sumberkajian pustaka.docx

23
KAJIAN PUSTAKA: Sekam padi Sekam padi merupakan lapisan keras yang meliputi kariopsis yang terdiri dari dua belahan yang disebut lemma dan palea yang saling bertautan. Pada proses penggilingan beras sekam akan terpisah dari butir beras dan menjadi bahan sisa atau limbah penggilingan. Sekam dikategorikan sebagai biomassa yang dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan seperti bahan baku industri, pakan ternak dan energi atau bahan bakar. Dari proses penggilingan padi biasanya diperoleh sekam sekitar 20-30% dari bobot gabah. Penggunaan energi sekam bertujuan untuk menekan biaya pengeluaran untuk bahan bakar bagi rumah tangga petani. Penggunaan Bahan Bakar Minyak yang harganya terus meningkat akan berpengaruh terhadap biaya rumah tangga yang harus dikeluarkan setiap harinya. Dari proses penggilingan padi biasanya diperoleh sekam sekitar 20-30%, dedak antara 8- 12% dan beras giling antara 50-63,5% data bobot awal gabah. Sekam dengan persentase yang tinggi tersebut dapat menimbulkan problem lingkungan. Ditinjau data komposisi kimiawi, sekam mengandung beberapa unsur kimia penting seperti dapat dilihat di bawah. Komposisi kimia sekam padi menurut Suharno (1979) : Kadar air : 9,02% Protein kasar : 3,03% Lemak : 1,18% Serat kasar : 35,68% Abu : 17,17% Karbohidrat dasar : 33,71 Komposisi kimia sekam padi menurut DTC - IPB : Karbon (zat arang) : 1,33% Hidrogen : 1,54% Oksigen : 33,64% Silika : 16,98%

Upload: niesa-hanum-m

Post on 01-Feb-2016

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: sumberKAJIAN PUSTAKA.docx

KAJIAN PUSTAKA:

Sekam padi

Sekam padi merupakan lapisan keras yang meliputi kariopsis yang terdiri dari dua belahan yang disebut lemma dan palea yang saling bertautan. Pada proses penggilingan beras sekam akan terpisah dari butir beras dan menjadi bahan sisa atau limbah penggilingan. Sekam dikategorikan sebagai biomassa yang dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan seperti bahan baku industri, pakan ternak dan energi atau bahan bakar.Dari proses penggilingan padi biasanya diperoleh sekam sekitar 20-30% dari bobot gabah. Penggunaan energi sekam bertujuan untuk menekan biaya pengeluaran untuk bahan bakar bagi rumah tangga petani. Penggunaan Bahan Bakar Minyak yang harganya terus meningkat akan berpengaruh terhadap biaya rumah tangga yang harus dikeluarkan setiap harinya.Dari proses penggilingan padi biasanya diperoleh sekam sekitar 20-30%, dedak antara 8- 12% dan beras giling antara 50-63,5% data bobot awal gabah. Sekam dengan persentase yang tinggi tersebut dapat menimbulkan problem lingkungan.Ditinjau data komposisi kimiawi, sekam mengandung beberapa unsur kimia penting seperti dapat dilihat di bawah.Komposisi kimia sekam padi menurut Suharno (1979) :

Kadar air : 9,02% Protein kasar : 3,03% Lemak : 1,18% Serat kasar : 35,68% Abu : 17,17% Karbohidrat dasar : 33,71

Komposisi kimia sekam padi menurut DTC - IPB :

Karbon (zat arang) : 1,33% Hidrogen : 1,54% Oksigen : 33,64% Silika : 16,98%

Dengan komposisi kandungan kimia seperti di atas, sekam dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan di antaranya:

sebagai bahan baku pada industri kimia, terutama kandungan zat kimia furfural yang dapat digunakan sebagai bahan baku dalam berbagai industri kimia,

sebagai bahan baku pada industri bahan bangunan, terutama kandungan silika (SiO2) yang dapat digunakan untuk campuran pada pembuatan semen portland, bahan isolasi, husk-board dan campuran pada industri bata merah, (c) sebagai sumber energi panas pada berbagai keperluan manusia, kadar selulosa yang cukup tinggi dapat memberikan pembakaran yang merata dan stabil.

Page 2: sumberKAJIAN PUSTAKA.docx

Sekam memiliki kerapatan jenis (bulk densil)1 125 kg/m3, dengan nilai kalori 1 kg sekam sebesar 3300 k. kalori. Menurut Houston (1972) sekam memiliki bulk density 0,100 g/ ml, nilai kalori antara 3300 -3600 k. kalori/kg sekam dengan konduktivitas panas 0,271 BTU.Untuk lebih memudahkan diversifikasi penggunaan sekam, maka sekam perlu dipadatkan menjadi bentuk yang lebih sederhana, praktis dan tidak voluminous. Bentuk tersebut adalah arang sekam maupun briket arang sekam. Arang sekam dapat dengan mudah untuk dimanfaatkan sebagai bahan bakar yang tidak berasap dengan nilai kalori yang cukup tinggi. Briket arang sekam mempunyai manfaat yang lebih luas lagi yaitu di samping sebagai bahan bakar ramah lingkungan, sebagai media tumbuh tanaman hortikultura khususnya tanaman bunga.PROSES PEMBUATAN ARANG SEKAM

1. Sekam merupakan bahan dasar untuk membuat arang sekam dan briket arang sekar. 2. Membuat bara api dengan kayu kering untuk membuat arang sekam. 3. Setelah membuat bara api kemudian bara api ditutup dengan cerobong pembuat arang

sekam. 4. Kemudian cerobong ditutup dengan sekam kering. 5. Sekam yang sudah sebagian menjadi arang sekam. 6. Arang sekam telah jadi dan siap digunakan untuk pembuatan briket arang sekam.

PROSES PEMBUATAN BRIKET ARANG SEKAM

1. Cara membuat adonan briket arang sekam, dengan ditambahkan air dan perekat (tanah liat/ tepung kanji).

2. Cara mencetak briket secara (a) manual dan (b) hidrolik. 3. Setelah briket jadi selanjutnya dikeringkan dengan sinar matahari. 4. Setelah briket kerina siap diaunakan untuk berbagai keperluan. 5. Penggunaan briket untuk tungku/kompor briket arang sekam.

