analisis kemampuan mengajar mahasiswa jurusan...

113
ANALISIS KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA JURUSAN PAI UIN JAKARTA PADA PELAKSANAAN PPKT DI SMP ISLAMIYAH CIPUTAT TAHUN AKADEMIK 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S. Pd. I) Oleh DIDIN SIROJUDIN 109011000142 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015

Upload: ngominh

Post on 03-Dec-2018

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28726/3/... · berlangsung dan mampu menutup pelajaran dengan menyusun rangkuman

ANALISIS KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA

JURUSAN PAI UIN JAKARTA PADA PELAKSANAAN PPKT

DI SMP ISLAMIYAH CIPUTAT

TAHUN AKADEMIK 2014/2015

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Gelar

Sarjana Pendidikan Islam (S. Pd. I)

Oleh

DIDIN SIROJUDIN

109011000142

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2015

Page 2: ANALISIS KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28726/3/... · berlangsung dan mampu menutup pelajaran dengan menyusun rangkuman
Page 3: ANALISIS KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28726/3/... · berlangsung dan mampu menutup pelajaran dengan menyusun rangkuman
Page 4: ANALISIS KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28726/3/... · berlangsung dan mampu menutup pelajaran dengan menyusun rangkuman
Page 5: ANALISIS KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28726/3/... · berlangsung dan mampu menutup pelajaran dengan menyusun rangkuman
Page 6: ANALISIS KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28726/3/... · berlangsung dan mampu menutup pelajaran dengan menyusun rangkuman

i

ABSTRAK

Didin Sirojudin, NIM 109011000142. “Analisis Kemampuan

Mengajar Mahasiswa Jurusan PAI UIN Jakarta pada Pelaksanaan PPKT

Tahun Akademik 2014/2015”. Skripsi Jurusan Pendidikan Agama Islam,

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mendeskripsikan kemampuan

mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam dalam merencanakan pembelajaran

pada pelaksanaan PPKT tahun akademik 2014/2015. (2) Untuk mendeskripsikan

kemampuan mahasiswa Jurusan PAI dalam melaksanakan pembelajaran pada

pelaksanaan PPKT tahun akademik 2014/2015. (3) Untuk mendeskripsikan

kemampuan mahasiswa Jurusan PAI dalam melakukan penilaian pada

pelaksanaan PPKT tahun akademik 2014/2015.

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Subyek penelitian adalah

mahasiswa Jurusan PAI yang mengikuti pelaksanaan PPKT tahun akademik

2014/2015. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik sampel bertujuan

(purposive sample). Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah metode

wawancara, metode observasi, dan dokumentasi.

Dari penelitian ini diperoleh kesimpulan, mahasiswa praktikan sudah dapat

merencanakan pembelajaran dengan baik sesuai dengan standar proses, baik

komponen maupun prinsip-prinsip penyusunannya. Mahasiswa praktikan pun

sudah mampu melaksanakan pembelajaran dengan mampu membuka pelajaran

dengan baik, melaksanakan dan menerapkan keterampilan bertanya, keterampilan

memberi penguatan dan keterampilan dalam mengelola kelas selama pelajaran

berlangsung dan mampu menutup pelajaran dengan menyusun rangkuman materi

bersama, merangkum, melakukan tindak lanjut kepada siswa serta mampu

memberikan penilaian untuk mengukur aspek afektif dan psikomotorik.

Dari penelitian ini penulis menyarankan supaya semua mahasiswa dapat

menerapkan keterampilan-keterampilan yang antara lain keterampilan bertanya,

keterampilan memberi penguatan, dan keterampilan pengelolaan kelas pada

kegiatan inti selama pembelajaran berlangsung, mengikuti perkembangan

pengetahuan mutakhir, memahami perkembangan kurikulum untuk

menerapkannya dalam melaksanakan pembelajaran serta memperkaya

pengetahuan terhadap metode-metode mengajar yang bervariasi.

Kata Kunci : Analisis Kemampuan Mengajar, Pelaksanaan PPKT

Page 7: ANALISIS KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28726/3/... · berlangsung dan mampu menutup pelajaran dengan menyusun rangkuman

ii

ABSTRACT

Didin sirojudin, NIM 1090110000142 “Analysis of the ability to teach students

majoring PAI UIN Jakarta in implementing PPKT Academic Year 2014/2015.” Thesis

majorsIslamic religion faculty of tarbiyah UIN Syarifhidayatullah Jakarta.

This research purposes (1) to describe the ability of the student PAI plans the

learning in implementing PPKT academic year 2014/2015.(2) to describe the ability of

thestudent PAI does the learningin implementing PPKT academic year 2014/2015.(3)to

describe the ability of the student PAI assessesin implementing PPKT academic year

2014/2015.

Type of this research is qualitative research. Research subject is the studentof

mayor PAI who follows the implementation of PPKT academic year 2014/2015. Data

collection technique is donefor technique purposive sample (purposive sample).Data

collection techniques used were interviews, observation and documentation.

This study concluded that students are able to plan learning well in accordance

with the standards process, both the components and principles of its arrangement.

Students had been able to carry out learning by being able to open the lesson well,

Implementing and applyingthe skills asked, skills providing reinforcement and skills

managing the class during the lesson and able to close a lesson by collecting a summary

of the material, summarizing, doing a follow-up to the student and able to provide an

assessment to measure affective and psychomotor aspects.

From this study, the author suggests that all students can apply skills, which are

questioning, giving amplifier, and classroom management skills. The core during these

learning activities takes place, following the development of cutting-edge knowledge,

understanding of curriculum development to implement them in implementing learning

and enrich the knowledge of various methods in teaching.

Key word: analysis teaching abilities on implementation PPKT

Page 8: ANALISIS KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28726/3/... · berlangsung dan mampu menutup pelajaran dengan menyusun rangkuman

ii

KATA PENGANTAR

بسم اهلل الرحن الر حيم

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah

memberikan karunia serta anugerah-Nya sehingga skripsi yang berjudul Analisis

kemampuan mengajar mahasiswa jurusan PAI UIN Jakarta pada

pelaksanaan PPKT Tahun akademik 2014/2015 dapat selesai. Tanpa anugerah

dan karunia-Nya berupa nikmat kesehatan maka penulis tidak dapat

menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih ya Allah Engkau telah memberikan

kekuatan kepada penulis, dengan adanya Engkau di samping penulis, Engkau

telah memberikan motivasi yang besar berupa kesabaran dalam menghadapi

hambatan dan rintangan selama penulis mengerjakan skripsi.

Shalawat dan salam tak lupa penulis haturkan kepada junjungan kita Nabi

besar Muhammad SAW, sebagai umat yang taat dan patuh pada ajaran beliau

sehingga kita dapat merasakan nikmat yang tak kalah pentingnya dari nikmat yang

lain yaitu nikmat Islam. Semoga kita termasuk dalam golongan beliau yang

menegakkan panji-panji Islam serta dapat mengembangkan ajaran beliau. Amin.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak sedikit

hambatan dan kesulitan yang penulis hadapi. Namun, berkat doa, dukungan,

bantuan dan motivasi yang tak ternilai dari berbagai pihak, akhirnya penulisan

skripsi ini selesai pada waktunya.

Oleh karena itu, penulis sampaikan terima kasih yang sangat dalam dan

penghargaan yang setinggi-tingginya dengan penuh rasa hormat kepada semua

pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini

khususnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Thibraya, MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Abdul Majid Khon, MA, Ketua Jurusan PAI dan Ibu Marhamah

Sholeh, Lc., MA, Sekretaris Jurusan PAI Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan, penulis ucapkan terima kasih yang telah banyak membantu dan

dukungannya dalam menyelesaikan skripsi ini.

Page 9: ANALISIS KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28726/3/... · berlangsung dan mampu menutup pelajaran dengan menyusun rangkuman

iii

3. Bapak Faza Amri, S. Th.I, Staf Jurusan PAI, yang telah memberikan motivasi

kepada penulis dan memberikan banyak pelajaran kepada penulis.

4. Bapak Dr. Jejen Musfah, MA, Dosen Pembimbing Skripsi yang telah

menyediakan waktu, pikiran dan tenaganya untuk memberikan bimbingan,

pengarahan dan petunjuknya kepada penulis dalam menyusun skripsi ini.

5. Bapak Prof. Dr. Ahmad Syafi’I Noor, Dosen Penasehat Akademik yang

dengan penuh perhatian telah memberi bimbingan, arahan dan motivasi serta

ilmu pengetahuan kepada penulis selama masa perkuliahan.

6. Bapak pimpinan dan karyawan/karyawati Perpustakaan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan yang telah

memberikan pelayanan dan pinjaman buku-buku yang sangat penulis

butuhkan dalam penyusunan skripsi ini.

7. Seterusnya ucapan terima kasih buat orang terkasih yaitu Ibunda Hj. Siti

Rokayah dan Ayahanda Alm. H. Odi Kusnadin yang selalu memberi motivasi

dan dukungan buat penulis selama penulis mengerjakan skripsi serta

memberikan dukungan moral dan material, do’a dan senyuman yang

menyemangati penulis untuk tabah dalam menghadapi kesulitan-kesulitan

selama proses pembuatan skripsi ini. Skripsi dan gelar sarjana ini khusus

penulis persembahkan untuk ibunda yang sampai saat ini terus berjuang keras

demi kesuksesan putera puteri tercintanya dan gelar inipun teruntuk Alm

ayahanda yang selalu mengiringi kesuksesan anandanya dengan do’a-do’anya

di tempat terbaiknya.

8. Kakak-kakak ku Ahmad Syaropudin, Siti Maesaroh dan Ida rosidah serta adik-

adikku Siti Kholilah, A. Md dan Didah Fauziyah, terimakasih atas bantuan,

kepedulian serta dukungan kalian dalam memberikan motivasi untuk cepat

menyelesaikan Skripsi ini.

9. Orang-orang yang menginspirasi dan juga memotivasi penulis dalam segala

halnya, yang paling utama yaitu Yunda Rahmawati, S.Pd.I yang selalu ada

setiap saat. Dan tentunya para sahabat terbaik Muhammad Abduh, Ahmad

Fuad Basyir, Ahmad Naufal, Feri Andriansyah, S.Pd, Sofwan Tamami, S.Kom

dan adinda Fuad Hasyim serta Eka Rosdiana Puteri yang selalu menemani.

Page 10: ANALISIS KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28726/3/... · berlangsung dan mampu menutup pelajaran dengan menyusun rangkuman

iv

Terima kasih sudah membantu dan menemani penulis sampai skripsi ini

selesai dan selalu ada buat penulis baik suka maupun duka.

10. Sahabat dan teman-teman (Azhar, Ega Maulana, S.Kom, Anang, Frendi,

Awal, Yopi, Fatur, Mamed, Haffas, Aan, Oman, Anggi, suci, Anike, Nda,

Afaf, Nety) serta Kakak-kakak (Ka Amel, Ka Munir, Ka Riyan, Ka Johan, Ka

Icha, Ka Asep, Ka Arif, Ka Edy) dan adek-adek (Arif, Hasan, Feby, Azis,

Dentika, Dayat, Novi, Edwin, temil, eko, ulum, dedi, sigit, bagja). Terima

kasih kepada kalian yang telah menemani dan memberikan semangat kepada

penulis, terima kasih juga atas do’a dan dukungan dari kalian.

11. Teman-teman seperjuangan Pendidikan Agama Islam kelas D angkatan 2009,

kenangan indah dan kebersamaan kita tidak akan terlupakan, terima kasih buat

kalian yang menemani hari-hari penulis selama kuliah.

12. Tak lupa juga teman-teman Laskar Hijau Hitam HMI, FK2I, KAHFI,

PELITA, KMIK Jakarta, FKPPI, BEM Nusantara, HMJ PAI, DEMA FITK

dan DEMA Universitas UIN Jakarta yang selalu ada dalam sumbangsih

arahan dan pemikirannya, demi kelancaran skripsi ini dan telah memberikan

kesempatan kepada penulis untuk belajar banyak tentang organisasi.

13. Segenap pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu namanya, terima kasih

atas segala bantuan, perhatian dan semangat yang diberikan kepada penulis.

Penulis memohon kepada Allah SWT agar melimpahkan rahmat dan

karunia-Nya kepada semua yang telah membantu penulis, sebagai imbalan jasa

yang telah dilakukan. Hanya kepada Allah SWT sajalah penulis berharap semoga

apa yang penulis kerjakan mendapat keridhaan dan kecintaan-Nya. Semoga

skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya.

Amin.

Jakarta, 15 April 2015

Penulis

Page 11: ANALISIS KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28726/3/... · berlangsung dan mampu menutup pelajaran dengan menyusun rangkuman

v

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PERNYATAAN

ABSTRAK ......................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................................ 1

B. Identifikasi Masalah .............................................................. 6

C. Pembatasan Masalah ............................................................. 7

D. Rumusan Masalah ................................................................. 7

E. Tujuan Penelitian .................................................................. 7

F. Manfaat Penelitian ................................................................ 8

BAB II KAJIAN TEORI

A. Pengertian dan Ruang lingkup Praktik Profesi Keguruan

Terpadu…………………………………………………….. 9

B. Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam ........... 11

C. Standar Proses Pendidikan ........................................................ 23

D. Karakteristik Guru Pendidikan Agama Islam................................. 28

E. Syarat-Syarat Menjadi Guru Pendidikan Agama Profesional ........ 29

F. Hasil Penelitian yang Relevan .............................................. 31

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................... 33

B. Latar Penelitian .................................................................... 33

C. Metode Penelitian.................................................................. 36

D. Teknik Pengumpulan Data .................................................... 37

Page 12: ANALISIS KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28726/3/... · berlangsung dan mampu menutup pelajaran dengan menyusun rangkuman

vi

E. Pengecekan Keabsahan Data................................................. 39

F. Analisis Data .................................................................... 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

1. Data dan Sumber Data .................................................... 42

2. Gambaran Diri Subjek..................................................... 43

B. Pembahasan

1. Kemampuan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama

Islam dalam Merencanakan Pembelajaran pada Pelaksanaan

PPKT tahun Akademik 2014/2015 ...................................... 44

2. Kemampuan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama

Islam dalam Melaksanakan Pembelajaran pada Pelaksanaan

PPKT tahun Akademik 2014/2015. .................................... 54

3. Kemampuan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama

Islam dalam Melakukan Penilaian pada Pelaksanaan PPKT

tahun Akademik 2014/2015 ..................................................... 59

BAB V KESIMPULAN

A. Kesimpulan .................................................................... 71

B. Saran .................................................................... 72

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 73

LAMPIRAN

Page 13: ANALISIS KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28726/3/... · berlangsung dan mampu menutup pelajaran dengan menyusun rangkuman

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan strategis pendidikan

baik karena pengaruh globalisasi ekonomi, revolusi teknologi informasi,

maupun perubahan paradigma pembangunan dari sentralistik ke desentralistik

mempunyai implikasi terhadap proses pendidikan tinggi. Implikasinya adalah

tuntutan dan sekaligus tantangan untuk meningkatkan mutu luaran pendidikan.

Kondisi empirik menunjukkan bahwa mutu luaran pendidikan masih sangat

memprihatinkan.

Terdapat beberapa faktor strategis yang mempengaruhi hal tersebut

yaitu faktor kurikulum, profesionalisme dosen, dan kemampuan sistem

pendukung seperti sarana dan perasarana pendidikan yang terkait dengan

kemampuan finansial baik lembaga pendidikan maupun pemerintah.

Diperlukan langkah-langkah strategis untuk memecahkan problema tersebut

yaitu dengan mengembangkan kurikulum, kapasitas manajemen program,

kapasitas dosen-dosen, kapasitas manajemen finansial, dan prioritas kebijakan

pemerintah dalam memperkuat sektor pendidikan.

Dalam pendidikan, guru merupakan satu unsur penting. Guru

memegang peranan yang sangat penting di dalam masyarakat. Mulai dari

masyarakat yang paling terbelakang hingga masyarakat yang paling maju.

Hampir tanpa terkecuali, guru merupakan satu diantara pembentuk-pembentuk

utama calon warga masyarakat. Masalah guru senantiasa mendapat perhatian,

baik oleh pemerintah maupun oleh masyarakat pada umumnya dan oleh para

ahli pendidikan pada khususnya. Pemerintah memandang bahwa guru

merupakan media yang sangat penting artinya dalam kerangka pembinaan dan

pengembangan bangsa. "Guru mengemban tugas-tugas sosial kultural yang

berfungi mempersiapkan generasi muda, sesuai dengan cita-cita bangsa" .1

1Oemar,Hamalik, Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi. (Jakarta:Bumi

Aksara, 2003), h. 19

Page 14: ANALISIS KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28726/3/... · berlangsung dan mampu menutup pelajaran dengan menyusun rangkuman

2

Guru sebagai pelaku utama dalam penerapan program pendidikan di

sekolah memiliki peran yang sangat penting dalam mencapai tujuan

pendidikan yang diharapkan.2 Dalam proses belajar mengajar, guru

mempunyai tugas untuk mendorong, membimbing, dan memberi fasilitas

belajar bagi murid-murid untuk mencapai tujuan. Guru mempunyai

tanggungjawab untuk melihat segala sesuatu yang terjadi dalam kelas untuk

membantu proses perkembangan anak.3 Pendidik adalah orang yang mengajar

dan membantu siswa dalam memecahkan masalah pendidikannya. Sedangkan

menurut kajian Islam, menurut Imam al-Ghazali guru/pendidik adalah orang

yang berusaha membimbing, meningkatkan, menyempurnakan, segalapotensi

yang ada pada peserta didik. Serta membersihkan hati peserta didik agar bisa

dekat dan berhubungan dengan Allah SWT.4

Dalam dunia pendidikan, keberadaan, peran, dan fungsi guru

merupakan salah satu faktor yang sangat dominan. Guru merupakan bagian

terpenting dalam proses belajar mengajar, baik di jalur pendidikan formal

maupun nonformal. Oleh sebab itu, dalam setiap upaya peningkatan kualitas

pendidikan di tanah air, guru tidak dapat lepas dari berbagai hal yang

berkaitan dengan eksistensinya. Guru merupakan seorang pendidik,

pembimbing, pelatih dan pengembang kurikulum yang dapat menciptakan

kondisi atau suasana belajar yang kondusif, yaitu suasana belajar

menyenangkan, menarik, memberi rasa aman, memberikan ruang pada siswa

untuk berfikir aktif, kreatif dan inovatif dalam mengekplorasi dan

mengelaborasi kemapuannya.5

Guru merupakan komponen paling menentukan dalam sistem

pendidikan secara keseluruhan, seperti yang di ungkapkan oleh Brand dalam

Educational Leadership menyatakan bahwa hampir semua usaha reformasi

2Syamsu YusufdanNaniM. Sugandhi, PerkembanganPesertaDidik, (Jakarta : PT. Raja

GrafindoPersada, 2011), h.139 3 Abu Ahmadi & Widodo Supriyono, PsikologiBelajar, (Jakarta : RinekaCipta, 1991), h.

98-99 4WahyuddinNurnasution, TeoriBelajardanPembelajaran, (Medan : Perdana Publishing,

2011), h. 76 5Rusman, Model-Model Pembelajaran,MengembangkanProfesional Guru. (Jakarta: PT

RajagrafindoPersada, 2011), cet ke-3, h. 19

Page 15: ANALISIS KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28726/3/... · berlangsung dan mampu menutup pelajaran dengan menyusun rangkuman

3

pendidikan seperti pembaharuan kurikulum dan metode pembelajaran, semua

bergantung kepada guru. Tanpa penguasaan materi dan strategi pembelajaran,

serta tanpa dapat mendorong siswanya untuk belajar bersungguh-sungguh,

segala upaya peningkatan mutu pendidikan tidak akan mencapai hasil yang

maksimal.6

Filosofi sosial budaya dalam pendidikan di Indonesia telah

menempatkan fungsi dan peran guru sedemikian rupa sehingga para guru di

Indonesia tidak jarang telah diposisikan mempunyai peran ganda, bahkan

multi fungsi. Mereka dituntut tidak hanya sebagai pengajar yang harus mampu

mentransformasikan nilai-nilai ilmu pengetahuan, tetapi sekaligus sebagai

pendidik yang mampu menjaga moral anak didiknya. Bahkan tidak jarang para

guru dianggap sebagai orang kedua setelah orang tua anak didiknya dalam

proses pendidikan secaraglobal.

Dalam suatu istilah, guru merupakan sosok yang 'digugu' dan 'ditiru',

dihormati dan dicontoh. Guru juga dijuluki sebagai pahlawan tanpa tanda jasa.

Namun realitanya, tidak demikian yang ditemui di lapangan. Guru yang

sejatinya berfungsi sebagai fasilitator belajar anak didik dan menjadi panutan

bagi mereka, tampaknya belum mampu menjalankan fungsinya secara

optimal.

Undang-Undang Nomor 14/2005 tentang Guru dan Dosen (UU GD)

memerinci lebih lanjut tentang makna, prinsip, dan kriteria guru profesional

sehingga kita memperoleh pemahaman yang lebih utuh tentang kebijakan baru

tersebut.

Profesional, menurut UU GD pasal 1 ayat (4), adalah pekerjaan atau

kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan

kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang

memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan

profesi.

6Syamsu Yusuf &NaniSugandhi, op. cit., h.139

Page 16: ANALISIS KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28726/3/... · berlangsung dan mampu menutup pelajaran dengan menyusun rangkuman

4

Dengan demikian, guru profesional lebih daripada guru biasa. Ia

memiliki kualifikasi dan kompetensi yang menjamin kemahirannya sehingga

untuk menjadi guru profesional harus melalui serangkaian pendidikan dan

pelatihan dalam bidangnya. Atas kemahirannya itu guru profesional akan dan

sepatutnya mendapatkan pembayaran yang layak.

Fakta empiris yang seringkali diungkap oleh media mengacu kepada

hasil penelitian Balitbang Depdiknas pada 2001, tampak seperti telah terjadi

penurunan profesionalisme guru. Sebagai contoh, pada saat dilakukan uji

kompetensi dengan soal yang sama diujikan kepada siswa, ternyata skor

perolehan beberapa guru jauh di bawah skor perolehan siswa. Data

menjelaskan bahwa dari jumlah sekitar 1,4 juta guru SD se-Indonesia, yang

dinilai layak mengajar hanya 38%, sedangkan untuk tingkat menengah

walaupun agak lebih baik namun masih di bawah 70%.7

Permasalahan yang berkaitan dengan tugas seorang guru, tiap hari

menjadi sorotan publik. Problem tersebut diantaranya adalah rendahnya mutu

pembelajaran yang disebabkan karena beratnya beban yang diemban guru,

minimnya fasilitas pembelajaran di sekolah, dan rendahnya kesejahteraan

guru. Selain itu rendahnya kompetensi guru yang tersedia serta manajemen

pendidikan yang ala kadarnya dapat mengakibatkan kegiatan belajar mengajar

kurang maksimal. Kadang-kadang seorang guru di suatu sekolah pada

umumnya di daerah terpencil mengajarkan mata pelajaran yang bukan

bidangnya, hanya karena tidak adanya guru yang mengajar mata pelajaran

tersebut. Akibat manajemen yang tak teratur itulah, mutu pendidikan kian hari

kian merosot.

Dengan demikian untuk menjadi guru yang profesional dapat dikatakan

gampang-gampang susah. Karena ia mesti memiliki sekian kemampuan yang

spesifik, baik menyangkut materi maupun nonmateri. Ada yang berpendapat

bahwa metode lebih penting daripada materi itu sendiri. Susah memang jika

guru tidak menguasai strategi atau teknik mengajar yang baik, tapi penguasaan

bahan ajar pun juga tidak boleh diabaikan.

7Adi,Bambang Wasito. etal., 2006. Teropong Pendidikan Kita. Jakarta: Pusat Informasi dan

Humas Depdiknas.

Page 17: ANALISIS KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28726/3/... · berlangsung dan mampu menutup pelajaran dengan menyusun rangkuman

5

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

sebagai lembaga pendidikan yang mempunyai tujuan menyiapkan calon

tenaga pendidik dan tenaga kependidikan diharapkan dapat menghasilkan

lulusan yang siap tugas. Oleh karena itu diperlukan suatu kegiatan yang

ditujukan sebagai ajang pelatihan untuk menerapkan berbagai pengetahuan,

sikap, dan ketrampilan dalam rangka pembentukan guru yang profesional.

Untuk itulah pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan merupakan kegiatan

dalam rangka mewujudkan hal tersebut. Dengan diadakan PPL akan dapat

memberi latihan yang dimaksudkan agar mahasiswa sebagai calon tenaga

kependidikan memiliki kompetensi keguruan dalam menghadapi tugas

mengajar ketika nantinya menjadi seorang guru.

Namun pada kenyataannya, ada beberapa guru pamong yang belum

mempercayai kemampuan mahasiswa untuk mengajar di dalam kelas.

Beberapaalasan yang dikemukakan adalah siswa merasa kesulitan untuk

memahami materiyang disampaikan mahasiswa sehingga guru pamong harus

mengajarkan kembalimateri tersebut. Oleh karena itu mahasiswa hanya

diberikan waktu mengajar yangsedikit bahkan tidak sama sekali. Hal tersebut

terjadi diduga karena masihkurangnya kemampuan mengajar yang dimiliki

mahasiswa.

