asuhan keperawatan dermatitis3
TRANSCRIPT
-
7/27/2019 ASUHAN KEPERAWATAN DERMATITIS3
1/11
ASUHAN KEPERAWATAN DERMATITIS
BAB I
PENDAHULUAN
A. A. LATAR BELAKANG
Kata dermatitis berarti adanya inflamasi pada kulit. Ekzema merupakan bentuk khususdari dermatitis. Beberapa ahli menggunakan kata ekzema untuk menjelaskan inflamasi yangdicetuskan dari dalam pada kulit. Prevalensi dari semua bentuk ekzema adalah 4,66%, termasuk
dermatitis atopik 0,69%, eczema numular 0,17%, dan dermatitis seboroik 2,32% yang
menyerang 2% hingga 5% dari penduduk.Eksim atau Dermatitis adalah istilah kedokteran untuk kelainan kulit yang mana kulit
tampak meradang dan iritasi. Keradangan ini bisa terjadi dimana saja namun yang paling sering
terkena adalah tangan dan kaki. Jenis eksim yang paling sering dijumpai adalah eksim atopik
atau dermatitis atopik. Gejala eksim akan mulai muncul pada masa anak anak terutama saatmereka berumur diatas 2 tahun. Pada beberapa kasus, eksim akan menghilang dengan
bertambahnya usia, namun tidak sedikit pula yang akan menderita seumur hidupnya. Dengan
pengobatan yang tepat, penyakit ini dapat dikendalikan dengan baik sehingga mengurangi angkakekambuhan.
Dimanapun lokasi timbulnya eksim, gejala utama yang dirasakan pasien adalah gatal.
Terkadang rasa gatal sudah muncul sebelum ada tanda kemerahan pada kulit. Gejala kemerahanbiasanya akan muncul pada wajah, lutut, tangan dan kaki, namun tidak menutup kemungkinan
kemerahan muncul di daerah lain.
Daerah yang terkena akan terasa sangat kering, menebal atau keropeng. Pada orang kulit
putih, daerah ini pada mulanya akan berwarna merah muda lalu berubah menjadi cokelat.Sementara itu pada orang dengan kulit lebih gelap, eksim akan mempengaruhi pigmen kulit
sehingga daerah eksim akan tampak lebih terang atau lebih gelap.
B. B. RUMUSAN MASALAH1. Apa itu penyakit Dermatitis, klasifikasi, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinik, pemeriksaan
penunjang dan diagnostik, penatalaksanaan medis dan keperawatan, serta komplikasi Dermatitis?
2. Bagaimana Asuhan Keperawatan pada klien Dermatitis Kontak?
C. TUJUAN PEMBELAJARAN1. Mahasiswa mampu memahami definisi, klasifikasi, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinik,
pemeriksaan penunjang dan diagnostik, penatalaksanaan medis dan keperawatan, serta
komplikasi Dermatitis.
2. Mahasiswa mampu melakukan asuhan keperawatan kepada klien Dermatitis kontak.
BAB IIPEMBAHASAN
1. DefinisiDermatitis adalah peradangan kulit ( epidermis dan dermis ) sebagai respon terhadap
pengaruh faktor eksogen atau pengaruh faktor endogen, menimbulkan kelainan klinis berupa
efloresensi polimorfik ( eritema, edema, papul, vesikel, skuama) dan keluhan gatal ( Djuanda,Adhi, 2007 ).
http://loyalsains.blogspot.com/2012/04/asuhan-keperawatan-dermatitis.htmlhttp://loyalsains.blogspot.com/2012/04/asuhan-keperawatan-dermatitis.htmlhttp://loyalsains.blogspot.com/2012/04/asuhan-keperawatan-dermatitis.html -
7/27/2019 ASUHAN KEPERAWATAN DERMATITIS3
2/11
Dermatitis adalah peradangan pada kulit ( imflamasi pada kulit ) yang disertai dengan
pengelupasan kulit ari dan pembentukkan sisik ( Brunner dan Suddart 2000 ). Jadi dermatitis
adalah peradangan kulit yang ditandai oleh rasa gatal.
