1. peningkatan frekuensi pernafasan - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/8319/3/wahyu afriani...

14
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Asuhan keperawatan pada Demam Typoid 1. Pengkajian Keperawatan Menurut Nikmatur dan Saiful (2016) Pengkajian adalah tahap awal dan dasar dalam proses keperawatan. Pengkajian merupakan tahap yang paling menentukan bagi tahap berikutnya. Oleh karena, itu pengkajian harus dilakukan dengan teliti dan cermat sehingga seluruh kebutuhan perawatan pada klien dapat di identifikasi. Fokus pengkajian pada pasien dengan Demam Typoid dengan masalah keperawatan Hipertermi menurut Potter dan Perry (2006) dalam Arieswati (2016) observasi manifestasi klinis dari hipertermia: a. Peningkatan suhu tubuh diatas normal b. Kulit kemerahan c. Tampak mengkilat d. Peningkatan frekuensi pernafasan e. Takikardia f. Bisa sampai kejang 2. Diagnosa keperawatan Menurut Nikmatur dan Saiful (2016) menjelaskan bahwa diagnosa keperawatan adalah pernyataan yang menggambarkan respons manusia dari individu atau kelompok tempat perawat secara legal mengidentifikasi PENERAPAN KOMPRES TEPID..., Wahyu Afriani, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Upload: vukhanh

Post on 13-Mar-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 1. Peningkatan frekuensi pernafasan - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/8319/3/wahyu afriani BAB II.pdf · Kegiatan dalam pelaksanaan juga meliputi pengumpulan data ... menggunakan

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Asuhan keperawatan pada Demam Typoid

1. Pengkajian Keperawatan

Menurut Nikmatur dan Saiful (2016) Pengkajian adalah tahap awal

dan dasar dalam proses keperawatan. Pengkajian merupakan tahap yang

paling menentukan bagi tahap berikutnya. Oleh karena, itu pengkajian

harus dilakukan dengan teliti dan cermat sehingga seluruh kebutuhan

perawatan pada klien dapat di identifikasi.

Fokus pengkajian pada pasien dengan Demam Typoid dengan

masalah keperawatan Hipertermi menurut Potter dan Perry (2006) dalam

Arieswati (2016) observasi manifestasi klinis dari hipertermia:

a. Peningkatan suhu tubuh diatas normal

b. Kulit kemerahan

c. Tampak mengkilat

d. Peningkatan frekuensi pernafasan

e. Takikardia

f. Bisa sampai kejang

2. Diagnosa keperawatan

Menurut Nikmatur dan Saiful (2016) menjelaskan bahwa diagnosa

keperawatan adalah pernyataan yang menggambarkan respons manusia

dari individu atau kelompok tempat perawat secara legal mengidentifikasi

PENERAPAN KOMPRES TEPID..., Wahyu Afriani, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 2: 1. Peningkatan frekuensi pernafasan - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/8319/3/wahyu afriani BAB II.pdf · Kegiatan dalam pelaksanaan juga meliputi pengumpulan data ... menggunakan

7

dan perawat dapat memberikan intervensi secara pasti untuk menjaga

status kesehatan atau untuk mengurangi, menyingkirkan, atau mencegah

perubahan. Diagnosa keperawatan demam typoid menurut NANDA (2015)

dan Sodikin (2011) : Hipertermia berhubungan dengan proses penyakit.

3. Perencanaan

Menurut Nikmatur dan Saiful (2016) perencaaan adalah

pengembangan strategi desain untuk mencegah, mengurangi dan

mengatasi masalah-masalah yang telah diidentifikasi dalam diagnosis

keperawatan. Desain perencanaan menggambarkan sejauh mana perawat

mampu menetapkan cara menyelesaikan masalah dengan efektif dan

efisien.

Perencanaan yang ada pada diagnosis Demam Typoid:

1. Hipertermia

NOC : setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan hipertermia

dapat teratasi dengan kriteria hasil:

a. uhu tubuh anak dalam rentang normal ( - )

b. TTV dalam batas normal (rr: 20-30x/menit, N: 80-90x/menit)

c. Tidak ada tanda dehidrasi.

