otentisitas wahyu tuhan dalam hermeneutika hasan hanafi

22

Upload: chionk-pemimpin

Post on 04-Jul-2015

1.247 views

Category:

Education


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Otentisitas wahyu tuhan dalam hermeneutika hasan hanafi
Page 2: Otentisitas wahyu tuhan dalam hermeneutika hasan hanafi

Otentisitas: Kemurnian, kadar keasliannya, dankeotentikan.(kamus ilmiah)

WahyuTuhan: kalam Tuhan yg transeden, takterbatas dan tdk diketahui secarakeseluruhan.hnya yg diwahyukan ygdiketahui.(Mohammed Arkoun)

Hermeneutika: Ilmu yang mempelajari tentangtafsiran.(Kevin J. Corner and Ken Malmin)

pemahaman eksistensial dan fenomenologieksistensi .(Richard E. Palmer)

Page 3: Otentisitas wahyu tuhan dalam hermeneutika hasan hanafi

Biografi singkat Hasan Hanafi

Lahir 13 Februari 1935 di Kairo,(dekat bentengsalahuddin, perkampungan Al Azhar)

Berasal dari Bani Suwayf, dan berdarah keturunandari Maroko

Sejak umur 5 thn, mulai mnghafal AlQur’an dibawahbimbingan guruny, Syaekh Sayyid Qutb

Pendidikan dasarnya dimulai di Madrasah SulaimanGawisy, bab al futuh selama 5 tahun.

Masuk pendidikan guru Al Mu’allimin, 4 tahun

Pindah ke madrasah Al Silahdar, di komplek MasjidAl Hakim bi Amrillah, langsung diterima di kelas 2, (banyak belajar bahasa asing)

Page 4: Otentisitas wahyu tuhan dalam hermeneutika hasan hanafi

Pendidikan menengah atasnya di MadrasahTsanawiyah Khalil Aqha, selama 5 tahun,(4 thn dlmbidang kebudayaan, 1 tahun dlm bidang pendidikan)

1948: (umur 13 th) mendaftarkn diri sbg sukarelawanperang melawan israel, nmun ditolak krn dianggapmsih kecil & bukan pemuda muslimin.

1951: mengabdikan diri membantu gerakan revolusi.

1952: masuk Ikhwanul Muslimin.

1952-1956: belajar di universitas kairo, jurusan Filsafat,fakultas adab (sastra arab).

1956-1966: belajar di Universitas Sorborne, Prancis

Page 5: Otentisitas wahyu tuhan dalam hermeneutika hasan hanafi

Hasan Hanafi di Prancis

Belajar pada Jean Gitton (reformis katolik) tntng metodologi berfikir, pembaharuan, sejarah filsafat.

Belajar Fenomenologi dari Paul Ricour

Belajar Analisis kesadaran dari Husserl

Belajar pembaharuan Ushul Fiqh dariProfesor Masnion.

Selain itu….

Page 6: Otentisitas wahyu tuhan dalam hermeneutika hasan hanafi

Mengajar di Universitas Kairo dan

Universitas lainny dluar negeri.

Profesor Tamu di Prancis (1969), dan

Belgia (1970).

1971-1975, mengajar di Universitas

Temple, Amerika serikat.

Page 7: Otentisitas wahyu tuhan dalam hermeneutika hasan hanafi

Karya-karya Hasan Hanafi

Karya hanafi terbagi 3 periode, yaitu:A. Periode pertama (tahun 1960-an)B. Periode kedua (tahun 1970-an)C. Periode ketiga (1980-1990-an)

Page 8: Otentisitas wahyu tuhan dalam hermeneutika hasan hanafi

PERIODE PERTAMA (thn 1960-an)

Mengadakan penelitian tntng metodeinterpretasi sbg upaya pembaharuan bidangushul, tentang fenomenologi sbg metode untkmemahami agama dlm konteks realitaskontemporer, usaha menginterpretasikanrealitas umat Islam dlm kerangka baru.

Penelitian ini untk meraih gelar doktor diuniversitas Sorborne,

Menulis disertasi tentang “metode penafsiran ygmendaptkan pnghargaan sbg karya ilmiahterbaek di Mesir pd thn 1961.

Page 9: Otentisitas wahyu tuhan dalam hermeneutika hasan hanafi

PERIODE KEDUA (thn 1970-an)

Awal thn 1970-an, bnyk menulis artikel di berbagaimedia masa,seperti: Al-Katib, Al-Adab, Al-Fikr Al-Mu’ashir, dan Mimbar Al-Islam.

