asuhan keperawatan dengan prioritas masalah gangguan

62
Asuhan Keperawatan dengan Prioritas Masalah Gangguan Kebutuhan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh di RSUP.H Adam Malik Medan Karya Tulis Ilmiah (KTI) Disusun dalam Rangka Menyelesaikan Program Studi DIII Keperawatan Oleh Naomi F.A Munthe 142500088 PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2017 Universitas Sumatera Utara

Upload: others

Post on 02-Oct-2021

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Asuhan Keperawatan dengan Prioritas Masalah Gangguan

Asuhan Keperawatan dengan Prioritas Masalah Gangguan Kebutuhan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan

Tubuh di RSUP.H Adam Malik Medan

Karya Tulis Ilmiah (KTI) Disusun dalam Rangka Menyelesaikan

Program Studi DIII Keperawatan

Oleh Naomi F.A Munthe

142500088

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2017

Universitas Sumatera Utara

Page 2: Asuhan Keperawatan dengan Prioritas Masalah Gangguan

Universitas Sumatera Utara

Page 3: Asuhan Keperawatan dengan Prioritas Masalah Gangguan

Universitas Sumatera Utara

Page 4: Asuhan Keperawatan dengan Prioritas Masalah Gangguan

Universitas Sumatera Utara

Page 5: Asuhan Keperawatan dengan Prioritas Masalah Gangguan

Universitas Sumatera Utara

Page 6: Asuhan Keperawatan dengan Prioritas Masalah Gangguan

Universitas Sumatera Utara

Page 7: Asuhan Keperawatan dengan Prioritas Masalah Gangguan

Universitas Sumatera Utara

Page 8: Asuhan Keperawatan dengan Prioritas Masalah Gangguan

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Nutrisi merupakan proses pemasukan dan pengolahan zat makanan oleh

tubuh yang bertujuan menghasilkan energi dan digunakan dalam aktivitas

tubuh. Nutrisi adalah zat zat gizi atau zat-zat lain yang berhubungan dengan

kesehatan dan penyakit, termasuk keseluruhan proses dalam tubuh manusia

untuk menerima makanan atau bahan-bahan dari lingkungan hidupnya dan

menggunakan bahan-bahan dari lingkungan hidupnya dan menggunakan

bahan-bahan tersebut untukaktivitas penting dalam tubuh serta mengeluarkan

sisanya. Nutrisi juga dapat dikatakan sebagai ilmu tentang makanan, zat-zat

gizi dan zat-zat gizi lain yang terkandung, aksi, reaksi dan keseimbangan yang

berhubungan dengan kesehatan dan penyakit (Tarwoto &Wartonah, 2010).

Sumber nutrisi dalam tubuh berasal dari dalam tubuh berasal dari dalam

tubuh sendiri seperti glikogen yang terdapat dalam otot dan hati ataupun

protein dan lemak dalam jaringan dan sumber lain yang berasal dari luar tubuh

seperti yang sehari-hari dimakan oleh manusia. Faktor yang mempengaruhi

kebutuhan nutrisi, yaitu pengetahuan,prasangka, kebiasaan, kesukaan dan

ekonomi (Hidayat, 2006).

Abraham Masslow mengatakan bahwa setiap manusia memiliki kebutuhan

dasar yang harus dipenuhi untuk mencapai kebutuhan tertinggi. Kebutuhan

manusia dapat digolongkan menjadi lima tingkat kebutuhan yaitu: kebutuhan

keamanana dan kebutuhan fisiologis (oksigen, makanan, air, tidur) dan suhu

tubuh relatif konstan. Salah satu kebutuhan dasar yang harus diperhatikan

dalam asuhan pada klien adalah kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan diri

pada Ny.R dengan penyakit Kanker lambung.

Kanker lambung menempati peringkat kedua dari jenis kanker yang paling

umum terjadi di dunia. Di banyak negara berkembang, angka kejadian kanker

lambung telah menurun secara drastis selama setengan abad yang lalu. Di

Amerika Serikat, keganasan kanker lambung menjadikan penyakit itu

menduduki peringkat ke-14 yang paling sering terjadi di negeri itu.

Universitas Sumatera Utara

Page 9: Asuhan Keperawatan dengan Prioritas Masalah Gangguan

Kanker lambung merupakan jenis kanker tersering penyebab mortalitas

setelah kanker paru, jumlah angka mortalitasnya 866.000 setiap tahun (WHO,

2007). Di Amerika Serikat, kanker lambung telah menunjukkan penurunan

insiden secara bermkana kira kira 60%, namun masih merupakan penyebab

kematian karena kanker ke-8 dengan insiden 10 per 100000. Kanker lambung

lebih umum pada pria daripada wanita, rasio mempunyai rentang dari 3:2 sampai

2:1. Kasus ini ditemukan lebih umum pada usia antara 50-70 tahun.

Prognosis kanker lambung ditentukan oleh stadium pertumbuhannya. Kanker

lambung yang tergolong dini mempunyai harapan sembuh jauh lebih besar

daripada kanker lambung lanjut, dengan ketahanan hidup 5 tahun setelah

pembedahan pada kanker lambung dini mencapai 90-95%, sedangkan untuk

kelompok kanker lambung lanjut hanya 5-15% .

Namun prognosis kanker lambung pada umumnya buruk karena klien telah

mengalami metastase pada waktu di diagnosis. Hal ini disebabkan gejala baru

timbul setelah proses kanker mencapai tahap lanjut, sedangkan kanker lambung

dini pada umumnya justru tidak menimbulkan keluhan. Deteksi dini kanker

lambung hendaknya dilakukan pemeriksaan secara berkala pada usi di atas 40

tahun.

Berdasarkan masalah-masalah tersebut, saya tertarik untuk mengangkat kasus

untuk Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Askep pada Ny.R dengan Prioritas

Masalah Gangguan Kebutuhan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh dengan

Penyakit Kanker Lambung di RSUP H. Adam Malik Medan”.

Penulis melakukan pengkajian pada Ny.R DI RSUP H. Adam Malik

Medan pada ruangan RA2 selama 3 hari, dimulai dari tanggal 2 Mei 2017.

Pembahasan dilakukan dengan menggunakan proses keperawatan mulai dari

pengkajian, analisa data, rumusan masalah, perencanaan dan evaluasi.

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum

Tujuan penulisan Karya Tulis Ilmiah ini adalah untuk memberikan

Asuhan Keperawatan yang komprehensif bagi pasien kanker lambung

dengan masalah gangguan kebutuhan nutrisi.

Universitas Sumatera Utara

Page 10: Asuhan Keperawatan dengan Prioritas Masalah Gangguan

1.2.2 Tujuan Khusus

a.Melakukan pengkajian pada pasien kanker lambung dengan

masalah gangguan kebutuhan nutrisi.

b.Menentukan diagnosa keperawatan pada pasien kanker lambung

dengan masalah gangguan nutrisi

c.Merencanakan intervensi, implementasi dan evaluasi pada pasien

kanker lambung dengan masalah gangguan nutrisi.

1.3 Manfaat

a. Manfaat penulisan Karya Tulis Ilmiah (KTI) bagi peneliti adalah

untuk menambah wawasan bagi peneliti dalam merlakukan asuhan

keperawatan padsa pasien kanker lambung dengan masalah

gangguan kebutuhan nutrisi.

b.Manfaat penulisan Karya Tulis Ilmiah bagi praktik keperawatan

adalah menambah wawasan dan meningkatkan kompetensi

perawat untuk meningkatkan pelayanan keperawatan khususnya

pada pasien kanker lambung dengan masalah gangguan nutrisi.

c.Manfaat bagi pasien adalah pasien dapat menerima asuhan

keperawatan yangkomprehensif selama penulisan Karya Ilmiah ini

berlangsung.

Universitas Sumatera Utara

Page 11: Asuhan Keperawatan dengan Prioritas Masalah Gangguan

BAB II

PENGELOLAAN KASUS

2.1 KONSEP DASAR PENYAKIT

2.1.1 Pengertian Kanker Lambung

Kanker lambung merupakan neoplasma maligna yang ditemukan

dilambung. Kanker lambung sering dimulai pada sisi dimana lapisan

lambung meradang (Khaidir Muhaj,2009) . 99% kanker lambung adalah

adenokarsinoma dan kanker lambung lainnya adalah leiomiosarkoma

(kanker otot polos dan limfoma. Kanker lambung lebih sering terjadi pada

usia lanjut. Kurang dari 25% terjadi pada orang dibawah usia 50%. Kanker

lambung merupakan neoplasma maligna yang ditemukan dilambung,

biasanya adenokarsinoma, meskipun mungkin merupakan limfoma

malignansi. Diketahui bahwa kanker lambung 2 kali lebih umum terjadi

pada pria daripada wanita dan lebih sering terjadi pada klien yang

pengalami anemia permisos(Suratun &Lusianah, 2016)

2.1.2 Klasifikasi Kanker Lambung

Ada beberapa jenis kanker lambung. Pertama, Adenokarsioma

lambung. Dalam hal ini, lebih dari 95% kanker lambung yang terdiagnosis

adalah Adenokarsioma. Kanker ini bermula dalam sel-sel kelenjar pada

baris lambung. Sel-sel kelenjar normalnya menghasilkan mucus dan getah

lambung. Kedua, karsinoma sel skuamosa. Kanker ini bermula pada sel

seperti kulit yang bercampur dengan sel-sel kelenjar untuk membuat baris

lambung. Kanker seperti ini ditangani dalam cara yang sama seperti

adenikarsinoma.