NIC :

a. Anjurkan anak untuk hentikan aktivitas fisik/meningkatkan tirah

baring.

b. Lakukan teknik penurunan suhu tubuh dengan teknik tepid sponge

(kompres hangat seluruh tubuh).

PENERAPAN KOMPRES TEPID..., Wahyu Afriani, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 3: 1. Peningkatan frekuensi pernafasan - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/8319/3/wahyu afriani BAB II.pdf · Kegiatan dalam pelaksanaan juga meliputi pengumpulan data ... menggunakan

8

c. Monitor suhu tubuh sesering mungkin.

d. Monitor hidrasi pasien.

e. Longgarkan atau lepaskan pakaian.

f. Libatkan keluarga dalam setiap tindakan.

g. Monitor intake dan output cairan.

h. Monitor TTV.

i. Monitor nilai hemoglobin, leukosit dan trombosit.

j. Jauhkan pasien dengan sumber panas, pindahkan ke lingkungan

yang lebih dingin.

k. Kolaborasi untuk pemberian cairan intravena.

l. Kolaborasi dengan medis untuk pemberian obat penurun panas,

agar suhu tetap dalam batas normal.

4. Implementasi

Menurut Nikmatur dan Saiful (2016) menjelaskan bahwa

implementasi realisasi rencana untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan. Kegiatan dalam pelaksanaan juga meliputi pengumpulan data

berkelanjutan, mengobservasi respon klien selama dan sesudah

pelaksanaan tindakan, serta menilai data yang baru.

Implementasi:

1. Mengobservasi tanda-tanda vital.mengobservasi warna kulit.

2. Memberikan tepid water sponge.

3. Memberikan air minum yang banyak.

4. Mengkolaborasi dengan dokter pemberian antipiretik.

PENERAPAN KOMPRES TEPID..., Wahyu Afriani, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 4: 1. Peningkatan frekuensi pernafasan - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/8319/3/wahyu afriani BAB II.pdf · Kegiatan dalam pelaksanaan juga meliputi pengumpulan data ... menggunakan

9

5. Evaluasi

Menurut Nikmatur dan Saiful (2016) menjelaskan bahwa evaluasi

adalah penilaian dengan cara membandingkan perubahan keadaan pasien

(hasil yang diamati) dengan tujuan dan kriteria hasil yang dibuat pada

tahap perencanaan.

B. Demam Thypoid

1. Pengertian

Menurut Satari, dkk (2008) menjelaskan bahwa demam thypoid

adalah suatu penyakit infeksi sistemik bersifat akut yang disebabkan oleh

salmonella typhi. Penyakit ini di tandai oleh panas berkepanjangan.

Menurut Shield & Stoppler (dalam Prasetyo & Dian, 2014) menyebutkan

bahwa demam thypoid adalah penyakit infeksi akut yang biasanya terdapat

pada saluran pencernaan (usus halus) dengan gejala demam satu minggu

atau lebih yang disertai dengan gangguan pada saluran pencernaan dan

atau tanpa gangguan kesadaran.

2. Etiologi

Menurut Hidayat (2009) menjelaskan bahwa typus abdominalis

disebabkan oleh salmonella thypi yang ditularkan melalui makanan, mulut

atau minuman yang terkontaminasi oleh kuman salmonella thypi. Penyakit

ini terjadi apabila kuman salmonella thypi masuk ke dalam tubuh

khususnya usus dan kuman tersebut akan menembus usus dan masuk ke

peredaran darah.

PENERAPAN KOMPRES TEPID..., Wahyu Afriani, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 5: 1. Peningkatan frekuensi pernafasan - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/8319/3/wahyu afriani BAB II.pdf · Kegiatan dalam pelaksanaan juga meliputi pengumpulan data ... menggunakan

10

3. Manifestasi klinis

Menurut Satari, dkk (2008) menjelaskan bahwa manifestasi klinik

Pada anak periode inkubasi demam thypoid antara 5-40 hari dengan rata-

rata antara 10-14 hari. Gejala klinis demam thypoid sangat bervariasi, dari

gejala klinis ringan dan tidak memerlukan perawatan khusus sampai

dengan berat sehingga harus di rawat. Variasi gejala ini disebabkan faktor

galur salmonella, status nutrisi, dan imunologik pejamu serta lama sakit di

rumahnya.

