atmosfer-lia (2)

41
ATMOSFER Afilia Tri Hanjani Ajeng Andriani .S Alfiera Delliana .W Alia Haniffitrianti

Upload: afilia-hanjani

Post on 30-Jun-2015

10.444 views

Category:

Documents


17 download

TRANSCRIPT

Page 1: ATMOSFER-lia (2)

ATMOSFER

Afilia Tri Hanjani Ajeng Andriani .S

Alfiera Delliana .WAlia Haniffitrianti

Page 2: ATMOSFER-lia (2)

• Atmosfer berfungsi sebagai pelindung bumi dari hujan meteor

• Atmosfer adalah lapisan yang mengelilingi bumi dengan ketebalan lebih kurang 1000 km dari permukaan bumi

Page 3: ATMOSFER-lia (2)

Atmosfer terdiri atas :

1. Troposfer : memiliki 0-8 km dari permukaan bumi. Pada lapisan suhu 0,5 derajat celcius terdapat lapisan peralihan yang disebut dengan tropopause.

2. Stratosfer : memiliki ketinggian sekitar 18-49 km dari permukaan bumi. Suhu udara di lapisan bawah stratosfer dapat naik hingga 55 derajat celcius yang di sebut dengan lapisan isotermis

Page 4: ATMOSFER-lia (2)

3. Mesosfer : lapisan yang berada pada ketinggian kurang lebih 49-82 km dari permukaan bumi

4. Termosfer (Ionosfer) : lapisan yang mempunyai ketinggian 82-800 km dari permukaan bumi, pada lapisan ini molekul dan atom-atom udara mengalami ionisasi yang berfungsi memantulkan gelombang radio untuk membantu terjadinya komunikasi diseluruh permukaan bumi

Page 5: ATMOSFER-lia (2)

5. Eksosfer (dissipasisfer) : lapisan berada pada ketinggian 800-1000 km dari permukaan bumi pada lapisan ini terjadi gerakan atom yang tidak beraturan yang merupakan lapisan terpanas yang sering disebut ruang antar planet / geostationer

Page 6: ATMOSFER-lia (2)

• Matahari memberikan energi radiasi yang membawa perubahan cuaca di atmosfer kurang dari 45% energi radiasi matahari mencapai permukaan bumi melalui proses radiasi, konduksi, konveksi. 35% dipantulkan kembali ke angkasa dan 20% tinggal di atmosfer. Atmosfer berisi campuran gas berupa 78%, nitrogen 21% oksigen dan 1% gas lainnya

Page 7: ATMOSFER-lia (2)

• Atmosfer melindungi bumi dari pemanasan dan pendinginan berlebihan dari ruang angkasa. Seandainya atmosfer tidak ada suhu pada siang hari dipermukaan bumi akan mencapai 93 derajat celcius dan pada malam hari -184 derajat celcius. Peristiwa cuaca yang terjadi pada lapisan atmosfer seperti angin, hujan, awan, tekanan udara dan kelembapan. Atmosfer berfungsi pula sebagai pelindung bumi dari hujan meteor.

Page 8: ATMOSFER-lia (2)

Cuaca dan Iklim

• Keadaan cuaca pada suatu tempat dapat diubah-ubah setiap waktu. Perubahan tersebut terjadi kepada daerah yang tidak terlalu luas.

• Keadaan iklim tidak berubah-ubah pada waktu yang singkat namun terjadi pada waktu yang lama dan tempatnya pun meliputi wilayah yang luas.

Page 9: ATMOSFER-lia (2)

Cuaca• Suhu udara diukur dengan termometer,

keadaan suhu udara sepanjang hari dapat diamati dengan termograf dan kertas yang berisi catatan suhu disebut termogram

a. Sudut datang sinar matahari : makin kecil sudut datang sinar matahari makin sedikit sinar yang diterima oleh bumi dibandingkan dengan sudut datang sinar matahari yang tegak lurus.

