asuhan keperawatan pada ny. u dengan hipertensi _ stnj

34
Menu stnj Just another WordPress.com site Asuhan keperawatan pada Ny. U dengan hipertensi ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN NY.U DENGAN GANGGUAN SISTEM KARDIOVASKULAR: HIPERTENSI DI RUANG MELATI YARSI TASIKMALAYA TANGGAL 8-9 APRIL 2011 MAKALAH Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas kelompok Praktek kerja lapangan Pada program keahlian ilmu keperawatan Disusun oleh: SITI NURJANAH SARAH SRI DAMAYANTI RISMA NOVALIA RIKA NUR FAUZIAH RINA FADILAH RIANI SRI LESTARI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN KESEHATAN BHAKTI KENCANA CIAWI 2011 KATA PENGANTAR Bismillahirrahmaanirrahim, Puji syukur kehadirat allah SWT. Atas karunia dan nikmatnya sehingga makalah yang berjudul “ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN NY.U DENGAN GANGGUAN SISTEM KARDIOVASKULAR: HIPERTENSI DI RUANG MELATI YARSI” dapat diselesaikan. Makalah ini ditujukan untuk memenuhi salah satu tugas kelompok praktek kerja lapangan pada program keahlian ilmu keperawatan. Dalam kesempatan ini, penyusun mengucapkan banyak terimakasih kepada: Bapak Eddi supriadi, SIP., SKM., M.Mkes., selaku ketua yayasan SMK BHAKTI KENCANA Ciawi; 1. Drs. Dadang Somantri, selaku kepala sekolah SMK BHAKTI KENCANA Ciawi; 2. Ibu Juanita F.Z, S.kep.Ners., selaku kepala program pendidikan (KAPRODI) keperawatan SMK KESEHATAN BHAKTI KENCANA Ciawi; 3. Bapak Deden Muhamad A.MD,Kep., selaku pembimbing akademis dari SMK KESEHATAN BHAKTI KENCANA Ciawi; 4. Bapak E. Permana selaku pembimbing lapangan YARSI; 5. Ibu Mimin Mintarsih, AMK., selaku kepala ruangan melati YARSI Tasikmalaya; 6. Seluruh rekan-rekan siswa program keahlian ilmu keperawatan SMK KESEHATAN BHAKTI KENCANA C iawi yang telah memberikan bantuan dan masukannya dalam penyusunan makalah ini. 7. Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini, oleh karena itu, kritik

Upload: frendirachmad

Post on 21-Oct-2015

57 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: Asuhan Keperawatan Pada Ny. U Dengan Hipertensi _ Stnj

Menu

stnjJust another WordPress.com site

Asuhan keperawatan pada Ny. U dengan hipertensi

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA KLIEN NY.U DENGAN GANGGUAN SISTEM KARDIOVASKULAR: HIPERTENSI DI RUANG MELATI YARSI

TASIKMALAYA TANGGAL 8-9 APRIL 2011

MAKALAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas kelompok

Praktek kerja lapangan

Pada program keahlian ilmu keperawatan

Disusun oleh:

SITI NURJANAH

SARAH SRI DAMAYANTI

RISMA NOVALIA

RIKA NUR FAUZIAH

RINA FADILAH

RIANI SRI LESTARI

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

KESEHATAN BHAKTI KENCANA CIAWI

2011

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmaanirrahim,

Puji syukur kehadirat allah SWT. Atas karunia dan nikmatnya sehingga makalah yang berjudul “ASUHANKEPERAWATAN PADA KLIEN NY.U DENGAN GANGGUAN SISTEM KARDIOVASKULAR: HIPERTENSI DIRUANG MELATI YARSI” dapat diselesaikan.

Makalah ini ditujukan untuk memenuhi salah satu tugas kelompok praktek kerja lapangan pada programkeahlian ilmu keperawatan.

Dalam kesempatan ini, penyusun mengucapkan banyak terimakasih kepada:

Bapak Eddi supriadi, SIP., SKM., M.Mkes., selaku ketua yayasan SMK BHAKTI KENCANA Ciawi;1.Drs. Dadang Somantri, selaku kepala sekolah SMK BHAKTI KENCANA Ciawi;2.Ibu Juanita F.Z, S.kep.Ners., selaku kepala program pendidikan (KAPRODI) keperawatan SMKKESEHATAN BHAKTI KENCANA Ciawi;

3.

Bapak Deden Muhamad A.MD,Kep., selaku pembimbing akademis dari SMK KESEHATAN BHAKTIKENCANA Ciawi;

4.

Bapak E. Permana selaku pembimbing lapangan YARSI;5.Ibu Mimin Mintarsih, AMK., selaku kepala ruangan melati YARSI Tasikmalaya;6.Seluruh rekan-rekan siswa program keahlian ilmu keperawatan SMK KESEHATAN BHAKTI KENCANAC iawi yang telah memberikan bantuan dan masukannya dalam penyusunan makalah ini.

7.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini, oleh karena itu, kritik

Page 2: Asuhan Keperawatan Pada Ny. U Dengan Hipertensi _ Stnj

dan saran kami harapkan demi perbaikan selanjutnya.

Akhirnya kami berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukannya.

Ciawi, 8 April 2011

Penyusun,

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………….

Latar Belakang……………………………………………..1.

Page 3: Asuhan Keperawatan Pada Ny. U Dengan Hipertensi _ Stnj

Ruang Lingkup………………………………………………2.Tujuan Penulisan…………………………………………….3.Metode Penulisan……………………………………………4.Sistematika Penulisan………………………………………..5.

BAB II TINJAUAN TEORITIS……………………………………….

Pengertian……………………………………………………1.Anatomi dan Fisiologi……………………………………….2.Klasifikasi……………………………………………………3.Etiologi………………………………………………………4.Patofisiologi………………………………………………….5.Factor predisposisi……………………………………………6.Pemeriksaan penunjang………………………………………7.Penatalaksanaan………………………………………………8.Konsep dasar asuhan keperawatan…………………………9.Analisa data…………………………………………………..10.Diagnose keperawatan………………………………………11.Perencanaan…………………………………………………12.Implementasi…………………………………………………13.Evaluasi………………………………………………………14.

BAB III TINJAUA KASUS………………………………………………

Pengakajian…………………………………………………..1.Pemeriksaan fisik…………………………………………….2.Pola aktivitas………………………………………………….3.Pemeriksaan penunjang………………………………………4.Analisa data…………………………………………………5.Diagnose keperawatan……………………………………….6.Perencanaan…………………………………………………..7.Implementasi…………………………………………………8.Evaluasi…………………………………………………………9.

BAB IV PEMBAHASAN…………………………………………………

BAB V PENUTUP

Kesimpulan…………………………………………………….1.Saran…………………………………………………2.

DAFTAR PUSTAKA

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang1.

Hipertensi adalah faktor risiko utama penyakit-penyakit kardiovaskular yang merupakan penyebabkematian tertinggi di Indonesia. Data penelitian Departemen Kesehatan RI menunjukkan hipertensi danpenyakit kardiovaskular masih cukup tinggi dan bahkan cenderung meningkat seiring dengan gaya hidupyang jauh dari perilaku hidup bersih dan sehat, mahalnya biaya pengobatan hipertensi, disertaikurangnya sarana dan prasarana penanggulangan hipertensi.

Stroke, hipertensi dan penyakit jantung meliputi lebih dari sepertiga penyebab kematian, dimana strokemenjadi penyebab kematian terbanyak 15,4%, kedua hipertensi 6,8%, penyakit jantung iskemik 5,1%, danpenyakit jantung 4,6% (Hasil Riskesdas 2007). Data Riskesdas 2007 juga disebutkan prevalensi hipertensi

Page 4: Asuhan Keperawatan Pada Ny. U Dengan Hipertensi _ Stnj

di Indonesia berkisar 30% dengan insiden komplikasi penyakit kardiovaskular lebih banyak padaperempuan (52%) dibandingkan laki-laki (48%).

Demikian pernyataan Ketua Perhimpunan Hipertensi Indonesia atau Indonesian Society of Hipertension(InaSH) Dr. Adre Mayza, Sp.S(K) saat Pers Conference The 3rd Scientific Meeting on Hypertension, Sabtu,28 Februari 2009, Hotel Ritz Carlton Jakarta. Prevalensi hipertensi yang tinggi terdapat baik pada populasilaki-laki maupun perempuan, di perkotaan ataupun di pedesaan, dimana semakin tinggi usia semakintinggi pula prevalensinya atau bertambahnya usia kemungkinan terkena hipertensi juga menjadi lebihbesar. Dr. Adre Mayza mengatakan, untuk menanggulangi masalah hipertensi yang semakin meningkat,Perhimpunan Hipertensi Indonesia (InaSH) yang terdiri dari para dokter spesialis mengadakanpertemuan rutin tahunan untuk membuat Konsensus (berupa buku saku) Penanggulangan Hipertensidan meningkatkan kemampuan dokter umum dalam penanggulangan hipertensi. Pertemuan kali inimerupakan ketiga kalinya yang dihadiri oleh sekitar 1700 orang dari seluruh Indonesia. Tema pertemuanini adalah “Menurunkan angka kematian dan kesakitan akibat penyakit kardiovaskular dan meningkatkankualitas hidup sebagai sasaran utama pengelolaan hipertensi”, tambah Dr. Adre Mayza. Menurut Dr.Adre Mayza, InaSH telah bekerjasama dengan Departemen Kesehatan RI untuk membangun sistempenanggulangan hipertensi yang terintegrasi secara holistik dari berbagai tingkat pelayanan danberbagai bidang spesialisasi. Selain itu, InaSH juga akan membuat pelatihan bagi dokter umum dalammendiagnosis hipertensi yang benar, membuat laporan, melakukan penelitian-penelitian dalam skalakecil maupun besar yang akan menjadi kredit poin untuk meningkatkan karir atau melanjutkanpendidikan.

