BeritaMonitoringIndonesiaforGlobalJusticeSeptember2018

Update Negosiasi:

“Perundingan RCEP dan IEU CEPA, Sudah Sampai Mana?”

Jakarta, 13 September 2018-PerwakilandariKoalisiMasyarakatSipiluntukKeadilanEkonomi melakukan pertemuan dengan Dirjen Perundingan Perjanjian InternasionalKementerianPerdagangan(ImanPambagyo)diKantorKementerianPerdagangan.Dalampertemuan ini membahas mengenai perkembangan informasi putaran perundinganASEANRCEPdanIndonesiaEUCEPA.Turut hadir perwakilan kelompokmasyarakat sipil dalam pertemuan ini, yakni RachmiHertanti,LutfiyahHanim,RahmatMaulanaSidik,TeguhMaulanadariIndonesiaforGlobalJustice(IGJ),PutriSindidariIndonesiaAidsCoalition(IAC),YuyunHarmonodariWahanaLingkunganHidupIndonesia(Walhi),AfgandariSerikatPetaniIndonesia(SPI).PosisiPerundinganRCEP(RegionalComprehensiveEconomicPartnership)4 Bab Yang Sudah Final Sebagaimanayangdiketahui,bahwaputaranperundinganRCEPsudahmemasukiputaranperundinganke-23danputaranperundinganselanjutnyaakandilaksanakandiAuckland,NewZealandpada22-26Oktober2018.Daribeberapaputaranperundinganyangsudah

dilalui, terdapat empat bab yang sudah di setujui oleh Negara-negara runding RCEP,empatbabtersebutdiantaranya:Pertama,EconomicandTechnicalCooperationBab ini disahkan pada putaran perundingan ke-15. Bab ini terdiri dari 8 pasal yaituObjectives, Scope, Definitions, Resources, Work Programme, Least Developed AseanMemberStates,CommitteeonEconomicandTechnicalCooperationdanNon-ApplicationofDisputeSettlement.

Bab ini untuk melengkapi kemitraan ekonomi yang ada di bidang-bidang yang salingmenguntungkan yang berfokus pada implementasi dan pemanfaatan perjanjian RCEPtermasukpengembangankapasitasdanbantuanteknis.

Kedua,SmallandMediumEnterprisesBab ini disahkan pada putaran perundingan ke-16. Bab ini terdiri dari 6 pasal yaitu,Objectives, Definition, Information Sharing, Cooperation, Contact Point dan Non-ApplicationofDisputeSettlement.

Bab inimenyediakanplatformbagiNegara pesertaRCEPuntukmelaksanakanprogramdan kegiatan kerjasama ekonomi yang dapat meningkatkan kemampuan UKM untukberpartisipasidanmendapatkanmanfaatdaripeluangyangada.Ketiga,CustomProcedureandTradeFacilitationBabinidisahkanpadaputaranperundinganke-23diBangkok.Babniterdiridari21Pasalyang terbagimenjadi 5 kategori pengelompokkanpasal yaitu kategori pengelompokkanpasal Framework, Principle, Transparency, Core Customs and Trade FacilitationAgreement.Keempat,GovernmentProcurementBabinidisahkanpadaputaranperundinganke-23diBangkok.Babiniterdiridari9pasalObjectives, Scope, Principle, Transparency, Cooperation, Confidentiality, Contact Point,Non-Application ofDispute Settlement danReviewdan satu annex (Paper or ElectronicMeansUtilisedbyPartiesforPublicationofTransparencyInformation.BabinidifokuskanpadaaturantransparansidankerjasamaterkaitpengadaanpemerintahdiantaraNegarapesertaRCEP.RCEP Masih Belum Akan Rampung Tahun Ini Dalam diskusi, Iman Pambagyomenyampaikan bahwa perundingan RCEPmasih belumdapatdiselesaikandalamtahunini.Halinikarenamasihadabeberapaisusensitiveyangbelumdapatdiselesaikan.SepertipembahasandalambabIntelectualPropertyRight(IPR),JepangmasihmendorongagarRCEPmengadopsiaturanTRIPSPlus.Namun,IndonesiadanbeberapanegaraASEANtetapberposisiuntuktidakmengadopsiTRIPSPlusdidalambabtersebut.BahkanIndiamendesakagaraturanIPRperluuntukdire-kalibrasi.

