assalamualaikum wr

Upload: yoga-hdi-prasetyo

Post on 16-Jul-2015

100 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Nama : yoga hardani prasetiyo semester: : IV

Pengertiano Katarak merupakan kekeruhan yang terjadi pada lensa mata, sehingga menyebabkan penurunan/gangguan penglihatan (Admin,2009). o Definisi lain katarak adalah suatu keadaan patologik lensa di mana lensa rnenjadi keruh akibat hidrasi cairan lensa, atau denaturasi protein lensa. Kekeruhan ini terjadi akibat gangguan metabolisme normal lensa yang dapat timbul pada berbagai usia tertentu (Iwan,2009)

EtiologiBerbagai macam hal yang dapat mencetuskan katarak antara lain (Corwin,2000): Usia lanjut dan proses penuaan Congenital atau bisa diturunkan. Pembentukan katarak dipercepat oleh faktor lingkungan, seperti merokok atau bahan beracun lainnya. Katarak bisa disebabkan oleh cedera mata, penyakit metabolik (misalnya diabetes) dan obat-obat tertentu (misalnya kortikosteroid). Katarak juga dapat disebabkan oleh beberapa faktor risiko lain, seperti: Katarak traumatik yang disebabkan oleh riwayat trauma/cedera pada mata. Katarak sekunder yang disebabkan oleh penyakit lain, seperti: penyakit/gangguan metabolisme, proses peradangan pada mata, atau diabetes melitus. Katarak yang disebabkan oleh paparan sinar radiasi. Katarak yang disebabkan oleh penggunaan obat-obatan jangka panjang, seperti kortikosteroid dan obat penurun

Manifestasi KlinisGejala subjektif dari pasien dengan katarak antara lain: Biasanya klien melaporkan penurunan ketajaman penglihatan dan silau serta gangguan fungsional yang diakibatkan oleh kehilangan penglihatan tadi. menyilaukan dengan distorsi bayangan dan susah melihat di malam hari Gejala objektif biasanya meliputi: Pengembunan seperti mutiara keabuan pada pupil sehingga retina tak akan tampak dengan oftalmoskop. Ketika lensa sudah menjadi opak, cahaya akan dipendarkan dan bukannya ditransmisikan dengan tajam menjadi bayangan terfokus pada retina. Hasilnya adalah pandangan menjadi kabur atau redup. Pupil yang normalnya hitam akan tampak abu-abu atau putih. Pengelihatan seakan-akan melihat asap dan pupil mata seakan akan bertambah putih. Pada akhirnya apabila katarak telah matang pupil akan tampak benar-benar putih ,sehingga refleks cahaya pada mata menjadi negatif.

Gejala umum gangguan katarak meliputi: Penglihatan tidak jelas, seperti terdapat kabut menghalangi objek. Gangguan penglihatan bisa berupa: Peka terhadap sinar atau cahaya. Dapat melihat dobel pada satu mata (diplobia). Memerlukan pencahayaan yang terang untuk dapat membaca. Lensa mata berubah menjadi buram seperti kaca susu.

Pemeriksaan Diagnostik Katarak1. Kartu mata snellen /mesin telebinokuler : mungkin terganggu dengan kerusakan kornea, lensa, akueus/vitreus humor, kesalahan refraksi, penyakit sistem saraf, penglihatan ke retina. 2. Lapang Penglihatan : penurunan mungkin karena massa tumor, karotis, glukoma. 3. Pengukuran Tonografi : TIO (12 25 mmHg) 4. Pengukuran Gonioskopi membedakan sudut terbuka dari sudut tertutup glukoma. 5. Tes Provokatif : menentukan adanya/ tipe glaukoma 6. Oftalmoskopi : mengkaji struktur internal okuler, atrofi lempeng optik, papiledema, perdarahan. 7. Darah lengkap, LED : menunjukkan anemi sistemik / infeksi. 8. EKG, kolesterol serum, lipid 9. Tes toleransi glukosa : kotrol DM

