lampiranmedia.unpad.ac.id/thesis/240110/2013/240110130083_l_1541.pdf · 2019-08-06 · 64 lampiran...

28
60 LAMPIRAN

Upload: others

Post on 06-Jan-2020

15 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

60

LAMPIRAN

61

Lampiran 1. Pengukuran Kadar Air Peko Teh Putih

Pengukuran Kadar Air Teh Putih

Ulangan

Bobot cawan

kosong (g)

(W0)

Bobot cawan

dan bahan

sebelum

dikeringkan (g)

(W1)

Bobot cawan

dan bahan

setelah

dikeringkan (g)

(W2)

Kadar air

teh putih (%)

1 4,53 9,53 9,24 5,80

2 4,55 9,55 9,25 6,00

3 4,32 9,32 9,02 6,00

Rata-rata ± SD (%) 5,93 ± 0,12

Kadar air dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Kadar air (%) =

100% …………………………….…….(1)

Keterangan:

W0 = massa cawan kosong (g)

W1 = massa cawan+sampel awal (sebelum pemanasan dalam oven) (g)

W2 = massa cawan+sampel awal (setelah pendinginan kondensor) (g)

Contoh perhitungan pada ulangan 1:

Kadar air (%) =

100% =

100% = 5,80%

62

Lampiran 2. Pengukuran Kadar Air Bubuk Teh Putih

Pengukuran Kadar Air Bubuk Teh Putih

Ulangan

Bobot cawan

kosong (g)

(W0)

Bobot cawan

dan bahan

sebelum

dikeringkan (g)

(W1)

Bobot cawan

dan bahan

setelah

dikeringkan (g)

(W2)

Kadar air

teh putih (%)

1 4,53 9,55 9,27 5,58

2 4,37 9,38 9,09 5,79

3 4,55 9,55 9,27 5,60

Rata-rata ± SD (%) 5,66 ± 0,12

Kadar air dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Kadar air (%) =

100% …………………………………...(2)

Keterangan:

W0 = massa cawan kosong (g)

W1 = massa cawan+sampel awal (sebelum pemanasan dalam oven) (g)

W2 = massa cawan+sampel awal (setelah pendinginan kondensor) (g)

Contoh perhitungan pada ulangan 1:

Kadar air (%) =

100% =

100% = 5,58 %

63

Lampiran 3. Pengujian Serat Kasar Teh Putih

Pengujian Serat Kasar Bubuk Teh Putih

Parameter

Massa

Kertas

Saring

(g)

Massa

Sampel

(g)

Massa

Kertas

Saring

+

Sampel

(g)

Berat

Residu

(g)

Serat

Kasar

(%)

Rata-

rata

± SD

(%)

Serat

Kasar

1,11 1,24 0,13

1,1 2,1774 1,9 0,79 30,3114

1,1 2,0455 2,11 1,01 43,0213

Diabukan 23,8513 23,89 0,04 2,25 ±

0,54 24,2221 2,1774 24,30 0,08 1,87

24,287 2,0455 24,38 0,09 2,63

Serat kasar dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Serat kasar (%) =

x 100% ……….…………………………..(3)

Keterangan:

W = massa awal sampel (g)

W1 = massa sampel konstan (g)

W2 = massa abu(g)

Contoh perhitungan pada ulangan 1:

Serat kasar (%) =

x 100% =

x 100% = 1,87%

64

Lampiran 4. Pengujian Ekstrak dalam Air

Pengujian Ekstrak dalam Air

Parameter Berat Labu

(g)

Berat Sampel

(g)

Berat labu +

Sampel

(g)

Kelarutan air 56,6097 1,0262 56,87

Ekstrak dalam air dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Ekstrak dalam air =

x 100%……….................(4)

Keterangan:

W0 = massa cawan kosong (g)

W1 = massa cawan kosong dan bahan (g)

W2 = massa cawan kosong dan sampel terekstrak (g)

P = pengenceran

KA = kadar air (%)

65

Lampiran 5. Pengukuran Kadar Abu Peko Teh Putih

Ulangan

Massa

Cawan

(gr)

Massa Cawan

Awal + Peko

(gr)

Massa Cawan

Akhir + Peko

(gr)

Kadar Abu

(%)

