3. tinjauan pustaka.docx

Upload: acrom10n

Post on 06-Jul-2018

236 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/16/2019 3. TINJAUAN PUSTAKA.docx

    1/29

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Abortus adalah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin

    dapat hidup di luar kemampuan kandungan. Sebagai batasan digunakan kehamilan

    kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram. 1

    Dari penelitian WHO diperkirakan 20 !0" adalah aborsi #ang disengaja

    $ Induced abortion %. &enaga medis tentu tidak akan melakukan tindakan aborsi

    kecuali jika ada indikasi medis dengan s#arat s#arat tertentu. Wanita #ang tidak

    menginginkan kehamilan tentu akan berusaha menggugurkan kandungann#a.

    Akibatn#a terjadi unsafe abortion, karena upa#a pengguguran dilakukan orang

    #ang tidak berkompeten. 'ebih dari (0" aborsi tidak aman terjadi di negara

    negara sedang berkembang. Aborsi tidak aman merupakan pen#ebab dari 11"

    kematian ibu. )nsidens abortus tidak aman secara global adalah sekitar 20 juta per

    tahun atau 1 diantara 10 kehamilan atau 1 aborsi tidak aman dengan * kelahiran

    hidup. 2+,

    Abortus #ang berlangsung tanpa tindakan disebut abortus spontan+

    sedangkan abortus #ang terjadi dengan sengaja dilakukan tindakan disebut

    Abortus pro-okatus. Abortus pro-okatus dibagi dalam 2 kelompok #aitu abortus

    pro-okatus medisinalis dan abortus pro-okatus kriminalis. Disebut medisinalis

    bila didasarkan pada pertimbangan dokter untuk men#elamatkan ibu. Angka

    kejadian abortus sukar ditentukan karena abortus pro-okatus ban#ak #ang tidak

    dilaporkan kecuali bila sudah terjadi komplikasi. omplikasi aborsi #ang paling

    sering terjadi adalah perdarahan #ang berat+ in/eksi+ trauma genital dan

    abdominal+ per/orasi uterus dan keracunan bahan aborti/asien. 1+2+

    Abortus in/eksiosa ialah abortus #ang disertai in/eksi pada alat genital.

    ejadian ini merupakan salah satu komplikasi dari tindakan abortus #ang paling

    sering terjadi bila kurang memperhatikan asepsis dan antisepsis. Abortus

    )n/eksiosa perlu segera mendapat pengelolaan #ang adekuat kerena dapat menjadi

    in/eksi #ang lebih luas selain di sekitar alat genitalia juga ke rongga peritoneum+

    bahkan sepsis dan dapat jatuh ke dalam s#ok septik.1

    1

  • 8/16/2019 3. TINJAUAN PUSTAKA.docx

    2/29

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. DEFINISI

    Abortus adalah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin

    dapat hidup di luar kemampuan kandungan+ dan sebagai batasan digunakan

    kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram. 1

    Abortus pro-okatus merupakan abortus #ang terjadi dengan sengaja

    dilakukan tindakan. Abortus in/eksiosa ialah abortus #ang disertai in/eksi pada

    alat genital. ejadian ini merupakan salah satu komplikasi dari tindakan abortus

    apabila kurang memperhatikan asepsis dan antisepsis. Adan#a pen#ebaran kuman

    atau toksin ke dalam sirkulasi dan ca-um peritoneum dapat menimbulkan

    septicemia+ sepsis+ atau peritonitis. 1

    B. EPIDEMIOLOGI

    Setiap tahun+ telah diperkirakan terjadi 22 juta kasus aborsi dan sebagian

    besar kasus tersebut $( "% terjadi di negara negara berkembang. umlah total

    kasus aborsi tidak aman ini meningkat dari sekitar 20 juta kasus pada tahun 200,

    menjadi 22 juta kasus pada tahun 200 + 3alaupun rentang kejadian abortus tetap

    tidak berubah sejak tahun 2000. Setidakn#a terjadi *.000 kehamilan #ang

    berhubungan dengan kematian akibat kasus abortus #ang terjadi. Di 4nited States+

    setidakn#a 1+2 juta kasus abortus terjadi pada tahun 200 + sedangkan pada 4nited

    ingdom+ lebih dari 200.000 kasus abortus telah dilaporkan. Sekitar satu dari tiga

    3anita akan memiliki kasus abortus. 5+!

    adan 'itbang kesehatan+ dalam laporan 6iset Dasar esehatan $6iskesdas%

    2010 mengungkapkan bah3a angka kejadian keguguran secara nasional adalah

    sebesar ". Sulit mendapatkan data tentang abortus buatan di )ndonesia oleh

    karena abortus dilakukan secara sembun#i dan bila terjadi komplikasi han#a

    dilaporkan komplikasin#a saja+ tidak abortusn#a. 7raktik aborsi tidak aman+

    misaln#a dengan memasukkan berbagai jenis benda #ang tidak steril ke dalam

    2

  • 8/16/2019 3. TINJAUAN PUSTAKA.docx

    3/29

    -agina+ menjadi pen#ebab terjadin#a komplikasi abortus+ terutama karena

    perdarahan dan sepsis #ang dapat berakhir dengan kematian ibu. 2+*

    Sebagian besar perempuan #ang melakukan aborsi di klinik atau rumah

    sakit memiliki pro/il khusus #aitu mereka #ang cenderung sudah menikah dan

    berpendidikan. Duapertiga sudah menikah dan sudah pernah duduk di bangku

    Sekolah 8enengah Atas. Dalam penelitian terbaru ditemukan bah3a 5 " adalah

    lulusan Sekolah 8enengah dan 21" adalah lulusan akademi atau uni-ersitas.

    8ereka #ang melakukan aborsi berusia lebih dari 20 tahun $5 " berusia

    lebih tua dari ,0 tahun%+ dan hampir separuh dari perempuan perempuan tersebut

    sudah memiliki paling sedikit dua anak. Sebagian perempuan sudah melakukan

    upa#a akti/ sebelumn#a untuk mencegah kehamilann#a pada 3aktu konsepsi+

    namun mengalami kegagalan kontrasepsi. Salah satu alasan #ang sering

    diungkapkan oleh perempuan #ang mengupa#akan aborsi adalah bah3a mereka

    sudah mencapai jumlah anak #ang diinginkan. Selain itu+ ban#ak dari perempuan

    #ang belum menikah melakukan aborsi karena mereka ingin meneruskan

    pendidikan#a sebelum menikah. Han#a " #ang melakukan aborsi karena alasan

    untuk menjaga kesehatan /isik mereka.

