asuhan keperawatan skabies

17
Asuhan Keperawatan Skabies

Upload: ayuni

Post on 22-Dec-2015

87 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Scabies merupakan salah satu jenis penyakit kulit, juga dikenal dengan sebutan gudig atau kudis.

TRANSCRIPT

Page 1: Asuhan Keperawatan Skabies

Asuhan Keperawatan Skabies

Page 2: Asuhan Keperawatan Skabies

Definisi

• Scabies merupakan salah satu jenis penyakit kulit, juga dikenal dengan sebutan gudig atau kudis.

• Skabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh Sarcoptes scabiei yang menyebabkan iritasi kulit. Parasit ini menggali parit-parit di dalam epidermis sehingga menimbulkan gatal-gatal dan merusak kulit penderita (Soedarto, 1992).

Page 3: Asuhan Keperawatan Skabies
Page 4: Asuhan Keperawatan Skabies

Bagaimana penularannya ???

• Cara penularan (transmisi) penyakit ini ada 2 macam, yaitu secara langsung dan tidak langsung :– Kontak langsung (kontak kulit dengan kulit),

misalnya berjabat tangan, tidur bersama, dan hubungan seksual.

– Kontak tidak langsung (melalui benda), misalnya pakaian, handuk, bantal, dan lain-lain (Dwi, 2008).

Page 5: Asuhan Keperawatan Skabies

Manifestasi Klinis

• Pruritus nokturna (gatal pada malam hari)

Adanya terowongan (kunikulus) pada tempat-tempat predileksi yang berwarna putih atau keabu-abuan, berbentuk garis lurus atau berkelok, rata-rata panjang 1 cm, pada ujung terowongan itu ditemukan papul atau vesikel.

Page 6: Asuhan Keperawatan Skabies

Penatalaksanaan • Dalam pengobatan pada pasien skabies

biasanya jenis obat yang digunakan adalah topikal meliputi belerang endap (sulfur presipitatum), emulsi benzil benzoat, gama benzena heksa klorida, krotamiton 10 %, permetrin 5%, jika ditemukan adanya infeksi sekunder pasien perlu diberi antibiotik.

Page 7: Asuhan Keperawatan Skabies

Krim permetrin 5%• Nama dagang di Indonesia : Scabimite cream 5% dari Galenium

Pharmacia.

• Farmakologi : Permethrin bekerja dengan cara mengganggu polarisasi dinding sel syaraf parasit yaitu melalui ikatan dengan Natrium. Hal ini memperlambat repolarisasi dinding sel dan akhirnya terjadi paralise parasit. Permethrin dimetabolisir dengan cepat di kulit, hasil metabolisme yang bersifat tidak aktif akan segera diekskresi melalui urine. Permethrin juga diabsorbsi setelah pengaplikasian secara topikal, tetapi kulit juga merupakan sebuah tempat metabolisme dan konjugasi metabolit.Pengaplikasian 5% permethrin cream biasanya cukup untuk mebuat hilang ektoparasit dan pengurangan dari simptom (biasanya pruritus). Pengaplikasian berulang dibutuhkan untuk mengobati penyakit scabies diantara komunitas orang.

Page 8: Asuhan Keperawatan Skabies

• Indikasi : Permethrin cream 5% digunakan untuk terapi investasi Sarcoptes scabiei.

• Kontra indikasi : Hipersensitif terhadap Permethrin, Pirethroid sintetis atau Pirethrin.

• Cara pemakaian :Permethrin cream digunakan untuk sekali pemakaian. Oleskan obat ini merata pada seluruh permukaan kulit mulai dari kepala sampai ke jari-jari kaki, terutama daerah belakang telinga, lipatan bokong dan sela-sela jari kaki. Lama pemakaian selama 8-12 jam. Dianjurkan pengolesan pada malam hari kemudian dicuci pada keesokan harinya.

• Efek samping : Dapat timbul rasa panas seperti terbakar yang ringan, pedih, gatal, eritema, hipestesi serta ruam kulit. Efek samping ini bersifat sementara dan akan menghilang sendiri.

