perpustakaan - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1032/1/florentina...
TRANSCRIPT
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
7
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG
TANDA BAHAYA INFEKSI NIFAS DENGAN KEJADIAN
INFEKSI NIFAS DI PUSKESMAS PURWONEGORO 1
KABUPATEN BANJARNEGARA
TAHUN 2009
KARYA TULIS ILMIAH Diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan pendidikan
ahli madya Kebidanan
Oleh :
FL. PRISNA PRAMUDITA RINI
NIM : 1307509
PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDRAL AHMAD YANI
YOGYAKARTA
2010
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
iii
HALAMAN PENGESAHAN
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG
TANDA BAHAYA INFEKSI NIFAS DENGAN KEJADIAN
INFEKSI NIFAS DI PUSKESMAS PURWONEGORO 1
KABUPATEN BANJARNEGARA
TAHUN 2009
KARYA TULIS ILMIAH
Disusun Oleh
FL. Prisna Pramudita R
NPM : 1307509
Telah Dipertahankan Didepan Dewan Penguji Dan Diterima Sebagai Salah Satu
Syarat Untuk Mendapatkan Gelar Ahli Madya Kebidanan Di Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan Jenderal Ahmad Yani Yogyakarta
Tanggal, 15 Januari 2010
Mengesahkan
Penguji I
Sri Subiyatun, S.Si.T, M.Kes
Penguji II
Lia Aria R, S.ST
Penguji III
Eny Retna A, S.Si.T
Mengetahui,
Ketua Program Studi DIII Kebidanan
STIKES A. Yani Yogyakarta
Tri Sunarsih, S.Si.T
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
iv
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA INFEKSI NIFAS DENGAN KEJADIAN
INFEKSI NIFAS DI PUSKESMAS PURWONEGORO 1 KABUPATEN BANJARNEGARA
TAHUN 2009
FL. Prisna Pramudita R1), Lia Aria R2), Eny Retna A3)
INTISARI
Latar Belakang : Tingginya angka kejadian infeksi nifas karena ibu nifas tidak mempunyai pengetahuan cukup mengenai tanda bahaya infeksi nifas. Tujuan Penelitian : mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu nifas tentang tanda bahaya infeksi nifas dengan kejadian infeksi nifas di Puskesmas Purwonegoro 1, Kabupaten Banjar negara. Metode Penelitian : menggunakan metode penelitian non-eksperimental (observasi). Populasi penelitian adalah semua ibu nifas yang ada di Puskesmas Purwonegoro 1 dengan jumlah 35 orang. Jumlah sampel yang diambil seluruhnya sebanyak 35 orang dengan menggunakan teknik total sampling. Uji statistik yang digunakan untuk menghitung hubungan yang skala antara dua variabel atau lebih dengan skala ordinal adalah uji analisis bivariat yang digunakan yaitu Kendal Tau Hasil penelitian : didapatkan tingkat pengetahuan Ibu nifas tentang tanda bahaya infeksi nifas yang tergolong cukup baik sebanyak 22 orang (62,85%), lebih banyak dibandingkan tingkat pengetahuan baik sebanyak 12 orang (34,29%). 2). Kejadian infeksi nifas sebanyak 16 orang (45,7%), lebih sedikit dibandingkan dengan yang tidak terjadi infeksi sebanyak 19 orang (54,3%). 3) Terdapat hubungan yang bermakna secara statistik antara pengetahuan ibu tentang tanda bahaya infeksi nifas dengan kejadian infeksi nifas dengan nilai korelasi sebesar 0,552 dengan significansi 0,001 (< 0,05). Kesimpulan : tingkat pengetahuan ibu nifas tentang tanda bahaya infeksi nifas berhubungan dengan angka kejadian infeksi nifas di Puskesmas Purwonegoro 1 Kata Kunci: Pengetahuan ibu nifas, infeksi nifas. ________________________ 1) Mahasiswa DIII Kebidanan STIKES Jenderal Ahmad Yani Yogyakarta 2) Dosen Politekhnik Banjarnegara 3) Dosen Akbid ”YO” Yogyakarta
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Segala puji bagi Alloh SWT Tuhan semesta alam yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Hubungan tingkat pengetahuan ibu nifas dengan bahaya infeksi nifas di Puskesmas Purwonegoro 1 Kabupaten Banjarnegara tahun 2009”. Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai syarat untuk mencapai gelar Ahli Madya Kebidanan di STIKES A. Yani Yogyakarta
Terselesaikannya Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih sebesar – besarnya kepada :
1. Sri Werdati, SKM, M.Kes selaku Ketua STIKES Jendral Ahmad Yani Yogyakarta yang telah memberikan ijin penelitian ini
2. Sri Subiyatun,S.Si.T.M.Kes selaku dewan penguji yang telah menguji karya tulis ilmiah ini
3. Lia Aria R, S.ST, Selaku Pembimbing I yang telah membantu dan memberikan arahan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
