asuhan keperawatan pada ny. e dengan prioritas masalah

60
Asuhan Keperawatan pada Ny. E dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Nutrisi: Ketidakefektifan Pemberian ASI pada Ibu Nifas di Ling. I Kel. Siti Rejo II Kecamatan Medan Amplas Karya Tulis Ilmiah (KTI) Disusun dalam Rangka Menyelesaikan Program Studi DIII Keperawatan Oleh Dewinta Isabora Gustrianingsih Purba 132500002 PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2016 Universitas Sumatera Utara

Upload: others

Post on 01-Oct-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Asuhan Keperawatan pada Ny. E dengan Prioritas Masalah

Asuhan Keperawatan pada Ny. E dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Nutrisi: Ketidakefektifan Pemberian

ASI pada Ibu Nifas di Ling. I Kel. Siti Rejo II Kecamatan Medan Amplas

Karya Tulis Ilmiah (KTI) Disusun dalam Rangka Menyelesaikan

Program Studi DIII Keperawatan

Oleh Dewinta Isabora Gustrianingsih Purba

132500002

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2016

Universitas Sumatera Utara

Page 2: Asuhan Keperawatan pada Ny. E dengan Prioritas Masalah

Universitas Sumatera Utara

Page 3: Asuhan Keperawatan pada Ny. E dengan Prioritas Masalah

Universitas Sumatera Utara

Page 4: Asuhan Keperawatan pada Ny. E dengan Prioritas Masalah

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah

memberikan rahmat dan berkat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya

Tulis Ilmiah ini dengan judul “Asuhan Keperawatan pada Ny. E dengan

Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Nutrisi (Ketidakefektifan Pemberian

ASI) pada Ibu Nifas di Lingkungan I Kelurahan Siti Rejo II Kecamatan

Medan Amplas”. Karya Tulis ilmiah ini disusun sebagai salah satu syarat untuk

menyelesaikan pendidikan di Program Studi DIII Keperawatan Fakultas

Keperawatan Universitas Sumatera Utara Medan.

Dalam penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini tidak terlepas dari bantuan,

bimbingan, dan arahan dari semua pihak secara langsung maupun tidak langsung.

Oleh karena itu dalam kesempatan kali ini penulis mengucapkan terimakasih

kepada:

1. Bapak Setiawan, S.Kp, MNS, Ph.D selaku Dekan Fakultas Ilmu Keperawatan

Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Sri Eka Wahyuni, S.Kep, Ns, M.Kep, selaku Wakil Dekan I Fakultas Ilmu

Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Cholina Trisa Siregar, S.Kep, Ns, M.Kep, selaku Wakil Dekan II Fakultas

Ilmu Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Dr. Siti Saidah Nasution, S.Kp., M.Kep., Sp. Mat, selaku Wakil Dekan III

Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

5. Ibu Nur Afi Darti, S.Kp, Ns, M.Kep selaku Ketua Program Studi DIII

Keperawatan Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

6. Ibu Nur Afi Darti, S.Kp, Ns, M.Kep selaku Dosen Pembimbing yang telah

memberikan bimbingan dan meluangkan waktu serta pikiran dalam

penyusunan Karya Tulis Ilmiah.

7. Ibu Dr. Siti Saidah Nasution, S.Kp., M.Kep., Sp. Mat selaku Dosen Penguji

yang telah meluangkan waktunya dalam sidang KTI saya.

8. Keluarga kelolaan saya yang telah memberikan waktunya untuk melakukan

Asuhan Keperawatan.

Universitas Sumatera Utara

Page 5: Asuhan Keperawatan pada Ny. E dengan Prioritas Masalah

9. Yang teristimewa untuk kedua orangtua saya, ayahanda Eben Ezer Maruba

Purba Siboro dan bunda tercinta Darlinah Damanik serta kakak saya

tersayang Sabrina Cita Vera Wati Purba Siboro yang selalu menjadi panutan

dalam hidup saya dan kedua adik saya terkasih, Putri Tessalonika Purba

Siboro dan Devianne Atalya Purba Siboro, yang telah memberikan dukungan,

motivasi, semangat dan doa serta materi dalam menyelesaikan Karya Tulis

Ilmiah ini dengan baik. Semua ini kupersembahkan buat keluarga tersayang.

10. Buat rekan-rekan mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera

Utara Program Studi DIII Keperawatan Stambuk 2013 khususnya teman

seperjuangan saya yang telah memberikan dukungan pada penulisan Karya

Tulis Ilmiah ini yaitu Cindy Christine Sitohang dan Nova Hibelda Sihombing

Penulis menyadari bahwa penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari

kesempurnaan baik isi maupun susunannya. Maka dengan segala kerendahan hati

penulis mengharapkan kritik dan saran serta masukan dari semua pihak yang

dapat menyempurnakan Karya Tulis Ilmiah ini.

Medan, Juni 2016

Penulis

Universitas Sumatera Utara

Page 6: Asuhan Keperawatan pada Ny. E dengan Prioritas Masalah

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... i

KATA PENGANTAR .................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang ...................................................................................... 1

B. Tujuan .................................................................................................... 3

C. Manfaat .................................................................................................. 3

BAB II PENGELOLAAN KASUS ............................................................... 5

A. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan dengan Masalah Kebutuhan

Dasar Nutrisi (Ketidakefektifan Pemberian ASI) pada Ibu Nifas ........ 5

1. Pengkajian................................................................................. 5

2. Analisa Data.............................................................................. 8

3. Rumusan Masalah..................................................................... 10

4. Perencanaan.............................................................................. 10

B. Asuhan Keperawatan Kasus................................................................. 13

1. Pengkajian................................................................................... 13

2. Analisa Data................................................................................ 24

3. Rumusan Masalah....................................................................... 26

4. Perencanaan................................................................................. 28

5. Implementasi............................................................................... 31

6. Evaluasi....................................................................................... 31

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN.................................................... 35

A. Kesimpulan........................................................................................... 35

B. Saran..................................................................................................... 36

Universitas Sumatera Utara

Page 7: Asuhan Keperawatan pada Ny. E dengan Prioritas Masalah

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 37

LAMPIRAN

Catatan Perkembangan

Leaflet

Satuan Acara Penyuluhan

Universitas Sumatera Utara

Page 8: Asuhan Keperawatan pada Ny. E dengan Prioritas Masalah

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masa nifas (puerperium) adalah dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir

ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa setelah

melahirkan 6 minggu atau 40 hari menurut hitungan awam merupakan masa nifas,

dan penting sekali untuk terus dipantau. Nifas merupakan masa pembersihan

rahim, sama halnya seperti masa haid. Darah nifas mengandung trombosit, sel-sel

degeneratif, sel-sel nekrosis atau sel mati, dan sel-sel endometrium yang sisa.

Mungkin ada ibu yang merasa heran ketika darah nifasnya cepat berhenti,

sementara ada pula yang waswas dan khawatir karena darah nifasnya masih keluar

melewati masa 40 hari (Hutahaean, 2009).

Salah satu adaptasi fisiologi yang dialami saat nifas adalah pengeluaran ASI.

Terbentuknya ASI dipengaruhi hormon terutama prolaktin ini merupakan hormon

laktogenik yang menentukan dalam hal pengadaan dan mempertahankan skresi air

ibu (Ambarwati, 2009).

Produksi ASI sangat dipengaruhi oleh makanan yang dimakan ibu, apabila

makanan ibu secara teratur dan cukup mengandung gizi yang diperlukan akan

mempengaruhi produksi ASI, karena kelenjar ASI tidak dapat bekerja dengan

sempurna tanpa makanan yang cukup. Untuk membentuk produksi ASI yang baik,

makanan ibu harus memenuhi jumlah kalori, protein, lemak, dan vitamin serta

mineral yang cukup selain itu ibu dianjurkan minum lebih banyak kurang lebih 8-

12 gelas/hari (Ambarwati, 2009).

Faktor-faktor yang berperan terhadap produksi ASI adalah nutrisi. Nutrisi atau

gizi adalah zat yang diperlukan oleh tubuh untuk keperluan metabolismenya.

Kebutuhan gizi pada masa nifas terutama bila menyusui akan meningkat 25%,

karena berguna untuk proses kesembuhan karena sehabis melahirkan dan untuk

memproduksi air susu yang cukup untuk menyehatkan bayi. Semua itu akan

meningkat tiga kali dari kebutuhan biasa (Ambarwati, 2009).

Menu seimbang ibu nifas adalah susunan makanan yang diperlukan oleh ibu

nifas sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan dalam tubuh supaya tubuh dalam

Universitas Sumatera Utara

Page 9: Asuhan Keperawatan pada Ny. E dengan Prioritas Masalah

keadaan sehat. Tujuan pemberian makanan pada ibu nifas adalah memulihkan

tenaga ibu, memproduksi ASI yang bernilai gizi tinggi, mempercepat

penyembuhan luka, dan mempertahankan kesehatan. Hidangan bergizi yang

dibutuhkan ibu menyusui terdiri atas zat tenaga (hidrat arang, lemak, protein), zat

pembangun (protein, vitamin, mineral, air), dan zat pengatur atau pelindung

(vitamin, air, dan mineral) (Roito, 2013).

Kegagalan dalam proses menyusui sering disebabkan oleh timbulnya beberapa

masalah, baik masalah pada ibu nifas maupun bayi. Masalah dari ibu yang timbul

selama menyusui dapat dimulai sebelum persalinan (periode antenatal), pada

pascapersalinan dini dan pasca persalinan lanjut. Selain itu, ibu mengeluhkan

bayinya sering menangis atau ‘’menolak’’ dengan alasan bahwa ASI yang

disusukannya tidak cukup, rasanya tidak disukai bayi, tidak berkualitas atau

alasan lain yang akhirnya memutuskan untuk tidak lagi menyusui. Pada masa

menyusui antenatal masalah yang sering timbul adalah kurang atau salah

informasi, puting susu datar atau terbenam. Pada masa menyusui pascapersalinan

dini masalah yang muncul yaitu puting susu lecet, payudara bengkak, dan mastitis

(peradangan pada payudara). Sedangkan pada masa menyusui pascapersalinan

lanjut masalah yang muncul adalah sindrom ASI kurang dan ibu bekerja (Roito,

2013).

