121 lampiran 1 parameterisasi untuk siklus nutrien umum ... · 121 121 lampiran 1 parameterisasi...

49
121 121 Lampiran 1 Parameterisasi untuk siklus nutrien umum yang disimulasikan dalam simulasi CAEDYM di Teluk Lampung Parameter Deskripsi Satuan Nilai yang digunakan Nilai dari Literatur Ket. Koefisien ekstingsi cahaya pada air alami m -1 0.25 - Diestimasi dari rata-rata kedalaman sechidisk fraksi fotosintetik aktif dari radiasi matahari yang datang - 0.45 0.45 c koefisien atenuasi cahaya spesifik terhadap DOC m -1 (gCm -3 ) -1 0.001 0.008 g koefisien atenuasi cahaya spesifik terhadap POC m -1 (gCm -3 ) -1 0.05 0.05 c Kebutuhan oksigen sedimen maksimum pada 25 o C gm -2 hari -1 0.9 0.9 c konstanta setengan jenuh DO pengaruh dari SOD g DO m -3 3.2 3.2 c temperatur pengganda untuk SOD - 1.08 1.02-1.14 h tunning Kesamaan DO pada inteface air dan udara g DO m -3 Persamaan Doatm=f(p,T,S) c koefisien transfer oksigen yang tergantung dari kecepatan angin m s -1 Persamaan kO2 = f(u, T,S) c tekanan parsial CO 2 di interface air dan udara atm 3.50E-04 3.50E-04 c kecepatan transfer gas untuk CO 2 m s -1 Persamaan kpCO2 = f u, T,S) c produksi ion air - Persamaan KW = f(T) d konstanta keasaman pertama dan kedua - Persamaan Ka1,2 = f (T) c rasio stoikiometri DO terhadap C selama fotosintesis dan respirasi g DO (g C) -1 2.67 hubungan stoikiometri rasio stoikiometri DO terhadap N selama nitrifikasi g DO (g N) -1 3.43 hubungan stoikiometri kecepatan settling detritus partikulat POM digunakan untuk POC, PON, POP m s -1 Persamaan dihitung dari hukum Stoke diameter partikel POM m 5.00E-06 5.00E-06 c densitas partikel POM kg m -3 1030 1070 e tunning Laju dekomposisi maksimum POC terhadap DOC pada 25 o C hari -1 0.07 0.0700 c Laju dekomposisi maksimum POP terhadap DOPpada 25 o C hari -1 0.03 0.01 - 0.1 e tunning laju denitrifikasi maksimum pada keadaan anoksia pada 25 o C hari -1 0.04 0.01 e,f ; 0.09 b ; tunning 121

Upload: tranhanh

Post on 06-Mar-2019

231 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

121

121

Lampiran 1 Parameterisasi untuk siklus nutrien umum yang disimulasikan dalam simulasi CAEDYM di Teluk Lampung

Parameter Deskripsi Satuan

Nilai yang

digunakan Nilai dari Literatur

Ket.

Koefisien ekstingsi cahaya pada air alami m-1

0.25 - Diestimasi dari rata-rata

kedalaman sechidisk

fraksi fotosintetik aktif dari radiasi matahari yang datang - 0.45 0.45c

koefisien atenuasi cahaya spesifik terhadap DOC m-1

(gCm-3

)-1

0.001 0.008g

koefisien atenuasi cahaya spesifik terhadap POC m-1

(gCm-3

)-1

0.05 0.05c

Kebutuhan oksigen sedimen maksimum pada 25oC gm

-2hari

-1 0.9 0.9

c

konstanta setengan jenuh DO pengaruh dari SOD g DO m-3

3.2 3.2c

temperatur pengganda untuk SOD - 1.08 1.02-1.14h tunning

Kesamaan DO pada inteface air dan udara g DO m-3

Persamaan

Doatm=f(p,T,S)c

koefisien transfer oksigen yang tergantung dari kecepatan angin m s-1

Persamaan

kO2 = f(u, T,S)c

tekanan parsial CO2 di interface air dan udara atm 3.50E-04 3.50E-04c

kecepatan transfer gas untuk CO2 m s-1

Persamaan

kpCO2 = f u, T,S) c

produksi ion air - Persamaan

KW = f(T) d

konstanta keasaman pertama dan kedua - Persamaan

Ka1,2 = f (T) c

rasio stoikiometri DO terhadap C selama fotosintesis dan respirasi g DO (g C)-1

2.67

hubungan stoikiometri

rasio stoikiometri DO terhadap N selama nitrifikasi g DO (g N)-1

3.43

hubungan stoikiometri

kecepatan settling detritus partikulat POM digunakan untuk POC,

PON, POP m s

-1 Persamaan

dihitung dari hukum

Stoke

diameter partikel POM m 5.00E-06 5.00E-06c

densitas partikel POM kg m-3

1030 1070e tunning

Laju dekomposisi maksimum POC terhadap DOC pada 25oC hari

-1 0.07 0.0700

c

Laju dekomposisi maksimum POP terhadap DOPpada 25oC hari

-1 0.03 0.01 - 0.1

e tunning

laju denitrifikasi maksimum pada keadaan anoksia pada 25oC hari

-1 0.04 0.01

e,f; 0.09

b; tunning

121

122

122

Lampiran 1 (Lanjutan) Parameterisasi untuk siklus nutrien yang disimulasikan dalam simulasi CAEDYM di Teluk Lampung

Parameter Deskripsi Satuan

Nilai yang

digunakan Nilai dari Literatur

Ket.

temperatur pengganda denitrifikasi - 1.05 1.08e tunning

konstanta setengah jenuh denitrifikasi yang tergantung oksigen g DO m-3

0.04 2.0e;0.015

a tunning

laju nitrifikasi maksimum dibawah oksigen jenuh pada 25oC hari

-1 0.03 0.02

e;0.05

b;0.1

a tunning

temperatur pengganda nitrifikasi - 1.08 1.08e

konstanta setengah jenuh nitrifikasi yang tegantung oksigen g DO m-3 3 2.0e; 2.5-10a tunning

temperatur pengganda fluks nutrien sedimen - 0.05 0.0693d tunning

laju pelepasan maksimum PO4 dari sedimen pada 25oC g m-2 hari-1 0.004 0.0037e tunning

konstanta setengah jenuh pelepasan PO4 dari sedimen tergantung pada DO g DO m-3 0.05 0.05c

laju pelepasan maksimum NH4 dari sedimen pada 25oC g m-2 hari-1 0.09 0.003-0.03e tunning

konstanta setengah jenuh pelepasan NH4 dari sedimen tergantung pada DO g DO m-3 0.05 0.05c

laju pelepasan maksimum NO3 dari sedimen pada 25oC g m-2 hari-1 -0.03 -0.03e

konstanta setengah jenuh pelepasan NO3 dari sedimen tergantung pada DO g DO m-3 0.03 0.03c

laju pelepasan maksimum DOC dari sedimen pada 25oC g m-2 hari-1 0.05 0.05c

konstanta setengah jenuh pelepasan DOC dari sedimen tergantung pada DO g DO m-3 0.5 0.5c

