tulang
TRANSCRIPT
1. Jenis Tulang
Berdasarkan jaringan penyusun dan sifat-sifat fisiknya
Tulang Rawan (Kartilago)
Tulang rawan adalah tulang yang tidak mengandung pembuluh darah dan saraf kecuali
lapisan luarnya (perikondrium). Tulang rawan memiliki sifat lentur karena tulang
rawan tersusun atas zat interseluler yang berbentuk jelly yaitu condroithin sulfat yang
didalamnya terdapat serabut kolagen dan elastin. Maka dari itu tulang rawan bersifat
lentur dan lebih kuat dibandingkan dengan jaringan ikat biasa.
Tulang rawan ditemukan pada cakra epifise tulang pipih, antarruas tulang belakang,
sendi-sendi tulang, antartulang rusuk dan dada, tulang hidung, dan tulang telinga.
Tulang Keras
Tulang keras dibentuk oleh sel pembentuk tulang (osteoblas). Ruang antar sel tulang
keras banyak mengandung zat kapur, sedikit zat perekat, bersifat keras. Zat kapur
tersebut dalam bentuk kalsium karbonat ( CaCO3 ) dan kalsium fosfat ( Ca( PO4 )2)
yang diperoleh atau dibawa oleh darah. Dalam tulang keras terdapat saluran havers
yang didalamnya terdapat pembuluh darah yang berfungsi mengatur kehidupan sel
tulang.Tulang keras berfungsi untuk menyusun sistem rangka. Contoh tulang keras
antara lain tulang paha, tulang lengan, tulang betis, dan tulang selangka
(http://belajarbiologi.rumahilmuindonesia.net/)
Berdasarkan matriks tulang
Tulang kompak / struktur
Merupakan tipe tulang dengan matriks yang tersusun rapat, padat dan kuat karena
tulang kompak memiliki sedikit rongga dan lebih banyak mengandung kapur (Calsium
Phosfat dan Calsium Carbonat). Tulang kompak disusun oleh sel-sel tulang yang
disebut osteosit terdapat di dalam lakuna. Lakuna merupakan rongga kecil yang
tersusun di dalam lingkaran-lingkaran konsentris mengelilingi sebuah kanal pusat.
Lingkaran-lingkaran konsentris tersebut disebut lamela. Lakuna satu dengan yang lain
dihubungkan oleh kanal kecil yang disebut kanalikuli. Kanal pusat disebut kanal havers
yang di dalamnya terdapat pembuluh-pembuluh darah dan saraf. Kanal havers dengan
lamela-lamelanya membentuk suatu struktur yang disebut sistem havers. Dalam
sistem havers, kanal-kanal havers dapat saling dihubungkan melalui kanal Volkman.
Tulang spons
Matriks tulang spons berongga-rongga (jala) seperti stuktur sarang lebah. Struktur
demikian disebut trabekula. Letak osteosit dalam trabekula tidak teratur. Ruang-ruang
kosong dalam tulang spons sering kali berisi sumsum tulang merah.
Berdasarkan bentuk
Ossa Longa (tulang panjang)
Tulang panjang memiliki bentuk seperti pipa atau tabung dan biasanya berongga.
Diujung tulang pipa terjadi perluasan yang berfungsi untuk berhubungan dengan
tulang lain. Tulang pipa terbagi menjadi tiga bagian yaitu: bagian tengah disebut
diafisis, kedua ujung disebut epifisis dan diantara epifisis dan diafisis disebut cakra
epifisis. Beberapa contoh tulang pipa adalah tulang hasta (ulna), tulang pengumpil
(radius), tulang paha (femur), dan tulang kering (tibia).
Ossa Plana
Tulang pipih tersusun atas dua lempengan tulang kompak dan tulang spons,
didalamnya terdapat sumsum tulang. Berkembang hanya dua arah. Kebanyakan tulang
pipih menyusun dinding rongga, sehingga tulang pipih ini sering berfungsi sebagai
pelindung atau memperkuat. Contohnya adalah tulang rusuk (costa), tulang belikat
(scapula), tulang dada (sternum), dan tulang tengkorak.(cranium)
Ossa Brevia
Tulang pendek strukturnya beukran pendek dan berbentuk bulat atau kubus. Tulang
pendek berperan dalam meredam goncangan. Contoh tulang pendek adalah tulang
telapak tangan dan telapak kaki.
Ossa Irregular
Tulang irregular bentuknya tidak menentu. Contoh tulang ini terdapat di bagian wajah
(maxilla dan mandibula) dan tulang belakang
(Musana, D.K., Kusindarta, D.N., 2009)
2. Fungsi Tulang
a. Memberi bentuk tubuh
b. Melindungi alat tubuh yang vital
c. Menahan dan menegakkan tubuh
d. Tempat melekatnya otot rangka (skelet)
e. Hemopoesis yaitu tulang (sumsum) sebagai tempat penghasil sel-sel darah
merah, sel darah putih, dan trombosit
f. Sebagai cadangan mineral terutama Calsium dan Fosfat
g. Tempat menyimpan energi, yaitu simpanan lemak yang ada di sumsum kuning
3. Penyusun tulang
Penyusun osteon antara lain osteosit (sel-sel tulang keras), osteoblas
(pembentuk sel tulang), osteoklas (perombak sel tulang), dan matriks tulang yg
tersusun kolagen & zat kapur sehingga bersifat keras.