Semua pasien demam thypoid selalu menderita demam pada awal

penyakit. Pada era pemakaian antibiotik belum seperti pada saat ini,

penampilan demam pada kasus demam thypoid mempunyai istilah khusus

yaitu step ledder temperature chaet yang ditandai dengan demam timbul

insidius, kemudian naik secara bertahap tiap harinya dan mencapai titik

tertinggi pada akhir minggu pertama, setelah itu demam akan bertahan

tinggi dan pada minggu ke empat demam turun perlahan secara lisis

kecuali apabila terjadi fokus infeksi seperti, kolesistitis, abses jaringan

lunak maka demam akan menetap. Banyak orang tua pasien dengan

demam thypoid melaporkan bahwa demam lebih tinggi saat sore dan

malam hari dibandingkan dengan pagi hari.

Gejala sistematik lain yang menyertai timbulnya demam adalah

nyeri kepala, melaise, anoreksia, nausea myalgia, nyeri perut dan radang

tenggorokan. Gejala gastrointestinal pada kasus demam tifoid sangat

bervariasi. Pasien dapat mengeluh diare, obstipasi atau obstipasi kemudian

PENERAPAN KOMPRES TEPID..., Wahyu Afriani, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 6: 1. Peningkatan frekuensi pernafasan - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/8319/3/wahyu afriani BAB II.pdf · Kegiatan dalam pelaksanaan juga meliputi pengumpulan data ... menggunakan

11

disusul diare. Pada sebagian pasien lidah terlihat kotor dengan putih

ditengah sedang tepi diujung kemerahan.

4. Patofisiologi

Menurut Chatterjee dalam Safitri (2014) Masuknya kuman ke

dalam intestinal terjadi pada minggu pertama dengan tanda dan gejala

suhu tubuh naik turun khususnya suhu akan naik pada malam hari dan

akan menurun menjelang pagi hari. Demam yang terjadi pada masa ini

disebut dengan demam intermiten (suhu tinggi, naik turun dan dan

turunnya dapat mencapai suhu normal). Di samping peningkatan suhu

tubuh, juga akan terjadi obstipasi sebagai akibat penurunan motilitas suhu,

namun hal ini tidak selalu terjadi dan dapat pula terjadi sebaliknya. Setelah

kuman melewati fase awal intestinal, kemudian masuk ke sirkulasi

sistemik dengan tanda peningkatan suhu yang sangat tinggi dan tanda-

tanda infeksi.

Menurut Curtis dalam Safitri (2014) Kuman Salmonella Typhi

yang masuk ke saluran gastrointestinal akan ditelan oleh sel-sel fagosit

ketika masuk melawati mukosa dan oleh magrofag yang ada di lamina

propia. Sebagian dari salmonella typhi ada yang dapat masuk ke usus

halus mengadakan invaginasi ke jaringan limfoid usus halus (play peyer)

dan jaringan limfoid mesentrika. Kemudian salmonella typhi masuk

melalui folikel limpa ke saluran limpatik dan sirkulasi darah sistemik

sehingga terjadi bakterimia. Bakteri pertama-tama menyerang sistem

retikuloendotelial yaitu hati, limpa, dan tulang. Kemudian selanjutnya

PENERAPAN KOMPRES TEPID..., Wahyu Afriani, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 7: 1. Peningkatan frekuensi pernafasan - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/8319/3/wahyu afriani BAB II.pdf · Kegiatan dalam pelaksanaan juga meliputi pengumpulan data ... menggunakan

12

mengenai seluruh organ di dalam tubuh antara lain sistem saraf pusat,

ginjal dan jaringan limpa.

5. Cara Masuknya Bakteri ke Dalam Tubuh

Menurut Sodikin (2012) menjelaskan bahwa mekanisme masuknya

kuman diawali dengan infeksi yang terjadi pada saluran pencernaan. Basil

diserap di usus melalui pembuluh limfe kemudian masuk ke dalam

peredaran darah sampai di organ-organ lain, terutama hati dan limpa, basil

yang tidak dihancurkan berkembang biak dalam hati dan limpa sehingga

organ-organ tersebut akan membesar disertai dengan rasa nyeri pada

perabaan kemudian basil masuk kembali ke dalam darah (bakterimia) dan

menyebar ke seluruh tubuh terutama ke dalam kelenjar limfoid usus halus,

sehingga menimbulkan tukak berbentuk lonjong pada mukosa diatas plak

peyeri. Tukak tersebut menimbulkan perdarahan dan perforasi usus. Gejala

demam disebabkan oleh endotoksin, sedangkan gejala pada saluran

pencernaan disebabkan oleh kelainan pada usus.

