tugasan 2 kertas laporan

28
ELM 3101 PENGENALAN Setiap individu mesti mempunyai agama.Agama yang dipilih seharusnya mampu memuaskan keperluan inteleknya. Prinsip agamanya tidak harus mengancam masyarakat. Tidak dapat dinafikan bahawa ahli sains dan psikologi telah memperluaskan pengetahuan kita tetapi mereka tidak berupaya memberitahu kita tujuan hidup manusia. Hanya suatu agama yang benar dapat menunjukkan matlamat hidup manusia. Manusia patut memilih agama yang bermakna dan rasional menurut keyakinannya tanpa bergantung kepada kepercayaan tradisi,kebudayaan dan teori-teori sahaja. Tidak ada sesiapa pun yang berhak memaksa seorang lain untuk menerima sebarang agama. Kemiskinan, buta huruf atau perasaan emosi manusia tidak harus dieksploitasi untuk mempengaruhi seseorang untuk memeluk sesuatu agama. Pemilihan agama untuk diri sendiri seharusnya satu hak yang bebas.Manusia patut bebas untuk memilih agamanya berdasarkan kecenderungan dan kemampuan inteleknya. Menganuti suatu agama tanpa kefahaman akan menjadikan agama itu hilang nilai rohaninya.Penganut pula hilang kemuliaannya sebagai seorang individu yang mampu berfikir dan menilai baik daripada buruk. Manusia berakal dan seharusnya dapat membezakan antara yang betul dan salah. Kita mesti dapat menyesuaikan diri kita kepada keadaan yang berlainan. Kita patut memilih agama yang sesuai dengan diri kita dan dapat memenuhi keperluan kecerdasan kita dengan bimbingan yang betul. 1

Upload: lau-aiyian

Post on 16-Feb-2015

142 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

Page 1: TUGASAN 2 KERTAS LAPORAN

ELM 3101

PENGENALAN

Setiap individu mesti mempunyai agama.Agama yang dipilih seharusnya

mampu memuaskan keperluan inteleknya. Prinsip agamanya tidak harus

mengancam masyarakat. Tidak dapat dinafikan bahawa ahli sains dan psikologi

telah memperluaskan pengetahuan kita tetapi mereka tidak berupaya memberitahu

kita tujuan hidup manusia. Hanya suatu agama yang benar dapat menunjukkan

matlamat hidup manusia.

Manusia patut memilih agama yang bermakna dan rasional menurut

keyakinannya tanpa bergantung kepada kepercayaan tradisi,kebudayaan dan teori-

teori sahaja. Tidak ada sesiapa pun yang berhak memaksa seorang lain untuk

menerima sebarang agama. Kemiskinan, buta huruf atau perasaan emosi

manusia tidak harus dieksploitasi untuk mempengaruhi seseorang untuk memeluk

sesuatu agama.

Pemilihan agama untuk diri sendiri seharusnya satu hak yang bebas.Manusia

patut bebas untuk memilih agamanya berdasarkan kecenderungan dan kemampuan

inteleknya. Menganuti suatu agama tanpa kefahaman akan menjadikan agama itu

hilang nilai rohaninya.Penganut pula hilang kemuliaannya sebagai seorang individu

yang mampu berfikir dan menilai baik daripada buruk.

Manusia berakal dan seharusnya dapat membezakan antara yang betul dan

salah. Kita mesti dapat menyesuaikan diri kita kepada keadaan yang berlainan. Kita

patut memilih agama yang sesuai dengan diri kita dan dapat memenuhi keperluan

kecerdasan kita dengan bimbingan yang betul. Seseorang harus diberi peluang

untuk memilih agamanya secara bebas tanpa sebarang paksaan.

Agama [Sanskerta, a = tidak; gama = kacau] ertinya tidak kacau; atau adanya

keteraturan dan peraturan untuk mencapai arah atau tujuan tertentu. Religio [dari

religere, Latin] ertinya mengembalikan ikatan, memperhatikan dengan saksama; jadi

agama adalah tindakan manusia untuk mengembalikan ikatan atau memulihkan

hubungannya dengan Ilahi.  

Dari sudut sosiologi, agama adalah tindakan-tindakan pada suatu sistem

sosial dalam diri orang-orang yang percaya pada suatu kekuatan tertentu [yang

supra natural] dan berfungsi agar dirinya dan masyarakat keselamatan. Agama

merupakan suatu sistem sosial yang dipraktekkan masyarakat; sistem sosial yang

dibuat manusia [pendiri atau pengajar utama agama] untuk berbhakti dan

menyembah Ilahi. Sistem sosial tersebut dipercayai merupakan perintah, hukum,

kata-kata yang langsung datang dari Ilahi agar manusia mentaatinya. Perintah dan 1

Page 2: TUGASAN 2 KERTAS LAPORAN

ELM 3101

kata-kata tersebut mempunyai kekuatan Ilahi sehingga dapat difungsikan untuk

mencapai atau memperoleh keselamatan [dalam erti seluas-luasnya] secara pribadi

dan masyarakat.

Dari sudut kebudayaan, agama adalah salah satu hasil budaya. ertinya,

manusia membentuk atau menciptakan agama karena kemajuan dan

perkembangan budaya serta peradabannya. Dengan itu, semua bentuk-bentuk

penyembahan kepada Ilahi [misalnya nyanyian, pujian, tarian, mantra, dan lain-lain]

merupakan unsur-unsur kebudayaan. Dengan demikian, jika manusia mengalami

kemajuan, perubahan, pertumbuhan, dan perkembangan kebudayaan, maka agama

pun mengalami hal yang sama. Sehingga hal-hal yang berhubungan dengan ritus,

nyanyian, cara penyembahan [bahkan ajaran-ajaran] dalam agama-agama perlu

diadaptasi sesuai dengan sikon dan perubahan sosio-kultural masyarakat.

Sedangkan kaum agamawan berpendapat bahawa agama diturunkan TUHAN

Allah kepada manusia. ertinya, agama berasal dari Allah; Ia menurunkan agama

agar manusia menyembahnya dengan baik dan benar; ada juga yang berpendapat

bahawa agama adalah tindakan manusia untuk menyembah TUHAN Allah yang

telah mengasihinya. Dan masih banyak lagi pandangan tentang agama, misalnya,

agama ialah [sikon manusia yang] percaya adanya TUHAN, dewa, Ilahi; dan

manusia yang percaya tersebut, menyembah serta berbhakti kepadanya, serta

melaksanakan berbagai macam atau bentuk kewajiban yang bertalian dengan

kepercayaan tersebut.

Agama adalah cara-cara penyembahan yang dilakukan manusia terhadap

sesuatu yang Dipercayai berkuasa terhadap hidup dan kehidupan serta alam

semesta; cara-cara tersebut bervariasi sesuai dengan sikon hidup dan kehidupan

masyarakat yang menganutnya atau penganutnya.

Agama ialah percaya adanya TUHAN Yang Maha Esa dan hukum-hukumnya.

Hukum-hukum TUHAN tersebut diwahyukan kepada manusia melalui utusan-

utusannya; utusan-utusan itu adalah orang-orang yang dipilih secara khusus oleh

TUHAN sebagai pembawa agama. Agama dan semua peraturan serta hukum-

hukum keagamaan diturunkan TUHAN [kepada manusia] untuk kebahagiaan hidup

manusia di dunia dan akhirat. 

Jadi, secara umum, agama adalah upaya manusia untuk mengenal dan

menyembah Ilahi [yang dipercayai dapat memberi keselamatan serta kesejahteraan

hidup dan kehidupan kepada manusia]; upaya tersebut dilakukan dengan berbagai

ritus [secara pribadi dan bersama] yang ditujukan kepada Ilahi.