Mahalnya harga briket dikarenakan sistem pencetakannya masih secara manual.#sumber: Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanianhttp://www.litbang.deptan.go.id/artikel/one/210/pdf/Sekam%20Padi%20Sebagai%20Sumber%20Energi%20Alternatif%20dalam%20Rumah%20Tangga%20Petani.pdf

Paper bag

Gaya hidup ramah lingkungan dikenal pula dengan semboyan 3R : Reduce, Reuse & Recycle. Artinya mengurangi tingkat kebutuhan akan sampah, menggunakan kembali sampah-sampah yang telah ada dan mendaur ulang sampah-sampah yang telah terpakai. Salah satu sampah yang dapat didaur ulang adalah kertas yang bisa dijadikan design paper bag. Kertas daur ulang ini memiliki tekstur design paper bags yang indah. Dari kertas daur ulang kita dapat membuat beraneka ragam kerajinan tangan design paperbag.

Alat-alat yang digunakan dalam pembuatan custom paper bag dari kertas daur ulang :

Page 3: sumberKAJIAN PUSTAKA.docx

1. BLENDER, fungsinya untuk menghancurkan kertas menjadi bubur kertas, atau dapat juga dimodifikasi dengan alat penghancur yang lebih besar.2. BINGKAI CETAKAN PAPER BAGS CUSTOM, terdiri dari 2 bingkai paperbag design dengan ukuran yang sama. Salah satu bingkai paper bags design dilapisi dengan kain kasa.3. EMBER KOTAK, fungsinya sebagai tempat pencampuran bubur kertas dengan air, sekaligus sebagai wadah pencetakan.4. ALAS CETAK CUSTOM PAPER BAG, fungsinya untuk tempat pengeringan kertas daur ulang paperbag custom untuk custom paperbag dari bingkai cetakan paper bag design, sehingga bingkai cetakan paper bags custom dapat digunakan kembali. Alas cetak paperbag custom ini bisa berupa tripleks yang dilapisi kain katun atau juga dapat berupa matras yang biasa digunakan untuk alas tidur kemping.5. SPONDS PENGHISAP, fungsinya untuk menghisap air pada waktu transfer dari bingkai cetakan design paper bag ke alas cetak design paper bags.6. GELAS PENAKAR, fungsinya untuk menakar perbandingan antara bubur kertas dengan air. Alat ini tidak mutlak ada.7. ALAT PRESS, fungsinya untuk mengepress kertas daur ulang agar serat-seratnya dapat lebih rapat. Alat ini dapat berupa dua papan kayu design paperbag yang berukuran sama dengan bingkai cetak paperbag design, yang keempat sudutnya diberi lubang. Selanjutnya masing-masing lubang diberi mur dan baut penjepit untuk mempertemukan kedua sisi papan kayu tersebut.8. EMBER wadah bubur kertas custom paperbag9. KOMPOR & PANCI, fungsinya untuk merebus berbagai macam serat dan pewarna alam10. ALU & LUMPANG, fungsinya untuk menumbuk berbagai serat paper bag design agar lebih halus11. SENDOK KAYU, fungsinya untuk mengadukberbagai campuran paper bags design.12. PISAU & GUNTING, fungsinya untuk memotong-motong serat tumbuhan13. SARINGAN TEH BESAR14. KAIN LAP

Artikel Source :http://wrm-indonesia.orghttp://wisnurecycledpaper.co.cc/

Akhir-akhir ini paper bag menjadi trend, tidak hanya di indonesia namun dimancanegara. Apalagi dibeberapa daerah di indonesia beberapa provinsi telah mencanangkan gerakan menggunakan kemasan ramah lingkungan, yaitu paper bag.

Paper bag (Tas Kertas) yang biasanya kita dapatkan jika kita berbelanja busana, gadget, sepatu, parfum dan berbagai aksesoris lainnya, biasanya dari merek-merek terkenal kini dapat anda jumpai juga disini arenataskertas.com. Jika perlakuan kita terhadap tas kertas itu sangat lain jika dibanding dengan kantong plastik yang biasanya kita selipkan di dapur.

Page 4: sumberKAJIAN PUSTAKA.docx

Itulah mengapa paper bag memiliki nilai lebih untuk membuat jasa dan produk anda memiliki nilai esklusifitas dan keunikan sehingga menjadi daya tarik bagi konsumen untuk menggunakan jasa atau membeli produk anda.

Dari beberapa situs yang kami dapat, semakin banyak website yang mengulas pembuatan paper bag, sekilas tampak mudah, namun ternyata itu adalah teknik salah! dan SALAH BESAR! Membuat paper bag tidaklah semudah membuat dengan template gambar seperti dibawah ini,

alat yang dibutuhkan pun sebenarnya tidak membutuhkan gunting, hanya lem kertas dan lembaran kertas yang sudah kita ukur untuk dibentuk seperti ukuran yang ki ta sesuaikan. Untuk penjelasan detailnya memang tidak akan kami jelaskan disini, namun membuat paper bag tidak semudah yang dibayangkan.

intinya membuat paper bag butuh ketelitian dan ketekunan.

http://arenataskertas.com/2011/12/cara-membuat-paper-bag/

Plastic

plas·tik n 1 yg dapat diacu dl bentuk, msl tanah liat; 2 kumpulan zat organik yg stabil pd suhu biasa, tetapi pd beberapa tahap pembuatannya plastis sehingga dapat diubah bentuk dng menggunakan kalor dan tekanan; 3 bahan sintetis yg memiliki bermacam-macam warna (dibuat sisir, dompet, ember, dsb)

http://bahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/index.php

Ia menjelaskan, plastik sintetis merupakan bahan pengemas makanan yang memiliki dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan manusia, berasal dari bahan-bahan sintesis, seperti selulosa asetat, polietilen, polipropilen, poliamida, poliester, polivinil klorida (PVC), polivinil asetat dan aluminium foil.

Plastik yang dibuat dari bahan-bahan tersebut bersifat non biodegradable alias tidak dapat diuraikan secara alami oleh mikroorganisme di dalam tanah.

Tidak hanya itu saja, biasanya plastik sintetis ditambahkan bahan pelembut (plasticizer) agar tidak kaku dan tidak mudah rapuh. Bahan pelembut ini, sebagian besar terdiri atas senyawa golongan ftalat (ester turunan dari asam ftalat).