Page 9: Asuhan Keperawatan Skabies

ASUHAN KEPERAWATAN

Page 10: Asuhan Keperawatan Skabies

Pengkajian• Anamnesa – Identitas klien– Keluhan utama, Biasanya klien datang dengan keluhan

gatal dan terdapat lesi pada kulit.– Riwayat penyakit sekarang. Biasanya klien mengeluh

gatal terutama pada malam hari dan timbul lesi berbentuk pustula pada sela jari tangan, telapak tangan, ketiak, areola mamae, gluteus, atau perut bagian bawah. Untuk menghilangkan gatal, biasanya penderita menggaruk lesi tersebut sehingga dapat ditemukan adanya lesi tambahan akibat garukan.

Page 11: Asuhan Keperawatan Skabies

• Riwayat penyakit dahulu. • Riwayat keluarga. Pada penyakit skabies,

biasanya ditemukan anggota keluarga lain, tetangga atau juga teman yang menderita, atau mempunyai keluhan dan gejala yang sama.

• Psikososial. Penderita skabies biasanya merasa malu, jijik, dan cemas dengan adanya lesi yang berbentuk pustula. Mereka biasanya menyembunyikan daerah-daerah yang terkena lesi pada saat interaksi sosial.

• Pola kehidupan sehari-hari.

Page 12: Asuhan Keperawatan Skabies

• Pemeriksaan FisikPada inspeksi ditemukan lesi yang khas berbentuk pustula, terdapat bekas garukan pada sekitar lesi (dapat menimbulkan erosi, ekskoriasi, krusta, dan infeksi sekunder). Pada daerah predileksi ditemukan terowongan kecil, sedikit meninggi, berkelok-kelok, berwarna putih keabu-abuan, panjang kira-kira 10 mm.

Page 13: Asuhan Keperawatan Skabies

Diagnosa Keperawatan – Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan

lesi dan pruritus.– Resiko infeksi berhubungan dengan sifat menular

organisme.– Gangguan pola tidur berhubungan dengan

gatal/pruritus.– Gangguan citra tubuh berhubungan dengan

perubahan struktur tubuh.

Page 14: Asuhan Keperawatan Skabies

Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan lesi dan pruritus.

• Tujuan : Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan selama 3X24 jam diharapkan lapisan kulit pasien terlihat normal.

• Kriteria Hasil :– lesi kulit pasien dapat berkurang.– rasa gatal pada kulit klien berkurang.

• Intervensi:– Kaji luka terhadap karakteristik lokasi, luas dan kedalaman.– Ajarkan kepada pasien dan keluarga tentang perawatan kulit,

meliputi: kebersihan kulit.– Pertahankan jaringan sekitar terbebas dari drainase dan kelembapan

yang berlebihan.– Kolaborasi mencegah dan mengobati gatal.

Page 15: Asuhan Keperawatan Skabies

Resiko infeksi berhubungan dengan sifat menular organisme.

• Tujuan: Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan selama 1X24 jam diharapkan faktor resiko infeksi akan hilang.

• Kriteria Hasil:– Menghilangkan atau menurunkan penyebaran agen infeksius.– Pasien akan terbebas dari tanda dan gejala infeksi.

• Intervensi– Pantau tanda dan gejala infeksi,misalnya: lesi kulit.– Amati penampilan praktik higien personal untuk perlindungan terhadap

infeksi.– Intruksikan kepada pasien dan keluarga untuk menjaga higien persoanal

untk melindungi tubuh terhadap infeksi, misalnya: mencuci tangan.– Kolaborasikan dengan tim dokter untuk pemberian antibiotik, bla

diperlukan.

Page 16: Asuhan Keperawatan Skabies

Aspek Legal Etik

– Identifikasi Isu (Menghargai Otonomi)otonomi adalah kemampuan untuk menentukan sendiri atau mengatur diri sendiri. Menghargai otonomi berarti menghargai manusia sebagai seseorang yang mempunyai harga diri dan martabat yang mampu menentukan sesuatu bagi dirinya.

– AnalisaSeorang pasien skabies yang meminta supaya keluarganya yang merawatnya, karena lesi skabies terletak pada daerah yang privasi, namun keluarga belum mengetahui cara pemberian obat salep yang benar pada kulit pasien.

– Membuat KeputusanKeluarga boleh memberikan perawatan sendiri kepada klien, asalkan perawat harus memberikan pengetahuan dan mengajarkan cara perawatan yang tepat dan benar dalam mengatasi lesi yang terdapat pada kulit klien.

Page 17: Asuhan Keperawatan Skabies