    Di perkotaan abortus dilakukan 2 5*" oleh dokter+ 1! 2 " oleh bidan9

    pera3at+ 1( 25" oleh dukun dan 1 2 " dilakukan sendiri. Sedangkan di

    pedesaan abortus dilakukan 1, 2!" oleh dokter+ 1 2!" oleh bidan9pera3at+ ,1

    *" oleh dukun dan 1* 22" dilakukan sendiri. :ara abortus #ang dilakukan oleh

    dokter dan bidan9pera3at adalah berturut turut; kuret isap $(1"%+ dilatasi dan

    kuretase $,0"% serta prostaglandin9suntikan $ "%. Abortus #ang dilakukan sendiri

    atau dukun memakai obat9hormon $ "%+ jamu9obat tradisional $,,"%+ alat lain

    $1*"% dan pemijatan $*("%. *

    Sur-ei #ang dilakukan di beberapa klinik di akarta+ 8edan+ Suraba#a dan

    Denpasar menunjukkan bah3a abortus dilakukan (" pada 3anita #ang sudah

    menikah+ 11" pada 3anita #ang belum menikah dengan perincian; +5" akan

    menikah kemudian+ 5+5" belum ada rencana menikah. Sedangkan golongan umur

    mereka #ang melakukan abortus; , " berusia antara ,0 ! tahun+ 51" berusia

    antara 20 2( tahun dan sisan#a 15" berusia di ba3ah 20 tahun.*

    3

  • 8/16/2019 3. TINJAUAN PUSTAKA.docx

    4/29

    C. ETIOLOGI

    Dahulu+ abortus kriminalis dan abortus inkomplit #ang ditelantarkan

    terin/eksi oleh bakteri komersal -agina #ang sebenarn#a tidak -irulen+ misaln#a

    Clostridium perfringens. Hal ini hampir tidak pernah ditemukan setelah abortus

    dilegalkan.

  • 8/16/2019 3. TINJAUAN PUSTAKA.docx

    5/29

    Armstrong and associates $1((2% melaporkan bah3a 3anita #ang

    mengonsumsi sedikitn#a lima gelas kopi per hari meningkatkan risiko abortus.

    Hal #ang sama oleh Cnattingius, dkk $2000% mengobser-asi peningkatan risiko

    abortus secara signi/ikan han#a pada 3anita #ang mengonsumsi sedikitn#a 500

    mg ka/ein per hari+ #ang setara dengan lima gelas kopi.

    eberapa /aktor #ang diperkirakan berpengaruh terhadap kehamilan #ang

    tidak diinginkan antara lain umur+ pendidikan+ jumlah anak+ sikap suami terhadap

    + ri3a#at + akti-itas ekonomi dan indeks kesejahteraan hidup. ehamilan

    #ang tidak diinginkan berkaitan erat dengan unsafe abortion . 8ereka

    menggunakan alat dan cara berbaha#a+ baik menggunakan tumbuhan #ang ditusuk

    ke dalam -agina+ pemijatan perut bahkan sampai diinjak. &indakan tersebut

    menimbulkan perdarahan+ in/eksi bahkan kematian ibu. 2

    D. PATOFISIOLOGI

    Abortus terjadi akibat adan#a perdarahan dalam desidua basalis+ kemudian

    terjadi perubahan perubahan nekrotik pada daerah implantasi+ in/iltrasi sel sel

    peradangan akut dan akhirn#a perdarahan per -aginam. uah kehamilan terlepas

    seluruhn#a atau sebagian #ang diinterpretasikan sebagai benda asing dalam

    rongga rahim. Hal ini men#ebabkan kontraksi uterus dimulai dan segera setelah

    itu terjadi pendorongan benda asing keluar dari rongga rahim $ekspulsi%. 10

    7engeluaran hasil konsepsi didasarkan cara; 10

    1. eluarn#a kantong korion pada kehamilan #ang sangat dini+ meninggalkan

    sisa desidua

    2. antong amnion dan isin#a $/etus% didorong keluar+ meninggalkan koriondan desidua

    ,. 7ecahn#a amnion terjadi dengan putusn#a tali pusat dan pendorongan

    janinke luar tetapi mempertahankan sisa amnion dan korion $han#a janin

    #ang dikeluarkan%. Seluruh janin dan dan desidua #ang melekat didorong keluar secara utuh.

    )n/eksi setelah abortus adalah suatu proses ascendens #ang terjadi lebih

    sering dengan adan#a hasil konsepsi #ang tertahan atau trauma operasi. 7er/orasi

    uterus mungkin diikuti dengan in/eksi berat+ baik ada atau tidakn#a trauma

    5

  • 8/16/2019 3. TINJAUAN PUSTAKA.docx

    6/29

    abdomen. H#sterotom# jarang diindikasikan untuk aborsi karena risiko

    komplikasi #ang tinggi. )n/eksi setelah h#sterotom# paling sering terjadi oleh

    karena adan#a benda asing $material jahitan%+ bekuan darah pada daerah #ang

    diinsisi+ kontaminasi dari /lora genital bagian ba3ah dan #ang sering drainase

    #ang buruk dari ca-um uteri. 11

    &erminasi kehamilan muda di mana pelaksana tindakan tidak mempun#ai

    cukup keahlian dan prosedur standar #ang aman sehingga dapat membaha#akan

    keselamatan ji3a pasien. &entu saja tindakan tersebut dapat menimbulkan

    perdarahan+ in/eksi dan kematian ibu. 2+12

    E. KLASIFIKASI

    Abortus pro-okatus adalah abortus #ang terjadi dengan sengaja dilakukan

    tindakan. Abortus pro-okatus dibagi menjadi 2 #aitu abortus pro-okatus

    medisinalis dan abortus pro-okatus kriminalis. 1+1,

    1. Abortus Provokatus M !"s"#a$"s%T ra& ut"k

    7engakhiran secara medis atau bedah kehamilan sebelum janin mampu

    hidup demi keselamatan atau kesehatan ibun#a. Disebut medisinalis bila

    didasarkan pada pertimbangan dokter untuk men#elamatkan ibu. 7ertimbangan

    dilakukan minimal oleh , dokter #aitu dokter spesialis andungan dan

    ebidanan+ dokter Spesialis 7en#akit Dalam+ dan Spesialis i3a. ila perlu

    ditambah pertimbangan oleh tokoh agama terkait. 1+ +(

    )ndikasi abortus terapeutik adalah pen#akit dekompensasi cordis+ terutama

    dengan hipertensi pulmonal menetap+ pen#akit -ascular hipertensi/ stadium lanjut+

    karsinoma ser-iks in-asi-e+ atau diabetes+ dan keganasan. 7ada kasus perkosaan

    atau incest + sebagian besar orang beranggapan bah3a pengakhiran kehamilan

    dapat diterima. )ndikasi tersering saat ini adalah mencegah lahirn#a janin dengan

    de/ormitas anatomik+ metabolik+ atau mental #ang signi/ikan. +(

    erdasarkan 7eraturan 7emerintah 6epublik )ndonesia nomor !1 tahun

    201 tentang esehatan 6eproduksi pasal ,1+ ,2+ dan , men#atakan bah3a

    tindakan aborsi han#a dapat dilakukan atas indikasi kedaruratan medis atau

    kehamilan akibat perkosaan. )ndikasi kedaruratan medis meliputi kehamilan #ang

    6

  • 8/16/2019 3. TINJAUAN PUSTAKA.docx

    7/29

    mengancam n#a3a dan kesehatan ibu dan atau kehamilan #ang mengancam

    n#a3a dan kesehatan janin. ehamilan akibat perkosaan merupakan kehamilan

    hasil hubungan seksual tanpa adan#a persetujuan dari pihak perempuan sesuai

    dengan ketentuan peraturan perundang undangan. &indakan aborsi akibat

    perkosaan han#a dapat dilakukan apabila usia kehamilan paling lama berusia 0

    hari dihitung sejak hari pertama haid terakhir. 1

    '. Abortus Provokatus Kr"("#a$"s

    7engguguran kehamilan tanpa alasan medis #ang sah atau oleh orang #ang

    tidak ber3enang dan dilarang oleh hokum atau dilakukan oleh #ang tidak

    ber3enang. 7engakhiran kehamilan sebelum janin mampu hidup atas permintaan

    3anita #ang bersangkutan+ tetapi bukan atas indikasi medis. &indakan abortus

    #ang tidak bisa dipertanggungja3abkan secara medis dan dilakukan han#a untuk

    kepentingan si pelaku. +10+15

    ehamilan #ang tidak diingankan berkaitan erat dengan unsafe abortion .

