121 lampiran 1 parameterisasi untuk siklus nutrien umum ... · 121 121 lampiran 1 parameterisasi...
TRANSCRIPT
121
121
Lampiran 1 Parameterisasi untuk siklus nutrien umum yang disimulasikan dalam simulasi CAEDYM di Teluk Lampung
Parameter Deskripsi Satuan
Nilai yang
digunakan Nilai dari Literatur
Ket.
Koefisien ekstingsi cahaya pada air alami m-1
0.25 - Diestimasi dari rata-rata
kedalaman sechidisk
fraksi fotosintetik aktif dari radiasi matahari yang datang - 0.45 0.45c
koefisien atenuasi cahaya spesifik terhadap DOC m-1
(gCm-3
)-1
0.001 0.008g
koefisien atenuasi cahaya spesifik terhadap POC m-1
(gCm-3
)-1
0.05 0.05c
Kebutuhan oksigen sedimen maksimum pada 25oC gm
-2hari
-1 0.9 0.9
c
konstanta setengan jenuh DO pengaruh dari SOD g DO m-3
3.2 3.2c
temperatur pengganda untuk SOD - 1.08 1.02-1.14h tunning
Kesamaan DO pada inteface air dan udara g DO m-3
Persamaan
Doatm=f(p,T,S)c
koefisien transfer oksigen yang tergantung dari kecepatan angin m s-1
Persamaan
kO2 = f(u, T,S)c
tekanan parsial CO2 di interface air dan udara atm 3.50E-04 3.50E-04c
kecepatan transfer gas untuk CO2 m s-1
Persamaan
kpCO2 = f u, T,S) c
produksi ion air - Persamaan
KW = f(T) d
konstanta keasaman pertama dan kedua - Persamaan
Ka1,2 = f (T) c
rasio stoikiometri DO terhadap C selama fotosintesis dan respirasi g DO (g C)-1
2.67
hubungan stoikiometri
rasio stoikiometri DO terhadap N selama nitrifikasi g DO (g N)-1
3.43
hubungan stoikiometri
kecepatan settling detritus partikulat POM digunakan untuk POC,
PON, POP m s
-1 Persamaan
dihitung dari hukum
Stoke
diameter partikel POM m 5.00E-06 5.00E-06c
densitas partikel POM kg m-3
1030 1070e tunning
Laju dekomposisi maksimum POC terhadap DOC pada 25oC hari
-1 0.07 0.0700
c
Laju dekomposisi maksimum POP terhadap DOPpada 25oC hari
-1 0.03 0.01 - 0.1
e tunning
laju denitrifikasi maksimum pada keadaan anoksia pada 25oC hari
-1 0.04 0.01
e,f; 0.09
b; tunning
121
122
122
Lampiran 1 (Lanjutan) Parameterisasi untuk siklus nutrien yang disimulasikan dalam simulasi CAEDYM di Teluk Lampung
Parameter Deskripsi Satuan
Nilai yang
digunakan Nilai dari Literatur
Ket.
temperatur pengganda denitrifikasi - 1.05 1.08e tunning
konstanta setengah jenuh denitrifikasi yang tergantung oksigen g DO m-3
0.04 2.0e;0.015
a tunning
laju nitrifikasi maksimum dibawah oksigen jenuh pada 25oC hari
-1 0.03 0.02
e;0.05
b;0.1
a tunning
temperatur pengganda nitrifikasi - 1.08 1.08e
konstanta setengah jenuh nitrifikasi yang tegantung oksigen g DO m-3 3 2.0e; 2.5-10a tunning
temperatur pengganda fluks nutrien sedimen - 0.05 0.0693d tunning
laju pelepasan maksimum PO4 dari sedimen pada 25oC g m-2 hari-1 0.004 0.0037e tunning
konstanta setengah jenuh pelepasan PO4 dari sedimen tergantung pada DO g DO m-3 0.05 0.05c
laju pelepasan maksimum NH4 dari sedimen pada 25oC g m-2 hari-1 0.09 0.003-0.03e tunning
konstanta setengah jenuh pelepasan NH4 dari sedimen tergantung pada DO g DO m-3 0.05 0.05c
laju pelepasan maksimum NO3 dari sedimen pada 25oC g m-2 hari-1 -0.03 -0.03e
konstanta setengah jenuh pelepasan NO3 dari sedimen tergantung pada DO g DO m-3 0.03 0.03c
laju pelepasan maksimum DOC dari sedimen pada 25oC g m-2 hari-1 0.05 0.05c
konstanta setengah jenuh pelepasan DOC dari sedimen tergantung pada DO g DO m-3 0.5 0.5c
Laju dekomposisi maksimum PON terhadap DON pada 25oC hari
-1 0.05 0.05
c
Keterangan: aGregoire&Becker, 2004
bHang et al., 2009
cHipsey et al., 2006
dMegrey et al., 2006
eSpillman et al., 2007
fSugimoto et al., 2010
gWang et al., 2008
hWanninkhof, 1992
122
123
Lampiran 2 Parameterisasi untuk fitoplankton yang disimulasikan dalam simulasi CAEDYM di Teluk Lampung
Parameter Deskripsi Satuan
Nilai yang
digunakan
Nilai dari literatur Ket.
x y x y
Laju pertumbuhan potensial maksimum hari-1
0.35 0.8 0.24 – 4.56e;
3b
0.8d;1.1-1.4
a tunning x
Cahaya jenuh untuk produksi maksimum µE m-2
s-1
600 440 80-600e 104.
b;440-710
e
Koefisien atenuasi spesifik m-1
(g C m-3
)-1
0.1 0.1 0.449e;0.08
a 0.1
e
Konstanta setengah jenuh untuk uptake fosfor g P m-3
0.0024 0.003
0.001 –
0.0048e;0.05
f
;0.2a
0.003d;0.17
b;0.1
2g
tunning x
Konstanta setengah jenuh untuk uptake nitrogen g N m-3
0.2 0.2 0.38
e;0.2
a;0.
