asuhan keperawatan s4
TRANSCRIPT
8/18/2019 Asuhan Keperawatan S4
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-s4 1/22
LAPORAN PENDAHULUAN
Asuhan Keperawatan Pada An. N.A.F
Dengan Diagnosa Medis “Staph!o"o"us
S"a!ded S#in Sndro$e% Di Ruang H&URSUD. Dr. Sai'u! Anwar Ma!ang (awa )i$ur
Disusun O!eh *
&andra Adie +i"ahono
,-/ -01 - --
PRO2RAM PEND3D3KAN PROFES3 NERS
FAKUL)AS 3LMU KESEHA)AN
UN34ERS3)AS MUHAMMAD35AH MALAN2
,-/
8/18/2019 Asuhan Keperawatan S4
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-s4 2/22
Laporan Pendahu!uan
“Staph!o"o"us S"a!ded S#in Sndro$e% pada Ana#
A. Konsep Dasar Pena#it
. Konsep Kondisi Pato!ogis
Staphylococcal scalded skin syndrome (SSSS) merupakan
kelainan kulit ditandai dengan eksantem generalisata, lepuh luas
disertai erosi dan deskuamasi superfsial. Staphylococcal scalded skin
syndrome umumnya terjadi pada bayi dan anak-anak usia di bawah limatahun tetapi jarang ditemukan pada dewasa. Diantara kasus yang pernah
dilaporkan, lelaki cenderung lebih banyak dari wanita dengan
perbandingan 2!, dimana "#$ kasus terjadi sebelum usia "#. %asien
SSsS memiliki gejala klinis berupa demam dan malaise yang timbul
beberapa hari setelah in&eksi staphylococcal. %erkembangan lesi dapat
berupa erupsi kemerahan pada kulit yang menyebar dengan bula
berdinding kendur. 'apisan atas kulit akan mengelupas, meninggalkan
luka terbuka yang lembab, merah dan nyeri. elainan ini sering di
temukan pada wajah, ailla, selangkangan dan leher biasa terlibat.
Dengan perawatan tepat, erosi dapat mengering dengan cepat dan
deskuamasi akan terjadi dalam beberapa hari.
,. Pengertian
Sindrom kulit bersisik karena staflokokus (Staphylococacal scalded
skin syndrome atau SSSS) adalah reaksi terhadap toksin yang diproduksi
oleh staflokokus* ditandai dengan eritema generalisata dan eks&osliasi
pada anak yang sakit atau orang dewasa dengan sistem imun yang
tertean. hal ini harus dibedakanan dengan nekrolisis epidermal toksik,
8/18/2019 Asuhan Keperawatan S4
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-s4 3/22
biasanya melalui biopsi. organismi ini titdak dapat dikultur dari kulit.
terapi antistaflokokus sistemik dan penggantian cairan intra+ena dapat
diberikan (essica, 2#!2). Staphylococcal scalded skin syndrome
(S.S.S.S) merupakan kelainan kulit ditandai dengan eksantem
generalisata, lepuh luas disertai erosi dan deskuamasi superfsial
('andhani, S 2##!). S.S.S.S. ialah in&eksi kulit oleh Staphylococcus
aureus tipe tertentu dengan ciri khas ialah adanya epidermolisis (endra
2#!!). Staphylococcal Scalded Skin Syndrome (penyakit itter +on
ittershain, penyakit itter, dermatitis eks&oliati+a neonatorum)
adalah in&eksi kulit oleh Staphylococcus aureus galur tertentu dengan
ciri yang khas berupa epideimolisis. adi, dapat disimpulkan bahwa
Staphylococcal Scalded Skin Syndrome (S.S.s.S) merupakan penyakit
kulita yang di sebabkan oleh Staphylococcus aureus.
6. Etio!og
Staphylococcal scalded skin syndrome disebabkan oleh
toksin eks&oliati& (/0s) yaitu toksin eks&oliati& 1 (/01) dan (/0) yang
dihasilkan dari strain toksigenik bakteri staphylococcus aureus (&aga
grup 2). akteri ini menyerang denosom yaitu bagian kulit yang
memiliki &ungsi merekakan kulit kepada sel-sel kulit, sehingga kulit yang
terkena toksin ini memisah dan tidak utuh (endra 2#!!).