Penatalaksanaan KatarakBila penglihatan dapat dikoreksi dengan dilator pupil dan refraksi kuat sampai ke titik di mana pasien melakukan aktivitas sehari-hari, maka penanganan biasanya konservatif. Pembedahan diindikasikan bagi mereka yang memerlukan penglihatan akut untuk bekerja ataupun keamanan. Biasanya diindikasikan bila koreksi tajam penglihatan yang terbaik yang dapat dicapai adalah 20/50 atau lebih buruk lagi bila ketajaman pandang mempengaruhi keamanan atau kualitas hidup, atau bila visualisasi segmen posterior sangat perlu untuk mengevaluasi perkembangan berbagai penyakit retina atau sarf optikus, seperti diabetes dan glaukoma. Ada 2 macam teknik pembedahan ; 1. Ekstraksi katarak intrakapsuler Adalah pengangkatan seluruh lensa sebagai satu kesatuan. 2. Ekstraksi katarak ekstrakapsuler Merupakan tehnik yang lebih disukai dan mencapai sampai 98 % pembedahan katarak. Mikroskop digunakan untuk melihat struktur mata selama pembedahan.

Ada beberapa jenis operasi yang dapat dilakukan, yaitu: ICCE ( Intra Capsular Cataract Extraction)yaitu dengan mengangkat semua lensa termasuk kapsulnya. Sampai akhir tahun 1960 hanya itulah teknik operasi yg tersedia. ECCE (Ekstra Capsular Cataract Extraction) terdiri dari 2 macam yakni Standar ECCE atau planned ECCE dilakukan dengan mengeluarkan lensa secara manual setelah membuka kapsul lensa. Tentu saja dibutuhkan sayatan yang lebar sehingga penyembuhan lebih lama. Fekoemulsifikasi (Phaco Emulsification). Bentuk ECCE yang terbaru dimana menggunakan getaran ultrasonic untuk menghancurkan nucleus sehingga material nucleus dan kortek dapat diaspirasi melalui insisi 3 mm. Operasi katarak ini dijalankan dengan cukup dengan bius lokal atau menggunakan tetes mata anti nyeri pada kornea (selaput bening mata), dan bahkan tanpa menjalani rawat inap. Sayatan sangat minimal, sekitar 2,7 mm. Lensa mata yang keruh dihancurkan (Emulsifikasi) kemudian disedot (fakum) dan diganti dengan lensa buatan yang telah diukur kekuatan lensanya dan ditanam secara permanen. Teknik bedah katarak dengan sayatan kecil ini hanya memerlukan waktu 10 menit disertai waktu pemulihan yang lebih cepat.

PERAWATAN PRE OPERASIA.A. Fungsi retina harus baik yang diperiksa dengan terproyeksi sinar. B. Tidak boleh ada infeksi pada mata/ jaringan sekitar. C. Tidak ada glaucoma. D. Periksa visus. E. Keadaan umum harus baik, tidak ada Hipertensi, Diabetes Mellitus (GDA 150mg/dl). F. 2-3 hari sebelum opreso mata ditetesi homatropin 3x1 tetes. G. Sore hari bulu mata dicukur. H. Beri salep antibiotic. I. Anjurkan mandi dan keramas sebelum operasi. J. Kirim ke kamar operasi dengan pakaian operasi. K. Premedikasi di kamar operasi. L. Injeksi luminal di mata ditetesi pantokain tiap menit selama 5menit. M. Asetazolamid / metazolamid untuk menurunkan TIO. N. Obat obat simpatomimetik, misalnya fenilefrin untuk vasokontriksi dan midriasis. O. Parasimpatolitik untuk menyebabkan paralysis dan menyebabkan otot siliaris tidak dapatmenggerakkan lensa

PERAWATAN POST OPERASIPasca operasi boleh minum saja, 2jam berikutnya makan makanan lunak, 6jam pascaoperasikepala baru boleh bergerak dan tidur miring kearah mata yang tidak dioperasi. Lakukankompres dingin jika mata gatal, batasi klien untuk batuk, mengejan , membungkuk , bersin,mengangkat benda berat lebih dari 7,5 kg dan tidur pada posisi operatif.