Selama ini pelaksanaan PPL yang diharapkan dapat memberikan

pengalaman awal bagi praktikan belum dapat berjalan secara optimal.

Indikasinya adalah semakin kerasnya kritik dari para pengguna (user) terhadap

kompetensi professional alumni FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Kritik

tersebut muncul antara lain pada saat diselenggarakan Workshop oleh FITK

yang menghadirkan User dan Stakeholder. Rendahnya kompetensi

professional mahasiswa FITK menunjukan kurangnya bekal pengalaman yang

diberikan kepada mereka. Untuk menjawab tantangan besar tersebut akhirnya

FITK membentuk sebuah tim untuk merumuskan kegiatan yang mampu

mengintegrasikan antara unsur kegiatan KKN, PPL dan Penelitian

Kependidikan. Alhasil terbentuklah suatu program intrakulikuler yang kini

dikenal dengan Praktik Profesi Keguruan Terpadu (PPKT).8

8 Tim penyusunpedoman PPKT PraktikProfesikeguruanterpadu, (Jakarta: FITK UIN

SyarifHidayatullah Jakarta, 2010), cet.3, h. 2

Page 18: ANALISIS KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28726/3/... · berlangsung dan mampu menutup pelajaran dengan menyusun rangkuman

6

Dalam pelaksanaannya PPKT sangat membantu menumbuhkan rasa

percaya diri dan mengetahui dengan baik apa yang harus disiapkan oleh calon

seorang pendidik, namun hal itu belum bisa tertanamkan secara merata kepada

seluruh mahasiswa yang melaksanakan PPKT tersebut. Hal itu menjadi

evaluasi setiap tahun untuk kedepannya mampu berjalan lebih baik dan

merata, hingga tim labolatorium FITK terus berbenah dalam perwujudan

pelaksanaan PPKT yang sesuai harapan bersama.

Banyakhal yang terus ditempuh oleh tim penyusun pedoman PPKT, dan

dari uraian latar belakang di atas, maka perlu kiranya diadakan suatu

penelitian untuk kemajuan perkembangan PPKT. Dalam hal ini peneliti ingin

membantu yang kemudian mengangkat suatu topik yang sesuai dengan

kondisi yang dihadapi saat ini untuk nantinya bisa memberikan masukan

dalam perkembangan PPKT di FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, oleh

karenanya peneliti dapat merumuskan judul ”Analisis Kemampuan Mengajar

Mahasiswa Jurusan PAI UIN Jakarta Pada Pelaksanaan PPKT Di SMP

Islamiyah Ciputat Tahun Akademik 2014/2015”

B. Identifikasi Masalah

Berdasar latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas,

dapatdiidentifikasi masalah-masalah sebagai berikut.

1. Guru yang sejatinya berfungsi sebagai fasilitator bagi anak didiknya, dan

menjadi panutan bagi mereka, belum mampu menjalankan fungsinya

secara optimal.

2. Rendahnya mutu pengajaran yang dilakukan guru diduga karena beratnya

beban yang diemban guru, minimnya fasilitas pembelajaran di sekolah,

dan rendahnya penguasaan materi guru serta manajemen pendidikan yang

ala kadarnya termasuk penilaian yang belum terstruktur dan kontinyu.

3. Rendahnya kepercayaan guru pamong pada kemampuan mengajar

mahasiswa untuk melakukan kegiatan mengajar di kelas.

4. Mahasiswa PPKT dihadapkan pada situasi yang berbeda dengan yang

mereka harapkan, oleh karena itu mereka tidak dapat menyiapkan

perangkat pembelajaran dengan baik.

Page 19: ANALISIS KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28726/3/... · berlangsung dan mampu menutup pelajaran dengan menyusun rangkuman

7

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah serta agar masalah yang dikaji dalam

penelitian ini menjadi terarah dan tidak melebar terlalu jauh, peneliti

membatasi masalah sebagai berikut.

1. Kemampuan mengajar mahasiswa yang dimaksud adalah kemampuan

merencanakan pembelajaran, kemampuan melaksanakan pembelajaran dan

kemampuan melakukan penilaian.

2. Mahasiswa yang dimaksud adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan

Agama Islam yang mengambil mata kuliah PPKT pada tahun ajaran

2014/2015.

3. Analisis kemampuan mengajar mahasiswa PPKT dilakukan dengan cara

membandingkan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran

dan evaluasi dengan standar proses.

D. Rumusan Masalah

Berdasar hal-hal yang telah diuraikan pada latar belakang masalah,

permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut.

1. Bagaimanakah kemampuan mahasiswa Jurusan pendidikan Agama Islam

dalam merencanakan pembelajaran pada pelaksanaan PPKT tahun

akademik2014/2015?

2. Bagaimanakah kemampuan mahasiswa Jurusan pendidikan Agama Islam

dalam melaksanakan pembelajaran pada pelaksanaan PPKT tahun

akademik2014/2015?

3. Bagaimanakah kemampuan mahasiswa Jurusan pendidikan Agama Islam

dalam melakukan penilaian pada pelaksanaan PPKT tahun

akademik2014/2015?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan dan pembatasan masalah tersebut, tujuan

penelitian ini adalah :

1. Untuk mendeskripsikan kemampuan mahasiswa Jurusan pendidikan

Agama Islam dalam merencanakan pembelajaran pada pelaksanaan PPKT

tahun akademik2014/2015.

Page 20: ANALISIS KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28726/3/... · berlangsung dan mampu menutup pelajaran dengan menyusun rangkuman

8

2. Untuk mendeskripsikan kemampuan mahasiswa Jurusan pendidikan

Agama Islam dalam melaksanakan pembelajaran pada pelaksanaan PPKT

tahun akademik2014/2015.

3. Untuk mendeskripsikan kemampuan mahasiswa Jurusan pendidikan

Agama Islam dalam melakukan penilaian pada pelaksanaan PPKT tahun

akademik2014/2015.

F. Manfaat Penelitian

Secara umum hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam

memberikan masukan terhadap upaya peningkatan kualitas mahasiswa sebagai

calon tenaga kependidikan yang siap pakai. Secara operasional manfaat yang

diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:

1. Informasi tentang kemampuan mengajar mahasiswa Pendidikan Agama

Islam dapat bermanfaat sebagai umpan balik bagi Fakultas Ilmu Tarbiyah

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta khususnya program studi Pendidikan

Agama Islam dalam membenahi materi, sistem perkuliahan dan

pelaksanaan PPKT sebagai usaha untuk meningkatkan kompetensi

mengajar para calon tenaga pendidik profesional.

2. Bagi mahasiswa Pendidikan Agama Islam yang mengikuti PPKT dapat

digunakan sebagai sarana untuk mengetahui kemampuan yang dimiliki,

sehingga dapat menimbulkan kesadaran betapa pentingnya mengasah

ketrampilan diri dari berbagai sumber.

3. Bagi penulis, dapat memberikan wawasan, pengetahuan serta pengalaman

dalam mengembangkan disiplin ilmu yang telah penulis miliki

Page 21: ANALISIS KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28726/3/... · berlangsung dan mampu menutup pelajaran dengan menyusun rangkuman

9

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Pengertian dan Ruang Lingkup Praktik Profesi Keguruan Terpadu

1. Pengertian Praktik Profesi Keguruan Terpadu

Praktik Profesi Keguruan Terpadu (PPKT) adalah mata kuliah

intrakulikuler aplikatif dan terpadu dari seluruh pengalaman belajar

kedalam program pelatihan untuk mempersiapkan mahasiswa agar

memiliki kemampuan dan keterampilan keguruan, pelaksanaan kegiatan

administrasi pendidikan, penelitian pendidikan dan pengabdian

kependidikan.1

Praktik Profesi Keguruan Terpadu (PPKT) adalah kegiatan

akademik yang dilakukan mahasiswa FITK dalam rangka menerapkan

dan mengembangkan kompetensi professional, pedagogik, kepribadian

dan sosial yang berwujud dalam kegiatan praktik keguruan, penelitian dan

pengelolaan pendidikan, kinerja mahasiswa praktikan dalam aspek

pengetahuan, ketrampilan, sikap dan prilaku keguruan yang dialami

secara nyata di madrasah/sekolah.

PPKT merupakan kegiatan intrakulikuler yang mencakup kegiatan

praktik mengajar penelitian kependidikan, dan pengelolaan kependidikan

di madrasah/ sekolah.Dengan demikian PPKT mencakup tiga dharma

perguruan tinggi sebagai mata kuliah, PPKT berbobot 6 sks yang

dilaksanakan sepenuhnya di madrasah/ sekolah praktik.2

Ruang lingkup PPKT terdiri dari :

a. Kegiatan pembelajaran di dalam kelas

b. Kegiatan pengabdian kependidikan :

1) Kegiatan kependidikan

2) Kegiatan administrasi Negara

3) Kegiatan peneitian kependidikan.3

1Tim Penyusun Pedoman PPKT , Buku Panduan Praktik Profesi Keguruan Terpadu

(PPKT), (Jakarta: FITK UIN Syarif Hidayatullah, 2010), h.2 2 Tim Penyusun Pedoman PPKT , Buku Panduan Praktik Profesi Keguruan Terpadu

(PPKT), (Jakarta: FITK UIN Syarif Hidayatullah, 2013), h.3 3Tim penyusun pedoman PPKT 2010.Op. Cit., h.2

Page 22: ANALISIS KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28726/3/... · berlangsung dan mampu menutup pelajaran dengan menyusun rangkuman

10

2. Landasan hukum

Landasan hukum penyelenggaraan PPKT dalah sebagai berikut:

a. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional;

b. Undang-undang No.12 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen;

c. Undang-undang No.12 Tahun 2012 Tentang pendidikan tinggi;

d. Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 1999 Tentang Pendidikan Tinggi.

e. Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional

Pendidikan;

f. Peraturan Pemerintah No. 17 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan

Pendidikan;

g. Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2008 Tentang Guru;

h. Keputusan Presiden RI No.31 Tahun 2002 Tentang perubahan IAIN

Syarif Hidayatullah Jakarta menjadi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta;

i. Peraturan MenteriPendidikan Nasional No.16 Tahun 2007 Tentang

standar kualifikasi dan Kompetensi Guru;

j. Keputusan Dekan FITK No. 66 Tahun 2005 Tentang Kegiatan

PPKT;4

3. Tujuan dan Manfaat PPKT

Tujuan dilaksanakan Praktek Profesi Keguruan Terpadu (PPKT)

adalah:

a. Untuk mengembangakan kompetensi pedagogik sebagai seorang guru.

b. Sebagai bentuk pengabdian dilembaga pendidikan.

c. Untuk belajar memahami karakter lingkungn sosial di sekolah.

d. Untuk belajar memahami karakteristik kepribadian anak, baik karakter

kecerdasaan maupun sikap.

Manfaat mengikuti pelaksanaan Praktek Profesi Keguruan Terpadu

(PPKT) adalah :

4Tim Penyusun Pedoman PPKT 2013, op. cit., h.3-4

Page 23: ANALISIS KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28726/3/... · berlangsung dan mampu menutup pelajaran dengan menyusun rangkuman

11

a. Dengan mengikuti PPKT ini praktikan lebih paham bagaimana cara

mengajar yang baik dan sistematis.

b. Menyelesaiakan masalah yang terjadi pada siswa dengan mencari

solusi bersama dengan wali kelas, dan menggunakan restitusi konflik

dengan baik.

c. Dapat memenejemen waktu dengan baik, untuk digunakan

mengerjakan tugas sebagai mahasiswi dan tugas sebagai guru.5

B. Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

1. Pengertian Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

Pembelajaran tidak terlepas dari peran guru dalam pembelajaran

yakni membuat desain pembelajaran, dalam artian menyelenggarakan

kegiatan belajar mengajar, bertindak mengajar atau membelajarkan,

mengevaluasi hasil belajar yang berupa dampak pengajaran. Dan peran

siswa adalah bertindak belajar yaitu digolongkan sebagai dampak

pengiring. Jadi, pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang

ditujukan untuk membelajarkan siswa.6

Berikut beberapa definisi tentang pembelajaran yang dikemukakan

oleh para ahli :

a. Menurut Degeng, pembelajaran atau ungkapan yang lebih dikenal

sebelumnya dengan pengajaran adalah “upaya untuk membelajarkan

siswa”7

b. “Pembelajaran adalah upaya untuk memebelajarkan siswa untuk

belajar. Kegiatan ini mengakibatkan siswa mempelajari sesuatu

dengan cara lebih efektif dan efisien.”8

Pembelajaran adalah upaya yang dilakukan oleh seorang guru atau

yang lain untuk membelajarkan siswa yang belajar.9Secara garis besar,

5Ibid., h.5

6 Dimiyati, Muljiono, Belajar dan Pembelajaran (Jakarta : PT Rineka Cipta 2006) h. 5

7 Muhaimin, Paradigma Pendidikan Agama Islam: Upaya mengaktifkan Pendidikan

Agama Islam di Sekolah (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002) h. 183 8 Muhaimin, Strategi Belajar Mengajar Aktif (Surabaya: CV. Citra Media 1996) h. 96

9 Aan Hasanah, Pengembangan Profesi Keguruan, (Bandung: Pustaka Setia 2012), h. 85

Page 24: ANALISIS KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28726/3/... · berlangsung dan mampu menutup pelajaran dengan menyusun rangkuman

12

ada 4 pola pembelajaran.Pertama, pola pembelajaran guru dengan siswa

tanpa menggunakan alat bantu atau bahan pembelajaran dalam bentuk alat

raga. Kedua, pola (guru+alat bantu) dengan siswa, ketiga, pola

(guru)+(media) dengan siswa.Keempat, pola media dengan siswa atau

pola pembelajaran jarak jauh menggunakan media atau bahan

pembelajaran yang disiapkan.

Berdasarkan pola-pola pembelajaran diatas, maka pembelajaran

bukan hanya sekedar mengajar dengan pola satu, akan tetapi lebih dari

pada itu seorang guru harus mampu menciptakan proses pembelajaran

yang bervariasi.

Menurut paham konvensional, pembelajaran diartikan sebagai

bantuan kepada anak didik yang dibatasi pada aspek intelektual dan

keterampilan. Unsur utama dari pembelajaran adalah pengalaman anak

sebagai seperangkat event sehingga terjadi proses belajar.10

Pengertian Pendidikan Agama Islam banyak sekali ragamnya dan

berbeda antara ahli yang satu dengan yang lainnya.Hal ini tergantung dari

sudut pandang mereka masing-masing.Namun untuk memahami

pendidikan itu sendiri, terlebih dahulu kita pahami pengertian pendidikan

secara bahasa dan istilah.

Istilah pendidikan ini semula berasal dari bahasa Yunani, yaitu

Peadagogiek yang berarti bimbingan yang diberikan kepada anak. Istilah

ini kemudian diterjemahkan kedalam bahasa inggris dengan “education”

yang berarti pengembangan atau bimbingan. Dalam bahasa Arab istilah

ini sering diterjemahkan dengan “tarbiyah” yang berarti pendidikan.11

Pengertian pendidikan secara istilah menurut Omar Muhammad

al-Toumy al-Syaibani adalah proses mengubah tingkah laku individu ,

pada kehidupan pribadi, masyarakat, dan alam sekitarnya dengan cara

pengajaran sebagai suatu aktivitas asasi dan sebagai suatu profesi diantara

profesi-profesi asasi dalam masyarakat.12

10

Ibid.,h. 85 11

Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia 1994), h. 1 12

Abuddin Nata, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kencana, 2010) cet ke-1. h. 28

Page 25: ANALISIS KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28726/3/... · berlangsung dan mampu menutup pelajaran dengan menyusun rangkuman

13

Dalam perkembangan istilah pendidikan berarti bimbingan atau

pertolongan yang diberikan dengan sengaja terhadap anak didik oleh

orang dewasa agar ia menjadi dewasa. Perkembangan selanjutnya

pendidikan berarti segala usaha orang dewasa dalam pergaulannya dengan

anak-anak untuk memimpin perkembangan jasmani dan rohaninya kearah

kedewasaan.13

Pendidikan Merupakan kegiatan yang dilakukan dengan sengaja,

seksama, terencana dan bertujuan yang dilaksanakan oleh orang dewasa

dalam arti memiliki bekal ilmu pengetahuana dan keterampilan

mengajarkannya kepada anak didik secara bertahap. Dan apa yang

diberikan kepada anak didik itu sedapat mungkin dapat menolong tugas

dan perannya di masyarakat, dimana kelak mereka hidup.14

Pendidikan juga merupakan usaha yang dilakukan secara sadar

dan jelas memiliki tujuan. Sehingga diharapkan dalam penerapannya ia

tak kehilangan arah dan pijakan.15

Jika dikaitkan dengan pengertian pembelajaran, maka diperoleh

sebuah pengertian bahwa pembelajaran pendidikan agama Islam (PAI)

adalah upaya membelajarkan siswa untuk memahami, menghayati dan

mengamalkan nilai-nilai agama Islam melalui kegiatan bimbingan

pengajaran dan atau latihan.

Sebagaimana yang telah diungkapkan oleh Muhaimin bahwa

Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) adalah suatu upaya

membelajarkan peserta didik agar dapat belajar, butuh belajar, terdorong

belajar, mau belajar dan tertarik untuk terus menerus mempelajari agama

Islam baik untuk kepentingan mengetahui bagaimana cara beragama yang

benar maupun mempelajari Islam sebagai pengetahuan. 16

13

Armai Arief, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: PT. Wahana Cordofa, 2010) h.3 14

Abuddin Nata, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2005) h.11 15

Armai Arief, Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam (Jakarta: Ciputat Pers, 2002) cet ke-

1. h.15 16

Muhaimin, op. cit., h. 183

Page 26: ANALISIS KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28726/3/... · berlangsung dan mampu menutup pelajaran dengan menyusun rangkuman

14

2. Kegiatan Pembelajaran

Menurut permendiknas nomor 41 tahun 2006 tentang standar

proses pelaksanaan pembelajaran meliputi kegiatan membuka

pembelajaran, kegiatan inti dan kegiatan penutup.

a. Kegiatan Membuka Pembelajaran

Yang dimaksud dengan membuka pelajaran adalah seberapa

jauh kemampuan guru dalam memulai interaksi belajar mengajar

untuk suatu jam pelajaran tertentu,

1) Mengkondisikan Siswa

Tujuan kegiatan ini untuk mengarahkan siswa pada pokok

permasalahan agar siswa siap, baik secara mental, emosional,

maupun fisik. Kegiatan ini antara lain berupa:

a) Pengulasan langsung pengalaman yang pernah dialami siswa

ataupun guru.

b) Pengulasan bahan pelajaran yang pernah dipelajari pada waktu

sebelumnya.

Kegiatan-kegiatan yang menggugah dan mengarahkan

perhatian siswa antara lain meminta pendapat/saran siswa,

menunjukkan gambar, slide, film atau benda lain.17

2) Menarik Minat dan Perhatian Siswa

Perhatian lebih bersifat sementara dan ada hubungannya

dengan minat. Perbedaannya adalah minat sifatnya menetap

sedangkan perhatian sifatnya sementara, adakalanya menghilang.

Jadi perhatian itu sebentar hilang, sebentar timbul kembali,

sedangkan minat selalu tetap ada.18

Anak-anak yang selesai bermain, pada waktu masuk

kembali ke dalam kelas untuk menerima pelajaran sering kita

dengar masih membicarakan permainannya. Oleh sebab itu pada

waktu guru hendak menyampaikan pelajaran baru, sebaiknya

17 B. Suryosubroto, Tatalaksana Kurikulum, (Jakarta: Rineka Cipta, 1990), Cet. I, h. 81. 18 Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006), Edisi 2,

Cet. 19, h. 28.

Page 27: ANALISIS KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28726/3/... · berlangsung dan mampu menutup pelajaran dengan menyusun rangkuman

15

diusahakan untuk menyatukan alam pikiran siswa dengan jalan

menghilangkan kenangan atau peristiwa yang baru saja mereka

alami.

Jenis usaha lain adalah memberikan pertanyaan bahasan

sebelumnya yang berhubungan dengan topik baru, atau sering pula

dengan memberikan pre test untuk mengetahui seberapa jauh siswa

sudah memiliki pengetahuan tentang bahasan yang akan mereka

pelajari.

3) Membangkitkan Motivasi Siswa

Tugas guru adalah membangkitkan motivasi siswa sehingga

ia mau melakukan belajar. Ada dua macam motivasi: pertama,

motivasi intrinsik adalah motivasi yang timbul dari dalam diri

individu sendiri tanpa ada paksaan atau dorongan dari orang lain,

tetapi atas kemauan sendiri. Kedua, motivasi ekstrinsik adalah

motivasi yang timbul akibat pengaruh dari luar individu, apakah

karena ajakan, suruhan, paksaan orang lain sehingga ia melakukan

belajar.

Motivasi intrinsik dapat menguat jika anak menganggap

tugas sebagai suatu yang menarik, relevan secara personal,

bermakna, dan pada level yang sesuai dengan kemampuan anak,

sehingga mereka beranggapan dapat berhasil dalam menyampaikan

tugas itu.19

4) Mengadakan Test Pendahuluan (Pre test)

Fungsi dari pretest ini adalah untuk menilai sampai dimana

murid-murid telah mengusai kemampuan atau keterampilan yang

tercantum dalam indikator hasil belajar, sebelum mereka mengikuti

program pengajaran yang telah disiapkan.20

19 John W. Santrock, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2007), Cet. I, h. 486. 20 Team Didaktik Metodik IKIP Surabaya, Pengantar Didaktik Metodik Kurikulum PBM, (Jakarta:

CV. Rajawali, 1989), Cet. 4, h. 149.

Page 28: ANALISIS KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28726/3/... · berlangsung dan mampu menutup pelajaran dengan menyusun rangkuman

16

b. Kegiatan Inti Pembelajaran

Kegiatan inti pembelajaran merupakan proses pembentukkan

kompetensi padapeserta didik, dan merealisasikan tujuan-tujuan

pembelajaran. Prosespembentukkan kompetensi dikatakan efektif

apabila seluruh peserta didik terlibat secara aktif, baik mental, fisik

maupun sosialnya.21

1) Penguasaan Materi Pembelajaran

Pengusaan materi bagi guru merupakan hal yang sangat

menentukan, khususnya dalam proses belajar mengajar yang

melibatkan guru mata pelajaran.22

Ada beberapa hal dalam upaya

meningkatkan penguasaan materi bagi guru, antara lain : melalui

musyawarah guru mata pelajaran atau kelompok kerja guru,

melalui buku sumber yang tersedia atau kegiatan mandiri, melalui

pendalaman materi dengan mengikuti seminar/pelatihan.

2) Keterampilan Menggunakan Metode

Faktor yang perlu diperhatikan dalam penggunaan metode

mengajar sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh Ambo Ende

Abdullah, dkk.sebagai berikut: (1) metode mengajar harus sesuai

dengan tujuan, (2) metode mengajar sesuai dengan para siswa, (3)

kegiatan mengajar serasi dengan lingkungan, dan (4) pelajaran

terkoordinasi dengan baik.

Dalam penggunaan suatu metode mengajar disamping

dilatarbelakangi oleh beberapa faktor yang telah dikemukakan di

atas, dipersyaratkan pula kepada setiap pengguna dalam hal ini

guru mengetahui dan menguasai metode yang akan

digunakannya.23

Pada saat ini pembelajaran dan pengajaran kontekstual

menjadi tumpuan harapan para ahli pendidikan dan pengajaran

21 E. Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2008),

Cet. 5, h. 256. 22 Moh. Uzer Usman, op. cit., h. 50. 23Syafruddin Nurdin dan Basyiruddin Usman, Guru Profesional dan Implementasi Kurikulum,

(Jakarta: Ciputat Pers, 2002), Cet. I, h. 95.

Page 29: ANALISIS KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28726/3/... · berlangsung dan mampu menutup pelajaran dengan menyusun rangkuman

17

dalam upaya menghidupkan kelas secara maksimal. Pembelajaran

kontekstual dapat diterapkan dalam kurikulum apa saja, bidang

studi apa saja, dan kelas yang bagaimnapun keadaannya.24

Pendekatan kontekstual atauContextual Teaching and

Learning (CTL) merupakan konsep belajar yang membantu guru

mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia

nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara

pengetahuan yang dimilikinya denganpenerapannya dalam

kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat.

Dalam prakteknya metode mengajar tidak digunakan

sendiri-sendiri tetapi merupakan kombinasi dari beberapa metode

mengajar. Berikut ini akandikemukakan kemungkinan kombinasi

metode mengajar.25

a. Ceramah, Tanya jawab dan Tugas

b. Ceramah, Diskusi dan Tugas

c. Ceramah, Demonstrasi dan Eksperimen

d. Ceramah, Sosiodrama dan Diskusi

e. Ceramah, Problem Solving, dan Tugas

f. Ceramah, Demonstrasi dan Latihan

c. Keterampilan Memberi Penguatan

Penguatan merupakan respon terhadap suatu prilaku yang

dapat meningkatkan kemungkinan terulangnya kembali prilaku

tersebut.

