bab 1 hepatitis.docx

37
Daftar isi Daftar isi.........................................................0 BAB I PENDAHULUAN..................................................1 A. Latar Belakang................................................. 1 B. Tujuan......................................................... 2 C. Rumusan Masalah................................................ 2 BAB II PEMBAHASAN..................................................3 A. Definisi....................................................... 3 B. Etiologi....................................................... 3 C. Patofisiologi.................................................. 4 D. Manifestasi Klinis Hepatitis...................................6 E. Jenis-Jenis Hepatitis.......................................... 7 f. Penatalaksanaan Medis Hepatitis Secara Umum...................13 G. Klasifikasi Dan Perbandingan Hepatitis Virus..................13 H. Komplikasi.................................................... 14 I. ASUHAN KEPERAWATAN HEPATITIS..................................15 BAB III PENUTUP...................................................24 A. Kesimpulan.................................................... 24 B. Saran......................................................... 24 Daftar isi........................................................25 i

Upload: riana-azna

Post on 04-Sep-2015

229 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Daftar isi

Daftar isi0BAB I PENDAHULUAN1A.Latar Belakang1B.Tujuan2C.Rumusan Masalah2BAB II PEMBAHASAN3A.Definisi3B.Etiologi3C.Patofisiologi4D.Manifestasi Klinis Hepatitis6E.Jenis-Jenis Hepatitis7f.Penatalaksanaan Medis Hepatitis Secara Umum13G.Klasifikasi Dan Perbandingan Hepatitis Virus13H.Komplikasi14I.ASUHAN KEPERAWATAN HEPATITIS15BAB III PENUTUP24A.Kesimpulan24B.Saran24Daftar isi25

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangHepatitis merupakan inflamasi dan cedera pada hepar, penyakit ini dapat disebabkan oleh infeksi atau oleh toksin termasuk alkohol dan dijumpai pada kanker hati.Hepatitis virus adalah istilah yang dipakai untuk infeksi virus, dengan hati merupakan organ sasaran dominan (Shulman, 1994). Walaupun mortalitas penyakit hepatitis rendah, faktor morbiditas yang luas, dan ekonomi yang kurang memiliki kaitan dengan penyakit ini, hepatitis virus adalah penyakit infeksi yang penyebarannya luas (Price, 2005).Penyakit hepatitis merupakan urutan pertama dari berbagai penyakit hati diseluruh dunia. Menurut guru besar hepatologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia yang juga ketua kelompok kerja Hepatitis Departemen Kesehatan, Alli Sulaiman, virus hepatitis menginfeksi sekitar 2 miliar orang didunia. Setiap tahun lebih dari 1.300.000 orang meninggal dunia akibat hepatitis beserta komplikasinya. Prevalensi di Indonesia sekitar 10-15 persen jumlah penduduk atau sekitar 18 juta jiwa.Insiden hepatitis yang terus meningkat semakin menjadi masalah kesehatan masyarakat. Penyakit ini menjadi penting karena mudah ditularkan, memiliki morbiditas yang tinggi dan menyebabkan penderitanya absen dari sekolah atau pekerjaan untuk waktu yang lamaDalam memberikan pelayanan kesehatan memerlukan asuhan keperawatan yang tepat, disamping itu juga memerlukan pengetahuan dan keterampilan perawat dalam memberikan asuhan keperawatan, sehingga akibat dan komplikasi dapat dihindari seperti memberi penjelasan tentang Hepatitis antara lain: penyebab, tanda dan gejala, pengobatan, perawatan, penularan dan akibat yang didapat kalau pengobatan tidak dilakukan

B. Tujuan1. Tujuan UmumTujuan umum penulis dalam menyusun makalah ini adalah untuk mendukung kegiatan pembelajaran, khususnya pada mata kuliah Keperawatan PENCERNAAN II yang membahas tentang Asuhan Keperawatan Klien dengan Hepatitis sehingga mahasiswa dapat memahami bagaimana asuhan keperawatan klien dengan hepatitis dapat diterapkan dalam berbagai bidang pelayanan kesehatan.2. Tujuan KhususTujuan khusus penulis dalam menyusun makalah ini agar mahasiswa memahami konsep dasar keperawatan pada klien dengan hepatitis, dan mengetahui bagaimana proses penyakit, etiologi, serta mampu memberikan Asuhan Keperawatan Pada Klien hepatitisC. Rumusan Masalah1. Menjelaskan Pengertian Hepatitis2. Menjelaskan Etiologi dan Patifisiologi Hepatitis3. Menjelaskan Manifestasi Klinis Hepatitis4. Memahami Asuhan Keperawtan Hepatitis

