asuhan keperawatan dan laporan pendahuluan harga diri rendah

Upload: dodiaryawan

Post on 13-Oct-2015

129 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

good

TRANSCRIPT

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang memberi banyak kenikmatan, rahmat serta karunia sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Laporan Pendahuluan dan Asuhan Keperawatan Pada Tn. Y dengan Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah di Ruang Perkasa Rumah Sakit Jiwa BangliPenulis menyadari bahwa laporan pendahuluan dan asuhan keperawatan ini masih banyak kekurangan, untuk itu saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan selalu dinantikan. Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dengan segala kesederhanaannya dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

Denpasar, 21 April 2014

Tim Penulis

BAB IPENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kesehatan jiwa merupakan suatu kebutuhan tiap individu yang sangat penting. Oleh karena itu kesehatan jiwa harus juga diperhatikan. Selain hal ini merupakan peran petugas kesehatan, tetapi merupakan hal yang menuntut adanya keselarasan dan kerja sama dari berbagai pihak selain individu itu sendiri, keluarga maupun lingkungan.

Dari berbagai masalah kesehatan jiwa, gangguan konsep diri dengan harga diri rendah banyak mengiringi penyakit-penyakit gangguan jiwa. Bila hal ini terjadi, terkadang dapat menimbulkan dampak yang buruk pada diri pasien sendiri maupun orang lain di sekitarnya. Oleh karena itu kami mencoba untuk melakukan Asuhan Keperawatan Pada Tn. Y Dengan Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah agar mengalami perubahan yang di harapkan

B. TUJUAN PENULISANa. Tujuan khususTujuan utama dari penulisan makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas individu mata kuliah Keperawatan jiwab. Tujuan umum

Menerapkan teori dan lebih menekankan dalam mempraktekan proses keperawatan yang terdiri dari pengkajian, perencanaan, tindakan dan evaluasi Dapat mengetahui cara merawat klien dengan isolasi sosial

C. METODE PENULISAN

Metode penulisan yang digunakan dalam penulisan laporan ini adalaha. Wawancara: Dilakukan pada pada klien, keluarga klien dan perawat ruanganb. Observasi: Pengamatan pasien selama proses keperawatanc. Perpustakaan: Catatan medis dan mata kuliah keperawatan jiwaBAB II

KONSEP DASAR

A. MASALAH UTAMA

Gangguan konsep diri : Harga Diri RendahB. PROSES TERJADINYA MASALAH

1. Pengertian

Haraga diri adalah penilaian individu tentang nilai personal yang diperoleh dengan menganalisa seberapa baik perilaku seseorang sesuai dengan diri sendiri tanpa syarat, walaupun melakukan kesalahan, kekalahan dan kegagalan, tetap merasa sebagai seseorang yang penting dan berharga.

Harga diri rendah adalah evaluasi diri dan perasaan tentang diri sendiri atau kemampuan diri yangnegatif yang dapat secara langsung atau tidak langsung diekspresikan. (Towsend, 1998).

Harga diri rendah adalah menolak dirinya sebagai sesuatu yang berharga dan tidak dapat bertanggung jawab atas kehidupan sendiri, gagal menyesuaikan tingkah laku dancita cita. (Fk.UNDIP , 2001 )

Kesimpulan harga diri rendah adalah perasaan negatif terhadap diri sendiri, hilang percayaan diri, harga diri serta menolak dirinya. Tidak dapat bertanggung jawab atas kehidupan sendiri serta gagal dalam menyesuaikan tingkah laku dan cita-cita.