4. Eny Retna A, S.Si.T, selaku pembimbing II yang telah meluangkan waktu memberikan bimbingan kepada penulis.
5. Drg. Permadi Suratman, M.Kes, selaku Kepala Puskesmas Purwonegoro 1 Banjarnegara yang telah memberikan ijin dan motivasi dalam penelitian ini.
6. Ibu – ibu yang telah bersedia menjadi responden dalam penelitian ini, terima kasih atas kerjasamanya.
7. Bapak – Ibuku, anakku tersayang, suamiku terima kasih atas doa dan dukungannya, M3ku atas sayang dan doanya, serta sahabatku semua.
8. Rekan – rekan mahasiswa STIKES Jendral Ahmad Yani Yogyakarta yang telah membantu penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini
9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah banyak membantu pembuatan karya tulis ilmiah ini. Penulis menyadari Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak demi sempurnanya Karya Tulis Ilmiah ini.
Akhirnya penulis berharap semoga hasil penelitian ini dapat menambah wawasan serta pengetahuan minimal untuk penulis sendiri dan menjadi bekal bagi mahasiswa pada periode selanjutnya
Yogyakarta, Januari 2010 Penulis
Fl. Prisna Pramudita R
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL …………………………………………………………….. i
HALAMAN PERSETUJUAN …………………………………………………... ii
HALAMAN PENGESAHAN …………………………………………………… iii
KATA PENGANTAR …………………………………………………………... iv
DAFTAR ISI …………………………………………………..………………… vi
DAFTAR TABEL ………………………………………………………………. viii
DAFTAR BAGAN ……………………………………………………………… ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ……………………………………………………… 1
B. Rumusan Masalah …………………………………………………………..… 3
C. Tujuan Penelitian ……………………………………………………………… 4
D. Manfaat Penelitian …………………………………………………………… 4
E. Keaslian Penelitian …………………………………………………………… 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori ……………………………………………………………….. 7
B. Kerangka Pemikiran ………………………………………………………… 18
1. Kerangka Teori ….……………………………………………………… 18
2. Kerangka Konsep ..……………………………………………………… 19
3. Hipotesa ………..………………………………………………………… 19
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian ……………………………………………………………… 21
B. Variabel Penelitian ……………………………………………………………. 21
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
vii
C. Definisi Operasional …………………………………………………………. 22
D. Populasi dan Sampel ......................... ………………………………………… 22
E. Alat dan Metode Pengumpulan Data ………………………………………….. 23
F. Metode Pengolahan dan Analisa Data ………………………………………… 26
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
ix
DAFTAR BAGAN
Bagan 2.1 Kerangka Teori ………………………………………… 18
Bagan 2.2 Kerangka Konsep ………………………………………… 19
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Persetujuan sebagai responden
Lampiran 2 Surat Pengantar Kuesioner
Lampiran 3 Lembar Kuesioner
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Tinggi Fundus Uterus dan Berat Uterus
menurut Masa Involusi ............................................................ 13
Tabel 3.1 Definisi Operasional ………………………………………… 22
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelayanan kebidanan merupakan bagian integral dari pelayanan
kesehatan yang difokuskan pada pelayanan kesehatan pada ibu hamil, ibu
bersalin dan ibu nifas, bayi baru lahir dan balita untuk mewujudkan kesehatan
keluarga dalam rangka tersedianya sumberdaya manusia dimasa depan yang
berkualitas. Dengan pelayanan kebidanan yang optimal diharapkan dapat
menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia yang masih tinggi
menurut Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia.