BAB IIPEMBAHASANA. DefinisiHepatitis virus merupakan infeksi sistemik oleh virus disertai nekrosis dan Inflamsi pada sel-sel hati yang menghasilkan kumpulan perubahan klinis, biokimia serta seluler yang khas (Smeltzer dan Bare2002).Hepatitis adalah inflamasi akut hepar. Ini dapat di sebabkan oleh bakteri atau cedera toksik, tetapi hepatitis virus yang paling sering terlihat(Alter et al, 1990)B. EtiologiEtiologi Hepatitis1. Agen penyebab hepatitis dengan transmisi secara enterik.Terdiri atas virus hepatitis A (HAV) dan virus hepatitis E (HEV) :a. Virus tanpa selubung.b. Tahan terhadap cairan empedu.c. Ditemukan di tinja.d. Tidak dihubungkan dengan penyakit hati kronik.e. Tidak terjadi viremia yang berkepanjangan atau kondisi karier intestinal.2. Agen penyebab hepatitis dengan transmisi melalui darah Terdiri atas virus hepatitis B (HBV), hepatitis C (HCV), hepatitis D (HDV).(1) Virus dengan-selubung.(2) Rusak bila terpajan cairan empedu/deterjen.(3) Tidak terdapat dalam tinja.(4) Hubungkan dengan penyakit kronik.(5) Dihubungkan dengan viremia persisten.3. Virus-virus lain yang dapat menyebabkan hepatitis yaitu; virus mumps, virus rubella, virus cytomegalovirus, dan virus herpes.4. Hepatitis dapat juga disebabkan karena alkohol, obat-obatan, penyakit autoimun, penyakit metabolik.

C. PatofisiologiInflamasi yang menyebar pada hepar (hepatitis) dapat disebabkan oleh infeksi virus dan oleh reaksi toksik terhadap obat-obatan dan bahan-bahan kimia.Unit fungsional dasar dari hepar disebut lobul dan unit ini unik karena memiliki suplai darah sendiri. Seiring dengan berkembangnya inflamasi pada hepar, pola normal pada hepar terganggu. Gangguan terhadap suplai darah normal pada sel-sel hepar ini menyebabkan kerusakan sel-sel hepar. Setelah lewat masannya, sel-sel hepar yang menjadi rusak dibuang dari tubuh oleh respon sistem imun dan digantikan oleh sel-sel hepar baru yang sehat. Oleh karenanya, sebagian besar klien yang mengalami hepatitis sembuh dengan fungsi hepar normal.Inflamasi pada hepar karena invasi virus akan menyebabkan peningkatan suhu badan dan peregangan kapsula hati yang memicu timbulnya perasaan tidak nyaman pada perut kuadran kanan atas. Hal ini dimanifestasikan dengan adanya rasa mual dan nyeri di ulu hati.

Timbulnya ikterus karena kerusakan sel parenkim hati. Walaupun jumla billirubin yang belum mengalami konjugasi masuk ke dalam hati tetap normal, tetapi karena adanya kerusakan sel hati dan duktuli empedu intrahepatik, maka terjadi kesukaran pengangkutan billirubin tersebut di dalam hati. Selain itu juga terjadi kesulitan dalam hal konjugasi. Akibatnya billirubin tidak sempurna dikeluarkan melalui duktus hepatikus, karena terjadi retensi (akibat kerusakan sel ekstresi) dan regurgitasi pada duktuli, empedu belum mengalami konjugasi (bilirubin-indirek), maupun bilirubin yang sudah mengalami konjugasi (bilirubin direk). Jadi ikterus yang timbul terutama disebabkan karena kesukaran dalam pengangkutan, konjugasi dan eksresi bilirubin. Tinja mengandung sedikit sterkobilin oleh karena itu tinja tampak pucat (abolis). Karena bilirubin konjugasi larut dalam aiq maka bilirubin dapat diekresi ke dalam kemih, sehingga menimbulkan bilirubin urin positif dan urin berwarna gelap. Peningkatan kadar bilirubin terkonjugasi dapat diserlai peningkatan garam-garam empedu dalam darah yang akan menimbulikan gatal-gatal pada kulit karena ikterus.