2. Tanda-tanda klien dengan harga diri rendah adalah :

a. Perasaan malu terhadap diri sendiri adalah akibat penyakit dan akibat tindakan terhadap penyakit.

b. Rasa bersalah terhadap diri sendiri

c. Merendahkan martabat

d. Gangguan hubungan sosial seperti menarik diri

e. Percaya diri kurang

f. Menciderai diri

(Stuart dan Sudden ; 1998, hal 230)3. Faktor-faktor

a. Faktor predisposisi

1. Penolakan orang tua

2. Harapan orang tua yang tidak realistis

3. Kegagalan yang berulang kali

4. Kurang mempunyai tanggung jawab personal

5. Ketergantungan kepada orang lain

6. Ideal diri tidak realistis

b. Faktor presipitasi

1. Citra tubuh yang tidak sesuai

2. Keluhan fisik

3. Ketegangan peran yang dirasakan

4. Perasaan tidak mampu

5. Penolakan terhadap kemampuan personal

6. Perasaan negatif mengenai tubuhnya sendiriC. POHON MASALAH

Isolasi Sosial = Menarik diri

D. MASALAH KEPERAWATAN

1. Isolasi Sosial : Menarik diri

Data :

a. Apatis (acuh terhadap lingkungan)

b. Komunikasi verbal menurun atau tidak ada. Klien tidak bercakap-cakap dengan klien lain atau perawat

c. Mengisolasi diri (menyendiri)

d. Tidak atau kurang sadar dengan linkungan sekitarnya

e. Menolak hubungan dengan orang lain

f. Aktifitas menurun

g. Harga diri rendah

2. Gangguan konsep diri : Harga diri rendah

Data :

a. Malu terhadap diri sendiri akibat penyakit

b. Rasa bersalah terhadap diri sendiri

c. Merendahkan martabat

d. Gangguan hubungan sosial : menarik diri

e. Percaya diri kurang

f. Menciderai diri

E. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Isolasi sosial : Menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah

2. Gangguan konsep diri : Harga diri rendah berhubungan dengan koping individu tidak efektifF. RENCANA KEPERAWATAN

1. Isolasi sosial : Menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah

Tujuan umum

Klien tidak menarik diri dan mampu berhubungan dengan orang lain secara optimal

Tujuan khusus

TUK 1 : Klien dapat membina hubungan saling percaya

Kriteria hasil

Ekspresi wajah bersahabat, tidak acuh, ada kontak mata, mau berjabat tangan, mau menyebutkan nama, mau bercakap-cakap dan mengutarakan masalah yang dihadapi

Intervensi

Bina hubungan saling percaya dengan mengungkapkan prinsip hubungan therapeutik

1. Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non verbal

2. Perkenalkan diri dengan sopan

3. Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggialan yang disukai klien

4. Jelaskan tujuan pertemuan

5. Jujur dan menepati janji

6. Selalu kontak mata selama interaksi

7. Tunjukan sikap empati dan penuh perhatian pada klien

TUK 2 : Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki

Kriteria hasil

Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki

Intervensi

1. Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien

2. Bantu klien mengekspresikan dan menggambarkan perasaan serta pikirannya

3. Tekankan bahwa kekuatan untuk berubah tergantung pada klien sendiri

4. Identifikasi stresor yang relevan dan penilaian klien terhadap stresor tersebut

5. Dukung kekuatan, ketrampilan dan respon koping yang efektif

6. Utamakan memberi pujian therapeutik

7. Tingkatkan keterlibatan keluarga dan kelompok untuk memberikan dukungan untuk mempertahankan kemajuan dan perkembangan klien

TUK 3 : Klien dapat menilai kemampuan yang digunakan

Kriteria hasil

Klien menilaim kemampuan yang digunakan

Intervensi

1. Diskusikan dengan klien kemampuan yang masih dapat digunakan

2. Dukung kekuatan, ketrampilan dan respon koping yang adaptif

3. Utamakan memberi pujian therapeutik

4. Libatkan keluarga dalam perawatan klien

TUK 4 : Klien dapat merencanakan kegiatan harian

1. Dukung klien untuk merencanakan kegiatan harian2. Rencanakan kegiatan bersama klien, aktivitas yang dapat dilakukan setiap hari sesuai kemampuan (kegiatan sendiri, kegiatan dengan bantuan sebagian, kegiatan dengan bantuan total)

