karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/kti rena...

144
KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S DENGAN DIAGNOSA MEDIS DIABETES MELLITUS GANGREN DI RUANG MELATI RSUD BANGIL PASURUAN Oleh : RENA DWI RAHMAWATI 1701008 PROGRAM DIII KEPERAWATAN AKADEMI KEPERAWATAN KERTA CENDEKIA SIDOARJO 2020

Upload: others

Post on 18-Jan-2021

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

KARYA TULIS ILMIAH

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S DENGAN

DIAGNOSA MEDIS DIABETES MELLITUS

GANGREN DI RUANG MELATI

RSUD BANGIL PASURUAN

Oleh :

RENA DWI RAHMAWATI

1701008

PROGRAM DIII KEPERAWATAN

AKADEMI KEPERAWATAN KERTA CENDEKIA

SIDOARJO

2020

Page 2: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

i

KARYA TULIS ILMIAH

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S DENGAN

DIAGNOSA MEDIS DIABETES MELLITUS

GANGREN DI RUANG MELATI

RSUD BANGIL PASURUAN

Sebagai Prasyarat Untuk Memperoleh Gelar

Ahli Madya Keperawatan (Amd.Kep)

Di Akademi Keperawatan Kerta Cendekia Sidoarjo

Oleh :

RENA DWI RAHMAWATI

1701008

PROGRAM DIII KEPERAWATAN

AKADEMI KEPERAWATAN KERTA CENDEKIA

SIDOARJO

2020

Page 3: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

ii

Page 4: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

iii

Page 5: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

iv

Page 6: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

v

MOTTO

“Do The Best, Be Good, Then You Will Be The Best”

Lakukan Yang Terbaik, Bersikaplah Yang Baik, Maka Kau

Akan Menjadi Yang Terbaik.

“If You Fall A Thousand Times, Stand Up Millions Of Times

Because You Do Not Known How Close You Are To Success”

Jika Kamu Jatuh Ribuan Kali, Berdirilah Jutaan Kali

Karena Kamu Tidak Tahu Seberapa Dekat Kamu Dengan

Kesuksesan.

Page 7: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

vi

LEMBAR PERSEMBAHAN

Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini memerlukan bantuan dari berbagai

pihak. Maka untuk itu karya tulis ilmiah ini saya persembahkan untuk:

1. Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayahnya bagi kita

semua.

2. Keluargaku tercinta ibuku serta bapak saya dan kakak saya yang selalu

mendukung saya dalam penulisan karya tulis ilmiah

3. Kepada dosen pembimbing karya tulis ilmiah ini Kusuma Wijaya Ridi

P.,S.Kep,Ns.,MNS dan Riesmiyatiningdyah,S.Kep.Ns.,M.Kes Yang selalu

memberikan motivasi untukku, selalu peduli dan perhatian, ucapan terima

kasih yang tak terhingga atas ilmu yang sangat bermanfaat bagiku.

4. Sahabat- sahabatku seperjuangan yang tidak bisa saya sebutkan satu

persatu terima kasih atas canda tawa dan solidaritas yang luar biasa

sehingga membuat hari-hari semasa kuliah lebih berarti. Semoga tak ada

lagi duka nestapa di dada suka dan bahagia juga tawa dan canda.

Page 8: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

vii

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat, taufik serta hidayah-Nya, sehingga dapat menyelesaikan

Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan

Diagnosa Medis Diabetes Mellitus Gangrene Di Ruang Melati RSUD Bangil

Pasuruan”ini dengan tepat waktu sebagai persyaratan akademik dalam

menyelesaikan Program D3 Keperawatan di Akademi Keperawatan Kerta

Cendekia Sidoarjo.

Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini tidak terlepas dari bantuan dan

bimbingan berbagai pihak, untuk itu kami mengucapkan banyak terima kasih

kepada :

1. Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa memberikan rahmat.Nya sehingga

Karya Tulis Ilmiah ini selesai dengan baik.

2. Orang tua yang selalu mendukung dan mendoakan sehingga semua bisa

berjalan lancar.

3. Ibu Agus Sulistyowati, S.Kep, Ns.,MNS selaku Direktur Akademi

Keperawatan Kerta Cendekia Sidoarjo dalam pembuatan Karya Tulis

Ilmiah.

4. Bapak Kusuma Wijaya Ridi Putra,S.Kep, Ns., MNS selaku pembimbing 1

dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah.

5. Ibu Riesmiyatiningdyah,S.Kep.Ns.,M.Kes selaku pembimbing 2 dalam

pembuatan Karya Tulis Ilmiah.

6. Hj. Muniroh Mursam, Lc selaku petugas perpustakaan yang telah

membantu dalam kelengkapan literatur yang dibutuhkan.

7. Pihak-pihak yang turut berjasa dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini

yang tidak bisa disebutkan satu-persatu.

Penulis sadar bahwa Karya Tulis Ilmiah ini belum mencapai

kesempurnaan, sebagai bekal perbaikan, penulis akan berterima kasih apabila para

pembaca berkenan memberikan masukan, baik dalam bentuk kritikan maupun

saran demi kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini.

Penulis berharap Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi para pembaca dan

keperawatan.

Sidoarjo, 15 Juni 2020

Penulis

Page 9: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

viii

DAFTAR ISI

Sampul Depan ............................................................................................................ i

Surat Pernyataan......................................................................................................... ii

Lembar Persetujuan .................................................................................................... iii

Halaman Pengesahan ................................................................................................. iv

Motto .......................................................................................................................... v

Lembar Persembahan ................................................................................................. vi

Kata Pengantar ........................................................................................................... vii

Daftar Isi..................................................................................................................... viii

Daftar Tabel ............................................................................................................... xi

Daftar Gambar ............................................................................................................ xii

Daftar Lampiran ......................................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ..................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................ 5

1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................................. 6

1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................................... 7

1.5 Metode Penulisan ................................................................................................. 7

1.5.1 Metode ....................................................................................................... 7

1.5.2 Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 7

1.5.3 Sumber Data .............................................................................................. 8

1.6 Studi Kepustakaan ................................................................................................ 8

1.7 Sistematika Penulisan .......................................................................................... 8

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................... 10

2.1 Konsep Dasar Diabetes Mellitus Gangrene ......................................................... 10

2.1.1 Pengertian ................................................................................................. 10

2.1.2 Klasifikasi ................................................................................................ 11

2.1.3 Etiologi ..................................................................................................... 13

2.1.4 Manifestasi Klinis .................................................................................... 14

2.1.5 Patofisiologi ............................................................................................. 16

2.1.6 Diagnosa Banding .................................................................................... 17

2.1.7 Komplikasi ............................................................................................... 17

2.1.8 Pemeriksaan Diagnostik ........................................................................... 18

2.1.9 Pencegahan ............................................................................................... 20

2.1.10 Penatalaksanaan ....................................................................................... 21

2.2 Konsep Gangrene Diabetik ................................................................................. 24

2.2.1 Pengertian ................................................................................................. 24

2.2.2 Klasifikasi ................................................................................................ 26

2.2.3 Etiologi ..................................................................................................... 27

2.2.4 Penatalaksanaan ....................................................................................... 29

Page 10: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

ix

2.2.5 Terapi Khusus Gangrene Diabetik ........................................................... 33

2.2.6 Dampak Masalah ...................................................................................... 34

2.3 Konsep Dasar Asuhan Keperawatan .................................................................... 36

2.3.1 Pengkajian ............................................................................................... 36

2.3.2 Diagnosa Keperawatan ............................................................................ 41

2.3.3 Intervensi ................................................................................................. 41

2.3.4 Implementasi ........................................................................................... 49

2.3.5 Evaluasi ................................................................................................... 53

2.4 Pathway ................................................................................................................ 57

BAB 3 TINJAUAN KASUS..................................................................................... 58

3.1 Pengkajian ............................................................................................................ 58

3.1.1 Identitas ....................................................................................................... 59

3.1.2 Riwayat Keperawatan ................................................................................. 59

3.1.2.1 Keluhan Utama......................................................................................... 59

3.1.2.2 Riwayat Penyakit Saat Ini ........................................................................ 59

3.1.2.3 Riwayat Penyakit Dahulu ......................................................................... 60

3.1.2.4 Riwayat Penyakit Keluarga ...................................................................... 60

3.1.2.5 Status Cairan dan Nutrisi ......................................................................... 61

3.1.2.7 Pemeriksaan Fisik .................................................................................... 63

3.2 Analisa Data ......................................................................................................... 72

3.3 Prioritas Masalah .................................................................................................. 76

3.4 Rencana Tindakan Keperawatan .......................................................................... 77

3.5 Implementasi Keperawatan .................................................................................. 83

3.6 Catatan Perkembangan ......................................................................................... 94

3.7 Evaluasi ................................................................................................................ 101

BAB 4 PEMBAHASAN ........................................................................................... 106

4.1 Pengkajian ...................................................................................................... 106

4.2 Diagnosa Keperawatan................................................................................... 113

4.3 Intervensi ........................................................................................................ 117

4.4 Implementasi .................................................................................................. 118

4.5 Evaluasi .......................................................................................................... 120

BAB 5 PENUTUP ..................................................................................................... 122

5.1 Simpulan .............................................................................................................. 122

5.2 Saran ..................................................................................................................... 124

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 125

LAMPIRAN .............................................................................................................. 128

Page 11: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

x

DAFTAR TABEL

No Tabel Judul Tabel Hal

Tabel 2.1 Kadar glukosa darah sewaktu dan puasa sebagai patokan penyaring

dan diagnosis Diabetes Mellitus (mg/dl) ......................................19

Tabel 2.2 Jenis diet Diabetes Mellitus berdasarkan kandungan energy,

protein, lemak dan karbohidrat) ...................................................22

Tabel 2.3 Klasifikasi grade luka Diabetes Mellitus.......................................26

Tabel 3.1 Status cairan dan nutrisi................................................................61

Tabel 3.2 Hasil laboratorium pada Ny.”S” dengan diagnosa medis ulkus

humerus dan DM hiperglikemia....................................................68

Tabel 3.3 Terapi Ny.”S” dengan diagnosa medis ulkus humerus dan DM

hiperglikemia di Ruang Melati RSUD Bangil..............................70

Tabel 3.4 Analisa data pada Ny.S dengan diagnosa medis ulkus humerus dan

DM hiperglikimia di Ruang Melati RSUD Bangil.......................72

Tabel 3.5 Rencana Tindakan Keperawatan Pada Ny. S Dengan Diagnosa

Medis Ulkus Humerus + DM Hiperglikemia Di Ruang Melati

RSUD Bangil…………………………………………………...77

Tabel 3.6 Tindakan keperawatan pada Ny.S dengan diagnosa medis ulkus

humerus dan DM hiperglikemia di Ruang Melati RSUD

Bangil............................................................................................83

Tabel 3.7 Catatan perkembangan pada Ny.S dengan diagnosa medis ulkus

humerus dan DM hiperglikemia di Ruang Melati RSUD

Bangil............................................................................................94

Tabel 3.8 Evaluasi pada Ny.S dengan diagnosa medis ulkus humerus dan

DM hiperglikemia di Ruang Melati RSUD Bangil......................102

Page 12: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

xi

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Gambar Hal

Gambar 2.1 Pathway pasien dengan diabetes mellitus (modifikasi dari nurarif

dan kusuma, 2015)…………………………………………...56

Gambar 3.1 Genogram pada pasien Ny. S dengan diagnosa medis ulkus

humerus + DM hiperglikemia di Ruang Melati RSUD Bangil

Pasuruan……………………………………………………...61

Page 13: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

xii

Daftar Lampiran

No. Lampiran Judul Lampiran Hal

Lampiran 1 Surat Ijin Pengambilan Studi Kasus…….…….....….127

Lampiran 2 Surat Balasan Pengambilan Data….……………...…128

Lampiran 3 Lembar Informed Consent…………………………...129

Lampiran 4 Lembar Konsultasi Proposal………………………....130

Lampiran 5 Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah……………...131

Page 14: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Diabetes mellitus merupakan suatu keadaan hiperglikemia kronik

dengan disertai berbagai kelainan metabolic akibat gangguan hormonal, yang

menimbulkan berbagai komplikasi kronik pada mata, ginjal, saraf dan

pembuluh darah, disertai lesi pada membrane basalis dalam pemeriksaan

dengan mikroskopik electron (Mansjoer, 2013). Diabetes mellitus adalah

gangguan metabolisme yang ditandai dengan hiperglikemia yang berhubungan

dengan abnormalitas metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein yang

disebabkan oleh penurunan sekresi insulin atau penurunan sensitivitas insulin

atau keduanya dan menyebabkan komplikasi kronis mikrovaskular,

makrovaskular, dan neuropati (Yuliana Elin, 2009). Pada masyarakat awam

memiliki berbagai pandangan, diantaranya: penyakit dari keturunan, tidak bisa

makan dan minum manis, dan masih banyak lagi yang lainnya. Sebenarnya

masyarakat memiliki cara pandang yang kurang tepat karena

ketidaktahuannya terkait penyakit Diabetes Mellitus ini. Terutama cara

pemeliharaan kesehatan yang kurang tepat bagi penderita Diabetes Mellitus

dapat menyebabkan perubahan gaya hidup tidak sehat, seperti makan

berlebihan (berlemak & kurang serat). Misalnya penderita Diabetes Mellitus

sudah makan makanan yang mengandung lemak tinggi misalnya gule, soto

dan kemudian selang beberapa jam kemudian memakan makanan yang

berbeda tetapi berlemak juga dengan porsi berlebih. Hal tersebut seharusnya

dikurangi dengan mengkonsumsi makanan yang tinggi serat misalnya sayur,

1

Page 15: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

2

buah-buahan, dan air putih. Bukannya tidak boleh makan yang mengandung

karbohidrat, lemak tetapi seharusnya bisa dikurangi dengan porsi sedikit.

Penyakit Diabetes Mellitus adalah penyakit yang tidak menular. Diabetes

Mellitus bisa terjadi karena salah pola makan, kurangnya aktivitas fisik,

keturunan, dan lain sebagainya. Berinteraksi secara langsung dengan penderita

Diabetes Mellitus tidak masalah, malah akan membantu pasien secara moral

dalam menghadapi penyakit ini, serta bisa menumbuhkan kesadaran pada diri

untuk mencegah terkena Diabetes Mellitus dengan membiasakan hidup sehat

(Harya, 2013).

Berdasarkan data World Health Organization (WHO, 2013), angka

kejadian diabetes mellitus didunia sebanyak 347 juta penderita. Di Indonesia

sendiri angka kejadian diabetes mellitus adalah 5,7% dari penduduk Indonesia

atau sekitar 12 juta jiwa (Departemen Kesehatan RI, 2013). Indonesia

menempati urutan ke empat jumlah penderita diabetes terbesar di dunia

setelah India, China, Amerika Serikat (Sam, 2007). Sedangkan data yang

didapat berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007, jumlah

penyandang diabetes mellitus berusia kurang dari 15 tahun yang mengaku

sebagai penyandang diabetes adalah 1,2 persen. Dengan demikian, jumlah

penduduk Indonesia yang mengalami diabetes adalah 5,7 persen atau sekitar

12 juta penduduk. Berdasarkan data dari depkes yang berasal dari diabetes

care, pada tahun 2030 diperkirakan akanada sekitar 21,3 juta pasien diabetes

mellitus di Indonesia (depkes, 2009) prevalensi nasional obesitas umumnya

pada penduduk usia >15 tahun sebesar 10,3% dan sebanyak 12 provinsi

memiliki prevalensi diatas nasional. Tiga daerah di Indonesia memiliki tingkat

Page 16: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

3

prevalensi diabetes diatas 1,5 persen yaitu Aceh, Jawa Timur, dan Sulawesi

Utara (Riskesdas, 2007). Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan

oleh peneliti, didapatkan bahwa penderita diabetes mellitus di RSUD Bangil

antara bulan Januari sampai dengan Desember 2019 sebanyak 239 orang

(Rekam Medis RSUD Bangil, 2019).

Faktor dari diabetes mellitus menurut Arisman (2011) yaitu kelainan

genetic, usia, gaya hidup, stress, pola makan salah, defesiensi insulin. Factor

genetic dapat langsung mempengaruhi sel beta dan mengubah kemampuannya

untuk mengenali dan menyebarkan rangsang sekretoris insulin. Keadaan ini

meningkatkan kerentanan individu tersebut terhadap factor-faktor lingkungan

yang dapat mengubah integritas dan fungsi sel beta pancreas. Secara genetic

risiko diabetes mellitus tipe 2 meningkat pada saudara kembar monozigotik

seorang diabetes mellitus tipe 2, ibu dari neonates yang beratnya lebih dari 4

kg, individu dengan gen obesitas, rasa tau etnis tertentu yng mempunyai

insiden tinggi terhadap Diabetes Mellitus (Price & Wilson, 2002). Factor usia

yang risiko menderita DM tipe 2 adalah usia diatas 30 tahun, hal ini karena

adanya perubahan anatomis, fisiologis dan biokimia. Perubahan dimulai dari

tingkat sel, kemudian berlanjut pada tingkat jaringan dan akhirnya pada

tingkat organ yang dapat mempengaruhi homeostasis. Setelah seseorang

mencapai umur 30 tahun, maka kadar glukosa darah naik 1-2 mg% tiap tahun

saat puasa dan akan naik 6-13% pada 2 jam setelah makan (Sudoyo, et al.

2009). Stevenson dan Lohman dalam Kriska (2007) menyatakan individu

yang aktif memiliki insulin dan profil glukosa yang lebih baik daripada

individu yang tidak aktif. Mekanisme aktivitas fisik dalam mencegah atau

Page 17: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

4

menghambat perkembangan DM tipe 2 yaitu: 1) penurunan resistensi

insulin/peningkatan sensitifitas insulin, 2) peningkatan toleransi glukosa, 3)

penurunan lemak adipose tubuh secara menyeluruh, 4) pengurangan lemak

sentral, 5) perubahan jaringan otot (Kriska, 2007). Stress dapat merubah pola

makan, latihan, dan penggunaan obat yang biasanya dipatuhi dan dapat

menyebabkan hiperglikemia (Smeltzer &Bare, 2008). Stress memicu

terjadinya reaksi biokimia melalui system neural dan neuroendokrin. Reaksi

pertama dari respon stress adalah terjadinyasekresi system saraf simpatis yang

di ikuti oleh sekresi simpatis-adrenal-medular, dan bila stress menetap maka

system hipotalamus-pituitari akan diaktifkan. Hipotalamus mensekresi

corticotrophin-releasing factor, yang menstimulasi pituitary anterior

memproduksi adenocorticotropic hormone (ACTH). ACTH menstimulasi

produksi kortisol, yang akan mempengaruhi peningkatan kadar glukosa darah

(Guyton &Hall, 1996, Smeltzer &Dare, 2008). Gejala-gejala diabetes menurut

Tartowo (2012) meliputi sering kencing (poliuria), meningkatnya rasa haus

(polidipsi), meningkatnya rasa lapar (poliphagia), penurunan berat badan,

mata kabur. Penanganan yang kurang maksimal terhadap penderita diabetes

menyebabkan terjadinya komplikasi akut yaitu koma hipoglikemia,

ketoasidosis, sindrom hiperglikemik hiperosmolar non ketotik dan kronik

yaitu penyakit pembuluh darah besar, penyakit pembuluh darah kecil, penyakit

neuropati, rentan infeksi seperti tuberculosis paru, infeksi saluran kemih, dan

ulkus diabetik.

Solusi untuk pasien dengan diabetes mellitus yaitu berikan pendidikan

mengenai pengaturan pola makan, menghindari minuman yang banyak

Page 18: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

5

mengandung kadar gula tinggi, sering berolahraga dan sering periksa ke

rumah sakit (Rizki, 2013). Solusi dari penulis sendiri yaitu dengan

memberikan pengetahuan tentang pemakaian insulin dengan benar dan teratur,

mengatur pola makan dengan mengurangi makanan yang tinggi lemak, jangan

terlalu banyak minum-minuman yang mengandung kadar gula tinggi, sering

berolahraga karena olahraga yang teratur dengan porsi cukup dapat membantu

mengontrol kadar gula darah dan jangan lupa untuk mengiatkan pasien untuk

sering control atau periksa karena hal ini kita dapat mengetahui apakah kadar

gula darah pasien meningkat atau menurun.

1.2 Rumusan Masalah

Untuk mengetahui lebih lanjut dari perawatan penyakit ini maka penulis

akan melakukan kajian lebih lanjut dengan melakukan asuhan keperawatan

Diabetes Mellitus dengan membuat rumusan masalah sebagai berikut

“Bagaimana asuhan keperawatan pada klien dengan diagnosa diabetes

mellitus di Ruang rawat inap Melati Kelas III RSUD Bangil Pasuruan?”

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Mengidentifikasi asuhan keperawatan pada klien dengan diagnose medis

Diabetes Mellitus di Ruang Melati RSUD Bangil.

1.3.2 Tujuan Khusus

1.3.2.1 Mengkaji pada klien dengan diagnosa medis Diabetes Mellitus di Ruang

Melati RSUD Bangil.

Page 19: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

6

1.3.2.2 Merumuskan diagnosa keperawatan pada klien dengan diagnosa

medisDiabetes Mellitus di Ruang Melati RSUD Bangil.

1.3.2.3 Merencanakan tindakan keperawatan pada klien dengan diagnose

medisDiabetes Mellitus di Ruang Melati RSUD Bangil.

1.3.2.4 Melaksanakan tindakan keperawatan pada klien dengan diagnose

medisDiabetes Mellitus di Ruang Melati RSUD Bangil.

1.3.2.5 Mengevaluasi tindakan keperawatan yang telah dilaksanakan pada klien

dan diagnosa medisDiabetes Mellitus di Ruang Melati RSUD Bangil.

1.3.2.6 Mendokumentasikan asuhan keperawatan pada klien dengan diagnose

medisDiabetes Mellitus di Ruang Melati RSUD Bangil.

1.4 Manfaat

Terkait dengan tujuan, maka tugas ini dapat memberi manfaat :

1.4.1 Akademis, hasil studi kasus ini merupakan sumbangan bagi ilmu

pengetahuan khususnya dalam hal asuhan keperawatan pada klien dengan

diagnosa DM.

1.4.2 Secara praktis, tugas ini akan bermanfaat bagi :

1.4.2.1 Bagi pelayanan keperawatan di Rumah Sakit

Hasil studi kasus ini, dapat menjadi masukan bagi pelayanan di RS

agar dapat melakukan asuhan keperawatan klien dengan diagnosa DM

dengan baik.

Page 20: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

7

1.4.2.2 Bagi peneliti

Penulis dapat menerapkan teori asuhan keperawatan pada klien

diabetes mellitus dan memberikan informasi mengenai diabetes mellitus

pada masyarakat umum sehingga masyarakat dapat lebih waspada

terhadap penyebab dan faktor resiko yang berhubungan dengan penyakit

ini sehingga dapat mencegah terjadinya diabetes mellitus.

1.4.2.3 Bagi profesi kesehatan

Diharapkan perawat dapat mengembangkan informasinya

mengenai cara melakukan tindakan asuhan keperawatan pada klien

diabetes mellitus yang benar. Dan dapat menyampaikan melalui

penyuluhan kepada masyarakat.