Laju dekomposisi maksimum PON terhadap DON pada 25oC hari

-1 0.05 0.05

c

Keterangan: aGregoire&Becker, 2004

bHang et al., 2009

cHipsey et al., 2006

dMegrey et al., 2006

eSpillman et al., 2007

fSugimoto et al., 2010

gWang et al., 2008

hWanninkhof, 1992

122

123

Lampiran 2 Parameterisasi untuk fitoplankton yang disimulasikan dalam simulasi CAEDYM di Teluk Lampung

Parameter Deskripsi Satuan

Nilai yang

digunakan

Nilai dari literatur Ket.

x y x y

Laju pertumbuhan potensial maksimum hari-1

0.35 0.8 0.24 – 4.56e;

3b

0.8d;1.1-1.4

a tunning x

Cahaya jenuh untuk produksi maksimum µE m-2

s-1

600 440 80-600e 104.

b;440-710

e

Koefisien atenuasi spesifik m-1

(g C m-3

)-1

0.1 0.1 0.449e;0.08

a 0.1

e

Konstanta setengah jenuh untuk uptake fosfor g P m-3

0.0024 0.003

0.001 –

0.0048e;0.05

f

;0.2a

0.003d;0.17

b;0.1

2g

tunning x

Konstanta setengah jenuh untuk uptake nitrogen g N m-3

0.2 0.2 0.38

e;0.2

a;0.

02g

0.0006e;0.2-

2b;0.12

g

Rasio N internal minimum g N (g C)-1

0.030 0.02 0.03e;2.8

g 0.02-0.84

e;2.5

g

Rasio N internal maksimum g N (g C)-1

0.09 0.3 0.09e;6.5

g 0.06-0.330

e; 5.0

g

Laju uptake N maksimum g N (g C)-1

hari-1

0.020 0.005 0.0043e tunning x,y

Rasio P internal minimum g P (g C)-1

0.003 0.005 0.040e tunning x,y

Rasio P internal Maksimum g P ( gC)-1

0.02 0.03 0.0187e tunning x,y

Laju Uptake P maksimum g P (g C)-1

hari-1

0.010 0.01 0.0006 –

0.006e

tunning x,y

Laju Fiksasi N g N (g C)-1

hari-1

0 0 0e

Pengurangan pertumbuhan dibawah fiksasi N - 1.00 1 1e

Temperatur pengganda untuk pertumbuhan - 1.07 1.08 1.08g 1.08

g

Temperatur standar oC 20 20 20

g 19

f; 16-20

c tunning x,y

Temperatur optimum oC 25 25 25-30

d;27

g 15

e;33

g tunning x,y

Temperatur Maksimum oC 35 35 32

g 39

c;29-39

c tunning x,y

123

124

124

Lampiran 2 (Lanjutan) Parameterisasi untuk fitoplankton yang disimulasikan dalam simulasi CAEDYM di Teluk Lampung

Parameter Deskripsi Satuan

Nilai yang

digunakan

Nilai dari literatur Ket.

x y x y

Koefisien laju kehilangan metabolis hari-1

0.039 0.02 0.03e 0.021

e

Temperatur pengganda untuk kehilangan metabolis - 1.05 1.05 1.05-1.12e 1.05

e

Fraksi produksi yang hilang selama fotosintesis - 0.014 0.014 0.14e 0.14

e

Fraksi respirasi relatif terhadap total kehilangan metabolis - 0.25 0.25 0.25e 0.25

e

Fraksi laju kehilangan metabolik menjadi DOM - 0.2 0.2 0.2e 0.2

e

Kecepatan migrasi maksimum ke kedalaman cahaya

optimum m s

-1 0.0003 0 0.0003

a 0

e

Kecepatan migrasi maksimum ke kedalaman N optimum m s-1

5.5e-5 0 5.5e-5e 0

e

Diameter sel µm 7.84 5.5 1.0-5.5e 5.5

e

kecepatan penenggelaman m s-1

0.1 0.17 0.1e 0.17

g;0.03

f

Keterangan : x, y menyatakan kelompok fitoplankto, x adalah dinoflagelata; y adalah kelompok diatom aFennel et al., 2003;

bGregoire and Becker, 2004;

cGriffin et al., 2001;

dHang et al., 2009;

eHipsey et al., 2006;

fSpillman et al., 2007

gSugimoto et al., 2010;

124

125

125

Lampiran 3 Parameterisasi untuk zooplankton yang disimulasikan dalam simulasi CAEDYM di Teluk Lampung

Parameter Deskripsi Satuan Nilai yang

digunakan

Nilai dari literatur Keterangan

Laju Grazing g C m-3

(g Z m-3

)-1

hari-1

1.03 1.0

d; 0.72-1.92

b; 0.9

a;

0.009e;0.2

c

tunning

Efisiensi Grazing - 0.75 0.75a

Koefisien laju respirasi hari-1

0.04 0.32d;0-2.0

b;0.05

c tunning

koefisien laju mortalitas hari-1

0.02 0.025c tunning

Fraksi faecal pellet dari grazing hari-1

0.058 0.058d

Fraksi ekskresi dari grazing hari-1

0.05 0.13d;0.05

a

Fraksi faecal pellet yang tenggelam langsung ke

sedimen

- 0.8 0.8d

Temperatur pengganda untuk pertumbuhan - 1.07 1.1d tunning

Temperatur Standar oC 20 20

b,d

Temperatur Optimum oC 27 29

d;33

b tunning

Temperatur Maksimum oC 35 34

d;39

b tunning

Respirasi yang tergantung temperatur - 1.1 1.1d

Konstanta setengah jenuh untuk grazing g C m-3

0.15 0.14d tunning

Rasio Internal Nitrogen terhadap karbon g N (g C)-1

0.184 0.184d

Rasio internal fosfor tehadap karbon g P (g C)-1

0.005 0.005d

kesukaan zooplankton pada peridinium - 0.05 0.05d

kesukaan zooplankton pada zooplankton pemangsa - 0.00 0.11-0.28b

kesukaan zooplankton pada makro zooplankton - 0.00 0-0.23b

kesukaan zooplankton pada mikro zooplankton - 0.00 0.0b

kesukaan zooplankton pada POC - 0.05 0.05d

Keterangan: aGregoire&Becker, 2004;

