asuhan keperawatan anemia dengan nanda

14
ASUHAN KEPERAWATAN ANEMIA DENGAN NANDA, NOC, NIC Diposkan oleh Rizki Kurniadi A. Pengertian Anemia adalah istilah yang menunjukkan rendahnya hitung sel darah merah dan kadar hemoglobin dan hematokrit dibawah normal. Anemia bukan merupakan penyakit, melainkan merupakan pencerminan keadaan suatu penyakit atau akibat gangguan fungsi tubuh. Secara fisiologis anemia terjadi apabila terdapat kekurangan jumlah hemoglobin untuk mengangkut oksigen ke jaringan. B. Patofisiologi Timbulnya anemia mencerminkan adanya kegagalan sumsum atau kehilangan sel darah merah secara berlebihan atau keduanya. Kegagalan sumsum dapat terjadi akibat kekurangan nutrisi, pajanan toksik, invasi tumor atau kebanyakan akibat penyebab yang tidak diketahui. Sel darah merah dapat hilang melalui perdarahan atau hemplisis (destruksi), hal ini dapat akibat defek sel darah merah yang tidak sesuai dengan ketahanan sel darah merah yang menyebabkan destruksi sel darah merah. Lisis sel darah merah (disolusi) terjadi terutama dalam sel fagositik atau dalam system retikuloendotelial, terutama dalam hati dan limpa. Hasil samping proses ini adalah bilirubin yang akan memasuki aliran darah. Setiap kenaikan destruksi sel darah merah (hemolisis) segera direfleksikan dengan peningkatan bilirubin plasma (konsentrasi normal ≤ 1 mg/dl, kadar diatas 1,5 mg/dl mengakibatkan ikterik pada sclera). Apabila sel darah merah mengalami penghancuran dalam sirkulasi, (pada kelainan hemplitik) maka hemoglobin akan muncul dalam plasma (hemoglobinemia). Apabila konsentrasi plasmanya melebihi kapasitas haptoglobin plasma (protein pengikat untuk hemoglobin bebas) untuk mengikat semuanya, hemoglobin akan berdifusi dalam glomerulus ginjal dan kedalam urin (hemoglobinuria). Kesimpulan mengenai apakah suatu anemia pada pasien disebabkan oleh penghancuran sel darah merah atau produksi sel darah merah yang tidak mencukupi biasanya dapat diperleh dengan dasar:1. hitung retikulosit dalam sirkulasi darah; 2.

Upload: yhoyho-akhilun-dewa-mimpi

Post on 09-Feb-2016

30 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Asuhan Keperawatan Anemia Dengan Nanda

ASUHAN KEPERAWATAN ANEMIA DENGAN NANDA, NOC, NICDiposkan oleh Rizki Kurniadi

A.     PengertianAnemia adalah istilah yang menunjukkan rendahnya hitung sel darah merah dan kadar

hemoglobin dan hematokrit dibawah normal.  Anemia bukan merupakan penyakit, melainkan merupakan pencerminan keadaan suatu penyakit atau akibat gangguan fungsi tubuh.  Secara fisiologis anemia terjadi apabila terdapat kekurangan jumlah hemoglobin untuk mengangkut oksigen ke jaringan.

B.     PatofisiologiTimbulnya anemia mencerminkan adanya kegagalan sumsum atau kehilangan sel darah

merah secara berlebihan atau keduanya.  Kegagalan sumsum dapat terjadi akibat kekurangan nutrisi, pajanan toksik, invasi tumor atau kebanyakan akibat penyebab yang tidak diketahui.  Sel darah merah dapat hilang melalui perdarahan atau hemplisis (destruksi), hal ini dapat akibat defek sel darah merah yang tidak sesuai dengan ketahanan sel darah merah yang menyebabkan destruksi sel darah merah.

Lisis sel darah merah (disolusi) terjadi terutama dalam sel fagositik atau dalam system retikuloendotelial, terutama dalam hati dan limpa.  Hasil samping proses ini adalah bilirubin yang akan memasuki aliran darah.  Setiap kenaikan destruksi sel darah merah (hemolisis) segera direfleksikan dengan peningkatan bilirubin plasma (konsentrasi normal ≤ 1 mg/dl, kadar diatas 1,5 mg/dl mengakibatkan ikterik pada sclera).

