assallammu’allaikum wr

29

Upload: rindy-elf

Post on 31-Jul-2015

386 views

Category:

Education


0 download

TRANSCRIPT

Laporan Praktik Kerja Lapangan Praktik Klinik Sanitasi

Anggota Kelompok :

1.Dian Kusumasari NIM : P071331100512.Khafid Anwar .C NIM: P071331100673.Rindy Astike .D NIM: P071331100834.Riza Nurita Arum NIM: P071331100845.Siska Septiana NIM: P07133110090

A. Latar BelakangKlinik Sanitasi bukan sebagai kegiatan pokok yang

berdiri sendiri, tetapi sebagai bagian intergral dari kegiatan puskesmas yang dilaksanakan secara lintas program dan lintas di wilayah puskesmas. Kegiatan klinik sanitasi dilaksanakan oleh petugas santarian di puskesmas secara pasif dan aktif di dalam maupun di luar puskesmas. Klinik sanitasi diharapakan dapat memperkuat tugas dan fungsi puskesmas dalam melaksanakan pelayanan pencegahan dan pemberantasan penyakit yang berbasis lingkungan dan semua persoalan yang ada kaitannya dengan kesehatan lingkungan guna meningkatakan derajat kesehatan masyarakat.

Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui upaya preventif, kuratif dan promotif yang dilakukan secara terpadu terarah dan tersusun secara terus menerus.

B. Tujuan

C. Ruang Lingkup1. Materi

Pemberian penyuluhan dan informasi mengenai penyakit diare kepada 10 pasien diare.

2. SasaranSasaran dalam praktik ini adalah 10 pasien diare yang pernah melakukan pemeriksaan di Puskesmas Danurejan II.

3. LokasiPelaksanaan praktik kerja lapangan di wilayah kerja Puskesmas Danurejan II Yogyakarta meliputi Kelurahan Bausasran dan Suryatmajan.

4. Waktu pelaksanaanPada tanggal tanggal 8 Oktober sampai 13 Oktober 2012.

D. Konseling

Kegiatan wawancara mendalam dan penyakit yang bertujuan untuk mengenal masalah lebih rinci kemudian diupayakan pemecahannya, yang dilakukan oleh tenaga sanitarian atau tenaga pelaksana klinik sanitasi, sehubungan dengan konsultasi penderita atau klien yang datang ke Puskesmas.

E. DIARE

1. Pengertian Diare adalah suatu penyakit dengan

tanda-tanda adanya perubahan bentuk dan konsistensi dari tinja, yang melembek sampai mencair dan bertambahnya frekuensi buang air besar biasanya tiga kali atau lebih dalam sehari.

2. Penyebab Diarea. Infeksi Internal ialah infeksi saluran pencernaan makanan yang

merupakan penyebab utama diare pada anak, meliputi infeksi internal sebagai berikut:

b. Infeksi Bakteri : Vibrio E.Coli, salmonella, shigella, campylobacter, yersinia, aeromonas dan sebagainya.

c. Infeksi Virus : Enterovirus ( Virus echo, coxsackle, poliomyelitis), adeno virus, Rot a virus, astronovirus dan lain- lain.

d. Infeksi Parasit : cacing (ascaris, trichuris, oxyuris, strongyloides ); protozoa ( entamoeba histolitica, giarda lamblia, balantidium coli); jamur ( candida aibicans )

e. Faktor Makanan : makanan basi, beracun, alergi terhadap makanan

f. Faktor Psikologis : rasa takut dan cemas jarang tetapui dapat terjadi pada anak yang lebih besar )

3. Cara Penularan Diare

a) Melalui tangan.b) Melalui binatang pembawa kuman, seperti lalat atau

kecoa yang membawa kuman dari kotoran atau muntahan penderita kemudian hinggap pada makanan yang dimakan orang lain.

c) Melalui air yang tercemar kotoran manusia.d) Melalui tanah yang terdapat kotoran manusia, tanah

merupakan tempat yang baik bagi kehidupan mikrobiologi sebelum berpindah pada manusia, kuman tersebut berpindah kepada manusia melalui debu yang hinggap pada makanan, tangan kotor, sayuran, serta buah-buahan yang hendak dikonsumsi.