PrognosisPenderita penyakit katarak memiliki prognosis untuk menjadi lebih baik setelah dilakukan pembedahan dan disiplin dalam mematuhi penatalaksanaan.

ANATOMI DAN FISIOLOGI

ANATOMI PalpebraAdalah jaringan yang dapat bergerak ke atas dan kebawah.Berfungsi untuk melindungi bola mata. Dibentuk oleh: 1. 2. 3. 4. 5. 6. a. b. c. d. Merupakan kulit yang tertipis diseluruh tubuh. Sifatnya sangat kendor dan elastis sehingga memungkinkan untuk kembali ke bentuk semula bila terjadi pembengkakan hebat. Merupakan jaringan ikat padat dan elastis. Merupakan kerangka kelopak mata. Merupakan suatu fascia yang letaknya di posterior musculus orbiculris occuli dan membentang diantara rima orbita dan tarsus.berfungsi sebagai barier atau pertahanan bila terjadi infeksi didaerah kelopak mata tidak dapat menembus dalam cavum orbita Fungsinya untuk menutup fissura interpalpebralis ( menutup kelopak mata), mendapat inervasi N. Facialis (N.VIII) Berfungsi mengangkat palpebra superior keatas, mendapat inervasi N.occulomotorius (N III) Kelenjar Kelenjar meibom: merupakan kelenjar lemak. Menghasilkan lemak berfungsi sebagai oil layer pada tear film. Kelenjar zeis: ada hubungan dgn folikel rambut Kelenjar moll: kelenjar peluh Kelenjar krause&wolfring: kelenjar tambahan untuk membasahi saccus conjungtiva & cornea.

Conjungtiva -suatu membran mucus tipis dan transparan. -melapisi bagian posterior palpebra (conjungtiva palpebralis), dan bagian anterior sclera ( conjugtiva bulbi) -mendapat inervasi N.V (nervus trigeminus) -mengandung banyak kelenjar lymphe -Pada beberapa tempat mengandung folikel dan kelenjar krause dan wolfring. Kornea -merupakan jaringan transparant dan avaskular. -berasama conjungtiva merupakan batas depan dari bola mata yang berhubungan dengan dunia luar. -tebal 0,8-1mm dibagian tepi,makin ke tengah makin tipis. -berfungsi: protektif dan sebagai media refraksi.

KorneaTerdiri dari 5 lapisan: epithel,membran browman,stroma,membran descement,endothel.

Sclera -merupakan jaringan ikat dengan serat yang kuat.-berwarna putih buram (tidak tembus cahaya) -dilapisi oleh konjungtiva -berfungsi: melindungi bola mata dari gangguan. -terdiri dari 3 lapisan: episclera (jaringan tipis elastis kaya akan pembuluh darah), stroma, lamina fusca (perbatasaan sclera dgn khoroid)

uveaterdiri dari 3 bagian: 1. iris: uvea anterior pengontrol ukuran pupil untuk mengatur sinar yang masuk, disebut badan pelangi karena berwarna.

2. Badan silier. Membentuk ligamentum yang berfungsi mengikat lensa mata, kontraksi dan relaksasinya mengatur cembung pipihnya lensa. 3. khoroid: uvea posterior Merupakan lapisan berwarna coklat kehitaman,kaya akan pembuluh darah,memberi nutrisi dan oksigen pada retina

Lensa mata-berbentuk bikonveks (cembung) -strukturnya transparant -tak mengandung pembuluh darah -Tebalnya 4-5mm -posisinya stabil karena diikat zonulla zinni pada badan silier. -berfungsi: memfokuskan sinar

Retina-merupakan lapisan yang kaya akan saraf -Bagaian mata yang palaing peka sinar -Terdiri dari sel batang(pada keadaan gelap) dan sel kerucut (pada keadaan terang) -Pada seluruh bagian retina berhubungan dengan badan sel saraf yang serabutnya membentuk urat saraf optik yang memanjang sampai ke otak.