Struktur tulang yaitu:
a. Periosteum
Periosteum merupakan selaput luar tulang yang tipis. Periosteum mengandung
osteoblas (sel pembentuk jaringan tulang), jaringan ikat dan pembuluh darah.
Periosteum merupakan tempat melekatnya otot-otot rangka (skelet) ke tulang
dan berperan dalam memberikan nutrisi, pertumbuhan dan reparasi tulang
rusak.
b. Tulang Kompak
Tulang ini teksturnya halus dan sangat kuat. Tulang kompak memiliki sedikit
rongga dan lebih banyak mengandung kapur (Calsium Phosfat dan Calsium
Carbonat) sehingga tulang menjadi padat dan kuat. Kandungan tulang manusia
dewasa lebih banyak mengandung kapur dibandingkan dengan anak-anak
maupun bayi. Bayi dan anak-anak memiliki tulang yang lebih banyak
mengandung serat-serat sehingga lebih lentur.
Tulang kompak paling banyak ditemukan pada tulang kaki dan tulang tangan
c. Tulang Spons
Sesuai dengan namanya tulang spongiosa memiliki banyak rongga. Rongga
tersebut diisi oleh sumsum merah yang dapat memproduksi sel-sel darah.
Tulang spongiosa terdiri dari kisi-kisi tipis tulang yang disebut trabekula.
d. Sumsum Tulang
Sumsum tulang wujudnya seperti jelly yang kental. Sumsum tulang ini dilindungi
oleh tulang spongiosa(http://belajarbiologi.rumahilmuindonesia.net/).
JENIS PENYUSUN DAN FUNGSI KARTILAGO
1. Jenis
Macam-macam jaringan kartilago
a. Kartilago hialin
Tulang rawan hialin merupakan tipe tulang rawan yang bersifat kuat dan sedikit
fleksibel. Berwarna kebiruan, transparan, dan lunak. Tulang rawan hialin
ditemukan pada ujung tulang panjang, puncak hidung, ujung tulang-tulang
rusuk, laring, dan trakea.
b. Kartilago fibrosa
Tulang rawan fibrosa merupakan tipe tulang rawan yang bersifat lebih kuat
dibanding tulang rawan hialin. Tulang rawan fibrosa tahan tekanan dan
guncangan. Kartilago hialin dapat ditemukan di antara ruas-ruas tulang
belakang, daerah lutut, dan simfisis pubis.
c. Kartilago elastis
Tulang rawan elastis adalah tipe tulang rawan yang lebih fleksibel dibandingkan
dengan tulang rawan hialin. Kondrositnya lebih besar bila dibandingkan dengan
kartilago hyaline. Berwarna keruh kekuning-kuningan. Kartilago elastik dapat
ditemukan pada daun telinga dan epiglotis, dan eustachius.
2. Penyusun
Matriks kartilago mengandung serat kolagen (berwarna putih, tersusun dari
protein, sifatnya sangat kuat, kurang lentur, dan memiliki daya regang tinggi) dan
serat elastik. Di dalam matriks juga terdapat asam hialuroniks, proteoglikans, dan
glikoprotein. Kartilago tidak memiliki sel-sel saraf dan pembulih darah.
Tulang rawan disusun oleh sel-sel tulang rawan yang disebut kondrosit. Setiap
kondrosit (sel tulang rawan pembentuk matriks) dibentuk oleh kondroblas (sel
tulang rawan muda)
a. Kartilago hialin disusun oleh serabut kolagen halus (tipe II) sehingga tampak
seperti kaca. Teritorial matriksnya merupakan matrix yang berada di sekeliling
lakuna, mengandung sedikit kolagen dan banyak kondrotin sulfat. Sedangakan
interteritorial matrix adalah matrix terbesar dan mengandung lebih banyak
kolagen, serta lebih sedikit kandungan proteoglikannya.
b. Kartilago fibrosa disusun oleh matriks berwarna gelap dan keruh, dengan
serabut kolagen padat dan kasar yang tersusun sejajar dan membentuk satu
berkas sehingga bersifat keras.
c. Kartilago elastis mengandung serabut elastis (tersusun dari glikoprotein,
berwarna kuning, dan sangat lentur) dan serabut kolagen berbentuk seperti jala.
3. Fungsi
Kartilago berfungsi sebagai sendi atau pengisi ruang-ruang kosong antartulang.
Fungsi masing-masing Tulang rawan :
a. Kartilago hialin : membentuk rangka embrio, menguatkan jalan pernapasan,
membantu pergerakan persendian, memberi kemungkinan pertumbuhan
memanjang tulang pipa dan memberi kemungkinan tulang rusuk bergerak saat
bernafas.
b. Kartilago fibrosa : memberikan proteksi dan penyokong.
c. Kartilago elastik : memberi fleksibilitas & sokongan.