perpustakaan - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1032/1/florentina...

29
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA PERPUSTAKAAN 7 HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA INFEKSI NIFAS DENGAN KEJADIAN INFEKSI NIFAS DI PUSKESMAS PURWONEGORO 1 KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2009 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan pendidikan ahli madya Kebidanan Oleh : FL. PRISNA PRAMUDITA RINI NIM : 1307509 PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDRAL AHMAD YANI YOGYAKARTA 2010

Upload: others

Post on 14-Nov-2020

14 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERPUSTAKAAN - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1032/1/Florentina Prisna_1307509_nonfull.pdf · PERPUSTAKAAN. KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr. Wb . Segala puji

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

7

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG

TANDA BAHAYA INFEKSI NIFAS DENGAN KEJADIAN

INFEKSI NIFAS DI PUSKESMAS PURWONEGORO 1

KABUPATEN BANJARNEGARA

TAHUN 2009

KARYA TULIS ILMIAH Diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan pendidikan

ahli madya Kebidanan

Oleh :

FL. PRISNA PRAMUDITA RINI

NIM : 1307509

PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDRAL AHMAD YANI

YOGYAKARTA

2010

Page 2: PERPUSTAKAAN - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1032/1/Florentina Prisna_1307509_nonfull.pdf · PERPUSTAKAAN. KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr. Wb . Segala puji

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

iii

HALAMAN PENGESAHAN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG

TANDA BAHAYA INFEKSI NIFAS DENGAN KEJADIAN

INFEKSI NIFAS DI PUSKESMAS PURWONEGORO 1

KABUPATEN BANJARNEGARA

TAHUN 2009

KARYA TULIS ILMIAH

Disusun Oleh

FL. Prisna Pramudita R

NPM : 1307509

Telah Dipertahankan Didepan Dewan Penguji Dan Diterima Sebagai Salah Satu

Syarat Untuk Mendapatkan Gelar Ahli Madya Kebidanan Di Sekolah Tinggi

Ilmu Kesehatan Jenderal Ahmad Yani Yogyakarta

Tanggal, 15 Januari 2010

Mengesahkan

Penguji I

Sri Subiyatun, S.Si.T, M.Kes

Penguji II

Lia Aria R, S.ST

Penguji III

Eny Retna A, S.Si.T

Mengetahui,

Ketua Program Studi DIII Kebidanan

STIKES A. Yani Yogyakarta

Tri Sunarsih, S.Si.T

Page 3: PERPUSTAKAAN - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1032/1/Florentina Prisna_1307509_nonfull.pdf · PERPUSTAKAAN. KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr. Wb . Segala puji

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

iv

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA INFEKSI NIFAS DENGAN KEJADIAN

INFEKSI NIFAS DI PUSKESMAS PURWONEGORO 1 KABUPATEN BANJARNEGARA

TAHUN 2009

FL. Prisna Pramudita R1), Lia Aria R2), Eny Retna A3)

INTISARI

Latar Belakang : Tingginya angka kejadian infeksi nifas karena ibu nifas tidak mempunyai pengetahuan cukup mengenai tanda bahaya infeksi nifas. Tujuan Penelitian : mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu nifas tentang tanda bahaya infeksi nifas dengan kejadian infeksi nifas di Puskesmas Purwonegoro 1, Kabupaten Banjar negara. Metode Penelitian : menggunakan metode penelitian non-eksperimental (observasi). Populasi penelitian adalah semua ibu nifas yang ada di Puskesmas Purwonegoro 1 dengan jumlah 35 orang. Jumlah sampel yang diambil seluruhnya sebanyak 35 orang dengan menggunakan teknik total sampling. Uji statistik yang digunakan untuk menghitung hubungan yang skala antara dua variabel atau lebih dengan skala ordinal adalah uji analisis bivariat yang digunakan yaitu Kendal Tau Hasil penelitian : didapatkan tingkat pengetahuan Ibu nifas tentang tanda bahaya infeksi nifas yang tergolong cukup baik sebanyak 22 orang (62,85%), lebih banyak dibandingkan tingkat pengetahuan baik sebanyak 12 orang (34,29%). 2). Kejadian infeksi nifas sebanyak 16 orang (45,7%), lebih sedikit dibandingkan dengan yang tidak terjadi infeksi sebanyak 19 orang (54,3%). 3) Terdapat hubungan yang bermakna secara statistik antara pengetahuan ibu tentang tanda bahaya infeksi nifas dengan kejadian infeksi nifas dengan nilai korelasi sebesar 0,552 dengan significansi 0,001 (< 0,05). Kesimpulan : tingkat pengetahuan ibu nifas tentang tanda bahaya infeksi nifas berhubungan dengan angka kejadian infeksi nifas di Puskesmas Purwonegoro 1 Kata Kunci: Pengetahuan ibu nifas, infeksi nifas. ________________________ 1) Mahasiswa DIII Kebidanan STIKES Jenderal Ahmad Yani Yogyakarta 2) Dosen Politekhnik Banjarnegara 3) Dosen Akbid ”YO” Yogyakarta