2. Klasifikasi
a) 1. Dermatitis kontak
Dermatitis kontak adalah respon peradangan kulit akut atau kronik terhadap paparan bahan iritaneksternal yang mengenai kulit.Dermatitis kontaki terbagi 2 yaitu :
Dermatitis kontak iritan (mekanisme non imunologik)
Dermatitis kontak alergik (mekanisme imunologik spesifik)Perbedaan Dermatitis kontak iritan dan kontak alergik
No. Dermatitis kontak iritan Dermatitis kontak alergik
1. Penyebab Iritan primer Alergen kontakS.sensitizer
2. Permulaan Pada kontak pertama Pada kontak ulang
3. Penderita Semua orang Hanya orang yang alergik
4. Lesi Batas lebih jelasEritema sangat jelas
Batas tidak begitu jelasEritema kurang jelas
5. Uji Tempel Sesudah ditempel 24 jam,bila iritan di angkat reaksi
akan segera
Bila sesudah 24 jam bahan allergen diangkat, reaksi menetap atau meluas
berhenti.
2. Dermatitis atopik
Dermatitis atopik adalah keadaan peradangan kulit kronis dan residif, disertai gatal dan
umumnya sering terjadi selama masa bayi dan anak-anak, sering berhubungan denganpeningkatan kadar IgE dalam serum dan riwayat atopi pada keluarga atau penderita. Kelainan
kulit berupa papul gatal, yang kemudian mengalami ekskoriasi dan likenifikasi, tempatnya
dilipatan atau fleksural.c) 3. Dermatitis numularis
Merupakan dermatitis yang bersifat kronik residif dengan lesi berukuran sebesar uang logam dan
umumnya berlokasi pada sisi ekstensor ekstremitas.d) 4. Dermatitis seboroik
Merupakan golongan kelainan kulit yang didasari oleh factor konstitusi, hormon, kebiasaan
buruk dan bila dijumpai pada muka dan aksila akan sulit dibedakan. Pada muka terdapat di
sekitar leher, alis mata dan di belakang telinga.
3. Etiologi
Penyebab dermatitis belum diketahui secara pasti. Sebagian besar merupakan respon kulit
terhadap agen-agen misal nya zat kimia, bakteri dan fungi selain itu alergi makanan juga bisamenyebabkan dermatitis. Respon tersebut dapat berhubungan dengan alergi. ( Arief
Mansjoer.1998.Kapita selekta )
Penyebab Dermatitis secara umum dapat dibedakan menjadi 2 yaitu
-
7/27/2019 ASUHAN KEPERAWATAN DERMATITIS3
3/11
1. Luar ( eksogen ) misalnya bahan kimia ( deterjen, oli, semen, asam, basa ), fisik (sinar matahari, suhu ), mikroorganisme ( mikroorganisme, jamur).
2. Dalam ( endogen ) misalnya dermatitis atopik.
Patofisiologi
5. Manifestasi klinis
Pada umumnya manifestasi klinis dermatitis adanya tanda-tanda radang akut terutama
pruritus ( gatal ), kenaikan suhu tubuh, kemerahan, edema misalnya pada muka ( terutama
palpebra dan bibir ), gangguan fungsi kulit dan genitalia eksterna.a) Stadium akut : kelainan kulit berupa eritema, edema, vesikel atau bula, erosi dan eksudasi
sehingga tampak basah.b) Stadium subakut : eritema, dan edema berkurang, eksudat mengering menjadi kusta.
c) Stadium kronis : lesi tampak kering, skuama, hiperpigmentasi, papul dan likenefikasi.Stadium tersebut tidak selalu berurutan, bisa saja sejak awal suatu dermatitis sejak awal memberi
gambaran klinis berupa kelainan kulit stadium kronis.
