bab ii konsep dasar a. konsep keluarga -...

49
1 BAB II KONSEP DASAR A. Konsep Keluarga 1.Definisi keluarga Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatau tempat di bawah satu atap dalam keadan saling ketergantungan (Depkes RI,1988). Keluarga merupakan sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan perkawinan, adopsi, kelahiran yang bertujuan untuk meningkatkan dan mempertahankan budaya yang umum, meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional dan sosial dari tiap anggota (Duvall dalam Sudhiarto, 2007). Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih individu yang bergabung karena hubungan darah, perkawinan, atau adopsi, hidup dalam satu rumah tangga, saling berinteraksi satu sama lainnya dalam perannya dan menciptakan dan mempertahankan suatu budaya (Bailon dan Maglaya dalam Mubarak 2002). Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang mempunyai hubungan darah yang sama atau tidak, yang terlibat dalam kehidupan yang terus menerus, yang tinggal dalam satu atap, yang mempunyai ikatan

Upload: vuque

Post on 31-Mar-2019

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II KONSEP DASAR A. Konsep Keluarga - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-yulekhag0a... · Keluarga adalah kumpulan dua orang/ lebih hidup bersama

1

BAB II

KONSEP DASAR

A. Konsep Keluarga

1.Definisi keluarga

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas

kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di

suatau tempat di bawah satu atap dalam keadan saling ketergantungan

(Depkes RI,1988).

Keluarga merupakan sekumpulan orang yang dihubungkan oleh

ikatan perkawinan, adopsi, kelahiran yang bertujuan untuk meningkatkan

dan mempertahankan budaya yang umum, meningkatkan perkembangan

fisik, mental, emosional dan sosial dari tiap anggota (Duvall dalam

Sudhiarto, 2007).

Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih individu yang

bergabung karena hubungan darah, perkawinan, atau adopsi, hidup dalam

satu rumah tangga, saling berinteraksi satu sama lainnya dalam perannya

dan menciptakan dan mempertahankan suatu budaya (Bailon dan

Maglaya dalam Mubarak 2002).

Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang mempunyai

hubungan darah yang sama atau tidak, yang terlibat dalam kehidupan yang

terus menerus, yang tinggal dalam satu atap, yang mempunyai ikatan

Page 2: BAB II KONSEP DASAR A. Konsep Keluarga - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-yulekhag0a... · Keluarga adalah kumpulan dua orang/ lebih hidup bersama

2

emosional dan mempunyai kewajiban antara satu orang dengan orang yang

lainnya (Johnson’, 1992).

Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari

suami istri, atau suami istri dan anaknya, atau ayah dengan anaknya, atau

ibu dengan anaknya (BKKBN, 1992).

Keluarga adalah kumpulan dua orang/ lebih hidup bersama dg

keterikatan aturan dan emosional, dan setiap individu punya peran masing-

masing (Friedman, 1998)

Jadi, secara umum pengertian keluarga adalah sekumpulan 2 orang

atau lebih yang hidup dalam satu rumah mempunyai hubungan darah

ataupun perkawinan memiliki keterikatan dalam aturan pendekatan

emosional dari setiap anggotanya dan mampu menciptakan kenyamanan

untuk semua penghuninya.

1. Tipe/ bentuk keluarga

Tipe/ jenis keluarga menurut Murwani, 2007 adalah:.

a. Keluarga inti ( Nuclear Family), adalah keluarga yang terdiri dari

ayah, ibu, dan anak-anak.

b. Keluarga Besar (Extended Family), adalah keluarga inti ditambah

dengan satu saudara, misalnya nenek, kakek, keponakan, saudara

sepupu, paman, bibi, dan sebagainya.

c. Keluarga berantai ( Serial F amily), adalh keluarga yang terdiri dari

wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan

keluarga inti.

Page 3: BAB II KONSEP DASAR A. Konsep Keluarga - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-yulekhag0a... · Keluarga adalah kumpulan dua orang/ lebih hidup bersama

3

d. Keluarga duda/ janda (Single Family), adalah keluarga yang terjadi

karena perceraian dan kematian.

e. Keluarga berkomposisi (Composite Family), adalah keluarga

perkawinannya berpoligami dan hidup secara bersama.

f. Keluarga kabitas ( Composite family), adalah dua orang menjadi

satu tanpa pernikahan tetapi membentuk satu keluarga.

2. Tugas perkembangan sesuai dengan tahap perkembangan (Duvall)

(sociological perspective)

a. Keluarga baru menikah

1) membina hubungan intim

2) membina hubungan dengan keluarga lain: teman dan kelompok

sosial

3) mendiskusikan rencana punya anak

b. Keluarga dengan anak baru lahir

1) persiapan menjadi orang tua

2) adaptasi keluarga baru, interaksi keluarga, hubungan seksual

c. Keluarga dengan anak usia pra sekolah

1) memenuhi kebutuhan anggota keluarga: rumah, rasa aman

2) membantu anak untuk bersosialisasi

3) mempertahankan huungan yang sehat keluarga intern dan luar

4) pembagian tanggung jawab

5) kegiatan untuk stimulasi perkembangan anak

Page 4: BAB II KONSEP DASAR A. Konsep Keluarga - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-yulekhag0a... · Keluarga adalah kumpulan dua orang/ lebih hidup bersama

4

d. Keluarga dengan anak usia sekolah

1) membantu sosialisasi anak dengan lingkungan luar

2) mempertahankan keintiman pasangan

3) memenuhi kebutuhan yang meningkat

e. Keluarga dengan anak remaja

1) memberikan kebebasan seimbang dan bertanggug jawab

2) mempertahankan hubungan intim dengan keluarga

3) komunikasi terbuka: hindari, debat, permusuhan

4) persiapan perubahan sistem peran

f. Keluarga mulai melepas anak sebagai dewasa

1) perluas jaringan keluarga dari keluarga inti ke extended

2) pertahankan keintiman pasangan

3) membantu anak untuk mandiri sebagai keluarga baru

4) penataan kembali peran orang tua

g. Keluarga usia pertengahan

1) mempertahankan kesehatan individu dan pasangan usia

pertengahan

2) hubungan serasi dan memuaskan dengan anak- anaknya dan sebaya

3) meningkatkan keakraban pasangan

h. Keluarga usia tua

1) pertahankan suasana saling menyenangkan.

2) Adapatasi perubahan: kehilangan pasangan, kekuatan fisik,

penghasilan.

Page 5: BAB II KONSEP DASAR A. Konsep Keluarga - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-yulekhag0a... · Keluarga adalah kumpulan dua orang/ lebih hidup bersama

5

3) pertahankan keakraban pasangan

4) melakukan life review masa lalu

3. Fungsi keluarga

Menurut Sudhiarto (2007) fungsi keluarga, yaitu:

a. Fungsi afektif

Adalah fungsi internal keluarga untuk pemenuhan kebutuhan

psikososial,saling mengasuh dan memberikan cinta kasih,serta saling

menerima dan mendukung.

b. Fungsi sosialisasi

Adalah proses perkembangan dan perubahan individu

keluarga,tempat anggota keluarga berinteraksi sosial dan belajar

berperan dilingkungan sosial.

c. Fungsi reproduksi

Adalah fungsi keluarga meneruskan kelangsungan keturunan dan

menanbah sumber daya manusia.

d. Fungsi ekonomi

Adalah fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan

keluarga,seperti sandang,pangan,dan papan.

e. Fungsi perawatan kesehatan

Fungsi perawatan kesehatan keluarga menurut Friedman dalam

Sudhiarto (2007) adalah:

1) Mengenal masalah kesehatan setiap anggotanya.

2) Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat.

Page 6: BAB II KONSEP DASAR A. Konsep Keluarga - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-yulekhag0a... · Keluarga adalah kumpulan dua orang/ lebih hidup bersama

6

3) Memberikan perawatan kepada anggota keluarga yang sakit

dan yang tidak dapat membantu dirinya sendiri karena cacat

atau usianya yang terlalu muda.

4) Memodifikasi lingkungan yang menguntungkan kesehatan anggota

keluarga.

5) Memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada untuk meningkatkan

kesehatan keluarga.

Sedangkan fungsi Keluarga menurut Friedman (1992) antara lain:

a. Fungsi biologis

1) Untuk meneruskan keturunan.

2) Memelihara dan membesarkan anak.

3) Memenuhi kebutuhan gizi keluarga.

4) Memelihara dan merawat anggota keluarga.

b. Fungsi Psikologis

1) Memberikan kasih sayang dan rasa aman.

2) Memberikan perhatian diantara anggota keluarga.

