Dengan melibatkan 3 jenis electron yaitu : sigma, phi dan non bonding electron. Kromofor-kromofor organic seperti karbonil, alken, azo, nitrat dan karboksil mampu menyerap sinar ultraviolet dan sinar tampak. Panjang gelombang maksimalnya dapat berubah sesuai dengan pelarut yang digunakan. Auksokrom adalah gugus fungsional yang mempunyai elekron bebas, seperti hidroksil, metoksi dan amina. Terikatnya gugus auksokrom pada gugus kromofor akan mengakibatkan pergeseran pita absorpsi menuju ke panjang gelombang yang lebih besar (bathokromik) yang disertai dengan peningkatan intensitas (hyperkromik).

1.2 Tujuan percobaanUntuk mengetahui beberapa koefisien distribusi atau berapa yang terdistribusi dalam 2 larutan co2+ dalam cr3+ dan cr3+ dalam co2+.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1. Dasar teori Spektrofotometer adalah alat yang terdiri dari spektrofotometer dan fotometer. Spektrometer menghasilkan sinar dari spectrum dengan panjang gelombang tertentu dan fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang ditranmisikan atau yang diabsorbsi. Penyerapan sinar uv-vis dibatasi pd sejumlah gugus fungsional/gugus kromofor (gugus dengan ikatan tidak jenuh) yang mengandung electron valensi dengan tingkat eksitasi yang rendah. Dengan melibatkan 3 jenis electron yaitu : sigma, phi dan non bonding electron. Kromofor-kromofor organic seperti karbonil, alken, azo, nitrat dan karboksil mampu menyerap sinar ultraviolet dan sinar tampak. Panjang gelombang maksimalnya dapat berubah sesuai dengan pelarut yang digunakan. Auksokrom adalah gugus fungsional yang mempunyai elekron bebas, seperti hidroksil, metoksi dan amina. Terikatnya gugus auksokrom pada gugus kromofor akan mengakibatkan pergeseran pita absorpsi menuju ke panjang gelombang yang lebih besar (bathokromik) yang disertai dengan peningkatan intensitas (hyperkromik).Bila diinginkan pengukuran secara serentak terhadap dua komponen, maka pengukuran dapat dilakukan pada dua panjang gelombang dimana masing-masing komponen tidak saling menganggu. Dua macam kromofor yang ber beda akan mempunyai kekuatan absorbsi cahaya yang berbeda pula pada satu daerah panjang gelombang. Pegukuran dilakukan pada masing-masing larutan pada dua panjang gelombang, sehingga diperoleh dua persamaan hubungan antara absorbsi dengan konsentrasi pada dua panjang gelombang, akibatnya konsentrasi masing-masing komponen dapat dihitung. Mula- mula dipilih panjang gelombang di mana perbandingan absortivitas molar maksimumnya yaitu maksimum pada 1 dan 2 dimana 1 dan 2 tidak selalu harus panjang gelombang yang mempunyai absorban maksimum masing-masing komponen, tetapi hindari daerah panjang gelombang yang rangenya sempit ataupun daerah belokan. Kobalt (Co) terdapat sebagai logam dari molekul vitamin B12, juga merupakan komponen dari k.1. 5 metallo- enzim. Kebutuhan sehari-harinya hanya 3 mcg, yang diperoleh dalam bentuk sianokobalamina dalam makanan. Manusia tidak mampu mensintesa vitamin B12, maka pemberian kobalt sebagai garam (CoCl2) guna mensuplai vitamin B12 tidak ada gunanya. Karena itu penggunaan Co pada anemia tertentu kini sudah ditinggalkan.Krom (Cr) adalah logam esensial sangat penting berfungsi untuk insulin dengan baik yakni mempermudah masuknya glukosa kedalam sel selanjutnya dibakar dan memproduksi energy (ATP). Digunakan pada defensiesi krom dan untuk menanggani hipoglikemia dan diabetes tipe 2.

BAB IIIMETODE KERJA

3.1 ALAT DAN BAHAN1. Spektrofotometri visible2. kuvet3. Buret4. Labu ukur5. Rak tabung reaksi6. Gelas ukur7. Aquadest8. Larutan krom (III) nitrat 0,05 M9. Larutan kobalt (II) nitrat 0,188 M

3.2 CARA KERJA1. Keaditifan absorbans larutan Cr+3 dan Co +2 a. Siapkan larutan :a. 0,02 M Cr+3 b. 0,075 M Co+2c. Larutan campuran Cr+3 + Co+2 yang mengandung 0,02 M Cr+3 + 0,075 M Co+2b. Mengukur absorbans ketiga larutan diatas pada panjang gelombang 375 625 nm, tiap kenaikan 20 nm dengan air sebahai blanko.Berdasarkan data yang diperoleh membuat dalam satu kertas grafik spektrum absorbsi masing-masing dari ketiga larutan tersebut. Kemudian jumlahkan spektrum Cr+3 dan Co +2 periksa keaditifannya.2. Nilai ka. Dari grafik diatas tentukan nilai atau letak puncak maksimum spektrum Cr+3 dan Co +2.b. Menyiapkan larutan Cr+3 dan Co +2 dengan konsentrasi : Cr+3 : 0,01 ; 0,02 ; 0,03 ; 0,04 ; 0,05 M Co+2 : 0,0188 ; 0,0376 ; 0,0564 ; 0,0752 Mengukur absorbans masing-masing Cr dan Co , maka dapat dibuat 4 (empat) buah kurva standar :1. Cr+3 pada Cr2. Cr+3 pada Co3. Co+2 pada Cr4. Co+2 pada CoMenghitung nilai k pada masing-masing panjang gelombang tersebut

