acne fulgaris patofisiologi, prevalensi, penggunaan tretinoin

Upload: prasetya-hadi-nugraha

Post on 12-Oct-2015

16 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Acne fulgaris patofisiologi, prevalensi, penggunaan tretinoin

TRANSCRIPT

PREVALENSI AKNE VULGARIS di INDONESIA

Di Indonesia berdasarkan catatan Kelompok Studi Dermatologi Kosmetik Indonesia (KSDKI) tercatat pada tahun 2002 kasus AV sebanyak 23,6% dan 23,8% pada tahun 2003ETIOLOGI DAN PATOGENESIS acne vulgaris ada 4 yaitu1. Kelenjar sebasea hiperplasia dan peningkatan produksi sebum. Pada pasien akne besar folikel sebase dan banyaknya lobul akan meningkat. Hormon androgen meningkatkan besar kelenjar sebasea dan peningkatan produksi sebum sebasea, yang biasanya sering terjadi ketika pubertas

2. Perubahan folikular yang abnormal. Pada normal folikular, keratinosit timbul sebagai 1 sel di dalam lumen dan dieksresikan. Pada akne vulgaris, keratinosit tertimbun akibat daya rekat yang meningkat diantara keratinosit

3. Kolonisasi propiobacterium acne yang merupakan gram postif, tidak motil batang yang ditemukan di dalam folikel dan menstimulasi produksi mediator proinflamasi dan lipase.4. Inflamasi dan respon imun. Sel inflmasi dan mediator menuju ke folikel yang terganggu dan menyebabkan pustule, papule, nodules, cyst.

PENGGUNAAN SEDIAAN TRETINOIN TOPICAL pada ACNE VULGARIStretinoin

MOA: mengurangi pengeratan epitel folikular dengan mengurangi pembentukan micro comedo

indikasi: acne vulgaris

Dosis: bentuk cream memiliki 3 macam kekuatan: 0,025, 0,05, 0,1; gel memiliki 2 macam kekuatan: 0,01, 0,025. Mulai terapi dengan konsentrasi yang rendah (0,025% cream, 0,04 microsphere gel, 0,01 gel); bisa ditambah kekuatannya bila bisa ditoleransi. Gunakan 1 hari sekali pada malam hari