Ketiga, limfoma lambung, sarkoma stromal gastrointestinal (GIST)

dan tumor neurpendokrin. Limfoma adalah jenis kanker lain, namun ia

sangat jarang terjadi. Sarkoma adalah nama untuk sebuah kanker yang

menyerang jaringan pendukung atau pelindung tubuh. Kanker yang

bermula pada otot lambung disebut sarkoma stromal gastrointestinal dan

jenis ini sangat jarang terjadi. Sedang tumor neuroendokrin adalah kanker

Universitas Sumatera Utara

Page 12: Asuhan Keperawatan dengan Prioritas Masalah Gangguan

yang tumbuh didlama jaringan penghasil hormon, biasanya dalam sistem

pencernaan (Suratun &Lusianah, 2016)

2.1.3 Etiologi dan Faktor Resiko Kanker Lambung

Penyebab kanker lambung masih belum dapat diketahui secara

pasti. Namun secara umum, kanker kanker terjadi ketika sel-sel pada

bagian tertentudi lambung berkembang secara tidak terkendali. Akibat

pertumbuhan berlebihan tersebut, sel-sel yang tadinya memiliki sifat

normal untuk membantu tubuh berfungsi denga baik, justru menjadi

terakumulasi menjadi tumor. Jika dibiarkan tanpa pengobatan, tumor dapat

menjalar ke bagian tubuh lain melalui sistem limfatik. Menurut Rama

(2012), ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko seseorang terkena

kanker lambung yaitu:

a.Infeksi baketri pylori

Bakteri ini merupakan penyebab penyakit lambung seperti gangguan

pencernaan, tukak lambung, dan radang pada lapisan lambung

b.Makanan

Peningkatan risiko kanker lambung umumnya dikaitkan dengan makanan-

makanan yang mengandung sejumlah besar makanan yang diasapkan,

ikan dan

daging bergaram, makanan tertentu yang tinggi zat tepung dasn rendah

serta sayuran yang dibuat menjadi acar. Disis lain, makanan yang

seluruhnya merupaka bagian dari biji-bijian, buah-buahan dan sayuran

segar yang mengandung vitamin A dan C bisa merendahkan risiko kanker

lambung.

c.Minuman Beralkohol

Kebiasaan minum-minuman beralkohol dapat meningkatkan risiko

kanker lambung, khususnya kanker yang terjadi pada lambung proksimal,

yakni bagian paling atas lambung yang palingdekat dengan esofagus.

d.Anemia

Universitas Sumatera Utara

Page 13: Asuhan Keperawatan dengan Prioritas Masalah Gangguan

Sel-sel tertentudalam garis lambung normalnya menghasilkan

sebuah substansi esensial bagi penyerapan vitaman B12 dari makanan.

Jika kecukupan substansi ini tidak ada, maka akan mengakibatkan

defisiensi vitamin B12 yang menyebabkan terjadinya masalah

dalammemproduksi sel darah merah yang cukup atau dikenal sebagai

anemia

e.Jenis Kelamin

Kanker lambung akan terjadi dua kali lebih besar pada pria

dibandingkan pada wanita.

F.Usia

Ada sebuah peningkatan kanker lambung yang tajam setelah

seseorang berusia 50 tahu. Banyak orang terdiagnosis kanker lambung

berada pada kisaran usia 60 sampai 70 tahun.

g.Faktor Genetis

Orang yang mempunyai hubungan darah yang dekat dengan

penderita kanker lambung kemungkinan besar akan terkena kanker

lambung. Ini terbukti dengan adanya penelitian yang menyatakan bahwa

10% kasus kanker lambung terjadi karena faktor genetis.

h.Obesitas atau kegemukan

Obesitas juga meningkatkan risiko kanker kardia lambung

2.1.4Patofisiologi

Pada stadium awal, karsinoma gaster sering tanpa gejala karena

lambung masih dapat berfungsi normal. Gejala biasanya timbul setelah

massa tumor cukup membesar sehingga bisa menimbulkan gangguan

anoreksia, dan gangguan penyerapan nutrisi di usus sehingga berpengaruh

pada penurunan berat badan yang akhirnya menyebabkan kelemahan dan

gangguan nutrisi. Bila kerja usus dalam menyerap nutrisi makanan

terganggu maka akan berpengaruh pada zat besi yang akan mengalami

penurunan yang akhirnya menimbulkan anemia dan hal inilah yang

menyebabkan gangguan pada perfusi jaringan penurunan pemenuhan

kebutuhan oksigen di otak sehingga efek pusing sering terjadi. Pada

Universitas Sumatera Utara

Page 14: Asuhan Keperawatan dengan Prioritas Masalah Gangguan

stadium lanjut bila sudah metastase ke hepar bisa mengakibatkan

hepatomegali. Tumor yang sudah membesar akan menghimpit atau

menekan saraf sekitar gaster sehingga impuls saraf akan terganggu, hal ini

lah yang menyebabkan nyeri tekan epigastrik(Sjamsuhidajat & Wim de

Jong, 1997).

Adanya nyeri perut, hepatomegali, asites, teraba massa pada

rektum, dan kelenjar limfe supraklavikuler kiri (Limfonodi Virchow) yang

membesar menunjukkan penyakit yang lanjut dan sudah menyebar. Bila

terdapat ikterus obstruktiva harus dicurigai adanya penyebaran di porta

hepatik.

Kasus stadium awal yang masih dapat dibedah untk tujuan kuratif

memberikan angka ketahanan hidup 5 tahun sampai 50 %. Bila telah ada

metastasis ke kelenjar limfe angka tersebut menurun menjadi 10 %.

Kemoterapi diberikan untuk kasus yang tidak dapat direseksi atau

dioperasi tidak radikal. Kombinai sitostatik memberikan perbaikan 30-

40% untuk 2-4 bulan.

Pembedahan dilakukan dengan maksud kuratif dan paliatif. Untuk

tujuan kuratif dilakukan operasi radikal yaitu gastrektomi (subtotal atau

total) dengan mengangkat kelejar limf regional dan organ lain yang

terkena. Sedangkan untuk tujuan paliatif hanya dilakukan pengangkatan

tumor yang perforasi atau berdarah. (Sjamsuhidajat & Wim de Jong,

1997).

2.1.5 Penanganan

a.Pembedahan

Kanker terdiagnosis sebelum ia menyebar dan saat kanker belum

menyebar pasien akan menjalani pembedahan. Pada kanker stadium I,

kanker dihilangkan dengan cara pembedahan yakni, melalui gastrektomi

total atau parsial, serta penghilangan omentum (jaringan lemak di perut

dan kelenjar getah bening didekatnya(Rama, 2012).

b. Kemoterapi

Universitas Sumatera Utara

Page 15: Asuhan Keperawatan dengan Prioritas Masalah Gangguan

Kemoterapi saat ini telah telah digunakan sebagai terapi tambahan

untuk reseksi penuh tumor, untuk kanker lambung tingkat lanjut dan pada

kombinasi dengan terapi radiasi. Obat yang digunakan untuk kemoterapi

antaralain: 5-Fluorourasil, doksurubisin, mitomisin-C, etoposid, sisplatin,

leukovorin (Suratun & Lusianah, 2016).

c..Radioterapi

Terapi radiasi telah digunakan secara tunggal dengan sejumlah

respon, tetapi lebih menguntungkan bila dikombinasi dengan kemoterapi.

Dosis yang dapat ditoleransi adalah 45-50 Gy yang diberikan dalam fraksi

1,8Gy perhari. Terapi rasiasi intraoperasi telah bermanfaat dalam kontrol

penyakit, dengan angka bertahan hidup lima tahun (Suratun & Lusianah,

2016).

d. Endoskopi

Polip lambung jinak diangkat dengan menggunakan endoskopi

e. Pengobatan

Bila carsinoma telah menyebar ke luar dari lambung,

tujuanpengobatanadalah untuk mengurangi gejala dan memperpanjang

harapan.

2.2 Konsep Dasar Nutrisi

2.2.1 Definisi Nutrisi

Nutrisi merupakan proses pemasukan dan pengolahan zat

makanan oleh tubuh yang bertujuan menghasilkan energi dan

digunakan dalam aktivitas tubuh. (Alimul, 2006).

Menurut Barbara Kozier et al. (2011) , nutrisi merupakan jumlah

semua interaksi antara suatu organisme dan makanan yang

dikonsumsinya. Dengan kata lain, nutrisi adalah sesuatu yang

dimakan seseorang dan bagaimana tubuh menggunakannya.

Universitas Sumatera Utara

Page 16: Asuhan Keperawatan dengan Prioritas Masalah Gangguan

2.2.2 Sistem Tubuh yang Berperan Dalam Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi

Sistem tubuh yang berperan dalam pemenuhan kebutuhan

nutrisi adalah sistem pencernaan yang terdiri atas saluran

pencernaan yang dimulai dari mulut sampai usus halus (Jhon

Welis,2013).

Menurut Welis (2006) organ tubuh yang berperan dalam

pemenuhan nutrisi adalah:

a.Mulut

Mulut merupakan bagian awal dari saluran pencernaan dan

terdiri dari dua bagian luar yang sempit atau vestibula, yaitu ruang

antara gusi, gigi, bibir, pipi dan bagian dalam yaitu rongga mulut.

b. Faring dan Esofagus

Faring merupakan bagian saluran pencernaan yang terletak

dibelakang hidung, mulut dan laring. Faring langsung berhubungan

dengan esofagus. Esofagus merupakan bagiak yang berfungsi

menghantarkan makanan dari faring menuju lambung.

c.Lambung

Lambung merupakan bagian dari sistem pencernaan.

Lambung adalah sebuah organ berrongga yang ada didalam perut

bagian atas, dibawah tulang rusuk. Dinding lambung mempunyai

lima lapisan. Dalam proses pencernaan, makanan bergerak dari

mulut dari esofagus untuk kemudian menjangkau lambung.

Didalam lambung, makanan menjadi cair. Cairan tersebut

selanjutnya bergerak masuk ke usus kecil untuk dicerna lebih

lanjut.

d.Usus halus

Usus halus merupakan tabung berlipat-lipat dengan

panjangh kurang lebih 2.5 meter dalam keadaan hidup.

Kemudianakan bertambah panjang kurang lebih menjadi 6 meter

pada orang meninggal akibat adanya relaksasi otot yang telah

Universitas Sumatera Utara

Page 17: Asuhan Keperawatan dengan Prioritas Masalah Gangguan

kehilangan tonusnya. Usus halus berfungsi mencerna dan

mengabsorbsi chime dari lambung. Zat-zat makanan yang telah

halus yaitu pada duodenum dan disini terjadi absorbsi besi, kalsium

dengan bantuan vitami D, vitamin A, D, E dan K dengan bantuan

empedu dan asam folat.

e.Usus besar

Usus besar atau disebut juga sebagai kolo merupakan

sambungan dari usus halus yang memiliki panjang kurang lebih 1,5

meter. Kolon terbagi atas asenden, transversum, desende, sigmoid

dan berakhir di rektum yang panjangnya kira-kira 10 cm dari usus

besar, dimulai dari kolon sigmoideus dan berakhir pdaa saluran

anal.