Page 10: ATMOSFER-lia (2)

b. Intensitas atau lamanya penyinaran : makin lama matahari menyinari bumi makin banyak panas yang diterima bumi

c. Keadaan muka bumi : daratan lebih cepat menerima panas dan cepat pula melepaskan panas,lautan lebih lambat menerima dan melepaskan panas.

Page 11: ATMOSFER-lia (2)

d. Banyak sedikitnya awan : awan berpengaruh terhadap penerimaan panas di permukaan bumi. Awan yang tebal akan mengalangi sinar matahari sampai ke permukaan bumi

Page 12: ATMOSFER-lia (2)

B. Tekanan Udara

Adalah suatu gaya yang timbul akibat adanya berat dari lapisan udara, makin tinggi suatu tempat dari permukaan laut makin rendah tekanan udaranya. Tekanan udara di ukur dengan barometer.

Page 13: ATMOSFER-lia (2)

C. Kelembapan UdaraDibedakan menjadi dua yaitu : kelembapan

mutlak (absolut) dan kelembapan relatif (nisbi), kelembapan mutlak adalah kelembapan yang menunjukan jumlah uap air yang terkandung dalam udara.

Kelembapan nisbi adalah bilangan yang menunjukan berapa persen perbandingan antara jumlah uap air dalam udara dan jumlah uap air maksimum yang ditampung.

Page 14: ATMOSFER-lia (2)

D. Angin

Perbedaan tekanan udara,dapat menimbulkan aliran udara. Aliran udara berlangsung dari tekanan yang tinggi ke yang rendah. Aliran udara ini disebut angin. Cara untuk mengetahui cara kecepatan angin salah satunya adalah dengan bendera angin. Catatan besarnya kecepatan dan arah angin disebut dengan anemogram,dengan alat anemometer.

Page 15: ATMOSFER-lia (2)

E. Awan Kumpulan tetesan air (kristal-kristal es) dalam

udara di atmosfer yang terjadi karena adanya pengembunan atau pemandatan dalam udara. Awan di kelompokan menurut bentuk dan ketinggiannya. Sebagian besar awan dibagi menjadi 3 bentuk yaitu : berlapis,berserat,atau bertumpuk. Masing-masing di beri nama latin stratus,cirrus,cumulus.

Page 16: ATMOSFER-lia (2)

F. Hujan

Ketika udara naik lebih tinggi ke atmosfer terbentuklah titik-titik- air yang kemudian berkumpul menjadi awan. Jika awan telah mengalami kejenuhan titik-titik air tersebut akan jatuh menjadi hujan. Udara lembap menyebabkan suatu permukaan bumi menjadi panas, kemudian mengembang,naik dan dingin

Page 17: ATMOSFER-lia (2)

2. Iklim

Keadaan rata-rata cuaca pada suatu daerah yang luas dan di tentukan berdasarkan perhitungan dalam waktu yang lama.

Iklim yang banyak berpengaruh di Indonesia yaitu :

Page 18: ATMOSFER-lia (2)

a. Iklim darat :

1) daerah tropis dan subtropis sampai lintang 40˚ memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

a. amplitudo suhu hariannya sangat besar,tetapi amplitudo suhu tahunan nya kecil.

b. Curah hujan sedikit,jatuh hanya sebentar,dan di sertai topan.

Page 19: ATMOSFER-lia (2)

2. Daerah sedang memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

a. Amplitudo suhu tahunan besar, suhu rata-rata pada musim panas cukup tinggi,dan musim dingin cukup rendah.

b. Curah hujan sangat sedikit dan jatuh pada musim panas

Page 20: ATMOSFER-lia (2)

b. Iklim Monsun (Iklim Musim)

Iklim ini terdapat di daerah-daerah yang dilalui angin monsun yang berganti arah tiap tahun.