Page 4: PERPUSTAKAAN - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1032/1/Florentina Prisna_1307509_nonfull.pdf · PERPUSTAKAAN. KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr. Wb . Segala puji

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Segala puji bagi Alloh SWT Tuhan semesta alam yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Hubungan tingkat pengetahuan ibu nifas dengan bahaya infeksi nifas di Puskesmas Purwonegoro 1 Kabupaten Banjarnegara tahun 2009”. Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai syarat untuk mencapai gelar Ahli Madya Kebidanan di STIKES A. Yani Yogyakarta

Terselesaikannya Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih sebesar – besarnya kepada :

1. Sri Werdati, SKM, M.Kes selaku Ketua STIKES Jendral Ahmad Yani Yogyakarta yang telah memberikan ijin penelitian ini

2. Sri Subiyatun,S.Si.T.M.Kes selaku dewan penguji yang telah menguji karya tulis ilmiah ini

3. Lia Aria R, S.ST, Selaku Pembimbing I yang telah membantu dan memberikan arahan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

4. Eny Retna A, S.Si.T, selaku pembimbing II yang telah meluangkan waktu memberikan bimbingan kepada penulis.

5. Drg. Permadi Suratman, M.Kes, selaku Kepala Puskesmas Purwonegoro 1 Banjarnegara yang telah memberikan ijin dan motivasi dalam penelitian ini.

6. Ibu – ibu yang telah bersedia menjadi responden dalam penelitian ini, terima kasih atas kerjasamanya.

7. Bapak – Ibuku, anakku tersayang, suamiku terima kasih atas doa dan dukungannya, M3ku atas sayang dan doanya, serta sahabatku semua.

8. Rekan – rekan mahasiswa STIKES Jendral Ahmad Yani Yogyakarta yang telah membantu penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini

9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah banyak membantu pembuatan karya tulis ilmiah ini. Penulis menyadari Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh

karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak demi sempurnanya Karya Tulis Ilmiah ini.

Akhirnya penulis berharap semoga hasil penelitian ini dapat menambah wawasan serta pengetahuan minimal untuk penulis sendiri dan menjadi bekal bagi mahasiswa pada periode selanjutnya

Yogyakarta, Januari 2010 Penulis

Fl. Prisna Pramudita R

Page 5: PERPUSTAKAAN - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1032/1/Florentina Prisna_1307509_nonfull.pdf · PERPUSTAKAAN. KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr. Wb . Segala puji

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

vi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL …………………………………………………………….. i

HALAMAN PERSETUJUAN …………………………………………………... ii

HALAMAN PENGESAHAN …………………………………………………… iii

KATA PENGANTAR …………………………………………………………... iv

DAFTAR ISI …………………………………………………..………………… vi

DAFTAR TABEL ………………………………………………………………. viii

DAFTAR BAGAN ……………………………………………………………… ix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ……………………………………………………… 1

B. Rumusan Masalah …………………………………………………………..… 3

C. Tujuan Penelitian ……………………………………………………………… 4

D. Manfaat Penelitian …………………………………………………………… 4

E. Keaslian Penelitian …………………………………………………………… 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori ……………………………………………………………….. 7

B. Kerangka Pemikiran ………………………………………………………… 18

1. Kerangka Teori ….……………………………………………………… 18

2. Kerangka Konsep ..……………………………………………………… 19

3. Hipotesa ………..………………………………………………………… 19

BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian ……………………………………………………………… 21

B. Variabel Penelitian ……………………………………………………………. 21

Page 6: PERPUSTAKAAN - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1032/1/Florentina Prisna_1307509_nonfull.pdf · PERPUSTAKAAN. KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr. Wb . Segala puji

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

vii

C. Definisi Operasional …………………………………………………………. 22

D. Populasi dan Sampel ......................... ………………………………………… 22

E. Alat dan Metode Pengumpulan Data ………………………………………….. 23

F. Metode Pengolahan dan Analisa Data ………………………………………… 26

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

Page 7: PERPUSTAKAAN - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1032/1/Florentina Prisna_1307509_nonfull.pdf · PERPUSTAKAAN. KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr. Wb . Segala puji

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

ix

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Kerangka Teori ………………………………………… 18

Bagan 2.2 Kerangka Konsep ………………………………………… 19

Page 8: PERPUSTAKAAN - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1032/1/Florentina Prisna_1307509_nonfull.pdf · PERPUSTAKAAN. KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr. Wb . Segala puji

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Persetujuan sebagai responden

Lampiran 2 Surat Pengantar Kuesioner

Lampiran 3 Lembar Kuesioner

Page 9: PERPUSTAKAAN - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1032/1/Florentina Prisna_1307509_nonfull.pdf · PERPUSTAKAAN. KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr. Wb . Segala puji

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tinggi Fundus Uterus dan Berat Uterus

menurut Masa Involusi ............................................................ 13

Tabel 3.1 Definisi Operasional ………………………………………… 22

Page 10: PERPUSTAKAAN - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1032/1/Florentina Prisna_1307509_nonfull.pdf · PERPUSTAKAAN. KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr. Wb . Segala puji

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pelayanan kebidanan merupakan bagian integral dari pelayanan

kesehatan yang difokuskan pada pelayanan kesehatan pada ibu hamil, ibu

bersalin dan ibu nifas, bayi baru lahir dan balita untuk mewujudkan kesehatan

keluarga dalam rangka tersedianya sumberdaya manusia dimasa depan yang

berkualitas. Dengan pelayanan kebidanan yang optimal diharapkan dapat

menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia yang masih tinggi

menurut Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia.