4. Gejala DIARE

a) Tinja yang encer dengan frekuensi 4 x atau lebih dalam sehari, yang kadang disertai:

b) Muntahc) Badan lesu atau lemahd) Panase) Tidak nafsu makanf) Darah dan lendir dalam kotoran

5. Akibat DIARE

a. Kehialangan air dan elektrolit Dehidrasi Acidosis Metabolik Defisiensi Kalium

b. Gangguan gizic. Hipoglikemiad. Gangguan sirkulasi darah

6. Pencegahan DIARE

a. Personal Hiegieneb. Menggunakan jamban setiao kali buang air

besarc. Sanitasi makanan dan minumand. Menggunakan air bersih yang cukupe. Menjaga kebersihan lingkungan dan

sekitarnyaf. Berperilaku hidup bersih dan sehat

HASIL & PEMBAHASAN

1. Data DemografiJumlah penduduk di wilayah kerja UPT

Puskesmas Danurejan II hampir setiap tahun mengalami kecenderungan kenaikan jumlah. Berdasarkan data profil Kelurahan tahun 2011 jumlah jiwa tercatat 14.063 jiwa. Kepadatan penduduk adalah 186 / km2. Sex Ratio atau perbandingan antara perempuan dan laki-laki sebesar 0,985. Laki-laki 7086 jiwa, Perempuan 6977 jiwa. Jumlah penduduk per Kalurahan ditunjukkan tabel berikut.

2. Langkah Kerja

a. Teknik Pengumpulan Datab. Tahap pengumpulan datac. Pelaksanaan kuesioner pre d. Pelaksanaan lanjutan e. Melaksankan konseling serta penyuluhan

