zaman batu tua

Upload: denny-wahyudi

Post on 10-Jul-2015

499 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

K EL O M P O K 1

4/28/12

ZAMAN BATUClick to edit Master subtitle style 4/28/12

AMAN BATU TUA PALEOLITHIKUM)

4/28/12

PENINGGALAN BUDAYAAlat-alat yang digunakan pada zaman Batu Tua masih sangat kasar, sebab teknik pembuatannya masih sangat sederhana.Alat-alat batu ini dibuat dengan cara membenturkan antara batu yang satu dengan batu yang lainnya.4/28/12

Berdasarkan nama tempat

a.Kebudayaan Pacitan Ditemukan oleh Von Koeningswald (1935) di kali Baksoko, Desa Punung, Pacitan,Jawa Timur. Alat-alatnya berupa: Kapak gengggam Kapak perimbas Kapak penetak Alat serpih(flake) Alat-alat tersebut berasal dari lapisan Pleistosen Tengah (Lapisan Fauna Trinil). Click to edit Master subtitle style

4/28/12

FLA KE4/28/12

KAPAK PERIMBAS

b.Kebudayaan Ngandong Alat-alat zaman batu tua dari Ngandong, Jawa Timur, berupa kapak genggam dari batu dan alat-alat kecil yang disebut alat serpih(flake), ditemukan pula di Sangiran Jatim dan di Cabenge, Sulawesi Selatan. Ditemukan pula alat-alat dari tulang dan berupa alat penusuk(belati), ujung tombak dengan gergaji pada kedua sisi, alat pengorek ubi dan keladi, serta tanduk menjangan yang diruncingkan 4/28/12

MANUSIA PENDUKUNGPada kebudayaan Pacitan, manusia pendukungnya adalah Pithecanthropus Erectus, dengan alasan : Alat-alat dari Pacitan ditemukan pada lapisan yang 4/28/12 sama dengan

Pada Kebudayaan Ngandong, manusia pendukungnya adalah Homo Soloensis dan Homo Wajakensis, dengan alasan :

HOMO SOLOENSIS

Di Ngadirejo (Sragen) ditemukan kapak genggam bersama tulang-tulang binatang dan atap tengkorak Homo 4/28/12 Soloensis

HOMO

KEHIDUPAN SOSIALManusia zaman batu tua hidup dengan berburu dan mengumpulkan makanan(hunting and food gathering) dan hidup barpindah-pindah (nomaden). Manusia purba hidup dalam kelompok-kelompok kecil sehingga mereka dapat berpindah dengan cepat. Di perkirakan jumlah Pithecantropus di Jawa selama kala Plaeistosen sekitar 500 orang. 4/28/12 Menurut Teuko Jacob , bahasa sebagai

KEPERCAYAANDi Afrika, Eropa dan Asia Kecil pada zaman batu tua sudah ditemukan bukti-bukti kepercayaan manusia pada kekuatan-kekuatan alam. Di Asia timur termasuk di Indonesia, pada zaman batu tua belum ditemukan bukti-bukti adanya kepercayaan. Demikian juga penguburan mayat belum 4/28/12

ZAMAN BATU TENGAH (MESOLITHIKUM)4/28/12

PENINGGALAN BUDAYAPeninggalan budaya pada zaman ini berupa alat alat dati tulang, dan flake. Pada zaman ini manusia purba juga telah mampu membuat gerabah dari tanah liat.4/28/12

a.

Kebudayaan Tulang Sampung ( Sampung Bone Culture ) Van Stein Callenfels di Jawa Timur pada tahun 1928 1931 menemukan alat mesolithik seperti mata panah dan flake, batu penggiling, dan alat alat tulang dan tanduk. Di beberapa gua di Bojonegoro ditemukan pula alat alat dari kerang dan tulang serta fosil manusia Papua Melanesoide.

b. Kebudayaan Toala ( Flake Culture ) Tahun 1893 1896 Sarasin bersaudara menemukan flake di gua gua di Lumancong Sulawesi Selatan. Di wilayah Maros, Bone dan Bantaeng juga ditemukan flake, batu penggiling, gerabah, dan kapak Sumatra. 4/28/12

c. Kebudayaan Kapak Genggam Sumatera Utara ( Pebble Culture ) Di sepanjang pesisir pantai Sumatera Timur Laut ditemukan bekas bekas tempat tinggal dan tumpukan sampah kerang /kjokkenmodinger (bahasa Belanda). Van Stein Callenfels (1925) juga menemukan: 1. Kapak genggam Sumatera 2. Hache courte ( kapak pendek )4/28/12

Penyebaran Alat Alat Manusia Purba

4/28/12

Flakes

4/28/12

Kjokkenmodin ger

4/28/12

MANUSIA PENDUKUNGManusia zaman Mesolithikum adalah manusia dari ras PapuaMelanesoid. Hal ini terbukti dengan ditemukannya fosil-fosil manusia ras Papua-Melanesoid, baik pada kebudayaan tulang sampung maupun di bukit-bukit kerang di Sumatera. Pendukung kebudayaan Toala menurut Sarasin adalah nenek moyang 4/28/12 orang suku Toala sekarang yang

KEHIDUPAN SOSIALSebagaian manusia pendukung kebudayaan mesolitikum masih tetap beburu dan mengumpulkan makanan tetapi sebagian dari mereka sudah mulai menetap di gua-gua dan bercocok tanam secara sederhana yang dilakukan secara berpindah-pindah, sesuai dengan keadaan kesuburan tanah.4/28/12

Manusia yang hidup di pesisir ,

Salah satu bukti bahwa manusia purba sudah mulai hidup menetap adalah adanya lukisan cap tangan, gambar kadal, manusia, rusa, burung, perahu, matahari, mata, dan gambar - gambar di gua gua.