02g
0.0006e;0.2-
2b;0.12
g
Rasio N internal minimum g N (g C)-1
0.030 0.02 0.03e;2.8
g 0.02-0.84
e;2.5
g
Rasio N internal maksimum g N (g C)-1
0.09 0.3 0.09e;6.5
g 0.06-0.330
e; 5.0
g
Laju uptake N maksimum g N (g C)-1
hari-1
0.020 0.005 0.0043e tunning x,y
Rasio P internal minimum g P (g C)-1
0.003 0.005 0.040e tunning x,y
Rasio P internal Maksimum g P ( gC)-1
0.02 0.03 0.0187e tunning x,y
Laju Uptake P maksimum g P (g C)-1
hari-1
0.010 0.01 0.0006 –
0.006e
tunning x,y
Laju Fiksasi N g N (g C)-1
hari-1
0 0 0e
Pengurangan pertumbuhan dibawah fiksasi N - 1.00 1 1e
Temperatur pengganda untuk pertumbuhan - 1.07 1.08 1.08g 1.08
g
Temperatur standar oC 20 20 20
g 19
f; 16-20
c tunning x,y
Temperatur optimum oC 25 25 25-30
d;27
g 15
e;33
g tunning x,y
Temperatur Maksimum oC 35 35 32
g 39
c;29-39
c tunning x,y
123
124
124
Lampiran 2 (Lanjutan) Parameterisasi untuk fitoplankton yang disimulasikan dalam simulasi CAEDYM di Teluk Lampung
Parameter Deskripsi Satuan
Nilai yang
digunakan
Nilai dari literatur Ket.
x y x y
Koefisien laju kehilangan metabolis hari-1
0.039 0.02 0.03e 0.021
e
Temperatur pengganda untuk kehilangan metabolis - 1.05 1.05 1.05-1.12e 1.05
e
Fraksi produksi yang hilang selama fotosintesis - 0.014 0.014 0.14e 0.14
e
Fraksi respirasi relatif terhadap total kehilangan metabolis - 0.25 0.25 0.25e 0.25
e
Fraksi laju kehilangan metabolik menjadi DOM - 0.2 0.2 0.2e 0.2
e
Kecepatan migrasi maksimum ke kedalaman cahaya
optimum m s
-1 0.0003 0 0.0003
a 0
e
Kecepatan migrasi maksimum ke kedalaman N optimum m s-1
5.5e-5 0 5.5e-5e 0
e
Diameter sel µm 7.84 5.5 1.0-5.5e 5.5
e
kecepatan penenggelaman m s-1
0.1 0.17 0.1e 0.17
g;0.03
f
Keterangan : x, y menyatakan kelompok fitoplankto, x adalah dinoflagelata; y adalah kelompok diatom aFennel et al., 2003;
bGregoire and Becker, 2004;
cGriffin et al., 2001;
dHang et al., 2009;
eHipsey et al., 2006;
fSpillman et al., 2007
gSugimoto et al., 2010;
124
125
125
Lampiran 3 Parameterisasi untuk zooplankton yang disimulasikan dalam simulasi CAEDYM di Teluk Lampung
Parameter Deskripsi Satuan Nilai yang
digunakan
Nilai dari literatur Keterangan
Laju Grazing g C m-3
(g Z m-3
)-1
hari-1
1.03 1.0
d; 0.72-1.92
b; 0.9
a;
0.009e;0.2
c
tunning
Efisiensi Grazing - 0.75 0.75a
Koefisien laju respirasi hari-1
0.04 0.32d;0-2.0
b;0.05
c tunning
koefisien laju mortalitas hari-1
0.02 0.025c tunning
Fraksi faecal pellet dari grazing hari-1
0.058 0.058d
Fraksi ekskresi dari grazing hari-1
0.05 0.13d;0.05
a
Fraksi faecal pellet yang tenggelam langsung ke
sedimen
- 0.8 0.8d
Temperatur pengganda untuk pertumbuhan - 1.07 1.1d tunning
Temperatur Standar oC 20 20
b,d
Temperatur Optimum oC 27 29
d;33
b tunning
Temperatur Maksimum oC 35 34
d;39
b tunning
Respirasi yang tergantung temperatur - 1.1 1.1d
Konstanta setengah jenuh untuk grazing g C m-3
0.15 0.14d tunning
Rasio Internal Nitrogen terhadap karbon g N (g C)-1
0.184 0.184d
Rasio internal fosfor tehadap karbon g P (g C)-1
0.005 0.005d
kesukaan zooplankton pada peridinium - 0.05 0.05d
kesukaan zooplankton pada zooplankton pemangsa - 0.00 0.11-0.28b
kesukaan zooplankton pada makro zooplankton - 0.00 0-0.23b
kesukaan zooplankton pada mikro zooplankton - 0.00 0.0b
kesukaan zooplankton pada POC - 0.05 0.05d
Keterangan: aGregoire&Becker, 2004;
bGriffin et al., 2001;
cHang et al., 2009;
dHipsey et al., 2006;
eMegrey et al., 2006
125
126
126
Lampiran 4 Pola sebaran arus hasil simulasi bulan Januari pada kondisi pasang
purnama
A. Saat pasang tertinggi
B. Saat surut terendah
127
Lampiran 5 Pola sebaran arus hasil simulasi bulan Februari pada kondisi pasang
purnama
A. Saat pasang tertinggi
B. Saat surut terendah
128
Lampiran 6 Pola sebaran arus hasil simulasi bulan April pada kondisi pasang
purnama
A. Saat pasang tertinggi
B. Saat surut terendah
129
Lampiran 7 Pola sebaran arus hasil simulasi bulan Mei pada kondisi pasang
purnama
A. Saat pasang tertinggi
B. Saat surut terendah
130
Lampiran 8 Pola sebaran arus hasil simulasi bulan Juli pada kondisi pasang
purnama
A. Saat pasang tertinggi
B. Saat surut terendah
131
Lampiran 9 Pola sebaran arus hasil simulasi bulan Agustus pada kondisi pasang
purnama
A. Saat pasang tertinggi
B. Saat surut terendah
132
Lampiran 10 Pola sebaran arus potongan membujur barat-timur hasil simulasi
pada kondisi pasang purnama
Bulan Pasang tertinggi Surut Terendah
Januar
i
Feb
ruar
i
Apri
l
Mei
Juli
Agust
us
133
Lampiran 11 Pola sebaran arus potongan melintang utara-selatan hasil simulasi
pada kondisi pasang purnama
Bulan Pasang tertinggi Surut Terendah
Januar
i
Feb
ruar
i
Apri
l
Mei
Juli
Agust
us
134
Lampiran 12 Perbandingan sebaran horisontal temperatur (oC) rata-rata bulanan
dari data observasi lapangan dan data hasil simulasi.