1.4.2.4 Bagi klien dan keluarga

Klien dan keluarga dapat digunakan sebagai informasi dan

pengetahuan tentang kualitas asuhan keperawatan, khususnya pada klien

dengan gangguan system endokrin Diabetes Mellitus.

1.5 Metode Penulisan

1.5.1 Metode

Metode deskriptif yaitu metode yang sifatnya mengungkapkan peristiwa

atau gejala yang terjadi pada waktu sekarang yang meliputi studi kepustakaan

yang mempelajari, mengumpulkan, membahas data dengan studi pendekatan

proses keperawatan dengan langkah-langkah pengkajian, diagnosis, perencanaan,

pelaksanaan dan evaluasi.

1.5.2 Teknik Pengumpulan Data

Page 21: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

8

1.5.2.1 Wawancara

Data diambil atau diperoleh melalui percakapn baik dengan klien, keluarga

maupun tim kesehatan lain.

1.5.2.2 Observasi

Data yang diambil melalui pengamatan kepada klien.

1.5.2.3 Pemeriksaan

Meliputi pemeriksaan fisik dan laboratorium yang dapat menunjang

menegakkan diagnosa dan penanganan selanjutnya.

1.5.3 Sumber Data

1.5.3.1 Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh dari klien.

1.5.3.2 Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari keluarga atau orang

terdekat klien, catatan medis perawat, hasil-hasil pemeriksaan dan tim kesehatan

lain.

1.6 Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan yaitu mempelajari buku sumber yang berhubungan

dengan judul studi kasus dan masalah yang dibahas.

1.7 Sistematika Penulisan

Page 22: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

9

Supaya lebih jelas dan lebih mudah dalam mempelajari dan memahami

studi kasus ini, secara keseluruhan di bagi menjadi tiga bagian, yaitu :

1.7.1 Bagian Awal

Memuat halaman judul, persetujuan pembimbing, pengesahan, motto dan

persembahan, kata pengantar, daftar isi.

1.7.2 Bagian Inti

Terdiri dari lima bab, yang masing-masing bab terdiri dari sub bab berikut

ini:

Bab 1 : Pendahuluan, berisi latar belakang maslah, tujuan, manfaat penelitian,

sistematika penulisan studi kasus.

Bab 2 : Tinjauan pustaka, berisi tentang konsep penyakit dari sudut medis dan

asuhan keperawatan klien diagnosediabetes mellitus serta kerangka

masalah.

Bab 3 : Tinjauan kasus berisi tentang diskripsi data hasil pengkajian, diagnose,

perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.

Bab 4 : Pembahasan berisi tentang perbandingan antara teori dengan kenyataan

yang ada di lapangan.

Bab 5 : Penutup, berisi tentang simpulan dan saran. Bagian akhir, terdiri dari

daftar pustaka dan lampiran.

1.7.3 Bagian akhir, terdiri dari daftar pustaka dan lampirannya

Page 23: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

10

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab 2 ini akan diuraikan secara teoritis mengenai konsep penyakit

dan asuhan keperawatan pasien Diabetes Mellitus. Konsep penyakit akan

diuraikan definisi, etiologi, dan cara penanganan secara medis. Asuhan

keperawatan akan diuraikan masalah-masalah yang muncul pada penyakit

Diabetes Mellitus dengan melakukan asuhan keperawatan meliputi pengkajian,

diagnose, perencanaan, penatalaksanaan, dan evaluasi.

2.1 Konsep Dasar Diabetes Mellitus

2.1.1 Definisi

Diabetes mellitus merupakan suatu keadaan hiperglikemia kronik dengan

disertai berbagai kelainan metabolik akibat gangguan hormonal, yang

menimbulkan berbagai komplikasi kronik pada mata, ginjal, saraf dan pembuluh

darah, disertai lesi pada membrane basalis dalam pemeriksaan dengan

mikroskopik electron (Mansjoer, 2013).

Diabetes mellitus adalah gangguan metabolisme yang ditandai dengan

hiperglikemia yang berhubungan dengan abnormalitas metabolisme karbohidrat,

lemak, dan protein yang disebabkan oleh penurunan sekresi insulin atau

penurunan sensitivitas insulin atau keduanya dan menyebabkan komplikasi kronis

mikrovaskular, makrovaskular, dan neuropati (Yuliana Elin, 2009).

10

Page 24: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

11

2.1.2 Klasifikasi

American diabetes association (ADA) klasifikasi diabetes mellitus

berdasarkan pengetahuan mutakhir mengenai patogenesis sindrom diabetes dan

gangguan toleransi glukosa. Klasifikasi ini telah disahkan oleh World health

organization (WHO) pada tahun 1997 dalam Porth (2007) dan telah dipakai di

seluruh dunia. Empat klasifikasi Diabetes Mellitus: Diabetes Mellitus tipe 1,

Diabetes Mellitus tipe 2, Diabetes Mellitus gestasional (diabetes kehamilan), dan

Diabetes Mellitus tipe lainnya. Dikenal 2 jenis utama Diabetes Mellitus yaitu

Diabetes Mellitus tipe 1 dan Diabetes Mellitus tipe 2.

2.1.2.1 Diabetes Mellitus Tipe 1

Diabetes mellitus tipe 1 ditandai oleh destruksi sel beta pancreas, terbagi

dalam dua sub tipe yaitu tipe 1A yaitu diabetes yang diakibatkan proses

immunologi (immune-mediated diabetes) dan tipe 1B yaitu diabetes idiopatik

yang tidak diketahui penyebabnya. Diabetes 1A ditandai oleh destruksi autoimun

sel beta. Sebelumnya disebut dengan diabetes juvenile, terjadi lebih sering pada

orang muda tetapi dapat terjadi pada semua usia. Diabetes tipe 1 merupakan

gangguan katabolisme yang ditandai oleh kekurangan insulin absolute,

peningkatan glukosa darah, dan pemecahan lemakdan protein tubuh.

2.1.2.2 Diabetes Mellitus Tipe 2

Diabetes mellitus tipe 2 atau juga dikenal sebagai non insulin dependent

diabetes (NIDDM). Dalam DM tipe 2, jumlah insulin yang diproduksi oleh

pancreas biasanya cukup untuk mencegah ketoasidosis tetapi tidak cukup untuk

memenuhi kebutuhan tubuh total (Julien, Senecal & Guay, 2009). Jumlahnya

Page 25: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

12

mencapai 90-95% dari seluruh pasien dengan diabetes, dan banyak dialami oleh

orang dewasa tua lebih dari 40 tahun serta lebih sering terjadi pada individu

obesitas (CDC, 2005). Kasus DM tipe 2 umumnya mempunyai latar belakang

kelainan yang diawali dengan terjadinya resistensi insulin. Resisitensi insulin

awalnya belum menyebabkan DM secara klinis. Sel beta pancreas masih dapat

melakukan kompensasi bahkan sampai overkompensasi, insulin disekresi secara

berlebihan sehingga terjadi kondisi hiperinsulinemia dengan tujuan normalisasi

kadar glukosa darah. Mekanisme kompensasi yang terus menerus menyebbkan

kelelahan sel beta pancreas (exhaustion) yang disebut dekompensasi,

mengakibatkan produksi insulin yang menuun secara absolute. Kondisi resistensi

insulin diperberat oleh produksi insulin yang menurun akibatnya kadar glukosa

darah semakin meningkat sehingga memenuhi criteria diagnosis DM (Manaf

dalam Sudoyo, 2006, Waspadji dalam Soegondo, 2007).

2.1.2.3 Diabetes pada Kehamilan (gestational diabetes)

Diabetes kehamilan terjadi pada intoleransi glukosa yang diketahui selama

kehamilan pertama. Jumlahnya sekitar 2-4% kehamilan. Wanita dengan diabetes

kehamilan akan mengalami peningkatan resiko terhadap diabetes setelah 5-10

tahun melahirkan (Porth, 2007).

2.1.2.4 Diabetes Tipe Lain (others specific types)

Merupakan gangguan endokrin yang menimbulkan hiperglikemia akibat

peningkatan produksi glukosa hati atau penurunan penggunaan glukosa oleh sel

(Porth, 2007). Sebelumnya dikenal dengan istilah diabetes sekunder, diabetes tipe

ini menggambarkan diabetes yang dihubungkan dengan keadaan dan sindrom

Page 26: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

13

tertentu, misalnya diabetes yang terjadi dengan penyakit pancreas atau

pengangkatan jaringan pancreas dan penyakit endokrin seperti akromegali atau

syndrome chusing, karena zat kimia atau obat, infeksi dan endokrinopati

(Soegondo, Soewondo & Subekti, 2009).

2.1.3 Etiologi

Menurut dasar diabetes mellitus menurut Arisman (2011) yaitu :

2.1.3.1 Kelainan Genetic:

Diabetes dapat menurun menurut silsilah keluarga yang mengidap

diabetes, karena kelainan gen yang mengakibatkan tubuhnya tidak adapat

menghasilkan insulin dengan baik.

2.1.3.2 Usia

Diabetes sering muncul setelah seseorang memasuki usia rawan tersebut,

terutama setelah usia 45 tahun pada mereka yang berat badanya berlebihan,

sehingga tubuhnya tidak peka lagi terhadap insulin.

2.1.3.3 Gaya Hidup Stress

Stress kronis cenderung membuat seseorang mencari makanan yang

manis-manis dan berlemak tinggi untuk meningkatkan kadar serotonin otak.

Serotonin ini memiliki efek penenang sementara untuk meredakan stresnya.

Tetapi gula dan lemak itulah yang berbahaya bagi mereka yang beresiko terkena

diabetes.

Page 27: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

14

2.1.3.4 Pola makan salah

Kurang gizi atau berlebihan brat badan sama-sama meningkatkan resiko

diabetes. Kurang gizi (malnutrisi) dapat merusak pancreas, sedangkan obesitas

mengakibatkan gangguan kerja insulin (retensi insulin).

2.1.3.5 Defisiensi insulin

Kurangnya insulin beakibat pula pada berkurangnya pemakaian glukosa

oleh sel-sel tubuh yang mengakibatkan naiknya gula darah.

2.1.3.6 Kehamilan

Pada saat ibu hamil untuk memenuhi pertumbuhan jaringan seorang ibu

secara naluri akan menambah jumlah konsumsi makananya. Pada saat

penambahan maka terjadi, jika produksi insulin kurang mencukupi maka akan

menimbulkan penyakit diabetes mellitus.

2.1.4 Tanda dan Gejala

Menurut Tarwoto (2012) tanda dan gejala meliputi:

2.1.4.1 Sering kencing (poliuria)

Adanya hiperglikemia menyebabkan sebagian glukosa dikeluarkan oleh

ginjal bersama urine karena keterbatasan filtrasi ginjal dan kemampuan reabsorpsi

dari tubulus ginjal untuk mempermudah pengeluaran glukosa maka diperlukan

banyak air, sehingga frekuensi miksi meningkat.

Page 28: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

15

2.1.4.2 Meningkatnya rasa haus (polidipsi)

Banyaknya miksi menyebabkan tubuh kekurangan cairan (dehidrasi) hal

ini merangsang pusat haus, yang meningkatkan rasa haus.

2.1.4.3 Meningkatkan rasa lapar (poliphagia)

Meningkatkan untuk metabolisme, pemecahan glikogen untuk energy

menyebabkan cadangan energy berkurang keadaan ini menstimulasi rasa lapar.

2.1.4.4 Penurunan berat badan

Disebabkan banyaknya kehilangan cairan, glikogen dan cadangan

triglesirida serta masa otot.

2.1.4.5 Mata kabur

Pada kondisi kronis keadaan hiperglikemia menyebabkan aliran darah

menjadi lambat, sirkulasi ke vaskuler menjadi tidak lancar.

2.1.4.6 Kulit gatal, infeksi kulit, gatal-gatal di sekitar penis dan vagina

Peningkatan glukosa darah mengakibatkan penumpukan gula pada kulit

sehingga menjadi gatal, jamur dan bakteri mudah menyerang kulit.

2.1.4.7 Ketonuria

Ketika glukosa tidak lagi digunakan untuk energy, maka digunakan asam

lemak akan dipecah menjadi keton yang kemudian berada dalam darah dan

dikeluarkan melalui ginjal kelemahan dan keletihan. Kurangnya cadangan energy,

adanya kelaparan sel, kehilangan potassium menjadi akibat pasien menjadi mudah

Page 29: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

16

lemah dan letih. Terkadang tanpa gejala pada keadaan tertentu, tubuh mudah

beradaptasi dengan peningkatan glukosa darah.

2.1.5 Patofisiologi

Sebagian besar gambaran patologik dari DM dapat dihubungkan dengan

salah satu efek utama akibat kurangnya insulin berikut : berkurangnya pemakaian

glukosa oleh sel-sel tubuh yang mengakibatkan naiknya konsentrasi glukosa darah

setinggi 300-1200 mg/dl. Peningkatan mobilisasi lemak dari daerah penyimpanan

lemak yang menyebabkan terjadnya metabolisme lemak yang abnormal disertai

dengan endapan kolestrol pada dinding pembuluh darah dan akibatdari

berkurangnya protein dalam jaringan tubuh.

Pasien-pasien yang mengalami defisiensi insulin tidak dapat

mempertahankan kadar glukosa plasma yang normal atau toleransi sesudah

makan. Pada hiperglikemia yang parah yang melebihi ambang ginjal normal

(konsentrasi glukosa darah sebesar 160-180 mg/100 ml), akan timbul glikosuria

karena tubulus-tubulus renalis tidak dapat menyerap kembali semua glukosa.

Glukosuria ini akan mengakibatkan dieresis osmotic yang menyebabkan poliuria

disertai kehilangan sodium, klorida, potassium dan pospat. Adanya poliuri

menyebabkan dehidrasi dan timbul polidipsi. Akibat glukosa yang keluar bersama

urine maka pasien akan mengalami keseimbangan protein negative dan berat

badan menurun serta cenderung polifagi. Akibatyang lain adalah asthenia atau

kekurangan energi sehingga pasien menjadi cepat lelah dan mengantuk yang

disebabkan oleh kurangnya atau hilangnya protein tubuh dan juga berkurangnya

penggunaan karbohidratuntuk energi. Hiperglikemia yang lama akanmenyebabkan

Page 30: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

17

arteoklerosis, penebalan membrane basalis dan perubahan pada saraf perifer.ini

akan memudahkan terjadinya ganggren. Pasien-pasien yang mengalami defisiensi

insulin tidak dapat mempertahankan kadar glukosa yang normal atau toleransi

glukosa sesudah makan karbohidrat, jika hiperglikeminya parah dan melebihi

ambang ginjal, maka timbul glukosuria. Glukosuria ini akan mengakibatkan

diuresis osmotik yang meningkatkan mengeluarkan kemih (poliuria) harus

terstimulasi, akibatnya pasien akan minum dalam jumlah banyak karena glukosa

hilang bersama kemih, maka pasien akan mengalami keseimbangan kalori

negative dan berat badan berkurang. Rasa lapar yang semakin besar (polifagia)

timbul sebagai akibat kehilangan kalori (Price, 2006).

2.1.6 Diagnosa Banding

Hiperglikemia reaktif, toleransi glukosa terganggu (TGT), glukosa darah

puasa terganggu (TTGO).

2.1.7 Komplikasi

Komplikasi yang berkaitan dengan kedua tipe DM (Diabetes Mellitus)

digolongkan sebagai akut dan kronik (Mansjoer dkk, 2007).

2.1.7.1 Akut

1) Koma Hipoglikemia

Hipoglikemik adalah kadar gula darah yang rendah. Kadar gula

darah yang normal 60-100 mg% yang bergantung pada berbagai keadaan.

Page 31: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

18

2) Ketoasidosis

Komplikasi akut diabetes mellitus yang ditandai dengan dehidrasi,

kehilangan elektrolit dan asidosis

3) Sindrom hiperglikemik hiperosmolarnonketotik

Keadaan hiperglikemi dan hiperosmoliti tanpa terdapatnya ketosis.

Konsentrasi gula darah lebih dari 600 mg bahkan sampai 2000,

perkilogram.

2.1.7.2 Kronik

1) Makrovaskular (penyakit pembuluh darah besar) mengenai sirkulasi

koroner, vascular perifer dan vascular serebral.

2) Memperlambat atau menunda awitan baik komplikasi mikrovaskular

maupun makrovaskular.

3) Penyakit neuropati, mengenai saraf sensorik-motorik dan autonomi

serta menunjang masalah seperti impotensi dan ulkus pada kaki.

4) Rentan infeksi, seperti tuberculosis paru dan infeksi saluran kemih

5) Ulkus diabetic

2.1.8 Pemeriksaan Diagnostik

Pemeriksaan penyaring dapat dilakukan dengan pemeriksaan glukosa

darah sewaktu dan kadar glukosa darah puasa, kemudian dapat diikuti dengan tes

toleransi glukosa oral TTGO (Sudoyo Aru, dkk 2009)

Page 32: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

19

2.1.8.1 Tiga hari sebelum pemeriksaan pasien makan seperti biasa (dengan

karbohidrat yang cukup)

2.1.8.2 Berpuasa paling sedikit 8 jam (mulai malam hari) sebelum pemeriksaan,

minum air putih tanpa gula tetap diperbolehkan.

2.1.8.3 Diperiksa konsentrasi gula darah puasa

2.1.8.4 Diberikan glukosa 75 gram (orang dewasa) atau 1,75 gram/kgBB (anak-

ank), dilarutkan dalam air 250 ml dan minum dalam waktu 5 menit.

2.1.8.5 Berpuasa kembali sampai pengambilan sempel darah untuk pemeriksaan 2

jam setelah minum larutan glukosa selesai.

2.1.8.6 Selama proses pemerikaan, pasien yang diperiksa tetap istirahat dan tidak

merokok

Sebagai patokan, untuk pemeriksaan darah dalam menegakkan diagnosis

DM dapat dilihat pada tabel dari consensus pengelolaan DM tipe 2 di Indonesia,

Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI) tahun 2006

Tabel 2.1 Kadar glukosa darah sewaktu dan puasa sebagai patokan penyaring dan

diagnosis DM (mg/dl).

1.Gula darah acak Bukan DM Belum pasti DM DM

- plasma vena

- darah kapiler

< 110

< 90

110-199

90-199

>200

>200

2.Gula darah puasa Bukan DM Belum pasti DM DM

Page 33: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

20

- Plasma vena

- Darah kapiler

< 110

< 90

110-125

90-109

>126

>110

2.1.9 Pencegahan

Arief Sudarmoko (2005) memaparkan cara untuk mencegah dan melawan

diabetes mellitus dalam tujuh kategori, yaitu:

2.1.9.1 Dengan diet khusus untuk penderita diabetes

2..1.9.2 Mengonsumsi makanan dan minuman khusus penderita diabetes,

seperti produk kacang-kacangan, buah-buahan, ubi jalar, roti gandum, beras

merah, yoghurt, daging rendah lemak, jenis-jenis minyak dan biji-bijian,

madu alam murni, dan sebagainya.

2.1.9.3 Mengonsumsi jus buah-buahan dan sayuran, seperti jus apel, jambu

biji, alpukat, bayam, dan wortel.

2.1.9.4 Mengonsumsi ramuan tradisional, seperti ramuan biji jamblang,

kulit batang jambu mente, seduhan biji mahoni, kunyit, dan ciplukan.

2.1.9.5 Menjalani terapi alternative, seperti akupuntur dan yoga.

2.1.9.6 Membiasakan aktivitas berolahraga, seperti berenang, jogging,

bersepeda, dan senam aerobic.

2.1.9.7 Membiasakan hidup sehat, seperti menghentikan kebiasaan ngemil,

tidur yang cukup, memperbanyak aktivitas fisik, hindari stress, hindari

Page 34: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

21

kebiasaan merokok, tidak mengonsumsi alkohol atau minuman keras,

memperbanyak minum air putih, dan hindari makanan junk food.

2.1.10 Penatalaksanaan

Tujuan umum terapi diabetes adalah mencoba menormalkan aktivitas insulin

dan kadar glukosa darah dalam upaya mengurangiterjadinya komplikasi vaskuler

serta neuropatik. Tujuan terapeutik pada setiap tipe diabetes adalah mencapai

glukosa darah normal tanpa terjadinya hipoglikemia dan gangguan serius pada

pola aktivitas klien. Menurut Smeltzer (2007), ada empat komponen dalam

pelaksanan diabetes.

2.1.10.1 Diet dan pengendalian berat badan

Merupakan dasar dari penatalaksanaan diabetes. Penatalaksanaan

nutrisi pada penderita diabetes diarahkan untuk mencapai tujuan berikut:

1) Memberikan semua unsure makanan esensial seperti vitamin, mineral

2) Mencapai dan mempertahankan berat badan yang sesuai

3) Memenuhi kebutuhan energy

4) Mencegah fluktuasi kadar glukosa darah setiap harinya dengan

mengupayakan kadar glukosa darah mendekati normal.

5) Menurunkan kadar lemak darah jika kadar ini meningkat standar yang

dianjurkan makanan dengan komposisi yang seimbang dalam hal

karbohidrat, protein, lemak, sesuai dengan kecukupan gizi baik

sebagai berikut:

Karbohidrat : 60-70%

Protein : 10-15%

Page 35: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

22

Lemak : 20-25%

Tabel 2.2 Jenis diet diabetes mellitus berdasarkan kandungan energy, protein,

lemak dan karbohidrat.

Jenis Diet Energi (kkal) Protein (g) Lemak (g) Karbohidrat (g)

I 1100 43 30 172

II 1300 45 35 192

III 1500 51,5 36,5 235

IV 1700 55,5 36,5 275

V 1900 60 48 299

VI 2100 62 53 319

VII 2300 73 59 369

VIII 2500 80 62 396

Sumber : Penuntun Diet, Instalasi Gizi Perjan RS Dr. Cipto Mangunkusumo

2.1.10.2 latihan

Latihan sangat penting dalam penatalaksanaan diabetes karena

efeknya dapat menurunkan kadar glukosa darah dengan meningkatkan

pengambilan glukosa oleh otot dan memperbaiki pemakaian insulin.

Page 36: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

23

2.1.10.3 Penyuluhan Diet

Membahas pentingnya konsistensi atau kontinuitas pada kebiasaan

makanan dan insulin, dan adanya rencana makan (meal plan) yang sesuai

dengan kebutuhan masing-masing. Memfokuskan perhatian pada ketrampilan

penatalaksanaan yang lebih mendalam seperti di restoran, membaca label

makanan dan menyesuaikan rencana makan untuk keperluan latihan, dalam

keadaan sakit serta berbagai kejadian khusus. Perawat memegang peranan

yang penting dalam mengkomunikasikan informasi yang tepat kepada ahli

diet dan menambah pemahaman pasien.

2.1.10.4 Terapi Farmakologi

Obat-obatan yang dapat digunakan adalah golongan:

1) Sulfonylurea

Cara kerja obat golongan ini:

Cara kerja utama adalah meningkatkan sekresi insulin oleh sel

betapancreas, meningkatkan performance dan jumlah reseptor insulin

pada otot dan sel lemak, meningkatkan efisiensi sekresi insulin dan

potensistimuli insulin transport karbohidrat ke sel otot dan jaringan

lemak, penurunan produksi glukosa oleh hati.

2) Glinid

Glinid merupakan obat generasi baru yang cara kerjanya sama dengan

sulfonylurea dengan meningkatkan sekresi insulin fase pertama.