Pathway

Infeksi: Virus, Bakteri, Jamur, ProtozoaZat toksik: Alkohol, Obat-obatan, RacunKerusakan imunologis

Sistem imun melakukan perlawanan

Proses inflamasi

Kerusakan hepatoseluler (terutama reticulum endoflasmic

Hipertropi dan hyperplasia selkuper

Inflamasi jaringan pembuluh darah dan duktus

Peningkatan kadar transamenaeKerusakan fungsi hati

Penurunan sintesis albumin

Sekresi empedu terganggu

D. Manifestasi Klinis HepatitisGejala hepatitis akut terbagi dalam 4 tahap, yaitu : 1. Fase inkubasiFase inkubasi merupakan waktu diantara masuknya virus sampai timbulnya gejala keluhan.2. Fase prodromal (pra ikterik)Fase diantara timbulnya keluhan-keluhan pertama sampai gejara timbulnya ikterus. Ditandai dengan malaise umum, mialgia, atralgia, mudah lelah, gejala infeksi saluran napas atas, anoreksia, mual, muntah, diare/konstipasi, demam derajat rendah (hepatitis A), nyeri ringan pada abdomen kuadrankanan atas. Keluhan umumnya tidak khas. Keluhan yang disebabkan virus infeksi berlangsung sekitar 2-7 hari. Napsu makan menurun (pertama kari timbul), nausea, vomitus, nyeri perut kanan atas (ulu hati). Seluruh badan pegal-pegal terutama di pinggang, bahu dan maraise, lekas capek terutamasore hari, suhu badan meningkat sekitar 390C berlangsung selama 2-5 hari, pusing, nyeri persendian. Keluhan gatal-gatal mencolok pada hepatitis virus B.3. Fase ikterikIkerus muncul setelah 5-10 hari, tetapi dapat juga muncul bersamaan dengan gejala. Setelah timbul ikterus jarang terjadi perburukan gejala prodromal, justru akan terjadi perbaikan klinis yang nyata. Urine berwarna sepenti teh pekat, tinja berwarna pucat, penurunan suhu badan disertai dengan bradikardi. Ikterus pada kulit dan sklera yang terus meningkat pada minggu 1, kemudian menetap dan baru berkurang setelah 10-14 hari. Kadang-kadang disertai gatal-gatal pada seluruh badan, rasa lesu dan lekas capai dirasakan selama 1-2 minggu.4. Fase konvalesen (penyembuhan)Dimulai saat menghilangnya tanda-tanda ikterus, rasa mual, rasa sakit diulu hati, disusul bertambahnya napsu makan, rata-rata 14-15 hari setelah timbulnya masa ikterik. Warna urine tampak normal, penderita mulai merasa segar kembali, namun lemas dan lekas capai (capek).

E. Jenis-Jenis Hepatitis1. Hepatitis AVirus hepatitis A merupakan virus RNA famili picarnovirus banyak menyeranganak-anak. Hepatitis ini biasanya mengenai masyarakat golongan ekonomiklemah dan tinggal di lingkungan tidak bersih. Price (2001) mengemukakan bahwasebagian besar infeksi VHA (virus hepatitis A) terjadi pada usia anak-anak danbersifat asimptomatik. Penularan melalui fecal-oral dan kontaminasi pada minuman dan makanan yang tercemar virus hepatitis A. Makanan/minuman mentahatau setengah matang, minum air atau es batu yang terkontaminasi denganfeses, kerang-kerangan yang tidak dimasak. HVA menular melalui hubunga seksoral-anal atau mulut-dubur dan jarang menular melalui parenteral (darah)Hepatitis A dibedakan menjasi 4 stadium yaitu masa inkubasi, praikterik (prodromal),ikterik dan masa penyembuhan.Masa inkubasi berlangsung selama 5-45 hari, dengan rata-rata kurang lebih25 hari. Masa prodromai terjadi selama 4 hari sampai 1 minggu atau lebih.Gejala masa prodromal adalah fatigue, malaise, napsu makan berkurang, mual,muntah, rasa tidak nyaman di daerah perut kanan atas, demam (biasanya 3 kali, perlu dipertimbangkan pemberian terapi antivirus.

3. Hepatitis CHepatitis C disebabkan oleh virus Hepatitis C (HCV= Hepatitis C virus). Virus hepatitis C masuk ke sel hati, dan mereplikasikan diri dengan menggunakan material yang terdapat dalam sel dan menginfeksi banyak sel lainnya. 85% kasus infeksi hepatitis C berkembang menjadi kronis dan merusak hati bertahun-tahun. Hati dapat menjadi sirosis atau berkembang ke arah keganasan. Terdapat enam tipe genotipe virus Hepatitis C dan lebih dari 50 subtipenya. Masa inkubasi hepatitisC sekitar 7 minggu (3-20 minggu).

a) Manifestasi Klinis Hepatitis CBila penyakit ini timbul, serangannya lambat dengan gejala yang tidak spesifik atau tanpa gejala. Umumnya terjadi malaise, anoreksta, muai, dan kadang-kadang nyeri abdomen di kuadran kanan atas, ikterik dapat berlangsung hingga beberapa bulan, pruritas, steatore, dan penurunan berat badan ringan (2-5kg). Tanda fisik pasien epatitis C akut juga tidak jeias, sebagian kecil pasien dapat ditemukan hepatomegali dan splenomegali. Pada pasien hepatitis C kronis yang simtomatik, fatigue merupakan keluhan yang paling sering. Pada keadaan yang berat, terdapat spider angioma dan hepatosplenomegali. Kurang lebih 20% pasien hepatitis C kronis akan menjadi sirosis dalam 10 tahun.