Apabila sel darah merah mengalami penghancuran dalam sirkulasi, (pada kelainan hemplitik) maka hemoglobin akan muncul dalam plasma (hemoglobinemia).  Apabila konsentrasi plasmanya melebihi kapasitas haptoglobin plasma (protein pengikat untuk hemoglobin bebas) untuk mengikat semuanya, hemoglobin akan berdifusi dalam glomerulus ginjal dan kedalam urin (hemoglobinuria). 

Kesimpulan mengenai apakah suatu anemia pada pasien disebabkan oleh penghancuran sel darah merah atau produksi sel darah merah yang tidak mencukupi biasanya dapat diperleh dengan dasar:1. hitung retikulosit dalam sirkulasi darah; 2. derajat proliferasi sel darah merah muda dalam sumsum tulang dan cara pematangannya, seperti yang terlihat dalam biopsi; dan ada tidaknya hiperbilirubinemia dan hemoglobinemia.

Anemia↓

viskositas darah menurun↓

resistensi aliran darah perifer↓

penurunan transport O2 ke jaringan↓

hipoksia, pucat, lemah↓

beban jantung meningkat↓

kerja jantung meningkat↓

payah jantung

Page 2: Asuhan Keperawatan Anemia Dengan Nanda

C.     Etiologi:1.       Hemolisis (eritrosit mudah pecah)2.       Perdarahan3.       Penekanan sumsum tulang (misalnya oleh kanker)4.       Defisiensi nutrient (nutrisional anemia), meliputi  defisiensi besi, folic acid, piridoksin,

vitamin C dan copper

D.     Klasifikasi anemia:Klasifikasi berdasarkan pendekatan fisiologis:

1.      Anemia hipoproliferatif, yaitu anemia defisiensi jumlah sel darah merah disebabkan oleh defek produksi sel darah merah, meliputi:

a.          Anemia aplastik  Penyebab:-    agen neoplastik/sitoplastik-    terapi radiasi-    antibiotic tertentu-    obat antu konvulsan, tyroid, senyawa emas, fenilbutason-    benzene-    infeksi virus (khususnya hepatitis)

↓Penurunan jumlah sel eritropoitin (sel induk) di sumsum tulang

Kelainan sel induk (gangguan pembelahan, replikasi, deferensiasi)Hambatan humoral/seluler

↓Gangguan sel induk di sumsum tulang

↓Jumlah sel darah merah yang dihasilkan tak memadai

↓Pansitopenia

↓Anemia aplastik

Gejala-gejala:-    Gejala anemia secara umum (pucat, lemah, dll)-    Defisiensi trombosit: ekimosis, petekia, epitaksis, perdarahan saluran cerna, perdarahan

saluran kemih, perdarahan susunan saraf pusat.Morfologis: anemia normositik normokromik

b.      Anemia pada penyakit ginjalGejala-gejala:

-    Nitrogen urea darah (BUN) lebih dari 10 mg/dl-    Hematokrit turun 20-30%-    Sel darah merah tampak normal pada apusan darah tepi

Penyebabnya adalah menurunnya ketahanan hidup sel darah merah maupun defisiensi eritopoitin

c.          Anemia pada penyakit kronisBerbagai penyakit inflamasi kronis yang berhubungan dengan anemia jenis normositik normokromik (sel darah merah dengan ukuran dan warna yang normal).  Kelainan ini meliputi artristis rematoid, abses paru, osteomilitis, tuberkolosis dan berbagai keganasan

d.      Anemia defisiensi besi

Page 3: Asuhan Keperawatan Anemia Dengan Nanda

Penyebab:-    Asupan besi tidak adekuat, kebutuhan meningkat selama hamil, menstruasi-    Gangguan absorbsi (post gastrektomi)-    Kehilangan darah yang menetap (neoplasma, polip, gastritis, varises oesophagus, hemoroid,

dll.)↓

gangguan eritropoesis↓

Absorbsi besi dari usus kurang↓

sel darah merah sedikit (jumlah kurang)sel darah merah miskin hemoglobin

↓Anemia defisiensi besi

Gejala-gejalanya:-    Atropi papilla lidah-    Lidah pucat, merah, meradang-    Stomatitis angularis, sakit di sudut mulut

Morfologi: anemia mikrositik hipokromike.          Anemia megaloblastik

Penyebab:-    Defisiensi defisiensi vitamin B12 dan defisiensi asam folat-    Malnutrisi, malabsorbsi, penurunan intrinsik faktor (aneia rnis st gastrektomi) infeksi parasit,

penyakit usus dan keganasan, agen kemoterapeutik, infeksi cacing pita, makan ikan segar yang terinfeksi, pecandu alkohol.

