asuhan keperawatan gonore

12
ASUHAN KEPERAWATAN GONORE ASUHAN KEPERAWATAN GONORE ATAU GONORRHOEA A. Definisi Kencing nanah atau gonore gonorrhea atau adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh Neisseria gonorrhoeae yang menginfeksi lapisan dalam uretra, leher rahim, rektum, tenggorokan, dan bagian putih mata (konjungtiva). Gonore bisa menyebar melalui aliran darah ke bagian tubuh lainnya, terutama kulit dan persendian. Pada wanita, gonore bisa menjalar ke saluran kelamin dan menginfeksi selaput di dalam pinggul sehingga timbul nyeri pinggul dan gangguan reproduksi. Namun penyakit gonore ini dapat juga ditularkan melalui ciuman atau kontak badan yang dekat. Kuman patogen tertentu yang mudah menular dapat ditularkan melalui makanan, transfusi darah, alat suntik yang digunakan. Penyakit menular seksual juga disebut penyakit veneral merupakan penyakit yang paling sering ditemukan di seluruh dunia. Pengobatan penyakit ini efektif dan penyembuhan cepat sekali. Namun, beberapa kuman yang lebih tua telah menjadi kebal terhadap obat-obatan dan telah menyebar ke seluruh dunia dengan adanya banyak perjalanan yang dilakukan orang-orang melalui transportasi udara. Penyebaran Gonore dapat menyebar melalui aliran darah ke bagian tubuh lain terutama kulit dan persendian. Pada wanita, gonore