3n&eksi disebabkan karena Staphylococcus 1ureus 4a, 4b, "" dan "5
phage 33 yang menghasilkan eks&oliatin toksin 1 (/01) dan eks&oliatin
toksin (/0). /ks&oliatin toksin ini bersi&at epidermolitik.
0. Pato7sio!ogi
8/18/2019 Asuhan Keperawatan S4
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-s4 4/22
Salah satu &ungsi fsiologi utama kulit adalah barier terhadap
in&eksi, yang terletak pada stratum korneum. 1danya toksin eks&oliati&
yang dimiliki S.aureus memungkinkan proli&erasi dan penyebarannya di
bawah barier tersebut. Sekali kulit dapat mengenali toksin eks&oliati&
tersebut, S. aureus dapat menyebar sehingga menimbulkan celah di
bawah stratum korneum. 0oksin mencapai stratum granulosum epidermis
melalui di&usi pada kapiler dermal. erkaitan dengan toksin eks&oliati&
pada kulit menyebabkan terbentuknya +esikel yang mengisi ruang
antarsel, diikuti cairan interseluler yang mengisi ruang antara stratum
granulosum dan spinosum. 0oksin staphylococcus terdiri atas toksin
eks&oliati& 1 dan (/01 dan /0) yang menyebabkan lepuhnya kulit.
0oksin ini dihasilkan pada &ase pertumbuhan bakteri dan diekskresikan
dari kolonisasi staphylococcus sebelum diabsorpsi melalui sirkulasi
sistemik. 0arget utaman penyerangan dari toksin eks&oliati& yaitu bagian
desmosome sehingga terjadi pemisahan intersedmosomal.0oksin
epidermolitik difltrasi di glomerulus dan direabsorbsi pada tubulus
proksimal dimana kemudian dikatabolisme oleh sel-sel tubulus proksimal.
ecepatan fltrasi glomerulus (67) bayi kurang dari "#$ 67 orang
dewasa normal dan hal ini terbanyak ditemukan pada dua tahun pertama
kehidupan. al ini menjelaskan mengapa bayi-bayi, pasien dengan gagal
ginjal kronik, dan pasien yang menjalani hemodialisa merupakan &aktor
predisposisi terjadinya SSSS ('andhani, S 2##!).
8/18/2019 Asuhan Keperawatan S4
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-s4 5/22
6ambar !. Staphylococcus Scalded Skin Syndrome
/01 dan /0 beraksi pada protein desmoglein (D6-!) yang
merupakan protein di epidermis superfcial (seperti pada gambar !).
3nisial in&eksi terjadi pada oral, nasal ca+ities, laring atau umbilikus.
0oksin epidermolitik yang diproduksi oleh Staphylococcus 1ureus
menyebabkan ruam kemerahan dan menyebar ke dalam epidermis
kemudian bula muncul dan akhirnya terjadi deskuamasi.
/01 dan /0 merupakan protease serin yang mempunyai
target spesial yaitu desmoglein-!. 8ereka juga merupakan superantigen
yang mengakti+asi makro&ag untuk memproduksi proin9amatori sitokin
seperti 0:7 alpha dan 3'-;. 3katan desmoglein-! dengan toksin eks&oliati&
staphylococcus aureus menyebabkan terbentuknya antibodi 3g6 spesifk
desmoglein-!
8/18/2019 Asuhan Keperawatan S4
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-s4 6/22
8ekanisme SSSS secara umum
/01 dan /0 disekresikan Staphylococcus 1ureus phage 33
<
0oksin menyebar lewat sirkulasi
<
/pidermolisis
SSSS merupakan bentuk berbeda dari impetigo bulosa, keduanya
merupakan penyakit kulit yang berlepuh yang disebabkan oleh toksin
eks&oliati& dari staphylococcus. %erbedaanya adalah impetigo bulosa
hanya terdapat pada area lokal sedangkan pada SSSS kerusakan
epidermal menyebar luas keseluruh tubuh (penyebaran secara
hematogen). %erbedaan SSS dengan 0/: adalah in&eksi SSS hanya
sebatas intraepidermal sedangkan in&eksi 0/: pada seluruh lapisan
epidermis (sampai membran basal).