Bulan Data Lapangan Hasi Model
Januar
i
Feb
ruar
i
Apri
l
Mei
Juli
Agust
us
135
Lampiran 13 Pola sebaran vertikal rata-rata bulanan temperatur
Bulan Barat-Timur Utara-Selatan Ja
nuar
i
Feb
ruar
i
Apri
l
Mei
Juli
Agust
us
136
Lampiran 14 Perbandingan data rata-rata bulanan Temperatur (oC) hasil simulasi
() dan data hasil observasi lapangan () di stasiun 1 - 10, garis
vertikal menunjukkan standar error bulanan.
27.4
27.6
27.8
28
0 1 2 3 4 5 6 7 8
oC
Bulan
Stasiun 1
27
27.5
28
28.5
0 1 2 3 4 5 6 7 8
oC
Bulan Ke-
Stasiun 2
27.5
28
28.5
29
0 1 2 3 4 5 6 7 8
oC
Bulan
Stasiun 3
27.528
28.529
29.5
0 1 2 3 4 5 6 7 8
oC
Bulan
Stasiun 4
27
28
29
30
0 1 2 3 4 5 6 7 8
oC
Bulan
Stasiun 5
27
28
29
0 1 2 3 4 5 6 7 8
oC
Bulan
Stasiun 6
27.5
28
28.5
29
0 1 2 3 4 5 6 7 8
oC
Bulan
Stasiun 7
27
28
29
30
0 1 2 3 4 5 6 7 8
oC
Bulan
Stasiun 8
28
28.5
29
29.5
0 1 2 3 4 5 6 7 8
oC
Bulan
Stasiun 9
28
28.5
29
0 1 2 3 4 5 6 7 8
oC
Bulan
Stasiun 10
137
Lampiran 15 Persamaan garis korelasi temperatur antara hasil model dan hasil
observasi
y = 0.9019x + 2.7734 R² = 0.7941
27
27.5
28
28.5
29
27.5 27.7 27.9 28.1
Ob
serv
asi
Model
Stasiun 1
y = 0.9683x + 0.9697 R² = 0.7917
27
27.5
28
28.5
29
27.2 27.4 27.6 27.8 28
Ob
serv
asi
Model
Stasiun 2
y = 0.9079x + 2.7248 R² = 0.782
27
27.5
28
28.5
29
27.5 28 28.5 29
Ob
serv
asi
Model
Stasiun 3
y = 0.9964x + 0.2529 R² = 0.7682
27.5
28
28.5
29
27.5 28 28.5 29
Ob
serv
asi
Model
Stasiun 4
y = 0.852x + 4.3571 R² = 0.7611
27
27.5
28
28.5
29
27.5 28 28.5 29
Ob
serv
asi
Model
Stasiun 5
y = 0.9537x + 1.5152 R² = 0.79
27
27.5
28
28.5
29
27 27.5 28 28.5
Ob
serv
asi
Model
Stasiun 6
y = 0.9756x + 0.8819 R² = 0.7723
27
27.5
28
28.5
29
27.5 28 28.5 29
Ob
serv
asi
Model
Stasiun 7
y = 1.0327x - 0.6806 R² = 0.7999
27
27.5
28
28.5
29
27 27.5 28 28.5
Ob
serv
asi
Model
Stasiun 8
y = 1.0122x - 0.2076 R² = 0.7912
27
27.5
28
28.5
29
27.8 28 28.2 28.4 28.6 28.8
Ob
serv
asi
Model
Stasiun 9
y = 1.0846x - 2.2576 R² = 0.7637
27
27.5
28
28.5
29
28 28.2 28.4 28.6 28.8
Ob
serv
asi
Model
Stasiun 10
138
Lampiran 16 Perbandingan sebaran horisontal salinitas (psu) rata-rata bulanan
dari data observasi lapangan dan data hasil simulasi.
Bulan Data Lapangan Hasi Model
Januar
i
Feb
ruar
i
Apri
l
Mei
Juli
Agust
us
139
Lampiran 17 Pola sebaran vertikal rata-rata bulanan salinitas
Bulan Barat-Timur Utara-Selatan Ja
nuar
i
Feb
ruar
i
Apri
l
Mei
Juli
Agust
us
140
Lampiran 18 Perbandingan data rata-rata bulanan Salinitas (psu) hasil simulasi
() dan data hasil observasi lapangan () di stasiun 1 - 10, garis
vertikal menunjukkan standar error bulanan.
