laporan praktikum 3 ahmad wahyu tri utama_141910201030

21
LAPORAN PRAKTIKUM 3 INDUKTOR Oleh : Ahmad Wahyu Tri Utama 1419102010230 LABORATORIUM LISTRIK DASAR JURUSAN TEKNIK ELEKTRO STRATA 1 FAKULTAS TEKNIK

Upload: wahyuschmeichel

Post on 28-Sep-2015

448 views

Category:

Documents


17 download

DESCRIPTION

semangatttt

TRANSCRIPT

LAPORAN PRAKTIKUM 3INDUKTOROleh :Ahmad Wahyu Tri Utama1419102010230

LABORATORIUM LISTRIK DASARJURUSAN TEKNIK ELEKTRO STRATA 1

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS JEMBER

2015DAFTAR ISIHALAMAN SAMPUL...........................................................................................IDAFTAR ISI..........................................................................................................IIBAB I PENDAHULUAN191.1Tujuan Praktikum191.2Latar Belakang19BAB II LANDASAN TEORI202.1.Landasan Teori20BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM223.1.Gambar Rangkaian223.2.Alat dan Bahan223.3.Prosedur Praktikum22BAB IV ANALISA DATA234.1Data Hasil Praktikum...............................................................................234.2Analisa Pembahasan................................................................................24BAB V PENUTUP................................................................................................255.1Kesimpulan..............................................................................................25DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................26LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN1.1 Tujuan Praktikum1. Mahasiswa mampu memahami tentang fungsi dan cara membuat induktor.

2. Mahasiswa mampu memahami cara kerja dan pembuatan induktor.

2.1 Latar Belakang

Sebuah induktor atau reaktor adalah sebuah komponen elektronika pasif (kebanyakan berbentuk torus) yang dapat menyimpan energi pada medan magnet yang ditimbulkan oleh arus listrik yang melintasinya. Kemampuan induktor untuk menyimpan energi magnet ditentukan oleh induktansinya, dalam satuan Henry. Biasanya sebuah induktor adalah sebuah kawat penghantar yang dibentuk menjadi kumparan, lilitan membantu membuat medan magnet yang kuat di dalam kumparan dikarenakan hukum induksi Faraday. Induktor adalah salah satu komponen elektronik dasar yang digunakan dalam rangkaian yang arus dan tegangannya berubah-ubah dikarenakan kemampuan induktor untuk memproses arus bolak-balik.BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Landasan Teori

Induktansi dari induktor tergantung pada konfigurasi fisik konduktor. Jika sebuah konduktor dibentuk menjadi sebuah lilitan, maka induktansi konduktor akan meningkat. Sebuah induktor dengan banyak lilitan akan memiliki induktansi lebih besar dari induktor dengan sedikit lilitan, jika kedua induktor tersebut secara fisik serupa. Inti induktor juga berpengaruh. Sebuahinduktordengan inti besi akan memiliki induktansi lebih besar dari induktor dengan inti udara.Polaritas GGL yang diinduksikan selalu berlawanan dengan arah perubahan arus dalam rangkaian. Ini berarti bahwa jika arus dalam rangkaian meningkat, akan terjadi usaha untuk melawan GGL yang diinduksikan dengan menyimpan energi dalam medan magnet. Jika arus dalam rangkaian cenderung menurun, energi yang tersimpan dalam medan magnet akan kembali ke rangkaian, sehingga ditambahkan dengan energi yang dicatu oleh sumber GGL. Ini membuat arus tetap mengalir meskipun GGL yang diberikan diperkecil atau bahkan dihilangkan sama sekali. Energi yang tersimpan dalam medan magnet sebuah induktor diberikan menurut persamaan :

Satuan induktansi adalah henry. Nilai induktansi yang dipakai dalam peralatan radio dapat berkisar dalam rentang yang lebar. Pada rangkaian RF, nilai induktansi yang dipakai ada dalam orde milihenry (mH, seperseribu henry) pada frekuensi menengah dan tinggi. Meskipun pada rangkaian RF tersebut cara membuat induktor atau lilitan mungkin dililit pada inti besi khusus (inti ferit), atau seringkali pada penerapan RF berupa induktor inti udara dengan inti penyangga non-magnetik.Setiap induktor yang mengalirkan arus memiliki medan magnet yang bersesuaian, sehingga memiliki induktansi, meskipun tidak dibentuk menjadi kumparan. Induktansi pada kawat lurus dan pendek sangat kecil tetapi tidak dapat diabaikan. Jika arus yang melaluinya berubah sangat cepat sebagaimana penerapan pada frekuensi sangat tinggi, maka tegangan yang diinduksikannya juga harus diperhitungkan.