6. Pemeriksaan penunjang dan diagnostik
1. Pemeriksaan penunjang :
a) Percobaan asetikolin ( suntikan dalam intracutan, solusio asetilkolin 1/5000).
b) Percobaan histamin hostat disuntikkan pada lesi
2. Laboratoriuma) Darah : Hb, leukosit, hitung jenis, trombosit, elektrolit, protein total, albumin, globulin
b) Urin : pemerikasaan histopatologi
7. Penatalaksanaan medis dan keperawatan
Penatalaksanaan medis dan keperawatan dermatitis melalui terapi yaitu :
http://1.bp.blogspot.com/-9Mi7Jq2aV3c/T5bmNISyDdI/AAAAAAAAAEs/2d-DZm_LGrk/s1600/pathway+dermatitis+kontak.jpg -
7/27/2019 ASUHAN KEPERAWATAN DERMATITIS3
4/11
a) Terapi sitemik Pada dermatitis ringan diberi antihistamin atau kombinasi antihistamin,
antiserotonin, antigraditinin, aritSRSA dan pada kasus berat dipertimbangkan pemberian
kortikosteroid.b) Terapi topical Dermatitis akut diberi kompres bila sub akut cukup diberi bedak kocok bila
kronik diberi saleb.
c) Diet
Tinggi kalori dan tinggi protein ( TKTP ) Contoh : daging, susu, ikan, kacang-kacangan, jeruk, pisang, dan lain-lain
Manajemem keperawatan pada pasien Dermatitis seboroik
a. Sarankan pada pasien untuk menghindari iritasai dari luar, factor pemicu yang menyebabkanmuncul lagi dermatitis seboroik ulangan, dan menyarankan untuk tidak sering menggaruk area
yang gatal.
b. Diskusikan pada pasien untuk menghindari udara ke kulit dan selalu menjaga kebersihan
pelipatan pada kulit dan usahakan supaya tetap kering.c. Instruksikan untuk menggunakan shampoo dan menghindari kebiasaan yang burukd. Beritahu pasien bahwa dermatitis seboroik adalah masalah yang sangat kronik dan tidak tertutup
kemungkinan untuk muncul lagi.
e. Ajarkan pada pasien menempelkan cara-cara untuk mengghindari dermatitis.
8. Komplikasi
a. Infeksi saluran nafas atas
b. Bronkitisc. Infeksi kulit
B. Asuha keperawatan pada klien dermatitis kontak
a. Pengkajian Identitas Klien
Nama :
MR :
Masuk ke RS :Tanggal Lahir :Umur :
Jenis kelamin :Agama :Alamat :
b.Pengkajian Riwayat KesehatanRiwayat kesehatan dahuluRiwayat kesehatan keluarga
- Riwayat kesehatan sekarang
c. Pemerikasaan Penunjang1. Pemeriksaan penunjang :
a. Percobaan asetikolin ( suntikan dalam intracutan, solusio asetilkolin 1/5000).
b. Percobaan histamin hostat disuntikkan pada lesi
2. Laboratoriuma. Darah : Hb, leukosit, hitung jenis, trombosit, elektrolit, protein total, albumin, globulinb. Urin : pemerikasaan histopatologi
Pengkajian 11 Funggsional Gordon
-
7/27/2019 ASUHAN KEPERAWATAN DERMATITIS3
5/11
1. Pola Persepsi Kesehatan- Adanya riwayat infeksi sebelumya.
- Pengobatan sebelumnya tidak berhasil.- Riwayat mengonsumsi obat-obatan tertentu, mis., vitamin; jamu.- Adakah konsultasi rutin ke Dokter.
- Hygiene personal yang kurang.
- Lingkungan yang kurang sehat, tinggal berdesak-desakan.
2. Pola Nutrisi Metabolik- Pola makan sehari-hari: jumlah makanan, waktu makan, berapa kali sehari makan.
- Kebiasaan mengonsumsi makanan tertentu: berminyak, pedas.- Jenis makanan yang disukai.- Nafsu makan menurun.
- Muntah-muntah.
- Penurunan berat badan.- Turgor kulit buruk, kering, bersisik, pecah-pecah, benjolan.- Perubahan warna kulit, terdapat bercak-bercak, gatal-gatal, rasa terbakar atau perih.
3.
Pola Eliminasi
- Sering berkeringat.- tanyakan pola berkemih dan bowel.
4. Pola Aktivitas dan Latihan
- Pemenuhan sehari-hari terganggu.- Kelemahan umum, malaise.- Toleransi terhadap aktivitas rendah.
- Mudah berkeringat saat melakukan aktivitas ringan- Perubahan pola napas saat melakukan aktivitas.