b) Penularan Hepatitis Cpenularan melalui kontak langsung dengan darah atau produknya dan jarum atau alat tajam lainnya yang terkontaminasi. Risiko terinfeksi Hepatitis C melalui hubungan sekual lebih tinggi pada orang yang mempunyai lebih dari satu pasangan. Menyusui tidak menularkan hepatitis C.

c) Faktor Risiko Hepatitis C(1) Pengguna obat bius suntik dan darah serta produk transfusi darah.(2) Kebiasaan membuat tato dan tindik tubuh.(3) Petugas kesehatan berisiko tertusuk jarum suntik atau terkontaminasidarah.(4) Penggunaan bersama sikat gigi, cukur rambut dan gunting kuku serta jarumsuntik.(5) Hubungan Sekual. 15% infeki hepatitis C ditularkan melalui hubunganseksual dengan pasangan lebih dari satu, pengguna jasa pekerja seks komersial,hubungan seksual sewaktu menstruasi.

d) Komplikasi Hepatitis CSalah satu konsekuensi paling berat pada penderita hepatitis C adalah hepatitis fulminan hepatitis kronis aktif, sirosis, hiperlensi porlal. dan karsinoma hepatoselulere) Penatalaksanaan hepatitis CPengobatan hepatitis C adalah :(1) Interferon alfa merupakan protein yang dibuat secara alami oleh tubuhmanusia untuk meningkatkan sistem daya tahan tubuh/imunitas dan mengatur fungsi sel lainnya. Tersedia dari produk alami atau sintesis.(2) Pegylated interferon alfa disebut dengan polyethylene glycor (pEG) yang larutdalam air terdiri darin peginterferon al{a-2a dan peginterferon alfa-2b.(3) Ribavirin, diberikan bersama interferon alfa untuk pengobatan hepatitis C kronis.

4. Hepatitis DHepatitis D (dulu virus Delta) adalah virus tak sempurna yang mengandung RNA Agar infeksi dan replikasi virus ini dapat terjadi, diperlukan kehadiran HBV. Jadi infeksi delta hanya dapat terjadi apabila seorang pembawa HBsAg kemudian terpapar pada virus delta atau bila seseorang terinfeksi secara simultan oleh HBV dan virus hepatitis D. Infeksi hepatitis D endemic di daerah seluruh laut tengah dan di daerah-daerah terteniu di Timur Tengah dan Amerika Selatan Infeksi terjadi paling sering pada para pecandu obat bius dan penderita yang melakukan tranfusi darah berulang-ulang. HDV akut didiagnosis dari adanya HDV Ag dan anti HDV IgM dalam serum.

5. Hepatitis EHepatitis E banyak terjadi di negara berkembang terutama yang airnya terkontaminasi kelompok risiko: turis,/pelancong di Asia Selatan dan Afrika Utara. Kasus jarang terjadi di Amerika Serikat dengan tidak ada riwayat perjalanan ke negara endemic. Penyebabnya virus hepatitis E, tanda dan gelala hepatitis meliputi jaundice, lemah, nyeri abdomen, kurang napsu makan, mual dan muntah, urin berwarna gelap. Efek jangka panjang tanpa vaksinasi: tidak ada infeki kronik, lebih berat pada wanita hamil khususnya trimester III, Transmisi ditemukan pada feses manusia dan binatang dengan hepatitis E. Disebarkan oleh makanan dan minuman yang terkontaminasi, transmisi dari orang ke orang kurang lazim tidak seperti hepatitis A.

a) Pemeriksaan Diagnostik Hepatitis E(1) Tes fungsi hati: abnormal (4-10 kali dari normal)(2) SGOT/ SGPT: awalnya meningkat, dapat meningkat 1-2 minggu sebelumikterik kemudian tampak menurun.(3) Darah lengkap: SDM menurun sehubungan dengan penurunan hidup SDM (gangguan enzim hati) atau mengakibatkan perdarah-an.(4) Leukopenia: trompbositopenia mungkin adan (splenomegali)(5) Diferensial darah Iengkap: leikositosis, monositosis, rimfosit atipikar, dan sel pasma.(6) Alkali fosfatase: agak meningkat (kecuali ada kolestasis berat).(7) Feses: warna tanah liat, steatorea (akibat penurunan fungsi hati).(8) Albumin serum: menurun.(9) Gula darah: hiperglikemia transien,/hipoglikemi (gangguan fungsi hati).(10) AntiHAV IgM: positif pada tipe A.(11) HbsAG' (+)tipe B, (-)tipe A.(12) Masa protrombin: mungkin memanjang (disfungsi hati).(13) Bilirubin serum: diatas 2,5mg /lOO,l.(14) Tes ekskresi BSP: kadar darah meningkat.(15) Biopsi hati; menunjukkan diagnosis dan luasnya nekrosis.(16) Scan hati: membantu dalam perkiraan beratnya kerusakan parenkim(17) Urinalisa: peningkatan kadar bilirubin; protein,/hematuria dapat terjadi.