    Wanita #ang tidak menginginkan kehamilan akan berusaha untuk menggugurkan

    kandungann#a. ila kehamilann#a din#atakan positi/+ upa#a #ang paling ban#ak

    dilakukan oleh perempuan perempuan tersebut dalam usaha penguguran

    kandungann#a adalah dengan minum lebih ban#ak jamu jamuan atau dengan

    upa#a pemijatan untuk aborsi #ang dilakukan oleh dukun tradisional. ila upa#a

    aborsi tersebut belum juga berhasil+ perempuan tersebut baru kemudian

    mengugurkan kandungann#a di klinik. Seban#ak 25" dari klien menggunakan

    pengobatan oral dan dipijat agar terjadi penguguran+ 1," menerima suntikan

    untuk pengguguran+ 1," memasukkan benda asing ke dalam -agina atau rahim

    dan " melakukan aborsi dengan cara akupuntur. 2+

    F. DIAGNOSIS

    Diagnosis ditegakkan dengan anamnesis #ang cermat tentang upa#a

    tindakan abortus #ang tidak menggunakan peralatan #ang asepsis dengan didapat

    gejala dan tanda panas tinggi+ tampak sakit dan lelah+ takikardi+ perdarahan

    per-aginam #ang berbau+ uterus #ang membesar dan lembut+ serta n#eri tekan.

  • 8/16/2019 3. TINJAUAN PUSTAKA.docx

    8/29

    pengeluaran hasil konsepsi atau plasenta. 8eskipun abortus ilegal sekarang sangat

    jarang di 4nited State+ abortus septik harus dipikirkan pada setiap 3anita dengan

    keluhan n#eri abdomen ba3ah dan perdarahan per-aginam+ khususn#a jika ada

    demam dan n#eri tekan. 1+ +11

    7emeriksaan /isik didapatkan peningkatan suhu+ takiardi+ dan takipneu.

    arena bacteremia lebih sering terjadi pada abortus in/eksi dari in/eksi pel-ic

    lainn#a. S#ok mungkin timbul dari sepsis serta perdarahan. 7ada pemeriksaan

    pel-ic+ pengeluaran darah dan disertai dengan bau #ang busuk dari -agina.

    7emeriksaa dalam+ Ostium uteri umumn#a terbuka dan teraba sisa jaringan+ uterus

    dan adne>a n#eri pada perabaan+ dan /lu>us berbau. 7enting untunk melihat

    laserasi pada ser-iks dan -agina+ jika dicurigai abortus illegal. 10+11

    7emeriksaan laboratorium standar #ang perlu dilakukan pada keadaan

    perdarahan per-aginam harus mencakup hitung darah lengkap+ tes kehamilan $?

    h:@%+ urinalisis+ pemeriksaan gram dan kultur+ /oto abdomen dan pel-is posisi

    anteroposterior+ serta :hest > ra#. 7ada laboratorium didapatkan leukositosis.

    7emeriksaan radiologis pada pasien #ang dicurigai abortus illegal menunjukkan

    adan#a benda asing atau cairan bebas di ba3ah dia/ragma #ang berasal dari

    per/orasi. @as pada uterus adalah tanda adan#a gangren pada uterus. 4S@ dapat

    mendeteksi adan#a jaringan plasenta #ang tertinggal+ benda asing+ atau

    kemungkinan udara pada daerah pel-is. 1+11+1!

    G. TEKNIK ABO)TUS

    8etode #ang dipergunakan biasan#a disesuaikan dengan umur kehamilan+

    semakin tua umur kehamilan semakin tinggi risikon#a. 15

    a% 7ada umur kehamilan sampai dengan minggu

    erja /isik #ang berlebihan

    8andi air panas

    8elakukan kekerasan pada daerah perut

    7emberian obat pencahar

    7emberian obat obatan dan bahan bahan kimia

    Blectric ShockC untuk merangsang rahim

    8

  • 8/16/2019 3. TINJAUAN PUSTAKA.docx

    9/29

    8en#emprotkan cairan ke dalam liang -agina

    b% 7ada umur kehamilan sampai dengan minggu

    7emberian obat obatan #ang merangsang otot rahim dan pencahar

    agar terjadi peningkatan 8enstrual =lo3C+ dan preparat hormonal guna

    mengganggu keseimbangan hormonal

    7en#untikan cairan ke dalam rahim agar terjadi separasi dari

    placenta dan amnion+ atau men#untikkan cairan #ang mengandung karbol

    $carbolic acid%

    8en#isipkan benda asing ke dalam mulut rahim+ seperti kateter

    atau pensil dengan maksud agar terjadi dilatasi mulut rahim #ang dapat

    berakhir dengan abortus

    c% 7ada umur kehamilan antara 12 1! minggu

    8enusuk kandungan

    8elepaskan /etus

    8emasukkan pasta atau cairan sabun

    Dengan instrumen seperti kuret

    &erdapat berbagai metode lain #ang sering dipergunakan dalam abortus

    pro-ocatus #ang perlu diketahui+ oleh karena berkaitan dengan komplikasi #ang

    terjadi. 15

    1. K k rasa# ( ka#"k $oka$

    ekerasan ini dapat dilakukan dari luar maupun dari dalam. ekerasan dari

    luar dapat dilakukan oleh si ibu atau orang lain+ seperti gerakan /isik berlebihan+

    jatuh+ pemijatan9pengurutan perut bagian ba3ah+ kekerasan langsung pada perut

    atau uterus+ pengaliran listrik pada ser-iks. ekerasan dapat pula dari dalam

    dengan manipulasi -agina dan uterus. 8anipulasi -agina dan ser-iks uteri+

    misaln#a dengan pen#emprotan air sabun atau air panas pada porsio+ pemasangan

    laminaria sti/ atau kateter kedalam ser-iks+ manipulasi ser-iks dengan jari tangan+

    manipulasi uterus dengan melakukan pemecahan selaput amnion dengan

    memasukkan alat apa saja #ang cukup panjang dan kecil melalui ser-iks atau

    dengan pen#untikan9pen#emprotan cairan ke dalam uterus dengan menggunakan

    9

  • 8/16/2019 3. TINJAUAN PUSTAKA.docx

    10/29

    Higginson t#pe s#ringe dan cairann#a adalah air sabun+ desin/ektan atau air

    biasa9air panas. 7en#emprotan ini dapat mengakibatkan emboli. 1,

    '. Obat%*at t rt #tu

    7ernah dilaporkan penggunaan bahan tumbuhan #ang mengandung min#ak

    eter tertentu #ang merangsang saluran cerna hingga terjadi kolik abdomen+ jamu

    perangsang kontraksi uterus dan hormone #ang merangsang kontraksi uterus

    melalui hiperemi mukosa uterus. ombinasi kina atau menolisin dengan ekstrak

    hipo/isis $oksitosin% tern#ata sangat e/ekti/. Akhir akhir ini dikenal juga sitostatika

    $aminopterin% sebagai aborti-um. 1,

    +. Abortus B !a, !a# Abortus M !"s

    Abortus dapat dilakukan secara medis atau bedah melalui beberapa teknik.

    ehamilan trimester pertama dapat diakhiri secara bedah dengan kuretase uterus

    atau dengan sejumlah regimen medis.