FISIOLOGI Indra penglihataan. Ada 3 proses dalam penglihataan: 1. Masuknya cahaya ke mata dan difokuskan ke lensa 2. Fotoreseptor diretina: transduksi energi cahaya menjadi signal listrik. 3. Perjalanan saraf penglihataan (nervus II) Rangsangan: cahaya dengan panjang gelombang 400-700 nanometer

Bagian-bagian bola mata 1. alis: berfungsi melindungi mata dari keringat 2. Kelopak dan bulu mata: berfungsi sebagai proteksi mata dari debu dan sinar matahari dengan cara menutup mata. 3. Kelenjar lacrimalir: berfungsi mengeluarkan air mata,membasahi mata supaya tidak kering (dengan gerakan berkedip)

Bola mata terletak pada rongga orbita,berbentuk bulat,panjang maksimal 24mm Terdiri dari 3 lapisan: 1. Lapisan luar: sklera,diluar terdapat kornea 2. Lapisan tengah: Choroid: mengandung pembuluh darah,memberi makan pada semua lapisan dinding bola mata Corpus siliaris: mengandung otot,berfungsi mengatur lensa mata saat penglihataan. Iris: berfungsi mengatur jumlah cahaya yang masuk kedalam mata 3. Lapisan dalam Mengandung fotoreseptor,membentuk retina berhubungan dengan saraf penglihataan (nervus II) Reseptor pada penglihataan Sel batang: penglihataan senja Sel kerucut: penglihataan terang. Terletak pada retina

Stimulus cahaya Cahaya masuk akan menembus kornea Setelah menembus kornea akan menembus bilik depan mata (anterior chamber) Kemudian menembus pupil,dimana disana terdapat iris mengatur banyak atau sedikitnya cahaya yang masuk Masuk kedalam bilik belakang(posterior chamber) lalu menembus lensa Dari lensa,cahaya akan menembus cairan vitreus Lalu ditangkap reseptor pada retina Retina ini berhubungan dengan nervus opticus Nervus opticus menuju lobus occipitalis sehingga persepsi penglihataan bisa terjadi

PATOFISIOLOGI

Lensa yang normal adalah struktur posterior iris yang jernih, transparan, berbentuk seperti kancing baju, mempunyai kekuatan refraksi yang besar. Lensa mengandung tiga komponen anatomis. Pada zona sentral terdapat nukleus, di perifer ada korteks, dan yang mengelilingi keduanya adalah kapsula anterior dan posterior. Dengan bertambahnya usia, nukleus mengalami perubahan warna menjadi coklat kekuningan . Di sekitar opasitas terdapat densitas seperti duri di anterior dan poterior nukleus. Opasitaspada kapsul poterior merupakan bentuk aktarak yang paling bermakna seperti kristal salju.

Perubahan fisik dan kimia dalam lensa mengakibatkan hilangnya transparansi. Perubahan dalam serabut halus multipel (zonula) yang memaenjang dari badan silier ke sekitar daerah di luar lensa. Perubahan kimia dalam protein lensa dapat menyebabkan koagulasi, sehingga mengabutkan pandangan dengan menghambat jalannya cahaya ke retina. Salah satu teori menyebutkan terputusnya protein lensa normal disertai influks air ke dalam lensa. Proses ini mematahkan serabut lensa yang tegang dan mengganggu transmisi sinar. Teori lain mengatakan bahwa suatu enzim mempunyai peran dalam melindungi lensa dari degenerasi. Jumlah enzim akan menurun dengan bertambahnya usia dan tidak ada pada kebanyakan pasien yang menderita katarak. Katarak bisa terjaadi bilateral, dapat disebabkan oleh kejadian trauma atau sistemis (diabetes) tetapi paling sering karena adanya proses penuaan yang normal. Faktor yang paling sering berperan dalam terjadinya katarak meliputi radiasi sinar UV, obat-obatan, alkohol, merokok, dan asupan vitamin antioksidan yang kurang dalam jangka waktu yang lama.

