asuhan keperawatan pada ny j dengan katarak

Upload: ika-oktavia

Post on 03-Mar-2016

19 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

jhkdejbgfgjhebgfjhebgfegfbkuybgfkurbgfkuyhbugrugjrehhfefdieejielhrierjlijlilthiewrhwiuhreuhruuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuulhrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrruheufnnnnnnnnnnnnnugrejhtkureh4ekhruhteruhtrkhturkuhuihkuhgreujhgerufhburekhfr4ewilhefuihwiefwhfiehiuehfiuewhfluielhwhfeuihiurehfehfehfiluehf

TRANSCRIPT

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.J DENGAN KASUSKATARAK DI INSTALASI RAWAT INAP MATARUMAH SAKIT Dr. MOHAMMAD HOESINPALEMBANG

Disusun Oleh : Kelompok : 1Nama Kelompok :1. Sandi2. Miko Muhamad Nanter 3. Mukhtar Habibi4. Sumiarti5. Teti Herda Mulyani6. Hofisah7. Nyayu Fitri Yuniami8. Eka Sepriani9. Yoka Sari Selviana10. Beni Eko Saputra11. Fitri Yani12. Ali Hartono13. Endri Gunawan

AKADEMI KEPERAWATAN PEMBINA PALEMBANG2009LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Teori1. Definisi Katarak adalah istilah kedokteran untuk setiap keadaan kekeruhan yang terjadi pada lensa mata yang dapat terjadi akibat hidrasi (penambahan cairan lensa), denaturasi protein lensa atau dapat juga akibat dari kedua-duanya. Biasanya mengenai kedua mata dan berjalan progresif. Katarak menyebabkan penderita tidak bisa melihat dengan jelas karena dengan lensa yang keruh cahaya sulit mencapai retina dan akan menghasilkan bayangan yang kabur pada retina. Jumlah dan bentuk kekeruhan pada setiap lensa mata dapat bervariasi.2. EtiologiSebagian besar katarak terjadi karena proses degeneratif atau bertambahnya usia seseorang. Usia rata-rata terjadinya katarak adalah pada umur 60 tahun keatas. Akan tetapi, katarak dapat pula terjadi pada bayi karena sang ibu terinfeksi virus pada saat hamil muda. Penyebab katarak lainnya meliputi :1. Faktor keturunan. 1. Cacat bawaan sejak lahir. 1. Masalah kesehatan, misalnya diabetes. 1. Penggunaan obat tertentu, khususnya steroid. 1. gangguan metabolisme seperti DM (Diabetus Melitus) 1. gangguan pertumbuhan, 1. Mata tanpa pelindung terkena sinar matahari dalam waktu yang cukup lama. 1. Rokok dan Alkohol 1. Operasi mata sebelumnya. 1. Trauma (kecelakaan) pada mata. 1. Faktor-faktor lainya yang belum diketahui.3. Tanda dan Gejala Semua sinar yang masuk ke mata harus terlebih dahulu melewati Lensa. Karena itu setiap bagian lensa yang menghalangi, membelokkan atau menyebarkan sinar bisa menyebabkan gangguan penglihatan. Beratnya gangguan penglihatan terganggu kepada lokasi dan kematangan katarak, katarak berkembang secara bertahap.Gangguan penglihatan lensa berupa : Kesulitan melihat pada malam hari Melihat lingkaran di sekeliling cahaya atau cahaya terasa menyilaukan. Penurunan ketajaman penglihatan ( Bahkan pada siang hari ) Penglihatan ganda pada salah satu mata.Kadang katarak menyebabkan pembengkakan lensa dan peningkatan tekanan di dalam mata, yang bisa menimbulkan rasa nyeri. 4. Penatalaksanaan Satu-satunya pengobatan adalah dengan cara pembedahan ,yaitu lensa yang telah keruh diangkat dan sekaligus ditanam lensa intraokuler sehingga pasca operasi tidak perlu lagi memakai kaca mata khusus (kaca mata aphakia). Setelah operasi harus dijaga jangan sampai terjadi infeksi.Pembedahan dilakukan bila tajam penglihatan sudah menurun sedemikian rupa sehingga mengganggu pekerjaan sehari-hari atau bila telah menimbulkan penyulit seperi glaukoma dan uveitis.Tekhnik yang umum dilakukan adalah ekstraksi katarak ekstrakapsular, dimana isi lensa dikeluarkan melalui pemecahan atau perobekan kapsul lensa anterior sehingga korteks dan nukleus lensa dapat dikeluarkan melalui robekan tersebut. Namun dengan tekhnik ini dapat timbul penyulit katarak sekunder. Dengan tekhnik ekstraksi katarak intrakapsuler tidak terjadi katarak sekunder karena seluruh lensa bersama kapsul dikeluarkan, dapat dilakukan pada yang matur dan zonula zinn telah rapuh, namun tidak boleh dilakukan pada pasien berusia kurang dari 40 tahun, katarak imatur, yang masih memiliki zonula zinn. Dapat pula dilakukan tekhnik ekstrakapsuler dengan fakoemulsifikasi yaitu fragmentasi nukleus lensa dengan gelombang ultrasonik, sehingga hanya diperlukan insisi kecil, dimana komplikasi pasca operasi lebih sedikit dan rehabilitasi penglihatan pasien meningkat. 5. Pencegahan Pencagahan utama adalah mengontrol penyakit yang berhubungan dengan katarak dan menghidari faktor-faktor yang mempercepat terbentuknya katarak. Menggunakan kacamata hitam ketika berada di luar ruangan pasa siang hari bisa mengurangi jumlah sinar ultaviolet yang masuk kedalam mata.