Berdasarkan laar belakang dan data tersebut si atas, penulis berpendapat bahwa hipertensi masihmemerlukan berbagai penanganan secara konprehensif dan keikutsertaan klien dan keluarga sangatmembantu dalam upaya memperoleh derajat kesehatan yang optimal. Untuk itu, penulis inginmengetahui dan memahami lebih lanjut tentang penanganan/asuhan terhadap klien dengan “hipertensi”yang tersusun sebagai karya tulis/makalah dengan judul “Asuhan keperawatan pada klien Ny. Udengan gangguan sistem kardiovaskular : hipertensi di Ruangan Melati YARSI Daerah KabupatenTasikmalaya”.

B. Ruang Lingkup Penulisan1.

Ruang lingkup penulisan makalah ini terbatas pada pemberian asuhan keperawatan pada klien Ny. Udengan gangguan sistem kardiovaskular : hipertensi di Ruang Melati YARSI tasikmalaya meliputi tahappengkajian, perencanaan, diagnosa, implementasi, dan evaluasi.

C. Tujuan Penulisan1.1. Tujuan umum2.

Memahami dan menerapkan asuhan keperawatan terhadap klien dengan gangguan sistemkardiovaskular : hipertensi, secara komprehensipf meliputi aspek biopsikososio spiritual

2. Tujuan khusus1.

Melalui pendekatan proses keperawatan aspek biopsikososio spiritual diharapkan siswa mampu:

Mampu melaksanakan pengkajian terhadap klien dengan gangguan sistem kardiovaskular:hipertensi

1.

Mampu mendiagnosa keperawatan sesuai dengan prioritas masalah.2.Mampu membuat rencana tindakan dan rasional dalam praktek nyata sesuai dengan masalah yangdiprioritaskan.

3.

Mampu melaksanakan tindakan dalam praktek nyata sesuai dengan masalah yang telahdiprioritaskan.

4.

Mampu menilai dan mengevaluasi hasil dari tindakan yang telah dilaksanakan pada klienhipertensi.

5.

Mampu mendokumentasikan rencana tindakan asuhan keperawatan yang telah dilaksanakan.6.Mampu membahas kesenjangan yang terjadi antara teori yang diperoleh dengan studi kasus/penerapan di lapangan.

D. Metode Penulisan1.

7.

Metode yang digunakan adalah melalui pendekatan studi kasus, yaitu metode yang memberikangambaran terhadap suatu kejadian atau keadaan yang sedang berlangsung melalui proses keperawatan.Adapun teknik-teknik yang digunakan untuk memperoleh data dan informasi dengan cara:

Wawancara1.

Page 5: Asuhan Keperawatan Pada Ny. U Dengan Hipertensi _ Stnj

Penulis mengadakan wawancara dengan klien, keluarga, dan petugas kesehatan lain untuk mendapatkandata subjektif dari klien.

Studi Dokumentasi1.

Data-data yang dudapatkan dari rekam medis klien di ruangan, seperti catatan keperawatan, catatandokter, dan tim kesehatan lain.

Studi Kepustakaan1.

Untuk mendapatkan literatur dan tinjauan teoritis, baik mengenai konsep dasar penyakit maupunkonsep asuhan keperawatan.

Observasi1.

Melaksanakan asuhan keperawatan secara langsung pada klien dan mengamati langsung perubahan-perubahan yang terjadi untuk memperoleh data serat mencatat hal-hal penting termasuk pemeriksaanfisik

Pemeriksaan fisik meliputi:1.

Inspeksi adalah pemeriksaan fisik dilakukan dengan cara melihat apakah terdapat luka, adatidaknya hematom, dan lain-lain.Palpasi adalah pemeriksaan fisik dilakukan dengan cara meraba, yaitu apakah ada masa atau tidak.Perkusi adalah pemeiksaan fisik dilakukan dengan cara mengetuk dengan menggunakan reflekhammer.Auskultasi adalah pemeriksaan fisik dilakukan dengan mendengarkan dengan menggunakanstetoskop.

E. Sistematika Penulisan1.

Penulis membangi penulisan makalah ini dalam 5 Bab, yang terdiri dari:

Bab I : Pendahuluan, terdiri dari latar belakang masalah, tujuan penulisan, metode penulisan, danteknik pengumpulan data, serta sistematika penulisan.

Bab II : Tinjauan teoritis, yang terdiri dari konsep dasar yang terdiri dari definisi, anatomi danfisiologi, etiologi, manifestasi klinik, patofisiologi, penatalaksanaan medis, dan konsep dasar asuhankeperawatan.

Bab III : Tinjauan kasus, yang terdiri dari 5 tahapan proses keperawatan mulai dari pengakajian,dignosa keperawatan, perencanaan, implementasi dan evaluasi.

Bab IV : Pembahasan, yaitu berisi tentang kesenjanagn dari hasil yang didapatkan di lapangandengan teori yang ada, meliputi pengakajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi, danevaluasi.

Bab V : Penutup, berisi kesimpulan dan saran penulis terhadap hasil asuhan keperawatan padaklien Ny. U dengan gangguansistem kardiovaskular : hipertensi.

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Definisi1.

Hipertensi adalah peningkatan abnormal pada tekanan sistolik 140 mmHg atau lebih dan tekanandiastolic 120 mmHg (Sharon, L.Rogen, 1996).

Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHG dan tekanan darah diastoliclebih dari 90 mmHG (Luckman Sorensen,1996).

Hipertensi adalah suatu keadaan dimana terjadi peningkatan tekanan darah sistolik 140 mmHg ataulebih dan tekanan darah diastolic 90 mmHg ataulebih. (Barbara Hearrison 1997)

Hipertensi dikategorikan ringan apabila tekanan diastoliknya antara 95 – 104 mmHg, hipertensi sedang

Page 6: Asuhan Keperawatan Pada Ny. U Dengan Hipertensi _ Stnj

jika tekanan diastoliknya antara 105 dan 114 mmHg, dan hipertensi berat bila tekanan diastoliknya 115mmHg atau lebih. Pembagian ini berdasarkan peningkatan tekanan diastolic karena dianggap lebihserius dari peningkatan sistolik ( Smith Tom, 1995 ).

Berdasarkan definisi di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa hipertensi adalah suatu keadaandimana terjadi peningkatan tekanan darah sistolik 140 mmHg atau lebih atau tekanan darah diastolik 90mmHg atau lebih.

B. Anatomi dan Fisiologi hipertensi1.1. Anatomi

Jantung1.2.

Berukuran sekitar satu kepalan tangan dan terletak didalam dada, batas kanannya terdapat padasternum kanan dan apeksnya pada ruang intercostalis kelima kiri pada linea midclavicular.Hubungan jantung adalah:Atas- : pembuluh darah besarBawah- : diafragmaSetiap sisi : paru-Belakang : aorta desendens, oesophagus, columna vertebralis

Arteri1.

Adalah tabung yang dilalui darah yang dialirkan pada jaringan dan organ. Arteri terdiri dari lapisandalam: lapisan yang licin, lapisan tengah jaringan elastin/otot: aorta dan cabang-cabangnya besarmemiliki laposan tengah yang terdiri dari jaringan elastin (untuk menghantarkan darah untuk organ),arteri yang lebih kecil memiliki lapisan tengah otot (mengatur jumlah darah yang disampaikan padasuatu organ).

Meningkatnya tekanan darah di dalam arteri bisa terjadi melalui beberapa cara:

Jantung memompa lebih kuat sehingga mengalirkan lebih banyak cairan pada setiap detiknyaArteri besar kehilangan kelenturannya dan menjadi kaku, sehingga mereka tidak dapatmengembang pada saat jantung memompa darah melalui arteri tersebut. Karena itu darah padasetiap denyut jantung dipaksa untuk melalui pembuluh yang sempit daripada biasanya danmenyebabkan naiknya tekanan. Inilah yang terjadi pada usia lanjut, dimana dinding arterinya telahmenebal dan kaku karena arteriosklerosis. Dengan cara yang sama, tekanan darah juga meningkatpada saat terjadi “vasokonstriksi”, yaitu jika arteri kecil (arteriola) untuk sementara waktumengkerut karena perangsangan saraf atau hormon di dalam darah.Bertambahnya cairan dalam sirkulasi bisa menyebabkan meningkatnya tekanan darah. Hal initerjadi jika terdapat kelainan fungsi ginjal sehingga tidak mampu membuang sejumlah garam danair dari dalam tubuh. Volume darah dalam tubuh meningkat, sehingga tekanan darah jugameningkat.

Sebaliknya, jika:

Aktivitas memompa jantung berkurangArteri mengalami pelebaranBanyak cairan keluar dari sirkulasi

Maka tekanan darah akan menurun atau menjadi lebih kecil.Penyesuaian terhadap faktor-faktor tersebut dilaksanakan oleh perubahan di dalam fungsi ginjal dansistem saraf otonom (bagian dari sistem saraf yang mengatur berbagai fungsi tubuh secara otomatis).