32
32.2
32.4
32.6
0 1 2 3 4 5 6 7 8
psu
Bulan
Stasiun 1
29
29.5
30
30.5
0 1 2 3 4 5 6 7 8
psu
Bulan
Stasiun 2
30.5
31
31.5
0 1 2 3 4 5 6 7 8
psu
Bulan
Stasiun 3
31.8
32
32.2
32.4
0 1 2 3 4 5 6 7 8
psu
Bulan
Stasiun 4
32
32.5
33
0 1 2 3 4 5 6 7 8
psu
Bulan
Stasiun 5
31.5
32
32.5
0 1 2 3 4 5 6 7 8
psu
Bulan
Stasiun 6
31.8
32
32.2
0 1 2 3 4 5 6 7 8
psu
Bulan
Stasiun 7
32.45
32.5
32.55
32.6
0 1 2 3 4 5 6 7 8
psu
Bulan
Stasiun 8
32
32.2
32.4
32.6
32.8
0 1 2 3 4 5 6 7 8
psu
Bulan
Stasiun 9
32
32.5
33
0 1 2 3 4 5 6 7 8
psu
Bulan
Stasiun 10
141
Lampiran 19 Persamaan garis korelasi salinitas antara hasil model dan hasil
observasi
y = 0.9688x + 1.0599 R² = 0.891
29
30
31
32
33
32.1 32.3 32.5
Ob
serv
asi
Model
Stasiun 1
y = 0.9474x + 1.6964 R² = 0.8545
29
30
31
32
33
29.4 29.6 29.8 30 30.2
Ob
serv
asi
Model
Stasiun 2
y = 0.9498x + 1.6336 R² = 0.8945
29
30
31
32
33
30.6 30.8 31 31.2 31.4
Ob
serv
asi
Model
Stasiun 3
y = 0.9832x + 0.5916 R² = 0.8521
29
30
31
32
33
31.9 32 32.1 32.2 32.3O
bse
rvsi
Model
Stasiun 4
y = 0.9993x + 0.1095 R² = 0.8821
29
30
31
32
33
32 32.2 32.4 32.6 32.8
Ob
serv
asi
Model
Stasiun5
y = 0.9804x + 0.7154 R² = 0.8891
29
30
31
32
33
31.6 31.8 32 32.2
Ob
serv
asi
Model
Stasiun 6
y = 0.9781x + 0.747 R² = 0.8578
29
30
31
32
33
31.8 31.9 32 32.1 32.2
Ob
serv
asi
Model
Stasiun 7
y = 0.976x + 0.7964 R² = 0.8943
29
30
31
32
33
32.45 32.5 32.55 32.6
Ob
serv
asi
Model
Stasiun 8
y = 0.9579x + 1.4599 R² = 0.8095
29
30
31
32
33
31.8 32 32.2 32.4 32.6
Ob
serv
asi
Model
Stasiun 9
y = 0.9555x + 1.546 R² = 0.8666
29
30
31
32
33
32 32.2 32.4 32.6 32.8
Ob
serv
asi
Model
Stasiun 10
142
Lampiran 20 Perbandingan sebaran horisontal oksigen terlarut (mg/L) rata-rata
bulanan dari data observasi lapangan dan data hasil simulasi.
Bulan Data Lapangan Hasi Model
Januar
i
Feb
ruar
i
Apri
l
Mei
Juli
Agust
us
143
Lampiran 21 Pola sebaran vertikal rata-rata bulanan oksigen terlarut
Bulan Barat-Timur Utara-Selatan Ja
nuar
i
Feb
ruar
i
Apri
l
Mei
Juli
Agust
us
144
Lampiran 22 Perbandingan data rata-rata bulanan Oksigen Terlarut (mg/l) hasil
simulasi () dan data hasil observasi lapangan () di stasiun 1 - 10,
garis vertikal menunjukkan standar error bulanan.
0.11.12.13.14.15.16.17.18.1
0 1 2 3 4 5 6 7 8
mg/
L
Bulan
Stasiun 1 0.11.12.13.14.15.16.17.18.1
0 1 2 3 4 5 6 7 8
mg/
L
Bulan
Stasiun 2
0.11.12.13.14.15.16.17.18.1
0 1 2 3 4 5 6 7 8
mg/
L
Bulan
Stasiun 3 0.11.12.13.14.15.16.17.18.1
0 1 2 3 4 5 6 7 8
mg/
L
Bulan
Stasiun 4
0.11.12.13.14.15.16.17.18.1
0 1 2 3 4 5 6 7 8
mg/
L
Bulan
Stasiun 5 0.11.12.13.14.15.16.17.18.1
0 1 2 3 4 5 6 7 8
mg/
L
Bulan
Stasiun 6
0.11.12.13.14.15.16.17.18.1
0 1 2 3 4 5 6 7 8
mg/
L
Bulan
Stasiun 7
0.11.12.13.14.15.16.17.18.1
0 1 2 3 4 5 6 7 8
mg/
L
Bulan
Stasiun 8
0.11.12.13.14.15.16.17.18.1
0 1 2 3 4 5 6 7 8
mg/
L
Bulan
Stasiun 9 0.11.12.13.14.15.16.17.18.1
0 1 2 3 4 5 6 7 8
mg/
L
Bulan
Stasiun 10
145
Lampiran 23 Persamaan garis korelasi oksigen terlarut antara hasil model dan
hasil observasi
y = 0.8775x + 1.257 R² = 0.8476
2345678
2 3 4 5 6 7 8
Ob
serv
asi
Model
Stasiun 1
y = 0.9172x + 1.0895 R² = 0.8178
2345678
2 3 4 5 6 7 8
Ob
serv
asi
Model
Stasiun 2
y = 0.9329x + 1.0355 R² = 0.7059
2345678
2 3 4 5 6 7 8
Ob
serv
asi
Model
Stasiun 3
y = 1.0114x + 0.4819 R² = 0.8179
2345678
2 3 4 5 6 7 8O
bse
rvas
i
Model
Stasiun 4
y = 0.9418x + 0.8926 R² = 0.8912
2345678
2 3 4 5 6 7 8
Ob
serv
asi
Model
Stasiun 5
y = 0.971x + 0.6387 R² = 0.8934
2345678
2 3 4 5 6 7 8
Ob
serv
asi
Model
Stasiun 6
y = 0.9621x + 0.75 R² = 0.8768
2345678
2 3 4 5 6 7 8
Ob
serv
asi
Model
Stasiun 7
y = 0.9211x + 0.8417 R² = 0.8499
2345678
2 3 4 5 6 7 8
Ob
serv
asi
Model
Stasiun 8
y = 0.818x + 1.2905 R² = 0.8697
2345678
2 3 4 5 6 7 8
Ob
serv
asi
Model
Stasiun 9
y = 0.9372x + 0.8139 R² = 0.8742
2345678
2 3 4 5 6 7 8
Ob
serv
asi
Model
Stasiun 10
146
Lampiran 24 Perbandingan sebaran horisontal NH4 (mg/L) rata-rata bulanan dari
data observasi lapangan dan data hasil simulasi.