2.2.3 Prinsip Prinsip Nutrisi

Tubuh membutuhgkan nutrisi untuk kelangsungan fungsi-

fungsi tubuh. Zat gizi berfungsi sebagai penghasil energi bagi

fungsi organ, untuk pergerakan serta kerja fisik. Sebagian zat gizi

berperan dalam pembentukan dan perbaikan jaringan tubuh serta

berperan sebagai pelindung dan pengatur. Elemen nutrisi terdiri

dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan air. (Tarwoto

& Wartonah, 2010).

a.Karbohidrat

MenurutBarbara Kozier et al. (2011)., karbohidrat tersusun

atas unsur karbon (C), Hidrogen (H), dan terdiri dari dua jenis

dasar karbohidrat sederhana (gula dan karbohidrat kompleks

(tepung dan serat). Berdasarkan susunan kimianya karbohidrat

digolongkan menjadi tiga jenis yaitu monosakarida, disakarida, dan

polisakarida.Monosakarida merupakan jenis karbohidrat yang

paling sederhana dan merupakan molekul yang paling kecil. Jenis

dari monosakarida adalah glukosa dektrosa yang banyak terdapat

pada buah-buahan dan sayuran, fruktosa banyak terdapat pada

Universitas Sumatera Utara

Page 18: Asuhan Keperawatan dengan Prioritas Masalah Gangguan

buah, sayuran, dan madu. Jenis disakarida adalah sukrosa, maltosa,

dan laktosa. Sukrosa dan maltosa banyak pada makanan nabati,

sedangkan laktosa yaitu merupakan jenis gula dalam air susu, baik

susu ibu maupun susu hewan. Polisakarida merupakan gabungan

dari beberapa molekul monosakarida. Jenis polisakarida adalah zat

pati, glikogen, dan selulosa.

b.Protein

Protein berfungsi sebagai pertumbuhan, mempertahankan

dan mengganti jaringan tubuh. Bentuk sederhana dari protein

adalah asam amino. Asam amino disimpan dalam jaringan dalam

bentuk hormon dan enzim. Protein berfungsi sebagai sumber

energi disamping karbohidrat dan lemak, mempertahankan

kesehatan dan vitalitas tubuh, pembentukan enzim, antibodi, dan

pembentukan susu saat proses laktasi.

Sumber protein terdiri dari protein hewani yaitu protein yang

berasal dari hewan seperti susu, daging, telur, hati, udang, ikan,

kerang, dan ayam, serta protein nabati yaitu protein yang berasal

dari tumbuhan seperti jagung, kedelai, kacang hijau, dan

sebagainya. (Alimul, 2006).

Kebutuhan Protein per Hari

Umur Berat Badan (kg) Tinggi Badan (cm) Protein (gr)

0-6 bulan 5,5 60 12

7-12 bulan 8,5 71 14

1-3 tahun 12 89 23

4-6 tahun 18 108 32

7-9 tahun 23,5 120 36

PRIA

10-12 tahun 30 135 45

13-15 tahun 40 152 57

Universitas Sumatera Utara

Page 19: Asuhan Keperawatan dengan Prioritas Masalah Gangguan

16-19 tahun 53 160 62

20-59 tahun 56 162 50

>60 tahun 56 162 50

WANITA

10-12 tahun 32 139 49

13-15 tahun 42 153 47

16-19 tahun 46 154 47

20-59 tahun 50 154 44

>60 tahun 50 154 44

c.Lemak

Lemak adalah sumber energi paling besar. Berdasarkan

ikatan kimianya lemak debedakan menjadi: 1. Lemak murni yaitu

lemak yang terdiri atas asam lemak dan gliserol. 2. Zat-zat yang

mengandung lemak misalnya fosfolipid yaitu ikatan lemak dengan

garam fosfor, glikolipid yaitu ikatan lemak dengan glikogen.

(Tarwoto & Wartonah, 2006).

d. Vitamin

Pencernaan vitamin melibatkan penguraiannya menjadi

molekul-molekul yang lebih kecil sehingga dapat diserap dengan

efektif. Beberapa penyerapan vitamin dilakukan dengan dilakukan

dengan disfusi sederhana tetapi sistem transportasi aktif sangat

penting untuk memastikan pemasukan yang cukup. (Alimul, 2012).

Jenis Vitamin, Sumber dan Fungsinya

Jenis Vitamin Sumber Fungsi

Vitamin A Lemak hewani,

mentega, keju, kuning

telur, susu lengkap,

minyak ikan, sayuran

hijau, buah yang

kuning dan sayuran

Membantu pertumbuhan

sel tubuh dan penglihatan,

menyehatkan rambut dan

kulit, integritas membran

epitel dan mencegah

xerophtalmia.

Universitas Sumatera Utara

Page 20: Asuhan Keperawatan dengan Prioritas Masalah Gangguan

Vitamin B1

(thiamin) larut

dalam air

Ikan daging ayam

tampa lemak, kacang-

kacangan dan susu

Metabolisme karbohidrat,

membantu kelancaran

sistempersarafan dan

mencegah beri-beri atau

penyakit yang ditandai

neuritis.

Vitamin B2

(ripoflavin)

Larut dalam air

Telur, sayuran hijau,

danging tanpa lemak,

susu dan biji-bijian

Membantu pembentukan

enzim, pertumbuhan dan

membantu adaptasi

cahaya dalam mata.

Vitamin B3

(niacian)

Daging tanpa lemak,

hati, ikan, kacang-

kacangan, biji-bijian

dan telur

Metabolisme karbohidrat

lemak, protein dan

komponen enzim serta

mencegah menurunnya

nafsu makan.

Vitamin B6

(pyridoksin)

Biji-bijian, sayuran,

daging dan pisang

Membantu kesehatan gusi

dan gigi, pembentukan sel

darah merah serta

metabolisme karbohidrat,

lemak dan protein.

Vitamin B12

(cyancobalami

n)

Hati, susu, daging

tanpa lemak, ikan dan

kerang laut

Metabolisme protein,

membantu pembentukan

sel darah merah,

kesehatan jaringan dan

mencegah anemia.

Vitamin C

(ascorbutacid)

Jeruk, tomat, kubis,

sayuran hijau dan

kentang

Menjaga kesehatan tulang,

gigi dan gusi, membantu

pembentukan dinding

pembuluh darah dan

pembuluh kapiler,

kesembuhan jaringan dan

tulang, serta memudahkan

Universitas Sumatera Utara

Page 21: Asuhan Keperawatan dengan Prioritas Masalah Gangguan

penyerapan zat besi dan

asal folat.

Vitamin D Minyak ikan, susu,

kuning telur, mentega,

hati, kerang, atau

terbentuk di kulit

akibat pemanasan

sinar matahari

Membantu penyerapan

kalsium dan fosfor serta

mencegah rakhitis.

Vitamin E

(alpa

tocopherol)

Sayuran hijau Membantu pembentukan

sel darah merah dan

melindungi asam amino

utama.

e. Mineral

Mineral adalah ion organik essensial untuk tubuh karena

peranannya sebagai katalis dalam reaksi biokimia. Ada dua jenis

mineral berdasarkan kebutuhgannya dalm tubuh yaitu: 1.

Makromineral: jumlah kebutuhan mineral tubuh lebih dari

100mg/hari 2. Mikromineral: jumlah kebutuhan tubuh mineral

kurang dari 100mg/hari. (Tarwoto & Wartonah, 2010).

f. Air

Air merupakan zat makanan paling mendasar yang

dibutuhkan oleh tubuh manusia. Pada orang dewasa, asupan air

berkisar antara 1200-1500cc per hari namun dianjurkan sebanyak

1900 cc sebagai batas optimum. Selain itu, air yangh masuk ke

tubuh melalui makanan lain berkisar antara 500-900cc per hari.

(Alimul, 2006)

Rentang Kebutuhan Cairan Sehari-hari

Usia Kebutuhan cairan (ml/kg/hari)

3 hari 80-100

Universitas Sumatera Utara

Page 22: Asuhan Keperawatan dengan Prioritas Masalah Gangguan

10 hari 125-150

3 bulan 140-160

6 bulan 130-155

9 bulan 125-145

1 tahun 120-135

2 tahun 115-125

4 tahun 100-110

6 tahun 100-110

10 tahun 90-100

14 tahun 50-60

18 tahun 40-50

2.2.4 Faktor Yang Mempengaruhi kebutuhan Nutrisi

Menurut Hidayat (2006) ada beberapa faktor yang mempengaruh

kebutuhan nutrisi, yaitu:

a. Pengetahuan

Pengetahuan yang kurang tentang manfaat makanan bergizi

dapat mempengaruhi pola konsumsu makanan. Hal tersebut dapat

disebabkan oleh kurangnya informasi sehingga dapat terjadi

kesalahan dalam memahami kebutuhan nutrisi.

b. Prasangka

Prasangka buruk terhadap beberapa jenis bahan makanan

bergizi tinggi dapat mempengaruhi status gizi seseorang. Misalnya,

dibeberapa daerah, tempe yang merupakan sumber protein yang

paling murah, tidak dijadikan bahan makanan yang layak untuk

untuk dimakan karena masyarakat menganggap bahwa makanan

tersebut dapat merendahkan derajat mereka.

c. Kebiasaan

Adanya kebiasaan yang merugikan atau pantangan

terhadap makanan tertentu juga mempengaruhi status nutrisi.

Universitas Sumatera Utara

Page 23: Asuhan Keperawatan dengan Prioritas Masalah Gangguan

Misalnya, dibeberapa daerah terdapat larangan makana pisang

dan pepaya bagi para gadis remaja. Padahal, makanan tersebut

sumber vitamin yang sangat baik. Adapula larangan makan

ikan bagi anak-anak karena ikan dianggap dapat

mengakibatkan cacingan, padahal ikan merupakan sumber

protein yang sangat baik untuk anak-anak.

d. Kesukaan

Kesukaan yang berlebih terhadap suatu jenis makanan

dapat mengakibatkan kurangnya variasi makanan, sehingga

tubuh tidak memperoleh zat-zat yang dibutuhkan secara cukup.

Misalnya mengkonsumsi makanan cepat saji (junkfood), bakso,

dan lain-lain. Makanan-makanan ini tentu saja dapat

berdampak buruk bagi kesehatan mereka jika dikonsumsi

terlalu sering dan berlebihan karena tidak memiliki asupan gizi

yang baik.

e. Ekonomi

Status ekonomi dapat mempengaruhi perubahan status

nutrisi karena penyediaan makanan bergizi membutuhkan

pendanaan yang tidak sedikit. Oleh karena itu, masyarakat

dengan kondisi perekonomian yang tinggi biasanya mampu

mencukupi kebutuhan gizi keluarganya dibandingkan

masyarakat dengan kondisi perekonomian rendah.

2.2.5 Karakteristik Status Nutrisi

Karaktristik status nutrisi ditentukan dengan adanya Body Mass

Index (BMI) dan Ideal Body Image Weight (IBW). (Kozier et al.

2010).

a. Body Mass Index (BMI)

Body Mass Index atau indeks masa tubuh merupakan ukuran

dari gambaran berat badan seseorang dengan tinggi badan.

BMI dihubungkan dengan total lemak dalam tubuh dan sebagai

Universitas Sumatera Utara

Page 24: Asuhan Keperawatan dengan Prioritas Masalah Gangguan

panduan untuk mengkaji kelebihan berat badan (over weight)

dan obesitas.

