acara iv - pengenalan profil tanah

23
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR ILMU TANAH ACARA IV PENGENALAN PROFIL TANAH Disusun Oleh: Nama : Sella Wulandari NIM : A1L012151 Rombongan : C2 Asisten : Nova Margareth Semester : Genap 2013 LABORATURIUM ILMU TANAH UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS PERTANIAN AGROTEKNOLOGI

Upload: sella-wulandari

Post on 15-Dec-2015

262 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Acara IV - Pengenalan Profil Tanah

LAPORAN PRAKTIKUM

DASAR ILMU TANAH

ACARA IV

PENGENALAN PROFIL TANAH

Disusun Oleh:

Nama : Sella Wulandari

NIM : A1L012151

Rombongan : C2

Asisten : Nova Margareth

Semester :

Genap 2013

LABORATURIUM ILMU TANAH

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS PERTANIAN

AGROTEKNOLOGI

PURWOKERTO

2013

Page 2: Acara IV - Pengenalan Profil Tanah

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tanah ditemukan dimana-mana di sekitar kita dan mempunyai arti

yangsangat penting bagi kehidupan semua makhluk hidup di muka bumi ini,

termasuk manusia. Manusia sangat tergantung pada tanah karena tanpa adanya

tanah semuamakhluk hidup di muka bumi tidak akan bisa mempertahankan

hidupnya.

Tanah adalah bagian kerak bumi yang tersusun dari mineral dan bahan

organik. Jenis tanah di setiap daerah pun berbeda-beda dan jenisnya. Komposisi

tanah berbeda-beda pada satu lokasi dengan lokasi yang lain. Air dan udara

merupakan bagian dari tanah.Setiap tanah biasanya memiliki tiga atau empat

lapisan yang berbeda. Sebagian besar jenis tanah mengacu pada pola utama

lapisan tanah yang terkadang disebut dengan lapisan tanah yang ideal. Setiap

lapisan ditandai dengan huruf, dengan urutannya sebagai berikut: O-A-B-C-R.

Fungsi utama tanah adalah sebagai medium alam untuk pertumbuhan

tanaman. Tanah menyediakan unsur-unsur hara sebagai makanan tanaman untuk

pertumbuhannya. Selanjutnya unsure hara di serap oleh akar tanaman dan melalui

daun di robah menjadi persenyawaan organic seperti karbohidrat protein, lemak

dan lain-lain yang amat berguna bagi kehidupan manusia dan hewan.  Proses

pembentukan tanah dimulai dari hasil pelapukan batuan induk (regolit) menjadi

bahan induk tanah, diikuti oleh proses pencampuran bahan organik yaitu sisa-sisa

tumbuhan yang dilapuk oleh mikroorganisme dengan bahan mineral dipermukaan

tanah, pembentukan struktur tanah, pemindahan bahan-bahan tanah dari bagian

atas ke bagian bawah dan berbagai proses lain, sehingga apabila kita menggali

lubang pada tanah maka akan terlihat lapisan-lapisan tanah yang berbeda sifat

fisik, kimia, dan biologinya, lapisan-lapisan inilah yang disebut dengan horizon

Page 3: Acara IV - Pengenalan Profil Tanah

tanah yang terbentuk dari mineral anorganik akar. Susunan horizon tanah tersebut

biasa disebut Profil Tanah.

Profil Tanah merupakan suatu irisan melintang pada tubuh tanah yang

menunjukkan susunan horizon tanah, dimulai dari permukaan tanah sampai

lapisan bahan induk dibawahnya. Lapisan-lapisan tersebut terbentuk selain

dipengaruhi oleh perbedaan bahan induk sebagai bahan pembentuknya, juga

terbentuk karena pengendapan yang berulang-ulang oleh genangan air.

Terdapatnya horizon-horizon pada tanah-tanah yang memiliki

perkembangan genetis menyugestikan bahwa beberapa proses tertentu, umum

terdapat dalam perkembangan Profil Tanah. Berdasarkan uraian di atas maka

dilakukan pengamatan Profil Tanah dalam langkah awal penelitian dan

pengamatan terhadap tanah.