Angka Kematian Ibu (AKI) dinegara maju sekitar 5-10 per 100.000

kelahiran hidup sedangkan dinegara berkembang diperkirakan mencapai 750-

1000 per 100.000 kelahiran hidup. Resiko kematian ibu selama hidup yang

disebabkan komplikasi post partum adalah 14-50 per 100.000 kelahiran

hidup (Wiknjosastro, 2005)

Data Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih tinggi, menurut

survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2001 adalah 396 per 100.000

kelahiran hidup, tetapi ada penurunan pada tahun 2008 yaitu 226 per 100.000

kelahiran hidup.

Data Angka Kematian Ibu (AKI) provinsi Jawa Tengah pada tahun

2008 menurut Survey Demografi dan Kependudukan Indonesia (SDKI)

adalah sebesar 112,30 per 100.000 kelahiran hidup sedangkan Angka

Page 11: PERPUSTAKAAN - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1032/1/Florentina Prisna_1307509_nonfull.pdf · PERPUSTAKAAN. KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr. Wb . Segala puji

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

2

Kematian Ibu di Kebupaten Banjarnegara adalah 140,30 per 100.000

kelahiran hidup.

Sasaran yang ditetapkan untuk tahun 2010 adalah menurunkan angka

kematian maternal menjadi 125 per 100.000 kelahiran hidup, untuk mencapai

sasaran tersebut ditetapkan 4 strategi utama dan azaz – azas pedoman

operasionalisasi strategi antara lain bahwa memusatkan perhatian pada

pelayanan kesehatan maternal dan neonatal.

Dengan data Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia yang masih

tinggi, maka upaya yang dilakukan dalam menurunkannya yaitu dengan

meningkatkan cakupan pelayanan obstetrik antara lain melalui peningkatan

kualitas pelayanan post partum sehingga mampu melaksanakan Pelayanan

Obstetri Neonatal Dasar (PONED). Hal tersebut didukung Rumah Sakit

Daerah tingkat II mampu melaksanakan Pelayanan Obstetri Neonatal

Komprehensif (PONEK).

Penyebab kematian ibu ada dua macam yaitu penyebab langsung dan

tidak langsung, contoh penyebab langsung kematian ibu adalah perdarahan

dan infeksi, contoh penyebab tidak langsung adalah ibu hamil dengan kurang

Energi Kronik (KEK) dan anemia (Hemoglobulin darah kurang dari 11 gr%).

Pendarahan dapat terjadi karena pasien takut untuk mobilisasi dini pada

masa nifas, karena beranggapan bahwa hal tersebut akan menyebabkan

terjadinya perdarahan banyak dan penyembuhan luka jahitan menjadi lama

(Wiknjosastro, 2005).

Page 12: PERPUSTAKAAN - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1032/1/Florentina Prisna_1307509_nonfull.pdf · PERPUSTAKAAN. KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr. Wb . Segala puji

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

3

Dari studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Pembantu (Pustu)

Gumiwang Puskesmas Purwonegoro 1 didapatkan data bahwa dari 15 ibu

nifas 10 orang diantaranya tidak faham tentang bahaya infeksi nifas. Dan dari

data Puskesmas Purwonegoro 1 pada tahun 2008 terdapat ibu nifas sebanyak

551 orang, diantaranya terdapat ibu nifas dengan infeksi nifas sebanyak 137

orang (25 %) dari total ibu nifas yang terdiri dari 62 orang persalinan di

Rumah Sakit dan 75 pasien ditangani oleh Bidan.

Berdasarkan data tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian tentang “Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas terhadap

Bahaya Infeksi Nifas di Puskesmas Purwonegoro 1 Kabupaten

Banjarnegara Tahun 2009.

B. Perumusan Masalah

“Bagaimanakah Hubungan Pengetahuan Ibu Nifas tentang Tanda Bahaya

Infeksi dengan Kejadian Infeksi Nifas di Puskesmas Purwonegoro 1

Kabupaten Banjarnegara Tahun 2009 ?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu nifas tentang bahaya

infeksi nifas terhadap kejadian infeksi nifas di Puskesmas Purwonegoro 1

Kabupaten Banjarnegara tahun 2009

Page 13: PERPUSTAKAAN - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1032/1/Florentina Prisna_1307509_nonfull.pdf · PERPUSTAKAAN. KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr. Wb . Segala puji

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

4

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu nifas tentang bahaya

infeksi nifas terhadap kejadian infeksi nifas berdasarkan karakteristik

umur, pendidikan, dan pekerjaan

b. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu nifas tentang infeksi nifas

c. Mengetahui kejadian infeksi nifas

d. Mengetahui keeratan hubungan antara tingkat pengetahuan ibu nifas

dengan kejadian infeksi nifas

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Ilmu Pengetahuan

Hasil penelitian ini dapat menambah wacana ilmu yang sudah ada terutama

tentang tanda bahaya infeksi nifas.