“Padahal, penggunaan plasticizers, seperti PCB dan DEHA dapat menimbulkan kematian jaringan dan bersifat karsinogenik pada manusia,” ungkapnya.

http://dreamindonesia.wordpress.com/2010/08/26/anak-bangsa-ciptakan-plastik-ramah-lingkungan-dari-lidah-buaya/

Page 5: sumberKAJIAN PUSTAKA.docx

Plastik adalah bahan yang mempunyai derajat kekristalan lebih rendah daripada serat, dan dapat dilunakkan atau dicetak pada suhu tinggi (suhu peralihan kacanya diatas suhu ruang), jika tidak banyak bersambung silang. Plastik merupakan polimer bercabang atau linier yang dapat dilelehkan diatas panas penggunaannya. Plastik dapat dicetak (dan dicetak ulang) sesuai dengan bentuk yang diinginkan dan yang dibutuhkan dengan menggunakan proses injection molding dan ekstrusi.

Istilah plastik mencakup produk polimerisasi sintetik atau semi-sintetik. Mereka terbentuk dari kondensasi organik atau penambahan polimer dan bisa juga terdiri dari zat lain untuk meningkatkan performa atau ekonomi. Ada beberapa polimer alam yang termasuk plastik. Plastik dapat dibentuk menjadi film atau fiber sintetik. Nama ini berasal dari fakta bahwa banyak dari mereka “malleable”, memiliki properti keplastikan. Plastik didesain dengan variasi yang sangat banyak dalam properti yang dapat menolerans panas, keras, “reliency” dan lain-lain. Digabungkan dengan kemampuan adaptasinya, komposisi yang umum dan beratnya yang ringan memastikan plastik digunakan hampir di seluruh bidang industri.

Plastik dapat juga menuju ke setiap barang yang memiliki karakter yang deformasi atau gagal karena shear stress- lihat keplastikan (fisika) dan ductile.

Plastik dapat dikategorisasikan dengan banyak cara tapi paling umum dengan melihat tulang-belakang polimernya (vinyl{chloride, polyethylene, acrylic, silicone, urethane, dll.). Klasifikasi lainnya juga umum.

Plastik adalah polimer; rantai-panjang atom mengikat satu sama lain. Rantai ini membentuk banyak unit molekul berulang, atau “monomer”. Plastik yang umum terdiri dari polimer karbon saja atau dengan oksigen, nitrogen, chlorine atau belerang di tulang belakang (beberapa minat komersial juga berdasar silikon). Tulang-belakang adalah bagian dari rantai di jalur utama yang menghubungkan unit monomer menjadi kesatuan. Untuk mengeset properti plastik grup molekuler berlainan “bergantung” dari tulang-belakgan (biasanya “digantung” sebagai bagian dari monomer sebelum menyambungkan monomer bersama untuk membentuk rantai polimer). Pengesetan ini oleh grup “pendant” telah membuat plastik menjadi bagian tak terpisahkan di kehidupan abad 21 dengan memperbaiki properti dari polimer tersebut.

Pengembangan plastik berasal dari penggunaan material alami (seperti: permen karet, “shellac”) sampai ke material alami yang dimodifikasi secara kimia (seperti: karet alami, “nitrocellulose”) dan akhirnya ke molekul buatan-manusia (seperti: epoxy, polyvinyl chloride, polyethylene).

http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-smk/kelas_xi/definisi-plastik/

Plastik adalah polimer rantai-panjang dari atom yang mengikat satu sama lain.Rantai ini membentuk banyak unit molekul berulang, atau "monomer". Istilah plastikmencakup produk polimerisasi sintetik atau semi-sintetik, namun ada beberapa

Page 6: sumberKAJIAN PUSTAKA.docx

polimer alami yang termasuk plastik. Plastik terbentuk dari kondensasi organik ataupenambahan polimer dan bisa juga terdiri dari zat lain untuk meningkatkan performaatau ekonomi (Wikipedia, 2009; Azizah, 2009).Plastik merupakan material yang secara luas dikembangkan dan digunakan sejak abadke-20 yang berkembang secara luar biasa penggunaannya dari hanya beberapa ratuston pada tahun 1930-an, menjadi 220 juta ton/tahun pada tahun 2005 (Wikipedia,

2009).

biodegradable

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19992/4/Chapter%20II.pdf

Bioplastik (Biodegradabel)Seiring dengan meningkatnya kesadaran untuk pelestarian lingkungan,kebutuhan bahan plastik biodegradabel mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.Pada tahun 2010, diproyeksikan produksi plastik biodegradabel akan mencapai1.200.000 ton atau menjadi 1/ 10 dari total produksi bahan plastik. Industri plastikbiodegradabel akan berkembang menjadi industri besar di masa yang akan datang

(Pranamuda H, 2009)

Plastic biodegradable

Bagi Humaira, penelitiannya kali ini memberikan terobosan alternatif melalui pengembangan plastik biodegradable yang mudah didegradasi oleh mikroorganisme dalam tanah dan renewable (terbarukan).

plastik biodegradable, artinya plastik ini dapat diuraikan kembali oleh mikroorganisme secara alami menjadi senyawa yang ramah lingkungan. Biasanya plastik konvensional berbahan dasar petroleum, gas alam, atau batu bara. Sementara plastik biodegradable terbuat dari material yang dapat diperbaharui, yaitu dari senyawa-senyawa yang terdapat dalam tanaman misalnya selulosa, kolagen, kasein, protein atau lipid yang terdapat dalam hewan.

Page 7: sumberKAJIAN PUSTAKA.docx

Di beberapa negara maju plastic biodegradable sudah diproduksi secara komersial, seperti poli hidroksi alkanoat (PHA), poli e-kaprolakton (PCL), poli butilen suksinat (PBS), dan poli asam laktat (PLA). Pengembangan bahan plastik biodegradable menggunakan bahan alam terbarui (renewable resources). Poli asam laktat (PLA) menjadi kandidat yang menjanjikan, karena PLA dapat diproduksi dari bahan alam terbarui seperti pati-patian dan selulosa melalui fermentasi asam laktat.

Selain daripada itu PLA mempunyai sifat yang mirip dengan plastik konvensional. Indonesia kaya akan sumberdaya alam pati-patian. Pengembangan biodegradable plastik yang tengah dilakukan adalah pemanfaatan pati-patian tropis (sagu dan tapioka) melalui teknik blending pelet plastik dan pati, modifikasi pati dan sintesa kimiawi poli asam. Pengujian plastik biodegradable dilakukan untuk mengetahui kemampuan lingkungan (tanah) Indonesia untuk merombak plastik biodegradable.