/. )anda dan 2e8a!a
!. S.S.S.S muncul sebagai ruam merah diikuti dengan
pengelupasan kulit epidermal.2. Staphylococcus in&eksi sebuah lokal prodromal Staphylococcus
aureus dari kulit, tenggorokan, hidung, mulut, umbilikus, atau
saluran pencernaan terjadi. eberapa in&eksi sering tidak jelas
sebelum ruam muncul SSSS.4. erikut ini dapat diperhatikan
umum malaise
demam
iritabilitas
kulit nyeri tekan
=. erikut ini secara fsik dapat diperhatikan Demam, meskipun pasien mungkin a&ebris
:yeri tekan untuk palpasi
8/18/2019 Asuhan Keperawatan S4
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-s4 7/22
asa hangat untuk palpasi
wajah yang edema
perioral krusta
ebanyakan pasien tidak muncul sakit parah.
Dehidrasi dapat hadir dan signifkan.
tanda :ikolsky (lembut mengusap kulit menyebabkan
kulit untuk memisahkan di epidermis). uam eritematosa
menyebar sering dimulai terpusat, adalah pasir kertas seperti (maju
menjadi penampilan keriput, dan ditekankan dalam lipatan 9eksor
(endra 2#!!).1. Pe$eri#saan diagnosti"
%engambilan sample darah dapat melihat bagaimana in&eksi
terjadi pada tubuh seseroang. erkaitan pula dengan sistem
ginjal yang memfltrasi toksin bakteri tersebut dapat dilihat dari :a
dan alium dalam darah. ultur bakteri juga dapat dilakukan dari sputum
klien.9. Penata!a#sanaan Medis
0erapi untuk SSSS harus ditujukan untuk mengeradikasi in&eksi S.
aureus. %engobatan biasanya memerlukan perawatan inap dan
pemberian antibiotik anti- staphylococcal intra+ena. >ntuk kasus
yang tidak berat, antibiotik oral dapat diberikan sebagai pengganti
setelah beberapa hari. erusakan &ungsi perlindungan kulit yang luas
pada lesi SSSS, menyebabkan gangguan cairan dan elektrolit.
%emantauan cairan ditunjang penggunaan antibiotik yang tepat serta
perawatan kulit, sangat berguna untuk mempercepat penyembuhan.
%enggunaan baju yang meminimalkan gesekan juga dapat membantu
mengurangi terjadinya pengelupasan kulit akibat gesekan. ompres
daerah lesi untuk membersihkan dari jaringan-jaringan epidermis yang
telah nekrosis. Salep antibiotik muporicin diberikan beberapa kali dalam
8/18/2019 Asuhan Keperawatan S4
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-s4 8/22
sehari pada area lesi termasuk pada sumber in&eksi sebagai tambahan
terapi antibiotik sistemik. ('andhani, S 2##!)
:. Peng#a8iana. 1kti+itas?3stirahat
6ejala > lemah, 'etih, :apas %endek.0anda 7rekuensi antung 8eningkat, takipneu.
b. Sirkulasi6ejala %eningkatan nadi.0anda %erubahan @arna ulit, akral hangat, nadi meningkat
c. 3ntegritas /go6ejala iwayat %erubahan epribadian, 1nsietas, Depresi,
/uphoria, 7actor Stress 8ultipel0anda 6elisah , 0angisan Aang 8eledak, Btot 8uka 0egang,%ernapasan 8enghela.
d. /liminasi6ejala 6angguan 6injal Saat 3ni 1tau Aang 'alu0anda belum ada tanda-tanda gangguan ginjal pada klien
e. 8akanan?Cairan6ejala penderita S= akan mengalami kekurangan cairan.0anda ulit melepuh dan pecah-pecah, > lemah
&. :eurosensori6ejala 1n. Sering menangis,> lemah
0anda %enurunan ekuatan 6enggaman,g. :yeri?etidaknyamanan
6ejala :yeri ilang 0imbul %ada, kualitasnya sedang,peningkatan suhu badan.