Perubahan fungsi ginjal

Ginjal mengendalikan tekanan darah melalui beberapa cara:

Jika tekanan darah meningkat, ginjal akan menambah pengeluaran garam dan air, yang akanmenyebabkan berkurangnya volume darah dan mengembalikan tekanan darah ke normal.Jika tekanan darah menurun, ginjal akan mengurangi pembuangan garam dan air, sehingga volumedarah bertambah dan tekanan darah kembali ke normal.Ginjal juga bisa meningkatkan tekanan darah dengan menghasilkan enzim yang disebut renin, yangmemicu pembentukan hormon angiotensin, yang selanjutnya akan memicu pelepasan hormonaldosteron.

Page 7: Asuhan Keperawatan Pada Ny. U Dengan Hipertensi _ Stnj

Ginjal merupakan organ penting dalam mengendalikan tekanan darah; karena itu berbagai penyakit dankelainan pda ginjal bisa menyebabkan terjadinya tekanan darah tinggi.

Misalnya penyempitan arteri yang menuju ke salah satu ginjal (stenosis arteri renalis) bisa menyebabkanhipertensi.

Peradangan dan cedera pada salah satu atau kedua ginjal juga bisa menyebabkan naiknya tekanandarah.

Arteriol1.

Adalah pembuluh darah dengan dinding otot polos yang relatif tebal. Otot dinding arteriol dapatberkontraksi. Kontraksi menyebabkan kontriksi diameter pembuluh darah. Bila kontriksi bersifat lokal,suplai darah pada jaringan/organ berkurang. Bila terdapat kontriksi umum, tekanan darah akanmeningkat

Pembuluh darah utama dan kapiler1.

Pembuluh darah utama adalah pembuluh berdinding tipis yang berjalan langsung dari arteriol ke venul.Kapiler adalah jaringan pembuluh darah kecil yang membuka pembuluh darah utama.

Sinusoid1.

Terdapat limpa, hepar, sumsum tulang dan kelenjar endokrin. Sinusoid tiga sampai empat kali lebihbesar dari pada kapiler dan sebagian dilapisi dengan sel sistem retikulo-endotelial. Pada tempat adanyasinusoid, darah mengalami kontak langsung dengan sel-sel dan pertukaran tidak terjadi melalui ruangjaringan

Vena dan venul1.

Venul adalah vena kecil yang dibentuk gabungan kapiler. Vena dibentuk oleh gabungan venul. Venamemiliki tiga dinding yang tidak berbatasan secara sempurna satu sama lain.

2. Fisiologi1.

Jantung mempunyai fungsi sebagai pemompa darah yang mengandung oksigen dalam sistem arteri,yang dibawa ke sel dan seluruh tubuh untuk mengumpulkan darah deoksigenasi (darah yang kadaroksigennya kurang) dari sistem vena yang dikirim ke dalam paru-paru untuk reoksigenasi (Black, 1997)

C. Klasifikasi Dan Manifestasi Klinis1.

Klasifikasi Hipertensi hasil Konsensus Perhimpunan Hipertensi Indonesia

Kategori Systole (mmHg) Dan/atau Diastole(mmHg)

Normal <120 dan <80

Prehipertensi 120-139 Atau 80-89

Hipertensi tahap 1 140-159 Atau 90-99

Hipertensi tahap 2 >=160 Atau >=100

Hipertensi sistolterisolasi

>=140 Atau <90

Peninggian tekanan darah kadang-kadang merupakan satu-satunya gejala. Bila demikian, gejala barumuncul setelah terjadi komplikasi pada ginjal, mata, otak atau jantung. Gejala lain yang sering ditemukan

Page 8: Asuhan Keperawatan Pada Ny. U Dengan Hipertensi _ Stnj

adalah sakit kepala, epitaksis, marah, telinga berdengung, rasa berat ditengkuk, sulit tidur, mataberkunang-kunang dan pusing.

Selain itu manifestasi klinik pada penderita hipertensi adalah sebagia berikut:

Peningkatan tekanan darah > 140/90 mmHgSakit kepalaEpistaksisPusing / migrainRasa berat ditengkukSukar tidurMata berkunang kunangLemah dan lelahMuka pucatSuhu tubuh rendah

Kadang penderita hipertensi berat mengalami penurunan kesadaran dan bahkan koma karena terjadipembengkakan otak. Keadaan ini disebut ensefalopati hipertensif, yang memerlukan penanganan segera.

D. Etiologi1.

Pada umunya hipertensi tidak mempunyai penyebab yang spesifik. Hipertensi terjadi sebagai responpeningkatan cardiac output atau peningkatan tekanan perifer.

Namun ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya hipertensi:

Genetik: Respon nerologi terhadap stress atau kelainan eksresi atautransport Na.Obesitas: terkait dengan level insulin yang tinggi yang mengakibatkantekanan darahmeningkat.Stress Lingkungan.

Hilangnya Elastisitas jaringan dan arterisklerosis pada orang tua serta pelabaran pembuluh darah

Berdasarkan penyebabnya hipertensi dibagi menjadi dua golongan, yaitu:

Hipertensi Esensial/Hipertensi Primer: yang tidak diketahui penyebabnya, disebut juga hipertensiidiopatik. Terdapat sekitar 95% kasus. Banyak faktor yang mempengaruhinya seperti genetik,lingkungan, hiperaktivitas susunan saraf simpatis, sistem renin-angiotensin, defek dalam ekskresiNa. Peningkatan Na dan Ca intraseluler dan faktor-faktor yang meningkatkan resiko, seperti:obesitas, alkohol, merokok serta polisitemia.

1.

Hipertensi primer kemungkinan memiliki banyak penyebab; beberapa perubahan pada jantung danpembuluh darah kemungkinan bersama-sama menyebabkan meningkatnya tekanan darah.

Jika penyebabnya diketahui, maka disebut hipertensi sekunder. Pada sekitar 5-10% penderita hipertensi,penyebabnya adalah penyakit ginjal. Pada sekitar 1-2%, penyebabnya adalah kelainan hormonal ataupemakaian obat tertentu (misalnya pil KB).

Penyebab hipertensi lainnya yang jarang adalah feokromositoma, yaitu tumor pada kelenjar adrenalyang menghasilkan hormon epinefrin (adrenalin) atau norepinefrin (noradrenalin).

Kegemukan (obesitas), gaya hidup yang tidak aktif (malas berolah raga), stres, alkohol atau garam dalammakanan; bisa memicu terjadinya hipertensi pada orang-orang memiliki kepekaan yang diturunkan.Stres cenderung menyebabkan kenaikan tekanan darah untuk sementara waktu, jika stres telah berlalu,maka tekanan darah biasanya akan kembali normal.

Hipertensi Sekunder/Hipertensi Renal. Terdapat sekitar 5% kasus. Penyebab spesifiknya diketahuiseperti penggunaan esterogen, penyakit ginjal, hipertensi vaskular renal. Hiperaldosteronismeprimer dan sindrom cushing, feokromusitoma, koarktasio aorta, hipertensi yang berhubungandengan kehamilan dan lain-lain.

1.

Beberapa penyebab terjadinya hipertensi sekunder:

Penyakit GinjalStenosis arteri renalis

1.

Page 9: Asuhan Keperawatan Pada Ny. U Dengan Hipertensi _ Stnj

PielonefritisGlomerulonefritisTumor-tumor ginjalPenyakit ginjal polikista (biasanya diturunkan)Trauma pada ginjal (luka yang mengenai ginjal)Terapi penyinaran yang mengenai ginjal

Kelainan HormonalHiperaldosteronismeSindroma CushingFeokromositoma

2.

Obat-obatanPil KBKortikosteroidSiklosporinEritropoietinKokainPenyalahgunaan alkoholKayu manis (dalam jumlah sangat besar)

3.

Penyebab LainnyaKoartasio aortaPreeklamsi pada kehamilanPorfiria intermiten akutKeracunan timbal akut.

4.

E. Patofisiologi1.

Page 10: Asuhan Keperawatan Pada Ny. U Dengan Hipertensi _ Stnj

F. Faktor Predisposisi1.Factor yang tidak dapat diubah2.

Usia, jenis kelmin, RAS, riwayat TIA dan stroke, penyakit jantung koroner, fibrilasi atrium,heterozygote atau homozygote untuk homositinuria.

Factor yang dapat diubah1.

Hipertensi, Dm, hiperurisemia, merokok, pnyalahgunaan alcohol dan obat, kontrasepsi oral, Htmeningakat, bruit karotis asimtomatis dan displidemia.

G. Pemeriksaan penunjangPemeriksaan Laborat

i. Hb/Ht : untuk mengkaji hubungan dari sel-sel terhadap volumecairan(viskositas) dan dapat mengindikasikan factor resiko seperti : hipokoagulabilitas,anemia.

1.

ii. BUN / kreatinin : memberikan informasi tentang perfusi / fungsiginjal.

2.

iii. Glucosa : Hiperglikemi (DM adalah pencetus hipertensi)dapatdiakibatkan oleh pengeluaran kadar ketokolamin.

3.

iv. Urinalisa : darah, protein, glukosa, mengisaratkan disfungsi ginjaldanada DM.

4.

CT Scan : Mengkaji adanya tumor cerebral, encelopati5.

1.1.