B. Tinjauan Kasus1. Pengkajian 1. Identitas Klien dan Penanggung Jawab a. Identitas Klien Nama : Ny J Umur : 50 tahunJenis kelamin : PerempuanAgama : IslamPendidikan : SMPPekerjaan : IRTAlamat : Pasar Tanjung Agung Dusun I Darat ulu No.9 Kec. Semendo Muara Enim Tanggal MRS: 25 November 2009Tanggal Pengkajian: 26 November 2009 No. Rekan medic: 04.71.81 Diagnosa : Katarakb. Identitas Penanggung Jawab Nama : Tn Z Umur : 55 tahunJenis kelamin : Laki-lakiAgama : IslamPekerjaan : PNSAlamat : Pasar Tanjung Agung Dusun I Darat ulu No.9 Kec. Semendo Muara Enim Hub. Keluarga : Suami2. Riwayat Penyakit a. Keluhan Utama Klien mengeluh pandangan kabur / tidak jelas, seperti terdapat kabut menghalangi penglihatanya.b. Riwayat penyakit sekarangLima hari sebelum datang ke RS, klien mengelu pandangan kabur, dapat melihat dobel pada satu mata, Lensa mata berubah menjadi buram seperti warna susu, memerlukan pencahayaan yang terang untuk dapat membaca.c. Riwayat penyakit masa laluKlien tidak perna mengalami penyakit sebelumnya.d. Riwayat penyakit keluargaDalam keluarga klien tidak ada yang menderita penyakit seperti yang di alami oleh klien.3. Riwayat PsikologisKlien mengharapkan cepat sembuh4. Riwayat SosialHubungan dengan keluarga : BaikHubunga dengan orang lain : BaikHubungan dengan lingkungan tempat tinggal : BaikMasalah : Tidak ada5. Aktivitas Sehari-haNoAktivitasSMRSMRS

1 Pola Nutrisia. Makan - Frekuensi - Jenis - Masalahb. Minum - Frekuensi - Masalah

3 x Sehari Nasi + lauk Tak

7-8 Gelas/hari - Tak

3 x Sehari Nasi + lauk Tak

7-8 Gelas/hari - Tak

2 Pola Eliminasia. BAB - Frekuensi - Warna - Masalahb. BAK - Frekuensi - Warna - Masalah

2x / hari Kuning Tak

3-5 x / hari Kening Jernih - Tak

1x / hari Kuning Tak

3-5 x / hari Kening Jernih - Tak

3 Pola Istirahat dan Tidur - Malam - Siang - Masalah 6-8 jam / hari 1-2 jam / hari - Tak 6-8 jam / hari 1-2 jam / hari - Tak