    T"#!aka# B !a, T"#!aka# M !"s1. Dilatasi ser-ik #ang

    dilanjutkan dengan e-akuasi;

    uretaseAspirasi Eakum $Suction

    :urettage%

    Dilatasi Dan B-akuasi $DFB%

    Dilatasi Dan Bkstraksi $DFG%

    2. 8enstrual aspiration

    ,. 'aparotomi

    HisterotomiHisterektomi

    1. Oksitosin intra-ena

    2. :airan hiperosmolar intra

    amniotik;Saline 20"

    4rea ,0"

    ,. 7rostaglandine B2+ =2 + B1

    dan analogn#a

    )njeksi intra amniotik

    )njeksi ekstra o-ular

    )nsersi -agina)njeksi parenteral

    7eroral

    . Antiprogesterone 64 !

    $mi/epristone% F epostane

    5. 8ethrote>ate )8 dan Oral

    !. ombinasi bahan bahan diatas

    10

  • 8/16/2019 3. TINJAUAN PUSTAKA.docx

    11/29

    Tab $ 1. Abortus medis dan bedah +(

    a. Abortus B !a,

    ehamilan dapat diakhiri secara bedah melalui ser-iks #ang dibuka atau

    transabdomen dengan histerotomi atau histerektomi.

    1- D"$atas" !a# Kur tas D/C-

    7endekatan transser-ikal pada abortus dengan tindakan bedah melalui

    ser-iks+ dilakukan dengan mula mula membuka ser-iks kemudian mengeluarkan

    produk konsepsi secara menkanik dengan mengeruk keluar isin#a $kuretase tajam%

    atau aspirasi -akum $kuretase hisap%+ atau keduan#a. Aspirasi -akum+ bentuk

    tersering kuretase hisap+ memerlukan kanula kaku #ang dihubungkan ke sumber

    -akum tenaga listrik. +(

    emungkinan terjadin#a komplikasi berupa per/orasi uterus+ laserasi

    ser-iks+ perdarahan+ pengeluaran janin dan plasenta #ang tidak lengkap+ dan

    in/eksi meningkat setelah trimester pertama dan terutama setelah sekitar 1!

    minggu. arena itu+ D: atau aspirasi -akum sebaikn#a dilakukan sebelum usia

    kehamilan 1! minggu. (

    7ro/ilaksis antimikroba perlu diberikan kepada semua 3anita #ang

    menjalani abortus bedah transser-ikal. Antimikroba menurunkan risiko in/eksi

    sekitar 0". +1*

    Dilatasi dan kuretase han#a boleh dilakukan jika aspirasi -akum manual

    tidak tersedia. &eknik untuk dilatase dan kuretase sebagai berikut; +1*

    erikan petidin melalui )8 atau )E sebelum prosedur dilakukan atau

    gunakan blok paraser-ikal.

    erikan oksitosin 10 unit melalui )8 atau ergometrin 0+2 mg melalui )8

    sebelum procedure dilakukan untuk mengeraskan miometrium dan mengurangi

    risiko per/orasi.

    'akukan pemeriksaan bimanual untuk mengkaji ukuran dan posisi uterus

    serta kondisi /orni>.

    Dilakukan pemasangan speculum atau rektraktor ke dalam -agina.

    11

  • 8/16/2019 3. TINJAUAN PUSTAKA.docx

    12/29

    Oleskan larutan antiseptic ke -agina dan ser-iks $terutama di bagian

    bibirn#a%.

    7eriksa adan#a robekan ser-iks atau tonjolan hasil konsepsi. ika hasil

    konsepsi berada di -agina atau ser-iks+ keluarkan hasil konsepsi dengan

    menggunakan /orsep cincin atau /orsep spons.

    ibir ser-iks anterior dijepit dengan tenakulum bergerigi tunggal.

    ika menggunakan tenakulum untuk memegang ser-iks+ anestesi local 5

    ml lidokain 1 2" dapat disuntikkan di arah jam dan pangkal ser-iks.

    Ga(bar 1. 7emasangan speculum dan tenakulum. 1*

    ila perlu ser-iks diperlebar kembali dengan dilator Hegar+ Hank+ atau

    7ratt sampai kanula penghisap dengan garis tengah #ang sesuai dapat

    dimasukkan. Dilatator hegar dijepit diantara ibu jari dan jari telunjuk tangan

    kanan. ika diperlukan ari tangan keempat dan kelima tangan kanan bertumpu

    pada perineum dan bokong se3aktu dilator didorong melalui ostium internum.

    :ara ini memperkecil dilatasi paksa dan merupakan pengamanan terhadap per/orasi uterus

    12

  • 8/16/2019 3. TINJAUAN PUSTAKA.docx

    13/29

    Ga(bar '. 7emasangan dilator Hegar.

    8emasukkan sonde uterus untuk secara hati hati melalui ser-iks untuk mengukur kedalaman dan arah rogga uterus.

    aringan sisa kehamilan #ang besar diambil terlebih dulu dengan cunam

    abortus.

    Sendok kuret dipegang diantara ujung jari dan jari telunjuk tangan kanan

    $hindari cara memegang sendok kuret dengan cara menggenggam%+ sendok

    dimasukkan ke kedalam uterus dalam posisi mendatar dengan lengkungan #ang

    menghadap atas.

    7engerokan uterus dikerjakan secara sistematik $searah dengan jarum jam

    dan kemudian berla3anan arah dengan jarum jam%. :a-um uteri dianggap

    bersih bila tidak terdapat jaringan sisa kehamilan lagi #ang keluar dan cairan

    darah ca-um uteri berbuih.

    Ga(bar + . 7engeluaran sisa kehamilan #ang relati/ besar

    13

  • 8/16/2019 3. TINJAUAN PUSTAKA.docx

    14/29

    Ga(bar 0. 7engerokan uterus

    eluarkan speculum atau re/raktor dan lakukan pemeriksaan bimanual

    untuk memeriksa ukuran dan kekerasan uterus.

    6ongga -agina dibersihkan dari sisa jaringan dan darah.

    7eriksa isi uterus #ang die-akuasi+ kirim bahan tersebut untuk

    pemeriksaan histopatologik+ jika perlu.

    7era3atan pasca prosedur diberikan paracetamol 500 mg peroral sesuai

    kebutuhan. Dapat diberikan do>#c#cline 100 mg per oral 2 kali sehari selama *

    hari.

    '- D"$atas" !a# Evakuas" D/E-

    Dimulai pada 1! minggu+ ukuran dan struktur janin menentukan pemakaian

    teknik ini. Dilatasi ser-iks #ang dicapai dengan dilator logam atau higroskopik+

    mendahului destruksi mekanis dan e-akuasi bagian bagian janin. Setelah janin

    keluar maka plasenta dan jaringan #ang tersisa dikeluarkan dengan kuret -akum

    berdiameter besar.

    +- D"$atas" !a# Ekstraks" D/ -

    )ni serupa dengan dilatasi dan e-akuasi kecuali bah3a e-akuasi hisap isi

    intrakranium setelah melahirkan tubuh janin melalui ser-iks #ang telah membuka

    membantu ekstraksi dan memperkecil kemungkinan cedera uterus atau ser-iks

    akibat instrumen atau tulang janin. Dalam istilah lain tindakan ini disebut partial

    birth abortion .