Keterampilan memberikan pengutan merupakan keterampilan

yang arahnya untuk memberikan dorongan, tanggapan atau hadiah

bagi siswa agar dalam mengikuti pelajaran merasa dihormati dan

diperhatikan.26

24Nurhadi, dkk., Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and Learning/CTL) dan

Penerapannya dalam KBK, (Malang: Penerbit Universitas Negeri Malang, 2004), Cet. 2, h. 31. 25

Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, h. 91-96. 26

Hamzah B. Uno, Orientasi Baru dalam Psikologi Pembelajaran, (Jakarta: PT.

BumiAksara, 2006), Cet I, h. 168.

Page 30: ANALISIS KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28726/3/... · berlangsung dan mampu menutup pelajaran dengan menyusun rangkuman

18

Penguatan dapat dibagi menjadi pengutan verbal dan non

verbal. Penguatan verbal diberikan dalam bentuk kata-kata/kalimat

pujian, sentuhan, kegiatan yang menyenangkan, serta benda atau

simbol. Penguatan dapat juga diberikan dalam bentuk penguatan tak

penuh, jika respon/perilaku siswa tidak sepenuhnya memenuhi

harapan.

d. Menggunakan Waktu

Yang dimaksud dengan menggunakan waktu dalam hal ini

adalah ketepatan guru dalam mengalokasikan (mengatur) waktu yang

tersedia dalam suatu interaksi belajar mengajar. Kesulitan yang

dialami guru pada waktu interaksi di antaranya ialah dalam hal

penggunaan waktu yang tersedia dari membuka pelajaran sampai

menutup pelajaran.

e. Keterampilan Bertanya

Bertanya merupakan stimulus efektif yang mendorong

kemampuanberfikir.27

Keterampilan bertanya sangat perlu dikuasai

guru untuk menciptakan pembelajaran yang efektif dan

menyenangkan, karena hampir dalam setiap tahap pembelajaran guru

dituntut untuk mengajukan pertanyaan, dan kualitas pertanyaan yang

diajukan guru akan menentukan kualitas jawaban peserta didik.

Dalam menerapkan keterampilan bertanya, guru perlu

memperhatikan prinsip-prinsip berikut:

1) Kehangatan dan keantusiasan

2) Menghindari kebiasaan mengulang pertanyaan sendiri, menjawab

pertanyaan sendiri, mengajukan pertanyaan yang mengundang

jawaban serempak, mengulangi jaawaban siswa, mengajukan

pertanyaan ganda, dan menunjuk siswa sebelum mengajukan

pertanyaan

3) Waktu berpikir yang diberikan untuk pertanyaan tingkat lanjut

lebih banyak dari yang diberikan untuk pertanyaan tingkat

27

Ibid., h. 170

Page 31: ANALISIS KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28726/3/... · berlangsung dan mampu menutup pelajaran dengan menyusun rangkuman

19

dasarSusun pertanyaan pokok dan nilai pertanyaan tersebut

sesudah selesai mengajar.

f. Keterampilan Mengadakan Variasi

Keterampilan menggunakan variasi diadakan karena faktor

kebosanan yang disebabkan oleh adanya penyajian kegiatan belajar

yang begitu saja akan mengakibatkan perhatian, motivasi dan minat

siswa terhadap pelajaran, guru dan sekolah menurun.28

Mengadakan variasi merupakan keterampilan yang harus

dikuasai guru yang bertujuan untuk meningkatkan perhatian peserta

didik terhadap materi standar yang relevan, memberikan kesempatan

bagi perkembangan bakat peserta didik terhadap berbagai hal baru

dalam pembelajaran, memupuk perilaku positif peserta didik dalam

pembelajaran, serta memberi kesempatan kepada peserta didik untuk

belajar sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuannya.

g. Keterampilan Menjelaskan

Menjelaskan adalah mendeskripsikan secara lisan tentang

sesuatu benda, keadaan, fakta, dan data sesuai dengan waktu dan

hukum-hukum yang berlaku.

Keterampilan menjelaskan sangat penting bagi guru karena

sebagian besar percakapan guru yang mempunyai pengaruh terhadap

pemahaman siswa adalah berupa penjelasan.

Komponen keterampilan menjelaskan dibagi menjadi 2

kelompok, yaitu:

1) Merencanakan materi penj elasan

2) Menyajikan penjelasan

28Ibid.,h. 171.

Page 32: ANALISIS KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28726/3/... · berlangsung dan mampu menutup pelajaran dengan menyusun rangkuman

20

Penjelasan dapat diberikan pada awal, tengah dan akhir

pelajaran, dengan selalu memperhatikan karakteristik siswa yang

diberi penjelasan serta materi/masalah yang dijelaskan.

h. Kerampilan Menutup Pembelajaran

Untuk memperoleh gambaran secara utuh pada waktu akhir

kegiatan, ada beberapa cara yang dapat dilakukan guru dalam

menutup pelajaran, yakni:

3) Meninjau kembali dengan cara merangkum inti pelajaran dan

membuat ringkasan

4) Mengevaluasi dengan berbagai bentuk evaluasi, misalnya

mendemonstrasikan keterampilan, meminta siswa

mengaplikasikan ide baru, dalam situasi yang lain, mengepresikan

pendapat siswa, danmemberikan soal tertulis.29

Dari apa yang telah diuraikan di atas terbukti bahwa membuka

dan menutup pelajaran bukanlah urutan kegiatan yang bersifat rutin,

melainkan suatu perbuatan guru yang perlu direncanakan secara

sistematis dan rasional.

Penutup dalam hal ini dimaksudkan sebagai cara guru dalam

mengakhiri penjelasan atau pembahasan suatu pokok bahasan.

Penutup yang lengkap berupa ringkasan, kesimpulan dan pertanyaan-

pertanyaan yang bersifat menguji tentang pencapaian tujuan

instruksional. Apabila dalam pengujian tersebut ternyata beberapa

tujuan belum tercapai, maka guru wajib menjelaskan kembali secara

singkat sehingga tugasnya benar-benar dirasa tuntas.

Belajar dapat dikatakan suatu proses yang tidak pernah

berhernti karena merupakan suatu proses yang berkelanjutan menuju

kearah kesempurnaan. Setiap kali berakhir dari suatu interaksi antara

guru dengan siswa, itu hanyalah merupakan suatu terminal saja untuk

29

Ibid,, h. 176

Page 33: ANALISIS KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28726/3/... · berlangsung dan mampu menutup pelajaran dengan menyusun rangkuman

21

kemudian beranjak ke interaksi selanjutnya pada hari atau minggu

yang lain.

Jadi akhir suatu pelajaran bukan berarti seluruh proses belajar

atau interaksi telah selesai sama sekali. Oleh karena itu kesan

perpisahan yang baik pada akhir pelajaran sangat diperlukan agar

pertemuan pada kesempatan yang lain dapat diterima dan berlangsung

dengan baik.

3. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam

Untuk mencapai tujuan pendidikan agama Islam (PAI) diatas,

maka ruang lingkup materi pendidikan Agama Islam (PAI) dalam

kurikulum 1994 paa dasarnya mencakup tujuh unsur pokok, diantaranya

Al-Qur’an/Hadits. Keimanan, syariah, ibadah, muamalah, akhlak, dan

tarikh. Kemudian pada kurikulum tahun 1999 dipadatkan menjadi lima

unsur, yaitu Al-Qur’an, keimanan, akhlak, fiqih dan bimbingan ibadah,

serta tarikh.

Diri unsur-unsur pokok ini dapat dijelaskan bahwa ruang lingkup

pendidikan agama Islam meliputi keserasian, keselarasan dan

keseimbangan antara hubungan manusia dengan Allah SWT, dengan

sesama manusia lain serta dengan lingkungannya.

4. Kurikulum Pendidikan Agama Islam

Kurikulum merupakan salah satu komponen yang sangat

menentukan dalam suatu sistem pendidikan, karena kurikulum merupakan

alat untuk mencapai tujuan pendidikan sekaligus sebagai pedoman dalam

pelaksanaan pengajaran pada semua jenis dan jenjang pendidikan.

Kurikulum dalam pengertian mutakhir adalah semua kegiatan

yang memberikan pengalaman kepada siswa (anak didik) di bawah

bimbingan dan tanggung jawab sekolah, baik di luar maupun di dalam

lingkungan dinding sekolah. 30

30

Zakiah Daradjat, Metodologi Pengajaran Agama Islam.,(Jakarta: Bumi Aksara, 1996), Cet.

I, h. 83.

Page 34: ANALISIS KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28726/3/... · berlangsung dan mampu menutup pelajaran dengan menyusun rangkuman

22

Terdapat banyak rumusan pengertian kurikulum dari para ahli,

diantaranya Crow dan Crow merumuskan bahwa kurikulum adalah

“rancangan pengajaran yang isinya sejumlah mata pelajaran yang disusun

secara sistematis yang diperlukan sebagai syarat untuk menyelesaikan

suatu program didikan tertentu”.31

Harold B. Alberty dan Elsie J. Alberty dalam bukunya

"Reorganizing The High School Curriculum " mengartikan “kurikulum

dengan aktivitas/kegiatan yang dilakukan murid sesuai dengan peraturan-

peraturan sekolah”.32

Zakiah Daradjat menyatakan kurikulum adalah “suatu program

pendidikan yang direncanakan dan dilaksanakan untuk mencapai

sejumlah tujuan-tujuan pendidikan tertentu”.33

Oleh karena itu, untuk memahami kurikulum sekolah, tidak hanya

dengan melihat dokumen kurikulum sebagai suatu program tertulis, akan

tetapi juga bagaimana proses pembelajaran yang dilakukan anak didik

baik di sekolah maupun di luar sekolah.

Dari pengertian diatas dapat dilihat kalau kurikulum senantiasa

mengalami perkembangan dari waktu ke waktu, sehingga cakupan

kurikulum, dengan berbagai aliran, pendekatan, dan coraknya amat

beragam. Sebagai agama yang terbuka dan dinamis. Keberadaan

kurikulum dalam kegiatan belajar mengajar sangat diperlukan, karena

dengan kurikulum itulah kegiatan belajar mengajar akan dapat mencapai

tujuan yang diharapkan, baik tujuan yang bersifat kognitif, afektif maupun

psikomotorik.

Pengertian kurikulum pendidikan agama Islam sebenarnya tidak

jauh berbeda dengan kurikulum secara umum, perbedaan hanya terletak

pada sumber pelajarannya saja. Sebagaimana yang diutarakan oleh Abdul

Majid dalam bukunya Pembelajaran Agama islam Berbasis Kompetensi,

mengatakan bahwa kurikulum Pendidikan Agama Islam adalah rumusan

31

Abuddin Nata, op.cit., h. 123 32

Zuhairini, dkk., Metodik Khusus Pendidikan Agama, (Surabaya: Usaha Nasional, 1983),

h. 58 33

Zakiah Daradjat, op. cit., h. 122

Page 35: ANALISIS KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28726/3/... · berlangsung dan mampu menutup pelajaran dengan menyusun rangkuman

23

tentang tujuan, materi, metode dan evaluasi pendidikan dan evaluasi

pendidikan yang bersumber pada ajaran agama Islam.34

Sesuai dengan pengertian tersebut, maka kurikulum pendidikan

Agama adalah termasuk salah satu komponen pendidikan Agama yakni

berupa alat untuk mencapai tujuan pendidikan Agama.Untuk mencapai

tujuan pendidikan, maka dengan sendirinya dibutuhkan terdapatnya

kurikulum yang sesuai.

Adapun materi pokok dalam Pendidikan Agama Islam, sebagai

berikut:

a. Aqidah adalah bersifat keyakinan batin, mengajarkan keesaan Allah.

b. Syari'ah adalah berhubungan dengan amal lahir guna mengatur

hubungan antara manusia dengan Tuhan, dan mengatur pergaulan

hidup dan kehidupan manusia.

c. Akhlak adalah suatu bentuk amalan yang bersifat pelengkap

penyempurna bagi kedua amal diatas yang mengajarkan tentang

tatacara pergaulan hidup manusia.35

Tiga inti ajaran pokok ini kemudian dijabarkan dalam bentuk

rukun iman, rukun Islam dan akhlak, Dari ketiganya lahirlah beberapa

keilmuan agama, yaitu: ilmu tauhid, ilmu fiqh, dan ilmu akhlak. Ketiga

kelompok ilmu agama ini kemudian dilengkapi dengan pembahasan dasar

hukum Islam, yaitu Al-Qur'an dan Al-Hadits, serta ditambah lagi dengan

sejarah Islam (Tarikh).

C. Standar Proses Pendidikan

1. Pengertian Standar Proses Pendidikan

Standar proses pendidikan dapat diartikan sebagai suatu bentuk

teknis yang merupakan acuan atau kriteria yang dibuat secara terencana

atau didesain dalam pelaksanaan pembelajaran.36

34

Abdul Majid, dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi.

Remaja Rosda Karya, Bandung, 2004, hal. 74 35

Yunus Namsa, Metodologi Pengajaran Agama Islam, (Jakarta : Pustaka Firdaus, 2000),

Cet. Ke-l, h. 18 36

Mursyid, (http://mursyid.wordpress.com/2007/11/16/standar-proses-pendidikan/), dibuat

pada tanggal 16 November 2007

Page 36: ANALISIS KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28726/3/... · berlangsung dan mampu menutup pelajaran dengan menyusun rangkuman

24

Standar proses pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang

berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan

untuk mencapai standar kompetensi lulusan. Keterkaitan standar proses

dengan standar lainnya, dalam peraturan pemerintah Republik Indonesia

No. 19 tahun 2005 tentang standar proses pendidikan nasional, dikatakan

bahwa standar nasional pendidikan adalah kriteria minimal tentang system

pendidikan diseluruh wilayah pendidikan Negara Kesatuan Republik

Indonesia. Ada beberapa standar lainnya yang ditetapkan dalam standar

nasional yaitu standar kompetensi lulusan, standar isi, standar sarana dan

prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar

penilaian.37

Dasar hukum yang mengatur standar proses pendidikan terdapat

dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor

41 Tahun 2007 tentang Standar Proses Untuk Satuan Pendidikan Dasar

dan Menengah. Standar proses adalah standar nasional pendidikan yang

berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan

untuk mencapai standar kompetensi lulusan.

2. Komponen-komponen dalam proses pendidikan

a. Perencanaaan proses pembelajaran

Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus sebagai

pengembangan rencana proses pendidikan yang memuat identitas

mata pelajaran atau tema pelajaran, standar kompetensi (SK),

kompetensi dasar (KD), indikator pencapaian kompetensi, tujuan

pembelajaran, materi pembelajaran, alokasi waktu, metode

pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian hasil belajar, dan

sumber belajar.

Adapun yang dimaksud dengan standar kompetensi adalah

berisi sekumpulan kompetensi dasar yang harus dikuasai peserta didik

37

Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,

(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006), hlm 4

Page 37: ANALISIS KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28726/3/... · berlangsung dan mampu menutup pelajaran dengan menyusun rangkuman

25

disuatu jenjang pendidikan tertentu. Contoh standar kompetensi mata

pelajaran pendidikan agama islam adalah:

1) Mendeskripsikan ayat-ayat Al-Qur’an serta mengamalkan ajaran-

ajaran dalam kehidupan sehari-hari.

2) Menetapkan aqidah islam dalam kehidupan sehari-hari

3) Melaksanakan syari’ah islam dalam kehidupan sehari-hari

4) Menerapkan akhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari

5) Mendeskripsikan perkembangan tarikh islam dan hikmahnya

untuk kepentingan sehari-hari.

Sedangkan kompetensi dasar adalah sejumlah kemampuan

yang harus dikuasai peserta didik dalam mata pelajaran tertentu

sebagai rujukan penyusunan indikator kompetensi dalam suatu

pelajaran. Contoh kompetensi dasar pendidikan agama islam adalah:

1) Mengetahui sumber hukum islam, mengetahui hikmah shalat,

puasa, zakat, haji, wakaf dan dapat mengimplementasikannya

dalam kehidupan sehari-hari. Ini contoh kompetensi dasar mata

pelajaran fiqih.

2) Terbiasa berfikir kritis, sederhana, sportif dan bertanggung jawab.

ini contoh kompetensi dasar mata pelajaran aqidah akhlak. 38

Silabus dikembangkan oleh satuan pendidikan berdasarkan

standar isi, standar kompetensi lulusan serta panduan penyusunan

kurikulum tingkat satuan pendidikan.

b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

1) Pengertian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Menurut Muhaimin, RPP adalah rencana yang

menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran

untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam

38

Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2008), hlm 37-

39

Page 38: ANALISIS KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28726/3/... · berlangsung dan mampu menutup pelajaran dengan menyusun rangkuman

26

standar isi dan dijabarkan dalam silabus.39

Sedangkan menurut H.

E, Mulyasa RPP merupakan perencanaan jangka pendek untuk

memperkirakan dan memproyeksikan tentang apa yang akan

dilakukan guru dalam pembelajaran dan pembentukan kompetensi

peserta didik.40

Karena itu, RPP harus mempunyai daya terap

(apicable) yang tinggi.Tanpa perencanaan yang matang, mustahil

target pembelajaran bisa tercapai secara maksimal. Pada sisi lain,

melalui RPP pun dapat diketahui kadar kemampuan guru dalam

menjalankan profesinya.

RPP merupakan persiapan yang harus dilakukan guru

sebelum mengajar.Persiapan ini dapat diartikan persiapan tertulis

maupun persiapan mental, situasi emosional yang ingin dibangun,

lingkungan belajar yang produktif, termasuk meyakinkan

pembelajar untuk mau terlibat secara penuh.Tugas guru yang

paling utama terkait dengan RPP adalah menjabarkan silabus ke

dalam RPP yang lebih operasional dan rinci, serta siap dijadikan

pedoman atau skenario dalam pembelajaran.Dalam pengembangan

RPP, guru diberi kebebasan untuk mengubah, memodifikasi dan

menyesuaikan silabus dengan kondisi sekolah dan daerah, serta

dengan karakteristik peserta didik. Menurut Muhaimin, dkk tugas

masing-masing guru adalah mengembangkan silabus yang sudah

disepakati ke dalam rencana pelaksanaan pembelajaran, yang biasa

disebut dengan skenario pembelajaran merupakan serangkaian

kegiatan yang dilakukan dalam proses pembelajaran secara utuh

tiap pertemuan, atau merupakan deskripsi proses pembelajaran

secara utuh dalam tiap pertemuan mulai dari langkah awal,

kegiatan inti, dan penutup.41

39

E. Mulyasa, Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Kemandirian Guru dan

Kepala Sekolah, (Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2009), cet. 2, h. 154 40

Muhaimin, dkk, Pengembangan model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

pada sekolah danmadrasah, (Jakarta : PT. Raja Grapindo Persada, 2008), h. 136 41

Ibid., h.149

Page 39: ANALISIS KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28726/3/... · berlangsung dan mampu menutup pelajaran dengan menyusun rangkuman

27

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran pada hakekatnya

merupakan perencanaan jangka pendek untuk memperkirakan atau

memproyeksikan apa yang akan dilakukan dalam pembelajaran.

Dengan demikian, RPP merupakan upaya untuk memperkirakan

tindakan yang akan dilakukan dalam kegiatan pembelajaran. RPP

perlu dikembangkan untuk mengkoordinasikan komponen

pembelajaran, yakni: kompetensi dasar, materi standar, indikator

hasil belajar dan penilaian. Kompetensi dasar berfungsi

mengembangkan potensi peserta didik; materi standar berfungsi

sebagai memberi makna terhadap kompetensi dasar; indikator hasil

belajar berfungsi menunjukkan keberhasilan pembentukkan

kompetensi peserta didik; sedangkan penilaian berfungsi mengukur

pembentukkan kompetensi dan menentukan tindakan yang harus

dilakukan apabila kompetensi dasar belum terbentuk atau belum

tercapai.42

2) Pentingnya Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Perencanaan pembelajaran merupakan bagian penting yang

harus diperhatikan dalam implementasi KTSP, yang akan

menentukan pembelajaran secara keseluruhan dan menentukan

kualitas pendidikan serta kualitas sumber daya manusia (SDM),

baik dimasa sekarang maupun dimasa depan. Oleh karena itu,

dalam kondisi dan situasi bagaimanapun, guru tetap harus

membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), karena

perencanaan merupakan pedoman pembelajaran.

Menurut E. Mulyasa pentingnya, RPP dalam implementasi

KTSP, yang akan menentukan berhasil tidaknya suatu

pembelajaran, idealnya peserta didik dilibatkan dalam

pengembangannya, untuk mengidentifikasi kompetensi,

menetapkan materi standar, mengembangkan indikator hasil

42

E. Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosda Karya,

2007), h. 231

Page 40: ANALISIS KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28726/3/... · berlangsung dan mampu menutup pelajaran dengan menyusun rangkuman

28

belajar, dan melakukan penilaian. Dalam pada itu, mereka dapat

menetukan jenis evaluasi untuk melihat seberapa besar

keberhasilan dan kemajuan belajarnya.43

Pertama, pembelajaran adalah proses yang bertujuan.

Sesederhana apapun proses pembelajaran yang dibangun oleh guru,

proses tersebut diarahkan untuk mencapai suatu tujuan. Dengan

demikian semakin kompleks tujuan yang harus dicapai, maka

semakin kompleks pula proses pembelajaran yang berarti akan

semakin kompleks pula perencanaan yang harus disusun oleh guru.

Kedua, pembelajaran adalah proses kerja sama, proses

pembelajaran minimal akan melibatkan guru dan siswa. Guru tidak

mungkin berjalan sendiri tanpa keterlibatan siswa. Dalam suatu

proses.

D. Karakteristik Guru Pendidikan Agama Islam

Karakter menunjukkan sifat-sifat dari diri pribadi yang diperankan,

sehingga karakter dapat diartikan dengan keseluruhan sifat-sifat individual

manusia. Karakteristik merupakan ciri-ciri atau bentuk-bentuk watak,

karakter yang dimiliki oleh setiap individu, corak tingkah laku, tanda

khusus.44

Dalam rangka menunjang profesinya sebagai guru, seorang guru

agama hendaknya memiliki sebuah karakter yang berbeda dengan profesi

yang lainnya. Dengan karakteristiknya tersebut, menjadi ciri dan sifat yang

akan menyatu dalamseluruh totalitas kepribadiannya. Bagi guru kepribadian

ini mutlak sifatnya danmemiliki arti yang sangat penting. Salah seorang ahli

pendidikan islam terkemukaZakiah Daradjat, memberikan penekanan

terhadap pentingnya sebuah kepribadianbagi seorang guru. Mengenai hal ini

beliau menyatakan:

43

E. Mulyasa, Implementasi …, op.cit., h. 155 44

Dahlan Al-Bahri, Kamus Ilmiah Populer (Surabaya: Arkola, 1994), hlm. 306

Page 41: ANALISIS KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28726/3/... · berlangsung dan mampu menutup pelajaran dengan menyusun rangkuman

29

Setiap orang yang akan melaksanakan tugas guru harus punya

kepribadian. Seorang guru agama Islam selain harus berkepribadian

sesuai dengan ajaran Islam, juga harus memiliki kepribadian seorang

guru. Guru adalah orang yang seharusnya dicintai dan disegani oleh

muridnya. Penampilannya dalam mengajar harus meyakinkan dan

tindak tanduknya akan ditiru dan diikuti oleh muridnya.45

Sifat-sifat yang harus dimiliki guru dalam pendidikan Islam:

1. Zuhud, tidak mengutamakan materi dan mengajar karena mencari

keridhaan Allah semata

2. Kebersihan guru

3. Ikhlas dalam pekerjaan

4. Suka pemaaf

5. Seorang guru merupakan bapak sebelum ia seorang guru

6. Harus mengetahui tabi’at murid

7. Harus menguasai mata pelajaran.46

E. Syarat-Syarat Menjadi Guru Pendidikan Agama Profesional

Menjadi seorang guru bukanlah pekerjaan yang gamlang.Seperti yang

dibayangkan sebagian orang, dengan bermodal penguasaan materi dan

menyampaikan kepada siswa sudah cukup, hal ini belumlah dapat

dikategorikan sebagai guru yang memiliki pekerjaan profesional.

Syarat merupakan sifat pokok yang harus dimiliki oleh guru yang

profesional.Syarat dapat diartikan sebagai ciri khusus untuk sebuah pekerjaan

tertentu yang dalam hal ini adalah profesi guru.Dengan demikian, syarat

menjadi guru profesioanal dapat dipahami sebagai ciri-ciri yang menjadi

standar utama bagi profesi guru untuk dikatakan sebagai pekerjaan

profesional.

Adapun syarat-syarat yang harus dimiliki oleh seorang Guru

Pendidikan Agama Islam, yaitu:

1. Penguasaan Materi Pelajaran

45

Zakiah Daradjat, op.cit., h. 98. 46

Mohd Athiyah Al-Abrasyi, Dasar-dasar Pokok Pendidikan Islam, (Jakarta: Bulan

Bintang, 1990), Cet. 6, h. 131-134.

Page 42: ANALISIS KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28726/3/... · berlangsung dan mampu menutup pelajaran dengan menyusun rangkuman

30

Materi pelajaran merupakan isi pengajaran yang dibawakan untuk

mencapai suatu tujuan tertentu.Sulit dibayangkan, bila seorang guru

mengajar tanpa menguasai materi pelajaran.Bahkan lebih dari itu, agar

dapat mencapai hasil yang lebih baik, guru perlu menguasai bukan hanya

sekedar materi tertentu yang merupakan bagian dari suatu mata pelajaran

saja tetapi penguasaan yang lebih luas terhadap materi itu sendiri agar

dapat mencapai hasil yang lebih baik.