Indeks Masa Tubuh = BB (kg)TB x TB (m)

Tabel : batas ambang indeks masa tubuh (IMT) di Indonesia

Kategori IMT

Kurus Kekurangan berat badan tingkat berat

<17

Kekurangan berat badan tingkat

sedang

17,0 - 18,5

Normal 18,5 – 25,0

Gemuk Kelebihan berat badan tingkat ringan >25,0 -

27,0

Kelebihan berat badan tinggakat berat >27,0

b. Ideal Body Weight (IBW)

Ideal body weight atau berat badan ideal merupakan

perhitungan berat badan optimal dalam fungsi tubuh yang

sehat. Berat badan ideal adalah jumlah tinggi badan dalam

sentimeter dikurangi dengan 100 dan dikurangi 10% dari

jumlah itu. Berat badan ideal (kg) = [Tinggi badan (cm) – 100]

– [10% (Tinggi badan – 100)]

2.2.6 Masalah Kebutuhan Nutrisi

Secara umum, gangguan kebutuhan nutrisi terdiri atas

kekurangan dan kelebihan nutrisi, obesitas, malnutrisi, diabetes

militus, hipertensi, jantung koroner, kanker dan anoreksia.

a. Kekurangan Nutrisi

Kekurangan nutrisi merupakan keadaan yang dialami seseorang

dalam keadaan tidak berpuasa (normal) atau resiko penurunan

berat badan .

Universitas Sumatera Utara

Page 25: Asuhan Keperawatan dengan Prioritas Masalah Gangguan

Tanda Klinis klien yang kekurangan nutrisi adalah, berat

badan 10-20% dibawah normal, tinggi badan dibawah ideal,

lingkaran kulit trisep lengan tengah kurang dari 60% ukuran

standar, adanya kelemahan dan nyeri tekan pada otot, adanya

penurunan albumin serum dan adanya penurunan transferin.

Adapun kemungkinan penyebabnya adalah meningkatnya

kebutuhan kalori dan kesulitan dalam mencerna kalori akibat

penyakit infeksi atau kanker, disfagia karena adanya kelainan

persarafan dan penurunan absorpsi nutrisi akibat penyakit croh atau

intoleransi laktosa.

b. Kelebihan Nutrisi

Kelebihan nutrisi merupakan suatu keadaan yang dialami

seseorang yang mempunyai resiko peningkatan berat bdan akibat

asupan kebutuhan metabolisme secara berlebihan.

Tanda Klinis klien yang kelebihan nutrisi adalah berat badan lebih

dari 10% berat ideal, obesitas (lebih dari 20% berat ideal),lipatan

kulit trisep lebiih dari 15 mm pada pria dan 25 mm pada

wanita,adanya jumlah asupan yang berlebihan dan aktivitas

menurun atau monoton.

Adapun kemungkinan penyebab kelebihan nutrisi adalah

perubahan pola makan dan penurunan fungsi pencernaan dan

penciuman.

c. Obesitas

Obesitas merupakan masalah peningkatan berat bdan yang

mencapai lebih dari 20% berat badan normal. Status nutrisinya

adalah melebihin kebutuhan metabolisme karena kelebihan asupan

kalori dan penurunan dalam penggunan kalori.

d. Hipertensi

Hipertensi merupakan gangguan nutrisi yang ditandai dengan

adanya gangguan metabolisme karbohidrat akibat kurang insulin

atau penggunaan karbohidrat secara berlebihan.

Universitas Sumatera Utara

Page 26: Asuhan Keperawatan dengan Prioritas Masalah Gangguan

2.3 Gangguan Kebutuhan Nutrisi

2.3.1 Pengkajian

Pengkajian keperawatan adalah suatu komponen dari proses

keperawatan yaitu suatu usaha yang dilakukan oleh perawat dalam

menggali permasalahan dari pasien meliputi pengumpulan data

tentang status kesehatan pasien secara sistematis, menyeluruh,

akurat, singkat dan berkesinambungan (Muttaqin, 2009).

Pengkajian yang dilakukan oleh penulis sesuai dengan format

pengkajian keperawatan medikal bedah. Pengkajian dilakukan

secara komprehensif pada Ny.R dengan diagnosa medis Kanker

lambung pada tanggal 2 Mei 2017 dengan metode autoanamnesa

dan alloanamnesa.

Pengkajian keperawatan terhadap masalah kebutuhan nutrisi

dapat meliputi pengkajian khusus masalah nutrisi dan pengkajian

fisik secara umum yang berhubungan dengan kebutuhan nutrisi.(

Hidayat, 2010).

a. Riwayat makanan

Riwayat makanan meliputi informasi atau keterangan

tentang pola makanan, tipe makanan yangg dihindari atau

diabaikan, makanan yang lebih disukai, yang dapat digunakan

untuk membantu merencanakan jenis makanan untuk sekarang,

dan rencana makanan untuk masa selanjutnya.

b.Kemampuan makan

Beberapa hal yang perlu dikaji dalam hal kemampuan

makan, antara lain kemampuan mengunyah, menelan, dan

makan sendiri tanpa bantuan orang lain.

c.Pengetahuan tentang nutrisi

Aspek lain yang sangat penting dalam pengkajian nutrisi

adalah penentuan tingkat pengetahuan pasien mengenai

kebutuhan nutrisi. Aspek tersebut adalah nafsu makan, jumlah

asupan tingkat aktivitas, pengonsumsian obat.

Universitas Sumatera Utara

Page 27: Asuhan Keperawatan dengan Prioritas Masalah Gangguan

Penampilan fisik juga adalah aspek yang penting

dalam pengkajian nutrisi. Penampilan fisik dapat dilihat

dari hasil pemeriksaan fisik terhadap aspek-aspek berikut:

rambut yang sehat berciri mengkilat, kuat, tidak kering, dan

tidak mengalami kebotakan bukan karena faktor usia;

daerah diatas kedua pipi dan bawah kedua mata tidak

berwarna gelap; mata cerah dan tidak ada rasa sakit atau

penonjolan pembuluh darah; daerah bibir tidak kering,

pecah-pecah, ataupun mengalami pembengkakan; lidah

berwarna merah gelap, tidak berwarna merah terang, dan

tidak ada luka pada permukaannya; gusi tidak bengkak,

tidak mudah berdarah, dan gusi yang mengelilingi gigi

harus rapat serta erat tidak tertarik kebawah sampai

dibawah permukaan gigi; gigi tidak berlubang dan ttidak

berwarna; kulit tubuh halus, tidak bersisik, tidak timbul

bercak kemerahan, atau tidak terjadi pendarahan yang

berlebihan; kuku jari kuat dan berwarna merah muda.

Kemudian ada pengukuran Antropometrik

Pengukuran ini meliputi pengukuran tinggi badan, berat

badan dan lingkaran lengan. Tinggi badan anak dapat

digambarkan pada suatu kurva/gravik sehingga dapat

terlihat pola perkembangannya.(Hidayat, 2010).

2.3.2 Rumusan Masalah

Diagnosa keperawatan adalah keputusan klinis tentang

respon individu, keluarga, komunitas, terhadap masalah

kesehatan yang aktual dan potensial, atau proses kehidupan

(Potter, 2005). Perumusan yang umum pada penderita

kanker lambung adalah gangguan nutrisi, gangguan

aktivitas, gangguan pola tidur, nyeri akut, gangguan

perawatan diri dan resiko cedera (Harrison, 1999).

Menentukan prioritas masalah bergantung pada urgensi dari

Universitas Sumatera Utara

Page 28: Asuhan Keperawatan dengan Prioritas Masalah Gangguan

masalah, sifat dari pengobatan yang diberikan dan interaksi

diantara diagnosis keperawatan .

2.3.2 Masalah-masalah nutrisi:

Menurut Kozier et al. (2010) ada 3 masalah nutrisi, yaitu:

a.Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang Dari Kebutuhan

Tubuh

b.Ketidakseimbang Nutrisi: Lebih Dari Kebutuhan Tubuh

c. Risiko Ketidakseimbangan Nutrisi: Lebih Dari

Kebutuhan Tubuh

2.3.4 Perencanaan (NIC, NOC 2013)

a.Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang Dari Kebutuhan

Tubuh

Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah asupan

nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.

(Nic, Noc 2013).

Menurut Bulecheck et al.(2013) ada beberapa

batasan karateristik yang didapat melalui data subjektif

yaitu kram abdomen, nyeri abdomen, menghindari

makanan, berat badan 20% atau lebih dibawah berat badan.

Batasan karateristik dari dari data objektif adalah adanya

kerapuan kapiler, mengalami diare, kehilangan rambut

berlebihan, bising usus hiperaktif, kurang makan, kekurang

informasi, kurang minat pada makanan, penurunan berat

badandengan asupan makanan adekuat, kesalahan konsepsi,

kesalahan informasi, terlihat mukosa pucat,

ketidakmampuan memakan makanan, tonus otot menurun,

mengeluh gangguan sensari rasa, merasa cepat kenyang

setelah makan, sariawan rongga mulut, kelemahan otot

pengunyah dan kelemahan otot untuk menelan.

Universitas Sumatera Utara

Page 29: Asuhan Keperawatan dengan Prioritas Masalah Gangguan

Faktor –faktor yang mempengaruhi nutrisi kurang

dari kebutuhan tubuh adalah faktor biologis, faktor

ekonomi, ketidakmampuan untuk mengabsorbsi nutrien,

ketidakmampuan menelan makanan dan faktor psikologis.

Menurut Moorhead et al.(2013), tujuan dilakukan

asuhan keperawatan pada klien adalah untuk mencapai

tujuan seperti Nutritional status berhubungan dengan food

and fluid intake, nutrient intake berhubungan dengan

nutrient intake dan weight kontrol.

Adapun kriteria hasil yang harus dicapai setelah

dilakukannya tindakan keperawatan adalah adanya

peningkatan berat badan sesuai dengan tujuan, berat badan

ideal sesuai dengan tinggi badan, mampu, mengidentifikasi

kebutuhan nutrisi tidak ada tanda tanda malnutris,

menunjukkan peningkatan fungsi pengecapan dari menelan,

tidak terjadi penurunan berart badan yang berarti (NIC,

2013).

Menurut Moorhead et al.(2013),untuk mencapai

tujuan dan kriteria hasil tersebut akan dilakukan intervensi

atau tindakan keperawatan yang sesuai dengan

perencanaan. Intervensi yang akan dilakukan untuk

nutrition management adalah kaji adanya alergi makanan,

kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori

dan nutrisi yang dibutuhkan pasien, anjurkan pasien untuk

meningkatkan intake Fe, anjurkan pasien untuk

meningkatkan protein dan vitamin C, berikan substansi

gula, yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat

untuk mencegah konstipasi, berikan makanan yang terpilih

(sudah dikonsultasikan dengan ahli gizi) ,ajarkan pasien

bagaimana cara membuat makanan harian, monitor jumlah

nutrisi dan kandungan kalori, berikan informasi tentang

Universitas Sumatera Utara

Page 30: Asuhan Keperawatan dengan Prioritas Masalah Gangguan

kebutuhan nutrisi, kaji kemampuan pasien untuk

mrndapatkan nutrisi yang dibutuhkan.