Bulan Data Lapangan Hasil Model
Januar
i
Feb
ruar
i
Apri
l
Mei
Juli
Agust
us
147
Lampiran 25 Pola sebaran vertikal rata-rata bulanan NH4
Bulan Barat-Timur Utara-Selatan Ja
nuar
i
Feb
ruar
i
Apri
l
Mei
Juli
Agust
us
148
Lampiran 26 Perbandingan data rata-rata bulanan NH4 (mg/l) hasil simulasi ()
dan data hasil observasi lapangan () di stasiun 1 - 10, garis
vertikal menunjukkan standar error bulanan.
0.05
0.1
0.15
0 1 2 3 4 5 6 7 8
mg/
L
Bulan
Stasiun 1
0.05
0.1
0.15
0.2
0 1 2 3 4 5 6 7 8
mg/
L
Bulan
Stasiun 2
0.05
0.1
0.15
0 1 2 3 4 5 6 7 8
mg/
L
Bulan
Stasiun 3
0.05
0.1
0.15
0 1 2 3 4 5 6 7 8
mg/
L
Bulan
Stasiun 4
0.05
0.1
0.15
0 1 2 3 4 5 6 7 8
mg/
L
Bulan
Stasiun 5
0.05
0.1
0.15
0 1 2 3 4 5 6 7 8
mg/
L
Bulan
Stasiun 6
0.05
0.1
0.15
0 1 2 3 4 5 6 7 8
mg/
L
Bulan
Stasiun 7
0.05
0.1
0.15
0 1 2 3 4 5 6 7 8
mg/
L
Bulan
Stasiun 8
0.05
0.1
0.15
0 1 2 3 4 5 6 7 8
mg/
L
Bulan
Stasiun 9
0.05
0.1
0.15
0 1 2 3 4 5 6 7 8
mg/
L
Bulan
Stasiun 10
149
Lampiran 27 Persamaan garis korelasi NH4 antara hasil model dan hasil observasi
y = 1.315x - 0.0245 R² = 0.9394
0.05
0.07
0.09
0.11
0.13
0.15
0.05 0.07 0.09 0.11 0.13 0.15
Ob
serv
asi
Model
Stasiun 1
y = 1.447x - 0.0328 R² = 0.9665
0.05
0.07
0.09
0.11
0.13
0.15
0.05 0.07 0.09 0.11 0.13 0.15
Ob
serv
asi
Model
Stasiun 2
y = 1.2125x - 0.0091 R² = 0.8597
0.05
0.07
0.09
0.11
0.13
0.15
0.05 0.07 0.09 0.11 0.13 0.15
Ob
serv
asi
Model
Stasiun 3
y = 1.3x - 0.0166 R² = 0.8069
0.05
0.07
0.09
0.11
0.13
0.15
0.05 0.07 0.09 0.11 0.13 0.15
Ob
serv
asi
Model
Stasiun 4
y = 1.213x - 0.0105 R² = 0.8212
0.05
0.07
0.09
0.11
0.13
0.15
0.05 0.07 0.09 0.11 0.13 0.15
Ob
serv
asi
Model
Stasiun 5
y = 1.1571x - 0.0039 R² = 0.8961
0.05
0.07
0.09
0.11
0.13
0.15
0.05 0.07 0.09 0.11 0.13 0.15
Ob
serv
asi
Model
Stasiun 6
y = 1.3635x - 0.0185 R² = 0.8029
0.05
0.07
0.09
0.11
0.13
0.15
0.05 0.07 0.09 0.11 0.13 0.15
Ob
serv
asi
Model
Stasiun 7
y = 1.1911x - 0.0021 R² = 0.6871
0.05
0.07
0.09
0.11
0.13
0.15
0.05 0.07 0.09 0.11 0.13 0.15
Ob
serv
asi
Model
Stasiun 8
y = 1.2805x - 0.0084 R² = 0.8913
0.05
0.07
0.09
0.11
0.13
0.15
0.05 0.07 0.09 0.11 0.13 0.15
Ob
serv
asi
Model
Stasiun 9
y = 1.5287x - 0.033 R² = 0.8599
0.05
0.07
0.09
0.11
0.13
0.15
0.05 0.07 0.09 0.11 0.13 0.15
Ob
serv
asi
Model
Stasiun 10
150
Lampiran 28 Perbandingan sebaran horisontal NO3 (mg/L) rata-rata bulanan dari
data observasi dan data hasil simulasi.
Bulan Data Lapangan Hasil Model Ja
nuar
i
Feb
ruar
i
Apri
l
Mei
Juli
Agust
us
151
Lampiran 29 Pola sebaran vertikal rata-rata bulanan NO3
Bulan Barat-Timur Utara-Selatan Ja
nuar
i
Feb
ruar
i
Apri
l
Mei
Juli
Agust
us
152
Lampiran 30 Perbandingan data rata-rata bulanan NO3 (mg/l) hasil simulasi ()
dan data hasil observasi lapangan () di stasiun 1 - 10, garis
vertikal menunjukkan standar error bulanan.