Page 11: Asuhan Keperawatan Pada Ny. U Dengan Hipertensi _ Stnj

EKG : Dapat menunjukan pola regangan, dimana luas, peninggian gelombang P adalahsalah satu tanda dini penyakit jantung hipertensi.

6.

IUP : mengidentifikasikan penyebab hipertensi seperti : Batu ginjal,perbaikan ginjal.7.Photo dada : Menunjukan destruksi kalsifikasi pada area katup,pembesaran jantung.8.

H. Penatalaksanaan1.

Penatalaksanaan Non FarmakologisDietPembatasan atau pengurangan konsumsi garam. Penurunan BB dapat menurunkantekanan darah dibarengi dengan penurunan aktivitas rennin dalam plasma dan kadaradosteron dalam plasma.AktivitasKlien disarankan untuk berpartisipasi pada kegiatan dan disesuaikan denganbatasan medisdan sesuai dengan kemampuan seperti berjalan, jogging,bersepeda atau berenang.Penatalaksanaan FarmakologisSecara garis besar terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian ataupemilihan obat anti hipertensi yaitu:

Mempunyai efektivitas yang tinggi.Mempunyai toksitas dan efek samping yang ringan atau minimal.Memungkinkan penggunaan obat secara oral.Tidak menimbulakn intoleransi.Harga obat relative murah sehingga terjangkau oleh klien.Memungkinkan penggunaan jangka panjang.

Golongan obat – obatan yang diberikan pada klien dengan hipertensi sepertigolongan diuretic, golonganbetabloker, golongan antagonis kalsium,golongan penghambat konversi rennin angitensin.

I. Konsep dasar asuhan keperawatan1.1. Proses keperawatan2.

Proses keperawatan adalah dimana suatu konsep diterapkan dalam praktik keperawatan. Hal ini disebutsebagai suatu pendekatan problem solving yang memerlukan ilmu, tehnik dan keterampilaninterpersonal dan ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pasien baik sebagai individu, keluarga maupunmayarakat (Nursalam, 2001). Iyer et all (1996) mengemukakan dalam proses keperawatan terdiri dari 5tahap yaitu: pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.

Pengkajian1.

Pengkajian merupakan tahap awal dari proses keperawatan dan merupakan suatu proses yangsistematis dalam pengumpulan data dari berbagai sumber, untuk mengevaluasi dan mengidentifikasistatus kesehatan klien (Nursalam, 2001).

1) Biodata

Mencakup identitas klien, meliputi nama, umur, jenis kelamin, agama, pendidikan, alamat, no. medrek,Dx medis, tanggal masuk, dan tanggal pengkajian.

2) Riwayat kesehatan

a) Keluhan Utama

Pada kasus hipertensi, ditemukan keluhan utama adanya pusing yang hebat.

b) Riwayat Kesehatan/ Penyakit Sekarang

Riwayat penyakit sekarang ditemukan pada saat pengkajian yang sedang dijabarkan dari keluhan utamadengan menggunakan PQRST, yaitu:

P = paliative/provokatif; hal-hal yang menyebabkan bertambah/bekurannya keluhan utama.

Page 12: Asuhan Keperawatan Pada Ny. U Dengan Hipertensi _ Stnj

Pada kasus hipertensi, ditemukan adanya rasa pusing. Keluhan dirasakan semakin berat bila melakukanaktivitas yang berat.

Q = Quality/Quantity; tingkat keluhan utama.

R = region; yaitu lokasi keluhan utama.

Pada kasus hipertensi ditemukan adanya pusing yang tak tertahankan di seluruh bagian kepala

S = savety; yaitu intensitas dari keluhan utama, apakah sampai mengganggu aktivitas atau tidak,seperti bargantug pada derajat beratnya.

T = timing; yaitu kapan mulai muncul dan berapa lama berlangsungnya.

Pada sebagian besar penderita, hipertensi tidak menimbulkan gejala; meskipun secara tidak sengajabeberapa gejala terjadi bersamaan dan dipercaya berhubungan dengan tekanan darah tinggi (padahalsesungguhnya tidak). Gejala yang dimaksud adalah sakit kepala, perdarahan dari hidung, pusing, wajahkemerahan dan kelelahan; yang bisa saja terjadi baik pada penderita hipertensi, maupun padaseseorang dengan tekanan darah yang normal.

c) Riwayat Kesehatan Dahulu

Saat dikaji pasien hipertensi biasanya didapat riwayat penyakit jantung koroner, merokok,penyalahgunaan obat, tingkat stress yang tinggi, dan gaya hidup yang kurang beraktivitas.

d) Riwayat Kesehatan Keluarga

Riwayat penyakit kronis/generative keluarga yang ada hubungannya dengan adanya penyakit jantung,stroke, dan lain-lain.

e) Aspek psikologis

Pada aspek psikologis, ditemukan adanya tingkat stress yang tinggi pada klien, emosi yang labil.

f) Aspek Sosial

Pada aspek social tidak ditemukan hubungan ketergantungan karena klien masih bisa melakukanaktifitasnya namun agak sedikit terganggu.

g) Aspek spiritual

Pada aspek ini, ditemukan adanya keterbatasan melakukan aktivitas keagamaan.

2. Pemeriksaan fisik1.

Pemeriksaan fisik meliputi:

Keadaan umum1.

Kaji tingkat kesadaran ( GCS ) kehilangan sensasi, susunan saraf dikaji (Nevrus I-XII )gangguanpenlihatan, gangguan ingatanMengkaji tanda-tanda vital

Kesadaran bisa compos mentis sampai mengalami penurunan keadaran kehilangan sensasi, susunansaraf dikaji (I-XII) gangguan penglihatan, gangguan ingatan, tonus otot menurun dan kehilangan reflektonus, BB biasanya mengalami penurunan, tanda-tanda vital biasanya melebihi batas normal.

Batas normal TTV menurut Hidayat, 2000 adalah sebagai berikut:

Umur Suhu Nadi Pernafasan TD

18 /lebih 37,0 C 70-75x/mnt 15-20x/mnt 120/80 mmHg

65 /lebih 36,0 C 70-75x/mnt 15-20x/mnt 140/90 mmHg

th o

th o

Page 13: Asuhan Keperawatan Pada Ny. U Dengan Hipertensi _ Stnj

GCS (glaslow coma scale):

Respon membuka:

Spontan 4Berdasarkan perintah verbal 3Berdasarka rangsangan nyeri 2Tidak member respon 1

Respon motorik:

Menurut perintah 6Melikalisir rangsangan nyeri 5Menarik/berlawanan rangsangan nyeri 4Fleksi abnormal (terhadap nyeri) 3Ekstensi (terhadap nyeri) 2Tidak member respon 1

Respon verbal:

Orientasi baik 5Konversi kacau (bicara bingung) 4Kata-kata kacau (tidak sesuai) 3Bersuara inkomprehensif (suara tidak ada kata) 2Tidak memberikan respon 1

NILAI:

15 : Compos mentis

12-14 : Somnolen

8-11 : Soporus

3-7 : Coma

System pengindraan (penglihatan)1.

Pada kasus hipertensi, terdapat gangguan penglihatan seperti penglihatan menurun, buta total,kehilangan daya lihat sebagian (kebutaan monokuler), penglihatan ganda, (diplopia)/gangguan yang lain.Ukuran reaksi pupil tidak sama, kesulitan untuk melihat objek, warna dan wajah yang pernah dikenalidengan baik.

System penciuman1.

Terdapat gangguan pada system penciuman, terdapat hambatan jalan nafas.

System pernafasan1.

Adanya batuk atau hambatan jalan nafas, suara nafas tredengar ronki ( aspirasi sekresi)

System kardiovaskular1.

Nadi, frekuensi dapat bervariasi (karena ketidakstabilan fungsi jantung atau kondisi jantung), perubahanEKG, adanya penyakit jantung miocard infark, rematik atau penyakit jantung vaskuler.

System pencernaan1.

Ketidakmampua menelan, mengunyah, tidak mampu memenuhi kebutuhan nutrisi sendiri.

System urinaria1.

Terdapat perubahan system berkemih seperti inkontinensia.

System persarafan1.

Page 14: Asuhan Keperawatan Pada Ny. U Dengan Hipertensi _ Stnj

Nevrus 1 Olfaktori (penciuman)Nevrus II Optic (penglihatan)Nevrus III Okulomotor ( gerak ekstraokuler mata, kontriksi dilatasi pupil)Nevrus IV Trokhlear (gerak bola mata ke atas ke bawah)Nevrus V Trigeminal (sensori kulit wajah, penggerak otot rahang)Nevrus VI Abdusen (gerak bola mata menyamping)Nevrus VII Fasial (ekspresi fasial dan pengecapan)Nevrus VIII Oditori (pendengaran)Nevrus IX Glosovaringeal (gangguan pengecapan, kemampuan menelan, gerak lidah)Nevrus X Vagus (sensasi faring, gerakan pita suara)Nevrus Asesori (gerakan kepala dan bahu)Nevrus XII Hipoglosal (posisi lidah)

System musculoskeletal1.

Kaji kekuatan dan gangguan tonus otot, pada klien hipertensi didapat klien merasa kesulitan untukmelakuakn aktvitas karena kelemahan, kesemuatan atau kebas.

System integument1.

Keadaan turgor kulit, ada tidaknya lesi, oedem, distribusi rambut.