bGriffin et al., 2001;

cHang et al., 2009;

dHipsey et al., 2006;

eMegrey et al., 2006

125

126

126

Lampiran 4 Pola sebaran arus hasil simulasi bulan Januari pada kondisi pasang

purnama

A. Saat pasang tertinggi

B. Saat surut terendah

127

Lampiran 5 Pola sebaran arus hasil simulasi bulan Februari pada kondisi pasang

purnama

A. Saat pasang tertinggi

B. Saat surut terendah

128

Lampiran 6 Pola sebaran arus hasil simulasi bulan April pada kondisi pasang

purnama

A. Saat pasang tertinggi

B. Saat surut terendah

129

Lampiran 7 Pola sebaran arus hasil simulasi bulan Mei pada kondisi pasang

purnama

A. Saat pasang tertinggi

B. Saat surut terendah

130

Lampiran 8 Pola sebaran arus hasil simulasi bulan Juli pada kondisi pasang

purnama

A. Saat pasang tertinggi

B. Saat surut terendah

131

Lampiran 9 Pola sebaran arus hasil simulasi bulan Agustus pada kondisi pasang

purnama

A. Saat pasang tertinggi

B. Saat surut terendah

132

Lampiran 10 Pola sebaran arus potongan membujur barat-timur hasil simulasi

pada kondisi pasang purnama

Bulan Pasang tertinggi Surut Terendah

Januar

i

Feb

ruar

i

Apri

l

Mei

Juli

Agust

us

133

Lampiran 11 Pola sebaran arus potongan melintang utara-selatan hasil simulasi

pada kondisi pasang purnama

Bulan Pasang tertinggi Surut Terendah

Januar

i

Feb

ruar

i

Apri

l

Mei

Juli

Agust

us

134

Lampiran 12 Perbandingan sebaran horisontal temperatur (oC) rata-rata bulanan

dari data observasi lapangan dan data hasil simulasi.

Bulan Data Lapangan Hasi Model

Januar

i

Feb

ruar

i

Apri

l

Mei

Juli

Agust

us

135

Lampiran 13 Pola sebaran vertikal rata-rata bulanan temperatur

Bulan Barat-Timur Utara-Selatan Ja

nuar

i

Feb

ruar

i

Apri

l

Mei

Juli

Agust

us

136

Lampiran 14 Perbandingan data rata-rata bulanan Temperatur (oC) hasil simulasi

() dan data hasil observasi lapangan () di stasiun 1 - 10, garis

vertikal menunjukkan standar error bulanan.

27.4

27.6

27.8

28

0 1 2 3 4 5 6 7 8

oC

Bulan

Stasiun 1

27

27.5

28

28.5

0 1 2 3 4 5 6 7 8

oC

Bulan Ke-

Stasiun 2

27.5

28

28.5

29

0 1 2 3 4 5 6 7 8

oC

Bulan

Stasiun 3

27.528

28.529

29.5

0 1 2 3 4 5 6 7 8

oC

Bulan

Stasiun 4

27

28

29

30

0 1 2 3 4 5 6 7 8

oC

Bulan

Stasiun 5

27

28

29

0 1 2 3 4 5 6 7 8

oC

Bulan

Stasiun 6

27.5

28

28.5

29

0 1 2 3 4 5 6 7 8

oC

Bulan

Stasiun 7

27

28

29

30

0 1 2 3 4 5 6 7 8

oC

Bulan

Stasiun 8

28

28.5

29

29.5

0 1 2 3 4 5 6 7 8

oC

Bulan

Stasiun 9

28

28.5

29

0 1 2 3 4 5 6 7 8

oC

Bulan

Stasiun 10

137

Lampiran 15 Persamaan garis korelasi temperatur antara hasil model dan hasil

observasi

y = 0.9019x + 2.7734 R² = 0.7941

27

27.5

28

28.5

29

27.5 27.7 27.9 28.1

Ob

serv

asi

Model

Stasiun 1

y = 0.9683x + 0.9697 R² = 0.7917

27

27.5

28

28.5

29

27.2 27.4 27.6 27.8 28

Ob

serv

asi

Model

Stasiun 2

y = 0.9079x + 2.7248 R² = 0.782

27

27.5

28

28.5

29

27.5 28 28.5 29

Ob

serv

asi

Model

Stasiun 3

y = 0.9964x + 0.2529 R² = 0.7682

27.5

28

28.5

29

27.5 28 28.5 29

Ob

serv

asi

Model

Stasiun 4

y = 0.852x + 4.3571 R² = 0.7611

27

27.5

28

28.5

29

27.5 28 28.5 29

Ob

serv

asi

Model

Stasiun 5

y = 0.9537x + 1.5152 R² = 0.79

27

27.5

28

28.5

29

27 27.5 28 28.5

Ob

serv

asi

Model

Stasiun 6

y = 0.9756x + 0.8819 R² = 0.7723

27

27.5

28

28.5

29

27.5 28 28.5 29

Ob

serv

asi

Model

Stasiun 7

y = 1.0327x - 0.6806 R² = 0.7999

27

27.5

28

28.5

29

27 27.5 28 28.5

Ob

serv

asi

Model

Stasiun 8

y = 1.0122x - 0.2076 R² = 0.7912

27

27.5

28

28.5

29

27.8 28 28.2 28.4 28.6 28.8

Ob

serv

asi

Model

Stasiun 9

y = 1.0846x - 2.2576 R² = 0.7637

27

27.5

28

28.5

29

28 28.2 28.4 28.6 28.8

Ob

serv

asi

Model

Stasiun 10

138

Lampiran 16 Perbandingan sebaran horisontal salinitas (psu) rata-rata bulanan

dari data observasi lapangan dan data hasil simulasi.