Angka Kematian Ibu (AKI) dinegara maju sekitar 5-10 per 100.000
kelahiran hidup sedangkan dinegara berkembang diperkirakan mencapai 750-
1000 per 100.000 kelahiran hidup. Resiko kematian ibu selama hidup yang
disebabkan komplikasi post partum adalah 14-50 per 100.000 kelahiran
hidup (Wiknjosastro, 2005)
Data Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih tinggi, menurut
survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2001 adalah 396 per 100.000
kelahiran hidup, tetapi ada penurunan pada tahun 2008 yaitu 226 per 100.000
kelahiran hidup.
Data Angka Kematian Ibu (AKI) provinsi Jawa Tengah pada tahun
2008 menurut Survey Demografi dan Kependudukan Indonesia (SDKI)
adalah sebesar 112,30 per 100.000 kelahiran hidup sedangkan Angka
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
2
Kematian Ibu di Kebupaten Banjarnegara adalah 140,30 per 100.000
kelahiran hidup.
Sasaran yang ditetapkan untuk tahun 2010 adalah menurunkan angka
kematian maternal menjadi 125 per 100.000 kelahiran hidup, untuk mencapai
sasaran tersebut ditetapkan 4 strategi utama dan azaz – azas pedoman
operasionalisasi strategi antara lain bahwa memusatkan perhatian pada
pelayanan kesehatan maternal dan neonatal.
Dengan data Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia yang masih
tinggi, maka upaya yang dilakukan dalam menurunkannya yaitu dengan
meningkatkan cakupan pelayanan obstetrik antara lain melalui peningkatan
kualitas pelayanan post partum sehingga mampu melaksanakan Pelayanan
Obstetri Neonatal Dasar (PONED). Hal tersebut didukung Rumah Sakit
Daerah tingkat II mampu melaksanakan Pelayanan Obstetri Neonatal
Komprehensif (PONEK).
Penyebab kematian ibu ada dua macam yaitu penyebab langsung dan
tidak langsung, contoh penyebab langsung kematian ibu adalah perdarahan
dan infeksi, contoh penyebab tidak langsung adalah ibu hamil dengan kurang
Energi Kronik (KEK) dan anemia (Hemoglobulin darah kurang dari 11 gr%).
Pendarahan dapat terjadi karena pasien takut untuk mobilisasi dini pada
masa nifas, karena beranggapan bahwa hal tersebut akan menyebabkan
terjadinya perdarahan banyak dan penyembuhan luka jahitan menjadi lama
(Wiknjosastro, 2005).
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
3
Dari studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Pembantu (Pustu)
Gumiwang Puskesmas Purwonegoro 1 didapatkan data bahwa dari 15 ibu
nifas 10 orang diantaranya tidak faham tentang bahaya infeksi nifas. Dan dari
data Puskesmas Purwonegoro 1 pada tahun 2008 terdapat ibu nifas sebanyak
551 orang, diantaranya terdapat ibu nifas dengan infeksi nifas sebanyak 137
orang (25 %) dari total ibu nifas yang terdiri dari 62 orang persalinan di
Rumah Sakit dan 75 pasien ditangani oleh Bidan.
Berdasarkan data tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian tentang “Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas terhadap
Bahaya Infeksi Nifas di Puskesmas Purwonegoro 1 Kabupaten
Banjarnegara Tahun 2009.
B. Perumusan Masalah
“Bagaimanakah Hubungan Pengetahuan Ibu Nifas tentang Tanda Bahaya
Infeksi dengan Kejadian Infeksi Nifas di Puskesmas Purwonegoro 1
Kabupaten Banjarnegara Tahun 2009 ?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu nifas tentang bahaya
infeksi nifas terhadap kejadian infeksi nifas di Puskesmas Purwonegoro 1
Kabupaten Banjarnegara tahun 2009
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
4
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu nifas tentang bahaya
infeksi nifas terhadap kejadian infeksi nifas berdasarkan karakteristik
umur, pendidikan, dan pekerjaan
b. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu nifas tentang infeksi nifas
c. Mengetahui kejadian infeksi nifas
d. Mengetahui keeratan hubungan antara tingkat pengetahuan ibu nifas
dengan kejadian infeksi nifas
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Ilmu Pengetahuan
Hasil penelitian ini dapat menambah wacana ilmu yang sudah ada terutama
tentang tanda bahaya infeksi nifas.
2. Bagi Petugas Kesehatan
Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi dan motivasi kepada
petugas kesehatan dalam memberikan penyuluhan kepada ibu menyusui
tentang hubungannya tingkat pengetahuan tentang tanda bahaya infeksi
nifas dengan kejadian infeksi nifas.