0.1
0.2
0.3
0 1 2 3 4 5 6 7 8
mg/
L
Bulan
Stasiun 1
0.1
0.15
0.2
0.25
0 1 2 3 4 5 6 7 8
mg/
L
Bulan
Stasiun 2
0.1
0.2
0.3
0 1 2 3 4 5 6 7 8
mg/
L
Bulan
Stasiun 3
0.1
0.15
0.2
0.25
0 1 2 3 4 5 6 7 8m
g/L
Bulan
Stasiun 4
0.1
0.15
0.2
0.25
0 1 2 3 4 5 6 7 8
mg/
L
Bulan
Stasiun 5
0.1
0.2
0.3
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
mg/
L
Bulan
Stasiun 6
0.1
0.15
0.2
0.25
0 1 2 3 4 5 6 7 8
mg/
L
Bulan
Stasiun 7
0.1
0.15
0.2
0.25
0 1 2 3 4 5 6 7 8
mg/
L
Bulan
Stasiun 8
0.1
0.15
0.2
0 1 2 3 4 5 6 7 8
mg/
L
Bulan
Stasiun 9
0.1
0.15
0.2
0 1 2 3 4 5 6 7 8
mg/
L
Bulan
Stasiun 10
153
Lampiran 31 Persamaan garis korelasi NO3 antara hasil model dan hasil observasi
y = 1.0888x - 0.0037 R² = 0.9486
0.1
0.15
0.2
0.25
0.1 0.15 0.2 0.25
Ob
serv
asi
Model
Stasiun 1
y = 0.9963x + 0.0166 R² = 0.873
0.1
0.15
0.2
0.25
0.1 0.15 0.2 0.25
Ob
serv
asi
Model
Stasiun 2
y = 0.9774x + 0.0171 R² = 0.8753
0.1
0.15
0.2
0.25
0.1 0.15 0.2 0.25
Ob
serv
asi
Model
Stasiun 3
y = 1.0046x + 0.0135 R² = 0.9423
0.1
0.15
0.2
0.25
0.1 0.15 0.2 0.25
Ob
serv
asi
Model
Stasiun 4
y = 1.081x + 0.0116 R² = 0.7624
0.1
0.15
0.2
0.25
0.1 0.15 0.2 0.25
Ob
serv
asi
Model
Stasiun 5
y = 1.0617x + 0.0033 R² = 0.8439
0.1
0.15
0.2
0.25
0.1 0.15 0.2 0.25
Ob
serv
asi
Model
Stasiun 6
y = 0.9639x + 0.0196 R² = 0.8557
0.1
0.15
0.2
0.25
0.1 0.15 0.2 0.25
Ob
serv
asi
Model
Stasiun 7
y = 1.0067x + 0.0089 R² = 0.9023
0.1
0.15
0.2
0.25
0.1 0.15 0.2 0.25
Ob
serv
asi
Model
Stasiun 8
y = 0.9445x + 0.017 R² = 0.8553
0.1
0.15
0.2
0.25
0.1 0.15 0.2 0.25
Ob
serv
asi
Model
Stasiun 9
y = 1.0403x + 0.0058 R² = 0.8887
0.1
0.15
0.2
0.25
0.1 0.15 0.2 0.25
Ob
serv
asi
Model
Stasiun 10
154
Lampiran 32 Perbandingan sebaran horisontal PO4 (mg/L) rata-rata bulanan dari
data observasi lapangan dan data hasil simulasi.
Bulan Data Lapangan Hasil Model Ja
nuar
i
Feb
ruar
i
Apri
l
Mei
Juli
Agust
us
155
Lampiran 33 Pola sebaran vertikal rata-rata bulanan PO4 (mg/L)
Bulan Barat-Timur Utara-Selatan Ja
nuar
i
Feb
ruar
i
Apri
l
Mei
Juli
Agust
us
156
Lampiran 34 Perbandingan data rata-rata bulanan PO4 (mg/l) hasil simulasi ()
dan data hasil observasi lapangan () di stasiun 1 - 10, garis
vertikal menunjukkan standar error bulanan.
0
0.2
0.4
0.6
0.8
0 1 2 3 4 5 6 7 8
mg/
L
Bulan
Stasiun 1
0
0.2
0.4
0.6
0.8
0 1 2 3 4 5 6 7 8
mg/
L
Bulan
Stasiun 2
0
0.2
0.4
0.6
0.8
0 1 2 3 4 5 6 7 8
mg/
L
Bulan
Stasiun 3
0
0.2
0.4
0.6
0.8
0 1 2 3 4 5 6 7 8
mg/
L
Bulan
Stasiun 4
0
0.2
0.4
0.6
0.8
0 1 2 3 4 5 6 7 8
mg/
L
Bulan
Stasiun 5
0
0.2
0.4
0.6
0.8
0 1 2 3 4 5 6 7 8
mg/
L
Bulan
Stasiun 6
0
0.2
0.4
0.6
0.8
0 1 2 3 4 5 6 7 8
mg/
L
Bulan
Stasiun 7
0
0.5
1
0 1 2 3 4 5 6 7 8
mg/
L
Bulan
Stasiun 8
0
0.5
1
0 1 2 3 4 5 6 7 8
mg/
L
Bulan
Stasiun 9
0
0.5
1
0 1 2 3 4 5 6 7 8
mg/
L
Bulan
Stasiun 10
157
Lampiran 35 Persamaan garis korelasi PO4 antara hasil model dan hasil observasi
y = 1.0496x + 0.038 R² = 0.8827
0
0.2
0.4
0.6
0.8
0 0.2 0.4 0.6 0.8
Ob
serv
asi
Model
Stasiun 1
y = 1.0737x + 0.038 R² = 0.8739
0
0.2
0.4
0.6
0.8
0 0.2 0.4 0.6 0.8
Ob
serv
asi
Model
Stasiun 2
y = 1.0114x + 0.0544 R² = 0.8656
0
0.2
0.4
0.6
0.8
0 0.2 0.4 0.6 0.8
Ob
serv
asi
Model
Stasiun 3
y = 0.917x + 0.0981 R² = 0.8935
0
0.2
0.4
0.6
0.8
0 0.2 0.4 0.6 0.8O
bse
rvas
i
Model
Stasiun 4
y = 1.1087x + 0.0126 R² = 0.857
0
0.2
0.4
0.6
0.8
0 0.2 0.4 0.6 0.8
Ob
serv
asi
Model
Stasiun 5
y = 1.1615x + 0.006 R² = 0.7696
0
0.2
0.4
0.6
0.8
0 0.2 0.4 0.6 0.8
Ob
serv
asi
Model
Stasiun 6
y = 0.9284x + 0.0884 R² = 0.841
0
0.2
0.4
0.6
0.8
0 0.2 0.4 0.6 0.8
Ob
serv
asi
Model
Stasiun 7
y = 1.1444x + 0.0148 R² = 0.8902
0
0.2
0.4
0.6
0.8
0 0.2 0.4 0.6 0.8
Ob
serv
asi
Model
Stasiun 8
y = 1.1515x + 0.0029 R² = 0.8888
0
0.2
0.4
0.6
0.8
0 0.2 0.4 0.6 0.8
Ob
serv
asi
Model
Stasiun 9
y = 1.1148x + 0.0199 R² = 0.9012
0
0.2
0.4
0.6
0.8
0 0.2 0.4 0.6 0.8
Ob
serv
asi
Model
Stasiun 10
158
Lampiran 36 Perbandingan sebaran horisontal rata-rata bulanan karbon organik
terlarut data hasil simulasi (mgC/L) dari sebaran horosontal rata-
rata bulanan data Karbon organik partikulat (mgC/L) hasil
observasi lapangan
Bulan Data Lapangan Hasi Model
Januar
i
Feb
ruar
i
Apri
l
Mei
Juli
Agust
us
159
Lampiran 37 Pola sebaran vertikal rata-rata bulanan karbon organik terlarut
Bulan Barat-Timur Utara-Selatan Ja
nuar
i
Feb
ruar
i
Apri
l
Mei
Juli
Agust
us
160
Lampiran 38 Perbandingan data rata-rata bulanan karbon organik terlarut (mg/l)
hasil simulasi () dan karbon organik partikulat hasil observasi
lapangan () di stasiun 1 - 10, garis vertikal menunjukkan standar
error bulanan.
