bab i 01
DESCRIPTION
BAB 1TRANSCRIPT
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Kecerdasan emosional menurut Daniel Goleman (1996) dalam bukunya
Emotional Intelligence adalah mengetahui emosi seseorang, menggelola emosi,
memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain, mengatasi / menangani
hubungan. Menurutnya kecerdasan emosional sangat memiliki peran penting
dalam kehidupan individu, baik itu dalam organisasi atau dalam kehidupan
pribadi. Pelayanan keperawatan sangat memerlukan sosok perawat yang memiliki
kecerdasan emosi yang tinggi untuk memenuhi kebutuhan pasien yang mencakup
kebutuhan biologis, psikologis, sosiologi, dan spiritual. Perawat yang seecara
cerdas emosional akan cepat mendapat insight mengenai emosi yang dialaminya
dan dengan segera dapat mengelola emosi yang muncul. Keberhasilan mengelola
emosi ini akan membuat perawat lebih fokus dalam menjalankan tugas dan
tanggung jawab (Rudyanto,2010).
Menurut Panji Anoraga (2009) ada bebrapa faktor yang dalam peningkatan
produktivitas kerja adalah pekerjaan yang menarik, upah yang baik, keamanan
dan perlindungan dalam pekerjaan , penghayatan atas maksud dan makna
pekerjaan, lingkungan atau suasana kerja yang baik, promosi dan perkembangan
diri sejalan dengan perkembangan perusahaan, merasa terlibat dalam kegiatan-
kegiatan organisasi, pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi,
1
2
kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja dan disiplin kerja, salah satunya adalah
disiplin kerja yaitu suatu sikap, perbuatan untuk selalu mentaati tata tertib. Pada
pengertian disiplin juga tersimpul dua faktor penting, yaitu faktor waktu dan
kegiatan atau perbuatan. Sedangkan menurut Hodges (dalam Yuspratiwi, 1990)
dikutip dari buletin psikologi tahun IV (Desember 1996) disiplin dapat diartikan
sebagai sikap seseorang atau kelompok yang berniat untuk mengikuti aturan –
aturan yang telah ditetapkan. Dimana disiplin kerja ditandai oleh berbagai insiatif,
kemauan, kehendak untuk menaati peraturan.
Seorang perawat bertujuan untuk menjadi profesianal di bidangnya dan
untuk menjadi profesional haruslah memiliki ciri khas dengan kualitas yang baik.
Salah satu hal yang perlu ditingkatkan oleh perawat dalam keadaan dan kesulitan
apapun saat melayani adalah kecerdasan emosional. Karena dengan adanya
kecerdasan emosional yang baik, seorang dapat memberi respon yang baik, dan
memiliki perasaan tanggung jawab pula terhadap pekerjaan, lingkungan dan
dalam pelayanan sehingga terciptalah disiplin yang tinggi dalam diri masing-
masing perawat.
Penelitian Sutrisno dan Desanti (2011) dengan judul Perkembangan
kecerdasan emosi dan iklim organisasi pengaruhnya terhadap disiplin kerja
memberi kesimpulan berdasarkan analisis jalur tahap kedua terdapat pengaruh
signifikan secara langsung antara variabel kecerdasan emosi (X1) terhadap
variabel disiplin kerja (X3) dengan signifikansi t = 0,019 dengan nilai β = 0,578.
Hal ini mengandung arti bahwa kecerdasan emosi berpengaruh sebesar 57,8%
3
terhadap disiplin kerja, sedangkan 42,2% dipengaruhi oleh factor lain yang tidak
diteliti.
Penelitian yang dilakukan oleh Dewi Andria (2008) tentang pengaruh
lingkungan kerja terhadap disiplin kerja karyawan PT Hasco Multi Kimindo
Siduarjo menyimpulkan bahwa lingkungan kerja berpengaruh positif terhadap
disiplin kerja di CV Hasco Multi Kimindo Siduarjo.
Berdasarkan dari pengalaman dan hasil penelitian pembelajar sebelumnya,
maka peneliti tertarik untuk mengetahui hubungan kecerdasan emosional dan
faktor lingkungan dengan kedisiplinan kerja perawat di RSJ daerah PROPSU.
1.2. Rumusan Masalah
Kedisiplinan kerja perawat dapat dihubungkan dengan kecerdasan
emosional dan faktor lingkungan. Maka dari pernyataan ini dapat dirumuskan
masalah sebagai berikut : “ apakah kecerdasan emosional dan faktor lingkungan
mempengaruhi kedisiplinan kerja?”
Pertanyaan masalah
1.2.1. Bagaimana kecerdasan emosional perawat di RSJ DAERAH
PROPSU MEDAN?
1.2.2. Bagaimana faktor lingkungan perawat di RSJ DAERAH PROPSU,
MEDAN?
1.2.3. Bagaimana kedisiplinan kerja perawat di RSJ DAERAH PROPSU,
MEDAN?
4
1.2.4. Apakah kecerdasan emosional berhubungan terhadap kedisiplinan
kerja perawat?
1.2.5. Apakah faktor lingkungan berhubungan dengan kedisplinan kerja
perawat?
1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum
“ Mengetahui hubungan kecerdasan emosional faktor lingkungan
dengan kedisplinan kerja perawat di RSJ DAERAH PROPSU,
MEDAN”
1.3.2. Tujuan khusus
1.3.2.1. Untuk mengetahui kecerdasan emosioanl perawat di RSJ
DAERAH PROPSU, MEDAN.
1.3.2.2. Untuk mengetahui kedisplinan kerja perawat di RSJ
DAERAH PROPSU , MEDAN.
1.3.2.3. Untuk mengetahui hubungan kecerdasan emosional
perawat, faktor lingkungan dengan kedisplinan kerja
perawat di RSJ DAERAH PROPSU, MEDAN.
1.4. Manfaat Penelitian
1.4.1. Bagi peneliti
5
Dapat mengetahui hubungan kecerdasan emosional, faktor
lingkungan dengan kedisplinan kerja perawat di RSJ DAERAH
PROPSU, MEDAN
1.4.2. Bagi Perawat
Untuk mengetahui pentingnya meningkatkan kecerdasan
emosional dan menciptakan suatu lingkungan kerja yang kondusif
sehingga dapat meningkatkan kedisiplinan kerja yang baik.