3. Tingkatkan kegiatan sesuai dengan toleransi kondisi klien

4. Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang boleh dilakukan

5. Libatkan keluarga dalam perawatan klien

TUK 5 : Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi dan kemampuannya

Kriteria hasil

Klien melakukan kegiatan sesuai dengan kondisi dan kemampuannya

Intervensi

1. Beri kesempatan pada klien untuk mencoba kegiatan yang telah direncanakan

2. Beri pujian atas keberhasilan klien

3. Beri dukungan yang sesuai dan positif untuk mempertahankan kemajuan dan pertumbuhannya

4. Libatkan keluarga dalam perawatan klien

TUK 6 : Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada

Kriteria hasil

Klien memanfaatkan sistem pendukung yang ada

Intervensi

1. Berikan pendidikan kesehatan kepada keluarga tentang cara merawat klien dengan harga diri rendah

2. Bantu keluarga memberi dukungan selama klien dirawat

3. Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah sesuai dengan keadaan klienBAB IIITINJAUAN KASUSASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. Y DENGAN GANGGUAN HARGA DIRI RENDAH DI RUANG PERKASA RUMAH SAKIT JIWA BANGLITanggal Pengkajian

: 11 Januari 2014Tanggal Masuk

: 05 November 2012

Ruang

: Perkasa

I. PENGKAJIANA. Identitas Klien

Nama

: Tn. Y

Umur

: 31 Tahun

Alamat

: KarangasemStatus Perkawinan: Belum Menikah

Agama

: IslamSuku/Bangsa

: Bali / Indonesia

Pendidika

: SMP

Pekerjaan

: Petani

No. CM

: 01xxxxB. Penanggung Jawab

Nama

: Ny. P

Hubungan dengan Klien: Ibu Kandung

Alamat

: KarangasemII. KELUHAN UTAMA

Klien mengatakan disuruh ibunya untuk melanjutkan berobat, sering menyendiri dikamar, bicara sedikit, sulit komunikasi.

III. ALASAN MASUK

2 bulan sebelum masuk RSJ klien sering menyendiri, membakar barang, bicara sedikit, sulit kominikasi, bicara sendiri dan sulit tidur.IV. FAKTOR PREDISPOSISI1. Klien pernah mengalami gangguan jiwa 3 tahun yang lalu, pernah rawat jalan di RSJ Bangli.2. Kontrol tidak rutin, pengobatan kurang berhasil

3. Klien mengatakan bahwa didalam keluarganya tidak ada anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa.

4. Klien mempunyai pengalaman masalalu yang tidak menyenangkan yaitu ia jatuh dari sepeda.

V. PEMERIKSAAN FISIK

A. Tanda tanda vital: Tekanan darah

: 130/80 mmHg Nadi

: 84 x/menit Suhu

: 36,5 C Pernafasan

: 26 x/menitB. Ukuran

:

Tinggi badan

: 179 cm

Berat badan

: 62 Kg

C. Kondisi Fisik

:

Klien tidak mengeluh sakit apa apa, tidak ada kelainan fisik.VI. PSIKOSOSIALA. Genogram

Ket :

: Laki - laki: Klien

: Perempuan: Meninggal

: Tinggal serumah

B. Konsep Diri Citra TubuhKlien mengatakan bagian tubuh yang paling disukai adalah mata karena bisa melihat. Identitas

Klien mengatakan anak ke-2 dari 3 bersaudara. Peran

Klien mengatakan di dalam keluarganya atau dirumah sebagai anak. Ideal diri

Klien mengatakan ingin cepat sembuh dan pulang, merasa bosan dan ingin bekerja lagi.

Harga diri

Klien mengatakan malu berhadapan langsung dengan orang lain selain ibu dan adiknya,klien merasa tidak pantas jika berada diantara orang lain, kurang interaksi sosial.

