acara iv - pengamatan gonad.doc

26
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI PERIKANAN PENGAMATAN GONAD Oleh: Fajar Nur Ajisar H1G013009 Lussy Afriamita H1G013017 Afitri Aidah H1G013025 Susilo Nugroho H1H013015 Mukti Setia Aji H1H013043 Ina Yatus Sa’ni H1H013053 Agung Suryanata H1K013011 Dyah Ayu Hadiati H1K013022 Suhendra H1K013028 JURUSAN PERIKANAN DAN KELAUTAN UNIVERSITAS JENDRAL SOEDIRMAN

Upload: dyah-ayu-hadiati

Post on 29-Sep-2015

269 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI PERIKANAN

Pengamatan gonad

Oleh:

Fajar Nur AjisarH1G013009

Lussy AfriamitaH1G013017Afitri AidahH1G013025

Susilo NugrohoH1H013015

Mukti Setia AjiH1H013043

Ina Yatus SaniH1H013053

Agung SuryanataH1K013011

Dyah Ayu Hadiati H1K013022

SuhendraH1K013028

JURUSAN PERIKANAN DAN KELAUTAN

UNIVERSITAS JENDRAL SOEDIRMAN

PURWOKERTO

2014

I. PENDAHULUAN1.1 Latar belakang

Ikan sungai merupakan salah satu sumber protein hewani yang banyak dimanfaatkan karena harganya yang terjangkau. Ikan nilem adalah salah satu komoditas utama perikanan di Kabupaten Banyumas. Berdasarkan data Dinas Perikanan dan Peternakan Banyumas pada tahun 2011 produksi ikan nilem di Kabupaten Banyumas mencapai 699.689 kg atau naik 10,43% dari tahun 2010. Akan tetapi, saat ini pembenihan ikan tawar masih dilakukan secara konvensional yaitu dengan mengandalkan lingkungan alami dan pakan yang mutunya masih rendah. Kondisi ini tidak menjamin peningkatan produksi ikan yang signifikan. Oleh karena itu, perlu adanya upaya untuk meningkatkan produksi benih ikan di Banyumas (Novianto, Rukayah dan Wijayanti, 2013). Pembenihan ikan berhubungan dengan seksualitas ikan, kematangan gonad, fekunditas, dan pemijahan. Hal tersebut sangat penting karena terkait dengan kegiatan pengadaan dan pematangan induk. Kematangan gonad, fekunditas, dan pemijahan adalah proses dan tahap-tahap reproduksi ikan, sedangkan seksualitas adalah reproduksi ikan (Kordi dan Tamsil, 2010).Di dalam reproduksi sebagian hasil metabolisme tertuju pada perkembangan gonad. Berat gonad semakin bertambah dan mencapai maksimum ketika ikan akan memijah, kemudian beratnya akan menurun setelah pemijahan. Percobaan kondisi gonad ini dapat dinyatakan dengan suatu indeks kematangan gonad dinyatakan sebagai berat gonad dibagi berat tubuh ikan dikalikan 100% (Efendie, 1979).Pertumbuhan populasi ikan di alam sangat tergantung pada strategi reproduksi dan respons dari perubahan lingkungan karena untuk melakukan pemijahan. Pemijahan adalah salah satu dari proses reproduksi ikan, dan proses lainnya meliputi seksualitas, tingkat kematangan gonad (TKG), indeks kematangan gonad (IKG) dan fekunditas. Fekunditas merupakan salah satu fase yang memegang peranan penting untuk melangsungkan populasi dengan dinamikanya (Efendie, 1979).

1.2 Tujuan

Tujuan dari praktikum pengamatan gonad adalah untuk mengetahui indeks kematangan gonad pada ikan Nilem betina (Osteochilus hasselti).

II. TINJAUAN PUSTAKA2.1 Biologi Ikan Nilem (Osteochilus hasselti)Menurut Vidthayanon (2012) klasifikasi ikan Nilem adalah sebagai berikut.