BAB IV

HASIL PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN

4.2 HASIL PENGAMATAN1. Penentuan Panjang Gelombang Maksimal ( maks )a. Penentuan maksimal Cr3+Panjang gelombang ( )Absorban

4000,38

4200,352

4400,320

4600,236

4800,141

Diperoleh maksimal Cr3+ pada = 420 nm

b. Penentuan maksimal Co2+Panjang gelombang ( )Absorban

4004204404604805005205405605800,1950,1020,1600,2350,3160,3650,3600,2220,1860,047

Diperoleh maksimal Co2+ pada = 500 nm

c. Penentuan maksimal Co3+ + Co2+Panjang gelombang ( )Absorban

4004204404604805005205405605806000,2330,1820,3260,2180,2430,2600,2290,2510,1800,2090,098

Diperoleh maksimal Cr3+ + Co3+ pada = 440 nm

d. nilai absorbansi cr+3 pada max cr dan max cokonsentrasiAbsorbansi

420 500

0,01 M0,1210,030

0,02 M0,1290,047

0,03 M0,1470,069

0,04 M0,1660,082

0,05 M0,2320,109

e. nilai absorbansi co2+ pada max cr dan max cokonsentrasiAbsorbansi

420 500

0,0188 M0,0390,012

0,0376 M0,0450,079

0,0564 M0,0750,072

0,0752M0,0750,101

ANALISIS DATA1. Penentuan larutan cr3+ 0,02 M dan larutan co2+ 0,075 MA. Cr3+ 0,02 M B. Co2+ 0,075 M Dik : M1 Cr3+ = 0,05 M : M1 Co2+ = 0,188 M : M2 Cr3+ = 0,02 M : M2 Co2+ = 0,075 MDit : V1......???Penye : 1. Cr3+ 0,02 M VI.MI = V2.M2 V1.0,05 = 25. 0,02 V1 = 0,5 0,05 V1 = 10 ml 2. Co2+ 0,075 M VI.MI = V2.M2 V1.0,188 = 25. 0,075 V1 = 1,875 0,188 V1 = 10 ml

2. Penentuan konsentrasi Cr3+Dik : M1 Cr3+ = 0,05 M : M2 Cr3+ = 0,01, 0,02, 0,03, 0,04, 0,05 M : V2 = 25Dit : V1......???Penye :1. VI.MI = V2.M2 V1.0,05 = 25. 0,01 V1 = 0,25 0,05 V1 = 5 ml 2. VI.MI = V2.M2 V1.0,05 = 25. 0,02 V1 = 0,5 0,05 V1 = 10 ml 3. VI.MI = V2.M2 V1.0,05 = 25. 0,03 V1 = 0,75 0,05 V1 = 15 ml 4. VI.MI = V2.M2 V1.0,05 = 25. 0,04 V1 = 1 0,05 V1 = 20 ml5. VI.MI = V2.M2 V1.0,05 = 25. 0,05 V1 = 1,25 0,05 V1 = 25 ml

3. Penentuan konsentrasi Co2+ Dik : M1 Co2+ = 0,188 M : M2 Co2+ = 0,0188, 0,0376, 0,0564, 0,0752 M : V2 = 25Dit : V1......???Penye :1. VI.MI = V2.M2 V1.0,188 = 25. 0,0188 V1 = 0,47 0,0188 V1 = 25 ml

2. VI.MI = V2.M2 V1.0,188 = 25. 0,0376 V1 = 0,94 0,0188 V1 = 50 ml

3. VI.MI = V2.M2 V1.0,188 = 25. 0,0564 V1 = 1,41 0,0188 V1 = 75 ml

4. VI.MI = V2.M2 V1.0,188 = 25. 0,0752 V1 = 1.88 0,0188 V1 = 100 ml

4. Perhitungan nilai K Nilai Cr pada max Cr : 2.59x1. Nilai K 0,01 = 2,59 . 0,01 = 0,02592. Nilai K 0,02 = 2,59 . 0,02 = 0,05183. Nilai K 0,03 = 2,59 . 0,03 = 0,07774. Nilai K 0,04 = 2,59 . 0,04 = 0,10365. Nilai K 0,05 = 2,59 . 0,05 = 0,1295

Nilai Cr pada max Co : 1,93x1. Nilai K 0,01 = 1,93 . 0,01 = 0,01932. Nilai K 0,02 = 1,93 . 0,02 = 0,03863. Nilai K 0,03 = 1,93. 0,03 = 0,05794. Nilai K 0,04 = 1,93 . 0,04 = 0,07725. Nilai K 0,05 = 1,93 . 0,05 = 0,0965