Bulan Data Lapangan Hasi Model

Januar

i

Feb

ruar

i

Apri

l

Mei

Juli

Agust

us

139

Lampiran 17 Pola sebaran vertikal rata-rata bulanan salinitas

Bulan Barat-Timur Utara-Selatan Ja

nuar

i

Feb

ruar

i

Apri

l

Mei

Juli

Agust

us

140

Lampiran 18 Perbandingan data rata-rata bulanan Salinitas (psu) hasil simulasi

() dan data hasil observasi lapangan () di stasiun 1 - 10, garis

vertikal menunjukkan standar error bulanan.

32

32.2

32.4

32.6

0 1 2 3 4 5 6 7 8

psu

Bulan

Stasiun 1

29

29.5

30

30.5

0 1 2 3 4 5 6 7 8

psu

Bulan

Stasiun 2

30.5

31

31.5

0 1 2 3 4 5 6 7 8

psu

Bulan

Stasiun 3

31.8

32

32.2

32.4

0 1 2 3 4 5 6 7 8

psu

Bulan

Stasiun 4

32

32.5

33

0 1 2 3 4 5 6 7 8

psu

Bulan

Stasiun 5

31.5

32

32.5

0 1 2 3 4 5 6 7 8

psu

Bulan

Stasiun 6

31.8

32

32.2

0 1 2 3 4 5 6 7 8

psu

Bulan

Stasiun 7

32.45

32.5

32.55

32.6

0 1 2 3 4 5 6 7 8

psu

Bulan

Stasiun 8

32

32.2

32.4

32.6

32.8

0 1 2 3 4 5 6 7 8

psu

Bulan

Stasiun 9

32

32.5

33

0 1 2 3 4 5 6 7 8

psu

Bulan

Stasiun 10

141

Lampiran 19 Persamaan garis korelasi salinitas antara hasil model dan hasil

observasi

y = 0.9688x + 1.0599 R² = 0.891

29

30

31

32

33

32.1 32.3 32.5

Ob

serv

asi

Model

Stasiun 1

y = 0.9474x + 1.6964 R² = 0.8545

29

30

31

32

33

29.4 29.6 29.8 30 30.2

Ob

serv

asi

Model

Stasiun 2

y = 0.9498x + 1.6336 R² = 0.8945

29

30

31

32

33

30.6 30.8 31 31.2 31.4

Ob

serv

asi

Model

Stasiun 3

y = 0.9832x + 0.5916 R² = 0.8521

29

30

31

32

33

31.9 32 32.1 32.2 32.3O

bse

rvsi

Model

Stasiun 4

y = 0.9993x + 0.1095 R² = 0.8821

29

30

31

32

33

32 32.2 32.4 32.6 32.8

Ob

serv

asi

Model

Stasiun5

y = 0.9804x + 0.7154 R² = 0.8891

29

30

31

32

33

31.6 31.8 32 32.2

Ob

serv

asi

Model

Stasiun 6

y = 0.9781x + 0.747 R² = 0.8578

29

30

31

32

33

31.8 31.9 32 32.1 32.2

Ob

serv

asi

Model

Stasiun 7

y = 0.976x + 0.7964 R² = 0.8943

29

30

31

32

33

32.45 32.5 32.55 32.6

Ob

serv

asi

Model

Stasiun 8

y = 0.9579x + 1.4599 R² = 0.8095

29

30

31

32

33

31.8 32 32.2 32.4 32.6

Ob

serv

asi

Model

Stasiun 9

y = 0.9555x + 1.546 R² = 0.8666

29

30

31

32

33

32 32.2 32.4 32.6 32.8

Ob

serv

asi

Model

Stasiun 10

142

Lampiran 20 Perbandingan sebaran horisontal oksigen terlarut (mg/L) rata-rata

bulanan dari data observasi lapangan dan data hasil simulasi.

Bulan Data Lapangan Hasi Model

Januar

i

Feb

ruar

i

Apri

l

Mei

Juli

Agust

us

143

Lampiran 21 Pola sebaran vertikal rata-rata bulanan oksigen terlarut

Bulan Barat-Timur Utara-Selatan Ja

nuar

i

Feb

ruar

i

Apri

l

Mei

Juli

Agust

us

144

Lampiran 22 Perbandingan data rata-rata bulanan Oksigen Terlarut (mg/l) hasil

simulasi () dan data hasil observasi lapangan () di stasiun 1 - 10,

garis vertikal menunjukkan standar error bulanan.