f. Penatalaksanaan Medis Hepatitis Secara Umum 1. Pengobantan pada hepatitis virus rebih ditekankan pada tindakan pencegahan.2. Rawat jalan, kecuali pasien dengan muar atau anoreksia berat yang akanmenyebabkan dehidrasi.3. Mempertahankan asupan kalori dan cairan yang adekuat.4. Aktivitas fisik yang berlebihan dan berkepanjangan harus dihindari.5. Pembatasan aktivitas sehari-hari tergantung darr deralat kerelahan danmalaise.6. Pemberian interferon-alfa pada hepatitis c akut dapat menurun-kan risikokejadian infeki kronik.7. Obat-obatan tidak penting harus dihentikan.G. Klasifikasi Dan Perbandingan Hepatitis Virus

H. Komplikasi1. Hepatitis ABerkembang menjadi penyakit fulminan( jarang)2. Hepatitis B dan Ca) Kanker hepatoselulerb) Gagal hatic) Imunodefisiensid) Sirosise) Hepatitis fulminanf) Nekrosis hepatik masifg) Status karier (infeksi virus persistensi tanpa gejala)h) Penyakit hati kronis ( pada 50% pasien dengan hepatitis c)3. Hepatitis Da) Hepatitis fulminanb) Gagal hatic) Status karier

I. ASUHAN KEPERAWATAN HEPATITIS

1. PENGKAJIANTanggal masuk: Jam masuk:Ruang/kelas: No.Registrasi:Pengkajian tanggal: Jam: a) Biodata klienNama Pasien : Umur:Suku/bangsa:Agama:Pendidikan:Pekerjaan:Alamat:Status perkawinan: Penanggung jawabNama : Umur : Jenis kelamin : Pendidikan : Pekerjaan : Agama : Alamat :

b) Riwayat penyakit sekarang1) Keluhan utama: Keluhan klien sehingga klien membutuhkan perawatan. Keluhan dapat berupa nafsu makan menurun, muntah, lemah, sakit kepala, batuk, sakit perut kanan atas, demam dan kuning, suhu tubuhnya tinggi dan nyeri perut kanan atas2) Perjalanan penyakit sekarangGejala awal biasanya sakit kepala, lemah anoreksia, mual muntah, demam, nyeri perut kanan atasc) Riwayat penyakit dahulu Riwayat kesehatan masa lalu berkaitan dengan penyakit yang pernah diderita sebelumnya, kecelakaan yang pernah dialami termasuk keracunan, prosedur operasi dan perawatan rumah sakit.d) Riwayat penyakit keluargaBerkaitan erat dengan penyakit keturunan, riwayat penyakit menular khususnya berkaitan dengan penyakit pencernaan.e) Pengkajian data dasar klien1) Aktivitas,/istirahat: klien mengalami kelemahan, kelelahan, malaise umum.2) Sirkulasi: klien mengalami bradikardi (hiperbilrubinemia berat), ikterik pada sklera, kulit, dan membran mukosa .3) Eliminasi: urin gelap, diare,/konstipasi; feses warna tanah liat, adanya/berulang hemodialisa.4) Makanan,/cairan: klien mengalami hilang nafsu makan (anoreksia), penunanberat badan atau meningkat (edema), mual,/muntah dan asites.5) Neurosensosri: klien peka rangsang, cenderung tidur, letargis.6) Nyeri,/kenyamanan: klien mengeluh kram abdomen. nyeri tekan pada kuadran kanan atas, mialgia, atralgia, saikit kepala, gatal (pruritus), otot tegang dan gelisah.7) Keamanan: adanya transfusi darah, demam, urlikaria, lesi makulopapular eritema tak beraturan, eksaserbasi jerawat, angioma jaring-jaring, eritema, palmar, ginekomastia (kadang-kadang ada pada hepatitis alkoholik),splenomegali, pembesaran nodus servikal posterior8) Seksualitas: pola hidup,/perilaku meningkatkan risiko terpajan.9) Penyuluhan/pembelajaran: riwayat diketahui,/mungkin terpajan oleh virus,bakteri atau toksin; adanya prosedur bedah: terpajan pada kimia toksik; obat resep. Obat jalanan (lV) atau penggunaan alkohol. Diabetes, GJK ataupenyakit ginjal. Adanya infeksi pernapasan atas.f) Pemeriksaan fisik1) Review Of Sistem (ROS)(a)Kedaan umum : kesadaran composmentis, wajah tampak menyeringai kesakitan, konjungtiva anemis, Suhu badan 38,50 C(b) Sistem respirasi : frekuensi nafas normal (16-20x/menit), dada simetris, ada tidaknya sumbatan jalan nafas, tidak ada gerakan cuping hidung, tidak terpasang O2, tidak ada ronchi, whezing, stridor.(c)Sistem kardiovaskuler : TD 110/70mmHg , tidak ada oedema, tidak ada pembesaran jantung, tidak ada bunyi jantung tambahan.(d)Sistem urogenital : Urine berwarna gelap(e)Sistem muskuloskeletal : kelemahan disebabkan tidak adekuatnya nutrisi (anoreksia)(f) Abdomen :Inspeksi : abdomen ada benjolanAuskultasi : Bising usus (+) pada benjolanPalpasi : pada hepar teraba kerasPerkusi : hypertimpani