2. Kemampuan Menerapkan Prinsip-Prinsip Psikologi

Mengajar pada intinya bertalian dengan proses mengubah tingkah

laku. Agar memperoleh hasil yang diinginkan secara baik perlu

menerapkan prinsip-prinsip psikologi, terutama yang berkaitan dengan

belajar agar seorang guru dapat mengetahui keadaan peserta didik.

3. Kemampuan Menyelenggarakan Proses Belajar Mengajar

Kemampuan menyelenggarakan proses belajar mengajar

merupakan salah satu persyaratan utama seorang guru dalam

mengupayakan hasil yang lebih baik dari pengajaran yang dilaksanakan.

Kemampuan ini memerlukan suatu landasan konseptual dan pengalaman

praktek.Oleh sebab itu, lembaga-lembaga pendidikan lebih fokus dalam

menyiapkan calon guru dengan memberikan bekal-bekal teoritis dan

pengalaman praktek kependidikan.

4. Kemampuan Menyesuaikan Diri dengan Berbagai Situasi Baru

Secara formal maupun profesional tugas guru seringkali

menghadapi berbagai perubahan yang terjadi di lingkungan tugas

profesionalnya. Perubahan pada bidang kurikulum, pembaharuan dalam

sistem pengajaran, serta anjuran-anjuran dari atas untuk menerapkan

konsep-konsep baru dalam pelaksanaan tugas, seperti CBSA (Cara

Belajar Siswa Aktif), sistem belajar tuntas, sistem evaluasi, dan

sebagainya seringkali mengejutkan. Hal ini membawa dampak

kebingungan para guru dalam melaksanakan tugas.47

47

Muhammad Ali, Guru Dalam Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru

Algesindo, 1996), h. 7-8.

Page 43: ANALISIS KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28726/3/... · berlangsung dan mampu menutup pelajaran dengan menyusun rangkuman

31

Berkaitan dengan syarat-syarat menjadi guru yang harus dimiliki guru

agama agar dapat berhasil dalam tugasnya. Yang paling penting diantaranya

adalah: guru agama hendaknya dapat menjadi contoh tauladan dalam segala

tingkah lakunya, dan dalam segala keadaannya terutama juga yang

menyangkut physicalapperreance seperti cara memilih dan cara berpakaian,

serta cara mengatur rambutnya, karena keadaan guru akan selalu dijadikan

cermin bagi anak didiknya.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tugas guru agama lebih

berat dibanding dengan tugas-tugas guru pada umumnya.Di samping itu,

tugas sebagai guru agama terkandung tugas suci untuk memenuhi panggilan

agama karena berkaitan erat dengan ibadah kepada Allah swt. Sehubungan

dengan hal tersebut, maka para ahli pendidik Islam menentukan berbagai

karakteristik bagi guru agama yang tertuang dalam ciri dan sifat yang akan

menyatu dalam seluruh totalitas kepribadiannya.

F. Hasil Penelitian yang Relevan

Dalam proses penulisan skripsi ini penulis mendapatkan kajian yang

relevan selama proses penelitian dan penulisan, yang membahas tentang

PPKT diantaranya Skripsi yang ditulis oleh Khumaidi dengan judul

Pengaruh Kompetensi Pedagogik Mahasiswa PAI Dalam PPKT Terhadap

Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PAI, yang membahas tentang

bagaimana peran mahasiswa dalam melaksanakan program PPKT di sekolah

dan pengaruhnya terhadap hasil belajarsiswa pada mata pelajaran PAI

khususnya dan mata pelajaran pada umumnya. Berdasarkan hasil penelitian

tersebut disumpulkan bahwa pengaruh kompetensi pedagogik mahasiswa

PPKT terhadap hasil belajar siswa pada mata peajaran PAI menujukan hasil

yang baik dan efektif. Hal ini di lihat dari rata-rata nilai raport dan hasil

pengujian hipotesis.48

48

Khumaidi, Pengaruh Kompetensi Pedagogik Mahasiswa PAI dalam PPKT terhadap Hasil

Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PAI” Skripsi pada UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta,

2010, tidak dipublikasikan.

Page 44: ANALISIS KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28726/3/... · berlangsung dan mampu menutup pelajaran dengan menyusun rangkuman

32

Selanjutnya skripsi yang ditulis oleh Muhamad Riza Fahlevi dengan

judul Hubungan Antara Persepsi Siswa Tentang Kemampuan Mengajar

Mahasiswa PPKT Dengan Minat Belajar Siswa, yang mana dalam skripsi ini

membahas tentang hubungan tentang kemampuan mengajar mahasiswa PPKT

dengan minat belajar siswa yang mana hasilnya terdapat hubungan yang

sangat kuat dan signifikan antara persepsi siswa tentang kemampuan

mengajar mahasiswa PPKT dengan minat belajar siswa di MTs Yaspina

Rempoa Ciputat Tangerang Selatan dan persepsi siswa yang baik tentang

kemampuan mengajar mahasiswa PPKT memberikan kontribusi yang besar

dalam meningkatkan minat belajar siswa MTs Yaspina.49

Skripsi yang di tulis oleh M. Basri dengan judul Persepsi Siswa

Tentang Kemampuan Mengajar Guru Pendidikan Agama Islam Di SDN

Rambutan 03 Pagi Jakarta Timur, hasil penelitian mengungkapkan umumnya

siswa berpersepsi guru PAI belum memiliki kemampuan mengajar secara

optimal baik dalam rnembuka pelajaran, melakukankegiatan inti pelajaran,

maupun menurup pelajaran. Hal ini dapat diketahui dari nilai rata-rata

kemampuan mengajar yang berada pada taraf "Cukup", atau dengan kata lain

guru PAI cukup mampu melaksanakan kegiatan pembelajaran.Berdasarkan

hasil penelitiantersebut disarankan hendaknya guru mengawali pembelajaran,

melaksanakan kegiatan inti dan penutup dengan melakukan langkah-langkah

kegiatan yang mampu memotivasi dan membangkitkan minat siswa dalam

belajar, terus menerus belajar melalui berbagai media dan kesempatan untuk

meningkatkan keterampilan mengajarnya.50

Dari beberapa skripsi tersebut menghasilakn bahwa kemampuan

mengajar guru cukup baik dan begitu juga yang penulis temukan dalam

penelitian yang penulis lakukan yang mana Mahasiswa praktikan sudah dapat

merencanakan pembelajaran dengan baik sesuai dengan standar proses, baik

komponen maupun prinsip-prinsip penyusunannya sudah dipenuhi.

49

MuhamadRiza Fahlevi, Hubungan Antara Persepsi Siswa Tentang Kemampuan Mengajar

Mahasiswa PPKT Dengan Minat Belajar Siswa, Skripsi pada UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

Jakarta, 2013, tidak dipublikasikan. 50

M. Basri, Persepsi Siswa Tentang Kemampuan Mengajar Guru Pendidikan Agama Islam Di

SDN Rambutan 03 Pagi Jakarta Timur, Skripsi pada UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta,

2012, tidak dipublikasikan.

Page 45: ANALISIS KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28726/3/... · berlangsung dan mampu menutup pelajaran dengan menyusun rangkuman

33

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilakukan pada bulan September 2014. Tempat

penelitian adalah letak dimana penelitian akan dilakukan untuk memperoleh

data atau informasi yang diperlukan dan berkaitan dengan permasalahan

penelitian. Pada penelitian ini penulis meneliti sekolah yang mana disana

terdapat mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang sedang

melaksanakan Pendidikan Profesi Keguruan Terpadu (PPKT) periode

2014/2015 di Yayasan Islamiyah Ciputat, tepatnya di SMP Islamiyah Ciputat.

B. LatarPenelitian

1. Latar

a. Latar Fisik

Yayasan Islamiyah Ciputat berdiri sejak tahun 1965 menjadikan

yayasan pendidikan tertua di Ciputat. yayasan ini telah mendirikan

lembaga pendidikan dengan jenjang pendidikian yang beragam mulai

dari tingkat menengah pertama ( Madrasah Tsanawiyah - SMP

Islamiyah Ciputat), tingkat menengah atas (Madrasah Alliyah - SMK

Islamiyah Ciputat) serta perguruan tinggi (STIE Islamiyah Ciputat).

Letak SMP Islamiyah sudah strategis. Setiap hari ada alat

transportasi seperti angkutan kota dan Ojek yang melalui sekolah

sehingga tidak terlalu sulit untuk mencapai lokasi sekolah. Di

lingkungan sekitar SMP Islamiyah, penduduknya bekerja sebagai

pegawai, pedagang dan pengusaha.

Bagian depan sekolah ini nampak satu gerbang panjang sebagai

pintu utama Yayasan IslamiyahCiputat dan gerbang keduauntuk

memasuki lokasi belajar mengajar SMP Islamiyah Ciputat, dan pintu

utama dilengkapi dengan pos satpam dan tempat parkir, sedangkan

Page 46: ANALISIS KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28726/3/... · berlangsung dan mampu menutup pelajaran dengan menyusun rangkuman

34

pintu kedua menuju loby dimana di loby tersebut tesimpan prestasi-

prestasi yang telah diraih oleh civitas akademika sekolah tersebut, dan

disitu pula terdapat resepsionis untuk melayani tamu-tamu yang

datang. Kemudian setelah loby langsung dihadapkan pada lapangan

yang sering digunakan untuk upacara bendera dan olah raga-olah raga

lainnya yang mana lapangan tersebut dikelilingi oleh ruang-ruang

belajar. Disamping kiri lapangan (tampak menghadap lapangan)

terdapat tangga yang merupakan jalan utama untuk para siswa-siswi,

guru dan karyawan menuju SMP Islamiyah Ciputat. Kemudian setelah

menaiki tangga tersebut tampaklah ruang guru, ruang kepala sekolah,

ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang UKS dan Lab komputer

yang letaknya sejajar dan untuk masjid terletak di samping lab SMP

Islamiyah Ciputat.SMP Islamiyah menempati lantai 2 dan 3 gedung

tersebut, sedangkan lantai satu untuk Aliyah dan SMK Islamiyah

Ciputat.

Adapun jumlah kelas secara keseluruhan sebanyak 14ruang

kelas, untuk kelas VII (Tujuh) menempati 5 kelas, kelas VIII (Delapan)

menempati 5 kelas dan kelas IX(Sembilan) menempati 4 kelas.

Lapangan Olahraga terletak di tengah-tengah gedung sekolah dan

perpustakaan. Terletak di lantai satu yang berdekatan dengan raihan-

raihan prestasi yang pernah ditorehkan oleh Yayasan Islamiyah Ciputat

ini.

b. Latar Sosial

Lingkungan sosial yang tercipta di Yayasan Islamiyah Ciputat

cukup harmonis dan relegius. Hal ini dapat dilihat dari hubungan

antara kepala sekolah dengan guru dan karyawan berjalan baik. Semua

menjalankan tugasanya masing-masing. Tak jarang kepala sekolah

mengontrol kegiatan-kegiatan dan berbincang-bincang dengan para

guru dan karyawan. Hal yang sama juga diterapkan kepada siswa-

siswanya, sehingga merasa nyaman dan bersahabat berada di lingkuan

sekolah.

Page 47: ANALISIS KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28726/3/... · berlangsung dan mampu menutup pelajaran dengan menyusun rangkuman

35

Kegiatan-kegiatan yang mendukung keakraban guru satu sama

lain, adalah dengan diselenggarakannya pertemuan dua minggu sekali,

seperti arisan guru, dan sharing guru pada jam istirahat ataupun pada

waktu jam makan siang atau ketika rapat guru. Begitu juga antara guru

dan siswa diupayakan agar akrab satu sama lain, sehingga siswa

menganggap bahwa sekolah adalah guru. Siswa diberi kesempatan

untuk menyampaikan pendapat mereka tanpa rasa takut dan guru pun

merespon pertanyaan-pertanyaan dan keluhan para siswa dengan baik.

Kemudian, kedisiplinan staf pengajar di Yayasan Islamiyah

Ciputat khususnya SMP Islamiyah Ciputat, patut dibanggakan.

Misalnya, ketika bel masuk kelas telah tiba maka, antara guru yang

satu dengan guru yang lain saling mengingatkan untuk masuk kelas

dan segera menjalankan tugasnya. Dan bukan hanya guru saja, siswa

juga ketika bel berbunyi siswa harus masuk kelas dan tidak boleh

keluar masuk.Kedisiplinan siswa pun sangat diperhatikan mulai dari

kelengkapan alat sekolah, seragam dan penampilan. Setiap minggu

guru piket yang dibantu dengan OSIS akan merazia siswa dan siswi

yang melanggar hal tersebut. Hal ini bertujuan mereka patuh dan lebih

bertanggung jawab.

Kemudian sebelum pelajaran pertama dimulai, para siswa

membaca surat-surat pendek, asmaul husna dan do’a- doa serta surat

pendek dan juga terkadang ditambah hadis, sekitar sepuluh sampai 15

menit, Setelah itu baru pelajaran bisa dimulai, dan inilahyang disebut

dengan pembiasaan siswa.Untuk kelas VII-IX satu kali dalam

seminggu akan bergantian untuk menjadi penanggung jawab dalam

melaksanakan shalat duha di masjid sekolah dan juga pelaksana tugas

pengibar bendera merah putih, hal inipun ditujukan untuk membangun

nilai-nilai disiplin dan belajar bertanggung jawab akan amanah yang

diemban, sehingga kelak mereka semua mampu merefleksikan nilai

tanggungjawab ini dikalangan masyarakat dan sekitarnya.

Page 48: ANALISIS KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28726/3/... · berlangsung dan mampu menutup pelajaran dengan menyusun rangkuman

36

2. Entri

Peneliti masuk pertama kalinya saat observasi awal yakni di bulan

awal September 2014, sebelum melakukan penelitian di SMP Islamiyah

Ciputat pada pertengahan bulan september. Kepala SMP Islamiyah Ciputat

menyambut baik kehadiran peneliti. Adapun saat melakukan penelitian

ini, peneliti ikut menjadi pendamping pengajar, dengan tujuan

kenyamanan dalam pengamatan, mengenal lebih dalam siswa dan

kemudahan dalam memperoleh informasi yang terkait dengan penelitian.

C. Metode Penelitian

Di dalam penelitian ini, penulis menggunakan penelitian dengan

pendekatan kualitatif, dan metode yang digunakan dalam penulisan skripsi ini

adalah metode deskriptif. Yaitu penelitian yang bermaksud menggambarkan

tentang suatu variabel, gejala atau keadaan apa adanya, dan tidak

dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu.1

Sebagaimana dikutip dari Lexy J. Moleong, “…Bogdan dan Taylor

menyatakan bahwa “metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang

menghasilkan data-data deskriptif yang berupa kata-kata tertulis atau lisan dari

orang-orang dan perilaku yang diamati”.2

Sedangkan Lexy J. Moleong mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai

penelitian yang bermaksud memahami fenomena-fenomena yang terjadi pada

objek penelitian misalnya perilaku dan motivasi, selanjutnya data-data yang

telah terkumpul dideskripsikan dalam bentuk kata-kata dan bahasa serta

dengan memanfaatkan metode ilmiah.3 Dalam penelitian kualitatif metode

yang biasa dimanfaatkan adalah wawancara, pengamatan, dan pemanfaatan

dokumen.

Kemudian lebih lanjut Moleong menyatakan bahwa: penelitian kualitatif

berakar pada akar alamiah sebagai keutuhan. Mengandalkan manusia sebagai

1Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), Cet. I0, h. 234

2Lexi J Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif , (Bandung: Remaja Rasdakarya, 2004)

hal 4 3Ibid.,hal. 6

Page 49: ANALISIS KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28726/3/... · berlangsung dan mampu menutup pelajaran dengan menyusun rangkuman

37

alat penelitian, memanfaatkan metode kualitatif, mengadakan analisis data

secara induktif, mengarahkan sasaran penelitiannya pada usaha menemukan

teori dari dasar, bersifat deskriptif, lebih mementingkan proses daripada hasil,

membatasi studi dengan fokus, memiliki seperangkat kriteria untuk

memeriksa keabsahan data, rancangan penelitiannya bersifat sementara, dan

hasil penelitiannya disepakati oleh kedua belah pihak, yakni peneliti dan

subjek peneliti”.4

Berdasarkan hal tersebut, maka dalam penelitian ini digunakan metode

deskriptif, yaitu penelitian yang berusaha untuk menuturkan pemecahan

masalah yang ada sekarang berdasarkan data-data. Disamping itu juga

menyajikan data, menganalisis dan menginterpretasi, serta bersifat koperatif

dan korelatif.5 Riset kualitatif bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan

sedalam-dalamnya melalui pengumpulan data. Riset ini tidak mengutamakan

besarnya populasi atau sampling bahkan populasi atau samplingnya sangat

terbatas.6

Maka penelitian ini diarahkan untuk mengertahui kemampuan mengajar

mahasiswa PPKT Pendidikan Agama Islam, kemampuan dalam merencanakan

pembelajaran, kemampuan melaksanakan pembelajaran dan kemampuan

melakukan penilaian.

D. Teknik Pengumpulan Data

Sesuai dengan data yang diperoleh dalam penelitian ini, maka dalam

pengumpulan data peneliti menggunakan beberapa prosedur, yaitu:

1. Interview

Metode interview adalah metode yang dilakukan dengan jalan

mengadakan komunikasi dengan sumber data (dalam hal ini individu yang

bersangkutan) melalui dialog (Tanya jawab) secara lisan baik secara

4Ibid., Hal 27

5Cholid Narbuko, Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Bumi Aksara 2002) hal.

44 6RahmatKriyantono, TeknikPraktisRisetKomunikasi: DisertaiContohPraktisRiset Media,

Public Relations, Advertising, KomunikasiOrganisasi, KomunikasiPemasaran, (Jakarta: Kencana,

2008), h. 56.

Page 50: ANALISIS KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28726/3/... · berlangsung dan mampu menutup pelajaran dengan menyusun rangkuman

38

langsung maupun tidak langsung. “interview sebagai proses Tanya jawab

lisan, di mana dua orang atau lebih berhadap-hadapan secara fisik yang

satu menghadap yang lain dan mendengarkan sendiri suaranya”. 7

Maka dengan interview tersebut diharapkan dapat memperoleh

jawaban keterangan dari responden sesuai dengan tujuan penelitian.

Ditinjau dari pelaksanaannya peneliti menggunakan model interview

bebas terpimpin. Di mana pewawancara bebas menanyakan apa saja tetapi

yang mengikat akan data apa yang dikumpulkan dengan membawa

sederetan pertanyaan, serta berupaya untuk menciptakan suasana santai

tapi tetap serius dan sungguh-sungguh.8 Metode ini penulis gunakan untuk

mendapatkan informasi dari kepala sekolah. Guru PAI, serta siswa SMP

Islamiyah Ciputat yang berkaitan dengan penerapan pendekatan belajar

aktif dalam pembelajaran PAI di SMP Islamiyah Ciputat.

2. Observasi

Metode observasi adalah metode yang dilakukan dengan jalan

mengadakan pengamatan terhadap obyek yang diteliti. “ metode observasi

bisa dikatakan sebagai pengamatan dan pencatatan sebagai sistematika

fenomena-fenomena yang diselidiki, dalam arti yang luas, observasi tidak

hanya terbatas pada pengamatan yang dilakukan baik secara langsung

maupun tidak langsung. 9

Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data-data dengan jelas

menjadi partisipan secara langsung dan sistematis terhadap obyek yang

diteliti, dengan cara mendatangi langsung lokasi penelitian di beberapa

sekolah tempat pelaksanaanPPKT Mahasiswa Pendidikan Agama Islam

untuk mengetahui kemampuan merencanakan pembelajaran, kemampuan

melaksanakan pembelajaran dan kemampuan melakukan penilaian dan

dilakukan oleh Mahasiswa Pendidikan Agama Islam di SMP Islamiyah

Ciputat.

7Hadi Sturisno, Metodologi Research, Jilid 2, (Yogyakarta: Adi Offset, 2002) hal. 192

8Suharsimi, Op.cit., h. 132

9Hadi Sturisno, dkk.loc.cit. ha.l 136

Page 51: ANALISIS KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28726/3/... · berlangsung dan mampu menutup pelajaran dengan menyusun rangkuman

39

Selain itu metode observasi juga digunakan untuk mengamati

kondisi bangunan sekolahan, sarana dan prasaran sekolahan.

3. Dokumentasi

Dokumentasi bersal dari kata dokumen, yaitu berarti barang-barang

tertulis,. Maka, metode dokumentasi dapat dikatakan sebagai teknik

pengumpulan data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan,

transkrip, buku, majalah, surat kabar, prestasi, notulen rapat agenda dsb.10

Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang latar belakang SMP

IslamiyahCiputat yang meliputi sejarah singkat berdirinya, visi misi dan

tujuan, struktur organisasi, keadaan guru dan staf, keadaan siswa-siswa,

serta keadaan saran dan prasaran yang tersedia.

E. Pengecekan Keabsahan Data

Dalam penelitian, setiap hal temuan harus di cek keabsahannya agar

hasil penelitiannya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya dan dapat

dibuktikan keabsahannya.

Untuk pengecekan keabsahan temuan ini teknik yang dipakai oleh

peneliti adalah tringulasi. Tringulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan dan

yang memanfaatkan sesuatu yang lain dari luar data untuk keperluan

pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu.11

Pemeriksaan yang

dilakukan oleh peneliti antara lain:

1. Tringulasi data, yaitu dengan cara membandingkan data hasil pengamatan

dengan hasil wawancara, data hasil wawancara dengan dokumentasi dan data

hasil pengamatan dengan dokumentasi. Hasil perbandingan ini diharapkan dapat

menyatukan persepsi atas data yang diperoleh

2. Tringulasi metode, yaitu dengan cara mencari data lain dengan sebuah

fenomena yang diperoleh dengan menggunakan metode yang berbeda

yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi. Kemudian hasil yang

10

Ibid., hal. 135 11

Lexi J Moleong, Op.Cit., hal. 178

Page 52: ANALISIS KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28726/3/... · berlangsung dan mampu menutup pelajaran dengan menyusun rangkuman

40

diperoleh dengan menggunakan metode ini dibandingkan dan disimpulkan

sehingga memperoleh data yang bias dipercaya.

3. Trungulasi sumber, yaitu dengan cara membandingkan kebenaran suatu

fenomena berdasarkan data yang diperoleh oleh peneliti, baik dilihat dari

dimensi waktu maupun dari sumber yang lain.

Dalam pengecekan data ini, peneliti menggunakan jenis tringulasi teknik

dengan observasi dalam lapangan yang didukung dengan pengecekan

melalui wawancara dan dokumentasi.

F. Analisis Data

Analisis data adalah suatu metode yang digunakan untuk menganalisa

data-data yang diperoleh dari penelitian. Menganalisis data ,merupakan suatu

langkah yang sangat kritis dalam penelitian. Peneliti harus memastikan pola

analisis mana yang akan digunakan, apakah analisis statistik ataukah analisis

non statistik. Pemilihan ini tergantung pada jenis data yang dikumpulkan.

Dalam penelitian ini, peneliti tidak diwujudkan dalam bentuk angka. 12

Dalam penerapannya metode deskriptif ini melalui beberapa tahapan,

yaitu identifikasi, klasifikasi, kemudian diinterpretasikan. Metode deskriptif

kualitatif, diartikan sebagai metode dengan memaparkan dan menafsirkan kata

yang ada, misalnya tentang situasi yang dialami berkaitan dengan kegiatan.

Pandangan, sikap yang tampak maupun proses yang sedang bekerja.

Dalam hal ini, peneliti akan terjun secara langsung di lapangan dan

mengalami situasi yang terjadi selama proses belajar mengajar PAI

berlangsung, berkaitan dengan prosedur manajemen kelas di SMP

IslamiyahCiputat. Di samping itu, juga dilakukan beberapa kali dalam

pengumpulan data, di mana semua data yang telah diperoleh di lapangan

dibaca, dipahami, kemudian dibuat ringkasannya. Setelah data terkumpul

kemudian data dianalisis lebih lanjut secara intensif,. Maka, dengan

menggunakan metode deskriptif kualitatif ini, penulis dapat menyajikan data

12

Sunardi Suryabrata, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Rajawali Press,1990) hal 94

Page 53: ANALISIS KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28726/3/... · berlangsung dan mampu menutup pelajaran dengan menyusun rangkuman

41

yang ada, baik dengan informasi maupun analisis tanpa perlu merumuskan

hipotesis.

Proses analisis data yang dilakukan oleh peneliti yaitu dengan langkah-

langkah sebagai berikut :

1. Reduksi data.

Reduksi data merupakan analisis yang menajamkan, menggolongkan data

dengan cara sedemikian rupa hingga kesimpulan finalnya dapat ditarik

atau di verifikasi.