Masalah Keperawatan : harga diri rendahC. Hubungan Sosial Orang yang dekat dengan klien adalah ibu dan adiknya.

Peran serta kelompok / masyarakat : sebelum klien sakit sering mengikuti gotong royong didesanya.

Hambatan dalam hubungan dengan orang lain: selama klien rawat jalan / berobat jalan temannya berkurang karena klien malu berkomunikasi. Masalah Kepeawatan : Menarik diri

D. Spiritual

Klien mengatakan jarang sholat dalam 5x sehari, jika sholat klien shabis sholat klien berdoa agar cepat sembuh.

VII. STATUS MENTALA. PenampilanPenampilan klien kurang rapi, rambut jarang disisir, klien menggunakan baju yang disediakan diRSJ.B. Pembicaraan

Klien berbicara lambat tetapi dapat tercapai dan dapat dipahami.C. Aktivitas Motorik Klien labih banyak menunduk, aktivitas klien menyesuaikan.D. Alam perasaan Klien mengatakan bosan diRSJ ingin cepat sembuh dan pulang, klien sedih belum bisa bertemu ibu.E. Afek

Klien tidak sesuai dalam berfikir, bicara klien lambatF. Interaksi selama wawancara

Kontak mata kurang karena menunduk,sesekali klien menengadah,selalu menjawab jika ditanya.G. Persepsi Halusinasi saat pengkajian tidak ditemukan.H. Pola Fikir

Tidak ada waham.I. Tingkat kesadaran : Klien sadar hari, tanggal dan waktu saat pengkajian, hari jumat tanggal 11 januari 2014 jam 16.30 WIB,hari berikutnya juga klien sadar hari sabtu tanggal 12 januari 2014.J. Memori: Daya ingat jangka panjang klien masih ingat masa lalunya.K. Tingkat konsentrasi dan berhitung:

Klien berhitung lancar, contoh 20 15= 5

L. Kemampuan Penilaian: Klien mampu menilai antara masuk kamar setelah makan atau membiarkan kursi tidak rapi, klien memilih membereskan kursi.M. Daya Tilik Diri: Klien tahu dan sadar bahwa dirinya dirumah sakit jiwa.VIII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG1. MakanKlien makan 3x sehari, pagi, siang, sore, minum 6 gelas / hari, mandiri.

2. BAB / BAK

Klien BAB 1x sehari, BAK 4x sehari, mandiri.3. Mandi

Klien mandi 2x sehari, pagi dan sore, gosok gigi setiap kali mandi, mandiri.4. Berpakaian / berhias

Klien mampu berpakaian sendiri tanpa bantuan orang lain.

5. Istirahat dan Tidur

Klien lebih banyak tiduran, tidur siang 12.30 15.00 WIB,tidur malam jam 20.00 04.30 WIB.6. Penggunaan obat

Klien minum obat 3x sehari setelah makan. Haloperidol 2x5 mg, trihexiperidine 2x2 mg.7. Pemeliharaan Kesehatan

Klien sudah pernah periksa diRSJD SOEDJARWADI KLATEN tetapi rawat jalan.

8. Kegiatan di Dalam Rumah

Klien dirumah membantu orang tua mengerjakan pekerjaan rumah

IX. MEKANISME KOPINGA. Klien mampu berbicara dengan orang lain,terlihat malu

B. Klien mampu menjaga kebersihan diri sendiri

C. Klien mampu jika ada masalah tidak menceritakan kepada orang lain,lebih suka diam.Masalah Keperawatan : Koping Individu Tidak Efektif.

X. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGANA. Masalah berhubungan dengan lingkungan: Klien menarik diri dari lingkungan

B. Masalah dengan kesehatan (-)

C. Masalah dengan perumahan:Klien tinggal dengan kedua orang tua dan 2 saudaranya.D. Masalah dengan Ekonomi: Kebutuhan klien dipenuhi oleh ibunya.XI. ASPEK MEDIKA. Diagnosa Medis

Schizofrenia

B. Terapi

Haloperidol 2x5 mg

Trihexiperidine 2x2 mg

XII. MASALAH KEPERAWATANA. Harga Diri RendahB. Menarik DiriC. Koping Individu Tidak EfektifXIII. POHON MASALAHMenarik Diri

_ _ _ _ ( Efek )

Harga Diri Rendah

_ _ _ ( Core problem )Koping Individu Tidak Efektif

_ _ _ ( Causa / Penyebab )XIV. DIAGNOSA KEPERAWATAN1. Menarik Diri Harga Diri Rendah2. Harga Diri Rendah Koping Individu Tidak EfektifXV. ANALISA DATA

No

DataEtiologiProblem

1.Ds :

Klien mengatakan sering menunduk, kurangnya interaksi sosial

Do

Klien tampak menyendiriHarga diri RendahMenarik Diri

2.Ds : Klien mengatakan reman berkurang semenjak sakit

Klien malu dengan teman karena klien merasa tidak pantas diantara mereka

Do :

Klien tampak malu saat berbicara

Koping Individu Tidak EfektifHarga Diri Rendah

XVI. RENCANA KEPERAWATAN

Tgl.

Dx.KeperawatanTujuanKriteria HasilIntervensi

14- 01-13Menarik Diri berhubungan dengan harga Diri RendahTUMKlien dapat berhubungan dengan orang lain secara optimal.TUK 1Klien dapat membina hubungan saling percaya Klien ekspresi wajah bersahabat. Klien menunjukan rasa senang. Klien mau kontak mata. Klien mau berjabat tangan. Klien mau membalas salam.

Klien mau duduk berdampingan.

dengan perawat.

Klien mau menyebut nama dan mau mengutaraka masalah yang dihadapi.1. Beri salam / panggil nama2. yang disukai

3. Jelaskan BHSP dengan komunikasi terapeutik

4. Memperkenalkan diri dengan sopan

5. Tanyakan nama lengkap dan panggilan tujuan

6. Jujur dan menepati janji

7. Tunjukan sikap empati dan menerima klien apa adanya

8. Lakukan kontak singkat tapi sering

TUK 2Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki Klien mampu mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki Aspek positif keluarga

Aspek positif lingkungan yang dimilii klien1. Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki2. Hindarkan dari penilaian yang negatif

3. Utamakan pemberian pujian yang realistik

TUK 3Klien dapat menilai kemampuan yang dimiliki Klien mampu menilai kemampuan yang dimiliki selama sakit1. Diskusikan kemampuan yang dapat digunakan selama sakit2. Diskusikan kemampuan yang dapat ditunjukan penggunaannya

TUK 4Klien dapat menetapkan perencanaan kegiatan sesuai dengan kemampuannya Klien dapat membuat rencana kegiatan harian1. Rencanakan bersama klien aktifitas yang dapat dilakukan setiap hari Kegiatan mandiri

Dibantu sebagian

Dengan bantuan total2. Tingkatkan kegiatan sesuai dengan toleransi kondisi klien

3. Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang boleh klien lakukan

TUK 5Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi sakit dan kemampuannya Klien melakukan kegiatan yang sesuai dengankondisi sakit dan kemampuannya1. Berikesempatan klien untuk mencoba kegiatan yang telah direncanakan2. Beri pujian atas keberhasilan klien

3. Diskusikan kemungkinan melaksanakan dirumah.

TUK 6Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada Klien dapat memanfaatkan system pendukung dikeluarga secara optimal Klien daoat memanfaatkan system pendukung dilingkungan sekitar.1. Beri pendidikan kesehatan cara perawatan klien dengan Harga Diri Rendah2. Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah.

