asuhan keperawatan ibu yang menderita preeklampsia

19
Asuhan Keperawatan pada Ibu Hamil dengan Pre Eklampsia Kelompok 1 Lia Reski Analia Lisya Hanifah Mahyudin Mirnawati Muh. Fadli Hidayat Muh. Rezki Nurfajar A Muh. Irfan Musakkir Muswiansya Putra Mutmainnah Haris Afrianti Ardana Alief Saputra Andi Rahayu Ariskawati Budi Setyawan Cicci Chairunisa M Hamzatun Syawal Hastina Melinda Hilda Hatami Hildawati Isdar Kasmaria

Upload: cicci-chairunisa-masum

Post on 16-Feb-2016

240 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

asuhan keperawatan ibu yang menderita preeklampsia

TRANSCRIPT

Page 1: asuhan keperawatan ibu yang menderita preeklampsia

Asuhan Keperawatan pada Ibu Hamil dengan

Pre EklampsiaKelompok 1

Lia Reski AnaliaLisya HanifahMahyudinMirnawatiMuh. Fadli HidayatMuh. Rezki Nurfajar AMuh. IrfanMusakkirMuswiansya PutraMutmainnah HarisNirmala

Afrianti ArdanaAlief SaputraAndi RahayuAriskawatiBudi SetyawanCicci Chairunisa MHamzatun SyawalHastina MelindaHilda HatamiHildawatiIsdar KasmariaLaila Arabella

Page 2: asuhan keperawatan ibu yang menderita preeklampsia

Konsep Pre Eklamsia

Definisi Pre Eklampsia Pre Eklampsia adalah sekumpulan gejala yang timbul pada

wanita hamil, bersalin dan nifas yang terdiri dari hipertensi, edema dan protein urea tetapi tidak menjukkan tanda-tanda kelainan vaskuler atau hipertensi sebelumnya, sedangkan gejalanya biasanya muncul setelah kehamilan berumur 28 minggu atau lebih  (Rustam Muctar, 1998). Rustam, (Manuaba, 1998) mendefinisikan bahwa preeklampsia (toksemia gravidarum) adalah tekanan darah tinggi yang disertai dengan proteinuria (protein dalam air kemih) atau edema (penimbunan cairan), yang terjadi pada kehamilan 20 minggu sampai akhir minggu pertama setelah persalinan. (Mansjoer, 2000) mendefinisikan bahwa preeklampsia

adalah timbulnya hipertensi disertai proteinuria dan edema akibat kehamilan setelah usia kehamilan 20 minggu atau segera setelah persalinan

Page 3: asuhan keperawatan ibu yang menderita preeklampsia

Pre Eklampsia digolongkan menjadi PE ringan, sedang dan berat (Menurut Sarwono, 2005 “Ilmu Kebidanan”).

Diagnosis Tekanan Darah Tanda Lain

Pre-Eklamsi Ringan

Kenaikan TD diastolic 15 mmHg/79 mmHg dengan 2x pengamatan berjarak 1 jam/tekanan diastolic mencapai 110 mmHg.

Protein Urin +1

Pre-Eklamsi Sedang

Kenaikan TD systolic 30 mmHg/lebih atau mencapai 140 mmHg.

Protein urin positif 2 oedem umum, kaki, jari tangan dan muka, kenaikan BB 1 kg tiap minggu.

Pre-Eklamsi Berat Tekanan diastolic >110 mmHg Protein urine positif ¾ oliguria (urine 5 gr/L) hiperefleksia, gangguan penglihatan, nyeri epigastrik, terdapat oedem paru dan sinosis.

Klasifikasi

Page 4: asuhan keperawatan ibu yang menderita preeklampsia

Sampai saat ini belum diketahui secara pasti penyebab dari kelainan ini, namun penelitian menyebutkan ada beberapa faktor yang dapat menunjang terjadinya preeklampsia.