Data yang diperoleh di lapangan langsung ditulis dengan rinci dan

sistematis setiap selesai mengumpulkan data. Laporan-laporan itu perlu

direduksi yaitu dengan memilih hal-hal pokok yang sesuai dengan fokus

penelitian agar mudah untuk menyimpulkannya. Reduksi kata dilakukan

untuk mempermudah peneliti dan mencari kembali data yang diperoleh

bila diperlukan serta membantu dalam memberikan kode kepada aspek-

aspek tertentu. 13

2. Display data atau penyajian data

Yaitu mengumpulkan data atau informasi secara tersusun yang memberi

kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan.

Data yang sudah ada disusun dengan menggunakan teks yang bersifat

naratif, selain itu juga bias melakukan matriks, grafik, network dan chart.14

Dengan alasan supaya peneliti dapat menguasai data dan tidak tenggelam

dalam tumpukan data. Serta untuk memudahkan peneliti dalam memahami

apa yang terjadi dan merencanakan kerja selanjutnya. 15

3. Menarik kesimpulan atau verifikasi

Yaitu merupakan rangkaian analisis data puncak. Meskipun begitu,

kesimpulan juga membutuhkan verifikasi selama penelitian berlangsung.

Verifikasi dimaksudkan untuk menghasilkan kesimpulan yang valid. Oleh

karena itu, ada baiknya sebuah kesimpulan ditinjau ulang dengan cara

13

Nasution, Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif, (Bandung: Tarsito, 1998) hal 129 14

Ibid, hal 130 15

Sugiyono, Memehamai Penelitian Kualitatif, (Bandung: CV. Alfabeta, 2005) hal 60

Page 54: ANALISIS KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28726/3/... · berlangsung dan mampu menutup pelajaran dengan menyusun rangkuman

42

memverifikasi kembali catatan-catatan selama penelitian dan mencari

pola, tema model, hubungan dan persamaan untuk diambil sebuah

kesimpulan.16

16

Nasution, Op.Cit, hal 130

Page 55: ANALISIS KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28726/3/... · berlangsung dan mampu menutup pelajaran dengan menyusun rangkuman

42

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

1. Data dan Sumber Data

Data dalam penelitian kualitatif dipahami sebagai data yang tidak

bisa diukur atau dinilai dengan angka secara langsung.1 Data dalam

penelitian kualitatif bukanlah berdasarkan atas tabel angka-angka hasil

pengukuran atau penilaian secara langsung yang mana dianalisis secara

statistik. Data kualitatif adalah data yang berupa informasi kenyataan yang

terjadi di lapangan. Menurut Meleong, sumber data utama dalam

penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan sedangkan data tertulis,

foto, rekaman, dan statistik adalah data tambahan.2

a. Data Utama

Data utama berupa kata-kata diperoleh mulai dengan

wawancara dan data yang berupa tindakan diperoleh melalui

observasi.Pertama wawancara dilaksanakan dengan berbagai pihak

yang terkait, diantaranya GuruPamong Pendidikan Agama

IslamdanMahasiswaPendidikan Agama Islam yang sedangmelaksanan

PPKT di SMP Islamiyah. Dalam memilih dan memanfaatkan

informan, perlu ditentukan bahwa informan adalah orang-orang yang

tahu tentang situasi dan kondisi daerah penelitian, jujur, terbuka, dan

mau memberikan informasi yang benar. Kedua, Observasi atau

pengamatan secara langsung. Data yang dikumpulkan yaitu data

mengenai kemampuan mengajar Mahasiswa Jurusan Pendidikan

Agama Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Pada Pelaksanaan

Praktik Profesi Keguruan Terpadu (PPKT) di SMP Islamiyah.

1 A. chader Alwasihlah, Pokoknya Kualitatif, (Jakarta: Pustaka Jaya, 2011), h. 105.

2Lexi J Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif , (Bandung: Remaja Rasdakarya, 2004),

h. 110

Page 56: ANALISIS KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28726/3/... · berlangsung dan mampu menutup pelajaran dengan menyusun rangkuman

43

b. Data Tambahan

Data tambahan yakni berupa sumber tertulis dan dokumentasi.

Sumber tertulis ini berupa data-data yang diperoleh dari SMP

Islamiyah. Seperti format programtahunan, silabus, rencana

pelaksanaan pembelajaran ( RPP ) SMP Islamiyah. Termasuk juga

dataprofil sekolah, keadaan guru, keadaan siswa, sarana dan prasarana

yang ada di SMP Islamiyah. Sedangkan dokumentasi seperti foto-foto,

untuk penunjang data-datayang diperoleh dari SMP Islamiyah supaya

diterima keabsahannya.

2. Gambaran Diri Subjek

a. Karakteristik

Berikut ini adalah table yang dapat menggambarkan kakteristik

umum dan seluruh subyek penelitian ini.

Tabel 4.1

KarakteristikSubjek

N0 Nama JenisKelamin Jabatan

1 UlfahQori Khairunnisa Perempuan Mahasiswa PPKT

2 Afifah Perempuan Mahasiswa PPKT

b. GambaranDiriSubjek

Guru Pamong yang menjadi subjek dari penelitian ini adalah guru

yang menjadi Pamong Mahasiswa Pendidikan Agama Islam yang sedang

melaksanakan PPKT di SMP Islamiyah, guru tersebut secara sukarela

membantu dalam penelitian yang dilakukan peneliti. Selanjutnya yang

menjadi subjek penelitian adalah Mahasiswa Pendidian Agama Islam yang

sedang melaksanakan PPKT di SMP Islamiyah.

Subjek pertama adalah Saudari Ulfah Qori Khairunnisa, tinggal

didaerah Sawangan, Depok, sudah lumayan sering mengikuti pelatihan

Page 57: ANALISIS KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28726/3/... · berlangsung dan mampu menutup pelajaran dengan menyusun rangkuman

44

mengajar yang berkaitan dengan pembelajaran Aktif, baik pelatiahan dari

kampus maupun dari luar kampus atau Dinas-dinas Pendidikan.

Pendidikan terakhirnya adalah Madrasah Aliyah Negeri 4 Model.

Informan selanjutnya adalah Afifah, tinggal di Ciledug,

Tangerang. Beliau mengajar mulai dari bulan Agustus praktek mengajar di

sekolah tempat penelitian, beliau juga sudah sering mengikuti pelatihan

belajar aktif, metode aktif lerning yang sudah diterapkan. Pendidikan

terakhir adalah Madrasah Aliyah Tanwiriyyah Cianjur.

B. Pembahasan

1. AnalisisKemampuan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama

Islam dalam Merencanakan Pembelajaran pada Pelaksanaan PPKT

tahun Akademik 2014/2015

a. AnalisiPembuatanSilabus

Menurut Salim, silabus adalah garis besar, ringkasan, ikhtisar, atau

pokok-pokok isi atau materi pembelajaran.3Menurut Yulaelawati, silabus

merupakan seperangkat rencana serta pengaturan pelaksanaan

pembelajaran dan penilaian yang disusun secara sistematis memuat

komponen-komponen yang saling berkaitan untuk mencapai penguasaan

kompetensi dasar.4

Sebagaimana telah dikemukakan dalam uraian sebelumnya Silabus

adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata

pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi

dasar, materi pokok/pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan

sumber/bahan/alat belajar. Silabus merupakan penjabaran standar

kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pokok/pembelajaran,

kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk

penilaian.

3 Salim, Peter , The Contemporary English - Indonesia Dictionary, ( Jakarta: Modern

English Press, 1987), h. 98 4 Yulaelawati, Ella. 2004. Kurikulum dan Pembelajaran: Filosofi, Teori dan Aplikasi.

(Bandung:Pakar Raya, 2014), h. 123

Page 58: ANALISIS KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28726/3/... · berlangsung dan mampu menutup pelajaran dengan menyusun rangkuman

45

Salah satu perbedaan yang cukup signifikan antara Kurikulum

2006 (KTSP) dengan Kurikulum 2013 yaitu berkaitan dengan perencanaan

pembelajaran. Dalam Kurikulum 2006, kegiatan pengembangan silabus

merupakan kewenangan satuan pendidikan, namun dalam Kurikulum 2013

kegiatan pengembangan silabus beralih menjadi kewenangan pemerintah,

kecuali untuk mata pelajaran tertentu yang secara khusus dikembangkan di

satuan pendidikan yang bersangkutan.

Meski tidak lagi direpotkan membuat silabus sendiri (diambil alih

kewenangan guru?), seorang guru tetap saja dituntut untuk dapat

memahami seluruh pesan dan makna yang terkandung dalam silabus,

terutama untuk kepentingan operasionalisasi pembelajaran. Oleh karena

itu, upaya telaah (kajian) silabus tampak menjadi penting, baik dilakukan

secara mandiri maupun kelompok (khususnya melalui kegiatan bedah

silabus dalam forum MGMP), sehingga diharapkan para guru dapat

memperoleh perspektif yang lebih tajam, utuh dan komprehensif dalam

memahami seluruh isi silabus yang telah disiapkan tersebut.

Dalam pelaksanaan PPKT oleh Mahasiswa Pendidikan di SMP

Islamiyah ini, dalam hasil penelitian yang penulis lakukan Mahasiswa

tidak membuat Silabus sendiri, mereka memakai Silabus yang sudah

dibuat oleh Sekolah, sebagaimana kutipan wawancara dengan Ibu Nur

Wahdah selaku Guru Pamong untuk Responden 1

Mahasiswi praktikan tahun ajaran 2014/2015 di SMP

Islamiyah Ciputat tidak membuat silabus sebelum melaksanakan

praktik pembelajaran, karena Silabus sudah dibuat guru mata

pelajaran sejak pembelajaran tahun akademik 2014/2015 belum

dimulai. Jadi mahasiswa praktikan tidak membuat silabus baru dan

kemudian ia menggunakan silabus yang sudah dibuat oleh Guru

pamongnya.5

Hal yang serupajugadisampaikanolehBapakFaiz Fikri, S.Ag selaku

guru Pamong untuk Responden 2

5HasilwawancaraIbuNurWardah, S.Ag (Guru Pamong SMP Islamiyah) tanggal 26

September 2014

Page 59: ANALISIS KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28726/3/... · berlangsung dan mampu menutup pelajaran dengan menyusun rangkuman

46

Mahasiswi PPKT di SMP Islamiyah Ciputat tidak membuat

silabus dalam pelaksanakan pembelajaran, karena Silabus sudah

dibuat oleh guru pamongnya, Jadi mahasiswa yang PPKT disini

tidak membuat silabus baru dan kemudian ia menggunakan silabus

yang sudah dibuat oleh Guru di sekolah.6

Jadi berdasarkan wawancara tersebut responden 1 dan responden 2

tidak menyusun silabus akan tetapi menggunakan silabus yang dimiliki

oleh guru pamong.

b. AnalisiPembuatanRPP

Guru yang baik akan berusaha sedapat mungkin agar

pengajarannya berhasil. Diantaranya salah satu untuk membawa

keberhasilan itu adalah guru senantiasa membuat rancangan perencanaan

pembelajaran (RPP). Rencana pelaksanaan pembelajaran adalahrencana

yang menggambarkan prosedurdan pengorganisasian pembelajaran untuk

mencapai suatu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam standar isi dan

dijabarkan dalam silabus. Tujuan rencana pelaksanaan pembelajaran

adalah untuk,

1) Mempermudah, memperlancar dan meningkatkan hasil proses belajar

mengajar.

2) Dengan menyusun rencana pembelajaran secara personal, dan berdaya

guna, maka guru akan mampu melihat, mengamati, menganalisis, dan

memprediksi program pembelajaran sebagai kerangka kerja yang logis

dan terencana.7

Setelah guru membuat rancangan perencanaan pembelajaran (RPP)

maka guru selanjutnya memikirkan supaya pembelajaran dikelas berjalan

dengan efektif yakni menggunakan penerapan pembelajaran aktif (active

learning strategy). Karena dengan menggunakan belajar aktif, siswa akan

mampu aktif dalam proses belajar mengajar. Sebagai guru yang

profesional hendaknya mengetahui karakteristik masing-masing siswa

6HasilwawancaraBapakFaiz Fikri, S.Ag(Guru Pamong SMP Islamiyah) tanggal 26

September 2014 7 Kunandar, S.Pd. M.Si, Guru Profesional (Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan KTSP Dan Sukses Dalam Setifikasi Guru, (Jakarta: Rajawali Press 2009) hal 262

Page 60: ANALISIS KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28726/3/... · berlangsung dan mampu menutup pelajaran dengan menyusun rangkuman

47

sehingga guru akan mengerti dan mengetahui metode apa yang akan

dipakai dalam proses belajar mengajar sesuai materi pelajaran.

Dalam proses belajar mengajar, salah satu faktor yang sangat

mendukung keberhasilan guru dalam melaksanakan pembelajaran adalah

kemampuan guru dalam menguasai dan menerapkan metode

pembelajaran. Guru dituntut untuk menguasai bermacam-macam metode

pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik materi dan siswa. Hal ini

sangat relevan dengan tugas seorang guru dalam mengenali perbedaan

individual siswanya. Dalam memilih metode, kadar keaktifan siswa harus

selalu diupayakan tercipta dan berjalan terus dengan menggunakan

beragam metode.

Pembelajaran agama Islam hendaklah mendapat tempat yang

teratur, hingga cukup mendapat perhatian semestinya dengan tidak

mengesampingkan materi-materi yang lain, agar stiap anak didik dapat

tertanamkan rasa keimanan yang tinggi serta memuliki akhlaq yang mulia.

Sebelum proses belajar mengajar dilakukan, guru terlebih dahulu

memepersiapkan perencannaan pengajaran agar apa yang akan

disampaikan kepada anak didik sesuai dengan standar kompetensi yang

ditetapkan. Dari hasil wawancara dengan kedua pamong.

c. Analisis Data KemampuanMerencanakanPembelajaran

1) AnalisisKemampuanResponden 1

dalamMerencanakanPembelajaran

Berdasarkan dokumen-dokumen yang telah dikumpulkan yaitu

berupa RPP yang sudah dibuat oleh Mahasiswa PAI dalam

melaksanakan PPKT di SMP Islamiyah serta hasil observasi penulis

dapat diketahui bahwa:

a) Responden 1 tidak menyusun silabus, akan tetapi menggunakan

silabus guru pamong.

b) Responden 1menyusun RPP sebelum mengajar, berikut ini

peneliti sajikan format RPP yang dapat terdokumentasikan:

Page 61: ANALISIS KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28726/3/... · berlangsung dan mampu menutup pelajaran dengan menyusun rangkuman

48

1) Mata pelajaran, materi pokok dan alokasi waktu

RPP yang dibuat mencantumkan bagian ini (disesuaikan

dengan silabus).

2) Kompetensi inti

Berisi tentang kompetensi inti yang diharapkan sesuai

dengan silabus

3) Kompetensi dasar

Berisi tentang kompetensi dasar siswa yang diharapkan

sesuai dengan silabus

4) Indikator

Berisi tentang indikator lengkap dikembangkan oleh setiap

guru praktikan disesuaikan dengan kondisi atau keadaan

siswa. Responden 1 menyusun indicator masih bersifat

umum, belum terurai menjadi kegiatan-kegiatan yang dapat

diukur ketercapaiannya.

5) Tujuan pembelajaran

Berisi rumusan lengkap tujuan pembelajaran disesuaikan

dengan indicator.

6) Materi pembelajaran

Berisi garis besar atau pokok-pokok materi yang akan

disampaikan dari pertemuan pertama hingga pertemuan

ketiga. Responden 1 menyusun materi berdasarkan pada

indicator-indikator yang dirumuskan, sehingga dapat

tercapainya tujuan pembelajaran.

7) Metode pembelajaaran

Berisi tentang cara yang di tempuh untuk mencapai tujuan

pembelajaran. Responden 1 merencanakan penggunaan

metode ceramah untuk menyampaikan materi yang

dikombinasikan dengan cara Tanya jawab kemudian

dilanjutkan dengan diskusi kelompok dan tugas kerjasama

Page 62: ANALISIS KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28726/3/... · berlangsung dan mampu menutup pelajaran dengan menyusun rangkuman

49

kelompok. Metode ini dianggap cocok untuk

menyampaikan materi thaharah.

8) Sumber belajar

Berisikan sumber belajar yang akan digunakan dalam

menyampaian materi. Sumber belajar yang digunakan lebih

dari satu sumber belajar, hal ini dilakukan untuk

menunjukan adanaya variasi dalam penggunaan sumber

belajar.

9) Langkah-langkah kegiatan pembelajaran

Berisi langkah-langkah pembelajaran yang telah disertai

dengan alokasi waktu setiap tahapan mengajarnya secara

lengkap. Penulisan langkah-langkah pembelajaran disertai

dengan alokasi waktu yang akan mempermudah guru dalam

mengajar sesuai dengan rencananya. Alur kegiatan

pembelajaran telah direncanakan secara teratur dan

terstruktur.

10) Penilaian

Berisi tentang penilaian secara afektif, kognitif dan

psikomotorik.

Berdasarkan standar proses penyusunan RPP , selain memenuhi

setiap komponen, RPP harus juga memenuhi prinsip-prinsip

penyusunannya. Diantaranya yaitu:

a. Memperhatikan perbedaan individu peserta didik

b. Mendorong partisipasi aktif peserta didik

c. Mengembangkan budaya membaca dan menulis

d. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut

e. Keterkaitan dan keterpaduan

f. Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi.

Page 63: ANALISIS KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28726/3/... · berlangsung dan mampu menutup pelajaran dengan menyusun rangkuman

50

Berikut kami sampaikan analisis RPP yang disusun Responden

1 mengenai prinsip-prinsip penyusunannya.

1. Memperhatikan perbedaan individu peserta didik

RPP yang disusun belum memperhatikan perbedaan kondisi siswa

ditinjau dari jenis kelamin, motivasi, bakat, potensi, gaya belajar

dan kecepatan belajar. Hal tersebut ditunjukkan dengan

perencanaan penggunaan metode ceramah dalam pembelajaran

yaitu materi disampaikan secara satu arah dari guru kepada seluruh

siswa, walaupun dikombinasikan dengan diskusi, mind mapping

dan diskusi. Lebih lanjut setiap siswa diberian lembar kerja yang

sama untuk menunjang pelaksanaan kegiatan pembelajaran.

2. Mendorong partisipasi aktif peserta didik

Meskipun direncanakan menggunakan metode ceramah akan tetapi

telah disusun langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang

mendorong partisipasi aktif siswa. hal ini dapat dilihat pada

kegiatan inti pembelajaran dimana siswa diminta untuk mengamati

dan memberi komentar gambar yang ditayangkan oleh seorang

pendidik. Dari kegiatan tersebut sudah direncanakan kegiatan

membuat analisis pengertian thaharah dan macam-macamnya serta

membuat analisis macam-macam air yang dapat digunakan untuk

bersuci.

3. Mengembangkan budaya membaca dan menulis

Pengembangan budaya membaca dan menulis dalam pembelajaran

agama diberikan atau direncanakan secara langsung dalam kegiatan

pembelajaran. Siswa secara langsung mengembangkan keahlian

menulis baik menulis perkata maupun menulis perkalimat dalam

menuliskan ayat yang menguatkan tentang thaharah.

4. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut

Responden-1 telah merencanakan kegiatan umpan balik dengan

cara melakukan pembahasan secara langsung lembar kerja siswa

yang diberikan sehingga siswa dapat mengetahui jika melakukan

Page 64: ANALISIS KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28726/3/... · berlangsung dan mampu menutup pelajaran dengan menyusun rangkuman

51

kesalahan dalam proses pengerjaan, sedangkan untuk tindak lanjut

Responden1 mengadakan kuis yang bertujuan untuk mengukur

ketercapaian tujuan pembelajaran dan memberikan pekerjaan

rumah.

5. Keterkaitan dan keterpaduan

Ditinjau dari langkah-langkah kegiatan yang disebutkan telah

disusun komponen-komponen RPP yang terpadu baik dari

kompetensi inti, kompetensi dasar, materi, indikator dan lembar

kerja siswa.

6. Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi

Responden-1 belum mencantumkan alat/bahan pembelajaran yang

akan digunakan dengan menerapkan teknologi informasi dan

komunikasi.

2) AnalisisKemampuanResponden 2

dalamMerencanakanPembelajaran

Berdasarkan dokumen-dokumen yang telah dikumpulkan yaitu

berupa silabus, RPP, media pembelajaran dapat diketahui bahwa:

a. Responden 2 tidak menyusun silabus, akan tetapi menggunakan

silabus guru pamong.

b. Responden 2 menyusun RPP sebelum mengajar, berikut ini peneliti

sajikan format RPP yang dapat terdokumentasikan:

1) Mata pelajaran, materi pokok dan alokasi waktu

RPP yang dibuat mencantumkan bagian ini (disesuaikan

dengan silabus).

2) Kompetensi inti

Berisi tentang kompetensi inti yang diharapkan sesuai dengan

silabus

3) Kompetensi dasar

Berisi tentang kompetensi dasar siswa yang diharapkan sesuai

dengan silabus

Page 65: ANALISIS KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28726/3/... · berlangsung dan mampu menutup pelajaran dengan menyusun rangkuman

52

4) Indikator

Berisi tentang indikator lengkap dikembangkan oleh setiap

mahasiswa praktikan disesuaikan dengan kondisi atau keadaan

siswa. Responden 2 menyusun indikator masih bersifat umum,

belum terurai menjadi kegiatan-kegiatan yang dapat diukur

ketercapaiannya.

5) Tujuan pembelajaran

Berisi rumusan lengkap tujuan pembelajaran disesuaikan

dengan indikator.

6) Materi pembelajaran

Berisi garis besar atau pokok-pokok materi yang akan

disampaikan dari pertemuan pertama hingga pertemuan ketiga.

Responden 2 menyusun materi berdasarkan pada indikator-

indikator yang dirumuskan, sehingga dapat tercapainya tujuan

pembelajaran.

7) Metode pembelajaaran

Berisi tentang cara yang di tempuh untuk mencapai tujuan

pembelajaran. Responden 2 merencanakan penggunaan metode

video session untuk menyampaikan materi yang

dikombinasikan dengan cara Tanya jawab kemudian

dilanjutkan dengan diskusi kelompok dan tugas kerjasama

kelompok yang diiringi metode true false. Metode ini dianggap

cocok untuk menyampaikan materi sejarah.

8) Sumber belajar

Berisikan sumber belajar yang akan digunakan dalam

menyampaian materi. Sumber belajar yang digunakan lebih

dari satu sumber belajar, hal ini dilakukan untuk menunjukan

adanya variasi dalam penggunaan sumber belajar.

9) Langkah-langkah kegiatan pembelajaran

Berisi langkah-langkah pembelajaran yang telah disertai

dengan alokasi waktu setiap tahapan mengajarnya secara

Page 66: ANALISIS KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28726/3/... · berlangsung dan mampu menutup pelajaran dengan menyusun rangkuman

53

lengkap. Penulisan langkah-langkah pembelajaran disertai

dengan alokasi waktu yang akan mempermudah guru dalam

mengajar sesuai dengan rencananya. Alur kegiatan

pembelajaran telah direncanakan secara teratur dan terstruktur.

10) Penilaian

Berisi tentang penilaian secara afektif, kognitif dan

psikomotorik.

Berikut kami sampaikan analisis RPP yang disusun Responden

2 mengenai prinsip-prinsip penyusunannya.

a. Memperhatikan perbedaan individu peserta didik

RPP yang disusun sudah memperhatikan perbedaan kondisi siswa

ditinjau dari jenis kelamin, motivasi, bakat, potensi, gaya belajar

dan kecepatan belajar. Hal tersebut ditunjukkan dengan

perencanaan penggunaan metode movie session dan true false

dalam pembelajaran yaitu materi disampaikan secara dua arah dari

guru kepada seluruh siswa serta dikombinasikan dengan diskusi.

Lebih lanjut setiap siswa diberian lembar kerja yang sama untuk

menunjang pelaksanaan kegiatan pembelajaran.

b. Mendorong partisipasi aktif peserta didik

Dengan rencana penggunaan metode movie session dan true false

telah disusun langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang

mendorong partisipasi aktif siswa. hal ini dapat dilihat pada

kegiatan inti pembelajaran dimana siswa diminta untuk mengamati

dan memberi komentar movie yang ditayangkan oleh seorang

praktikan. Dari kegiatan tersebut sudah direncanakan kegiatan

membuat analisis pengertian sejarah bani umayyah dan membuat

analisis kontribusi tentang sejarah pertumbuhan ilmu pengetahuan

dari ilmuwan muslim untuk zaman sekarang.

c. Mengembangkan budaya membaca dan menulis

Page 67: ANALISIS KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28726/3/... · berlangsung dan mampu menutup pelajaran dengan menyusun rangkuman

54

Pengembangan budaya membaca dan menulis dalam pembelajaran

agama diberikan atau direncanakan secara langsung dalam kegiatan

pembelajaran. Siswa secara langsung mengembangkan keahlian

menulis baik menulis perkata maupun menulis perkalimat dalam

menuliskan ayat yang menguatkan tentang pertumbuhan ilmu

pengetahuan dari ilmuan muslim.

d. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut

Responden 2 telah merencanakan kegiatan umpan balik dengan

cara melakukan pembahasan secara langsung lembar kerja siswa

yang diberikan sehingga siswa dapat mengetahui jika melakukan

kesalahan dalam proses pengerjaan, sedangkan untuk tindak lanjut

Responden 2 mengadakan Tanya jawab yang bertujuan untuk

mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran dan memberikan

pekerjaan rumah.

e. Keterkaitan dan keterpaduan

Ditinjau dari langkah-langkah kegiatan yang disebutkan telah

disusun komponen-komponen RPP yang terpadu baik dari

kompetensi inti, kompetensi dasar, materi, indikator dan lembar

kerja siswa.

f. Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi

Responden 2 telah mencantumkan alat/bahan pembelajaran yang

akan digunakan dengan menerapkan teknologi informasi dan

komunikasi.