Asuhan keperawatan pada post partum adalah salah satu pelayanan kesehatan

utama yang diperkirakan dapat menurunkan angka kematian ibu sampai (25%).

selain itu diadakannya sistem rujukan yang efektif yang dapat mengurangi

angka kematian ibu dan anak. Dengan adanya tingkat kematian ibu Post

Partum yang masih cukup tinggi merupakan tantangan bagi tenaga kesehatan

untuk memberikan pelayanan kesehatan yang komperhensif dan memuaskan

agar dapat menurunkan angka kematian ibu dan anak (Saleha, 2009).

Berdasarkan hal tersebut pentingnya pelayanan kesehatan ibu post partum

maka penulis akan membahas tentang asuhan keperawatan nutrisi

(ketidakefektifan peberian ASI) yang dituangkan dalam karya tulis ilmiah

“Asuhan Keperawatan pada NY. E dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar

Nutrisi (Ketidakefektifan Pemberian ASI) pada Ibu Nifas di Lingkungan I,

Kelurahan Siti Rejo II, Kecamatan Medan Amplas”.

Universitas Sumatera Utara

Page 10: Asuhan Keperawatan pada Ny. E dengan Prioritas Masalah

B. Tujuan

1. Tujuan umum

Karya tulis ilmiah ini bertujuan untuk mengaplikasikan ilmu pengetahuan

dalam menerapkan proses keperawatan pada individu dalam memenuhi

kebutuhan dasarnya.

2. Tujuan khusus

Setelah dilakukan asuhan keperawatan pada Ny. E dengan prioritas masalah

kebutuhan dasar nutrisi (ketidakefektifan pemberian ASI) pada ibu nifas

penulis mampu:

- Melakukan pengkajian kebutuhan dasar nutrisi (ketidakefektifan

pemberian ASI) pada ibu nifas.

- Menegakkan diagnosa kebutuhan dasar nutrisi (ketidakefektifan

pemberian ASI) pada ibu nifas.

- Melakukan intervensi masalah kebutuhan dasar nutrisi (ketidakefektifan

pemberian ASI) pada ibu nifas.

- Melakukan implementasi berdasarkan rencana keperawatan yang sudah

dibuat untuk masalah kebutuhan dasar nutrisi (ketidakefektifan pemberian

ASI) pada ibu nifas.

- Melakukan evaluasi hasil akhir terhadap tindakan keperawatan yang telah

dilakukan pada masalah nutrisi (ketidakefektifan pemberian ASI) pada

ibu nifas.

C. Manfaat

− Bagi kegiatan belajar mengajar diharapkan dapat dijadikan masukan untuk

menambah dan meningkatkan pengetahuan dan wawasan bagi mahasiswa

keperawatan serta pembaca pada umumnya dalam memberikan asuhan

keperawatan.

− Bagi praktik keperawatan diharapkan dapat memberikan asuhan keperawatan

yang komprehensif dan berpikir kritis dalam melakukan asuhan kepada klien

khususnya dengan kebutuhan dasar nutrisi (ketidakefektifan pemberian ASI).

Universitas Sumatera Utara

Page 11: Asuhan Keperawatan pada Ny. E dengan Prioritas Masalah

− Bagi kebutuhan klien diharapkan menambah wawasan dan informasi dalam

mengatasi nutrisi (ketidakefektifan pemberian ASI) yang muncul sebelum

tindakan medikasi diberikan.

Universitas Sumatera Utara

Page 12: Asuhan Keperawatan pada Ny. E dengan Prioritas Masalah

BAB II

PENGELOLAHAN KASUS

A. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan dengan Masalah Kebutuhan Dasar

Nutrisi (Ketidakefektifan Pemberian ASI) pada Ibu Nifas

1. Pengkajian

Pengkajian dilakukan dengan mengumpulkan semua data yang dibutuhkan

untuk mengevaluasi keadaan ibu. Merupakan langkah pertama untuk

mengumpulkan semua informasi yang akurat dari semua sumber yang

berkaitan dengan kondisi pasien (Potter & Perry, 2005).

Pemeriksaan fisik yang dapat dilakukan selama pengkajian yaitu (Roito,

2013):

a. Tekanan darah, suhu tubuh, denyut nadi.

b. Payudara dan puting susu.

c. Lokea seperti warna , jumlah, bau.

d. Perineum seperti edema, inflamasi, hematoma, pus, bekas luka.

e. Episiotomi atau robek, jahitan, memar, hemoroid seperti wasir atau

ambeien.

f. Ekstremitas seperti varises, betis apakah lemah dan panas, edema.

Perawat dapat menanyakan riwayat kesehatan dan keluhan ibu terkait

ketidakefektifan pemberian ASI seperti:

a. Makanan

Produksi ASI sangat dipengaruhi oleh makanan yang dimakan ibu,

apabila makanan ibu secara teratur dan cukup mengandung gizi yang

diperlukan akan mempengaruhi produksi ASI, karena kelenjar pembuatan

ASI tidak dapat bekerja dengan sempurna tanpa makanan yang cukup.

Ibu yang menyusui harus memenuhi kebutuhan akan gizi sebagai berikut

(Saleha, 2009):

1. Mengonsumsi tambahan 500 kalori tiap hari.

2. Makan dengan diet seimbang untuk mendapatkan protein, mineral,

dan vitamin yang cukup.

Universitas Sumatera Utara

Page 13: Asuhan Keperawatan pada Ny. E dengan Prioritas Masalah

3. Minum lebih banyak kurang lebih 8-12 gelas/hari

4. Pil zat besi harus diminum untuk menambah zat gizi, setidaknya

selama 40 hari pascapersalinan.

5. Minum kapsul vitamin A 200.000 unit agar dapat memberikan vitamin

A kepada bayinya memalui ASI.

Bahan makanan yang dibatasi untuk ibu menyusui (Ambarwati, 2009):

1. Yang merangsang, seperti: cabe, merica, jahe, kopi, alkohol.

2. Yang membuat kembung, seperti: ubi, singkong, kool, sawi dan daun

bawang.

3. Bahan makanan yang banyak mengandung gula dan lemak.

b. Ketenangan jiwa dan pikiran

Produksi ASI sangat dipengaruhi oleh faktor kejiwaan, ibu yang selalu

dalam keadaan tertekan, sedih, kurang percaya diri dan berbagai bentuk

ketegangan emosional akan menurunkan volume ASI bahkan tidak akan

terjadi produksi ASI. Untuk memproduksi ASI yang baik harus dalam

keadaan tenang (Ambarwati, 2009).

c. Penggunaan alat kontrasepsi

Penggunaan alat kontasepsi pada ibu menyusui, perlu diperhatikan agar

tidak mengurangi produksi ASI. Contoh alat kontrasepsi yang bisa

digunakan adalah kondom, IUD, pil khusus menyusui ataupun suntik

hormonal 3 bulan (Rukiyah, 2011).

d. Perawatan payudara

Perawatan payudara bermanfaat merangsang payudara mempengaruhi

hipofise untuk mengeluarkan hormon prolaktin dan oksitosin (Rukiyah,

2011).

e. Anatomis payudara

Jumlah lobus dalam payudara juga mempengaruhi produksi ASI. Selain

itu, perlu diperhatikan juga bentuk anatomis papila atau puting susu ibu.

Universitas Sumatera Utara

Page 14: Asuhan Keperawatan pada Ny. E dengan Prioritas Masalah

Faktor fisiologi: ASI terbentuk oleh karena pengaruh dari hormon

prolaktin yang menentukan produksi dan mempertahankan sekresi air

susu (Rukiyah, 2011).

f. Pola istirahat

Bila kurang istirahat akan mengalami kelemahan dalam menjalankan

fungsinya dengan demikian pembentukan dan pengeluaran ASI berkurang

(Ambarwati, 2009).

g. Pola isapan anak atau frekuensi peyusuan

Semakin sering bayi menyusu pada payudara ibu, maka produksi dan

pengeluaran ASI akan semakin banyak. Akan tetapi, frekuensi penyusuan

pada bayi prematur dan cukup bulan berbeda. Studi mengatakan bahwa

pada produksi ASI bayi prematur akan optimal dengan pemompaan ASI

lebih dari 5 kali per hari selama bulan pertama setelah melahirkan.

Pemompaan dilakukan karena bayi prematur belum dapat menyusu.

Sedangkan pada bayi cukup bulan frekuensi penyusuan 10 ± 3 kali

perhari selama 2 minggu pertama setelah melahirkan berhubungan

dengan produksi ASI yang cukup. Sehingga direkomendasikan penyusuan

paling sedikit 8 kali perhari pada periode awal setelah melahirkan.

Frekuensi penyusuan ini berkaitan dengan kemampuan stimulasi hormon

dalam kelenjar payudara (Rukiyah, 2011).

h. Konsumsi rokok dan alkohol

Merokok dapat mengurangi volume ASI karena akan menggangu hormon

prolaktin dan oksitosin untuk produksi ASI. Merokok akan menstimulasi

pelepasan adrenalin dimana adrenalin akan menghambat pelepasan

oksitosin (Rukiyah, 2011).

Meskipun minuman alkohol dosis rendah disatu sisi dapat membuat ibu

merasa lebih rileks sehingga membantu proses pengeluaran ASI namun

disisi lain etanol dapat menghambat produksi oksitosit (Rukiyah, 2011).