0anda Suhu badan meningkat, dan sering menangis keras.h. %ernapasan
6ejala 0akipnew, karena S= menyerang tenggorokan.0anda Distres pernapasan
i. eamanan6ejala Selalu banyak gerak, dank lien gelisah.0anda lien berusaha meraih luka pelepuhan, banyak gerak,sering menangis.
;. Diagnosa Keperawatana. erusakan integritas kulit berhubungan dengan kelembapan.b. esiko 3n&eksi berhubungan dengan %ertahanan tubuh primer
yang tidak adekuat (kerusakan intregritas kulit)c. ipertermia berhubungan dengan penyakit.
8/18/2019 Asuhan Keperawatan S4
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-s4 9/22
ASUHAN KEPERA+A)ANPADA AN. A DEN2AN D3A2NOSA MED3S “ S)APH5LO&O&US
S&ALDED SK3N S5NDROME DAN S5OK SEP)3K% D3 RUAN2 H&U
ANAK RS DR. SA3FUL AN+AR MALAN2
:ama 8ahasiswa C1:D1 1D3/@3C1AB:B:38 2#!"!#=;!#!!#!#
0empat %raktik . C> 1:1 0gl %raktik # :o+ember E!= :o+ember 2#!"
3. 3DEN)3)AS KL3EN
:ama 1nak :.1.7>sia ! ulan enis kelamin 'aki-laki 1lamat Ds Sumberarum
02?2 @ateslitar
:o. 8 !!2;2;!;0gl. 8S !! :o+ember2#!"
0gl. %engkajian !!:o+ember 2#!"Sumber in&ormasi 3bu klien
dan rekam
mediseluarga yang bias dihubungi:0. 1
33. S)A)US KESEHA)AN SAA) 3N3!. eluhan >tama Saat 8S ulit melepuh2. eluhan >tama Saat %engkajian kulit mengelupas, disudut
mulut, seluruh muka, leher, dan sekitar anus, kulit yangmengelupas sedikit lama kelamaan melepuh.
333. R3+A5A) PEN5AK3) SEKARAN2" hari seperti sariawan dibawa ke bidan di beri obat tetes warnabiru, kemudian lama kelamaan luka menjadi berwarna merahmelepuh di sekitar mulud, leher, wajah, dan sekitar anus, kemudian 1n di rujuk ke rumah sakit wlingi !# :o+ember 2#!", dengankondisi demam 4F," Gc, setelah itu tanggal !! :o+ember lien dirujuk ke SS1 8alang, dibawa ke 36D, di 36D dokter melakukan
triase pada tanggal !! :o+ember pukul !#4;, status alergi klientidak ada, didapatkan triase skala satu, 00H 1n, suhu 4F," Gc, =# ? menit, kemudian dari 36D SS1 8alang 1n di bawa ke C>dengan kondisi warna kulit memerah, 1n menangis keras dan >lemah, kulit melepuh mulud, seluruh muka, kemerahan dan lepuhandi leher serta anus, kemudian di C> dilakukan penanganan untuk menangani hipertermi pada klien, klien dilakukan swet ditenggorokan untuk di uji kultur, kemudian klien di letakkan ke ruanisolasi in&eksi karena didapatkan Diagnosis 8edis !. Staphylococus scalded skin syndrome
2. Syok septik 34. R3+A5A) KESEHA)AN )ERDAHULU
!. %enyakit yang pernah dialami
8/18/2019 Asuhan Keperawatan S4
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-s4 10/22
a.%re natalSariawan
b. 3ntra natal'ahir spontan di bidan dengan ' !F## gr. 'ahir langsungmenangis spontan
c.%ost natal
ondisi bayi ' 2F## gram.2. ecelakaan (ayi?anak)
lien tidak pernah mengalami kecelakaan atau trauma apapunsetelah lahir
4. Bperasi (enis dan @aktu) lien tidak pernah mengalami operasi apapun
=. %enyakit kronis?akut lien tidak ada riwayat penyakit 3g 1 :e&ropati dan ipoplasirenal (s)
". 3munisasi C6 0idak 3munisasiCampak 0idak 3munisasiD%0 0idak 3munisasi
epatitis 0idak 3munisasi%olio 0idak 3munisasi
4. R3+A5A) KESEHA)AN KELUAR2A !. %enyakit yang pernah diderita keluarga 1yah dan ibu klien tidak pernah menderita sakit S=
2. 'ingkungan rumah dan komunitasklien tinggal bersama ibu dan bapak serta orang tua daribapaknya klien, klien tinggal di lingkungan pedesaan.