Nilai Co pada max Cr : 0,1383x1. Nilai K 0,188 = 0,1383 . 0,0188 = 0,00262. Nilai K 0,376 = 0,1383 . 0,0376 = 0,00523. Nilai K 0,564 = 0,1383 . 0,0564 = 0,00784. Nilai K 0,752 = 0,1383 . 0,0752 = 0,0104

Nilai Co pada max Co : 0,734x1. Nilai K 0,188 = 0,7345. 0,0188 = 0,01372. Nilai K 0,376 = 0,734 . 0,0376 = 0,027593. Nilai K 0,564 = 0,734 . 0,0564 = 0,041394. Nilai K 0,752 = 0,734 . 0,0752 = 0,0551

BAB VPEMBAHASAN

Dari percobaan yang dilakukan pada analisis multi komponen campuran kobalt dan krom max Cr3+ pada konsentrasi 0,02 M yaitu 420 nm sedangkan pada max Co+2 pada konsentrasi 0,075 nm yaitu 500 nm. Dan max dari masing-masing larutan 0,02 M Cr+3 dan 0,075 M Co2+ yaitu 520 nm. Dari pengukuran absorban diperoleh hasil yang aditif, hal ini sesuai dengan literatur yang spectrum absorpbsinya merupakan campuran yang bersifat aditif Panjang gelombang maksimum dapat diketahui dengan melihat nilai absorbansi maksimum yang terukur pada spetrofotometer visible untuk panjang gelombang tertentu. Larutan yang digunakan sebagai larutan standar Cr+3 0,02 M dan larutan Co+2 0,075 M yang masing-masing diencerkan hingga menjadi larutan standar dengan konsentrasi yang telah ditentukan yaitu : Cr+3 : 0,01M; 0,02 M;0,03 M;0,04 M dan 0,05M, sedangkan untuk Co+2 : 0,0188M; 0,0376M; 0,0564M; 0,0752M.Larutan standar dibuat dengan maksud untuk membuat kurva standar atau kurva kalibrasi sehingga akan diperoleh panjang gelombang maksimum dari larutan standar tersebut. Nilai k pada larutan standar Cr+3 dan larutan standar Co2+ dilakukan dengan cara mengukur absorbans dari larutan-larutan dengan konsentrasi yang berbeda yang telah diencerkan sebelumnya pada panjang gelombang max Cr3+ dan max Co+2. Nilai kurva ditentukan dari kemiringan kurva standar hubungan absorbansi dengan konsentrasi larutan. Dari hasil pengukuran diperoleh absorban sampel pada panjang gelombang 420 nm sebesar 2,59 dan pada panjang gelombang 500 nm adalah 1,93Nilai k yang diperoleh dari percobaan ini adalah nilai k dari grafik hubungan absorban Cr+3, konsentrasi pada panjang gelombang 420 nm dan grafik hubungan absorban Co2+ pada panjang gelombang 500 nm, yaitu Y1 = 0,1383X, Y2 = 0,734X. Nilai k yang diperoleh dari percobaan ini adalah nilai k dari grafik hubungan absorban Cr+3 pada konsentrasi pada panjang gelombang 420 nm dan grafik hubungan absorban Co2+ pada panjang gelombang 500 nm, yang menyatakan bahwa nilai cr3+ dalam max co2+ memiliki koefisien distribusi yang lebih baik dilihat dari nilai k yang diperoleh. Nilai k pada cr3+ dalam max co2+ yaitu 0,0193, 0,0386, 0,0579, 0,0772, 0,0965.

BAB VIPENUTUP

6.1. KesimpulanDari hasil pengamatan yang diperoleh dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :1. Penentuan keaditifan serta penentuan panjang gelombang maksimum larutan Cr+3 dan larutan Co2+ dapat dilakukan dengan menggunakan spektrofotometer Visible, yaitu dengan melihat nilai absorban maksimum yang terukur pada alat untuk panjang gelombang tertentu.2. Panjang gelombang maksimum Cr+3 yang diperoleh adalah 420 nm dan panjang gelombang Co2+ adalah 500 nm dan panjang gelombang dari campuran Cr+3 dan Co2+ adalah 520 nm

6.2 SaranAsisten sudah baik dalam memberikan bimbingan pada praktikan dan diharapkan hal ini akan terus ditingkatkan. Akan tetapi diharapkan agar tidak meninggalkan praktikan pada saat praktikum berlangsung.

DAFTAR PUSTAKA

1. Ganiswara Sulistia. 1995. Farmakologi dan Terapi Ed. IV. Universitas Indonesia. Jakarta.2. Svehla. G. 1985. Vogel Bagian I. PT. Kalman Media Pusaka. Jakarta3. Svehl, G. 1985. Vogel bagian 2. PT. Kalman Media Pustaka. Jakarta.4. Khopkar. S. M., 1990, Konsep Dasar Kimia Instrumen Universitas Indonesia Press, Jakarta.5. Hoan Tjay, T dan Rahardja. 2000. Obat-obat penting. PT. Elex Media Computindo.