2. Bagi Petugas Kesehatan

Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi dan motivasi kepada

petugas kesehatan dalam memberikan penyuluhan kepada ibu menyusui

tentang hubungannya tingkat pengetahuan tentang tanda bahaya infeksi

nifas dengan kejadian infeksi nifas.

3. Bagi Responden

Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi bagi ibu nifas tentang

pentingnya pengetahuan tanda bahaya infeksi nifas.

4. Bagi peneliti selanjutnya

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai tambahan bahan referensi bagi

penelitian selanjutrnya.

Page 14: PERPUSTAKAAN - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1032/1/Florentina Prisna_1307509_nonfull.pdf · PERPUSTAKAAN. KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr. Wb . Segala puji

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

5

E. Keaslian Penelitian

Penelitian serupa pernah dilakukan oleh peneliti sebelumnya yaitu oleh

Nuryanti tahun 2006, yang mengadakan penelitian dengan judul “Gambaran

Pengetahuan Ibu Nifas tentang tanda – tanda bahaya nifas di RSUD Saras

Husada Purworejo tahun 2006”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

sejauh mana pengetahuan Ibu nifas tentang tanda – tanda bahaya nifas di

RSUD Saras Husada Purworejo. Subjek penelitian ini berjumlah 50

responden. Penelitian merupakan penelitian eksperimen dengan rancangan

deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional, teknik pengambilan data

adalah total sampling menggunakan data primer yang diolah melalui

penyebaran quisioner. Hasil penelitian 16 % (8 responden) ibu nifas dengan

pengetahuan baik tentang tanda – tanda bahaya nifas, 8 % (4 responden) ibu

nifas berusia 31 – 35 tahun yang memiliki pengetahuan baik, 10 % (5

responden) ibu nifas dengan pendidikan perguruan tinggi yang memiliki

pengetahuan baik, 8 % (4 responden) ibu nifas dengan pekerjaan sebagai

wiraswasta yang memiliki pengetahuan baik.

Adapun penelitian yang akan dilakukan saat ini mempunyai persamaan

dengan penelitian sebelumnya. Penelitian ini akan menggunakan rancangan

deskriptif analitik, yang bertujuan mencari hubungan antara tingkat

pengetahuan ibu nifas dengan kejadian infeksi nifas di Puskesmas

Purwonegoro 1, Kecamatan Purwonegoro.

Adapun beberapa perbedaan dalam penelitian ini adalah :

Page 15: PERPUSTAKAAN - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1032/1/Florentina Prisna_1307509_nonfull.pdf · PERPUSTAKAAN. KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr. Wb . Segala puji

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

6

1. Tempat pelaksanaan penelitian yaitu di wilayah Puskesmas

Purwonegoro 1, Kabupaten Banjarnegara.

2. Waktu Pelaksanaan Penelitian yaitu tahun 2009.

3. Variable penelitiannya : Variabel Independen dalam penelitian ini

adalah pengetahuan ibu nifas. Sedangkan Variabel dependent dalam

penelitian ini adalah kejadian infeksi nifas.

Page 16: PERPUSTAKAAN - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1032/1/Florentina Prisna_1307509_nonfull.pdf · PERPUSTAKAAN. KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr. Wb . Segala puji

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

30

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi

Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Purwonegoro 1 wilayah

kecamatan Purwonegoro Kabupaten Banjarnegara yang dilaksanakan pada

bulan Desember 2009 dengan respondennya adalah ibu nifas yang diperiksa

di Puskesmas Purwonegoro 1 yang merupakan salah satu Puskesmas di

Banjarnegara yang letaknya berada pada jarak 17 Km dari arah Ibu Kota

Banjarnegara dan terletak di sebelah Barat Pusat Pemerintahan (Ibu Kota

Kabupaten).

Puskesmas terbagi dalam 7 desa sebanyak Purwonegoro, Gumiwang,

Kalipelus, Martasari, Parakan, Kutawuluh dan Danaraja. Berdasarkan data

dari Statistik Kecamatan Purwonegoro jumlah Penduduk tahun 2008 di

Puskesmas Purwonegoro 1 adalah 36.352 jiwa. Jika dibandingkan dengan

tahun 2007 adalah 36.250 jiwa terjadi penambahan jumlah penduduk

sebanyak 102 jiwa ( 0.28% ).