↓Sintesis DNA terganggu

↓Gangguan maturasi inti sel darah merah

↓Megaloblas (eritroblas yang besar)

↓Eritrosit immatur dan hipofungsi

2.      Anemia hemolitika, yaitu anemia defisiensi jumlah sel darah merah disebabkan oleh destruksi sel darah merah:

-    Pengaruh obat-obatan tertentu-    Penyakit Hookin, limfosarkoma, mieloma multiple, leukemia limfositik kronik-    Defisiensi glukosa 6 fosfat dihidrigenase-    Proses autoimun-    Reaksi transfusi-    Malaria

↓Mutasi sel eritrosit/perubahan pada sel eritrosit

↓Antigesn pada eritrosit berubah

↓Dianggap benda asing oleh tubuh

Page 4: Asuhan Keperawatan Anemia Dengan Nanda

sel darah merah dihancurkan oleh limposit↓

Anemia hemolisis

E.     Tanda dan Gejalao   Lemah, letih, lesu dan lelaho   Sering mengeluh pusing dan mata berkunang-kunango   Gejala lanjut berupa kelopak mata, bibir, lidah, kulit dan telapak tangan menjadi pucat.

F.      Kemungkinan Komplikasi yang munculKomplikasi umum akibat anemia adalah:

o   gagal jantung,o   parestisia dano   kejang.

G.     Pemeriksaan Khusus dan Penunjango   Kadar Hb, hematokrit, indek sel darah merah, penelitian sel darah putih, kadar Fe, pengukuran

kapasitas ikatan besi, kadar folat, vitamin B12, hitung trombosit, waktu perdarahan, waktu protrombin, dan waktu tromboplastin parsial. 

o   Aspirasi dan biopsy sumsum tulang. Unsaturated iron-binding capacity serumo   Pemeriksaan diagnostic untuk menentukan adanya penyakit akut dan kronis serta sumber

kehilangan darah kronis.

H.     Terapi yang DilakukanPenatalaksanaan anemia ditujukan untuk mencari penyebab dan mengganti darah yang hilang:

1.       Anemia aplastik:o   Transplantasi sumsum tulango   Pemberian terapi imunosupresif dengan globolin antitimosit(ATG)2.       Anemia pada penyakit ginjal

o   Pada paien dialisis harus ditangani denganpemberian besi dan asam folato   Ketersediaan eritropoetin rekombinan

3.       Anemia pada penyakit kroniso   Kebanyakan pasien tidak menunjukkan gejala dan tidak memerlukan penanganan untuk

aneminya, dengan keberhasilan penanganan kelainan yang mendasarinya, besi sumsum tulang dipergunakan untuk membuat darah, sehingga Hb meningkat.

4.       Anemia pada defisiensi besio   Dicari penyebab defisiensi besio   Menggunakan preparat besi oral: sulfat feros, glukonat ferosus dan fumarat ferosus.5.       Anemia megaloblastiko   Defisiensi vitamin B12 ditangani dengan pemberian vitamin B12, bila difisiensi disebabkan

oleh defekabsorbsi atau tidak tersedianya faktor intrinsik dapat diberikan vitamin B12 dengan injeksi IM.

o   Untuk mencegah kekambuhan anemia terapi vitamin B12 harus diteruskan selama hidup pasien yang menderita anemia pernisiosa atau malabsorbsi yang tidak dapat dikoreksi.

o   Anemia defisiensi asam folat penanganannya dengan diet dan penambahan asam folat 1 mg/hari, secara IM pada pasien dengan gangguan absorbsi.