J. Analisa data1.

No. Data focus Etiologi Masalah

1. DS:

- Riwayat hipertensi

- Ateroskelosis

- Penyakit jantungkoroner/katup dan penyakitserebrovaskular

- Epsodepalpitasi

- Perpirasi

DO:

- Kenaikan TD

Medulla

Saraf simpatis

Ganglia simpatis

Tekanan darah

Kontriksi

Peningkatan tekanan darah

Peningkatan tekanandarah

2. DS:

- Kelemahan

- Letih

- Nafas pendek

- Gaya hidup monoton

DO:

- Frekuensi jantungmeningkat

- Perubahan iramajantung

- Takipnea

Peningkatan CO

Peningkatan afterload

Frekuensi jantung meningkat

Kelelahan

Tachipnea

Aktivitas terhambat

Intoleransi aktivitas

3. DS: Saraf simpatis Gangguan rasanyaman: nyeri(sakit)

Page 15: Asuhan Keperawatan Pada Ny. U Dengan Hipertensi _ Stnj

- Keluhan pusing/pening,berdenyut

- Sakit kepalasuboksipital

- Gangguan penglihatan

DO:

- Perubahan keterjagaan

- Afek

- Orientasi

- Proses piker

Ach

Saraf pasca ganglion

Aorepinefrine

Konriksi

Sakit kepala

kepala

4. DS:

- Gangguan ginjal(infeksi/obstruksi atau riwayatpenyakit gnjal sebelumnnya)

DO:

- Gangguan polaeliminasi

Ginjal/rennin

Angiotention I

Angiotension II

Aldosteron

Retersi Na dan H O

Intravascular

Perubahan perfusi jaringan

Potensial perubahanperfusi jaringan

K. Diagnosa keperawatan1.Resiko tinggi terhadap penurunan curah jantung berhubungan dengan peningkatan afterload,vasokonstriksi, iskemia miokard, hipertropi ventricular.

Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum, ketidakseimbangan antarasuplai dan kebutuhan O2.

1.

Gangguan rasa nyaman : nyeri ( sakit kepala ) berhubungan dengan peningkatan tekananvaskuler serebral.

2.

Potensial perubahan perfusi jaringan: serebral, ginjal, jantung berhubungan dengan gangguansirkulasi

L. Perencanaan1.

3.

2.

Diagnosa Keperawatan 1. :Resiko tinggi terhadap penurunan curah jantung berhubungan dengan peningkatan afterload,vasokonstriksi, iskemia miokard, hipertropi ventricular.Tujuan : Afterload tidak meningkat, tidak terjadi vasokonstriksi, tidak terjadi iskemia miokard.Kriteria Hasil : Klien berpartisifasi dalam aktivitas yang menurunkan tekanan darah / beban kerjajantung , mempertahankan TD dalam rentang individu yang dapatditerima, memperlihatkan normadan frekwensi jantung stabil dalam rentangnormal pasien.Intervensi :

Pantau TD, ukur pada kedua tangan, gunakan manset dan tehnik yang tepat.Catat keberadaan, kualitas denyutan sentral dan perifer.Auskultasi tonus jantung dan bunyi napas.Amati warna kulit, kelembaban, suhu dan masa pengisian kapiler.Catat edema umum.Berikan lingkungan tenang, nyaman, kurangi aktivitas.Pertahankan pembatasan aktivitas seperti istirahat ditemapt tidur/kursiBantu melakukan aktivitas perawatan diri sesuai kebutuhan

1.

2

Page 16: Asuhan Keperawatan Pada Ny. U Dengan Hipertensi _ Stnj

Lakukan tindakan yang nyaman seperti pijatan punggung dan leherAnjurkan tehnik relaksasi, panduan imajinasi, aktivitas pengalihanPantau respon terhadap obat untuk mengontrol tekanan darahBerikan pembatasan cairan dan diit natrium sesuai indikasiKolaborasi untuk pemberian obat-obatan sesuai indikasi.

Diagnosa Keperawatan 2. :Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum, ketidakseimbangan antara suplai dankebutuhan O2.Tujuan : Aktivitas pasien terpenuhi.Kriteria Hasil :Klien dapat berpartisipasi dalam aktivitas yang di inginkan / diperlukan,melaporkanpeningkatan dalam toleransi aktivitas yang dapat diukur.Intervensi :

Kaji toleransi pasien terhadap aktivitas dengan menggunkan parameter :frekwensi nadi 20 permenit diatas frekwensi istirahat, catat peningkatanTD, dipsnea, atau nyeridada, kelelahanberat dan kelemahan, berkeringat,pusig atau pingsan. (Parameter menunjukan responfisiologis pasienterhadap stress, aktivitas dan indicator derajat pengaruh kelebihan kerja/jantung).Kaji kesiapan untuk meningkatkan aktivitas contoh : penurunan kelemahan / kelelahan, TDstabil, frekwensi nadi, peningkatan perhatian padaaktivitas dan perawatan diri. (Stabilitasfisiologis pada istirahatpenting untuk memajukan tingkat aktivitas individual).Dorong memajukan aktivitas / toleransi perawatan diri. (Konsumsioksigen miokardia selamaberbagai aktivitas dapat meningkatkan jumlah oksigen yang ada. Kemajuan aktivitas bertahapmencegah peningkatantiba-tiba pada kerja jantung).Berikan bantuan sesuai kebutuhan dan anjurkan penggunaan kursi mandi, menyikat gigi /rambut dengan duduk dan sebagainya. (teknik penghematan energi menurunkan penggunaanenergi dan sehingga membantu keseimbangan suplai dan kebutuhan oksigen).Dorong pasien untuk partisifasi dalam memilih periode aktivitas.(Seperti jadwal meningkatkantoleransi terhadap kemajuan aktivitas danmencegah kelemahan).

Diagnosa Keperawatan 3. :Gangguan rasa nyaman : nyeri ( sakit kepala ) berhubungan dengan peningkatan tekanan vaskulerserebralTujuan : Tekanan vaskuler serebral tidak meningkat.Kriteria Hasil : Pasien mengungkapkan tidak adanya sakit kepala dan tampak nyaman.Intervensi :

Pertahankan tirah baring, lingkungan yang tenang, sedikit peneranganMinimalkan gangguan lingkungan dan rangsangan.Batasi aktivitas.Hindari merokok atau menggunkan penggunaan nikotin.Beri obat analgesia dan sedasi sesuai pesanan.Beri tindakan yang menyenangkan sesuai indikasi seperti kompres es, posisi nyaman, tehnikrelaksasi, bimbingan imajinasi, hindari konstipasi.

Diagnosa keperawatan 4. :Potensial perubahan perfusi jaringan: serebral, ginjal, jantung berhubungan dengan gangguan sirkulasi.Tujuan : Sirkulasi tubuh tidak terganggu.Kriteria Hasil : Pasien mendemonstrasikan perfusi jaringan yang membaik seperti ditunjukkan dengan :TD dalam batas yang dapat diterima, tidak ada keluhan sakit kepala, pusing, nilai-nilai laboratoriumdalam batas normal.Intervensi :

Pertahankan tirah baring; tinggikan kepala tempat tidur.Kaji tekanan darah saat masuk pada kedua lengan; tidur, duduk dengan pemantau tekananarteri jika tersedia.Pertahankan cairan dan obat-obatan sesuai pesanan.Amati adanya hipotensi mendadak.Ukur masukan dan pengeluaran.Pantau elektrolit, BUN, kreatinin sesuai pesanan.Ambulasi sesuai kemampuan; hindari kelelahan.

Page 17: Asuhan Keperawatan Pada Ny. U Dengan Hipertensi _ Stnj

M. Implementasi1.

Implementasi adalah pelaksanaan dari aapa yang sudah direncanakan dari setiap diagnose yang muncul.

N. Evaluasi1.

Evaluasi adalah tahap akhir dari proses keperawatan, proses yang continue yang penting untukmenjamin kualitas dan ketetapan perawatan yang diberikan dan dilakukan dengan meninjau responpasien untuk menentukan keaktifan rencana perawatan dan memenuhi kebutuhan pasien.

BAB III

TINJAUAN KASUS

A. Pengkajian1.a. Identitas klien2.

Nama : Ny. U

Umur : 60 tahun

Jenis kelamin : perempuan

Agama : islam

Pekerjaan : ibu rumah tangga

Alamat : Desa “P” kecamatan “C” – Tasikmalaya

No. medrek : 055347

Ruangan : cempaka

Dx. Medis : hipertensi

Tanggal masuk : 08 April 2011 jam 12.00 WIB

Tanggal pengkajian : 08 April 2011 jam 14.00 WIB

b. Identitas penanggung jawab1.

Nama : Tn. E

Umur : 40 tahun

Jenis kelamin : laki-laki

Agama : Islam

Alamat : desa pakemitan kidul kec. Ciawi Tasikmalaya

Hubungan dengan klien : anak

Page 18: Asuhan Keperawatan Pada Ny. U Dengan Hipertensi _ Stnj

c. Keluhan utama1.

Pusing / sakit kepala

d. Riwayat kesehatan sekarang1.