0.11.12.13.14.15.16.17.18.1

0 1 2 3 4 5 6 7 8

mg/

L

Bulan

Stasiun 1 0.11.12.13.14.15.16.17.18.1

0 1 2 3 4 5 6 7 8

mg/

L

Bulan

Stasiun 2

0.11.12.13.14.15.16.17.18.1

0 1 2 3 4 5 6 7 8

mg/

L

Bulan

Stasiun 3 0.11.12.13.14.15.16.17.18.1

0 1 2 3 4 5 6 7 8

mg/

L

Bulan

Stasiun 4

0.11.12.13.14.15.16.17.18.1

0 1 2 3 4 5 6 7 8

mg/

L

Bulan

Stasiun 5 0.11.12.13.14.15.16.17.18.1

0 1 2 3 4 5 6 7 8

mg/

L

Bulan

Stasiun 6

0.11.12.13.14.15.16.17.18.1

0 1 2 3 4 5 6 7 8

mg/

L

Bulan

Stasiun 7

0.11.12.13.14.15.16.17.18.1

0 1 2 3 4 5 6 7 8

mg/

L

Bulan

Stasiun 8

0.11.12.13.14.15.16.17.18.1

0 1 2 3 4 5 6 7 8

mg/

L

Bulan

Stasiun 9 0.11.12.13.14.15.16.17.18.1

0 1 2 3 4 5 6 7 8

mg/

L

Bulan

Stasiun 10

145

Lampiran 23 Persamaan garis korelasi oksigen terlarut antara hasil model dan

hasil observasi

y = 0.8775x + 1.257 R² = 0.8476

2345678

2 3 4 5 6 7 8

Ob

serv

asi

Model

Stasiun 1

y = 0.9172x + 1.0895 R² = 0.8178

2345678

2 3 4 5 6 7 8

Ob

serv

asi

Model

Stasiun 2

y = 0.9329x + 1.0355 R² = 0.7059

2345678

2 3 4 5 6 7 8

Ob

serv

asi

Model

Stasiun 3

y = 1.0114x + 0.4819 R² = 0.8179

2345678

2 3 4 5 6 7 8O

bse

rvas

i

Model

Stasiun 4

y = 0.9418x + 0.8926 R² = 0.8912

2345678

2 3 4 5 6 7 8

Ob

serv

asi

Model

Stasiun 5

y = 0.971x + 0.6387 R² = 0.8934

2345678

2 3 4 5 6 7 8

Ob

serv

asi

Model

Stasiun 6

y = 0.9621x + 0.75 R² = 0.8768

2345678

2 3 4 5 6 7 8

Ob

serv

asi

Model

Stasiun 7

y = 0.9211x + 0.8417 R² = 0.8499

2345678

2 3 4 5 6 7 8

Ob

serv

asi

Model

Stasiun 8

y = 0.818x + 1.2905 R² = 0.8697

2345678

2 3 4 5 6 7 8

Ob

serv

asi

Model

Stasiun 9

y = 0.9372x + 0.8139 R² = 0.8742

2345678

2 3 4 5 6 7 8

Ob

serv

asi

Model

Stasiun 10

146

Lampiran 24 Perbandingan sebaran horisontal NH4 (mg/L) rata-rata bulanan dari

data observasi lapangan dan data hasil simulasi.

Bulan Data Lapangan Hasil Model

Januar

i

Feb

ruar

i

Apri

l

Mei

Juli

Agust

us

147

Lampiran 25 Pola sebaran vertikal rata-rata bulanan NH4

Bulan Barat-Timur Utara-Selatan Ja

nuar

i

Feb

ruar

i

Apri

l

Mei

Juli

Agust

us

148

Lampiran 26 Perbandingan data rata-rata bulanan NH4 (mg/l) hasil simulasi ()

dan data hasil observasi lapangan () di stasiun 1 - 10, garis

vertikal menunjukkan standar error bulanan.

0.05

0.1

0.15

0 1 2 3 4 5 6 7 8

mg/

L

Bulan

Stasiun 1

0.05

0.1

0.15

0.2

0 1 2 3 4 5 6 7 8

mg/

L

Bulan

Stasiun 2

0.05

0.1

0.15

0 1 2 3 4 5 6 7 8

mg/

L

Bulan

Stasiun 3

0.05

0.1

0.15

0 1 2 3 4 5 6 7 8

mg/

L

Bulan

Stasiun 4

0.05

0.1

0.15

0 1 2 3 4 5 6 7 8

mg/

L

Bulan

Stasiun 5

0.05

0.1

0.15

0 1 2 3 4 5 6 7 8

mg/

L

Bulan

Stasiun 6

0.05

0.1

0.15

0 1 2 3 4 5 6 7 8

mg/

L

Bulan

Stasiun 7

0.05

0.1

0.15

0 1 2 3 4 5 6 7 8

mg/

L

Bulan

Stasiun 8

0.05

0.1

0.15

0 1 2 3 4 5 6 7 8

mg/

L

Bulan

Stasiun 9

0.05

0.1

0.15

0 1 2 3 4 5 6 7 8

mg/

L

Bulan

Stasiun 10

149

Lampiran 27 Persamaan garis korelasi NH4 antara hasil model dan hasil observasi

y = 1.315x - 0.0245 R² = 0.9394

0.05

0.07

0.09

0.11

0.13

0.15

0.05 0.07 0.09 0.11 0.13 0.15

Ob

serv

asi

Model

Stasiun 1

y = 1.447x - 0.0328 R² = 0.9665

0.05

0.07

0.09

0.11

0.13

0.15

0.05 0.07 0.09 0.11 0.13 0.15

Ob

serv

asi

Model

Stasiun 2

y = 1.2125x - 0.0091 R² = 0.8597

0.05

0.07

0.09

0.11

0.13

0.15

0.05 0.07 0.09 0.11 0.13 0.15

Ob

serv

asi

Model

Stasiun 3

y = 1.3x - 0.0166 R² = 0.8069

0.05

0.07

0.09

0.11

0.13

0.15

0.05 0.07 0.09 0.11 0.13 0.15

Ob

serv

asi

Model

Stasiun 4

y = 1.213x - 0.0105 R² = 0.8212

0.05

0.07

0.09

0.11

0.13

0.15

0.05 0.07 0.09 0.11 0.13 0.15

Ob

serv

asi

Model

Stasiun 5

y = 1.1571x - 0.0039 R² = 0.8961

0.05

0.07

0.09

0.11

0.13

0.15

0.05 0.07 0.09 0.11 0.13 0.15

Ob

serv

asi

Model

Stasiun 6

y = 1.3635x - 0.0185 R² = 0.8029

0.05

0.07

0.09

0.11

0.13

0.15

0.05 0.07 0.09 0.11 0.13 0.15

Ob

serv

asi

Model

Stasiun 7

y = 1.1911x - 0.0021 R² = 0.6871

0.05

0.07

0.09

0.11

0.13

0.15

0.05 0.07 0.09 0.11 0.13 0.15

Ob

serv

asi

Model

Stasiun 8

y = 1.2805x - 0.0084 R² = 0.8913

0.05

0.07

0.09

0.11

0.13

0.15

0.05 0.07 0.09 0.11 0.13 0.15

Ob

serv

asi

Model

Stasiun 9

y = 1.5287x - 0.033 R² = 0.8599

0.05

0.07

0.09

0.11

0.13

0.15

0.05 0.07 0.09 0.11 0.13 0.15

Ob

serv

asi

Model

Stasiun 10

150

Lampiran 28 Perbandingan sebaran horisontal NO3 (mg/L) rata-rata bulanan dari

data observasi dan data hasil simulasi.

Bulan Data Lapangan Hasil Model Ja

nuar

i

Feb

ruar

i

Apri

l

Mei

Juli

Agust

us

151

Lampiran 29 Pola sebaran vertikal rata-rata bulanan NO3

Bulan Barat-Timur Utara-Selatan Ja

nuar

i

Feb

ruar

i

Apri

l

Mei

Juli

Agust

us

152

Lampiran 30 Perbandingan data rata-rata bulanan NO3 (mg/l) hasil simulasi ()

dan data hasil observasi lapangan () di stasiun 1 - 10, garis

vertikal menunjukkan standar error bulanan.