Kingdom: Animalia

Filum: Chordata

Kelas: Actinopterygii

Ordo: Cypriniformes

Family: Cyprinidae

Genus: OsteochilusSpesies: Osteochilus hasseltiIkan nilem (Osteochilus hasselti) merupakan ikan endemik (asli) Indonesia yang hidup di sungai sungai dan rawa rawa. Ciri ciri ikan nilem hampir serupa dengan ikan mas. Ciri cirinya yaitu pada sudut sudut mulutnya terdapat dua pasang sungut sungut peraba. Sirip punggung disokong oleh tiga jari jari keras dan 12 18 jari jari lunak. Sirip ekor berjagak dua, bentuknya simetris. Sirip dubur disokong oleh 3 jari jari keras dan 5 jari jari lunak. Sirip perut disokong oleh 1 jari jari keras dan 13 15 jari jari lunak. Jumlah sisik sisik gurat sisi ada 33 36 keping, bentuk tubuh ikan nilem agak memenjang dan piph, ujung mulut runcing dengan moncong (rostral) terlipat, serta bintim hitam besar pada ekornya merupakan ciri utama ikan nilem. Ikan ini termasuk kelompok omnivora, makanannya berupa ganggang penempel yang disebut epifition dan perifition (Djuhanda, 1981).Ikan nilem akan melakukan pemijahan pada kondisi oksigen berkisar antara 5 6 ppm, karbondioksida bebas yang optimum untuk kelangsungan hidup ikan yaitu 1 ppm (Willoughby, 1999). Menurut Susanto (2001) suhu yang optimum untuk kelangsungan hidup ikan nilem berkisar antara 18 280C, dan untuk pH berkisar antara 6,7 8,6. Sedangkan menurut PBIAT Muntilan (2007), untuk kandungan ammonia yang disarankan adalah 0,5 ppm. Ikan nilem akan melakukan pemijahan pada kondisi oksigen berkisar antara 5 6 ppm, karbondioksida bebas yang optimum untuk kelangsungan hidup ikan yaitu 1 ppm (Willoughby, 1999). Menurut Susanto (2001) suhu yang optimum untuk kelangsungan hidup ikan nilem berkisar antara 18 280C, dan untuk pH berkisar antara 6,7 8,6. Sedangkan menurut PBIAT Muntilan (2007), untuk kandungan ammonia yang disarankan adalah 0,5 ppm.Reproduksi pada ikan dikontrol oleh kelenjar pituitari yaitu kelenjar hipotalamus, hipofisis gonad, hal tersebut dipengaruhi oleh adanya pengaruh dari lingkungan yaitu temperatur, cahaya, cuaca yang diterima oleh reseptor dan kemudian diteruskan ke sistem syaraf kemudian hipotalamus melepaskan hormon gonad yang merangsang kelenjar hipofisa serta mengontrol perkembangan dan kematangan gonad dalam pemijahan (Sumantadinata, 1981).

Reproduksi merupakan kemampuan indivudu untuk menghasilkan keturunan sebagai upaya untuk melestarikan jenisnya atau kelompoknya. Ikan memiliki ukuran dan jumlah telur yang berbeda, tergantung tingkah laku dan habitatnya. Sebagian ikan memiliki jumlah telur banyak, namun ukurannya kecil, sehingga sintasan rendah. Sebaliknya ikan memiliki telur sedikit, ukurannya besar. Kegiatan reproduksi pada setiap jenis hewan air berbeda-beda, tergantung kondisi lingkungnya (Fujaya, 2004).

Pemijahan adalah proses perkawinan antara ikan jantan dan ikan betina yang mengeluarkan sel telur dari betina, sel sperma dari jantan dan terjadi di luar tubuh ikan (eksternal). Dalam budidaya ikan, teknik pemijahan ikan dapat dilakukan dengan tiga macam cara, yaitu:

1. Pemijahan ikan secara alami, yaitu pemijahan ikan tanpa campur tangan manusia, terjadi secara alamiah (tanpa pemberian rangsangan hormon),

2. Pemijahan secara semi intensif, yaitu pemijahan ikan yang terjadi dengan memberikan rangsangan hormon untuk mempercepat kematangan gonad, tetapi proses ovulasinya terjadi secara alamiah di kolam,3. Pemijahan ikan secara intensif, yaitu pemijahan ikan yang terjadi dengan memberikan rangsangan hormon untuk mempercepat kematangan gonad serta proses ovulasinya dilakukan secara buatan dengan teknik stripping atau pengurutan.2.2 Kematangan Gonad

Kelenjar biak pada ikan dinamakan gonad. Gonad ikan betina disebut ovarium dan pada ikan jantan disebut testis. Ovarium pada kebanyakan ikan teleostei berupa sepasang organ yang terletak di rongga tubuh. Rongga ovarium berlanjut dengan saluran telur yang terbuka ke arah ovipore pada papilla urogenital. Pada beberapa spesies, sepasang ovarium menyatu menjadi satu organ Tipe-tipe ovarium menurut Wallace dan Salman dalam Kordi dan Tamsil (2010), antara lain;1. Ovarium sinkron atau serempak, yaitu perkembangan ovariumnya sinkron atau berkembang bersamaan, keluar bersama dan sesudah itu mati, seperti pada ikan sidat catadromous.

2. Ovarium sinkron sebagian, yaitu ovarium memiliki lebih dari dua kelompok oosit pada tahap perkembangannya, missal pada ikan Trout pelangi, yang umumnya memijah satu kali setahun dan musimnya relative pendek.

3. Asinkronis (metakrom) atau ovarium tidak sinkron, yang mana ovarium memiliki oosit pada semua tingkatan perkembangan. Tipe ini ditemukan pada semua spesies cyprinidae, yang memijah dalam waktu dan musim yang panjang.

2.3 Gonado Somatic Index

Gonado Somatic Index atau biasa disebut Indeks Kematangan Gonad memiliki fungsi untuk mengetahui perubahan yang terjadi pada gonad, tingkat perkembangan ovarium dalam persen sebagai hasil perbandingan berat gonad dengan berat tubuh ikan dikalikan 100% (Effendi, dikutip dalam Ihkamuddin, Redjeki dan Irwani, 2014).

Keterangan; GSI: Gonado Somatic Index (%); Wg: berat gonad segar (gram) dan Wt: berat tubuh ikan secara keseluruhan.Menurut Tan dan Tan dalam Alamsyah, Sara dan Mustafa (2013), klasifikasi TKG menurut indeks gonadnya tertera pada table 1.

Indeks Gonad (%)KeteranganKelas TKG