    D"$ator H"2rosko&"k

    &rauma akibat dilatasi mekanis dapat dikurangi dengan menggunakan alat

    #ag secara perlahan membuka ser-iks. Alat ini #ang disebut dilator higroskopik

    14

  • 8/16/2019 3. TINJAUAN PUSTAKA.docx

    15/29

    $laminaria%+ men#erap air dari jaringan ser-iks dan mengembang+ secara perlahan

    membuka ser-iks. Salah satu dilator higroskopik berasal dari batang Laminaria

    digitalis atau Laminaria japonica + sejenis rumput coklat. atang tanaman ini

    dipotong+ dikupas+ dibentuk+ dikeringkan dan dikemas sesuai dengan ukuran

    $kecil diameter , 5 mm+ sedang ! mm+ besar 10 mm%. atang laminaria sering

    digunakan untuk membantu membuka ser-iks pada abortus. 'aminaria #ang

    sangat higroskopik ini diperkirakan bekerja dengan menarik air dari kompleks

    proteoglikan sehingga terjadi disosiasi pada kompleks tersebut dan men#ebabkan

    ser-iks menjadi lunak dan membuka. +(

    4ntuk memasukkan dilator higroskopik+ ser-iks dibersihkan dengan larutan

    po-idon iodium dan dipegang di anterior dengan tenakulum. Dilator higroskopik

    sesuai ukuran kemudian dimasukkan dengan menggunkan klem kassa uterus

    sehingga ujungn#a berada setinggi ostium internus. Setelah ! jam+ laminaria

    akan membengkak dan membuka ser-iks sehingga dilatasi dan kuretase mekanis

    dapat dilakukan. 8engembangn#a laminaria sering disertai oleh rasa kram.

    Ga(bar 3. 7emasangan laminaria sebelum dilatasi dan kuretase.

    A. 'aminaria segera setelah dipasang dengan benar dengan ujung atasn#a sedikit

    mele3ati ostium internus. B . eberapa jam kemudian laminaria membengkak dan

    ser-iks membuka serta lunak. C . 'aminaria #ang terpasang terlalu jauh mele3ati

    ostium internus+ laminaria ini dapat memecahkan ketuban.

    Salah satu alternati/ untuk dilatasi ser-iks adalah pemberian prostaglandin

    di /orniks posterior -agina untuk membantu dilatasi selanjutn#a.

    0- As&"ras" Ha"!

    &indakan aspirasi rongga endometrium menggunakan sebuah kanula lentur

    arman 5 atau ! mm #ang dihubugkan ke tabung suntik $S#ringe% dalam 1 ,

    15

  • 8/16/2019 3. TINJAUAN PUSTAKA.docx

    16/29

    minggu setelah keterlambatan haid. 8asalah #ang dapat terjadi adalah tidak

    adan#a kehamilan+ hilangn#a Iigot #ang tertanam oleh kuret+ kegagalan

    mengenali kehamilan ektopik dan #ang jarang per/orasi uterus. +(

    3- As&"ras" 4aku( Ma#ua$

    &indakan ini serupa dengan aspirasi haid tetapi digunakan untuk kegagalan

    kehamilan dini serta terminasi elekti/ hingga 12 minggu. Aspirasi -akum

    merupakan prosedur #ang sangat aman. &indakan ini menggunakan kanula dan

    tabung suntik !0 ml secara manual. Diciptakan ruang hampa dalam tabung suntik

    #ang dihubungkan ke kanula. anula kemudian dimasukkan ke dalam uterus.

    Eakum diakti/kan dan menghasilkan hisapan hingga !0 mmHg. 5+

    &ahapan aspirasi -akum manual sebagai berikut; +1*

    Walaupun perdarahan ringan+ berikan oksitosin 10 unit melalui )8 atau

    ergometrin 0+2 mg melalui )8 sebelum prosedur untuk mengeraskan

    miometrium dan mengurangi risiko per/orasi.

    'akukan pemeriksaan bimanual untuk mengkaji ukuran dan posisi uterus

    serta kondisi /orni>.

    Dilakukan pemasangan speculum atau rektraktor ke dalam -agina.

    Oleskan larutan antiseptic ke -agina dan ser-iks $terutama di bagian

    bibirn#a%.

    7eriksa adan#a robekan ser-iks atau tonjolan hasil konsepsi. ika hasil

    konsepsi berada di -agina atau ser-iks+ keluarkan hasil konsepsi dengan

    menggunakan /orsep cincin atau /orsep spons.

    ibir ser-iks anterior dijepit dengan tenakulum bergerigi tunggal.

    ika menggunakan tenakulum untuk memegang ser-iks+ anestesi local 5

    ml lidokain 1 2" dapat disuntikkan di arah jam dan pangkal ser-iks.

    8asukkan kanula melalui ser-iks ke dalam rongga uterus tepat mele3ati

    bibir ser-iks internal sambil melakukan traksi pada ser-iks secara hati hati.

    8emutar kanula sambil memberikan tekanan dengan lembut sering kali

    membuat ujung kanula masuk ke kanalis ser-isis uteri.

    16

  • 8/16/2019 3. TINJAUAN PUSTAKA.docx

    17/29

    Dorong kanula ke dalam uterus secara perlahan sampai kanula men#entuh

    /undus+ tetapi tidak lebih dari 10 cm. ukur kedalaman uterus dengan melihat

    titik pada kanula kemudian tarik kanula sedikit.

    Ga(bar 5. :ara memasukkan kanula. 1*

    Hubungkan spuit kanula AE8 #ang telah disiapkan ke kanula dengan

    memegang tenakulum dan ujung kanula di satu tangan serta memegang spuit di

    tangan #ang lain.

    uka katup penjepit pada spuit untuk memindahkan -akum melalui kanula

    ke rongga uterus.

    B-akuasi sisa isi uterus dengan memutar spuit secara perlahan dari satu

    sisi ke sisi lain $arah jam 10 sampai jam 12% dan menggerakkan kanula secara

    perlahan dan lembut ke depan ke belakang di dalam rongga uterus.

    Ga(bar 6. 8enge-akuasi isi uterus. 1*

    7eriksa tanda tanda selesain#a prosedur; busa merah atau merah muda

    tetapi jaringan tidak lagi terlihat di dalam kanula+ sensasi #ang tidak

    17

  • 8/16/2019 3. TINJAUAN PUSTAKA.docx

    18/29

    men#enangkan dirasakan saat kanula mele3ati permukaan uterus #ang

    die-akuasi+ uterus berkontraksi sekitar kanula.

    &arik kanula+ lepaskan spuit dan letakkan kanula di dalam larutan

    dekontaminasi.

    osongkan isi spuit AE8 ke dalam saringan dengan mendorong piston

    spuit.

    eluarkan speculum atau re/raktor dan lakukan pemeriksaan bimanual

    untuk memeriksa ukuran dan kekerasan uterus.

    7eriksa isi uterus #ang die-akuasi+ kirim bahan tersebut untuk

    pemeriksaan histopatologik+ jika perlu.

    7era3atan pasca prosedur diberikan paracetamol 500 mg peroral sesuai

    kebutuhan.