0.1

0.2

0.3

0 1 2 3 4 5 6 7 8

mg/

L

Bulan

Stasiun 1

0.1

0.15

0.2

0.25

0 1 2 3 4 5 6 7 8

mg/

L

Bulan

Stasiun 2

0.1

0.2

0.3

0 1 2 3 4 5 6 7 8

mg/

L

Bulan

Stasiun 3

0.1

0.15

0.2

0.25

0 1 2 3 4 5 6 7 8m

g/L

Bulan

Stasiun 4

0.1

0.15

0.2

0.25

0 1 2 3 4 5 6 7 8

mg/

L

Bulan

Stasiun 5

0.1

0.2

0.3

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

mg/

L

Bulan

Stasiun 6

0.1

0.15

0.2

0.25

0 1 2 3 4 5 6 7 8

mg/

L

Bulan

Stasiun 7

0.1

0.15

0.2

0.25

0 1 2 3 4 5 6 7 8

mg/

L

Bulan

Stasiun 8

0.1

0.15

0.2

0 1 2 3 4 5 6 7 8

mg/

L

Bulan

Stasiun 9

0.1

0.15

0.2

0 1 2 3 4 5 6 7 8

mg/

L

Bulan

Stasiun 10

153

Lampiran 31 Persamaan garis korelasi NO3 antara hasil model dan hasil observasi

y = 1.0888x - 0.0037 R² = 0.9486

0.1

0.15

0.2

0.25

0.1 0.15 0.2 0.25

Ob

serv

asi

Model

Stasiun 1

y = 0.9963x + 0.0166 R² = 0.873

0.1

0.15

0.2

0.25

0.1 0.15 0.2 0.25

Ob

serv

asi

Model

Stasiun 2

y = 0.9774x + 0.0171 R² = 0.8753

0.1

0.15

0.2

0.25

0.1 0.15 0.2 0.25

Ob

serv

asi

Model

Stasiun 3

y = 1.0046x + 0.0135 R² = 0.9423

0.1

0.15

0.2

0.25

0.1 0.15 0.2 0.25

Ob

serv

asi

Model

Stasiun 4

y = 1.081x + 0.0116 R² = 0.7624

0.1

0.15

0.2

0.25

0.1 0.15 0.2 0.25

Ob

serv

asi

Model

Stasiun 5

y = 1.0617x + 0.0033 R² = 0.8439

0.1

0.15

0.2

0.25

0.1 0.15 0.2 0.25

Ob

serv

asi

Model

Stasiun 6

y = 0.9639x + 0.0196 R² = 0.8557

0.1

0.15

0.2

0.25

0.1 0.15 0.2 0.25

Ob

serv

asi

Model

Stasiun 7

y = 1.0067x + 0.0089 R² = 0.9023

0.1

0.15

0.2

0.25

0.1 0.15 0.2 0.25

Ob

serv

asi

Model

Stasiun 8

y = 0.9445x + 0.017 R² = 0.8553

0.1

0.15

0.2

0.25

0.1 0.15 0.2 0.25

Ob

serv

asi

Model

Stasiun 9

y = 1.0403x + 0.0058 R² = 0.8887

0.1

0.15

0.2

0.25

0.1 0.15 0.2 0.25

Ob

serv

asi

Model

Stasiun 10

154

Lampiran 32 Perbandingan sebaran horisontal PO4 (mg/L) rata-rata bulanan dari

data observasi lapangan dan data hasil simulasi.

Bulan Data Lapangan Hasil Model Ja

nuar

i

Feb

ruar

i

Apri

l

Mei

Juli

Agust

us

155

Lampiran 33 Pola sebaran vertikal rata-rata bulanan PO4 (mg/L)

Bulan Barat-Timur Utara-Selatan Ja

nuar

i

Feb

ruar

i

Apri

l

Mei

Juli

Agust

us

156

Lampiran 34 Perbandingan data rata-rata bulanan PO4 (mg/l) hasil simulasi ()

dan data hasil observasi lapangan () di stasiun 1 - 10, garis

vertikal menunjukkan standar error bulanan.