Upload: achakasim

Post on 16-Sep-2015

59 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Askep Genore

TRANSCRIPT

ASUHAN KEPERAWATAN GONORE

ASUHAN KEPERAWATAN GONORE ATAU GONORRHOEA

A. DefinisiKencing nanah atau gonore gonorrhea atau adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh Neisseria gonorrhoeae yang menginfeksi lapisan dalam uretra, leher rahim, rektum, tenggorokan, dan bagian putih mata (konjungtiva). Gonore bisa menyebar melalui aliran darah ke bagian tubuh lainnya, terutama kulit dan persendian. Pada wanita, gonore bisa menjalar ke saluran kelamin dan menginfeksi selaput di dalam pinggul sehingga timbul nyeri pinggul dan gangguan reproduksi. Namun penyakit gonore ini dapat juga ditularkan melalui ciuman atau kontak badan yang dekat. Kuman patogen tertentu yang mudah menular dapat ditularkan melalui makanan, transfusi darah, alat suntik yang digunakan.Penyakit menular seksual juga disebut penyakit veneral merupakan penyakit yang paling sering ditemukan di seluruh dunia. Pengobatan penyakit ini efektif dan penyembuhan cepat sekali. Namun, beberapa kuman yang lebih tua telah menjadi kebal terhadap obat-obatan dan telah menyebar ke seluruh dunia dengan adanya banyak perjalanan yang dilakukan orang-orang melalui transportasi udara.PenyebaranGonore dapat menyebar melalui aliran darah ke bagian tubuh lain terutama kulit dan persendian. Pada wanita, gonore bisa menjalar ke saluran kelamin dan menginfeksi selaput di dalam panggul sehingga menyebabkan nyeri pinggul dan gangguan reproduksi.B. EtiologiPenyebab pasti penyakit gonore adalah bakteri Neisseria gonorrhea yang bersifat patogen. Daerah yang paling mudah terinfeksi adalah daerah dengan mukosa epitel kuboid atau lapis gepeng yang belum berkembang pada wanita yang belum pubertas.C. PatofisiologiBakteri secara langsung menginfeksi uretra, endoserviks, saluran anus, konjungtiva dan farings. Infeksi dapat meluas dan melibatkan prostate, vas deferens, vesikula seminalis, epididimis dan testis pada pria dan kelenjar skene, bartholini, endometrium, tuba fallopi dan ovarium pada wanita.Setelah melekat, gonokokus berpenetrasi ke dalam sel epitel dan melalui jaringan sub epitel di mana gonokokus ini terpajan ke system imun (serum, komplemen, immunoglobulin A(IgA), dan lain-lain), dan difagositosis oleh neutrofil. Virulensi bergantung pada apakah gonokokus mudah melekat dan berpenetrasi ke dalam sel penjamu, begitu pula resistensi terhadap serum, fagositosis, dan pemusnahan intraseluler oleh polimorfonukleosit. Faktor yang mendukung virulensi ini adalah pili, protein, membrane bagian luar, lipopolisakarida, dan protease IgA.Meskipun telah banyak peningkatan dalam pengetahuan tentang patogenesis dari mikroorganisme, mekanisme molekular yang tepat tentang invasi gonokokkus ke dalam sel host tetap belum diketahui. Ada beberapa faktor virulen yang terlibat dalam mekanisme perlekatan, inflamasi dan invasi mukosa. Pili memainkan peranan penting dalam patogenesis gonore. Pili meningkatkan adhesi ke sel host, yang mungkin merupakan alasan mengapa gonokokkus yang tidak memiliki pili kurang mampu menginfeksi manusia. Antibodi antipili memblok adhesi epithelial dan meningkatkan kemampuan dari sel fagosit. Juga diketahui bahwa ekspresi reseptor transferin mempunyai peranan penting dan ekspresi full-length lipo-oligosaccharide (LOS) tampaknya perlu untuk infeksi maksimal.Daerah yang paling mudah terinfeksi ialah daerah epitel kolumnar dari uretra dan endoserviks, kelenjar dan duktus parauretra pada pria dan wanita, kelenjar Bartolini, konjungtiva mata dan rectum. Infeksi primer yang terjadi pada wanita yang belum pubertas terjadi di daerah epitel skuamosa dari vagina.D. Manifestasi klinis 1. Pada pria:a. Gejala awal gonore biasanya timbul dalam waktu 2-7 hari setelah terinfeksib. Gejalanya berawal sebagai rasa tidak enak pada uretra kemudian diikuti nyeri ketika berkemihc. Disuria yang timbul mendadak, rasa buang air kecil disertai dengan keluarnya lendir mukoid dari uretrad. Retensi urin akibat inflamasi prostate. Keluarnya nanah dari penis. 2. Pada wanita:a. Gejala awal biasanya timbul dalam waktu 7-21 hari setelah terinfeksib. Penderita seringkali tidak merasakan gejala selama beberapa minggu atau bulan (asimtomatis)c. Jika timbul gejala, biasanya bersifat ringan. Namun, beberapa penderita menunjukkan gejala yang berat seperti desakan untuk berkemihd. Nyeri ketika berkemihe. Keluarnya cairan dari vaginaf. DemamInfeksi dapat menyerang leher rahim, rahim, indung telur, uretra, dan rektum serta menyebabkan nyeri pinggul yang dalam ketika berhubungan seksual. Wanita dan pria homoseksual yang melakukan hubunga seks melalui anus, dapat menderita gonore di rektumnya. Penderita akan merasa tidak nyaman disekitar anusnya dan dari rektumnya keluar cairan. Daerah disekitar anus tampak merah dan kasar serta tinja terbungkus oleh lendir dan nanah.E. Komplikasi 1. Pada pria:a. Prostatitisb. Cowperitisc. Vesikulitis seminalisd. Epididimitise. Cystitis dan infeksi traktus urinarius superiorf. infertilitas 2. Pada wanita:a. Komplikasi uretrab. Bartholinitusc. Endometritisd. Salphingitise. Infertilitas