3) Biguanid

Page 37: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

24

Biguanid tidak merangsang sekresi insulin dan menurunkan kadar

glukosa darah sampai normal (euglikemia) serta tidak pernah

menyebabkan hipoglikemia.

4) Thiazolidindion/glitazon

Mempunyai efek menurunkan resistensi insulin dengan meningkatkan

jumlah pen-transport glukosa, sehingga meningkatkan ambilan

glukosa di perifer.

2.2 Konsep Gangrene Diabetic

2.2.1 Definisi

Gangrene adalah kondisi jaringan tubuh yang mati akibat tidak mendapat

pasokan darah yang cukup atau akibat infeksi bakteri yang berat. Kondisi serius

ini umumnya terjadi ditungkai, jari kaki, atau jari tangan, namun juga bisa terjadi

pada otot serta organ dalam. Gangrene adalah kondisi serius yang bisa mengarah

ke amputasi hingga kematian. (Dr.Tjin Willy, 2018)

Gangrene terbagi ke dalam beberapa jenis menurut Dr. Tjin Willy (2018), di

antaranya adalah:

2.2.1.1 Gangrene kering. Kulit kering dan mengerut dengan warna kulit cokelat,

biru, atau hitam adalah ciri gangrene kering. Gangrene ini terjadi secara

bertahap, dan umumnya menimpa penderita penyakit arteri perifer.

2.2.1.2 Gangrene basah. Gangrene ini umumnya menimpa penderita diabetes yang

tidak sadar saat mengalami luka di kaki. Gangrene basah juga bisa terjadi

pada seseorang yang mengalami luka bakar atau frostbite. Ciri gangrene

Page 38: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

25

basah adalah kulit bengkak, melepuh, dan terlihat basah. Jika tidak segera

ditangani, gangrene basah bisa menyebar dan akan berakibat fatal.

2.2.1.3 Gangrene gas. Gangrene gas umumnya menyerang jaringan otot. Pada

awalnya, kulit penderita gangrene gas terlihat normal. Namun seiring

waktu, kulit akan terlihat pucat lalu berubah menjadi ungu kemerahan,

kemudian gelembung udara akan terbentuk. Gangrene gas umumnya

disebabkan oleh bakteri Clostridium perfringens, yang berkembang pada

luka akibat bedah atau cedera yang mengeluarkan banyak darah. Infeksi

tersebut menghasilkan racun yang melepaskan gas dan menyebabkan

kematian jaringan. Sama seperti gangrene basah, gangrene gas juga bisa

berakibat fatal jika tidak segera ditangani.

2.2.1.4 Gangrene internal, yaitu gangrene yang terjadi akibat terhambatnya aliran

darah ke organ dalam tubuh, seperti usus atau empedu. Gangrene internal

bisa menyebabkan demam serta nyeri hebat, dan bisa berbahaya jika tidak

cepat ditangani.

2.2.1.5 Gangrene Fournier. Gangrene ini menyerang daerah genital atau kelamin,

dan kebanyakan penderitanya adalah Kondisi ini umumnya terjadi karena

infeksi pada area kemaluan atau saluran kemih, yang menyebabkan

pembengkakan dan nyeri pada kemaluan.

2.2.1.6 Gangrene Meleney. Jenis gangrene ini tergolong langka, yang terjadi 1-2

minggu pasca operasi.

Page 39: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

26

2.2.2 Klasifikasi

Beberapa cara dapat digunakan untuk mengklasifikasikan luka diabetikum.

Berikut ini klasifikasi luka diabetes menurut university of texas diabetic foot

classification (2000) dalam Hess (2002) :

Tabel 2.3 Klasifikasi grade luka diabetes

Stage Grade 0 Grade 1 Grade 2 Grade 3

A Sebelum atau

sesudah terjadi

ulseratif pada kaki

yang berisiko

terjadi luka

Luka

superficial

tidak mengenai

tendon, kapsula

atau tulang

Luka mengenai

tendon atau

kapsula pada

sendi

Luka

mengenai

tulang

B Terdapat infeksi Terdapat

infeksi

Terdapat

infeksi

Terdapat

infeksi

C Terdapat iskemia Terdapat

iskemia

Terdapat

iskemia

Terdapat

iskemia

D Terdapat infeksi

dan iskemia

Terdapat

infeksi dan

iskemia

Terdapat

infeksi dan

iskemia

Terdapat

infeksi dan

iskemia

Klasifikasi lain yang dapat digunakan adalah klasifikasi Wagner sebagai berikut :

2.2.2.1 Grade 0: tidak terdapat lesi terbuka, mungkin hanya deformitas dan

sellulitis

Page 40: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

27

2.2.2.2 Grade 1: ulser superfisialis

2.2.2.3 Grade 2: ulser dalam sampai tendon, atau tulang

2.2.2.4 Grade 3: ulser dalam dengan abses, osteomelitis dan infeksi persendian

2.2.2.5 Grade 4: gangrene local kaki depan atau tumit

2.2.2.6 Grade 5: gangrene pada seluruh kaki yang memerlukan amputasi (Hess,

2002)

2.2.3 Etiologi

2.2.3.1 Gangrene bisa disebabkan oleh tiga hal, yaitu:

1) Kekurangan aliran darah. Darah mengandung sejumlah senyawa yang

dibutuhkan tubuh, antara lain oksigen, nutrisi, serta antibodi. Kekurangan

senyawa penting tersebut bisa membuat sel-sel tubuh mati.

2) Infeksi. Bakteri yang dibiarkan berkembang terlalu lama bisa

menimbulkan infeksi dan menyebabkan gangrene.

3) Luka. Luka parah, seperti luka akibat tembakan atau cedera akibat

kecelakaan mobil, bisa menyebabkan bakteri tumbuh dan menyerang

jaringan di dalam kulit.

2.2.3.2 Menurut Suriadi (2007) dalam Purbianto (2007); Robert (2000) penyebab

dari luka diabetes antara lain:

1) Diabetic neuropati

Diabetic neuropati merupakan salah satu manifestasi dari diabetes

mellitus yang dapat menyebabkan terjadinya luka diabetes. Pada kondisi

ini system saraf yang terlibat adalah saraf sensori, motorik dan otonom.

Page 41: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

28

Neuropati perifer pada penyakit diabetes mellitus dapat menimbulkan

kerusakan pada serabut motorik, sensoris dan autonom.

Kerusakan serabut motorik dapat menimbulkan kelemahan otot,

atrofi otot, deformitas (hammer toes, claw toes, kontraktur tendon

Achilles) dan bersama dengan adanya neuopati memudahkan terbentuknya

Kalus. Kerusakan serabut sensoris yang terjadi akibat rusaknya serabut

myelin mengakibatkan penurunan sensari nyeri sehingga memudahkan

terjadinya ulkus kaki. Kerusakan serabut otonom yang terjadi akibat

denervasi simpatik menimbulkan kulit kering (anhidrosis) dan

terbentuknya fisura kulit dan edema kaki. Kerusakan serabut motorik,

sensoris adalah autonom memudahkan terjadinya artropati Charcot

(Cahyono,2007).

2) Pheripheral vascular diseases

Pada Pheripheral vascular diseases ini terjadi karena adanya

arteriosklerosis dan aterosklerosis, pada arteriosklerosis terjadi penurunan

elastisitas dinding arteri sedangkan pada aterosklerosis terjadi akumulasi

“plaques” pada dinding arteri dapat berupa; kolesterol, lemak, sel-sel otot

halus, monosit, pagosit dan kalsium. Factor yang mengkontribusi antara

lain perokok, diabetes, hyperlipidemia dan hipertensi.

3) Trauma

Penurunan sensasi nyeri pada kaki dapat menyebabkan tidak

disadarinya trauma akibat pemakaian alas kaki. Trauma yang kecil atau

trauma yang berulang, seperti pemakaian sepatu yang sempit

Page 42: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

29

menyebabkan tekanan yang berkepanjangan dapat menyebabkan ulserasi

pada kaki.

4) Infeksi

Infeksi adalah keluhan yang sering terjadi pada pasien diabetes

mellitus, infeksi biasanya terdiri dari polimikroba. Hiperglikemia merusak

respon immunologi, hal ini menyebabkan leukosit gagal melawan

pathogen yang masuk, selain itu iskemia menyebabkan penurunan suplai

darah yang menyebabkan antibiotic juga tidak efektif sampai pada luka.

2.2.4 Penatalaksanaan

Untuk penatalaksanaan pada penderita ulkus DM khususnya penderita setelah

menjalani tindakan operasi debridement yaitu termasuk tindakan perawatan dalam

jangka panjang.2.2.4.1 Medis Menurut Sugondo (2009 )penatalaksaan secara

medis sebagai berikut :

1). Obat hiperglikemik Oral

2). Insulin

Terapi insulin dapat diberikan setiap hari sebanyak 2 kali sesudah

makan dan pada malam hari.

(1) Ada penurunan BB dengan drastic

(2) Hiperglikemi berat

(3) Munculnya ketoadosis diabetikum

(4) Gangguan pada organ ginjal atau hati.

Page 43: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

30

3). Pembedahan

Pada penderita ulkus DM dapat juga dilakukan pembedahan yang

bertujuan untuk mencegah penyebaran ulkus ke jaringan yang masih sehat,

tindakannya antara lain :

1. Debridement: pengangkatan jaringan mati pada luka ulkus diabetikum

2. Neucrotomi

3. Amputasi

Tindakan pembedahan

Fase pembedahan menurut Wagner ada dua klasifikasi antara lain :Derajat

0 : perawatan local secara khusus tidak dilakukan atau tidak ada. Derajad I –

IV : dilakukan bedah minor serta pengelolaan medis, dan dilakukan perawatan

dalam jangka panjang sampai dengan luka terkontrol dengan baik. (Smelzer &

Bare, 2005)

(1) Debridement

Debridement merupakan salah satu penatalaksanaan yang

dilakukan pada pasien dengan ulkus kaki diabetik yang sudah

mengalami neuropatik perifer dan luka sudah masuk pada

jaringansubkutan. Operasi debridement merupakan teknik yang

dilakukan untuk pengangkatan jaringan mati pada luka ulkus yang

dapat terlihat dari warna luka tersebut yaitu pucat, bahkan hitam

karena jaringan sudah mati.Tindakan bedah emergensi yang sering

dilakukan untuk mencegah infeksi biasanya yaitu debridement jaringan

nekrotik dan amputasi yang diindikasikan untuk menghentikan atau

menghambat proses infeksi. Terdapat tindakan bedah untuk insisi

Page 44: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

31

ulkus yang sudah terinfeksi yaitu infeksi yang tidak mengancam

tungkai (grade 1 – grade 2 ), sedangkan infeksi yang mengancam

tungakai (garde 3 – grade 4) (Dexa Media, 2007). Setelah dilakukan

debridement, luka harus dilakukan irigasi larutan garam fisiolofis atau

larutan lain dan dilakukan dressing atau juga disebut dengan kompres

dan dibalut sampai luka tertutup untuk mencegah resiko infeksi setelah

pembedahan. (Dexa Media, 2007).

Adapun pilihan dalam tindakan untuk debridement tersebut antara lain

yaitu :

(1). Debridement Mekanik

Debridement mekanik dilakukan menggunakan irigasi

lukacairan fisiologis, ultrasoniclaser, untuk membersihkan

jaringan nekrotik.

(2).Debridement Enzimatik

Pemberian enzim pada permukaan luka guna menghancurkan

residu – residu protein yang terdapat pada luka tersebut

(3). Debridement Autolitik Tindakan debridement ini secara alami

apabila terkena luka. Proses ini melibatkan enzimproteolitik

endogen yang secara alamiakan meliliskan jaringan nekrotik

dan memacu granulasi.

(4). Debridement Biologi

Belatung (Lucilla serricatta) yang disterilkan sering

digunakan pada tindakan debridement biologi.Karena

Page 45: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

32

belatung ini menghasilkan enzim yang mampu

menghancurkan jaringan nekrotik padaluka ulkus tersebut.

(5). Debridement BedahDebridement bedah ini lebih sering

dilakukan karena lebih cepat dan efisien untuk menghambat

infeksi, antara lain tujuannya, mengevakuasi bakteri

kontaminasi, mengangkat jaringan nekrotik, menghilangkan

kalus dan menghilangkan resiko infeksi lokal.

2.2.4.2 Non-Medis

Menurut Sugondo (2009), dalam penatalaksaan medis secara keperawatan yaitu :

(1). Diit

Diit harus diperhatikan guna mengontrol peningkatan glukosa.

(2) Latihan

Latihan pada penderita dapat dilakukan seperti olahraga kecil, jalan –

jalan sore, senam diabetik untuk mencegah adanya ulkus.

(3) Pemantauan

Penderita ulkus mampu mengontrol kadar gula darahnya secara

mandiri dan optimal.

(4) Penyuluhan kesehatan Penyuluhan kesehatan dilakukan bertujuan

sebagai edukasi bagi penderita ulkus dm supaya penderita mampu

mengetahui tanda gejala komplikasi pada dirinya dan mampu

menghindarinya.

Page 46: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

33

(5) Nutrisi Nutrisi disini berperan penting untuk penyembuhan luka

debridement, karena asupan nutrisi yang cukup mampu mengontrol

energy yang dikeluarkan.

(6) Stress Mekanik Untuk meminimalkan BB pada ulkus. Modifikasinya

adalah seperti bedrest, dimana semua pasin beraktifitas di tempat tidur

jika diperlukan. Dan setiap hari tumit kaki harus selalu dilakukan

pemeriksaan dan perawatan (medikasi) untuk mengetahui

perkembangan luka dan mencegah infeksi luka setelah dilakukan

operasi debridement tersebut. (Smelzer & Bare, 2005)

2.2.5 Terapi khusus gangrene diabetic

Terapi ajuvan yang sering digunakan dalam pengelolaan ulkus kaki

diabetes (UKD) ialah terapi oksigen hiperbarik (TOH). TOH merupakan

pemberian oksigen untuk pasien dengan tekanan yang lebih tinggi dari tekanan

atmosfer normal. Hal ini menyebabkan peningkatan kapasitas difusi jaringan.

Tekanan parsial oksigen dalam jaringan yang meningkat akan merangsang

neovaskularisasi dan replikasi fibroblast serta meningkatkan fagositosis dan

leucocyte-mediated killing dari bakteri. Indikasi pemberian TOH yaitu UKD yang

memenuhi criteria luka derajat 3 dalam klasifikasi Wagner dan luka yang gagal

sembuh setelah 30 hari pengobatan standar, dan terutama ditujukan pada ulkus

kronis dengan iskemia.

Penggunaan granulocyte colony stimulating factors (GCSF) merupakan

terapi alternative yang masih dalam penelitian. GSCF diketahui dapat

menigkatkan aktivitas neutrofil pada pasien DM. Pemberian suntikan GCSF

Page 47: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

34

subkutan selama satu minggu pada UKD yang disertai infeksi terbukti

mempercepat era dikasi kuman, memperpendek waktu pemberian aantibiotik seta

menurunkan angka amputasi.

Terapi ajuvan lain dalam pengelolaan UKD yang masih dalam tahap

penelitian yaitu penggunaan factor pertumbuhan (growth factor therapy) dan

bioengineered tissue. Platelet-derived growth factor becaplermin (PDGF-

b,becaplermin) digunakan untuk merangsang penyembuhan luka dan dianjurkan

pada neuropati kaki diabetes. Pemakaian bahan ini secara topikal dikatakan efektif

dan aman, namun belum terdapat data yang memadai. Produk bioengineered

tissue seperti bioengineered skin (Apligraf) dan human demis (Dermagraf)

merupakan implant biologic aktif untuk mempercepat penyembuhan ulkus kronik.

Produk bioengineered ini bekerja pada system penghantaran growth factor dan

komponen matriks dermal melalui aktifitas fibroblast yang merangsang

pertumbuhan jaringan dan penutupan luka.

2.2.6 Dampak Masalah

Gangrene diabetic memberikan dampak yang timbul akibat penyakit yang

diderita baik secara social, ekonomi, dan pengetahuan.

2.2.6.1 Sosial

Menurut Taylor (1999) individu dengan dukungan social tinggi akan

mengalami stress yang rendah ketika mereka mengalami stress, dan mereka akan

mengatasi stress atau menggunakan koping yang baik. Selain itu dukungan social

juga menunjukkan kemungkinan untuk sakit lebih rendah, mempercepat proses

penyembuhan ketika sakit (Kulik dan Mahler, 1989) dalam Mutoharoh, 2010).

Page 48: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

35

2.2.6.2 Ekonomi

Dampak yang timbul akibat penyakit yang diderita ecara ekonomi ialah

berkaitan erat dengan kondisi keuangan terutama. Tidak bisa dipungkiri jika

pasien tersebut sangat susah dalam kondisi ekonominya, sehingga yang

seharusnya diberikan penanganan atau terapi khusus dengan terpaksa terhenti.

Apalagi pasien tersebut merupakan kepala keluarga yang biasanya tiap hari

mencari buat memenuhi kebutuhan hidup, dan terpaksa berhenti dikarenakan

sakit. Tidak menutup kemungkinan akan berpengaruh pada fisiologisnya dan

timbul stress sehingga pemulihannya pun cukup lama.

2.2.6.3 Pengetahuan

(Mulya& Betty, 2014) bahwa jika seseorang dengan pengetahuannya sudah

mengetahui, maka akan timbul motivasi dalam diri untuk melakukan upaya

tentang pencegahannya maka tidak akan terjadi komplikasi dari penyakit diabetes

mellitus. Hal ini menunjukkan bahwa pengetahuan yang dimiliki seseorang akan

mempengaruhi dalam bertindak. Bila seseorang mempunyai pengetahuan yang

baik maka dia sudah mengetahui, memahami dan mengerti sehingga akan tumbuh

upaya untuk melakukan pencegahan.

2.3 Konsep Asuhan Keperawatan

2.3.1 Pengkajian

2.3.1.1 Identitas Klien

(1) Genetic mempengaruhi penyakit diabetes mellitus karena

kecenderungan genetic ini ditemukan pada individu yang memiliki tipe

Page 49: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

36

antigen HLA (Human Leucocyte Antigen) tertentu. HLA merupakan

kumpulan gen yang bertanggung jawab atas antigen transplasi dan

imun lainnya.

(2) Usia (resistensi insulin cenderung meningkat pada usia diatas 45

tahun)

(3) Kelompok etik juga mempengaruhi terjadi penyakit diabetes mellitus

tipe 2, contoh kelompok etik di singapura yang mengalami perubahan

gaya hidup yang sangat berbeda dengan cara hidup sebelumnya Karen

mereka lebih makmur.

2.3.1.2 Keluhan Utama

Keluhan utama merupakan factor utama yang mendorong pasien

mencari pertolongan atau berobat kerumah sakit. Biasanya pada klien

ditandai dengan polidipsia, poliuria, polifagia, dan penurunan BB secara

drastic atau peningkatan BB.

2.3.1.3 Riwayat Penyakit Sekarang

(1) Pada umumnya penyakit pada pasien diabetes mellitus adalah sering

lelah, lemas, kesemutan, nafsu makan bertambah, banyak minum,

sering kencing, berat badan menurun, sering kesemutan.

Skala nyeri (PQRST) :

P: Provokatif/paliatif

Apa kira-kira penyebab timbulnya rasa nyeri pada penderita diabetes

mellitus gangrene ? karena agen injury biologi (luka) dan agen injury

fisik pada kaki penderita diabetes mellitus gangrene.

Q: Qualitas/quantitas

Page 50: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

37

Seberapa berat keluhan nyeri terasa ? bagaimana rasanya ? seberapa

sering terjadinya ? pada penderita diabetes mellitus gangrene, luka

pada kaki terasa tertusuk-tusuk jarum

Misalnya : seperti tertusuk, tertekan/tertimpa benda berat, di iris-iris.

R: Regio/radiasi

Lokasi dimana keluhan nyeri tersebut dirasakan/ditemukan ? apakah

juga menyebar ke daerah lain /area penyebarannya ? region atau

tempat yang dirasakannya nyeri pada penderita diabetes mellitus

gangrene pada kaki kanan/kiri, bagian bawah pada tungkai dan telapak

kaki.

S: Skala seviritas

Skala nyeri/ukuran lain yang berkaitan dengan keluhan penderita

diabetes mellitus ganggrene

Skala nyeri secara umum digambarkan dalam bentuk nyeri angka,

yakni 1-10. Berikut adalah jenis skala berdasarkan nilai angka yang

perlu diketahui :

1. Skala 0, tidak nyeri

2. Skala 1, nyeri sangat ringan

3. Skala 2, nyeri ringan. Ada sensasi seperti dicubit, namun tidak

begitu sakit.

4. Skala 3, nyeri sudah mulai terasa, namun bisa ditoleransi

5. Skala 4, nyeri cukup mengganggu (contoh: nyeri sakit gigi)

6. Skala 5, nyeri benar-benar mengganggu dan tidak bisa

didiamkan dalam waktu lama

Page 51: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

38

7. Skala 6, nyeri sudah sampai tahap mengganggu indera,

terutama indera penglihatan

8. Skala 7, nyeri sudah membuat anda tidak bisa melakukan

aktivitas

9. Skala 8, nyeri mengakibatkan anda tidak bisa berpikir jernih,

bahkan terjadi perubahan perilaku

10. Skala 9, nyeri mengakibatkan anda menjerit-jerit dan

menginginkan cara apapun untuk menyembuhkan nyeri

11. Skala 10, nyeri berada di tahap yang paling parah dan isa

menyebabkan anda tak sadarkan diri.

T: Timing

Kapan keluhan nyeri tersebut mulai ditemukan/dirasakan ? seberapa

sering keluhan nyeri tersebut dirasakan atau terjadi ? apakah terjadi

secara mendadak atau bertahap ? pada penderita diabetes mellitus

gangrene umumnya waktu terjadi nyeri dirasakan terus menerus

(2) Adanya gatal pada kulit disertai luka yang tidak sembuh-sembuh dan

menurunnya ketajaman penglihatan (Mulya & Betty, 2014).

2.3.1.4 Riwayat Penyakit Dahulu

Perlu ditanyakan apakah pasien sebelumnya pernah menderita

diabetes melitus atau penyakit lain yang ada kaitannya dengan defisiensi

insulin seperti penyakit pancreas. Adanya riwayat penyakit jantung,

obesitas, maupun arteroskelerosis, tindakan medis yang pernah didapat

maupun obat-obatan yang biasa digunakan.

Page 52: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

39

2.3.1.5 Riwayat Kesehatan Keluarga

(1) Adalah diantara keluarga yang mempunyai penyakit menular seperti

TBC, diare atau penyakit keturunan DM.

(2) Perlu ditanyakan apakah didalam satu keluarga pernah ada yang

menderita penyakit diabetes mellitus atau pernah menderita penyakit

yang lainnya.

(3) Penyakit diabetes mellitus kalau keturunan dari ibu sebanyak 50% dari

ayah 30%, sedangkan keturunan penyakit diabetes mellitus dari kedua

orang tua maka sang anak akan mengidap penyakit diabetes mellitus

sebanyak 80%.

2.3.1.6 Kebiasaan yang Mempengaruhi Kesehatan

(1) Makan terlalu banyak karbohidrat dari nasi dan roti bisa menyebabkan

penyimpanan dalam bentuk gula dalam darah (glikogen)

(2) Banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung gula, contoh sirup,

minuman dalam kemasan, permen, dan lain-lain.

