patologi tulang

12
PATOLOGI DMS 1. ACTINIC ELASTOSIS (Degenerasi Jaringan Ikat Dermis) Merupakan degenerasi pada usia lanjut (akibat proses penuaan) atau pada orang-orang yang terus- menerus terkena sinar matahari. Khas dijumpai hiperplasia dan penebalan serabut elastik kulit. Mikroskopik : Tanda panah menunjukkan degenerasi terjadi pada jaringan ikat kolagen (eosinofilik), kehilangan inti yang mengalami fragmentasi menjadi serabut basofilik. Serabut basofilik berkelok-kelok mirip serabut elastik. 2. PILOMATRIKSOMA KULIT Pilomatriksoma merupakan tumor jinak epitel skuamous yang berasal dari matriks folikel rambut. Dikenal pula dengan nama calsifying epithelioma Malherbe. Sering dijumpai pada anak atau dewasa muda. Merupakan nodul ovoid kekuningan, pada umumnya tidak begitu besar berdiameter 1-3 cm, keras, sirkumskripta. Mikroskopik : Panah tipis : menunjukkan lapisam ghost cell, berupa sel- sel epitel kulit yang nekrotik, terlihat sebagai bulatan/oval, eosinofilik, tanpa inti. Panah tebal : menunjukkan jaringan pembatas yang reaktif, mengandung fagosit yang sebagian besar mempunyai inti banyak disebut sel datia benda asing. 3. NEVUS PIGMENTOSUS Merupakan hamartoma yang terdiri atas sel-sel melanosit. Ada pendapat lain yang menggolongkan nevus pigmentosus ke dalam kelompok tumor jinak dari sel-sel penghasil pigmen. Dapat bersifat kongenital maupun akuisita. Nevus dapat muncul kemudian pada masa akil baligh, kira-kira 1% ditemukan pada bayi baru lahir. Beberapa pakar menyebut kelainan ini sebagai nevus nevoseluler. Mikroskopik :

Upload: gilang-ananda

Post on 13-Dec-2014

179 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

.

TRANSCRIPT

PATOLOGI DMS

1. ACTINIC ELASTOSIS (Degenerasi Jaringan Ikat Dermis)Merupakan degenerasi pada usia lanjut (akibat proses penuaan) atau pada orang-orang yang terus-menerus terkena sinar matahari. Khas dijumpai hiperplasia dan penebalan serabut elastik kulit.Mikroskopik :Tanda panah menunjukkan degenerasi terjadi pada jaringan ikat kolagen (eosinofilik), kehilangan inti yang mengalami fragmentasi menjadi serabut basofilik. Serabut basofilik berkelok-kelok mirip serabut elastik.

2. PILOMATRIKSOMA KULITPilomatriksoma merupakan tumor jinak epitel skuamous yang berasal dari matriks folikel rambut. Dikenal pula dengan nama calsifying epithelioma

Malherbe. Sering dijumpai pada anak atau dewasa muda. Merupakan nodul ovoid kekuningan, pada umumnya tidak begitu besar berdiameter 1-3 cm, keras, sirkumskripta.Mikroskopik :Panah tipis : menunjukkan lapisam ghost cell, berupa sel-sel epitel kulit yang nekrotik, terlihat sebagai bulatan/oval, eosinofilik, tanpa inti.Panah tebal : menunjukkan jaringan pembatas yang reaktif, mengandung fagosit yang sebagian besar mempunyai inti banyak disebut sel datia benda asing.

3. NEVUS PIGMENTOSUSMerupakan hamartoma yang terdiri atas sel-sel melanosit. Ada pendapat lain yang menggolongkan nevus pigmentosus ke dalam kelompok tumor jinak dari sel-sel penghasil pigmen. Dapat bersifat kongenital maupun akuisita. Nevus dapat muncul kemudian pada masa akil baligh, kira-kira 1% ditemukan pada bayi baru lahir. Beberapa pakar menyebut kelainan ini sebagai nevus nevoseluler.Mikroskopik :Panah ganda : stroma jaringan ikat subepitel mengandung kelompok-kelompok sel nevus dewasa yang dipisahkan oleh jaringan ikat fibrosa. Sel-sel nevus mempunyai inti lonjong, basofilik dengan sitoplasma eosinofilik.Panah tebal : beberapa menunjukkan inti pleiomorfik, bahkan ada yang berinti banyak. Aktivitas mitosis tidak ditemukan.Panah tipis : menunjukkan melanosit pada lapisan basal, tanpa aktivitas proliferasi. Gambaran histologik di atas sesuai dengan nevus pigmentosus jenis intradermalis.

4. PAPILOMATermasuk tumor epitelial jinak, contohnya disini adalah papiloma skuamousa atau disebut pula skin tag. Merupakan kelainan jinak yang berbentuk tonjolan makroskopik maupun mikroskopik seperti jari, yang sangat umum pada individu usia pertengahan atau lebih. Predileksi pada leher, badan dan wajah.Mikroskopik :

Tampak epitel gepeng berlapis yang hiperplastik dan tumbuh papilomatosa, sel-sel epitel masih dalam batas normal baik secara individual maupun secara keseluruhan (polaritas baik), deferensiasi baik/normal.Panah : pertumbuhan papilomatosa ini disertai pula stroma subepitel yang membentuk lingkaran atau lonjong dan memanjang.

5. HIPERPLASIA EPITEL GEPENG BERLAPISMikroskopik :Panah tipis : menunjukkan lapisan epitel yang lebih tebal, karena pertambahan sel dengan struktur dan diferensiasi normal. Penebalan ini menimbulkan pula pemanjangan rete ridge, membentuk akantosis.Panah tebal : menunjukkan stroma bersebukan sel radang.

6. EPIDERMOID CAMikroskopik :Panah tipis : sel-sel ganas epitel tersusun tidak teratur, bentuk bulat, lonjong, inti pleiomorfik, hiperkromatik dengan sitoplasma sedikit. Sel-sel ganas telah menembus lapisan basalis, masuk ke dalam stroma jaringan ikat subepitel disertai sebukan sel-sel radang limfosit, berupa sel-sel kecil berinti gelap.Panah tebal : tampak pula pambentukan keratin dalam kelompok sel ganas yang disebut sebagai mutiara tanduk.

7. KARSINOMA BASOSELULERDisebut pula sebagai basalioma atau ulkus rhoden. Pada umumnya mengenai orang tua, lebih banyak pada pria. Asal sel yang tepat masih diperdebatkan tapi yang paling mungkin berasal dari sel basal folikel rambut, kadang-kadang berasal dari banyak fokus.Mikroskopik :Panah tipis : dalam jaringan ikat subepitel tampak kelompok-kelompok sel ganas, tersusun seperti pulau-pulau. Sel ganas berinti bulat, lonjong, basofilik dengan sitoplasma sedikit. Sel-sel pada bagian tepi berbentuk lonjong, tersusun berderet-deret seperti pagar

8. MELANOKARSINOMAMerupakan tumor ganas dari sel-sel penghasil pigmen (melanosit) atau disebut pula sebagai melanoma maligna. Penyebaran dapat terjadi setempat atau hematogen.Mikroskopik :Panah ganda : di bawah stratum korneum kulit tampak sarang-sarang melanosit yang patologik (ganas) dimana inti sel pleiomorfik dan hiperkromatik.Panah tipis : menunjukkan kelompok-kelompok melanosit patologik yang menyebuk lebih jauh ke dalam jaringan subepitel. Sebagian besar inti sel berbentuk lonjong.Panah tebal : menunjukkan makrofag (melanofag) yang mengandung pigmen berwarna coklat tua diantara sel-sel tumor.

9. ATROFI SEL OTOTAtrofi sel otot ditandai dengan kehilangna progresif serat-serat otot, yang selanjutnya diganti dengan serabut jaringan ikat. Secara makroskopik otot tampak lebih kecil dari normal serta kehilangan warna merah yang normal, berubah menjadi kuning atau kecoklatan selanjutnya menjadi padat dan berwarna keabu-abuan akibat pergantian oleh jaringan ikat.

Mikroskopik :Panah tipis : menunjukkan serabut-serabut otot mengecil, miofibril memadat, eosinofilik sarkoplasma sangat longgar dan bergranula.Panah tebal : menunjukkan saraf tepi mengecil/atrofi.

10. NEKROSIS SEL OTOTNekrosis adalah kematian sel atau sekelompok sel dalam jumlah besar atau sebagian organ yang masih mempunyai hubungan dengan tubuh yang hidup. Nekrosis terjadi akibat jejas dan bersifat ireversible.Mikroskopik :Panah tipis : menunjukkan sel otot yang mati. Sel membengkak disertai menghilangnya inti serta garis serat lintang.Panah tebal : makrofag melahap dan mencerna sel otot yang mengalami degenerasi yang kemudian diganti oleh jaringan ikat.

11. RHABDOMIOSARKOMAMerupakan tumor ganas otot seran lintang.Mikroskopik :Tumor terdiri atas sel-sel ganas yang tersusun tidak teratur, dengan inti dan sitoplasma yang pleiomorfik. Inti berbentuk bulat, lonjong sampai memanjang sangat basofilik (hiperkromatik). Sitoplasma eosinofilik, sebagian berongga-rongga kosong dengan berbagai ukuran.Panah tebal : menunjukkan sel ganas dengan nukleoli prominen.

12. OSTEOGENESIS IMPERFECTADisebut juga Brittle Bone Disease. Merupakan penyakit herediter yang dapat bersifat letal akibat adanya gangguan pada sintesis kolagen tipe I. Organ yang terganggu terutama tulang, ditandai oleh penurunan massa tulang dengan korteks yang sangat tipis.Manifestasi klinis- Tulang menjadi fragil (keras tetapi mudah patah)- Sclera berwarna biru- Gigi tumbuh tidak normal- Gangguan pendengaran hingga tuli- Dislokasi dan kifoskoliosis

13. ACHONDROPLASIADisebut juga dwarfisme. Merupakan penyakit herediter yang bersifat autosomal dominant yang terjadi akibat adanya mutasi spontan. Gangguan timbul karena adanya defek proliferasi kartilago pada area epifisis dan ditandai dengan penurunan pertumbuhan tulang panjang. Secara klinis penderita memiliki kepala dan tubuh yang besar dengan tangan dan kaki yang pendek.

14. OSTEOPETROSISDikenal juga sebagai marble bone disease. Merupakan penyakit yang disebabkan oleh berkurangnya fungsi osteoklas sehingga resorpsi tulang berkurang dan massa tulang tumbuh berlebihan. Kelainan ini ditandai dengan tulang yang sklerotik dengan penebalan korteks dan obliterasi ruang medula. Tulang menjadi keras tetapi mudah patah. Terdapat 2 tipe :

- Maligna (autosomal resesif) yang biasanya letal karena anemia dan neutropenia yang mengakibatkan mudah infeksi

- Benigna (autosomal dominan) bisa terjadi anemia tetapi tidak berat

15. FRAKTUR KOMPRESI PADA VERTEBRATampak ukuran korpus vertebra menipis.

16. FRAKTURAdalah diskontinuitas tulang yang disebabkan terutama oleh trauma. Tampak callus yang mulai terbentuk pada ujung-ujung tulang yang patah.

17. OSTEOMIELITISOsteomielitis biasanya dimulai dengan adanya luka akibat trauma yang diikuti dengan masuknya kuman (biasanya staphylococcus aureus). Kuman berkembang dengan menyebar ke kavum medulare di bawah periosteum, lebih-lebih apabila pengobatan tidak adekuat sehingga terjadilah osteomielitis kronik. Nekrosis yang luas terjadi pada tulang diikuti pula dengan reaksi pembentukan tulang baru oleh periosteum dan endosteum. Tulang yang mengalami nekrosis tersebut disebut sequester, sedangkan pembentukan tersebut (neo osteogenesis) disebut sebagai onvolukrum.Mikroskopik :Panah hitam : Sediaan menunjukkan pembentukan jaringan ikat fibrous yang mengisi kavum medulare disertai denga sebukan sel-sel radang terutama limfositPanah merah : trabekula tulang erosive akibat adanya nekrosisPanah biru tebal : reaksi pembentukan tulang baru berupa anyaman padat dari trabekula yang basofilik dengan osteositnya bulat besar, intinya lonjong basofilPanah biru tipis : di antara trabekula tampak massa amorf pucat

18. OSTEOMIELITIS KRONIKTampak pus dengan jaringan granulasi peradangan sekitar dan jaringa fibrosis. Tampak sebukan sel-sel radang terutama limfosit.