F. Pemeriksaan DiagnostikDiagnosis ditegakkan atas dasar anamnesis, pemeriksaan klinis, dan pemeriksaan pembantu yang terdiri atas 15 tahap, yaitu: 1. Sediaan langsung dengan pewarnaan gram akan ditemukan diplokokus gram negatif, intraseluler dan ekstraseluler, leukosit polimorfonuklear. 2. Kultur untuk identifikasi perlu atau tidaknya dilakukan pembiakan kultur. Menggunakan media transport dan media pertumbuhan. 3.Tes definitif, tes oksidasi (semua golongan Neisseria akan bereaksi positif), tes fermentasi (kuman gonokokus hanya meragikan glukosa) 4. Tes beta laktamase, hasil tes positif ditunjukkan dengan perubahan warna kuning menjadi merah apabila kuman mengandung enzim beta laktamase. 5. Tes Thomson dengan menampung urin pagi dalam dua gelas. Tes ini digunakan untuk mengetahui sampai dimana infeksi sudah berlangsungG. Penatalaksanaan 1. Medis Walaupun semua gonokokus sebelumnya sangat sensitif terhadap penicilin, sekarang banyak strain yang relatif resisten. Terapi penicillin, amoksisilin, dan tetrasiklin masih tetap merupakan pengobatan pilihan. Untuk sebagian besar infeksi, penicillin G dalam aqua 4,8 unit ditambah 1 gr probonesid per- oral sebelum penyuntikan penicillin merupakan pengobatan yang memadai. Spectinomycin berguna untuk penyakit gonokokus yang resisten dan penderita yang peka terhadap penicillin. Dosis: 2 gr IM untuk pria dan 4 gr untuk wanita. Pengobatan jangka panjang diperlukan untuk endokarditis dan meningitis gonokokus.

2. Nonmedis Memberikan pendidikan kepada klien dengan menjelaskan tentang: Bahaya penyakit menular seksual Pentingnya mematuhi pengobatan yang diberikan Cara penularan PMS dan perlunya pengobatan untuk pasangan seks tetapnya Hindari hubungan seksual sebelum sembuh dan memakai kondom jika tidak dapat dihindari. Cara-cara menghindari infeksi PMS di masa yang akan datang.

ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian

1. Data subyektifa. Nyeri ketika berkemih dan desakan untuk berkemihb. Keluarnya cairan ( nanah ) dari saluran kencing.c. Demamd. Penderita akan merasa tidak nyaman disekitar anusnya dan dari rektumnya keluar cairan.e. Daerah disekitar anus tampak merah dan kasar serta tinja terbungkus oleh lendir dan nanah.f. Pasien yang datang dengan awitan gejala akut mengeluh lemah, nyeri lokal, demam dan keluarnya nanah dari lubang saluran kencing.g. Riwayat psikososial, pasien seringkali bertanya tanya tentang pengobatan, perawatan dan ramalan penyakitnya.

2. Data obyektifa. Daerah disekitar anus tampak merah dan kasar serta tinja terbungkus oleh lendir dan nanah.b. Sediaan langsung dengan pewarnaan gram akan ditemukan diplokokus gram negatif, intraseluler dan ekstraseluler, leukosit polimorfonuklear.c. Kultur untuk identifikasi perlu atau tidaknya dilakukan pembiakan kultur. Menggunakan media transport dan media pertumbuhan.d. Tes definitif, tes oksidasi (semua golongan Neisseria akan bereaksi positif), tes fermentasi (kuman gonokokus hanya meragikan glukosa)e. Tes beta laktamase, hasil tes positif ditunjukkan dengan perubahan warna kuning menjadi merah apabila kuman mengandung enzim beta laktamasef. Tes Thomson dengan menampung urin pagi dalam dua gelas. Tes ini digunakan untuk mengetahui sampai dimana infeksi sudah berlangsung.

B. Diagnosa dan Intervensi1. Nyeri berhubungan dengan reaksi infalamasiTujuan perawatan : nyeri berkurang atau hilangKH: Setelah dilakukan tindakan keperawatan, klien akan: Mengenali faktor penyebab Menggunakan metode pencegahan non analgetik untuk mengurangi nyeri Menggunakan analgetik sesuai kebutuhan Melaporkan nyeri yang sudah terkontrolIntervensi Keperawatan :a. Kaji secara komprehensif tentang nyeri meliputi lokasi, karakteristik, dan onset, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas/beratnya nyeri, dan faktor-faktor presipitasi.b. Observasi isyarat-isyarat non verbal dari ketidaknyamanan, khususnya ketidakmampuan untuk komunikasi secara efektif.c. Gunakan komunikasi terapeutik agar klien dapat mengekspresikan nyerid. Berikan dukungan terhadap klien dan keluargae. Kolaborasi dalam pemberikan analgesik sesuai anjuran