(3) Merokok dan meminum beralkohol dapat merusak pancreas dimana

hormoninsulin diproduksi sehingga dapat mengganggu produksi

insulin di dalam kelenjar pancreas.

(4) Kurangnya aktivitas fisik mengakibatkan terjadinya penumpukan

lemak didalam tubuh yang lambat laun berat badan menjadi berlebih.

2.3.1.7 Pemeriksaan Fisik

1). Breathing (B1)

(1) Yang dialami pasien diabetes mellitus gangrene pada saluran

pernafasan terkadang pada inspeksi bentuk dada simetris, tidak ada

Page 53: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

40

retraksi alat bantu nafas, terkadang ada yang membutuhkan bantu

nafas O2.

(2) Pada palpasi didapatkan data RR :>22x/menit, vokal premitus

antara kanan dan kiri sama, susunan ruas tulang belakang normal.

(3) Pada auskultasi tidak ditemukan suara tambahan, suara nafas

vesikuler, mungkin terjadi pernafasan cepat dan dalam, frekuensi

meningkat. Nafas bau aseton.

(4) Pada perkusi terdapat suara sonor

2). Blood (B2)

(1) Pada inspeksi penyembuhan luka yang sama

(2) Pada palpasi ictus cordis tidak teraba, nadi >84x/menit (bisa juga

terjadi takikardia), irama regular, CRT dapat kembali <2 detik

(bisa saja CRT >3 detik dan tejadi cyanosis), pulsasi kuat lokasi

radialis).

(3) Pada perkusi suara dullness/redup/pekak, bisa terjadi nyeri dada.

(4) Pada auskultasi bunyi jantung normal dan mungkin tidak ada suara

tambahan seperti gallop rhytme ataupun murmur.

3). Brain (B3)

(1) Kesadaran bisa baik ataupun menurun, pasien bisa pusing, merasa

kesemutan, mungkin tidak disorientasi, terkadang ada gangguan

memori.

(2) Pasien biasanya sering merasa mengantuk, reflek tendon menurun,

penurunan sensasi.

Page 54: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

41

4). Bledder (B4)

(1) Pada inspeksi didapatkan bentuk kelamin normal, kebersihan alat

kelamin bersih, frekuensi berkemih normal atau tidak, bau, warna,

jumlah, dan tempat yang digunakan

(2) Pasien menggunakan terkadang terpasang kateter dikarenakan

adanya masalah pada saluran kencing, seperti poliuria, anuria,

oliguria (harus diperhatikan karena menandakan terjadinya

hypovolemia berat dan terkait dengan keseimbangan elektrolit

dikarenakan sebagian besar ikut terbuang dalam urine terutama

pada pasien diabetes yang disertai dengan GGK).

5). Bowel (B5)

(1) Pada inspeksi keadaan mulut mungkin kotor, mukosa bibir kering

atau lembab, lidah mungkin kotor, kebiasaan menggosok gigi

sebelum dan saat MRS, tenggorokan ada atau tidak ada kesulitan

menelan, bisa terjadi mual, muntah, penurunan berat badan,

polifagia, polidipsi, anoreksia.

(2) Pada palpasi adakah nyeri abdomen. Pada perkusi didapatkan

bunyi timpani.

(3) Pada auskultasi terdengar peristaltic usus. Kebiasaan BAB di

rumah dan saat MRS, bagaimana konsistensi, warna, bau, dan

tempat yang digunakan.

(4) Diare : berapa kali sehari, warna, bau, bising usus meningkat.

6). Bone (B6)

Page 55: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

42

(1) Pada inspeksi kulit tampak kotor, adakah luka (apabila ada luka,

maka harus dilihat keadaan luka, ada pus atau tidak, kedalaman

luka, luas luka), kulit atau membrane mukosa mungkin kering, ada

oedema, lokasi, ukuran.

(2) Pada palpasi kelembapan kulit mungkin lembab, akral hangat,

turgor kulit hangat, adakah fraktur , dan dislokasi.

(3) Kekuatan otot dapat menurun, pergerakan sendi dan tungkai bisa

mengalami gangguan dan terbatas.

7). Pengindraan (B7)

(1) Mata : penglihatan mulai kabur, ketajaman penglihatan mulai

menurun.

(2) Hidung: ketajaman penciuman normal, secret (-/+)

(3) Telinga : bentuk normal, ketajaman pendengaran normal.

8). Endokrin (B8)

(1) Mungkin ada ganggren, lokasi ganggren, kedalaman, bentuk, ada

pus, bau

(2) Adanya polifagi, polidipsi, poliuri, dan penurunan berat badan.

2.3.1.2Analisa Data

Data yang sudah terkumpul selanjutnya dikelompokkan dan dilakukan

analisa serta sintesa data. Dalam mengelompokkan data dibedakan atas data

subyektif dan data obyektif.

Page 56: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

43

2.3.2Diagnosa Keperawatan

Diagnose keperawatan menurut (Aplikasi Asuhan Keperawatan

Berdasarkan Diagnose Medis Dan Nanda Nic-Noc, 2015).

2.3.2.1 Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan penurunan

sirkulasi darah ke perifer, proses penyakit (DM)

2.3.2.2 Nyeri akut berhubungan dengan iskemik jaringan, penumpukan

pus/eksudat

2.3.2.3 Kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan timbulnya nekrotik

pada jaringan gangrene

2.3.2.4 Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan rasa nyeri pada luka

2.3.2.5 Gangguan citra tubuh berhubungan dengan kehilangan bagian tubuh

2.3.2.6 Harga diri rendah berhubungan dengan bau luka gangrene

2.3.2.7 Resiko infeksi berhubungan dengan trauma pada jaringan, proses penyakit

(diabetes mellitus)

2.3.3 Intervensi keperawatan

2.3.3.1 Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan penurunan

sirkulasi darah ke perifer, proses penyakit (DM)

Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24jam

diharapkan tidak terjadi gangguan perfusi jaringan

Kriteria hasil : Pasien mampu mengidentifikasikan penyebab gangguan

perfusi jaringan perifer, tekanan darah dalam rentang normal 130/90

mmHg, tanda-tanda vital dalam batas normal (nadi 60-100x/menit), CRT

kurang dari tiga detik, sensitivitas normal, tidak terjadi nekrosis jaringan.

Intervensi :

Page 57: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

44

1) Jelaskan pada pasien penyebab gangguan perfusi jaringan perifer

Rasional: menambah pengetahuan pasien tentang penyebab gangguan

perfusi jaringan perifer

2) Observasi tanda-tanda vital terutama nadi

Rasional : untuk mengetahui perkembangan pasien, karena perubahan

tanda-tanda vital menandakan adanya masalah mengenai tekanan

darah, nadi, RR dan suhu.

3) Observasi CRT

Rasional : untuk mengetahui aliran darah dalam tubuh dan apakah ada

masalah pada kulit

4) Monitor daerah tertentu yang hanya peka terhadap panas, dingin, tajam

dan tumpul

Rasional : untuk mengetahui daerah mana yang tidak peka terhadap

rangsangan

5) Instruksikan keluarga untuk mengobservasi kulit jika ada isi atau

laserasi

Rasional : untuk mengetahui daerah mana saja yang terjadi laserasi

2.3.3.2 Nyeri akut berhubungan dengan iskemik jaringan, penumpukan

pus/eksudat

Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24jam

diharapkan rasa nyeri berkurang atau hilang

Kriteria hasil : Pasien mampu mengidentifikasikan penyebab nyeri yang

ditimbulkan oleh penumpukan pus/eksudat, secara verbal mengatakan

nyeri berkurang atau hilang, pasien tidak menyeringai, skala nyeri

Page 58: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

45

berkurang 1-3, pasien dapat tidur dengan tenang, tidak gelisah, pasien

dapat beraktifitas, tanda-tanda vital normal (tekanan darah normal sistol

90-129 diastole 60-89, nadi 60-100x/menit, RR 12-20x/menit)

Intervensi :

1) Jelaskan pada pasien tentang penyebab nyeri yang ditimbulkan oleh

penumpukan pus/eksudat

Rasional: menambah pengetahuan pasien tentang penyebab nyeri yang

ditimbulkan oleh penumpukan pus/eksudat

2) Ajarkan tekhnik relaksasi dan distraksi

Rasional : tekhnik relaksasi dapat mengurangi nyeri yang dirasakan

dan membuat pasien lebih tenang. Tekhnik distraksi dapat

menghilangkan nyeri dengan cara mengalihkan perhatian pasien pada

hal-hal lain sehingga pasien akan lupa terhadap nyeri yang dialami.

3) Observasi lokasi, tingkat, frekuensi, ekspresi dan reaksi nyeri ysng

dialami oleh pasien

Rasional : untuk mengetahui kondisi, tingkat rasa nyeri adakah

gangguan nyeri yang dialami pasien

4) Observasi skala nyeri

Rasional : untuk mengetahui skala nyeri

5) Monitor tanda-tanda vital

Rasional : untuk mengetahui kondisi klien

6) Kolaborasi dengan tim medis lain dengan pemberian analgesic

Rasional : untuk proses penyembuhan pasien dengan pemberian

analgesic dapat mengurangi rasa nyeri

Page 59: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

46

2.3.3.3 Kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan timbulnya nekrotik

pada jaringan gangrene

Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24jam

diharapkan pasien tidak mengalami kerusakan integritas jaringan

Kriteri hasil : Pasien mampu mengidentifikasikan penyebab kerusakan

integritas jaringan, perfusi jaringan normal (CRT <3 detik, warna kulit

tidak pucat), tidak ada tanda-tanda infeksi (tidak ada pus, luka mulai

terdapat granulasi, tidak timbul pembengkakan, kemerahan disekitar luka),

ketebalan dan tekstur jaringan normal

Intervensi :

1) Jelaskan pada pasien tentang penyebab kerusakan integritas jaringan

Rasional: menambah pengetahuan pasien tentang penyebab kerusakan

integritas jaringan

2) Anjurkan kepada pasien mempertahankan linen kering

Rasional : untuk menurunkan iritasi pada kulit dan resiko kerusakan

kulit

3) Ajarkan kepada pasien menjaga kebersihan kulit agar tetap bersih dan

kering

Rasional : kulit kotor dan basah merupakan media yang baik untuk

tumbuhnya mikroorganisme

4) Anjurkan kepada pasien mengoleskan lotion atau minyak atau baby oil

pada daerah yang tertekan

Rasional : untuk memlembabkan kulit sehingga mencegah terjadinya

robekan

Page 60: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

47

5) Ajarkan kepada pasien mobilisasi pasien (ubah posisi pasien) setiap

dua jam sekali

Rasional : untuk menurunkan iritasi pada kulit

6) Observasi CRT dan warna kulit

Rasional : menandakan perfusi jaringan perifer normal

7) Monitor kulit akan adanya pus, terdapat granulasi, pembengkakan dan

kemerahan disekitar luka

Rasional : menandakan area sirkulasi buruk yang dapat menimbulkan

infeksi

8). Lakukan rawat luka aseptic

Rasional: Menjaga kebersihan luka dan mencegah terjadi infeksi yang

lebih lanjut

2.3.3.4 Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan rasa nyeri pada luka

Tujuan : setelah dilakukan tindakan 2x24jam diharapkan dapat mencapai

kemampuan aktifitas yang optimal

Kriteria hasil : pergerakan pasien meluas, dapat melakukan aktifitas sesuai

dengan kemampuan (duduk, berdiri, berjalan), rasa nyeri berkurang, dapat

memenuhi kebutuhan sendiri secara bertahap sesuai dengan kemampuan

Intervensi :

1) Kaji dan identifikasi tingkat kekuatan otot pada kaki pasien

Rasional : untuk mengetahui derajat kekuatan otot-otot kaki pasien

2) Anjurkan pasien untuk menggerakkan atau mengangkat ekstermitas

bawah sesuai kemampuan

Rasional : untuk melatih otot-ototkaki sehingga berfungsi dengan baik

Page 61: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

48

3) Bantu pasien dalam memenuhi kebutuhannya

Rasional : hambatan mobilitas fisik cenderung membuat pasien

kesulitan dalam memenuhi kebutuhannya sehingga harus diberikan

bantuan

4) Kolaborasi pemberian analgesic dan tenaga fisioterapi

Rasional : mengurangi rasa nyeri dan melatih melakukan aktifitas

secara bertahap dan benar

2.3.3.5 Gangguan citra tubuh berhubungan dengan kehilangan bagian tubuh

Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama dirumah sakit

diharapkan citra tubuh pasien tidak terganggu

Kriteria hasil : pasien dapat meningkatkan body image dan harga dirinya,

pasien dapat berperan serta aktif selama rehabilitasi dan self-care, pasien

mampu beradaptasi,pasien menyatakan penerimaan pada situasi diri

mengenai perubahan konsep diri yang akut

Intervensi :

1) Dorong ekspresi ketakutan, perasaan negative dan kehilangan bagian

tubuh

Rasional : agar membantu pasien mulai menerima kenyataan dan

realitas hidup

2) Kaji derajat dukungan yang ada untuk pasien

Rasional : dukungan yang cukup dari orang terdekat dan teman dapat

membantu proses rehabilitasi

3) Dorong partisipasi dalam kehidupan sehari-hari

Page 62: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

49

Rasional : untuk meningkatkan kemandirian dan meningkatkan

perasaan harga dirinya

4) Berikan kunjungan oleh orang yang telah diamputasi, khususnya

seseorang yang berhasil dalam rehabilitasi

Rasional : memberikan harapan untuk pemulihan dan masa depan

normal

5) Diskusikan persepsi pasien tentang diri dan hubungannya dengan

perubahan dan bagaimana pasien dalam melihat dirinya dalam pola

atau peran fumgsi yang biasanya

Rasional : membantu mengartikan masalah sehubungan dengan pola

hidup sebelumnya dan membantu pemecah masalah

2.3.3.6 Harga diri rendah berhubungan dengan bau luka gangrene

Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama dirumah sakit

diharapkan pasien dapat percaya diri

Kriteria hasil : pasien tidak merasa malu dan dapat bersosialisasi dengan

lingkungan

Intervensi :

1) Bantu pasien untuk mengurangi tahapan ansietas yang ada

Rasional : untuk mengurangi resiko terjadinya ansietas dan melatih

untuk tetap tenang

2) Beri motivasi untuk bersosialisasi dengan lingkungan sekitar

Rasional : agar pasien tidak menutup diri atau menarik diri

3) Bantu pasien dalam mengekspresikan pikiran dan perasaan

Page 63: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

50

Rasional : untuk memberikan dukungan pada pasien dan dapat

membuat pasien lebih terbuka dengan petugas

4) Diskusikan dengan keluarga untuk tetap memberi dukungan

Rasional : dukungan dari keluarga sangatlah penting dan juga dapat

mempengaruhi kesehatan pasien

5) Anjurkan pada keluarga agar tidak membiarkan pasien mengisolasi diri

Rasional :Agarpasien tidak mengalami gangguan dalam berkomunikasi

2.3.3.7 Resiko infeksi berhubungan dengan trauma pada jaringan, proses penyakit

(diabetes mellitus)

Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam

diharapkan pasien terhindar dari resiko infeksi

Kriteria hasil : tanda-tanda vital dalam batas normal (terutama suhu 36-

37,2C), klien bebas dari tanda dan gejala infeksi, menunjukkan

kemampuan untuk mencegah timbulnya infeksi, menunjukkan perilaku

hidup sehat.

Intervensi :

1) Observasi tanda-tanda vital dalam batas normal

Rasional : untuk mengetahui perkembangan pasien, karena perubahan

TTV (terutama suhu) menandakan adanya masalah sistemik yang

diakibatkan adanya proses inflamasi

2) Bersihkan lingkungan setelah dipakai pasien lain

Rasional : meminimalkan resiko infeksi

3) Intruksikan pengunjung untuk mencuci tangan saat berkunjung dan

setelah berkunjung

Page 64: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

51

Rasional : meminimalkan pathogen yang ada disekeliling pasien

4) Berikan penjelasan kepada klien dan keluarga mengenai tanda dan

gejala dari infeksi

Rasional : memandirikan pasien dan keluarga

5) Gunakan sabun anti mikroba untuk cuci tangan

Rasional :mengurangi mikrobakteri yang menyebabkan infeksi

6) Kolaborasi pemberian antibiotic

Rasional: untuk mencegah timbulnya infeksi

2.3.4 Implementasi

Implementasi adalah pelaksanaan dari rencana intervensi untuk mencapai

tujuan yang spesifik. Tahap implementasi dmulai setelah rencana intervensi

disusun dan ditujukkan pada nursing orders untuk membantu klien mencapai

tujuan yang diharapkan. Oleh karena itu rencana intervensi yang spesifik

dilaksanakan untuk memodifikasi factor-faktor yang dapat mempengaruhi

masalah kesehatan klien (Nursalam, 2011).

Dalam menyelesaikan diagnose ketidakefektifan perfusi jaringan perifer

berhubungan dengan penurunan sirkulasi darah ke perifer, proses penyakit (DM)

perawat mengobservasi tanda-tanda vital terutama nadi, mengobservasi CRT,

memonitor daerah tertentu yang hanya peka terhadap panas, dingin, tajam dan

tumpul, menginstruksikan keluarga untuk mengobservasi kulit jika ada laserasi.

Dalam menyelesaikan diagnose nyeri akut berhubungan dengan iskemik

jaringan, penumpukan pus/eksudat perawat mengobservasi lokasi, tingkat,

frekuensi ekspresi dan reaksi nyeri yang dialami pasien, memonitor tanda-tanda

Page 65: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

52

vital, mengobservasi skala nyeri, mengajarkan tekhnik relaksasi dan berkolaborasi

dengan tim medis lain dalam pemberian analgesic.

Dalam menyelesaikan diagnose kerusakan integritas jaringan berhubungan

dengan timbulnya nekrotik pada jaringan gangrene perawat mengobservasi CRT

dan warna kulit, memonitor kulit akan adanya pus, granulasi, pembengkakan dan

kemerahan disekitar luka, menjaga kebersihan kulit agar tetap kering,

mengoleskan lotion atau minyak atau baby oil pada daerah yang tertekan,

mempertahankan linen kering dan melakukan prosedur rawat luka aseptic dan

memobilisasi pasien setiap dua jam sekali.

Dalam menyelesaikan diagnose hambatan mobilitas fisik berhubungan

dengan rasa nyeri pada luka perawat mengkaji dan mngidentifikasi tingkat

kekuatan otot pada kaki pasien,menganjurkan pasien untuk

menggerakkan/mengangkat ekstremitas bawah sesuai kemampuan, membantu

pasien dalam memenuhi kebutuhannya, bekerja sama dengan tim kesehatan lain:

dokter (pemberian analgesic) dan tenaga fisioterapi.

Dalam menyelesaikan diagnose gangguan citra tubuh berhubungan dengan

kehilangan bagian tubuh perawat mendorong ekspresi ketakutan, perasaan

negative dan kehilangan bagian tubuh,mengkaji derajat dukungna yang ada untuk

pasien, mendorong partisipasi dalam kehidupan sehari-hari, memberikan

kunjungan oleh orang yang telah diamputasi khususnya seseorang yang telah

berhasil dalam rehabilitasi dan mendiskusikan persepsi pasien tentang diri dan

hubungannya dengan perubahan dan bagaimana pasien dalam melihat dirinya

dalam pola atau peran fungsi yang biasanya.

Page 66: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

53

Dalam menyelesaikan diagnose harga diri rendah berhubungan dengan bau

luka gangrene perawat membantu pasien untuk mengurangi tahapan ansietas,

memberikan motivasi untuk bersosialisasi dengan lingkungan sekitar, membantu

pasien dalam mengekspresikan pikiran dan perasaan, mendiskusikan dengan

keluarga untuk tetap memberi dukungan dan menganjurkan pada keluarga agar

tidak membiarkan pasien mengisolasi diri.

Dalam menyelesaikan diagnose resiko infeksi berhubungan dengan trauma

pada jaringan, proses penyakit (diabetes mellitus) perawat mengobservasi tanda-

tanda vital dalam batas normal, membersihkan lingkungan setelah dipakai pasien

lain, mengintruksikan pengunjung mencuci tangan saat berkunjung dan setelah

berkunjung, memberi penjelasan kepada klien dan keluarga mengenai tanda dan

gejala infeksi, dan berkolaborasi pemberian antibiotic.

2.3.5 Evaluasi

Evaluasi adalah penilaian dengan cara membandingkan perubahan keadaan

klien (hasil yang diamati) dengan tujuan dan criteria hasil yang dibuat pada tahap

perencanaan. Tujuan dari evaluasi adalah untuk mengakhiri rencaa tindakan

keperawatan, memodifikasi rencana tindakan keperawatan, dan meneruskan

rencana tindakan keperawatan (Rohmah, 2009).

Pada diagnose ketidakefektifan perfusi jaringan perifer berhubungan

dengan penurunan sirkulasi darah ke perifer, proses penyakit (DM), setelah

dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24jam diharapkan pasien tidak

mengalami gangguan perfusi jaringan dengan kriteria hasil tanda-tanda vital

Page 67: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

54

normal terutama nadi, CRT kurang dari 3 detik, dan sensitivitas normal, tidak

terjadi nekrosis jaringan.

Pada diagnose nyeri akut berhubungan dengan iskemik jaringan,

penumpukan pus/eksudat setelah dilakukan tindakan keperawatan selama

1x24jam diharapkan rasa nyeri berkurang atau hilang dengan kriteria hasil secara

verbal mengatakan nyeri berkurang atau hilang, pasien tidak menyeringai, skala

nyeri berkurang 1-3, pasien dapat tidur dengan tenang, tidak gelisah, pasien dapat

beraktifitas, tanda-tanda vital normal (sistol 90-129 diastol 60-89, nadi 60-

100x/menit, RR 16-20x/menit).

Pada diagnose kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan

timbulnya nekrotik pada jaringan gangrene, setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama 2x24jam diharapkan pasien tidak mengalami kerusakan

integritas jaringan dengan kriteri hasil perfusi jaringan normal (CRT kurang dari3

detik, warna kulit tidak pucat), tidak ada tanda-tanda infeksi (tidak ada pus,

terdapat granulasi,tidak timbul pembengkakan dan kemerahan disekitar luka),

ketebalan dan tekstur jaringan normal.

Pada diagnose hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan rasa nyeri

pada luka, setelah dilakukan tindakan 2x24jam diharapkan dapat mencapai

kemampuan aktifitas yang optimal dengan kriteria hasil pergerakan pasien

meluas, dapat melakukan aktifitas sesuai dengan kemampuan (duduk, berdiri,

berjalan), rasa nyeri berkurang, dapat memenuhi kebutuhan sendiri secara

bertahap sesuai dengan kemampuan.

Page 68: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

55

Pada diagnose gangguan citra tubuh berhubungan dengan kehilangan

bagian tubuh, setelah dilakukan tindakan keperawatan selama dirumah sakit

diharapkan citra tubuh pasien tidak terganggu dengan kriteria hasil pasien dapat

meningkatkan body image dan harga dirinya, pasien dapat berperan serta aktif

selama rehabilitasi dan self-care, pasien mampu beradaptasi,pasien menyatakan

penerimaan pada situasi diri mengenai perubahan konsep diri yang akut.