Intervensi yang akan dilakukan untuk nutrition

monitoring adalahBB pasien dalam batas normal, monitor

adanya penurunan berat badan,Monitor tipe dan jumlah

aktivitas yang biasa dilakukan, monitor interaksi anak atau

orang tua selama makan, monitor lingkungan selama

makan, jadwalkan pengobatan dan tindakan tidak selama

jam makan, monitor kulit kering dan peubahan pigmentasi,

monitor tugor kulit, monitor kekeringan, rambut kusam,

mudah patah, monitor mual dan muntah, monitor kadar

albumin, total protein, HB dan kadar HT, monitor

pertumbuhan dan perkembangan, monitor pucat,

kemerahan, dan kekeringan jaringan konjungtiva,monitor

kalori dan intake nutrisi, catat adanya edema, hiperemik,

hipertonik, kapila lidah dan kavitas oral dan catat jika lidah

berwarna magenta, scarlet. (NIC, 2013)

b. Ketidakseimbang Nutrisi: Lebih Dari Kebutuhan Tubuh

Nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh adalah asupan

nutrisi yang melebihi kebutuhan metabolik (NIC, NOC

2103)

Menurut Bulecheck et al.(2013) ada beberapa

batasan karateristik yang didapat melalui data subjektif

yaitu, lapisan kulit trisep lebih dari 15 mm pada pria dan

25mm pada wanita, berat badan 20% diatas berat badan

normal dan kerangka ideal. Batasan karateristik dari data

objektif yaitu, konsentrasi asupan makanan dimalam hari,

pola makan disfungsional (mis: makan sambil melakukan

aktivitas), makan sebagai respon terhadap pengaruh

eksternal, seperti waktu siang atau situasi sosial, makan

sebagai respons terhadap pengaruh internal selain rasa lapar

Universitas Sumatera Utara

Page 31: Asuhan Keperawatan dengan Prioritas Masalah Gangguan

(misalnya: ansietas [marah, depresi, bosan, stres dan

kesepian) dan tingkat aktivitas kurang gerak.

Faktor-faktor yang mempengaruhi nutrisi lebih dari

kebutuhan tubuh adalah ssupan yang berlebihan terhadap

kebutuhan metabolik, ketergantungan pada bahan kimia,

penurunan kebutuhan metabolik, peningkatan selera makan,

obat-obatan yang merangsang selera makan, obesitas pada

salah satu keluarga, penggantian pemanis untuk adiksi.

Menurut Moorhead et al.(2013), tujuan dilakukan

asuhan keperawatan pada klien adalah untuk mencapai

tujuan seperti Nutritional Status berhubungan dengan food

and fluid intake, Weight Reduction Assistance dan Weight

Management.

Adapun kriteria hasil yang harus dicapai setelah

dilakukannya tindakan keperawatan adalah klien mengerti

faktor yang meningkatkan berat badan, m engidentifikasi

tingkah laku dibawah kontrol klien, memodifikasi diet

dalam waktu yang lama untuk mengontrol klien, Penurunan

berat badan 1-2 pounds/mgg dan menggunakan energi

untuk aktivitas sehari-hari (NIC, 2013).

Menurut Moorhead et al.(2013),untuk mencapai

tujuan dan kriteria hasil tersebut akan dilakukan intervensi

atau tindakan keperawatan yang sesuai dengan

perencanaan. Intervensi yang akan dilakukan untuk

Nutrition Management adalah kaji adanya alergi makanan,

anjurkan pasien untuk meningkatkan protein dan vitamin

dan vitamin, berikan substansi gula, yakinkan diet yang

dimakan mengandung tinggi serat untuk mencegah

kontipasi, berikan makanan yang terpilih ,ajarkan pasien

bagaimana membuat catatan makanan harian, berikan

Universitas Sumatera Utara

Page 32: Asuhan Keperawatan dengan Prioritas Masalah Gangguan

informasi tentang kebutuhan nutrisi, kaji kemampuan

pasien untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan.

Intervensi yang akan dilakukan untukWeight

Reduction Assistance adalah Failitasi keinginan pasien

untuk menurunkan BB, perkirakan bersama pasien

mengenal penurunan BB, tentukan tujuan penurunan berat

badan, beri pujian atau reward saat pasien berhasil

mencapai tujuannya dan ajarkan pemilihan makanan. (NIC,

2013).

Intervensi yang akan dilakukan untuk Weight

Management yaitu Diskusikan bersama pasien mengenai

hubungan antara intake makanan, latihan, peningkatan BB

dan penurunan BB kemudian diskusikan bersama pasien

mengenai kondisi medis yang dapat mempengaruhi

BB,diskusikan bersama pasien mengenai kebiasaan, gaya

hidup dan factor herediter yang dapat mempengaruhi BB,

diskusikan bersama pasien mengenai risiko yang

berhubungan dengan BB berlebihg dan penurunan BB,

dorong pasien untuk merubah dan perkirakan BB badan

ideal pasien (NIC, 2013).

c..Risiko Ketidakseimbangan Nutrisi: Lebih Dari Kebutuhan

Tubuh

Risiko ketidakseimbangan nutrisi: lebih dari

kebutuhan tubuh adalah beresiko untuk mengalami asupan

nutrisi yang melebihi kebutuhan metabolik (NIC, NOC

2013).

Menurut Bulecheck et al.(2013) ada beberapa

batasan karateristik yang didapat melalui data subjektif

yaitu, peningkatan selera makan, makan sebagai respon

terhadap pengaruh eksternal (misalnya :waktu siang atau

Universitas Sumatera Utara

Page 33: Asuhan Keperawatan dengan Prioritas Masalah Gangguan

situasi sosial) dan makan sebagai respons terhadap

pengaruh internal selain rasa lapar.Batasan karateristik dari

data objektif yaitu, obesitas pada salah satu keluarga,

konsentrasi asupan makanan dimalam hari dan disfungsi

pola makan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi Risiko

Ketidakseimbangan Nutrisi: Lebih Dari Kebutuhan Tubuh

adalah ketergantungan zat kimia, penurunan metabolik

norma adat dan budaya, kurang pengetahuan dasar tentang

nutrisi dan kurang latihan fisik.

Menurut Moorhead et al.(2013), tujuan dilakukan

asuhan keperawatan pada klien adalah untuk mencapai

tujuan sepertiNutritional Status berhubungan dengan Food

and Fluid intake, nutrition management dan weight

management.

Adapun kriteria hasil yang harus dicapai setelah

dilakukannya tindakan keperawatan adalah pasien akan

mengetahui adanya faktor risiko ,turut serta dalam program

latihan fisik yang teratur, mempertahankan berat badan

ideal dan mengonsumsi diet seimbang.

Menurut Moorhead et al.(2013),untuk mencapai

tujuan dan kriteria hasil tersebut akan dilakukan intervensi

atau tindakan keperawatan yang sesuai dengan

perencanaan. Intervensi yang akan dilakukan untuk

Monitor Nutrition adalah timbang berat badan pasien,

monitor perkembangan dan pertumbuhan, lakukan

pengukuran antropometrik pada komposisi tubuh,

identifikasi perubahan berat badan terakhir dan monitor tipe

dan banyaknya latihan yang biasa dilakukan.

Intervensi yang akan dilakukan untuk management

nutrisi adalah tentukan status gizi pasien dan kemampuan

untuk memenuhi kebutuhan nutrisi, tentukan apa yang

Universitas Sumatera Utara

Page 34: Asuhan Keperawatan dengan Prioritas Masalah Gangguan

menjadi preferensi makana bagi pasien, tentukan jumlah

kalori dan jenis nutrisi yang dibutuhkan untuk memenuhi

persyaratan gizi.

Intervensi untuk Weight Management adalah

diskusikan bersama pasien mengenai hubungan antara

intake makanan, latihan, peningkatan BB dan penurunan

BB, diskusikan bersama pasien mengenai kondisi medis

yang dapat mempengarugi BB, diskusikan bersama pasien

mengenai kebiasaan, gaya hidup dan factor herediter yang

dapat mempengaruhgi BB, diskusikan bersama pasien

mengenai risiko yang berhubungan dengan BB berlebihg

dan penurunan BB dan perkirakan BB badan ideal pasien.

2.4 Asuhan Keperawatan Kasus

PROGRAM DIII KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN USU

FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT

2.4.1 Pengkajian

a.Identitas Pasien

Nama : Roliat Sijabat

Jenis Kelamin : Perempuan

Umur : 57 tahun

Status Perkawinan :Menikah

Agama :Kristen

Universitas Sumatera Utara

Page 35: Asuhan Keperawatan dengan Prioritas Masalah Gangguan

Pendidikan : Tamat SMU

Pekerjaan : Ibu rumah tangga

Alamat :Dusun II Tambak Cekur, Serba Jadi

Tanggal masuk RS : 02Mei 2017

Tanggal Pengkajian : 02Mei 2017

Diagnosa Medis :Ca Lambung

b.Keluhan utama

Mual dan muntah semakin parah sejak 3 hari yang lalu.

c. Riwayat Kesehatan Sekarang

Provocative/ pallative

Apa penyebabnya:

Klien mengatakan sering muntah dan tidak selera makan

karena perut terasa penuh dikarenakan penyakit yang

dideritanya.

Hal-hal yang memperbaiki keadaan:

Hal-hal yang memperbaiki keadaan adalah makan sedikit-

sedikit dan memanaskan makanan yang akan dikonsumsi.

Mengonsumsi obat anti muntah yang diberikan dokter.

Quantity/Quality

Bagaimana dirasakan:

Klien tidak nafsu makan karena selalu timbul rasa ingin

muntah. Klien juga merasakan ketidaknyamanan pada bagian

perutnya.

Bagaimana dilihat: Klien terlihat lemah, muka pucat, mukosa

bibir kering dan tampak kurus

Universitas Sumatera Utara

Page 36: Asuhan Keperawatan dengan Prioritas Masalah Gangguan

Dimana lokasinya:

Abdomen, kuadran kiri atas

Apa menyebar:

-

d. Riwayat kesehatan masa lalu

Penyakit yang pernah dialami

Sebelumnya Ny.R mengeluh sakit maag dan sudah pernah berobat

Pengobatan atau tindakan yang dilakukan

Suami Ny.R mengatakan membawa Ny.R ke pelayanan kesehatan

terdekat, dan obat di dapatkan dari tempat tersebut.