Universitas Sumatera Utara

Page 15: Asuhan Keperawatan pada Ny. E dengan Prioritas Masalah

Untuk membantu usaha ibu dalam memperbanyak ASI, maka wajib kita

melakukan usaha peningkatan penggunaan ASI dengan cara:

Meningkatkan fasilitas bagi ibu bekerja; Cuti menyusi 4 bulan: Selama

cuti hanya memberi ASI: Ada waktu untuk memerah ASI. Ada fasilitas

untuk memerah dan menyimpan ASI (Rukiyah, 2011).

2. Analisa Data

Pengumpulan data adalah informasi tentang pasien yang dilakukan secara

sitematis untuk menentukan masalah-masalah, serta kebutuhan-kebutuhan

keperawatan dan kesehatan pasien. Dari informasi yang terkumpul,

didapatkan data dasar tentang masalah-masalah yang dihadapi pasien (Potter

& Perry, 2005).

Batasan karakteristik yang terkait dengan ketidakefektifan pemberian ASI

menurut NANDA adalah:

a. Subjektif

Pernyataan ibu tentang jumlah persalinan, apakah abortus atau tidak,

keterangan ibu tentang umur, keterangan ibu tentang keluhannya

mengenai ketidakefektifan pemberian ASI, contohnya:

− Persepsi suplai ASI yang dikeluarkan kurang dari harapan

− Ketidakpuasan proses menyusui

− Keterlambatan produksi ASI

− Menolak menyusu

b. Objektif

Data yang dapat dikukur, dapat diperoleh menggunakan panca indra (lihat

dengar, cium, raba) selama pemeriksaan fisik. Data-data yang terkait

ketidakefektifan pemberian ASI yaitu:

− Ketidakadekuatan suplai ASI

− Menggeliat dan menangis di payudara ibu

− Rewel dan menangis dalam waktu satu jam setelah menyusui

− Ketidakmampuan bayi untuk menempel pada payudara ibu dengan

benar

Universitas Sumatera Utara

Page 16: Asuhan Keperawatan pada Ny. E dengan Prioritas Masalah

− Pengosongan masing-masing payudara setiap kali menyusui yang

tidak sempurna

− Kesempatan untuk mengisap pada payudara yang tidak mencukupi

− Mengisap pada payudara tidak kontinue

− Menunjukkan tanda ketidakadekuatan asupan bayi

− Puting terus lecet pada minggu pertama

− Menolak untuk lacth on

− Tidak berespon terhadap tindakan kenyamanan

Faktor yang berhubungan terkait ketidakefektifan pemberian ASI

menurut NANDA yaitu:

− Ambivalensi ibu

− Anomali payudara ibu

− Ansietas ibu

− Defek orofaring

− Diskontinuitas pemberian ASI

− Keletihan ibu

− Keluarga tidak mendukung

− Keterlambatan laktogen II

− Kurang pengetahuan orang tua tentang pentingnya pemberian ASI

− Kurang pengetahuan orang tua tentang tenknik menyusui

− Masa cuti melahirkan yang pendek

− Asupan cairan yang tidak adekuat

− Obesitas ibu

− Pembedahan payudara sebelumnya

− Penggunaan dot

− Prematuritas

− Reflek isap bayi yang buruk

− Riwayat kegagalan menyusui sebelumnya

− Suplai ASI tidak cukup

− Tidak cukup waktu untuk menyusu ASI

− Menolak payudara

Universitas Sumatera Utara

Page 17: Asuhan Keperawatan pada Ny. E dengan Prioritas Masalah

3. Rumusan masalah

Perumusan masalah keperawatan didasarkan pada identifikasi kebutuhan

klien. Bila data pengkajian mulai menunjukkan masalah, perawat diarahkan

pada pemilihan diagnosa untuk mengidentifikasi kebutuhan klien, perawat

terlebih dahulu menentukan apa masalah kesehatan klien dan apakah masalah

tersebut potensial atau aktual (Potter & Perry, 2005).

Diagnosa keperawatan yang berhubungan dengan nutrisi menurut

NANDA yaitu:

a. Ketidakcukupan ASI

b. Ketidakefektifan pemberian ASI

c. Diskontinuitas pemberian ASI

d. Kesiapan meningkatkan pemberian ASI

e. Ketidakefektifan pola makan bayi

f. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh

g. Kesiapan meningkatkan nutrisi

h. Obesitas

i. Berat badan berlebih

j. Resiko berat badan berlebih

k. Gangguan menelan

4. Perencanaan

Perencanaan adalah teori dari perilaku keperawatan dimana tujuan yang

berpusat pada klien dan hasil yang diperkirakan ditetapkan dan intervensi

keperawatan dipilih untuk mencapai tujuan tersebut (Potter & Perry, 2005).

Perencanaan yang diberikan terkait dengan ketidakefektifan pemberian

ASI berdasarkan NIC:

− Bantuan pemberian ASI: Menyiapkan seorang ibu baru untuk menyusui

bayinya.

− Konseling laktasi: menggunakan proses bantuan interaktif untuk

membantu memperhatikan keberhasilan menyusui.

− Supresi laktasi: memfasilitasi penghentian prosuksi ASI dan

meniminalkan kongesti payudara setelah melahirkan

Universitas Sumatera Utara

Page 18: Asuhan Keperawatan pada Ny. E dengan Prioritas Masalah

Hasil NOC

a. Kemantapan pemberian ASI: bayi, perlekatan bayi yang sesuai pada dan

proses menghisap dari payudara ibu untuk memperoleh nutrisi selama 3

minggu pertama pemberian asi

b. Kemantapan pemberian ASI: ibu, kemantapan ibu untuk membuat bayi

melekat dengan tepat dan menyusu dari payudara ibu untuk memperoleh

nutrisi selama 3 minggu pertama pemberian asi

c. Pemeliharaan pemberian ASI: keberlangsungan pemberian asi untuk

menyediakan nutrisi bagi bayi

d. Penapihan pemberian asi: diskontinuitas progresif pemberian asi

e. Pengetahuan pemberian ASI: tingkat pemahaman yang ditunjukkan

mengenai laktasi dan pemberian makan bayi melalui proses pemberian asi

Pengkajian:

a. Kaji pengetahuan dan pengalaman ibu dalam pemberian ASI.

b. Kaji kemampuan bayi untuk latch on dan mengsap secara efektif.

c. Kaji pada periode awal pranatal untuk adanya faktor resiko

ketidakefektifan pemberian ASI (misalnya usia dibawah 20 tahun, status

sosioekonomi yang rendah, puting inversi).

d. Kaji ketidaknyamanan (seperti puting lecet, kongesti payudara).

e. Konseling laktasi (NIC):

− Tentukan keinginan dan motivasi ibu untuk menyusui

− Evaluasi pemahaman ibu tentang syarat menyusu dari bayi (misalnya,

refleks rooting, mengisap, dan terjaga)

− Pantau keterampilan ibu dalam menempelkan bayi ke puting

− Pantau integritas kulit puting

Penyuluhan untuk pasien/keluarga:

a. Instruksikan ibu dalam teknik menyusui yang meningkatkan keterampilan

dalam menyusui bayinya.

b. Instruksikan ibu untuk untuk menggunakan kedua payudaranya setiap kali

menyusui.

Universitas Sumatera Utara

Page 19: Asuhan Keperawatan pada Ny. E dengan Prioritas Masalah

c. Instruksikan kepada ibu tentang alat pemompa payudara untuk

mengurangi kongesti payudara memungkinkan puting menonjol dan

teknik untuk mempertahankan suplai ASI selama penundaan atau

penghentian refleks mengisap bayi.

d. Instruksikan ibu tentang kebutuhan untuk istirahat yang adekuat dan

asupan cairan.

e. Konseling laktasi (NIC):

− Sediakan informasi tentang keuntungan dan kerugian pemberian ASI.

− Perbaiki salah konsepsi, salah informasi, dan ketidakakuratan tentang

pemberian ASI.

− Demontrasikan latihan menghisap, jika perlu.

− Rekomendasikan perawatan payudara, jika perlu.

Universitas Sumatera Utara

Page 20: Asuhan Keperawatan pada Ny. E dengan Prioritas Masalah

B. Asuhan Keperawatan Kasus

1. Pengkajian

A. BIODATA

Nama : Ny. E

Jenis Kelamin : Perempuan

Umur : 26 tahun

Status Perkawinan : Menikah

Agama : Islam

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Alamat : Jln. Pembangunan, Lingkungan I, Kelurahan Siti

Rejo II, Kecamatan Medan Amplas

Nifas : Nifas hari ke 14

Tanggal Persalinan : 11 Mei 2016

Tanggal Pengkajian : 24 Mei 2016

B. KELUHAN UTAMA

Klien mengatakan setelah melahirkan ASI tidak keluar selama seminggu

sehingga bayi diberi susu formula (keterlambatan produksi ASI), klien

mengatakan bayi menolak menyusu, klien mengatakan puting susu tidak

keluar, klien mengatakan ASI nya keluar setelah seminggu persalinan tetapi

produksi ASI nya hanya sedikit, klien mengatakan tidak tahu cara perawatan

payudara, isapan bayi pada payudara tidak kontinue dan bayi menolak untuk

lacth on.

C. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

a. Provocative/palliative

1. Apa penyebabnya:

Klien mengatakan bayinya menolak menyusu karena puting susu tidak

menonjol keluar

Universitas Sumatera Utara

Page 21: Asuhan Keperawatan pada Ny. E dengan Prioritas Masalah

2. Hal-hal yang memperbaiki keadaan:

Klien mengatasinya hanya dengan memberi bayi susu formula.

b. Severity : klien menyatakan keinginan untuk meningkatkan kemampuan

memberi ASI eksklusif

D. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU

a. Penyakit yang pernah dialami :Pasien mengatakan tidak

mempunyai penyakit

b. Pengobatan/tindakan yang dilakukan : Tidak ada

c. Pernah dirawat/dioperasi : Pasien tidak pernah dirawat di

rumah sakit

d. Lama dirawat : Tidak ada

e. Alergi : Pasien tidak mempunyai riwayat

alergi

f. Imunisasi : Lengkap

E. KESEHATAN KELUARGA

a. Orang tua

Orang tua pasien tidak memiliki penyakit berat.

b. Saudara kandung

Saudara kandung pasien tidak memiliki riwayat penyakit.

c. Penyakit keturunan yang ada

Pada garis keturunan, keluarga klien tidak memiliki penyakit keturunan.

d. Anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa

Tidak ada keluarga klien yang memiliki riwayat atau mengalami gangguan

jiwa.

e. Anggota keluarga yang meninggal

Tidak ada anggota keluarga pasien yang meninggal

f. Penyebab meninggal

Tidak ada.

Universitas Sumatera Utara

Page 22: Asuhan Keperawatan pada Ny. E dengan Prioritas Masalah

F. RIWAYAT OBSTETRIK

G: 1 P: 1 A: 0 TTP:11 Mei 2016

NO Umur Kompikasi/Masalah Kondisi

Anak

Penolong

Kehamilan Persalinan Nifas

1 2

minggu

Tidak ada

masalah

Normal Tidak

ada

masalah

Baik dan

Sehat

Bidan

G. RIWAYAT KEADAAN PSIKOSOSIAL

a. Persepsi pasien tentang penyakitnya

Persepsi klien terhadap pemberian ASI itu adalah pemberian ASI sangat

penting, tetapi klien tidak tahu cara mengatasinya.

b. Konsep diri:

− Gambaran diri

Klien menerima seluruh bagian tubuhnya, tanpa merasa ada yang kurang

− Ideal diri

Klien menginginkan mampu memberi ASI kepada bayinya

− Harga diri

Klien cukup dihargai di lingkungan sekitar dan dalam pengambilan

keputusan di lingkungan keluarga

− Peran diri

Klien berperan sebagai orang tua dan sebagai istri yang memiliki satu

anak.

− Identitas

Semenjak melahirkan pasien hanya melakukan aktivitas di rumah seperti

merawat bayinya.

c. Keadaan emosi : Keadaan emosi klien stabil

Universitas Sumatera Utara

Page 23: Asuhan Keperawatan pada Ny. E dengan Prioritas Masalah

d. Hubungan sosial

− Orang yang berarti:

Orang tua, terutama ibu klien adalah orang yang berarti bagi klien.

− Hubungan dengan keluarga:

Hubungan klien dengan keluarga baik

− Hubungan dengan orang lain:

Hubungan klien dengan orang lain baik, tampak teman-teman dan

tetangga klien datang menjenguk klien.

− Hambatan dalam hubungan dengan orang lain:

Klien tidak memiliki hambatan dalam berhubungan dengan orang lain

e. Spirilual

− Nilai dan keyakinan

Klien meyakini Allah SWT sebagai Tuhan yang berkuasa atas segalanya

dan hanya kepada-Nya tempat memohon.

− Kegiatan ibadah

Klien rajin mengerjakan shalat 5 waktu.

H. PEMERIKSAAN FISIK

a. Keadaan umum

Tingkat kesadaran klien baik

b. Tanda-tanda vital

− Suhu tubuh : 36,8 oC

− Tekanan darah : 110/70 mmHg

− Nadi : 78 x/menit

− Pernapasan : 20 x/menit

− TB : 158 cm

− BB : 55 kg

Universitas Sumatera Utara

Page 24: Asuhan Keperawatan pada Ny. E dengan Prioritas Masalah

c. Pemeriksaan Head to toe

Kepala dan rambut

− Bentuk : Simetris

− Ubun-ubun : Normal, fontanel berada di tengah, tidak tedapat lesi

− Kulit kepala : Bersih

Rambut

− Penyebaran dan keadaan rambut : Penyebaran merata, dengan rambut

lurus

− Bau : Rambut klien tidak bau

− Warna kulit : Hitam

Wajah

− Warna kulit : Putih

− Struktur wajah : Simetris

Mata

− Kelengkapan dan kesimetrisan : Normal, simetris antara dextra dan

sinistra

− Palpebra : Normal, dapat menutup dan

membuka mata, tidak ada kemerahan.

− Konjungtiva dan skela : Konjungtiva tidak anemis, sklera

putih tidak ikterik

− Pupil : Isokor (sama kanan kiri), posisi di

tengah

− Cornea dan iris : Tidak dilakukan pemeriksaan

− Visus : penglihatan pasien bagus

− Tekanan bola mata : Tidak dilakukan pemeriksaan

Universitas Sumatera Utara

Page 25: Asuhan Keperawatan pada Ny. E dengan Prioritas Masalah

Hidung

− Tulang hidung dan posisi septum nas : Normal, berada di tengah.

− Lubang hidung : Normal, simetris antara

dextra dan sinistra

− Cuping hidung : Tidak ada pernapasan

cuping hidung

Telinga

− Bentuk telinga : Simetris antara dextra dan sinistra

− Ukuran teringa : Normal

− Lubang telinga : Normal, tidak ada lateralisasi telinga kanan dan

kiri

Mulut dan faring

− Keadaan bibir : Normal dan lembab

− Keadaan gusi dan gigi : Gusi klien merah muda dan gigi klien

lengkap

− Keadaan lidah : Lembab

− Orofaring : Normal, tampak klien tidak mengalami

gangguan dalam proses menelan

Leher

− Posisi trachea : Berada di tengah

− Thyroid : Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid

− Suara : Suara klien jelas

− Kelenjar limfa : Tidak ada pembesaran kelenjar limfa

− Vena jugularis : Tidak ada pembesaran vena jugularis

− Denyut nadi karotis : Teraba kuat

Pemeriksaan integumen

− Kebersihan : Kulit klien bersih

− Kehangatan : Akral hangat

Universitas Sumatera Utara

Page 26: Asuhan Keperawatan pada Ny. E dengan Prioritas Masalah

− Warna : Putih

− Turgor : Kembali < 3 detik

− Kelembapan : Kulit teraba lembab

− Kelainan pada kulit : Tidak ada kelainan pada kulit

Pemeriksaan payudara

− Ukuran dan betuk : Normal, ukuran sama

− Warna payudara dan aerola : aerola berwarna hitam.

− Kondisi payudara dan puting : Kondisi payudara kotor, puting klien tidak

menonjol keluar

− Produksi ASI : Produksi ASI klien hanya sedikit.

Pemeriksaan thoraks/dada

− Pernapasan (frekuensi, irama) : Pola napas pasien teratur, RR: 20

x/mentit

− Tanda kesulitas bernapas : Tidak ada

Pemeriksaan paru

− Palpasi getaran suara : Simetris antara dextra dan sinistra saat klien

bernapas

− Perkusi : Tidak dilakukan pemeriksaan

− Auskultasi : Tidak terdapat suara tambahan

Pemeriksaan abdomen

− Inspeksi : Normal, tidak ada massa, tidak ada trauma

− Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak dijumpai massa, tanda acites

(−)

Pemeriksaan kelamin dan daerah sekitarnya

− Genetalia : Rambut pubis ada

− Anus : Anus pasien normal

Universitas Sumatera Utara

Page 27: Asuhan Keperawatan pada Ny. E dengan Prioritas Masalah

− Pada ibu nifas (kondisi lochea, konsistensi warna, bau, kondisi perineum;

episiotomi ada/tidak, REEDA) :

Lochea klien berwarna putih kekuningan (lochea alba), eposiotomi ada,

kondisi perineumnya sudah membaik, tanda REEDA tidak ada yaitu

redness (kemerahan), edema (bengkak), drainage (rembesan), dan

approximatly (jahitan tidak menyatu) tidak ada.

Pemeriksaan muskuloskeletal/ekstremitas

− Kesimetrisan : Simetris antara dextra dan sinistra

− Kekuatan otot : Kuat

− Edema : Tidak ada edema

Pemeriksaan neurologi (Nervus cranial)

− Nervus Optikus : Mampu membaca dalam jarak 1 meter

− Nervus Okulamotorik, Trochlehar, dan Abducen :

Bola mata dapat melihat kearah vertical, horizontal, dan rotatoar, pupil

isokor, pupil mengecil ketika diberi rangsangan cahaya

− Nervus Trigeminus : Otot masetter dan temporalis sebagai otot

mengunyah normal

− Nervus Fasialis : Klien dapat menggelembungkan pipi,

mengerutkan dahi, tersenyum, dan tertawa

− Nervus Koklearis : Klien dapat mendengarkan bunyi arloji

− Nervus Glosofaringeus : Uvula berada di tengah, tidak ada tanda

meradang

− Nervus Vagus : Klien mampu menelan

− Nervus Hypoglosus : Klien dapat menjulurkan lidah dan

menggulang

Fungsi motorik

Klien dapat mengangkat tangan, mengangkat kaki, duduk, dan berganti

posisi.

Universitas Sumatera Utara

Page 28: Asuhan Keperawatan pada Ny. E dengan Prioritas Masalah

Fungsi sensorik (identifikasi sentuhan, tes tajam tumpul, panas, dingin,

getaran)

Klien mampu membedakan benda yang bertekstur halus dan kasar, dapat

membedakan panas dan dingin.

I. POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI

a. Pola makan dan minum

− Frekuensi makan/hari : 3 kali sehari

− Nafsu/selera makan : Nafsu makan klien bagus

− Nyeri ulu hati : Tidak ada

− Alergi : Tidak ada riwayat alergi

− Mual dan muntah : Tidak ada mual dan muntah

− Waktu pemberian makan : Pagi pukul 08.00, siang pukul 13.00, dan

malam 20.00 WIB

− Jumlah dan jenis makanan : Jenis makanan yang diberikan yaitu nasi,

ikan, sayur dan buah, serta klien tidak suka minum susu.