B. Hasil Penelitian

1. Karakteristik Responden

Berikut akan disajikan karakteristik responden berdasarkan umur,

pendidikan terakhir, pekerjaan dan tingkat pengetahuan sebagai berikut :

30

Page 17: PERPUSTAKAAN - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1032/1/Florentina Prisna_1307509_nonfull.pdf · PERPUSTAKAAN. KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr. Wb . Segala puji

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

31

a. Umur

Tabel 4.1. Distribusi frekuensi ibu nifas berdasarkan Umur di Puskesmas Purwonegoro 1 tahun 2009

Umur F %

< 25 Tahun 17 48.57

25 – 30 Tahun 15 42.86

31 – 35 Tahun 2 5.71

36 – 40 Tahun 1 2.86

> 40 T ahun 0 0

Jumlah 35 100 (Sumber : Data Primer, 2009)

Berdasarkan tabel 4.1 di atas dapat diketahui bahwa jumlah responden

paling banyak berusia < 25 tahun sebesar 17 orang (48.57%),

selanjutnya untuk kelompok usia 25 – 30 tahun sebesar 15 orang

(42.86 %), usia 31 – 35 tahun sebanyak 2 orang (5.71 %), dan yang

berusia 36 – 40 tahun sebanyak 1 orang (2.86 %).

b. Pendidikan

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Ibu Nifas Berdasarkan Pendidikan di Puskesmas Purwonegoro 1 tahun 2009

Pendidikan F %

SD/MI 11 31.43

SMP/MTs 18 51.43

SMA/MA/SMK 6 17.14

Perguruan Tinggi 0 0

Jumlah 35 100 (Sumber : Data Primer, 2009)

Page 18: PERPUSTAKAAN - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1032/1/Florentina Prisna_1307509_nonfull.pdf · PERPUSTAKAAN. KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr. Wb . Segala puji

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

32

Berdasarkan tabel 4.2 di atas dapat diketahui bahwa pendidikan

responden terbanyak adalah berpendidikan SMP sebanyak 18 orang

(51.43 %), sedangkan pendidikan SD sebanyak 11 orang (31.43 %),

dan sisanya berpendidikan SMA sebanyak 6 orang (17.14 %),

c. Pekerjaan

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Ibu Nifas Berdasarkan Pekerjaan di Puskesmas Purwonegoro 1 tahun 2009

Pekerjan F %

PNS 0 0

Buruh/Pegawai 9 25.71

Pedagang 8 22.86

Ibu Rumah Tangga 18 51.43

Jumlah 35 100 (Sumber : Data Primer, 2009)

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa pekerjaan responden

terbanyak adalah sebagai ibu rumah tangga sebanyak 18 orang

(51.43%), sedangkan yang bekerja sebagai buruh/ pegawai sebanyak 9

orang (25.71 %), dan yang bekerja sebagai pedagang sebanyak 8 orang

(22.86%)

d. Tingkat Pengetahuan

Pengetahuan diperoleh dari jawaban responden dengan mengisi

kuesioner sebanyak 17 pertanyaan mempunyai skor 0-1 yang

dikategorikan sebagai tingkat pengetahuan : baik (Skor 76-100%),

cukup (skor 56-75%), dan kurang (<56%). Hasil jawaban kuesioner

Page 19: PERPUSTAKAAN - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1032/1/Florentina Prisna_1307509_nonfull.pdf · PERPUSTAKAAN. KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr. Wb . Segala puji

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

33

dari 35 responden tentang tingkat pengetahuan tentang bahaya infeksi

nifas dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Responden tentang Bahaya Infeksi Nifas di Puskesmas Purwonegoro 1, tahun 2009

Tingkat

Pengetahuan F %

Baik 12 34.29

Cukup 22 62.85

Kurang 1 2.85

Jumlah 35 100 (Sumber : Data Primer, 2009)

Pada tabel 4.4 di atas dapat diketahui bahwa tingkat pengetahuan

responden tentang bahaya infeksi nifas terbanyak masuk dalam

kategori cukup sebanyak 22 orang (62.85 %). sedangkan responden

dengan tingkat pengetahuan baik sebanyak 12 orang (34.29%), dan

sisanya adalah sebanyak 1 orang (2.85 %).

e. Kejadian Infeksi Nifas

Kejadian Infeksi Nifas diperoleh dari jawaban responden dengan

mengisi kuesioner sebanyak 1 pertanyaan mempunyai skor 0-1, dimana

responden yang terjadi infeksi nifas dengan skor 0, sedangkan yang

tidak tidak terjadi infeksi nifas dengan skor . Hasil jawaban kuesioner

dari 35 responden tentang kejadian infeksi nifas dapat dilihat pada

tabel berikut :

Page 20: PERPUSTAKAAN - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1032/1/Florentina Prisna_1307509_nonfull.pdf · PERPUSTAKAAN. KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr. Wb . Segala puji

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

34

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Tentang Kejadian Infeksi Nifas

Kejadian Infeksi Nifas

F %

Terjadi 16 45.7

Tidak terjadi 19 54.3

Jumlah 35 100

Sumber : Data Primer, 2009

Pada tabel 4.5 di atas dapat diketahui bahwa responden yang mengalami

infeksi nifas sebanyak 16 orang (45.7%), dan yang tidak mengalami

infeksi nifas sebanyak 19 orang (54.3%). Sehingga mayoritas dari

responden tidak mengalami infeksi nifas.