g) Pemeriksaan Penunjang1) SGOT.SGPT,bilirubin serum (meningkat)2) Alkalin fosfatase, laktat dehidrogenose (meningkat)3) PT (meningkat pada hepatitis berat).4) Feses dan serologi untuk HAV5) Tes antigen/antibodi serum untuk HBV6) JDL, urinalis,elektrolit,7) Biopsi hepar

Analisa DataNoDataEtiologiMasalah

1Ds: Pasien mengatakan bahwa nyeri pada daerah perut kanan atasDo :P : Nyeri pada saat ditekan Q : Seperti ditusuk tusuk R : Nyeri pada kuadran kanan atasS : Skala : 6-8 T: MenetapPembengkakan hepar Gangguan rasa nyaman (Nyeri)

2Do : pasien mengatakan mual tidak nafsu makanDs : klientampak lemah dan lemas, porsi makan tidak habis hanya habis 3 sendokA : BB turunB : Hb < 12C : Konjungtiva anemisD : Diet makan tinggi serat dan protein

Anoreksia Nutrisi kurang dari kebutuhan

3Ds : Pasien mengatakan bahwa dia malas untuk beraktivitas

Do : Tonus Otot 4 44 4- Aktivitas sehari hari memerlukan bantuan - Pasien nampak terkulai lemas di atas tempat tidurPenurunan kekuatan / ketahanan tubuhIntoleransi Aktivitas

4Ds : pasien mengatakan bahwa tubuhnya gatal -gatalDo : Tanda garukan pada kulitGatal sekunder dengan akumulasi garam empedu pada jaringanResiko tinggi terhadap kerusakan integritas kulit

5Ds :Pasien mengatakan bahwasering muntah Do :pasien muntah 1x lebih sehari Turgor Kulit kembali > 2 DetikMukosa Bibir KeringMata CowongKonjungtiva AnemisMual muntahResiko tinggi kekurangan volume cairan

2. DIAGNOSA KEPERAWATAN KLIEN HEPATITISa) Gangguan rasa nyaman (Nyeri) berhubungan dengan pembengkakan hepar.b) Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan anoreksia.c) Intoleran aktifitas berhubungan dengan tidak adekuatnya masukan nutrisi sekunder terhadap hepatitis, malaise umum, pembatasan aktivitas.d) Risiko tinggi terhadap gangguan integritas kulit berhubungan dengan gatalsekunder terhadap akumulasi garam empedu pada jaringan.e) Risiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan berhubungan dengan intakeyang tidak adekuat (diare dan muntah sekunder terhadap hepatitis).

3. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN HEPATITIS

Diagnosa KeperawatanTujuan dan kriteria hasilIntervensiKeperawatanRasional

1234

1. Gangguan rasa nyaman (Nyeri) berhubungan dengan pembengkakan hepar

2. Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan anoreksia

3. Intoleransi aktiviras berhubungan dengan tidak adekuatnya masukan nutrisi sekunder terhadap hepatitis, malaise umum, pembatasan aktivitas.

4. Risiko tinggi terhadap gangguan integritas kulit berhubungan dengan gatal sekunder terhadap akumulasi garam empedu pada jaringanTujuan: Nyeri hilangKriteria hasil:a. Nyeri berkurangb. Mampu mengendalikan nyeri dengan teknik relaksasi dan distraksic. Skala nyeri 0-3d. Wajah pasien rileks

Tujuan:Nutrisi klien terpenuhiKriteria hasil:a.Nafsu makan pasien meningkatb. Porsi makan habisc. Pasien mampu mengungkapkan bagaimana cara mengatasi malas makand. Pasien tidak lemase. BB naik

Tujuan:Klien berpartisipasi dalam perawatanKriteria hasil:a. Klien tidak lelah. b. Tidak ada takikardi dan takipnea bila melakukan aktivitas sehari-hari. c. Dapat melakukan aktivitas sesuai toleransi klien.