B. Tujuan Mengenal suatu jenis tanah.

Page 4: Acara IV - Pengenalan Profil Tanah

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

Tanah merupakan hasil evolusi dan mempunyai susunan teratur yang unik

yang terdiri dari lapisan-lapisan atau horison-horison yang berkembang secara

genetik. Proses-proses pembentukan tanah atau perkembangan horison dapat

dilihat sebagai penambahan, pengurangan, perubahan atau translokasi. Tanaman

dan hewan memperoleh lingkungan pada semua jenis tanah, menjdai bagian dari

bahan organik. Dalam semua jenis tanah mineral-mineral menahan mineral-

mineral sekunder dan campuran lainnya dengan pembentukan serentak dan

dengan berbagai macvam daya larutnya yang padat dipindahkan dari satu horison

melewati dan memindahkan bahan-bahan yang dapat larut. Kebanyakan jenis

tanah mendapat tambahan debu, abu vulkanik atau sedimen-sedimen hasil kikisan

tanah-tanah di bagian yang lebih tinggi. (Foth, 1988).

Bahan tanah tersusun atas empat komponen, yaitu bahan padat mineral,

bahan padat organik, air dan udara. Bahan pada mineral terdiri atas sibir batuan

dan mineral primer, lapukan batuan dan mineral, serta mineral sekunder. Bahan

padat organik terdiri atas sisa dan rombakan jaringan jasad, terutama tumbuhan,

zat humik, dan jasad hidup penghuni tanah, termasuk akar tumbuhan hidup. Air

mengandung berbagai zat terlarut n. Maka disebut juga larutan tanah. Udara tanah

berasal dariudara atmosfer, akan tetapi mengalami perubahan susunan karena

saling tindaknya dengan tanah (Notohadiprawiro, 1998).

Profil Tanah merupakan suatu irisan melintang pada tubuh tanah dibuat

dengan cara menggali lubang dengan ukuran (panjang dan lebar) tertentu dan

kedalaman yang tertentu pula sesuai dengan keadaan keadaan tanah dan keperluan

penelitian. Tekanan pori diukur relative terhadap tekanan atmosfer dianamakan

muka air tanah. Tanah yang diasumsikan jenuh walaupun sebenarnya tidak

demikian karena ada rongga-rongga udara (Pasaribu, 2007).

Profil tanah merupakan irisan vertikal tanah dari lapisan paling atas hingga

ke bebatuan induk tanah (regolit), yang biasanya terdiri dari horizon-horizon O-A-

Page 5: Acara IV - Pengenalan Profil Tanah

E-B-C-R. empat lapisan teratas yang masih dipengaruhi cuaca disebut lapisan

tanah atas (Anonim,2010).

Secara vertikal, tanah berdifferensiasi membentuk horizon-horizon yang

berbeda-beda baik dalam morfologis seperti  ketebalan dan warnanya, maupun

karakteristik fisik, kimiawi dan biologis masing-masingnya sebagai konsekuensi

bekerjanya faktor-faktor lingkungan terhadap:

(1) bahan induk asalnya

(2) bahan-bahan eksternal, berupa bahan organik sisa-sisa biota yang hidup

diatasnya dan mineral nonbahan induk yang berasal dari letusan gunung

api maupun yang terbawa oleh aliran air.

Adapun syarat-syarat penampang tanah yaitu :

a.       Lubang penampang harus besar

b.      Penggalian sampai bahan induk dan dalam pemeriksaan,dipilih sisi lubang

penampang yang mendapat sinar matahari

c.       Tidak menumpuk tanah bekas galian di atas sisi penampang pemeriksaan

d.      Penampang pewakil adalah tanah yang belum mendapat gangguan,misalnya

timbunan serta jauh dari pemukiman

e.       Jika berair,air yang berada di penampang harus dukeluarkan terlebih dahulu

f.       Melakukan pengamatan pada sinar matahari yang cukup.

