03. akhlak kepada orang tua
TRANSCRIPT
BAGIAN III :BAGIAN III :AKHLAQ TERHADAP ORANG TUAAKHLAQ TERHADAP ORANG TUA
أخلق الؤمن بالوالدينأخلق الؤمن بالوالدين: : القسم الثالث القسم الثالث
Rikza Maulan, Lc., M.AgSekretaris Dewan Pengawas Syariah Grup Takaful Indonesia
Akhlak Muslim
Akhlak Kepada
Allah
Aklak Terhadap
Diri Sendiri
Akhlak Terahadap Keluarga
Akhlak Terhadap
Masyarakat
Fisik
Akal
Ruhiyah Orang Tua
Suami/ Istri
Anak-Anak
Kerabat
Khadimat
Sesama Muslim
Tetangga
Masyarakat
Rekan Kerja
Org Yg Dijumpai
Non Muslim
Akhlak Muslim Kaffah
Akhlak Bisnis Islam
Urgensi Berakhlak Terhadap Orang TuaUrgensi Berakhlak Terhadap Orang Tuaأهمية الخلق بالوالدينأهمية الخلق بالوالدين
Keberadaan manusia di muka bumi ini adalah dengan perantaraan orang tuanya. Sunnatullah menentukan demikian. Karena tanpa mereka, kita tidak pernah lahir dan muncul di dunia ini.
Orang tua pulalah yang telah membesarkan dan merawat kita sejak kecil. Segala suka dan duka dilalui tanpa pamrih, dengan tujuan agar sang anak bahagia. Kebahagiaan anak adalah kebahagiaan orang tua, dan kesedihan anak adalah kesedihan orang tua juga
Pendidikan pertama yang didapatkan kita juga berasal dari orang tua. Kondisi kita saat ini yang “sukses” adalah berkat didikan dan bimbingan mereka. Bahkan mereka rela mengorbankan apapun, demi pendidikan sang anak tercinta.
1. Berbuat Ihsan Terhadap Keduanya1. Berbuat Ihsan Terhadap Keduanyaالحسان بهماالحسان بهما: : الول الول
Diantara sifat utama seorang muslim adalah berbuat baik terhadap kedua orang tuanya. Karena berbakti terhadap orang tua merupakan salah satu sifat yang paling diperhatikan oleh Islam. Hal ini terbukti bahwa Islam menjadikan durhaka kepada kedua orang tua sebagai dosa terbesar setelah menyekututkan Allah. Oleh karena itulah, setiap muslim mendapatkan perintah Allah untuk berbuat baik kepada kedua orang tuanya. Dalam Al-Qur’an Allah berfirman: (QS. 4 : 36)
و�اع�ب د و�ا ال� و�ل� ت�ش�ر�ك�و�ا ب�ه� ش�ي�ئ�ا و�ب�ال�و�ال�د�ي�ن� إ�ح�س�ان�ا“Dan sembahlah Allah, dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun. Dan berbuat baiklak kepada dua
orang ibu bapak..”
2. Memuliakan Kedua Orang tua2. Memuliakan Kedua Orang tuaالحتام بهماالحتام بهما
• Memuliakan’ mereka berdua, serta mengetahui apa yang wajib dilakukan terhadap mereka berdua. Karena sesungguhnya Islam mengangkat derajat kedua orang tua pada tingkatan yang sangat tinggi dalam sejarah kehidupan manusia. Dimana Allah menjadikan berbuat baik terhadap mereka berdua sebagai derajat tertinggi dalam beribadah, setelah ibadah kepada Allah SWT. Dalam Al-Qur’an Allah berfirman (QS. 17 : 23)
و�ق�ض�ى ر�ب0ك� أ�ل, ت�ع�ب د و�ا إ�ل, إ�ي&اه و�ب�ال�و�ال�د�ي�ن� إ�ح�س�ان�ا، إ�م&ا ي�ب�ل�غ�ن& ع�ن�د�ك� ال�ك�ب�ر*أ�ح�د ه م�ا أ�و� ك�ل�ه م�ا ف�ل� ت�ق�ل� ل�م ا� أ�ف: و�ل� ت�ن�ه�ر� ه م�ا و�ق�ل� ل�ه م�ا ق�و�ل� ك�ر�ي�م5ا
ا*و�اخ�ف�ض� ل�ه م�ا ج�ن�اح� الذGلE م�ن� الر&ح�م�ة� و�ق�ل� ر�بB ار�ح�م�ه م�ا ك�م�ا ر�ب&ي�ان�ي ص�غ�ي�ر5
2. Memuliakan Kedua Orang tua2. Memuliakan Kedua Orang tuaالحتام بهماالحتام بهما
Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika
salah seorang di atantara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan pada
keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak merreka dan ucapkanlakh kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu
terhadap mereka berdua dengan pneuh kesangayanga dan ucapkanlah, ‘Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana merreka berdua telah
mendidik aku waktu kecil.” (QS. Al-Isra’ : 23)
Ayat di atas sangat jelas memberikan batasan kepada kita, bagaimana seharusnya berinteraksi dengan kedua orang tua. Terutama pada saat-saat mereka telah memasuki usia lanjut, yang terkadang segala tindakan mereka menyebabkan munculnya kejengkelan terhadap mereka. Namun Islam dengan tegas memberikan perintah untuk tetap harus berbuat baik terhadap mereka berdua. Bahkan Islam melarang, walaupun untuk sekedar mengatakan “ah”, kepada meraka berdua. Islam memerintahkan untuk menggunakan tutur kata yang baik dan sopan kepada keduanya, apapun kondisinya.