Tujuan:Tidak terjadi gangguan integritas kulit.Kriteria hasil:a. Kulit tidak gatal.b. Kulit utuh.c. Tidak ada bekas garukan1. Kolaborasi dengan individu untuk menentukan metode yang dapat digunakan untuk intensitas nyeri

2. Observasi TTV

3. Tunjukkan pada klien penerimaan tentang respon klien terhadap nyeri

4. Berikan informasi akurat dan Jelaskan penyebab nyeri Tunjukkan berapa lama nyeri akan berakhir, bila diketahui

5.Bahas dengan dokter penggunaan analgetik yang tak mengandung efek hepatotoksi

1. Awasi pemasukan diet / jumlah kalori. Berikan makan sedikit dalam frekuensi sering dan tawarkan makan pagi paling besar2. Berikan perawatan mulut sebelum makan

3. Anjurkan makan pada posisi duduk tegak

4. Dorong pemasukan sari jeruk, minuman karbonat dan permen berat sepanjang hari

5. Konsul pada ahli gizi, dukung tim nutrisi untuk memberikan diet sesuai kebutuhan pasien, dengan masukan lemak dan protein sesuai toleransi

6. Berikan obat sesuai indikasi : Antiematik, contoh metalopramide (Reglan) ; trimetobenzamid (Tigan)

1. Pantau hasil pemeriksaan enzim hepar serum.

2. Timbang dan catat berat badan setiap hari.3. Anjurkan klien untuk istirahat 6-8 jam/hari.4. Bantu klien dalam melakukan aktivitas sesuai kebutuhan.5. Beri kesempatan klien untuk melakukan aktivitas sesuai kemampuannya.6. Berikan terapi suplemen multivitamin, Vitamin K sesuai program medik.

7. Berikan diet tinggi karbohidrat dan rendah lemak.8. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk perencanaan diet klien.

1. Lakukan tindakan kenyamanan: gosok punggung, berikan aktifitas hiburan, lingkungan tenang.2. Berikan antipiretik sesuai program medik.3. Pertahankan laken dan pakaian tetap kering.

4. Dorong kunjungan dari keluarga dan teman.

5. Anjurkan klien mandi dengan air dingin.

6. Hindari penggunaan sabun alkalin7. Berikan lotion caladryl atau sejenisnya pada kulit.

1. Nyeri yang berhubungan dengan hepatitis sangat tidak nyaman, oleh karena terdapat peregangan secara kapsula hati, melalui pendekatan kepada individu yang mengalami perubahan kenyamanan nyeri diharapkan lebih efektif mengurangi nyeri.2. Untuk mengetahui keadaan umum klien3. klienlah yang harus mencoba meyakinkan pemberi pelayanan kesehatan bahwa ia mengalami nyeri.4. klien yang disiapkan untuk mengalami nyeri melalui penjelasan nyeri yang sesungguhnya akan dirasakan (cenderung lebih tenang dibanding klien yang penjelasan kurang/tidak terdapat penjelasan)5. kemungkinan nyeri sudah tak bisa dibatasi dengan teknik untuk mengurangi nyeri.

1. Makan banyak sulit untuk mengatur bila pasien anoreksi. Anoreksi juga paling buruk selama siang hari, membuat masukan makanan yang sulit pada sore hari2. Menghilangkan rasa tak enak dapat meningkatkan nafsu makan3. Menurunkan rasa penuh pada abdomen dan dapat meningkatkan nafsu makan4. Bahan ini merupakan ekstra kalori dan dapat lebih mudah dicerna / toleran bila makanan lain ini

5. Berguna dalam membuat program diet untuk memenuhi kebutuhan individu. Metabolisme lemak bervariasi tergantung pada produksi dan pengeluaran empedu dan perlunya masukan normal atau lebih protein akan membantu regenerasi hati6. Diberikan jam sebelum makan, dapat menurunkan mual dan meningkatkan toleransi pada makanan.

1. Identifikasi kemajuan/ penyimpanan dari hasil yang di harapkan.2. Identifikasi keadaan nutrisi klien.3. Istirahat dapat mengurangi kerja hepar.4. Dapat mengurangi laju metabolisme hepar.

5. Dengan berpartisipasi meningkatkan harga diri klien.

6. Vitamin untuk perbaikan jaringan dan vit. K dapat meningkatkan pembekuan darah.7. Meringankan kerja hepar, karena mudah di cerna.

