asuhan keperawatan pada ny
DESCRIPTION
vdgreTRANSCRIPT
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. S DI DESA MAPAK BELATUNG DENGAN GANGGUAN SISTEM GASTROINTESTINAL DENGAN
DIAGNOSA MEDIS KONSTIPASI
1. PENGKAJIAN
Identitas
Nama : Ny. S
Umur : 21 thn
Status : menikah
Alamat : Mapak belitung
Agama : islam
Jenis kelamin : perempuan
Pendidikan : SNP
Pekerjaan : IRT
Keluhan utama:
Ny. S mengeluh susah BAB.
Riwayat kesehatan sekarang:
Ny. S kini sedang mengandung anak pertamanya dan usia
kehamilannya sekarang 7 bln, mengatakan bahwa ia susah BAB,
perut terasa penuh, konsistensi BAB padat dan nafsu makan
menurun.
Riwayat kesehatan dahulu:
Ny. S mengatakan bahwa ketika usia kandungannya 5 bln ia pernah
dirawat di RS karena susah BAB, selain itu juga diawal mulai
kehamilan Ny. S mengeluh susah bernafas, nafsu makan menurun
Riwayat masuk rumah sakit:
Ny. S mengatakan bahwa ketika usia kandungannya 5 bln ia pernah
dirawat di RS karena susah BAB. Ny. S juga mengatakan bahwa ia
sering melakukan pemeriksaan kehamilannya di puskismas dan ke
posyandu, dia hanya diberikan obat penambah darah dan V. C
Riwayat penyakit keluarga:
Ny. S mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit keturunan
Riwayat penggunaan obat-obatan:
Ny. S mengatakan mengkonsumsi obat yang diberikan di puskismas
berupa vitamin C dan obat penambah darah
Riwayat alergi:
Ny. S mengatakan bahwa dia memiliki alergi ketika memakan ayam
dan udang ia akan merasa gatal dan bintik-bintik merah pada
seluruh badannya.
Riwayat nutrisi:
Ny. S mengatakan bahwa nafsu makan menurun semenjak awal
kehamilannya dan tidak menykai sayur
Pola memelihara kesehatan:
Ny. S mengatakan bahwa ia memeriksakan kandungannya
kepuskismas dan posyandu 4x/bulan. Ny. S mengatakan bahwa ia
sering jalan-jalan bersam suami kepantai pada sore hari
Pola peran kekerabatan:
Ny. S mengatakan bahwa . Ny. S tidak terlalu suka keluar untuk
mengobrol dengan tetangganya.
Pola bio-psiko-sosio-spiritual (MenurutCalista Roy
(KhususIbuHamil))
1. Mode fungsifisiologi
1) Oksigenasi:
semenjak usia kandungan 3 bln Ny. S susah bernafas/ sesak.
2) Nutrisi:
Ny. S mengatakan bahwa nafsu makannya menurun dan tidak
suka mengkonsumsi sayur
3) Eliminasi:
Ny. S mengatakan bahwa nafsu makannya menurun dan tidak
menyukai sayur. Ny. S mengatakan bahwa konsistensi BAB
padat dan terkadang melakukan BAB 2x/ hari
4) Aktivitas dan istirahat:
Ny. S mengatakan bahwa ketika usia kehamilannya menginjak
3 bln ia cepat merasa lelah.
5) Proteksi/perlindungan:
Ny. S mengatakan bahwa ia memeriksa kandungannya ke
puskismas dan ke posyandu 4x dlm 1bln.
6) Neurologi:
Ketika dikaji Ny. S terlihat sadar penuh (composmentis)
7) Endokrin:
hormon progesteron meningkat
2. Mode konsep diri
1) The physical self:
Ny. S mengatakan bahwa ia tidak merasa minder/pesismis
terhadap perubahan dirinya yg sekarang(hamil)
2) The personal self:
Ny. S mengatakan bahwa ia sudah mempersiapkan diri
menjadi seorang ibu dan selalu berdoa kepada Tuhan YME
agar dipermudah dalam persalinannya nanti.
3. Mode fungsi peran:
Ny. S mengatakan bahwa ia sudah mempersiapkan diri menjadi ibu
4. Mode interdependensi:
Ny. S mengatakan bahwa ia melakukan aktivitas sendiri dengan
bangun pagi untuk membuat sarapan untuk suaminya.
