ppt ta aan nadia lia

44
HUBUNGAN ROKOK DENGAN TB PARU DI PUSKESMAS SEI SELINCAH APRIL – MEI 2015 Pembimbing: Dr. Linda Tedja, M.Kes Oleh: Lia Damayanti, S.Ked M. Anugrah Yusro, S.Ked Nadiyah Liyanti, S.Ked

Upload: lia-damayanti-egc

Post on 20-Sep-2015

237 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

bagus. hahaha

TRANSCRIPT

Gambaran Pasien Hemoroid di Instalasi Rawat Inap Departemen Bedah Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Mohammad Hoesin Palembang Periode Januari 2012 sampai Desember 2012

HUBUNGAN ROKOK DENGAN TB PARU DI PUSKESMAS SEI SELINCAHAPRIL MEI 2015Pembimbing:Dr. Linda Tedja, M.KesOleh:Lia Damayanti, S.KedM. Anugrah Yusro, S.KedNadiyah Liyanti, S.Ked

PENDAHULUANLATAR BELAKANGMasalah kesehatan masyarakat yang penting di dunia.Indonesia menempati urutan ke 3 di dunia. Setiap tahun, 250.000 kasus baru & sekitar 140.000 kematian akibat tuberkulosis.Faktor risikoInternak EksternalHubungan rokok dengan Tb ParuRUMUSAN MASALAHBagaimanakah hubungan perilaku merokok terhadap kejadian TB paru di Kecamatan Kalidoni, Kota Palembang ?PENDAHULUANTUJUAN PENELITIANMengetahui besar risiko perilaku merokok terhadap kejadian TB paru di Kecamatan Kalidoni, Kota Palembang Prilaku MerokokJumlah rokok perhariJenis rokokLama MerokokTempat merokokTUJUAN UMUMPENDAHULUANPenggunaan FilterTUJUAN KHUSUSManfaat PenelitianPraktisAkademisPengetahuan mengenai gambaran distribusi Perilaku MerokokDasar penelitian selantunyaSecara tidak langsung menurunkan risiko perilaku merokok terhadap kejadian TB paru Informasi kepada dokter, paramedis dan masyarakat tentang besar risiko perilaku merokok terhadap kejadian TB paruPENDAHULUANTINJAUAN PUSTAKATuberkulosis ParuInfeksi paru oleh Mycobacterium tuberculosis yang dapat menyebar ke segmen paru lain melalui bronki, atau ke organ lain melalui darah atau pembuluh getah bening (Dorland, 2002).ETIOLOGIMycobacterium tuberculosis

Buruknya kondisi Sosial EkonomiBelum optimalnya fasilitas pelayanan kesehatan masyarakat, peningkatan jumlah penduduk yang tidak mempunyai tempat tinggalEpidemi dari infeksi HIVDaya tahan tubuh yang lemah/menurunVirulensi dan jumlah kuman

Droplet aerosol yang berisi organisme hidup terinhalasi oleh orang yang rentan terhadap penyakitPeNULARANUsiaJenis KelaminPendidikanKepadatan Penduduk/ Penghuni dalam RumahKondisi Tempat TinggalKeadaan Sosial EkonomiFAKTOR RISIKOPatogenesisDroplet berisi kuman M. TuberculosisMasuk Saluran NafasMembentuk sarang primerAktivasi peradanganPembesaran KGBKompleks PrimerMenyebarSembuh dengan meninggalkan bekasSembuh TotalBatuk berdahak selama 2-3 minggu atau lebih. dahak bercampur darah atau batuk darahSesak nafasBadan lemasNafsu makan menurunBerat badan menurunMalaiseBerkeringat malam hari tanpa kegiatan fisikDemam meriang lebih dari satu bulan

(Depkes RI, 2011)Manifestasi KlinisAnamnesisPemeriksaan Fisik: tanda infiltrat paru, retraksi dinding dada, sekret saluran nafas, suara nafas amforikLaboratorium: peningkatan LED dan limfositosisSputum BTA +Mantoux Tes +Foto Thorax PA dan lateral:DIAGNOSIS