2. Analisa Bivariat

Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan tingkat

pengetahuan tentang tentang bahaya infeksi nifas terhadap kejadian

infeksi nifas, maka data – data disusun dalam bentuk tabel untuk

mempermudah perhitungan dan menganalisanya. Hubungan antara

variabel bebas dengan variabel terikat dalam penelitian ini dapat dilihat

pada tabel 4.6.

Page 21: PERPUSTAKAAN - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1032/1/Florentina Prisna_1307509_nonfull.pdf · PERPUSTAKAAN. KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr. Wb . Segala puji

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

35

Tabel 4.6 Hubungan tingkat pengetahuan tentang bahaya infeksi nifas terhadap kejadian infeksi nifas di Puskesmas Purwonegoro 1 Kabupaten Banjarnegara, tahun 2009

No Tingkat Pengetahuan

Kejadian Infeksi Nifas Jumlah % Terjadi Tidak terjadi

F % F %

1 Baik 1 8.333 11 91.67 12 100

2 Cukup 14 63.64 8 36.36 22 100

3 Kurang 1 100 0 0 1 100

(Sumber : Data Primer, 2009)

Berdasarkan tabel 4.6 di atas dapat diketahui bahwa kelompok responden

dengan tingkat pengetahuan baik cenderung tidak mengalami infeksi nifas

(91.67%), jika dibanding yang mengalami infeksi (8.33%). Kelompok

responden dengan tingkat pengetahuan cukup cenderung mengalami

kejadian infeksi nifas (63.64%), dibandingkan dengan yang mengalami

infeksi (36.36%) sedangkan kelompok responden yang tingkat

pengetahuannya kurang mayoritas mengalami infeksi nifas (100 %).

Sehingga kejadian terjadinya infeksi nifas cenderung cenderung dialami

oleh responden dengan tingkat pengetahuan cukup.

C. Pembahasan

1. Tingkat pengetahuan tentang bahaya infeksi nifas

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa pengetahuan tentang

bahaya infeksi nifas di Puskesmas Purwonegoro 1, dari 35 responden yang

mempunyai kriteria cukup baik sebanyak 22 orang (62.85 %) dan kriteria

Page 22: PERPUSTAKAAN - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1032/1/Florentina Prisna_1307509_nonfull.pdf · PERPUSTAKAAN. KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr. Wb . Segala puji

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

36

baik sebanyak 12 orang (34.29%). Secara keseluruhan menunjukkan bahwa

pengetahuan ibu nifas tentang bahaya infeksi nifas di Puskesmas

Purwonegoro 1 termasuk dalam kategori cukup baik. Menurut

Notoatmodjo (2003)Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini terjadi

setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu.

Penginderaan terjadi melalui pancaindra manusia, sebanyak : penglihatan,

pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sesuai dengan teori yang ada

bahwa pengetahuan merupakan faktor yang sangat penting untuk

terbentuknya suatu sikap atau tindakan seseorang, karena dan pengalaman

dan penelitian terbukti bahwa prilaku yang didasarkan pada pengetahuan

akan lebih berpengaruh dan lebih menimbulkan kesadaran dalam diri

dibandingkan dengan tidak didasarkan oleh pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2003) pengetahuan atau kognitif merupakan

domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang.

Pengetahuan diperlukan sebagai domain dorongan psikis dalam

menumbuhkan rasa percaya diri sehingga dapat di katakan bahwa

pengetahuan merupakan stimulus terhadap tindakan seseorang.

Jika dilihat dari segi umur responden didapatkan bahwa sebagian

besar sebanyak 12 orang (70. 59 %) mempunyai tingkat pengetahuan cukup

baik adalah berumur < 25 tahun. Hal ini sesuai dengan penelitian

sebelumnya Nuryanti dengan judul Gambaran Pengetahuan Ibu Nifas

tentang tanda – tanda bahaya nifas di RSUD Saras Husada Purworejo tahun

Page 23: PERPUSTAKAAN - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1032/1/Florentina Prisna_1307509_nonfull.pdf · PERPUSTAKAAN. KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr. Wb . Segala puji

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

37

2006 yang menyebutkan bahwa mayoritas responden berumur 21 – 30

tahun.

Sedangkan jika dilihat dari pendidikan responden didapatkan bahwa

sebagian besar sebanyak 11 orang (61.11%) yang mempunyai tingkat

pengetahuan cukup adalah berpendidikan SMP/sederajat. Hal ini sesuai

teori menurut Notoatmojo (2003) yang menyatakan bahwa tingkat

pendidikan seseorang akan berpengaruh dalam memberikan respon

terhadap suatu yang datang dari luar, orang yang berpendidikan tinggi akan

memberi respon yang lebih rasional terhadap informasi yang datang dan

akan berfikir sejauh mana keuntungan yang mungkin akan mereka peroleh

dari informasi tersebut

Sedangkan jika dilihat dari segi pekerjaan responden didapatkan

bahwa sebagian besar sebanyak 14 orang (77.78%) yang mempunyai

tingkat pengetahuan cukup baik adalah sebagai ibu rumah tangga. Hal ini

sesuai dengan latar belakang penduduk di wilayah Puskesmas

Purwonegoro 1 yang mayoritas sebagai petani dan ibu rumah tangga.