Page 5: Asuhan Keperawatan Anemia Dengan Nanda

II.          DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN MASALAH KOLABORASI YANG MUNGKIN MUNCUL

1.      Intoleransi aktifitas b.d ketidakseimbangan suplai dan kebutuhan oksigen.2.      Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d inadekuat intake makanan.3.      Perfusi jaringan tidak efektif b.d  perubahan ikatan O2 dengan Hb, penurunan konsentrasi Hb

dalam darah.4.      Resiko Infeksi b/d imunitas tubuh skunder menurun (penurunan Hb), prosedur invasive5.      PK anemia6.      Kurang pengatahuan tentang penyakit dan perawatannya b/d kurang informasi.7.      Sindrom deficite self care b.d kelemahan

RENPRA ANEMIA

No Diagnosa Tujuan Intervensi1 Intoleransi aktivitas

B.d ketidakseimbangan suplai & kebutuhan O2

Setelah dilakukan askep .... jam Klien dapat menunjukkantoleransi terhadap aktivitas dgn KH:

  Klien mampu aktivitas minimal

  Kemampuan aktivitas meningkat secara bertahap

  Tidak ada keluhan sesak nafas dan lelah selama dan setelah aktivits minimal

  v/s dbn selama dan setelah aktivitas

Terapi aktivitas :       Kaji kemampuan ps

melakukan aktivitas       Jelaskan pada ps manfaat

aktivitas bertahap       Evaluasi dan motivasi

keinginan ps u/ meningktkan aktivitas

      Tetap sertakan oksigen saat aktivitas.

Monitoring V/S       Pantau V/S ps sebelum,

selama, dan setelah aktivitas selama 3-5 menit.

Energi manajemen       Rencanakan aktivitas saat

ps mempunyai energi cukup u/ melakukannya.

      Bantu klien untuk istirahat setelah aktivitas.

Manajemen nutrisi       Monitor intake nutrisi

untuk memastikan kecukupan sumber-sumber energi

Emosional support       Berikan reinfortcemen

positip bila ps mengalami kemajuan

2 Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari

Setelah dilakukan asuhan keperawatan

Manajemen Nutrisi       Kaji adanya alergi

Page 6: Asuhan Keperawatan Anemia Dengan Nanda

kebutuhan tubuh b.d intake nutrisi inadekuat, faktor psikologis

…  jam klien menunjukan status nutrisi adekuatdengan KH:BB stabil, tingkat energi adekuat

masukan nutrisi adekuat

makanan.       Kaji makanan yang disukai

oleh klien.       Kolaborasi team gizi untuk

penyediaan nutrisi TKTP       Anjurkan klien untuk

meningkatkan asupan nutrisi TKTP dan banyak mengandung vitamin C

      Yakinkan diet yang dikonsumsi mengandung cukup serat untuk mencegah konstipasi.

      Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori.

      Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi.

Monitor Nutrisi       Monitor BB

jika  memungkinkan       Monitor respon klien

terhadap situasi yang mengharuskan klien makan.

      Jadwalkan pengobatan dan tindakan tidak bersamaan dengan waktu klien makan.

      Monitor adanya mual muntah.

      Kolaborasi untuk pemberian terapi sesuai order

      Monitor adanya gangguan dalam input makanan misalnya perdarahan, bengkak dsb.

      Monitor intake nutrisi dan kalori.

      Monitor kadar energi, kelemahan dan kelelahan.

3 Perfusi jaringan tdk efektive b.dperubahan ikatan O2 dengan Hb, penurunan konsentrasi Hb

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama …  jamperfusi jaringan klien adekuatdengan criteria :

perawatan sirkulasi : arterial insuficiency

      Lakukan penilaian secara komprehensif fungsi sirkulasi periper. (cek nadi priper,oedema, kapiler

Page 7: Asuhan Keperawatan Anemia Dengan Nanda

dalam darah. - Membran mukosa merah muda

- Conjunctiva tidak anemis

- Akral hangat- TTV dalam batas normal

refil, temperatur ekstremitas).

      Evaluasi nadi, oedema       Inspeksi kulit dan Palpasi

anggota badan       Kaji nyeri       Atur posisi pasien,

ekstremitas bawah lebih rendah untuk memperbaiki sirkulasi.

      Berikan therapi antikoagulan.

      Rubah posisi pasien jika memungkinkan

      Monitor status cairan intake dan output

      Berikan makanan yang adekuat untuk menjaga viskositas darah

4 Risiko infeksi b/d imunitas tubuh menurun, prosedur invasive

Setelah dilakukan askep …. jam tidak terdapat faktor risiko infeksi dg KH:

  bebas dari gejala infeksi,

  angka lekosit normal (4-11.000)

  V/S dbn

Konrol infeksi :       Bersihkan lingkungan

setelah dipakai pasien lain.       Batasi pengunjung bila

perlu dan anjurkan u/ istirahat yang cukup

      Anjurkan keluarga untuk cuci tangan sebelum dan setelah kontak dengan klien.