5. Pola Tidur dan Istirahat
- Kesulitan tidur pada malam hari karena stres.
- Mimpi buruk.
6. Pola Persepsi Kognitif- Perubahan dalam konsentrasi dan daya ingat.
- Pengetahuan akan penyakitnya.
7. Pola Persepsi dan Konsep Diri- Perasaan tidak percaya diri atau minder.
- Perasaan terisolasi.
8. Pola Hubungan dengan Sesama- Hidup sendiri atau berkeluarga
- Frekuensi interaksi berkurang
- Perubahan kapasitas fisik untuk melaksanakan peran
9. Pola Reproduksi Seksualitas- Gangguan pemenuhan kebutuhan biologis dengan pasangan.
- Penggunaan obat KB mempengaruhi hormon.
10. Pola Mekanisme Koping dan Toleransi Terhadap Stress- Emosi tidak stabil- Ansietas, takut akan penyakitnya
- Disorientasi, gelisah
11. Pola Sistem Kepercayaan
-
7/27/2019 ASUHAN KEPERAWATAN DERMATITIS3
6/11
- Perubahan dalam diri klien dalam melakukan ibadah- Agama yang dianut
2. Diagnosa Keperawatan1. Kerusakan integritas kulit yang berhubungan dengan perubahan fungsi barier kulit
Sasaran : pemeliharaan integritas kulit
Hasil yang diharapkan :
Mempertahankan integritas kulit
Tidak ada laserasi
Tidak ada tandatanda cedera termal
Tidak ada infeksi
Memberikan obat topical yang diprogramkan
Menggunakan obat yang diresepkan sesuai jadwal.
INTERVENSI RASIONAL
Mandiri:
1. pantau keadaan kulit pasien2. Jaga dengan cermat terhadap resiko terjadinyacedera termal akibat penggunaan kompres hangatdengan suhu yang terlalu tinggi dan akibat cidera
panas yang tidak terasa ( bantalan pemanasan,
radiator )
HE:1. Anjurkan pasien untuk menggunakankosmetik dan preparat tabir surya.
kolaborasi1. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberianobat anti histamine dan salep kulit
Mengetahui kondisi kulit untukdilakukan pilihan intervensi yang tepat
Penderita dermatosis dapatmengalami penurunan sensitivitas
terhadap panas.
Banyak masalah kosmetika padahakekatnya semua kelainan malignitas
kulit dapat dikaitkan dengan kerusakankulit kronik.
Penggunaan anti histamine dapatmengurangi respon gatal serta
mempercepat proses pemulihan
2. Nyeri dan yang berhubungan dengan lesi kulit
Sasaran : peredaan ketidaknyamanan
Hasil yang diharapkan :
Mencapai peredaan gangguan rasa
Mengutarakan dengan katakata bahwa gatal telah reda
Memperlihatkan tidak adanya gejala ekskoriasi kulit karena garukan
Mematuhi terapi yang diprogramkan
Pertahankan keadekuatan hidrasi dan lubrikasi kulit.
Menunjukkan kulit utuh ; kulit menunjukkan, kemajuan dalam penampilan yang sehat.
INTERVENSI RASIONAL
Mandiri:1. Periksa daerah yangterlibat
Pemahaman tentang luas dan karakteristik kulitmeliputi bantuan dalam menyusun rencana intervensi.
-
7/27/2019 ASUHAN KEPERAWATAN DERMATITIS3
7/11
Upaya untuk menemukan
penyebab gangguan rasa nyaman
Mencatat hasilhasil observasisecara rinci dengan memakai
terminology deskriptif
Mengantisipasi reaksi alergi yangmungkin terjadi ; mendapatkanriwayat pemakaian obat.
5. Kendalikan factorfactoriritan
Pertahankan kelembaban kira
kira 60 % ; gunakan alat pelembab.Pertahankan lingkungan dingin
8. Gunakan sabun ringan (Dove ) atau sabun yang dibuatuntuk kulit sensitive ( Neutrogena,
Avveno ).
9. Lepaskan kelebihan pakaianatau peralatan di tempat tidur.
Cuci linen tempat tidur dan pakaian
dengan sabun ringanHentikan pemajanan berulang
terhadap detergen, pembersih, dan
pelarut.