I 12,4313 15,4313 12,5775 4,8730

II 10,6472 13,6472 10,7942 4,9000

III 11,6695 14,6695 11,7714 3,3967

Rata-rata ± SD (%) 4,3899 ± 0,86

Kadar air dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Kadar abu total =

x 100% ……………..………………….....(5)

Keterangan:

Ba = massa cawan kosong (g)

Bb = massa cawan kosong + sampel sebelum diabukan (g)

Bc = massa cawan kosong + sampel setelah diabukan (g)

Contoh perhitungan pada ulangan 1:

Kadar abu total =

x 100% = 4,8730%

66

Lampiran 6. Rendemen Penggilingan dan Pengayakan Bubuk Teh

Massa Bubuk Teh Putih Sebelum dan Setelah Proses Penggilingan dan

Pengayakan

Proses Pengulangan

1 2 3

Massa awal peko a (g) 100,02 100,01 100,01

Massa setelah penggilingan b (g) 99,89 99,90 99,87

Massa setelah pengayakan c (g) 99,60 99,78 99,48

Rendemen Pengayakan dan Penggilingan

Proses Pengulangan Rata-rata ± SD

(%) 1 2 3

Rendemen penggilingan (%) 99,87 99,90 99,87 99,88 ± 0,02

Rendemen pengayakan (%) 99,71 99,88 99,61 99,73 ± 0,14

Rendemen penggilingan dan pengayakan dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Rendemen Penggilingan =

……………………….........(6)

Rendemen Pengayakan =

...............................................(7)

Contoh perhitungan pada ulangan 1:

Rendemen Penggilingan =

=

= 99,87%

Rendemen Pengayakan =

=

= 99,71%

67

Lampiran 7. Rendemen Ekstraksi

Pelarut Ulangan

Massa

Bubuk Teh

(g)

Massa

Pelarut

(g)

Massa Ekstraksi

(g) Rendemen

(%) Awal Akhir

n-Heksana

A1 100,02 596,19 696,21 671,21 96,41

A2 100,02 593,13 693,15 688,15 99,28

A3 100,02 590,13 690,15 651,15 94,35

Aseton 70%

B1 100,02 717,86 814,64 798,64 98,04

B2 100,02 898,11 996,66 968,66 97,19

B3 100,02 741,70 847,69 838,69 98,94

Etanol 96%

C1 100,02 506,40 576,64 567,64 98,44

C2 100,02 458,72 523,66 521,66 99,62

C3 100,02 471,39 538,12 538,12 100,00

Nilai Rata-rata Hasil Ekstraksi Teh Putih

Pelarut Rata-rata (%) Standar Deviasi

n-Heksana 96,68 2,48

Aseton 70% 98,05 0,87

Etanol 96% 99,35 0,81

Nilai rendemen pada proses ekstraksi dihitung dengan menggunakan rumus

sebagai berikut :

Rendemen Ekstraksi (%) =

............................................(8)

Keterangan :

Md = Massa ekstraksi awal (g)

Me = Massa ekstraksi akhir (g)

Contoh Perhitungan :

Rendemen Ekstraksi =

=

68

Lampiran 8. Rendemen Filtrasi

Pelarut Ulangan

Massa Ekstraksi

(g)

Massa

Filtrat

(g)

Rendemen Filtrasi

(%) Awal Akhir

n-Heksana

A1 696,21 671,21 493,23 73,48

A2 693,15 688,15 440,12 63,96

A3 690,15 651,15 432,86 66,48

Aseton 70%

B1 814,64 798,64 428,22 53,62

B2 996,66 968,66 432,30 44,63

B3 847,69 838,69 434,26 51,78

Etanol 96%

C1 576,64 567,64 431,10 75,95

C2 523,66 521,66 389,92 74,75

C3 538,12 538,12 415,15 77,15

Nilai Rata-rata Hasil Filtrasi

Pelarut Rata-rata (%) Standar Deviasi

n-Heksana 67,97 4,94

Aseton 70% 50,01 4,75

Etanol 96% 75,95 1,20

Nilai rendemen pada proses filtrasi dihitung dengan menggunakan rumus sebagai

berikut :

Rendemen Filtrasi (%) =

…………………..…………..(9)

Keterangan :

Me = Massa esktraksi akhir (g)

Mf = Massa filtrat (g)