Ciri-ciri iklim monsun yaitu :

Page 21: ATMOSFER-lia (2)

1) Setengah tahun bertiup angin laut yang basah dan akan menimbulkan hujan

2) Setengah tahun berikutnya angin barat yang kering akan menimbulkan kemarau. Umumnya hujan jatuh pada musim panas

Page 22: ATMOSFER-lia (2)

c. Iklim Laut

Iklim laut dibedakan sebagai berikut:

1) Daerah tropis dan subtropis sampai garis lintang 40˚ memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

a) Suhu rata-rata tahunannya rendahb) Amplitudo suhu harian rendahc) Banyak awan dan sering terjadi hujan lebat di

sertai badai.

Page 23: ATMOSFER-lia (2)

2) Daerah sedang memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

a) Amplitudo suhu hariannya kecilb) Banyak awan hujan di musim dinginc) Pergantian musim panas dan dingin terjadi

tidak mendadak.

Page 24: ATMOSFER-lia (2)

C. Alat-alat Pengukur Cuaca dan Iklim

Untuk membuat perkiraan pada perubahan cuaca dan iklim, Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) selalu melakukan pengukuran. Beberapa alat pengukur cuaca/iklim,antara lain:

1.Termometer2.Barometer3.Hidrometer4.Penakar hujan

Page 25: ATMOSFER-lia (2)

1. Termometer

Tipe paling sederhana dari termometer adalah termometer air raksa atau disebut termometer batang. Jika cuaca hangat,air raksa dalam tabung akan memuai dan jika cuaca dingin air raksa akan mengerut. Termometer air raksa hanya mencatat suhu maksimum dan suhu minimum.termometer pencatat segala perubahan suhu disebut termograf. Termometer pencatat di letakan dalam kotak perlingungan yaitu Sangkar Stevenson.

Page 26: ATMOSFER-lia (2)

2. Barometer

Barometer dibedakan menjadi dua yaitu barometer air raksa dan barometer aneroid (altimeter). Barometer air raksa diciptakan oleh Torriceli pada tahun 1963. Garis yang menghubungkan tempat-tempat yang memiliki tekanan udara yang sama pada peta disebut isobar. Barometer air raksa tidak mudah di bawa kemana-mana,sedangkan barometer aneroid mudah dibawa kemana saja.

Page 27: ATMOSFER-lia (2)

3. Higrometer

Alat untuk mengukur kelembapan udara nisbi disebut Higrometer Rambut. Rambut manusia memiliki sifat memanjang pada udara basah dan memendek pada udara kering. Seberkas rambut dipasang di dalam higrometer. Perubahan panjang pendek rambut akan menggerakan jarum pada skala.

Page 28: ATMOSFER-lia (2)

4. Anemometer

Alat untuk mengukur kecepatan angin disebut Anemometer. Pada alat ini terdapat beberapa mangkuk untuk menerima tiupan angin. Ketika angin bertiup, angin mengenai mangkuk tersebut sehingga mangkuk berputar. Putaran mangkuk dihubungkan dengan alat pencatat kecepatan.kecepatan angin dinyatakan dalam satuan meter/detik,km/jam,atau mil/jam.

Page 29: ATMOSFER-lia (2)

5. Penakar Hujan

Alat untuk mengukur besarnya curah hujan disebut Fluviograf. Alat ini diletakan pada lapangan terbuka agar air hujan yang jatuh tidak terhalang masuk ke dalam alat tersebut. Air hujan yang masuk ke dalam corong ditampung dalam ruang tertutup agar tidak menguap,kemudian diukur dengan menggunakan gelas ukuran sehingga diketahui besarnya curah hujan. Tinggi rendahnya curah hujan dinyatakan dalam mm.

Page 30: ATMOSFER-lia (2)

Contoh Gambar dari Alat-alat Pengukur Cuaca dan Iklim

Barometer air raksa :

Page 31: ATMOSFER-lia (2)

Termometer air raksa :

Higrometer Rambut :

Page 32: ATMOSFER-lia (2)

Anemometer :

Penakar Hujan :

Page 33: ATMOSFER-lia (2)

D. Tipe-tipe Hujan

Hujan mempunyai banyak tipe. Hujan adalah tetesan air di udara yang jatuh ke permukaan bumi. Penyebab jatuhnya hujan karena gaya berat awan yang sudah jenuh oleh butiran air. Berdasarkan proses terjadinya, jenis hujan dibedakan menjadi hujan zenithal,hujan siklon,dan hujan orografis.

