b_21080112140115_pt sari husada tbk

15

Click here to load reader

Upload: fajar-indrawan

Post on 18-Jul-2016

234 views

Category:

Documents


50 download

DESCRIPTION

PT sari husada

TRANSCRIPT

Page 1: B_21080112140115_PT Sari Husada Tbk

TUGAS PENGELOLAAN BUANGAN INDUSTRI

ANALISA PENGOLAHAN LIMBAH CAIR

PT. SARI HUSADA Tbk

DISUSUN OLEH :

FAJAR INDRAWAN

21080112140115

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2014

Page 2: B_21080112140115_PT Sari Husada Tbk

A. PROFIL PT. SARI HUSADA Tbk

PT. Sari Husada Tbk adalah sebuah perusahaan Multi Internasional yang dimiliki olehNUMICO International BV yang berpusat di Belanda. Perusahaan ini memiliki lokasi pabrikdidua tempat. Lokasi pertama terletak di Kelurahan Muja-Muju, tepatnya di JalanKusumanegara No. 173 Yogyakarta. Lokasi kedua terletak di Desa Kemudo, KecamatanPrambanan tepatnya di Jalan Raya Yogya-Solo Km. 19, Desa Kemudo, Prambanan, Klaten,Jawa Tengah.

Setiap pabrik mempunyai spesifikasi kegiatan sendiri. Kegiatan di pabrik satumeliputi kegiatan produksi (3 mesin Spray drier dan 1 mesin Drum drier). Selain itu pabriksatu mempunyai IPAL yang terletak di bantaran Kali Gajah Wong yang merupakan IPALpercontohan di DIY serta Jawa Tengah. Sedangkan pabrik kedua mempunyai kegiatanproduksi lengkap termasuk juga proses produksi, finishing, packing, IPAL dan gedung sertasarana bahan baku dan gudang barang/produk jadi. IPAL di pabrik dua telah menggunakansistem komputerisasi dalam menjalankan pengecekan serta pengaturan aliran air limbahnya.

Page 3: B_21080112140115_PT Sari Husada Tbk

B. PROSES PRODUKSI

Gambar 1. Diagram Air Produksi

(Sumber : Laporan KP Pengolahan Limbah Cair PT. Sari Husada Tbk)

Proses pembuatan susu bubuk di PT. Sari Husada Tbk. Terdiri dari dua proses utama,yaitu proses pengentalan susu segar (proses basah) dan proses pembuatan susu bubuk (proseskering). Proses basah meliputi : penerimaan susu segar, proses pendinginan, pasteurisasi dan

Susu Segar (7-12oC, TS 10%)

Pengambilan sampel

Pengujian Laboratorium

Pemompaan(balance tank)

Penyaringan Pengukuran volume(Flow meter)

Pendinginan (platecooler 2-4oC)

Pencampuran(compound

mixing)

Penyaringan Pemanasan (PHE,60oC,15 menit)

Penyimpanansementara

Penyaringan(saringan 14 mesh)

Homogenisasi (twostage homognisasi)

Pemanasan (pre heat) Penyaringan

Susu bubuk(kadarair 3%)

Pengeringan(rodger dryer)

Penyemprotan susu Pemompaan (HPPP)

Penyaringan(shifter 14 mesh) Penampungan Pengemasan

Dibuang

Dibuang

ditolak

ditolak

diterima

diterima

Page 4: B_21080112140115_PT Sari Husada Tbk

evaporasi. Proses kering meliputi : proses pemanasan, pencampuran, homogenasi,pendinginan, pemanasan serta pengeringan. Berikut ini adalah diagram alir proses produksi.

Proses pengentalan susu segar diawali dengan penerimaan susu segar dari koperasi(KUD) di daerah Yogyakarta dan sekitarnya. Susu segar yang diterima sebelum digunakandalam proses produksi harus diperiksa spesifikasinya sesuai dengan persyaratan yangdigariskan PT. Sari Husada oleh bagian QA (Quality Assurance). Setelah dinyatakan lolos ujioleh bagian QA, susu dihitung dalam flowmeter dan ditampung dalam TSS (Tangki SusuSegar). Dari TSS, susu kemudian mengalami proses pasteurisasi dengan menggunakan HTST(High Temperature Short Time) yang bertujuan untuk membunuh mutu produk yangdihasilkan. Setelah pasteurisasi, susu didinginkan dalam plate cooler untuk kemudiandisimpan dalam silo. Proses terakhir dalam pengentalan susu segar adalah evaporasimenggunakan pemanas steam. Tujuan evaporasi adalah untuk meningkatkan kadar solid susudari 10% menjadi 48%. Kemudian susu didinginkan kembali dalam plate cooler yangkemudian disimpan dalam TSK (Tangki Susu Kental).