Induktansi kumparan satu lapis tanpa inti (inti udara) dapat dihitung dengan rumus yang telah disederhanakan yaitu :

BAB IIIMETODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Gambar Rangkaian

3.2 Alat dan Bahan

1. Kawat email 2. Gunting/Cutter3. Paku4. LCR meter3.3 Prosedur Praktikum

1. Ambil beberapa centi meter kawat email.1 Hitung berapa jumlah lilitan yang diinginkan dan berapa diameter inductor yang dibuat.2 Setelah itu buat inductor dengan jumlah lilitan yang telah ditentukan dan kerenggangan lilitan yang telah dibuat.3 Langkah pertama lihat berapa nilai inductor jika tidak diberi inti besi atau menggunakan inti udara.

4 Selanjutnya gunakan inti besi dengan memasukkan ditengah tapi jangn semua masuk atau setengah saja.

5 Yang terakhir masukkan semua inti besi sehingga semua terlilit oleh induktor6 Mencatat setiap perubahan yang terjadi.7 Gunakan lcr meter untuk membandingkan data hasil pengukuran dan teori.

8 Catat hasil perubahan pada lembar kerja, setelah itu buatlah analisa dan kesimpulannya.BAB IV ANALISA DATA

4.1 Data Hasil PraktikumA. Tabel Pengukuran Lilitan Pada Induktor

No.Pengurangan LilitanNilai Induktansi (mH)

105,1

2104,9

3204,7

4304,5

B. Tabel Pembuatan Induktor Menggunakan Kawat Email Berdiameter 0,6 mm Pada Inti Ferit

No.Jumlah LilitanNilai Induktansi (mH)

110-0,006

2200,007

3300,024

C. Tabel Pembuatan Induktor Menggunakan inti udara dan inti besiNo.Jumlah LilitanNilai Induktansi (mH)

Inti UdaraInti Besi

110-0,012-0,010

220-0,012-0,008

330-0,012-0,002

4.2 Analisa Pembahasan

Sebuah induktor adalah sebuah komponen elektronika pasif yang dapat menyimpan energi pada medan megnet yang ditimbulkan oleh arus listrik yang melintasinya. Kemampuan induktor untuk menyimpan energi megnet ditentukan oleh induktansinya, dalam satuan Henry. Biasanya sebuah induktor adalah sebuah kawat penghantar yang dibentuk menjadi kumparan, lilitan membantu membuat medan magnet yang kuat didalam kumparan dikarenakan hukum induktsi Faraday.

Pada praktikum diatas dapat dianalisa berdasarkan data yang diperoleh pada tabel pertama yaitu pada pengukuran langsung pada induktornya, kami mendapatkan bahwa nilai induktansi akan bernilai besar pada ketika pengurangan lilitannya sedikit. Ketika tanpa ada pengurangan lilitan suatu nilai induktansinya yaitu sebesar 51 mH dan ketika pada saat adanya pengurangan lilitan sebesar 10 lilitan nilai induktansinya berkurang menjadi 4,9 mH danpada saat adanya pengurangan lilitan menjadi 20 lilitan yaitu bertambahnya lilitan maka nilai induktansinya menjadi berkurang sebesar 4,7 mH. Pada saat pengurangan lilitannya ditambah menjadi 30 lilitan maka nilai induktansinya menjadi bertambah berkurang pula menjadi 4,4 mH dari data pertama tersebut sudah jelas terlihat bahwa semakin beasar pengurangan lilitan maka semakin bertambah pula nilai pengurangan induktansinya yaitu semakin kecil.

Pada praktikum pengukuran nilai induktor yang berlilitan kawat email yang berdiameter 0,6 mm. Pada analisa tersebut menunjukkan bahwa ketika induktor diberi lilitan sebanyak 10 lillitan maka yang terjadi adalah nilai induktansinya sebesar -0,006 mH. Lalu pada saat lilitanya ditambah menjadi 20 lilitan nilai induktansinya didapatkan menjadi 0,007 mH. Selanjutnya pada saat jumlah liltan ditambahkan lagi menjadi sebesar 30 lilitan maka nilai induktansinya menjadi semakin besar yaitu sebesar 0,024 mH. Hal tersebut menunjukan bahwa ketika sebuah induktoryang lilitanya kawat email dengan jumlah yang sedikit akan memperoleh hasil minus sedangkan ketika jumlah lilitanya semakin banyak akan memperoleh nilai induktansi meningkan besar atau bernilai positif. Hal tersebut dikarenakan nilai induktansi dipengaruh oleh banyaknya lilitan atau jumlah suatu lilitan, lilitan tersebut membantu membuat medan magnet yang kuat didalam kumparan dikarenakan adanya hukum faraday tadi. Sebuah induktor akan memiliki nilai induktansi yang lebih besar ketika diberi dengan banyaknya lilitan dan nilai induktansi lebih kecil pada saat ketika sebuah induktor diberi sedikit lilitan.