Page 34: ATMOSFER-lia (2)

1. Hujan Zenithal (Hujan tropika)

Hujan zenithal terjadi di daerah tropis disebut juga hujan naik ekuatorial. Hujan ini terjadi pada waktu sore hari setelah terjadi pemanasan maksimal (pukul 14.00 – 15.00). Hujan ini terjadi pada daerah tropis di antara 10˚ LU-10˚ LS bersamaan waktunya dengan kedudukan matahari pada titik zenith.

Page 35: ATMOSFER-lia (2)

2. Hujan Siklon

Hujan siklon terjadi di daerah sedang. Angin daerah sedang selalu disertai hujan karena di daerah ini udara naik ke ayas dan menjadi dingin sehingga udara mengembang,mendingin,dan berkondensasi membentuk hujan frontal atau siklon.

Page 36: ATMOSFER-lia (2)

3. Hujan Orografis

Hujan orografis atau hujan pegunungan terjadi di daerah pegunungan. Udara yang mengandung uap air bergerak naik ke atas pegunungan. Akibat adanya penurunan suhu,udara tersebut terkondensasi dan turunlah hujan pada lereng yang berhadapan dengan arah datangnya angin. Sisi lereng yang dilalui udara kering disebut daerah bayangan hujan.hujan orografis terjadi ketika di daerah pantai,udara yang mengandung kelembapan diangkat naik.

Page 37: ATMOSFER-lia (2)

E. Angin Lokal

Di Indonesia terdapat beberapa pola angin. Pola angin tersebut,antara lain angin darat,angin laut,angin lembah,angin gunung,dan angin jatuh kering/angin fohn.

Page 38: ATMOSFER-lia (2)

1. Angin Darat dan Angin Laut

Permukan bumi kita terdiri atas daratan dan lautan. Kedua bentuk permukaan bumi itu memiliki sifat berbeda. Daratan bersifat lebih cepat menerima panas dan lebih cepat melepaskannya, sedangkan lautan lebih lama menerima panas dan lebih lama juga melepaskan panas. Dengan kedua sifat itu dalam 24jam terjadi perbedaan suhu udara. Tekanan udara di daratan lebih rendah daripada di lautan sehingga udara bergerak dari laut ke darat. Peristiwa ini disebut anginangin lautlaut.. Angin laut dan angin darat dimanfaatkan oleh nelayan untuk menggerakan perahunya,jika malam hari nelayan berangkat ke laut dibantu oleh angin darat dan ketika pulang akan terbantu dengan angin laut.

Page 39: ATMOSFER-lia (2)

2. Angin Lembah dan Angin Gunung

Di daerah pegunungan pada siang hari terdapat gerakan angin melalui lereng menuju puncak gunung. Hal itu disebabkan pada siang hari puncak gunung lebih cepat panas dibandingkan pada lembahnya. Tekanan udara di puncak gunung lebih rendah. Oleh karena itu,udara bergerak dari daerah lembah ke puncak gunung sehingga disebut angin lembah begitu juga sebaliknya.

Page 40: ATMOSFER-lia (2)

3. Angin Jatuh Kering/Angin Fohn

Angin yang mengandung udara lembap bertiup ke arah pegunungan. Pada saat udara bergerak naik, uap air yang dikandungnya mengalami proses kondensasi atau pengembunan sehingga terjadi hujan di lereng yang dilalui oleh angin tadi. Angin fohn merugikan bagi petani karena sifatnya merusak tanaman dan pemukiman di lereng gunung yang di laluinya.

Page 41: ATMOSFER-lia (2)

SELESAI

TERIMAKASIH