0
0.5
1
0 1 2 3 4 5 6 7 8
mg/
L
Bulan
Stasiun 1
0
0.5
1
0 1 2 3 4 5 6 7 8
mg/
L
Bulan
Stasiun 2
0
0.5
1
0 1 2 3 4 5 6 7 8
mg/
L
Bulan
Stasiun 3
0
0.5
1
0 1 2 3 4 5 6 7 8
mg/
L
Bulan
Stasiun 4
0
0.5
1
0 1 2 3 4 5 6 7 8
mg/
L
Bulan
Stasiun 5
0
0.5
1
0 1 2 3 4 5 6 7 8
mg/
L
Bulan
Stasiun 6
0
0.5
1
0 1 2 3 4 5 6 7 8
mg/
L
Bulan
Stasiun 7
0
0.5
1
0 1 2 3 4 5 6 7 8
mg/
L
Bulan
Stasiun 8
0
0.5
1
0 1 2 3 4 5 6 7 8
mg/
L
Bulan
Stasiun 9
0
0.5
1
0 1 2 3 4 5 6 7 8
mg/
L
Bulan
Stasiun 10
161
Lampiran 39 Persamaan garis korelasi antara karbon organik terlarut hasil model
dan karbon organik partikulat hasil observasi
y = 1.0111x + 0.0487 R² = 0.8963
0
0.2
0.4
0.6
0 0.2 0.4 0.6
Ob
serv
asi
Model
Stasiun 1
y = 0.9934x + 0.0404 R² = 0.8874
0
0.2
0.4
0.6
0 0.2 0.4 0.6
Ob
serv
asi
Model
Stasiun 2
y = 1.1197x + 0.0013 R² = 0.8911
0
0.2
0.4
0.6
0 0.2 0.4 0.6
Ob
serv
asi
Model
Stasiun 3
y = 0.9422x + 0.0424 R² = 0.8942
0
0.2
0.4
0.6
0 0.2 0.4 0.6
Ob
serv
asi
Model
Stasiun 4
y = 0.9915x + 0.0296 R² = 0.8964
0
0.2
0.4
0.6
0 0.2 0.4 0.6
Ob
serv
asi
Model
Stasiun 5
y = 1.0538x + 0.0246 R² = 0.8926
0
0.2
0.4
0.6
0 0.2 0.4 0.6
Ob
serv
asi
Model
Stasiun 6
y = 1.0039x + 0.0299 R² = 0.8936
0
0.2
0.4
0.6
0 0.2 0.4 0.6
Ob
serv
asi
Model
Stasiun 7
y = 1.0936x + 0.005 R² = 0.8999
0
0.2
0.4
0.6
0 0.2 0.4 0.6
Ob
serv
asi
Model
Stasiun 8
y = 1.0485x + 0.0221 R² = 0.8959
0
0.2
0.4
0.6
0 0.2 0.4 0.6
Ob
serv
asi
Model
Stasiun 9
y = 0.9523x + 0.0473 R² = 0.8939
0
0.2
0.4
0.6
0 0.2 0.4 0.6
Ob
serv
asi
Model
Stasiun 10
162
Lampiran 40 Perbandingan sebaran horisontal Klorofil-a (mg/L) rata-rata bulanan
dari data observasi lapangan dan data hasil simulasi.
Bulan Data Lapangan Hasil Model Ja
nuar
i
Feb
ruar
i
Apri
l
Mei
Juli
Agust
us
163
Lampiran 41 Pola sebaran vertikal rata-rata bulanan Klorofil-a
Bulan Barat-Timur Utara-Selatan Ja
nuar
i
Feb
ruar
i
Apri
l
Mei
Juli
Agust
us
164
Lampiran 42 Perbandingan data rata-rata bulanan Klorofil-a (mgChl/l) hasil
simulasi () dan data hasil observasi lapangan () di stasiun 1 - 10,
garis vertikal menunjukkan standar error bulanan.