2. Kemampuan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam

dalam Melaksanakan Pembelajaran pada Pelaksanaan PPKT tahun

Akademik 2014/2015

Kegiatan pelaksanan pembelajaran dibagi menjadi tiga kegiatan yaitu

kegiatan awal/pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan akhir/penutup. Untuk

setiap kegiatan kegiatan memiliki komponen-komponen dengan

aspekaspeknya tersendiri yang harus diamati.

Page 68: ANALISIS KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28726/3/... · berlangsung dan mampu menutup pelajaran dengan menyusun rangkuman

55

Analisis kemampuan dalam melaksanakan pembelajaran dilakukan

pada hasil rekaman kegiatan pembelajaran yang berupa video, berikut hasil

analaisis pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan.

a. Analisis kemampuan Responden-1 dalam melaksanakan

pembelajaran

1) Kegiatan Awal/ Pendahuluan

Pada kegiatan awal/Pendahuluan terdapat dua komponen yang

diamati yaitu membahas materi pelajaran yang telah di dapat siswa di

hari yang lalu atau disebut juga riview (mengulang kembali) dan

memotivasi siswa untuk lebih terpacu dalam menerima dan

melaksanakan pembelajaran hari ini. Pada kegiatan Review responden-

1 langsung memberikan pertanyan-pertanyaan yang membangkitkan

kembali ingatan-ingatan materi pembelajaran yang telah didapat para

siswa dihari kemarin, hal ini menunjukkan bahwa responden-1 secara

langsung melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan pembahasan

review. Sedangkan dari tiga aspek yang diamati pada komponen

memotivasi siswa hanya memberikan gambaran umum materi

pelajaran yang disampaikan, tetapi dua aspek lainnya yaitu

memberitahukan tujuan pembelajaran dan memberikan gambaran

kegiatan yang akan dilakukan belum dilaksanakan.

2) Kegiatan Inti

Kegiatan inti memiliki 4 komponen yang harus diobservasi

yaitu: Penyampaian materi, Mengadakan variasi dalam pembelajaran,

Menciptakan suasana aktif dan Memberikan penguatan. Semua aspek

pada dua komponen awal telah dilakukan walaupun masih terdapat

kekurangan dalam beberapa aspek. pada penyampaian materi, langkah-

langkah pembelajaran sudah sesuai dengan langkah-langkah yang

direncanakan dalam RPP, instruksi dan penyampaian lancar ( dipandu

dengan Lembar Kerja Siswa dan Media pembelajaran berupa power

point presentation ). Kemudian guru membagi siswa dalam beberapa

kelompok dan membagikan kepada setiap kelompoknya kertas karton

Page 69: ANALISIS KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28726/3/... · berlangsung dan mampu menutup pelajaran dengan menyusun rangkuman

56

dan beberapa potongan kertas kecil yang bertuliskan kata-kata dari

materi hari ini, selanjutnya setiap kelompok mencari dan menyusun

kata-kata yang ada di potongan kertas kecil itu hingga menjadi sebuah

pernyataan yang sesuai dengan materi pembelajaran hari ini.

Selain hal diatas, guru juga menyampaikan materi ajar hari ini

dengan bahasa yang digunakan jelas dan mudah dipahami. Selanjutnya

aspek pada pengadaan variasi dalam pembelajaran sudah ditampilkan

semua. Sikap bersahabat ditunjukkan responden-1 dengan berkeliling

kelas untuk melihat pekerjaan kelompok siswa satu-persatu,

memberikan senyuman saat ada siswa yang bertanya, menanggapi

pendapat siswa dengan baik, meninggikan volume suara untuk

menekankan hal-hal penting atau memberikan tanda khusus pada

catatan yang dianggap penting, mendorong menumbuhkan

kepercayaan diri dengan pernyataan verbal seperti “kalau dikerjakan

dengan kerjasama yang baik, pasti akan selesai tepat waktu dan

mendapat hasil yang baik”. Untuk dua komponen terakhir pada

kegiatan inti yaitu menciptakan suasana aktif dan memberikan

penguatan, masih terdapat beberapa aspek yang belum terlihat. Selama

kegiatan pembelajaran responden-1 sudah mengajukan beberapa

pertanyaan kepada siswa. akan tetapi belum dapat mendorong siswa

menyampaikan ide-ide mereka dan belum mampu mendorong

terjadinya tukar pendapat antara siswa dengan guru. Walaupun

demikian secara keseluruhan sebagian besar siswa sudah melibatkan

diri dalam kegiatan pembelajaran. Dalam hal pemberian penguatan

responden- 1 sudah memberikan reward kepada siswa yang bertingkah

laku baik dan memberikan senyuman serta pernyataan verbal untuk

memberikan semangat bagi siswa yang belum berhasil, akan tetapi

belum terlihat variasi dalam penyampaiannya baik gesture maupun

verbal.

3) Kegiatan Akhir/ Penutup

Page 70: ANALISIS KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28726/3/... · berlangsung dan mampu menutup pelajaran dengan menyusun rangkuman

57

Selanjutnya pada kegiatan akhir, responden-1 meminta setiap

kelompok maju kedepan untuk menjelaskan hasil kerjasama

kelompoknya dan menempelkan hasil kerjasama yang telah

dijelaskannya di sekeliling ruang kelas dan tentunya dengan keadaan

yang rapih untuk nantinya siswa senantiasa menghargai setiap hasil

kerja kerasnya. Tindak lanjut dilakukan responden-1 dengan

memberikan PR berupa soal-soal yang diambil dari buku pegangan

siswa dan menyarankan siswa untuk tetap mempelajari materi yang

sudah dipelajari.

b. Analisis kemampuan Responden 2 dalam melaksanakan

pembelajaran

1) Kegiatan Awal/ Pendahuluan

Pada kegiatan awal/Pendahuluan terdapat dua komponen yang

diamati yaitu membahas materi pelajaran yang telah di dapat siswa di

hari yang lalu atau disebut juga riview (mengulang kembali) dan

memotivasi siswa untuk lebih terpacu dalam menerima dan

melaksanakan pembelajaran hari ini. Pada kegiatan Review Responden

2 langsung memberikan pertanyan-pertanyaan yang membangkitkan

kembali ingatan-ingatan materi pembelajaran yang telah didapat para

siswa dihari yang lalu, hal ini menunjukkan bahwa Responden 2 secara

langsung melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan pembahasan

review. Sedangkan dari tiga aspek yang diamati pada komponen

memotivasi siswa hanya memberikan gambaran umum materi

pelajaran yang disampaikan, tetapi dua aspek lainnya yaitu

memberitahukan tujuan pembelajaran dan memberikan gambaran

kegiatan yang akan dilakukan belum dilaksanakan.

2) Kegiatan Inti

Kegiatan inti memiliki 4 komponen yang harus diobservasi

yaitu: Penyampaian materi, Mengadakan variasi dalam pembelajaran,

Menciptakan suasana aktif dan Memberikan penguatan. Semua aspek

Page 71: ANALISIS KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28726/3/... · berlangsung dan mampu menutup pelajaran dengan menyusun rangkuman

58

pada dua komponen awal telah dilakukan walaupun masih terdapat

kekurangan dalam beberapa aspek. pada penyampaian materi, langkah-

langkah pembelajaran sudah sesuai dengan langkah-langkah yang

direncanakan dalam RPP, instruksi dan penyampaian lancar ( dipandu

dengan Lembar Kerja Siswa dan Media pembelajaran berupa movie

session ). Kemudian guru membagikan selembar kertas kepada siswa

yang berisikan pernyataan dan pernyataan tersebut dijawab salah atau

tidak oleh setiap siswa sesuai dengan analisanya terhadap film yang

telah ditayangkan. selanjutnya setiap orang menyatakan pernyataan

benar dan tidaknya dengan dibarengi alas an-alasan akan analisisnya

sesuai dengan materi pembelajaran hari ini.

Selain hal diatas, guru juga menyampaikan materi ajar hari ini

dengan bahasa yang digunakan jelas dan mudah dipahami. Selanjutnya

aspek pada pengadaan variasi dalam pembelajaran sudah ditampilkan

semua. Sikap bersahabat bersahabat ditunjukkan Responden 2 dengan

berkeliling kelas untuk melihat pekerjaan kelompok siswa satu-

persatu, memberikan senyuman saat ada siswa yang bertanya,

menanggapi pendapat siswa dengan baik, meninggikan volume suara

untuk menekankan hal-hal penting atau memberikan tanda khusus

pada catatan yang dianggap penting, mendorong menumbuhkan

kepercayaan diri dengan pernyataan verbal seperti “ayo kamu pasti

bisa”. Untuk dua komponen terakhir pada kegiatan inti yaitu

menciptakan suasana aktif dan memberikan penguatan, masih terdapat

beberapa aspek yang belum terlihat. Selama kegiatan pembelajaran

Responden 2 sudah mengajukan beberapa pertanyaan kepada siswa.

akan tetapi belum dapat mendorong siswa menyampaikan ide-ide

mereka dan belum mampu mendorong terjadinya tukar pendapat antara

siswa dengan guru. Walaupun demikian secara keseluruhan sebagian

besar siswa sudah melibatkan diri dalam kegiatan pembelajaran.

Dalam hal pemberian penguatan responden 2 sudah memberikan

reward kepada siswa yang bertingkah laku baik dan memberikan

Page 72: ANALISIS KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28726/3/... · berlangsung dan mampu menutup pelajaran dengan menyusun rangkuman

59

senyuman serta pernyataan verbal untuk memberikan semangat bagi

siswa yang belum berhasil, akan tetapi belum terlihat variasi dalam

penyampaiannya baik gesture maupun verbal.

3) Kegiatan Akhir/ Penutup

Selanjutnya pada kegiatan akhir, Responden 2 meminta

beberapa siswa maju kedepan untuk menjelaskan hasil hasil

analisisnya dan menyimpan baik-baik hasil analisa yang telah

dijelaskannya di buku catatannya dan tentunya dengan keadaan yang

rapih untuk nantinya siswa senantiasa menghargai setiap hasil kerja

kerasnya. Tindak lanjut dilakukan Responden 2 dengan memberikan

PR berupa soal-soal yang diambil dari buku pegangan siswa dan

menyarankan siswa untuk tetap mempelajari materi yang sudah

dipelajari.

3. Kemampuan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam

dalam Melakukan Penilaian pada Pelaksanaan PPKT tahun Akademik

2014/2015

Penilaian sebagai Assessement yaitu kegiatan yang dilakukan untuk

memperoleh dan mengefktifkan informasi tentang hasil belajar siswa pada

tingkat kelas selama dan setelah kegaitan pembelajaran. Data atau informasi

dari penilaian merupakan salah satu bukti yang dapat digunakan untuk

mengukur keberhasilan suatu program pendidikan.

a. Analisiskemampuan Responden-1 dalammelakukanpenilaian

Responden-1 menyusun instrumen penilaian berupa kuis yang

terdiri dari 5 butir soal berupa soal uraian dengan masing-masing soal

mempunyai bobot skor 20 sehingga total skor adalah 100. Semua butir

soal sudah dapat menggali kemampuan siswa untuk menjelaskan tentang

thaharah (bersuci) sesuai dengan indikator yang disusun sehingga

tercapainya tujuan pembelajaran yang diharapkan.

Aspek yang dapat diukur menggunakan kuis yang disusun hanya

aspek kognitif saja yang meliputi pengetahuan (recalling), pemahaman

Page 73: ANALISIS KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28726/3/... · berlangsung dan mampu menutup pelajaran dengan menyusun rangkuman

60

(comprehesion), aplikasi (aplication), analisis (analysis), sedangkan untuk

sintesis (syntesis) yaitu kemampuan mengabungkan beberapa informasi

menjadi suatu kesimpulan juga evaluasi (evaluation) yaitu kemampuan

mempertimbangkan mana yang baik dan mana yang buruk dan

memutuskan untuk mengambil tindakan tertentu belum terukur dari soal

kuis yang dibuat.

Selain aspek kognitif terdapat dua aspek lain yang perlu dinilai

yaitu aspek afektif dan aspek psikomotor. Kedua aspek tersebut dinilai

melalui kegiatan pembelajaran siswa dengan memberikan penugasan

terstruktur yang berupa Lembar Kerja Siswa (LKS). Dalam pengerjaan

LKS yang direncanakan dalam langkah-langkah pembelajaran yaitu siswa

berdiskusi dengan teman sebangku. Kegiatan tersebut dapat dapat

dijadikan alat ukur aspek Afektif yaitu menerima, menanggapi, menilai,

mengorganisasi, membentuk watak. Selain aspek afektif dapat diukur pula

aspek psikomotor yaitu meniru, menyusun, melakukan prosedur,

melakukan kegiatan dengan baik dan tepat, dan melakukan tindakan secara

alami.

Instrumen-instrumen yang dibuat responden-1 baik LKS, soal

Kuis, maupun soal PR sudah bervariatif dan dapat mengukur ketercapaian

tujuan pembelajaran yang diharapkan. Juga dapat mengontrol aspek afektif

dan psikomotor siswa saat berlangsungnya kegiatan pembelajaran.

b. Analisiskemampuan Responden-1 dalammelakukanpenilaian

Responden-2 menyusun instrumen penilaian berupa Penilaian

sebagai Assessement yaitu kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh

dan mengefektifkan informasi tentang hasil belajar siswa pada tingkat

kelas selama dan setelah kegaitan pembelajaran. Data atau informasi dari

penilaian merupakan salah satu bukti yang dapat digunakan untk

mengukur keberhasilan suatu program pendidikan. Responden-2

merencanakan kegiatan pembelajaran menggunakan panduan Lembar

kerja Siswa, mengadakan tes kecil/kuis dan memberikan PR. Semua butir

Page 74: ANALISIS KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28726/3/... · berlangsung dan mampu menutup pelajaran dengan menyusun rangkuman

61

soal sudah dapat menggali kemampuan siswa untuk menjelaskan tentang

Pertumbuhan Ilmu Pengetahuan pada masa bani umayyah sesuai dengan

indikator yang disusun sehingga tercapainya tujuan pembelajaran yang

diharapkan.

Aspek yang dapat diukur menggunakan kuis yang disusun hanya

aspek kognitif saja yang meliputi pengetahuan (recalling), pemahaman

(comprehesion), aplikasi (aplication), analisis (analysis), sedangkan untuk

sintesis (syntesis) yaitu kemampuan mengabungkan beberapa informasi

menjadi suatu kesimpulan juga evaluasi (evaluation) yaitu kemampuan

mempertimbangkan mana yang baik dan mana yang buruk dan

memutuskan untuk mengambil tindakan tertentu belum terukur dari soal

kuis yang dibuat.

Selain aspek kognitif terdapat dua aspek lain yang perlu dinilai

yaitu aspek afektif dan aspek psikomotor. Kedua aspek tersebut dinilai

melalui kegiatan pembelajaran siswa dengan memberikan penugasan

terstruktur yang berupa Lembar Kerja Siswa (LKS). Dalam pengerjaan

LKS yang direncanakan dalam langkah-langkah pembelajaran yaitu siswa

berdiskusi dengan teman sebangku. Kegiatan tersebut dapat dapat

dijadikan alat ukur aspek Afektif yaitu menerima, menanggapi, menilai,

mengorganisasi, membentuk watak. Selain aspek afektif dapat diukur pula

aspek psikomotor yaitu meniru, menyusun, melakukan prosedur,

melakukan kegiatan dengan baik dan tepat, dan melakukan tindakan secara

alami.

Instrumen-instrumen yang dibuat responden-2 baik LKS, soal

Kuis, maupun soal PR sudah bervariatif dan dapat mengukur ketercapaian

tujuan pembelajaran yang diharapkan. Juga dapat mengontrol aspek afektif

dan psikomotor siswa saat berlangsungnya kegiatan pembelajaran.

C. Deskripsi dan Pembahasan Permasalahan Penelitian

Berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan baik menggunakan

dokumentasi maupun rekaman video dapat dilakukan pembahasan terhadap

Page 75: ANALISIS KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28726/3/... · berlangsung dan mampu menutup pelajaran dengan menyusun rangkuman

62

permasalahan-permasalahan penelitian. Adapun pembahasan untuk setiap

pokok permasalahan penelitian adalah sebagai berikut:

1. Analisis Kemampuan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama

Islam dalam Merencanakan Pembelajaran pada Pelaksanaan PPKT

tahun Akademik 2014/2015

Perencanaan yang dibuat merupakan antisipasi dan perkiraan

tentang apa yang akan dilakukan dalam pembelajaran, sehingga tercipta

suatu situasi yang memungkinkan terjadinya proses belajar yang dapat

mengantar siswa mencapai tujuan yang diharapkan. Perencanaan tersebut

meliputi:

a) Tujuan apa yang hendak dicapai, yaitu bentuk-bentuk tingkah laku apa

yang diinginkan dapat dicapai atau dapat dimiliki oleh siswa setelah

terjadinya proses pembelajaran. Rumusan tujuan dibuat berdasakan

analisis terhadap berbagai tuntutan, kebutuhan, dan harapan.

b) Materi pembelajaran yang dapat mengantarkan siswa mencapai tujuan.

Materi pembelajaran merupakan pengalaman yang akan diberikan

kepada siswa selama mengikuti proses pendidikan atau proses

pembelajaran.

c) Bagaimana proses pembelajaran yang akan diciptakan oleh guru agar

siswa mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Kegiatan, strategi,

atau metode dalam proses pembelajaran harus disesuaikan dengan

perencanaan pembelajaran yang telah disusun dengan mengacu kepada

tujuan yang hendak dicapai.

d) Bagaimana menciptakan dan menggunakan alat evaluasi untuk

mengetahui atau mengukur apakah tujuan itu tercapai atau tidak.

Evaluasi banyak bergantung kepada tujuan yang hendak dicapai. Hal

ini sangat penting sebagai umpan balik untuk mengadakan perbaikan.

Guru bertanggung jawab langsung dalam upaya mewujudkan apa

yang tertuang dalam perencanaan pembelajaran karena guru yang

Page 76: ANALISIS KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28726/3/... · berlangsung dan mampu menutup pelajaran dengan menyusun rangkuman

63

menyusun perencanaan pembelajaran pada tingkatan pembelajaran dan

langsung melaksanakan perencanaan pembelajaran tersebut di kelas.

Data tentang kemampuan mahasiswa praktikan Pendidikan Agama

Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam merencanakan pembelajaran

diperoleh melalui dokmentasi berupa silabus (setiap mahasiswa praktikan

tidak menyusunnya akan tetapi menggunakan silabus yang dimiliki guru

pamong) dan RPP. Hasil dokumentasi tersebut telah dianalisis dengan

membandingkan berdasarkan ketentuan dalam standar proses.

Semua responden menyusun RPP dengan komponen sesuai pada

syarat yang ada pada standar proses yang meliputi identitas mata

pelajaran, standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator pencapaian

kompetensi, tujuan pembelajaran, materi ajar, alokasi waktu, metode

pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian hasil belajar, sumber

belajar.

Pemenuhan prinsip-prinsip penyusunan RPP:

1. Memperhatikan perbedaan individu peserta didik

Responden sudah memperhatikan perbedaan individu siswa dengan

menggunakan model pembelajaran konstektual, metode penemuan

melalui diskusi kelompok, metode index card match.

2. Mendorong partisipasi aktif peserta didik

Semua responden sudah mampu mendorong siswa untuk berpartisipasi

aktif dengan menyusun langkah-langkah pembelajaran untuk

berdiskusi.

3. Mengembangkan budaya membaca dan menulis

Setiap responden secara tidak langsung sudah mengembangkan budaya

membaca dan menulis pada siswa melalui aktivitas yang dilakukan

selama pembelajaran.

4. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut

Setiap responden merencanakan umpan balik dengan mereview setiap

materi yang telah disampaikan dan merencanakan tindak lanjut dengan

Page 77: ANALISIS KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28726/3/... · berlangsung dan mampu menutup pelajaran dengan menyusun rangkuman

64

memberikan kuis, sedangkan yang lainya merencanakan tindak lanjut

dengan mengadakan kuis dan pembahasannya sebagai tindakan umpan

balik.

5. Keterkaitan dan keterpaduan

Komponen-komponen yang disusun oleh semua responden sudah

terpadu dan terkait satu dengan yang lain

6. Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi

Dalam penyusunan RPP oleh semua responden sudah tercantum

penggunaan Alat atau bahan yang menerapkan teknologi informasi dan

komunikasi.

Berdasarkan analisis data dan pembahasan, sebagian mahasiswa

sudah dapat merencanakan pembelajaran dengan baik sesuai dengan

standar proses baik komponen maupun prinsip-prinsip penyusunannya

sudah dipenuhi. Perencanaan dilakukan agar terjadinya proses belajar yang

dapat mengantar siswa mencapai tujuan yang diharapkan.

2. Kemampuan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam

dalam Melaksanakan Pembelajaran pada Pelaksanaan PPKT tahun

Akademik 2014/2015

Pelaksanaan pembelajaran selayaknya berpegang pada apa yang

tertuang dalam perencanaan. Namun, situasi yang dihadapi guru dalam

melaksanakan pembelajaran mempunyai pengaruh besar terhadap proses

pembelajaran itu sendiri. Oleh karena itu, guru sepatutnya peka terhadap

berbagai situasi yang dihadapi, sehingga dapat menyesuaikan pola tingkah

lakunya dalam mengajar dengan situasi yang dihadapi.Setiap guru

memiliki pola mengajar sendiri-sendiri. Pola mengajar ini tercermin dalam

tingkah laku pada waktu pelaksanaan pembelajaran.

Data tentang kemampuan Melaksanakan Praktek Profesi Keguruan

Terpadu yang dimiliki mahasiswa PPKT dalam pelaksanaan PPKT

diperoleh melalui dokumentasi berupa rekaman video pelaksanaan

pembelajaran. Data-data tersebut, sebagai berikut.

a. Kegiatan Awal/ Pendahuluan

Page 78: ANALISIS KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28726/3/... · berlangsung dan mampu menutup pelajaran dengan menyusun rangkuman

65

Aspek yang diamati adalah:

1) Membahas PR/ tugas terstruktur, responden-1 sudah

melaksanakannya dengan melibatkan siswa secara aktif yaitu

dengan cara meminta siswa mengerjakan terlebih dulu kemudian

soal yang esensial dan sulit dibahas oleh guru, sedangkan

responden-2 langsung menanyakan soal yang sulit kepada siswa

untuk dilakukan pembahasan.

2) Memberitahukan tujuan pembelajaran, memberikan gambaran

umum materi dan kegiatan yang akan dilakukan. Semua responden

memberikan gambaran umum materi tetapi tidak memberikan

gambaran kegiatan yang akan dilakukan.

Membuka pelajaran adalah usaha yang dilakukan oleh guru

dalam kegiatan pembelajaran untuk menciptakan prakondisi bagi siswa

agar mental maupun perhatian terpusat pada pengalaman belajar yang

disajikan sehingga akan mudah mencapai kompetensi yang diharapkan

Berdasarkan analisis data dan pembahasan sebagian mahasiswa

praktikan sudah mampu membuka pelajaran dengan baik, akan tetapi

aspek yang paling essensial dalam kegiatan awal yaitu menyampaikan

tujuan pembelajaran hanya dilakukan seorang responden saja. Oleh

karena itu mahasiswa belum mampu mengawali kegitan pembelajaran

dengan baik.

b. Kegiatan Inti

Aspek yang diamati:

1) Penyampaian materi

Penyampaian materi dilakukan secara terurut sesuai dengan

langkah yang direncanakan dalam RPP, semua responden

menyampaikan materi dengan lancar, bahkan disampaikan dengan

menggunakan media pembelajaran berupa power point. Begitu

pula dengan pengunaan bahasa disampaikan dengan jelas dan

mudah dipahami, akan tetapi salah satu responden memiliki

volume suara yang rendah/ kecil sehingga penjelasan kurang

dipahami siswa terutama siswa yang duduk dibagian belakang.

Page 79: ANALISIS KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28726/3/... · berlangsung dan mampu menutup pelajaran dengan menyusun rangkuman

66

2) Mengadakan variasi dalam pembelajaran

Semua responden sudah melakukan variasi dalam

pembelajaranyang meliputi: sikap bersahabat, menghargai

pendapat siswa, menekankan bagian-bagian penting, membantu

siswa dalam kesulitan dan mendorong kepercayaan diri siswa.

3) Menciptakan suasana aktif

Pada aspek ini semua responden sudah memberikan

pertanyaan kepada siswa. Dari pertanyaan yang diutarakan

sebagian responden mampu mendorong siswa menyampaikan ide-

ide mereka dan sebagian besar siswa sudah melibatkan diri dalam

pembelajaran.

4) Memberikan penguatan

Semua responden sudah memberikan penguatan kepada

siswa baik berupa verbal maupun non-verbal, namun belum begitu

bervariatif macamnya.

