6 konservasi sda
DESCRIPTION
52352352352TRANSCRIPT
KONSERVASI SUMBERDAYA ALAM HAYATI DAN EKOSISTEMNYA
(KSDAH&E)
menyediakan kebutuhan pangan, kebutuhan sandang dan bangunan, sebagai sumberdaya genetik, pengembangan ilmu pengetahuan, sebagai pengatur tata air, manfaat terhadap iklim, dan lingkungan yang
sehat.
MANFAAT SDAH&E
Theodore Roosevelt (1902) mengemukakan konsep konservasi dipandang dari segi ekonomi, sosial dan ekologi.
segi ekonomi berarti memanfaatkan sumberdaya alam untuk sekarang.
Dari segi ekologi, Pemanfaatan sumberdaya alam untuk sekarang dan masa yang akan datang.
Segi sosialpemanfaatan sumberdaya alam secara bijaksana.
Konservasi
UU No.5/1990 tentang KSDAH & E
Pasal 1: 2
KSDAH adalah pengelolaan sumberdaya alam hayati yang pemanfaatannya dilakukan secara bijaksana untuk menjamin kesinambungan persediaannya dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas keanekaragaman dan nilainya.
pelestarian dan kemampuan, Pemanfaatan secara serasi dan seimbang.
AZAS KSDAH&E
Perlindungan sistem penyangga kehidupan Pengawetan keanekaragaman jenis flora dan
fauna beserta ekosistemnya Pemanfaatan secara lestari SDAH&E
KEGIATAN POKOK KSDAH&E
Perlindungan sistem penyangga kehidupan
meliputi perlindungan mata air, tebing, tepian sungai, danau, pemeliharaan fungsi hidrologi hutan, perlindungan pantai, pengelolaan daerah aliran sungai, perlindungan terhadap gejala keunikan dan keindahan alam, dll
dilaksanakan Memanfaatkan area yang dilindungi, tetapi harus mematuhi ketentuan yang ditetapkan pemerintah.
Pengawetan , menjamin keanekaragaman KSDAH&E agar berfungsi thd alam dan kesejahteraan manusia.
Pengawetan jenis tumbuhan dan satwa dapat dilaksanakan di dalam kawasan (konservasi in-situ) dan di luar kawasan (konservasi ex-situ).
Pemanfataan secara lestari SDAH&E
Adalahmembatasi dalam pemanfaatan SDAH&E agar bermanfaat secara terus menerus pada masa mendatang.
Bentuk pemanfaatan lingkugan dengan tetap menjaga
kelestarian fungsi lingkungan pemanfaatan jenis tumbuhan dan satwa liar dengan
tetap memperhatikan kelangsungan potensi, daya dukung dan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa liar.
Mengapa KSDA&E perlu dilestarikan…… ??
NILAI KONSERVASI
nilai ekonomi konservasi1. Pelestarian tanah dan air, 2. Stabilitas iklim, 3. Konservasi SDAH yg dapat diperbaharui, 4. Perlindungan plasma nuftah, 5. Ekowisata.
Nilai sosial-filosofis konservasi :1. Mutu kehidupan yang lebih baik, 2. Tanggung jawab moral, dan 3. sebagai warisan anak cucu dan kebanggaan bangsa
Kelestarian, kelangkaan, kepunahan
Kelestarian
kondisi dimana sumberdaya alam hayati yang ada disuatu kawasan akan ada seterusnya.
Kelangkaan
Kondisi suatu spesies secara keseluruhan ditemukan dalam jumlah sedikit
Kepunahan
kondisi dimana individu terakhir dari suatu spesies benar-benar sudah tidak ditemukan lagi di alam
Pemanfaatan sumberdaya alam yang dapat diperbaharuhi
dilakukan secara maksimum sebesar laju pertumbuhannya (misalnya tiap pohon atau banyaknya anakan menjadi dasar perhitungan). Bila pemanfaatan melebihi laju pertumbuhan, maka sumberdaya tersebut semakin langka dan menjadi punah.