WOC

ASKEP KATARAK PRE OPERASI DAN POST OPERASI

Tuan K 60 tahun dirawat di Rs dengan gangguan penglihatan kabur dan tidak jelas,sinar terang menyebabkan silau dengan kehilangan bertahap penglihatan perifer. Kesulitan memfokuskan kerja dengan dekat/merasa diruang gelap. Pengelihtaan berawan/kabur,tampak lingkaran cahaya atau pelangi disekitar sinar. Fotofobia,kekeruhaan mulai dari tepi ekuator berbentuk jeriji menuju korteks anterior dan posterior,vakuol mulai terlihat dalam korteks,kekeruhan ini dapat menimbulkan poliopia oleh karena indeks refraksi yang tidak sama pada semua lensa. Bentuk ini kadang-kadang menetap untuk waktu yang lama. Oleh dokter tuan K direncanakan dilakukan tindakan operasi..

l. Pengkajian Identitas1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Nama Umur Jenis kelamin Alamat Pekerjaan Pendidikan Status Agama No.regristasi Tgl MRS : Tuan K : 60 thn : laki - laki : ds. cendoro : tani :: kawin : islam :: 06 maret 2012

Keluhan utama pengelihatan dan kabur

: gangguangan

P Q R S T

Riwayat penyakit sekarang (RPS) : klien dibawah kerumah sakit karen tidak bisa melihat dengan jelas : pengelihatan sangat tidak jelas : klien merasa nyeri pada daerah mata, dan kabur : pengelihatan tidak jelas menetap : kesulitan memfokuskan pada daerah gelap

Riwayat kesehatan masa lalu DM, hipertensi Riwayat penyakit keluarga ibu kx menderita DM.

Pemeriksaan Fisik Keadaan umum: warna pupil putih berkabut Poliopia Kekeruhan berbentuk gerigi ditepi bola mata Tidak bisa melihat dengan jelas TTV: normal TD Nadi Suhu RR

: 110/80 mmHg (100 -140, 60 90 mmHg) : 80 x/menit ( 60 100 x/menit) : 37 celcius (normal 36,5 37,5 celcius) : 20 x/menit (16 20 x/menit)

Body system

Breath: normal Blood : normal Brain : Kesadaran klien menurun dg GCS 245 Bladder : Penurunan pengeluaran urin Dg input 1000 ml outputnya hanya 50 ml 5. Bowel : BB menurun 6. Bone : kelemahan otot

1. 2. 3. 4.

Pemeriksaan labolatorium1. Kartu mata snellen /mesin telebinokuler : mungkin terganggu dengan kerusakan kornea,lensa, akueus/vitreus humor, kesalahan refraksi, penyakit sistem saraf, penglihatan ke retina. Lapang Penglihatan : penuruan mngkin karena massa tumor, karotis, glukoma. Pengukuran Tonografi : TIO (12 25 mmHg) Gonioskopi membedakan sudut terbuka dari sudut tertutup glukoma. Tes Provokatif : menentukan adanya/ tipe gllukoma Oftalmoskopi : mengkaji struktur internal okuler, atrofi lempeng optik, papiledema,perdarahan. Darah lengkap, LED : menunjukkan anemi sistemik / infeksi. EKG, kolesterol serum, lipid Tes toleransi glukosa : kotrol DM

2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

Analisa Data Pre OperasiData Ds : tuan K mengatakan takut dan cemas karena akan dilakukaan operasi Etiologi Katarak Masalah Ansietas berhubungan dengan prosedur penatalaksanaan / tindakan pembedahan.