Keterampilan bertanya bagi seorang guru merupakan

keterampilan yang sangat penting untuk dikuasai. Melalui

keterampilan ini, guru dapat menciptakan suasana pembelajaran lebih

bermakna. Pembelajaran akan menjadi membosankan manakala

selama berjam-jam guru menjelaskan materi pelajaran tanpa diselingi

dengan pertanyaan, baik hanya sekedar pertanyaan pancingan, atau

pertanyaan untuk mengajak siswa berpikir. Oleh karena itu, dalam

setiap proses pembelajaran, strategi pembelajaran apapun digunakan,

bertanya merupakan kegiatan yang selalu merupakan bagian yang

tidak terpisahkan. Semua mahasiswa sudah memiliki ketrampilan

bertanya walaupun pertanyaan-pertanyaan yang diajukan belum

terstruktur.

Memberikan penguatan adalah segala bentuk respon yang

merupakan bagian dari modivikasi tingkah laku guru terhadap tingkah

laku siswa, yang bertujuan untuk memberikan informasi atau umpan

balik bagi siswa atas perbuatan atau responnya yang diberikan sebagai

bentuk dorongan atau koreksi. Keterampilan ini sangat penting

Page 80: ANALISIS KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28726/3/... · berlangsung dan mampu menutup pelajaran dengan menyusun rangkuman

67

dimiliki oleh seorang guru dalam rangka memberikan ganjaran kepada

siswa sehingga siswa akan besar hati dan meningkatkan partisipasinya

dalam setiap proses pembelajaran.

Variasi stimulus merupakan keterampilan guru guna menjaga

iklim pembelajaran tetap menarik perhatian, tidak membosankan,

sehingga siswa menunjukkan sikap antusias dan ketekunan, penuh

gairah dan berpartisipasi aktif dalam setiap langkah kegiatan

pembelajaran. Keteramplan ini sangat penting dimiliki seorang guru

dalam rangka menciptakan suasana kelas yang menyenangkan dan

menarik perhatian siswa. Berdasarkan pengamatan semua mahasiswa

memberikan penguatan kepada siswa namun belum begitu bervariatif

macamnya. Pengelolaan kelas adalah keterampilan guru dalam

menciptakan dan memelihara kondisi belajar yng optimal dan

mengembalikannya manakala terjadi hal-hal yang dapat mengganggu

suasana pembelajaran. Ketika mahasiswa PPKT mengajar, sebagaian

besar siswa ramai. Berdasarkan pengamatan sebagian besar siswa

melibatkan diri dalam pembelajaran yang dilaksanakan sebagian besar

mahasiswa hal ini menunjukkan mahasiswa sudah mampu mengelola

kelas dengan baik.

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, semua

mahasiswa dapat menerapkan ketrampilan-ketrampilan yang antara

lain ketrampilan bertanya, ketrampilan memberi penguatan, dan

ketrampilan pengelolaan kelas pada kegiatan inti selama pembelajaran

berlangsung.

c. Kegiatan Akhir/ Penutup

1) Kesimpulan

Sebagian besar responden membuat kesimpulan dengan

jelas dan mencakup seluruh isi yang disampaikan.

2) Tindak lanjut

Page 81: ANALISIS KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28726/3/... · berlangsung dan mampu menutup pelajaran dengan menyusun rangkuman

68

Aspek ini dilakukan oleh semua responden yaitu dengan

menyarankan siswa mempelajari materi yang telah disampaikan

dan pemberian PR dengan petunjuk yang jelas.

Menutup pelajaran dapat diartikan sebagai kegiatan yang

dilakukan guru untuk mengakhiri pelajaran dengan maksud untuk

memberikan gambaran menyeluruh tentang apa yang telah dipelajari

siswa serta keterkaitannya dengan pengalaman sebelumnya,

mengetahui tingkat keberhasilan siswa, serta keberhasilan guru dalam

pelaksanaan proses pembelajaran. Responden menutup pelajaran

dengan menyimpulkan materi yang telah disampaikan, memberikan

beberapa soal (jikamemungkinkan) sebagai evaluasi dan memberikan

PR dengan petunjukyang jelas.

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan sebagian

mahasiswa sudah mampu menutup pelajaran dengan baik dengan

penyusunan rangkuman materi bersama merangkum dan melakukan

tindak lanjut kepada siswa.

3. Kemampuan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam

dalam Melakukan Penilaian pada Pelaksanaan PPKT tahun

Akademik 2014/2015

Evaluasi merupakan salah satu komponen pengukur derajat

keberhasilan pencapaian tujuan, dan keefektifan proses pembelajaran yang

dilaksanakan.

Fungsi evaluasi untuk:

a. Mengetahui apakah siswa dapat mencapai tujuan yang telah

ditetapkan.

b. Mengetahui kondisi belajar yang disiapkan, apakah dapat

menyebabkan siswa belajar.

c. Mengetahui apakah prosedur pembelajaran berlangsung dengan baik.

d. Mengetahui dimana letak hambatan pencapaian tujuan tertentu.

Page 82: ANALISIS KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28726/3/... · berlangsung dan mampu menutup pelajaran dengan menyusun rangkuman

69

Atas dasar ini faktor yang paling penting dalam evaluasi itu bukan

pada pemberian angka, melainkan sebagai dasar feedback (umpan balik).

Umpan balik itu sendiri sangat penting dalam rangka revisi. Sebab proses

pembelajaran itu continue, karenanya perlu selalu melakukan

penyempurnaan dalam rangka mengoptimalkan pencapaian tujuan. Jika

evaluasi merupakan umpan balik sebagai dasar memperbaiki sistem

pembelajaran, sesungguhnya pelaksanaan evaluasi harus bersifat continue.

Setiap kali dilaksanakan proses pembelajaran, harus dievaluasi (formatif).

Data tentang kemampuan melakukan Penilaian yang dimiliki

mahasiswa praktikan dalam pelaksanaan PPKT diperoleh dengan cara

menganalisis dokumen berupa lembar kerja siswa dan soal-soal kuis.

Responden memberikan penilaian berupa tes kecil/ kuis untuk mengetahui

apakah siswa telah mencapai tujuan yang ditetapkan, mengetahui apakah

prosedur pembelajaran berlangsung dengan baik, mengetahui dimana letak

hambatan pencapaian tujuan tertentu.

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan sebagian

mahasiswa sudah mampu melaksanakan penilaian berupa tes kecil/ kuis,

portofolio untuk mengukur aspek afektif dan psikomotor berupa LKS, dan

buku latihan siswa. pelaksanaan penilaian yang dilakukan belum secara

konsisten, sistematik, dan terprogram. Hal itu dikarenakan waktu yang

diberikan dalam pelaksanaan PPKT dan keleluasaan mahasiswa praktikan

akan guru pamongnya.

Page 83: ANALISIS KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28726/3/... · berlangsung dan mampu menutup pelajaran dengan menyusun rangkuman

SILABUS MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI

Satuan Pendidikan : SMP Kelas : VIII Kompetensi Inti* :

KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

KI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya..

KI 3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual dan procedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

KI 4 : Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat,) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang)sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

Kompetensi Dasar Materi Pokok Pendekatan Pembelajaran

Instrumen Penilaian Alokasi Waktu

Sumber Belajar

3.10 Memahami sejarah pertumbuhan ilmu pengetahuan sampai masa Umayah dan masa Abbasiyah

Sejarah Pertumbuhan Ilmu Pengetahuan dari masa Umayah hingga masa Abbasiyah

Mengamati

Membaca dan mencermati teks atau bacaan tentang sejarah pertumbuhan ilmu pengetahuan dari masa Umayah sampai Abbasiyah.

Tugas

Mengumpulkan gambar/ berita/ artikel tentang sejarah pertumbuhan ilmu pengetahuan dari masa Umayah sampai Abbasiyah.

Observasi

Mengamati pelaksanaan diskusi dengan menggunakan

5 x 3 Jam Pelajaran

Al Qur’an dan terjemahnya Depag RI

Buku Teks PAI kelas VIII

Buku-buku Penunjang PAI kelas VIII

CD/Video Pembelajaran Interaktif

Peta Jazirah Arabia

Page 84: ANALISIS KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28726/3/... · berlangsung dan mampu menutup pelajaran dengan menyusun rangkuman

Menonton film atau tayangan yang terkait dengan sejarah pertumbuhan ilmu pengetahuan sampai masa Umayah dan masa Abbasiyah.

Menyimak dan membaca penjelasan mengenai sejarah sejarah pertumbuhan ilmu pengetahuan sampai masa Umayah dan masa Abbasiyah.

Menanya

Mengajukan pertanyaan tentang sejarah pertumbuhan ilmu pengetahuan sampai masa Umayah dan

lembar observasi yang memuat: Isi diskusi (tentang

tokoh-tokoh ilmuwan muslim masa Umaya dan tokoh-tokoh ilmuwan muslim masa Abbasiyah.)

Sikap yg ditunjukkan siswa terkait dengan tanggung jawabnya terhadap pelaksanaan jalannya diskusi dan kerja kelompok.

Portofolio

Membuat paparan hasil analisis tokoh-tokoh ilmuwan muslim masa Umayah.

Membuat paparan hasil analisis tokoh-tokoh ilmuwan muslim masa Abbasiyah.

Tes

tes kemampuan kognitif dengan bentuk tes soal – soal

Page 85: ANALISIS KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28726/3/... · berlangsung dan mampu menutup pelajaran dengan menyusun rangkuman

masa Abbasiyah..

Mengajukan pertanyaan tentang faktor-faktor yang mendukung terjadinya pertumbuhan ilmu pengetahuan sampai masa Umayah dan masa Abbasiyah.

Eksperimen/explore

Mencari bukti-bukti sejarah pertumbuhan ilmu pengetahuan sampai masa Umayah.

Menggali bukti-bukti sejarah pertumbuhan ilmu pengetahuan sampai masa Abbasiyah.

Mengelompokk

pilihan ganda

Page 86: ANALISIS KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28726/3/... · berlangsung dan mampu menutup pelajaran dengan menyusun rangkuman

an tokoh-tokoh ilmuwan muslim masa Umayah.

Mengelompokkan tokoh-tokoh ilmuwan muslim masa Abbasiyah.

Asosiasi

Membuat gambaran/deskripsi sejarah pertumbuhan ilmu pengetahuan masa Umayah.

Menganalisis hubungan antara pertumbuhan ilmu pengetahuan masa Umayah dengan Abbasiyah.

Membuat skema hubungan antara pertumbuhan ilmu

Page 87: ANALISIS KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28726/3/... · berlangsung dan mampu menutup pelajaran dengan menyusun rangkuman

pengetahuan masa Umayah dengan masa Abbasiyah.

Komunikasi

Memaparkan bukti-bukti sejarah pertumbuhan ilmu pengetahuan masa Umayah.

Memaparkan bukti-bukti sejarah pertumbuhan ilmu pengetahuan masa Abbasiyah.

Menyajikan kesimpulan hasil analisis hubungan pertumbuhan ilmu pengetahuan masa Umayah dengan masa Abbasiyah.

Page 88: ANALISIS KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28726/3/... · berlangsung dan mampu menutup pelajaran dengan menyusun rangkuman

71

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan landasan teori yang didukung oleh hasil penelitian serta

mengacu pada tujuan penelitian, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan

sebagai berikut.

1. Mahasiswa praktikan sudah dapat merencanakan pembelajaran dengan

baik sesuai dengan standar proses, baik komponen maupun prinsip-prinsip

penyusunannya sudah dipenuhi.

2. Kemampuan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam

melaksanakan pembelajaran pada pelaksanaan PPKT tahun Akademik

2014/2015

a. Kegiatan Awal/ Pendahuluan

Kemampuan mahasiswa dalam membuka pelajaran ternilai

baik, akan tetapi aspek yang paling esensial dalam kegiatan awal, yaitu

menyampaikan tujuan pembelajaran, sudah terlaksana dengan baik.

b. Kegiatan Inti

Mahasiswa sudah dapat menerapkan ketrampilan bertanya,

ketrampilan memberi penguatan, dan ketrampilan pengelolaan kelas

pada kegiatan inti selama pembelajaran berlangsung.

c. Kegiatan Akhir/ Penutup

Mahasiswa sudah mampu menutup pelajaran dengan baik,

dengan penyusunan rangkuman materi bersama, merangkum, dan

melakukan tindak lanjut kepada siswa.

3. Mahasiswa praktikan sudah mampu melaksanakan penilaian berupa tes

kecil/ kuis, portofolio untuk mengukur aspek afektif dan psikomotor

berupa LKS, dan buku latihan siswa. Pelaksanaan penilaian yang

dilakukan belum kontinyu secara konsisten, sistematik, dan terprogram.

Page 89: ANALISIS KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28726/3/... · berlangsung dan mampu menutup pelajaran dengan menyusun rangkuman

72

Hal tesebut disebabkan karena waktu dan ruang lingkup yang diberikan

dalam pelaksanaan PPKT terbatas.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan serta implikasi hasil penelitian tersebut, maka

penulis dapat memberikan saran-saran sebagai berikut.

1. Bagi mahasiswa sebaiknya lebih meningkatkan kualitas diri dengan

senantiasa mengikuti perkembangan pengetahuan mutakhir, memahami

Kurikulum 2013 dan mampu menerapkannya dalam proses belajar-

mengajar, serta memperkaya pengetahuan terhadap metode mengajar yang

bervariasi dan dapat mengaktifkan siswa sehingga dapat diaplikasikan

dalam menjalani PPKT dan setelah menjadi guru pada saatnya nanti.

2. Bagi program studi/ jurusan diharapkan memberikan bekal lebih

mendalam kepada mahasiswa dengan berbagai disiplin ilmu yang

dibutuhkan mahasiswa dalam menjalani PPKT dan menjalankan tugasnya

sebagai seorang guru ke depan, serta memantau proses pelaksanaan PPKT

sesuai dengan ketentuan yang ada.

3. Bagi Labolatorium PPKT FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

diharapkan senantiasa mengawal proses pelaksanaan PPKT di lapangan,

mengadakan pengembangan, dan menyempurnakan ketentuan-ketentuan

PPKT sehingga mahasiswa PPKT mampu menguasai kompetensi

keguruan yang diharapkan.

4. Bagi sekolah mitra diharapkan senantiasa memantau perkembangan

mahasiswa PPKT serta memperkenalkan dan memberikan tugas-tugas

guru secara nyata kepada mahasiswa sehingga mampu meningkatkan

kompetensi keguruan yang dimiliki.

Page 90: ANALISIS KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28726/3/... · berlangsung dan mampu menutup pelajaran dengan menyusun rangkuman

73

DAFTAR PUSTAKA

A. chader Alwasihlah, Pokoknya Kualitatif, Jakarta: Pustaka Jaya, 2011

Ahmadi, Abu, dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, Jakarta : Rineka Cipta,

1991

Al-Abrasyi, Mohd Athiyah, Dasar-dasar Pokok Pendidikan Islam, Jakarta: Bulan

Bintang, 1990

Al-Bahri, Dahlan, Kamus Ilmiah Populer, Surabaya: Arkola, 1994

Ali, Muhammad, Guru Dalam Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru

Algesindo, 1996

Arief, Armai, Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta: Ciputat Pers, 2002

_________, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: PT. Wahana Cordofa, 2010

Arikunto, Suharsimi, Manajemen Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta, 2009

B. Suryosubroto, Tatalaksana Kurikulum, Jakarta: Rineka Cipta, 1990

Bambang Wasito, Adi,. et al., 2006. Teropong Pendidikan Kita. Jakarta: Pusat

Informasi dan Humas Depdiknas.

Daradjat, Zakiah, Metodologi Pengajaran Agama Islam., Jakarta: Bumi Aksara,

1996.

Dimiyati, Muljiono, Belajar dan Pembelajaran Jakarta : PT Rineka Cipta 2006

E. Mulyasa, Implementasi KTSP Kemandirian Guru dan Kepala Sekolah, Jakarta:

Bumi Aksara, 2009

_________,, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2008.

Hamalik, Oemar, Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi.

Jakarta: Bumi Aksara, 2003

Hasanah, Aan, Pengembangan Profesi Keguruan, Bandung: Pustaka Setia 2012

Kriyantono, Rahmat, Teknik Praktis Riset Komunikasi: Disertai Contoh Praktis

Riset Media, Public Relations, Advertising, Komunikasi Organisasi,

Komunikasi Pemasaran, Jakarta: Kencana, 2008

Kunandar, S.Pd. M.Si, Guru Profesional (Implementasi Kurikulum Tingkat

Page 91: ANALISIS KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28726/3/... · berlangsung dan mampu menutup pelajaran dengan menyusun rangkuman

Satuan Pendidikan KTSP Dan Sukses Dalam Setifikasi Guru, Jakarta:

Rajawali Press 2009

Majid, Abdul, dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis

Kompetensi. Remaja Rosda Karya, Bandung, 2004

Moleong, Lexi J, Metodologi Penelitian Kualitatif , Bandung: Remaja

Rasdakarya, 2004

Muhaimin, Strategi Belajar Mengajar Aktif , Surabaya: CV. Citra Media 1996

_________, dkk, Pengembangan model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

pada sekolah dan madrasah, Jakarta : PT. Raja Grapindo Persada, 2008

_________, Paradigma Pendidikan Agama Islam: Upaya mengaktifkan

Pendidikan Agama Islam di Sekolah Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002

Namsa, Yunus, Metodologi Pengajaran Agama Islam, Jakarta : Pustaka Firdaus,

2000

Narbuko, Cholid, Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, Jakarta: Bumi Aksara

2002

Nasution, Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif, Bandung: Tarsito, 1998

Nata, Abuddin, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Gaya Media Pratama, 2005

_________, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kencana, 2010

_________, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta, Logos Wacana Ilmu, 1997

Nur Nasution, Wahyuddin, Teori Belajar dan Pembelajaran, Medan : Perdana

Publishing, 2011

Nurdin, Syafruddin dan Basyiruddin Usman, Guru Profesional dan Implementasi

Kurikulum, Jakarta: Ciputat Pers, 2002

Nurhadi, dkk., Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and

Learning/CTL) dan Penerapannya dalam KBK, Malang: Penerbit

Universitas Negeri Malang, 2004

Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Mulia 1994

_________, Metodologi Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Kalam Mulia, 2008

Rusman, Model-Model Pembelajaran, Mengembangkan Profesional Guru.

Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2011

Page 92: ANALISIS KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28726/3/... · berlangsung dan mampu menutup pelajaran dengan menyusun rangkuman

Salim, Peter , The Contemporary English - Indonesia Dictionary, Jakarta: Modern

English Press, 1987

Sanjaya, Wina, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,

Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006

Santrock, John W., Psikologi Pendidikan, Jakarta: Kencana, 2007

Sturisno, Hadi, Metodologi Research, Jilid 2, Yogyakarta: Adi Offset, 2002

Sudjana, Nana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, h. 91-96.

Sugiyono, Memehamai Penelitian Kualitatif, Bandung: CV. Alfabeta, 2005

Suryabrata, Sunardi, Metodologi Penelitian, Jakarta: Rajawali Press,1990

Team Didaktik Metodik IKIP Surabaya, Pengantar Didaktik Metodik Kurikulum

PBM, Jakarta: CV. Rajawali, 1989

Tim Penyusun Pedoman PPKT , Buku Panduan Praktik Profesi Keguruan

Terpadu (PPKT), Jakarta: FITK UIN Syarif Hidayatullah, 2010

Uno, Hamzah B. Orientasi Baru dalam Psikologi Pembelajaran, Jakarta: PT.

Bumi Aksara, 2006

Usman, Uzer, Menjadi Guru Profesional, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

2006

Yulaelawati, Ella. 2004. Kurikulum dan Pembelajaran: Filosofi, Teori dan

Aplikasi. Bandung:Pakar Raya, 2014

Yusuf, Syamsu dan Nani Sugandhi, Perkembangan Peserta Didik, Jakarta :

Rajawali Press, 2012

Zuhairini, dkk., Metodik Khusus Pendidikan Agama, Surabaya: Usaha Nasional,

1983

Page 93: ANALISIS KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28726/3/... · berlangsung dan mampu menutup pelajaran dengan menyusun rangkuman

PEDOMAN WAWANCARA

Hari/Tanggal : Jum’at 26 September 2014

Nama : Nurwahdah, S.Ag

Jabatan : Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan

Waktu : 14.15 – 14.45

Tempat : Kantor Guru SMP Islamiyah Ciputat

1. Bagaimana Kemampuan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama

Islam dalam Merencanakan Pembelajaran padaPelaksanaan PPKT tahun

Akademik 2014/2015

a. Apakah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam yang sedang

melaksanakan PPKT menyusun silabus atau tidak sebelum melaksanakan

pembelajaran? Kalau tidak, memakai silabus siapa?

Mahasiswi praktikan tahun ajaran 2014/2015 di SMP Islamiyah Ciputat

tidak membuat silabus sebelum melaksanakan praktik pembelajaran,

karena Silabus sudah dibuat guru mata pelajaran sejak pembelajaran tahun

akademik 2014/2015 belum dimulai. Jadi mahasiswa praktikan tidak

membuat silabus baru dan kemudian ia menggunakan silabus yang sudah

dibuat oleh Guru pamongnya.

b. Apakah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam yang sedang

melaksanakan PPKT menyusun RPP atau tidak sebelum melaksanakan

pembelajaran? Kalautidak, memakai RPP siapa?

Setiap mahasiswa praktikan wajib untuk membuat RPP sebelum

melaksanakan pembelajaran, dan itu dikembangkan dari silabus yang telah

dibuat oleh guru. Setelah selesai dibuat, RPP diteliti terlebih dahulu oleh

guru pamong sebelum nantinya diterapkan oleh mahasiswa praktikan

dalam melaksanakan pembelajaran.

Page 94: ANALISIS KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28726/3/... · berlangsung dan mampu menutup pelajaran dengan menyusun rangkuman

2. Bagaimana Kemampuan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama

Islam dalam Melaksanakan Pembelajaran pada Pelaksanaan PPKT tahun

Akademik 2014/2015

Kegiatan Membuka Pembelajaran

a. Mengkondisikan Siswa

Mahasiswa PPKT dalam mengkondisikan siswa sebelum belajar, pada saat

belajar, bahkan saat pembelajaran mau berakhir terbilang sangat baik,

yang sedikit kurangnya yaitu vocal mereka (mahasiswi PPKT) dalam

menyampaikan ataupun dalam menegaskan sesuatu dalam pembelajaran.

b. Menarik Minat dan Perhatian Siswa

Untuk menarik perhatian siswa, mahasiswa PPKT biasanya lebih kreatif.

Yaitu dengan membuat peraga, games yang sesuai dengan materi ajar,

pemutaran film pendidikan dan dengan penjabaran wawasan yang luas

yang tidak tercantum dalam buku tetapi memang sangat bersinggungan

dengan kehidupan sehari-hari. Sehingga siswa merasa senang

mendapatkan banyak informasi.

c. Membangkitkan Motivasi Siswa

Dalam membangkitkan motivasi siswa, Mahasiswa biasanya memberikan

ice breaking, tontonan motivasi, penyampaian dengan power point dan

dengan mengisahkan para tokoh yang akhirnya biasa membangkitkan

motivasi belajar siswa untuk nantinya mencapai prestasi yang

membanggakan.

d. Mengadakan Test Pendahuluan (Pre test)

Biasanya mahasiswa PPKT sebelum melaksanakan pembelajaran, ia selalu

me review pelajaran yang kemarin dengan memberikan pertanyaan-

pertanyaan, pernyataan-pernyataan dan menyimpulkan hasil pembelajaran

yang telah berlalu. Hal ini agar mempermudah dalam melanjutkan

pelajaran ke materi selanjutnya.

Page 95: ANALISIS KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28726/3/... · berlangsung dan mampu menutup pelajaran dengan menyusun rangkuman

Kegiatan Inti Pembelajaran

a. Penguasaan Materi Pembelajaran

Penguasaan materi mahasiswa PPKT dalam pembelajaran sudah baik,

ditambah mereka yang mempersiapkan tambahan materi dari berbagai

referensi-referensi. Sehingga pembawaan materi yang disampaikan lebih

variatif dan menyenangkan.

b. Keterampilan Menggunakan Metode

Mahasiswa PPKT cukup baik dalam penggunaan metode-metode

pembelajaran, dimulai dari metode Small Group Discussion, active

Knowledge Sharing, dll. Dengan metode-metode yang beragam membuat

siswa lebih aktiv dan lebih cepat mencerna pelajaran.

c. Keterampilan Memberi Penguatan

Dalam pemberian atau penyampaian penguatan terhadap bahan

pembelajaran, mahasiswa PPKT terbilang sudah cukup baik, terbukti

dengan pemahaman siswa akan materi ajar yang disampaikan mahasiswa

PPKT.

d. Menggunakan Waktu

Alokasi waktu yang disediakan sudah diserap baik oleh mahasiswa PPKT,

hingga penyesuaian akan waktu yang diberikan pun dilaksanakan dengan

baik, karena dengan memanfaatkan waktu yang ada mahasiswa PPKT pun

belajar untuk disiplin dan menggunakan waktu dengan sebaik-baiknya.

e. Keterampilan Bertanya

Ketrampilan bertanya Mahasiswa PPKT tergolong bagus, selalu banyak

ingin tahunya supaya bisa bekerjasama dengan baik, baik dengan guru

pamongnya, kepala sekolahnya, guru-guru yang lainnya dan segenap

karyawan di sekolah ini. Dengan ketrampilan bertanya itu akhirnya

mereka mampu menjalani segala proses pembelajaran disini dengan baik.