DATA UMUM ANGGOTA KELUARGA DIARENo N8.ama

PenderitaAlamat Umur

(thn)Anggota keluarga

Pendidikan Pekerjaan

1. Jelita Ajeng Tegal Lempuyangan DN 3/29,Bausasran

7 Bp Sumarmo, Ibu Astuti

- -

2. Rizky Hidayat Jl. Krasak timur n0. 4 Kotabaru

11 Bp Jumaidi , Ibu Suharni

- -

3. Panji Lempuyangan Rt 09 Rw 03

6 Bp Hermawnato - -

4. Ibu Endang Ronodigdayan Rt 29 Rw 07

50 Bp Santoso SLTP Ibu Rumah tangga

5. Tica Soraya Ledokmacanan DN I/223 Rt 01 Rw 01

8 Bp Gatot, Ibu Surti

SD Pelajar

6. Nida Nafisa Lempuyangan Rt 14 Rw 09

3 Bp Muh Mansur, Ibu Siti

- -

7. Ibu Tumisri Gemblakan bawah Rt 19 Rw 07

56 BPp Antonius Budi

SMP Wiraswasta

8. Jesica Ledokmacanan Rw 01 Rt 01

2 Bp Erwan, Ibu Sumarmi

- -

9. Fx.Suharjo Ledokmacanan DN I/247

59 Ibu Sarinem SMA Pengangguran

10. Fathir Ledokmacanan DN I/223

7 Ibu Rizky, Bp Annwar

SD Pelajar

3. Hasil KonselingSelisih tingkat pengetahuan responpen

(pre dengan post)Jelita Ajeng

8% Panji16%

Ibu En-

dang6%

Nida Nafis

a9%

Tu-misri8%

Jesica pUtri2%

Ticha Soraya9%

Fx.-Suharjo8%

Rizky Hi-

dayat

12%

Fathir22%

Rakapitulasi Rumusan masalah konseling

Pertanyaan 1

Pertanyaan 2

Pertanyaan 3

Pertanyaan 4

Pertanyaan 5

Pertanyaan 6

6

2

10

4 4

1

Hasil Rekapitulasi Rumusan Maslah Konseling Diare Puslesmas Danurejan II 2012

Series 1

Pembahasan1. Jelita Ajeng

Setelah dilakukan konseling dapat diketahui Penderita ini mulai merasakan diare dikarenakan mengkonsumsi air yang tidak laik sehat. Air sumur yang dikonsumsi telah tercemar E-coli yang dikarenakan jarak sumber air bersih dan septic tank kurang dari 10 meter. Karena kawasan rumah penderita ini yang dekat satu sama lain, tidak ada lahan kosong lagi untuk pembuatan septic tang yang jaraknya dari sumber air yang digunakan lebih dari 10 meter, maka saran tindak lanjut untuk pencegahan diare di rumah yaitu dengan clorinasi dengan clor tablet, kaporit terhadap sumber air bersih yang digunakan. Sehingga air sumur gali yang tercemar bisa dikonsumsi kembali, karena dengan sistem klorinasi bakteri E. Coli yang ada di dalam air sumur menjadi mati. Selain itu juga perlu dilakukan pemberantasan lalat di rumah dengan menggunakan lem lalat serta meniadakan tempat perindukan lalat sebaiknya tempat sampah yang ada dirumah bertutup, sehingga tidak mengundang datangnya lalat.

2. Rizky HidayatPenderita diare ini berusia 11 tahun. Sebelum pada inti

pertemuan tentang penyampaian materi diare dan pencegahannya maka dilakukan pemberian kuisioner pre kepada ibu Pariyem untuk mengetahui tingkat pengetahuan sebelum diberikan penyuluhan dan diperoleh skore sebesar 21,7% dari skore maksimal yaitu 100%. Kemudian kami sekelompok memberika penyampaian materi atau memberikan penyuluahan tentang penyakit diare dan pencegahannya. Setelah itu, kami memberikan kuesioner post yang diperoleh hasil yaitu skore sebesar 56,42% . Memang skore post yang diporeh tidak terlalu besar peningkatannya dari skore awal tadi yang hanya selisih sebesar 34,72%. Setelah dilakukan konseling kepada Ibu Pariyem dapat diketahui bahwa penderita ini mulai merasakan diare yang beliau derita kemungkinan besar dikarenakan keadaan lingkungan rumah ibu Pariyem yang tidak saniter.

3. PanjiPenderita diare ini berusia 6 tahun. Sebelum pada inti

pertemuan tentang penyampaian materi diare dan pencegahannya maka dilakukan pemberian kuesioner pre untuk mengetahui tingkat pengetahuan sebelum diberikan penyuluhan dan diperoleh skore sebesar 13,02 % Dari hasil tersebut dapat dikatakan tingkat pengetahuan penderita pasien ini yang diwakili oleh Bapak Hermawanto adalah rendah. Kemudian setelah penyampaian materi diare dan pencegahannya dan diberikan kuesioner post maka diperoleh hasil yaitu skore sebesar 56,48%. Setelah dilakukan konseling dapat diketahui penderita ini mulai merasakan diare dikarenakan mengkonsumsi air yang tidak laik sehat. Anak Panji ini mengalami diare dikarenakan sering mengkonsumsi minuman sebut saja POP ICE. Kemungkinan besar anak panji rentan atau alergi terhadap minuman itu , dan bisa saja karena air es yang dipakai bukanlah air matang sehingga masih ada bakteri pada air tercemar.

4. Ibu ENdangIbu penderita diare ini berusia 50 tahun. Pada saat dilakukan

pertemuan konseling ibu endang antusias sekali dalam menerima undangan dari kelompok kami. Sebelum pada inti pertemuan tentang penyampaian materi diare dan pencegahannya maka dilakukan pemberian kuisioner pre untuk mengetahui tingkat pengetahuan sebelum diberikan penyuluhan dan diperoleh skore sebesar 30,38% dari skore maksimal yaitu 100%. Kemudian kami sekelompok memberika penyampaian materi atau memberikan penyuluahn tentang penyakit diare dan pencegahannya. Stelah itu, kami memberikan kuesioner post yang diperoleh hasil yaitu skore sebesar 47,74% . Memang skore post yang diporeh tidak terlalu besar peningkatannya dari skore awal tadi. Walaupun Bu Endang sering mengeluhkan diare karena penyebab dari beliau masuk angin dan makan makanan yang pedas tapi kini beliaupun mengetahui penyebab lain dari diare yang sering beliau keluhkan yaitu salah satunya karena air yang beliau konsumsi tercemar..