3. Tetap Ihsan Kendati Mereka Tidak Beriman3. Tetap Ihsan Kendati Mereka Tidak Berimanيب بهما ولو كانا غي مسلمييب بهما ولو كانا غي مسلمي
Bahkan sekiranya kita memiliki orang tua yang bukan muslim sekalipun, kita tetap harus menunaikan kewajiban kita terhadap mereka berdua. Tetap harus berbuat baik kepada mereka, harus bertutur kata yang sopan santun dan penuh kelembutan dan juga harus tetap taat kepada mereka berdua, selagi tidak dalam perbuatan melanggar perintah Allah SWT.
Dalam sebuah riwayat dikatakan:
ع�ن� أ�س�م�اء# ب�ن�ت� أ�ب�ي� ب�ك ر� ر�ض�ي� ال� ع�ن�ه�م�ا ق�ال�ت� ق�د�م�ت� ع�ل�ي� أم�ي و�ه�يم�ش�ر�ك�ة2 ف�ي� ع�ه�د� ر�س�و�ل� ال� ص�ل.ى ال� ع�ل�ي�ه� و�س�ل.م� ف�اس�ت�ف ت�ي�ت� ر�س�و�ل� الص�ل.ى ال� ع�ل�ي�ه� و�س�ل.م� قل ت� إ�ن. أم�ي ق�د�م�ت� و�ه�ي� ر�اغ�ب�ة2 أ�ف�أ�ص�ل أم�ي ق�ال
)رواه البخاري(ن�ع�م� ص�ل�ي أم�ك�
3. Tetap Ihsan Kendati Mereka Tidak Beriman3. Tetap Ihsan Kendati Mereka Tidak Berimanيب بهما ولو كانا غي مسلمييب بهما ولو كانا غي مسلمي
Dari Asma’ binti Abu Bakar ra, beliau berkata, ‘Ibuku datang kepadaku, dan dia masih seorang yang musyrik pada zaman Rasulullah SAW. Lalu aku bertanya
pada Rasulullah SAW, ‘Wahai Rasulullah SAW, ibuku datang kepada mengharapkan sesuatu dari ku, apakah aku harus berbuat baik kepadanya,
sedangkan ia masih musyrik? Rasulullah SAW menjawab, ya, berbuat baiklah kepadanya.” (HR. Bukhari & Muslim)
Beginilah Islam memperlakukan orang tua, meskipun orang tua kita berada dalam agama lain yang bukan Islam. Namun Islam memerintahkan untuk berbuat baik kepadanya. Meskipun demikian, Islam tetap memiliki rambu-rambu dalam berbuat baik kepada orang tua yang tidak muslim. Dalam Al-Qur’an Allah mengatakan (QS. 31 : 15)
و�إ�ن ج�اه�د�اك� ع�ل�ى أ�ن ت�ش�ر�ك� ب�ي� م�ا ل�ي�س� ل�ك� ب�ه� ع�ل مE ف�ل� ت�ط�ع�ه�م�او�ص�اح�ب�ه�م�ا ف�ي الدJن�ي�ا م�ع�ر�و�فIا
“Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu
mengkuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik.”