Pembedahan Do : TTV normal TD : 110/80 mmHg Pre operasi (100 -140, 60 90 mmHg) Nadi : 80 x/menit ( 60 Tindakan yang akan dilakukan 100 x/menit) Suhu : 37 celcius (normal 36,5 Ketakutan 37,5 celcius) RR : 20 x/menit (16 20 x/menit) ansiatas Warna pupil abu abu atau putih

Analisa Data post operasiData Ds : klien merasa nyeri pada daerah mata setelah dilakukan tindakan operasi Do : TTV normal TD : 110/80 mmHg (100 -140, 60 90 mmHg) Nadi : 80 x/menit ( 60 100 x/menit) Suhu : 37 celcius (normal 36,5 37,5 celcius) RR : 20 x/menit (16 20 x/menit) Etiologi Katarak Masalah Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan prosedur tindakan invasif insisi jaringan tubuh.

Pembedahan

Post operasi

Kerusakan jaringan

invasif insisi jaringan tubuh.

Diagnosa keperawatan yang munculPre operasi 1) Gangguan persepsi sensori-perseptual penglihatan berhubungan dengan gangguan penerimaan sensori/status organ indera. 2) Resiko tinggi cedera berhubungan dengan kerusakan fungsi sensori penglihatan kehilangan vitreus, pandangan kabur, perdarahan intraokuler. 3) Kurang pengetahuan tentang kondisi, prognosis, pengobatan berhubungan dengan tidak mengenal sumber informasi, kurang terpajan/mengingat, keterbatasan kognitif. 4) Ansietas berhubungan prosedur penatalaksanaan / tindakan pembedahan 5) Defisit perawatan diri yang berhubungan dengan gangguan penglihatan. Post operasi 1) Nyeri berhubungan dengan trauma insisi. 2) Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan prosedur tindakan invasif insisi jaringan tubuh 3) Gangguan persepsi sensori-perseptual penglihatan berhubungan dengan gangguan penerimaan sensori/status organ indera.

Diagnosa 1Ansietas berhubungan dengan prosedur penatalaksanaan / tindakan pembedahan. Tujuan/kriteria evaluasi: Pasien mengungkapkan dan mendiskusikan rasa cemas/takutnya. Pasien tampak rileks tidak tegang dan melaporkan kecemasannya berkurang sampai pada tingkat dapat diatasi. Pasien dapat mengungkapkan keakuratan pengetahuan tentang pembedahan.

Diagnosa 2Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan prosedur tindakan invasif insisi jaringan tubuh. Tujuan : Tidak terjadi penyebaran infeksi selama tindakan prosedur pembedahan ditandai dengan penggunaan teknik antiseptik dan desinfeksi secara tepat dan benar.

Implementasi 1 pre operasiHARI/T GL Rabu/ 7 maret 2012 DIAGNOSA Ansietas berhubungan dengan prosedur penatalaksanaan / tindakan pembedahan JAM 09.00 IMPLEMENTASI Pantau tingkat kecemasan pasien dan catat adanya tanda- tanda verbal dan nonverbal. Beri kesempatan pasien untuk mengungkapkan isi pikiran dan perasaan takutnya. Observasi tanda vital dan peningkatan respon fisik pasien. Beri penjelasan pasien tentang prosedur tindakan operasi, harapan dan akibatnya Beri penjelasan dan suport pada pasien pada setiap melakukan prosedur tindakan. Lakukan orientasi dan perkenalan pasien terhadap ruangan, petugas, dan peralatan yang akan digunakan. TTD

HARI/T GL

DIAGNOSA .

JAM

IMPLEMENTASI Derajat kecemasan akan dipengaruhi bagaimana informasi tentang prosedur penatalaksanaan diterima oleh individu. Mengungkapkan rasa takut secara terbuka dimana rasa takut dapat ditujukan. Mengetahui respon fisiologis yang ditimbulkan akibat kecemasan. Meningkatkan pengetahuan pasien dalam rangka mengurangi kecemasan dan kooperatif. Mengurangi kecemasan dan meningkatkan pengetahuan . Mengurangi perasaan takut dan cemas.