Sedangkan jika dilihat dari segi asal informasi responden didapatkan

bahwa sebagian besar sebanyak 13 orang (72.22%) yang mempunyai

tingkat pengetahuan cukup baik mendapatkan informasi dari tenaga

kesehatan. Seseorang yang mempunyai sumber informasi lebih banyak

akan mempunyai pengetahuan yang lebih luas.Menurut Notoatmodjo,

(2003) Sumber informasi orang biasanya diperoleh dari pengalaman

Page 24: PERPUSTAKAAN - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1032/1/Florentina Prisna_1307509_nonfull.pdf · PERPUSTAKAAN. KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr. Wb . Segala puji

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

38

bermacam-macam misalnya media massa, elektronika, petugas kesehatan,

media poster, kerabat dekat, teman dan sebagainya.

Beberapa faktor penyebab besarnya kategori cukup baik pada

pengetahuan Ibu tentang kejadian Infeksi dikarenakan kurangnya

informasi, dan pendidikan tentang pentingnya mencegah kejadian infeksi

nifas. Selain itu juga dikarenakan akses yang kurang untuk mendapatkan

informasi dari berbagai macam media.

2. Kejadian Infeksi Nifas

Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh bahwa ibu yang mengalami infeksi

nifas sebanyak 16 orang (45.7%), sedangkan yang tidak mangalami infeksi

nifas sebanyak 19 orang (54.3%). Kejadian nifas yaitu sesudah partus

terdapat luka-luka di beberapa tempat pada jalan lahir. Pada hari – hari

pertama post partum harus dijaga agar luka – luka ini tidak dimasuki

kuman – kuman dari luar. Oleh sebab itu semua alat dan kain yang

berhubungan dengan daerah genital harus suci hama

Hal ini sesuai dengan hasil dari studi pendahuluan yang dilakukan di

Puskesmas Pembantu (Pustu) Gumiwang Puskesmas Purwonegoro 1

didapatkan data bahwa dari 15 ibu nifas 10 orang diantaranya tidak faham

tentang bahaya infeksi nifas. Dan dari data Puskesmas Purwonegoro 1 pada

tahun 2008 terdapat ibu nifas sebanyak 551 orang, diantaranya terdapat ibu

nifas dengan infeksi nifas sebanyak 137 orang (25 %) dari total ibu nifas

yang terdiri dari 62 orang persalinan di Rumah Sakit dan 75 pasien

Page 25: PERPUSTAKAAN - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1032/1/Florentina Prisna_1307509_nonfull.pdf · PERPUSTAKAAN. KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr. Wb . Segala puji

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

39

ditangani oleh Bidan, hanya saja dalam penelitian ini terjadi peningkatan

kasus dikarenakan tingkat pengetahuan responden masih rendah.

3. Hubungan Pengetahuan ibu nifas tentang bahaya infeksi nifas dengan

kejadian infeksi nifas.

Dari hasil penelitian dapat dilihat responden yang pengetahuannya baik dan

tidak mengalami infeksi nifas sebesar 11 responden (91.67%) dari 12

responden yang tidak mengalami infeksi, responden yang pengetahuannya

cukup dan mengalami infeksi nifas sebesar 14 responden (63.64%) dari 22

responden yang mengalami infeksi. Hasil penelitian dianalisa dengan

statistik SPPS (Kendal Tau / t )yang berarti ada korelasi positif sebesar

0,552 dengan signifikansi 0,001 (<0,05), berarti ho ditolak, maka terdapat

hubungan yang positif antara pengetahuan ibu nifas tentang bahaya infeksi

nifas dengan kejadian infeksi nifas yang artinya semakin tinggi

pengetahuan ibu nifas tentang bahaya infeksi nifas. maka besar

kemungkinan ibu tersebut tidak mengalami infeksi nifas.

C. Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian peneliti hanya menggunakan kuesioner tertutup untuk

mengumpulkan data namun akan lebih baik jika dilakukan dengan wawancara

langsung kepada responden sehingga peneliti dapat memperoleh data dan

keterangan yang lebih akurat

Page 26: PERPUSTAKAAN - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1032/1/Florentina Prisna_1307509_nonfull.pdf · PERPUSTAKAAN. KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr. Wb . Segala puji

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

40

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, dapat disimpulkan sebagai

berikut :

1. Berdasarkan karasteristik umur responden mayoritas adalah berumur <25

tahun sebanyak 17 orang responden (48.57%),sedangkan karasteristik

responden berdasarkan pendidikan mayoritas responden adalah

berpendidikan SMP sebanyak 18 responden (51.43%) dan karasteristik

responden berdasarkan pekerjaan mayoritas responden adalah ibu rumah

tangga sebanyak 18 responden (51.43%).