Di Jepang telah disepakati penggunaan nama plastik hijau (GURIINPURA) untuk plastik biodegradable.

Berdasarkan bahan baku yang dipakai, plastik biodegradable dikelompokkan menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok dengan bahan baku petrokimia dan kelompok dengan bahan baku produk tanaman seperti pati dan selulosa. Yang pertama adalah penggunaan sumberdaya alam yang tidak terbarui (non-renewable resources), sedangkan yang kedua adalah sumber daya alam terbarui (renewable resources). Saat ini polimer plastik biodegradable yang telah diproduksi adalah kebanyakan dari polimer jenis poliester alifatik.Poli e-kaprolakton (PCL) adalah polimer hasil sintesa kimia menggunakan bahan baku minyak bumi. PCL mempunyai sifat biodegradabilitas yang tinggi, dapat dihidrolisa oleh enzim lipase dan esterase yang tersebar luas pada tanaman, hewan dan mikroorganisme. Namun titik lelehnya yang rendah, Tm = 60oC, menyebabkan bidang aplikasi PCL menjadi terbatas.

Poli ß-hidroksi butirat (PHB) adalah poliester yang diproduksi sebagai cadangan makanan oleh mikroorganisme seperti Alcaligenes eutrophus, Bacillus megaterium dsb. PHB mempunyai titik leleh yang tinggi (Tm = 180o C), tetapi karena kristalinitasnya yang tinggi menyebabkan sifat mekanik dari PHB kurang baik. Kopolimer poli b-hidroksi butirat-ko-valerat (PHB/ V) merupakan kopolimer hasil usaha perbaikan sifat kristalinitas dari PHB.

Dalam majalah Scientific America edisi August 2000, Tillman U Gerngros melakukan kajian tentang tingkat keramahan plastik biodegradable terhadap lingkungan. Dia menyatakan bahwa untuk memproduksi PHB dibutuhkan total energi yang jauh lebih besar dibanding dengan energi yang dibutuhkan untuk memproduksi plastik konvensional seperti polietilen dan polietilen tereftalat. Kenyataannya memang beberapa perusahaan yang memproduksi PHB menghentikan kegiatan produksinya, disebabkan karena mahalnya biaya produksi yang dibutuhkan.

Poli butilena suksinat (PBS) mempunyai titik leleh yang setara dengan plastik konvensional polietilen, yaitu Tm =113o C. Kemampuan enzim lipase dalam menghidrolisa PBS relatif lebih rendah dibandingkan dengan kemampuannya menghidrolisa PCL. Untuk meningkatkan sifat biodegradabilitas PBS, dilakukan

Page 8: sumberKAJIAN PUSTAKA.docx

kopolimerisasi membentuk poli butilen suksinat-ko-adipat (PBS/A). PBS dan PBS/ A memiliki sifat ketahanan hidrolisa kimiawi yang rendah, sehingga tidak dapat diaplikasikan untuk bidang aplikasi lingkungan lembab. Kopolimerisasi PBS dengan poli karbonat menghasilkan produk poliester karbonat yang memiliki sifat biodegradabilitas, ketahanan hidrolisa kimiawi dan titik leleh yang tinggi.

Poli asam laktat (PLA) merupakan poliester yang dapat diproduksi menggunakan bahan baku sumber daya alam terbarui seperti pati dan selulosa melalui fermentasi asam laktat. Polimerisasi secara kimiawi untuk menghasilkan PLA dari asam laktat dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu secara langsung dari asam laktat dan secara tidak langsung melalui pembentukan laktida (dimer asam laktat) terlebih dahulu, dan diikuti dengan polimerisasi menjadi PLA. PLA mempunyai titik leleh yang tinggi sekitar 175o C, dan dapat dibuat menjadi lembaran film yang transparans. Perusahaan-perusahaan besar dunia mulai bergerak untuk memproduksi PLA, seperti Cargill-Dow Chemicals Co. yang akan memproduksi PLA dengan skala 140.000 ton/ tahun dengan memanfaatkan pati jagung. Sedangkan di Jepang, perusahaan Shimadzu Co. dan Mitsui Chemicals Co. juga memiliki plant produksi PLA. Perusahaan Toyota kabarnya juga akan mendirikan plant industri PLA di Indonesia dengan memanfaatkan pati ubi jalar. Tampaknya PLA akan menjadi primadona plastik biodegradable di masa datang.

Indonesia kaya akan sumberdaya alam, diantaranya pati-patian (tapioka dan pati sagu) yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan plastik biodegradable. Pengkajian pemanfaatan sumberdaya pati Indonesia untuk produksi plastik biodegradable dapat dilakukan melalui 3 cara yaitu :1. Pencampuran (blending) antara polimer plastik dengan pati. Pencampuran dilakukan dengan menggunakan extruder atau dalam mixer berkecepatan tinggi (high speed mixer) yang dilengkapi pemanas untuk melelehkan polimer plastik. Plastik yang digunakan dapat berupa plastik biodegradable (PCL, PBS, atau PLA) maupun plastik konvensional (polietilen). Sedangkan pati yang digunakan dapat berupa pati mentah berbentuk granular maupun pati yang sudah tergelatinisasi.

Sifat mekanik dari plastik biodegradable yang dihasilkan tergantung dari keadaan penyebaran pati dalam fase plastik, dimana bila pati tersebar merata dalam ukuran mikron dalam fase plastik, maka produk plastik biodegradable yang didapat akan mempunyai sifat mekanik yang baik. Sifat biodegradabilitas dari plastik biodegradable berbasiskan pati sangat tergantung dari rasio kandungan patinya. Semakin besar kandungan patinya, maka semakin tinggi tingkat biodegradabilitasnya.2. Modifikasi kimiawi pati. Untuk menambahkan sifat plastisitas pada pati, metode grafting sering digunakan. Sifat biodegradabilitas dari produk plastik yang dihasilkan tergantung daripada jenis polimer yang dicangkokkkan pada pati. Jika polimer yang dicangkokkan adalah polimer yang bersifat biodegradable, maka produk yang dihasilkan juga akan bersifat biodegradable. Namun demikian, biasanya sifat biodegradabilitas pati akan berkurang atau bahkan hilang sama sekali dengan proses modifikasi kimiawi.3. Penggunaan pati sebagai bahan baku fermentasi menghasilkan monomer / polimer plastik biodegradable. Pati dapat dipakai sebagai bahan baku fermentasi untuk menghasilkan asam laktat (monomer dari PLA), 1,4-butanediol (monomer dari PBS) atau poliester mikroba (PHB).