Gunakan tindakan perawatan kulit
untuk mempertahankan integritaskulit dan meningkatkan
kenyamanan pasien.lakukan kompres penyejuk dengan
air suamsuam kuku ataukompres
dingin guna meredakan rasa gatal.14. Atasi kekeringan ( serosis )sebagaimana dipreskripsikan.
Kolaborasi:
1. Oleskan lotion dan krimkulit segera setelah mandiGunakan terapi topical seperti yang
dipreskripsikan.
3. Anjurkan pasien untukmenghindari pemakaian salep ayaulotion yang dibeli tanpa resep
dokter.
4. Jaga agar kuku selalu
Membantu mengidentifikasi tindakan yang tepatuntuk memberikan kenyamanan.
Deskripsi yang akurat tentang erupsi kulitdiperlukan untuk diagnosisi dan pengobatan. Banyakkondisi kulit tampak serupa tetapi mempunyai etiologi
yang berbeda. Respons inflamasi kutan mungkin mati padapasien lansia.
Ruam menyeluruh terutama dengan aeitan yangmendadak dapat mennjukkan reaksi alergi terhadap obat.
Rasa gatal diperburuk oleh panas, kimia, dan fisik.
Dengan kelembaban yang rendah, kulit akan kehilangan
air.
Kesejukan mengurangi gatal Upaya ini mencakup tidak adanya larutan detegen,zat pewarna atau bahan pengeras.
Meningkatkan lingkungan yang sejuk Sabun yang keras dapat menimbulkan iritasi kulit. Setiap substansi yang mneghilangkan air, lipid atauprotein dari epidermis akan mengubah fungsi barier kulit.
Kulit merupakan barier yang penting yang harusdipertahankan keutuhannya agar dapat berfungsi dengan
benar.
Penghisapan air yang bertahap dari kasa kompresakan menyejukkan kulit dan meredakan pruritus. Kulit yang kering dapat menimbulkan daerah
dermatitis dengan kemerahan, gatal, deskuamasi dan padabentuk yang lebih berat, pembengkakan, pembentukan
lepuh, keretakan dan eksudat.
Hidrasi yang efektif pada stratum korneummencegah gangguan lapisan barier pada kulit.
Tindakan ini membantu meredakan gejala Masalah pasien dapat disebabkan oleh iritasi atausensitisasi karena pengobatan sendiri.
Pemotongan kuku akan mengurangi kerusakankulit karena garukan.
-
7/27/2019 ASUHAN KEPERAWATAN DERMATITIS3
8/11
terpangkas.
3. perubahan pola tidur yang berhubungan dengan pruritus
Sasaran : Pencapaian tidur yang nyenyak.
Hasil yang diharapkan :
Mencapai tidur yang nyenyak
Melaporkan peredaan rasa gatal
Mempertahankan kondisi lingkungan yang tepat
Menghindari konsumsi kafein pada sore gari dan menjelang tidur pada malam hari.
Mengenali tindakan untuk mneingkatkan tidur.
Mengalami pola tidur / istirahat yang memuaskan.
INTERVENSI RASIONAL
Mandiri :1. Bantu pasien melakukan gerakbadan secara teratur
jaga kamar tidur agar tetap memilikiventilasi dan kelembaban yang baik.
Kolaborasi:
1. Cegah dan obati kulit yangkering
HE:1. Anjurkan kepada klien menjagakulit selalu lembab
Anjurkan klien Menghindari minuman
yang mengandung kafein menjelang tidur
di malam hari.3. Anjurkan klien Mengerjakan halhal yang ritual dan rutin menjelang
tidur.
Gerak badan memberikan efek yangmenguntungkan untuk tidur jika dilaksanakan pada
sore hari.
Udara yang kering membuat kulit terasagatal. Lingkungan yang nyaman meningkatkan
relaksasi.
Pruritus noeturnal mengganggu tidur yangnormal.
Tindakan ini mencegah kehilangan air. Kulityang kering dan gatal biasanya tidak dapat
disembuhkan tetapi bisa dikendalikan.
Kafein memiliki efek puncak 24 jamsesudah dikonsumsi
Tindakan ini memudahkan peralihan darikeadaan terjaga menjadi keadaan tertidur.