Pada diagnose harga diri rendah berhubungan dengan bau luka gangrene,

setelah dilakukan tindakan keperawatan selama dirumah sakit diharapkan pasien

dapat percaya diri dengan kriteria hasil pasien tidak merasa malu dan dapat

bersosialisasi dengan lingkungan.

Pada diagnose resiko infeksi berhubungan dengan trauma pada jaringan,

proses penyakit (Diabetes Mellitus), setelah dilakukan tindakan keperawatan

selama 1x24jam diharapkan pasien terhindar dari resiko infeksi dengan kriteria

hasil tanda-tanda vital dalam batas normal (terutama suhu 36-37,2C), klien bebas

dari tanda dan gejala infeksi, menunjukkan kemampuan untuk mencegah

timbulnya infeksi, menunjukkan perilaku hidup sehat.

Page 69: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

56

Gambar 2.1 Pathway pasien dengan diagnose medis diabetes mellitus (modifikasi dari

Nurarif dan Kusuma, 2015)

2.4 Pathway

-Faktor genetic

-Inveksi virus

-Pengrusakan imunologik

Kerusakan sel

beta

Ketidakseimbanga

n produksi insulin

Gula dalam

darah tidak

dapat dibawa

masuk dalam

sel

Hiperglikemia

Vikositas darah

meningkat

Aliran darah

lambat

Iskemik jaringan

Neuropati sensori

perifer

Ketidakefektifan

perfusi jaringan

perifer

Nyeri akut

Klien tidak merasa sakit

Nekrosis luka

Gangrene

Timbulnya nekrotik

dalam jaringan

Kerusakan

integritas jaringan

Perawatan kurang

baik, nutrisi buruk

Gangrene meluas

Resiko infeksi

Jaringan memburuk

Amputasi

Gangguan citra

tubuh

Aktifitas terbatas

Hambatan

mobilitas fisik

Infeksi menyebar ke

seluruh tubuh secara

sistematik

Sepsis

Timbul pembusukan

Bau busuk

Harga diri rendah

Page 70: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

57

BAB 3

TINJAUAN KASUS

Pada bab ini akan disajikan hasil pelaksanaan asuhan keperawatan yang

dimulai dari tahap pengkajian, diagnosa, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi

pada tanggal 02 Januari 2020 di Bangsal (Melati).

PENGKAJIAN

Data diambil tanggal: 02 Januari 2020 Jam: 14.55

Tanggal MRS: 29 Desember 2020

Ruang rawat/kelas: Ruang Melati/III

Diagnosa medis: Ulkus Humerus+DM Hiperglikemia

No. Rekam medis: 003xxx

3.1. Identitas klien: 3.1.1 Identitas penanggung jawab:

Nama: Ny. S Nama: Tn. J

Umur: 39 tahun Umur: 40 tahun

Jenis Kelamin: P Jenis Kelamin: laki-laki

Suku/bangsa: Jawa/Indonesia Suku: Jawa

Agama: Islam Agama: Islam

Pendidikan:SD Sederajat Pendidikan: SLTA

57

Page 71: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

58

Pekerjaan:IRT Pekerjaan: wiraswasta

Alamat: Ds.Alastigo Kec.Lekok Alamat:Ds.Alastigo Kec.Lekok

Kab. Pasuruan Tlogo Kab. Pasuruan Tlogo

3.1 2 Riwayat Keperawatan

3.1.2.1 Riwayat Keperawatan sekarang

1) Keluhan utama: Pasien mengatakan cekot-cekot dari lengan sebelah kiri

menjalar ke bahu kiri.

2) Riwayat penyakit saat ini:

(1) Pasien mengatakan masuk rumah sakit tanggal 29

Desember 2019 pukul 14.55 masuk IGD RSUD Bangil

dengan keluhan bengkak pada lengan kiri dan sulit

digerakkan, badan lemes, kemudian pasien dipindahkan ke

ruang rawat inap melati tanggal 30 Desember 2019 pukul

09.00 dan pada saat pengkajian pasien mengatakan cekot-

cekot dari lengan sebelah kiri menjalar ke bahu kiri dan

rasanya panas seperti terbakar, dan segala kebutuhan serta

aktivitasnya dibantu keluarga.

(2) P: Ny. S mengatakan cekot-cekot dibagian lengan sebelah

kiri menjalar ke bahu kiri

(3) Q: Ny. S mengatakan keluhan nyeri terasa seperti terbakar,

panas

Page 72: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

59

(4) R: Ny. S mengatakan bagian lengan sebelah kiri menjalar

ke bahu kiri

(5) S: Ny. S mengatakan skala nyeri 5

(6) T: Ny. S mengatakan nyerinya terasa teru menerus

3.1.2.2 Riwayat kesehatan sebelumnya

Riwayat kesehatan yang lalu:

1) Penyakit yang pernah diderita:

Pasien mengatakan memiliki riwayat Diabetes Mellitus sebelumnya

kurang lebih 2 tahun

2) Operasi: pasien mengatakan pernah operasi pada kaki kiri

diamputasi

3) Alergi: pasien mengatakan tidak memiliki alergi makanan/obat

4) Jenis Alergi: tidak ada

3.1.2.3 Riwayat kesehatan keluarga

1. Penyakit yang pernah diderita oleh anggota keluarga:

Pasien mengatakan ada penyakit yang diderita oleh anggota

keluarganya seperi diabetes yaitu ibu pasien.

2. Lingkungan rumah dan komunitas:

Pasien mengatakan saat dirumah kurang menjaga kesehatan.

Contohnya: pasien dan keluarga pasien kurang memperhatikan

kebersihan lingkungan sekitar sehingga kuman-kuman mudah masuk

ke dalam tubuh apalagi makanan yang kita makan sehari-hari.

3. Perilaku yang mempengaruhi kesehatan:

Pasien mengatakan suka mengkonsumsi minuman yang manis.

Page 73: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

60

Contohnya: minuman berasa (sirup), kemasan yang berasa.

4. Persepsi dan pengetahuan tentang penyakit dan penatalaksanaannya

Pasien mengatakan kurang mengetahui tentang penyakitnya dan

kurang menjaga kesehatannya, begitupun keluargannya kurang

mengetahui

Masalah Keperawatan: Defisiensi Pengetahuan

3.1 2.3 Status cairan dan nutrisi

Tabel 3.1 Status Cairan Nutrisi Pada Ny. S Dengan Diagnosa Medis Ulkus

Humerus + DM Hiperglikemia Di Ruang RSUD Bangil Pasuruan

Status Cairan Dan Nutrisi Sebelum Sakit Saat Sakit

Nafsu makan 1½ porsi ½ berkurang

Pola makan 3xsehari 1 porsi

Teratur, cukup

3xsehari ½ porsi

kurang

Minum: jenis:

Jumlah:

Air putih

±600 cc/hari

Air putih

±400 cc/hari

Pantangan makan Tidak ada Berlemak, santan

Menu makanan Nasi, sayur, lauk pauk,

buah

Sayur, buah, nasi, lauk

pauk

Berat badan 60 Kg 56 kg

1. Keluhan lain: pasien terlihat mengkonsumsi makanan yang bukan makan

dari rumah sakit, berupa roti dan makan dari rumah sakit cuma 4-5 sendok.

Pasien mengatakan tidak ada rasa mual, muntah tetapi setiap kali makan

Page 74: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

61

merasa tidak enak dikarenakan kondisi lukanya di lengan sebelah kiri

terasa panas dan terbakar.

2. Masalah keperawatan: Perilaku kesehatan cenderung beresiko

3.1.4 Genogram

Gambar 3.1 Genogram pada pasien Ny. S dengan diagnosa medis ulkus

humerus + DM hiperglikemia di Ruang Melati RSUD Bangil Pasuruan.

Ket:

:laki-laki :Pasien

: perempuan -------: tinggal serumah

3.1.5 Pemeriksaan Fisik

3.1.5.1 Keadaan umum:

Lemah

3.1.5.2 Tanda vital:

Page 75: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

62

1. Tensi: 110/70 mmHg

2. Suhu: 36,90C (lokasi pengukuran: axilla)

3. Nadi : 86 x/mnt (lokasi perhitungan: radialis)

4. Respirasi : 20x/mnt

Masalah keperawatan: tidak ada masalah keperawatan

3.1.5.3 Respirasi (B1)

1) Yang dialami pasien diabetes mellitus gangrene pada saluran

pernafasan terkadang pada inspeksi bentuk dada simetris, tidak ada

retraksi otot bantu nafas, tidak ada alat bantu nafas, tidak batuk, tidak

ada produksi sputum.

2) Pada palpasi didapatkan data vokal premitus antara kanan dan kiri

sama, susunan ruas tulang belakang normal, tidak ada nyeri dada saat

bernapas

3). Pada auskultasi tidak ditemukan suara tambahan, suara nafas vesikuler,

terjadi pernafasan cepat dan dalam, Nafas bau aseton.

4). Pada perkusi terdapat suara sonor

Masalah keperawatan: tidak ada masalah keperawatan

3.1.5.4 Kardiovaskuler (B2)

1) Pada inspeksi penyembuhan luka yang sama

2) Pada palpasi ictus cordis kuat, nadi >84x/menit (bisa juga terjadi

takikardia), irama regular, CRT dapat kembali <2 detik (bisa saja CRT

>3 detik dan tejadi cyanosis), pulsasi kuat lokasi radialis), tidak ada

sianosis, JVP normal.

3) Pada perkusi suara dullness/redup/pekak, tidak terjadi nyeri dada.

Page 76: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

63

4) Pada auskultasi bunyi jantung normal (S1, S2 tunggal) dan tidak ada

suara tambahan seperti gallop rhytme ataupun murmur.

Masalah keperawatan: tidak ada masalah keperawatan

3.1.5.5 Persyarafan (B3)

1) Pada inspeksi kesadaran composmentis, orientasi baik, tidak ada kejang,

tidak ada kaku kuduk, tidak ada brudzinsky, tidak ada nyeri kepala, tidak

pusing, pupil mengecil/isokor, reflek cahaya normal

2) Pada palpasi tidak ada kelainan nervus cranialis.

Masalah Keperawatan: tidak ada masalah keperawatan

3.1.5.6 Genetourinaria (B4)

1) Pada inspeksi didapatkan bentuk kelamin normal, kebersihan alat

kelamin bersih, frekuensi berkemih teratur, bau khas, warna kuning,

jumlah ±500cc/24 jam, dan tempat yang digunakan urine bag

2) Pasien terpasang kateter dikarenakan adanya masalah pada saluran

kencing, seperti poliuria, anuria, oliguria (harus diperhatikan karena

menandakan terjadinya hypovolemia berat dan terkait dengan

keseimbangan elektrolit dikarenakan sebagian besar ikut terbuang

dalam urine terutama pada pasien diabetes yang disertai dengan GGK).

Masalah Keperawatan :Tidak ada masalah keperawatan

3.1.5.7 Pencernaan (B5)

1) Pada inspeksi keadaan mulut bersih, mukosa bibir lembab, bentuk bibir

normal, gigi bersih kebiasaan gosok gigi 2x sehari, tenggorokan tidak

ada kesulitan menelan/kemerahan/pembesaran tonsil,

Page 77: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

64

2) Pada palpasi tidak ada nyeri abdomen/tegang/asites/kembung/nyeri

tekan. Pada perkusi didapatkan bunyi timpani.

3) Pada auskultasi terdengar peristaltic usus 15x/menit. Kebiasaan BAB

2x sehari, konsistensi padat, warna kuning, bau khas, dan tempat yang

digunakan pempers.

Masalah Keperawatan :tidak ada masalah keperawatan

3.1.5.8 Sistem Muskuluskeletal & Integumen (B6)

1) Pada inspeksi kebersihan kulit bersih, ada luka (keadaan luka terdapat

pus dan keluar cairan pada luka yang berongga dan sekitarnya sudah

menghitam, luas: 2-3 cm, kedalaman: 1-2 cm, bau: berbau), ada

oedema, lokasi pada lengan kiri dikarenakan ada luka

2) Pada palpasi kelembapan kulit lembab, akral hangat, turgor kulit

hangat, CRT <3dtk, tidak ada fraktur , dan tidak dislokasi.

3) Kekuatan otot 5353, pergerakan sendi dan tungkai (ROM) terbatas.

Kemampuan melakukan ADL parsial karena klien tidak bisa

melakukan aktivitasnya secara mandiri seperti makan, minum, dan

masih dibantu keluarga

Masalah Keperawatan : Hambatan mobilitas fisik ditempat tidur

3.1.5.9 Sistem Pengindraan (B7)

1) Mata :konjungtiva pucat, sclera putih, palpebra normal, strabismus

tidak ada ketajaman penglihatan masih normal tidak kabur, dan tidak

ada alat bantu penglihatan.

2) Hidung: ketajaman penciuman normal, mukosa hidung lembab, tidak

ada secret, tidak ada kelainan.

Page 78: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

65

3) Telinga : bentuk simetris, ketajaman pendengaran normal, tidak ada

alat bantu pendengaran

4) Perasa dapat merasakan pahit, manis, asin, asam

5) Peraba normal.

Masalah Keperawatan :Tidak ada masalah keperawatan

3.1.5.10 Sistem Endokrin dan kelenjar limfe (B8)

1) Pada palpasi ada luka ganggren, lokasi ganggren di lengan tangan kiri,

2) Pada palpasi tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, limfe dan kelenjar

parotis, karakteristik luka gangrene terdapat pus dan keluar cairan pada

luka yang berongga dan sekitarnya sudah menghitam, luas: 2-3 cm,

kedalaman: 1-2 cm, bau: berbau.

Masalah Keperawatan :kerusakan integritas jaringan

3.1.6 Data Psikososial :

3.1.6.1 Gambaran diri/citra diri :

Tanggapan tentang tubuhnya:baik

Bagian tubuh yang disukai: pasien menyukai seluruh anggota

tubuhnya

Bagian tubuh yang kurang disukai: pasien mengatakan tidak ada

Persepsi terhadap kehilangan bagian tubuh:tidak ada

3.1.6.2 Identitas:

Status pasien dalam keluarga: ibu

Kepuasan pasien terhadap status dan posisi dalam keluarga: pasien

merasa nyaman dan bahagia

Kepuasan pasien terhadap jenis kelamin: Baik

Page 79: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

66

3.1.6.3 Peran:

Tanggapan pasien tentang perannya: pasien merasa bangga

Kemampuan/kesanggupan pasien melaksanakan perannya: pasien

merasa sanggup

3.1.6.4 Ideal diri

Harapan pasien terhadap:

Tubuhnya: pasien berharap segera sembuh

Posisi (dalam pekerjaan)-

Status (dalam Keluarga)Ibu Rumah Tangga

Tugas/pekerjaan:-

Harapan pasien terhadap lingkungan:

Sekolah: -

Keluarga:menjadi Ibu Rumah Tangga yang baik

Masyarakat:baik dalam bermasyarakat

Tempat/lingkungan kerja:-

Harapan pasien tentang penyakit yang di derita dan tenaga

kesehatan: pasien merasa ingin cepat sembuh dan segera pulang ke

rumah

3.1.6.5 Harga diri

Tanggapan pasien terdapat harga dirinya: sebagai Ibu Rumah

Tangga yang baik

3.1.6.6 Data sosial

Hubungan pasien dengan keluarga: Baik

Hubungan pasien dengan pasien lain: Baik

Page 80: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

67

Dukungan keluarga terhadap pasien:Keluarga sangat mendukung

Reaksi pasien saat interaksi: kurang baik, dikarenakan keadaan

belum stabil dan matanya masih tertutup

Masalah Keperawatan:Tidak ada masalah keperawatan

3.1.7 Data Spiritual:

3.1.7.1 Konsep tentang penguasa kehidupan:baik

3.1.7.2 Sumber kekuatan/harapan saat sakit: Allah SWT

3.1.7.3 Ritual agama yang bermakna/berarti/harapan saat ini:px selalu sholat dan

berdoa

3.1.7.4 Sarana/peralatan/orang yang diperlukan untuk melakukan ritual:selama

sakit px hanya berdoa

3.1.7.5 Keyakinan terhadap penyakit: px yakin pasti sembuh

3.1.7.6 Persepsi terhadap penyakit:px kurang menjaga kesehatan

Masalah Keperawatan:Tidak ada masalah keperawatan

3.1.8 Data penunjang:

Pemeriksaan Laboratorium:

Tabel 3.2 Hasil laboratorium pada Ny. “S” dengan diagnose medis ulkus humerus

+ DM hiperglikemia di Ruang Melati RSUD Bangil. Tanggal: 29-12-

2019 / Pukul: 20.57.

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai rujukan

1). Hematologi

Darah lengkap

• Leukosit (WBC) H 18,85 x 103/L 4,5-11

• Neutrofil H 16,1 x 103/L 1,5-8,5

• Limfosit 1,60 x 103/L 1,1-5,0

Page 81: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

68

• Monosit H 0,9 x 103/L 0,14-0,66

• Eosinofil 0153 x 103/L 0-0,33

• Basofil H 0,20 x 103/L 0-0,11

• Neutrofil % H 85,4 % 35-66

• Limfosit % L 8,5 % 24-44

• Monosit % 5,0 % 3-6

• Eosinofil % 0,1 % 0-3

• Basofil % H 1,1 % 0-1

• Eritrosit (RBC) 4,347 4-5,2

• HB (HBG) 12,21 g/dL 12-16

• Hematokrit (HTC) 37,6 % 33-51

• MCV 86,58 Fl 80-100

• MCH 28,09 Pg 26-34

• MCHC 32,44 % 32-36

• RDW L 11,49 % 11,5-13,1

• PLT 362 x103/L 150-450

• MPV 7,554 Fl 6,90-10,6

2) kimia klinik

• BUN 11 Mg/dL 7,8-20,23

• Keratin L 0,391 Mg/Dl 0,6-1,0

3). Elektrolit

• Natrium (Na) L 130,60 Mmol/L 135-147

• Kalium (k) 4,26 Mmol/L 3,5-5

Page 82: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

69

• Klorida (Cl) L 94,50 Mmol/L 95-105

• Kalsium ion 1,290 Mmol/L 1,61-1,32

4). Gula darah

• Glukosa darah H 343 Mg/dl <200 sewaktu

3.1.9 Terapi

Tabel 3.3 Terapi Ny. “S” dengan diagnosa medis ulkus humerus + DM

Hiperglikemia di Ruang Melati RSUD Bangil. Tanggal: 30-12-2019.

Terapi Dosis Kegunaan

Inf. Ns 1000 cc/24 jam Sebagai perawatan darah

dan kehilangan cairan,

kadar natrium yang

rendah, kadar kalium

rendah, kadar magnesium

yang rendah, tingkat

kalsium yang rendah,

darah dan kehilangan

cairan dan kondisi

lainnya.

Inj. Antrain 3x1 mg Untuk meringankan rasa

sakit, terutama nyeri

kolik dn sakit setelah

operasi.

Inj. OMZ 1x40 mg Untuk mengatasi

Page 83: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

70

gangguan lambung,

seperti penyakit asam

lambung dan tukak

lambung.

Inj. Ondansentron 2x1 mg Untuk mencegah serta

mengobati mual dan

muntah yang bisa

disebabkan oleh efek

samping kemoterapi,

radioterapi, atau operasi.

Inj. Ceftri 2x1 mg Untuk mengatasi

berbagai infeksi bakteri

yang bekerja dengan cara

menghambat

pertumbuhan bakteri atau

membunuh bakteri dalam

tubuh.

3.1.9.1 Rawat luka 1x/hari setiap pagi

1) cairan saflon

2) cairan natrium clorida

3) set instrument rawat luka

4) kasa gulung

5) kasa steril

Page 84: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

71

6) Sufratul

7) Iosodorb Powder

3.2 Diagnosa Keperawatan

3.2.1 Analisa Data

Nama pasien : Ny. S

Umur : 39 tahun

No. RM : 003xxx

Tabel 3.4 Analisa data pada Ny. S dengan diagnose medis ulkus humerus + DM

hiperglikemia di Ruang Krissan RSUD Bangil.

No Data Etiologi Problem

1 DS: Pasien mengatakan cekot-cekot

dari lengan sebelah kiri menjalar ke

bahu kiri.

DO:

-k/u lemah

-GDA: 343 mg/dl

-Terdapat pus dan keluar cairan pada

luka yang berongga dan sekitarnya

sudah menghitam. Luas : 2-3 cm,

kedalaman: 1-2 cm, bau: berbau.

Nekrosis luka

Gangrene

Timbulnya nekrotik

dalam jaringan

Kerusakan integritas

jaringan

Kerusakan integritas

jaringan

2 DS: Pasien mengatakan cekot-cekot

dari lengan sebelah kiri menjalar ke

bahu kiri.

P: cekot-cekot dibagian lengan

sebelah kiri menjalar ke bahu kiri.

Factor genetic, infeksi

virus, pengrusakan

imunologik

Kerusakan sel beta

Nyeri akut

Page 85: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

72

Q: keluhan nyeri terasa seperti

terbakar, panas.

R: bagian lengan sebelah kiri menjalar

ke bahu kiri.

S: skala nyeri 5

T: terus menerus

DO:

-TTV: TD: 110/70 mmHg

-N: 86x/mnt

-S: 36,90C

-RR: 20x/mnt

-GDA: 343 mg/dl

-terdapat pus dan keluar cairan pada

luka yang berongga dan sekitarnya

sudah menghitam

-k/u lemah

-skala nyeri 5

Ketidakseimbangan

produksi insulin

Gula dalam darah

tidak dapat dibawah

masuk dalam sel

Hiperglikemia

Vikositas darah

meningkat

Aliran darah lambat

Iskemik jaringan

Neuropati sensori

perifer

Nyeri akut

3 DS: pasien mengatakan segala

kebutuhan dan aktivitasnya dibantu

oleh keluarga.

Hiperglikemia

Vikositas darah

Hambatan mobilitas

fisik ditempat tidur

Page 86: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

73

DO:

-kemampuan pergerakan sendi dan

tungkai (ROM) terbatas

-kekuatan otot 5353

-kemampuan melakukan ADL parsial

(klien tidak bisa melakukan

aktivitasnya secara mandiri seperti

makan, minum, dan ,masih dibantu

keluarga).

meningkat

Aliran darah lambat

Iskemik jaringan

Neuropati sensori

perifer

Klien tidak merasa

sakit

Nekrosis luka

Gangrene

Aktivitas terbatas

Hambatan mobilitas

fisik ditempat tidur

4 Ds: pasien mengatakan mengkonsumsi

makanan yang bukan makanan dari

rumah sakit berupa roti dan makan

Kurang pengetahuan

Sikap terhadap

Perilaku kesehatan

cenderung beresiko

Page 87: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

74

makanan dari rumah sakit cuma 4-5

sendok, dikarenakan makanan dari

rumah sakit tidak enak dan reflek dari

kondisi lukanya juga jadi tidak nafsu

makan.

Do:

-makanan dari rumah sakit tersisa

banyak

-pola makan kurang baik 3xsehari ½

porsi

-Berat badan 56 kg

kesehatan kurang

Perilaku tidak sehat

(pasien mengkonsumsi

makanan yang bukan

dari rumah sakit

berupa roti, makan

dari rumah sakit Cuma

4-5 sendok,

mengkonsumsi

makanan yang

mengandung gula, dan

jarang berolahraga)

Perilaku kesehatan

cenderung beresiko

Ds: pasien mengatakan kurang

mengetahui tentang penyakitnya dan

kurang menjaga kesehatannya,

begitupun keluarganya kurang

mengetahui.