Kesimpulan

Page 9: sumberKAJIAN PUSTAKA.docx

Sampah plastik menimbulkan masalah lingkungan sebagai akibat ketidakmampuan lingkungan (dalam hal ini mikroorganisme) dalam merombak dan menguraikan plastik. Pengembangan bahan plastik biodegradable merupakan alternatif untuk memecahkan masalah penanganan sampah plastik. Produksi bahan plastik biodegradabel mengalami peningkatan seiring dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya kelestarian lingkungan. Pendayagunaan pati tropis seperti sagu dan tapioka untuk bahan baku plastik biodegradable bukan hanya membuka peluang terciptanya industri baru, tetapi juga memberikan andil dalam penyelesaian masalah penanganan sampah plastik di Indonesia.Akan tetapi, informasi mengenai kemampuan lingkungan dalam menerima jenis baru dari polimer plastik ini tentu sangat diperlukan untuk mencegah hal-hal negatif yang mungkin nantinya akan timbul dengan semakin meluasnya pemakaian plastik biodegradable di masa datang. Ayo, Sayangi Lingkungan Kita Untuk Hidup Lebih Baik^^ _

http://my.opera.com/greatranika/blog/show.dml/7705761

Akhir – akhir ini, jika anda berbelanja di supermarket, seringkali terlihat jejeran plastik yang ramah lingkungan di dekat kounter kasir. Apakah plastik tersebut? Apa yang membedakan plastik itu dengan kantong plastik pada umumnya? Kantong plastik yang disebut – sebut ramah lingkungan tersebut adalah kantong plastik biodegradable. Biodegradable berarti dapat diuraikan oleh mikroorganisme di alam. Apakah hal tersebut mungkin terjadi, mengingat plastik adalah salah satu limbah yang paling sulit diuraikan?

Jawabannya adalah mungkin. Hal yang membedakan plastik biodegradable dengan plastik pada umumnya adalah komposisi penyusun plastik tersebut. Jika pada umumnya bahan plastik adalah polymer (polymer adalah rangkaian karbon yang sangat panjang dan sulit untuk diuraikan), namun bahan plastik biodegradable adalah bahan alami seperti tumbuh – tumbuhan. Salah satu material yang paling sering digunakan untuk plastik biodegradable adalah pati jagung. Plastik yang berasal dari pati jagung tentu saja dapat terurai di alam karena plastik ini dibuat dari bahan alami. Sayangnya, plastik yang terbuat dari pati jagung ini memiliki proses pembuatan yang

Page 10: sumberKAJIAN PUSTAKA.docx

sangat mahal. Hal ini mengakibatkan plastik biodegradable ini cukup sulit untuk menggeser plastik biasa di pasaran.

Selain plastik yang terbuat dari pati jagung, plastik biodegradable juga dapat dibuat dari bahan sintetis, namun tetap dapat diuraikan oleh lingkungan, contoh dari bahan sintetis pembuat plastik biodegradable ini adalah Polylactic Acid, Polybutylene Succinate, Polycaprolactone dan lain – lain.

Keuntungan dari plastik jenis ini tentunya sangat jelas, yaitu dapat mengurangi limbah plastik yang ada di Bumi. Bagaimanapun, plastik ini masih memiliki kekurangan yaitu dapat menambah emisi gas CO2. Gas yang dihasilkan termasuk ke dalam gas efek rumah kaca yang akan semakin memperparah pemanasan global. Beberapa hal yang dipertimbangkan mengenai penggunaan plastik yang lebih baik adalah dengan Oxo Biodegradable (OBD) Plastics, yaitu plastik yang dapat terurai hanya dengan Oksigen dan cahaya matahari.

http://ecolifetips.wordpress.com/2011/05/02/plastik-biodegradable/

Plastik biodegradable adalah plastik yang dapat digunakan layaknya seperti plastik konvensional, namun akan hancur terurai oleh aktivitas mikroorganisme setelah habis terpakai dan dibuang ke lingkungan. Ada dua bahan baku utama yang dapat dipakai dalam pembuatan plastik biodegradable, yakni petrokimia dan produk tanaman seperti pati dan selulosa. Produk terakhir inilah yang dewasa ini banyak dikembangkan, khususnya di lingkungan perguruan tinggi.

http://klipingut.wordpress.com/2009/11/25/biodegradable-plastik-pembungkus-yang-bisa-dimakan/

Di Indonesia penelitian dan pengembangan teknologi kemasan plastik biodegradable masih sangat terbatas. Hal ini terjadi karena selain kemampuan sumber daya manusia dalam penguasaan ilmu dan teknologi bahan, juga dukungan dana penelitian yang terbatas. Dipahami bahwa penelitian dalam bidang ilmu dasar memerlukan waktu lama dan dana yang besar. Sebenarnya prospek pengembangan biopolimer untuk kemasan plastik biodegradable di Indonesia sangat potensial. Alasan ini didukung oleh adanya sumber daya alam, khususnya hasil pertanian yang melimpah dan dapat diperoleh sepanjang tahun. Berbagai hasil pertanian yang potensial untuk dikembangkan menjadi biopolimer adalah jagung, sagu, kacang kedele, kentang, tepung tapioka, ubi kayu (nabati) dan chitin dari kulit udang (hewani) dan lain sebagainya.

Page 11: sumberKAJIAN PUSTAKA.docx

Kekayaan akan sumber bahan dasar seperti tersebut di atas, justru sebaliknya menjadi persoalan potensial yang serius pada negara-negara yang telah maju dan menguasai ilmu dan teknologi kemasan biodegrdable, khususnya di Jerman. Negara tersebut dengan penguasaan IPTEK yang tinggi bidang teknologi kemasan, merasa khawatir kekurangan sumber bahan dasar (raw materials) dan akan menjadi sangat tergantung pada negara yang kaya akan sumber daya alam.

http://forum.upi.edu/v3/index.php?topic=15656.0

Hampir setiap hari kita membutuhkan plastik untuk berbagai hal, yakni sebagai pembungkus makanan, alas makan dan minum, untuk keperluan sekolah, kantor, dan sebagainya. Hal ini dikarenakan plastik memiliki sifat unggul seperti ringan tetapi kuat, transparan, tahan air serta harganya relatif murah dan terjangkau oleh semua kalangan masyarakat.