0

0.2

0.4

0.6

0.8

0 1 2 3 4 5 6 7 8

mg/

L

Bulan

Stasiun 1

0

0.2

0.4

0.6

0.8

0 1 2 3 4 5 6 7 8

mg/

L

Bulan

Stasiun 2

0

0.2

0.4

0.6

0.8

0 1 2 3 4 5 6 7 8

mg/

L

Bulan

Stasiun 3

0

0.2

0.4

0.6

0.8

0 1 2 3 4 5 6 7 8

mg/

L

Bulan

Stasiun 4

0

0.2

0.4

0.6

0.8

0 1 2 3 4 5 6 7 8

mg/

L

Bulan

Stasiun 5

0

0.2

0.4

0.6

0.8

0 1 2 3 4 5 6 7 8

mg/

L

Bulan

Stasiun 6

0

0.2

0.4

0.6

0.8

0 1 2 3 4 5 6 7 8

mg/

L

Bulan

Stasiun 7

0

0.5

1

0 1 2 3 4 5 6 7 8

mg/

L

Bulan

Stasiun 8

0

0.5

1

0 1 2 3 4 5 6 7 8

mg/

L

Bulan

Stasiun 9

0

0.5

1

0 1 2 3 4 5 6 7 8

mg/

L

Bulan

Stasiun 10

157

Lampiran 35 Persamaan garis korelasi PO4 antara hasil model dan hasil observasi

y = 1.0496x + 0.038 R² = 0.8827

0

0.2

0.4

0.6

0.8

0 0.2 0.4 0.6 0.8

Ob

serv

asi

Model

Stasiun 1

y = 1.0737x + 0.038 R² = 0.8739

0

0.2

0.4

0.6

0.8

0 0.2 0.4 0.6 0.8

Ob

serv

asi

Model

Stasiun 2

y = 1.0114x + 0.0544 R² = 0.8656

0

0.2

0.4

0.6

0.8

0 0.2 0.4 0.6 0.8

Ob

serv

asi

Model

Stasiun 3

y = 0.917x + 0.0981 R² = 0.8935

0

0.2

0.4

0.6

0.8

0 0.2 0.4 0.6 0.8O

bse

rvas

i

Model

Stasiun 4

y = 1.1087x + 0.0126 R² = 0.857

0

0.2

0.4

0.6

0.8

0 0.2 0.4 0.6 0.8

Ob

serv

asi

Model

Stasiun 5

y = 1.1615x + 0.006 R² = 0.7696

0

0.2

0.4

0.6

0.8

0 0.2 0.4 0.6 0.8

Ob

serv

asi

Model

Stasiun 6

y = 0.9284x + 0.0884 R² = 0.841

0

0.2

0.4

0.6

0.8

0 0.2 0.4 0.6 0.8

Ob

serv

asi

Model

Stasiun 7

y = 1.1444x + 0.0148 R² = 0.8902

0

0.2

0.4

0.6

0.8

0 0.2 0.4 0.6 0.8

Ob

serv

asi

Model

Stasiun 8

y = 1.1515x + 0.0029 R² = 0.8888

0

0.2

0.4

0.6

0.8

0 0.2 0.4 0.6 0.8

Ob

serv

asi

Model

Stasiun 9

y = 1.1148x + 0.0199 R² = 0.9012

0

0.2

0.4

0.6

0.8

0 0.2 0.4 0.6 0.8

Ob

serv

asi

Model

Stasiun 10

158

Lampiran 36 Perbandingan sebaran horisontal rata-rata bulanan karbon organik

terlarut data hasil simulasi (mgC/L) dari sebaran horosontal rata-

rata bulanan data Karbon organik partikulat (mgC/L) hasil

observasi lapangan

Bulan Data Lapangan Hasi Model

Januar

i

Feb

ruar

i

Apri

l

Mei

Juli

Agust

us

159

Lampiran 37 Pola sebaran vertikal rata-rata bulanan karbon organik terlarut

Bulan Barat-Timur Utara-Selatan Ja

nuar

i

Feb

ruar

i

Apri

l

Mei

Juli

Agust

us

160

Lampiran 38 Perbandingan data rata-rata bulanan karbon organik terlarut (mg/l)

hasil simulasi () dan karbon organik partikulat hasil observasi

lapangan () di stasiun 1 - 10, garis vertikal menunjukkan standar

error bulanan.

0

0.5

1

0 1 2 3 4 5 6 7 8

mg/

L

Bulan

Stasiun 1

0

0.5

1

0 1 2 3 4 5 6 7 8

mg/

L

Bulan

Stasiun 2

0

0.5

1

0 1 2 3 4 5 6 7 8

mg/

L

Bulan

Stasiun 3

0

0.5

1

0 1 2 3 4 5 6 7 8

mg/

L

Bulan

Stasiun 4

0

0.5

1

0 1 2 3 4 5 6 7 8

mg/

L

Bulan

Stasiun 5

0

0.5

1

0 1 2 3 4 5 6 7 8

mg/

L

Bulan

Stasiun 6

0

0.5

1

0 1 2 3 4 5 6 7 8

mg/

L

Bulan

Stasiun 7

0

0.5

1

0 1 2 3 4 5 6 7 8

mg/

L

Bulan

Stasiun 8

0

0.5

1

0 1 2 3 4 5 6 7 8

mg/

L

Bulan

Stasiun 9

0

0.5

1

0 1 2 3 4 5 6 7 8

mg/

L

Bulan

Stasiun 10

161

Lampiran 39 Persamaan garis korelasi antara karbon organik terlarut hasil model

dan karbon organik partikulat hasil observasi

y = 1.0111x + 0.0487 R² = 0.8963

0

0.2

0.4

0.6

0 0.2 0.4 0.6

Ob

serv

asi

Model

Stasiun 1

y = 0.9934x + 0.0404 R² = 0.8874

0

0.2

0.4

0.6

0 0.2 0.4 0.6

Ob

serv

asi

Model

Stasiun 2

y = 1.1197x + 0.0013 R² = 0.8911

0

0.2

0.4

0.6

0 0.2 0.4 0.6

Ob

serv

asi

Model

Stasiun 3

y = 0.9422x + 0.0424 R² = 0.8942

0

0.2

0.4

0.6

0 0.2 0.4 0.6

Ob

serv

asi

Model

Stasiun 4

y = 0.9915x + 0.0296 R² = 0.8964

0

0.2

0.4

0.6

0 0.2 0.4 0.6

Ob

serv

asi

Model

Stasiun 5

y = 1.0538x + 0.0246 R² = 0.8926

0

0.2

0.4

0.6

0 0.2 0.4 0.6

Ob

serv

asi

Model

Stasiun 6

y = 1.0039x + 0.0299 R² = 0.8936

0

0.2

0.4

0.6

0 0.2 0.4 0.6

Ob

serv

asi

Model

Stasiun 7

y = 1.0936x + 0.005 R² = 0.8999

0

0.2

0.4

0.6

0 0.2 0.4 0.6

Ob

serv

asi

Model

Stasiun 8

y = 1.0485x + 0.0221 R² = 0.8959

0

0.2

0.4

0.6

0 0.2 0.4 0.6

Ob

serv

asi

Model

Stasiun 9

y = 0.9523x + 0.0473 R² = 0.8939

0

0.2

0.4

0.6

0 0.2 0.4 0.6

Ob

serv

asi

Model

Stasiun 10

162

Lampiran 40 Perbandingan sebaran horisontal Klorofil-a (mg/L) rata-rata bulanan

dari data observasi lapangan dan data hasil simulasi.

Bulan Data Lapangan Hasil Model Ja

nuar

i

Feb

ruar

i

Apri

l

Mei

Juli

Agust

us

163

Lampiran 41 Pola sebaran vertikal rata-rata bulanan Klorofil-a

Bulan Barat-Timur Utara-Selatan Ja

nuar

i

Feb

ruar

i

Apri

l

Mei

Juli

Agust

us

164

Lampiran 42 Perbandingan data rata-rata bulanan Klorofil-a (mgChl/l) hasil

simulasi () dan data hasil observasi lapangan () di stasiun 1 - 10,

garis vertikal menunjukkan standar error bulanan.