− Waktu pemberian cairan/minum :

Klien minum saat setelah beraktivitas dan selesai makan serta disaat klien

haus, klien minum kurang lebih 7 gelas (1050 ml gelas/hari)

− Masalah makan dan minum : Klien tidak mempunyai masalah

dalam makan dan minum

b. Aktivitas/Istirahat

Sebelum melahirkan

− Tidur malam : 6-8 jam yaitu pukul 23.00 – 06.00 WIB

− Tidur siang : klien tidak terbiasa tidur siang

− Kwantitas : kadang klien terbangun di malam hari karena ingin BAK

Setelah melahirkan

− Tidur malam : klien tidur lebih awal yaitu pukul 21.00 – 01.00 WIB

− Tidur siang : pukul 11.00 – 14.00 WIB

Universitas Sumatera Utara

Page 29: Asuhan Keperawatan pada Ny. E dengan Prioritas Masalah

− Kwantitas : klien sering terbangun, setiap pukul 01.00 WIB, pukul

03.00 WIB serta pukul 04.00 WIB karena bayinya rewel, susah untuk

memulai tidur lagi, klien merasa kelelahan, mengantuk, kurang energi,

kurang minat terhadap sekitar dan tidur nya tidak memuaskan karena

tanggung jawab nya sebagai orang tua.

c. Perawatan diri/personal hygiene

− Kebersihan tubuh : Bersih

− Kebersihan gigi dan mulut : Bersih, tidak terdapat plak dan

karies

− Kebersihan kuku kaki dan tangan : Kuku klien panjang

d. Pola kegiatan/aktivitas

− Uraian aktivitas pasien untuk mandi makan, eliminasi, ganti

pakaian dilakukan secara mandiri, sebahagian, atau total

Aktivitas sehari-hari klien dilakukan seicara mandiri. Kegiatan atau

aktivitas setiap harinya yaitu mengurus bayi nya.

− Uraian aktivitas ibadah pasien selama dirawat/sakit

Selama dirawat dirumah klien tetap dapat menjalan shalatnya.

J. POLA ELIMINASI

a. BAB

− Pola BAB : Normal, 1 kali sehari

− Karakteristik feses : Normal, feses berbentuk dan berwarna kuning

− Riwayat pendarahan : Tidak ada riwayat pendarahan

− BAB terakhir : 1 hari yang lalu

− Diare : Tidak ada

− Penggunaan laktasif : Tidak ada

Universitas Sumatera Utara

Page 30: Asuhan Keperawatan pada Ny. E dengan Prioritas Masalah

b. BAK

− Pola BAK : 6-7 kali / hari

− Karakteristik urin : kuning

− Kesulitan BAK : Tidak ada kesulitan BAK

− Riwayat penyakit ginjal/kandung kemih : Tidak ada riwayat penyakit

ginjal

− Penggunaan diuretik : Tidak ada penggunaan

diuretik

− Upaya mengatasi masalah : Tidak ada

K. MEKANISME KOPING

Adaptif, menyelesaikan masalah dengan berdiskusi dengan anggota keluarga.

Universitas Sumatera Utara

Page 31: Asuhan Keperawatan pada Ny. E dengan Prioritas Masalah

2. Analisa Data

No Data Penyebab Masalah

Keperawatan

1 DS:

− Klien mengatakan setelah

melahirkan ASI tidak keluar

selama seminggu sehingga

bayi diberi susu formula

(keterlambatan produksi ASI)

− Klien mengatakan bayi

menolak menyusu

− Klien mengatakan produksi

ASI nya hanya sedikit setelah

seminggu melahirkan

− Klien mengatakan tidak tahu

cara perawatan payudara.

DO:

− Riwayat obstetri: G1P1A0

− Tampak ketidakadekuatan

suplai ASI

− Puting susu klien tidak

menonjol keluar

− Payudara dan puting tampak

kotor

− Isapan bayi pada payudara

tidak kontinue

− Bayi menolak untuk lacth on

Primipara

Adaptasi Fisiologi

Rendah

Produksi ASI

Sedikit

Anomali

Payudara Ibu

Ketidakefektifan

Pemberian ASI

Ketidakefektifan

pemberian ASI

Universitas Sumatera Utara

Page 32: Asuhan Keperawatan pada Ny. E dengan Prioritas Masalah

2. DS:

− Klien mengatakan kurang

puas dengan tidur nya karena

tanggung jawab menjadi

orang tua.

− Sebelum melahirkan klien

tidur malam jam 6-8 jam

yaitu pukul 23.00 – 06.00

WIB, setelah melahirkan

tidur malam klien lebih cepat

yaitu pukul 21.00 – 01.00

WIB

− Klien mengatakan sering

terbangun, setiap pukul 01.00

WIB, pukul 03.00 WIB serta

pukul 04.00 WIB karena

bayinya rewel

− Susah untuk memulai tidur

lagi jika terbagun di malam

hari.

DO:

− TTV:

TD: 110/70 mmHg

HR: 78 x/menit

RR: 20 x/menit

T: 36,8 0C

− Riwayat obstetri: G1P1A0

− Klien tampak lelah

− Klien tampak mengantuk

− Klien tampak kurang energi

− Klien tampak kurang minat

Primipara

Peran baru

sebagai ibu

Susah beradaptasi

Gangguan tidur

Keletihan

Keletihan

Universitas Sumatera Utara

Page 33: Asuhan Keperawatan pada Ny. E dengan Prioritas Masalah

terhadap sekitar

− Kebutuhan istirahat klien

meningkat seperti sebelum

melahirkan klien tidak

terbiasa tidur siang, tetapi

setelah melahirkan klien tidur

siang sekitar 2-3 jam yaitu

dari pukul 11.00 – 14.00 WIB

dan tidur malam klien lebih

cepat 21.00 WIB

3. Rumusan Masalah

Masalah Keperawatan

Setelah analisa data dilakukan, dapat dirumuskan beberapa masalah

kesehatan. Masalah yang muncul berdasarkan prioritas yang didasari kriteria

yang harus ditangani dan segera. Berikut beberapa masalah yang muncul

berdasarkan analisa data:

1. Ketidakefektifan pemberian ASI

2. Keletihan

Diagnosa Keperawatan

1. Ketidakefektifan pemberian ASI b/d anomali payudara ibu d/d klien

mengatakan setelah melahirkan ASI tidak keluar selama seminggu

sehingga bayi diberi susu formula (keterlambatan produksi ASI), bayi

menolak menyusu, produksi ASI hanya sedikit setelah seminggu

melahirkan, klien mengatakan kurang mengetahui cara perawatan

payudara, puting susu tidak menonjol keluar, payudara dan puting tampak

kotor, isapan bayi pada payudara tidak kontinue, bayi menolak untuk lacth

on, tampak ketidakadekuatan suplai ASI dan riwayat obstetri: G1P1A0

Universitas Sumatera Utara

Page 34: Asuhan Keperawatan pada Ny. E dengan Prioritas Masalah

2. Keletihan b/d gangguan tidur d/d klien mengatakan kurang puas dengan

tidurnya karena tanggung jawab menjadi orang tua, sebelum melahirkan

klien tidur malam jam 6-8 jam yaitu pukul 23.00 – 06.00 WIB, setelah

melahirkan tidur malam klien lebih cepat yaitu pukul 21.00 – 01.00 WIB,

sering terbangun, setiap pukul 01.00 WIB, pukul 03.00 WIB serta pukul

04.00 WIB karena bayinya rewel, kebutuhan istirahat klien meningkat

seperti sebelum melahirkan klien tidak terbiasa tidur siang tetapi setelah

melahirkan klien tidur siang sekitar 2-3 jam yaitu dari pukul 11.00 –

14.00 WIB, susah untuk memulai tidur lagi, klien tampak lelah,

mengantuk, kurang energi dan kurang minat terhadap sekitarnya, riwayat

obstetri: G1P1A0, TTV: TD: 110/70 mmHg, HR: 78 x/menit, RR: 20

x/menit, T: 36,8oC

Universitas Sumatera Utara

Page 35: Asuhan Keperawatan pada Ny. E dengan Prioritas Masalah

4. Perencanaan

Hari/

tanggal

No.

Dx

Perencanaan Keperawatan

Rabu/

25 Mei

2016

1. Tujuan dan Kriteria Hasil:

Tujuan : Pasien mengetahui tentang cara perawatan

payudara bagi ibu menyusui.

Kriteria hasil :

1. Klien mengetahui cara merawat payudara bagi ibu

menyusui

2. ASI keluar

3. Payudara bersih

4. Bayi mau menyusu

Rencana Tindakan Rasional

1) Kaji penyebab kurang

produksi ASI

2) Ajarkan ibu tentang

kebutuhan nutrisinya

3) Jelaskan kepada klien

tentang pentingnya manfaat

ASI

4) Anjurkan kepada klien

untuk melatih bayi agar

dapat menghisap putting susu

dengan baik karena dapat

merangsang puting ibu

keluar.

− Membantu intervensi

selanjutnya

− Untuk menurunkan

ansietas

− Membantu

mempertahankan suplai

ASI yang adekuat

− Klien akan mengerti

dan senang menyusui

bayinya

Universitas Sumatera Utara

Page 36: Asuhan Keperawatan pada Ny. E dengan Prioritas Masalah

5) Instruksikan kepada ibu

tentang alat pemompa

payudara untuk mengurangi

kongesti payudara

6) Lakukan perawatan payudara

pada anomali payudara ibu

dengan cara perawatan

menurut HOFFMAN

7) Berikan leaflet perawatan

payudara untuk menambah

wawasan ibu

− Memungkinkan puting

menonjol keluar

− Untuk membantu

pengeluaran puting ibu

− Membantu memenuhi

kebutuhan

pembelajaran ibu

Rabu/25

Mei

2016

2. Tujuan dan Kriteria Hasil:

Tujuan :

Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan pola

istirahat klien kembali normal.