Contoh Perhitungan :

Rendemen Filtrasi =

69

Lampiran 9. Rendemen Evaporasi

Evaporasi tanpa menggunakan Rotary Evaporator Vacuum

Pelarut Ulangan

Massa Labu

Kosong

(g)

Massa Labu

+ Filtrat

(g)

Massa Labu

+ Ekstrak

(g)

Rendemen

(%)

n-

Heksana

A1 76,54 569,77 77,11 0,12

A2 66,53 506,65 67,20 0,15

A3 66,05 498,91 66,86 0,19

Evaporasi menggunakan Rotary Evaporator Vacuum

Pelarut Ulangan

Massa Labu

Kosong

(g)

Massa Labu

+ Filtrat

(g)

Massa Labu

+ Ekstrak

(g)

Rendemen

(%)

Aseton

70%

B1 318,78 757 539,19 50,30

B2 318,70 751 550,92 53,72

B3 318,74 753 534,96 49,79

Etanol

96%

C1 318,87 745 333,69 3,48

C2 318,77 702 332,39 3,55

C3 318,96 726 332,57 3,34

Nilai Rata-rata Hasil Evaporasi

Pelarut Rata-rata (%) Standar Deviasi

n-Heksana 0,15 0,04

Aseton 70% 51,27 2,14

Etanol 96% 3,46 0,11

70

Lampiran 10. Rendemen Evaporasi (Lanjutan)

Nilai rendemen pada proses evaporasi dihitung dengan menggunakan rumus

sebagai berikut :

Rendemen Evaporasi (%) =

…………………...…(10)

Keterangan :

Mg = Massa labu kosong (g)

Mh = Massa labu awal + filtrat (g)

Mi = Massa labu akhir + ekstrak (g)

Contoh Perhitungan :

Rendemen Evaporasi =

71

Lampiran 11. Rendemen Total

Pelarut Ulangan

Massa awal

bahan

(g)

Massa

ekstrak

(g)

Kadar Sisa

Pelarut

(%)

Rendemen

Total

(%)

n-

Heksana

A1 100,02 0,57 0 0,57

A2 100,02 0,67 0 0,67

A3 100,02 0,81 0 0,81

Aseton

70%

B1 100,02 220,41 0,47 219,37

B2 100,02 232,22 0,31 231,50

B3 100,02 216,22 0,46 215,23

Etanol

96%

C1 100,02 14,92 0,49 7,61

C2 10002 13,43 0,46 7,25

C3 100,02 13,70 0,51 6,71

Nilai Rata-rata Rendemen Total

Pelarut Rata-rata (%) Standar Deviasi

n-Heksana 0,68 0,12

Aseton 70% 222,03 8,46

Etanol 96% 7,19 0,45

Nilai rendemen didapat dari persamaan berikut:

Rendemen total (%) =

………………………...…(11)

Keterangan :

Ma = Massa awal teh putih kering (g)

Mj = Massa ekstrak (g)

Mk = Massa ekstrak x kadar sisa pelarut (g)

Contoh perhitungan :

Rendemen total =

=

( )

= 0,57%

72

Lampiran 12. Pengukuran Bobot Jenis Filtrat

Pelarut Ulangan

Massa

Piknometer

Kosong

(g)

Massa

Piknometer

+ Aquades

(g)

Massa

Piknometer

+ Filtrat

(g)

Bobot

Jenis

n-Heksana

A1 6,5592 7,8532 7,2846 0,5606

A2 6,5592 7,8532 7,2840 0,5601

A3 6,5592 7,8532 7,2819 0,5585

Aseton 70%

B1 6,5579 7,8282 7,7195 0,9144

B2 6,5579 7,8282 7,7472 0,9362

B3 6,5579 7,8282 7,7284 0,9214

Etanol 96%

C1 6,5570 7,8378 7,5722 0,7926

C2 6,5570 7,8378 7,5741 0,7941

C3 6,5570 7,8378 7,5671 0,7886

Nilai Rata-rata Bobot Jenis Filtrat

Pelarut Rata-rata Standar Deviasi

n-Heksana 0,5597 0,0011

Aseton 70% 0,9240 0,0111

Etanol 96% 0,7918 0,0028

Nilai bobot jenis filtrat dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai

berikut :