Menurut Hakim, dkk. (1986), profil tanah merupakan penampang

vertikal tanah dimulai dari permukaan tanah sampai lapisan bahan induk di bawah

tanah. Pengamatan profil tanah meliputi pengamatan profil itu sendiri dan

pengamatan faktor sekeliling yang mempengaruhi proses pembentukan tanah.

Yang termasuk faktor sekeliling antara lain : vegetasi, topografi, kedalaman air

tanah, usaha tani, serta ada tidaknya faktor penghambat seperti bahaya banjir,

erosi, salinitas, keadaan berbatu, dan sebagainya.

Untuk mengetahui jenis tanah dan tingkat kesuburannya maka perlu

diketahui ciri-ciri morfologi dari tanah tersebut. Tindakan budidaya tanaman akan

lebih tepat, bila didasarkan pada sifat morfologi tersebut. Menurut Hardjowigeno

(1987), sifat morfologi tanah adalah sifat-sifat tanah yang dapat diamati dan

dipelajari di lapang, sebagian dari sifat-sifat morfologi tanah merupakan sifat-sifat

Page 6: Acara IV - Pengenalan Profil Tanah

fisik dari tanah tersebut. Sifat-sifat fisik tanah meliputi tekstur tanah, warna tanah,

konsistensi, dan struktur tanah.

Tekstur tanah ialah perbandingan relatif (dalam persen) antara fraksi-

fraksi pasir, debu, dan liat. Menurut Hardjowigeno (1987), tanah-tanah yang

bertekstur pasir mempunyai luas permukaan yang kecil sehingga sulit menyerap

(menahan) air dan unsur hara sedangkan tanah yang bertekstur liat mempunyai

luas permukaan yang besar sehingga kemampuan menahan air dan menyediakan

unsur hara tinggi. Tanah bertekstur halus lebih aktif dalam reaksi kimia daripada

tanah bertekstur kasar. Tekstur tanah penting untuk diketahui oleh karena

komposisi fraksi butir-butir tanah tersebut akan menentukan sifat-sifat fisika,

fisika kimia, dan kimia tanah (Hakim dkk, 1986)

Warna tanah adalah salah satu sifat fisika tanah yang mudah tampak.

Warna tanah terjadi karena pengaruh berbagai faktor atau senyawa tunggal atau

bersama memberikan jenis warna tertentu (Subagyo ,1970).

Warna tanah dapat digunakan dalam klasifikasi tanah, mencirikan

perbedaan horizon-horizon. Warna tanah juga erat hubungannya dengan

kandungan bahan organik ikatan besi dan pencucian (Hakim dkk, 1986).

Warna tanah ditentukan dengan menggunakan warna-warna baku yang

terdapat dalam buku Munsell Soil Color Chart. Dalam warna baku ini warna

disusun oleh tiga variabel, yaitu : hue, value, dan chroma. Hue adalah warna

spektrum yang dominan sesuai dengan panjang gelombangnya. Value

menunjukkan gelap-terangnya warna sesuai dengan banyaknya sinar yang

dipantulkan. Chroma menunjukkan kemurnian atau kekuatan dari warna spektrum

(Hardjowigeno:1987).

Konsistensi tanah ialah istilah yang berkaitan sangat erat dengan

kandungan air, yang menunjukkan manifestasi gaya-gaya fisika yakni kohesi dan

adhesi yang bekerja di dalam tanah pada kandungan air yang berbeda-beda.

Konsistensi penting untuk klasifikasi tanah, pengelolaan tanah, dan perencanaan

alat-alat olah tanah. Konsistensi ditetapkan dalam keadaan basah, lembab, dan

kering (Hakim dkk, 1986).

Page 7: Acara IV - Pengenalan Profil Tanah

Menurut Hardjwigeno (1987) dalam keadaan lembab, tanah dibedakan

dalam konsistensi gembur (mudah diolah) sampai teguh (agak sulit dicangkul),

sedangkan dalam keadaan kering, tanah dibedakan ke dalam konsistensi lunak

sampai keras, dalam keadaan basah dibedakan plastisitasnya yaitu dari plastis

sampai tidak plastis atau kelekatannya yaitu dari tidak lekat sampai lekat.