Pemanfaatan sumberdaya alam yang tidak dapat diperbaharui
dikelola dengan prinsip penghematan penggunaan atau mencari alternatif sumberdaya baru yang dapat menggantikan fungsinya
Cara yang ditempuh Dalam pelestarian
Kelangkaan suatu spesies dihubungkan dengan tiga kriteria, yaitu 1) wilayah sebaran geografis, 2) jumlah populasi lokal, dan 3) variasi kebutuhan habitat.
Bila suatu spesies secara keseluruhan ditemukan dalam jumlah sedikit, maka spesies tersebut dikatakan langka. contoh : elang jawa (Spizaetus bartelsi) adalah burung pemangsa endemik di P. Jawa yang saat ini masuk dalam kategori genting (endangered) dan harimau sumatra (critically endangered)
Jika tidak dilakukan upaya pelestarian dengan segera maka akan segera punah
Penyebabnya kelangkaan dan kepunahan
secara alami (bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, gunung meletus)
akibat aktivitas manusia (polusi, pembukaan lahan pertanian, pertambangan, penggundulan hutan, fragmentasi habitat.
UU Nomor 5 tahun 1990 tentang konservasi sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya.
UU Nomor 41 tahun 1999 tentang Kehutanan
Landasan Hukum Konservasi
Pengertian Kawasan konservasi
bagian dari wilayah daratan atau lautan yang perlu dan secara sengaja disisihkan dari segala bentuk eksploitasi dan pemanfaatan sumberdaya alam hayati sehingga terjamin keberadaannya secara lestari.
Kawasan Konservasi di Indonesia
Kawasan di darat maupun di perairan yang mempunyai fungsi pokok sebagai kawasan pengawetan keaneka-agaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya dan juga berfungsi sebagai wilayah sistem penyangga kehidupan
Kawasan Suaka Alam (KSA)
Cagar Alam (CA)
mempunyai kekhasan tumbuhan, satwa, dan ekosistemnya
Contoh : Cagar Alam Gebugan (Ungaran), Cagar Alam Pagerwunung (Kendal)
Suaka Margasatwa (SM)
mempunyai ciri khas keanekaragaman dan keunikan jenis satwa, dimana untuk kelangsungan hidupnya dilakukan pembinaan terhadap habitatnya.
Contoh : SM Muara Angke,
Kawasan Pelestarian Alam (KPA)
Kawasan di darat maupun di perairan yang mempunyai fungsi perlindungan sistem penyangga kehidupan, pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa, serta pemanfaatan secara lestari sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya
1. Taman Nasional (TN)
kawasan yang memiliki ekosistem asli, dikelola dengan sistem zonasi dan dimanfaatkan untuk penelitian, pendidikan, ilmu pengetahuan, menunjang budidaya, pariwisata dan rekreasi. Sistem zonasi terdiri dari zona inti, zona pemanfaatan dan zona lain sesuai keperluan
Contoh : TN Merapi Merbabu, TN Laut Karimunjawa
2. Taman Hutan Raya (Tahura)
kawasan pelestarian alam untuk koleksi tumbuhan, dan/ atau satwa yang alami atau buatan, jenis asli atau bukan asli, yang dimanfaatkan bagi kepentingan penelitian, pendidikan, ilmu pengetahuan, menunjang budidaya, budaya, pariwisata dan rekreasi.
Contoh : Tahura Ngargoyoso Karanganyar
3. Taman Wisata Alam
kawasan pelestarian alam yang dimanfaatkan untuk pariwisata dan rekreasi alam
1. Penetapan Kawasan Konservasisumberdaya alam yang ada saat ini terjamin kelestariannya dan dapat dimanfaatkan untuk jangka waktu yang lama.
2. Penetapan peraturan perundangan yang berhubungan dengan konservasiPengelolaan sumberdaya alam beserta kosistemnya perlu diberi hukum yang jelas, tegas, dan menyeluruh guna menjamin kepastian hukum bagi upaya pengelolaannya.
3. Keterlibatan masyarakat dalam konservasimemberi kesempatan untuk ikut berperan dalam usaha di kawasan tersebut.
Pengelolaan KSDAH
KAWASAN KONSERVASI DI INDONESIA
UU no 5/1990 bertitik berat pada pelestarian keanekaragaman hayati, baik keanekaragaman hayati hutan maupun bukan; baik di dalam kawasan hutan negara maupun di luarnya.