19. ARTHRITIS TUBERKULOSAOsteomielitis tuberculosis timbul secara tersembunyi dan biasanya mengenai rongga sendi sehingga sering disebut arthritis tuberculosis. Lokasi yang paling sering terkena adalah tulang panjang ekstremitas dan kolumna vertebralis. Kelainan ini dapat menyebabkan deformitas berkaitan dengan sifat destruktif dan perubahan sumbu tulang belakang dari posisi normalnya.

20. ARTHRITIS RHEUMATOIDMerupakan penyakit sistemik menahun, mengenai persendian terutama tangan dan tungkai bawah. Membran sinovial mengalami peradangan, hiperplastik dan proliferasi sampai terbentuk tonjolan tebal yang mengisi ruang sendi. Tonjolan tersebut terdiri dari jaringan granulasi (pannus) dengan banyak limfosit dan sel plasma. Jaringan tulang rawan pembatas sendi mengalami kerusakan sehingga terjadi fibrous ankilosis.Mikroskopik :Pada sediaan diambil dari kapsula dan lapisan sinovia.Panah biru tipis : sel-sel sinovia proliferasi, sehingga menebal menjadi beberapa lapis sel sinovia yang sitoplasmanya eosinofilik.Panah biru tebal : kapsula sendi yang terdiri dari jaringan ikat mengandun pembuluh darah yang melebar/hiperaemik

Panah hitam : disertai sebukan padat sel radang terutama limfosit.Pannus yang berasal dari kapsula sendi tumbuh mengisi ruang sendi, yang bersamaan dengan itu terjadi penghancuran tulang rawan permukaan sendi. Kelainan ini tampak pada sediaanPanah biru dobel : kepala sendi mengalami erosiPanah biru tipis : yang di atasnya tertutup oleh jaringan ikat fibrous yang pucat di mana terdapat beberapa pembuluh darah kecil dan sedikit limfosit.Panah biru : potongan-potongan kecil tulang rawan tertinggal dalam jaringan ikat tersebut. Pada kondisi seperti ini terjadi kekakuan sendi.Pada sediaan selanjutnya merupakan sediaan dari nodula, di mana bagian tengah terdapat nekrosis fibrinoid yang dikelilingi oleh palisade epiteloid makrofag dan beberapa sel mononuklear lain.

21. GOUTMerupakan kelainan yang timbul akibat tingginya kadar asam urat dalam darah yang merupakan hasil metabolisme purin. Keadaan ini beresiko terjadinya timbunan kristal urat dalam jaringan yang mengakibatkan tofus, yaitu nodul subkutan akibat timbunan kristal asam urat.Mikroskopik :Panah biru tebal : tofus tersusun atas kelompok-kelompok kristal asam urat sebagai massa homogen eosinofilik.Panah biru tipis : massa tersebut dikelilingi oleh histiosit dan makrofag yang berlapis-lapis denghan inti lonjong.Panah hitam : di antara kelompok-kelompok tersebut tampak jaringan ikat kolagen.Panah putih : menunjukkan makrofag berinti banyak.

22. OSTEOID OSTEOMAMerupakan tumor jinak tulang dengan besar kurang dari 1,5 cm yang sangat sering memberi rasa sakit. Biasanya mempunyai lokasi di korteks metafisis tulang tangan, kaki atau kolumna vertebralis. Lesi berupa nodus di bagian tengah yang dibatasi secara tegas oleh tulang yang sklerotik yang tersusun atas jaringan ikat osteoblastik dan osteoid. Tumor juga mengandung osteoid tanpa kalsifikasi serta banyak osteoblas.Mikroskopik :Panah biru tipis : sediaan yang diambil dari ulna (kepala), tampak lembaran dan trabekula yang ireguler dari osteoid yang eosinofilik Panah biru tebal : serta osteoid yang mengalami mineralisasi berwarna lebih gelapPanah biru dobel : pada jaringan ikat di antara trabekula nampak sel-sel osteoblas dengan besar bermacam-macam.

23. OSTEOSARKOMADisebut pula sebagai sarcoma osteogenik. Adalah tumor mesenkim ganas yang terdiri atas sel-sel pembentuk tulang dan mempunyai tingkat keganasan tinggi. Terutama mengenai anak-anak atau dewasa muda, sebagian besar di bawah 20 tahun. Bila dijumpai pada orang tua, kemungkinan telah menderita penyakit Paget sebelumnya. Tumor berwarna putih kelabu, rapuh dengan lokasi terbanyak pada metafisis tulang panjang, terutama tungkai bawah. Radiologik memberikan adanya gambaran sunrises (sunray structure). Tumor menginfiltrasi periosteum, menghancurkan dan kemudian metastasis melalui pembuluh darah.Mikroskopik :

Panah biru tipis : tumor tersusun atas osteoblas ganas dengan inti besar pleiomorfik dan vesikuler, disertai dengan mitosis. Inti mengandung kromatin yang halus, granuler, dengan prominen nucleoli di beberapa bagian.Panah biru tebal : ditemukan pula sel raksasa berinti banyakPanah biru dobel : disamping itu tampak pula trabekula osteoid eosinofilik yang ireguler.

24. OSTEOKONDROMADisebut juga sebagai cartilagenous exostosis. Tumor jinak tulang yang sering ditemukan. Tumor biasanya tunggal, berupa tonjolan tulang yang ditutupi oleh tulang rawan atau disebut kartilago cups (tudung kartilago), yang terdiri atas kartilago hialin, menonjol seperti jamur (mushroom like). Bila tumor cukup besar akan menekan struktur di sekitarnya.Mikroskopik :Panah biru tipis : sediaan menunjukkan trabekula dari tulang dewasaPanah merah : disertai tulang rawan di sebelah luarnya. Permukaan tulang rawan halus dan ditutup oleh jaringan ikat yang utuh (tepi kiri sediaan).Panah biru tebal : ditemukan pula matriks tulang rawan yang terkikis oleh pembuluh darah yang melebar. Tulang rawan juga menjorok ke dalam mirip jari-jari (finger like projection)

25. KONDROSARKOMARelatif sering ditemukan pada umur antara 30-60 tahun dan jarang < 20 tahun. Tulang yang sering terkena adalah pelvis, kosta, sendi bahu, femur dan humerus. Struktur histopatologik serta sifatnya sangat bervariasi. Karenanya perlu selalu diperhatikan untuk membedakan antara yang pertumbuhan lambat, berdiferensiasi baik dengan yang tumbuh cepat, lebih ganas dan berdiferensiasi jelek.Mikroskopik : Panah biru : tumor tersusun atas jaringan kartilago, hiperseluler dengan inti pleiomorfik. Pada pembesaran 200x bentuk pleiomorfik ini lebih jelas terlihat.

26. EWING TUMORMerupakan tumor tulang yang mempunyai keganasan tinggi, mengenai anak-anak dan dewasa muda. Lokasi yang sering ditemukan tumor ganas ini adalah diafisis terutama tungkai bawah. Asal masih belum jelas, diasumsikan berasal dari sel neuroektodermal yang primitif. Penderita mengeluh nyeri pada tepat adanya tumor.Makroskopik:Tumor seperti daging, tidak membentuk tulang pada pertengahan korpus dengan pembentukan tulang reaktif di eksternal, memberikan gambaran radiologis ”onion skin appearance” atau seperti kulit bawang.Mikroskopik :Tumor tersusun atas sel-sel anaplastik, kecil bentuk bulat dengan inti bulat vesikuler, hiperkromatik. Bentuk sel serba sama walaupun di beberapa tempat menunjukkan sedikit berbeda (kurang bulat). Sitoplasma sangat sedikit kadang memberi gambaran ”stary sky” atau taburan bintang di langit.

27. OSTEOKLASTOMA (TUMOR SEL DATIA)Merupakan tumor tulang, sebagian bersifat jinak tapi mempunyai sifat lokal agresif dan cenderung kambuh setelah dilakukan kuretase sehingga perlu diangkat secara sempurna. Sebagian merupakan tumor ganas termasuk jenis sarkoma dan 10%

mengadakan metastasis melalui pembuluh darah sampai ke paru-paru. Tumor ganas tulang dengan lokasi tersering di ujung tulang bersifat destrktif yang memberi gambaran daerah nekrotik dan perdarahan berwarna merah tua.Mikroskopik :Panah hitam : tumor tersusun atas sel-sel bentuk bulat lonjong, pleiomorfikPanah biru : sebagian membentuk struktur sel raksasa berinti banyak yang mirip osteoklas (karenanya sering disebut dengan osteoklastoma).Sel-sel sebagian besar mempunyai nukleolus. Jaringan ikat di sekitarnya tidak membentuk osteoid ataupun tulang, akan tetapi aktif tumbuh yang menentukan derajat keganasan tumor.

28. OSTEOPOROSISKelainan ini meruapkan kelainan tulang metabolic yang ditandai dengan berkurangnya massa tulang secara total (osteopenia) sedangkan mineralisasi (kalsifikasi) berlangsung normal. Osteoporosis dapat dibagi menjadi 2 kategori :

a. primer, berkaitan dengan gangguan metabolic dan insidennya meningkat bersama dengan penambahan usia.

b. sekunder, yang berkaitan dengan keadaan patologis yang lain meliputi malnutrisi, kelainan endokrin (ex sindrom cushing) dan imobilisasi lama.

Mikroskopik : Panah tipis : menunjukkan trabekula tulang menipis dan berongga-rongga. Tidak tampak aktifitas osteoklastik serta osteoblas pada permukaan trabekula tampak pipih dan tidak jelas.Panah ganda : menunjukkan rongga-rongga di bagian tengah tulang di antara jaringan lemak

29. PAGETS DISEASE (OSTEITIS DEFORMANS)Kelainan ini cukup sering ditemukan, yang penyebabnya masih belum diketahui. Penyakit biasanya fokal, mengenai vertebra, pelvis, tulang kepala dan tulang panjang. Penyakit ini dapat dibagi menjadi 3 stadium :

a. stadium osteolitik : terjadi pelunakan tulang, tulang mudah berubah yang segera diikuti oleh

b. stadium osteolitik-osteoblastik (campuran) : terjadi pelunakan tulang segera diikuti oleh pembentukan tulang yang akhirnya berkembang menjadi

c. stadium osteosklerotik : terjadi pengerasan tulang yang permanenKelainan ini dapat berupa monoostotik kurang lebih 15% serta poliostotik kurang lebih 85%.Pada awal perjalanan penyakit, tulang menjadi lunak karena adanya resorpsi tulang. Pada tahap selanjutnya terjadi pembentukan tulang baru dan tulang menjadi tebal dan padat tetapi rapuh.Mikroskopik : Panah biru tipis : trabekula terlihat melebar, disertai garis-garis endapan yang tidak teratur atau dikenal dengan istilah ”Mosaic pattern”. Struktur ini terjadi akibat adanya resorpsi dan pembentukan tulang yang berulang-ulang. Panah biru tebal : di antara trabekula tulang, tampak jaringan ikat miksomatosa dengan pembuluh darahnya yang melebar dengan lapisan osteoblas pada permukaan trabekula yang membentuk tulang baru.Panah biru dobel : tampak pula resorpsi tulang secara aktif oleh osteoklas.

30. OSTEOMALACEA

Kelainan ini terjadi akibat defisiensi vitamin D dan penurunan ambilan kalsium pada orang dewasa.Mikroskopik :Terdapat jumlah yang berlebihan dari jaringan osteoid di sekitar trabekula yang tipis dengan sedikit bukti mineralisasi. Ditandai dengan defisiensi zona kalsifikasi, terdapat pertumbuhan kartilago yang menimbulkan garis tebal, lebar dan ireguler.