Proses pembuatan susu bubuk diawali dengan mengalirkan susu kental dari TSK kePHE (Plate Heat Exchange) untuk menaikan suhunya sebelum dimasukan dalamCompounding Tank (CT) untuk dicampur dengan bahan-bahan lain seperti minyak vitamin,mineral, bahan rework dan lain-lain. Dari CT, susu mengalami kenaikan total solid dari 40%menjadi 50%, kemudian susu kental disaring dari kotoran yang mungkin masuk pada satmemasukan bahan-bahan tambahan. Proses selanjutnya adalah homogenisasi, susu kemudiandisimpan dalam MST(Mixed Storage Tank). Dari MST, susu dipompa ke HPT (HighPressure Tank) untuk dapat dihembuskan dalam spray drier. Dalam spray drier terjadi prosespengeringan susu menjadi bubuk dengan kadar airnya menjadi 2%. Susu bubuk yang sudahterbentuk dipisahkan antara yang memenuhi syarat dengan tidak dengan menggunakanshifter. Dari shifter susu kemudian disimpan di silo dengan cara hembusan blower. Tahapselanjutnya adalah pengemasan dalam paket kecil yang siap dipasarkan.

C. SUMBER DAN PENGELOLAAN LIMBAH

C.1 Limbah Padat

Sumber limbah padat di PT. Sari Husada dibedakan menjadi dua yaitu yag berupalimbah domestic dan buangan dari proses produksi. Limbah padat domestic antara lainberupa sampah-sampah kertas karton, debu, dan lainnya yang berasal dari ruang pengolahan,pembekalan, kantor, dan ruang staff. Limbah ini diangkut oleh Dinas Kebersihan Kota.Sedangkan buangan dari proses produksi akan ditampung pada tempat tersendiri. Buangandari proses produksi ini antara lain berupa susu cair dan susu bubuk yang tidak memenuhistandar baku mutu produksi, serta hasil proses filtrasi. Buangan proses yang berupa bubukkemudian dicampur dengan dedak dan dijual pada peternak sebagai makanan ternak.

C.2 Limbah Gas

Page 5: B_21080112140115_PT Sari Husada Tbk

Limbah gas ini berasal dari mesin-mesin boiler dan diesel yang menghasilkanpanas/kalor sehingga menyebabkan terjadinya penguapan. Limbah ini penanganannyadilakukan dengan cerobong asap.

C.3 Limbah Cair

Sebagaimana adanya suatu kegiatan yang menggunakan bahan baku, proses produksidi PT. Sari Husada pun menghasilkan hasil sampingan. Hasil sampingan ini dapat berupa zatpadat, cair, ataupun cair. Dari gambar dibaawah ini dapat diketahui pada bagian mana sajasuatu proses produksi yang menghasilkan limbah. Dalam mengelola limbah cari PT. SariHusada telah memiliki Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) .

D. ANALISA DAN PEMBAHASAN

D.1 Sumber Limbah Cair

Susu Segar (7-12oC, TS 10%)

Pengambilan sampel

Pengujian Laboratorium

Pemompaan(balance tank)

Penyaringan Pengukuran volume(Flow meter)

Pendinginan (platecooler 2-4oC)

Pencampuran(compound

mixing)

Penyaringan Pemanasan (PHE,60oC,15 menit)

Penyimpanansementara

Penyaringan(saringan 14 mesh)

Homogenisasi (twostage homognisasi)

Pemanasan (pre heat) Penyaringan

Susu bubuk(kadarair 3%)

Pengeringan(rodger dryer)

Penyemprotan susu Pemompaan (HPPP)

Penyaringan(shifter 14 mesh) Penampungan Pengemasan

Dibuang

Dibuang

ditolak

ditolak

diterima

diterima1

23

5

6

7

8

4

Page 6: B_21080112140115_PT Sari Husada Tbk

Keterangan Potensi Limbah :

1-6 : Limbah Cair ; 7-8 : Debu cyclone

Gambar 2. Diagram Potensi Limbah

(Sumber : Laporan KP Pengolahan Limbah Cair PT. Sari Husada Tbk)