4. Perubahan citra tubuh yang berhubungan dengan penampakan kulit yang tidak baik.
Sasaran : Pengembangan peningkatan penerimaan diri.
Hasil yang diharapkan :
Mengembangkan peningkatan kemauan untuk menerima keadaan diri.
Mengikuti dan turut berpatisipasi dalam tindakan perawatanmandiri.
Melaporkan perasaan dalam penegndalian situasi.
Menguatkan kembali dukungan positif dari diri sendiri.
Mengutarakan perhatian terhadap diri sendiri yang lebih sehat.
Tampak tidak begitu memperhatikan kondisi.menggunakan teknik menyembunyikankekurangan dan menekankan teknik untuk meningkatkan penampilan.
INTERVENSI RASIONAL
-
7/27/2019 ASUHAN KEPERAWATAN DERMATITIS3
9/11
Mandiri:
1. Kaji adanya gangguan pada citradiri pasien ( menghindari kontak mata,
ucapan yang merendahkan diri sendiri,
ekpresi keadaan muak terhadap kondisikulitnya ).
2. Identifikasi stadium psikososialtahap perkembangan.
Berikan kesempatan untuk pengungkapan.
Dengarkan ( dengan cara yang terbuka,
tidak menghakimi ) untukmengekspresikan berduka / ansietas
tentang perubahan citra tubuh.
4. Nilai rasa keprihatinan danketakutan pasien. Bantu pasien yangcemas dalam mengembangkan
kemampuan untuk menilai diri dan
mengenali serta mengatasi masalah.5. dorong sosialisasi dengan oranglain
Gangguan citra diri akan menyertai setiappenyakit atau keadaan yang tampak nyata bagi
pasien. Kesan sesorang terhadap dirinya sendiri
akan berpengaruh pada konsep diri.
Terhadap hubungan antara stadiumperkembangan, citra diri dan reaksi serta
pemahaman pasien terhadap kondisi kulitnya.
Pasien membutuhkan pengalaman yangharus didengarkan dan dipahami.
Tindakan ini memberikan kesempatan padapetugas kesehatan untuk menetralkan kecemasan
yang tidak perlu terjadi dan memulihkan realitassituasi. Ketakutan merupakan unsure yang merusakadaptasi pasien.
Meningkatkan penerimaan diri dansosialisasi.
5. Kurang pengetahuan tentang perawatan kulit dan caracara menangani kelainan kulit.
Sasaran : Pemahaman terhadap perawatan kulit
Hasil yang diharapkan :
Memiliki pemahaman terhadap perawatan diri
Mengikuti terapi seperti yang diprogramkan dan dapat mengungkapkan rasional tindakan yang
dilakukan.
Menjalankan mandi, pencucian, dan balutan basah sesuai yang diprogramkan.
Gunakan obat topical dengan tepat
Memahami pentingnya nutrisi unutk kesehatan kulit.
INTERVENSI RASIONAL
Mandiri :Tentukan apakah pasien mnegetahui (
memahami dan salah mengerti ) tentang
kondisi dirinya.2. Jaga agar pasien mendapatkaninformasi yang benar ; memperbaiki
kesalahan konsepsi / informasi3. Peragakan penerapan terapi yang
Memberikan data dasar untukmengembangkan rencana penyuluhan.
Pasien harus memiliki perasaan bahwa adasesuatu yang dapat mereka perbuat. Kebanyakanpasien merasakan manfaatnya.
Memungkinkan pasien memperolehkesempatan untuk menunjukkan cara yang tepatunutk melakukan terapi.
-
7/27/2019 ASUHAN KEPERAWATAN DERMATITIS3
10/11
diprogramkan ( kompres basah ; obattopical )
4. Berikan nasihat kepada pasienuntuk menjaga agar kulit tetap lembabdan fleksibel dengan tindakan hidrasi
dan pengolesan krim serta lotion kulit5. Dorong pasien untukmendapatkan status nutrisi yang sehat.
Stratum korneum memerlukan air agarfleksibilitas kulit tetap terjaga. Pengolesan krim atau
lotion untuk melembabkan kulit akan memcegah agar
kulit tidak menjadi kering, kasar, retak, dan bersisik.
