patofisiologi sistem pernapasan

28

Upload: nona-zesifa

Post on 16-Apr-2017

130 views

Category:

Health & Medicine


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Patofisiologi sistem pernapasan
Page 2: Patofisiologi sistem pernapasan

Sistem pernapasan merupakan sistem yang berfungsi untuk mengabsorbsi oksigen dan mengeluarkan karbondioksida dalam tubuh, fungsinya disebut respirasi

Pengertian

Page 3: Patofisiologi sistem pernapasan

Organ Sistem Pernapasan

Sistem respirasi atau sistem pernafasan mencakup semua proses pertukaran gas yang terjadi antara atmosfir melalui rongga hidung → faring → laring → trakea → bronkus → paru-paru → alveolus → sel-sel melalui dinding kapiler darah.

Page 4: Patofisiologi sistem pernapasan

Kelainan pada Sistem Pernapasan

Influenza ( flu ) adalah suatu infeksi virus yang menyebabkan demam, hidung meler, sakit kepala, batuk, tidak enak badan ( malaise ) dan peradangan pada selaput lendir hidung dan saluran pernafasan.

A. Influenza

Page 5: Patofisiologi sistem pernapasan

Kelainan pada Sistem Pernapasan

Peradangan selaput lendir hidung

A. Influenza

Demam Hidung meler Sakit kepala Batuk

Tidak enak badan

Page 6: Patofisiologi sistem pernapasan

Kelainan pada Sistem Pernapasan

Penyebab Virus influenza tipe A atau B. Virus ditularkan melalui air liur terinfeksi yang keluar pada saat penderita batuk atau bersin atau melalui kontak langsung dengan sekresi (ludah, air liur, ingus) penderita.Gejalanya timbul dalam waktu 24-48 jam setelah terinfeksi dan bisa timbul secara tiba-tiba

A. Influenza

Page 7: Patofisiologi sistem pernapasan

Kelainan pada Sistem Pernapasan

(Bronchitis; Inflammation - bronchi) adalah suatu peradangan pada bronkus (saluran udara ke paru-paru).

B. Bronkhitis

Page 8: Patofisiologi sistem pernapasan

Kelainan pada Sistem Pernapasan

Penyebab Bronkitis infeksiosa adalah virus, bakteri dan (terutama) organisme yang menyerupai bakteri (Mycoplasma pneumoniae dan Chlamydia).

B. Bronkhitis

Page 9: Patofisiologi sistem pernapasan

Kelainan pada Sistem Pernapasan

Bronkitis iritatif bisa disebabkan oleh :Berbagai jenis debu, asap dari asam kuat, amonia, beberapa pelarut organik, klorin, hidrogen sulfida, sulfur dioksida dan bromin, polusi udara yang menyebabkan iritasi ozon dan nitrogen dioksida, tembakau dan rokok lainnya 

B. Bronkhitis

Page 10: Patofisiologi sistem pernapasan

Kelainan pada Sistem Pernapasan

Asma (Asthma) adalah suatu penyakit kronik (menahun) yang menyerang saluran pernafasan (bronchiale) pada paru dimana terdapat peradangan (inflamasi) dinding rongga bronchiale sehingga mengakibatkan penyempitan saluran nafas yang akhirnya seseorang mengalami sesak nafas .

C. Asma

Page 11: Patofisiologi sistem pernapasan

Kelainan pada Sistem Pernapasan

Penderita asma saluran pernapasannya memiliki sifat yang khas yaitu sangat peka terhadap berbagai rangsangan (bronchial hyperreactivity = hipereaktivitas saluran napas) seperti polusi udara (asap, debu, zat kimia), serbuk sari, udara dingin, makanan, hewan berbulu, tekanan jiwa, bau /aroma menyengat (misalnya parfum) dan olahraga.

C. Asma

Page 12: Patofisiologi sistem pernapasan

Kelainan pada Sistem Pernapasan

Polip Hidung adalah suatu pertumbuhan dari selaput lendir hidung yang bersifat jinak.Penyebab Penyebab terjadinya polip tidak diketahui, tetapi beberapa polip tumbuh karena adanya pembengkakan akibat infeksi. Polip sering ditemukan pada penderita : Rinitis alergika Asma Sinusitis kronis Fibrosis kistik 

D. Polip

Page 13: Patofisiologi sistem pernapasan

Kelainan pada Sistem Pernapasan

TBC adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mikobakterium tuberkulosa. Bakteri ini berbentuk batang dan bersifat tahan asam sehingga dikenal juga sebagai Batang Tahan Asam (BTA).

E. TBC

Page 14: Patofisiologi sistem pernapasan

Kelainan pada Sistem Pernapasan

Gejala sistemik / umumnya Demam tidak terlalu tinggi yang berlangsung lama, biasanya dirasakan malam hari disertai keringat malam . Kadang-kadang serangan demam seperti influenza dan bersifat hilang timbul. Penurunan nafsu makan dan berat badan. Batuk-batuk selama lebih dari 3 minggu (dapat disertai dengan darah). Perasaan tidak enak (malaise), lemah 

E. TBC

Page 15: Patofisiologi sistem pernapasan

Kelainan pada Sistem Pernapasan

Sesak nafas adalah perasaan sulit bernapas yang terjadi ketika melakukan aktivitas fisik. Sesak napas merupakan gejala dari beberapapenyakit dan dapat bersifat akut atau kronis.