1976, artikel2 tersebut diterbitkan dlm sebuah bukudg judul “Qadhaya Mu’ashirat fi Fikrina al Mu’ashir”.

1977, menerbitkan buku dg judul “QadhayaMu’ashirat fi al Fikr al Mu’ashir”. Tntng pemikiranpemikiran sarjana barat memahami persoalanmasyarakat & menjlankan pmbaharuan.

Dirosah islamiyyah, yg ditulis dr th 1978, dan terbit th1981 yg berisi tntng “deskripsi dan analisispembaharuan trhadap ilmu2 ke islaman klasik, sprtiushul Fiqh, ilmu2 usuluddin, dan filsafat.

Page 10: Otentisitas wahyu tuhan dalam hermeneutika hasan hanafi

PERIODE KETIGA (thn 1980-1990)

Menulis “Al-Turats wa al Tajdid” (tradisi danpembaharuan), terbit prtma kali thun 1980. berisitntng landasan teoritis yg memuat dasar-dasar idepmbaharuan & langkah-langkahnya.

Menulis “Al Yasar al Islamiy”(Kiri Islam)

“Min Al Aqidah ila Al Tsaurah” (dari teologi kerevolusi)(5 jilid), terbit 1988. berisi tntng pokok-pokokpembaharuan yg ia canangkan.ini merupakan karyayg monumental.

Menerbitkan buku yg berjudul “Religion, Ideology, and development” dan “Islam in the modern world”

Page 11: Otentisitas wahyu tuhan dalam hermeneutika hasan hanafi

Pemikiran Hanafi trhadap Hermeneutika

Hermeneutika yang dimaksudkan oleh Hanafi adalahhermeneutika yang bermaksud membangun sebuahmetode yang bersifat rasional, objektif, dan universal dalam rangka memahami redaksi teks-teks kitabsuci.

Pandangan mendasar hermeneutika Hanafi melihatbahwa teks Al Qur’an adlh Maha Teks, yg kesakralanrevelasi dan otentisitas metahistorisnya terjamintotal seratus persen. Barulah dlm aplikasi historisny, teks Al Qur’an “membutuhkan ” suatu keterkaitaneksistensial manusiawi, yg hal itu adlh tindakan2 penafsiran yg relevan dg karakter sosio-kulturalmasyarakat yg melingkupinya.

Page 12: Otentisitas wahyu tuhan dalam hermeneutika hasan hanafi

Menurut Nasr Hamid Abu Zayd, sbg sebuahteks, Al Qur’an pd dasarnya adlh prodak budaya, dan dimensi hermeneutik teks Al Qur’an berlakuscara vertikal, bahwa Nabi Muhammad adlhpenafsir aktif trhadap Tuhan sbgai pemberiwahyu.

Namun, pd acra international Institute For Quranic Studies, juni 2008. beliau merevisipndapatny tntng hermeneutika dan mnyatakanbahwa teoriny sama sprti yg dinyatakan Hanafi, yaitu hermeneutika Al Qur’an bersifat Horizontal (nabi dg Umat) dan tdk mngkn berlaku vertikal(nabi dg Tuhan)

Page 13: Otentisitas wahyu tuhan dalam hermeneutika hasan hanafi

Hermeneutika Nasr Hamid Abu Zayd

Hermeneutika Hasan Hanafi

Page 14: Otentisitas wahyu tuhan dalam hermeneutika hasan hanafi

Hermeneutika Hanafi dipengaruhi olehfilsafatnya Hans Goerg Gadamer, yaitu mengenaibgmn mengubah suatu makna scara subjektifmnjadi objektif brdasarkan realitas yg diungkapkan oleh subjektifitas interpretator itusendiri.

Hermeneutika akan menjadi aksioma(langkahtepat) dgn mnggunakn kontruk langkahhermeneutika, yaitu: a.langkah kritik historis, b.langkah kritik eidetik, dan c. langkah kritikpraktis.

Page 15: Otentisitas wahyu tuhan dalam hermeneutika hasan hanafi

Kritik Historis

hermeneutika Hanafi menginginkan adanya konseppenafsiran yang bersifat objektif, rigourus, danuniversal. Konsep tersebut mengkonsekuensi kanakan adanya kritik historis. Karena dengan adanyakritik historis, keaslian redaksi teks kitab suci bisaterungkap.