3. Bagi Responden
Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi bagi ibu nifas tentang
pentingnya pengetahuan tanda bahaya infeksi nifas.
4. Bagi peneliti selanjutnya
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai tambahan bahan referensi bagi
penelitian selanjutrnya.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
5
E. Keaslian Penelitian
Penelitian serupa pernah dilakukan oleh peneliti sebelumnya yaitu oleh
Nuryanti tahun 2006, yang mengadakan penelitian dengan judul “Gambaran
Pengetahuan Ibu Nifas tentang tanda – tanda bahaya nifas di RSUD Saras
Husada Purworejo tahun 2006”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
sejauh mana pengetahuan Ibu nifas tentang tanda – tanda bahaya nifas di
RSUD Saras Husada Purworejo. Subjek penelitian ini berjumlah 50
responden. Penelitian merupakan penelitian eksperimen dengan rancangan
deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional, teknik pengambilan data
adalah total sampling menggunakan data primer yang diolah melalui
penyebaran quisioner. Hasil penelitian 16 % (8 responden) ibu nifas dengan
pengetahuan baik tentang tanda – tanda bahaya nifas, 8 % (4 responden) ibu
nifas berusia 31 – 35 tahun yang memiliki pengetahuan baik, 10 % (5
responden) ibu nifas dengan pendidikan perguruan tinggi yang memiliki
pengetahuan baik, 8 % (4 responden) ibu nifas dengan pekerjaan sebagai
wiraswasta yang memiliki pengetahuan baik.
Adapun penelitian yang akan dilakukan saat ini mempunyai persamaan
dengan penelitian sebelumnya. Penelitian ini akan menggunakan rancangan
deskriptif analitik, yang bertujuan mencari hubungan antara tingkat
pengetahuan ibu nifas dengan kejadian infeksi nifas di Puskesmas
Purwonegoro 1, Kecamatan Purwonegoro.
Adapun beberapa perbedaan dalam penelitian ini adalah :
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
6
1. Tempat pelaksanaan penelitian yaitu di wilayah Puskesmas
Purwonegoro 1, Kabupaten Banjarnegara.
2. Waktu Pelaksanaan Penelitian yaitu tahun 2009.
3. Variable penelitiannya : Variabel Independen dalam penelitian ini
adalah pengetahuan ibu nifas. Sedangkan Variabel dependent dalam
penelitian ini adalah kejadian infeksi nifas.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
30
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi
Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Purwonegoro 1 wilayah
kecamatan Purwonegoro Kabupaten Banjarnegara yang dilaksanakan pada
bulan Desember 2009 dengan respondennya adalah ibu nifas yang diperiksa
di Puskesmas Purwonegoro 1 yang merupakan salah satu Puskesmas di
Banjarnegara yang letaknya berada pada jarak 17 Km dari arah Ibu Kota
Banjarnegara dan terletak di sebelah Barat Pusat Pemerintahan (Ibu Kota
Kabupaten).
Puskesmas terbagi dalam 7 desa sebanyak Purwonegoro, Gumiwang,
Kalipelus, Martasari, Parakan, Kutawuluh dan Danaraja. Berdasarkan data
dari Statistik Kecamatan Purwonegoro jumlah Penduduk tahun 2008 di
Puskesmas Purwonegoro 1 adalah 36.352 jiwa. Jika dibandingkan dengan
tahun 2007 adalah 36.250 jiwa terjadi penambahan jumlah penduduk
sebanyak 102 jiwa ( 0.28% ).
B. Hasil Penelitian
1. Karakteristik Responden
Berikut akan disajikan karakteristik responden berdasarkan umur,
pendidikan terakhir, pekerjaan dan tingkat pengetahuan sebagai berikut :
30
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
31
a. Umur
Tabel 4.1. Distribusi frekuensi ibu nifas berdasarkan Umur di Puskesmas Purwonegoro 1 tahun 2009
Umur F %
< 25 Tahun 17 48.57
25 – 30 Tahun 15 42.86
31 – 35 Tahun 2 5.71
36 – 40 Tahun 1 2.86
> 40 T ahun 0 0
Jumlah 35 100 (Sumber : Data Primer, 2009)
Berdasarkan tabel 4.1 di atas dapat diketahui bahwa jumlah responden
paling banyak berusia < 25 tahun sebesar 17 orang (48.57%),
selanjutnya untuk kelompok usia 25 – 30 tahun sebesar 15 orang
(42.86 %), usia 31 – 35 tahun sebanyak 2 orang (5.71 %), dan yang
berusia 36 – 40 tahun sebanyak 1 orang (2.86 %).