4. %erilaku yang mempengaruhi kesehatanlien mendeskripsikan sehat dan sakit ketika anaknya atauanggota keluarganya sudah mengalami sakit, setelah itu dibawake bidan terdekat.
=. %ersepsi keluarga terhadap penyakit anakSakit yang dialami klien karena sariawan.
43. POLA NU)R3S3<ME)A=OL3K
3temDeskripsi
Di umah Di umah Sakit enis diet? makanan?omposisi menu
1S3?S7 1S3?S7
7rekuensi? pola ila 8enangis F I 4# cc (2=# cc)%orsi? jumlah
! piring nasi
! porsi yangdiberikan umah
Sakit erdasarkanhitungan tim 6iJi
%antangan 0idak ada 0idak ada
8/18/2019 Asuhan Keperawatan S4
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-s4 11/22
%eningkatan?%enurunan ;bulan terakhir
1da 1da
Sukar menelan 1da masalah dalammenelan
1da masalah dalammenelan
433. POLA EL3M3NAS3
3temDeskripsi
di umah di umah Sakit17rekuensi? pola
4 sehari 4 sehari (popok)
onsistensi 'unak 'unak @arna? bau uning uningesulitan 0idak ada kesulitan 0idak ada kesulitan>paya mengatasi - -1 7rekuensi? pola
Sering Sering
onsistensi Cair Cair@arna? bau uning jernih uning jernihesulitan 0idak ada kesulitan 0idak ada kesulitan>paya mengatasi 0idak ada 0idak adaalance cairan - -
4333. R3+A5A) PER)UM=UHAN DAN PERKEM=AN2AN saat ini 2.F## g (K") 0 saat ini =F cm usia ! bulan (K!)
lahir !.F## g 0ahap %erkembanganSulit die+aluasi
0ahap %erkembangan %sikoseualSulit die+aluasi
3>. 2ENO2RAM
Keterangan * laki - laki
perempuan
pasien
tinggal serumah
8/18/2019 Asuhan Keperawatan S4
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-s4 12/22
>. PEMER3KSAAN F3S3K !. eadaaan umum
esadaran Compos
8entis6CS =,",;0D #?"#mmg
:adi !=F?menit
Suhu 4F."o
C == ?menit
epala ambut lebat, warna hitam, distribusi rambut
menyebar dan merata, luka (-) 0horak simetris, s! s2 normal, tidak ada napas tambahan. 8ata Simetris,anemis -L-, sklera putih, pupil isokor dan
rangsangan terhadap cahaya (M), idung simetris, sinusitis (-), perdarahan (-), mokula
ekskoriasi (M) di wajah 8ulut dan 0enggorokan mukosa bibir kering, warna
kemerahan, mokula ekskoriasi (M) di wajah dan leher 0elinga simetris detra sinistra, nyeri tekan (-) 'eher nadi carotis teraba, posisi trachea simetris, tidak
distensi +ena jugularis, mokula ekskoriasi (M) di leher. 1nus eritema eritema eks&oliati& dan area perional.