Pada tanggal 07 April 2011 jam 11.00 WIB klien sedang beraktivitas seperti biasa, beberapa saatkemudian klien merasakan sakit kepala, pada saat yang bersamaan klien sedang flu. Kemudian sakitkepala yang dirasakan semakin berat setelah klien mandi dengan mengguanakan air dingin. Kemudiapada tanggal 08 April 2011 jam 08.30 WIB oleh keluarga klien dibawa ke UGD YARSI Tasikmalaya dandirawat di Ruang melati jam 09.00 WIB, pada saat dikaji jam 10.00 WIB keluarga klien mengatakan padamalam harinya klien tidak bias tidur karena sakit kepala yang dirasakannya, ditambah juga klien merasasakit perut. Selama dirawat klien agak terbatas memenuhi ADL sehingga untuk memenuhinya dibantusebagian oleh keluarga.

e. Riwayat kesehatan dahulu1.

Keluarga klien mengatakan klien mempunyai riwayat hiperteni 5 tahun yang lalu sejak usia klien 55tahun, klien rutin mengontrol tekanan darahnya karena klien mempumyai alat pengukur tekanan darahsendiri dirumahnya, terakhir sebelum dibawa ke rumah sakit tekanan darahnya 170/100 mmHg. Klienjuga mempunyai penyakit maag karena pola makan yang tidak teratur.

f. Riwayat kesehatan keluarga1.

Keluarga klien mengatakan di keluarga hanay klien yang mempunyai riwayat hipertensi, dan di keluargajuga tidak mempunyai riwayat penyakit kronis lainnya, seperti TBC, DM, asma dan lain-lain.

g. Aspek psikologis1.

keluarga klien mengatakan klien mudah panic dan gelisah jika mendengar sesuatu yang mengejutkandan setelah itu tekanan darahnya akan naik.

h. Aspek social1.

Hubungan klien dengan keluarga sangat baik, terbukti anaknya bergantian menjaganya selama di RumahSakit. Hubungan klien dengan lingkungan juga sangat baik, terbukti banyak yang menjenguknya,

i. Aspek spiritual1.

Klien dan keluarga beragama islam menurut keluarga selama sehatnya klien rajin beribadah, begitu jugaselama dirawat di rumah sakit.

B. Pemeriksaan fisik1.a. Pemeriksaan umum2.

- Keadaan umum : lemah

- Kesadaran : compos mentis

Nilai GCS : 15

Respon membuka : 4

Respon motorik : 6

Repon verbal : 5

- TD : 180/100 mmHg

- R : 25x/menit

- N : 85x/menit

Page 19: Asuhan Keperawatan Pada Ny. U Dengan Hipertensi _ Stnj

- S : 36 C

b. System pengindraan1.

1) Sistem penglihatan

Inspeksi : bentuk mata dan bola mata simetris, reflek pupil klien baik, saat ada rangsangan cahayamiosis, konjungtiva tak anemis, sclera tidak ikterik, gerakan bola mata baik.

Palpasi : tidak terdapat lesi atau oedema, tidak dirasakan nyeri tekan.

2) System pendengaran

Bentuk dan letak simetris, tidak ada serumen, fungsi pendengaran cukup baik karena klien mampumengerjakan apa saja yang diperintahkan.

3) System penciuman

Bentuk dan letak simetris, klien di tes dengan mengguanakan alcohol dan kopi disertai dengan tulisanalcohol dan kopi, klien dapat menunjuk dengan tepat bau yang dirasakan.

4) System pengecapan

Keadaan lidah sedikit kotor, klien dites dengan menggunakan garam dan gula disertai tulisan garam dangula, klien dapat menunjuk dengan tepat apa yang dirasakan.

5) System integument

Gastisitas/turgor kulit baik walaupun saat di tarik kulit klien kembali ke semuala +/- 3-5 detik karenaproses penuaan, tidak ada lesi, warna kulit putih,tidak ada masa, tampilan umum kulit bersih, kulitkepala bersih, distribusi rambut merata.

6) System pencernaan

Bentuk mulut simetris, gigi tidak utuh beberapa sudah tanggal, jumlah gigi sudah tanggal, jumlah gigisusu dan gigi taring 4, geraham premolar 2, gerakan motor 12, jumlah gigi 26, mukosa bibir kering, reflekmenelan ada, auskultasi pada bising usus 10x/menit.

7) System pernafasan

Bentuk hidung simetris, tidak tampak polip, tidak aa pernafasan cuping hidung, retraksi dada negative,tidak ada nyeri tekan pada adda, tidak ada benjolan pada dada, terdengar suara sonor pada dadasebelah kiri dan kanan, tidak ada wheezing.

8) System kardiovaskuler

Tachicardi, cyanotic negative pada akral bibir klien, tidak terdapat peningakatan vena juularis, tidak adabunyi tambahan.

9) System perkemihan

Eliminasi urine tidak sering, ketok CVA tidak dirasaka nyeri, tidak ada nyeri pada aderah supra pubis, blastidak teraba keras dan saat di palpasi tidak terasa nyeri.

o

Page 20: Asuhan Keperawatan Pada Ny. U Dengan Hipertensi _ Stnj

10) System persarafan

N (olfaktorius) : klien dapat membedakan bau minyak kayu putih

N (optikus) : lapang pandang klien agak berkurang behubungan dengan penuaan,

N (okulomotorius) : normal (bila terkena cahaya miosis dan midriasis bila tidak terkena cahaya)

N (trakelis) : mata masih terkoordinasi sesuai perintah.

N (trigeminus) : reflek mengunyah ada, kelopak mata(+), rahang dapat mengatup secarasimetris

N (abdusen) : klien dapat menggerakan bola mata ke kiri dan ke kanan.

N (fasialis) : klien dapat menggerakan muka.

N (cochlealis) : pendengaran baik.

N (glosopharingeus) : ada reflek menelan.

N (vagus) : kemampuan menelan baik.

N (accesorius) : kedua bahu masih mampu mengatasi tahanan dengan cukup baik.

N (hipoglosus) : pergerakan lidah normal.

11) System musculoskeletal

Tidak ada kelumpuhan pada ekstermitas, kekuatan otot penuh, tidak ada nyeri dan tidak ada luka.

C. Kebiasaan sehari-hari1.

No. ADL(Activity Daily Living) Sebelum Masuk RS Di RS

1. Nutrisi

Makan1.

- Frekuensi

- Jenis

- Porsi/Jumlah

- Makanan pantangan

Minum1.

- Frekuensi

- Jumlah

3x/hari

Nasi dan lauk-pauk (sayur, ikan,tempe, dll)

Tidak Ada

6-7 gls/hari

± 1.500 – 1.750 ml/hari

Kalori

Diet rendah garam1.500 kall/hari

2. Eliminasi

BAB1.

- Frekuensi

- Konsistensi

1-2 x/hari

Lembek

/ -1 cc/kg berat badan/jam

± 900 – 1.000 ml/hari

1 x/hari

Lembek

Tidak tentu

± 900 – 1.000 ml/hari

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

12

Page 21: Asuhan Keperawatan Pada Ny. U Dengan Hipertensi _ Stnj

BAK1.

- Frekuensi

- Jumlah urine output

- Warna

- Terpasang kateter

Jernih

Tidak

Jernih

Ya

3. Istirahat Tidur

- Waktu Tidur : Malam

Siang

- Lama Tidur : Malam

Siang

- Masalah tidur

21.00 – 05.00 WIB

12.00 – 13.00 WIB

± 8 jam

± 1 jam

Tidak

21.00 – 05.00 WIB

11.30 – 13.30 WIB

± 8 jam

± 2 jam

Tidak

4. Personal Hygiene

Mandi1.

- Frekuensi

- Penggunaan Sabun

- Cara

Oral Hygiene1.

- Frekuensi

- Penggunaan pasta gigi

- Cara melakukan

Pemeliharaan Rambut1.

- Frekuensi

- Penggunaan shampoo

- Cara melakukan

Pemeliharaan Kuku1.

- Frekuensi

- Cara melakukan

2x sehari

Ya

Sendiri

2x sehari

Ya

Sendiri

2x Seminggu

Ya

Sendiri

Tidak tentu

sendiri

2x sehari

Ya

Sendiri

Tidak

Tidak

-

Belum cuci rambut

-

-

Tidak tentu

-

5. Aktivitas Klien mengatakan mulai beraktivitaspada jam 05.30 – 16.30 WIB sebagai

Petani

Klien melakukanaktivitasnya Sendiri

D. Pemeriksaan penunjang1.a. Laboratorium 08-04-20112.

Hb = 11,5 gr/dl (13,5 – 18 gr/dl)

Page 22: Asuhan Keperawatan Pada Ny. U Dengan Hipertensi _ Stnj

L = 5.900/mm (4.500 – 10.000/mm )

T = 155.000/mm (150.000 – 400.000/mm )

Ht = 30 % (40 – 48 %)

GD puasa = 105 mg/dl (75 – 105 mg/dl)

Kalium = 4,05 (3,5 – 5,1 mmol/l)

Natrium = 146 (135 – 148 mmol/l)

b. Terapi 08-04-20111.

Clorotiazid 2×1

Ctm 3×1

Antasida doen 3×1

Pct 3×1

B1 3×1

E. Analisa data1.

No. Data fokus Etiologi masalah

1. DS:

- Keluarga klienmengatakan klien mempunyairiwayat hipertensi

DO:

- TD klien meningkat

Medulla

Saraf simpatis

Ganglia simpatis

Tekanan darah

Kontriksi

Peningkatan tekanan darah

Peningkatan TD

2. DS:

- Keluarga klienmengatakan klien merasasakit kepala yang sangat hebat

DO:

- Klien meringis sampaimenangis menahan sakitkepala yang dirasakan

- TD: 170/100 mmHg

- ADL klien sedikitterhambat

Saraf simpatis

Ach

Saraf pasca ganglion

Aorepinefrine

Konriksi

Sakit kepala

Sakit kepala

3. DS:

- Keluarga klienmengatakan klien tidak tidursemalaman dan terusmerasakan sakit kepala nya.