3) Memelihara dan merawat anggota keluarga.

4) Memberikan identitas keluarga.

c. Fungsi Sosialisasi

1) Membina sosialisasi pada anak.

2) Membentuk norma-norma perilaku sesuai dengan tingkat

perkembangan anak.

3) Meneruskan nilai-nilai budaya keluarga.

Page 7: BAB II KONSEP DASAR A. Konsep Keluarga - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-yulekhag0a... · Keluarga adalah kumpulan dua orang/ lebih hidup bersama

7

d. Fungsi Ekonomi

1) Mencari sumber-sumber penghasilan untuk pemenuhan

kebutuhan keluarga.

2) Pengaturan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan

keluarga.

3) Menabung untuk memenuhi kebutuhan di masa akan datang

misalnya pendidikan anak, jaminan hari tua dan sebagainya.

e. Fungsi Pendidikan

1) Menyekolahkan anak untuk meningkatkan pengetahuan,

ketrampilan, dan membentuk perilaku anak sesuai bakat dan

minat yang dimilikinya.

2) Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan

dating dalam memenuhi perannya sebagai orang dewasa.

3) Mendidik anak sesuai dengan tingkat –tngkat perkembangannya.

f. Fungsi Perlindungan

Tugas keluarga dalam hal ini adalah melindungi anak dari

tindakan –tindakan yang tidak baik, sehinnga anggota keluarga

merasa terlindung dan nyaman.

g. Fungsi Perasaan

Tugas keluarga dalam hal ini adalah menjaga secara

instuitif, merasakan perasaan anak dan anggota keluarga sehingga

saling pengertian satu dengan yang lain dalam menimbulkan

keharmonisan dalam keluarga.

Page 8: BAB II KONSEP DASAR A. Konsep Keluarga - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-yulekhag0a... · Keluarga adalah kumpulan dua orang/ lebih hidup bersama

8

h. Fungsi Religius

Tugas keluarga dalam fungsi ini adalah memperkenalkan

dan mengajak anak dan anggota keluarga yang lain dalam

kehidupan beragama, dan tugas kepala keluarga untuk

menanamkan keyakinan bahwa ada kekuatan lain yang mengatur

kehidupan dan ada kehidupan ke 2 setelah kehidupan ini berakhir.

i. Fungsi Rekreatif

Tugas keluaraga dalam fungsi rekreatif ini tidak harus

selalu pergi ketempat rekreasi, tetapi yang terpenting adalah

bagaimana menciptakan suasanan yang nyaman dan menyenangkan

dalam keluarga sehingga dapat mencapai keseimbangan

kepribadian masing –masing anggota keluarga tersebut.

4. Keperawatan kesehatan keluarga

a. Definisi

Perawatan kesehatan keluarga adalah tingkat perawatan kesehatan

masyarakat yang ditujukan atau dipusatkan pada keluarga sebagai unit

atas kesatuan yang dirawat, dengan sehat sebagai tujuan melalui

perawatan sebagai saran/ penyalur ( Murwani,2007).

b. Alasan keluarga sebagai unit pelayanan

1) Keluarga sebagai unit utama masyarakat dan merupakan lembaga

yang menyangkut kehidupan masyarakat.

Page 9: BAB II KONSEP DASAR A. Konsep Keluarga - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-yulekhag0a... · Keluarga adalah kumpulan dua orang/ lebih hidup bersama

9

2) Keluarga sebagai suatu kelompok dapat menimbulkan, mencegah,

mengabaikan atau memperbaiki masalah-masalah kesehatan dalam

kelompoknya.

3) Masalah - masalah dalam keluarga saling berkaitan,dan apabila

salah satu anggota keluarga mempunyai masalah kesehatan akan

berpengaruh terhadap anggota keluarga yang lainnya.

4) Dalam memelihra anggota keluarga sebagai individu ( pasien),

keluarga tetap berperan sebagai pengambil keputusan dalam

memelihara kesehatan anggota keluarganya.

5) Keluarga merupakan perantara yang efektif dan mudah untuk

berbagai upaya kesehatan masyarakat.

5. Konsep Pertumbuhan dan Perkembangan anak

1. Pengertian

Pertumbuhan merupakan bertambah jumlah dan besarnya seluruh

bagian tubuh yang kuantitatif dapat diukur,sedangkan perkembangan

merupakan bertambah sempurnanya fungsi alat tubuh yang dapat yang

dapat dicapai melalui tumbuh kembang kematangan dan belajar (whalley

dan wong,2000).

Perkembangan pada anak mencakup perkembangan motorik halus,

perkembangan motorik kasar,perkembangan bahasa,dan perkembangan

perilaku adaptasi.

Page 10: BAB II KONSEP DASAR A. Konsep Keluarga - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-yulekhag0a... · Keluarga adalah kumpulan dua orang/ lebih hidup bersama

10

a. Perkembangan Motorik Halus

Perkembangan motorik halus pada tiap tahap perkembangan anak

adalah sebagai berikut.

1) Masa Neonatus (0-28 Hari)

Perkembangan motorik halus pada masa ini dimulai dengan

adanya kemampuan untuk mengikuti garis tengah bila kita

memberikan respons terhadap gerakan jari atau tangan.

2) Masa Bayi (28 Hari- 1 Tahun)

a) Usia 1-4 bulan

Perkembangan motorik halus pada usia ini adalah dapat

melakukan hal-hal seperti memegang suatu objek,mengikuti

objek dari sisi,mencoba memegang dan memegang dan

memasukan benda kedalam mulut,memegang benda tapi

terlepas,memperhatikan tangan dan kaki,memegang benda

dengan kedua tangan,serta menahan benda di tangan walaupun

hanya sebentar.

b) Usia 4-8 bulan

Perkembangan motorik halus pada usia ini adalah suatu

mulai mengamati benda ,menggunakan ibu jari dan jari

telunjuk untuk memegang,mengeksplorasi benda yang sedang

dipegang,mengambil objek dengan tangan tertangkup ,mampu

menahan kedua benda di kedua tangan secara

Page 11: BAB II KONSEP DASAR A. Konsep Keluarga - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-yulekhag0a... · Keluarga adalah kumpulan dua orang/ lebih hidup bersama

11

stimultan,menggunakan bahu dan tangan sebagai satu

kesatuan,serta memindahkan objek dari satu tangan ketangan

yang lain.

c) Usia 8-12 bulan

Perkembangan motorik halus pada usia ini adalah mencari

atau meraih benda kecil ;bila diberi kubus mampu

memindahkan ,mengambil memegang dengan telunjuk dan ibu

jari,membenturkannya ,serta meletakan benda atau kubus ke

tempatnya.

3) Masa Anak(1-2 Tahun)

Perkembangan motorik halus pada usia ini dapat ditunjukkan

dengan adanya kemampuan dalam mencoba menyusun atau

membuat menara pada kubus.

4) Masa Prasekolah

Perkembangan motorik halus dapat dilihat pada anak ,yaitu

mulai memiliki kemampuan menggoyangkan jari-jari

kaki,menggambar dua atau tiga bagian,memilih garis yang lebih

panjang dan menggambarkan orang,melepas objek dengan jari

lurus ,mampu menjepit benda,melambaikan tangan,menggunakan

tanggannya untuk bermain ,menepatkan objek kedalam

wadah,makan sendiri,minum dari cangkir dengan

Page 12: BAB II KONSEP DASAR A. Konsep Keluarga - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-yulekhag0a... · Keluarga adalah kumpulan dua orang/ lebih hidup bersama

12

bantuan,menggunakan sendok dengan bantuan ,makan dengan

jari,serta membuat coretan di atas kertas (Wong,2000)

b. Perkembangan Motorik Kasar

Perkembangan motorik kasar pada tiap tahap perkembangan anak

adalah sebagai berikut:

1) Masa Neonatus (0-28 Hari)

Perkembangan motorik kasar yang dapat dicapai pada usia ini

diawali dengan tanda gerakan seimbang pada tubuh dan mulai

mengangkat kepala.