Do:

-sering mengkonsumsi makanan yang

Menderita Diabetes

Mellitus ±2 tahun

Kurang informasi

tentang penyakit yang

diderita

Defisiensi

pengetahuan

Page 88: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

75

3.2.2 Daftar diagnose keperawatan

3.2.2.1 Nyeri akut b.d iskemik jaringan, penumpukan pus/eksudat

3.2.2.2 Hambatan mobilitas fisik ditempat tidur b.d rasa nyeri pada luka

3.2.2.3 Kerusakan integritas jaringan b.d timbulnya nekrotik pada jaringan

gangrene

3.2.2.4 Perilaku kesehatan cenderung beresiko b.d kurangnya pemahaman

terhadap penyakit

3.2.2.5 Defisiensi pengetahuan b.d kurangnya informasi tentang penyakit yang

diderita

manis dan jarang berolahraga

-ketika ditanya perawat mengenai

penyakitnya pasien dan keluarga

pasien tidak mengetahui

Diet dan pencegahan

infeksi kulit tidak

teratur ada luka

gangren pada ulkus

humerus sinistra

ketidakefektifan dalam

perawatan dan

pengobatan

Defesiensi

pengetahuan

Page 89: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

76

3.2.3 Daftar diagnose keperawatan berdasarkan prioritas

3.2.3.1 Kerusakan integritas jaringan b.d timbulnya nekrotik pada jaringan

gangrene

3.2.3.2 Nyeri akut b.d iskemik jaringan, penumpukan pus/eksudat

3.2.3.3 Hambatan mobilitas fisik ditempat tidur b.d rasa nyeri pada luka

3.3 Rencana tindakan keperawatan

Nama pasien :Ny. S

Umur :39 thn

No. RM :003xxx

Tabel 3.5 Rencana Tindakan Keperawatan pada Ny. S Dengan diagnose medis

ulkus humerus+DM hiperglikemia di Ruang Melati RSUD Bangil.

No Diagnosa

Keperawatan

Tujuan/Kriteria

Hasil

Intervensi Rasional

1 Kerusakan

integritas jaringan

b.d timbulnya

nekrotik pada

jaringan gangrene

Tujuan : setelah

dilakukan tindakan

keperawatan selama

2x24jam diharapkan

pasien tidak

mengalami kerusakan

integritas jaringan

Kriteria hasil : Pasien

mampu

1. Jelaskan

pada pasien tentang

penyebab

kerusakan

integritas jaringan

1. Menambah

pengetahuan pasien

tentang penyebab

kerusakan integritas

jaringan

Page 90: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

77

mengidentifikasikan

penyebab kerusakan

integritas jaringan,

perfusi jaringan

normal (CRT <3

detik, warna kulit

tidak pucat), tidak

ada tanda-tanda

infeksi (tidak ada

pus, luka mulai

terdapat granulasi,

tidak timbul

pembengkakan,

kemerahan disekitar

luka), ketebalan dan

tekstur jaringan

normal

2. Pertahankan

linen kering

3. Ajarkan

kepada pasien

menjaga

kebersihan kulit

agar tetap bersih

dan kering

4. Anjurkan

kepada pasien

mengoleskan

lotion atau minyak

atau baby oil pada

daerah yang

tertekan

5. Observasi

CRT dan warna

kulit

6. Monitor

kulit akan adanya

pus, terdapat

2. Untuk

menurunkan iritasi

pada kulit dan

resiko kerusakan

kulit

3. Kulit kotor

dan basah

merupakan media

yang baik untuk

tumbuhnya

mikroorganisme

4. Untuk

melembabkan kulit

sehingga mencegah

terjadinya robekan

5. Menandakan

perfusi jaringan

perifer normal

6. Menandakan

area sirkulasi buruk

yang dapat

Page 91: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

78

granulasi,

pembengkakan

dan kemerahan

disekitar luka

7. Lakukan

rawat luka aseptic

8. Kolaborasi

pemberian

dressing dan

antibiotic

menimbulkan

infeksi

7. Menjaga

kebersihan luka dan

mencegah terjadi

infeksi yang lebih

lanjut

8. Untuk proses

penyembuhan luka

pasien dengan

pemberian rawat

luka dan antibiotik

2 Nyeri akut b.d

iskemik jaringan,

penumpukan

pus/eksudat

Tujuan : setelah

dilakukan tindakan

keperawatan selama

1x24jam diharapkan

rasa nyeri berkurang

atau hilang

Kriteria hasil :

Pasien mampu

1. Jelaskan

pada pasien

tentang penyebab

nyeri yang

ditimbulkan oleh

penumpukan

pus/eksudat

1. Menambah

pengetahuan pasien

tentang penyebab

nyeri yang

ditimbulkan oleh

penumpukan

pus/eksudat

Page 92: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

79

mengidentifikasikan

penyebab nyeri yang

ditimbulkan oleh

penumpukan

pus/eksudat, secara

verbal mengatakan

nyeri berkurang atau

hilang, pasien tidak

menyeringai, skala

nyeri berkurang 1-3,

pasien dapat tidur

dengan tenang, tidak

gelisah, pasien dapat

beraktifitas, tanda-

tanda vital normal

(tekanan darah

normal sistol 90-129

diastole 60-89, nadi

60-100x/menit, RR

12-20x/menit)

2. Ajarkan

tekhnik relaksasi

dan distraksi

3. Observasi

lokasi, tingkat,

frekuensi, ekspresi

dan reaksi nyeri

yang dialami oleh

pasien

2. Tekhnik

relaksasi dapat

mengurangi nyeri

yang dirasakan dan

membuat pasien

lebih tenang.

Tekhnik distraksi

dapat

menghilangkan

nyeri dengan cara

mengalihkan

perhatian pasien

pada hal-hal lain

sehingga pasien

akan lupa terhadap

nyeri yang dialami.

3. Untuk

mengetahui kondisi,

tingkat rasa nyeri

adakah gangguan

nyeri yang dialami

pasien

Page 93: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

80

4. Observasi

skala nyeri

5. Monitor

tanda-tanda vital

6. Kolaborasi

dengan tim medis

lain dengan

pemberian

analgesic

4. untuk

mengetahui skala

nyeri

5. Untuk

mengetahui kondisi

klien

6. Untuk proses

penyembuhan

pasien dengan

pemberian analgesic

dapat mengurangi

rasa nyeri

3 Hambatan

mobilitas fisik b.d

rasa nyeri pada

luka

Tujuan : setelah

dilakukan tindakan

2x24jam diharapkan

dapat mencapai

kemampuan

aktifitas yang

optimal

Kriteria hasil :

pergerakan pasien

meluas, dapat

1. Kaji dan

identifikasi tingkat

kekuatan otot pada

kaki pasien

2. Ajarkan

pasien ROM aktif

dan pasif

1. untuk

mengetahui derajat

kekuatan otot-otot

kaki pasien

2. untuk

melatih kekuatan

otot pasien sehingga

berfungsi dengan

baik

Page 94: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

81

melakukan aktifitas

sesuai dengan

kemampuan (duduk,

berdiri, berjalan),

dapat memenuhi

kebutuhan sendiri

secara bertahap

sesuai dengan

kemampuan

3. Anjurkan

pasien untuk

menggerakkan

atau mengangkat

ekstermitas atas

sesuai kemampuan

4. Ajarkan

kepada pasien

mobilisasi pasien

setiap 2 jam sekali

5. Bantu

pasien dalam

memenuhi

kebutuhannya

6. Kolaborasi

pemberian

analgesic dan

tenaga fisioterapi

3. Untuk

melatih otot-otot

lengan atas tangan

kiri sehingga

berfungsi dengan

baik

4. Untuk

menurunkan iritasi

pada kulit

5. Hambatan

mobilitas fisik

cenderung membuat

pasien kesulitan

dalam memenuhi

kebutuhannya

6. Mengurangi rasa

nyeri dan melatih

melakukan aktifitas

secara bertahap dan

benar

Page 95: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

82

3.4 Implementasi Keperawatan

Nama pasien: Ny. S

No. RM: 003xxx

Umur: 39 tahun

Tabel 3.6 Tindakan Keperawatan pada Ny. S Dengan diagnose medis ulkus

humerus + DM Hiperglikemia di Ruang Melati RSUD Bangil.

No Tanggal Jam Implementasi Nama/Tanda

Tangan

1 02-01-2020 08.00

08.10

08.20

1) Mengobservasi CRT dan warna kulit

-CRT <3detik dan tidak adanya

sianosis

2) Memonitor kulit akan adanya pus,

granulasi, pembengkakan, dan

kemerahan disekitar luka.

-pasien dapat memberikan respon

relaksasi dan distraksi jika terjadi

nyeri pada luka sebelumnya kita

ajarkan terlebih dahulu.

3) Memonitor TTV

-TTV:TD: 110/70 mmHg

N: 86x/mnt

S: 36,90C

RR: 20x/mnt

-tanda-tanda vital kembali kembali

dalam batas normal (TD: 120/80

Page 96: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

83

08.35

08.45

08.55

09.00

mmHg, N: 80-90x/mnt, S: 360C-

37,50C, RR: 20x/mnt)

4) Menjaga kebersihan kulit agar tetap

kering

-pasien dapat menjaga kebersihan

kulit

5) Mengoleskan lotion atau minyak/

baby oil pada daerah yang tertekan

-pasien dapat mengoleskan lotion atau

minyak/baby oil pada daerah yang

tertekan.

6) Mempertahankan linen kering dan

melakukan prosedur rawat luka

aseptic.

-pasien dapat mempertahankan linen

kering dan yang melakukan prosedur

rawat luka aseptic ialah perawat.

7) Memobilisasi pasien setiap 2 jam

sekali

-pasien dapat kita ajarkan mobilisasi

yang benar, dan dapat dilakukan

pasien atau dengan keluarga pasien

secara mandiri.

2 02-01-2020 09.10 1) Jelaskan pada keluarga pasien tentang

Page 97: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

84

09.25

09.35

09.55

penyebab nyeri

-pasien dapat mengerti apa itu

penyebab nyeri yang mempengaruhi

rasa sakitnya.

2) Ajarkan tekhnik relaksasi dan distraksi

-pasien dapat melakukan tekhnik

relaksasi dan distraksi secara mandiri

atau dibantu keluarga.

3) Mengobservasi lokasi, frekuensi nyeri,

ekspresi, dan reaksi nyeri yang

dialami pasien

-pasien tampak menyeringai, skala

nyeri 5, nyeri seperti terbakar & panas

pada bagian lengan sebelah kiri

menjalar ke bahu kiri.

-pasien dapat meminimalisir ketika

terjadinya nyeri pada luka

4) Monitor TTV

-TTV:TD: 110/70 mmHg

N: 86x/mnt

S: 36,90C

RR: 20x/mnt

- Tanda-tanda vital kembali kembali

dalam batas normal (TD: 120/80

Page 98: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

85

10.05

mmHg, N: 80-90x/mnt, S: 360C-

37,50C, RR: 20x/mnt)

5) Kolaborasi dengan pemberian obat

analgesic (antrain: 3x1 mg)

-pasien menerima untuk pemberian

obat antrain terlebih dahulu kita check

apakah timbul kemerahan, gatal, jika

terjadi tanda-tanda tersebut

kemuangkinan pasien terjadi alergi.

3 02-01-2020 10.25

10.35

10.50

1) Memberikan penjelasan tentang

hambatan mobilitas fisik

-pasien dan keluarga pasien dapat

memahami tentang hambatan

mobilitas fisik.

2) Melakukan pemenuhan kebutuhan

aktivitas

-pasien dapat melakukan pemenuhan

kebutuhan aktivitas

3) Melakukan tekhnik ambulasi sesuai

kemampuan

-Pasien dapat melakukan tekhnik

ambulasi sesuai kemampuan

-Pasien bisa merubah posisi dengan

pelan-pelan

Page 99: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

86

4 03-01-2020 08.10

08.25

08.40

08.55

1) Memonitor TTV

-TTV: TD: 130/90 mmHg

N: 82x/menit

S: 36,50C

RR: 20x/menit

- Tanda-tanda vital kembali kembali

dalam batas normal (TD: 120/80

mmHg, N: 80-90x/mnt, S: 360C-

37,50C, RR: 20x/mnt).

2) Mengobservasi CRT dan warna kulit

-CRT <3detik, dan tidak terjadi

sianosis

3) Memonitor kulit akan adanya pus,

granulasi, pembengkakan, dan

kemerahan disekitar luka.

-terdapat pus dan keluar cairan pada

luka yang berongga dan sekitarnya

sudah menghitam, luas:2-3 cm,

kedalaman: 1-2 cm, bau: berbau

- pasien dapat memberikan respon

relaksasi dan distraksi jika terjadi

nyeri pada luka sebelumnya kita

ajarkan terlebih dahulu.

4) Melakukan prosedur rawat luka

Page 100: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

87

09.10

aseptic.

-pasien dan keluarga pasien dapat

melakukan perawatan luka secara

mandiri dengan benar, sebelumnya

kita ajari terlebih dahulu cara marawat

luka dengan benar.

5) Memobilisasi pasien setiap 2 jam

sekali

- pasien dapat kita ajarkan mobilisasi

yang benar, dan dapat diilakukan

pasien atau dengan keluarga pasien

secara mandiri.

5 03-01-2020 09.30

09.45

1) Monitor TTV

-TTV: TD: 130/90 mmHg

N: 82x/menit

S: 36,50C

RR: 20x/menit

- Tanda-tanda vital kembali kembali

dalam batas normal (TD: 120/80

mmHg, N: 80-90x/mnt, S: 360C-

37,50C, RR: 20x/mnt).

2) Monitor skala nyeri pasien

-pasien tampak menyeringai, skala

nyeri 5, nyeri seperti terbakar & panas

Page 101: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

88

09.55

10.10

pada bagian lengan sebelah kiri

menjalar ke bahu kiri.

- pasien dapat meminimalisir ketika

terjadinya nyeri pada luka

3) Mengobservasi lokasi, frekuensi

ekspresi, dan reaksi nyeri yang

dialami pasien

-lokasi luka di lengan tangan kiri,

pasien tampak menyeringai, dan reaksi

nyeri seperti terbakar & panas.

- pasien dapat meminimalisir ketika

terjadinya nyeri pada luka.

4) Mendorong pasien untuk melakukan

tekhnik relaksasi dan distraksi dengan

benar

-pasien dapat melakukan tekhnik

relaksasi dan distraksi dengan benar

6 03-01-2010 10.25

1) Melakukan pemenuhan kebutuhan

aktivitas

-Pasien dapat melakukan pemenuhan

kebutuhan aktivitas seperti makan

sendiri, minum sendiri dan perlahan

lahan bisa menggerakkan tangan

ketika sudah sembuh lukanya

Page 102: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

89

10.40

11.05

2) Mengajarkan tekhnik ambulasi sesuai

kemampuan

-Pasien dapat melakukan tekhnik

ambulasi sesuai kemampuan

3) Mengajarkan mobilisasi ke pasien

setiap 2 jam sekali

-Pasien bisa merubah posisi dengan

pelan-pelan

7 04-01-2020 14.15

14.30

14.55

1) Memonitor TTV

-TTV: TD: 120/90 mmHg

N: 85x/menit

S: 36,70C

RR: 20x/menit

- Tanda-tanda vital kembali kembali

dalam batas normal (TD: 120/80

mmHg, N: 80-90x/mnt, S: 360C-

37,50C, RR: 20x/mnt).

2) Mengobservasi CRT dan warna kulit

-CRT <3detik, tidak terjadi sianosis

3) Memonitor kulit akan adanya pus,

granulasi, pembengkakan, dan

kemerahan disekitar luka.

-terdapat pus dan keluar cairan pada

luka yang berongga dan sekitarnya

Page 103: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

90

15.10

15.25

sudah menghitam, luas: 2-3 cm,

kedalaman: 1-2 cm, bau: berbau.

- pasien dapat memberikan respon

relaksasi dan distraksi jika terjadi

nyeri pada luka sebelumnya kita

ajarkan terlebih dahulu.

4) Melakukan prosedur rawat luka

aseptic.

- pasien dan keluarga pasien dapat

melakukan perawatan luka secara

mandiri dengan benar, sebelumnya

kita ajari terlebih dahulu cara marawat

luka dengan benar.

5) Memobilisasi pasien setiap 2 jam

sekali

- pasien dapat kita ajarkan mobilisasi

yang benar, dan dapat diilakukan

pasien atau engan keluarga px secara

mandiri.

8 04-01-2020 15.45

1) Monitor TTV

-TTV: TD: 120/90 mmHg

N: 85x/menit

S: 36,70C

RR: 20x/menit

Page 104: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

91

16.00

16.15

16.30

- Tanda-tanda vital kembali kembali

dalam batas normal (TD: 120/80

mmHg, N: 80-90x/mnt, S: 360C-

37,50C, RR: 20x/mnt).

2) Monitor skala nyeri pasien

-pasien tampak menyeringai, skala

nyeri 5, nyeri seperti terbakar & panas

pada bagian lengan sebelah kiri

menjalar ke bahu kiri.

- pasien dapat meminimalisir ketika

terjadinya nyeri pada luka

3) Mengobservasi lokasi, frekuensi

ekspresi, dan reaksi nyeri yang

dialami pasien

-lokasi luka di lengan tangan kiri,

pasien tampak menyeringai, dan reaksi

nyeri seperti terbakar & panas.

- pasien dapat meminimalisir ketika

terjadinya nyeri pada luka.

4) Mendorong pasien untuk melakukan

tekhnik relaksasi dan distraksi dengan

benar

- pasien dapat melakukan tekhnik

relaksasi dan distraksi dengan benar

Page 105: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

92

9 04-01-2020 16.45

17.10

17.30

1) Mengajarkan pemenuhan kebutuhan

aktivitas

-Pasien dapat melakukan pemenuhan

kebutuhan aktivitas seperti makan

sendiri, minum sendiri dan perlahan

lahan bisa menggerakkan tangan

ketika sudah sembuh lukanya.

2) Mengajarkan tekhnik ambulasi sesuai

kemampuan

-Pasien dapat melakukan tekhnik

ambulasi sesuai kemampuan

3) Mobilisasi pasien setiap 2 jam sekali

-Pasien bisa merubah posisi dengan

pelan-pelan

Page 106: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

93

3.5 Catatan Perkembangan

Nama pasien : Ny. S

Umur : 39 tahun

No. RM : 003xxx

Tabel 3.7 Catatan Perkembangan pada Ny. S Dengan diagnose medis Ulkus

Humerus+DM Hiperglikemia di Ruang Melati RSUD Bangil.

Tanggal Diagnose keperawatan Catatan perkembangan Paraf

02-01-2020 Kerusakan integritas

jaringan b.d timbulnya

nekrotik pada jaringan

gangrene

S: pasien mengatakan masih

merasakan sakit seperti terbakar,

jika ditekan masih ada pus, keluar

cairan pada luka yang berongga

dan sekitarnya sudah menghitam.

GCS: 4-5-6

O:

1. TTV:TD: 110/70 mmHg

N: 86x/mnt

S: 36,90C

RR: 20x/mnt

2. Hasil GDA 343 mg/dl

3. CRT <3 detik

4. warna kulit: pucat (tidak

sianosis)

5. Terdapat warna

kemerahan dan sekitar

luka menghitam pada

Page 107: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

94

lengan kiri, jika ditekan

masih keluar pus keluar

cairan pada luka yang

berongga dan sekitarnya

sudah menghitam. Luas:

2-3 cm, kedalaman: 1-2

cm, bau: berbau, lokasi

lengan kiri. Wajah pasien

tampak menyeringai

A: Masalah teratasi sebagian

P: intervensi dilanjutkan no. 2,4,5

02-01-2020 Nyeri akut b.d iskemik

jaringan atau

penumpukan pus/eksudat

S: pasien mengatakan masih

merasakan nyeri dibagian lengan

sebelah kiri karena ada luka yang

menjalar ke bahu dan terasa panas

seperti terbakar secara terus

menerus.

P: pasien menyatakan cekot-cekot

dibagian lengan sebelah kiri

menjalar ke bahu kiri

Q:keluhan nyeri terasa seperti

terbakar, panas

R: bagian lengan sebelah kiri

menjalar ke bahu kiri

Page 108: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

95

S: skala nyeri 5

T: terus menerus

GCS: 4-5-6

O:

1. TTV:TD: 110/70 mmHg

N: 86x/mnt

S: 36,90C

RR: 20x/mnt

2. Pasien tampak menyeringai

3. Pasien masih merasakan nyeri

dengan skala nyeri 5

4. pasien tidak dapat tidur dengan

tenang dikarenakan nyeri pada

luka

5. Pasien tampak gelisah, dan

segala aktivitasnya dibantu oleh

keluarga.

6. pada lengan kiri, jika ditekan

masih ada pus, keluar cairan pada

luka yang berongga dan

sekitarnya sudah menghitam.

A: Masalah teratasi sebagian

P: Intervensi dilanjutkan no.2-6

Page 109: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

96

02-01-2020 Hambatan mobilitas fisik

ditempat tidur b.d rasa

nyeri pada luka

S: pasien dapat melakukan

mobilisasi sesuai dengan

kemampuannya tetapi pada

lengan sebelah kiri susah

digerakkan karena terdapat luka.

GCS: 4-5-6

O:

1. TTV: TD: 110/70 mmHg

N: 86x/mnt

S: 36,90C

RR: 20x/mnt

2. Pergerakan pasien belum

meluas, segala

kebutuhannya dibantu

oleh keluarga

3. Belum dapat melakukan

aktivitas sesuai dengan

kemampuan (duduk,

berdiri, jalan)

4. kekuatan otot 5353

5. Tubuh px masih lemah

dan susah digerakkan

apalagi bagian tangan kiri

A: Masalah teratasi sebagian

Page 110: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

97

P: Intervensi dilanjutkan no.2-5

03-01-2020 Kerusakan integritas

jaringan b.d timbulnya

nekrotik pada jaringan

gangrene

S: pasien mengatakan masih

merasakan sakit seperti terbakar,

jika ditekan masih ada pus, keluar

cairan pada luka yang berongga

dan sekitarnya sudah menghitam.

GCS: 4-5-6

O:

1. TTV:TD: 130/90 mmHg

N: 82 x/mnt

S: 36,50C

RR: 20 x/mnt

2. hasil GDA 343 mg/dl

3. CRT <3 detik

4. warna kulit: pucat (tidak

sianosis)

5. Terdapat warna

kemerahan dan sekitar

luka menghitam pada

lengan kiri, jika ditekan

masih keluar pus keluar

cairan pada luka yang

berongga dan sekitarnya

sudah menghitam. Luas:

Page 111: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

98

2-3 cm, kedalaman: 1-2

cm, bau: berbau, lokasi

lengan kiri. Wajah pasien

tampak menyeringai

A: Masalah teratasi sebagian

P: intervensi dilanjutkan no.2,4,5

03-01-2020 Nyeri akut b.d iskemik

jaringan atau

penumpukan pus/eksudat

S: pasien mengatakan masih

merasakan nyeri dibagian lengan

sebelah kiri karena ada luka yang

menjalar ke bahu dan terasa panas

seperti terbakar secara terus

menerus.