Peningkatan tekanan vaskularserebral

Saraf simpatis

Tidak mampu mengatasi nyeri

Gangguan polaistirahat

3 3

3 3

Page 23: Asuhan Keperawatan Pada Ny. U Dengan Hipertensi _ Stnj

DO:

- TD: 170/100 mmHg

- Mata klien tampakcekung

Gangguan pola istirahat

insomnia

4. DS:

- Keluarga klienmengatakan klien merasasakit perut karena klien tidakmakan apapun dan hanyaminum saja sejak sakit kepaladirasakan.

DO:

- Peristaltik usus12x/menit

- Terpasang infus

Tidak ada makanan masuk kelambung

Tidak ada proses pencernaan

Peningakatan asam lambung

Peningkatan peristaltik usus

Nyeri abdomenalis

Nyeri abdomenalis

F. Diagnose keperawatan berdasarkan prioritas masalah1.Peningkatan TD berhubungan dengan penurunan curah jantung2.Nyeri/sakit kepala berhubungan dengan peningkatan vascular serebral3.Insomnia berhubungan dengan ketidakmampuan mengatasi nyeri4.Nyeri abdomenalis berhubungan dengan tidak terpenuhinya kebutuhan nutrisi5.

G. Perencanaan1.

No. Dx Tujuan Intervensi Rasional

1. Peningakatan TDberhubunagndenganpenurunan curahjantung

DS:

- Keluargaklienmengatakanklien mempunyairiwayathipertensi

DO:

TD klienmeningkat

Setelahdilakukantindakankeperawatanselama 1×24jam TD kliendapatkembalinormal

Tupan:

Berpartisipasidalamaktivitas yangmenurunkanTD/bebankerja jantung

Tupen:

-

Pantau TD klien1.

Amati warna kulit, kelembaban ,suhu, dan masa pengisian.

1.

Adanya pucat,dingin, kulitlembab, danmasa pengisiankapiler lambatmungkinberkaitan denganvasokontriksiataumencerminkandeskompensasi /penurunan CO.

1.

Page 24: Asuhan Keperawatan Pada Ny. U Dengan Hipertensi _ Stnj

Keluargaklienmengatakansakit kepalayangdirasaknaklienberkurang

Berikan lingkungan tenang,nyaman, kurangi aktivitas/keributan lingkungan. Batasijumlah pengunjung dan lamanyatinggal.

1.

Pertahankan pembatasan aktivitas,spt. Istirahat di tempat tidur/kursi;jadwal periode istirahat tanpagangguan; bantu klien melakukanaktivitas perawatan diri sesuai kebutuhan.

1.

Lakukan tindakan- tindakan yangnyaman seperti pijatan punggungdan leher, meninggikan keplatempat tidur

1.

Kolaborasi dalam pemberiantiazid, mis. Klorotiazid (diuril);hidroklorotiazi(esidrix/hidroDIURIL)

1.

Perbandingan dari tekananmemberikan gambaran yang lebihlengkap tentang keterlibatan/bidang masalah vascular

2.

Membantu untukmenurunkanrangsangansimpatis;meningkatkanrelaksasi.

1.

Menurunkanstresss danketegangan yangmempengaruhitekanan darahdan perjalananpenyakithipertensi

1.

Mengurangiketidaknyamanandan dapatmenurunkanrangsangansimpatis.

1.

Page 25: Asuhan Keperawatan Pada Ny. U Dengan Hipertensi _ Stnj

Tiazid mungkindigunakansendiri ataudicampur denganobat lain untukmenurunkan TDpada pasiendengan fungsiginjal relativenormal.

1.

2. Nyeri/ sakitkepalaberhubungandenganpeningkatanvascular serebral

DS:

- Keluargaklienmengatakanklien merasasakit kepala yangsangat hebat

DO:

- Klienmeringis sampaimenangismenahan sakitkepala yangdirasakan

- TD:170/100 mmHg

- ADL kliensedikitterhambat

Setelahdilakukantindakankeperawatanselama 1×24jam dengancriteria:

Tupan:

Klen dapatkembaliberaktifitasdengan normal

Tupen:

- Keluargaklienmengatakansakit kepalayangdirasakanklienberkurang.

Mempertahankan tirah baringselama fase akut

1.

Berikan tindakan nonfarmakologisuntuk menghilangkan sakit kepala,mis. Kompres dingin pada dahipijat punggung bdan leher,redupkan lampu kamar, teknikrelaksasi, dan aktivitas di waktusenggang

1.

Kolaborasi dalam pemberiananalgesic

1.

Meminimalkanstimulasi/meningakatkan relaksasi

2.

Tindakan yangmenurunkantekanan vascularserebral danyangmemperlambat/memblok responsimpatis efektifdalammenghilangkansakit kepala dankomplikasinya.

1.

Menurunkan/mengontrol nyeridan menurunkanrangsang systemsaraf simpatis

1.

3. Insomniaberhubungandenganketidakmampuanmengatasi nyeri

DS:

Setelahdilakukantindakankeperawatanselam 1×24jam, dengan

Batasi jumlah pengunjung danlamanya tinggal

1.

Kolaborasi dalam pemberianantihistamin

1. Vasodilatasi padasystem saraf

1.

Page 26: Asuhan Keperawatan Pada Ny. U Dengan Hipertensi _ Stnj

- Keluargaklienmengatakanklien tidak tidursemalaman danterus merasakansakit kepala nya.

DO:

- TD:170/100 mmHg

Mata klientampak cekung

criteria:

Tupan:

Tidakmengalamilagigangguanpola aktifitas

Tupen:

- Keluargaklienmengatakanklien tidakterbangunlagi padamalam hari.

Membacakan aya suci al-quransebelum waktu tidur

1.

Agar klien dapat istirahat2.

simpatis

Memberikanketenangan batinpada klien danmemperkuatkeimanan kliensebagai umatislam.

1.

4. Nyeriabdomenalisberhubungandengan tidakterpenuhinyakebutuhannutrisi.

DS:

- Keluargaklienmengatakanklien merasasakit perutkarena klientidak makanapapun danhanya minumsaja sejak sakitkepala dirasakan.

DO:

- Peristaltikusus 12x/menit

Terpasang infuse

Setelah kliendiberikantindakankeperawatanselama 1×24jam, dengancriteria:

Tupan:

Nutrisiterpenuhusehinggametabolismtubuhkembalinormal

Tupen:

- Keluargaklienmengatakanklien sudahmau makankembalisesuai dietyangdisarankan

Kolaborasi dalam Pemberianantasida dan antimual

1.

Memberikan ko,pres hangat dinagian perut klien

1.

Berikan makanan sesuai dengandiet yang disarankan

1.

Menirmalkan kadar asam lambungsehingga dapat mengurangikembung dan mual

2.

Merangsangperistaltic usussehingga gerakanperistaltiknyakembali normal

1.

Memenuhikebutuhan nutrisiklien

1.

H. Implementasi1.

Page 27: Asuhan Keperawatan Pada Ny. U Dengan Hipertensi _ Stnj

No. Hari/tgl/jam Dx Implementasi Paraf

1. Senin,

08-04-2011

07.30 WIB

I T = mengakaji TTV,

TD:170/100 mmHg

R = klien kooperatif

T = mengamati warna kulit (sedikit pucat), kelembaban(berkeringat sehingga lembab), dansuhu (36 C)

R = klien kooperatif

08.00 WIB III T = memberikan kompres hangat di perut klien

R = klien mau dikompres

T = memberikan antasida dan antimual ½ jamsebelum makan

R = klien mau minum obat

08.30 WIB T = menyajikan dan memberikan makana rendahgaram

R = klien mau makan

08.45 WIB I T = memberikan obat oral klorotiazid 2×1

R = klien mau minum obat

II T = memberikan obat oral pct 3×1

R = klien mau minum obat

IV T = memberikan obat oral Ctm 3×1

R = klien mau minum obat

11.30 WIB I T = meninggikan kepala tempat tidur danmenganjurkan klien untuk ROM

R = klien kooperatif dan mau melakukan apa yangdisuruh

I T = melakukan pijitan di punggung dan leher klien

R = klien mau dipijit dan merasa nyaman sampaitertidur

12.00 WIB III T = menyajikan dan membari makanan rendahgaram dan menyajikan obat sesuai resep

R = klien kooperatif

13.00 WIB I T = mengaji TTV klien

TD: 150/95 mmHg

o

Page 28: Asuhan Keperawatan Pada Ny. U Dengan Hipertensi _ Stnj

R = klien kooperatif

16.00 WIB I T = menyarankan pada klien untuk membatasijumlah pengunjung dan lamanya tinggal

R = klien kooperatif

18.30 WIB I T = mengkaji TTV klien

TD: 140/90 mmHg

R = klien kooperatif

20.00 WIB IV T = menganjurkan keluarga untuk membacakanayat suci al-qur’an kepada klien

R = keluarga kooperatif

2. Selasa,

09-04-2011

07.30 WIB

I T = mengkaji TTV klien

TD: 140/80 mmHg

R = klien kooperatif

III T = menyaajikan dan memberikan makananrendah garam dan menyiapkan obat sesuai resep

R = klien kooperatif

10.00 WIB I T = memberikan penyuluhan kepada klien dankeluarga sebelum pulang

R + klien dan keluarga kooperatif

I. Evaluasi1.

No. Hari/tgl/jam Dx Catatan perkembangan Paraf

1. Selasa,

09-04-2011

10.30 WIB

I S : keluarga klien mengatakan TD klien sudahnormal

O : TD: 140/90 mmHg

A : masalah teratasi

P : -

I : -

E : terapi cukup berhasil dan klien pulang

II S : keluarga klien mengatakan klien tidakmengeluj sakit kepala lagi

O : TD: 140/90 mmHg

A : masalah teratasi

P : -

Page 29: Asuhan Keperawatan Pada Ny. U Dengan Hipertensi _ Stnj

I : -

E : terapi cukup berhasil dan klien pulang

III S : keluarga klien mengatakan kliem tidak lagisusah tidur

O : TD: 140/90 mmHg

Mata klien tidak cekumg.