Tidak dibenarkan mendiagnosis tuberkulosis hanya berdasarkan pemeriksaan foto toraks saja. DIAGNOSIS

PENGOBATANKategoriPasien TBResimen PengobatanFase AwalFase Lanjutan1TBP sputum BTA positif2 SHRZ (EHRZ)6 HEbaru Bentuk TBP berat, TB2 SHRZ (EHRZ)4 HRekstra-paru (berat), TBP2 SHRZ (EHRZ)4 H3R3BTA-negatif2Relaps2 SHZE / 1 HRZE5 H3R3E3Kegagalan pengobatan2 SHZE / 1 HRZE5 HREKembali ke default3TBP sputum BTA-negatif2 HRZ atau 2 H3R3Z36 HETB ekstra-paru (menengah2 HRZ atau 2 H3R3Z32 HR/4Hberat)2 HRZ atau 2 H3R3Z32 H3R3/4H4Kasus kronis (masih BTA-Tidak dapat diaplikasikanpositif setelah pengobatan(mempertimbangkan menggunakanulang yang disupervisi)obat-obatan barisan kedua)EFEK SAMPING OBATEfek SampingPenyebabPenatalaksanaanTidak ada nafsu makan, mual, sakit perutRifampisinSemua OAT diminum malamsebelum tidurNyeri SendiPirasinamidBeri AspirinKesemutan s/d rasa terbakar di KakiINHBeri vitamin B6 (piridoxin)100mg per hariWarna kemerahan pada air seniRifampisinTidak perlu diberi apa-apa, tapiperlu penjelasan kepada pasienKOMPLIKASIBatuk berdarahPneumotoraksGagal napasGagal jantungEfusi pleuraObstruksi jalan napas: SOPT (Sindrom Obstruksi Pasca Tuberkulosis)Kerusakan parenkim berat: fibrosis paru, kor pulmonal, amiloidosis, karsinoma paru

PENCEGAHANVentilasi dan pencahayaan rumah yang baikMenutup mulut saat batukMenjaga kebersihan lingkunganVaksinasi BCGMEROKOKPerbuatan dimana seseorang menghisap rokok (tembakau). Bahaya merokok bagi kesehatan telah dibicarakan dan diakui secara luas. Penelitian yang dilakukan para ahli memberikan bukti nyata adanya bahaya merokok bagi kesehatan si perokok dan bahkan pada orang di sekitarnya

(Aditama, 2009).KOMPOSISI ROKOKAcrolein Karbon monoxideNikotinAmmoniaFormic acidHydrogen cyanideCyanideNitrous oxidNitrous oxideFormaldehydePhenolAcetolHydrogen sulfidePyridineMethyl chlorideMethanol Tar

METODE PENELITIAN22222424Cara Pengumpulan, Pengolahan Data, dan Alur Penelitian Tuberkulosis26HASIL & PEMBAHASAN1. Distribusi merokokKategori PerilakuJumlahPersentase (%)MerokokYa (merokok)4040,0Tidak merokok6060,0Total100100,0penderita TB paru yang paling banyak adalah penderita yang tidak merokok sebanyak 60 orang (60,0%), dan yang paling sedikit adalah penderita yang merokok sebanyak 40 orang (40,0%Gambaran Kelompok KasusPerilaku MerokokJumlahPersentase (%)Ya (merokok)2754,0Tidak merokok2346,0Total50100,0sampel pada kelompok kasus yang paling banyak adalah penderita yang merokok sebanyak 27 orang (54,0%), dan yang paling sedikit adalah penderita yang tidak merokok sebanyak 23 orang (46,0%)Jumlah RokokJumlahPersentase (%)Kurang 10 batang518,510-20 batang1555,6> 20 batang725,9Total27100,0sampel pada kelompok kasus berdasarkan jumlah rokok yang dihisap paling banyak adalah kelompok kasus dengan jumlah rokok 10-20 batang sebanyak 15 orang (55,6%), diikuti dengan jumlah rokok >20 batang sebanyak 7 orang (25,9%), dan yang terakhir jumlah rokok 20 batang sebanyak 7 orang (25,9%), dan yang terakhir jumlah rokok 20 batang, dan yang terakhir jumlah rokok