      Gunakan sabun anti microba untuk mencuci tangan.

      Lakukan cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan keperawatan.

      Gunakan baju dan sarung tangan sebagai alat pelindung.

      Pertahankan lingkungan yang aseptik selama pemasangan alat.

      Lakukan perawatan luka dan dresing infus,DC setiap hari jika ada

      Tingkatkan intake nutrisi. Dan cairan yang adekuat

      berikan antibiotik sesuai program.

Page 8: Asuhan Keperawatan Anemia Dengan Nanda

Proteksi terhadap infeksi   Monitor tanda dan gejala

infeksi sistemik dan lokal.   Monitor hitung granulosit

dan WBC.   Monitor kerentanan

terhadap infeksi.   Pertahankan teknik aseptik

untuk setiap tindakan.   Inspeksi kulit dan mebran

mukosa terhadap kemerahan, panas.

   Monitor perubahan tingkat energi.

   Dorong klien untuk meningkatkan mobilitas dan latihan.

   Instruksikan klien untuk minum antibiotik sesuai program.

   Ajarkan keluarga/klien tentang tanda dan gejala infeksi.dan melaporkan kecurigaan infeksi.

5 PK:Anemia Setelah dilakukan askep .....  jam perawat  dapat meminimalkan terjadinya komplikasi anemia :

Hb >/= 10 gr/dl.Konjungtiva tdk anemisKulit tidak pucat hangat

      Monitor tanda-tanda anemia

      Observasi keadaan umum klien

      Anjurkan untuk meningkatkan asupan nutrisi klien yg bergizi

      Kolaborasi untuk pemeberian terapi initravena dan tranfusi darah

      Kolaborasi kontrol Hb, HMT, Retic, status Fe

6 Deficite Knolage tentang penyakit dan perawatannya b.d Kurang paparan thdp sumber informasi, terbatasnya kognitif

setelah diberikan penjelasan selama …. X pengetahuan klien dan keluarga meningkat dg KH:

   ps mengerti proses penyakitnya dan Program prwtn serta Th/ yg diberikan dg:

   Ps mampu:Menjelaskan

Teaching : Dissease Process

      Kaji  tingkat pengetahuan klien dan keluarga tentang proses penyakit

      Jelaskan tentang patofisiologi penyakit, tanda dan gejala serta penyebabnya

      Sediakan informasi tentang kondisi klien

Page 9: Asuhan Keperawatan Anemia Dengan Nanda

kembali tentang apa yang dijelaskan

   Pasien / keluarga kooperatif

      Berikan informasi tentang perkembangan klien

      Diskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin diperlukan untuk mencegah komplikasi di masa yang akan datang dan atau kontrol proses penyakit

      Diskusikan tentang pilihan tentang terapi atau pengobatan

      Jelaskan alasan dilaksanakannya tindakan atau terapi

      Gambarkan komplikasi yang mungkin terjadi

      Anjurkan klien untuk mencegah efek samping dari penyakit

      Gali sumber-sumber atau dukungan yang ada

      Anjurkan klien untuk melaporkan tanda dan gejala yang muncul pada petugas kesehatan

7 Sindrom defisit self care b/d kelemahan, penyakitnya

Setelah dilakukan askep … jam klien dan keluarga dapatmerawat diri : activity daily living (adl) dengan kritria :

  kebutuhan klien sehari-hari terpenuhi (makan, berpakaian, toileting, berhias, hygiene, oral higiene)

  klien bersih dan tidak bau.

Bantuan perawatan diri   Monitor kemampuan pasien

terhadap perawatan diri yang mandiri

   Monitor kebutuhan akan personal hygiene, berpakaian, toileting dan makan, berhias

   Beri bantuan sampai klien mempunyai kemapuan untuk merawat diri

   Bantu klien dalam memenuhi kebutuhannya sehari-hari.

   Anjurkan klien untuk melakukan aktivitas sehari-hari sesuai kemampuannya

   Pertahankan aktivitas perawatan diri secara rutin

   dorong untuk melakukan secara mandiri tapi beri bantuan ketika klien tidak mampu melakukannya.

   Berikan reinforcement positif atas usaha yang dilakukan.