Kriteria hasil :

jumlah jam tidur klien cukup, pola tidur normal, kualitas

tidur cukup

Rencana Tindakan Rasional

1) Pantau dan catat pola tidur

pasien dan jumlah jam

tidurnya

2) Anjurkan klien untuk

mengatur antara istirahat dan

perawatan bayi

3) Libatkan keluarga dalam

perawatan anak agar ibu

− Membantu intervensi

selanjutnya

− Agar kebutuhan

istirahat dan tidur klien

terpenuhi.

− Agar ibu dapat

beristirahat dengan

Universitas Sumatera Utara

Page 37: Asuhan Keperawatan pada Ny. E dengan Prioritas Masalah

dapat beristirahat dengan

cukup

4) Ciptakan suasana lingkungan

yang terapeutik

5) Anjurkan pasien melakukan

yang meningkatkan relaksasi

(membaca, mendengarkan

musik), dengan relaksasi

klien akan lebih tenang dan

membaca dan mendengarkan

musik merupakan aktifitas

yang tidak memerlukan

banyak energi.

6) Memantau tanda-tanda vital

untuk mengetahui ada

penurunan tanda-tanda vital

sebagai tanda adanya

keletihan

baik.

− Lingkungan yang

nyaman, membuat

istirahat lebih baik.

− Dengan meningkatkan

relaksasi maka istirahat

dan tidur pasien

menjadi lebih baik.

− Untuk mengetahui

adanya keletihan atau

tidak

Universitas Sumatera Utara

Page 38: Asuhan Keperawatan pada Ny. E dengan Prioritas Masalah

5. Implementasi

Hari/

Tanggal

No.

Dx

Implementasi Keperawatan Evaluasi (SOAP)

Rabu/

25 Mei

2016

1 1) Mengkaji penyebab kurang

produksi ASI seperti memeriksa

puting susu ibu dan makanan

yang di konsumsi pasien

2) Mengajarkan ibu tentang

kebutuhan nutrisinya seperti

menganjurkan ibu untuk

mengonsumsi makanan yang

bergizi tinggi, cukup kalori, tinggi

protein, dan banyak mengandung

cairan yaitu susu, sayuran hijau

yang mengandung zat (bayam,

brokoli, buncis), buah berwarna

kuning dan jingga (tomat, pepaya,

mangga masak, alpukat, jambu

biji merah, pisang), dan minum

air putih 8-12 gelas/hari untuk

mengurangi dehidrasi.

3) Menjelaskan kepada klien tentang

pentingnya manfaat ASI karena

ASI bagus untuk pertumbuhan

bayi dan perkembangan

kecerdasan bayi

4) Melakukan perawatan payudara

pada anomali payudara ibu

S :

− Klien mengatakan

ASI keluar sedikit

− Klien mengatakan

jarang

membersihkan

payudara selama

hamil

− Klien mengatakan

susah menyusui

bayinya karena

puting susunya

tidak menonjol

− Klien mengatakan

kurang menetahui

cara perawatan

payudara

− Klien mengatakan

tidak sukak minum

susu.

Universitas Sumatera Utara

Page 39: Asuhan Keperawatan pada Ny. E dengan Prioritas Masalah

dengan cara:

a) Melakukan perawatan payudara

menurut HOFFMAN yaitu

dengan jari telunjuk/ibu jari

mengurut disekitar puting susu

kearah berlawanan sampai

merata:

− Basahi kedua telapak tangan

dengan minyak, tarik kedua

puting bersama-sama dan putar ke

dalam kemudian keluar sebanyak

20 kali.

− Puting susu dirangsang dengan

ujung washlap/handuk kering

yang digerakkan ke atas bawah

beberapa kali.

b) Melakukan perawatan puting susu

datar atau masuk ke dalam,

dengan cara lain yaitu sebagai

berikut:

− Letakkan kedua ibu jari di sebelah

kiri dan kanan puting susu,

kemudian tekan dan hentakkan ke

arah luar menjauhi puting susu

secara perlahan.

− Letakkan kedua ibu jari di atas

dan di bawah puting susu, lalu

tekan serta hentakkan ke arah luar

menjauhi puting susu secara

perlahan.

O :

− ASI keluar sedikit

− Payudara dan

puting susu tampak

kotor

− Puting susu tidak

menonjol ke luar

− Klien tampak

menghabiskan

makanannya

dengan porsi 1 nasi,

sayur dan ikan.

A : intervensi belum

teratasi

P : intervensi

dilanjutkan

Universitas Sumatera Utara

Page 40: Asuhan Keperawatan pada Ny. E dengan Prioritas Masalah

5) Memberikan pendidikan

kesehatan kepada klien

bagaimana cara perawatan

payudara untuk puting susu datar

dengan menggunakan leaflet,

isinya yaitu:

− Letakkan kedua ibu jari di sebelah

kiri dan kanan puting susu,

kemudian tekan dan hentakkan ke

arah luar menjauhi puting susu

secara perlahan.

− Letakkan kedua ibu jari di atas

dan di bawah puting susu, lalu

tekan serta hentakkan ke arah luar

menjauhi puting susu secara

perlahan.

− Lakukan langkah-langkah

perawatan tersebut 4-5 kali pagi

dan sore hari

Rabu/25

Mei

2016

2 1) Mamantau dan mencatat pola

tidur pasien dan jumlah jam

tidurnya dengan cara melakukan

wawancara kepada pasien.

2) Memberitahukan kepada klien

untuk mengatur antara istirahat

dan perawatan bayi

3) Melibatkan keluarga dalam

perawatan anak agar ibu dapat

beristirahat dengan cukup

S:

− Klien mengatakan

masih sering

terbangun, setiap

pukul 01.00 WIB,

pukul 03.00 WIB

serta pukul 04.00

WIB karena

bayinya rewel.

− Klien mengatakan

apabila sudah

terbangun susah

Universitas Sumatera Utara

Page 41: Asuhan Keperawatan pada Ny. E dengan Prioritas Masalah

4) Menciptakan suasana lingkungan

yang terapeutik sehingga pasien

merasa nyaman seperti

lingkungan yang tidak berisik,

lingkungan kamar yang bersih

dan nyaman, dan suhu yang tidak

terlalu panas.

5) Menganjurkan pasien melakukan

kegiatan yang dapat

meningkatkan relaksasi

(membaca, mendengarkan musik),

dengan relaksasi klien akan lebih

tenang dan membaca dan

mendengarkan musik merupakan

aktifitas yang tidak memerlukan

banyak energi.

6) Memantau tanda-tanda vital untuk

mengetahui ada penurunan tanda-

tanda vital sebagai tanda adanya

keletihan dengan menggunakan

stestoskop dan termometer.

untuk memulai

tidur kembali.

O:

− TTV:

Tekanan darah:

110/70 mmHg

Suhu: 36.8oC

Nadi: 78 x/menit

RR: 20 x/menit

− Tampak lingkar

hitam di sekeliling

mata pasien.

− Klien tampak

mengantuk

A: Masalah belum

teratasi

P: Intervensi

dilanjutkan

Universitas Sumatera Utara

Page 42: Asuhan Keperawatan pada Ny. E dengan Prioritas Masalah

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan studi kasus pada Ny. E berusia 26, dengan riwayat obstetri

G1P1A0 dan masa nifas yang ke-14. Berdasarkan pengkajian klien mengeluhkan

bahwa setelah melahirkan ASI tidak keluar selama seminggu sehingga bayi diberi

susu formula (keterlambatan produksi ASI), bayi menolak menyusu, karena

puting susu tidak keluar. Produksi ASI keluar sedikit setelah seminggu

melahirkan dan klien juga tidak tahu cara perawatan payudara. Hasil pemeriksaan

tekanan darah 110/70 mmHg, suhu tubuh 36,8 oC, nadi 78 x/menit, pernapasan

20 x/menit, TB 158 cm dan BB 55 kg. Payudara simetris, warna aerola hitam,

kondisi puting tidak menonjol keluar, ketidakadekuatan produksi ASI, bayi

menolak latching on dan isapan bayi pada payudara tidak kontinue. Saat ini

lochea berwarna putih kekuningan (lochea alba), terdapat episiotomi dan

pereniumnya sudah membaik. Tanda REEDA tidak ada yaitu redness

(kemerahan), edema (bengkak, echimosis (perdarahan di bawah kulit), drainage

(rembesan), dan approximatly (jahitan tidak menyatu) tidak ada.

Setelah dilakukan pengkajian keperawatan pada Ny. E ditemukan masalah

keperawatan yaitu ketidakefektifan pemberian ASI b/d anomali peyudara ibu.

Setelah itu dilakukan intervensi dan implementasi yang direncanakan selama 2

hari. Intervensi yang dapat dilakukan sesuai dengan kondisi pasien yaitu kaji

penyebab kurang produksi ASI, ajarkan ibu tentang kebutuhan nutrisinya,

jelaskan kepada klien tentang pentingnya manfaat ASI, lakukan perawatan

payudara menurut HOFFMAN dan berikan pendidikan kesehatan tentang

perawatan payudara untuk puting datar dengan menggunakan leaflet. Intervensi

yang tidak dapat dilakukan karena kodisi klien tidak sesuai yaitu anjurkan kepada

klien untuk melatih bayi agar dapat menghisap puting susu dengan baik karena

dapat merangsang puting ibu keluar, intervensi ini tidak dilakukan karena puting

ibu masih masuk ke dalam sehingga terlebih dahulu dilakukan perawatan

payudara, jika puting ibu sudah keluar maka dapat dilakukan intervensi tersebut.