Alergi

Ny.R tidak memilik alergi terhadap makanan atau obat obatan

Imunisasi

-

e. Riwayat kesehatan keluarga

Orang tua

Orang tua Ny.R tidak ada mengalami gangguan kesehatan serius

Saudara kandung

Saudara kandung dari Ny.R tidak ada mengalami ganggguan

kesehatanyang serius.

Penyakit keturunan yang ada

Keluarga dari Ny.R tidak ada mengalami penyakit keturanan.

f. Riwayat Psikososial

Universitas Sumatera Utara

Page 37: Asuhan Keperawatan dengan Prioritas Masalah Gangguan

Persepsi pasien tentang penyakitnya

Pasien mengatakan tahu tentang pentingnya kesehatan

Konsep Diri

Gambaran diri : Klien bersyukur dan dapat menerima kondisi

fisiknya

Ideal diri : Pasien memiliki kemauan untuk segera sembuh

Harga diri : Pasien merasa di perhatikan oleh suami dan

anaknya

Peran diri : Dalam keluarga pasien berperan sebagai orang tua

dan nenek

Keadaan emosi

Labil

Hubungan sosial

Orang yang berarti

Orang yang berarti bagi klien adalah suami, anak dan cucunya.

Hubungan dengan keluarga

Hubungan klien dengan keluarga baik

Hubungan dengan orang lain

Hubungan pasien dengan orang lain atau keluarganya baik.

Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain

Tidak ada hambatan dalam berhubungan dengan orang lain.

e.Spritual

Nilai dan keyakinan

Pasien menganut agama islam dan nilai-nilai yang terkandung di

dalamnya

Universitas Sumatera Utara

Page 38: Asuhan Keperawatan dengan Prioritas Masalah Gangguan

Kegiatan ibadah

Klien sudah lama tidak pergi beribadah karena sakit yang

dialaminya.

2.4.2 Pemeriksaan Fisik

Keadaan Umum

Kesadaran : Compos Mentis, klien tampak lemah

a.Tanda-tanda vital

Suhu tubuh : 370 C

Tekanan darah : 100/60mmHg

Nadi : 92kali / menit

Pernafasan : 22 kali / menit

TB : 158 Cm

BB : 45Kg

b.Pemeriksaan Head to toe

Pemeriksaan abdomen

Inspeksi : Ada pembengkakan di bagian abdomen pada kuadran kiri

atas, ditemukan adanya bayangan vena dan retraksi atau

penarikan pada dinding dada.

Perkusi : Saat diperkusi mulai dari kuadran kiri atas terdapat adanya

bunyi dullnes atau redup karena ada massa atau

pembengkakan

Palpasi :Saat dipalpasi terdapat nyeri

pada bagian kiri bawah (pasien tampak menahan sakit).

Auskultasi : Adanya gerakan peristaltik usus hiperaktif atau lebih dari

batas normal 5-30x/menit

Universitas Sumatera Utara

Page 39: Asuhan Keperawatan dengan Prioritas Masalah Gangguan

c.Pola Kebiasaan Sehari-hari

Pola makan

Nafsu atau selera makan

Selama di RS, nafsu makan Ny.R menurun. Klien kehilangan nafsu

makan karena ketika makan selalu merasa mual dan ingin muntah.

Berat badan klien mulai menurun. Diketahui dari pengkajian

berikut:

Tinggi Badan : 158cm

Berat badan :45kg

Berat Badan Ideal (kg = Tinggi badan cm – 100 –

10%(tinggi badan-100

=(158-100)-(10%58).

=(58-5,8).

=50,5Kg

Maka berat badan pasien kurang dari berat badan idealnya.

Tubuh = BB (kg)TB x TB (m)

=45kg/(158x158)

=45/(1.58x1.58)

=(45/2,4)

=18,0

IMT pasien berada pada kategori kurus dengan kekurangan berat

badan tingkat sedang.

Nyeri Ulu Hati

-

Pasien tidak memiliki riwayat alergi makanan

Mual dan muntah

Pasien merasa mual dan muntah saat makan.

Waktu pemberiaan makan

Universitas Sumatera Utara

Page 40: Asuhan Keperawatan dengan Prioritas Masalah Gangguan

Pagi, siang dan sore

Waktu pemberian cairan/minuman

Waktu pemberian minum di saat pasien merasa haus

Masalah makan dan minum (kesulitan menelan, mengunyah)

Tidak ada masalah atau kesulitan dalam menelan dan mengunyah

b. Pola eliminasi

BAB

Ny.R BAB 2-3 kali sehari, feses berwarna hitam. Ny.R

mengatakan tidak ada riwayat perdarahan, pernah mengalami diare

dan tidak pernah menggunakan laktasif.

BAK

Pola BAK tidak menentu, karakter urin tidak diketahui, tidak

pernah mengalami nyeri / rasa terbakar / kesuliatan BAK, tidak

pernah menggunakan diuretik.

2.4.3 Analisa Data

NO DATA PENYEBAB MASALAH

KEPERAWATAN

1 DS : Ny.R mengatakan

bahwa klien tidak nafsu

makan karena jika

makan terasa mual.

Ny. R mengatakan perut

terasa penuh

DO :Ny.R tampak lemah

Ny.R mual & muntah

Ny.R kehilangan nafsu

makan.

TD:110/60

RR: 22x/i

Sel kanker membesar

Penurunan fungsi

organ lambung

Organ lambung

mengalami

pembengkakan

sehingga perut terasa

penuh

Ketidakseimbangan

nutrisi: kurang dari

kebutuhan tubuh.

Universitas Sumatera Utara

Page 41: Asuhan Keperawatan dengan Prioritas Masalah Gangguan

HR: 92x/i

T: 37

BB terakhir: 45kg

BBI: 50,5k

Mudah kenyang

Kehilangan nafsu

makan

asupan nutrisi yang

masuk kurang dari

kebutuhan tubuh

Nutrisi kurang dari

kebutuhan tubuh

2.4.4 Rumusan Masalah

Masalah Keperawatan:

Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari kebutuhan tubuh

Diagnosa Keperawatan:

Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari dari kebtuhan tubuh b.d

mual muntah dan tidak nafsu makan

2.4.5 Perencanaan dan Rasional

NO Diagnosa

Keperawatan

Tujuan dan Kriteria

Hasil

Intervensi Rasional

1 Ketidakseim

bangan

nutrisi:

kurang dari

Setelah dilakukan

asuhan keperawatan

selama 3x24 jam

diharapkan

NIC

Manajemen Nutrisi:

1.Tentukan status gizi

pasien dan kemampuan

Manajemen nutrisi

1.Mengetahui status

gizi pasien dan

kemampuannya untuk

Universitas Sumatera Utara

Page 42: Asuhan Keperawatan dengan Prioritas Masalah Gangguan

kebutuhan

tubuh

berhubungan

dengan mual

muntah dan

tidak nafsu

makan.

Defenisi:

Asupan

nutrisi tidak

cukup untuk

memenuhi

kebutuhan

metabolik

pemenuhan

kebutuhan pasien

tercukupi dengan

kriteria hasil:

NOC

Manajemen Nutrisi

-Intake nutrisi

tercukupi

-Asupan makanan

dan cairan tercukupi

Monitor Nutrisi

-Asupan nutrisi

terpenuhi

Nausea dan vomiting

severity

-Penurunan intensitas

terjadinya mual

muntah

-Penurunan frekuensi

terjadinya mual dan

muntah

Weight Body Mass

-Pasien mengalami

peningkatan berat

badan

untuk memenuhi

kebutuhan nutrisi

2.Bantu pasien dalam

menentukan pedoman

yang cocok dalam

memenuhi nutrisi dan

preferensi

3.Tentukan jumlah

kalori yang dibutuhkan.

4.Anjurkan pasien

mengkonsumsi

makanan tinggi zat besi

atau Fe seperti sayuran

hijau

5.Pastikan makanan

disajikan dengan cara

yang menarik pada

suhu yang cocok untuk

dikonsumsi.

6.Ciptakan lingkungan

yang optimal pada saat

mengkonsumsi

makanan.

NIC

Nausea Management

1.Kaji frekuensi mual,

durasi, tingkat

keparahan, faktor

frekuensi, presipitasi

yang menyebabkan

mual.

2.Anjurkan pasien

memenuhi nutrisi

2. Agar klien mampu

untuk mmenuhi nutrisi

3.Mengetahui jumlah

kalori yang

dibutuhkan klien.

4.Zat besi dapat

membantu tubuh

sebagai zat penambah

darah sehingga

mencegah terjadinya

anemia atau

kekurangan darah.

5. Untuk

meningkatkan nafsu

makan klien

6. Lingkungan yang

baik dapat mendukung

nafsu makan klien

NIC

Nausea Management

1.Penting untuk

mengetahui

karateristik mual dan

faktor yang

menyebabkan mual.

2.Makan sedikit demi

sedikit dapat

meningkatkanm intake

nurtisi

3.Makanan dalam

Universitas Sumatera Utara

Page 43: Asuhan Keperawatan dengan Prioritas Masalah Gangguan

makan sedikit tapi

sering

3.Anjurkan pasien

makan selagi hangat

4. Mengendalikan

faktor lingkungan yang

memungkinkan

membangkitkan mual

seperti bau yang tidak

menyenangkan

5. Mengajari teknik

non-farmakologi untuk

mengontrol mual

seperti dengan teknik

relaksasi tarik nafas

dalam.

NIC

Weight Managemenet

1.Hitung berat badan

klien

2.Diskusikan pada

klien mengenai

hubungan anatara

asupan makanan dan

penurunan berat badan

kondisi hangat dapat

menurunkan rasa mual

sehingga intake nutrisi

dapat ditingkatkan

4. Lingkungan yang

nyaman dapat

mengurangi keinginan

untuk muntah

5.Mengontrol mual

muntah

NIC

Weight Management

1.Untuk mengetahui

berat badan ideal

2.Untuk mengajarkan

klien tentang

hubungan asupan

makanan dengan

penurunan berat badan

Universitas Sumatera Utara

Page 44: Asuhan Keperawatan dengan Prioritas Masalah Gangguan

2.4.6 Implementasi dan Evaluasi

NO Diagnosa

Keperawatan

Implementasi Keperawatan Evaluasi SOAP

1 Ketidakseimbangan

nutrisi: kurang dari

kebutuhan tubuh

berhubungan

dengan mual

muntah dan tidak

nafsu makan.

1.Menentukan status gizi

pasien dan kemampuan

untuk memenuhi kebutuhan

nutrisi dengan cara

penilaian status gizi secara

langsung yaitu antopometri.