Namun, plastik yang beredar di pasaran saat ini merupakan polimer sintetik yang terbuat dari minyak bumi yang sulit untuk terurai di alam. Akibatnya semakin banyak yang menggunakan plastik, akan semakin meningkat pula pencemaran lingkungan seperti penurunan kualitas air dan tanah menjadi tidak subur.

Untuk menyelamatkan lingkungan dari bahaya plastik, saat ini telah dikembangkan plastik biodegradable, artinya plastik ini dapat duraikan kembali mikroorganisme secara alami menjadi senyawa yang ramah lingkungan. Biasanya plastik konvensional berbahan dasar petroleum, gas alam, atau batu bara. Sementara plastik biodegradable terbuat dari material yang dapat diperbaharui, yaitu dari senyawa-senyawa yang terdapat dalam tanaman misalnya selulosa, kolagen, kasein,protein atau lipid yang terdapat dalam hewan.

Jenis plastik biodegradable antara lain polyhidroksialkanoat (PHA) dan poli-asam amino yang berasal dari sel bakteri, polylaktida (PLA) yang merupakan modifikasi asam laktat hasil perubahan zat tepung kentang atau jagung oleh mikroorganisme, dan poliaspartat sintesis yang dapat terdegradasi. Bahan dasar plastik berasal dari selulosa bakteri, kitin, kitosan, atau tepung yang terkandung dalam tumbuhan, serta beberapa material plastik atau polimer lain yang terdapat di sel tumbuhan dan hewan.

Plastik biodegradable berbahan dasar tepung dapat didegradasi bakteri pseudomonas dan bacillus memutus rantai polimer menjadi monomer-monomernya . Senyawa-senyawa hasil degradasi polimer selain menghasilkan karbon dioksida dan air, juga menghasilkan senyawa organik lain yaitu asam organik dan aldehid yang tidak berbahaya bagi lingkungan.

Plastik berbahan dasar tepung aman bagi lingkungan. Sebagai perbandingan, plastik tradisional membutuhkan waktu sekira 50 tahun agar dapat terdekomposisi alam, sementara plastik biodegradable dapat terdekomposisi 10 hingga 20 kali lebih cepat.

Hasil degradasi plastik ini dapat digunakan sebagai makanan hewan ternak atau sebagai pupuk kompos. Plastik biodegradable yang terbakar tidak menghasilkan senyawa kimia berbahaya. Kualitas tanah akan meningkat dengan adanya plastik biodegradable, karena hasil penguraian mikroorganisme meningkatkan unsur hara dalam tanah.

Page 12: sumberKAJIAN PUSTAKA.docx

Sampai saat ini masih diteliti berapa cepat atau berapa banyak polimer biodegradable ini dapat diuraikan alam. Di samping itu, penambahan tepung pada pembuatan polimer biodegradable menambah biaya pembuatan plastik.

Namun ini menjadi potensi yang besar di Indonesia, karena terdapat berbagai tanaman penghasil tepung seperti singkong, beras, kentang, dan tanaman lainnya. Apalagi harga umbi-umbian di Indonesia relatif rendah. Dengan memanfaatkan sebagai bahan plastik biodegradable, akan memberi nilai tambah ekonomi yang tinggi. Penelitian lebih lanjut sangat diperlukan. Bukan tidak mungkin kelak Indonesia menjadi produsen terbesar plastik biodegradable di dunia.

Jerman, India, Australia, Jepang, dan Amerika adalah negara yang paling intensif mengembangkan riset plastik biodegradable dan mempromosikan penggunaannya menggantikan plastik konvensional. Produk industri berbahan dasar plastik mulai menggunakan bahan biodegradable. Fujitsu, perusahaan komputer besar di Jepang telah menggunakan plastik biodegradable ini pada semua casing produknya. Komunitas internasional sepakat, penggunaan bahan polimer sintetis yang ramah lingkungan harus terus ditingkatkan.

Sementara itu, penggunaan di Indonesia masih jauh panggang dari api. Padahal sudah jelas potensi bahan baku pembuatan plastik biodegradable sangat besar di Indonesia. Tampaknya perlu dukungan dari semua pihak terutama pemerintah selaku regulator, industri kimia dan proses, serta kesadaran dari seluruh masyarakat. Harus ada kerja sama diantara banyak pihak untuk mendukung penerapan plastik biodegradable menggantikan plastik konvensional.

Penggunaan skala besar plastik berbahan biodegradable ini akan membantu mengurangi penggunaan minyak bumi, gas alam dan sumber mineral lain serta turut berkontribusi menyelamatkan lingkungan.

Saat ini sudah dikembangkan plastik biodegradable yang ramah lingkungan karena mudah melebur di tanah.Plastik yang dimaksud dibuat dari material yang disebut polyhydroxybutyrate atau disingkat PHB. Material tersebut berasal dari senyawa organik yang diproduksi bakteri, tidak seperti plastik biasa yang dibuat dari minyak bumi.PHB sudah banyak digunakan pada berbagai produk kemasan seperti botol minuman ringan hingga peralatan medis. Meskipun telah dikomersilkan sejak tahun 1980-an, penggunaannya masih terbatas karena sifatnya yang rapuh dan tidak dapat ditentukan masa urainya.Sebagai gantinya, para ilmuwan di Unversitas Cornell, New York, AS telah merekayasa agar plastik PHB lebih kuat dan cepat terurai. Kuncinya berada pada partikel lempung berdiameter beberapa nanometer (sepermiliar meter).Partikel-partikel berukuran sangat kecil ini ditambahkan pada senyawa tersebut agar membantu proses kristalisasi yang memperkuat plastik. Di sisi lain, partikel-partikel tersebut juga bekerja sebagai katalis yang membantu degradasi saat di dalam tanah.Plastik hibrida ini terbukti dapat terurai di ruang pengomposan dalam waktu tujuh minggu. Bahkan, kemampuan degradasinya dapat dikendalikan dengan mengatur komposisi partikel-partikel nano. Dengan waktu yang sama, plastik biasa tak akan rusak sama sekali.“(Plastik PHB) akan semakin penting perannya saat kita menghindari ekonomi berbasis minyak bumi,” ujar Emmanuel Giannelis, ilmuwan material di Cornell. Penggunaan PHB akan semakin