0
0.05
0.1
0 1 2 3 4 5 6 7 8
mg/
L
Bulan
Stasiun 1
0
0.05
0.1
0 1 2 3 4 5 6 7 8
mg/
L
Bulan
Stasiun 2
0
0.05
0.1
0.15
0 1 2 3 4 5 6 7 8
mg/
L
Bulan
Stasiun 3
0
0.05
0.1
0.15
0 1 2 3 4 5 6 7 8
mg/
L
Bulan
Stasiun 4
0
0.05
0.1
0.15
0 1 2 3 4 5 6 7 8
mg/
L
Bulan
Stasiun 5
0
0.05
0.1
0.15
0 1 2 3 4 5 6 7 8
mg/
L
Bulan
Stasiun 6
0
0.05
0.1
0.15
0 1 2 3 4 5 6 7 8
mg/
L
Bulan Ke-
Stasiun 7
0
0.05
0.1
0.15
0 1 2 3 4 5 6 7 8
mg/
L
Bulan
Stasiun 8
0
0.05
0.1
0.15
0 1 2 3 4 5 6 7 8
mg/
L
Bulan
Stasiun 9
0
0.05
0.1
0.15
0 1 2 3 4 5 6 7 8
mg/
L
Bulan
Stasiun 10
165
Lampiran 43 Persamaan garis korelasi klorofil-a antara hasil model dan hasil
observasi
y = 1.047x + 0.0083 R² = 0.8996
0
0.05
0.1
0.15
0 0.05 0.1 0.15
Ob
serv
asi
Model
Stasiun 1
y = 1.0104x + 0.0099 R² = 0.8948
0
0.05
0.1
0.15
0 0.05 0.1 0.15
Ob
serv
asi
Model
Stasiun 2
y = 1.0675x + 0.0084 R² = 0.8914
0
0.05
0.1
0.15
0 0.05 0.1 0.15
Ob
serv
asi
Model
Stasiun 3
y = 0.9745x + 0.012 R² = 0.8877
0
0.05
0.1
0.15
0 0.05 0.1 0.15
Ob
serv
asi
Model
Stasiun 4
y = 1.0056x + 0.0105 R² = 0.899
0
0.05
0.1
0.15
0 0.05 0.1 0.15
Ob
serv
asi
Model
Stasiun 5
y = 1.1739x + 0.0025 R² = 0.8992
0
0.05
0.1
0.15
0 0.05 0.1 0.15
Ob
serv
asi
Model
Stasiun 6
y = 1.0715x + 0.0067 R² = 0.8925
0
0.05
0.1
0.15
0 0.05 0.1 0.15
Ob
serv
asi
Model
Stasiun 7
y = 1.0152x + 0.0114 R² = 0.8811
0
0.05
0.1
0.15
0 0.05 0.1 0.15
Ob
serv
asi
Model
Stasiun 8
y = 1.0972x + 0.0072 R² = 0.8971
0
0.05
0.1
0.15
0 0.05 0.1 0.15
Ob
serv
asi
Model
Stasiun 9
y = 0.9692x + 0.0118 R² = 0.8921
0
0.05
0.1
0.15
0 0.05 0.1 0.15
Ob
serv
asi
Model
Stasiun 10
166
Lampiran 44 Perbandingan sebaran horisontal Zooplankton (mgC/L) rata-rata
bulanan dari data observasi lapangan dan data hasil simulasi.
Bulan Data Lapangan Hasil Model Ja
nuar
i
Feb
ruar
i
Apri
l
Mei
Juli
Agust
us
167
Lampiran 45 Pola sebaran vertikal rata-rata bulanan Zooplankton
Bulan Barat-Timur Utara-Selatan Ja
nuar
i
Feb
ruar
i
Apri
l
Mei
Juli
Agust
us
168
Lampiran 46 Perbandingan data rata-rata bulanan Zooplankton (mgC/l) hasil
simulasi () dan data hasil observasi lapangan () di stasiun 1 - 10,
garis vertikal menunjukkan standar error bulanan.
0
0.2
0.4
0.6
0 1 2 3 4 5 6 7 8
mg/
L
Bulan
Stasiun 1
0
0.2
0.4
0.6
0 1 2 3 4 5 6 7 8
mg/
L
Bulan
Stasiun 2
0
0.2
0.4
0.6
0 1 2 3 4 5 6 7 8
mg/
L
Bulan
Stasiun 3
0
0.1
0.2
0.3
0.4
0 1 2 3 4 5 6 7 8
mg/
L
Bulan
Stasiun 4
0
0.2
0.4
0.6
0 1 2 3 4 5 6 7 8
mg/
L
Bulan
Stasiun 5
0
0.2
0.4
0.6
0 1 2 3 4 5 6 7 8
mg/
L
Bulan
Stasiun 6
0
0.2
0.4
0.6
0 1 2 3 4 5 6 7 8
mg/
L
Bulan
Stasiun 7
0
0.2
0.4
0.6
0 1 2 3 4 5 6 7 8
mg/
L
Bulan
Stasiun 8
0
0.2
0.4
0.6
0 1 2 3 4 5 6 7 8
mg/
L
Bulan
Stasiun 9
0
0.2
0.4
0.6
0 1 2 3 4 5 6 7 8
mg/
L
Bulan
Stasiun 10
169
Lampiran 47 Persamaan garis korelasi zooplankton antara hasil model dan hasil
observasi
y = 1.0111x + 0.0487 R² = 0.8963
0
0.2
0.4
0.6
0 0.2 0.4 0.6
Ob
serv
asi
Model
Stasiun 1
y = 0.9934x + 0.0404 R² = 0.8874
0
0.2
0.4
0.6
0 0.2 0.4 0.6
Ob
serv
asi
Model
Stasiun 2
y = 1.1197x + 0.0013 R² = 0.8911
0
0.2
0.4
0.6
0 0.2 0.4 0.6
Ob
serv
asi
Model
Stasiun 3
y = 0.9422x + 0.0424 R² = 0.8942
0
0.2
0.4
0.6
0 0.2 0.4 0.6
Ob
serv
asi
Model
Stasiun 4
y = 0.9915x + 0.0296 R² = 0.8964
0
0.2
0.4
0.6
0 0.2 0.4 0.6
Ob
serv
asi
Model
Stasiun 5
y = 1.0538x + 0.0246 R² = 0.8926
0
0.2
0.4
0.6
0 0.2 0.4 0.6
Ob
serv
asi
Model
Stasiun 6
y = 1.0039x + 0.0299 R² = 0.8936
0
0.2
0.4
0.6
0 0.2 0.4 0.6
Ob
serv
asi
Model
Stasiun 7
y = 1.0936x + 0.005 R² = 0.8999
0
0.2
0.4
0.6
0 0.2 0.4 0.6
Ob
serv
asi
Model
Stasiun 8
y = 1.0485x + 0.0221 R² = 0.8959
0
0.2
0.4
0.6
0 0.2 0.4 0.6
Ob
serv
asi
Model
Stasiun 9
y = 0.9523x + 0.0473 R² = 0.8939
0
0.2
0.4
0.6
0 0.2 0.4 0.6
Ob
serv
asi
Model
Stasiun 10