Keaslian sebuah redaksi kitab suci dapat dibuktikanmelalui kritik sejarah. Kritik ini –sebagaimanadikatakan Hanafi- haruslah terbebas dari hal-halyang semata-mata berbau teologis, filosofis, mistik, spiritual, atau bahkan fenomenologis

Page 16: Otentisitas wahyu tuhan dalam hermeneutika hasan hanafi

Kritik Eidetik

Pemahaman atau penafsiran adalah milik aturantata bahasa dan situasi-situasi kesejarahan yang menyebabkan munculnya teks

Semua kitab suci, menurut Hanafi, harusdipahami berdasarkan aturan yang sama. Tidakboleh ada pengkhususan terhadap bukutertentu, ramalan, buku tentang kehidupanorang-orang suci, dan sebagainya.

reduksi eidetik adalah penyaringan fenomenadari keberadaannya dalam kesadaran kepadahakikat yang ada dalam fenomena tersebut.

Page 17: Otentisitas wahyu tuhan dalam hermeneutika hasan hanafi

Kritik Praksis

Bagi Hanafi, kritik praksis merupakanpenyempurnaan kalam Tuhan di dunia mengingattidak adanya kebenar an teoritis dari sebuah dogma atau kepercayaan yang datang begitu saja.

Artinya, menurut Hanafi bahwa dogma (wahyu, gagas an atau satu motivasi) lebih merupakan suatugagasan atau motivasi yang ditujukan untukpraksis.

Hal ini terjadi karena wahyu al-Qur’an sebagai dasardogma merupakan motivasi bagi tindakan disamping sebagai objek pengetahuan.

Page 18: Otentisitas wahyu tuhan dalam hermeneutika hasan hanafi

Praksis adalah penyempurnaan terhadap logos.Tidak ada dogma yang datang begitu saja. Semuadogma diakui ada jika disadari di dunia ini sebagaisatu sistem yang ideal dan tampak melalui tindakanmanusia. Satu-satunya pembuktian kebenarantentang sebuah dogma adalah pembuktian yangbersifat praksis. Tidak ada pembuktian yang bersifatteoritis

Wahyu dalam Islam senantiasa mengumumkandatangnya abad pemikiran, abad ilmu pengetahuan,dan zaman kebebasan. Apa yang dikatakan Tuhandalam wahyu, sekarang menjadi obyek pengetahuanmanusia dan menjadi motivasi referensi dan rujukandalam bertindak.

Page 19: Otentisitas wahyu tuhan dalam hermeneutika hasan hanafi

Hermeneutika Hasan Hanafi

Konsep penafsiranWahyuTuhan

Kritik Historis

Kritik Eidetik

Kritik Praksis

Page 20: Otentisitas wahyu tuhan dalam hermeneutika hasan hanafi
Page 21: Otentisitas wahyu tuhan dalam hermeneutika hasan hanafi

Karya dalam Bentuk Buku

Abu al-Husain al-Basri: al-Mu’tamad fi Ushul Fiqh. (2 Jilid). (Damsyiq:

Al-Mu’tamad al-Farinsi. 1953-1965)

Al-Hukumah al-Islamiyyah li Al-Imam al-Khumaini. (Kairo: 1979)

Jihad al-Nafsi Aw al-Jihad al-Akbar al-Khumaini (Kairo: 1980)

Al-Yasar al-Islami: Kitabat fi al-Nahdah al-Islamiyah (Kairo:1980)

Namazij Min al-Falsafah al-Misriyyah: Augustin, Anselm, Thomas,

Aquinas, I. Cet I. (Kairo: 1968.), (Iskandariyyah: Dar al-Kutub al-

Jami’ah), Cet II. (Kairo: al-Anglo al-Mishriyyah). Cet III ( Beirut: Dar al-

Tanwir, 1981).

Spinoza : Risalah fi al-Lahut wa al-Siyasah. (Kairo: al-Haiah al-Anah

li al-Kitab, 1972), cet II (Kairo: al-Anglo al-Misriyah, 1973), cet III

(Beirut: Dar al-Tanwir, 1981).

Leibniz: Tarbiyyah al-Jinsi al-Basari wa Amal Ukhra. Cet I (Kairo: Dar

al-Isagahah, 1977), cet II ( Dar al-Tanwir, 1981).

Page 22: Otentisitas wahyu tuhan dalam hermeneutika hasan hanafi

Sekian, terima kasih….