Faktor - faktor tersebut antara lain, gizi buruk, kegemukan dan gangguan aliran darah ke rahim.Sedikit teori yang menerangkan mengenai hal itu adalah sebagai berikut :1.    Bertambahnya frekuensi pada primigraviditas, kehamilan ganda, hidramnion, dan mola hidatidosa.2.    Bertambahnya frekuensi yang makin tuanya kehamilan.3.    Dapat terjadinya perbaikan keadaan penderita dengan kematian janin dalam uterus.4.    Timbulnya hipertensi, edema, proteinuria, kejang dan koma

Etiologi

Page 5: asuhan keperawatan ibu yang menderita preeklampsia

Pada pre eklampsia terdapat penurunan plasma dalam sirkulasi dan terjadi peningkatan hematokrit. Perubahan ini menyebabkan penurunan perfusi ke organ , termasuk ke utero plasental fatal unit. Vasospasme merupakan dasar dari timbulnya proses pre eklampsia. Konstriksi vaskuler menyebabkan resistensi aliran darah dan timbulnya hipertensi arterial. Vasospasme dapat diakibatkan karena adanya peningkatan sensitifitas dari sirculating pressors. Pre eklampsia yang berat dapat mengakibatkan kerusakan organ tubuh yang lain. Gangguan perfusi plasenta dapat sebagai pemicu timbulnya gangguan pertumbuhan plasenta sehinga dapat berakibat terjadinya Intra Uterin Growth Retardation

Patofisiologi

Page 6: asuhan keperawatan ibu yang menderita preeklampsia

• Pertambahan berat badan yang berlebihan• Edema• Hipertensi• Proteinuria• Pada preeklampsia berat didapatkan sakit kepala

di daerah frontal, diplopia, penglihatan kabur, nyeri di daerah epigastrium, mual atau muntah

Manifestasi Klinik

Page 7: asuhan keperawatan ibu yang menderita preeklampsia

KomplikasiTergantung pada derajat preeklampsi yang dialami. Namun yang termasuk komplikasi antara lain:Pada Ibu·         Eklampsia·         Solusio plasenta·         Pendarahan subkapsula hepar·         Kelainan pembekuan darah ( DIC )·         Sindrom HELPP ( hemolisis, elevated, liver,enzymes dan low platelet count )·         Ablasio retina·         Gagal jantung hingga syok dan kematian.Pada Janin·         Terhambatnya pertumbuhan dalam uterus·         Prematur·         Asfiksia neonatorum·         Kematian dalam uterus·         Peningkatan angka kematian dan kesakitan perinatal

Page 8: asuhan keperawatan ibu yang menderita preeklampsia

A. PengkajianPengkajian yang dilakukan pada ibu dengan preeklamsia antara lain sebagai berikut :1.      Identitas umum ibu2.      Data riwayat kesehatan a)   Riwayat kesehatan dahulu

• - Kemungkinan ibu menderita penyakit hipertensi sebelum hamil.

• - Kemungkinan ibu mempunyai riwayat preeklamsia pada kehamilan terdahulu.

• - Biasanya mudah terjadi pada ibu dengan obesitas.• - Ibu mungkin pernah menderita penyakit gagal kronis.

Asuhan Keperawatan

Page 9: asuhan keperawatan ibu yang menderita preeklampsia

b)   Riwayat kesehatan sekarang• - Ibu merasa sakit kepala di daerah frontal.• - Terasa sakit di ulu hati/nyeri epigastrum.• - Gangguan virus : penlihatan kabur, skotoma, dan

diplopia.• - Mual dan muntah, tidak ada nafsu makan.• - Gangguan serebral lainnya : terhuyung-huyung, refleks

tinggi, dan tidak tenang.• - Edema pada ekstremitas.• - Tengkuk terasa berat.• - Kenaikan berat badan mencapai 1 kg seminggu.

c)    Riwayat kesehatan keluargaKemungkinan mempunyai riwayat preeklamsia dan

eklamsia dalam keluarga.d)   Riwayat perkawinan

Biasanya terjadi pada wanita yang menikah dibawah usia 20 tahun atau diatas 35 tahun.