Bobot jenis =

…………………………………………...…..( 12)

Keterangan :

m = Massa piknometer kosong (g)

m1 = Massa piknometer + aquades (g)

m2 = Massa piknometer + filtrat (g)

Contoh perhitungan:

Bobot jenis =

=

= 0,5606

73

Lampiran 13. Data Hasil Pengujian Bobot Jenis Ekstrak

Pelarut Ulangan

Massa

Piknometer

Kosong

(g)

Massa

Piknometer

+ Aquades

(g)

Massa

Piknometer

+ Filtrat

(g)

Bobot

Jenis

n-Heksana

A1 - - - 0

A2 - - - 0

A3 - - - 0

Aseton 70%

B1 6,5562 7,8481 7,8648 1,0129

B2 6,5562 7,8481 7,8533 1,0040

B3 6,5562 7,8481 7,8748 1,0207

Etanol 96%

C1 6,5616 7,8422 7,8739 1,0248

C2 6,5616 7,8422 7,8529 1,0084

C3 6,5616 7,8422 7,8843 1,0329

Nilai Rata-rata Bobot Jenis Ekstrak

Pelarut Rata-rata Standar Deviasi

n-Heksana 0 0

Aseton 70% 1,0125 0,0083

Etanol 96% 1,0220 0,0125

Bobot jenis ekstrak n-heksana

Tidak dapat diuji dikarenakan hasil ekstraksinya sangat sedikit.

Nilai bobot jenis ekstrak dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai

berikut :

Bobot jenis =

……………………………………………..( 13)

Keterangan :

m = Massa piknometer kosong (g)

m1 = Massa piknometer + aquades (g)

m2 = Massa piknometer + filtrat (g)

Contoh perhitungan:

Bobot jenis =

=

= 1,0248

74

Lampiran 14. Data Hasil Pengujian Warna Ekstrak Teh Putih

Pelarut Sampel Parameter Warna Warna

L* a* b* C* h

Bubuk Teh

Putih 41,37 0,13 10,59 10,59 89,3 Yellow Red

n-Heksana

A1 35,60 -4,21 8,22 9,20 120,30 Yellow

A2 32,33 -3,70 7,41 9,40 100,50 Yellow

A3 35,75 -4,72 9,60 9,60 129,00 Yellow

Rata-rata ±SD 34,56

±1,93

-4,21

±0,72

8,41

±1,11

9,40

±0,2

116,60

±14,60 Yellow

Aseton 70%

B1 10,81 31,00 18,38 36,04 30,66 Red

B2 1,44 8,05 8,05 8,43 18,12 Red

B3 11,10 33,04 33,04 38,18 30,07 Red

Rata-rata ±SD 7,78

±5,50

24,03

±13,88

19,8

±12,56

27,5

± 16,59

25,95

±7,65 Red

Etanol 96%

C1 6,99 5,04 11,10 12,19 65,58 Yellow Red

C2 6,07 4,81 9,95 11,05 64,20 Yellow Red

C3 6,58 3,86 10,12 10,83 69,12 Yellow Red

Rata-rata ±SD 6,55

±0,46

4,57

±0,63

10,3

±0,62

11,3

±0,73

66,30

±2,54 Yellow Red

75

Lampiran 15. Data Hasil Pengujian Warna Ektrak Teh Putih (Lanjutan)

Penampakan Visual Ekstrak Teh Putih Menggunakan Chroma Minolta

Sampel Ulangan 1 Ulangan 2 Ulangan 3

n-Heksana

Aseton 70%

Etanol 96%

76

Lampiran 16. Kadar Sisa Pelarut

Pelarut Ulangan

Massa Labu

kosong

(g)

Massa Labu +

Ekstrak (g)

Kadar Sisa

Pelarut

(%) Awal Akhir

n-Heksana

A1 - - - 0

A2 - - - 0

A3 - - - 0

Aseton 70%

B1 318,79 319,79 319,32 47,00

B2 127,09 128,09 127,78 31,00

B3 127,09 128,09 127,63 46,00

Etanol 96%

C1 127,19 128,29 127,70 49,00

C2 127,10 128,10 127,64 46,00

C3 127,11 128,11 127,60 51,00

Nilai Rata-rata Kadar Sisa Pelarut

Pelarut Rata-rata (%) Standar Deviasi

n-Heksana 0 0

Aseton 70% 41,33 8,96

Etanol 96% 48,67 2,52

Kadar sisa pelarut n-heksana

Tidak diuji karena berbentuk padatan yang menempel pada dinding botol

sehingga diasumsikan tidak memiliki kandungan sisa pelarut.