2.Membantu pasien dalam

menentukan pedoman yang

cocok dalam memenuhi

nutrisi dan preferensi

seperti dengan memberikan

pedoman Piramida

Makanan Panduan atau

sejenisnya.

3.Menentukan jumlah

kalori yang dibutuhkan.

4.Menganjurkan pasien

mengkonsumsi makanan

tinggi zat besi atau Fe

seperti sayuran hijau

5. Memastikan makanan

disajikan dengan cara yang

menarik pada suhu yang

cocok untuk dikonsumsi.

6.Menciptakan lingkungan

yang optimal pada saat

mengkonsumsi makanan.

S: -Pasien

mengatakan

akan

mengonsumsi

makanan yang

tinggi zat besi

seperti sayuran

hijau

-Pasien

mengerti

tentang

pedoman yang

cocok untuk

memenuhi

nutrisi

O:k/ulemas

TD: 110/60

HR: 92x/i

RR: 22x/i

TB: 158cm

BB: 45kg

BBI: 50,5kg

-Jumlah kalori

yang

dibutuhkan:

KKB= 25kkal x

BBI

KKB=25kkal x

50.5Kg

Universitas Sumatera Utara

Page 45: Asuhan Keperawatan dengan Prioritas Masalah Gangguan

KKB=1.262kkal

A: Masalah

teratsi sebagian

P: Intervensi

dilanjutkan

2 Ketidakseimbangan

nutrisi: kurang dari

kebutuhan tubuh

berhubungan

dengan mual

muntah dan tidak

nafsu makan.

1.Mengkaji frekuensi mual,

durasi, tingkat keparahan,

faktor frekuensi, presipitasi

yang menyebabkan mual.

2.Menganjurkan pasien

makan sedikit tapi sering

3.Menganjurkan pasien

makan selagi hangat

4.Mengendalikan faktor

lingkungan yang

memungkinkan

membangkitkan mual

seperti bau yang tidak

menyenangkan

5. Mengajari teknik non-

farmakologi untuk

mengontrol mual seperti

dengan teknik relaksasi

tarik nafas dalam.

S:-Pasien masih

mengalami

mual muntah

terutama ketika

makan

-Pasien

mengatakan

mulai makan

sedikit sedikit

O: Hasil

pengkajian:

1.Frekuensi

mual 4 kali atau

lebih

2. mual muntah

terjadi dengan

tingkat

keparahan yang

tinggi

3.Faktor

pencetus mual

adalah rasa

tidak tidak

nyaman pada

perut

Pasien masih

Universitas Sumatera Utara

Page 46: Asuhan Keperawatan dengan Prioritas Masalah Gangguan

mengalami

mual dan

muntah

-Pasien makan

sedikit sedikit

A:Masalah

teratasi sebagian

P: Intervensi

dilanjutkan

3 Ketidakseimbangan

nutrisi: kurang dari

kebutuhan tubuh

berhubungan

dengan mual

muntah dan tidak

nafsu makan.

1.Menghitung berat badan

klien

2.Mendiskusikan pada klien

mengenai hubungan anatara

asupan makanan dan

penurunan berat badan

S:-Klien

memahami

penkes yg

diberikan.

O: -BB: 45kg

-BBI: 50,5kg

-Berat badan

pasien belum

mengalami

peningkatan.

BB:45kg

A:Masalah

teratasi sebagian

P:Intervensi

dilanjutkan

Universitas Sumatera Utara

Page 47: Asuhan Keperawatan dengan Prioritas Masalah Gangguan

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Asuhan keperawatan yang meliputi diagnosa keperawatan,

pengkajian, analisa data, rumusan masalah, perencanaan dan implementasi

pada Ny.R dengan masalah pemenuhan kebutuhan dasar nutrisi dengan

kasus Kanker lambung di ruang rawat inap RSUD Adam Malik Medan

sudah di lakukan sesuai dengan yang telah di tetapkan dan setelah

dilakukan asuhan keperawatan tersebut serta dilakukannya pendidikan

kesehatan pada Ny.R maka kebutuhan Nutrisi Ny.R sudah teratasi

sebagian di tandai dengan: mual muntah berkurang, nafsu makan sudah

mulai terkontrol dan pasien mengetahui pentingnya nutrisi.

3.2 SARAN

1. Bagi Pelayanan Kesehatan

Rumah sakit melalui perawat yang ada diruangan lebih aktif dalam

meningkatkan mutu asuhan keperawatan pada penderita kanker dengan

gangguan pemenuhan kebutuhan dasar nutrisi.

2. Bagi Institut Pendidikan

Bagi institut pendidikan agar lebih banyak menyediakan buku yang

berhubungan dengan pemenuhan dasar nutrisi sebagai bahan bacaan

bagi mahasiswa, guna meningkatkan kualitas pendidikan bagi

mahasiswa khususnya mahasiswa DIII Keperawatan.

3. Bagi Keluarga

Keluarga adalah orang terdekat dari pasien, di harapkan dapat

mendukung pasien dan mengetahui cara masalah kebutuhan dasar

nutrisi.

4. Bagi Perawat

Universitas Sumatera Utara

Page 48: Asuhan Keperawatan dengan Prioritas Masalah Gangguan

Menjalin hubungan antara perawat dan tim kesehatan lainnya serta

kerjasama perawat dan keluarga sangat diperlukan untuk membantu

kesembuhan dan meningkatkan kesehatan klien.

5. Bagi Penulis

Perlu untuk menambah dan meningkatkan kemampuan dalam memberi

asuhan keperawatan pada pasien Kanker lambung dengan masalah

Kebutuhan Dasar Nutrisi serta perlu memperbaiki agar karya tulis ini

sempurna.

Universitas Sumatera Utara

Page 49: Asuhan Keperawatan dengan Prioritas Masalah Gangguan

DAFTAR PUSTAKA

Amin & Hardhi. 2016 Asuhan Keperawatan Praktis. Yogyakarta: Mediaction

Bulechek et al. 2013. Nursing Intervensi Classification (NIC Edisi Ke-enam. Singapore: Elsevier

Hidayat. A. Aziz Ahmul.2006. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan, Aplikasi Konsep dan Proses Keperawatan

Kozier dkk. 2010. Fundamental Keperawatan Edisi 7. Jakarta: EGC

Moorhead et al.2013. Nursing Outcome Classification (NOC Edisi Ke-lima. Singapore: Elsevier

Suratun & Lusianah. 2016 Asuhan Keperawatan KlienGangguan Sistem Gastrointestinal. Jakarta Timur: Trans Info Media

Tarwoto & Wartonah. 2003. Kebutuhan Dasar Manusi dan Proses Keperawatan Edisi 1. Jakarta: Salemba Medika

Tarwoto & Wartonah. 2006. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan Edisi 3. Jakarta: Salemba Jakarta

Tarwoto & Wartonah. 2010. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan Edisi 4. Jakarta: Salemba Jakarta

Universitas Sumatera Utara

Page 50: Asuhan Keperawatan dengan Prioritas Masalah Gangguan

Lampiran

Hari/Tan

ggal

Dx Pukul Implementasi Evaluasi

SOAP

Selasa,

02 Mei

2017

Ganggu

an

nutrisi:

nutrisi

kurang

dari

kebutuh

an

tubuh

09.00

10.00

11.00

12.00

1.Menentukan

status gizi pasien

dan kemampuan

untuk memenuhi

kebutuhan nutrisi

dengan cara

penilaian status gizi

secara langsung

yaitu antopometri.

2.Membantu pasien

dalam menentukan

pedoman yang

cocok dalam

memenuhi nutrisi

dan preferensi

seperti dengan

memberikan

pedoman Piramida

Makanan Panduan

atau sejenisnya.

3.Menentukan

jumlah kalori yang

dibutuhkan.

4.Menganjurkan

pasien

S:-Pasien mengatakan

akan mengonsumsi

makanan yang tinggi

zat besi seperti

sayuran hijau

- Pasien mengatakan

memakan makanan

yang masih hangat

-Pasien mengerti

tentang pedoman

yang cocok untuk

memenuhi nutrisi

O:k/ulemas

TD: 110/60

HR: 92x/i

RR: 22x/i

TB: 158cm

BB: 45kg

BBI: 50,5kg

-Jumlah kalori yang

dibutuhkan: KKB=

25kkal x BBI

KKB=25kkal x

50.5Kg

KKB=1.262kkal

Universitas Sumatera Utara

Page 51: Asuhan Keperawatan dengan Prioritas Masalah Gangguan

Rabu, 03

Mei

2017

13.00

14.00

09.00

mengkonsumsi

makanan tinggi zat

besi atau Fe seperti

sayuran hijau

5.Memastikan

makanan disajikan

dengan cara yang

menarik pada suhu

yang cocok untuk

dikonsumsi.

6.Menciptakan

lingkungan yang

optimal pada saat

mengkonsumsi

makanan

1.Mengkaji

frekuensi mual,

durasi, tingkat

keparahan, faktor

frekuensi,

presipitasi yang

menyebabkan

mual.

2.Menganjurkan

-Lingkungan tampak

bersih, berventilasi,

santai dan bebas dari

bau menyengat

sehingga tidak

mengurangi nafsu

makan klien

A: Masalah teratsi

sebagian

P: Intervensi

dilanjutkan

S:-Pasien masih

mengalami mual

muntah terutama

ketika makan.

-Pasien mengatakan

mulai makan sedikit

sedikit

O: -Pasien masih

mengalami mual dan

Universitas Sumatera Utara

Page 52: Asuhan Keperawatan dengan Prioritas Masalah Gangguan

Kamis,

04 Mei

2107

10.00

11.00

12.00

13.00

09.00

pasien makan

sedikit tapi sering

3.Menganjurkan

pasien makan

selagi hangat

4.Mengendalikan

faktor lingkungan

yang

memungkinkan

membangkitkan

mual seperti bau

yang tidak

menyenangkan

5. Mengajari teknik

non-farmakologi

untuk mengontrol

mual seperti

dengan teknik

relaksasi tarik nafas

dalam.

1.Menghitung

berat badan klien

2.Mendiskusikan

pada klien

mengenai

muntah

-Pasien makan sedikit

sedikit

-Pasien melakukan

teknik relaksasi saat

merasakan mual

-Lingkungan tampak

bersih dan wangi

A:Masalah teratasi

sebagian

P:

Intervensidilanjutkan

S:-Klien memahami

penkes yg diberikan.

O: -BB: 45kg

-BBI: 50,5kg

-Berat badan pasien

Universitas Sumatera Utara

Page 53: Asuhan Keperawatan dengan Prioritas Masalah Gangguan

hubungan anatara

asupan makanan

dan penurunan

berat badan

belum mengalami

peningkatan.