2. Dada3nspeksi
entuk thorak :ormal chest, retraksi intercosta (-)atuk (-)
%alpasi :yeri tekan (-) Hocal &remitus 0idak dilakukan%erkusi -?-
1uskultasi %aruSuara :a&as DeskripsiN ronkial -N ronko+esikuler -N Hesikuler -Suara >capan - -ronkoponi?%ectoryloOuy?/gophoni
- -
Suara 0ambahanales? honchi?@heeJing? %leural7riction
honchi- -- -- -
@heeJing- -- -- -
%emeriksaaan antung3nspeksi dan %alpasi %rekordium
8/18/2019 Asuhan Keperawatan S4
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-s4 13/22
1rea 1orta-%ulmonum %ulsasi 0idak 1rea tricuspid-Hentrikelkanan
%ulsasi 0idak
'etak 3ctus Cordis 3CS " 8idcla+icula sinistra, teraba%erkusiatas jantung 3CS 33 Sternalis kiri-kanan
3CS 3H Sternalis kiri3CS 3H mid kla+ikula kiri3CS 333 sternalis kiri
Suara Dullnes 1uskultasiunyi antung 3 -unyi antung 33 -unyi antung 333 -unyi antung 3H -eluhan 0idak ada
4. %unggung 'esi (-), 8assa (-)=. 8amae dan aial enjolan?massa (-) :yeri tidak 1da". 1bdomen
3nspeksi 'esi (-), Scar (-), 8assa (-), Distensi(-), 1sites (-) 1uskultasi ising >sus (M)%alpasi Scibala (-), %embesaran ati dan 'impa (-)%erkusi 0impani'ain-lain 0idak ditemukan massa, residu jernih
;. 6enetalia
%engkajian Data?6ejala Deskripsi3nspeksi 'esi (-),8assa (-) Distensi
(-)0idak ada iritasi
%alpasi :yeri tekan 0idak 1da 0idak terdapat nyeritekan
eluhan 0idak 1da 0idak ada
5. /kstremitas
1tas 'esi (-), Scar(-), ontraktur (-),De&ormitas(-), /dema(-), :yeri (-), Clubbing fnger (-)
1kral hangat, C0 K 2 detik 0erpasang plak in&uspada tangan kiri
awah 'esi (-), Scar (-), ontraktur (-), De&ormitas (-),/dema (-), :yeri (-), %teki (-)
1kral hangat, C0 K 2 detik
ekuatan Btot
/dema (-)= =
= =6CS =,",;
8/18/2019 Asuhan Keperawatan S4
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-s4 14/22
F. 8etabolisme?integument>'30
@arna 8erah(M)Sianotik(-)Suhu angat
0urgor aik, C0 K 2Detik /dema (-)8emar (-)emerahan (-)%ruritus (-)%teki (-)
. :eurosensori%upil isokoreakti& terhadap cahaya
kanan dan kirie9ek-re9eke9ekfsiologisiceps M2 M20riceps M2 M2ernig M2 M2 1chiles M2 M2
e9ekpatologisoPman?0rommer -
-
Chaddok- -Bppenheim -
-6ordon -
-Scae&r -
-
8/18/2019 Asuhan Keperawatan S4
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-s4 15/22
8enoleh (M)
- :!- :33- :333- :3H
- :H- :H33 Sulit die+aluasi- :H333- :3I- :I- :I3- :I33
%rogram terapi 0gl. !! :o+ember 2#!"B2 :asal Canul 2 lpm
3n&us C: !# $ !F# cc? 2= jam 5," Q?jam3+ Dobutamin " mcg?4?mt (!!###) kecepatan #,R?jam3+ Cloacillin = 5# mg3+ %aracetamol 2,F mg, = !?4 cth3+ 8etamiJole 4# mgDiet 1si?S& F 4# cc
>3. Pe$eri#saaan penun8ang
Laboratorium pada tanggal 11 November 2015
JENIS
PEMERIKSAAN
HASIL SATUAN NILAI NORMAL
HEMATOLOGI
Hemoglobin (HGB) 9,50 g/dL 13,!1","#ritro$it (%B&) 2,9 10'/L ,0!5,5Leuo$it (*B&) 9,05 103/L ,3!10,3Hematorit 2','0 + 0!"
rombo$it (-L) 39 103/L 12!2.& 0,50 L 0!93.&H 32,30 -g 2"!31.&H& 35,"0 g/dL 32!3'
%* 1',90 + 11,5!1,5-* 10,9 L 9!13.- 10,2 L ",2!11,1-!L&% 25," + 15,0!25,0-& 0,3' + 0,150!0,00Hitung eni$
• #u$ino4l 10,1 + 0!