Nilai rendemen pada proses evaporasi dihitung dengan menggunakan rumus

sebagai berikut:

Kadar sisa pelarut =

………………………………...(14)

Keterangan :

a = Massa labu kosong (g)

b = Massa labu + ekstrak teh putih (awal) (g)

c = Massa labu + ekstrak teh putih (akhir) (g)

Contoh perhitungan :

Kadar sisa pelarut =

=

= 47%

77

Lampiran 17. Kadar Fenol Ekstrak Teh Putih

Standar Asam Galat

Konsentrasi [X]

(mg/g) Absorbansi [Y]

0,1 0,076

0,2 0,229

0,4 0,398

0,8 0,801

1,6 1,608

y = 1.0059x - 0.0013

R² = 0.9991

0

0.2

0.4

0.6

0.8

1

1.2

1.4

1.6

1.8

0 0.5 1 1.5 2

Ab

sorb

an

si

Konsentrasi (mg/g)

78

Lampiran 18. Kadar Fenol Ekstrak Teh Putih (Lanjutan)

Pelarut Kode

Sampel Absorbansi

Konsentrasi

(mg/g)

Rata-

rata

Konsen

trasi

(%)

Rata-

rata

n-Heksana

A1 0,065 0,066

0,047

5,365

5,704

0,070 0,071 5,770

A2 0,028 0,029 5,479

0,020 0,021 3,983

A3 0,046 0,047 6,813

0,046 0,047 6,813

Aseton 70%

B1 0,371 0,370

0,369

8,501

8,516

0,242 0,242 5,556

B2 0,466 0,465 9,916

0,430 0,429 9,152

B3 0,321 0,320 8,104

0,391 0,390 9,864

Etanol 96%

C1 0,582 0,580

0,650

15,395

17,551

0,599 0,597 15,844

C2 0,644 0,642 19,448

0,523 0,521 15,801

C3 0,788 0,785 19,494

0,781 0,778 19,322

Bubuk Teh Putih 0,482 0,480

0,487 - -

0,495 0,493 - -

Nilai Rata-rata Kadar Fenol Ekstrak

Pelarut Rata-rata (%) Standar Deviasi

n-Heksana 5,704 1,057

Aseton 70% 8,516 1,620

Etanol 96% 17,551 2,056

79

Lampiran 19. Kadar Fenol Ekstrak Teh Putih (Lanjutan)

Menentukan konsentrasi fenol ekstrak dengan absorbansi menggunakan

persamaan dari kurva standar asam galat.

Contoh perhitungan (1):

Persamaan grafik, y = 1,0059x – 0,0013

Absorbansi [y] = 0,547

Maka nilai konsentrasi [x]

y = 1,0059x – 0,0013

0,788 = 1,0059x – 0,0013

X = 0,785 mg/g

Contoh perhitungan (2):

Kadar polifenol (%) = (

)

( )

( )

x 100%

= (

)

( )

( )

x 100% = 19,494%

80

Lampiran 20. Kesetimbangan Massa

Input = output

Teh putih (g) + etanol (g) = hasil ekstraksi (g) + susut massa (g)

Kesetimbangan Massa pada Proses Ekstraksi

Perlakuan Ulangan

Awal

(g)

Akhir

(g) Susut Massa

(g) Teh

Putih Etanol

Hasil

Ekstraksi

n-Heksana

1 100,02 596,19 671,21 25

2 100,02 593,13 688,15 5

3 100,02 590,13 651,15 39

Rata-Rata ± SD 23 ± 17,09

Aseton

70%

1 96,78 717,86 798,64 16

2 98,55 898,11 968,66 28

3 96,99 741,70 838,69 0

Rata-Rata ± SD 14,67 ± 14,05

Etanol

96%

1 70,24 506,40 567,64 9

2 64,94 458,72 521,66 2

3 66,73 471,39 538,12 0

Rata-rata ± SD 3,67 ± 4,73

81

Lampiran 21. Kesetimbangan Massa (Lanjutan)