2) Masa Bayi (28 Hari-1 Tahun)

a) Usia 1-4 bulan

Perkembangan motorik kasar pada usia ini dimulai dengan

kemampuan mengangkat kepala saat tengkurap,mencoba duduk

sebentar dengan di topang,mampu duduk dengan kepala

tegak,jatuh terduduk dipangkuan ketika disokong pada posisi

berdiri,kontrol kepala sempurna,mengangkat kepala sambil

berbaring telentang ,berguling dari telentang ke miring,posisi

lengan dan tungkai kurang fleksi,dan berusaha merangkak.

b) Usia 4-8 bulan

Perkembangan motorik kasar awal bulan ini dapat dilihat

pada perubahan dalam aktivitas,seperti posisi telungkup pada

alas dan sudah mulai mengangkat kepala dengan melakukan

Page 13: BAB II KONSEP DASAR A. Konsep Keluarga - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-yulekhag0a... · Keluarga adalah kumpulan dua orang/ lebih hidup bersama

13

gerakan menekan kedua tangannya.pada bulan ke-4 sudah

mampu memalingkan kepala kekanan dan ke kiri ;duduk dengan

kepala 28tegak ;membalikkan badan;bangkit dengan kepala

tegak ;menumpu beban pada kaki dengan lengan berayun

kedepan dan belakang;berguling dari telentang ke tengkurup

;serta duduk dengan bantuan dalam waktu yang singkat.

c) Usia 8-12 bulan

Perkembangan motorik kasar dapat diawali dengan duduk

tanpa pegangan,berdiri dengan pegangan,bangkit lalu

berdiri,berdiri 2 detik,dan berdiri sendiri.

3) Masa Anak (1-2 Tahun)

Dalam perkembangan masa anak terjadi perkembangan

motorik kasar secara signifikan.pada masa ini anak sudah mampu

melangkah dan berjalan dengan tegak.Sekitar usia 18 bulan

mampu menaiki tangga dengan cara satu tangan dipegang .Pada

akhir tahun ke-2 sudah mampu berlari-lari kecil,menendang

bola,dan mulai mencoba melompat.

4) Masa Prasekolah

Perkembangan motorik kasar masa prasekolah ini dapat di

awali dengan kemampuan untuk berdiri dengan satu kaki selama 1-

5 detik,melompat dengan satu kaki,berjalan dengan tumit kejari

Page 14: BAB II KONSEP DASAR A. Konsep Keluarga - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-yulekhag0a... · Keluarga adalah kumpulan dua orang/ lebih hidup bersama

14

kaki,menjelajah,membuat posisi merangkak,dan berjalan dengan

bantuan.(Wong,2000)

c. Perkembangan bahasa

Berikut ini akan disebutkan perkembangan bahasa pada tiap tahap usia

anak.

1) Masa Neonatus(0-28 Hari)

Perkembangan bahasa masa neonatus ini dapat ditunjukan dengan

adanya kemampuan bersuara (menangis) dan bereaksi terhadap suara

atau bel.

2) Masa Bayi(28-1 Hari)

a) Usia 1-4 bulan

Perkembangan bahasa pada usia ini ditandai dengan adanya

kemampuan bersuara dan tersenyum,mengucapkan huruf hidup,

berseloteh,mengucapkan kata “ooh/aah’’, tertawa dan berteriak,

mengoceh spontan, serta bereaksivdengan mengoceh.

b) Usia 4-8 bulan

Perkembangan bahasa pada usia ini adalah dapat menirukan

bunyi atau kata-kata, menoleh kearah suara sumber bunyi,

tertawa, menjerit, menggunakan kata yang terdiri atas dua suku

kata dan dapat membuat dua bunyi vocal yang bersama

seperti”ba-ba”.

Page 15: BAB II KONSEP DASAR A. Konsep Keluarga - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-yulekhag0a... · Keluarga adalah kumpulan dua orang/ lebih hidup bersama

15

c) Usia 8-12 bulan

Perkembangan bahasa pada usia ini adalah mampu

mengucapkan kata “papa” dan “mama’’ yang belum spesifik,

mengoceh hingga mengatakannya secara spesifik, serta dapat

mengucapkan 1-2 kata.

3) Masa Anak (1-2 Tahun)

Perkembangan bahasa masa anak ini adalah dicapainya

kemampuan bahasa pada anak yang mulai ditandai dengan anak

mampu memiliki sepuluh perbendaharaan kata ; tingginya

kemampuan meniru, mengenal, dan responsive terhadap orang lain ;

mampu menunjukan dua gambar ; mampu mengkombinasikan kata-

kata; serta mulai mampu menunjukan lambaian anggota badan.

4) Masa Prasekolah

Perkembangan bahasa diawali dengan adanya kemampuan

menyebutkan hingga empat gambar, menyebutkan satu hingga dua

warna ; menyebutkan kegunaan benda; menghitung; mengartikan dua

kata;mengerti empat kata depan ; mengerti beberapa kata sifat dan

jenis kata lainnya ; menggunakan bunyi untuk mengidentifikasi objek,

orang, dan aktivitas, menirukan berbagai bunyi kata ; memahami arti

larangan;s erta merespons panggilan orang dan anggota kelurga dekat.

Page 16: BAB II KONSEP DASAR A. Konsep Keluarga - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-yulekhag0a... · Keluarga adalah kumpulan dua orang/ lebih hidup bersama

16

d. Perkembangan Perilaku/Adaptasi Sosial

Perkembangan perilaku pada tahap tumbuh kembang tiap usia

adalah sebagai berikut:

1) Masa Neonatus (0-28 Hari)

Perkembangan adaptasi sosial atau perilaku masa neonatus

ini dapat di tunjukan dengan adanya tanda-tanda tersenyum dan

mulai menatap muka untuk mengenali seseorang.

2) Masa Bayi (28 Hari-1 Tahun)

a) Usia 1-4 bulan

Perkembangan adaptasi sosial pada usia ini dapat

diawali dengan kemampuan mengamati tangannya ;

tersenyum spontan dan membalas senyum bila diajak

tersenyum ; mengenal ibunya dengan penglihatan,

penciuman , pendengaran, dan kontak; tersenyum pada

wajah manusia ; waktu tidur dalam sehari lebih sedikit dari

pada waktu terjaga;membentuk siklus tidur bangun;

menangis bila terjadi sesuatu yang aneh; membedakan

wajah-wajah yang dikenal dan tidak dikenal; senang

menatap wajah-wajah yang dikenalnya ; serta terdiam bila

ada orang yang tak dikenal (asing ).

Page 17: BAB II KONSEP DASAR A. Konsep Keluarga - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-yulekhag0a... · Keluarga adalah kumpulan dua orang/ lebih hidup bersama

17

b) Usia 4-8 bulan

Perkembangan adaptasi sosial pada usia ini mulai

dengan kemampuan bertepuk tangan ,mengatakan

keinginan,sudah mulai minum dengan cangkir,menirukan

kegiatan orang ,bermain bola atau lainnya dengan orang

lain.

3) Masa Anak (1-2 Tahun)

Menggosok gigi, serta mencoba menggenakan baju sendiri.

Perkembangan adaptasi sosial masa anak dapat ditunjukan dengan

adanya kemampuan membantu kegiatan dirumah, menyuapi

boneka, mulai menggosok.

4) Masa Prasekolah

Perkembangan adaptasi sosial pada masa prasekolah adalah

kemampuan bermain dengan permainan sederhana, menangis jika

diarahi , membuat permintaan sederhana dengan gaya tubuh,

menunjukan peningkatan kecemasan terhadap perpisahan, serta

mengenali anggota keluarga (Wong,2000).

6. Hubungan keluarga berpengaruh pada tumbuh kembang anak

Ukuran sebuah keluarga dianggap dapat mempengaruhi pertumbuhan

dan perkembangan seorang anak.keluarga kecil di mana hanya terdiri dari

ayah,ibu dan dua orang anak misalnya,dalam hal ini keluarga diharapkan

untukdapat lebih menekankan perkembangan individu setiap

Page 18: BAB II KONSEP DASAR A. Konsep Keluarga - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-yulekhag0a... · Keluarga adalah kumpulan dua orang/ lebih hidup bersama

18

anaknya,kemudian orang tua akan lebih intensif dan secara konstans

menekankan harapan keluarga terhadap anaknya.

Berbeda dengan keluarga besar,dimana didalamnya memiliki lebih

dari dua anak.dalam hal ini anak akan dapat mengalami beberapa krisis

pertumbuhan dan perkembangan anak menjadi sedikit

terganggu,kepentingan akan lebih ditekankan pada kelompok besar.selain

dalam hal besar kecilnya ukuran sebuah keluarga,ada hal lain yang dapat

mempengaruhi pertumbuha dan perkembangan anak.orang tua yang

memiliki anak banyak(lebih dari dua anak) posisi saudara kandung dapat

menjadi faktor pemicu terjadinya keterlambatan dalam pertumbuhan dan

perkembangan setiap anak.melalui interaksi sosial dengan saudara

kandung anak akan mempelajari pola loyalitas/kesetiaan,persaingan,

Tukar pendapat,serta kooperatif,(Riyadi, Sujono&Sukarmin,2009).