    5- La&arato("

    7ada beberapa keadaan+ abortus melalui histerotomi atau histerektomi

    abdomen lebih dianjurkan daripada D: atau induksi medikamentosa. ika terdapat

    pen#akit uterus #ang n#ata+ histerektomi mungkin merupakan terapi #ang ideal.

    ika akan dilakukan sterilisasi+ histerotomi disertai tubektomi atau histerektomi

    kadang lebih dianjurkan daripada kuretase. +(

    b. Abortus M !"s

    erdasarkan American College of Obstetricians and Gynecologists $2005%+

    pasien dengan terapi medis ra3at jalan dan memenuhi s#arat untuk melakukan

    operasi terpilih jika 3anita tersebut dengan usia kehamilan J ( hari berdasarkan

    perhitungan menstruasi.

    &iga obat abortus medis dini telah ban#ak diteliti dan digunakan seperti

    8i/epriston+ antimetabolit metotre>at dan prostaglandin misoprostol. Obat ini

    men#ebabkan abortus dengan meningkatkan kontraktilitas uterus baik dengan

    menghentikan inhibisi kontraksi maupun merangsang miometrium secara

    langsung dan men#ebabkan degradasi kolagen ser-iks+ mungkin karena

    meningkatn#a ekspresi metalloproteinase matriks 2.

    18

  • 8/16/2019 3. TINJAUAN PUSTAKA.docx

    19/29

    Abortus dini sangatlah e/ekti/ sektar (0 ( " pasien tidak memerlukan

    inter-ensi bedah lanjut. ontraindikasi abortus medis #aitu alergi obat spesi/ik+

    adan#a alat kontrasepsi dalam rahim+ anemia berat+ koagulopati atau pemakaian

    antikoagulan+ pen#akit hati+ pen#akit kardio-askuler+ pen#akit adrenal dan kejang

    #ang tidak terkontrol.

    1. M"7 &r"sto#

    8i/epristone adalah antiprogestin ber/ungsi memblokir reseptor

    progesterone+ sehingga jika digunakan pada a3al kehamilan rahim tidak akan

    mampu mempertahankan embrio #ang tumbuh. 8i/epristone juga memicu

    peningkatan prostaglandin endogen sehingga membuka ser-iks dan membantu

    proses aborsi. 8i/epriston bekerja dengan meningkatkan kontraktilitas uterus

    disamping menginhibisi progesteron dalam menghambat kontraksi uterus.

    8i/epristone men#ebabkan kolagen ser-iks berdegenerasi+ #ang mungkin akibat

    peningkatan ekspresi matriks metalloproteinase 2. +1

    eberapa negara Bropa bahkan melisensi mi/epristone sebagai pelunak

    ser-iks sebelum aborsi di kehamilan trimester pertama dan kedua+ serta induksi

    untuk persalinan setelah kematian janin dalam kandungan. Apabila digunakan

    sendiri+ e/ekti/itas mi/epristone sekitar !0 0" untuk memicu aborsi pada

    kehamilan kurang dari ( hari. 7enggunaan mi/epristone men#ebabkan rahim

    lebih sensiti/ terhadap kontraksi #ang dipicu oleh prostaglandin+ karenan#a

    kombinasi mi/epristone dan prostaglandin dapat meningkatkan e/ekti/itas regimen

    tersebut. A3aln#a+ sulprostone $suntikan prostaglandin% dan gemeprost $obat #ang

    digunakan le3at -agina% digunakan sebagai pendamping mi/epristone di Bropa.

  • 8/16/2019 3. TINJAUAN PUSTAKA.docx

    20/29

    pertama kehamilan memiliki tingkat e/ekti/itas tinggi+ sekitar (5". 6egistrasi

    a3al mi/epristone menganjurkan penggunaan !00 mg mi/epristone dengan batas

    penggunaann#a hingga usia kehamilan * minggu. Selanjutn#a+ bukti menunjukkan

    bah3a pengurangan dosis mi/epristone menjadi 200 mg lebih murah dan sama

    e/ekti/ hingga !, hari sejak H7H& jika dikombinasikan dengan penggunaan

    misoprostol secara -aginal+ buccal atau sublingual. 1

    '. M"so&rosto$

    8isoprostol merupakan analog prostaglandin B1 sintetik. 8enstimulasi

    miometrium secara langsung #ang merupakan mekanisme kerja dari misoprostol.

    7ada ser-iks+ misoprostol men#ebabkan peningkatan akti-itas kolagenase dan

    mengubah komposisi proteoglikan sehingga men#ebabkan pelembutan dan

    penipisan ser-iks. 7roses ini pada akhirn#a akan mengakibatkan terjadin#a

    abortus spontan karena misoprostol dapat menurunkan akti-itas glukokortikoid

    3anita dengan pen#akit adrenal atau gangguan glukokortikoid didapat maka terapi

    tidak boleh diberikan. +1

    6egimen misoprostol #ang paling disarankan untuk aborsi medis adalah

    00 00 mcg. Dosis 00 mcg untuk penggunaan -aginal dan buccal terbukti

    sangat e/ekti/+ hingga usia kehamilan mencapai !, hari sejak H7H&. ila

    digunakan dengan cara sublingual atau buccal+ dosis 00 mcg bahkan masih

    terbukti sangat e/ekti/ hingga usia kehamilan mencapai ( minggu sejak H7H&.

    Dosis prostaglandin #ang lebih tinggi akan sedikit mengurangi tingkat e/ekti/itas+

    selain juga meningkatkan e/ek samping. 7enggunaan misoprostol saja untuk

    aborsi merupakan alternati/ #ang cukup baik+ ketika regimen mi/epristone

    misoprostol tidak tersedia. an#ak studi telah menjajaki e/ekti/itas dosis

    misoprostol 00 mcg dengan tiga kali pengulangan. 6egimen 00 mcg #ang

    digunakan baik secara -aginal $setiap , 12 jam% atau sublingual $tiap , jam hingga

    tiga kali% telah terbukti e/ekti/ $ 5"%. 1

    7enggunaan misoprostol mungkin meningkatkan resiko ruptur uterus

    terutama pada usia kehamilan lanjut dan pada perempuan dengan luka di rahim.

    6esiko #ang pasti untuk terjadin#a ruptur uterus pada aborsi medis di a3al

    kehamilan belum diketahui+ tapi belum pernah terjadi pada ratusan ribu pengguna

    20

  • 8/16/2019 3. TINJAUAN PUSTAKA.docx

    21/29

    mi/epristone misoprostol di a3al kehamilan. 7enggunaan misoprostol disarankan

    secara sublingual atau melalui -aginal. Sebuah studi dengan jumlah sampel #ang

    besar #ang dilakukan oleh adan esehatan Dunia $WHO% menemukan bah3a

    saat digunakan secara -aginal+ jeda antar dosis bisa jadi , atau 12 jam. Sedangkan

    penggunaan sublingual per tiga jam men#ebabkan lebih ban#ak e/ek samping+

    tapi jeda 12 jam menunjukkan penurunan e/ekti/itas. Seperti haln#a aborsi medis

    lain+ e/ek samping primer dan sekunder #ang umum dilaporkan adalah kram

    uterus dan rasa n#eri+ perdarahan+ serta mual. 1

    +. M totr 8at

    8etotre>at merupakan antagonis asam /olat #ang mengganggu sintesis

    Dat dapat mengakhiri kehamilan+ kehamilan

    ektopik maupun intrauterine. ika digunakan untuk memicu aborsi+ tambahan

    prostaglandin seperti misoprostol dapat menginduksi kontraksi dalam uterus dan

    men#ebabkan ekspulsi terjadi lebih cepat. 1

    8etotre>at saat ini tersedia dalam bentuk larutan maupun tablet oral.