Pemeriksaan Fisik
Warna bibir : pucat
Permukaan perut : tegang
Bentuk perut : simetsris
Gerakan dinding perut: normal
Analisa data
NO SYMPTOM ETIOLOGI PROBLEM
1 DS:
- Klien mengatakan susah
untuk BAB, kebiasaan BAB
tiga kali sehari
-
DO: perut terasa tegang/keras
Pola BAB tidakteratur
↓
Eliminasi feses tidak
lancar
↓
konstipasi
Konstipasi
2 - Ds:
- Klien mengatakan nafsu
makan berkurang
-
- Do: -
Sulit BAB
↓
Perut terasa begah
↓
Nafsu
Makan menurun
↓
Menurunnya intake
makanan
Nutrisi kurang dari
kebutuhan
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1) Pola defekasi tidak teratur berhubungan dengan konstipasi, BAB
2x/hari, kurangnya makanan yg berserat, perut begah
2) Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan
hilangnya nafsu makan, tidak suka sayur, mukosa bibir pucat
3. INTERVENSI KEPERAWATAN
NO. DX
TUJUAN & KRITERIA
RENCANA RASIONAL
1 Tujuan: klien dapat
defekasi dengan
teratur ( setiaphari )
dengan criteria hasil:
1. Defekasi dapat
dilakukan
satukali sehari.
2. Konsistensi
feses lembut
3. Eliminasi feses
tanpa perlu
mengejan
berlebihan
1. Tentukan pola defekasi bagi
klien dan latih klien untuk
menjalankannya
2. Atur waktu yang tepat untuk
defekasi klien seperti sesudah
makan
3. Berikan cakupan nutrisi
berserat sesuai dengan indikasi
4. Berikan cairan jika tidak
kontraindikasi 2-3 liter per hari
1. Untuk mengembalikan
keteraturan pola
defekasi klien
2. Untuk memfasilitasi
refleks defekasi
3. Nutrisi serat tinggi
untuk melancarkan
eliminasi fekal
4. Untuk melunakkan
eliminasi feses
2 Tujuan: klien
menunjukkan status
gizi yang baik
dengan kriteria hasil:
1. Toleransi
terhadap diet
yang dibutuhkan
2. Mempertahankn
massa tubuh dan
berat badan
Mandiri:
1. Buat perencanaan makan
dengan pasien untuk
dimasukkan kedalam jadwal
makan.
2. Dukung anggota keluarga
untuk membawa makanan
kesukaan pasien dari rumah.
1. Menjaga pola makan
pasien sehingga pasien
makan secara teratur
2. Pasien merasa nyaman
dengan makanan yang
dibawa darirumah dan
dapat meningkatkan
nafsumakan pasien.
dalam batas
normal
3. Nilai
laboratorium
dalam batas
normal
4. Melaporkan
keadekuatan
tingkat energi
3. Tawarkan makanan porsi
besar disiang hari ketika
nafsu makan tinggi
4. Pastikan diet memenuhi
kebutuhan tubuh sesuai
indikasi.
5. Pastikan pola diet yang
pasien yang disukai atau tidak
disukai.
6. Pantau masukan dan
pengeluaran dan berat badan
secara periodik.
7. Kaji turgor kulitpasien
Kolaborasi:
1. Observasi: Pantau nilai
laboratorium, sepertiHb,
albumin, dan kadar glukosa
darah.
2. Ajarkan metode untuk
perencanaan makan
3. Dengan pemberian
porsi yang besar dapat
menjaga keadekuatan
nutrisi yang masuk.
4. Tinggi karbohidrat,
protein, dan kalori
diperlukan atau
dibutuhkan selama
perawatan.
5. Untuk mendukung
peningkatan nafsu
makan pasien
6. Mengetahui
keseimbangan intake
dan pengeluaran
asuapan makanan.
7. Sebagai data penunjang
adanya perubahan
nutrisi yang kurang dari
kebutuhan
1. Untuk dapat
mengetahui tingkat
kekurangan kandungan
Hb, albumin, dan
glukosa dalam darah.
2. Klien terbiasa makan
dengan terencana dan
teratur.
3. Health Edukasi: Ajarkan
pasien dan keluarga tentang
makanan yang bergizi dan
tidak mahal
3. Menjaga keadekuatan
asupan nutrisi yang
dibutuhkan