2. Hipertermi berhubungan dengan proses inflamasi.Tujuan Kepertawatan : suhu badan klien dalam keadaan normal 36,5 C 37,5 CKH: setelah dilakukan tindakan keperawatan, klien akan: Suhu dalam rentang normal Nadi dan RR dalam rentang normal Tidak ada perubahan warna kulit dan tidak ada pusingIntervensiKeperawatan :a. Monitor vital signb. Monitor suhu minimal 2 jamc. Tingkatkan intake cairan dan nutrisid. Selimuti klien untuk mencegah hilangnya panas tubuhe. Kompres klien pada lipat paha dan aksilaf. Berikan antipiretik bila perlu

3. Perubahan pola eliminasi urin berhubungan dengan proses inflamasiTujuan keperawatan : pola eliminasi tidak terganggu lagiKH: setelah dilakukan tindakan keperawatan, klien akan: Urin akan menjadi kontinens Eliminasi urin tidak akan terganggu: bau, jumlah, warna urin dalam rentang yang diharapkan dan pengeluaran urin tanpa disertai nyeriIntervensi keperawatan :a. Pantau eliminasi urin meliputi: frekuensi, konsistensi, bau, volume, dan warna dengan tepat.b. Pantau spesimen urine pancar tengah untuk urinalisis.c. Ajarkan pasien dan keluarga tentang tanda dan gejala inferksi saluran kemih.d. Sarankan pasien untuk minum sebanyak 3000 cc per hari.e. Rujuk pada ahli urologi bila penyebab akut ditemukan.

4. Resiko penularan berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang sifat menular dari penyakitTujuan keperawatan : klien menjadi tahu tentang sifat penularan dari gonoreKH: dapat meminimalkan terjadinya penularan penyakit pada orang lainIntervensi keperawatan :a. Berikan pendidikan kesehatan kepada klien dengan menjelaskan tentang :b. Bahaya penyakit menularc. Pentingnya memetuhi pengobatan yang diberikand. Jelaskan cara penularan PMS dan perlunya untuk setia pada pasangane. Hindari hubungan seksual sebelum sembuh dan memakai kondom jika tidak dapat menghindarinya.

5. Harga diri rendah berhubungan dengan penyakitTujuan keperawatan : klien tidak merasa harga dirinya rendah dengan penyakit yang dialaminya

KH: Setelah dilakukan tindakan keperawatan, klien akan Mengekspresikan pandangan positif untuk masa depan dan memulai kembali tingkatan fungsi sebelumnya Mengindentifikasi aspek-aspek positif diri Menganalisis perilaku sendiri dan konsekuensinya Mengidentifikasi cara-cara menggunakan kontrol koping.Intervensi keperawatan :a. Bantu individu dalam mengidentifikasi dan mengekspresikan perasaanb. Dorong klien untuk membayangkan masa depan dan hasil positif dari kehidupanc. Perkuat kemampuan dan karakter positif (misal: hobi, keterampilan, penampilan, pekerjaan)d. Bantu klien menerima perasaan positif dan negatife. Bantu dalam mengidentifikasi tanggung jawab sendiri dan kontrol situasi

C. Kriteria Evaluasi1. Klien mampu mengenali faktor penyebab2. Klien melaporkan nyeri berkurang atau hilang3. TTV dalam rentang normala. Tekanan darah : 110/70-120/80 mmHga. Denyut nadi : 70-80 x/menitb. Pernafasan : 20 24 x/menitc. Suhu : 36 37 oc4. Urin akan menjadi kontinens5. Eliminasi urin tidak akan terganggu: bau, jumlah, warna urin dalam rentang yang diharapkan dan pengeluaran urin tanpa disertai nyeri6. dapat meminimalkan terjadinya penularan penyakit pada orang lain7. Mengekspresikan pandangan positif untuk masa depan dan memulai kembali tingkatan fungsi sebelumnya8. Mengindentifikasi aspek-aspek positif diri9. Menganalisis perilaku sendiri dan konsekuensinya10. Mengidentifikasi cara-cara menggunakan kontrol kopingDiposkan oleh Idham Khalid di 03.16