Limbah cari yang diolah di IPAL PT. Sari Husada Tbk berasal dari proses produksiyaitu evaporator, radiator, sterilisasi, kondensat, air bekas pembersihan lantai, serta air bekaspencucian alat-alat. Selain itu juga dari bagian proses produksi yang berupa susu cair.Aktivitas yang dapat menghasilkan limbah cair adalah pada pagi hari dilakukan CIP (CleanIn Place) dan sore hari dilakukan TWC (Total Wet Cleaning) setiap akan mengganti produk.Secara garis besar limbah yang masuk kedalam IPAL PT. Sari Husada Tbk mengandung zatorganic. Zat organic tersebut antara lain karbohidrat, gula, minyak, dan lemak. Sedangkandebit limbahnya berfluktuasi, tergantung dari proses produksi. Jika jenis produk banyak,maka kapasitas limbah cair yang masuk ke IPAL akan banyak juga.

D.2 Pengolahan Limbah Cair

Sumber Limbah

Bak 1

Bak Kontrol

Bak 2

Bak Ekualisasi

Bak 3

Bak Netralisasi

UASB

BAK 6 BAK 5655

BAK 4

BAK 7

AERASI

BAK 11 BAK 10 BAK 9BAK 12

Bak Netralisasi Gas

BAK 13 SEDIMENTASI LUMPUR

BAK 16

BIOKONTROL

BADAN AIR PENERIMA

BAK DIGESTER

BAK 14 BAK 15

KOMPOSTING

Recycle Lumpur

Page 7: B_21080112140115_PT Sari Husada Tbk

Gambar 3. Diagram Alir Pengelolaan Limbah Cair

(Sumber : Laporan KP Pengolahan Limbah Cair PT. Sari Husada Tbk)

Sistem pengolahan limbah cari d PT. Sari Husada pada dasarnya menggunakanpengolahan biologi (memanfaatkan mikroorganisme untuk mendegradasi limbah), yaitudengan menggunakan sistem lumpur aktif secara anaerobic (UASB) dan aerobic (aerasi).Pengolahan limbah cari ini melalui beberapa unit proses dan operasi yaitu bak penampungsementara (bak 1), bak equalisasi (bak 2), bak netralisasi (bak 3), bak anaerob (UASB, bak 4-7), bak aerob (bak aerasi, bak 9-12), bak sedimentasi (bak 13), bak biokontrol (bak 16), bakdigester (bak 14-15). Aliran limbah dari bak 1 sampai dengan bak 16 adalah sebagai berikut.

D.2.1 Bak Kontrol (Bak 1)

Dari pipa pembawa, limbah cair yang dihasilkan sebagai produk sampingandari proses produksi ditampung terlebih dahulu di bak control. Fungsi bak ini adalahsebagai bak penampung sementara sebelum nantinya dialirkan ke bak ekualisasi.Sedangkan saringan yang terdapat dalam bak ini berfungsi untuk memisahkankotoran-kotoran atau benda padat yang terbawa aliran limbah cair dari pabrik. Bak inimemiliki kapasitas sebesar 3 m3.

D.2.2 Bak Ekualisasi (Bak 2)

Bak ekualisasi berfungsi untuk meratakan beban limbah cair antara lain yaitudebit, COD, BOD, pH, dan suhu yang berfluktuasi. Kapasitas dari bak ekualisasisendiri sekitas 220 m3. Di bak ekualisasi ini digunakan 2 buah pompa. Air limbahyang dihisap oleh pompa alirannya dibagi dua. 50% dialirkan ke bak netralisasi yangposisinya lebih tinggi. Sedangkan 50% sisanya direcycle lagi ke dalam bak ekualisasi.Untuk mengatasi masalah bau yang ditimbulkan karena terjadinya degradasi airlimbah oleh bakteri, bak ekualisasi ditutup dengan beton.

D.2.3 Bak Netralisasi (Bak 3)

Bak ini berfungsi untuk mengatur pH limbah agar menjadi 7 atau paling tidakberada dalam range pH antara 6-8. Di dalam bak ini akan ditetesi bahan kimia untukmenetralkan pH. Pengaturan pH ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan bakteri dibak selanjutnya. Untuk penetralan bahan kimia yang digunakan yaitu asam phospat(H3PO4), bila pH lebih dari 7 dan Natrium Hidroksida (NaOH) bila pH kurang dari 7.