2. Tingkat pengetahuan responden tentang bahaya infeksi nifas di

Puskesmas Purwonegoro 1 yang tergolong baik sebanyak 12 responden

(34.29%),dan yang tergolong cukup sebanyak 22 responden(62.65%),

sedangkan responden dengan pengetahuan kurang sebanyak 1 responden

(2.85%)

3. Dapat diketahui tingkat kejadian infeksi nifas di Puskesmas Purwonegoro

1 sebanyak 16 orang responden (45.7%) sedangkan yang tidak mengalami

angka kejadian infeksi nifas adalah 19 responden (54.3%).

4. Terdapat hubungan antara pengetahuan Ibu ibu nifas tentang bahaya

infeksi nifas dengan kejadian infeksi nifas di Puskesmas Purwonegoro 1,

Kecamatan Purwonegoro, Banjarnegara dengan nilai korelasi sebesar

40

Page 27: PERPUSTAKAAN - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1032/1/Florentina Prisna_1307509_nonfull.pdf · PERPUSTAKAAN. KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr. Wb . Segala puji

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

41

0.552 dengan significansi 0.001 (< 0.05), artinya dikatakan variabel

bebas mempunyai hubungan positif yang cukup kuat dengan variabel

terikat. Jadi dapat dikatakan semakin baik pengetahuan ibu maka akan

semakin tinggi kemungkinan ibu tidak mengalami infeksi nifas.

B. Saran

1. Bagi petugas kesehatan

Petugas kesehatan agar lebih sering memberikan penyuluhan kepada

ibu nifas tentang tanda bahaya infeksi nifas, agar cakupan kejadian infeksi

nifas menurun.

2. Bagi responden

Untuk lebih meningkatkan pengetahuan tentang tanda bahaya infeksi

nifas, dan lebih baik lagi dapat memberikan pengetahuan tentang tanda

bahaya infeksi nifas kepada orang lain.

3. Bagi peneliti selanjutnya

Penelitian ini hendaknya dilakukan lagi pada masa yang akan datang

untuk mengetahui perkembangan yang telah terjadi dengan mengacu pada

hasil penelitian ini. Selain itu pengisian kuesioner hendaknya dilakukan

segera setelah dibagi dan tidak ditunda, hal ini dimaksudkan agar data yang

diperoleh lebih objektif dan valid.

Page 28: PERPUSTAKAAN - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1032/1/Florentina Prisna_1307509_nonfull.pdf · PERPUSTAKAAN. KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr. Wb . Segala puji

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto S. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta. Rineka

Cipta.

Donald M. 1995. Obstetri William, Edisi 18. Jakarta: EGC.

Hartanto Hanafi. 2004. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi, Jakarta Pustaka Sinar

Harapan.

Jaringan Nasional Pelatihan Klinik Kesehatan Reproduksi – POGI. 2001. Buku

Acuan Nasional Pelayanan Kesehtan Maternal Dan Neonatal. Jakarta : Yayasan

Bina Pustaka, Sarwono Prawirohardjo.

Manuaba Ida B.G. 1998. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan Dan Keluarga

Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC.

Mochtar R. 1998. Sinopsis Obstetri, Edisi 2. Jakarta : EGC.

Notoatmodjo S. 2005. Metodologi Penelitan Kesehatan Masyarakat, Edisi 3. Rineka

Cipta. Jakarta

Notoatmodjo S. 2003 Pendekatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Sugiyono. 2004. Statistik Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.

Wiknjosastro. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono

Prawiroharjo.

Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara, SDKI 1997, AKI (Angka Kematian Ibu).

Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara, SKRT 2001, AKI (Angka Kematian Ibu).

Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara, SDKI 2008, AKI (Angka Kematian Ibu

Jawa Tengah).

Siti Saleha. 2009, Perawatan Ibu Nifas. Bandung :Salemba Medika

Page 29: PERPUSTAKAAN - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1032/1/Florentina Prisna_1307509_nonfull.pdf · PERPUSTAKAAN. KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr. Wb . Segala puji

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto S. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta. Rineka Cipta.

Donald M. 1995. Obstetri William, Edisi 18. Jakarta: EGC.

Farrer H. 2001. Perawatan Maternitas, Edisi 11. Jakarta : EGC

Hartanto Hanafi. 2004. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi, Jakarta Pustaka Sinar Harapan.

JNPKRR – POGI. 2001. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehtan Maternal Dan Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka, Sarwono Prawirohardjo.

Manuaba Ida B.G. 1998. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan Dan Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC.

Muchtar, 2002, Pengantar Metodologi Penelitian, Institut Ilmu Pengetahuan, Jakarta.

Mochtar R. 1998. Sinopsis Obstetri, Edisi 2. Jakarta : EGC.

Notoatmodjo S. 2005. Metodologi Penelitan Kesehatan Masyarakat, Edisi 3. Rineka Cipta. Jakarta

___________. 2003 Pendekatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Nursalam. 2001. Metodologi Riset Keperawatan. Jakarta : CV Intermedika.

Sugiyono. 2004. Statistik Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.

Wiknjosastro. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo.