tulang

4
1. Jenis Tulang Berdasarkan jaringan penyusun dan sifat-sifat fisiknya Tulang Rawan (Kartilago) Tulang rawan adalah tulang yang tidak mengandung pembuluh darah dan saraf kecuali lapisan luarnya (perikondrium). Tulang rawan memiliki sifat lentur karena tulang rawan tersusun atas zat interseluler yang berbentuk jelly yaitu condroithin sulfat yang didalamnya terdapat serabut kolagen dan elastin. Maka dari itu tulang rawan bersifat lentur dan lebih kuat dibandingkan dengan jaringan ikat biasa. Tulang rawan ditemukan pada cakra epifise tulang pipih, antarruas tulang belakang, sendi-sendi tulang, antartulang rusuk dan dada, tulang hidung, dan tulang telinga. Tulang Keras Tulang keras dibentuk oleh sel pembentuk tulang (osteoblas). Ruang antar sel tulang keras banyak mengandung zat kapur, sedikit zat perekat, bersifat keras. Zat kapur tersebut dalam bentuk kalsium karbonat ( CaCO3 ) dan kalsium fosfat ( Ca( PO4 )2) yang diperoleh atau dibawa oleh darah. Dalam tulang keras terdapat saluran havers yang didalamnya terdapat pembuluh darah yang berfungsi mengatur kehidupan sel tulang.Tulang keras berfungsi untuk menyusun sistem rangka. Contoh tulang keras antara lain tulang paha, tulang lengan, tulang betis, dan tulang selangka (http://belajarbiologi.rumahilmuindonesia.net/) Berdasarkan matriks tulang Tulang kompak / struktur Merupakan tipe tulang dengan matriks yang tersusun rapat, padat dan kuat karena tulang kompak memiliki sedikit rongga dan lebih banyak mengandung kapur (Calsium Phosfat dan Calsium Carbonat). Tulang kompak disusun oleh sel-sel tulang yang disebut osteosit terdapat di dalam lakuna. Lakuna merupakan rongga kecil yang tersusun di dalam lingkaran-lingkaran konsentris mengelilingi sebuah kanal pusat. Lingkaran-lingkaran konsentris tersebut disebut lamela. Lakuna satu dengan yang lain dihubungkan oleh kanal kecil yang disebut kanalikuli. Kanal pusat disebut kanal havers yang di dalamnya terdapat pembuluh-pembuluh darah dan saraf. Kanal havers dengan lamela-lamelanya membentuk suatu struktur yang disebut sistem havers. Dalam sistem havers, kanal-kanal havers dapat saling dihubungkan melalui kanal Volkman. Tulang spons Matriks tulang spons berongga-rongga (jala) seperti stuktur sarang lebah. Struktur demikian disebut trabekula.

Upload: taufiq-hidayat

Post on 04-Aug-2015

138 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tulang

1. Jenis Tulang

Berdasarkan jaringan penyusun dan sifat-sifat fisiknya

Tulang Rawan (Kartilago)

Tulang rawan adalah tulang yang tidak mengandung pembuluh darah dan saraf kecuali

lapisan luarnya (perikondrium). Tulang rawan memiliki sifat lentur karena tulang

rawan tersusun atas zat interseluler yang berbentuk jelly yaitu condroithin sulfat yang

didalamnya terdapat serabut kolagen dan elastin. Maka dari itu tulang rawan bersifat

lentur dan lebih kuat dibandingkan dengan jaringan ikat biasa.

Tulang rawan ditemukan pada cakra epifise tulang pipih, antarruas tulang belakang,

sendi-sendi tulang, antartulang rusuk dan dada, tulang hidung, dan tulang telinga.

Tulang Keras

Tulang keras dibentuk oleh sel pembentuk tulang (osteoblas). Ruang antar sel tulang

keras banyak mengandung zat kapur, sedikit zat perekat, bersifat keras. Zat kapur

tersebut dalam bentuk kalsium karbonat ( CaCO3 ) dan kalsium fosfat ( Ca( PO4 )2)

yang diperoleh atau dibawa oleh darah. Dalam tulang keras terdapat saluran havers

yang didalamnya terdapat pembuluh darah yang berfungsi mengatur kehidupan sel

tulang.Tulang keras berfungsi untuk menyusun sistem rangka. Contoh tulang keras

antara lain tulang paha, tulang lengan, tulang betis, dan tulang selangka

(http://belajarbiologi.rumahilmuindonesia.net/)

Berdasarkan matriks tulang

Tulang kompak / struktur

Merupakan tipe tulang dengan matriks yang tersusun rapat, padat dan kuat karena

tulang kompak memiliki sedikit rongga dan lebih banyak mengandung kapur (Calsium

Phosfat dan Calsium Carbonat). Tulang kompak disusun oleh sel-sel tulang yang

disebut osteosit terdapat di dalam lakuna. Lakuna merupakan rongga kecil yang

tersusun di dalam lingkaran-lingkaran konsentris mengelilingi sebuah kanal pusat.

Lingkaran-lingkaran konsentris tersebut disebut lamela. Lakuna satu dengan yang lain

dihubungkan oleh kanal kecil yang disebut kanalikuli. Kanal pusat disebut kanal havers

yang di dalamnya terdapat pembuluh-pembuluh darah dan saraf. Kanal havers dengan

lamela-lamelanya membentuk suatu struktur yang disebut sistem havers. Dalam

sistem havers, kanal-kanal havers dapat saling dihubungkan melalui kanal Volkman.

Tulang spons

Matriks tulang spons berongga-rongga (jala) seperti stuktur sarang lebah. Struktur

demikian disebut trabekula. Letak osteosit dalam trabekula tidak teratur. Ruang-ruang

kosong dalam tulang spons sering kali berisi sumsum tulang merah.

Berdasarkan bentuk

Ossa Longa (tulang panjang)

Tulang panjang memiliki bentuk seperti pipa atau tabung dan biasanya berongga.

Diujung tulang pipa terjadi perluasan yang berfungsi untuk berhubungan dengan

tulang lain. Tulang pipa terbagi menjadi tiga bagian yaitu: bagian tengah disebut

diafisis, kedua ujung disebut epifisis dan diantara epifisis dan diafisis disebut cakra

epifisis. Beberapa contoh tulang pipa adalah tulang hasta (ulna), tulang pengumpil

(radius), tulang paha (femur), dan tulang kering (tibia).

Ossa Plana

Tulang pipih tersusun atas dua lempengan tulang kompak dan tulang spons,

didalamnya terdapat sumsum tulang. Berkembang hanya dua arah. Kebanyakan tulang

pipih menyusun dinding rongga, sehingga tulang pipih ini sering berfungsi sebagai

pelindung atau memperkuat. Contohnya adalah tulang rusuk (costa), tulang belikat

(scapula), tulang dada (sternum), dan tulang tengkorak.(cranium)

Ossa Brevia

Page 2: Tulang

Tulang pendek strukturnya beukran pendek dan berbentuk bulat atau kubus. Tulang

pendek berperan dalam meredam goncangan. Contoh tulang pendek adalah tulang

telapak tangan dan telapak kaki.

Ossa Irregular

Tulang irregular bentuknya tidak menentu. Contoh tulang ini terdapat di bagian wajah

(maxilla dan mandibula) dan tulang belakang

(Musana, D.K., Kusindarta, D.N., 2009)

2. Fungsi Tulang

a. Memberi bentuk tubuh

b. Melindungi alat tubuh yang vital

c. Menahan dan menegakkan tubuh

d. Tempat melekatnya otot rangka (skelet)

e. Hemopoesis yaitu tulang (sumsum) sebagai tempat penghasil sel-sel darah

merah, sel darah putih, dan trombosit

f. Sebagai cadangan mineral terutama Calsium dan Fosfat

g. Tempat menyimpan energi, yaitu simpanan lemak yang ada di sumsum kuning

3. Penyusun tulang

Penyusun osteon antara lain osteosit (sel-sel tulang keras), osteoblas

(pembentuk sel tulang), osteoklas (perombak sel tulang), dan matriks tulang yg

tersusun kolagen & zat kapur sehingga bersifat keras.

Struktur tulang yaitu:

a. Periosteum

Periosteum merupakan selaput luar tulang yang tipis. Periosteum mengandung

osteoblas (sel pembentuk jaringan tulang), jaringan ikat dan pembuluh darah.

Periosteum merupakan tempat melekatnya otot-otot rangka (skelet) ke tulang

dan berperan dalam memberikan nutrisi, pertumbuhan dan reparasi tulang

rusak.

b. Tulang Kompak

Tulang ini teksturnya halus dan sangat kuat. Tulang kompak memiliki sedikit

rongga dan lebih banyak mengandung kapur (Calsium Phosfat dan Calsium

Carbonat) sehingga tulang menjadi padat dan kuat. Kandungan tulang manusia

dewasa lebih banyak mengandung kapur dibandingkan dengan anak-anak

maupun bayi. Bayi dan anak-anak memiliki tulang yang lebih banyak

mengandung serat-serat sehingga lebih lentur.

Tulang kompak paling banyak ditemukan pada tulang kaki dan tulang tangan

c. Tulang Spons

Sesuai dengan namanya tulang spongiosa memiliki banyak rongga. Rongga

tersebut diisi oleh sumsum merah yang dapat memproduksi sel-sel darah.

Tulang spongiosa terdiri dari kisi-kisi tipis tulang yang disebut trabekula.

d. Sumsum Tulang

Sumsum tulang wujudnya seperti jelly yang kental. Sumsum tulang ini dilindungi

oleh tulang spongiosa(http://belajarbiologi.rumahilmuindonesia.net/).

JENIS PENYUSUN DAN FUNGSI KARTILAGO

1. Jenis

Macam-macam jaringan kartilago

a. Kartilago hialin

Tulang rawan hialin merupakan tipe tulang rawan yang bersifat kuat dan sedikit

fleksibel. Berwarna kebiruan, transparan, dan lunak. Tulang rawan hialin

ditemukan pada ujung tulang panjang, puncak hidung, ujung tulang-tulang

rusuk, laring, dan trakea.

b. Kartilago fibrosa

Page 3: Tulang

Tulang rawan fibrosa merupakan tipe tulang rawan yang bersifat lebih kuat

dibanding tulang rawan hialin. Tulang rawan fibrosa tahan tekanan dan

guncangan. Kartilago hialin dapat ditemukan di antara ruas-ruas tulang

belakang, daerah lutut, dan simfisis pubis.

c. Kartilago elastis

Tulang rawan elastis adalah tipe tulang rawan yang lebih fleksibel dibandingkan

dengan tulang rawan hialin. Kondrositnya lebih besar bila dibandingkan dengan

kartilago hyaline. Berwarna keruh kekuning-kuningan. Kartilago elastik dapat

ditemukan pada daun telinga dan epiglotis, dan eustachius.

2. Penyusun

Matriks kartilago mengandung serat kolagen (berwarna putih, tersusun dari

protein, sifatnya sangat kuat, kurang lentur, dan memiliki daya regang tinggi) dan

serat elastik. Di dalam matriks juga terdapat asam hialuroniks, proteoglikans, dan

glikoprotein. Kartilago tidak memiliki sel-sel saraf dan pembulih darah.

Tulang rawan disusun oleh sel-sel tulang rawan yang disebut kondrosit. Setiap

kondrosit (sel tulang rawan pembentuk matriks) dibentuk oleh kondroblas (sel

tulang rawan muda)

a. Kartilago hialin disusun oleh serabut kolagen halus (tipe II) sehingga tampak

seperti kaca. Teritorial matriksnya merupakan matrix yang berada di sekeliling

lakuna, mengandung sedikit kolagen dan banyak kondrotin sulfat. Sedangakan

interteritorial matrix adalah matrix terbesar dan mengandung lebih banyak

kolagen, serta lebih sedikit kandungan proteoglikannya.

b. Kartilago fibrosa disusun oleh matriks berwarna gelap dan keruh, dengan

serabut kolagen padat dan kasar yang tersusun sejajar dan membentuk satu

berkas sehingga bersifat keras.

c. Kartilago elastis mengandung serabut elastis (tersusun dari glikoprotein,

berwarna kuning, dan sangat lentur) dan serabut kolagen berbentuk seperti jala.

3. Fungsi

Kartilago berfungsi sebagai sendi atau pengisi ruang-ruang kosong antartulang.

Fungsi masing-masing Tulang rawan :

a. Kartilago hialin : membentuk rangka embrio, menguatkan jalan pernapasan,

membantu pergerakan persendian, memberi kemungkinan pertumbuhan

memanjang tulang pipa dan memberi kemungkinan tulang rusuk bergerak saat

bernafas.

b. Kartilago fibrosa : memberikan proteksi dan penyokong.

c. Kartilago elastik : memberi fleksibilitas & sokongan.