5. Tica SorayaPenderita diare ini berusia 8 tahun. Sebelum pada inti pertemuan

tentang penyampaian materi diare dan pencegahannya maka dilakukan pemberian kuisioner pre dan diperoleh skore sebesar 17,36% . Setelah itu, kami memberikan kuesioner post yang diperoleh hasil yaitu skore sebesar 43,3% . Memang skore post yang diporeh tidak terlalu besar peningkatannya dari skore awal tadi yang hanya selisih sebesar 26,04 %. Setelah dilakukan konseling kepada Ibu Surti dapat diketahui penderita (Tica Soraya) ini mulai merasakan diare yang beliau derita kemungkinan besar dikarenakan mengkonsumsi air yang tidak laik sehat,maka saran tindak lanjut untuk pencegahan diare di rumah yaitu dengan clorinasi dengan clor tablet, kaporit terhadap sumber air bersih yang digunakan. Sehingga air sumur gali yang tercemar bisa dikonsumsi kembali, karena dengan sistem klorinasi bakteri E. Coli yang ada di dalam air sumur menjadi mati. Dan juga tetap menyarankan untuk selalu menutup makanan dengan tudung saji agar tidak dihinggapi lalat penyebab penyakit terutama penyakit diare.

6. Nida Nafisa

Penderita diare ini berusia 3 tahun. Sebelum pada inti pertemuan tentang penyampaian materi diare dan pencegahannya maka dilakukan pemberian kuisioner pre untuk mengetahui tingkat pengetahuan sebelum diberikan penyuluhan dan diperoleh skore sebesar 17,36% Kemudian setelah penyampaian materi diare dan pencegahannya dan Setelah dilakukan konseling dapat diketahui penderita ini mulai merasakan diare dikarenakan mengkonsumsi air yang tidak laik sehat. Air sumur yang dikonsumsi telah tercemar E-coli yang dikarenakan maka saran tindak lanjut untuk pencegahan diare di rumah yaitu dengan clorinasi dengan clor tablet, kaporit terhadap sumber air bersih yang digunakan. Sehingga air sumur gali yang tercemar bisa dikonsumsi kembali, karena dengan sistem klorinasi bakteri E. Coli yang ada di dalam air sumur menjadi mati.

7. Tumisri

Ibu Tumisri adalah salah satu penderita diare yang kami deroleh dari data di Puskesmas Danurejan II. Beliau berusia 56 tahun. Sebelum pada inti pertemuan tentang penyampaian materi diare dan pencegahannya maka pemberian kuisioner pre dan diperoleh skore sebesar 26,08%. Kemudian kami memberikan penyampaian materi diare dan pencegahannya yang dilakjutkan kami juga memberikan kuesioner post untuk menperoleh hasil dari penyuluhan yang telah kami berikan dan hasilnya sebesar 47,74%. Setelah dilakukan konseling dapat diketahui penderita ini mulai merasakan diare dikarenakan dari makanan ,maka kami menyarankan untuk selalu menutup makanan dengan tudung saji agar tidak dihinggapi lalat penyebab penyakit terutama penyakit diare.

8. Jesica PutriPenderita diare ini berusia 2 tahun. Sebelum pada inti

pertemuan tentang penyampaian materi diare dan pencegahannya maka dilakukan pemberian kuisioner pre dan diperoleh skore sebesar 21,74%. Kemudian kami sekelompok memberika penyampaian materi .Setelah itu, kami memberikan kuesioner post yang diperoleh hasil yaitu skore sebesar 27,44% . Setelah dilakukan konseling kepada Ibu Sumarni dapat diketahui penderita (Jesica Putri) kemungkinan besar dikarenakan mengkonsumsi air yang tidak laik sehat. Dan kemungkinan botol susu yang dipakai belum direbus dengan air matang sebelum pemakaian kembali guna mematikan bakteri yang masih berada dalam botol baik bakteri yang berasal dari air cemaran atau dari sisa susu. Sehingga kami memberikan saran kepada ibu Sumarni untuk selalu merebus botol susu yang akan dipakai terlebih dahulu.