Terkaitbabmengenaikompetisi,IndonesiapembahasanmasihsensitivemengenaiBUMN.Australia-Jepang-KoreamelakukanintervensiuntukmendorongadanyaaturanmengenaiGeneralReviewdalambabtersebut.Hal inibertujuanagar,dalammasatransisitertentuaturan mengenai BUMN dapat direview kembali dan membuka ruang untukmenghapuskankeistimewaanBUMNdanmembukaruangkompetisipadafungsitertentuyang diminta oleh Negara secara langsung. Terkait hal ini, ASEAN, China, dan IndiamenolaksecarategaspermintaanAustrialia,Jepang,danKorea,danmenjadikanposisiinisebagaitawaranmati,takeitorleaveit.Di bab investasi, posisiASEAN sendirimasihbelummemiliki kesepakatan. Isu investasimasih belum dapat diselesaikan dalam perundingan RCEP. Misalnya terkait denganproposal Indonesia untuk mengecualikan aturan MFN dalam aturan Investasi. Ataumisalnya tawaranVietnammengenai aturanRachet.Bahkan,mengenai aturan Investor-StateDisputeSettlement(ISDS),proposalIndonesiadanFilipinamengenaiconsentletterdan mengecualikan beberapa hal tertentu dalam penerapan ISDS, termasukmengecualikanaturanProhibitiononPerformanceRequirementsmasihbelumdisepakatibersama.Bahkan,adapermintaanuntukmenambahlistPerformanceRequirementsataudikenaldenganTRIMSPlus.Namun,terkaitdenganisuISDSterhadapaksesobatmurah,negaraanggotaRCEPsepakatuntuktidakmenjadikansektoryangdapatdigugatmelaluiISDS.Dalamperundinganperdaganganbarang,nampaknyamasihmenjadipertarunganpanjangdenganIndia.UntukASEANtentutetapakanbertahanpadalevel92%,hanyaIndiatetaptidakmaumenaikanleveldansebaliknyaAustraliadanNewZealandmasihsangattinggidantidakadakeinginanuntukmenurunkanlevelnya.Tetapi,yangmenarikadalahdalamperundingan tariff akan menyasar pada komoditas yang masuk pada list exclusive.Indonesia ditekan untuk menurunkan level tariff komoditas eksklusif (Exclusion list)sepertiBeras,Gula,danMinumanBeralkhollebihrendahlagidari4%.Dalam perundingan barang, skema deviasi (pemberian secara khusus) berlaku. Namun,untuk menjaga agar praktek deviasi tidak merugikan ASEAN, maka Indonesia akanmemastikanagardeviasidibatasi,dantidakbolehmenjadikontradenganASEANataupunkontradiantaranegaraanggotaASEANsendiri.Di bab Jasa, pada akhirnya India mendapatkan Gain lebih besar. Hal ini karena dalamperundingan RCEP India mendorong adanya chapter khusus mengenai Movement ofNatural Person (MNP) diluar dari bab Jasa. Bab ini khusus pembahasan penggunaantenagakerjaasingdisuatuNegaraakibatdariadanyapenanamanmodalasing.PosisiPerundinganIndonesia-EUCEPAPerundinganIndonesia-EUCEPAsudahmelewatiputaranke-5yangtelahdilangsungkan9Juli 2018 di Brussels, Belgia. Dan putaran perundingan ke-6 akan dilangsungkan padatanggal15-19Oktober2018diPalembang,SumateraSelatan,Indonesia.

Dari putaran perundingan ke-5 di Brussels, sudah ada beberapa isu yang masuk padatahapanyang lebihmajudalamkontekspenawarankepentingan,seperti isuaksespasardalam perdagangan barang, jasa, dan investasi termasuk Government Procurement(Pengadaan barang dan jasa Pemerintah). Namun, terkait dengan rules dalam babperdaganganbarang,beberapahalterkaitdenganmekanismeSanitasidanPhytosanitarymasihdalamprosespendiskusikan, jugamengenaiaturantentangExport taxkhususnyaterkait dengan export duties dimana EU mentarget penghapusan kebijakan Indonesiauntuktidakmenerapkanexportdutiesuntukkomoditasrawmaterials.PerundingandiBrusselsjugasudahmencapaikesepakatanterkaitdenganbabEconomic& Technical Cooperation. Yang pada awalnya Uni Eropa mengusulkan agar chapterEconomic Cooperation hanya diatur didalam bab-bab tertentu. Misalnya EU ingintechnical cooperation ada di bab IPR (intellectual property right) khususnya mengenaipeningkatankapasitasmengenaienforcement.NamunIndonesiamenolakusulantersebut,danmemintaagareconomicandtechnicalcooperationdapatdiaturmenjadibabkhususdidalam CEPA, dalam rangka meminta peningkatan kapasitas bagi Indonesia khususnyaterkaitpeningkatanstandardanmutuprodukagarkomoditasIndonesiadapatmasukkepasarEropa.Dalamputaranperundinganke-5,Negosiator Indonesia jugamengklaim telahmencapaibeberapa kesepakatan terkait babTrade and SustainableDevelopment (TSD). Beberapafokusyangdipahamidiantarakeduapihakseperti:ruanglingkupnyatidakhanyaterfokuspada isu buruh dan lingkungan saja tetapi perlumenerapkan secara konsisten prinsip-prinsip yang berlaku dalam agenda Sustainable Development Goals (SDGs), dan jugadesakanIndonesiauntukmemberikan“Reward”kepadaIndonesiaketikasudah‘comply’dengan aturan TSD, misalnya EU dapat mengutamakan produk Indonesia yang sudahsustainable.Terkait beberapa isu yangmasih dalam proses pendalaman seperti bab kompetisi, BabBUMN,babEneryandRawMaterials.SecarakhususmengenaiEneryandRawMaterials,UniEropasangatgigihuntukmendorongbabkhususmengenaihaltersebut.Namun,sikappemerintahIndonesiamasihberhati-hatiatasusulandariUniEropa.***TimPenyusun:RahmatMaulanaSidikRachmiHertantiUntukinformasilengkap,hubungi:IndonesiaforGlobalJustice(IGJ)Jl.LaboratoriumNo.7,DurenTiga,JakartaSelatanEmail:igj@igj.or.idataukeadilan.global@gmail.comWebsite:www.igj.or.idTelp:+62217984552