    8ethro>ate larutan dapat digunakan baik secara oral maupun suntik

    intramuskular. 6egimen paling umum #ang digunakan adalah 50 mg 8etotre>at

    secara oral+ 5 sampai * hari kemudian diikuti dengan 00 mcg misoprostol secara

    -aginal. Dosis misoprostol tersebut biasan#a diulang setelah 2 jam kemudian+

    jika aborsi belum terjadi. ajian /armakokinetika mengindikasikan bah3a dosis

    oral 50 mg cukup aman karena kadar serum darah tidak mencapai tingkat toksik

    #ang menetap. 1

    6ekomendasi terbaru di Amerika Serikat untuk aborsi medis dengan

    methro>ate men#arankan masa tunggu paling tidak selama 2( 5 hari sebelum

    pilihan untuk inter-ensi dita3arkan. 8eski demikian+ beberapa perempuan

    memilih untuk tidak menunggu selama itu dan meminta dilakukan tindakan lebih

    a3al. Sebuah studi #ang membandingkan e/ek samping regimen aborsi medis

    mi/epristone dan methro>ate menemukan bah3a sakit kepala lebih signi/ikan

    dialami setelah penggunaan mi/epristone. Sedangkan diare+ demam+ menggigil

    dan rasa n#eri berat dinilai lebih umum setelah penggunaan 8etotre>at.1

    21

  • 8/16/2019 3. TINJAUAN PUSTAKA.docx

    22/29

    0. Abortus Tr"( st r K !ua

    8etode metode non in-asi/ adalah oksitosin intra-ena dosis tinggi dan

    pemberian prostaglandin -agina termasuk supositoria prostaglandin B2 dan pil

    prostaglandin B1 $misoprostol%.

    1- Oks"tos"# "#trav #a

    )nduksi abortus trimester kedua dapat dilakukan dengan pemberian

    oksitosin dosis tinggi dalam sedikit cairan intra-ena. =rekuensi dan intensitas

    kontraksi uterus harus diperiksa dengan cermat setelah setiap peningkatan

    kecepatan in/use karena setiap peningkatan kecepatan in/use akan sangat

    meningkatkan jumlah oksitosin #ang diberikan. 7emberian oksitosin dapat

    menimbulkan komplikasi. ika -olume larutan bebas elektrolit #ang diberikan

    bersama oksitosin cukup besar+ dapat tejadi intoksikasi air. (

    '- Ca"ra# ,"& ros(ot"k "#traa(#"o#

    4ntuk menimbulkan abortus selama trimester kedua+ dapat disuntikkan

    saline 20 25" atau urea ,0 0" ke dalam kantong amnion untuk merangsang

    kontraksi uterus dan dilatasi ser-iks. &eknik ini sekarang semakin jarang

    digunakan. 8ekanisme kerjan#a belum jelas. +1

    +- Prosta2$a#!"#

    7rostaglandin semakin luas digunakan untuk menghentikan kehamilan

    terutama trimester kedua. Sen#a3a #ang sering digunakan adalah prostaglandin

    B2 $dinoproston%+ prostaglandin =2 $dinoprostrometamin%+ dan analog analog

    tertentu terutama karboprosmetil $15 metilprostaglandin =2 metal ester%. (

    7rostaglandin ber/ungsi secara e/ekti/ pada ser-iks dan uterus jika

    diletakkan di -agina dalam bentuk suposutoria tepat di samping ser-iks.

    Diberikan dalam bentuk gel melalui kateter ke dalam kanalis ser-isis dan uterus

    paling ba3ah di luar masa o-ulasi+ atau disuntikkan ke dalam kantong amnion

    melalui amniosentesis. 7rostaglandin men#ebabkan pelunakan ser-iks+ kontraksi

    uterus+ dilatasi ser-iks dan pengeluaran produk konsepsi pada sebagian besar

    kasus 3alaupun diperlukan dosis berulang. (

    22

  • 8/16/2019 3. TINJAUAN PUSTAKA.docx

    23/29

    7rostaglandin B2 supositoria 20 mg dimasukkan ke dalam /orniks posterior

    -agina adalah cara #ang sederhana dan e/ekti/ untuk menghasilkan abortus

    trimester kedua. 8etode ini tidak lebih e/ekti/ daripada oksitosin dosis tinggi dan

    men#ebabkan mual+ muntah+ demam dan diare.

    7rostaglandin B1 atau misoprostol dapat digunakan dengan mudah dan

    murah sebagai obat tunggal untuk pengakhiran kehamilan trimester kedua.

    8isoprostol men#ebabkan abortus dalam 2 jam.

    H. PENATALAKSANAAN

    Abortus in/eksiosus ialah abortus #ang disertai dengan komplikasi in/eksi

    Abortus in/eksiosus perlu segera mendapatkan pengelolaan #ang adekuat karena

    dapat terjadi in/eksi #ang lebih luas selain disekitar alat genitalia juga ke rongga

    perintoneum+ bahkan dapat ke seluruh tubuh $sepsis+ septikemia% dan dapat jatuh

    dalam keadaan s#ok septik. 1+12

    Diagnosis ditegakkan dengan anamnesis #ang cermat tentang upa#a

    tindakan abortus #ang tidak menggunakan peralatan #ang asepsis dengan didapat

    gelaja dan tanda demam tinggi+ tampak sakit dan lelah+ takikardia+ perdarahan

    per-aginam #ang berbau+ uterus #ang membesar dan lembut+ serta n#eri tekan. 1

    7engelolaan pasien abortus in/eksiosa berupa terapi suporti/ #ang mencakup

    penggantian cairan dan darah+ tindakan operati/ untuk mengeluarkan jaringan

    in/eksiosa dan pemberian antibiotika #ang adekuat. 11

    Apabila /asilitas kesehatan setempat tidak mempun#ai /asilitas #ang memadai+

    rujuk pasien ke rumah sakit terdekat. Sebelum merujuk+ lakukan restorasi cairan

    #ang hilang dengan 6' melalui in/us dan diberikan antibiotic. ika ada ri3a#at

    abortus tidak aman beri A&S dan &&. 7ada /asilitas kesehatan #ang lengkap+

    dengan perlindungan antibiotika berspektrum luas dan upa#a stabilisasi hingga

    kondisi pasien memadai+ dapat dilakukan pengosongan uterus sesegera mungkin

    $lakukan secara hati hati karena tinggin#a kejadian per/orasi pada kondisi ini%.

    4ntuk tahap pertama dapat diberikan 7enisilin >1+2 juta unit atau Ampisilin >1

    gram ditambah @entamisin 2> 0 mg dan 8etronidaIol 2>1 gram. Selanjutn#a

    antibiotic disesuaikan dengan hasil kultur.