Harga Diri Rendah berhubungan dengan Koping Individu Tidak EfektifTUMKlien dapat melakukan keputusan yang efektif untuk mengendalikan situasi kehidupan yang demikian menurunkan perasaan rendah diri

TUK 1

Klien dapat menbina hubungan terapeutik dengan perawat Klien mampu duduk berdampingan dengan perawat

Klien mampu berbincang - bincang dengan perawat

Klien mampu merespon tindakan perawat1. Lakukan pendekatan dengan baik, menerima klien apa adanya dan bersikap empati

2. Cepat mengendalikan perasaan dan reaksi perawatan diri sendiri misalnya rasa marah ,empati.

3. Sediakan waktu untuk berdiskusi dan bina hubungan yang sopan.

4. Berikan kesempatan kepada klien untuk merespon.

TUK 2Klien dapat mengenali dan mengekspresikan emosinya Klien dapat mengungkapkan perasaannya Klien mampu mengenali emosinya dan dapat mengekspresikannya1. Tunjukan emosional yang sesuai2. Gunakan tekhnik komunikasi terapeutik terbuka,

3. Bantu klien mengekspresikan perasaannya

4. Bantu klien mengidentifikasikan situasi kehidupan yang tidak berada dalam kemampuan dan mengontrolnya

5. Dorong untuk menyatakan secara verbal perasaan perasaan yang berhubungan dengan ketidak mampuannya.

TUK 3Klien dapat memodifikasi pola kognitif yang negative Klien dapat mengidentifikasi pemikiran yang negatif Klien dpat menurunkan penilaian yang negatifpada dirinya.1. Diskusikan masalah yang dihadapi klien dengan memintanya untuk menyimpulkannya2. Identifikasi pemikiran negatif klien dan bantu untuk menurunkan melalui interupsi dan substitusi

3. Evaluasi ketetapan persepsi logika dan kesimpulan yang dibuat klien

4. Kurangi penilaian klien yang negatif terhadap dirinya

5. Bantu klien menerima nilai yang dimilikinya atau perilakunya atau perubahan yang terjadi pada dirinya.

TUK 4Klien dapat berpartisipasi dalam mengambil keputusan yang berkenan dengan perawatan dirinya Klien mampu menentukan kebutuhan untuk perawatan pada dirinya Klien dapat berpartisipasi dalam pengambilan keputusan1. Libatkan klien dalam menetapkan tujuan yang ingin dicapai2. Motivasi klien untuk membuat jadwal aktivitas perawatan dirinya

3. Berikan privasi sesuai kebutuhan yang ditentukan

4. Berikan reinsforcement posotif tentang pencapaian kegiatan yang telah sesuai dengan keputusan yang ditentukannya

XVII. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATANTanggal / JamNoImplementasiEvaluasi

15 Januari 2014Jam 12.301. Bina hubungan saling percaya dengan :

Menyapa klien dengan ramah

Memperkenalkan diri dengan sopan

Menanyakan nama lengkap serta alamat klien

Menunjukan sikap empati, jujur dan menempati janji

Menanyakan masalah yang dihadapiS : Klien menjawab salam dan mengatakan selamat pagi,menyebutkan nama dan alamat

O :

Klien mau berjabat tangan

Klien mau duduk berdampingan dengan perawat

Klien mau mengutarakan masalahnya

A : SP 1 tercapai

Pp :

Lanjutkan SP 2 adakan kontrak waktu pertemuan berikutnya.

Pk :

Anjurkan klien untuk dapat menyapa perawat jika bertemu dan percaya jika perawat akan membantu masalah yang dihadapi

15 Januari 2014Jam 15.302. Bina hubungan terapeutik dengan perawat dengan : Pendekatan dengan baik ,menerima klien apa adanya

Mengidentifikasi perasaan dan reaksi perawatan diri sendiri

Menyediakan waktu untuk bina hubungan yang sopan

Menberikan kesempatan untuk meresponS : Klien mau duduk berdampingan dengan perawat

O :

Klien mampu berbincang bincang dengan perawat

Klien mampu merespon tindakan perawat.