• Ba$o4l 0,2 + 0!1
• Neutro4l 1',' + 51!'"
• Limo$it 5',0 + 25!33
•
.ono$it1",1 + 2!5
• Lain!lain !
KIMIA KLINIK
8/18/2019 Asuhan Keperawatan S4
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-s4 16/22
FAAL HATI
6/6G7 15 u/L 0!0L/6G- 1 u/L 0!1lbumin 2,93 g/dL 3,5!5,5METABOLISME
KARBOHIDRAT
Gluo$a ara8
6eatu
"' mg/dL :200
FAAL GINJAL
;reum 2,00 mg/dL 1','!,5<reatinin 0,23 mg/dL :1,2ELEKTROLIT
<al$ium (=a) , mg/dL ",'!11,0-8o$por 0,23 mg/dL :1,2INFLAMASI
• &%- uantitati 5,3 .g/dL : 0,3
ELEKTOLIT SERUM
Natrium (Na) 13 mmol/L 13'!15<alium (<) ,' mmol/L 3,5!5,0<lorida (&l) 109 mmol/L 9!10'IMUNOSEROLOGI
TEST LAIN
-ro=al=itonin 0,2' .g/ml :0,5 %e$io
renda8 untu
teradin>a $ep$i$
berat, ?2 %e$io
inggi untu
teradin>a $ep$i$
berat atau $>o
$ep$i$
Laboratorium pada tanggal 11 November 2015
JENIS PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI NORMAL
KIMIA KLINIK
nali$a Ga$ ara8
-pH ",12 ",35!",5
- p&72 1,5 mmHg 35!5
- p72 1,3 mmHg 0!100
- Biarbonat
(H&73)
12," mmol/L 21!2
- <elebi8an Ba$a
(B#)
!15, mmol/L (!3)!(@3)
- 6atura$i 72 '0,' + ?95
- Hb 22,0 g/dL$am Latat mmol/L ara8 venaA
0,5!2,2ara8 arteriA
8/18/2019 Asuhan Keperawatan S4
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-s4 17/22
0,5!1,'
- 6u8u 3" o&
8/18/2019 Asuhan Keperawatan S4
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-s4 18/22
>33. ANAL3S3S DA)A
No.
Data Etio!ogi Diagnosa
! DS 3bu klien
mengatakan pertama kalianaknya mengalamisariawanDB
• @arna kemerahanpada @ajah
• 8okula ekskoriasi(M) di wajah.
• 8okula ekskoriasi(M) di leher
•
/ritema eritemaeks&oliati& danarea perional.
elembaban ulit
eaksi 0oksin dariStaphylococusScalded Skin
syndrome
toksin eks&oliati& 1 dan (/01 dan /0
ulit menjadi lepuhdan kemerahan
erusakanintegritas kulit
erusakan
integritas kulit(00')
2 DS • apak klien
mengatakan badananaknya panas
DB• 0D #?"# mmg• == ? menit• Suhu 4F, " oC• :adi !=F?menit• 0erapi
3+%aracetamol 2,Fmg, = !?4 cth.
• 0erapi 3+8etamiJole 4# mg
• ulit kemerahan• 0ubuh pasien
teraba hangat• Dehidrasi
%enyakit
0oksik yangmempengaruhi pusat
pengaturan suhu yaituhypothalamus.
0oksin dilepas olehbakteri yang
dihasilkan daridegenerasi jaringan
tubuh
tejadinya in&eksi
Demam?ipertermia
ipertermia(####5)
8/18/2019 Asuhan Keperawatan S4
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-s4 19/22
>333. PR3OR3)AS D3A2NOSA KEPERA+A)AN
)angga! Diagnosa Prioritas!!-!!-2#!"
erusakan intregritas kulitberhubungan dengan kelembapan
kulit.
3
!!-!!-2#!"
ipertermia berhubungan denganpenyakit
333
>34. 3N)ER4ENS3 KEPERA+A)AN
No.
D?
)angga!
NO& N3&
3 !!:o+ember !!2#!"