Struktur tanah merupakan gumpalan kecil dari butir-butir tanah.

Gumpalan struktur ini terjadi karena butir-butir pasir, debu, dan liat terikat satu

sama lain oleh suatu perekat seperti bahan organik, oksida-oksida besi, dan lain-

lain. Gumpalan –gumpalan kecil ini mempunyai bentuk, ukuran, dan kemantapan

(ketahanan) yang berbeda-beda. Menurut Subagyo (1970), struktur tanah yang

baik ialah yang mengandung udara dan air dalam jumlah cukup dan seimbang

serta mantap. Ini terdapat pada struktur tanah yang ruang pori-porinya besar,

mempunyai perbandingan yang sama antara pori-pori makro dan mikro serta

tahan terhadap pukulan tetesan hujan. Menurut Hakim, dkk. (1986), struktur dapat

memodifikasikan pengaruh tekstur dalam hubungan dengan kelembaban,

porositas, tersedianya unsur-unsur hara, kegiatan, jasad hidup, dan pertumbuhan

akar. Terdapat empat tipe utama struktur, yakni berbentuk lempeng, prisma,

gumpal, dan spheriodal (Hardjowigeno ,1987)

Karatan yang terdapat pada lapisan tanah mengandung unsur besi,

dimana kandungan besi yang dapat larut dalam tanah sangat rendah dibandingkan

dengan kandungan besi total tanah. Besi yang dapat larut berbentuk kation Fe2+,

Fe3+, Fe(OH)2+, serta senyawa fekelat. Sedangkan besi yang terikat pada kisi-kisi

mineral tidak dapat larut (Sanches, 1992).

Meskipun tanah terdiri dari beberapa horizon, namun bagi tanaman,yang

sangat penting adalah lapisan atas yang biasanya mempunyai ketebalan di bawah

30cm,bahkan bagi tanaman berakar dangkal seperti padi, palawija dan sayuran,

yang paling berperan adalah kedalaman di bawah 20 cm. Oleh karena itu, istilah

kesuburan tanah  biasanya mengacu pada ketersediaan hara pada lapisan setebal

ini, yang biasanya disebut dengan lapisan olah (Hanafiah, 2009).

Page 8: Acara IV - Pengenalan Profil Tanah

BAB IIIMETODE PRAKTIKUM

A. Alat dan BahanAlat yang dipergunakan pada praktikum pengenalan profil tanah

adalah boor tanah, abney level (clinometer), kompas, altimeter, pH

saku, botol semprot, kertas label, meteran, buku Munsell Soil Color

Chart, kantong plastik, spidol, buku pedoman tanah di lapang, dan

daftar isian profil. Bahan-bahan yang dipergunakan adalah sampel

tanah, larutan H2O2 3%, larutan HCl 10%, larutan αα-dipiridil dalam 1

N NH4Oac netral, dan aquades.

B. Prosedur Kerja

1. Tempat pembuatan profil dipilih. Sebelumnya pengeboran (boring)

dilakukan di tempat0tempat sekitar profil yang akan dibuat

sedalam 1 meter pada 2 atau 3 tempat berjarak 1 meter, supaya

keseragaman tercapai.

2. Lubang sedemikian rupa digali sehingga profit tanah dengan

panjang 2 meter, lebar 1,5 meter dan kedalamn 1,5 meter

terbentuk. Tangga kebawah dibuat didepan bidang pengamatan

profil untuk memudahkan pengamat turun.