TTD

implementasi 2 post operasiHARI/T GL Rabu/ 7 maret 2012 DIAGNOSA JAM IMPLEMENTASI Ciptakan lingkungan ruangan yang bersih dan babas dari kontaminasi dunia luar Jaga area kesterilan luka operasi Lakukan teknik aseptik dan desinfeksi secara tepat dalam merawat luka Kolaborasi terapi medik pemberian antibiotika profilaksis Mengurangi kontaminasi dan paparan pasien terhadap agen infektious. Mencegah dan mengurangi transmisi kuman. mencegah kontaminasi pathogen mencegah pertumbuhan dan perkembangan kuman. TTD

Resiko tinggi infeksi 10.00 berhubungan dengan prosedur tindakan invasif insisi jaringan tubuh.

EVALUASI 1HARI/TGL Rabu/ 7 maret 2012 DIAGNOSA EVALUASI TTD Ansietas berhubungan S: klien merasa sudah dengan prosedur tidak merasa cemas penatalaksanaan / tindakan pembedahan O: TTV normal TD: 110/80 mmHg (100 -140, 60 90 mmHg) Nadi : 80 x/menit ( 60 100 x/menit) Suhu: 37 celcius (normal 36,5 37,5 celcius) RR: 20 x/menit (16 20 x/menit) A: masalah teratasi P: hentikan intervensi

EVALUASIHARI/TGL DIAGNOSA EVALUASI S: klien merasa masih nyeri pada daerah mata O: : TTV normal TD: 110/80 mmHg (100 -140, 60 90 mmHg) Nadi : 80 x/menit ( 60 100 x/menit) Suhu: 37 celcius (normal 36,5 37,5 celcius) RR: 20 x/menit (16 20 x/menit) A: masalah belum teratasi P: lanjutkan intervensi TTD Rabu/ 7 Resiko tinggi infeksi maret 2012 berhubungan dengan prosedur tindakan invasif insisi jaringan tubuh.

S.A.P(SATUAN ACARA PENYULUHAN) PADA PENDERITA KATARAK

SATUAN ACARA PENYULUHAN Pokok bahasan Sub pokok bahasan Sasaran Waktu Hari/tanggal Tempat Penyuluh : Katarak : Pengenalan katarak : Masyarakat : 30 menit : rabu , 7 maret 2012 : Kelas besar : Mahasiswa Stikes NU Tuban semester 4

I.Tujuan Intruksional Umum Setelah mendapatkan penyuluhan selama 30 menit tentang retinoblastoma pada anak, peserta penyuluhan diharapkan mengerti dan melaksanakan hidup sehat melalui pendekatan KIE sehingga katarak dapat ditangani.

Tujuan Intruksional Khusus

setelah mendapatkan penyuluhan 1x diharapkan peserta penyuluhan mampu : 1) Menjelaskan pengertian katarak 2) Menjelaskan penyebab katarak 3) Menjelaskan Tanda dan katarak 4) Menjelaskan penaganan katarak

II. Metode belajar Ceramah Tanya jawab III. Alat dan Media Laptop dan LCD Leafleat

IV. Kegiatan PenyuluhanNo 1 Pembukaan : -Menyampaikan salam -Menjelaskan tujuan Penyampaian materi : a. Menjelaskan dan menguraikan materi ttg : 1) Menjelaskan pengertian katarak 2) Menjelaskan penyebab katarak 3) Menjelaskan Tanda dan Gejala katarak 4) Menjelaskan penanganan katarak b. Memberikan kesempatan pada peserta penyuluh untuk bertanya c. Menjawab pertanyaan peserta penyuluhan yang berkaitan dengan materi. Kegiatan Respon klien -membalas salam -memperhatikan waktu 5 menit

2

-Memperhatikan penjelasan dan demonstrasi dg cermat

10 menit

-Menanyakan hal yang belum jelas -Memperhatikan jawaban penyuluhan. 10 menit

3

Penutup : Tanya jawab (evaluasi) Menyimpulkan hasil materi Mengakhiri kegiatan Mengucapkan salam