Page 13: sumberKAJIAN PUSTAKA.docx

meluas karena sekuat plastik konvensional dan ramah lingkungan.Giannelis dan koleganya melaporkan hasil terobosannya dalam jurnal Biomacromolecules edisi terbaru.(PHYSORG/WAH)Hampir setiap hari kita membutuhkan plastik untuk berbagai hal, yakni sebagai pembungkus makanan, alas makan dan minum, untuk keperluan sekolah, kantor, dan sebagainya. Hal ini dikarenakan plastik memiliki sifat unggul seperti ringan tetapi kuat, transparan, tahan air serta harganya relatif murah dan terjangkau oleh semua kalangan masyarakat.Namun, plastik yang beredar di pasaran saat ini merupakan polimer sintetik yang terbuat dari minyak bumi yang sulit untuk terurai di alam. Akibatnya semakin banyak yang menggunakan plastik, akan semakin meningkat pula pencemaran lingkungan seperti penurunan kualitas air dan tanah menjadi tidak subur.Untuk menyelamatkan lingkungan dari bahaya plastik, saat ini telah dikembangkan plastik biodegradable, artinya plastik ini dapat duraikan kembali mikroorganisme secara alami menjadi senyawa yang ramah lingkungan. Biasanya plastik konvensional berbahan dasar petroleum, gas alam, atau batu bara. Sementara plastik biodegradable terbuat dari material yang dapat diperbaharui, yaitu dari senyawa-senyawa yang terdapat dalam tanaman misalnya selulosa, kolagen, kasein,protein atau lipid yang terdapat dalam hewan.Jenis plastik biodegradable antara lain polyhidroksialkanoat (PHA) dan poli-asam amino yang berasal dari sel bakteri, polylaktida (PLA) yang merupakan modifikasi asam laktat hasil perubahan zat tepung kentang atau jagung oleh mikroorganisme, dan poliaspartat sintesis yang dapat terdegradasi. Bahan dasar plastik berasal dari selulosa bakteri, kitin, kitosan, atau tepung yang terkandung dalam tumbuhan, serta beberapa material plastik atau polimer lain yang terdapat di sel tumbuhan dan hewan.Plastik biodegradable berbahan dasar tepung dapat didegradasi bakteri pseudomonas dan bacillus memutus rantai polimer menjadi monomer-monomernya . Senyawa-senyawa hasil degradasi polimer selain menghasilkan karbon dioksida dan air, juga menghasilkan senyawa organik lain yaitu asam organik dan aldehid yang tidak berbahaya bagi lingkungan.Plastik berbahan dasar tepung aman bagi lingkungan. Sebagai perbandingan, plastik tradisional membutuhkan waktu sekira 50 tahun agar dapat terdekomposisi alam, sementara plastik biodegradable dapat terdekomposisi 10 hingga 20 kali lebih cepat.Hasil degradasi plastik ini dapat digunakan sebagai makanan hewan ternak atau sebagai pupuk kompos. Plastik biodegradable yang terbakar tidak menghasilkan senyawa kimia berbahaya. Kualitas tanah akan meningkat dengan adanya plastik biodegradable, karena hasil penguraian mikroorganisme meningkatkan unsur hara dalam tanah.Sampai saat ini masih diteliti berapa cepat atau berapa banyak polimer biodegradable ini dapat diuraikan alam. Di samping itu, penambahan tepung pada pembuatan polimer biodegradable menambah biaya pembuatan plastik.Namun ini menjadi potensi yang besar di Indonesia, karena terdapat berbagai tanaman penghasil tepung seperti singkong, beras, kentang, dan tanaman lainnya. Apalagi harga umbi-umbian di Indonesia relatif rendah. Dengan memanfaatkan sebagai bahan plastik biodegradable, akan memberi nilai tambah ekonomi yang tinggi. Penelitian lebih lanjut sangat diperlukan. Bukan tidak mungkin kelak Indonesia menjadi produsen terbesar plastik biodegradable di dunia.Jerman, India, Australia, Jepang, dan Amerika adalah negara yang paling intensif mengembangkan riset plastik biodegradable dan mempromosikan penggunaannya menggantikan plastik konvensional. Produk industri berbahan dasar plastik mulai menggunakan bahan

Page 14: sumberKAJIAN PUSTAKA.docx

biodegradable. Fujitsu, perusahaan komputer besar di Jepang telah menggunakan plastik biodegradable ini pada semua casing produknya. Komunitas internasional sepakat, penggunaan bahan polimer sintetis yang ramah lingkungan harus terus ditingkatkan.Sementara itu, penggunaan di Indonesia masih jauh panggang dari api. Padahal sudah jelas potensi bahan baku pembuatan plastik biodegradable sangat besar di Indonesia. Tampaknya perlu dukungan dari semua pihak terutama pemerintah selaku regulator, industri kimia dan proses, serta kesadaran dari seluruh masyarakat. Harus ada kerja sama diantara banyak pihak untuk mendukung penerapan plastik biodegradable menggantikan plastik konvensional.Penggunaan skala besar plastik berbahan biodegradable ini akan membantu mengurangi penggunaan minyak bumi, gas alam dan sumber mineral lain serta turut berkontribusi menyelamatkan lingkungan.

Sumber: http://kimia-asyik.blogspot.com/2009/05/plastik-biodegradable.html

Hampir setiap hari kita membutuhkan plastik untuk berbagai hal, yakni sebagai pembungkus makanan, alas makan dan minum, untuk keperluan sekolah, kantor, dan sebagainya. Hal ini dikarenakan plastik memiliki sifat unggul seperti ringan tetapi kuat, transparan, tahan air serta harganya relatif murah dan terjangkau oleh semua kalangan masyarakat.

Namun, plastik yang beredar di pasaran saat ini merupakan polimer sintetik yang terbuat dari minyak bumi yang sulit untuk terurai di alam. Akibatnya semakin banyak yang menggunakan plastik, akan semakin meningkat pula pencemaran lingkungan seperti penurunan kualitas air dan tanah menjadi tidak subur.