A : masalah teratasi

P : -

I : -

E : terapi cukup berhasil dan klien pulang

IV S :keluarga klien mengatakan klien tidakmengeluh sakit perut lagi

O : perut tidak kembung

Peristaltic usus 8x/menit]

A : masalah teratasi

P : -

I : -

E : terapi cukup berhasil dank lien pulang.

BAB IV

PEMBAHASAN

Dalam pemabhasan makalah mengenai asuhan keperawatan pada klien Ny. U dengan gangguansisem kardiovaskular: hipertensi di Ruang Melati YARSI Tasikmalaya pada tanggal 8-9 April 2011 melaluipendekatan studi kasus didapatkan kesenjangan antara teori dan kenyataan di lapangan, pembahasandibahas melalui langkah-langkah keperawatan sebagai berikut:

A. Pengkajian1.

Pada waktu pengkajian pada kenyataannya lebih mudah melaksanakan pengkajian secara head tu-toedaripada melakukan pengkajian per sistem. Pada saat mengakaji riwayat kesehatan klien, peran keluargaklien lebih dominan daripada klien sendiri, perankeluarga sangatkooperatif dalam memberikan berbagaiinformasi yang dibutuhka untuk menegakkan diagnosa, disamping itu berbagai dukungan penulisdikatakan baik dari perawat ruangan, dokter, maupun petugas kesehatan yang lainya yang bekerja diRuang Melati.

B. Diagnosa Keperawatan1.

Page 30: Asuhan Keperawatan Pada Ny. U Dengan Hipertensi _ Stnj

Diagnose keperawatan menurut Doenges, 1999 tentang cardiovascular/ hipertensi adalah sebagaiberikut:

Resiko tinggi terhadap penurunan curah jantung berhubungan dengan peningkatan afterload,vasokonstriksi, iskemia miokard, hipertropi ventricular.

Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum, ketidakseimbangan antarasuplai dan kebutuhan O2.

1.

Gangguan rasa nyaman : nyeri ( sakit kepala ) berhubungan dengan peningkatan tekananvaskuler serebral.

2.

Potensial perubahan perfusi jaringan: serebral, ginjal, jantung berhubungan dengan gangguansirkulasi

3.

1.

Dari diagnose penulis didapatkan berdasarkan pengakajian adalah sebagai berikut:

Peningkatan TD berhubungan dengan penurunan curah jantung1.Nyeri/sakit kepala berhubungan dengan peningkatan vascular serebral2.Insomnia berhubungan dengan ketidakmampuan mengatasi nyeri3.Nyeri abdomenalis berhubungan dengan tidak terpenuhinya kebutuhan nutrisi4.

Sedangkan beberapa diagnose yang ada di lapangan tetapi tidak terdapat di buku acuan penulis antaralain:

Insomnia berhubungan dengan ketidakmampuan mengatasi nyeri1.Nyeri abdomenalis berhubungan dengan tidak terpenuhinya kebutuhan nutrisi2.

C. Perencanaan1.

Patokan penulis dalam tahap perencananan adalah sesuai teori Doenges pada tahun 1999.

D. Implementasi1.

Setelah perencanaan penulis mengacu pada tahap implementasi. Pada tahap ini penulis melaksanakanasuhan keperawatan sesuai dengan perencanaan yang telah disusun sebelumnya.

Banyak faktor yang mendukung terlaksananya implementasi keperawatan dianatranya: peran keluargayang mendukung, tersedianya alat-alat serta adanya bimbingan dari perawat ruangan, CI ruangan,pembimbing dari akademik, serta adanay peran dokter yang menentukan diagnosa menurut medis.

E. Evaluasi1.

Dari hasil diagosa didapatkan ternyata ada kesenjangan antara teori dan kenyataan di lapangan, hal inidapat dilihat dari perbandingan antara diagnosa teori dan diagnosa yang ada di lapangan.

Page 31: Asuhan Keperawatan Pada Ny. U Dengan Hipertensi _ Stnj

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan1.

Dalam pelaksanaan asuhan keperawaan yang penulis laksanakan pada Ny, U dengan gangguan sistemkardiovaskular : hipertensi di Ruang Melati YARSI Tasikmalaya diperoleh kesimpulan bahwa dalamproses asuhan keperawatan dengan gangguan sistem kardiovaskular : hipertensi dibutuhkan suatukoordinasi yang tepat serta menunjang ke arah tercapainya tujuan. Salah satu koordinasi ini merupakanbentuk kerjasama tim antara perawat, dokter, staf ruangan, demi peningakatan status kesehatan kliendisertai dengan dukungan penuh dari keluarga.

B. Saran1.Untuk Klien dan Keluarga2.

Diharapkan klien mau memotivasi dirinya sendiri untuk pola hidup yang menuju ke arahberulangnya hipertensi, misalnya hinadri konsumsi garam berlebih, hindari stress, jangan banyakpikiran, dan olah raga teratur. Anjurkan untuk selalu cek status kesehatan ke tempat pelayanankesehatan terdekat.Diharapkan keluarga memberikan support yang positif bagi klien demi peningakat status kesehatanklien dan diharapkan keluarga ikut waspada terhadap resiko pada keluarga klien sendiri.

Untuk Siswa1.

Diharapkan siswa dapat lebih mempersiapkan diri baik dari segi teori, skill, amupun mental dalammenghadapi klien agar dapat memberikan kontribusi yang maksimal bagi peningkatan statuskesehatan klien.Memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif bagi klien dengan melihat aspek bio-psiko-sosio-spiritual

Untuk Rumah Sakit1.

Diharapkan adanya penambahan personil perawat di Ruangan Melati demi meningakatkan kinerjadan pelayanan yang lebih maksimal.Diharapkan pemeriksaan laboratorium pada klien hipertensi dapat lebih dilengakapi.

Page 32: Asuhan Keperawatan Pada Ny. U Dengan Hipertensi _ Stnj

DAFTAR PUSTAKA

Doengoes, Marilynn E, Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman untuk Perencanaan dan PendokumentasianPerawatan pasien, Jakarta, Penerbit Buku Kedokteran, EGC, 2000Gunawan, Lany. Hipertensi : Tekanan Darah Tinggi , Yogyakarta, Penerbit Kanisius, 2001Sobel, Barry J, et all. Hipertensi : Pedoman Klinis Diagnosis dan Terapi, Jakarta, Penerbit Hipokrates, 1999Kodim Nasrin. Hipertensi : Yang Besar Yang Diabaikan, @ tempointeraktif.com, 2003Smith Tom. Tekanan darah Tinggi : Mengapa terjadi, Bagaimana mengatasinya ?, Jakarta, Penerbit Arcan,1995Semple Peter. Tekanan Darah Tinggi, Alih Bahasa : Meitasari Tjandrasa Jakarta, Penerbit Arcan, 1996Brunner & Suddarth. Buku Ajar : Keperawatan Medikal Bedah Vol 2, Jakarta, EGC, 2002Chung, Edward.K. Penuntun Praktis Penyakit Kardiovaskuler, Edisi III, diterjemahkan oleh Petrus Andryanto,Jakarta, Buku Kedokteran EGC, 1995Marvyn, Leonard. Hipertensi : Pengendalian lewat vitamin, gizi dan diet, Jakarta, Penerbit Arcan, 1995Tucker, S.M, et all . Standar Perawatan Pasien : Proses Keperawatan, diagnosis dan evaluasi , Edisi V, Jakarta,Buku Kedokteran EGC, 1998

www.google.com

http://www.wikipedia.com

Page 33: Asuhan Keperawatan Pada Ny. U Dengan Hipertensi _ Stnj

« Previous

Leave a ReplyYour email address will not be published. Required fields are marked *

Post CommentPost Comment

Notify me of follow-up comments via email.

Recent Posts

Asuhan keperawatan pada Ny. U dengan hipertensiHello world!

Archives

Share this:

Like this:

Be the first to like this.

January 9, 2012 Leave a reply

Name

Email

Website

Comment

*

*

Page 34: Asuhan Keperawatan Pada Ny. U Dengan Hipertensi _ Stnj

January 2012November 2011

Categories

Uncategorized

Meta

RegisterLog inEntries RSSComments RSSWordPress.com

View Full Site

Now Available! Download WordPress for Android

Blog at WordPress.com.