Page 96: ANALISIS KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28726/3/... · berlangsung dan mampu menutup pelajaran dengan menyusun rangkuman

f. Keterampilan Mengadakan Variasi

Dalam menggagas variasi, mahasiswa PPKT tentunya banyak menyiapkan

sebelum mereka melaksanakan pembelajaran, hal ini bisa terlihat dari

metode yang variatif dalam memaparkan pembelajaran di kelas.

g. Keterampilan Menjelaskan

Untuk kecakapan menjelasakan, mahasiswa PPKT lumayan terlihat baik.

Namun masih dirasa kurangnya yaitu suara dalam penyampaiannya,

hingga mempengaruhi kejelasan dari materi yang disampaikannya, tetapi

hal itu tertutupi dengan penjelasan yang bervariasi untuk nantinya menarik

fokus siswa untuk memperhatikan materi ajar.

Kerampilan Menutup Pembelajaran

Mahasiswa PPKT dalam menutup pelajaran masih belum terlihat bagus,

terkadang masih belum bias menyampaikan kesimpulan dengan jelas dan

tegas yang akhirnya sangat dipahami oleh siswa hingga terus tertanam dalam

ingatannya, namun semua itu dalam tahapan proses menuju kebaikan, yang

penting sudah terlihat usaha dan upayanya untuk memperbaiki hal tersebut.

3. BagaimanaKemampuan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam

dalam Melakukan Penilaian pada Pelaksanaan PPKT tahun Akademik

2014/2015

Dalam memberikan penilaian terhadap siswa, mereka sudah termasuk baik,

baik dalam hal penilaian afektif, psikomotorik dan kognitif. Semua itu

membantu guru pamong untuk nantinya memberikan penilaian terhadap siswa

di akhir nanti.

Nara Sumber

Nurwahdah, S.Ag

Pewawancara

Didin Sirojudin

Page 97: ANALISIS KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28726/3/... · berlangsung dan mampu menutup pelajaran dengan menyusun rangkuman

PEDOMAN WAWANCARA

Hari/Tanggal : Jum’at 26 September 2014

Nama : Faiz Fikri, S.Ag

Jabatan : Guru kelas

Waktu : 15.30 – 16.05

Tempat : Kantor Guru SMP Islamiyah Ciputat

1. Bagaimana Kemampuan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama

Islam dalam Merencanakan pembelajaran pada pelaksanaan PPKT tahun

Akademik 2014/2015

a. Apakah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam yang sedang

melaksanakan PPKT menyusun silabus atau tidak sebelum melaksanakan

pembelajaran? Kalau tidak, memakai silabus siapa?

Mahasiswi PPKT sekarang di SMP Islamiyah Ciputat tidak membuat

silabus dalam pelaksanakan pembelajaran, karena Silabus sudah dibuat

oleh guru pamongnya, Jadi mahasiswa yang PPKT disini tidak membuat

silabus baru dan kemudian ia menggunakan silabus yang sudah dibuat oleh

Guru di sekolah.

b. Apakah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam yang sedang

melaksanakan PPKT menyusun RPP atau tidak sebelum melaksanakan

pembelajaran? Kalau tidak, memakai RPP siapa?

Untuk mahasiswa PPKT diharuskan membuat RPP sebelum melaksanakan

pembelajaran, yang dikembangkan dari silabus guru pamongnya. Setelah

selesai dikerjakan, RPP dinilai terlebih dahulu oleh guru pamong sebelum

nantinya diterapkan oleh mahasiswa PPKT dalam melaksanakan

pembelajaran, karena RPP ini merupakan gerbang awal kesiapan

mahasiswa PPKT dalam praktek mengajar.

Page 98: ANALISIS KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28726/3/... · berlangsung dan mampu menutup pelajaran dengan menyusun rangkuman

2. Bagaimana Kemampuan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama

Islam dalam Melaksanakan Pembelajaran pada Pelaksanaan PPKT tahun

Akademik 2014/2015

Kegiatan Membuka Pembelajaran

a. Mengkondisikan Siswa

Dalam mengkondisikan siswa sebelum belajar, pada saat belajar, bahkan

saat pembelajaran akan berakhir, mahasiswa PPKT ternilai amat baik,

Namun yang belum muncul dari mahasiswa PPKT yaitu wibawa mereka

saat berdiri di depan para siswa dalam menyampaikan ataupun dalam

menegaskan sesuatu dalam pembelajaran, mungkin karena masih sama-

sama dalam posisi belajar namun berbeda tingkatan aja, tapi semua itu

perlahan akan muncul sesuai dengan intensitas pertemuan dengan siswa di

kelas maupun di luar kelas tetapi masih dalam ruang lingkup sekolah.

b. Menarik Minat dan Perhatian Siswa

Untuk menarik minat dan perhatian siswa di kelas, mahasiswa PPKT

biasanya melakukan berbagai kreatifitasnya agar siswa jadi lebih

memperhatikan apa yang disampaikannya. Diantaranya Yaitu dengan

memutarkan film-film yang sangat erat kaitannya dengan materi ajar hari

itu, kemudian permainan yang memutar otak siswa, ataupun dengan

tampilan-tampilan audiovisual lainnya dengan penjabaran wawasan yang

luas yang belum tercantum dalam buku tetapi memang sangat

bersinggungan dengan kehidupan sehari-hari. Sehingga siswa merasa

senang mendapatkan banyak informasi.

c. Membangkitkan Motivasi Siswa

Dalam membangkitkan motivasi belajar siswa, Mahasiswa PPKT lebih

sering menggunakan ice breaking, video motivasi, penyampaian power

point dan dengan bercerita para tokoh-tokoh yang sukses yang akhirnya

biasa membangkitkan motivasi belajar siswa untuk nantinya mencapai

prestasi yang membanggakan di masa depan.

Page 99: ANALISIS KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28726/3/... · berlangsung dan mampu menutup pelajaran dengan menyusun rangkuman

e. Mengadakan Test Pendahuluan (Pre test)

Biasanya mahasiswa PPKT sesaat sebelum melaksanakan pembelajaran, ia

selalu me review pelajaran yang telah berlalu dengan memberikan

pertanyaan-pertanyaan, pernyataan-pernyataan dan menyimpulkan hasil

pembelajaran yang telah dilalui. Hal ini agar mempermudah dalam

melanjutkan pelajaran ke materi selanjutnya.

Kegiatan Inti Pembelajaran

a. Penguasaan Materi Pembelajaran

Dalam penguasaan materi yang dimiliki oleh mahasiswa PPKT untuk

pembelajaran sudah baik, ditambah mereka yang mempersiapkan

tambahan materi dari berbagai referensi-referensi. Sehingga pembawaan

materi yang disampaikan lebih inovatif, bervariasi dan menyenangkan.

b. Keterampilan Menggunakan Metode

Mahasiswa PPKT cukup baik dalam penggunaan metode-metode

pembelajaran, dimulai dari metode active Knowledge Sharing, short card,

zigsaw, main map, dll. Dengan metode-metode yang beragam membuat

mahasiswa lebih asyik dalam menyampaikan dan siswapun lebih aktiv dan

lebih cepat menerima pelajaran.

c. Keterampilan Memberi Penguatan

Dalam memberi atau menyampaikan penguatan terhadap bahan

pembelajaran, materi ajar, dll mahasiswa PPKT terbilang sudah cukup

baik, terbukti dengan perolehan nilai yang baik karena pemahaman siswa

akan materi ajar yang disampaikan mahasiswa PPKT.

d. Menggunakan Waktu

Alokasi waktu yang tersedia dipergunakan sebaik mungkin oleh

mahasiswa PPKT, sehingga penyesuaian akan waktu yang diberikanpun

dilaksanakan dengan baik dan tepat bwaktu, karena dengan memanfaatkan

Page 100: ANALISIS KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28726/3/... · berlangsung dan mampu menutup pelajaran dengan menyusun rangkuman

waktu yang ada mahasiswa PPKT pun belajar untuk disiplin dan

menggunakan waktu dengan sebaik-baiknya semaksimal mungkin.

e. Keterampilan Bertanya

Ketrampilan bertanya Mahasiswa PPKT tergolong bagus, selalu banyak

ingin tahunya supaya bisa bekerjasama dengan baik, baik dengan guru

pamongnya, kepala sekolahnya, guru-guru yang lainnya dan segenap

karyawan di sekolah ini. Dengan ketrampilan bertanya itu akhirnya

mereka mampu menjalani segala proses pembelajaran disini dengan baik.

f. Keterampilan Mengadakan Variasi

Dalam membuat ketrampilan yang bervariasi, mahasiswa PPKT tentunya

banyak menyiapkan sebelum mereka melaksanakan pembelajaran, hal ini

bisa terlihat dari metode yang variatif dalam memaparkan pembelajaran di

kelas, misalkan dengan membagi menjadi kelompok-kelompok kecil, dll.

g. Keterampilan Menjelaskan

Untuk kecakapan menjelasakan, mahasiswa PPKT terlihat baik. Sudah

mampu menjelaskan materi dengan bertahap, dengan alur yang baik dan

tentunya dengan dipelajari terlebih dahulu oleh mahasiswa bersangkutan

sebelum ia melakukan penjelasan langsung di dalam kelas.

Kerampilan Menutup Pembelajaran

Mahasiswa PPKT dalam menutup pelajaran lumayan terlihat bagus, tetapi

harus terus ditingkatkan, karena penutup pembelajaran ini yang akan

menguatkan siswa dan tertanam terus untuk nantinya berkesinambungan

dengan materi-materi ajar yang selanjutnya.

Page 101: ANALISIS KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28726/3/... · berlangsung dan mampu menutup pelajaran dengan menyusun rangkuman

3. Bagaimana Kemampuan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama

Islam dalam Melakukan Penilaian padaPelaksanaan PPKT tahun Akademik

2014/2015

Untuk memberikan penilaian terhadap siswa, mahasiswa PPKT sudah

termasuk baik, baik dalam hal penilaian afektif, psikomotorik dan kognitif.

Semua itu membantu guru pamong untuk nantinya memberikan penilaian

terhadap siswa di akhir semester nanti.

Nara Sumber

Faiz Fikri, S.Ag

Pewawancara

Didin Sirojudin

Page 102: ANALISIS KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28726/3/... · berlangsung dan mampu menutup pelajaran dengan menyusun rangkuman

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMP Islamiyah Ciputat

Kelas / Semester : VIII(Delapan) / (1) Ganjil

Mata Pelajaran : Agama Islam dan Budi Pekerti

Topik / Materi : Pertumbuhan Ilmu Pengetahuan Pada Masa Umayyah

Alokasi Waktu : 40 menit

A. Kompetensi Dasar

3.8 Memahami sejarah pertumbuhan ilmu pengetahuan sampai masa Umayah dan masa

Abbasiyah

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Siswa dapat menjelaskan

perkembangan ilmu pengetahuan oleh

para ilmuwan muslim dari abad

pertengahan (khususnya pada masa

daulah umayah).

PERTEMUAN 1

3. Siswa dapat menjelaskan sejarah

pertumbuhan ilmu pengetahuan masa

bani Umayyah

4. Siswa dapat menyebutkan bukti-bukti

pertumbuhan ilmu pengetahuan masa

bani Umayyah.

5. Siswa dapat menyebutkan tokoh-tokoh

ilmuwan muslim pada masa bani

Umayyah

6. Siswa dapat menyebutkan peranan

cendekiawan muslim di bidang ilmu

pengetahuan

PERTEMUAN 2

Page 103: ANALISIS KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28726/3/... · berlangsung dan mampu menutup pelajaran dengan menyusun rangkuman

C. Tujuan Pembelajaran

Dengan menggunakan video session dan true-false siswa dapat Siswa dapat menjelaskan

sejarah pertumbuhan ilmu pengetahuan masa bani Umayyah, Siswa dapat menyebutkan

bukti-bukti pertumbuhan ilmu pengetahuan masa bani Umayyah, Siswa dapat

menyebutkan tokoh-tokoh ilmuwan muslim pada masa bani Umayyah, Siswa dapat

menyebutkan peranan cendekiawan muslim pada masa bani umayyah di bidang ilmu

pengetahuan.

D. Materi Pembelajaran

1. Pertumbuhan Ilmu Pengetahuan Pada Masa Umayyah

E. Metode Pembelajaran

1. Video Session

2. True False

F. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan Pertama (ke-2)

Kegiatan Deskripsi Alokasi

Pendahuluan 1. Guru membuka pembelajaran dengan salam , dan berdo’a

bersama dipimpin oleh salah seorang peserta didik dengan

penuh khidmat

2. Guru memeriksa kehadiran

3. Guru bersama siswa tadarus Al-Quran

4. Guru memberikan motivasi sebelum pembelajaran dengan

memutar video

5. Guru melakukan apersepsi

6. Menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran

yang akan dicapai.

5 m 10 menit

Kegiatan Inti 1. Mengamati

Pada awal pembelajaran dimulai, guru memberi

kesempatan siswa mengamati video tentang sejarah

pertumbuhan ilmu pengetahuan dari ilmuwan muslim.

Siswa mengamati bagaimana perkembangan ilmu

pengetahuan pada masa bani umayah dan kontribusinya

pada zaman sekarang.

Siswa saling mengamati berbagai komentar yang muncul

di dalam kelas mengenai isi kandungan dalam video

tersebut.

2. Menanya

Guru mempersilakan siswa untuk mengajukan pertanyaan

terkait isi video tersebut.

Guru mempersilakan siswa bertanya tentang materi yang

sedang dipelajari.

3. Menalar

Siswa menganalisis berbagai informasi mengenai

kemajuan ilmu pengetahuan oleh ilmuwan muslim pada

10 60 menit

Page 104: ANALISIS KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28726/3/... · berlangsung dan mampu menutup pelajaran dengan menyusun rangkuman

masa daulah umayah dan kontribusinya pada zaman

sekarang.

Siswa menganalisis penjelasan atau tanggapan guru

terhadap komentar siswa terkait materi yang disampaikan

maupun isi video.

4. Mencoba

Setelah mengamati dan menganalisis video maupun

penjelasan guru selanjutnya siswa menuliskan pendapat

mereka di kertas selembar mengenai video yang telah

diputarkan.

Siswa mendapatkan selembaran kertas yang berisi

pernyataan, dan siswa sendiri yang menentukan apakah

pernyataan tersebut benar atau salah. Pernyataan tersebut

berhubungan dengan sejarah perkembangan ilmu

pengetahuan

5. Mengkomunikasikan

Melalui arahan guru, siswa secara bergantian

menyampaikan pendapat mereka mengenai video yang

menayangkan perkembangan ilmu pengetahuan pada masa

umayyah.

Kemudian siswa bersama guru membahas jawaban yang

benar dari hasil lembar kerja yang telah diselesaikan.

Siswa lainnya ikut menanggapi jawaban dari teman yang

sedang mempresentasikan.

Pen Penutup 1. Guru beserta peserta didik menyimpulkan materi

pembelajaran.

2. Guru melakukan evaluasi secara lisan

3. Guru memberi tahu materi yang akan dipelajari pada

pertemuan berikutnya.

4. Bersama-sama menutup pelajaran dengan berdoa.

5 M 10 menit

G. Alat dan Media pembelajaran

1. Alat

a. LCD Projector

b. Komputer

c. Pointer

d. Speaker

2. Media

a. Power point

Page 105: ANALISIS KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28726/3/... · berlangsung dan mampu menutup pelajaran dengan menyusun rangkuman

H. Sumber Belajar

a. Buku LKS Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Untuk SMP Kelas VIII

(pegangan guru sesuai kurikilum 2013), hal 53

b. Buku kurikulum 2013 Pendidikan Agama Islam, kemdikbud, Bab 4, halaman .85

c. http://youtube.com

I. Penilaian Proses dan Hasil belajar

Penilaian terhadap proses dan hasil pembelajaran dilakukan oleh guru untuk

mengukur tingkat pencapaian kompetensi siswa. Hasil penilaian digunakan sebagai

bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar dan memperbaiki proses

pembelajaran.

1. Tes lisan

a. Bagaimana menurutmu perkembangan ilmu pengetahuan pada masa abad

pertengahan Daulah Umayah ?

b. Sebutkan siapa saja ilmuwan muslim yang kalian ketahui telah berjasa dalam

penemuan-penemuan ilmu pengetahuan?

c. Apa pendapatmu tentang kemajuan ilmu pengetahuan yang dikembangkan olhe

ilmuwan muslim zaman dahulu?

2. Observasi, guru mengamati masing-masing siswa saat pembelajaran, dengan lembar

penilaian observasi sebagai berikut:

Skor

Nilai

NAMA

SISWA

No Kriteria

Pengamatan

4

(Sangat

Baik)

3

(Baik)

2

(Cukup)

1

(Kurang)

ANNISA

1. Sikap antusias

dalam proses

pembelajaran

2. Menghargai

pendapat teman

3. Keaktifan dalam

proses

pembelajaran

Skor nilai :

Page 106: ANALISIS KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28726/3/... · berlangsung dan mampu menutup pelajaran dengan menyusun rangkuman

Skor Maksimum : 12

N = ∑

Konfersi Nilai Kualitatif

A = 11 - 12

B = 8 - 10

C = 5 - 7

D = 2 - 4

Keterangan:

A : Baik sekali

B : Baik

C : Cukup baik

D : Kurang baik

CATATAN :

Untuk siswa yang tidak memenuhi syarat penilaian KKM maka diadakan remedial.

Mengetahui,

Guru Pamong,

(Hj. Nurwahdah, S.Ag)

NIP. ......................................

Jakarta , 15 November 2014

Mahasiswi PPKT Mata Pelajaran

PAI

(Ulfah Qori Khairunnisa)

NIP. ......................................

Page 107: ANALISIS KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28726/3/... · berlangsung dan mampu menutup pelajaran dengan menyusun rangkuman

LAMPIRAN

Meneladani Keilmuan Masa Umayyah

Kemajuan Ilmu Pengetahuan Masa Umayyah meliputi beberapa hal sebagai berikut.

1. Karakteristik Pendidikan Pada Masa Dinasti Umayyah

Ada beberapa karakteristik pendidikan pada masa Dinasti Umayyah yang

berbeda dengan masa Rasulullah dan Khulafa Ar-Rasyidin, sebagai berikut:

a. Bersifat Arab

b. Berusaha meneguhkan dasar-dasar agama islam yang baru muncul.

c. Prioritas pada ilmu-ilmu Naqliyah (Ilmu yang bersumber pada Al-quran dan

hadis) dan bahasa

d. Menunjukan perhatian pada bahan tertulis sebagai media komunikasi.

e. Membuka pengajaran bahasa-bahasa Asing

f. Menggunakan surau (kuttab) dan masjid.

2. Tempat-tempat Pendidikan Pada Masa Dinasti Umayyah

Pola pendidikan Islam pada periode Dinasti Umayyah telah berkembang bila

dibandingkan pada masa Khulafa ar-Rasyidin yang ditandai dengan semaraknya kegiatan

ilmiah dimasjid-masjid dan berkembangnya Khuttab serta majelis sastra. Tempat-tempat

pendidikan padaperiode Dinasti Umayyah sebagi berikut:

a. Khuttab

Khuttab merupakan tempat anak-anak belajar menulis, membaca, dan

menghafal Al-Quran serta belajar pokok-pokok ajaran Islam.

b. Masjid

Pada dinasti Umayyah masjid merupakan tempat pendidikan tingkat

menengah dan tingkat tinggi setalah khuttab. Masjid Nabawi di Madinah dan

Masjidil Haram di Mekah selalu menjadi tumpuan penuntut ilmu diseluruh dunia

Islam dan tampak juga pada pemerintahan Walid ibn Abdul Malik 707-714 M

didirikan Masjid Zaitunnah di Tunisia yang dianggap Universitas tertua sampai

sekarang.

c. Majelis sastra

Perhatian penguasa Umayyah sangat besar pada pencatatan kaidah-kaidah

nahwu, pemakaian Bahasa Arab dalam bidang syariah, kitabah, dan

berkembangnya semi prosa.

Page 108: ANALISIS KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28726/3/... · berlangsung dan mampu menutup pelajaran dengan menyusun rangkuman

d. Pendidikan Istana

Pendidikan Istana, yaitu pendidikan yang diselenggarakan dan diperuntukkan

khusus bagi anak-anak khalifah dan para pejabat pemerintahan.

e. Pendidikan Badiah

Pendidikan Badiah, yaitu tempat belajar bahasa Arab yang fasih dan murni.

3. Perkembangan Ilmu Pengetahuan

Pada masa pemerintahan Bani Umayyah, ilmu pengetahuan mengalami kemajuan

yang sangat berarti. Adapun perkembangan ilmu pengetahuan pada masa ini dapat

dikelompokan sebagai berikut:

1) Daulah Umayyah di Damaskus (661-750 M)

a) Ilmu agama, seperti Al-quran, hadis, dan fikih. Proses pembukuan hadis

terjadi pada masa Khalifah Umar Ibn Abdul Aziz sejak saat itulah hadis

mengalami perkembangan pesat.

b) Ilmu sejarah dan geografi, yaitu segala ilmu yang membahas tentang

perjalanan hidup, kisah dan riwayat. Ubaid ibn Syariyah Al Jurhumi

berhasil menulis berbagai peristiwa sejarah.

c) Ilmu pengetahuan bidang bahasa, yaitu segala ilmu yang mempelajari

bahasa, nahwu dan saraf.

d) Bidang filsafat, yaitu segala ilmu yang pada umumnya berasal dari bangsa

asing, seperti ilmu mantik, kimia, astronomi, ilmu hitung, ilmu yang

berhubungan dengan itu, serta ilmu kedokteran.

2) Daulah Umayyah di Andalusia (765-1031 M)

Setelah kekuasaan kekhalifahan Umayah yang berpusat di Damaskus, digulingkan

Bani Abassiyah pada 750 M, dinasti itu tidak sepenuhnya terbenam. Lima tahun setelah

runtuhnya Umayah yang berpusat di Damaskus, Abdurrahman I yang bergelar Al-Dakhil

berhasil mendirikan kekhalifahan Umayah baru di daratan eropa. Kekhalifahan baru ini

bahkan mampu mengimbangi kejayaan Dinasti Abbassiyah, khususnya dalam bidang

sains dan teknologi. Kemilau sains dan teknologi di wilayah kekuasaan Andalusia

berawal dari zaman kekuasaan Abdurrahman Al-Aushad. Sebagai amir yang berkuasa di

Cordoba ibu kota pemerintahan Umayah Spanyol, Al-Aushad mengundang para ahli dari

dunia Islam untuk bertandang ke negeri yang dipimpinnya. Sejak itulah aktivitas ilmu

Page 109: ANALISIS KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28726/3/... · berlangsung dan mampu menutup pelajaran dengan menyusun rangkuman

pengetahuan mulai menggeliat di Spanyol. Sains dan teknologi kian berkembang pesat

ketika Dinasti Umayah di Spanyol dipimpin Abdurrahman III bergelar An-Nasir.

Sederet ilmuan penting dan terkemuka bermunculan di Spanyol muslim. Mereka

mengembangkan beragam ilmu pengetahuan seperti astrologi, kedokteran, astronomi,

anatomi, optik, faramkologi, psikologi, ilmu bedah dan lain-lain.

Pada masa pemerintahan Bani Umayyah, ilmu pengetahuan mengalami kemajuan

yang sangat berarti. Adapun ilmu pengetahuan pada masa ini dapat dikelompkan sebagai

berikut:

a. Ilmu Kimia

Diantara ahli kimia ketika itu adalah Abu al-Qasim Abbas ibn Farnas yang

mengembangkan ilmu pengetahuan kimia murni dan kimia terapan.

b. Kedokteran

Diantara ahli kedokteran ketika itu adalah Abu al-Qasim al-Zahrawi. Ia dikenal

sebagai ahli bedah, perintis, ilmu penyakit telinga, dan pelopor ilmu penyakit kulit. Di

dunia barat beliau dikenal dengan Abulcasis.

c. Sejarah

Abu Marwan Abdul Malik bin Habib, Abu Bakar Muhammad bin Umar , dan

Hayyan bin Khallaf bin Hayyan

d. Bahasa dan sastra

Ali-Al Qali, Abu bakar Muhammad Ibn Umar, Abu Amr Ahmad ibn Muhammad

ibn Abd Rabbih, dan Abu Amir Abdullah ibn Syuhaid.

Page 110: ANALISIS KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28726/3/... · berlangsung dan mampu menutup pelajaran dengan menyusun rangkuman

DOKUMENTARSI

1. Wawancara Dengan Guru PAI

Page 111: ANALISIS KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28726/3/... · berlangsung dan mampu menutup pelajaran dengan menyusun rangkuman
Page 112: ANALISIS KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28726/3/... · berlangsung dan mampu menutup pelajaran dengan menyusun rangkuman

2. Suasana Belajar Mengajar oleh Mahasiswa PPKT

Page 113: ANALISIS KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28726/3/... · berlangsung dan mampu menutup pelajaran dengan menyusun rangkuman