BB:45kg

A:Masalah teratasi

sebagian

P:Intervensi

dilanjutkan

PEMERIKSAAN FISIK

A. Keadaan Umum

Kesadaran : Compos Mentis, klien tampak lemah

B. Tanda-tanda vital

- Suhu tubuh : 370 C

- Tekanan darah : 100/60mmHg

- Nadi : 92kali / menit

- Pernafasan : 22 kali / menit

- TB : 158 Cm

- BB : 45Kg

Universitas Sumatera Utara

Page 54: Asuhan Keperawatan dengan Prioritas Masalah Gangguan

C. Pemeriksaan Head to toe

Kepala dan rambut

- Bentuk : Bulat, simetris dan tidak terdapat benjolan

- Ubun–ubun : Tidak ada benjolan

- Kulit kepala : Bersih

Rambut

- Penyebaran dan keadaan rambut :

Rambut Ny.R menyebar rata, keadaan rambut kusam, kering, tipis,

beruban dan bergelombang

- Bau

Rambut tidak berbau

- Warna kulit

Sawo matang

Wajah

- Warna kulit : Sawo matang

- Struktur wajah : Oval, simetris

Mata

- Kelengkapan dan kesimetrisan : Lengkap dan simetris

- Palpebra : Berkedip secara reflex

- Konjungtiva dan sklera : Tidak terdapat tanda-tanda

anemis

- Pupil : Isokor

- Corner dan iris : Bening

- Visus :Ketajaman penglihtan mulai

kabur

- Tekanan bola mata : Baik

Hidung

Universitas Sumatera Utara

Page 55: Asuhan Keperawatan dengan Prioritas Masalah Gangguan

- Tulang hidung dan posisi septum nasi

Tulang hidung simetris dan posisi septum nasi di tengah

- Lubang hidung

Lubang hidung normal, bersih dan tidak ada sumbatan

- Cuping hidung

Pernapasan tidak menggunakan cuping hidung

Telinga

- Bentuk Telinga : Daun telinga normal dan simetris

- Ukuran telinga : Simetris kiri dan kanan

- Lubang Telinga : Lubang telinga paten dan bersih

- Ketajaman pendengaran : kedua telingan berfungsi dengan

baik

Bibir dan Gigi

- Keadaan bibir : Mukosa bibir kering

- Keadaan gusi dan gigi : Caries, gigi kurang bersih dan

sebagian gigi pasien sudah tidak ada

- Keadaan lidah : Lidah terlihat kotor

- Orofaring : Pita suara baik

Leher

- Posisi Trakhea : Posisi trakhea berada ditengah

- Thyroid : Tidak ada pembengkakan tiroid

- Suara : Suara pasien normal

- Kelenjar linfe : Tidak ada pembengkakan kelenjar

linfe

- Vena jugularis : Tidak ada pembengkakan vena

jugularis

- Denyut nadi karotis : Denyut nadi karotis teraba

Torak

Universitas Sumatera Utara

Page 56: Asuhan Keperawatan dengan Prioritas Masalah Gangguan

-Inspeksi : Bentuk simetris

-Palpasi : Tidak ada nyeri tekan

-Perkusi :Perkusi diatas permukaan paru

dalam keadaan normal

-Aulkultasi : Paru-paru dalam keadaan normal

Pemeriksaan paru

- Palpasi getaran suara

Saat kedua telapak tangan di letakan pada punggung pasien dan

pasien di anjurkan mengatakan angka tujuh puluh tujuh, terasa

getaran pada telapak tangan

- Perkusi

Saat di perkusi suara paru normal

- Auskultasi

Saat di auskultasi suara nafas normal

Pemeriksaan integumen

- Kebersihan : Kulit tampak kotor

- Kehangatan : Akral hangat

- Warna : Kulit berwarna sawo matang

- Turgor : Turgo kulit kering

- Kelembaban : Tidak lembab

- Kelainan pada kulit : Tidak terdapat kelainan pada kulit

- Kuku : Mudah patah

Pemeriksaan abdomen

- Inspeksi : Ada pembengkakan di bagian abdomen

Universitas Sumatera Utara

Page 57: Asuhan Keperawatan dengan Prioritas Masalah Gangguan

pada kuadran kiri atas, ditemukan adanya

bayangan vena dan retraksi atau penarikan

pada dinding dada.

- Perkusi : Saat diperkusi mulai dari kuadran kanan

atas terdapat adanya nyeri ketuk pada

bagian kuadran kiri atas dan bunyi dullnes

atau redup.

- Palpasi :Saat dipalpasi terdapat ada nyeri pada

bagian kiri atas

- Auskultasi :Adanya gerakan peristaltik usus hiperaktif

Atau lebih dari batas normal 5-30x/menit

Pemeriksaan muskulokeletal/ekstremitas (kesimetrisaan, kekuatan,

otot, edema

- Atas : Kekuatan otot lemah, tangan kanan terpasang infus RL 20

Tpm

- Bawah : Tidak ada edema

Fungsi motorik : Pasien tidak dapat berjalan dengan baik karena

tulang sudah mulai keropos

Fungsi sensorik :Pasien dapat merasakan sentuhan, getaran, panas,

dingin,dan tajam, tumpul.

Pola Kebiasaan Sehari-hari

a). Pola makan dan minum

-Nafsu atau selera makan

Universitas Sumatera Utara

Page 58: Asuhan Keperawatan dengan Prioritas Masalah Gangguan

Selama di RS, nafsu makan Ny.R menurun. Klien kehilangan nafsu

makan karena ketika makan selalu merasa mual dan ingin muntah. Berat

badan klien mulai menurun.

Diketahui dari pengkajian berikut:

Tinggi Badan : 158cm

Berat badan :45kg

Berat Badan Ideal (kg = Tinggi badan cm – 100 – 10%(tinggi

badan-100

=158-100-10%58

=58-5,8

=50,5

Maka berat badan pasien kurang dari berat badan idealnya.

Indeks Masa Tubuh = BB (kg)TB x TB (m)

=45kg(/158x158).

=45/(1.58x1.58).

=(45/2,4).

=18,0

IMT pasien berada pada kategori kurus dengan kekurangan berat badan tingkat

sedang.

-Nyeri Ulu Hati

- Alergi

Pasien tidak memiliki riwayat alergi makanan

Mual dan muntah

Pasien merasa mual muntah saat makan

Waktu pemberiaan makan

Pagi, siang dan sore

Waktu pemberian cairan/minuman

Universitas Sumatera Utara

Page 59: Asuhan Keperawatan dengan Prioritas Masalah Gangguan

Waktu pemberian minum di saat pasien merasa haus

-Masalah makan dan minum (kesulitan menelan, mengunyah)

Tidak ada masalah atau kesulitan dalam menelan dan mengalami

kesulitan dalam mengunyah makanan karena sebagian gigi sudah

tidak ada pada pasien

b). Perawatan diri

Pemeliharaan badab baik, klien masih dapat menjaga

kebersihan diri, merawat kebersihat gigi dan mulut serta

memelihara kuku.

c. Pola eliminasi

a). BAB

Ny.R BAB 3-4 kali sehari, feses berwarna hitam. Ny.R

mengatakan tidak ada riwayat perdarahan, pernah mengalami diare

dan tidak pernah menggunakan laksatif.

b). BAK

Pola BAK tidak menentu, karakter urin tidak diketahui,

tidak pernah mengalami nyeri / rasa terbakar / kesuliatan BAK,

tidak pernah menggunakan

diuretik.

Universitas Sumatera Utara

Page 60: Asuhan Keperawatan dengan Prioritas Masalah Gangguan

Diagnosa Keperawatan

Gangguan rasa nyaman :Nyeri berhubungan dengan pertumbuhan sel-sel kanker

Analisa Data

No DATA PENYEBAB MASALAH

KEPERAWATAN

1 Ds: klien

mengatakan

sakit pada

bagian perut

DO: Klien

tampak

meringis

menahan sakit

Skala nyeri 6

Gastritis atropik di gaster

Perubahan mukosa abnormal

Pertumbuhan sel kanker

Terjadi pembengkakan

Tumor membesar akan

menghimpitatau menekan saraf

sekitar gaster

Imlpus saraf terganggu dan

menyebabkan nyeri tekan

Nyeri

Nyeri

Universitas Sumatera Utara

Page 61: Asuhan Keperawatan dengan Prioritas Masalah Gangguan

Rumusan Masalah

Masalah Keperawatan:

Gangguan rasa nyaman: nyeri

Diagnosa Keperawatan :

Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan perkembangan

sel-sel kanker

Perencanaan dan Rasional

Dx Keperawatan Tujuan dan

Kriteria Hasil

Intervensi Rasional

Gangguan rasa

nyaman nyeri

berhubungan

dengan

perkembangan

sel-sel kanker

NOC

-Kontrol nyeri

-Tingkat nyeri

Kriteria hasil:

-Mampu

mengontrol

nyeri, tahu

penyebab nyeri,

mampui

menggunakan

teknik non-

farmakologi

untuk

mengurangi

nyeri, mencari

bantuan

-Melaporkan

bahwa nyeri

berkurang

dengan

manajemen

nyeri

NIC

-Observasi reaksi

non verbal dari

ketidaknyamanan

-Memberikan

analgetik

-Mengajarkan

tentang terapi

relaksasi dan

distraksi

-Kontrol

lingkungan yang

dapat

mempengaruhi

nyeri seperti

suhu ruangan,

pencahayaan dan

kebisingan.

-Mengetahui

tingkat nyeri

- Mengetahui

penyembuhan

-Mengontrol dan

mengurangi rasa

nyeri

-Lingkungan

yang nyaman

dapat

mempengaruhi

nyeri

Universitas Sumatera Utara

Page 62: Asuhan Keperawatan dengan Prioritas Masalah Gangguan

-Menyatakan

rasa nyaman

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Dx

Keperawatan

Implementasi Keperawatan Evaluasi

Gangguan

rasa nyaman

nyeri

berhubungan

dengan

perkembangan

sel sel kanker

-Mengobservasi reaksi non

verbal dari ketidaknyamanan

yang dirasakan klien

-Mengajarkan pada keluarga

dan klien tentang terapi

relaksasi dan distraksi seperti

tarik nafas dalam dan

mengaloihkan perhatian pada

rasa nyeri yang dirasakan secara

visual pendengaran, pernafasan,

intelektual sentuhan.

-Mengontrol lingkungan yang

dapat mempengaruhi nyeri

seperti suhu ruangan,

pencahayaan dan kebisingan.

S: Klien melaporkan

nyeri mulai berkurang

O: skala nyeri 4

Klien tampak mulai

tenang

A: Masalah teratasi

sebagian

P: Intervensi

dilanjutkan

Universitas Sumatera Utara