D.2.4 Bak Anaerob (UASB) (Bak 4-7)

Bak ini terdiri dari 4 bak, masing-masing memiliki dimensi 650 m3. Fungsi dari bakini adalah untuk menguraikan zat-zat organic yang terkandung dalam limbah susu.Sistem penguraian menggunakan koloni bakteri (massa mikroba) yang terdapat dalamlumpur bahan organic. Di PT Sari Husada lumpur yang digunakan berasal darikotoran sapi. Sesuai dengan namanya UASB (Up flow Anaerobic Sludge Blanket)

Page 8: B_21080112140115_PT Sari Husada Tbk

aliran air pada bak ini mengalir dari dasar menuju ke atas bak. Didalam bak ini terjaditiga tahapan proses, yaitu hidrolisis, acidogenesis serta methanogenesis.

D.2.5 Biological Treatment Dengan Aerasi (Bak 9-12)

Sistem penguraian zat organic dip roses aerobic menggunakan lumpur aktifyang mengandung kumpulan mikroba aerobic secara kontinu. Di PT Sari Husada inimenggunakan kedua cara penambahan oksigen yaitu menginjeksikan oksigen danspray oksigen. Selama periode aerasi terjadi proses adsorpsi, flokulasi, dan oksidasibahan-bahan organic. Kemudian biological floc dipisahkan dan diendapkan pada baksedimentasi.

D.2.6 Bak Netralisasi Gas

Bak ini digunakan untuk menyerap gas-gas secara absorbsi oleh lapisan zeolitdan adsopsi oleh arang aktif yang dihasilakan proses yang terjadi di bak ekualisasi,UASB, dan aerasi di bak 9 agar tidak terlepas ke lingkungan. Gas-gas yangdihasilakan dari proses pengolahan sebelumnya dialirkan menuju bak penetral gas.

D.2.7 Bak Sedimentasi (Bak 13)

Fungsi dari bak sedimentasi ini adalah untuk mengendapkan lumpur yangterbawa dari bak aerasi. Sistem pengendapannya dilakukan dengan gravitasi. Lumpuryang teredapkan di bak ini sebagian direcycle ke bak aerasi apabila terjadi kekuranganlumpur dibak tersebut. Selain lumpur yang terendapkan, ada juga floating mass yangdisebabkan oleh proses aerob yang kurang sempurna. Untuk memcahkan floatingmass tersebut maka digunakan blower yang mensuplai udara dari dasar bak, sehinggafloating mass dapat dipecah dan dapat diendapkan kembali.

D.2.8 Bak Biokontrol

Fungsi dari bak ini adalah untuk mengetahui apakah efluen yang dihasilkandari proses pengolahan limbah cair telah atau belum memenuhi baku mutu limbah cairuntuk dibuang ke badan air.

D.2.9 Bak Digester

Fungsi dari bak digester adalah untuk menstabilkan/stabilisasi lumpur yangterbentuk dari bak anaerob, aerob, dan sedimentasi. Karena kondisi bak ini anaerob,maka akan terjadi dekomposisi dari zat organic yang masih ada dalam lumpur danselanjutnya terbentuk biogas, sehingga produksi lumpur dapat ditekan sekecilmungkin. Kemudian zat-zat yang sudah tidak dapat didegradasi lagi akan dipompa kearea composting yang kemudian dikeringkan dan setelah kering dapat dijadikanpupuk.

Menurut Sugiharto 1987 dalam bukunya Dasar-dasar Pengelolaan Air Limbah, pengelolaanair limbah dibagi menjadi 6 tahapan, yaitu

Page 9: B_21080112140115_PT Sari Husada Tbk

1. Pre Treatment2. Primary Treatment3. Secondary treatment4. Tertiary Treatment5. Desinfection6. Ultimate Disposal

Limbah cair di PT. Sari Husada Tbk berupa cairan yang membawa kotoran makaperlu dilakukan pre treatment sebelum bak control (Bak 1) menggunakan bar screen manualmaupun mekanis yang berfungsi memisahkan padatan berdimensi besar sehingga mengurangibeban limbah untuk diolah selanjutnya. Dengan adanya bar screen sebelum bak control,limbah cair sudah tidak mengandung padatan besar yang mempermudah kerja pompa untukmengalirkannya ke bak ekualisasi.