6. Manajemen perawatan

Menurut Sodikin (2012) menjelaskan bahwa Pasien dengan demam

thypoid perlu dirawat di rumah sakit untuk isolasi, observasi dan

pengobatan. Pasien harus tirah baring absolute sampai minimal 7 hari

bebas demam atau kurang lebih selama 14 hari. Tujuan dari tindakan tirah

baring adalah untuk mencegah terjadinya komplikasi perdarahan usus atau

perforasi usus. Mobilisasi pasien dilakukan secara bertahap, sesuai dengan

pulihnya kekuatan pasien. Pasien dengan kesadaran yang menurun, posisi

PENERAPAN KOMPRES TEPID..., Wahyu Afriani, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 8: 1. Peningkatan frekuensi pernafasan - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/8319/3/wahyu afriani BAB II.pdf · Kegiatan dalam pelaksanaan juga meliputi pengumpulan data ... menggunakan

13

tubuhnya harus diubah-ubah pada waktu-waktu tertentu untuk

menghindari komplikasi pneumonia hipostatik dan decubitus.

7. Penatalaksanaan

Penatalaksanaan anak demam tifoid terapi secara farmakologis

(Sodikin 2012) :

1. Kloramfenikol (50-100mg/kgBB/hari dibagi dalam 4 dosis peroral atau

intravena selama 10-14 hari), tetapi untuk bayi muda

perludipertimbangkan lebih spesifik.

2. Bila tidak diberikan kloramfenikol, dipakai amoksilin

100mg/kgBB/hari peroral atau ampisilin intravena selama 10 hari, atau

kortimoksazol 48mg/kgBB/hari (dibagi 2 dosis) peroralselama 10 hari.

3. Jika klinis tidak ada perbaikan digunakan generasi ketiga, sefalosporin

seperti sefriakson (80 mg/kg IM atau IV, sekali sehari selama 5-7 hari)

atau seikzimoral (20 mg/kgBB/hari dibagi 2 dosis selama 10 hari).

8. Komplikasi

Komplikasi demam tifoid yang mungkin muncul termasuk kejang,

ensefalopati, perdarahan dan perforasi usus, peritonitis, koma, diare,

dehidrasi, syok septik, miokarditis, pneumonia, osteomyelitis, dan anemia.

Pada bayi muda, dapat pula terjadi syok dan hipotermia. (Sodikin, 2011)

PENERAPAN KOMPRES TEPID..., Wahyu Afriani, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 9: 1. Peningkatan frekuensi pernafasan - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/8319/3/wahyu afriani BAB II.pdf · Kegiatan dalam pelaksanaan juga meliputi pengumpulan data ... menggunakan

14

C. Penanganan Demam

Menurut Sodikin (2012) Demam merupakan keadaan suhu di atas

normal sebagai akibat peningkatan pusat pengaturan suhu di hipotalamus.

Demam merupakan keluhan yang paling sering menyebabkan orang tua

mencari pertolongan. Demam telah menyebabkan banyak orang tua

mengalami fobia. Pada hakekatnya untuk menurunkan suhu tubuh anak saat

demam dapat dilakukan dengan metode fisik, pemberian obat antipiretik atau

kombinasi dari keduanya. Metode fisik yaitu cara penurunan demam dengan

menggunakan kompres hangat/dingin, penggunaan selimut dingin atau dengan

menggosok tubuh anak dengan alkohol.

Pemberian kompres yang disepakati adalah pemberian kompres

dengan air suam-suam kuku (Air hangat, setelah pemberian antipiretik pada

kasus demam yang cukup tinggi, kompres tubuh anak di sekitar daerah dahi,

dada, dan ketiak. Kompres dengan air dingin (es) atau alcohol sangat tidak

disarankan mengingat anak dapat menggigil atau dapat juga mengakibatkan

keracunan alkohol.