0

0.05

0.1

0 1 2 3 4 5 6 7 8

mg/

L

Bulan

Stasiun 1

0

0.05

0.1

0 1 2 3 4 5 6 7 8

mg/

L

Bulan

Stasiun 2

0

0.05

0.1

0.15

0 1 2 3 4 5 6 7 8

mg/

L

Bulan

Stasiun 3

0

0.05

0.1

0.15

0 1 2 3 4 5 6 7 8

mg/

L

Bulan

Stasiun 4

0

0.05

0.1

0.15

0 1 2 3 4 5 6 7 8

mg/

L

Bulan

Stasiun 5

0

0.05

0.1

0.15

0 1 2 3 4 5 6 7 8

mg/

L

Bulan

Stasiun 6

0

0.05

0.1

0.15

0 1 2 3 4 5 6 7 8

mg/

L

Bulan Ke-

Stasiun 7

0

0.05

0.1

0.15

0 1 2 3 4 5 6 7 8

mg/

L

Bulan

Stasiun 8

0

0.05

0.1

0.15

0 1 2 3 4 5 6 7 8

mg/

L

Bulan

Stasiun 9

0

0.05

0.1

0.15

0 1 2 3 4 5 6 7 8

mg/

L

Bulan

Stasiun 10

165

Lampiran 43 Persamaan garis korelasi klorofil-a antara hasil model dan hasil

observasi

y = 1.047x + 0.0083 R² = 0.8996

0

0.05

0.1

0.15

0 0.05 0.1 0.15

Ob

serv

asi

Model

Stasiun 1

y = 1.0104x + 0.0099 R² = 0.8948

0

0.05

0.1

0.15

0 0.05 0.1 0.15

Ob

serv

asi

Model

Stasiun 2

y = 1.0675x + 0.0084 R² = 0.8914

0

0.05

0.1

0.15

0 0.05 0.1 0.15

Ob

serv

asi

Model

Stasiun 3

y = 0.9745x + 0.012 R² = 0.8877

0

0.05

0.1

0.15

0 0.05 0.1 0.15

Ob

serv

asi

Model

Stasiun 4

y = 1.0056x + 0.0105 R² = 0.899

0

0.05

0.1

0.15

0 0.05 0.1 0.15

Ob

serv

asi

Model

Stasiun 5

y = 1.1739x + 0.0025 R² = 0.8992

0

0.05

0.1

0.15

0 0.05 0.1 0.15

Ob

serv

asi

Model

Stasiun 6

y = 1.0715x + 0.0067 R² = 0.8925

0

0.05

0.1

0.15

0 0.05 0.1 0.15

Ob

serv

asi

Model

Stasiun 7

y = 1.0152x + 0.0114 R² = 0.8811

0

0.05

0.1

0.15

0 0.05 0.1 0.15

Ob

serv

asi

Model

Stasiun 8

y = 1.0972x + 0.0072 R² = 0.8971

0

0.05

0.1

0.15

0 0.05 0.1 0.15

Ob

serv

asi

Model

Stasiun 9

y = 0.9692x + 0.0118 R² = 0.8921

0

0.05

0.1

0.15

0 0.05 0.1 0.15

Ob

serv

asi

Model

Stasiun 10

166

Lampiran 44 Perbandingan sebaran horisontal Zooplankton (mgC/L) rata-rata

bulanan dari data observasi lapangan dan data hasil simulasi.

Bulan Data Lapangan Hasil Model Ja

nuar

i

Feb

ruar

i

Apri

l

Mei

Juli

Agust

us

167

Lampiran 45 Pola sebaran vertikal rata-rata bulanan Zooplankton

Bulan Barat-Timur Utara-Selatan Ja

nuar

i

Feb

ruar

i

Apri

l

Mei

Juli

Agust

us

168

Lampiran 46 Perbandingan data rata-rata bulanan Zooplankton (mgC/l) hasil

simulasi () dan data hasil observasi lapangan () di stasiun 1 - 10,

garis vertikal menunjukkan standar error bulanan.

0

0.2

0.4

0.6

0 1 2 3 4 5 6 7 8

mg/

L

Bulan

Stasiun 1

0

0.2

0.4

0.6

0 1 2 3 4 5 6 7 8

mg/

L

Bulan

Stasiun 2

0

0.2

0.4

0.6

0 1 2 3 4 5 6 7 8

mg/

L

Bulan

Stasiun 3

0

0.1

0.2

0.3

0.4

0 1 2 3 4 5 6 7 8

mg/

L

Bulan

Stasiun 4

0

0.2

0.4

0.6

0 1 2 3 4 5 6 7 8

mg/

L

Bulan

Stasiun 5

0

0.2

0.4

0.6

0 1 2 3 4 5 6 7 8

mg/

L

Bulan

Stasiun 6

0

0.2

0.4

0.6

0 1 2 3 4 5 6 7 8

mg/

L

Bulan

Stasiun 7

0

0.2

0.4

0.6

0 1 2 3 4 5 6 7 8

mg/

L

Bulan

Stasiun 8

0

0.2

0.4

0.6

0 1 2 3 4 5 6 7 8

mg/

L

Bulan

Stasiun 9

0

0.2

0.4

0.6

0 1 2 3 4 5 6 7 8

mg/

L

Bulan

Stasiun 10

169

Lampiran 47 Persamaan garis korelasi zooplankton antara hasil model dan hasil

observasi

y = 1.0111x + 0.0487 R² = 0.8963

0

0.2

0.4

0.6

0 0.2 0.4 0.6

Ob

serv

asi

Model

Stasiun 1

y = 0.9934x + 0.0404 R² = 0.8874

0

0.2

0.4

0.6

0 0.2 0.4 0.6

Ob

serv

asi

Model

Stasiun 2

y = 1.1197x + 0.0013 R² = 0.8911

0

0.2

0.4

0.6

0 0.2 0.4 0.6

Ob

serv

asi

Model

Stasiun 3

y = 0.9422x + 0.0424 R² = 0.8942

0

0.2

0.4

0.6

0 0.2 0.4 0.6

Ob

serv

asi

Model

Stasiun 4

y = 0.9915x + 0.0296 R² = 0.8964

0

0.2

0.4

0.6

0 0.2 0.4 0.6

Ob

serv

asi

Model

Stasiun 5

y = 1.0538x + 0.0246 R² = 0.8926

0

0.2

0.4

0.6

0 0.2 0.4 0.6

Ob

serv

asi

Model

Stasiun 6

y = 1.0039x + 0.0299 R² = 0.8936

0

0.2

0.4

0.6

0 0.2 0.4 0.6

Ob

serv

asi

Model

Stasiun 7

y = 1.0936x + 0.005 R² = 0.8999

0

0.2

0.4

0.6

0 0.2 0.4 0.6

Ob

serv

asi

Model

Stasiun 8

y = 1.0485x + 0.0221 R² = 0.8959

0

0.2

0.4

0.6

0 0.2 0.4 0.6

Ob

serv

asi

Model

Stasiun 9

y = 0.9523x + 0.0473 R² = 0.8939

0

0.2

0.4

0.6

0 0.2 0.4 0.6

Ob

serv

asi

Model

Stasiun 10