Input = output

Hasil ekstraksi (g) = filtrat (g) + ampas teh putih (g) + susut massa (g)

Kesetimbangan Massa pada Proses Filtrasi

Perlakuan Ulangan

Awal

(g)

Akhir

(g) Susut Massa

(g) Hasil

Ekstraksi Filtrat Ampas

n-Heksana

1 671,21 493,23 170,98 7

2 688,15 440,12 238,03 10

3 651,15 432,86 210,29 8

Rata-Rata ± SD 8,33 ± 14,05

Aseton

70%

1 798,64 428,22 350,42 20

2 968,66 432,30 525,36 11

3 838,69 434,26 400,43 4

Rata-Rata ± SD 11,67 ± 8,02

Etanol

96%

1 567,64 431,10 133,54 3

2 521,66 389,92 130,74 1

3 538,12 415,15 118,97 4

Rata-Rata ± SD 2,67 ± 1,53

82

Lampiran 22. Kesetimbangan Massa (Lanjutan)

Input = output

Filtrat (g) = etanol (g) + ekstrak (g) + susut massa (g)

Kesetimbangan Massa pada Proses Evaporasi

Perlakuan Ulangan

Awal

(g)

Akhir

(g) Susut

Massa

(g) Filtrat Pelarut Ekstrak

teh

n-Heksana

1 493,23 492,66 0,57 0

2 440,12 439,45 0,67 0

3 432,86 432,05 0,81 0

Rata-Rata ± SD 0

Aseton

70%

1 428,22 207,81 220,41 0

2 432,30 200,08 232,22 0

3 434,26 218,04 216,22 0

Rata-Rata ± SD 0

Etanol

96%

1 431,10 416,37 14,73 0

2 389,92 376,49 13,43 0

3 415,15 401,54 13,70 0.09

Rata-Rata ± SD 0,03 ± 0,05

83

Lampiran 23. Perhitungan Pengenceran

Pengenceran Aseton 99,5% menjadi Aseton 70%

M1 x V1 = M2 x V2

99,5% x V1 = 70% x 1000 ml

V1 =

= 703,518 ml

Aquades = 1000 ml – 703,518 ml

= 296,482 ml

Jadi, untuk mendapatkan aseton 70% sebanyak 1000 ml dilakukan

pengenceran dari aseton 99,5% sebanyak 703,518 ml dan aquades sebanyak

296,482 ml.

84

Lampiran 24. Tabel Kebutuhan Bahan dan Sampel

No. Parameter Uji Kebutuhan Sampel

(gram)

1. Warna 6

2. Bobot Jenis Maserat 6

3. Bobot Jenis Ekstrak 6

4. Kadar Sisa Pelarut 6

5. Kadar Polifenol 6

6. Rendemen Ekstrak 6

7. Rendemen Total 6

Total 42

No Nama Bahan Jumlah (mL)

1. n-Heksana 2700

2. Aseton 70% 2700

3. Etanol 96% 2700

4. Aquades 1000

5. Na2CO3 7,5%, 25

6. Reagen Folin-Ciocalteu 30

Perhitungan jumlah teh putih yang dibutuhkan

Jumlah teh putih = jumlah teh putih pada 1 sampel jumlah sampel

= 100 gram 9

= 900 gram

85

Lampiran 25. Dokumentasi Penelitian

Peko Teh Putih Bubuk Teh Putih Lolos Mesh 18

Ekstraksi Teh Putih Pemisahan Filtrat dengan Ampas

Filtrat Hasil Ekstraksi Penguapan dengan Rotary Evaporator

Vacuum

86

Lampiran 26. Dokumentasi Penelitian (Lanjutan)

Ekstrak Teh Putih Menggunakan Pelarut n-Heksana

Ekstrak Teh Putih Menggunakan Pelarut Aseton 70%

Ekstrak Teh Putih Menggunakan Pelarut Etanol

87

Lampiran 27. Dokumentasi Penelitian (Lanjutan)

Pengukuran Bobot Jenis Pengukuran Warna Ekstrak

Pengukuran Kadar Sisa Pelarut Pengukuran Kadar Abu

Pengukuran Kadar Air Pengujian Kadar Polifenol