Page 10: asuhan keperawatan ibu yang menderita preeklampsia

3.      - Pemeriksaan fisik biologisKeadaan umum : lemah.Kepala : sakit kepala, wajah edema.Mata : konjungtifa sedikit anemis, edema pada retina.Pencernaan abdomen : nyeri daerah epigastrium, anoreksia, mual dan muntah.Ekstremitas : edema pada kaki juga pada tangan juga pada jari-jari.Sistem persyarafan : hiperrefleksia, klonus pada kaki.Genituorinaria                   : oligura, proteinuria.Pemeriksaan janin : bunyi detak janin tidak teratur, gerakan janin melemah.- Pemeriksaan penunjang

a)   Pemeriksaan Laboratorium Pemeriksaan darah lengkap dengan hapusan darah :• Penurunan hemoglobin ( nilai rujukan atau kadar normal

hemoglobin untuk wanita hamil adalah 12-14 gr% ).• Hematokrit meningkat ( nilai rujukan 37 – 43 vol% ).• Trombosit menurun ( nilai rujukan 150 – 450 ribu/mm3 ). Urinalisis :• Ditemukan protein dalam urine.

Page 11: asuhan keperawatan ibu yang menderita preeklampsia

- Pemeriksaan Fungsi hati :• Bilirubin meningkat ( N= < 1 mg/dl ).• LDH ( laktat dehidrogenase ) meningkat.• Aspartat aminomtransferase ( AST ) > 60 ul.• Serum Glutamat pirufat transaminase ( SGPT ) meningkat

( N= 15-45 u/ml ).• Serum glutamat oxaloacetic trasaminase ( SGOT ) meningkat

( N= <31 u/l ).• Total protein serum menurun ( N= 6,7-8,7 g/dl ).Tes kimia darah :• Asam urat meningkat ( N= 2,4-2,7 mg/dl ).b)   Radiologi Ultrasonografi :• Ditemukan retardasi pertumbuhan janin intra uterus.

Pernafasan intrauterus lambat, aktivitas janin lambat, dan volume cairan ketuban sedikit.

Kardiotografi :• Diketahui denyut jantung janin bayi lemah.Berat badan : peningkatannya lebih dari 1 kg/minggu Tingkat kesadaran : penurunan GCS sebagai tanda adanya kelainan pada otakUSG : untuk mengetahui keadaan janin NST : untuk mengetahui kesejahteraan janin

Page 12: asuhan keperawatan ibu yang menderita preeklampsia

B. Diagnosa Keperawatan

1. Kelebihan volume cairan interstisial berhubungan dengan peningkatan reabsorbsi natrium dan retensi cairan.2. Penurunan curah jantung berhubungan dengan hipovolemi/penurunan aliran balik vena.3. Resiko cedera pada janin yang berhubungan dengan tidak adekuatnya perfusi darah ke plasenta.

Page 13: asuhan keperawatan ibu yang menderita preeklampsia

Rencana Keperawatan1. Kelebihan volume cairan interstisial yang berhubungan dengan peningkatan reabsorbsi natrium dan retensi cairan.Tujuan : volume cairaan kembali seimbang.Rencana tindakan : a)   Pantau dan catat intake dan output setiap hari.Rasional : dengan memantau intake dan output diharapkan dapat diketahui adanya keseimbanagan cairan dan dapat diramalkan keadaan dan kerusakan glomerulus.b)   Pantau tanda-tanda vital, catat waktu pengisapan kapiler (capilery refill time-CRT).Rasional : dengan memantau anda-tanda vital dan pengisian kapiler dapat dijadikan pedoman untuk penggantian cairan atau menilai repon dari kardiovaskuler.c)    Memantau atau menimbang berat badan ibu.Rasional : engan memantau berat badan ibu dapat diketahui berat badan yang merupakan indikator yang tepat untuk menentukan keseimbangan cairan.