    Antibiotik dilanjutkan sampai 2 hari

    23

  • 8/16/2019 3. TINJAUAN PUSTAKA.docx

    24/29

    bebas demam dan bila dalam 3aktu 2 hari pemberian tidak memberikan respon

    harus diganti dengan antibiotik #ang lebih sesuai. 1+12

    7ada beberapa kasus+ laparatomi mungkin diindikasikan untuk mengontrol

    in/eksi. )ndikasi dilakukan laparatomi eksplorasi #aitu kegagalan respon tindakan

    kuretase dan terapi medikamentosa #ang adekuat+ adan#a per/orasi+ abses pel-is

    dan adne>a+ respon #ang jelek terhadap terapi medis dan debridement+ serta

    adan#a gas gangren. 11

    Ko(b"#as"

    A#t"b"ot"k Dos"s Ora$ Catata#

    Ampicilin dan

    8etronidaIole

    , > 1 gram oral dan

    , > 500 mg

    Spectrum luas dan mencakup

    untuk @onorrhoea dan bakteri

    anaerob&etrac#cline dan

    lindamisin

    > 500 mg dan

    2 > ,00 mg

    aik untuk :hlamidia+

    @onorrhoea dan bakteriodes

    /ragilis&rimethoprim dan

    Sul/amethoksaIol

    1!0 mg dan 00 mg Spectrum cukup luas dan

    hargn#a relati-e murahTab $ 0. ombinasi antibiotik untuk abortus in/eksiosa 12

    I. KOMPLIKASI

    omplikasi #ang berbaha#a pada abortus ialah abortus sepsis+ perdarahan+

    per/orasi+ s#ok bahkan kematian.

    1. Sepsis

    omplikasi serius #ang umumn#a terjadi pada abortus pro-ocatus

    kriminalis. Sepsis disebabkan oleh pathogen di usus dan /lora -agina. )n/eksiterbatas pada uterus dalam bentuk metritis+ tetapi bukan berarti parametritis+

    peritonitis dan septicemia jarang terjadi. 7asien tampak lelah demam tinggi+

    menggigil dan tekanan darah turun. 1+(

    2. 7erdarahan

    7erdarahan terjadi akibat luka pada jalan lahir+ atonia uteri+ sisa jaringan

    #ang tertinggal+ koagulopati maupun per/orasi uterus. 7erdarahan dapat timbul

    segera setelah tindakan dapat pula timbul lama setelah tindakan. 7erdarahan dapat

    24

  • 8/16/2019 3. TINJAUAN PUSTAKA.docx

    25/29

    diatasi dengan pengosongan uterus dari sisa sisa hasil konsepsi+ pemberian

    uterotonika untuk menghentikan perdarahan+ pemberian cairan intra-ena+ jika

    perlu pemberian trans/usi darah dan apat dilakukan laparaskopi atau laparatomi

    eksplorasi. 5+1,

    ,. 7er/orasi 4terus

    Dengan adan#a dugaan terjadi per/orasi uterus+ obser-asi dan pemberian

    antibiotic diperlukan. 'aparatomi harus segera dilakukan untuk menangani

    kerusakan organ. 2

    . S#ok

    omplikasi ini dapat menimbulkan kematian mendadak. Bndotoksemia dan

    eksotoksemia kemungkinan besar men#ebabkan s#ok parah bahkan /atal. (+1,

    5. Eagal 6e/le>

    omplikasi ini hampir selalu terjadi pada tindakan abortus #ang dilakukan

    tanpa anestesi pada ibu dalam keadaan stres+ gelisah dan panik. Hal ini dapat

    terjadi akibat alat #ang digunakan atau suntikan secara mendadak dengan cairan

    #ang terlalu panas atau terlalu dingin #ang mengenai ser-iks dan segmen uterus

    bagian ba3ah. 1,

    !. Bmboli udara9cairan

    Bmboli udara #ang terjadi beberapa jam setelah tindakan+ dimungkinkan

    udara #ang masuk dalam uterus tertahan di dalam sampai terjadi separasi plasenta

    #ang membuka pembuluh darah sehingga memungkinkan masukn#a udara ke

    dalam sirkulasi. Adan#a mucus plug dapat menjelaskan mengapa udara dalam

    uterus tidak dapat keluar melalui mulut rahim. 7ada umumn#a jumlah udara #ang

    dapat men#ebabkan kematian minimal 100 ml+ 3alaupun secara eksperimental

    udara #ang dapat men#ebabkan kematian berkisar antara 10 ml 0 ml. 1 +1!

    Bmboli cairan dapat terjadi pada teknik pen#emprotan cairan ke dalam

    uterus. Hal ini terjadi karena pada 3aktu pen#emprotan+ selain cairan juga

    gelembung udara masuk ke dalam uterus+ sedangkan pada saat #ang sama sistem

    -ena di endometrium dalam keadaan terbuka. 1,+15

    *. @agal @injal Akut

    25

  • 8/16/2019 3. TINJAUAN PUSTAKA.docx

    26/29

    @agal ginjal persisten pada abortus biasan#a disebabkan oleh e/ek in/eksi

    dan hipo-olemia. Kang lebih jarang+ pen#ulit ini diinduksi oleh sen#a3a sen#a3a

    toksik untuk memicu abortus. Walaupun bentuk s#ok bakterialis #ang sangat

    parah sering men#ebabkan kerusakan ginjal hebat. @agal ginjal kemungkinan

    besar akan parah jika pen#ebab sepsis adalah :lostridium per/ringens #ang

    menghasilkan eksotoksin hemolitik poten. ika terjadi hemoglobinemia berat #ang

    mempersulit in/eksi klostridium+ gagal ginjal pasti terjadi. (

    . eracunan Obat9Lat Aborti-um

    Antiseptik lokal seperti mnO pekat+ Ag

  • 8/16/2019 3. TINJAUAN PUSTAKA.docx

    27/29

    DAFTA) PUSTAKA

    1. Hadijanto . 7erdarahan ehamilan 8uda in )lmu ebidanan. )n; Sai/uddin

    ari A.+ 6achimhadhi &.+ Winkjosastro H.@+ editor. akarta; 7& ina

    7ustaka Sar3ono 7ra3irohardjo. 2010. p. !0+ !5+ *,.2. 7ranata+ S+ Sade3o+ S. ejadian eguguran+ ehamilan &idak direncanakan

    dan 7engguguran di )ndonesia; uletin 7enelitian Sistem esehatan Eolume

    15 no. 2. 2012 april 2. 1 1 1 2.,. Sai/uddin ari A. ematian )bu dan 7erinatal in )lmu ebidanan. )n;

    Sai/uddin ari A.+ 6achimhadhi &.+ Winkjosastro H.@+ editor. akarta; 7&

    ina 7ustaka Sar3ono 7ra3irohardjo. 2010. p. 55+ !1.. Sedgh @.+ all H. Aborsi di )ndonesia. @uttmacher )nstitute. 200 . p. 2 ,.

    5. World Health OrganiIation. Sa/e Abortion; &echnical Dan 7olic# @uidance

    =or Health S#stem+ 2 nd ed. S3itIerland; World Health OrganiIationM 2012.!. &empleton A+ @rimes D.A. A 6eNuest /or Abortion. &he

  • 8/16/2019 3. TINJAUAN PUSTAKA.docx

    28/29

    *. AIhari. 8asalah Abortus dan esehatan 6eproduksi 7erempuan. Seminar

    kelahiran &idak Diinginkan $Aborsi% dalam esejahteraan 6eproduksi

    6emaja. 2002 uni 25M 1 1(.. :unningham =@+ 'e-eno + loom S'+ Hauth :+ 6ouse D + Spong :K.

    Abortus in Obstetri Williams. 2, thed. akarta; B@:M 2012. p 22 + 2, + 2,

    2 5.(. @ant

  • 8/16/2019 3. TINJAUAN PUSTAKA.docx

    29/29

    Dasar. 2 th ed.