Spon basah yang hangat adalah cara lain yang dianjurkan untuk

mengurangi suhu tubuh yang tinggi, karena infeksi (Hipertermia). Beberapa

penelitian menunjukan bahwa kompres hangat memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap penurunan suhu tubuh akibat demam. Menurut Wardiyah

(2016) menjelaskan bahwa Pemberian kompres tepid sponge water lebih

efektif dilakukan selama 15 menit. Menurut Hasanah (2013) menjelaskan

bahwa kompres lebih efektif dilakukan selama 15 menit pada anak yang

PENERAPAN KOMPRES TEPID..., Wahyu Afriani, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 10: 1. Peningkatan frekuensi pernafasan - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/8319/3/wahyu afriani BAB II.pdf · Kegiatan dalam pelaksanaan juga meliputi pengumpulan data ... menggunakan

15

sedang demam. Sebelum memberikan kompres pada anak terlebih dahulu

dilakukan pengukuran suhu tubuh menggunakan thermometer. Kemudian

dilakukan pemberian kompres dengan suhu selama menit dengan

metode kompres tepid sponge water. Pemberian kompres dingin (kompres es)

merupakan kontraindikasi. Anak yang sedang mengalami demam sebaiknya

diberikan lingkungan yang senyaman mungkin. Orang tua perlu mendampingi

anak selama demam, agar anak merasa nyaman serta aman. Selain itu anak

dapat diberikan mainan ataupun boneka yang menjadi kesukaannya pada saat

itu, atau diberikan dongeng agar anak merasa nyaman, membacakan buku

cerita (Sodikin, 2012).

D. Teori Comfort

Menurut Kolcaba (2003) dalam Hasanah (2013) menjelaskan bahwa

Comfort adalah perasaan atau pengalaman langsung yang diperkuat dengan

perasaan lega, kemudahan, dan transendensi bertemu dalam empat konteks

(fisik, psikospiritual, social, dan lingkungan).

Teori Kolcaba (2003) dalam Wirastri (2014) menjelaskan bahwa klien

memiliki 3 kebutuhan, yaitu:

1. Relief (lega) didefinisikan sebagai pengalaman pasien yang telah memiliki

kebutuhan kenyamanan tertentu terpenuhi.

2. Ease (nyaman) didefinisikan sebagai keadaan tenang atau kepuasaan.

3. Renewal /transcendence (pembaharuan/transendensi) didefinisikan sebagai

kondisi dimana orang bisa bangkit / sembuh dari masalah atau rasa sakit.

PENERAPAN KOMPRES TEPID..., Wahyu Afriani, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 11: 1. Peningkatan frekuensi pernafasan - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/8319/3/wahyu afriani BAB II.pdf · Kegiatan dalam pelaksanaan juga meliputi pengumpulan data ... menggunakan

16

Keadaan dimana comfort terjadi menurut Kolcaba (2003) dalam Wirastri

(2014):

a. Fisik : berkaitan dengan sensasi tubuh, mekanisme homeostatis, fungsi

kekebalan tubuh dan lain-lain.

b. Psikospiritual : berkaitan dengan kesadaran internal diri, termasuk

seksualitas, harga diri, identitas, keberartian dalam hidup seseorang,

dan seseorang yang mengerti hubungan ke suatu tatanan yang lebih

tinggi.

c. Lingkungan : berkaitan dengan pengalaman masa lalu manusia

(temperature, cahaya, suara, bau, warna, furniture, landscape, dan lain-

lain).

d. Sosiokultural : berkaitan dengan hubungan interpersonal, keluarga,dan

masyarakat (keuangan, pengajaran, petugas kesehatan dan lain-lain)

juga tradisi keluarga, ritual, dan praktik-praktik keagamaan.

Tipe perawatan dalam teori comfort Kolcaba (2003) dalam

Hasanah (2013) meliputi: technical, coaching dan comforting. Technical

adalah tindakan technical yang dirancang untuk mempertahankan

homeostatis dan mengelola rasa sakit, seperti monitoring tanda-tanda vital

dan kimia darah. Itu juga mencakup pemberian obat nyeri. Tindakan ini

diajukan untuk (a) membantu pasien memelihara dan memulihkan fungsi

fisiologis dan kenyamanan dan (b) untuk mencegah komplikasi.