b. Pendidikan
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Ibu Nifas Berdasarkan Pendidikan di Puskesmas Purwonegoro 1 tahun 2009
Pendidikan F %
SD/MI 11 31.43
SMP/MTs 18 51.43
SMA/MA/SMK 6 17.14
Perguruan Tinggi 0 0
Jumlah 35 100 (Sumber : Data Primer, 2009)
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
32
Berdasarkan tabel 4.2 di atas dapat diketahui bahwa pendidikan
responden terbanyak adalah berpendidikan SMP sebanyak 18 orang
(51.43 %), sedangkan pendidikan SD sebanyak 11 orang (31.43 %),
dan sisanya berpendidikan SMA sebanyak 6 orang (17.14 %),
c. Pekerjaan
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Ibu Nifas Berdasarkan Pekerjaan di Puskesmas Purwonegoro 1 tahun 2009
Pekerjan F %
PNS 0 0
Buruh/Pegawai 9 25.71
Pedagang 8 22.86
Ibu Rumah Tangga 18 51.43
Jumlah 35 100 (Sumber : Data Primer, 2009)
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa pekerjaan responden
terbanyak adalah sebagai ibu rumah tangga sebanyak 18 orang
(51.43%), sedangkan yang bekerja sebagai buruh/ pegawai sebanyak 9
orang (25.71 %), dan yang bekerja sebagai pedagang sebanyak 8 orang
(22.86%)
d. Tingkat Pengetahuan
Pengetahuan diperoleh dari jawaban responden dengan mengisi
kuesioner sebanyak 17 pertanyaan mempunyai skor 0-1 yang
dikategorikan sebagai tingkat pengetahuan : baik (Skor 76-100%),
cukup (skor 56-75%), dan kurang (<56%). Hasil jawaban kuesioner
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
33
dari 35 responden tentang tingkat pengetahuan tentang bahaya infeksi
nifas dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Responden tentang Bahaya Infeksi Nifas di Puskesmas Purwonegoro 1, tahun 2009
Tingkat
Pengetahuan F %
Baik 12 34.29
Cukup 22 62.85
Kurang 1 2.85
Jumlah 35 100 (Sumber : Data Primer, 2009)
Pada tabel 4.4 di atas dapat diketahui bahwa tingkat pengetahuan
responden tentang bahaya infeksi nifas terbanyak masuk dalam
kategori cukup sebanyak 22 orang (62.85 %). sedangkan responden
dengan tingkat pengetahuan baik sebanyak 12 orang (34.29%), dan
sisanya adalah sebanyak 1 orang (2.85 %).
e. Kejadian Infeksi Nifas
Kejadian Infeksi Nifas diperoleh dari jawaban responden dengan
mengisi kuesioner sebanyak 1 pertanyaan mempunyai skor 0-1, dimana
responden yang terjadi infeksi nifas dengan skor 0, sedangkan yang
tidak tidak terjadi infeksi nifas dengan skor . Hasil jawaban kuesioner
dari 35 responden tentang kejadian infeksi nifas dapat dilihat pada
tabel berikut :
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
34
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Tentang Kejadian Infeksi Nifas
Kejadian Infeksi Nifas
F %
Terjadi 16 45.7
Tidak terjadi 19 54.3
Jumlah 35 100
Sumber : Data Primer, 2009
Pada tabel 4.5 di atas dapat diketahui bahwa responden yang mengalami
infeksi nifas sebanyak 16 orang (45.7%), dan yang tidak mengalami
infeksi nifas sebanyak 19 orang (54.3%). Sehingga mayoritas dari
responden tidak mengalami infeksi nifas.