2

Page 3: TUGASAN 2 KERTAS LAPORAN

ELM 3101

 

Secara khusus, agama adalah tanggapan manusia terhadap penyataan

TUHAN Allah. Dalam keterbatasannya, manusia tidak mampu mengenal TUHAN

Allah, maka Ia menyatakan Dirinya dengan berbagai cara agar mereka mengenal

dan menyembah-Nya. Jadi, agama datang dari manusia, bukan TUHAN Allah.

Pada setiap agama mempunyai sasaran atau tujuan penyembahan atau

Sesuatu Yang Ilahi dan disembah. Ia bisa disebut TUHAN, Allah, God, Dewa, El,

Ilah, El-ilah, Lamatu’ak, Debata, Gusti Pangeran, Deo, Theos atau penyebutan lain

sesuai dengan konteks dan bahasa masyarakat [bahasa-bahasa rakyat] yang

menyembah-Nya. Penyebutan tersebut dilakukan karena manusia percaya bahwa Ia

yang disembah adalah Pribadi yang benar-benar ada; kemudian diikuti memberi

hormat dan setia kepada-Nya. Jadi, jika ada ratusan komunitas bangsa, suku, dan

sub-suku di dunia dengan bahasanya masing-masing, maka nama Ilahi yang

mereka sembah pun berbenda satu sama lain. Nama yang berbenda itu pun,

biasanya diikuti dengan pencitraan atau penggambaran Yang Ilahi sesuai sikon

berpikir manusia yang menyembahnya.

Dalam keterbatasan fiikirannya, manusia melakukan pencitraan dan

penggambaran Ilahi berupa patung, gambar, bahkan wilayah atau lokasi tertentu

yang dipercayai sebagai tempat tinggalJadi, kaum agama tidak bisa mengklaim

bahawa mereka paling benar menyebut Ilahi yang disembah. Sehingga nama-nama

lain di luarnya adalah bukan Ilahi yang patut disembah dan dipercayai atau diimani.

Pada setiap agama ada keterikatan kuat antara yang menyembah [manusia]

dan yang disembah atau Ilahi. Ikatan itu menjadikan yang menyembah [manusia,

umat] mempunyai keyakinan tentang keberadaan Ilahi. Keyakinan itu dibuktikan

dengan berbagai tindakan nyata [misalnya, doa, ibadah, amal, perbuatan baik,

moral, dan lain-lain] bahwa ia adalah umat sang Ilahi. Hal itu berlanjut, umat

membuktikan bahwa ia atau mereka beragama dengan cara menjalankan ajaran-

ajaran agamanya. Ia harus melakukan doa-doa; mampu menaikkan puji-pujian

kepada TUHAN yang ia sembah; bersedia melakukan tindakan-tindakan yang

menunjukkan perhatian kepada orang lain dengan cara berbuat baik, sedekah, dan

lain sebagainya.

Pada umumnya, setiap agama ada sumber ajaran utama [yang tertulis maupun

tidak tidak tertulis]. Ajaran-ajaran tersebut antara lain: siapa Sang Ilahi yang

disembah umat beragama; dunia; manusia; hidup setelah kematian; hubungan antar

manusia; kutuk dan berkat; hidup dan kehidupan moral serta hal-hal [dan peraturan-

3

Page 4: TUGASAN 2 KERTAS LAPORAN

ELM 3101

peraturan] etis untuk para penganutnya. Melalui ajaran-ajaran tersebut manusia atau

umat beragama mengenal Ilahi sesuai dengan sikonnya sehari-hari; sekaligus

mempunyai hubungan yang baik dengan sesama serta lingkungan hidup dan

kehidupannya.

Ajaran-ajaran agama dan keagamaan tersebut, pada awalnya hanya

merupakan uraian atau kalimat-kalimat singkat yang ada pada Kitab Suci. Dalam

perkembangan kemudian, para pemimpin agama mengembangkannya menjadi

suatu sistem ajaran, yang bisa saja menjadi suatu kerumitan untuk umatnya; dan

bukan membawa kemudahan agar umat mudah menyembah Ilahi.