P:pasien menyatakan cekot-cekot

dibagian lengan sebelah kiri

menjalar ke bahu kiri

Q:Keluhan nyeri terasa seperti

terbakar, panas

R: bagian lengan sebelah kiri

menjalar ke bahu kiri

S: skala nyeri 5

T: terus menerus

GCS: 4-5-6

O:

1. TTV: TD: 130/90 mmHg

Page 112: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

99

N: 82x/mnt

S: 36,50C

RR: 20x/mnt

2. Pasien tampak menyeringai

3. Pasien masih merasakan nyeri

dengan skala nyeri 5

4. pasien tidak dapat tidur dengan

tenang dikarenakan nyeri pada

luka

5. Pasien tampak gelisah, dan

segala aktivitasnya dibantu oleh

keluarga.

6. pada lengan kiri, jika ditekan

masih ada pus, keluar cairan pada

luka yang berongga dan

sekitarnya sudah menghitam.

A: Masalah teratasi sebagian

P: intervensi dilanjutkan no.2-6

03-01-2020 Hambatan mobilitas fisik

ditempat tidur b.d rasa

nyeri pada luka

S: pasien dapat melakukan

mobilisasi sesuai dengan

kemampuannya tetapi pada

lengan sebelah kiri susah

digerakkan karena terdapat luka.

GCS: 4-5-6

Page 113: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

100

O:

1. TTV: TD: 130/90 mmHg

N: 82x/mnt

S: 36,50C

RR: 20x/mnt

2. Pergerakan pasien belum

meluas, segala

kebutuhannya dibantu

oleh keluarga

3. Belum dapat melakukan

aktivitas sesuai dengan

kemampuan (duduk,

berdiri, jalan)

4. kekuatan otot 5454

5. Tubuh px masih lemah

dan susah digerakkan

apalagi bagian tangan kiri

A: Masalah teratasi sebagian

P: intervensi dilanjutkan no. 2-5

Page 114: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

101

3.6 Evaluasi keperawatan

Nama pasien: Ny.S Umur: 39 tahun No. RM: 003xxx

Tabel 3.8 Evaluasi pada Ny.S Dengan Diagnosa Medis ulkus humerus + DM

Hiperglikemia di Ruang Melati RSUD Bangil.

Tanggal Diagnose Keperawatan Evaluasi Paraf

04-01-2020 Kerusakan integritas

jaringan b.d timbulnya

nekrotik pada jaringan

gangrene

S: pasien masih merasakan sakit

seperti terbakar, jika ditekan

masih ada pus, keluar cairan pada

luka yang berongga dan

sekitarnya sudah menghitam.

O:

1. TTV: TD: 120/90 mmHg

N: 85x/mnt

S: 36,70C

RR: 20x/mnt

GCS: 4-5-6

2. Hasil GDA 343 mg/dl

3. CRT <3 detik

4. warna kulit: pucat (tidak

sianosis)

5. Terdapat warna

kemerahan dan sekitar

luka menghitam pada

lengan kiri, jika ditekan

masih keluar pus keluar

Page 115: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

102

cairan pada luka yang

berongga dan sekitarnya

sudah menghitam. Luas:

2-3 cm, kedalaman: 1-2

cm, bau: berbau, lokasi

lengan kiri. Wajah pasien

tampak menyeringai

A: Masalah teratasi sebagian

P: Intervensi dilanjutkan oleh

perawat ruangan

04-01-2020 Nyeri akut b.d iskemik

jaringan atau

penumpukan pus/eksudat

S: Pasien masih merasakan nyeri

dibagian lengan sebelah kiri

karena ada luka yang menjalar ke

bahu dan terasa panas seperti

terbakar secara terus-menerus

P: pasien menyatakan cekot-cekot

dibagian lengan sebelah kiri

menjalar ke bahu kiri

Q:keluhan nyeri terasa seperti

terbakar, panas

R: bagian lengan sebelah kiri

menjalar ke bahu kiri

S: skala nyeri 5-6

T: terus menerus

Page 116: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

103

O:

1. TTV: TD: 120/90 mmHg

N: 85x/mnt

S: 36.70C

RR: 20x/mnt

GCS: 4-5-6

2. Pasien masih merasakan nyeri

dengan skala nyeri 5

3. Pasien tidak dapat tidur dengan

tenang dikarenakan nyeri pada

luka

4. Pasien tampak gelisah, dan

segala aktivitasnya dibantu oleh

keluarga.

5. Pada lengan kiri, jika ditekan

masih ada pus, keluar cairan pada

luka yang berongga dan

sekitarnya sudah menghitam.

A: Masalah teratasi sebagian

P: Intervensi dilanjutkan oleh

perawat ruangan

04-01-2020 Hambatan mobilitas fisik

ditempat tidur b.d rasa

nyeri pada luka

S: pasien dapat melakukan

mobilisasi sesuai dengan

kemampuannya tetapi pada

Page 117: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

104

lengan sebelah kiri susah

digerakkan karena terdapat luka.

O:

1. TTV: TD: 120/90 mmHg

N: 85x/mnt

S: 36,70C

RR: 20x/mnt

2. Pergerakan pasien belum

meluas, segala

kebutuhannya dibantu

oleh keluarga

3. Belum dapat melakukan

aktivitas sesuai dengan

kemampuan (duduk,

berdiri, jalan)

4. kekuatan otot 5454

5. Tubuh pasien masih

lemah dan susah

digerakkan apalagi bagian

tangan kiri

A: Masalah teratasi sebagian

P: Intervensi dilanjutkan oleh

perawat ruangan .

Page 118: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

105

BAB 4

PEMBAHASAN

Dalam pembahasan ini penulis akan menguraikan tentang kesenjangan yang

terjadi antara tinjauan pustaka dan tinjauan kasus dalam asuhan keperawatan pada

pasien dengan diagnosa diabetes mellitus di ruang bngsal melati RSUD bangil

pasuruan yang meliputi pengkajian, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.

3.5 Pengkajian

4.1.1 Pengkajian

Identitas pasien: pada dasarnya pengkajian antara tinjauan pustaka dan

tinjauan kasus tidak banyak kesenjangan, tinjauan pustaka yang di dapat pada

identitas pasien biasanya factor genetic mempengaruhi penyakit Diabetes

Mellitus, usia, gaya hidup. Pada tinjauan kasus di dapatkan data, pasien ternyata

memiliki riwayat dari keluarganya (ibu) penyakit Diabetes Mellitus, dan memiliki

riwayat sebelumnya 2 tahun yang lalu, kesehariannya juga mempengaruhi sering

mengkonsumsi, manis-manis dan jarang berolahraga. Antara tinjauan pustaka dan

tinjauan kasus penulis menemukan adanya kesenjangan karena factor genetic,

usia, dan gaya hidup pasien menyimpang kecuali factor genetic tidak dapat

dipungkiri.

1.1.2 Riwayat Keperawatan

Keluhan utama: pada tinjauan pustaka pada pasien dengan diabetes mellitus

biasanya mengalami kelemahan, penurunan kesadaran, berat badan menurun, trias

DM (polidipsi, poliuri, polifagi), dan kesemutan. Pada tinjauan kasus didapatkan

data pasien mengeluh nyeri karena adanya ulkus di lengan sebelah kiri menjalar

ke bahu kiri, sering haus/polidipsi.

105

Page 119: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

106

Berdasarkan pengamatan peneliti antara tinjauan kasus tidak ada kesenjangan

dengan tinjauan pustaka dikarenakan sama-sama ditemukan dengan data, antara

lain yaitu kelemahan, kesemutan, penurunan berat badan, nyeri akut, adanya

kemerahan pada sekitar luka, adanya pus dan ketidakmampuan dalam mengenal

penyakit dan pengobatannya dan sering buang air kecil/poliuri, dan penurunan

nafsu makan.

4.1.2.2 Riwayat Penyakit Saat Ini: pada tinjauan pustaka didapatkan keadaan

pasien yang menderita diabetes mellitus mengeluh kelemahan, kesemutan, berat

badan menurun, dapat terjadi polifagi, poliuri, polidipsi. Sedangkan yang ada di

tinjauan kasus diperoleh data bahwa pasien mengalami cekot-cekot dari lengan

sebelah kiri menjalar ke bahu kiri dan rasanya seperti terbakar dan panas dan

mengalami pembengkakan, dan paien tidak mengetahui kenapa lengan nya bisa

terjadi seperti itu.

Berdasarkan penulis pada tinjauan pustaka dan tinjauan kasus terdapat

kesenjangan karena data yang didapat yaitu pasien mengalami cekot-cekot dan

pembengkakan didaerah lengan sebelah kirinya.

4.1.2.3 Riwayat Penyakit Dahulu: pada tinjauan pustaka didapatkan riwayat

penyakit dahulu apakah ada penyakit seperti infeksi pancreas, penyakit diabetes

mellitus atau hipertensi, sedangkan hasil dari tinjauan kasus diperoleh pasien

sudah mengalami penyakit diabetes mellitus sudah 2 tahun.

Berdasarkan penulis pada tinjauan kasus tidak ada kesenjangan dengan tinjauan

pustaka dikarenakan pasien mengalami riwayat penyakit dahulu yaitu diabetes

mellitus.

Page 120: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

107

4.1.2.4 Riwayat Penyakit Keluarga: pada tinjauan pustaka didapatkan riwayat

penyakit keluarga apakah didalam satu keluarga pernah ada yang menderita

penyakit diabetes mellitus atau pernah menderita penyakit yang lainnya seperti

kanker. Di tinjauan kasus didapatkan bahwa keluarga pasien ada yang terkena

diabetes mellitus.

Berdasarkan penulis tinjauan pustaka dan tinjauan kasus tidak ada kesenjangan

karena adanya salah satu keluarga yang terkena diabetes mellitus dan itu sama

dengan tinjauan pustaka yang sama ada riwayat penyakit keluarga.

4.1..2.5 Kebiasaan yang Mempengaruhi Kesehatan: pada tinjauan pustaka

didapatkan data makan terlalu banyak karbohidrat dari nasi dan roti bisa

menyebabkan penyimpanan dalam bentuk gula dalam darah (glikogen), banyak

mengonsumsi makanan yang mengandung gula, dan minuman beralkohol dapat

merusak pancreas. Kurangnya aktivitas fisik menyebabkan terjadinya

penumpukan lemak di dalam tubuh. Pada tinjauan kasus didapatkan keluarga klien

mengatakan pasien terlihat mengkonsumsi makanan yang bukan dari rumah sakit,

berupa roti dan makanan manis-manis, serta makan dari rumah sakit hanya 4-5

sendok. Pasien mengatakan tidak ada rasa mual muntah tetapi setiap kali makan

merasa tidak enak dikarenakan kondisi lukanya di lengan sebelah kiri terasa panas

dan terbakar. Dan aktivitas fisik klien pun juga berkurang karena klien jarang

berolahraga.

Berdasarkan penulis pada tinjauan pustaka dan tinjauan kasus tidak ada

kesenjangan karena sama pasien terlalu banyak mengkonsumsi makan yang

manis, dan pasien jarang untuk beraktivitas.

Page 121: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

108

4.1.2.6 pada pemeriksaan fisik B1(Breathing): menurut tinjauan pustaka didapat

inspeksi: bentuk dada simetris, tidak ada retraksi otot bantu nafas, tidak ada alat

bantu nafas. Pada palpasi RR dalam batas normal, vocal fremitus antara kanan dan

kiri sama, susunan ruas tulang belakang normal. Pada auskultasi tidak ditemukan

suara nafas tambahan, suara nafas vesikuler, mungkin terjadi pernafasan cepat

dalam, frekuensi meningkat, nafas bau aseton, (Wijaya, 2013). Sedangkan pada

tinjauan kasus didapatkan pada inspeksi: bentuk dada simetris, tidak ada alat

bantu nafas, tidak ada retraksi otot bantu nafas. Pada palpasi RR dalam batas

normal, vocal fremitus kanan kiri sama, susunan ruas tulang belakang normal.

Pada auskultasi tidak ditemukan suara nafas tambahan dan suara nafas vesikuler.

Berdasarkan penulis pada tinjauan pustaka dan tinjauan kasus tidak ada

kesenjangan dikarenakan sama-sama ditemukan data, antara lain inspeksi: bentuk

dada simetris, tidak ada alat bantu nafas, tidak ada retraksi otot bantu nafas. Pada

palpasi RR dalam batas normal, vocal fremitus kanan kiri sama, susunan ruas

tulang belakang normal. Pada auskultasi tidak ditemukan suara nafas tambahan

dan suara nafas vesikuler.

4.1.2.7 pada pemeriksaan fisik B2 (Blood): pada tinjauan pustaka didapatkan

inspeksi: tekanan vena jugularis normal, tidak ada pembesaran pada

jantung/cardiomegali. Pada palpasi ictus cordis teraba, nadi normal, irama regular,

CRT >3detik, pulsasi kuat lokasi radialis. Pada perkusi suara redup, pada

auskultasi bunyi jantung S1 dan S2 normal, tidak ada suara jantung tambahan

seperti gallop rhytme ataupun murmur, (wijaya, 2013). Sedangkan pada tinjauan

kasus didapatkan pada inspeksi: tidak ada tekanan vena jugularis, tidak ada

pembesaran pada jantung/cardiomegali. Pada palpasi ictus cordis teraba, nadi

Page 122: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

109

86x/menit, irama regular, CRT >3detik, pulsasi kuat lokasi radialis. Pada perkusi

suara redup. Pada auskultasi bunyi jantung S1 dan S2 normal, tidak ada suara

jantung tambahan seperti gallop rhytme ataupun murmur.

Berdasarkan penulis pada tinjauan pustaka dan tinjauan kasus tidak ada

kesenjangan. Dikarenakan pasien tidak mengalami gangguan pada jantungnya

karena tidak ada komplikasi lain di jantungnya.

4.1.2.8 pada pemeriksaan fisik B3 (Brain): pada tinjauan pustaka didapatkan

kesadaran bisa baik atau menurun (composmentis, apatis, samnolen, stupor,

koma), pasien bisa pusing atau kesemutan, sering mengantuk, tidak ada gangguan

memori, (wijaya. 2013). Sedangkan pada tinjauan kasus didapatkan kesadaran

pasien composmentis, orientasi baik klien mampu mengenal tempat, wktu, dan

orang, tidak ada kejang, tidak ada kaku kuduk, tidak ada brudzinsky, klien tidak

mengalami nyeri kepala, istirahat/tidur: siang ±5 jam/hari, malam ±7 jam/hari,

klien tidak mempunyai kelainan nervus cranialis.

Berdasarkan penulis pada tinjauan pustaka dan tinjauan kasus tidak ada

kesenjangan. Dikarenakan pasien tidak mengalami komplikasi pada system

persyarafannya dan pasien tidak mengalami penurunan kesadaran.

4.1.2.9 pada pemeriksaan B4 (Bladder): pada tinjauan pustaka didapatkan

inspeksi: bentuk kelamin normal normal, kebersihan alat kelamin bersih, frekuensi

berkemih normal/tidak (bau, warna, jumlah, tempat yang digunakan) biasanya

mengalami masalah pada saluran kencing seperti poliuri, anuria, oliguria, (wijaya,

2013). Sedangkan pada tinjauan kasus didapatkan pasien bentuk kelamin normal,

Page 123: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

110

kebersihan alat kelamin bersih, bau khas, warna kuning, terpasang kateter

tempatnya urine bag, jumlahnya ±500cc/24 jam.

Berdasarkan penulis pada tinjauan pustaka dan tinjauan kasus ada kesenjangan

sedikit yaitu pasien terpasang kateter karena tidak bisa ke kamar mandi karena

dikarenakan kaki kirinya diamputasi dan lengan kirinya masih sakit dikarenakan

ada luka gangren yang terasa terbakar dan panas.

4.1.2.10 pada pemeriksaan fisik B5 (Bowel): pada tinjauan pustaka didapatkan

inspeksi: keadaan mulut bersih/kotor, mukosa bibir kering/lembab, lidah

bersih/kotor, kesulitan menelan atau tidak, penurunan BB, bisa terjadi

mual/muntah, polifagia, polidipsi. Pada palpasi ada atau tidaknya nyeri abdomen.

Pada perkusi bunyi thimpani. Pada auskultasi terdengar peristaltic usus.

Kebiasaan BAB dirumah dan saat MRS, konsistensinya, warna, bau, dan tempat

yang digunakan, (Wijaya, 2013). Sedangkan pada tinjauan kasus didapatkan

pasien keadaan mulut bersih, mukosa bibir lembab, lidah bersih, tidak mengalami

kesulitan menelan, tidak ada nyeri abdomen, perkusi bunyi thimpani, kebiasaan

BAB 2x sehari konsistensi padat, warna kuning, bau khas, tempat yang digunakan

pempers, peristaltic usus 15x/mnt, tidak ada masalah eliminasi alvi, tidak ada

pemakaian obat pencahar.

Berdasarkan penulis pada tinjauan pustaka dan tinjauan pustaka tidak ada

kesenjangan dikarenakan pasien tidak mengalami gangguan pencernaan.

4.1.2.11 pada pemeriksaan fisik B6 (Bone): pada tinjauan pustaka didapatkan

inspeksi: kulit bersih/kotor, adanya luka/tidak, ada oedem atau tidak, lokasi dan

ukuran, kelembapan kulit lembab/tidak, akral hangat, turgor kulit hangat.

Page 124: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

111

Kekuatan otot dapat menurun, pergerakan sendi dan tungkai bisa mengalami

penurunan, tidak ada fraktur, dislokasi, (Wijaya, 2013). Sedangkan pada tinjauan

kasus didapatkan kemampuan pergerakan bebas, kekuatan otot 5353, tidak ada

fraktur, tidak ada dislokasi, ada luka dilengan kiri, akral hangat, turgor kulit

elastic, ada oedema di lengan kiri, kelembapan lembab, kebersihan kulit tampak

ada pengelupasan karena luka gangren, ADL di bantu parsial oleh keluarga

pasien, klien mengatakan adanya luka yang tak kunjung sembuh.

Berdasarkan penulis pada tinjauan pustaka dan tinjauan kasus ditemukan adanya

komplikasi diabetes mellitus yaitu masalah yang terdapat pada B6 dengan adanya

bluka gangrene pada lengan sebelah kirinya.

4.1.2.12 pada pemeriksaan fisik B7 (Muskuloskeletal): pada tinjauan pustaka

didapatkan inspeksi : penglihatan mata kabur/ganda, lensa mata keruh, ketajaman

mulai menurun. Hidung penciuman normal/tidak, ada/tidaknya secret, ketajaman

penciuman normal/tidak. Telinga bentuknya normal/tidak, ketajaman

pendengarannya normal/tidak, (wijaya, 2013). Sedangkan pada tinjauan kasus

didapatkan mata simetris, pupil isokor, reflek cahaya normal, konjungtiva pucat,

sclera putih, tidak ada oedema pada palpebra, tidak ada strabismus,ketajaman

penglihatan normal, tidak ada alat bantu penglihatan, hidung normal, mukosa

hidung lembab, tidak ada secret pada hidung, ketajaman penciuman normal,

telinga simetris, ketajaman pendengaran normal, perasa normal manis pahit asin

asam, peraba normal.

Berdasarkan penulis pada tinjauan pustaka dan tinjauan kasus tidak ditemukan

kesenjangan karena pasien tidak mengalami komplikasi pada system pendengaran

Page 125: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

112

4.1.2.13 pada pemeriksaan fisik B8 (Endokrin): pada tinjauan pustaka didapatkan

inspeksi: adakah luka/gangrene, lokasi gangrene, kedalaman gangrene, bentuk,

ada pus/tidak, polidipsi, polifagi, poliuri, terjadi penurunan BB/tidak, terjadinya

pembesaran kelenjar tiroid/tidak, terjadinya pembesaran kelenjar parotis/tidak ,

(Wijaya, 2013). Sedangkan pada tinjauan kasus didapatkan tidak ada pembesaran

kelenjar thyroid, limfe, dan parotis, klien mengalami polidipsi, poliuri, polifagi

dan banyak keringat,terdapat luka gangrene, karakteristik luka: terdapat pus dan

keluar cairan pada luka yang berongga dan sekitarnya sudah menghitam luas 2-3

cm, kedalaman 1-2 cm, berbau, lokasi lengan tangan sebelah kiri.

Berdasarkan penulis pada tinjauan pustaka dan tinjauan kasus ditemukan adanya

kesenjangan. Dikarenakan pasien mengalami komplikasi luka gangrene di lengan

tangan sebelah kiri, pasien juga mengalami polidipsi, poliuri, dan polifagi.

4.2 Diagnosa Keperawatan

4.2.1 Diagnosa keperawatan yang ada pada tinjauan pustaka menurut nanda nic-

noc ada 15 yaitu:

4.2.1.1 Ketidakefektifan pola nafas b.d hiperventilasi

4.2.1.2 Ketidakefektifan perfusi jaringan b.d penurunan suplai darah perifer

4.2.1.3 Kekurangan volume cairan b.d dieresis osmotic pada hiperglikemia

4.2.1.4 Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d kurang

adekuatnya asupan nutrisi dan proses penyakit

4.2.1.5 Nyeri akut b.d iskemik jaringan, penumpukan pus/eksudat

Page 126: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

113

4.2.1.6 Kerusakan integritas jaringan b.d timbulnya nekrotik pada jaringan

gangrene

4.2.1.7 Kerusakan integritas kulit b.d immobilitas fisik, kelebihan volume cairan

b.d kelebihan asupan natrium

4.2.1.8 Kelebihan volume cairan b.d kelebihan asupan natrium

4.2.1.9 Perubahan eliminasi urinaria b.d poliuria dan nokturia

4.2.1.10 Hambatan mobilitas fisik b.d (kelemahan, aktivitas terbatas, koma

diabetic)

4.2.1.11 Gangguan citra tubuh b.d kehilangan bagian tubuh

4.2.1.12 Harga diri rendah b.d nafas bau aseton dan bau pada luka gangrene

4.2.1.13 Resiko infeksi b.d kerusakan integritas kulit

4.2.1.14 Resiko cidera b.d penurunan kesadaran

4.2.1.15 Defisiensi pengetahuan b.d kurangnya informasi terkait dengan penyebab

penyakit dan pengobatan yang dijalani

Pada tinjauan pustaka didapatkan diagnose keperawatan kerusakan

integritas jaringan b.d timbulnya nekrotik pada jaringan gangrene, sedangkan pada

tinjauan kasus didapatkan diagnose yang sama, karena pasien mempunyai

ulkus/gangrene di lengan sebelah kiri yang mengalami kemerahan serta

mengeluarkan cairan pus.

Page 127: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

114

Pada tinjauan pustaka didapatkan diagnose keperawatan nyeri akut b.d

iskemik jaringan dan penyumbatan pembuluh darah besar, sedangkan pada

tinjauan kasus didapatkan diagnose yang sama, karena pada klien merasakan nyeri

seperti cekot-cekot dengan skala 5 dibagian lengan sebelah kiri dan rasanya hilang

timbul, nyeri yang dirasakan pasien akibat adanya pus dalam luka/gangrene di

lengan sebelah kiri.

Pada tinjauan pustaka didapatkan diagnosa keperawatan hambatan

mobilitas fisik b.d rasa nyeri pada luka , sedangkan pada tinjauan kasus

didapatkan diagnosa yang sama, karena pasien mengalami kesulitan mobilisasi

apalagi lengan kirinya susah digerakkan karena masih ada luka.