Penampakan kulit mencerminkan kesehatanumum seseorang. Perubahan pada kulit dapatmenandakan status nutrisi yang abnormal.
6. Resiko infeksi berhubungan dengan lesi, bercakbercak merah pada kulit
Sasaran : tidak adanya komplikasi
Hasil yang diharapkan :
Tetap bebas dari infeksi
Mengungkapakn tindakan perawatan kulit yang mneingktakan kebersihan dan mencegah
kerusakan.
Mengidentifikasi tanda dan gejala infeksi untuk dilaporkan
Mengidentifikasi efek merugikan dari obat yang harus dilaporkan ke petugas perawatankesehatan
Berpartisipasi dalam tindakan perawatan kulit ( mis : penggantian balutan, mandi )
INTERVENSI RASIONAL
1. Miliki indeksi kecurigaanyang tinggi terhadap suatu infeksi
pada pasien yang system
kekebalannya teganggu.2. Berikan petunjuk yagn jelasdan rinci kepada pasien mengenai
program terapiLaksanakan pemakaian kompres
basah seperti yang diprogramkan
untuk mengurangi intensitas inflamasi
1. Setiap keadaan yang mneggangu status imunakan memperbesar resiko terjadinya infeksi kulit.
Pendidikan pasien yang efektif bergantung padaketrampilanketrampilan interpersonal professional
kesehatan dan pada pemberian instruksi yang jelas yang
diperkuat dengan instruksi tertulis.
3. Kompres basah akan menghasilkan pendinginanlewat pengisatan yang menimbulkan vasokontriksipembuluh drah kulit dan dengan demikian mengurangi
eritema serta produksi serum.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dermatitis adalah peradangan kulit ( epidermis dan dermis ) sebagai respon terhadappengaruh faktor eksogen atau pengaruh faktor endogen, menimbulkan kelainan klinis berupa
efloresensi polimorfik ( eritema, edema, papul, vesikel, skuama) dan keluhan gatal. KlasifikasiDermatitis adalah dermatitis kontak, dermatitis atopik, dermatitis numularis dan demertitis
soboik. Penyebab dermatitis belum diketahui secara pasti. Sebagian besar merupakan respon
kulit terhadap agen-agen misal nya zat kimia, bakteri dan fungi selain itu alergi makanan juga
bisa menyebabkan dermatitis. Manifestasi klinis dermatitis adanya tanda-tanda radang akutterutama pruritus ( gatal ), kenaikan suhu tubuh, kemerahan, edema misalnya pada muka (
-
7/27/2019 ASUHAN KEPERAWATAN DERMATITIS3
11/11
terutama palpebra dan bibir ), gangguan fungsi kulit dan genitalia eksterna. Pemeriksaan
penunjang dan lab dibutuhkan untuk menegakkan diagnosa medis maupun keperawatan,
komlikasi yang mungkin muncul pada penatalaksaan medis dan keperawatan adalah infeksi.
Asuhan keperawatan yang dapat dilakukan mencakup beberapa diagnosa yaitu Kerusakan
integritas kulit yang berhubungan dengan perubahan fungsi barier kulit, nyeri dan gatal yang
berhubungan dengan lesi kulit, perubahan pola tidur yang berhubungan dengan pruritus,perubahan citra tubuh yang berhubungan dengan penampakan kulit yang tidak baik, kurang
pengetahuan tentang perawatan kulit dan cara cara menangani kelainan kulit, resiko infeksi
berhubungan dengan lesi, bercakbercak merah pada kulit.
DAFTAR PUSTAKA
Brunner and Suddarths. 2008. Textbook of Medical-Surgical Nursing. Penerbit : LWW,Philadelphia.
Carpenito, Lynda Juall. 2000. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 8. Penerbit : EGC,Jakarta.
Doenges, Marilynn E, et all. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan. Edisi 3. Penerbit: EGC,JakartaDjuanda, Adhi. 2005i Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, Penerbit : Balai Penerbit FK UI, Jakarta.
Mansoer, Arif, dkk. 2000. Kapita Selekta Kedokteran jilid 2. Edisi 3. Penerbit : MediaAesculapius FK UI, Jakarta.