Coaching adalah tindakan yang dirancang untuk mengurangi

kecemasan, memberikan jaminan dan informasi, menumbuhkan harapan,

PENERAPAN KOMPRES TEPID..., Wahyu Afriani, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 12: 1. Peningkatan frekuensi pernafasan - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/8319/3/wahyu afriani BAB II.pdf · Kegiatan dalam pelaksanaan juga meliputi pengumpulan data ... menggunakan

17

mendengarkan dan membantu merencanakan realistis untuk pemulihan,

integrase, atau kematian dalam budaya yang sensitive. Untuk pembinaan

yang efektif, hal ini harus diatur dengan baik untuk mennagkap kesiapan

pasien untuk menerima pikiran-pikiran baru. Comforting adalah tindakan

yang meliputi sikap dan pemberian dukungan.

Pada penelitian yang akan diteliti yaitu penerapan kompres tepid

sponge water pada anak dengan demam Thypoid termasuk dalam kategori

tindakan perawatan teknikal.

E. Konsep Kompres Tepid Sponge Water

1. Pengertian kompres Tepid Sponge Water

Tepid sponge water adalah sebuah teknik kompres hangat yang

menggabungkan teknik kompres blok pada pembuluh darah besar

superficial dengan teknik seka (Hamid, 2011). Tepid sponge merupakan

suatu prosedur untuk meningkatkan control kehilangan panas tubuh

melalui evaporasi dan konduksi, yang biasanya dilakukan pada pasien

yang mengalami demam tinggi (Wardiyah, Setiawati & Setiawan, 2016).

2. Macam-macam kompres

Ada beberapa teknik dalam memberikan kompres dalam upaya

menurunkan suhu tubuh antara lain dengan menggunakan kompres hangat

basah, kompres hangat kering (buli-buli), kompres dingin basah, kompres

dingin kering (kirbat es), kompres plester, bantal dan selimut listrik,

lampu penyinaran busur panas (Djuwariyah, Mustiah & Sodikin, 2011).

PENERAPAN KOMPRES TEPID..., Wahyu Afriani, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 13: 1. Peningkatan frekuensi pernafasan - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/8319/3/wahyu afriani BAB II.pdf · Kegiatan dalam pelaksanaan juga meliputi pengumpulan data ... menggunakan

18

3. Manfaat kompres

Menurut Nurwahyuni (dalam Mohamad, 2011), menjelaskan

bahwa dengan pemberian kompres pada daerah tubuh akan memberikan

sinyal ke hipotalamus melalui sumsum tulang belakang. Ketika reseptor

yang peka terhadap panas di hipotalamus dirangsang, sistem efektor

mengeluarkan sinyal yang memulai berkeringat dana vasodilatasi perifer.

Perubahan ukuran pembuluh dara diatur oleh pusat vasomotor pada

medulla oblongata dari tangkai otak, dibawah pengaruh hipotalamik

bagian anterior sehingga terjadi vasodilatasi. Terjadinya vasodilatasi ini

menyebabkan pembuangan kehilangan energi panas melalui kulit

meningkat (berkeringat), diharapkan akan terjadi penurunan suhu tubuh

sehingga mencapai keadaan normal kembali.

PENERAPAN KOMPRES TEPID..., Wahyu Afriani, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 14: 1. Peningkatan frekuensi pernafasan - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/8319/3/wahyu afriani BAB II.pdf · Kegiatan dalam pelaksanaan juga meliputi pengumpulan data ... menggunakan

19

F. Kerangka Teori

Tabel 2.1 kerangka teori

Keterangan:

: yang tidak diteliti

: yang diteliti

Modifikasi teori Comfort menurut Kolcaba (2003), Gutyton & Hall (2008) dalam

Hasanah (2013).

Intervensi Comfort

Perawatan

Coaching

Perawatan

Comforting

Anak dengan demam Thypoid

Penatalaksanaan Demam

Farmakologi Non

Farmakologi

Kompres tepid sponge

water 15 menit

Suhu Tubuh Normal

Perawatan Tehnikal

PENERAPAN KOMPRES TEPID..., Wahyu Afriani, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018