9. Fx SuharjoPenderita diare ini berusia 59 tahun.Sebelum pada inti pertemuan tentang

penyampaian materi diare dan pencegahannya maka dilakukan pemberian kuisioner pre untuk mengetahui tingkat pengetahuan sebelum diberikan penyuluhan peroleh skore sebesar 17,36% .Setelah itu, kami memberikan kuesioner post yang diperoleh hasil yaitu skore sebesar 39,06% . Memang skore post yang diporeh tidak terlalu besar peningkatannya dari skore awal tadi yang hanya selisih sebesar 21,7 %. Setelah dilakukan konseling kepada Bpk Suharjo dapat diketahui bahwa penderita ini mulai merasakan diare yang beliau derita kemungkinan besar dikarenakan mengkonsumsi air yang tidak laik sehat. Air sumur yang dikonsumsi telah tercemar E-coli yang dikarenakan jarak sumber air bersih dan septic tank kurang dari 10 meter. Selain itu karena letak sumber air yang berdekatan dengan sungai code lah yang kemungkinan terbesar sumber air bersih nya telah tercemar. Dan karena kawasan rumah penderita ini yang dekat satu sama lain, tidak ada lahan kosong lagi untuk pembuatan septic tang yang jaraknya dari sumber air yang digunakan lebih dari 10 meter, maka saran tindak lanjut untuk pencegahan diare di rumah yaitu dengan clorinasi dengan clor tablet, kaporit terhadap sumber air bersih yang digunakan. Sehingga air sumur gali yang tercemar bisa dikonsumsi kembali, karena dengan sistem klorinasi bakteri E. Coli yang ada di dalam air sumur menjadi mati. Dan juga tetap menyarankan dalam mencuci peralatan makan dengan menggunakan sabun + desinfektan.

10. Fathir

Penderita diare ini berusia 7 tahun. Sebelum pada inti pertemuan tentang penyampaian materi diare dan pencegahannya maka dilakukan pemberian kuisioner pre kepada ibu Rizky untuk mengetahui tingkat pengetahuan sebelum diberikan penyuluhan dan diperoleh skore sebesar 17,36% dari skore maksimal yaitu 100%. Kemudian kami sekelompok memberika penyampaian materi atau memberikan penyuluahan tentang penyakit diare dan pencegahannya. Setelah itu, kami memberikan kuesioner post yang diperoleh hasil yaitu skore sebesar 78,12% . Memang skore post yang diporeh terlalu besar peningkatannya dari skore awal tadi dengan selisih sebesar 60,76%. Setelah dilakukan konseling kepada Ibu Rizky dapat diketahui bahwa penderita ini mulai merasakan diare

KESIMPULAN– Banyak dari hasil kuesioner yang diberikan telah memberikan

hasil yang signifikan setelah adanya penyuluhan dan konseling kepada penderita atau orang tuanya

– Dari selisih perhitingan kuesioner di dapatkan 60,76% merupakan selisih terbesar antara pengetahuan sebelum penyuluahan atas nama penderita Fathir

– Keluhan penderita diare seabgian banyak karena faktor sumber air bersih yang telah tercematr karena jarak sumber air bersih dengan septic tank atau air kotor (sungai) kurang dari 10 m.

– Kurangnya kesadaran para penderita tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

SARAN• Karena banyak sumber air bersih yang tercemar

maka tindakannya adalah dengan chlorinasi pada sumber air bersih (sumur).

• Memberikan penyuluhan kembali pada kader yang berada di wilayah cakupan Puskesmas Danurejan II

• Memberikan info terkait penyakit Diare dengan media Poster/ Leaflet.

• Menyarankan untuk selalu Berperilaku Hidup Bersih dan Sehat