Page 9: Acara IV - Pengenalan Profil Tanah

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pembahasan

Nomor Lapisan 1 2 3 4 5

Dalam Lapisan (cm) 1-5 cm 5-27 cm 27-51 cm 51-78 cm 78-105 cm

Simbol Lapisan O A E B C

Batas Lapisan b b d

Batas Topografi w w s w w

Warna Tanah (Matriks) 35 yr 3/4 7,5 yr 3/4 2,5 yr 3/4 10 yr 2/2

Tekstur Tanah s cl cl cl cs

Kandungan bahan kasar (konkresi/hablur/fragmen)

Fe

Struktur tanah 1 - VF 1- C 1-M-sb 1-F-ab

Konsistensi B-ss B-ssL-vfK-sh

B-soL-f

K-sh

B-ssL-f

K-sh

B-ssL-vfK-s

Karatan k-ba Bi- ε

pH tanah (lapang) 5,5 6 5 6 5

Reaksi terhadap HCl - - - - -

Perakaran Halus – banyak sampai : 78-85 cm Kasar sampai : 85 – 105 cm

Epipedon

Horison Pendiri Bawah Tanpa / cambric

Padas

Page 10: Acara IV - Pengenalan Profil Tanah

B. Pembahasan

Tanah merupakan lapisan permukaan bumi yang secara fisik berfungsi

tempat tumbuh berkembangnya perakaran penopang tegak tumbuhnya tanaman

dan penyuplai kebutuhan air danudara, secara kimiawi berfungsi sebagai

gudang dan penyuplai hara atau nutrisi ( senyawa porganik dan anorganik

sederhana dan unsure-unsur esensial seperti N, P,K,Ca, Mg, S, CU, Zn,Fe, Mn, B,

Cl dan lain-lain ), dan secara biologis berfungsi sebagai habitat biota ( organisme )

yang berpartisipasi aktif dalam penyediaan hara tersebut dan zat-zat aditif

(pemacu tumbuh, proteksi ) bagi tanaman, yang ketiganya secara integral mampu

menunjang produktifitas tanahuntuk mengehasilkan biomassa dan produksi baik

tanaman pangan, obat-obatan, industry perkebunan, maupun kehutanan

(Kemas A.H, 2007 ).

 Profil tanah merupakan suatu iris dan melintang pada tubuh tanah, dibuat

dengan cara membuatlubang dengan ukuran panjang, dan lebar serta kedalam

tertentu sesuai dengan keadaan tanahdan keperluan penelitian. Tanah merupakan

tubuh alam yang terbentuk dan berkembang akibatterkena gaya-gaya

alam (natural forces) Terhadap proses pembentukan mineral, serta pembentukan

dan pelapukan bahan-bahan koloid (Hakim dkk, 1982 ).

Hasil pelapukan batuan-batuan yang bercampur dengan sisa batuan dari

organism yang hidupdiatasnya. Selain itu, terdapat pula udara dan air di dalam

tanah. Air dalam tanah berasal dariair hujan yang ditahan oleh tanah sehingga

tidak meresap ketempat lain, di samping pencampuran bahan organic didalam

proses pembentukan tanah, terbentuk pula lapisan-lapisan tanah (Hard jowigeno,

1985).

  Ada enam horison dan lapisan utama dalam tanah yang masing-masing

diberi simbol dengan satu huruf kapital yaitu (dari atas ke bawah): O, A, E, B, C,

dan R (Hardjowigeno, 2003).

Profil dari tanah mineral yang telah berkembang lanjut biasanya memiliki

horizon-horizon sebagai berikut ; O-A-E-B-C-R. 

a. Horizon O

Horizon O merupakan horizon yang terdiri dari bahan serasah atau sisa-

Page 11: Acara IV - Pengenalan Profil Tanah

sisa tanaman ( Oi ) dan bahan organik tanah hasil dekomposisi serasah

(Oa).

b. Horizon A

Horizon A adalah horizon mineral berbahan organik tanah ( BOT ) tinggi

sehingga berwarna agak gelap.

c. Horizon E

Horizon E adalah bahan horizon mineral yang telah tereloviasi ( tercuci )

sehingga kadar BOT, liat siikat, Fe dan Al rendah tetapi kadar pasir dan

debu kuarsa ( seskuoksida ) dan mineral resisten lainnya tinggi serta

berwarna terang.

d. Horizon B

Horizon B adalah horizon eluviasi yaitu horizon akumulasi bahan eluvial

dari horizon di atasnya.

e. Horizon C

Horizon C adalah lapisan yang bahan penyusunnya masih sama dengan

bahan induk atau belum terjadi perubahan secara kimiawi.

f. Horizon R

Horizon R adalah bahan induk tanah.