4Pola Hygiene - Frekuensi mandi - Frekuensi Gosok gigi -Frekuensi cuci rambut - Frekuensi ganti pakaian - Masalah 2x / hari 2x / hari- 2x / hari- 2x / hari - Tak 2x / hari 2x / hari- 2x / hari- 2x / hari - Tak

5Pola aktivitas - Kegiatan - Masalah Semua aktivitas klien dilakukan secara mandiri Tak Semua aktivitas klien dibantu perawat dan keluarga Tak

6. Pemeriksaan Fisik a. Keadaan umum : Tampak Sakit b. Kesadaran : Compos Mentisc. TTV - RR: 20x / Menit - TD: 130/90 mmhg - Nadi: 80x / menit - Temp : 36,5 oC d. Kepala- bentuk: Oval- Rambut: Hitam- Kebersihan: Bersihe. Mata- Kelengkapan: Lengkap- Simetris: Ya- Lensa: Berkabut- Pupil: Isokor- Penglihatan : Kurang Baik- Sclera: Hyperemis- Konjungtiva : Anemis- Kornea : Hyperemisf. Hidung- Bentuk : Simetris- Penciuman : Baikg. Mulut - Bibir : Simetris- Gigi : Ada Karies- Lidah : Kotorh. Telinga- Bentuk: Simetris- Pendengaran: Baik- Kebersihan: Cukup- Alat bantu dengar : Taki. Leher- Bentuk : Simetris- Vena Jugularis : Tak ada distensi- Kelenjar Tyroid : Takj. Dada- Bentuk: Simetris- Palpasi: Tak teraba benjolan- Kelainan : Takk. Abdomen- Bentuk : Simetris- Palpasi: Tak ada pembesaran hepar- Auskultasi: Bising usus- Kelainan : Tak

7. Therapy Sebelum Operasi 1. Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan. 2. Bersihkan sekitar mata bola mata dengan kapas steril atau kasa yang dibasahi dengan air Stril atau air salin normal. 3. Teteskan obat mata sesuia dengan resep dokter dan pada saat meneteskan dudukkan dan Kepala condong.C. Analisa DataNoData PenunjangKemungkinan PenyebabMasalah

1DS:- Kelien menyatakan nyeri pada bola mata

DO:- Expresi Wajah Pasien tampak meringis menahan rasa sakitPembengkakan lensa dan peningkatan tekanan intra okuler di dalam mata---nyeri

Nyeri

2

DS :-Pasien mengatakan kedua matanya kabur

DO :-Pada pemeriksaan snellen kedu mata kabur-Karena hyperemis

Penumpukan pada protein lensa--gangguan pemeriksaan sensorik--penglihatan menurun

Gangguan penglihatan

3DS :-Klien tampak gelisa-Klien tidak bisa tidur

DO :-klien malu berbicara dengan orang lain-Klien menutup matanyaketika bertemu dengan orang lainKarena adanya penumpukan protein yang menyebabkab kekeruhan pada lensa/mata menjadi kotor, sehingga klien malu bertemu dengan orang lain, dan menarik diri pada saat interaksi social.

Gangguan menarik diri

7. Prioritas Masalah 1. Gangguan nyeri berhubungan dengan perkembangan lensa dan peningkatan tekanan di dalam mata. 2. Gangguan penglihatan berhubungan dengan penumpukan prokin pada mata. 3. Gangguan menarik diri berhubungan dengan tidak menerima kondisi mata.