Berdasarkan yang terdapat di pengkajian antara tinjuan pustaka dan

tinjauan kasus pada diagnosa ketidakefektifan pola nafas b.d hiperventilasi tidak

ditemukan adanya kesenjangan karena pasien tidak ditemukan adanya gangguan

pada pernafasan dengan data RR 20x/menit, pada diagnosa ketidakefektifan

perfusi jaringan b.d penurunan suplai darah perifer tidak ditemukan adanya

kesenjangan karena pasien tidak ditemukan adanya gangguan pada pernafasan

dengan data RR 20x/menit dan irama nafasnya teratur, pada diagnosa kekurangan

volume cairan b.d diuresis osmotic pada hiperglikemia tidak ditemukan

kesenjangan karena pasien tidak mengalami kekurangan volume cairan pada

tubuh, pada diagnosa kerusakan integritas kulit b.d immobilitas fisik tidak

ditemukan kesenjangan karena pasien tidak ditemukan adanya data yang

mendukung pada kerusakan integritas kulit, pada diagnosa kelebihan volume

cairan b.d kelebihan asupan natrium tidak ditemukan mengalami kelebihan

volume cairan tidak ditemukan kesenjangan karena pasien tidak mengalami

Page 128: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

115

kelebihan dengan data pasien tidak ditemukan adanya oedem, pada diagnosa

perubahan eliminasi urinaria b.d poliuria dan nokturia tidak ditemukan

kesenjangan karena pasien tidak mengalami gangguan pada perubahan eliminasi

urinaria, pada diagnosa gangguan citra tubuh b.d kehilangan bagian tubuh tidak

ditemukan kesenjangan karena pasien sabar dan ikhlas menerima keadaan, pada

diagnosa harga diri rendah b.d nafas bau aseton dan bau pada luka gangrene tidak

ditemukan adanya kesenjangan karena pasien selalu menjaga kebersihan dirinya,

pada diagnosa resiko infeksi b.d kerusakan integritas kulit tidak ditemukan adanya

kesenjangan karena tidak ditemukan adanya data yang mendukung untuk diangkat

diagnosa resiko infeksi, pada diagnosa resiko cidera b.d penurunan kesadaran

tidak mengalami adanya kesenjangan karena pasien bisa melakukan aktivitas

sehari hari dan tidak mengalami penurunan kesadaran.

Berdasarkan penulis terdapat kesenjangan anatara diagnosa keperawatan tinjauan

pustaka dan tinjauan kasus. Pada tinjauan pustaka ada 15 diagnosa keperawatan

namun pada tinjauan kasus hanya ada 3 diagnosa keperawatan. Adanya perbedaan

diagnosa keperawatan yang ada pada tinjauan pustaka dengan tinjauan kasus ini

karena ada perbedaan pada hasil pengkajian yang didapat oleh penulis dengan

tijauan pustaka yang berasal dari buku dan media yang lainnya.

4.2.1.5 Perencanaan

Pada rumusan tujuan antara tinjauan pustaka dan tinjauan kasus tidak ada

kesenjangan. Pada tinjauan pustaka perencanaan menggunakan cerita hasil yang

mengacu pada pencapaian tujuan. Begitu juga dengan tinjauan kasus perencanaan

menggunakan kriteria hasil yang juga mengacu pada tujuan.

Page 129: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

116

4.3.1 Dalam perencanaan dan tujuan pada diagnosa keperawatan kerusakan

integritas jaringan berhubungan dengan timbulnya nekrotik dalam jaringan pada

tinjauan pustaka dan tinjauan kasus yaitu setelah dilakukan tindakan keperawatan

selama 2x24 jam diharapkan kerusakan integritas jaringan dapat membaik dengan

kriteria hasil: pasien dapat menjelaskan kembali penyebab kerusakan integritas

jaringan, tidak terjadi pengeluaran pus, terjadi perbaikan di jaringan kulit, tanda-

tanda vital dalam batas normal (TD: 110-130/70-90 mmHg, N: 60-90x/mnt, S:

36,50C-37,50C, RR: 16-20x/mnt. Pada perencanaan tinjauan pustaka dan tinjauan

kasus yaitu jelaskan pada pasien penyebab terjadinya kerusakan integritas

jaringan. Berikan perawatan luka, ajarkan pasien untuk mengganti kasa perban

tiap 2 hari sekali, observasi tanda-tanda vital, berkolaborasi pemberian obat

antibiotic.

4.3.2 Dalam perencanaan dan tujuan pada diagnosa keperawatan nyeri akut

berhubungan dengan iskemik jaringan, penumpukan pu/eksudat yaitu pada

tinjauan pustaka dan tinjauan kasus yaitu setelah dilakukan tindakan keperawatan

selama 2x24 jam diharapkan nyeri berkurang dengan kriteria hasil: pasien mampu

menjelaskan penyebab nyeri, pasien melaporkan nyeri berkurang, pasien mampu

mendemonstrasikan ulang relaksasi dan distraksi dengan nafas dalam, tanda-tanda

vital dalam batas normal (TD: 110-130/70-90 mmHg, N: 60-90x/mnt, S: 36,50C-

37,50C, RR: 16-20x/mnt, Pasien tampak rileks, skala nyeri 1-2. Pada perencanaan

tinjauan pustaka dan tinjauan kasus ini yaitu jelaskan pada pasien penyebab nyeri.

Berikan posisi semi fowler dan lingkungan yang nyaman, ajarkan tekhnik

distraksi dan relaksasi dengan nafas dalam, observasi tanda-tanda vital dan skala

nyeri, kolaborasi dengan tim medis pemberian obat analgesic.

Page 130: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

117

4.3.3 Dalam perencanaan dan tujuan pada diagnosa keperawatan hambatan

mobilitas fisik berhubungan dengan rasa nyeri pada luka, pada tinjauan pustaka

dan tinjauan kasus yaitu setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam

diharapkan klien dapat bermobilisasi dengan kriteria hasil: pasien mampu

menjelaskan kembali tentang pentingnya mobilisasi, pasien mampu menunjukkan

mobilisasi yang meningkat, bertambahnya kekuatan otot. Pada perencanaan

tinjauan pustaka dan tinjauan kasus yaitu jelaskan pada pasien tentang pentingnya

mobilisasi, ajarkan pada pasien cara melakukan room aktif dan pasif, ubah posisi

pasien tiap 2 jam, observasi tanda-tanda vital.

4.4 Implementasi

Pelaksanaan adalah perwujudan atau realisasi dari perencanaan yang telah

disusun. Pelaksanaan pada tinjauan pustaka belum dapat direalisasikan karena

hanya membahas teori asuhan keperawatan. Sedangkan pada kasus nyata

pelaksanaan telah disusun dan direalisasikan pada pasien dan ada

pendokumentasian dan intervensi keperawatan, pelaksanaan rencana keperawatan

dilakukan secara terkoordinir dan terintegrasi.

Dalam melaksanakan pelaksanaan ada beberapa factor penunjang yang

menyebabkan semua rencana tindakan dapat dilaksanakan dengan baik. Hal-hal

yang menunjang dalam pelaksanaanasuhan keperawatan yaitu antara lain: adanya

kerjasama yang baik dari perawat maupun dokter ruangan dan tim kesehatan

lainnya, tersediannya sarana dan prasarana diruangan yang menunjang dalam

pelaksanaan asuhan keperawatan dan penerimaan yang baik oleh kepala ruangan

dan tim perawatan diruang bangsal melati kepada penulis. Pada tinjauan pustaka

Page 131: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

118

dan tinjauan kasus, implementasi yang sama dengan tinjauan pustaka, sedangkan

pada kasus nyata pelaksanaan telah disusun dan direalisasikan pada klien dan ada

pendokumentasian serta intervensi keperawatan yang nyata dilakukan klien.

Pada pelaksanaan tindakan keperawatan tidak ditemukan hambatan

dikarenakan pasien dan keluarga kooperatif dengan perawat, sehingga rencana

tindakan dapat dilakukan.

4.4.1 implementasi diagnosa keperawatan kerusakan integritas jringan

berhubungan dengan nekrotik pada jaringan gangrene.

Pada implementasi sama seperti tinjauan kasus mengobservasi kulit akan

adanya kemerahan. Menjaga kebersihan kulit agar tetap bersih ndan kering,

mengoleskan lotion/baby oil pada daerah yang tertekan, pertahankan linen tetap

kering, lakukan prosedur rawat luka septic, mobilisasi pasien/ubah posisi pasien

tiap 2 jam.

4.4.2 implementasi diagnosa keperawatan nyeri akut berhubungan dengan

penumpukan pus.

Pada implementasi sama seperti tinjauan kasus mengobservasi nyeri yang

dialami klien, mengajarkan tekhnik relaksasi dan distraksi pada klien untuk

mengurangi nyeri, melakukan prosedur rawat luka aseptic,pemberian injeksi

santagesik IV 3x1 mg.

4.4.3 implementasi diagnosa keperawatan hambatan mobilitas fisik berhubungan

dengan rasa nyeri pada luka

Page 132: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

119

Pada implementasi sama seperti tinjauan kasusu mengobservasi mobilisasi

px dan juga pergerakan tangan yang luka, melibatkan keluarga dalam melakukan

mobilisasi diperlukan dampingan, lakukan mobilisasi px setiap 2 jam sekali,

sebelumnya kita ajari terlebih dahulu.

4.5 Evaluasi

Pada tinjauan pustaka evaluasi belum dapat dilaksanakan karena

merupakan kasus semu sedangkan pada tinjauan kasus evaluasi dapat dilakukan

karena dapat diketahui keadaan pasien dan masalahnya secara langsung.pada

waktu dilaksanakan evaluasi pada diagnosa kerusakan integritas jaringan

berhubungan dengan timbulnya nekrotik pada jaringan gangrene, S : S: px masih

merasakan sakit seperti terbakar, jika ditekan masih ada pus, keluar cairan pada

luka yang berongga dan sekitarnya sudah menghitam, O: TTV: TD: 120/90

mmHg, N: 85x/mnt, S: 36,70C, RR: 20x/mnt, k/u lemah, GCS: 4-5-6, luka px

pada lengan kiri, jika ditekan masih ada pus, keluar cairan pada luka yang

berongga dan sekitarnya sudah menghitam. Luas: 2-3 cm, kedalaman: 1-2 cm,

bau: berbau, A: Masalah teratasi sebagian, P: Intervensi dilanjutkan oleh perawat

ruangan. Pada diagnosa nyeri akut berhubungan dengan iskemik jaringan,

penumpukan pus/eksudat, S: Px masih merasakan nyeri dibagian lengan sebelah

kiri karena ada luka yang menjalar ke bahu dan terasa panas seperti terbakar

secara terus-menerus, P: px menyatakan cekot-cekot dibagian lengan sebelah kiri

menjalar ke bahu kiri , Q:keluhan nyeri terasa seperti terbakar, panas, R: bagian

lengan sebelah kiri menjalar ke bahu kiri, S: skala nyeri 5-6, T: terus menerus,

O:TTV: TD: 120/90 mmHg, N: 85x/mnt, S: 36.70C, RR: 20x/mnt, k/u lemah,

GCS: 4-5-6, Lengan kiri jika ditekan masih keluar cairan beserta pus, A: Masalah

Page 133: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

120

teratasi sebagian, P: Intervensi dilanjutkan oleh perawat ruangan. Pada diagnosa

hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan rasa nyeri pada luka, S: px dapat

melakukan mobilisasi sesuai dengan kemampuannya tetapi pada lengan sebelah

kiri susah digerakkan karena terdapat luka,O: TTV: TD: 120/90 mmHg, N:

85x/mnt, S: 36,70C, RR: 20x/mnt, kekuatan otot 5454, A: Masalah teratasi

sebagian, P: Intervensi dilanjutkan oleh perawat ruangan.

Pada akhir evaluasi semua tujuan dicapai karena pasien setiap hari

menunjukkan perkembangan yang baik dan pengecekan gda sudah normal. Hasil

evaluasi pada Ny.S sudah dicapai sebelum KRS, penulis memberikan beberapa

informasi terkait kesehatan klien, diantaranya:

1.4.1 menganjurkan klien mengkonsumsi makanan dan minuman khusus

untuk penderita diabetes mellitus/diet rendah gula.

1.4.2 Membatasi aktivitas pasien sesuai kemampuan.

1.4.3 Menganjurkan rutin untuk control dirumah sakit terdekat dan

mengikuti saran dokter dan menjalani pengobatan.

Page 134: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

121

BAB 5

PENUTUP

Setelah penulis melakukan pengamatan dan melaksanakan asuhan keperawatan

secara langsung pada klien dengan kasus diabetes mellitus (DM) di ruang bangsal

melati RSUD Bangil, maka penulis dapat menarik beberapa kesimpulan sekaligus

saran yang dapat bermanfaat dalam meningkatkan mutu asuhan keperawatan klien

dengan diabetes mellitus (DM).

5.1 Simpulan

Dari data uraian yang telah menguraikan tentang asuhan keperawatan pada

pasien Diabetes Mellitus (DM), maka penulis dapat mengambil kesimpulan

sebagai berikut:

5.1.1 pada pengkajian pada tinjauan kasus didapatkan keluhan utama pada

pengkajian klien yaitu mengeluh adanya ulkus/gangren pada lengan sebelah kiri

menjalar ke bahu kiri.

Masalah keperawatan yang muncul adalah kerusakan integritas jaringan

berhubungan dengan timbulnya nekrotik pada jaringan gangren. Tujuan: setelah

dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam diharapkan kerusakan integritas

jaringan mengalami perbaikan. Dilakukan intervensi observasi kulit akan adanya

kemerahan, menjaga kebersihan kulit agar tetap bersih dan kering, mengoleskan

lotion/baby oil pada daerah yang tertekan, pertahankan linen tetap kering, lakukan

prosedur rawat luka aseptic, mobilisasi pasien/ubah posisi pasien tiap 2 jam.

5.1.2 Pada diagnosa keperawatan selanjutnya yaitu mengeluh nyeri pada

ulkus/gangren pada lengan sebelah kiri manjalar ke bahu kiri.

121

Page 135: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

122

Masalah keperawatan yang muncul adalah nyeri akut berhubungan dengan

iskemik jaringan, penumpukan pus/eksudat. Tujuan: setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama 2x24 jam diharapkan nyeri pasien berkurang dengan kriteria

hasil: pasien mengatakan nyeri belum berkurang, pasien masih tampak

menyeringai, skala nyer 5-6, pasien tidur tidak tenang dan gelisah dikarenakan

luka gangren di lengannya, pasien belum dapat beraktivitas dengan tenang.

Dilakukan intervensi observasi lokasi, frekuensi dan reaksi nyeri yang dialami

oleh klien, observasi skala nyeri, ajarkan tekhnik relaksasi dengan cara tarik nafas

dalam melalui hidung dan dikeluarkan melalui mulut secara bertahan dan distraksi

yaitu dengan cara mengalihkan nyeri misalnya menonton TV atau berbicara

dengan klien lain, kolaborasi dengan tim medis pemberian santagesik.

5.1.3 pada diagnosa selanjutnya yaitu hambatan mobilitas fisik berhubungan

dengan rasa nyeri pada luka. Dilakukan tujuan setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama 2x24 jam diharapkan klien dapat bermobilisasi dengan

kriteria hasil: pasien mampu menjelaskan kembali tentang pentingnya mobilisasi,

pasien mampu menunjukkan mobilisasi yang meningkat, bertambahnya kekuatan

otot, namun disini pasien masih belum ada pergerakan di lengan kirinya karena

nyeri yang dialami. Dilakukan intervensi memobilisasi pasien, kemudian pasien

dapat menjelaskan pentingnya mobilisasi, dan kekuatan pergerakan otot dapat

kembali membaik, kolaborasi dengan tenaga kesehatan terutama perawat dalam

mengajarkan mobilisasi setiap 2 jam sekali.

5.1.4 pada akhir evaluasi semua tujuan dapat dicapai walaupun belum keseluruhan

karena adanya kerjasama yang baik antara klien, keluarga dan tim kesehatan.

Hasil evaluasi pada Ny. S sudah sesuai dengan harapan masalah teratasi sebagian.

Page 136: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

123

5.2 Saran

Bertolak dari kesimpulan diatas penulis memberikan saran sebagai berikut:

5.2.1 untuk mencapai hasil keperawatan yang diharapkan, diperlukan

yang baik dan keterlibatan pasien, keluarga dan tim kesehatan

lainnya.

5.2.2 Perawat sebagai petugas pelayanan kesehatan mempunyai

pengetahuan, keterampilan yang cukup serta dapat bekerjasama

dengan tim ksehatan lainnya dengan memberikan asuhan

keperawatan pada klien dengan diabetes mellitus.

5.2.3 Dalam meningkatkan asuhan mutu keperawatan yang professional

alangkah baiknya diadakan suatu penyuluhan atau suatu pertemuan

yang membahas tentang kesehatan yang ada pada klien.

5.2.4 Pendidikan dan pengetahuan perawat secara berkelanjutan perlu

ditingkatkan baik secara formal dan informal khususnya dalam

bidang pengetahuan.

5.2.5 Kembangkan dan tingkatkan pemahaman perawat terhadap konsep

manusia secara komprehensif sehingga mampu menerapkan asuhan

keperawatan dengan baik.

Page 137: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

124

DAFTAR PUSTAKA

American diabetes association, (2010). Definition of diabetes mellitus. Diakses

pada 7 April 2013.

Arisman. (2011). Diabetes Mellitus. Dalam : Arisman, Ed. Buku Ajar Ilmu Gizi

Obesitas, Diabetes Mellitus Dan Dyslipidemia. Jakarta: ECG, 44-45.

Cahyono B.S.J.B., 2007. Manajemen Ulkus Diabetik. 20:104-06

Departemen Kesehatan Republic Indonesia. (2013). Profil Penduduk Indonesia.

Jakarta : Depkes RI.

Depkes.2008. Metode Pencegahan dan Penanggulangan Faktor Resiko Diabetes

Mellitus. Jakarta. Depkes RI

Damayanti, Novita. (2016). Asuhan Keperawatan Pada Klien TN.A Dengan

Diagnosa Medis Diabetes Mellitus Ulkus Gangrene Di Ruang Melati

RSUD Bangil Pasuruan. Karya Tulis Ilmiah Akademik Keperawatan Kerta

Cendekia Sidoarjo.

Damayanti, Santi. (2015). Diabetes Mellitus & Penatalaksanaan Keperawatan.

Yogyakarta: Nuha Medika.

Dexa Media, (2009), Alih Bahasa Setyohadi. B, Dkk Dalam Journal Of

Pharmaceutical Development., Vol 27. No.1 April (2009) yang diunduh

pada tanggal 8 Mei 2015.

Guyton & hall. (1996). Textbook Of Medical Physiology. (9th Ed). Philadelphia:

W.B Saunders Company.

Harya. (2013). Hubungan Kadar Glukosa Darah Puasa Dengan Profil Lipid Pada

Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 di Rumah Sakit Umum Daerah Cilegon

Periode Januari-April 2013. Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas

Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah, (April), 1-70.

Hees. (2002). DM, Klasifikasi, Diagnosis, dan Terapi edisi Ketiga. Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama.

Kriska. (2007). Physical Activity And Prevention Of Type 2 (Non Insulin

Dependent) Diabetes. Diperoleh 5 Oktober 2008.

Mansjoer, A., Dkk. (2007). Kapita Selekta Kedokteran Edisi Ketiga Jilid Pertama.

Jakarta : Media Aesculapius FKUI.

Modifikasi dari Nurarif dan Kusuma (2015).

Mulya A.P., & Betty. (2014). Hubungan Pengetahuan Dan Motivasi Penderita

Diabetes Mellitus Dengan Upaya Pencegahan Ulkus Diabetikum di Poli

Page 138: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

125

Penyakit Dalam Rumah Sakit Achmad Mochtar Bukit Tinggi. Jurnal

Atikes Prima Nusantara Bukit tinggi.

Perkeni, (2006). Consensus Pengelolaan Diabetes Mellitus Di Indonesia. Jakarta

:PERKENI.

Putra, K.W.R (2019). Handout Askep Diabetes Mellitus.

Porth C.M.(2007). Diabetes Mellitus And The Metabolic Syndrome. In Essential

Pathophysiology Concepts Of Altered Health States. 2nd Edition.

Lippincott Williams & Wikins. Philadelphia, P699-721.

Price, S.A. dan Wilson, L.M. (2002). Patofisiology : Konsep Klinis Proses

Terjadinya Penyakit. Alih Bahasa : Brahm, U.Edisi 6. Jakarta : ECG.

Price. (2006) .KMB 2 Buku Keperawatan Medical Bedah (Keperawatan Dewasa).

ECG: Jakarta.

Purbianto. Pengaruh Madu Dalam Mempercepat Proses Penyembuhan Ulkus

Diabetikum di RSUD dr. H. Abdul moeloek Lampung. (Tesis). Lampung:

Universitas Lampung. 2007.

[RISKESDAS] Riset Kesehatan Dasar, 2007. Jakarta : Badan Penelitian Dan

Pengembangan Kesehatan, Departemen Kesehatan, Republic Indonesia.

Sam, Pratiwi. (2007). Epidemiologi, Program Penanggulangan Dan Isu Mutakhir

Diabetes Mellitus. Jurusan Epidemiologi, Fakultas Kesehatan Masyarakat,

Unhas. Makassar.

Soegondo, S. (2009). Farmakoterapi Pada Pengendalian Glikemia Diabetes

Mellitus Tipe 2. Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit. Dalam Aru W.S.,

Bambang S., Idrus A., Marcellus S.K., Siti S. Buku Ajar Ilmu Penyakit

Dalam Edisi Kelima Hal 18877-91. Jakarta : Interna Publishing.

Sudarmoko, Arief. 2005. Tetap Tersenyum Melawan Diabetes. Yogyakarta :

Atma Media.

Sudoyo Aru, Dkk. (2009). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa

Medis Dan Nanda Nic-Noc. Yogyakarta.

Smeltzer. (2007). http:// ulphiog.blogspot.com/2014/04/laporan-pendahuluan-

Diabetes-Mellitus.html. diakses pada tanggal 9 september 2015 pada pukul

18.30 WIB.

Suriadi. (2015). Pengkajian Luka & Penanganannya. Jakarta : CV Sagung Seto.

Sulien, Senecal & Guay. (2009). The Role Of Insulin And The Regulation Of

Alpha Amylase Synthesis In Rat Pancreas. Fur Klinische Biochemie

Medizinische Universitas Klinik, Gottingen Germany.

Tartowo, dkk. 2012. Keperawatan Medikal Bedah Gangguan System Endokrin.

Jakarta :Trans Info Medikal.

Page 139: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes

126

Taylor, S.E.1995. Health Psychology. New York : Mc Graw Hill Inc.

World Health Organization. Diabetes.

http://www.who.int/topics/diabetes_mellitus/en/(accessed 4 february

2013).

Yuliana Elin, Andrajat Retnosari, 2009. ISO farmakoterapi. Jakarta : ISFI.

Page 140: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes
Page 141: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes
Page 142: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes
Page 143: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes
Page 144: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S …eprints.kertacendekia.ac.id/128/1/KTI RENA .pdf · karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ny. s dengan diagnosa medis diabetes