Secara tradisional, umumnya, pada setiap agama mempunyai ciri-ciri spesifik

ataupun berbeda dengan yang lain. Misalnya,

pada setiap agama ada pendiri utama atau pembawa ajaran; Ia bisa saja

disebut sebagai nabi atau rasul, guru, ataupun juruselamat

agama harus mempunyai umat atau pemeluk, yaitu manusia; artinya harus

ada manusia yang menganut, mengembangkan, menyebarkan agama

agama juga mempunyai sumber ajaran, terutama yang tertulis, dan sering

disebut Kitab Suci; bahasa Kitab Suci biasanya sesuai bahasa asal sang

pendiri atau pembawa utama agama

agama harus mempunyai waktu tertentu agar umatnya melaksanakan ibadah

bersama, ternasuk hari-hari raya keagamaan

agama perlu mempunyai lokasi atau tempat yang khusus untuk melakukan

ibadah; lokasi ini bisa di puncak gunung, lembah, gedung, dan seterusnya .

Malaysia merupakan sebuah Negara yang berbilang kaum .Oleh itu ,

terdapat berbagai suku kaum yang menganut beberapa jenis agama. Secara

majoritinya menganut agama islam. Manakala selebihnya adalah buddha, hindu,

khristian dan mungkin lainnya tidak disebutkan..

Setiap kepercayaan agama di Malaysia pasti menerapkan ajaran nilai-nilai

murni kepada penganutnya. Hatta jadikan lah agama sebagai pegangan

keharmonian bukan untuk berpecah belah dalam kehidupan seharian di rumpun

yang harmoni.

Saya berbangsa Cina , oleh itu agama yang saya anuti ialah agama Buddha .

Saya memilih agama Buddha disebabkan ibu bapa saya menganuti agama ini dan

juga agama ini mudah, bernas dan berkesan. Buddhisme tiada dogma dan

peraturan yang menyempitkan alam pemikiran manusia. Segala yang dilakukan itu

terpulang kepada budi bicara kita sendiri .

4

Page 5: TUGASAN 2 KERTAS LAPORAN

ELM 3101

Agama ini selalu menggalakkan manusia menghadapi kenyataan hidup tanpa bertindak sebagai seorang hipokrit. Kita harus menerima kenyataan apabila menghadapinya. Oleh itu, umat Buddhis tidak menolak fakta berkenaan dengan dunia ini yang dijumpai oleh para saintis dan para cendekiawan. Walaupun Buddha telah memberi lebih penekanan kepada spirituil, beliau tidak pernah mengabaikan kemajuan duniawi manusia. Di dalam ajarannya kita akan menemui nasihat yang praktikal untuk bekerja dengan betulnya tanpa membuang masa serta berusaha dan bertindak dengan bijaknya demi kemajuan umat manusia. Beliau menyatakan bahawa seseorang harus menunaikan kewajipannya kepada keluarga, sanak-saudara, rakan-rakan, masyarakat, negara serta seluruh dunia.

Oleh itu umat Buddhis tidak harus mengabaikan tanggungjawab dan kewajipan mereka untuk menjadikan dunia ini lebih aman dan bahagia dengan menyumbangkan tenaga mengikut kemampuan masing-masing. Buddha tidak campur tangan dalam urusan kerajaan atau undang-undang yang ditetapkan oleh kerajaan. Buddha tidak menentang sebarang adat sosial dan tradisi sekiranya adat itu tidak merugikan tetapi sebaliknya memberi manfaat kepada masyarakat. Pada masa yang sama beliau tidak menggunakan kuasa politik atau tentera untuk mengembangkan ajarannya walaupun terdapat raja dan menteri yang menjadi pengikutnya.

Agama ini yang mengajar kita untuk berbakti kepada orang lain, mengorbankan keselesaan hidup untuk menolong umat manusia serta mengikuti disiplin dan peraturan agama bukannya kerana telah diturunkan oleh suatu kuasa ghaib tetapi diamalkan secara sukarela. Dengan mengikuti prinsip yang baik seperti ini berdasarkan keyakinan diri, kita bukan sahaja mendapat peluang untuk menjadi sempurna tetapi kita juga dapat membantu orang lain hidup dengan tenteram.