2. Analisa Bivariat
Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan tingkat
pengetahuan tentang tentang bahaya infeksi nifas terhadap kejadian
infeksi nifas, maka data – data disusun dalam bentuk tabel untuk
mempermudah perhitungan dan menganalisanya. Hubungan antara
variabel bebas dengan variabel terikat dalam penelitian ini dapat dilihat
pada tabel 4.6.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
35
Tabel 4.6 Hubungan tingkat pengetahuan tentang bahaya infeksi nifas terhadap kejadian infeksi nifas di Puskesmas Purwonegoro 1 Kabupaten Banjarnegara, tahun 2009
No Tingkat Pengetahuan
Kejadian Infeksi Nifas Jumlah % Terjadi Tidak terjadi
F % F %
1 Baik 1 8.333 11 91.67 12 100
2 Cukup 14 63.64 8 36.36 22 100
3 Kurang 1 100 0 0 1 100
(Sumber : Data Primer, 2009)
Berdasarkan tabel 4.6 di atas dapat diketahui bahwa kelompok responden
dengan tingkat pengetahuan baik cenderung tidak mengalami infeksi nifas
(91.67%), jika dibanding yang mengalami infeksi (8.33%). Kelompok
responden dengan tingkat pengetahuan cukup cenderung mengalami
kejadian infeksi nifas (63.64%), dibandingkan dengan yang mengalami
infeksi (36.36%) sedangkan kelompok responden yang tingkat
pengetahuannya kurang mayoritas mengalami infeksi nifas (100 %).
Sehingga kejadian terjadinya infeksi nifas cenderung cenderung dialami
oleh responden dengan tingkat pengetahuan cukup.
C. Pembahasan
1. Tingkat pengetahuan tentang bahaya infeksi nifas
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa pengetahuan tentang
bahaya infeksi nifas di Puskesmas Purwonegoro 1, dari 35 responden yang
mempunyai kriteria cukup baik sebanyak 22 orang (62.85 %) dan kriteria
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
36
baik sebanyak 12 orang (34.29%). Secara keseluruhan menunjukkan bahwa
pengetahuan ibu nifas tentang bahaya infeksi nifas di Puskesmas
Purwonegoro 1 termasuk dalam kategori cukup baik. Menurut
Notoatmodjo (2003)Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini terjadi
setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu.
Penginderaan terjadi melalui pancaindra manusia, sebanyak : penglihatan,
pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sesuai dengan teori yang ada
bahwa pengetahuan merupakan faktor yang sangat penting untuk
terbentuknya suatu sikap atau tindakan seseorang, karena dan pengalaman
dan penelitian terbukti bahwa prilaku yang didasarkan pada pengetahuan
akan lebih berpengaruh dan lebih menimbulkan kesadaran dalam diri
dibandingkan dengan tidak didasarkan oleh pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2003) pengetahuan atau kognitif merupakan
domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang.
Pengetahuan diperlukan sebagai domain dorongan psikis dalam
menumbuhkan rasa percaya diri sehingga dapat di katakan bahwa
pengetahuan merupakan stimulus terhadap tindakan seseorang.
Jika dilihat dari segi umur responden didapatkan bahwa sebagian
besar sebanyak 12 orang (70. 59 %) mempunyai tingkat pengetahuan cukup
baik adalah berumur < 25 tahun. Hal ini sesuai dengan penelitian
sebelumnya Nuryanti dengan judul Gambaran Pengetahuan Ibu Nifas
tentang tanda – tanda bahaya nifas di RSUD Saras Husada Purworejo tahun
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
37
2006 yang menyebutkan bahwa mayoritas responden berumur 21 – 30
tahun.
Sedangkan jika dilihat dari pendidikan responden didapatkan bahwa
sebagian besar sebanyak 11 orang (61.11%) yang mempunyai tingkat
pengetahuan cukup adalah berpendidikan SMP/sederajat. Hal ini sesuai
teori menurut Notoatmojo (2003) yang menyatakan bahwa tingkat
pendidikan seseorang akan berpengaruh dalam memberikan respon
terhadap suatu yang datang dari luar, orang yang berpendidikan tinggi akan
memberi respon yang lebih rasional terhadap informasi yang datang dan
akan berfikir sejauh mana keuntungan yang mungkin akan mereka peroleh
dari informasi tersebut
Sedangkan jika dilihat dari segi pekerjaan responden didapatkan
bahwa sebagian besar sebanyak 14 orang (77.78%) yang mempunyai
tingkat pengetahuan cukup baik adalah sebagai ibu rumah tangga. Hal ini
sesuai dengan latar belakang penduduk di wilayah Puskesmas
Purwonegoro 1 yang mayoritas sebagai petani dan ibu rumah tangga.