Pada praktikum tersebut waktu saat pengukuran nilai induktansi pada induktor yang terbuat dari kawat email inti udara dengan inti besi didapatkan hasil data yang terlihat bahwa ketika jumlah lilitan yang diberikan pada saat jumlah lilitan 10 lilitan yang terjadi nilai induktansinya pada inti udara yaitu diperoleh -0,012 mH, sedangkan pada saat inti besi diperoleh nilai induktansinya sebesar -0,010 mH. Selanjutnya pada saat jumlah lilitan sebesar 20 lilitan nilai induktansi pada inti udara didapatkan sebesar -0,012 mH, sedangkan pada saat inti besi diperoleh nilai induktansinya sebesar -0,008 mH. Selanjutnya pada saat jumlah lilitan sebesar 30 lilitan nilai induktansi pada inti udara didapatkan sebesar -0,012 mH, sedangkan pada inti besi diperoleh nilai induktansi sebesar -0,002 mH. Pada percobaan diatas nilai induktansi dari inti udara ketika jumlah lilitan diperbanyak tidak mempengaruhi nilai induktansinya sedangkan nilai induktansinya pada induktor dari inti besi banyak lilitan sangat mempengaruhi nilai terhadapat induktansinya. Ketika jumlah lilitan pada saat kawat yang terbuat dari inti besi semakin banyak maka nilai induktansinya semakin besar.

Pada praktikum diatas ada beberapa yang bernilai negatif dikarenakan ketika jumlah lilitan dikurangi maka yang terjadi arusnya juga akan berkurang. Jadi hasil induktansinya bernilai negatif dikarenakan selisih arusnya karena pada suatu induktansi itu berbanding terbalik dengan selisih arusnya. BAB V PENUTUP5.1 Kesimpulan Dari pratikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :

1. Pada praktikum diatas pada saat nilai induktansi sebesar 5,1 mH tanpa pengurangan lilitan serta pada saat pengurangan lilitan sebesar 10 lilitan induktansinya sebesar 4,9 mH maka didapat jumlah lilitan berpengaruh terhadap nilai induktansinya.

2. Pada induktor denga kawat email diperoleh data sebesar -0,006 mH dengan jumlah lilitan 10 lilitan. Mengapa negatif, karena lilitan dikurangi yang terjadi arusnya akan berkurang.

3. Induktor yang dijual ditoko bisa berubah nilai induktansinya dengan cara mengurangi jumlah lilitanya.

4. Pada inti udara nilai induktansinya sama semua yaitu sebesar -0,012 mH walaupun jumlah lilitan berbada beda. Berarti udara tidak mempengaruhi nilai induktansi suatu induktor.

5. Induktor dengan inti ferit merupakan induktor yang memiliki nilai induktansi paling besar yaitu dengan 10 lilitan, dengan inti ferit memiliki nilai induktansi 0,05 mH. Pada inti besi bernilai -0,01 mH dan pada inti udara -0,013 mH.6. Pengukuran induktansi pada kawat email dengan inti besi dengan masing masing jumlah lilitan yaitu 10 lilitan, 20 lilitan, 30 lilitan nilai induktansinya sebesar masing masing yaitu -0,010 Mh, -0,008 mH, dan -0,002 Mh.DAFTAR PUSTAKA1. http://id.wikipedia.org/wiki/Induktor2. http://nanoyuliadi.blogspot.com/2012/05/laporan-elektronika.htmlBIODATA PRAKTIKAN

PRAKTIKUM KE 3MATA PRAKTIKUM INDUKTOR

1. Nama

: Ahmad Wahyu Tri Utama2. Tempat Tanggal Lahir: Banyuwangi, 14 Maret1996 3. NIM

: 1419102010304. Nomor HP/PIN BB: 087755696710/

5. Email

: [email protected]. Alamat dijember

: Jalan mastrip gang II No 8 kecamatan sumbersari desa tegalgede jember jawa timur7. Alamat Asal

: Jalan jember no 14 desa dadapan kecamatan kabat Banyuwangi jawa timur

BIODATA ASISTEN

PRAKTIKUM KE 3MATA PRAKTIKUM INDUKTOR

1. Nama

:

2. Tempat Tanggal Lahir:

3. NIM

:

4. Nomor HP/PIN BB:

5. Email

: 6. Alamat dijember

:

3x4

20II