8. Untuk merencanakan kebutuhan nutrisi klien.

1. Tindakan kenyamanan dapat meningkatkan istirahat, sehingga menurunkan tegangan hepar2. Untuk mengatasi demam.

3. Laken dan pakaian basah dapt meningkatkan rasa gatal.

4. Isolasi dapat menyebabkan kebosanan yang menyebabkan depresi dan meningkatkan ketidaknyamanan.5. Suhu dingin menyebabkan vasokonstriksi, sehingga menurunkan ekresi garam empedu pada kulit.6. Sabun alkalin mempunyai efek mengeringkan gatal.7. Lotion caladryl mengandung antihistamin sehingga dapat menurunkan sensasi gatal.

8. Anjurkan menggunakan pakaian yang longgar9. Pertahankan suhu kamar dingin.

10. Pertahankan kuku pasien pendek.

11. Anjurkan klien menggunakan bantalan jari untuk menggaruk kulit.

8. Untuk melancarkan peredaran darah perifer9. Dapat menyebabkan vasokonstriksi, sehingga dapat menurunkan ekresi garam empedu pada kulit.10. Mencegah terjadinya trauma kulit saat menggaruk

11. Mencegah iritasi pada kulit.

5. Risiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan berhubungan dengan intake yang tidak adekuat ( diare dan muntah sekunder terhadap hepatitis).Tujuan:Tidak terjadi kekurangan volume cairan:a. Natrium serum dalam batas normal.b. Membran mukosa lembab.c. Pengeluaran urine lebih besar dari 30 ml/jam.d. Keluhan haus berkurang.e. Turgor kulit baikf. Pengisian kapiler cepat (< 3 detik).1. Pantau masukan dan pengeluaran cairan setiap 8 jam.

2. Pantau elektrolit serum.

3. Pantau tanda-tanda vital setiap 4 jam.

4. Monitor tanda-tanda dehidrasi seperti keluhan haus, turgor kulit buruk, membran mukosa, keringpengisian kapiler >3 detik5. Konsultasi dengan medik bila manifestasi dehidrasi menetap, walaupun masukan cairan tinggi (pengeluaran urine pekat dan sedikit, TD menurun, natrium serum timggi, nadi cepat).6. Berikan cairan, lakukan terapi IV sesuai program medik.7. Berikan terapi antidiare sesuai program medik. 1. Untuk mengidentifikasi indikasi kemajuan atau penyimpangan dari hasil yang di harapkan.2. Untuk mengevaluasi volume cairan dalam tubuh.3. Penurunan TD dan peningkatan nadi merupakan indikator dehidrasi.4. Tanda tersebut indikator terjadinya dehidrasi.

5. Untuk mencari alternatif intervensi dengan cepat dan tepat

6. Untuk pemenuhan kebutuhan cairan dengan tepat.7. Untuk mengontrol diare, Diare yang tidak terkonrol dapat menyebabkan kekurangan cairan dan elektrolit lanjutan.

BAB IIIPENUTUPA. KesimpulanHepatitis virus merupakan infeksi sistemik oleh virus disertai nekrosis dan Inflamsi pada sel-sel hati yang menghasilkan kumpulan perubahan klinis, biokimia serta seluler yang khas. Etiologi Hepatitis yang pertama yaitu Agen penyebab hepatitis dengan transmisi secara enterik. Terdiri atas virus hepatitis A (HAV) dan virus hepatitis E (HEV) dan yang kedua Agen penyebab hepatitis dengan transmisi melalui darah Terdiri atas virus hepatitis B (HBV), hepatitis C (HCV), hepatitis D (HDV). Virus-virus lain yang dapat menyebabkan hepatitis yaitu; virus mumps, virus rubella, virus cytomegalovirus, dan virus herpes. Hepatitis dapat juga disebabkan karena alkohol, obat-obatan, penyakit autoimun, penyakit metabolikGejala hepatitis akut terbagi dalam 4 tahap, yaitu : 1. Fase inkubasi 2. Fase prodromal (pra ikterik) 3. Fase ikterik 4. Fase konvalesen (penyembuhan). Jenis-Jenis Hepatitis: Hepatitis A, Hepatitis B, Hepatitis C, HepatitisD, Hepatitis E.B. Saran1. Biasakan untuk selalu hidup bersih dan sehat2.Selalu periksa kesehatan atau vaksinasi jika sudah terjangkit penyakit hepatitis.

Daftar isi

Suratun, Lusianah. 2010. Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Sistem Gastrointestinal.Jakarta: Trans Info Media.Engram, Barbara. 1998. Rencana asuhan keperawatan medikal-bedah Jakarta: EGC.http://ongky-materiaskep.blogspot.com/2013/03/hepatitis.htmlInayah,Iin. 2004. Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan Sistem Pencernaan.Jakarta: Salemba medika.Betz, Cecily lynn. 2009. Buku Saku Keperawatan Pediatri. Jakarta EGC. i23