4/28/12

Lukisan tangan dan babi rusa di Gua Leang, Desa Maros Sulawesi Selatan yang berumur sekitar 4000 tahun

KEPERCAYAANMasyarakat mesolithikum di Indonesia telah mengenal adanya kepercayaan dan penguburan mayat. Lukisan manusia di Pulau Seram merupakan contoh gambar nenek moyang dan dianggap memiliki kekuatan magis sebagai penolak roh jahat. Demikian halnya gambar kadal di wilayah tersebut, dianggap sebagai penjelmaan nenek moyang atau kepala 4/28/12 suku sebagai lambang kekuatan magis.

ZAMAN BATU MUDA (NEOLITHIKUM)4/28/12

PENINGGALAN BUDAYAAlat-alat batu yang dipergunakan pada zaman batu muda sudah sangat halus pembuatannya karena mereka sudah mengenal teknik mengasah. a. Kapak Persegi Pemberian nama kapak persegi ini oleh Von Heine Geldern, yaitu kapak yang memanjang dengan penampang lintangnya 4/28/12 berbentuk persegi panjang atau

Di Indonesia, kapak persegi ditemukan di bagian barat dan timur. Berdasarkan penemuan yang ada dapat disimpulkan bahwa penyebaran kebudayaan kapak persegi dari Asia Daratan ke Kepulauan Nusantara melalui jalan barat, yaitu dari Asia (Yunan,Cina selatan) ke Asia tenggara semenanjung malaka Sumatera, Jawa, Kalimantan dll. Kapak-kapak persegi ada yang 4/28/12 terbuat dari batu-batu indah. Alat

b)Kapak Lonjong Kapak lonjong adalah kapak yang penampangnya berbentuk lonjong atau bulat telur.Pada ujungnya yang lancip ditempatkan tangkai ,kemudian diikat dengan menyiku,Kapak lonjong besar disebut walzeinbeil dan yang kecil disebut keinbeil.

W AL ZE IN BE IL

Ditemukan di Sulawesi,SangiheTalaud,Flores,Maluku dan Papua.Penyebarannya melalui jalan timur,yaitu dari daratran asia ke cina,jepang,taiwan,dll4/28/12 KAPAK

c). Gerabah Memegang peranan penting sebagai wadah atau tempat.Digunakan untuk keperlan rumah tangga,upacara,dan hanya untuk hiasan. Banyak ditemukan di lapisan teratas bukit-bukit kerang sumatera dan di bukit-bukit pasir pantai selatan Jawa,Banyuwangi,Sulawesi.Di sumba banyak ditemukan gerabah 4/28/12

MANUSIA PENDUKUNGManusia pendukung kebudayaan kapak persegi pada zaman neolithikum berasal dari ras ProtoMelayu (Melayu Tua) bertempat tinggal di Indonesia bagian Timur dan datang ke Indonesia sekitar tahun 2000 SM. Sedangkan manusia pendukung kebudayaaan kapak lonjong di Indonesia bagian Timur adalah Papua Melanesoid.4/28/12

KEHIDUPAN SOSIALPerubahan sosial budaya pada zaman batu muda dikenal dengan nama Revolusi Neolithik, yaitu perubahan dari mengumpulkan makanan (food gathering) menjadi menghasilkan makanan (food producing), dan dari nomaden menjadi kehidupan menetap. Manusia pada zaman batu muda cenderung bertempat tinggal di dekat sumber air, seperti sekat 4/28/12 sungai , tepian danau, dan pesisir.

Tempat tinggal mereka pada dasarnya berupa rumah sederhana kebulat-bulatan dengan atap dari daun-daunan. Rumah seperti ini sampai sekarang masih di jumpain di Timor, Kalimantan Barat, Andaman, dan Nikobar. Menurut H.Kern bahasa yang digunakan oleh penduduk di kepulauan nusantara pada Zaman Neolithikum adalah Bahasa 4/28/12 Melayu - Polinesia yang

KEPERCAYAANMasyarakat mempercayai adanya kekuatan diluar kekuatan manusia. Kepercayaan mereka dikenal dengan sebutan Animisme dan Dinamisme. Animisme adalah kepercayaan tentang adanya ruh-ruh yang memiliki kekuatan dialam gaib; Dinamisme adalah kepercayaan terhadap benda-benda (pohon, danau, matahari dan batu-batu besar) yang dianggap memiliki kekuatan karena ditempati atau merupakan perwujudan 4/28/12

KESIMPULANZAMAN HASIL KEBUDAYAAN MANUSIA PENDUKUNG CIRI CIRI BUDAYA PALEOLITHIKUM Kapak genggam, - Pithecantropus -Batunya kasar -Belum dibentuk kapak perimbas, erectus - Pithecantropus alat serpih/flakes, wajakensis alat alat tulang - Pithecantropus Soloensis

MESOLITHIKUM Kjokkenmodinge Papua r, Abris Sous Melanosoide Roche, Pebble, Hache Courte, Flakes, ujung mata panah NEOLITHIKUM Kapak persegi, kapak lonjong, perhiasan, 4/28/12 gerabah Proto melayu (suku Nias, Toraja, Dayak, Sasak)

Batunya agak halus - Agak dibentuk sesuai kebutuhan-

Batunya sudah halus - Dibentuk sesuai kebutuhan-

This is the end..

THANKS FOR YOUR ATTENTION

4/28/12