Kemudian intervensi instruksikan kepada ibu tentang alat pemompa payudara

Universitas Sumatera Utara

Page 43: Asuhan Keperawatan pada Ny. E dengan Prioritas Masalah

untuk mengurangi kongesti payudara tidak dilakukan karena kondisi payudara ibu

tidak mengalami pembengkakan. Untuk diagnosa ketidakefektifan pemberian

ASI, intervensi dan implementasi yang direncanakan selama 2 hari dan hasil

evaluasi masalah hanya terasi sebagian.

B. SARAN

a. Bagi Instansi Pendidikan

Bagi institusi pendidikan agar lebih banyak menyediakan buku yang

berhubungan dengan kebutuhan dasar nutrisi (ketidakefektifan pemberian

ASI) pada ibu nifas sebagai bahan acuan bagi mahasiswa guna meningkatkan

kualitas pendidikan khususnya mahasiswa DIII keperawatan

b. Bagi Praktik Keperawatan

Para praktisi keperawatan dapat meningkatkan pelayanan asuhan keperawatan

pada klien dengan prioritas masalah kebutuhan dasar nutrisi (ketidakefektifan

pemberian ASI) pada ibu nifas

c. Bagi Mahasiswa

Agar menggali lebih dalam lagi ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan

kebutuhan dasar nutrisi (ketidakefektifan pemberian ASI) pada ibu nifas.

Universitas Sumatera Utara

Page 44: Asuhan Keperawatan pada Ny. E dengan Prioritas Masalah

DAFTAR PUSTAKA

Potter, Pratricia A, dan Anne Griffin Perry. (2005). Buku Ajar Fundamental

Keperawatan: Konsep, Proses dan Praktik. Edisi 4. Volume 1. Jakarta:

EGC

Ambarwati. (2009). Asuhan Kebidanan Nifas. Jogjakarta: Mitra Cendikia Press

Roito, J. (2013). Asuhan Kebidanan Ibu Nifas & Deteksi Dini Komplikasi.

Jakarta: EGC

Rukiyah, Ai Y. (2011). Asuhan Kebidanan III (Nifas). Jakarta: CV. Trans Info

Media.

Hutahean, S. (2009). Asuhan Keperawatan Dalam Maternitas dan Ginekologi.

Jakarta: CV. Trans Info Media

Saleha, S. (2009). Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba Medika

Herdman. (2015). NANDA Internasional Inc. Diagnosis Keperawatan: Definisi &

Klasifikasi 2015-2017. Edisi 10. Jakarta: ECG

Wilkinson, Judith M. (2011). Buku Saku Diagnosis Keperawatan: Diagnosis

NANDA, Intervensi NIC, Kriteria Hasil NOC. Edisi 9. Jakarta: EGC

Universitas Sumatera Utara

Page 45: Asuhan Keperawatan pada Ny. E dengan Prioritas Masalah

LAMPIRAN

CATATAN PERKEMBANGAN

Implementasi dan Evaluasi Keperawatan

No.

DX

Hari/

Tanggal

Pukul Tindakan Keperawatan

Evaluasi

1 Rabu/25

Mei 2016

09.00

09.15

6) Mengkaji penyebab kurang produksi ASI

seperti memeriksa puting susu ibu dan

makanan yang di konsumsi klien.

7) Mengajarkan ibu tentang kebutuhan nutrisinya

seperti menganjurkan ibu untuk mengonsumsi

makanan yang bergizi tinggi, cukup kalori,

tinggi protein, dan banyak mengandung cairan

seperti susu, sayuran hijau yang mengandung

zat (bayam, brokoli, buncis), buah berwarna

kuning dan jingga (tomat, pepaya, mangga

masak, alpukat, jambu biji merah, pisang), dan

minum air putih 8-12 gelas/hari untuk

mengurangi dehidrasi.

EVALUASI:

S:

− Klien mengatakan kurang mengerti cara

perawatan payudara.

− Klien mengatakan tidak sukak minum susu

O:

− Payudara dan putting susu tampak kotor

− Putting susu tidak menonjol

− Klien tampak menghabiskan 1 porsi nasi,

sayur dan ikan

A: Intervensi belum teratasi

P: Intervensi dilanjutkan

Universitas Sumatera Utara

Page 46: Asuhan Keperawatan pada Ny. E dengan Prioritas Masalah

No.

DX

Hari/

Tanggal

Pukul Tindakan Keperawatan Evaluasi

2 Rabu/25

Mei 2016

09.30

09.55

10.15

1) Mamantau dan mencatat pola tidur pasien dan

jumlah jam tidurnya dengan cara melakukan

wawancara kepada pasien.

2) Memberitahukan kepada klien untuk mengatur

antara istirahat dan perawatan bayi

3) Melibatkan keluarga dalam perawatan anak

agar ibu dapat beristirahat dengan cukup

EVALUASI:

S:

− Klien mengatakan pola tidur nya masih

terganggu

− Klien mengatakan kurang istirahat

− Klien mengatakan keluarga nya membantunya

dalam merawat anaknya

O:

− Klien tampak letih

− Klien tampak mengantuk

A: Intervensi belum teratasi

P: Intervensi dilanjutkan

Universitas Sumatera Utara

Page 47: Asuhan Keperawatan pada Ny. E dengan Prioritas Masalah

No.

DX

Hari/

Tanggal

Pukul Tindakan Keperawatan Evaluasi

1 Kamis/

26 Mei

2016

09.00

09.30

09.40

1) Mengkaji penyebab kurang produksi ASI

seperti memeriksa puting susu ibu dan

makanan yang di konsumsi pasien

2) Mengajarkan ibu tentang kebutuhan nutrisinya

seperti menganjurkan ibu untuk mengonsumsi

makanan yang bergizi tinggi, cukup kalori,

tinggi protein, dan banyak mengandung cairan

seperti susu, sayuran hijau yang mengandung

zat (bayam, brokoli, buncis), buah berwarna

kuning dan jingga (tomat, pepaya, mangga

masak, alpukat, jambu biji merah, pisang), dan

minum air putih 8-12 gelas/hari untuk

mengurangi dehidrasi.

3) Menjelaskan kepada klien tentang pentingnya

manfaat ASI karena ASI bagus untuk

pertumbuhan bayi dan perkembangan

EVALUASI:

S :

− Klien mengatakan ASI keluar sedikit

− Klien mengatakan puting susunya tidak

menonjol keluar

− Klien mengatakan sudah mengerti cara

perawatan payudara untuk puting yang datar

O :

− ASI keluar sedikit

− Payudara dan putting susu tampak bersih

− Putting susu tidak menonjol keluar

− Klien mampu menghabiskan 1 porsi nasi,

sayur, ikan dan buah jeruk

− Klien tampak mengerti cara perawatan

payudara untuk puting yang datar

Universitas Sumatera Utara

Page 48: Asuhan Keperawatan pada Ny. E dengan Prioritas Masalah

10.00

kecerdasan bayi

4) Melakukan perawatan payudara pada anomali

payudara ibu dengan cara:

c) Melakukan perawatan payudara menurut

HOFFMAN yaitu dengan jari telunjuk/ibu jari

mengurut disekitar puting susu kearah

berlawanan sampai merata:

− Basahi kedua telapak tangan dengan minyak,

tarik kedua puting bersama-sama dan putar ke

dalam kemudian keluar sebanyak 20 kali.

− Puting susu dirangsang dengan ujung

washlap/handuk kering yang digerakkan ke

atas bawah beberapa kali.

d) Melakukan perawatan puting susu datar atau

masuk ke dalam, dengan cara lain yaitu

sebagai berikut:

− Letakkan kedua ibu jari di sebelah kiri dan

kanan puting susu, kemudian tekan dan

hentakkan ke arah luar menjauhi puting susu

A : intervensi teratasi sebagian

P : intervensi dilanjutkan

Universitas Sumatera Utara

Page 49: Asuhan Keperawatan pada Ny. E dengan Prioritas Masalah

secara perlahan.

− Letakkan kedua ibu jari di atas dan di bawah

puting susu, lalu tekan serta hentakkan ke arah

luar menjauhi puting susu secara perlahan.

5) Memberikan pendidikan kesehatan kepada

klien bagaimana cara perawatan payudara

untuk puting susu datar dengan

menggunakan leaflet, isinya yaitu:

− Letakkan kedua ibu jari di sebelah kiri dan

kanan puting susu, kemudian tekan dan

hentakkan ke arah luar menjauhi puting susu

secara perlahan.

− Letakkan kedua ibu jari di atas dan di bawah

puting susu, lalu tekan serta hentakkan ke arah

luar menjauhi puting susu secara perlahan.

− Lakukan langkah-langkah perawatan tersebut

4-5 kali pagi dan sore hari

Universitas Sumatera Utara

Page 50: Asuhan Keperawatan pada Ny. E dengan Prioritas Masalah

No.

DX

Hari/

Tanggal

Pukul Tindakan Keperawatan Evaluasi

2 Kamis/

26 Mei

2016

10.10

11.25

11.45

12.05

1) Mamantau dan mencatat pola tidur pasien dan

jumlah jam tidurnya dengan cara melakukan

wawancara kepada pasien.

2) Memberitahukan kepada klien untuk mengatur

antara istirahat dan perawatan bayi

3) Menganjurkan keluarga agar terlibat dalam

perawatan anak agar ibu dapat beristirahat

dengan cukup

4) Menganjurkan keluarga agar menciptakan

suasana lingkungan yang terapeutik sehingga

pasien merasa nyaman seperti lingkungan yang

tidak berisik, lingkungan kamar yang bersih

dan nyaman, dan suhu yang tidak terlalu panas.

