aransemen kk buat il

2
ARANSEMEN KK BUAT IL-PAPA ARANSEMEN KK BUAT IL-PAPA Dikirim oleh nop pada 05-May-2005 12 yang membaca PusDig ini. Pementasan KiaiKanjeng di Teatro Dalmazia, di wilayah Municippio Due, Roma, 5 April 2005 malam, diizinkan oleh Comune di Romma – semacam Walikota – untuk tetap berlangsung tetapi diminta untuk terutama membawakan lagu-lagu spiritual berhubung situasi masyarakat Italia sedang dalam duka oleh wafatnya Paus Johannes Paulus II. “Niente Sole Mio, please...” – kata beliau. “Sole Mio” adalah salah satu lagu di antara sejumlah lagu-lagu terkenal Italia yang diaransir dengan gamelan oleh KiaiKanjeng untuk persembahan-persembahan mereka di beberapa kota Italia. “Sole Mio” berarti “Matahariku”, sebuah lagu cinta populer yang dikenal oleh semua orang Italia. Belum tahu apakah kalau lagu-lagu itu tak mungkin dibawakan di Roma, masih mungkin dibawakan di Teramo dan Napoli. Menunggu perkembangan situasi masyarakat dan pertimbangan penyelenggara. Puisi Hati Emas KiaiKanjeng sangat mafhum terhadap situasi itu, bahkan menyempatkan diri untuk menciptakan dua nomer musik khusus yang berjudul “Obituari” dan “Adagio”. Yang kedua dibawakan dengan pembacaan puisi “Puisi Hati Emas” yang diterjemahkan ke bahasa Italia. Dalam pengantar pentas 5 April di Roma disebutkan - “Musik KK dikenal sangat dinamis, penuh hentakan semangat dan sering sangat liar. Tetapi khusus untuk suasana duka atas wafatnya Paus Johannes Paulus II, Kiai Kanjeng menyusun skenario pentas yang mengutamakan dimensi spiritualitas, rasa duka kemanusiaan terhadap wafatnya Paus Johannes Paulus II. Warga Kiai Kanjeng, semuanya muslim, menyatakan penghormatan yang setinggi-tingginya terhadap komitmen Paus Johannes Paulus II terhadap terbangunnya nilai-nilai suci kemanusiaan dan perdamaian dunia. Dan berharap agar seluruh dunia akan memperoleh Paus baru yang bersama seluruh ummat manusia di

Upload: widibae-jokothole

Post on 11-Jul-2016

216 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

cak nun

TRANSCRIPT

Page 1: Aransemen Kk Buat Il

ARANSEMEN KK BUAT IL-PAPAARANSEMEN KK BUAT IL-PAPA Dikirim oleh nop pada 05-May-200512 yang membaca PusDig ini.Pementasan KiaiKanjeng di Teatro Dalmazia, di wilayah Municippio Due, Roma, 5 April 2005 malam, diizinkan oleh Comune di Romma – semacam Walikota – untuk tetap berlangsung tetapi diminta untuk terutama membawakan lagu-lagu spiritual berhubung situasi masyarakat Italia sedang dalam duka oleh wafatnya Paus Johannes Paulus II. “Niente Sole Mio, please...” – kata beliau. “Sole Mio” adalah salah satu lagu di antara sejumlah lagu-lagu terkenal Italia yang diaransir dengan gamelan oleh KiaiKanjeng untuk persembahan-persembahan mereka di beberapa kota Italia. “Sole Mio” berarti “Matahariku”, sebuah lagu cinta populer yang dikenal oleh semua orang Italia. Belum tahu apakah kalau lagu-lagu itu tak mungkin dibawakan di Roma, masih mungkin dibawakan di Teramo dan Napoli. Menunggu perkembangan situasi masyarakat dan pertimbangan penyelenggara. Puisi Hati EmasKiaiKanjeng sangat mafhum terhadap situasi itu, bahkan menyempatkan diri untuk menciptakan dua nomer musik khusus yang berjudul “Obituari” dan “Adagio”. Yang kedua dibawakan dengan pembacaan puisi “Puisi Hati Emas” yang diterjemahkan ke bahasa Italia. Dalam pengantar pentas 5 April di Roma disebutkan - “Musik KK dikenal sangat dinamis, penuh hentakan semangat dan sering sangat liar. Tetapi khusus untuk suasana duka atas wafatnya Paus Johannes Paulus II, Kiai Kanjeng menyusun skenario pentas yang mengutamakan dimensi spiritualitas, rasa duka kemanusiaan terhadap wafatnya Paus Johannes Paulus II. Warga Kiai Kanjeng, semuanya muslim, menyatakan penghormatan yang setinggi-tingginya terhadap komitmen Paus Johannes Paulus II terhadap terbangunnya nilai-nilai suci kemanusiaan dan perdamaian dunia. Dan berharap agar seluruh dunia akan memperoleh Paus baru yang bersama seluruh ummat manusia di bumi berjuang melawan segala hal yang merusak dan menghancurkan kehidupan manusia Ya AyyuhannasKarena sejak beberapa hari sebelum Paus meninggal KiaiKanjeng berada di Roma (Vatican terletak di dalam kota Roma), Cak Nun diserbu berbagai pertanyaan yang aneh-aneh bahkan naif dan absurd, juga gugatan. Berikut ini beberapa tanya jawab, baik melalui wawancana jarak jauh, telpon maupun SMS. “Kan Cak Nun termasuk tokoh Islam, kenapa berada di Vatican pusatnya Katholik?”. Cak Nun menjawab: “Dulu Nabi Muhammad

Page 2: Aransemen Kk Buat Il

adalah muslim sendirian di tengah masyarakat yang seluruhnya kafir. Sedangkan ummat Katholik adalah manusia ber-Tuhan, bukan kafir”. SMS dari seorang Kiai berbunyi: “Takziah ke Paus nih yee…”. Dijawab: “Saya sedang menghormati makhluk bikinan Allah. Kalau makhluk-Nya tak saya hormati nanti Penciptanya tersinggung”. “Bagaimana hukumnya berada di tengah-tengah kerumunan massa layatan Paus?”. Dijawab – “Kan di kampung siapa saja yang meninggal kita biasanya melayat juga. Bahkan jika seekor anjing mati, kita menghormatinya juga”. “Kok sampai KiaiKanjeng menciptakan aransemen musik untuk suasana kematian Paus, bahkan Cak Nun membikin puisi khusus?”. Cak Nun menjawab: “Batu di dasar sungai saja bisa mengilhami lahirnya lagu. Di dalam Quran Tuhan menyuruh taarruf atau saling kenal dan apresiasi di antara manusia. Perintahnya diawali dengan Ya ayyuhannas, wahai manusia, bukan hanya Ya ayyuhalladzina amanu atau wahai orang beriman...”