-Menjawab salam

5 menit

V. Pengorganisasian dan Job DiscriptionPengorganisasian dan Job Discription 1. Pembimbing : 1) 2) 2. Moderator : Job Discription : Membuka dan menutup kegiatan Membuat susunan acara dengan jelas Memimpin jalannya kegiatan 3. Penyaji : Job Discription : Menyampaikan materi penyuluhan dengan jelas 4. Observer : Job Discription : Membuat resume kegiatan Penyuluhan 5. Fasilitator : 1) 2) 3) Job Discription : Membantu menyiapkan perlengkapan penyuluhan Memotivasi audience untuk bertanya Membantu penyaji dalam menganggapi pertanyaan audience

VI. KRITERA EVALUASIEVALUASI STRUKTUR

Mahasiswa STIKES NU Tuban semester 4 Penyelenggaraan penyuluhan di ruang kelas Besar. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan oleh mahasiswa semester 4 Kontrak waktu dilakukan 1 hari sebelum Penyuluhan dan 15 menit sebelum pelaksanaan Penyuluhan.

Evaluasi proses Pengunjung antusias terhadap materi penyuluhan Pengunjung mengikuti penyuluhan sampai selesai Pengunjung menanyakan materi Pengunjung berpartisipasi aktif dalam kegiatan sharing

Evaluasi Hasil Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian katarak Mahasiswa mampu menjelaskan penyebab katarak Mahasiswa mampu menjelaskan tanda dan gejala katarak Mahasiswa mampu menjelaskan penaganan katarak

VII. Daftar HadirVIII. Materi Penyuluhan

APA ITU KATARAK???Nama yang diberikan untuk kekeruhan pada lensa yang mengakibatkan pengurangan dan ketajaman penglihatan...

Apa penyebab katarak??1. Usia lanjut dan proses penuaan 2. Diturunkan (katarak sejak bayi lahir) 3. Pembentukan katarak dipercepat oleh faktor lingkungan, seperti merokok atau bahan beracun lainnya. 4. Katarak bisa disebabkan oleh cedera mata, penyakit metabolik (misalnya diabetes) dan obat-obat tertentu (misalnya kortikosteroid).

Apa tanda dan gejala dari katarak???1. Pandangan berkabut (seperti berasap / awan). 2. kemampuan penglihatan perlahan menurun. Susah melihat dimalam hari 3. Mata terdapat bercak keputihan 4. Mata silau

Bagaimana cara penaganannya???Satu-satunya cara dengan pembedahan.Pembedahan dilakukan bila tajam penglihatan sudah menurun sedemikian rupa sehingga mengganggu pekerjaan seharihari.

PERAWATAN PRE OPERASIA.A. Fungsi retina harus baik yang diperiksa dengan terproyeksi sinar. B. Tidak boleh ada infeksi pada mata/ jaringan sekitar. C. Tidak ada glaucoma. D. Periksa visus. E. Keadaan umum harus baik, tidak ada Hipertensi, Diabetes Mellitus (GDA 150mg/dl). F. 2-3 hari sebelum opreso mata ditetesi homatropin 3x1 tetes. G. Sore hari bulu mata dicukur. H. Beri salep antibiotic. I. Anjurkan mandi dan keramas sebelum operasi. J. Kirim ke kamar operasi dengan pakaian operasi. K. Premedikasi di kamar operasi. L. Injeksi luminal di mata ditetesi pantokain tiap menit selama 5menit. M. Asetazolamid / metazolamid untuk menurunkan TIO. N. Obat obat simpatomimetik, misalnya fenilefrin untuk vasokontriksi dan midriasis. O. Parasimpatolitik untuk menyebabkan paralysis dan menyebabkan otot siliaris tidak dapatmenggerakkan lensa

PERAWATAN POST OPERASIPasca operasi boleh minum saja, 2jam berikutnya makan makanan lunak, 6jam pascaoperasikepala baru boleh bergerak dan tidur miring kearah mata yang tidak dioperasi. Lakukankompres dingin jika mata gatal, batasi klien untuk batuk, mengejan , membungkuk , bersin,mengangkat benda berat lebih dari 7,5 kg dan tidur pada posisi operatif.

LEGAL ETIK KEPERAWATAN

Pada bayi (