Prosedur kerja praktikum acara 5, yaitu:

1. Membuat lubang penampang harus cukup besar agar orang dapat

dengan mudah duduk dan berdiri di dalamnya dan pemeriksaannya

berjalan dengan sempurna.

2. Mengukur penampang 1,5 m x 1m sampai bahan induk dan

pemeriksaan dipilih di sisi lubang penampang pada bagian teratas.

3. Tidak menumpuk tanah bekas galian di atas sisi penampang

pemeriksaan.

4. Melakukan pengamatan pada sinar matahari yang cukup.

Pada praktikum kali ini, digunakan larutan seperti H2O2 dan HCl. Fungsi

dari H2O2 adalah untuk menguji adanya bahan organik. Sedangkan HCl, berfungsi

untuk mengetahui derajat keasaman suatu tanah dan menentukan adanya asam

karbonat dalam tanah. Berikut reaksi dari uji terhadap kandungan bahan organik

tersebut:

Page 12: Acara IV - Pengenalan Profil Tanah

Mn + H2O2 akan mengeluarkan asap

CaCO3 + H2O2 akan bergelembung

reaksi antara tanah dengan HCl tidak menunjukkan suatu reaksi, sehingga tidak

ada asam karbonat pada tanah yang diamati profilnya.

Hasil praktikum acara 5 yaitu, setiap kelompok mendapatkan satu horison

tanah. Kelompok 1 mendapatkan horizon O dengan tebal 5 cm, dimana horizon

tersebut banyak mengandung unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman.

Kelompok 2 mendapatkan horizon 2 yaitu horizon A dengan tebal 22 cm. Pada

horizon 2 berwarna dark brown. Kelompok 3 mendapatkan horizon tanah no 3

yaitu horizon E dengan ketebalan 23 cm. Kelompok 4 mendapatkan horizon 4

yaitu horizon B dengan ketebalan 27 cm. Kelompok 5 mendapatkan bagian tanah

yang hampir mendekati bed rock, dengan ketebalan 27 cm dengan warna very

dark brown. Kemudian diambil contoh tanah untuk diuji dengan cara seperti acara

4 yaitu pengamatan dengan indra.

Faktor-faktor  yang  mempengaruhi proses pembentukan tanah

yaitu, bahan induk organism, topografi, iklim, dan waktu.  Adanya beberapa

tingkatan atau variasi faktor-faktor pembentuk tanah maka untuk menentukan

berbagai jenis tanah yang berbeda adalah amat besar (foth, H.D. 1999).

1. Bahan induk

Keadaan alamin bahan induk akan mempunyain pengaruh terputus pada

sifat-sifat tanah muda, mereka dapat memakai satu pengaruh yang

mendalam dalam perkembangan tanah termasuk tekstur, komposisi

mineral dan tingkat stratifikasi.

Pembentukan tanah dapat di mulai segera setelah penimbunan abu

vulkanik tetapi harus menunggu penghancuran batu an keras secara fisik,

dimana granit dibuka.  Penghancuran batuan dapat membatasi lajudan

kedalaman perkembangan tanah, dimana laju penghancuran melebihi laju

pemindahan bahan oleh erosi.

Page 13: Acara IV - Pengenalan Profil Tanah

2. Iklim

Pengaruh iklim yang penting  mempengaruhi pembentukan tanah

adalah presipitasi dan temperature.  Iklim juga mempengaruhi

pembantukan tanah secara tidak langsung yang menentukan vegetasi

alami.  Tidaklah terlalu mengejutkan bahwa terdapat beberapa

penyebaran iklim, vegetasi  dan tanah yang pararel di permukaan

bumi.  Setiap kenaikan 10°c akan menaikkan laju reaksi kimia dua

sampai tiga kali. Meningkatnya pelapukan dan kandungan liat terjadi

dengan meningkatnya rata-rata temperature tanah.  Rupanya hanya

tanah-tanah yang sangat muda mempunyai tingkatan pengaruh iklim

yang konstan selama genesa tanah.