F. Sesak Napas

Page 16: Patofisiologi sistem pernapasan

Kelainan pada Sistem Pernapasan

Faringitis merupakan peradangan pada faring sehingga timbul rasa nyeri pada waktu menelan makanan ataupun kerongkongan terasa kering.

G. Faringitis

Page 17: Patofisiologi sistem pernapasan

Kelainan pada Sistem Pernapasan

Gangguan ini disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus dan dapat juga disebabkan terlalu banyak merokok. Bakteri yang biasa menyerang penyakit ini adalah Streptococcus pharyngitis.

G. Faringitis

Page 18: Patofisiologi sistem pernapasan

Kelainan pada Sistem Pernapasan

Pneumonia adalah peradangan paru-paru dimana alveolus biasanya terinfeksi oleh cairan dan eritrosit berlebihan. Infeksi disebarkan oleh bakteri dari satu alveolus ke alveolus lain hingga dapat meluas ke seluruh lobus bahkan seluruh paru-paru. Umumnya disebabkan oleh bakteri streptokokus (Streptococcus), Diplococcus pneumoniae, dan bakteri Mycoplasma pneumoniae. 

H. Pneumonia

Page 19: Patofisiologi sistem pernapasan

Kelainan pada Sistem Pernapasan

Emfisema disebabkan karena hilangnya elastisitas alveolus. Alveolus sendiri adalah gelembung-gelembung yang terdapat dalam paru-paru.

I. Emfisema Paru-Paru

Page 20: Patofisiologi sistem pernapasan

Kelainan pada Sistem Pernapasan

Pada penderita emfisema, volume paru-paru lebih besar dibandingkan dengan orang yang sehat karena karbondioksida yang seharusnya dikeluarkan dari paru-paru terperangkap didalamnya. Asap rokok dan kekurangan enzim alfa-1-antitripsin adalah penyebab kehilangan elastisitas pada paru-paru ini.

I. Emfisema Paru-Paru

Page 21: Patofisiologi sistem pernapasan

Kelainan pada Sistem Pernapasan

Dipteri merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphterial yang dapat menimbulkan penyumbatan pada rongga faring (faringitis) maupun laring (laringitis) oleh lendir yang dihasilkan oleh bakteri tersebut.

J. Dipteri

Page 22: Patofisiologi sistem pernapasan

Kelainan pada Sistem Pernapasan

Asfiksi adalah gangguan dalam pengangkutan oksigen ke jaringan yang disebabkan terganggunya fungsi paru-paru, pembuluh darah, ataupun jaringan tubuh.

K. Asfiksi

Page 23: Patofisiologi sistem pernapasan

Kelainan pada Sistem Pernapasan

Misalnya alveolus yang terisi air karena seseorang tenggelam. Gangguan yang lain adalah keracunan karbon monoksida yang disebabkan karena hemoglobin lebih mengikat karbon monoksida sehingga pengangkutan oksigen dalam darah berkurang.

K. Asfiksi

Page 24: Patofisiologi sistem pernapasan

Kelainan pada Sistem Pernapasan

Penyakit ini merupakan pertumbuhan sel kanker yang tidak terkendali di dalam jaringan paru-paru. Kanker ini mempengaruhi pertukaran gas di paru-paru dan menjalar ke seluruh bagian tubuh.

K. Asfiksi

Page 25: Patofisiologi sistem pernapasan

Kelainan pada Sistem Pernapasan

Merokok merupakan penyebab utama dari sekitar 90% kasus kanker paru-paru pada pria dan sekitar 70% kasus pada wanita. Semakin banyak rokok yang dihisap, semakin besar resiko untuk menderita kanker paru-paru. Tetapi tidak menutup kemungkinan perokok pasif pun mengalami penyakit ini. Penyebab lain yang memicu penyakit ini adalah penderita menghirup debu asbes, kromium, produk petroleum, dan radiasi ionisasi.

K. Asfiksi

Page 26: Patofisiologi sistem pernapasan

Daftar Referensi

Kurniawati, Wahyu. 2008. Bahan Ajar IPA1. Yogyakarta: Universitas PGRI Yogyakartawww.google.com Kategori : Sistem Pernapasanwww.google.com Kategori : Pengertian Sistem Pernapasanwww.wiki.org.co.id Kategori : Sistem Pernapasan Pada manusiaJunqueira LC, Carneiro J. 2007. Histologi Dasar Teks & Atlas. 10th ed. Jakarta: EGC. p. 335-54. www.ensiklopediabebas.com

Page 27: Patofisiologi sistem pernapasan

Daftar Referensi

Kuehnel. 2003. Color Atlas of Cytology, Histology, and Microscopic Anatomy. 4th ed Stuttgart: Thieme. p. 340-51. www.ensiklopediabebas.com www.ensiklopediabebas.com | Sistem Pernapasan | Pernapasan dada & perutwww.ensiklopediabebas.com | Histologi Sistem respirasi | organ pernapasan | Mekanisme pernapasan

Page 28: Patofisiologi sistem pernapasan

Terimakasih

Any question?