Penyempurnaan ini ialah tahap tertinggi yang harus dicapai demi menyelamatkan diri seseorang. Penyempurnaan ini tidak boleh dicapai melalui pertolongan mana-mana tuhan ataupun orang tengah.

Mengikut agama ini, kita dapat melihat akibat semua perbuatan baik atau buruk di dalam jangka hidup ini sendiri. Kenikmatan syurga atau Nibbana dapat diselami di dalam hidup ini juga. Tidak perlu tunggu hingga mati untuk melihat akibat tersebut seperti yang diajar dalam agama lain.

Sebab itulah Buddha selalu mempersilakan kita untuk datang dan menyelidik ajarannya, bukannya datang dan mempercayai secara membuta tuli. Beliau juga menasihati kita untuk memilih satu agama yang sesuai dengan menimbangkan serta menyelidik dengan pelbagai cara tanpa berdasarkan emosi ataupun kepercayaan membuta tuli. Inilah sebabnya agama Buddha dikenali sebagai ajaran yang berasaskan analisis. Di sini, kita dapat melihat analisis minda dan jasad dari segi saintifik mahupun falsafah. Aspek ini sudah tentu merupakan suatu aspek yang dihargai oleh para cendekiawan moden.

5

Page 6: TUGASAN 2 KERTAS LAPORAN

ELM 3101

Agama Buddha merupakan satu agama yang berdasarkan kebebasan yang tidak membendung kegiatan seseorang sekiranya kegiatan itu bermoral dan tidak menyakiti orang lain. Umat Buddhis mempunyai kebebasan sepenuhnya untuk menyusun kegiatan keluarga mereka tanpa melanggar prinsip-prinsip agama yang asas. Agama ini adalah seperti satu lombong emas bagi para intelek menjalankan kajian dan mencari aspek-aspek yang lebih mendalam bagi bidang psikologi, falsafah, sains dan hukum alam sejagat. Lombong emas ini juga adalah penting bagi perkembangan spirituil dan menyelamatkan umat manusia daripada belenggu dengan ketidakpuasan dan pergolakan. Tidaklah menghairankan selama 2500 tahun agama Buddha telah dapat meyakinkan kebanyakan orang dalam hampir setiap negara di benua Asia. Pada masa itu, penduduk negara-negara tersebut telah menyambut ajaran Buddha sebagai satu utusan untuk keamanan dunia. Disebabkan ini juga, agama Buddha dapat diperkenalkan tanpa sebarang masalah, tanpa mengeksploitasikan orang lain ataupun menggugat sistem yang sedia ada.

Agama ini merupakan satu agama yang mempunyai prinsip-prinsip agama yang sejati, yang dapat dipertahankan asasnya tanpa sebarang perubahan, tidak kira masa, tempat dan situasi sekalipun. Keupayaan untuk memahami nilai idea-idea agama ini mungkin akan hilang daripada ingatan manusia. Manusia mungkin mengalami masalah untuk mengamalkan prinsip-prinsip ini dalam suatu masyarakat yang kehilangan amanah. Walau bagaimanapun, nilai prinsip-prinsip yang berharga ini akan disanjungi oleh setiap manusia yang bertamadun dan memahami prinsipnya pada bila-bila masa pun.

6

Page 7: TUGASAN 2 KERTAS LAPORAN

ELM 3101

ASAL USUL AGAMA BUDDHA

Buddha Sakyamuni dilahirkan sebagai Putera Siddhatta di sempadan negeri

India dan Nepal yang pada ketika itu dikenali sebagai Kapilavathu. Beliau dilahirkan

dalam suku kaum Sakya kepada Raja Suddhodana dan Permaisuri Maha Maya.