Biological Treatment dengan cara menginjeksi dan spray oksigen kedalam limbah.Menurut Sugiharto 1987 pengolahan tersebut memasuki tahap secondary treatment. Aerasidilakukan dengan cara memasukan atau mengontakan udara ke dalam limbah dengan tujuanuntuk mengambil zat pencemar sehingga konsentrasi zat pencemar akan berkurang.

Pada pengolahan limbah cari PT. Sari Husada Tbk tidak ada tahapan desinfeksi.Desinfeksi bertujuan untuk mengurangi atau membunuh mikroorganisme patogen yang adadalam air limbah. Banyak menggunakan zat kimia termasuk klorin dan komponennya.Mungkin unit desinfeksi dapat ditempatkan setelah bak sedimentasi.

Bak biokontrol berfungsi untuk mengetahui baku mutu efluen. Sebelum limbaholahan dibuang ke badan air, terlebih dahulu diuji coba oleh makhluk hidup seperti ikandengan cara membuat kolam pengujian yang airnya diisi dari limbah olaha tersebut. Apabilaikan tersebut dapat hidup dan bertahan, maka limbah olaha tersebut aman untuk dibuang kelingkungan. Hal ini disebut dengan bioindikator.

Pengolah limbah cair akan menimbulkan potensi sludge terutama di bak degister.Menurut Sugiharto 1987, tahapan terakhir yaitu ultimate disposal untuk mengolah lumpurhasil treatment sebelumnya. Terdapat 6 tahap pengolahan lumpur yaitu

1. Proses pemekatan2. Proses penstabilan3. Proses pengaturan4. Proses pengurangan air5. Proses pengeringan6. Proses pembuangan

Pada tahap awal yaitu proses pemekatan bertujuan mengurangi kadar air dalamlumpur. Selanjutnya tahap stabilisasi baik berupa anaerobik maupun yang berjalan secaraaerobik akan menghilangkan bau dan memudahkan penghancuran serta menghilngkan jumlahmikroorganisme. Proses pengaturan mengalami pengambilan gas dalam lumpur, makalumpur perlu diatur situasinya agar proses pengurangan air berjalan lancar. Perlu dilakukan

Page 10: B_21080112140115_PT Sari Husada Tbk

penambahan bahan kimia. Selanjutnya masuk ke tahap pengurangn air, ada beberapa carauntuk mengambil air dari lumpur misalnya penyaringan dengan penekanan, gerakan kapiler,saringan hampa udara, pemutaran, dan pemadatan. Proses pengeringan digunakan bakpengering, setelah kering lumpur dikerok untuk dibuang ketempat pembuangan akhir

Proses pembuangan lumpur biasanya ditanah misalnya dengan menebarkan diatastanah, membuat kolam, penimbunan, dan pengisian tanah (land filling). Dari prosespengelolaan lumpur tersebut ada yang bisa dimanfaatkan kembali oleh pihak ketiga.

D.3 Analisa Efluen

D.3.1 COD

Setelah limbah cari diolah terdapat penurunan kandungan COD. KandunganCOD maksimum yang terdapat dalam efluen IPAL PT. Sari Husada Tbk adalahsekitar 55 ppm. Menurut Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor : KEP-51/MENLH/10/1995 Tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan IndustriLampiran A XIV dan Lampiran B XIV kadar maksimum COD adalah 100 mg/Lmaka kandungan COD dalam efluen sudah memenuhi baku mutu yang telahditetapkan.

D.3.2 BOD

Kandungan BOD dalam efluen berkisar antara 12-23 ppm. MenurutKeputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor : KEP-51/MENLH/10/1995 TentangBaku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Industri Lampiran A XIV dan Lampiran BXIV kadar maksimum BOD adalah 40 mg/L maka kandungan BOD dalam efluensudah memenuhi baku mutu yang telah ditetapkan.

D.3.3 TSS (Total Suspended Solid)

Konsentrasi TSS dalam efluen tidak mencapai 10 ppm. Menurut Keputusan MenteriLingkungan Hidup Nomor : KEP-51/MENLH/10/1995 Tentang Baku Mutu LimbahCair Bagi Kegiatan Industri Lampiran A XIV dan Lampiran B XIV kadar maksimumTSS adalah 50 mg/L maka konsentrasi TSS dalam efluen sudah memenuhi baku mutuyang telah ditetapkan.