Sedangkan jika dilihat dari segi asal informasi responden didapatkan
bahwa sebagian besar sebanyak 13 orang (72.22%) yang mempunyai
tingkat pengetahuan cukup baik mendapatkan informasi dari tenaga
kesehatan. Seseorang yang mempunyai sumber informasi lebih banyak
akan mempunyai pengetahuan yang lebih luas.Menurut Notoatmodjo,
(2003) Sumber informasi orang biasanya diperoleh dari pengalaman
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
38
bermacam-macam misalnya media massa, elektronika, petugas kesehatan,
media poster, kerabat dekat, teman dan sebagainya.
Beberapa faktor penyebab besarnya kategori cukup baik pada
pengetahuan Ibu tentang kejadian Infeksi dikarenakan kurangnya
informasi, dan pendidikan tentang pentingnya mencegah kejadian infeksi
nifas. Selain itu juga dikarenakan akses yang kurang untuk mendapatkan
informasi dari berbagai macam media.
2. Kejadian Infeksi Nifas
Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh bahwa ibu yang mengalami infeksi
nifas sebanyak 16 orang (45.7%), sedangkan yang tidak mangalami infeksi
nifas sebanyak 19 orang (54.3%). Kejadian nifas yaitu sesudah partus
terdapat luka-luka di beberapa tempat pada jalan lahir. Pada hari – hari
pertama post partum harus dijaga agar luka – luka ini tidak dimasuki
kuman – kuman dari luar. Oleh sebab itu semua alat dan kain yang
berhubungan dengan daerah genital harus suci hama
Hal ini sesuai dengan hasil dari studi pendahuluan yang dilakukan di
Puskesmas Pembantu (Pustu) Gumiwang Puskesmas Purwonegoro 1
didapatkan data bahwa dari 15 ibu nifas 10 orang diantaranya tidak faham
tentang bahaya infeksi nifas. Dan dari data Puskesmas Purwonegoro 1 pada
tahun 2008 terdapat ibu nifas sebanyak 551 orang, diantaranya terdapat ibu
nifas dengan infeksi nifas sebanyak 137 orang (25 %) dari total ibu nifas
yang terdiri dari 62 orang persalinan di Rumah Sakit dan 75 pasien
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
39
ditangani oleh Bidan, hanya saja dalam penelitian ini terjadi peningkatan
kasus dikarenakan tingkat pengetahuan responden masih rendah.
3. Hubungan Pengetahuan ibu nifas tentang bahaya infeksi nifas dengan
kejadian infeksi nifas.
Dari hasil penelitian dapat dilihat responden yang pengetahuannya baik dan
tidak mengalami infeksi nifas sebesar 11 responden (91.67%) dari 12
responden yang tidak mengalami infeksi, responden yang pengetahuannya
cukup dan mengalami infeksi nifas sebesar 14 responden (63.64%) dari 22
responden yang mengalami infeksi. Hasil penelitian dianalisa dengan
statistik SPPS (Kendal Tau / t )yang berarti ada korelasi positif sebesar
0,552 dengan signifikansi 0,001 (<0,05), berarti ho ditolak, maka terdapat
hubungan yang positif antara pengetahuan ibu nifas tentang bahaya infeksi
nifas dengan kejadian infeksi nifas yang artinya semakin tinggi
pengetahuan ibu nifas tentang bahaya infeksi nifas. maka besar
kemungkinan ibu tersebut tidak mengalami infeksi nifas.
C. Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian peneliti hanya menggunakan kuesioner tertutup untuk
mengumpulkan data namun akan lebih baik jika dilakukan dengan wawancara
langsung kepada responden sehingga peneliti dapat memperoleh data dan
keterangan yang lebih akurat
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
40
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, dapat disimpulkan sebagai
berikut :
1. Berdasarkan karasteristik umur responden mayoritas adalah berumur <25
tahun sebanyak 17 orang responden (48.57%),sedangkan karasteristik
responden berdasarkan pendidikan mayoritas responden adalah
berpendidikan SMP sebanyak 18 responden (51.43%) dan karasteristik
responden berdasarkan pekerjaan mayoritas responden adalah ibu rumah
tangga sebanyak 18 responden (51.43%).