B. Konsep Penyakit

1. Pengertian

Typus abdominalis adalah penyakit infeksi yang disebabkan

oleh kuman salmonella thypi A, B, atau C. Penyakit ini mempunyai

tanda-tanda khas berupa perjalanan yang cepat yang berlangsung

kurang lebih 3 minggu di sertai dengan gejala-gejala demam, nyeri perut,

pembesaran limpa dan erupsi kulit. Penyakit ini termasuk dalam

penyakit daerah tropis, dan penyakit ini sangat sering di jumpai di

Asia termasuk di Indonesia (Betz, 2002).

Page 19: BAB II KONSEP DASAR A. Konsep Keluarga - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-yulekhag0a... · Keluarga adalah kumpulan dua orang/ lebih hidup bersama

19

Sedangkan menurut Hidayat (2006) Tifus abdominalis adalah

penyakit infeksi yang terjadi pada usus yang ditularkan pada

makanan, mulut atau minuman yang terkontaminasi oleh kuman

salmonella thypi.

Demam Thypoid adalah suatu penyakit infeksi akut yang nyata

pada fagosit mononuclear dan membutuhkan tatanama yang terpisah

(Smeltzer, 2001).

2. Anatomi Fisiologi

Sistem pencernaan atau sistem gastrointestinal ( mulai dari

mulut sampai dengan anus) adalah sistem organ manusia yang

berfungsi untuk menerima makanan, mencernanya menjadi zat –zat

gizi dan energi, menyerap zat –zat gizi ke aliran darah serta

membuang makanan yang tidak dapat dicerna atau merupakan sisa

proses tersebut dari tubuh. Saluran pencernaan terdiri dari mulut ,

tenggorokan ( faring), kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar,

rektum, dan anus. Sistem pencernaan juga meliputi organ – organ

yang terletak di luar saluran pencernaan, yaitu pankreas, hati dan

kantung empedu.

a. Mulut

Merupakan suatu rongga terbuka masuknya makanan dan

air pada manusia. Mulut biasanya terletak di kepala dan umumnya

merupakan awal dari sistem pencernaan lengkap yang berakhir di

anus.

Page 20: BAB II KONSEP DASAR A. Konsep Keluarga - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-yulekhag0a... · Keluarga adalah kumpulan dua orang/ lebih hidup bersama

20

Mulut merupakan jalan masuk untuk saluran pencernaan,

Bagian dari dalam mulut dilapisi oleh selaput lendir. Pengecapan

dirasakan oleh organ perasa yang terdapat di dalam permukaan

lidah. Pengecapan relatif sederhana, terdiri dari manis, asam, asin,

terdiri dari berbagai macam bau.

Makanan di potong- potong oleh gigi depan (incisivus) dan

di kunyah oleh gigi belakang (molar, geraham), menjadi bagian –

bagian kecil yang mudah di cerna. Ludah dari kelenjar ludah akan

membungkus bagian –bagian makanan tersebut dengan enzim –

enzim pencernaan dari mulai mencernanya. Ludah juga

mengandung antibodi dan enzim ( misalnya lisosim), yang memecah

protein dimulai dari secara langsung. Proses menelan dimulai

secara sadar dan berlanjut secara otomatis.

b. Kerongkongan

Kerongkongan adalah tabung ( tube) berotot pada vertebrata

yang dilalui sewaktu makanan mengalir dari bagian mulut ke

mulut ke dalam lambung. Makanan berjalan melalui

kerongkoangan dengan menggunakan proses peristaltik. Sering juga

disebut esofagus ( dari bahasa Yunani: ”oeso” berarti membawa

”phagus” berarti memakan).

Esofagus bertemu dengan faring pada ruas ke -6 tulang

belakang. Esofagus dibagi menjadi tiga bagian :

Page 21: BAB II KONSEP DASAR A. Konsep Keluarga - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-yulekhag0a... · Keluarga adalah kumpulan dua orang/ lebih hidup bersama

21

1) Bagian superior ( sebagian besar adalah otot rangka )

2) Bagian tengah ( campuran otot rangka dan otot halus).

3) Serta bagian interior ( terutama terdiri dari otot halus).

c. Lambung

Merupakan organ otot yang besar dan berbentuk seperti

kandang kedelai. Terdiri dari 3 bagian yaitu: Kardia, Fundus,

Antrum.

Makanan masuk ke lambung dari kerongkongan melalui

otot berbentuk cincin ( sfinter), yang bisa membuka dan menutup.

Dalam keadaan normal, sfinter menghalangi masuknya kembali isi

lambung ke dalam kerongkongan.

Lambung berfungsi sebagai gudang makanan, yang

berkontraksi secara ritmik untuk mencampur makanan dengan

enzim –enzim. Sel – sel yang melapisi lambung menghasilkan 3 zat

penting :

1) Lendir

Lendir melindungi sel – sel lambung dari kerusakan

asam lambung. Setiap kelainan pada lapisan lendir ini, bisa

menyebabkan kerusakan yang mengarah kepada terbentuknya

tukak lambung.

2) Asam klorida ( HCL)

Asam klorida menciptakan suasana yang sangat asam,

yang diperlukan oleh pepsin berguna memecah protein.

Page 22: BAB II KONSEP DASAR A. Konsep Keluarga - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-yulekhag0a... · Keluarga adalah kumpulan dua orang/ lebih hidup bersama

22

Keasaman lambung yang tinggi juga berperan sebagai

penghalang terhadap infeksi dengan cara membunuh berbagai

bakteri.

3) Prekursor peptin

Yaitu enzim yang memecahkan protein.

d. Usus halus ( usus kecil).

Usus halus atau usus kecil adalah bagian dari saluran

pencernaan yang terlretak di antara lambung dan usius besar.

Dinding usus kaya akan pembuluh darah yang mengangkut zat –

zat yang diserap ke hati melalui vena porta. Dinding usus

melepaskan lendir yang melumasi isi halus dan yang membantu

melarutkan pecahan – pecahan makanan yang dicerna. Dinding usus

juga melepasakan sejumlah kecil enzim yang mencerna protein,

gula dan lemak. Otot yang melipui usus halus melalui 2 lapisan.

Lapisan luar : terdiri atas serabut –serabut longitudinal yang lebih

tipis dan lapisan dalam: merupakan serabut sirkuler untuk

membantu gerakan peristaltik. Lapisan sub mukosa terdiri atas

jaringan penyambung , sedangkan mukosa bagian dalam tebal,

banyak mengandung pembuluh darah dan kelenjar.

Usus halus terdiri dari tiga bagian : duedenum, jejunum,

dan ileum.

Page 23: BAB II KONSEP DASAR A. Konsep Keluarga - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-yulekhag0a... · Keluarga adalah kumpulan dua orang/ lebih hidup bersama

23

1) Usus dua belas jari ( Deudenum)

Usus dua belas jari atau deudenum adalah bagian dari

usus halus yang terletak setelah lambung dan menghubungkan

ke usus halus kosong ( jeujunum). Bagian usus dua belas jari

merupakan bagian terpendek dari usus halus, dimulai dari

bulbo duodenale dan berakhir di ligamen Treitz.

Usus dua belas jari merupakan organ peritonial, yang

tidak terbungkus seluruhnya oleh selaput peritonium. pH usus

dua belas jari yang normal pada derajat sembilan. Pada usus

dua belas jari ( deudenum), yang merupakan bagian pertama

dari usus halus. Makanan masuk ke dalam deudenum melalui

spingter pilorus dalam jumlah yang bisa di cerna oleh usus

halus. Jika penuh, deudenum akan mengirimkan sinyal kepada

lambung untuk berhenti mengalirkan makanan.

2) Usus kosong ( jejenum)

Usus kosong atau jejunum ( terkadang sering ditulis

yeyunum) adalah bagian kedua dari usus halus, di antara usus

dua belas jari (deudenum) dan usus penyerapan ( ileum). Pada

manusia dewasa, panjang seluruh usus halus antara 2 -8 meter, 1

-2 meter adalah bagian usus kosong. Usus kosong dan usus

penyerapan digantungkan dalam tubuh dengan mesentrium.

Permukaan dalam usus halus kosong berupa membran

mukus dan terdapat jonjot usus (vili), yang memperluas

Page 24: BAB II KONSEP DASAR A. Konsep Keluarga - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-yulekhag0a... · Keluarga adalah kumpulan dua orang/ lebih hidup bersama

24

permukaan dari usus. Secara histologis dapat dibedakan dengan

usus halus dua belas jari, yakni berkurangnya kelenjar

Brunner. Secara histologis pula dapat dibedakan dengan usus

penyerapan, yakni sedikitnya sel goblet dan plak peyeri.

Sedikit sulit umtuk membedakan usus kosong dan usus

penyerapan secara makroskopis.

3) Usus Penyerapan ( illeum)

Usus penyerapan atau ileum adalah bagian terakhir

dari usus halus. Pada sistem pencernaan manusia, ini

memiliki panjang sekitar 2-4 m dan terletak setelah deudenum

dan jeujunum, dan dilanjutkan oleh usus buntu. Ileum

memiliki pH antara 7 dan 8 ( netral atau sedikit basa) dan

berfungsi menyerap vitamin B12 dan garam – garam empedu.

Dinding usus terdiri atas 4 lapisan paling luar ( lapisan

serosa). Dibentuk oleh peritoneum mempunyai lapisan

visceral dan pariental, dan lapisan yang terletak antara

lapisan ini dinamakan rongga peritoneum.

Nama khusus yang telah diberikan pada lipatan –

lipatan peritoneum, antara lain :

a) Mesentrium merupakan lipatan peritonium yang lebar yang

mengantung jejunum dan ileum dari dinding posterior

abdomen dan memungkinkan usus bergerak usus bergerak

Page 25: BAB II KONSEP DASAR A. Konsep Keluarga - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-yulekhag0a... · Keluarga adalah kumpulan dua orang/ lebih hidup bersama

25

leluasa.Mesentrium menyokong pembuluh darah dari limfe

yang mensuplai usus.

b) Omentum mayus merupakan lapisan ganda peritoneum

yang menggntung dan kurvatura mayor lambung dan

berjalan turun di depan visera abdomen omentum biasanya

mengandung banyak lemak dan kelenjar limfe yang

membantu rongga peritoneum ( melindungi) dari kurvatura

mayor lambung dan berjalan turun di depan visera

abdomen omentum biasanya mengandung banyak lemak

dan kelenjar limfe yang membantu rongga peritonium (

melinduingi ) dari infeksi.

c) Omentum minus merupakan lipatan peritoneum yang

terbentuk dari kurvatura minor lambung dan bagian atas

deudenum menuju ke hati. Salah satu fungsi penting

peritonium adalah mencegah pergerakan antara organ –

organ yang berdekatan dengan mensekresi cairan serosa

sebagai pelumas.

Page 26: BAB II KONSEP DASAR A. Konsep Keluarga - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-yulekhag0a... · Keluarga adalah kumpulan dua orang/ lebih hidup bersama

26

Gambar 1 : Anatomi Fisiologi

http://blogspot.com/2008/thypoid-abdominalis.html

Page 27: BAB II KONSEP DASAR A. Konsep Keluarga - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-yulekhag0a... · Keluarga adalah kumpulan dua orang/ lebih hidup bersama

27

3. Etiologi

Etiologi demam thypoid dan demam parathyroid adalah

salmonella thypi, Salmonella parathypi A, Slalmonella paratyphi B,

Salmonella paratyphii C ( Mansjoer, 1990). Salmonella thyposa,

merupakan basil gram negatif yang bergerak dengan bulu getar, tidak

berspora, Mempunyai sekurangnya – sekurangnya tiga macam antigen

yaitu antigen O (Ohne Hauch) yaitu somatik antigen ( tidak

menyebar), terdiri dari zat kompleks lipopolisakarida, antigen H (

Hauch/ menyebar) terdapat pada flagella, antigen Vi merupakan

polisakarida kopsul verilen.

Ketiga jenis antigen tersebut didalam tubuh manusia akan

menimbulkan pembentukan tiga macam antibody yang lazim yang

disebut aglutinin.

Faktor resiko dari thypoid yaitu :

1. Lingkungan

Lingkungan yang kotor akan mengandung vektor yang menjadi

perantara dari bakteri salmonella dan lingkungan yang kotor

akan memudahkan bakteri ini berkembang biak dengan baik.

2. Vektor

Binatang- binatang perantara dari salmonella diantaranya adalah

lalat dan kecoa.

3. Kebersihan diri

Page 28: BAB II KONSEP DASAR A. Konsep Keluarga - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-yulekhag0a... · Keluarga adalah kumpulan dua orang/ lebih hidup bersama

28

Jika seseorang yang kurang dalm perawatan diri khususnya cuci

tangan akan memudahkan kuman masuk melalui pencernaan.

4. Patofisiologi

Penyakit thypoid disebabkan oleh kuman salmonella thypi,

salmonella paratypi A, Salmonella parathypi B, Salmonella paratyphi C,

yang masuk kedalam tubuh manusia melalui dengan makanan selain air

yang tercemar. Sebagian kuman di musnahkan oleh asam lambung dan

terjadi peningkatan produksi asam lambung yang menimbulkan perasaan

tidak enak pada perut dan menimbulkan mual, muntah, Anoreksia, dan

menyebabkan terjadi iritasi mukosa lambung sebagian lagi masuk ke

dalam usus halus sehinnga terjadi infeksi yang merangsang peristaltik

usus yang menimbulkan diare atau konstipasi. Selain itu kuman

mencapai jaringan limfoid plaque penyeri di ellium terminalis yang

menghalangi hipertropi.

Ditempat ini terjadi komplikasi perdarahan dan perforasi

intestinal dapat terjadi, kuman salmonella kemudian menembus ke lamima

propia, masuk ke aliran limfe dan mencapai kelenjar limfe mesentrial,

yang juga mengalami hipertrofi. Selanjutnya kuman salmonella thypi ke

aliran darah melalui duktus toracikus. Kuman salmonella thypi mencapai

hati melalui sirkulasi portal dari usus. Salmonella thypi bersarang di

plegue peyeri, limpa hati, dan bagian - bagian lain system

retikuloendotelia.

Page 29: BAB II KONSEP DASAR A. Konsep Keluarga - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-yulekhag0a... · Keluarga adalah kumpulan dua orang/ lebih hidup bersama

29

Endotoksi salmonella thpi membantu terjadinya proses inflamasi

lokal pada jaringan tempat salmonella thypi berkembangbiak. Namun

pada thypy di sebabkan oleh salmonella thypy dan endotoksinya

merangsang sintesis dan pelepasan zat piragen oleh lekosit pada jaringan

yang meradang dalam perkembangbiakan kuman dapat mengakibatkan

hipertropi splenomegali terjadi penekanan pada usus menyebabkan nyeri

(Mansjoer,1990).

5. Manifestasi klinik

Manifestasi klinik demam thypoid pada anak biasanya lebih ringan

daripada orang dewasa. Masa tunas : 10 -20 hari. Yang tersingkat 4 hari

jika infeksi terjadi melalui makanan, sedangkan jika melalui minuman

yang terlama adalah 30 hari. Selama masa inkunbasi mungkin di temukan

gejala prodromal, yaitu perasaan tidak enak badan, lesu, nyeri kepala,

pusing, dan tidak bersemangat, nafsu makan berkurang. Menyusul

manifestasi klinik yang biasa di temukan ialah :

a. Demam

Pada kasus yang khas demam berlangsung 3 minggu, bersifat febris

remitem dan suhu tidak tinggi sekali. Selama minggu pertama, suhu

tubuh berangsur – angsur naik setiap hari, biasanya menurun pada

pagi hari dan meningkat pada sore hari dan malam hari. Demam

minggu kedua pasien terus berada dalam keadaan demam, pada

minggu ketiga suhu tubuh berangsur turun dan normal kembalik pada

akhir minggu ketiga.( soedarto,2007)

Page 30: BAB II KONSEP DASAR A. Konsep Keluarga - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-yulekhag0a... · Keluarga adalah kumpulan dua orang/ lebih hidup bersama

30

b. Gangguan pada saluran pencernaan

Pada mulut terdapat nafas berbau tidak sedap, bibir kering, dan

pecah – pecah ujung dan tepinya kemerahan , jarang disertai tremor.

Pada abdomen di temukan keadaan perut kembung 9 meseorismus).

Hati dan limpa membesar disertai nyeri perabaan. Biasanya sering

terjadi konstipasi tetapi juga dapat diare atau normal.

c. Gangguan kesadaran

Umumnya kesadaran menurun walaupun tidak berapa dalam, yaitu

apatis sampai somnolen, jarang sopora atau gelisah ( kecuali

penyakitnya berat dan terlambat mendapatkan pengobatan). Disamping

gejala – gejala tersebut mungkin terdapat gejala lainya. Pada

punggung dan anggota gerak dapat ditemukan roseola, yaitu bintik -

bintik kemerahan karena emboli basil dalm kapiler kulit yang dapat

ditemukan pada bradikardia dan epitaksis pada anak besar.

( Ngastiyah,1997).

6. Komplikasi

Dapat terjadi :

a. Pada usus halus

a) Perdarahan pada usus

Bila sedikit hanya ditemukan jika dilakukan dapat disertai

nyeri perut dengan tanda- tanda renjatan.

b) Perforasi usus

Page 31: BAB II KONSEP DASAR A. Konsep Keluarga - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-yulekhag0a... · Keluarga adalah kumpulan dua orang/ lebih hidup bersama

31

Timbul biasanya pada minggu ketiga atau setelahnya dan

dapat terjadi pada bagian distal ileum. Perforasi yang tidak

disertai peritonitis hanya dapat ditemukan bila terdapat

udara di rongga peritonium, yaitu pekak hati menghilang

dan terdapat udara diantara dan diafragma pada foto

rontgen abdomen yang dibuat dalm mengadakan tegak.

c) Peritonitis

Biasanya menyertai perforasi tetapi dapat juga tanpa

perforasi usus. Ditemukan gejala akut abdomen akut, nyeri

perut yang hebat, dindingg abdomen yang tegang (defense

muscular) dan nyeri tekan.

b. Di luar usus

Terjadi karena lokalisasi peradangan akibat sepsis (

bakterimia), yaitu meningitis, koesistisis, ensefolopati. Terjadi

karena infeksi sekunder yaitu bronkopneumonia ( ngastiyah,

1997).

7. Penatalaksaan

Pengobatan demam thypoid terdiri dari atas 2 bagian yaitu:

a. Non Farmakologi:

a). Perawatan

Pasien demam thypoid perlu dirawat di rumah sakit untuk

isolasi, observasi dan pengobatan. Pasien harus tirah baring

Page 32: BAB II KONSEP DASAR A. Konsep Keluarga - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-yulekhag0a... · Keluarga adalah kumpulan dua orang/ lebih hidup bersama

32

absolut sampai minimal 7 hari bebas demam atau kurang lebih

selama 14 hari.

Maksud tirah baring adalah untuk mencegah terjadi

komplikasi perdarahan usus atau perforasi usus. Mobilisasi

pasien dilakukan secara bertahap, sesuai dengan pulihnya

kekuatan pasien.

Pasien dengan kesadaran yang menurun, posisi tubuhnya

harus di ubah- ubah pada waktu-waktu tertentu untuk

menghindari komplikasi pneumonia hipostatik dan dekubitas.

Defekasi dan buang air kecil perlu diperhatikan, karena kadang

terjadi obstipasi dan retensi air kemih.

b. Diet

Makanan harus mengandung cukup cairan, kalori dan

tinggi protein. Bahan makanan tidak boleh mengandung banyak

serat, tidak merangsang dan tidak menimbulkan gas. Susun 2

gelas sehari, dan diberikan makanan lunak. Beberapa penelitian

menunjukkan bahwa pemberian makanan padat dini, yaitu nasi

dengan lauk- pauk rendah selulosa ( pantang sayuran dengan

serat kasar) dapat di berikan dengan aman.

a) Farmakologi

1) Kloramfenikol

2) Tiamfeniko

3) Kotrimoksazol ( Kombinasi dan sulfamitoksasol)

Page 33: BAB II KONSEP DASAR A. Konsep Keluarga - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-yulekhag0a... · Keluarga adalah kumpulan dua orang/ lebih hidup bersama

33

4) Ampicilin dan Amoksilin

8. Pengkajian Fokus

a. Pengkajian Keluaraga

Friedmen (1998) membagi proses pengkajian keperawatan keluarga

ke dalam tahap – tahap meliputi identifikasi data, tahap dan

riwayat perkembangan, data lingkungan, stuktur keluarga, fungsi

keluarga dan koping keluarga.

b. Riwayat keluarga

Thypoid bisa karena adanya riwayat keluarga yang pernah

menderita penyakit thypoid. Mengingat penularan salmonella thypi

salah satunya adalh pasien dengan carier orang yang sembuh dari

demam thypoid dan terus mengekspres salmonella thypi dalm tinja

dan air kemih selam lebih dari satu tahun.

c. Karakteristik keluarga

Lingkungan sangat berpengaruh terhadap penyebab terjadinya

thypoid, yaitu lingkungan yang kotor akan beresiko tinggi untuk

terkena penyakit.

d. Fungsi perawatan keluarga

Pada keluarga yang pernah menderita thypoid perawatan kesehatan

perlu dilakukan seperti mengatur diit nya yaitu jangan makan

makanan yang terlalu keras, pedas dan masam.Pada keluarga yang

anggotanya sakit selalu diperiksa ke puskesmas atau pelayanan

kesehatan terdekat.

Page 34: BAB II KONSEP DASAR A. Konsep Keluarga - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-yulekhag0a... · Keluarga adalah kumpulan dua orang/ lebih hidup bersama

34

9. Proses Keperawatan keluarga

Proses keperawatan keluarga adalah metode ilmiah yang

digunakan secara sistematis untuk mengkaji dan menentukan masalah

kesehatan dan keperawatan keluarga, merencanakan asuhan

keperawatan dan melaksanakan intervensi keperawatan terhadap

keluarga sesuai dengan rencana yang telah disusun dan mengevaluasi

mutu yang telah dilaksanakn terhadap keluarga ( Friedman,1998)

a. Biodata Keluarga

b. Fokus pengkajian untuk Biodata keluarga berkaitan dengan umur,

jenis kelamin, dan jumlah anggota keluarga yang ada pada

keluarga. Umur sangat berkaitan dengan kejadian thypoid yaitu

pada usia 3 -19 tahun. Dan thypoid lebih sering menyerang anak-

anak usia sekolah dasar, ini dikarenakan mereka sering jajan

yang belim tentu bersih dalam pengolahan bahan makanan dari

pada makan di rumah. Anak usia sekolah umumnya tidak

mengetahui penyebab dari penyakit thypoid abdominalis. Hal ini

diperburuk dengan para orang tua yang tidak memperhatikan

pola jajan anak –anak mereka ketika berada di luar rumah.

c. Mengudentifikasi Data

Data –data dasar yang digunakan perawat untuk

mengukur keadaan pasien denagn memakai norma kesehatan

keluarga maupun sosial, yang merupakan sistem intergrasi dan

kesanggupan untuk mengatasainya ( Friedman,1998). Pengumpulan

Page 35: BAB II KONSEP DASAR A. Konsep Keluarga - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-yulekhag0a... · Keluarga adalah kumpulan dua orang/ lebih hidup bersama

35

data pada keluarga dengan thypoid difokuskan pada komponen –

komponen yang berkaitan dengan thypoid.

d. Data Identitas

1) Usia

Usia sangat berkaitan dengan kejadian thypoid yaitu pada

usia 3 -19 tahun. Dan thypoid juga lebih sering menyerang

anak –anak usia sekolah dasar, ini dikarenakan mereka sering

jajan yang belum tentu bersih dalam pengolahan bahan

makanan dari pada makan di rumah. Anak usia sekolah

umumnya tidak mengetahui penyebab dari penyakit thypoid

abdominalis. Hal ini diperburuk dengan para orang tua yang

tidak memperhatikan pola jajan anak –anak mereka.

2) Jenis Kelamin

Pada pria lebih banyak beresiko terkena penyakit thypoid

ataupun terpapar dengan kuman salmonella thypi

dibandingkan wanita karena aktivitas di luar rumah lebih

banyak pria dari pada wanita.

3) Lingkungan

Penyakit thypoid merebak didaerah yang kebersihan

lingkungan kurang diperhatikan, misalnya saja di daerah yang

kumuh atau kotor dan banyak lalat. Banyaknya lalat di

daerah yang kumuh akan menjadi perantara pindahnya

kuman ke manusia, dimana penyebaran salmonella thypi ini

Page 36: BAB II KONSEP DASAR A. Konsep Keluarga - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-yulekhag0a... · Keluarga adalah kumpulan dua orang/ lebih hidup bersama

36

melalaui muntahan, diare, dan kotoran dari penderita yang

kemudian terbawa oleh lalat, lalat itu mengkontaminasi

makanan, minuman, yang mengkonsumsi makanan yang telah

terkontaminasi dengan kuman sallmonella thypi akan beresiko

terkena penyakit thypoid.

4) Pekerjaan

Orang yang bekerja pada lingkungan yang kumuh dan kotor

lebih beresiko terkena penyakit thypoid, misalnya pemulung.

5) Pendidikan

Tingkat pendidikan mempengaruhi fungsi kognitif karena

dengan pendidikan yang rendah, daya ingat klien, afektif dan

psokomotorik dalam pengelolaan penderita thypoid mereka

tidak mengenal tentang thypoid dan akibat serta pentingnya

fasilitas kesehatan.

6) Hubungan ( genogram)

Dalam anggota keluarga penularan kuman salmonella thypi

melalui 2 sumber yaitu adanya anggota keluarga yang saat

itu sedang menderita penyakit thypoid dan adanya keluarga

dengan carier ( orang yang sembuh dari penyakit thypoid dan

terus mengekresi salmonella thypi, tinja dan air kemih

selama lebih dari satu tahun.

Page 37: BAB II KONSEP DASAR A. Konsep Keluarga - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-yulekhag0a... · Keluarga adalah kumpulan dua orang/ lebih hidup bersama

37

7) Kebiasaan

Kebiasaan yang paling berpengaruh pada proses terjadinya

penyakit thypoid yaitu personal hygiene yang kurang.

Kebiasaan tidak mencuci tangan sebelum makan ataupun

kebiasaan memelihara kuku yang panjang akan

mempermudah masuknya kuman kedalam tubuh.

e. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga

1) Tahap Perkembangan Keluarga

Tahap perkembangan keluarga beresiko mengalami masalah

thypoid adalah tahap perkembangan keluarga dengan anak

usia sekolah, karena pada fase ini umumnya keluarga

mencapai jumlah anggota keluarga yang maksimal, Sehingga

keluarga terlalu sibuk dan tidak memperhatikan pola jajan

dari anak mereka. Dimana dalam pengolahan bahan makanan

tersebut belum tentu bersih dari makanan daripada makanan

di rumah.Dan rata - rata anak sekolah tidak tahu penyebab

dari penyakit thypoid.

2) Riwayat Kesehatan Keluarga

Thypoid tidak ada kaitannya dengan penyakit yang lain

misalnya penyakit hipertensi, DM, dan lain –lain, karena

penyakit thypoid kaitanya adalah dengan sanitasi lingkunagn (

lingkungan yang kotor dan kumuh) meskipun thypoid adalah

penyakit menular, namun penularan penyakit thypoid yaitu

Page 38: BAB II KONSEP DASAR A. Konsep Keluarga - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-yulekhag0a... · Keluarga adalah kumpulan dua orang/ lebih hidup bersama

38

melalaui carier atau orang yang sembuh dari penyakit thypoid

dan mengekresi kuman salmonella thypi dalm kemih selama

lebih dari satu tahun.

f. Data lingkungan

1) Kondisi Rumah atau Karakteristik Rumah

Penataan perabot rumah yang kurang diperhatikan atau tidak

teratur seperti tempat makanan dan tempat sampah yang

dibiarkan terbuka akan meningkatkan resiko terjadinya

penyakit thypoid, karena penyakit thypoid sering terjadi pada

daerah yang kebersihannya kurang diperhatikan misalnya saja

dilingkungan yang kumuh dan kotor serta banyak lalat.

2) Karakteristik lingkungan dan komunitas, menjelaskan tentang

karakteristik dari tetangga dan komunitas setempat.

a) Perkumpulan keluarga dan interaksi kepada masyarakat

menjelaskan mengenai waktu yang digunakan keluarga

untuk berkumpul serta perkumpulan keluaraga yang ada

dan sejauh mana keluarga berinteraksi dengan

masyarakat sekitarnya.

b) Sistem Pendukung

c) Pengelolaan pasien post opname thypoid di keluarga

sangat membutuhkan peran aktif seluruh anggota

keluarga dan petugas dari pelayanan kesehatan yang

ada di masyarakat. Semunya berperan dalam pemberian

Page 39: BAB II KONSEP DASAR A. Konsep Keluarga - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-yulekhag0a... · Keluarga adalah kumpulan dua orang/ lebih hidup bersama

39

edukasi, motivasi dan mengontrol perkembangan

kesehatan anggota keluarga yang habis menderita

penyakit thypoid.

g. Struktur Keluarga

a) Pola Komunikasi

Adanya komunikasi yang terbuka pada keluarga sangat

berpengaruh terhadap kesembuhan penyakitnya, karena dengan

komunikasi yang terbuka dapat mengetahui masalah kesehatan

keluarga secara dini.

b) Struktur Pengambilan Keputusan

Kekuasaan dalam keluarga sangat berpengaruh terhadap

pengambilan keputusan yang tepat untuk merawat anggota

keluarga yang sakit, karena pengambilan keputusan yang tepat

dapat mencegah komplikasi yang lebih lanjut.

c) Peran

Peran kepala keluarga sangat berpengaruh terhadap kesehatan

terutama dalam penyediaan kebutuhan anggota keluarga yang

meliputi kebutuhan sandang, pangan dan papan.

d) Nilai atau Norma

Nilai atau norma yang dianut oleh keluarga sangat

berpengaruh terhadap cara perawatan anggota keluarga yang

sakit.

Page 40: BAB II KONSEP DASAR A. Konsep Keluarga - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-yulekhag0a... · Keluarga adalah kumpulan dua orang/ lebih hidup bersama

40

h. Fungsi Keluarga

1) Fungsi Afektif

Kekurangan perhatian keluarga terhadap anggota keluarga yang

sakit mengakibatkan penderita thypoid tidak mendapatkan

perawatan dan pengobatan yang dibutuhkan, sehingga dapat

menimbulkan terjadinya komplikasi lebih lanjut

2) Fungsi Sosial

Untuk memperoleh informasi yang tepat tentang thypoid dan

cara penaggulangannya.

3) Fungsi Perawatan

Pendidikan ataupun pengetahuan yang kurang mempunyai

kecenderungan lebih tinggi untuk menderita thypoid (

Friedman,1998)

- Mengenal Masalah Kesehatan

- Membuat Keputusan tindakan kesehatan yang tepat

-Memberikan perawatan pada anggota keluarga yang sakit.

-Memodifikasi lingkungan

-Memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada

4) Fungsi Reproduksi

Dalam keluarga penyakit thypoid merupakan penyakit yang

dapat ditularkan kepada anggota keluarga yang lain.

Page 41: BAB II KONSEP DASAR A. Konsep Keluarga - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-yulekhag0a... · Keluarga adalah kumpulan dua orang/ lebih hidup bersama

41

5) Fungsi Ekonomi

Keadaan ekonomi yang rendah menyebabkan penyakit

thypoid tidak diperhatikan perawatan ataupun pengobatannya,

sementara penyakit thypoid juga sering diderita oleh

kalangan ekonomi menengah kebawah.

1. Pemeriksaan Penunjang

a. Pemeriksaan SGOT dan SPGT

Sering kali meningkat tetapi kembali normal setelah kembali

sembuhnya demam thypoid. Kenaikan SGOT dan SGPT ini

tidak memerlukan pembatasan pengobatan.

b. Pemeriksaan Leukosit

Pada demam thypoid Leukopenia dan Limfositosis relative,

tetapi kenyataanya leukopenia tidaklah sering dijumpai. Pada

kebanyakan kasus demam thypoid, jumlah leukosit pada

sediaan darah tepi berada dalam batas normal, malahan

kadang – kadang terjadi leukositosis, walaupun tidak ada

komplikasi atau infeksi sekunder.

Leukositosis : Peningkatan jumlah lekosit

Leukopenia : Penurunan jumlah lekosit

Nliai normal Leukosit :

Dewasa : Total : 4500 – 1000 Ul

Anak usia 2 tahun : 6000 – 1700 ul

Bayi baru lahir : 9000 – 3000 ul ( Kee,1997)

Page 42: BAB II KONSEP DASAR A. Konsep Keluarga - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-yulekhag0a... · Keluarga adalah kumpulan dua orang/ lebih hidup bersama

42

c. Biakan Darah

Biakan darah positif memastikan thypoid tetapi biakan

darah negatif tidak menunjukkan demam thypoid. Hal ini

disebabkan karena hasil biakan drah bergantung pada

beberapa faktor :

1) Teknik Pemeriksaan Laboratorium

Hasil pemeriksaan laboratorium satu dengan yang lain

berbeda. Hal ini disebabkan oleh karena perbedaan

teknik dan media biakan yang digunakan karena jumlah

kuman yang berada dalam darah hanya sedikit, yaitu

kurang dari 10 kuman/ml darah ( dewasa 5 – 10 ml, anak

2- 5 ml) dan darah tercebut harus segera ditanam dalam

media biakan sewaktu berada di sisi pasien dan

langsung dikirim ke laboratorium. Waktu pengambilan

darah paling baik adalah saat demam tinggi pada waktu

bakterimia berlangsung.

2) Saat Pemeriksaan Selama Perjalanan Penyakit

Pada demam thypoid biakan drah terhadap Salmonella

thypi terutama positif pada minggu pertama penyakit

dan berkurang pada minggu- minggu berikutnya,pada

waktu kambuh biakan dapat positif lagi.

Page 43: BAB II KONSEP DASAR A. Konsep Keluarga - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-yulekhag0a... · Keluarga adalah kumpulan dua orang/ lebih hidup bersama

43

3) Vaksinasi dimasa lampau

Vaksinasi pada masa lampau menimbulkan antibody

dalm darah pasien. Antibodi ini dapat menekan

bakterimia, hingga biakan darah mungkin negative.

4) Pengobatan dengan obat antimikrobia

Bila pasien sebelum biakan darah sudah mendapat obat

antimikroba pertumbuhan kuman dalam media biakan

terhambat dan hasil biakan mungkin negative.

5) Kepekaan Salmonella thypi terhadap obat antimikrobia

Penelitian di laboratorium kesehatan perum biofarma

menunjukkan bahwa selama 1984 – 1990 Samonella

thypi dan salmonella parathypi A masih 100 %

sensitive terhadap Kloramfenikol 83,3%- 100% sensitive

terhadap ampisilin dan 97% - 100% sensitive terhadap

kontrimoksasol.

d. Uji Widal

Uji widal adalah suatu reaksi aglutiunin antara

antigen dan antibody ( aglutinin). Agglutinin yang spesifik

terhadap Salmonella terdapat dalam serum pasien demam

thypoid, juga pada orang yang pernah tertular salmonella

dan pada orang yang pernah di vaksinasai terhadap demam

thypoid. Maksud uji widal adalah untuk menentukan adanya

agglutinin dalam serum pasien yang disangka menderita

Page 44: BAB II KONSEP DASAR A. Konsep Keluarga - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-yulekhag0a... · Keluarga adalah kumpulan dua orang/ lebih hidup bersama

44

thypoid. Akibat infeksi salmonella thypi pasien membuat

antibody

( agglutinin) yaitu:

a. Aglutinin O , yang dibuat karena rangsang antigen O

(berasal dari tubuh kuman)

b. Aglutinin H ,karena rangsangan antigen H ( berasal

dari flagella kuman )

c. Aglutinin Vi, karena rangsangan antigen Vi ( berasal

dari simpai kuman)

Dari ketiga agglutinin tersebut hanya aglutinin O

dan H yang ditemukan titernya untuk diagnosis. Makin

tinggi titernya, makin besar kemungkinan pasien menderita

demam thypoid. Pada infeksi yang aktif , titer uji widal

akan meningkat. Pada pemeriksaan ulang yang dilakukan

selang paling sedikit 5 hari.

Perlu diketahui bahwa ada jenis dari demam thypoid

yang mempunyai gejala hampir sama, hanya terdapat pada

paratifoid A, B, C, untuk menemukan kuman penyebab

perlu pemeriksaan darah seperti pasien thypoid.

Tidak ada consensus baku mengenai tingginya titer

uji widal yang mempunyai nilai diagnostik yang pasti

untuk demam thypoid. Biakan darah positif memastikan

demam thypoid, tetapi biakan darah negative tidak

Page 45: BAB II KONSEP DASAR A. Konsep Keluarga - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-yulekhag0a... · Keluarga adalah kumpulan dua orang/ lebih hidup bersama

45

menyingkirkan demam thypoid. Peningkatan titer uji widal

selama 2 sampai 3 minggu, memastikan diagnosis demam

thypoid. Reaksi widal tunggal dengan titer antibody O

1/320 atau titer antibody H 1/640 menyokong diagnosis

dalam thypoid pada pasien dengan gambaran klinis yang

sama.

Page 46: BAB II KONSEP DASAR A. Konsep Keluarga - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-yulekhag0a... · Keluarga adalah kumpulan dua orang/ lebih hidup bersama

1

11. Patways KeperawatanEtiologi :

Makanan dan minuman yang mengandung

bakteri salmonella thypi

Masuk melalui mulut Masuk saluran pencernaan

Tanda dan Gejala Bakteri mengadakan multiplikasi di usus besar

1.Tidak enak badan

2. Lesu

3. Nafsu makan berkurang (anoreksia)

4. Bibir

5. Lidah kotor

1. Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah

2. Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit

3. Ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan untuk pengobatan thypoid

Perasaan tidak enak di perut,mual,anoreksia Tinggal dalam satu rumah

Pertahanan anggota keluarga menurun

Intake tidak adekuat Kontaminasi secara tidak langsung ( makanan,l

Resiko perubahan nutrisi

kurang dari kebutuhan tubuhResiko penularan infeksi

Page 47: BAB II KONSEP DASAR A. Konsep Keluarga - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-yulekhag0a... · Keluarga adalah kumpulan dua orang/ lebih hidup bersama

2

12. Diagnosa Keperawatan Keluarga

a. Resiko pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada An.A dikeluarga Tn. S

dengan ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah An.A.

b. Peningkatan suhu badan pada An. A dikeluarga Tn. S dengan ketidakmampuan

keluarga dalam merawat An. S.

c. Gangguan rasa nyaman pada An. A dikeluargga Tn. S dengan ketidakmampuan

keluarga dalam merawat An. A.

13. Fokus Intervensi dan Rasional

a. Diagnosa Keperawatan 1

1). Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan kebutuhan nutrisi dapat dapat

terpenuhi.

2) Rencana tindakan

a) Pencegahan primer

- Memberikan informasi tentang kebutuhan diet/ keeftifan terapi misalnya

timbang berat badan setiap hari.

- Menurunkan kebutuhan metabolisme ntuk mencegah penurunan kalori

dan simpanan energi dengan melakukan tirah baring atau pembatasan

aktivitas selama fase sakit akut.

- Anjurkan batasi makanan yang dapat menyebabkan kram

abdomen,flatus.

b. Pencegahan sekunder

Page 48: BAB II KONSEP DASAR A. Konsep Keluarga - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-yulekhag0a... · Keluarga adalah kumpulan dua orang/ lebih hidup bersama

3

- anjurkan istirahat sebelum makan karena dapat menengkan peristaltik, dan

meningkatkan rasa makanan.

- Berikan kebersihan oral karena mulut yang bersih dapat menigkatkan rasa

makan.

- Anjurkan untuk sediakan makanan dalam ventilasi yang baik,lingkungan

menyenangkan karena lingkungan yang menyenangkan akan menurunkan

stress dan lebih kondusif untuk makan.

c. Pencegahan tersier

1) Catat masukan dan perubahan simtomatologi( tanda dan gejalanya.

2) Kolaborasi nutrisi parenteral total,terapi iv sesuai indikasi

b. Diagnosa Keperatan 2

1) Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan suhu badan dalam batas

normal.

2) Rencana tindakan

a) Pencegahan primer

- Pantau suhu badan pasien ( derajat dan pola ) perhatian menggigil.

- Pantau suhu lingkungan, batasi/ tambah linen tempat tidur, sesuai

indikasi.

b) Pencegahan sekunder

- Berikan kompres mandi hangat, hindari penggunaan alkohol.

- Berikan selimut dingin

c. Pencegahan tersier

- Kolaborasi pemberian antipiretik

Page 49: BAB II KONSEP DASAR A. Konsep Keluarga - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-yulekhag0a... · Keluarga adalah kumpulan dua orang/ lebih hidup bersama

4

- Rujak

c. Diagnosa keperawatan 3

1) Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan rasa nyaman terpenuhi.

2) Rencana tindakan :

a) Pencegahan primer

- Dorong pasien untuk melaporkan nyeri

- Menurunkan tegangan abdomen dan meningkat rasa kontrol

- Meningkatkan relaksasi, memfokuskan kembali perhatian dan meningkatkan

kemampuan koping.

b) Pencegahan sekunder

- Kaji laporan kram abdomen atau nyeri, catat lokasi,lamanya intensitas ( skala

0-10). Selidiki dan laporkan perubahan karakteristeristik nyeri.

- Catat petunjuk non verbal ,gelisah, menolak untuk bergerak, berhati-hati

enggan abdomen, menarik diri, dan depresi. Selidiki petunjuk verbal dan

non verbal.

- Bersihkan area rektal dengan sabun ringan dan air/lap setelah defekasi dan

memberikan perawatan kulit,misalnya salep, jel/jeli minyak.

c) Pencegahan tersier

- Kaji ulang faktor-faktor yang menimbulkan atau menghilangkan nyeri.

- Rujuk ke pelayanan kesehatan bila kondisi pasien semakin memburuk.