D.3.4 DO

Hasil pengolahan diperoleh data bahwa hasil menunjukan DO dalam efluenadlah antara 1,5-4 ppm. Dalam KepmenLH tidak tercantum persyaratan DO.

D.3.5 pH

Hasil pengolah limbah pH yang tercatat rata rata angka 8. Menurut KeputusanMenteri Lingkungan Hidup Nomor : KEP-51/MENLH/10/1995 Tentang Baku MutuLimbah Cair Bagi Kegiatan Industri Lampiran A XIV dan Lampiran B XIV kadar

Page 11: B_21080112140115_PT Sari Husada Tbk

maksimum pH adalah 6,0-9,0 maka pH dalam efluen sudah memenuhi baku mutuyang telah ditetapkan.

D.3.6 Suhu

Temperatur pada bak biokontrol berkisar antara 30-31o C. Menurut bukuWaster Engineeering Treatment and Reuse Edisi Keempat, dinyatakan bahwa suhuoptimum dimana terjadi aktivitas biologi dalam air antara 25-35oC. Sehingga dapatdinyatakn bahwa hasil pengolahan telah memenuhi standar temperatur dimanaaktivitas biologi dapat berlangsung.

No. Parameter Kadar Maksimum Hasil Pengolahan Keterangan

1 COD 100 mg/L 50 mg/L Memenuhi

2 BOD 40 mg/L 12-23 mg/L Memenuhi

3 TSS 50 mg/L < 10 mg/L Memenuhi

4 DO 1,5-4

5 pH 6,0-9,0 8,0 Memenuhi

6 Suhu 25-35oC 30-31o C Memenuhi

D.4 Mass Balance

Gambar 4. Diagram Mass Balance

(Sumber : Analisa Penulis, 2014)

INLET IPAL OUTLET

1. Suhu = 40-46oC

2. TSS = 400-700ppm

3. COD = 2500-4500mg/L

4. BOD = 1000-2000mg/L

5. pH = 3-11

1. Suhu = 30-31oC

2. TSS = < 10 ppm

3. COD = 55 ppm

4. BOD = 12-23 ppm

5. pH = 8

IPAL memilikiefisiensi penyisihan

COD 99%. Sedangkanefisiensi bak UASBberkisar antar 40-

70% dan bak aerasiberkisar antara 80-

9%

Page 12: B_21080112140115_PT Sari Husada Tbk

D.5 Metode Sampling

Karena di laporan KP ini tidak dicantumkan bagaimana metode sampling, maka sayaakan menganalisanya bersadarkan SNI Nomor 6989:2008 Tentang air dan air limbah –Bagian 59 : Metoda Pengambilan Contoh Air Limbah.

Menurut SNI Nomor 6989:2008 Tentang air dan air limbah – Bagian 59 : MetodaPengambilan Contoh Air Limbah terdapat 3 cara sampling yaitu grab sample, contohgabungan waktu, contoh gabungan tempat, dan contoh gabungan waktu dan tempat. Untuktempat pengambilan sampel telah diatur di SNI Nomor 6989:2008 dengan peruntukanberbeda-beda. Apabila ingin mengevaluasi efisiensi Instalasi Pengolahan Air Limbah adalah :

1) Contoh diambil pada lokasi sebelum dan setelah IPAl engan memperhatikan waktutinggal (waktu retensi).

2) Titik lokasi pengambilan contoh pada inlet (titik 2 Gambar 5)1. Dilakukan pada titik pada aliran berturbulensi tinggi agar pencampuran

dengan baik, yaitu pada titik dimana limbah mengalir pada akhir prosesproduksi menuju IPAL.

2. Apabila tempat tidak memungkinkan untuk pengambilan contoh maka dapatditentukan lokasi lain yang dapat mewakili karakteristik air limbah.

3) Titik lokasi pengambilan contoh outlet (titik 3 Gambar 5)

Untuk industri yang sudah memiliki IPAL pengambilan contoh pada saluran pembuangan airlimbah sebelum ke perairan penerima (titik 3 Gambar 5)

Gambar 5. Lokasi Pengambilan Sampel

(Sumber : SNI Nomor 6989:2008)

Berikut hasil analisis pengambilan sampel pada IPAL PT. Sari Husada Tbk.

Page 13: B_21080112140115_PT Sari Husada Tbk

1) Untuk keperluan evaluasi IPAL PT Sari Husada Tbk.