Page 14: asuhan keperawatan ibu yang menderita preeklampsia

d)   Observasi keadaan edema.Rasional : keadaan edema merupakan indikator keadaan cairan dalam tubuh.e)   Berikan diet rendah garam sesuai hasil kolaborasi dengan ahli gizi.Rasional : diet rendah garam akan mengurangi terjadinya kelebihan cairan.f)     Kaji distensi vena jugularis dan perifer.Rasional : retensi cairan yang berlebihan bisa dimanifestasikan dengna pelebaran vena jugularis dan edema perifer.g)   Kaji dengan dokter dalam pemberian diuretik.Rasional : diuretik dapat meningkatkan filtrasi glumerulus dan menghambat penyerapan sodium dan air dalam tubulus ginjal.

Page 15: asuhan keperawatan ibu yang menderita preeklampsia

2.      Penurunan curah jantung yang berhubungan dengan hipovolemi/penurunan aliran balik vena.Tujuan : agar curah jantung kembali normal.Rencana tindakan :a)   Pemantauan nadi dan tekanan darah.Rasional : dengan memantau nadi dan tekanan darah dapat melihat peningkatan volume plasma, relaksasi vaskuler dengan penurunan tahanan perifer.b)   Lakukan tirah baring pada ibu dengan posisi miring kiri.Rasional : meningkatkan aliran balik vena, curah jantung, dan perfusi ginjal.c)    Pemantauan parameter hemodinamik invasif (kolaborasi).Rasional : memberikan gambaran akurat dari perubahan vaskuler dan volume cairan. Konstruksi vaskuler yang lama, peningkatan dan hemokonsentrasi, serta perpindahan cairan menurunkan curah jantung.

Page 16: asuhan keperawatan ibu yang menderita preeklampsia

d)   Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat anti hipertensi sesuai kebutuhan.Rasional : obat anti hipertensi bekerja secara langsung pada arteriol untuk meningkatkan relaksasi otot polos kardiovaskuler dan membantu meningkatkan suplai darah.e)   Pemantauan tekanan darah dan obat hipertensi.Rasional : mengetahui efek samping yang terjadi seperti takikardi, sakit kepala, mual muntah dan palpitasi.

3.      Resiko cedera pada janin yang berhubungan dengan tidak adekuatnya perfusi darah ke plasenta.a)   Istirahatkan ibu.Rasional : dengan mengistirahatkan ibu diharapkan metabolisme menurun dan peredaran darah keplasenta menjadi adekuat, sehingga kebutuhan oksigen untuk janin dapat terpenuhi.b)   Anjurkan ibu agar tidur miring ke kiri.Rasional : dengan miring ke kiri diharapkan vena kava dibagian kanan tidak tertekan oleh uterus yang membesar, sehingga aliran darah keplasenta menjadi lancar.

Page 17: asuhan keperawatan ibu yang menderita preeklampsia

c)    Pantau tekanan darah ibu.Rasional : dengan memantau tekanan darah ibu dapat diketahui keadaan aliran darah ke plasenta seperti tekanan darah tinggi, aliran darah ke aliran darah ke plasenta berkurang, sehingga suplai oksigen ke janin berkurang.d)   Memantau bunyi jantung janin.Rasional : dengan memantau bunyi jantung janin dapat diketahui keadaan jantung janin lemah atau menurun menandakan suplai oksigen ke plasenta berkurang, sehingga dapat direncanakan tindakan selanjutnya.e)   Beri obat hipertensi setelah kolaborasi dengan dokter.Rasional : obat anti hipertensi akan menurunkan tonus arteri dan menyebabkan penurunan afterload jantung dengan vasodilatasi pembuluh darah, sehingga tekanan darah turun. Dengan menurunya tekanan darah, makak aliran darah ke plasenta menjadi adekuat.

Page 18: asuhan keperawatan ibu yang menderita preeklampsia

Evaluasi Berikut ini evaluasi dari diagnosa diatas :1.         Volume cairaan kembali seimbang.2.         Curah jantung kembali normal.3.         Cedera tidak terjadi pada janin.

Page 19: asuhan keperawatan ibu yang menderita preeklampsia

Thankyou