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN NY J DENGAN KATARAKDI INSTALASI RAWAT INAP MATA RSMH PALEMBANGNama : Ny JDiagnosa medis : KatarakUmur : 50 tahunNo. Med Rec: 04.71.81

NoTanggal /PukulDoagnosaKeperawatanPerencanaanTanggal / PukulImplementasiTanggal /PukulEvaluasi

TujuanIntervensiRasionalisasi

126-11-09Pukul 09.00 wibNyeri berhubungan dengan pembengkakan lensa dan peningkatan tekanan di dalam mataDO :-Expresi wajah pasien tampak meringis menahan sakitDS :-Klien mengatakan nyeri pada bola mataTujuan jangka panjang:-nyeri hilang

Tujuan jangka pendek:Dalam waktu 2x24 jam-Eksperisi wajah menahan nyeri (-)-nyeri pada bola mata (-)-Kaji skala nyeri

-Kalaborasi dengan dokter-Dengan mengkaji skala nyeri dapat diketahui tingkat nyeri

-Obat2tan dapat merangsang langsung saraf meningkatkan ambang nyeri: nyeri (-)26-11-09Pukul 12.00 wib-Skala nyeri (0-10)Nyeri pada angka 7 dgn menekan bagian nyeri

-Memberi obat analgesic sesuai dgn order dokter-ketarolax 1 amp 3x1 hari27-11-09Pukul12.00 wibS : nyeri (-) dg skala 5

O : Ekpresi Wajah Tidak lagi Meringis

A : Tujuan Tercapai Sebagian

P : Intervesi di Lanjutkan

2

26-11-09Pukul 09.00 wibGangguan menarik dari berhubungan dengan tidak menerima kondisi makanDS :-Klien tampak gelisa-Klien tidak bisa tidurDO :-Klien malu berbicara dengan orang lain-Klien menutup matanya ketika bertemu dengan orang lain Tujuan jangka panjang :Klien dapat berintekraksi kembali dengan orang-orang di sekitar

Tujuan jangka pendek :Dalam waktu 2x24 jam-Kegelisahan Klien (-)-Klien tidak bisa tidur dengan nyaman-Jalin hubungan baik dengan klien

-Berikan penjelasan tentang kondisi dan gangguan yang terjadi pada mata klien-dengan menjalin hubungan baik dengan klien diharapkan klien tidak merasa asing

-Dengan menjelaskan kondisi dan gangguan yang terjadi pada mata klien diharapkan dapat menerima keadaannya26-11-09Pukul 12.00 wib-Mengajak klien mengobroltentang sederhana, sehingga klien tidak merasa asing dan dapat berinteraksi sosial dengan orang lain

-Menjelaskan pada klien tentang penyakit yang di alaminya28-11-09Pukul 12.00 wibS : Klien Dapat Berinteraksi Kembali dgn Orang2 di Sekitar

O : Klien bisa Tidur

A : Tujuan Tercapai Sebagian

P : Intervensi di lanjutkan

326-11-09Pukul 09.00 wib

Gangguan penglihatan berhubungan dengan gangguan penerimaan sensorikDS :-Pasien mengatakan kedua belah mata kaburDO :-Pada pemeriksaan snella kedua mata kabur-Kornea HyperemisTujuan jangka panjang :-penglihatan baik

Tujuan jangka pendek :Dalam waktu 2x24 jam-Ketajaman kedua bola mata dapat ditingkatkan-kaji sejauh mana penglihatan pasien

-Beri terapi khusus kedua belah mata

-laksanakan pembedahan ekstraksi katarak-Dengan mengkaji penglihatan pasien maka dapat diukur jarak pandang pasien

-Dengan memberikan terapi khusus diharapkan dapat meningkatkan ketajaman penglihatan pasien

Obat-obatan dapat merangsang syaraf mata26-11-09Pukul 12.00 wib-memberikan pengamatan berapa jauh penglihatan pasien

-Lakukan pembedahan ekstraksi katarak

-Memberikan obat tetes mata dan vitamin atau antioksidan sesuai dengan order Dokter 29-11-09Pukul 12.00 wibS : penglihatan Membaik

O : Ketajaman Mata Meningkat

A : Tujuan Tercapai Sebagian

P : Intervensi Dilanjutkan