4. Khawatir Berbuat Durhaka Pada Keduanya4. Khawatir Berbuat Durhaka Pada Keduanyaكثي الوف من عقوقهماكثي الوف من عقوقهما
• Selain memerintahkan untuk berbuat baik terhadap keduanya, Islam juga melarang kita untuk berbuat durhaka kepada orang tua. Karena durhaka terhadap orang tua merupakan dosa terbesar dalam Islam, setelah menyekutukan Allah. Dalam sebuah riwayat disebutkan:
أ�ل� أن�ب�ئكم"ق�ال� ر�س�و�ل ال� ص�ل.ى ال� ع�ل�ي�ه� و�س�ل.م� : ع�ن� أ�ب�ي� ب�ك ر�ة� ن�ف�ي�ع� ب�ن� ال ح�ار�ث� ق�ال�"ال�ش�ر�اك� ب�ال� و�ع�قو�ق� ال و�ال�د�ي�ن�: ب�ل�ى ي�ا ر�س�و�ل ال�، ق�ال� : قل ن�ا . ب�أ�ك ب�ر� ال ك�ب�ائ�ر�؟ ث�ل�ثIا
)متفق عليه(Dari Abu Bakrah Nufai’ bin al-Harits, bahwa Rasulullah SAW bersabda “Maukah kalian aku beritahu tentang dosa yang paling besar?” Kami
menjawab, “Tentu wahai Rasulullah SAW.” Beliau berkata, “Menyekutukan Allah dan durhaka kepada kedua orang tua.”
(Mutafaqun Alaih)
5. Mendahulukan Ibu, Kemudian Ayah5. Mendahulukan Ibu, Kemudian Ayahيب أمه ثم أباهيب أمه ثم أباه
Bagaimanapun juga, seorang ibu lebih memiliki peran yang besar dalam diri kita. Ibu kitalah yang telah mengandung kita selama sembilan bulan, melahirkan kita dengan susah payah, membesarkan, merawat dan mendidik kita hingga dewasa seperti saat ini. Meskipun dalam hal tersebut peran bapak juga besar, namun tidak sedominan peranan ibu. Oleh karena itulah, Islam menjadikan berbakti kepada ibu, lebih prioritas dibandingkan dengan berbakti kepada bapak.
5. Mendahulukan Ibu, Kemudian Ayah5. Mendahulukan Ibu, Kemudian Ayahيب أمه ثم أباهيب أمه ثم أباه
ع�ن� أ�ب�ي� ه�ر�ي�ر�ة� ر�ض�ي� ال� ع�ن�ه� ق�ال� ج�اء# ر�ج�ل2 إ�ل�ى ر�س�و�ل� ال� ص�ل.ى ال� ع�ل�ي�هو�س�ل.م� ف�ق�ال� ي�ا ر�س�و�ل� ال�، م�ن� أ�ح�قJ الن�اس� ب�ح�س�ن� ص�ح�اب�ت�ي؟ ق�ال� أمJك�، ق�ال
متفق" (ثم� م�ن�؟ ق�ال� أمJك�، ق�ال� ثم� م�ن�؟ ق�ال� أمJك�، ق�ال� ثم� م�ن�، ق�ال� أ�ب�و�ك)عليه
Dari Abu Hurairah ra, bahwa seseorang datang kepada rasulullah SAW, lalu bertanya, wahai rasulullah, siapakan orang yang paling
berhak aku berbuat baik kepadanya? Rasulullah menjawab, ibumu. Lalu ia bertanya lagi, kemudian siapa wahai rasulullah ? Beliau menjawab ibumu. Kemudian ia bertanya lagi, lalu siapa wahai
rasulullah? Beliau menjawab, ibumu. Lalu ia bertanya lagi, kemudian siapa wahai rasulullah? Beliau menjawab, bapakmu. (Mutafaqun
Alaih)
6. Berbuat Baik Pada Sahabat & Kerabat Orang Tua6. Berbuat Baik Pada Sahabat & Kerabat Orang Tuaيب أهل ودهمايب أهل ودهما
Sekiranya pun orang tua kita telah tiada, kita masih memiliki kewajiban sekaligus menunjukkan etika kita kepada kedua orang tua kita, yaitu dengan menyambung tali persaudaraan dengan orang-orang yang dicintai orang tua kita, apakah famili, kerabat, teman dan lain sebagainya. Dalam sebuah riwayat digambarkan:
ع�ن� اب�ن� ع�م�ر� ر�ض�ي� ال� ع�ن�ه�، أ�ن. الن�ب�ي� ص�ل.ى ال� ع�ل�ي�ه� و�س�ل.م� ق�ال� أ�ب�ر)رواه مسلم(ال ب�ر� أ�ن ي�ص�ل� الر�ج�ل و�د� أ�ب�ي�ه�
Dari ibnu Umar ra, Rasulullah SAW bersabda, “Sebaik-baik perbuatan baik terhadap orang tua adalah mernyambung
persaudaraan terhadap orang-orang yang cintai orang tuanya.” (HR. Muslim)
6. Berbuat Baik Pada Sahabat & Kerabat Orang Tua6. Berbuat Baik Pada Sahabat & Kerabat Orang Tuaيب أهل ودهمايب أهل ودهما
Dalam riwayat lain, digambarkan :
س�أ�ل� ر�ج�ل2 الن�ب�ي� ص�ل.ى ال� ع�ل�ي�ه� و�س�ل.م� ف�ق�ال� ي�ار�س�و�ل� ال�، ه�ل ب�ق�ي� م�ن� ب�رالدJع�اء� ل�ه�م�ا: أ�ب�و�ي� ش�ي�ءa ب�ع�د� م�و�ت�ه�م�ا أ�ب�رJه�م�ا؟ ق�ال� ن�ع�م�، خ�ص�ال2 أ�ر�ب�ع
و�ا ل�س�ت�غ�ف�ار� ل�ه�م�ا، و�إ�ن�ق�اذ ع�ه�د�ه�م�ا، و�إ�ك ر�ام� ص�د�ي�ق�ه�م�ا، و�ص�ل�ة الر�ح�م� ال.ت�ى)أخرجه البخاري ف الدب الغرد(ل� ر�ح�م� ل�ك� إ�ل. م�ن� ق�ب�ل�ه�م�ا
Seseorang bertanya kepada Rasulullah SAW, wahai Rasulullah, apakah masih tersisa kewajibanku untuk berbuat baik kepada kedua
orangtuaku, apakah aku masih harus berbakti kepada keduanya? Rasulullah SAW menjawab, Ya. Ada empat hal yang harus dilakukan: Mendoakan dan memohon ampunkan bagi keduanya, merealisasikan
janji/ keinginan mereka berdua, memuliakan teman-teman mereka berdua dan menyambung tali persaudaraan yang engkau tidak
memiliki hubungan lagi dengan mereka kecuali melalui kedua orang tuamu. (HR. Bukhari dalam Adab Mufrad)
7. Menyenangkan Hati Keduanya7. Menyenangkan Hati Keduanyaإدخال السرور ف نفسهماإدخال السرور ف نفسهما
Pada dasarnya, dalam kondisi apapun juga, kita diperintahkan oleh Allah dan Rasulullah SAW untuk selalu berbuat baik dan menyenangkan hati orang tua serta menghormatinya dengan penghormatan yang mulia. Berikut merupakan beberapa hal yang posisitf yang seyogyanya dilakukan seorang muslim: Berdiri untuk menyambutnya, menakala mereka tiba di tempat kita berada. Mencium tangan kedua orang tua, ketika akan pergi atau tiba dari orang
tua. Mengecilkan volume suara kita dihadapan orang tua kita, sebagai
penghormatan terhadapnya. Senantiasa berusaha menyenangkan hati keduanya. Menggunakan cara dan bahasa yang lembut ketika berbicara pada
keduanya. Tidak menampakkan sikap negatif dari diri kita, manakala kita
mendapatkan hal yang kurang menyenangkan yang berasal dari orang tua kita.
AKHLAK TERHADAP ORANG TUAAKHLAK TERHADAP ORANG TUAالخلق بالوالدينالخلق بالوالدين
Ihsan Pada Orang Tua
Memuliakan Orang Tua
Tetap Ihsan Kendati Tdk Beriman
Khawatir Durhaka Pada Org Tua
Mendahulukan Ibu Kemudian Ayah
Ihsan Terhadap Sahabat Org Tua
Menyenangkan Hati Org Tua
وال تعال أعلى وأعلم بالصوابوالمد ل رب العالي