Titik Sampling

Gambar 6. Diagram Alir Pengolahan Air Limbah

(Sumber : Analisis Penulis, 2014)

Sumber Limbah

Bak 1

Bak Kontrol

Bak 2

Bak Ekualisasi

Bak 3

Bak Netralisasi

UASB

BAK 6 BAK 5655

BAK 4

BAK 7

AERASI

BAK 11 BAK 10 BAK 9BAK 12

Bak Netralisasi Gas

BAK 13 SEDIMENTASI LUMPUR

BAK 16

BIOKONTROL

BADAN AIR PENERIMA

BAK DIGESTER

BAK 14 BAK 15

KOMPOSTING

Recycle Lumpur

Page 14: B_21080112140115_PT Sari Husada Tbk

Pengambilan sampel perlu dilakukan hampir disemua unit IPAL, dikarenakan untukevaluasi performance IPAL kita harus mengetahui efisiensi pengolahan dari setiap unit IPAL.Dengan mengetahui performance setiap unit IPAL, apabila ada unit yang pengolahannyabelum optimal dapat kita rekayasa kemudian tingkatkan. Sehingga diharapkanefisiensi/performance dari IPAL tersebut akan lebih optimal. Namun apabila samplingdisemua unit IPAL perlu mengyediakan biaya ekstra. Menggunakan metode compositesample atau gabungan tempat dan waktu, dikarenakan performance IPAL tidak selalu konstantiap waktunya, dengan gabungan waktu kita dapat menganalisa kapan IPAL tersebut bekerjasecara maksimal maupun minimal.

2) Untuk pengecekan Effluen Standart dan Stream Standart

Gambar 7. Diagram Sampling

(Sumber : Analisis Penulis, 2014)

Pengambilan sampel dilakukan pada bak kontrol (1). Selanjutnya di bak biokontrol(2). Kemudian badan air penerima sebelum air limbah masuk (3). Lalu badan air setelahlimbah masuk (4).

Analisis tidak hanya pada efluen namun juga pada badan penerima setelah adanyalimbah. Menggunakan metode composite sample, dikarenakan efisiensi pengolahan IPALtidaklah konstan.

E. KESIMPULAN DAN SARAN

E.1 Kesimpulan

Dari uraian diatas didapat kesimpulan sebagai berikut.

1. Dari berbagai proses produksi PT. Sari Husada Tbk terdapat potensi limbah cariantara lain limbah cair berupa susu,debu, dan lain-lain.

2. Pengolahan limbah cair di PT. Sari Husada Tbk. meliputi bak kontrol, ekualisasi,netralisasi, UASB, aerasi, sedimentasi, digester, netralisasi gas, dan bio kontrol.

Stream Standart

Unit Produksi IPALEffluen Standart

1

2

3

4

Page 15: B_21080112140115_PT Sari Husada Tbk

E.2 SARAN

1. Perlu ditambahkan bar screen sebelum bak kontrol2. Menambahkan unit disinfeksi3. Tidak hanya menganalisis effluen standar namun stream standar juga4. Menggunakan metode composite sample

F. DAFTAR PUSTAKA

Sugiharto. 2008. Dasar-Dasar Pengelolaan Air Limbah. UI-Press. Jakarta

Widayanti, Rina. 2005. Laporan Kerja Praktek Pengelohan Limbah Cair PT. Sari HusadaTbk. Universitas Diponegoro. Semarang

Tchobanoglous, George, F.L. Burton, H.D. Stansel. 2003. Wastewater Engineering :Treatment and Reuse. McGraw Hill Company. New York.

KEPMENLH Nomor : KEP-51/MENLH/10/1995 Tentang Baku Mutu Limbah Cair BagiKegiatan Industri.

SNI Nomor 6989:2008 Tentang air dan air limbah – Bagian 59 : Metoda PengambilanContoh Air Limbah

Catatan :

Saya telah mengganti Laporan KP yang awalnya berjudul Sistem Pengelolaan Limbah B3PT. Pertamina Refiney Unit VI Balongan Indramayu Jawa Barat sebagai tugas resumeKP saya yang pertama dengan Pengelolaan Limbah Cair PT. Sari Husada Tbk. sebagaitugas saya saat ini dengan alasan Laporan KP yang awal memang membahas tentangpengolahan limbah namun lebih spesifik ke pengelolaan limbah B3 tidak ada pengolahannya.Mohon dimaklumi. Terimakasih.