3. Organisme

Tanaman mengabsobsi  unsure hara dari tanah dan mengangkut

nutrient ke tajuk tanaman, bila tajuk mati dan jatuh kepermukaan tanah

perombakan bahan organik akan melepaskan unsure hara untuk kesuburan

dirinya sendiri.

Profil tanah rumput mengandung lebih banyak bahan organic

terdistribusi lebih uniform di dalam tanah daripada tanah hutan.  Tanah

dengan vegetasi hutan kira-kira separuh dari kadungan bahan organik dan

terdistribusi tidak merata dengan tingkat perkembangan profil tanah lebih

sempurna.  Horizon-horizon pada solum lebih asam dan persentase jenuh

basa yang rendah dan lebih banyak liat yang akan dipindahkan dari

horizon A ke horizon B.

4. Topografi

Topografi mengubah perkembangan profil tanah dalam tiga cara, yaitu :

a. Mempengaruhi jumlah presipitasi yang di absorpsi dan di tahan dalam

tanah, sehingga mempengarui kelembaban

b. Mempengaruhi kecepatan perpindahan tanah oleh erosi

c. Mengarahkan gerakan bahan-bahan dalam suspense atau larutan dari

daerah yang satu ke daerah yang lain.

Page 14: Acara IV - Pengenalan Profil Tanah

5. Waktu

Tanah sebagai hasil evolusi berubah secara tetap seperti perubahan

bentuk bui.  Mereka mempunyai siklus hidup dengan keadaan yang sama

dimana bentuk muka bumi lambat laun menembus suatu siklus.  Siklus

hidup tanah teristimewa termasuk bahan induk, tanah muda, tanah matang

dan tanah tua.  Pada tanah-tanah muda, kandungan bahan organik

meningkat dengan cepat sebab laju pertambahan melebihi laju

dekomposisi.

Kematangan dicirikan oleh kandungan bahan organic yang konstan

sebagai penambah di imbangi oleh yang hilanh.  Unsur  yang tua dicirikan

oleh kandungan bahan organik yang rendah dan menurun yang

menunjukkan  bahwa laju pertambahan susut dari tanah menjadi lebih

mudah dilapukkan.

Page 15: Acara IV - Pengenalan Profil Tanah

BAB V

KESIMPULAN

1. Dari data pengamatan yang dilakukan diketahui bahwa warna tanah

ventrisol 10 yr 2/2, batas topografi wavy, tekstur lempung berpasir, tidak

memiliki kandungan Fe, struktur tanah sedang, konsistensi agak

lekat(slightly sticky), pH tanah 5, reaksi terhadap HCL(tidak berubah),

perakaran halus banyak, epipedon(anthropic). Profil tanah yaitu suatu

irisan melintang pada tubuh tanah yang memperlihatkan lapisan-lapisan

tanah. Kedalam efektif untuk profil tanah dapat ditentukan dengan melihat

batasan perakaran tumbuh.

Page 16: Acara IV - Pengenalan Profil Tanah

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Hanafiah, Kemas. 2007. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Buckman, O, Hanry, Brady, C, Nyle. 1982. Ilmu Tanah. Jakarta: Barat Karya Aksara.

Foth,HD dan L.N.Turk . 1999. Fundamental of soils science. New York:fifth Ed. John.

Waley & soil.

Gobahong, prof. Dr. 1994 Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Lampung: Universitas Lampung.

Hakim, , dkk.1982. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Lampung: Universitas

Lampung.

Kartasapoetra, A. G, Ir. Dkk. 1985. Teknologi Konservasi Tanah Dan Air. Jakarta: Rineka

Cipta

Pairunan. A. K. dkk. 1985. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Ujung Pandang: BKPT INTIM

Purwowidodo. 1991. Ganesa Tanah. Jakrta: Rajawali.

Tim Penyusun. 2010. Penuntun Praktikum Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Lampung:

Universitas Lampung.