0ujuanSetelah dilakukan tindakankeperawatan selama 22= jamintegritas kulit membaikdengan kriteria hasil
• 3ntegritas kulit yang baik bisadipertahankan
•0idak ada luka atau lesi padakulit
•8empunyai kulit yang utuh•8enunjukan rutinitas
perawatan kulit yang e&ekti& •Suhu ekstremitas hangat•0ingkat sensasi dan warna
kulit normal
Monitor . integritas kulit
terutama padadaerah yangtertekan
,. pantau adanyairitasi pada kulit
6. pantau nilai labalb, , t, asamurat, >:, guladarah
Mandiri!. %ertahankan kulit,
pakaian dan linen
tetap bersih dankering2. eri krem
pelembab4. 8obilitasi pasien
tiap 2 jam=. %asang matras anti
decubitus". eri massage pada
area yang tertekan,kemerahan oadasetiap perubahan
posisi;. antu gerak akti&
dan pasi& 5. 'indungi dari
kontaminas urin,&esesm plester yangberlebih
F. eri pakaian yanglembut, tidak ketat,sirkulasi udara baik
Pendidi#an#esehatan
8/18/2019 Asuhan Keperawatan S4
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-s4 20/22
8/18/2019 Asuhan Keperawatan S4
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-s4 21/22
dan area anus.;. 8emobilitasi pasien tiap 2 jam.5. 8asang matras anti decubitusF. 8emberi massage pada area yang
tertekan, kemerahan pada setiapperubahan posisi
. 8embantu gerak akti& dan pasi& !#.8indungi dari kontaminas urin,
&esesm plester yang berlebih!!.8emeri pakaian yang lembut, tidak
ketat, sirkulasi udara baik
Pendidi#an #esehatan!. 8engin&ormasikan tentang tujuan
dan man&aat tindakan keperawatan.olaborasi!. erkolaborasi 0im giJi memberikan
Diet 1S3?S7 F 4# cc.
abu, !! 1gustus 2#!"!;.##
33 . 8engecek dan mencatat 00H.,. 8emantau hidrasi (mis,. 0urgor,mukosa bibir)
6. 8emantau suhu tubuh basal secaraterus menerus
0. 8emantau suhu setiap 2 jam./. 8emantau warna kulit dan suhu1. erkolaborasi pemberian
antipiretik , 3+ %aracetamol 2,Fmg, = !?4 cth
9. 8enggunakan waslap dingin padaaksila, kening, leher dan lipat paha.
:. 8enganjurkan asupan cairan oral 1si tetap diberikan
>43. E4ALUAS3
)angga! (a$
No. D? E@a!uasi Para
'
abu, !!:o+ember
2#!"2#.4#
3 S * <O *
• > lemah• @arna kulit 8erah• 8asih tampak ada lepuhan di
bagian mukosa bibir A * 8asalah teratasi sebagianP * 'anjutkan inter+ensi8onitor !-48andiri =-;, F-!#%endidikan kesehatan !
olaborasi !abu, !!
:o+ember33 S *
O *
8/18/2019 Asuhan Keperawatan S4
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-s4 22/22
2#!"2#.4#
• 3bu klien mengatakan kliensudah tidak panas lagi.
• Suhu tubuh klien menurun dari4F," GC menjadi 4; GC
• :adi !4# ?menit A * 8asalah teratasi
P * entikan inter+ensi
Da'tar Pusta#a
:anda 3nternasional. (2#!2). Diagnosis Keperawatan 2012-2014.
/6C akarta
'adhani S, obbie S, 6arratt C, Chapple DS, oannou C', /+ans @. Development and Evaluation of Detection System for Staphylococcal Efoliative !oin a "esponsi#le for ScaldedSkin Syndrome. Clin 8icrobiol. 2##!* 4 2#"#-"=
essica im, 8D, et all. 2#!2. Dermatologic $anifestations of
Staphylococcal Scalded Skin Syndrome. ournal o& Cited at http??emedicine.medscape.com?article?!#"442"-o+er+iew on:o+ember !" , 2#!" !## @3
endra dr. dkk. (2#!!). %lmu &enyakit Kulit dan Kelamin. akarta adan %enerbit 7 >3