Sedangkan UU no 41/1999 salah satunya mengatur konservasi alam di kawasan hutan negara; namun bukan hanya mencakup konservasi keanekaragaman hayati, melainkan meliputi pula perlindungan fungsi-fungsi penunjang kehidupan yang disediakan kawasan hutan.
DASAR HUKUM KSDAH&E
UU no 41/1999 membedakan dua kategori besar kawasan hutan yang dilindungi, yakni:
Hutan lindung, yakni kawasan hutan negara yang mempunyai fungsi pokok sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk mengatur tata air, mencegah banjir, mengendalikan erosi, mencegah instrusi air laut, dan memelihara kesuburan tanah; dan
Hutan konservasi, yakni kawasan hutan negara dengan ciri khas tertentu, yang mempunyai fungsi pokok pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya.
PP no 68/1998, merinci
Kawasan Suaka Alam (KSA) menjadi cagar alam dan suaka margasatwa.
Kawasan Pelestarian Alam (KPA) adalah taman nasional, taman hutan raya (tahura), serta taman wisata alam
KAWASAN HUTAN KONSERVASI , terdiri atas
Kawasan hutan suaka alam. Ialah kawasan hutan negara dengan ciri khas tertentu, yang mempunyai fungsi pokok sebagai kawasan pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya, yang juga berfungsi sebagai wilayah sistem penyangga kehidupan.
Kawasan hutan pelestarian alam. Ialah kawasan hutan negara dengan ciri khas tertentu, yang mempunyai fungsi pokok perlindungan sistem penyangga kehidupan, pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa, serta pemanfaatan secara lestari sumber daya alam hayati dan ekosistemnya.
Taman buru. Yakni kawasan hutan negara yang ditetapkan sebagai tempat wisata berburu.
Pemberdayaan masyarakat dalam konservasi
4. Pengendalian perburuan dan perdagangan satwa
berdasarkan aspek legal, tata cara perburuan, pemungutan hasil perburuan, penentuan daerah dan rotasi perburuan.
5. Pengembangan ekonomi alternatif
Misalnya budidadaya ikan DI sekitar TN Halimun, dan keterlibatan masyarakat dalam kegiatan turisme di daerah sehingga tidak terjadi penjarahan atau eksploitasi sumberdaya alam secara berlebihan
6. Menghindari introduksi spesies eksotikMasuknya spesies eksotik atau spesies asing akan menimbulkan masalah bagi spesies lokal karena akan menimbulkan kompetisi atau membawa penyakit
7. Penetapan kawasan lindung dengan pendekatan spesies
penetapan Important Bird Areas (IBAS) atau daerah penting burung di Indonesia dan Endemic Bird Area (EBA) atau daerah endemik burung; Prioritas berdasarkan Key Biodiversity Area (KBA) berdasarkan prinsip kerentanan kawasan serta kerentanan spesies.
8. Pemanfaatan sains dan teknologimenggunakan analisis SIG (Sistem Informasi Geografis) dapat dilakukan pemantauan lahan-lahan kritis, zonazona habitat satwa
9. Pemanfaatan Energi Terbarukan : waste for energy, biodisel, biogas, solar cell, mass transportation, organic for agriculture
1872 penetapan Taman Nasional Yellowstone di Amerika Serikat, merupakan salah satu tonggak penting konservasi alam masa kini.
1889 ditetapkan Cagar Alam Cibodas oleh Pemerintah Hindia Belanda untuk melindungi salah satu hutan pegunungan yang paling cantik di Jawa.
1972, Deklarasi Stockholm memandatkan perlindungan dan pelestarian ekosistem utama yang menjadi prinsip dasar konservasi alam dan biologi konservasi;
1982, resolusi-resolusi PBB untuk lingkungan seperti Piagam Dunia untuk Kelestarian Alam
1992, Deklarasi Rio
2002, Deklarasi Johannesburg
SEJARAH KONSERVASI