Untuk menyelamatkan lingkungan dari bahaya plastik, saat ini telah dikembangkan plastik biodegradable, artinya plastik ini dapat duraikan kembali mikroorganisme secara alami menjadi senyawa yang ramah lingkungan. Biasanya plastik konvensional berbahan dasar petroleum, gas alam, atau batu bara. Sementara plastik biodegradable terbuat dari material yang dapat diperbaharui, yaitu dari senyawa-senyawa yang terdapat dalam tanaman misalnya selulosa, kolagen, kasein,protein atau lipid yang terdapat dalam hewan.

Jenis plastik biodegradable antara lain polyhidroksialkanoat (PHA) dan poli-asam amino yang berasal dari sel bakteri, polylaktida (PLA) yang merupakan modifikasi asam laktat hasil perubahan zat tepung kentang atau jagung oleh mikroorganisme, dan poliaspartat sintesis yang dapat terdegradasi. Bahan dasar plastik berasal dari selulosa bakteri, kitin, kitosan, atau tepung yang terkandung dalam tumbuhan, serta beberapa material plastik atau polimer lain yang terdapat di sel tumbuhan dan hewan.

Plastik biodegradable berbahan dasar tepung dapat didegradasi bakteri pseudomonas dan bacillus memutus rantai polimer menjadi monomer-monomernya . Senyawa-senyawa hasil degradasi polimer selain menghasilkan karbon dioksida dan air, juga menghasilkan senyawa organik lain yaitu asam organik dan aldehid yang tidak berbahaya bagi lingkungan.

Page 15: sumberKAJIAN PUSTAKA.docx

Plastik berbahan dasar tepung aman bagi lingkungan. Sebagai perbandingan, plastik tradisional membutuhkan waktu sekira 50 tahun agar dapat terdekomposisi alam, sementara plastik biodegradable dapat terdekomposisi 10 hingga 20 kali lebih cepat.

Hasil degradasi plastik ini dapat digunakan sebagai makanan hewan ternak atau sebagai pupuk kompos. Plastik biodegradable yang terbakar tidak menghasilkan senyawa kimia berbahaya. Kualitas tanah akan meningkat dengan adanya plastik biodegradable, karena hasil penguraian mikroorganisme meningkatkan unsur hara dalam tanah.

Sampai saat ini masih diteliti berapa cepat atau berapa banyak polimer biodegradable ini dapat diuraikan alam. Di samping itu, penambahan tepung pada pembuatan polimer biodegradable menambah biaya pembuatan plastik.

Namun ini menjadi potensi yang besar di Indonesia, karena terdapat berbagai tanaman penghasil tepung seperti singkong, beras, kentang, dan tanaman lainnya. Apalagi harga umbi-umbian di Indonesia relatif rendah. Dengan memanfaatkan sebagai bahan plastik biodegradable, akan memberi nilai tambah ekonomi yang tinggi. Penelitian lebih lanjut sangat diperlukan. Bukan tidak mungkin kelak Indonesia menjadi produsen terbesar plastik biodegradable di dunia.

Jerman, India, Australia, Jepang, dan Amerika adalah negara yang paling intensif mengembangkan riset plastik biodegradable dan mempromosikan penggunaannya menggantikan plastik konvensional. Produk industri berbahan dasar plastik mulai menggunakan bahan biodegradable. Fujitsu, perusahaan komputer besar di Jepang telah menggunakan plastik biodegradable ini pada semua casing produknya. Komunitas internasional sepakat, penggunaan bahan polimer sintetis yang ramah lingkungan harus terus ditingkatkan.

Sementara itu, penggunaan di Indonesia masih jauh panggang dari api. Padahal sudah jelas potensi bahan baku pembuatan plastik biodegradable sangat besar di Indonesia. Tampaknya perlu dukungan dari semua pihak terutama pemerintah selaku regulator, industri kimia dan proses, serta kesadaran dari seluruh masyarakat. Harus ada kerja sama diantara banyak pihak untuk mendukung penerapan plastik biodegradable menggantikan plastik konvensional.

Penggunaan skala besar plastik berbahan biodegradable ini akan membantu mengurangi penggunaan minyak bumi, gas alam dan sumber mineral lain serta turut berkontribusi menyelamatkan lingkungan.

http://blogkuw.wordpress.com/2007/07/20/plastik-biodegradable/

Ramah lingkungan

Ramah

ra·mah a baik hati dan menarik budi bahasanya; manis tutur kata dan sikapnya; suka bergaul dan menyenangkan dl pergaulan: memang menyenangkan bergaul dng orang yg -- , banyak tawa dan

Page 16: sumberKAJIAN PUSTAKA.docx

banyak bicara; -- lidah suka bercakap-cakap; peramah; be·ra·mah-ra·mah v bergaul dng ramah: ia suka benar ~ dng siapa saja; be·ra·mah-ra·mah·an v saling bergaul dng ramah; me·ra·mahi v memperlakukan dng ramah; bersikap ramah kpd: ia pandai ~ semua tamunya sehingga betah orang bertamu ke rumahnya; pe·ra·mah n orang yg ramah; bertabiat ramah: ia gadis yg periang dan ~; ke·ra·mah·an n sifat ramah; kebaikan hati dan keakraban (dl bergaul)

http://bahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/index.php

lingkungan

ling·kung·an n 1 daerah (kawasan dsb) yg termasuk di dalamnya; 2 bagian wilayah dl kelurahan yg merupakan lingkungan kerja pelaksanaan pemerintahan desa; 3 golongan; kalangan: ia berasal dr ~ bangsawan; 4 semua yg mempengaruhi pertumbuhan manusia atau hewan: kita harus mencegah pencemaran ~;

http://bahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/index.php

RAMAH LINGKUNGAN

Tidak semua produk kami “Ramah Lingkungan” dan pengertian “Ramah Lingkungan” yang anda tanyakan terlalu luas pengertiannya. Karena tidak selalu produk yang Ramah Lingkungan terhadap Udara, Ramah Lingkungan juga terhadap air, dan Tidak Semua Produk yang Ramah Lingkungan terhadap Air juga ramah lingkungan terhadap Tanah.

SUMBER:

http://dreamindonesia.wordpress.com/2010/08/26/anak-bangsa-ciptakan-plastik-ramah-lingkungan-dari-lidah-buaya/

http://www.sumeks.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=13873:kantong-plastik-ramah-lingkungan&catid=19:berita-utama&Itemid=66