A : SP 2 tercapai

Pp :

Lanjutkan SP 3 adakan kontrak waktu pertemuan berikutnya.

Pk :

Anjurkan klien mampu berkomunikasi,mampu memulai berbicara dan tidak janggung.

16 Januari 2014Jam 17.003. Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki dengan : Membantu mengidentifikasi dengan aspek yang positif

Mendorong agar berpenilaian positif

Membantu mengungkapkan perasaannyaS : Klien mengatakan cara penilaian positif tidak boleh berfikir jelek terhadap orang lain,sopan santun dan ramah yang diutamakan.

O :

Klien dapat mengungkapkan perasaannya

A : SP 3 teratasi sebagian

Pp :

lanjutkan SP 1 keluarga

Pk :

Anjurkan klien untuk mempertahankan hubungan saling percaya berinteraksi secara terarah.

BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Setelah penulis melakukan pengkajian dan perawatan pada Tn. Y dengan gangguan konsep diri : harga diri rendah di Ruang perkasa Rumah Sakit Jiwa Bangli selama 2 minggu penulis dapat menarik kesimpulan bahwa dalam malakukan perawatan jiwa sangat penting sekali membina hubungan saling percaya dan juga membutuhkan kolaborasi yang baik dengan tenaga medis (dokter dan perawata), keluarga dan juga lingkungan (tetangga dan masarakat) terapeutik, agar semua maksud dan tujuan klien dirawat maupun perawat yang merawat tercapai.

B. SARAN

1. Kliena. Libatkan klien dalam aktivitas positifb. Minum obat secara rutin dengan prinsip 5Bc. Memahami aspek positif dan kemampuan yang dimilikinyad. Berlatih untuk berinteraksi dengan orang lain

2. Keluarga a. Mau dan mampu berperan serta dalam pemusatan kemajuan klienb. Membantu klien dalam pemenuhan aktivitas positifc. Menerima klien apa adanyad. Hindari pemberian penilaian negatif

3. Perawat

a. Lebih mengingatkan terapi theraupetik terhadap klienb. Menyarankan keluarga untuk menyiapkan lingkungan dirumahc. Meningkatkan pemenuhan kebutuhan dan perawatan kliend. Memberi reinforcement DAFTAR PUSATAKAStuart, G.W. dan Sudeen, S.J. (1995). Principles And Practice Of Psychiatric Nursing. (6th ed). St. Louis : Mosby year book

Town send, M.C. (1998). Diagnosa Keperawatan Psikiatri : Pedoman untuk pembuatan rencana keperawatan. Jakarta : EGC (terjemahan).PEMBAHASAN

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATANPADA PASIEN DENGAN DIAGNOSA HARGA DIRI RENDAH

OLEH :I KADEK DODI ARYAWAN

Kp.05.12.024AKPER KESDAM IX/UDAYANA

TAHUN AJARAN 2014 - 2015JLN. TAMAN KANAK- KANAK DENPASAR TUGAS KEPERAWATAN JIWA

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN

PADA PASIEN DENGAN DIAGNOSA HARGA DIRI RENDAH

NAMA KELOMPOK II

Zunica Dita Islamiah

(011)

Dewa Ayu Agung Diah Indah Sari (012)

I Kadek Agus Mulia Putra

(013)

Putu Wini Arista

(014)

Ni Putu Trisnawati

(015)

Kadek Iin Sukma Pratiwi

(016)

Ni Komang Desy Natalia

(017)

Made Prema Vidhya Dhayaka

(018)

Luh Made Diah Ganaki P.

(019)

I Gst. Ayu Pt Mirah Cahya N.

(020)

AKPER KESDAM IX/UDAYANA

TAHUN AJARAN 2013 - 2014

JLN. TAMAN KANAK- KANAK DENPASAR, BALI

Masalah Utama

Gangguan konsep diri = Harga diri rendah

Koping individu tidak efektif