2. Tingkat pengetahuan responden tentang bahaya infeksi nifas di
Puskesmas Purwonegoro 1 yang tergolong baik sebanyak 12 responden
(34.29%),dan yang tergolong cukup sebanyak 22 responden(62.65%),
sedangkan responden dengan pengetahuan kurang sebanyak 1 responden
(2.85%)
3. Dapat diketahui tingkat kejadian infeksi nifas di Puskesmas Purwonegoro
1 sebanyak 16 orang responden (45.7%) sedangkan yang tidak mengalami
angka kejadian infeksi nifas adalah 19 responden (54.3%).
4. Terdapat hubungan antara pengetahuan Ibu ibu nifas tentang bahaya
infeksi nifas dengan kejadian infeksi nifas di Puskesmas Purwonegoro 1,
Kecamatan Purwonegoro, Banjarnegara dengan nilai korelasi sebesar
40
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
41
0.552 dengan significansi 0.001 (< 0.05), artinya dikatakan variabel
bebas mempunyai hubungan positif yang cukup kuat dengan variabel
terikat. Jadi dapat dikatakan semakin baik pengetahuan ibu maka akan
semakin tinggi kemungkinan ibu tidak mengalami infeksi nifas.
B. Saran
1. Bagi petugas kesehatan
Petugas kesehatan agar lebih sering memberikan penyuluhan kepada
ibu nifas tentang tanda bahaya infeksi nifas, agar cakupan kejadian infeksi
nifas menurun.
2. Bagi responden
Untuk lebih meningkatkan pengetahuan tentang tanda bahaya infeksi
nifas, dan lebih baik lagi dapat memberikan pengetahuan tentang tanda
bahaya infeksi nifas kepada orang lain.
3. Bagi peneliti selanjutnya
Penelitian ini hendaknya dilakukan lagi pada masa yang akan datang
untuk mengetahui perkembangan yang telah terjadi dengan mengacu pada
hasil penelitian ini. Selain itu pengisian kuesioner hendaknya dilakukan
segera setelah dibagi dan tidak ditunda, hal ini dimaksudkan agar data yang
diperoleh lebih objektif dan valid.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto S. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta. Rineka
Cipta.
Donald M. 1995. Obstetri William, Edisi 18. Jakarta: EGC.
Hartanto Hanafi. 2004. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi, Jakarta Pustaka Sinar
Harapan.
Jaringan Nasional Pelatihan Klinik Kesehatan Reproduksi – POGI. 2001. Buku
Acuan Nasional Pelayanan Kesehtan Maternal Dan Neonatal. Jakarta : Yayasan
Bina Pustaka, Sarwono Prawirohardjo.
Manuaba Ida B.G. 1998. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan Dan Keluarga
Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC.
Mochtar R. 1998. Sinopsis Obstetri, Edisi 2. Jakarta : EGC.
Notoatmodjo S. 2005. Metodologi Penelitan Kesehatan Masyarakat, Edisi 3. Rineka
Cipta. Jakarta
Notoatmodjo S. 2003 Pendekatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Sugiyono. 2004. Statistik Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.
Wiknjosastro. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawiroharjo.
Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara, SDKI 1997, AKI (Angka Kematian Ibu).
Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara, SKRT 2001, AKI (Angka Kematian Ibu).
Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara, SDKI 2008, AKI (Angka Kematian Ibu
Jawa Tengah).
Siti Saleha. 2009, Perawatan Ibu Nifas. Bandung :Salemba Medika
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto S. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta. Rineka Cipta.
Donald M. 1995. Obstetri William, Edisi 18. Jakarta: EGC.
Farrer H. 2001. Perawatan Maternitas, Edisi 11. Jakarta : EGC
Hartanto Hanafi. 2004. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi, Jakarta Pustaka Sinar Harapan.
JNPKRR – POGI. 2001. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehtan Maternal Dan Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka, Sarwono Prawirohardjo.
Manuaba Ida B.G. 1998. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan Dan Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC.
Muchtar, 2002, Pengantar Metodologi Penelitian, Institut Ilmu Pengetahuan, Jakarta.
Mochtar R. 1998. Sinopsis Obstetri, Edisi 2. Jakarta : EGC.
Notoatmodjo S. 2005. Metodologi Penelitan Kesehatan Masyarakat, Edisi 3. Rineka Cipta. Jakarta
___________. 2003 Pendekatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Nursalam. 2001. Metodologi Riset Keperawatan. Jakarta : CV Intermedika.
Sugiyono. 2004. Statistik Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.
Wiknjosastro. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo.