askep febris lia

28
Nama mahasiswa : Liya Alifah Tempat praktek/ujian : Ruang Cempaka RSU Goeteng Tarunadibrata Purbalingga Tanggal pengkajian : 30 Oktober 2012 Dx : observasi febris H3+vomitus MRS : 30 Oktober 2012 BB : 30 Kg I. Identitas Nama : an. Olin Meli Setyani TTL : 22 Oktober 2001 Usia : 11 tahun Pendidikan : kelas 6 SD Alamat : karang nangka Agama : islam Nama ayah/ibu : Suwito/Rochyati Pekerjaan ayah/ibu: Tani/Karyawati Pendidikan ayah/ibu: SD Agama : Islam Alamat : Karangnangka 1/4 , Mrebet, Purbalingga Suku/bangsa : jawa II. Keluhan utama Muntah Keluhan tambahan Mual dan muntah sejak 3 hari yang lalu setiap makan dan minum muntah, batuk berdahak, dada terasa sakit, kedua telapak tangan kaku. III. Riwayat penyakit sekarang 1. Munculnya keluhan a. Tanggal munculnya keluhan : 27 Oktober 2012

Upload: lya-alifah

Post on 06-Aug-2015

337 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: Askep Febris Lia

Nama mahasiswa : Liya AlifahTempat praktek/ujian : Ruang Cempaka RSU Goeteng Tarunadibrata PurbalinggaTanggal pengkajian : 30 Oktober 2012Dx : observasi febris H3+vomitusMRS : 30 Oktober 2012BB : 30 Kg

I. Identitas

Nama : an. Olin Meli SetyaniTTL : 22 Oktober 2001Usia : 11 tahunPendidikan : kelas 6 SDAlamat : karang nangka Agama : islam Nama ayah/ibu : Suwito/RochyatiPekerjaan ayah/ibu: Tani/KaryawatiPendidikan ayah/ibu: SDAgama : IslamAlamat : Karangnangka 1/4 , Mrebet, PurbalinggaSuku/bangsa : jawa

II. Keluhan utamaMuntah

Keluhan tambahan Mual dan muntah sejak 3 hari yang lalu setiap makan dan minum muntah, batuk berdahak, dada terasa sakit, kedua telapak tangan kaku.

III. Riwayat penyakit sekarang 1. Munculnya keluhan

a. Tanggal munculnya keluhan : 27 Oktober 2012b. Waktu munculnya keluhan: gradual, pertama-tama klien mengalami panas,

kemudian disertai dengan mual dan muntah, dan kekakuan pada jari-jari tangan, kondisi klien saat ini merasa lemas dan mual muntah, produksi lendir saliva banyak, namun demam tidak lagi muncul.

c. Presipitasi atau predisposisi faktor: Infeksi S Thypi2. Karakteristik

a. Karakter: nyeri seperti ditusuk-tusukb. Lokasi: bagian dada

Page 2: Askep Febris Lia

c. Intensitas: seringd. Timing: intermittene. Hal yang meningkatkan nyeri: saat batukf. Gejala lain yang berhubungan:

3. Masalah sejak muncul keluhana. Insiden: muncul secara gradual dan berulang, karena sebelumnya (2 minggu yang

lalu) klien pernah dirawat di rumah sakit dengan sakit yang sama.b. Perkembangan: orang tua klien mengatakan, dibandingkan dengan sakit

sebelumnya (2 minggu yang lalu) sakit yang sekarang lebih buruk kondisinya, karena ditambah dengan adanya jari-jari yang kaku.

c. Efek dari obat: panas/demam berkurang, namun pada saat pengkajian, klien masih merasa mual dan produksi saliva banyak, dan terlihat klien menahan saliva tersebut di dalam mulutnya.

IV. Riwayat masa lampau1. Prenatal : ibu klien mengatakan pada saat hamil, dahulu tidak ada keluhan,

melakukan pemerikaan ANC di bidan, nutrisi baik dan anak lahir cukup bulan/ full term.

2. Natal : ibu klien mengatakan bahwa klien dilahirkan secara spontan3. Postnatal : ibu klien mengatakan dahulu pada saat klien dilahirkan langsung

menangis, dalam keadaan bugar dan sehat.4. Penyakit waktu kecil: ibu klien mengatakan bahwa sewaktu kecil klien tidak

mengalami sakit/penyakit yang serius.5. Pernah dirawat di rumah sakit: ibu klien mengatakan klien pernah dirawat di rumah

sakit, sudah ketiga kalinya klien di rawat di rumah sakit dengan keluhan yang sama, dan terakhir di rawat 2 minggu yang lalu.

6. Obat-obatan yang sedang digunakana. Infuse IV : RL 20 rpmb. Injeksi ranitidine : ½ ampulc. Injeksi ondansentron : ½ ampuld. Injeksi cefotaxime : 1 gr STQ

7. Alergi : ibu klien mengatakan klien tidak memiliki alergi8. Kecelakaan : ibu klien mengatakan klien tidak pernah memiliki riwayat kecelakaan

atau jatuh.9. Imunisasi : Polio, Hepatitis, BCG, DPT, campak

Pada saat imunisasi DPT, an. O panas, dan bekas suntikan BCG menimbulkan pustule.

V. Riwayat keluarga

Page 3: Askep Febris Lia

Keluarga Tn S tidak memiliki riwayat penyakit DM, hipertensi, dan demam intermiten. Genogram

VI. Riwayat sosial1. Ibu pasien mengatakan sewaktu masih kecil diasuh full oleh ibu.2. Pembawaan pasien secara umum: ibu pasien mengatakan bahwa an. O pemalu dan

murah senyum pada siapa saja yang menyapa dan bertanya padanya. Namun selama di hospitalisasi, pasien berlaku manja, saat ditanya dan dikaji pasienpun merengek.

3. Lingkungan rumahIbu pasien mengatakan bahwa di rumah memiliki binatang peliharaan ayam dan kandangnya bersatu dengan rumah, sumber air berasal dari sumur dan mencuci baju di sungai.

VII. Keadaan kesehatan saat ini1. Diagnosa medis : Thipoid 2. Tindakan medis : infuse RL, injeksi ranitidine, ondansentron, cefotaxim,

pengambilan sampel darah3. Obat-obatan

a. Infuse IV : RL 20 rpm, 9 plabotb. Injeksi ranitidine : ½ ampul, 3x/haric. Injeksi ondansentron : ½ ampul, 3x/harid. Injeksi cefotaxime : 1 gr STQ, 3x/hari

4. Tindakan keperawatana. Overbed/memberikan lingkungan yang nyamanb. Monitor TTVc. Monitor KUd. Monitor cairan infuse/parenteral

Ibu Ayah

Anak

nenek kakek kakek nenek

Page 4: Askep Febris Lia

e. Menanyakan keluhan pasien5. Hasil laboratorium

Pemeriksaan dilakukan tanggal 31 Oktober 2012a. Darah lengkap

Pemeriksaan Hasil pemeriksaan Satuan Nilai normalHemoglobin 12,4 g/dl 10,7 – 13,1Leukosit 8,3 103/uL 6 – 17,5Hematokrit 38 % 35 – 43Eritrosit 4,4 106/uL 3,6 – 5,2Trombosit 271 103/uL 229 – 553MCV 87 fL 74 – 102MCH 28 Pg 23 – 31MCHC 33 g/dl 28 – 32

Diff count Pemeriksaan Hasil pemeriksaan Satuan Nilai normalEosinofil 1 % 1 – 3Basofil 0 % 0 – 1Netrofil 57 % 50 – 70Limfosit 28 % 25 – 40Monosit 14 % 2 - 8

LEDPemeriksaan Hasil pemeriksaan Satuan Nilai normal1 jam 25 mm/jam < 202 jam 52 mm/jam < 20

Kimia klinikPemeriksaan Hasil pemeriksaanNatrium 132,1Kalium 3Klorida 96,8

Sero imunologi WidalPemeriksaan Hasil pemeriksaan Nilai normalS. Thypi O Positif 1/320 NegatifS. Thypi H Positif 1/160 NegatifS. Parathypi A - H Negatif Negatif

VIII. Pengkajian pola fungsional: menurut Gordon1. Persepsi kesehatan anak sejak lahir

Page 5: Askep Febris Lia

a. Status kesehatan sejak lahir: menurut penuturan ibu pasien, sejak lahir sehat dan

jarang sakit-sakitan dan bahkan menurut penuturan ibu pasien tidak pernah

mengalami sakit yang serius.

b. Pemeriksaan kesehatan secara ritun imunisasi: menurut penuturan ibu pasien,

pasien diimunisasi lengkap, dibidan terdekat

c. Penyakit yang menyebabkan anak absen dari sekolah: menurut penuturan ibu

pasien, pasien absen dari sekolah karena penyakit febris yang selama ini diderita

saja.

d. Bapak pasien Tn. S merokok dan menurut penuturan ibu, disaat sang ayah

merokok berada di luar rumah/ruangan.

e. Keluarga menyimpan obat P3K hanya betadin, untuk obat-obat lain keluarga

biasanya membeli obat-obat di warung sesuai dengan gejala dan tanda penyakit

yang muncul.

2. Nutrisi – pola metabolik

a. Selera makan: sebelum sakit an. O makan 3x sehari, nafsu makan baik, namun

selama sakit, an. O nafsu makannya berkurang akibat adanya mual dan muntah.

b. Pemberian vitamin/makanan tambahan: ibu pasien mengatakan bahwa saat ini

pasien tidak sedang meminum multivitamin.

c. Kebiasaan makan: makan 3x/sehari, lauk pauk berupa sayuran dan tempe maupun

tahu, ikan, telor. Selain itu ibu pasien mengatakan pasien suka makan jajanan yang

dijual dipinggir jalan.

d. Alat makan yang digunakan: terbuat dari bahan kaca, berupa piring, gelas,

mangkok, dan tidak ada pemisahan alat makan antar anggota keluarga.

e. BB saat lahir: 3000 gram, BB saat ini : 30 Kg

f. Masalah kulit: menurut penuturan ibu pasien, masalah kulit yang terkadang

muncul adalah biduran.

Orang tua

Tidak ada masalah status nutrisi

3. Pola eliminasi

Page 6: Askep Febris Lia

Pola defekasi

Sebelum dirawat di rumah sakit, ibu pasien mengatakan bahwa pasien sering

mengalami diare dengan lendir. Pada saat dikaji, klien mengatakan BABnya normal

dan tidak ada masalah. Namun setelah hari kedua rawat inap di rumah sakit, klien

mengalami diare, dengan BAB cair dan ada ampas.

Pola defekasi orang tua

Satu hari BAB satu kali dan tidak ada masalah.

4. Aktivitas – pola latihan

a. Pola mandi: menurut penuturan ibu pasien, selama ini pasien mandi menggunakan

air hangat, di sumur dan menggunakan sabun saat mandi. Pasien mandi sebanyak

2x sehari.

b. Kebersihan rutin: menurut penuturvn ibu pasien, pasien rajin melakukan oral

hygiene, ganti baju 2 x sehari (baju sekolah dan baju untuk bermain). Ibu pasien

menuturkan bahwa selama ini mencuci pakaian keluarga di sungai terdekat.

c. Persepsi anak terhadap kekuatan: lemah.

d. Kemampuan kemandirian anak

AktivitasSkor

0 1 2 3 4

Mandi V

Makan V

Toileting V

Berpakaian V

ROM V

Berjalan V

Aktivitas di atas tempat tidur V

Keterangan

Page 7: Askep Febris Lia

0= mandiri

1= dengan bantuan alat

2 = dibantu orang lain

3 = dibantu alat dan orang lain

4 = ketergantungan total

5. Pola istirahat – tidur

a. Pola istirahat/tidur anak, perkiraan jam: selama hospitalisasi menurut penuturan

ibu pasien dapat tidur dengan nyenyak dan jarang terbangun di malam hari, tidak

mengigau dan jam tidur selama 8 jam.

b. Perubahan pola istirahat, mimpi buruk, nokturia: menurut penuturan ibu pasien,

pasien tidak mengalami gangguan tidur.

c. Posisi tidur: terlentang, gerakan tubuh saat tidur: miring kanan maupun kiri.

Orang tua:

Aktivitas/ pola latihan: jarang berolahraga, rumah dilakukan pembersihan disapu

setiap hari dan dipel 3 x sehari, lantai rumah paten.

6. Pola kognitif

a. Responsif secara umum anak: anak kurang berespon dengan baik dengan

pertanyaan yang diajukan, karena pasien terlihat menahan air liur di dalam

mulutnya, karena pasien merasa sangat mual dan produksi salivanya sangat

banyak.

b. Respon anak untuk bicara, suara, objek, sentuhan: anak tidak mau berbicara karena

menahan air liur, akibat produksi saliva berlebih dan enggan untuk membuangnya.

c. Vokal suara, pola bicara: an. O tidak mau berbicara

Orang tua:

Tidak ada masalah dengan penglihatan, pendengaran, dan sentuhan.

7. Persepsi diri-pola konsep diri

Page 8: Askep Febris Lia

Status mood : anak dalam status mood buruk, karena saat dikaji anak terkadang akan

menangis. Anak terkadang merasa takut dengan tindakan keperawatan yang akan

dilakukan, karena pada saat diinjeksi melalui selangpun anak terlihat akan menangis.

An. O memiliki banyak teman dan bergaul dengan baik dengan teman-temannya

(menurut penuturan ibunya).

8. Pola Peran dan Hubungan :

Struktur keluarga extended family, interaksi antara anggota keluarga dan anak baik.

9. Seksualitas :

An. O berjenis kelamin perempuan.

10. Koping - Pola Toleransi Stres

An. O akan mengeluhkan kesulitan dalam mengikuti pelajaran diseklolah, dan jika akan

ujian, an. O akan terus-terusan belajar, dan jika ada masalah akan sangat dipikirkan.

11. Nilai dan kepercayaan :

An. O dilahirkan pada lingkungan keluarga beragama islam.

IX. Pemeriksaan fisik

1. Keadaan umum : Kesadaran compos mentis, cukup

2. Tanda vital : N=82x/menit, RR=11x/menit, suhu=37,10, TD: 120/80 mmHg

3. BB / TB : 30 Kg / 149 cm

4. Mata : Simetris, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, pasien

berkedip, gerakan bola mata baik

5. Hidung : Tidak ada kelainan dan tidak ada cuping hidung, tidak ada

discharge.

6. Mulut : Mukosa merah muda, bibir sedikit kering, stomatitis (-)

7. Telinga : Simetris ka/ki, pendengaran baik.

8. Leher : Tidak ada pembesaran kel.limfe, tidak ada pelebaran vena

9. Dada : Thoraks simetris kanan = kiri, KG (-), retraksi (-), lingkar dada 42

cm

10. Jantung :tidak ada pembesaran, teraba iktus cordis, tidak teraba thrill,

capillary refill <2 detik, S1>S2 reguler, tidak ada murmur dan bising (-)

Page 9: Askep Febris Lia

11. Paru-paru : simetris, RR=11x/menit, pernafasan spontan vesikuler paru

kanan/kiri, sonor paru kanan/kiri

12. Abdomen : kembung (+), peristaltik (+), hepar dan lien tak teraba,

hipertimpani

13. Genetalia : jenis kelamin perempuan.

14. Ekstremitas : Pada tangan kanan terpasang infus, akral hangat, nadi

kuat, perfusi jaringan baik, capilary refill < 2 detik , gerakan ekstemitas lemah, tidak

ada edema, kedua jari tangan kaku.

15. Kulit : Kulit bersih, turgor kulit baik

X. Ringkasan riwayat keperawatan

An. O masuk IGD RSU Goteng Tarunadibrata pada tanggal 30 Oktober 2012 pukul 10.00

WIB dengan keluhan mual dan muntah sejak 2 hari yang lalu setiap makan dan minum, batuk

berdahak, dada terasa sakit, kedua telapak tangan kaku. Di sana ia terpasang infus RL 20 tpm

makro iv di tangan kanan serta diberikan ondansantron ½ ampul , cefotaxime 1000 mg iv,

ranitidine ½ ampul. An. O pindah ke Ruang cempaka jam 16.35 WIB. An.O mengalami diare

dan tidak demam selama perawatan di Ruang Cempaka.

XI. Analisa data

Data klien Masalah Penyebab

DO:

- Produksi saliva klien

berlebih ditandai dengan

klien menahan air liur di

dalam mulutnya

- Klien tidak mau

berbicara

- Perut kembung

- Suara perut hipertimpani

Resiko ketidakseimbangan

nutrisi: kurang dari

kebutuhan tubuh

Faktor biologis (penyakit

tipoid)

Page 10: Askep Febris Lia

DS:

- Ibu klien mengatakan

bahwa makanan klien

tersisa banyak dan hanya

2 sdm yang termakan.

DO:

- Terjadi peningkatan

saliva

DS:

- Ibu klien mengatakan

bahwa nafsu makan klien

menurun, makanan dari

rumah sakit tidak

dihabiskan, hanya

dihabiskan 2 sendok..

- Saat ditanya apakah ada

perasaan mual, klien

mengangguk

Mual Toksin (peningkatan

produksi asam lambung oleh

stimulasi masuknya kuman

di dalam lambung)

DO:

- Jari klien terlihat kaku

DS:

- Klien mengaku lemas

- Keseluruhan aktivitas

ADL dilakukan

dengan bantuan orang

lain

Intoleransi aktivitas Kelemahan umum (akibat

dilepaskannya endotoksin

dalam tubuh)

Page 11: Askep Febris Lia

XII. Prioritas masalah

a. Mual berhubungan dengan toksin (peningkatan produksi asam lambung oleh stimulasi masuknya kuman di dalam lambung).

b. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum (akibat dilepaskannya endotoksin dalam tubuh).

c. Resiko ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kelemahan umum (akibat

dilepaskannya endotoksin dalam tubuh).

XIII. Rencana keperawatan

No Diagnosa

keperawatan

Tujuan Intervensi Rasional

Resiko

ketidakseimbangan

nutrisi kurang dari

kebutuhan tubuh b.d

faktor biologis

Setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama 3x24 jam,

diharapkan klien dapat terpenuhi

kebutuhan nutrisinya, dengan

kriteria:

Indikator Skala

awal

Skala

tujuan

Intake zat gizi 1 3

Energi 1 3

Keterangan:

1 keluhan ekstrim

2 keluhan berat

3 keluhan sedang

Managemen Nutrisi

- Kolaborasi dengan ahli

gizi untuk menentukan

jumlah kalori dan nutrisi

yang dibutuhkan pasien.

- Monitor jumlah nutrisi

dan kandungan kalori

- Berikan informasi

tentang kebutuhan nutrisi

- Kaji kemampuan pasien

untuk mendapatkan

nutrisi yang dibutuhkan

 

- Menentukan nilai

kebutuhan gizinya

- Untuk mengetahui

jumlah makanan

yang dikonsumsi

- Memberikan

pengetahuan kepada

keluarga klien untuk

memberdayakan

keluarga dalam

proses keperawatan

Page 12: Askep Febris Lia

4 keluhan ringan

5 tidak ada keluhan

Mual berhubungan

dengan toksin

(peningkatan

produksi asam

lambung oleh

stimulasi masuknya

kuman di dalam

lambung).

Setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama 3x24 jam,

diharapkan respon mual klien

berkurang, dengan kriteria:

Indikator Skala

awal

Skala

tujuan

Produksi saliva

menurun

1 3

Klien

menunjukan

penurunan

respon/keluhan

mual

1 3

Keterangan:

1 keluhan ekstrim

2 keluhan berat

3 keluhan sedang

4 keluhan ringan

5 tidak ada keluhan

- Anjurkan klien untuk

menghindari makanan

yang terlalu panas dan

terlalu dingin.

- Anjurkan klien untuk

menghindari makanan

yang berminyak,

berlemak dan berbumbu

menyengat

- Kolaborasi pemberian

obat penurun sekresi

asam lambung

- Hindarkan klien dengan

barang ataupun sesuatu

yang berbau menyengat

- Makanan yang terlalu

panas dan dingin dapat

menstimulasi

peningkatan asam

lambung

- Makanan berminyak,

berlemak dan berbumbu

menyengat dapat

merangsang respon mual

- Respon mual terjadi

akibat adanya kenaikan

produksi asam lambung

- Bau tidak sedap dapat

menstimulasi adanya

respon mual

Intoleransi aktivitas Setelah dilakukan tindakan - Anjurkan keluarga untuk - Klien dengan tipoid

Page 13: Askep Febris Lia

berhubungan dengan

kelemahan umum

(akibat

dilepaskannya

endotoksin dalam

tubuh).

keperawatan selama 3x24 jam,

diharapkan kebutuhan dasar klien

terpenuhi, dengan kriteria:

Indikator Skala

awal

Skala

tujuan

Seluruh ADL

terpenuhi

1 2

Waktu istirahat

klien adekuat

1 2

Keterangan:

1 keluhan ekstrim

2 keluhan berat

3 keluhan sedang

4 keluhan ringan

5 tidak ada keluhan

membantu setiap

kegiatan klien

- Dekatkan alat dan

barang-barang kebutuhan

klien agar klien mampu

menjangkau dengan

mudah ketika akan

dipergunakan

- Anjurkan keluarga untuk

sesekali membawa klien

jalan-jalan disekitar

ruang perawatan untuk

mencegah kebosanan

klien

- Anjurkan klien untuk

meminum susu 2x/hari

dan pemenuhan diet

TKTP untuk pemenuhan

lahan energy klien

dianjurkan untuk istirahat

selama 2 minggu selama

masa penyembuhan

- Memungkinkan pasien

untuk menghemat

energinya untuk

melakukan ADL

- Mencegah kebosanan

klien selama hospitalisasi

dan meningkatkan

pemasukan O2 dari udara

bebas

- Susu dan diet TKTP

menjadi sumber utama

energi bagi pasien

Page 14: Askep Febris Lia

XIV. Implementasi keperawatan

No. Hari/Tgl/ JamDiagnosa

KeperawatanTindakan Respon Pasien

Tanda

tangan dan

Nama

terang

1. Selasa, 30-10-2012

16.35

21.00

1,2,3

1. Pengkajian kondisi pasien

2. Kaji TTV

3. Kaji KU pasien

4. Monitor pemberian cairan IV

5. Mengukur suhu

S: klien mengeluh mual dan muntah, sejak 3 hari

yang lalu setiap makan dan minum, batuk

berdahak, dada terasa sakit, kedua telapak tangan

kaku

O: S: 37,10C, N: 82x/menit, RR: 11x/menit, TD:

120/80, KU: cukup, diberi terapi infuse RL

A: masalah belum teratasi

P: kolaborasi terapi injeksi sesuai indikasi,

motivasi pembatasan aktivitas, motivasi

modifikasi diit

Lia

2. Rabu, 31-10- 2012

07.00 1 1. Monitor KU

2. Monitor cairan infus

3. Kolaborasi poemberian injeksi

ranitidin ½ ampul, ondansentron ½

S: Ibu Klien Mengatakan Bahwa Klien Masih

Pusing, BAB/K normal

O : KU Cukup, Terpasang Infuse RL, S: 35,6

C, N: 82x/Menit

lia

Page 15: Askep Febris Lia

12.00

14.00

1

1,2,3

ampul, cefotaxime 1 gr

4. Kaji keluhan

5. Kaji suhu dan nadi

1. Memberikan ekstra cairan dengan

menganjurkan pasien banyak minum

2. Menganjurkan dan mengajarkan

keluarga untuk memberikan teknik

tapid water sponge jika demam

3. Kaji nadi dan suhu

1. Mengkaji KU klien

2. Memberikan lingkungan yang nyaman

3. Memonitor vital sign

4. Mengkaji keluhan klien

5. Memotivasi keluarga untuk

memodifikasi makanan seperti

pembatasan makanan yang terlalu

panas dan dingin, berminyak,

berlemak, berbumbu menyengat.

A: masalah belum teratasi

P: pemberian pengetahuan penanganan

demam jika sewaktu-waktu demam, kaji

keluhan klien, kaji suhu dan nadi

S: ibu mengatakan paham dengan yang telah

dijelaksan perawat mengenai penanganan

demam

O: ibu pasien mampu menyebutkan kembali

cara penanganan demam

A: masalah belum teratasi

P: kaji keluhan klien

S: ibu mengatakan suhu klien menurun,ibu

klien mengatakan klien muntah 2x, BAB/K

normal, ibu klien mengatakan paham dengan

penjelasan perawat

O: S: 36,9 C, N: 92x/menit

A: masalah belum teratasi

P: anjurkan keluarga pasien untuk

mendukung pemasukan nutrisi yang adekuat

pada klien, mengajak jalan-jalan apabila

Page 16: Askep Febris Lia

21.30 1

6. Menganjurkan keluarga untuk

membantu ADL klien dan

menganjurkan klien untuk bedrest

selama 2 minggu

1. Monitor KU

2. Injeksi ondansentron, ranitidine

3. Kaji keluhan klien

4. TTV

kondisi klien memungkinkan

S: ibu klien mengatakan bahwa klien BAB 3x

dengan konsistensi cair dengan ampas,perut sakit,

kembung, pusing, minum dan makan sedikit

O: N: 80x/menit, TD: 110/70, S: 36,2 C

A: masalah belum teratasi

P: motivasi keluarga untuk memodifikasi diit dan

meningkatkan asupan cairan

3. Kamis, 1-11-2012

07.00

14.00

1

1,2,3

1. Kaji KU

2. Kaji keluhan klien

3. Kaji TTV

1. Motivasi klien untuk makan sedikit

sedikit tetapi sering dan

S: ibu klien mengatakan klien tidak mual,

tidak kembung, makan dan minum mau tapi

sedikit

O: S: 36,2, N: 80x/menit, TD: 90/60

A: masalah teratasi sebagian

P: motivasi keluarga untuk memodifikasi diit

dan meningkatkan asupan cairan

S: ibu klien mengatakan kondisi klien sudah

agak mendingan dan mau berjalan-jalan,

Lia

Page 17: Askep Febris Lia

meningkatkan minum

2. Evaluasi terapi

nafsu makan klien masih kurang, produksi

saliva masih banyak

O: mual sudah agak berkurang, BAB masih

diare,perut kembung berkurang, keluarga

memenuhi kebutuhan ADL klien dengan

baik, klien bedrest

A:masalah teratasi sebagian

P: menyiapkan program pemulangan guna

memberdayakan keluarga untuk mampu

mempertahankan dan meningkatkan status

kesehatan klien.

Page 18: Askep Febris Lia

XV. Evaluasi

Tanggal Jam Dx Keperawatan Evaluasi

1-11-2012 14.15 Mual berhubungan dengan

toksin (peningkatan

produksi asam lambung

oleh stimulasi masuknya

kuman di dalam lambung).

S: mual sudah agak berkurang

O:perut kembung berkurang

Indikator Skala

awal

Skala

tujuan

Skala yang

dicapai

Produksi saliva

menurun

1 3 1

Klien

menunjukan

penurunan

respon/keluhan

mual

1 3 2

A:masalah teratasi sebagian

P: menyiapkan program pemulangan guna memberdayakan keluarga untuk mampu mempertahankan dan meningkatkan status kesehatan klien.

1-11-2012 14.15 Intoleransi aktivitas

berhubungan dengan

kelemahan umum (akibat

dilepaskannya endotoksin

dalam tubuh).

S: ibu klien mengatakan kondisi klien sudah agak mendingan dan mau berjalan-

jalan

O: keluarga memenuhi kebutuhan ADL klien dengan baik, klien bedrest

Indikator Skala Skala Skala yang

Page 19: Askep Febris Lia

awal tujuan dicapai

Seluruh ADL

terpenuhi

1 3 4

Waktu istirahat

klien adekuat

1 3 4

A: masalah teratasi sebagian

P: menyiapkan program pemulangan guna memberdayakan keluarga untuk mampu

mempertahankan dan meningkatkan status kesehatan klien.

1-11-2012 14.15 Resiko ketidakseimbangan

nutrisi: kurang dari

kebutuhan tubuh

berhubungan dengan

kelemahan umum (akibat

dilepaskannya endotoksin

dalam tubuh).

S: nafsu makan klien masih kurang

O: BAB masih diare

Indikator Skala

awal

Skala

tujuan

Skala

yang

dicapai

Intake zat gizi 1 3 1

Energi 1 3 1

A: masalah belum teratasi

P: menyiapkan program pemulangan guna memberdayakan keluarga untuk mampu

mempertahankan dan meningkatkan status kesehatan klien.