5) Menganjurkan pasien melakukan kegiatan

EVALUASI:

S:

− Klien mengatakan pola tidur nya masih

terganggu

− Klien mengatakan istirahat nya sedikit

tercukupi karena ibu klien membantu merawat

bayinya

− Klien mengatakan dapat memulai tidur nya

kembali jika terbangun dengan menonton tv

terlebih dahulu.

O:

− TTV:

Tekanan darah: 110/80 mmHg

Suhu tubuh: 37oC

Nadi: 80 x/menit

RR: 19 x/menit

− Klien tampak mengantuk disiang hari

Universitas Sumatera Utara

Page 51: Asuhan Keperawatan pada Ny. E dengan Prioritas Masalah

12.20

12.35

yang dapat meningkatkan relaksasi (membaca,

mendengarkan musik), dengan relaksasi klien

akan lebih tenang dan membaca dan

mendengarkan musik merupakan aktifitas yang

tidak memerlukan banyak energi.

6) Memantau tanda-tanda vital untuk mengetahui

ada penurunan tanda-tanda vital sebagai tanda

adanya keletihan dengan menggunakan

stestoskop.

A: Intervensi teratasi sebagian

P: Intervensi dilanjutkan

Universitas Sumatera Utara

Page 52: Asuhan Keperawatan pada Ny. E dengan Prioritas Masalah

Universitas Sumatera Utara

Page 53: Asuhan Keperawatan pada Ny. E dengan Prioritas Masalah

Universitas Sumatera Utara

Page 54: Asuhan Keperawatan pada Ny. E dengan Prioritas Masalah

SATUAN ACARA PENYULUHAN

A. Judul Kegiatan

Sekilas Tentang Perawatan Payudara pada Ibu Nifas

B. Identifikasi Masalah

Ketika wanita sedang hamil banyak yang dipersiapkan untuk kelahiran dan untuk selama melahirkan. Payudara pun juga harus dipersiapkan sejak kehamilan yaitu perawatan payudara karena untuk menyiapkan diri ketika memberikan air susu ibu (ASI) untuk si buah hati saat dia lahir kelak. Hal ini merupakan salah satu bagian yang penting yang harus diperhatikan oleh ibu hamil sebagai persiapan untuk menyusui nantinya dan wajib dilakukan selama kehamilan. Saat kehamilan payudara akan membesar dan warna di daerah sekitar putting akan lebih gelap dan lebih sensitive / peka. Sehingga jika terkena sentuhan sedikit saja akan terasa sakit dan tegang karena tubuh sedang bekerja mempersiapkan diri untuk memberikan makanan pada bayinya kelak.

Perawatan payudara sangat penting untuk kelancaran air susu kelak setelah melahirkan. Dengan perawatan yang benar, hasilnya bukan cuma produksi yang cukup, tapi juga bentuk payudara akan tetap baik selama menyusui. Sebagaimana diketahui, payudara selama kehamilan akan mengalami perubahan. Antara lain terasa lebih kencang, lebih besar, dan lebih penuh. Konon, menjelang kelahiran berat setiap payudara mencapai 1,5 kali lebih besar dibandingkan sebelum hamil. Oleh sebab itu perawatan payudara sangat penting dilakukan selama hamil sampai masa menyusui. Hal ini karena payudara merupakan satu-satunya penghasil ASI yang merupakan makanan pokok bayi yang baru lahirsehingga harus dilakukan sedini mungkin.

Universitas Sumatera Utara

Page 55: Asuhan Keperawatan pada Ny. E dengan Prioritas Masalah

C. Tujuan Kegiatan

a) Tujuan Umun

Setelah mengikuti kegiatan Penyuluhan tentang “Perawatan Payudara”

selama 20 menit di kediaman Ny. E, diharapkan keluarga khususnya Ny. E

dapat mengerti dan memahami tentang perawatan payudara

b) Tujuan Khusus

Setelah mengikuti kegiatan Penyuluhan tentang “Perawatan Payudara”

selama 20 menit di kediaman Ny. E, diharapkan keluarga khususnya Ny. E

dapat mengetahui tentang:

1. Pengertian perawatan payudara

2. Tujuan perawatan payudara

3. Penyebab suplai ASI tidak cukup

4. Cara perawatan payudara

D. Bentuk Kegiatan

1. Ceramah

2. Tanya Jawab

E. Sasaran

Pasien (Ny. E)

F. Media

Leaflet

G. Waktu dan Tempat Kegiatan

1. Waktu: Kamis, 26/ Mei/ 2016

2. Tempat Kegiatan: Rumah/kediaman Ny. E

Universitas Sumatera Utara

Page 56: Asuhan Keperawatan pada Ny. E dengan Prioritas Masalah

H. Satuan Acara Kegiatan

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta

1 5 menit Pembukaan :

1. Memberi salam

2. Menjelaskan tujuan penyuluhan

3. Menyebutkan materi/pokok

bahasan yang akan disampaikan

Menjawab salam

Mendengarkan dan

memperhatikan

2 5 menit Pelaksanaan :

- Menjelaskan materi penyuluhan

secara berurutan dan teratur.

- Materi :

1. Pengertian perawatan payudara

2. Tujuan perawatan payudara

3. Penyebab suplai ASI tidak

cukup

4. Cara perawatan payudara

Menyimak dan

memperhatikan

3 5 menit Evaluasi :

Memberi kesempatan kepada Ny. E

untuk menjawab pertanyaan yang

dilontarkan

Menyimak dan

mendengarkan

4 5 menit Penutup :

- Menyampaikan terima kasih atas

perhatian dan waktu yang telah di

berikan kepada peserta

- Mengucapkan salam

Menjawab salam

Universitas Sumatera Utara

Page 57: Asuhan Keperawatan pada Ny. E dengan Prioritas Masalah

I. Evaluasi

1. Evaluasi Proses

a. Kegiatan penyuluhan dihadiri 1 peserta.

b. Media yang digunakan adalah leaflet

c. Waktu penyuluhan selama 20 menit.

d. Penyelenggaraan penyuluhan diadakan di rumah/kediaman Ny. E

e. Penyaji diharapkan menguasai materi dengan baik.

f. Pengorganisasian penyuluhan dipersiapkan beberapa hari sebelum

penyuluhan.

2. Evaluasi Hasil

a. Setelah dilakukan penyuluhan tentang ‘’Perawatan Payudara’’

diharapkan beberapa peserta mampu:

1. Menjelaskan pengertian perawatan payudara

2. Menyebutkan tujuan perawatan payudara

3. Menyebutkan enyebab suplai ASI tidak cukup

4. Menjelaskan cara perawatan payudara

b. Setelah dilakukan penyuluhan tentang ‘’Perawatan Payudara’’

diharapkan pasien dapat mengerti dan memahami tentang penyakit

cara perawatan payudara serta diharapkan dapat melakukan perubahan

perilaku hidup yang lebih sehat.

J. Materi

a. Pengertian perawatan payudara

Perawatan payudara pada nifas adalah merawat sedini mungkin payudara

ibu pada saat kenifasan untuk mempersiapkan payudara sebagai penghasil

ASI serta kebersihannya dan teknik perawatannya.

b. Tujuan perawatan payudara

1. Memelihara kebersihan payudara

2. Melenturkan dan menguatkan puting

3. Mengatasi puting susu datar/masuk

4. Memperlancar pengeluaran ASI

Universitas Sumatera Utara

Page 58: Asuhan Keperawatan pada Ny. E dengan Prioritas Masalah

c. Penyebab suplai ASI tidak cukup

1. Makanan ibu

2. Ketenangan jiwa dan pikiran

3. Penggunaan alat kontrasepsi

4. Perawatan payudara

d. Cara perawatan payudara

Persiapan alat : Kapas dan minyak kelapa

Pelaksanaan :

1. Kompres kedua puting susu dengan kapas yang telah dibasahi minyak

selama 5 menit agar kotoran di sekitar puting susu mudah terangkat.

2. Jika puting susu normal, oleskan minyak padaibu jari dan telunjuk,

lalu letakkan keduanya memutar ke arah dalam sebanyak 30 kali

putaran untuk kedua puting susu. Gerakan tersebut bertujuan

meningkatkan elestisitas otot puting susu.

3. Jika puting susu datar atau masuk ke dalam, lakukan tahap berikut:

a. Letakkan kedua ibu jari di sebelah kiri dan kanan puting susu,

kemudian tekan dan hentakkan ke arah luar menjauhi puting susu

secara perlahan.

b. Letakkan kedua ibu jari di atas dan di bawah puting susu, lalu

tekan serta hentakkan ke arah luar menjauhi puting susu secara

perlahan.

c. Lakukan langkah-langkah perawatan tersebut 4-5 kali pagi dan

sore hari, sebaiknya diperhatikan untuk tidak menggunakan bahan-

bahan seperti alkohol atau sabut untutk membersihkan puting susu

karena hal itu dapat menyebabkan kulit menjadi kering dan lecet.

K. Daftar Pustaka

Roito, J. (2013). Asuhan Kebidanan Ibu Nifas & Deteksi Dini Komplikasi.

Jakarta: EGC

Universitas Sumatera Utara

Page 59: Asuhan Keperawatan pada Ny. E dengan Prioritas Masalah

LEMBAR KONSULTASI

Nama Mahasiswa : Dewinta Isabora Gustrianingsih Purba

NIM : 13250002

Judul : Asuhan Keperawatan pada Ny. E dengan Prioritas

Masalah Kebutuhan Dasar Nutrisi: Ketidakefektifan

Pemberian ASI pada Ibu Nifas di Lingkungan I

Kelurahan Siti Rejo II Kecamatan Medan Amplas

Universitas Sumatera Utara

Page 60: Asuhan Keperawatan pada Ny. E dengan Prioritas Masalah

Universitas Sumatera Utara