Selepas tujuh hari putera dilahirkan, Permaisuri Maha Maya mangkat dan beliau pun

dibesarkan oleh pengasuh istana di bawah jagaan emak saudara beliau, Maha

Pajapati Gotami. Putera Siddhatta dididik dan dilatih untuk menjadi bakal raja yang

arif di samping gagah perkasa dalam hal peperangan. Segala kemewahan

kebendaan dikurniakan ke atas beliau untuk menghindarkan timbulnya niat untuk

meninggalkan rumah tangga seperti yang ditilik oleh penasihat-penasihat Raja

Suddhodana. Pada umur 16 tahun, beliau telah dikahwinkan dengan sepupu beliau,

Puteri Yasodhara, mengikut adat India. Seorang putera telah dilahirkan beberapa

tahun kemudian dan diberi nama Rahula.

 

Walaupun kehidupan dalam istana mewah dan serba mencukupi, Putera

Siddhatta masih berikhtiar untuk melihat keadaan di luar istana. Ketika bersiar-siar

di luar istana, beliau terserempak dengan seorang tua yang uzur, kemudian seorang

pesakit yang mengerang kesakitan, seterusnya mayat dan seorang pertapa.

Keempat-empat jenis coretan hidup ini telah mengubah pandangan beliau mengenai

kehidupan. Semenjak itu, Putera Siddhatta asyik memikirkan soal kesengsaraan

manusia dan bermuram sahaja. Pada umur 29 tahun, beliau telah mengambil

keputusan untuk meninggalkan segala kemewahan untuk mencari jawapan kepada

sebab-musabab kesengsaraan.

 

Pada mulanya, beliau mengikut kumpulan pertapa yang terkemuka pada

masa itu dan berbincang dengan mereka mengenai kehidupan. Dua orang pertapa

terkemuka yang beliau pernah berguru ialah Alara Kalama dan Udaka Ramaputta.

Akan tetapi kaedah mereka tidak dapat menyelesaikan masalah dasar manusia.

Oleh itu, dengan hati yang cekal, beliau telah berazam untuk mencari jalan untuk

menamatkan kesengsaraan manusia dengan sendirinya. Selama enam tahun beliau

bertapa dan menyeksa diri sendiri dengan pelbagai cara berhabis-habisan tetapi

pencerahan tidak juga tercapai. Akhirnya beliau mengambil keputusan untuk

meninggalkan sikap melampau ini dan mengikuti sikap kesederhanaan dalam

7

Page 8: TUGASAN 2 KERTAS LAPORAN

ELM 3101

kehidupan. Pada fajar bulan purnama Vesak ketika beliau berumur 35 tahun, beliau

berjaya mencapai pencerahan.

 

Setelah memahami misteri kehidupan, beliau telah berangkat untuk

menyampaikan dan berkongsi pengalaman beliau dengan manusia yang sedia

mendengar ajaran beliau. Usaha ini mengambil masa selama 45 tahun di Utara

India, khususnya di sepanjang tebing Sungai Gangga sehingga beliau

menghembuskan nafas terakhir ketika berumur 80 tahun. Beliau telah berjaya

merobohkan jurang kasta antara pengikut-pengikut beliau dan mengajar tentang

kesamaan antara makhluk. Pengikut-pengikut beliau memakai jubah kuning tanda

keamanan dan kesamaan. Mereka telah diseru untuk memperkembangkan ajaran

Buddha demi kebaikan umat manusia dan makhluk lain. Oleh itu, mereka

dikehendaki menuju ke arah yang berlainan supaya dapat menguntungkan lebih

banyak makhluk. Kegiatan pengikut-pengikut ini berkembang luas selepas itu dan

terus disebarkan dengan giat dan teratur oleh Maharaja Asoka, tiga ratus tahun

selepas pemergian Buddha. Gema laungan Cahaya Asia masih kuat kedengaran

hari ini. Buddha disanjung dalam sejarah manusia kerana beliau menekankan

keamanan mental dan fizikal. Ajaran ini telah berjaya menanamkan benih keamanan

dalam sanubari ramai kaum di Dunia Timur. Mereka sudah yakin bahawa mereka

bertanggungjawab ke atas segala perbuatan mereka dan potensi manusia adalah

tidak terbatas. Pesanan terakhir Buddha kepada pengikut-pengikut beliau ialah

teruskan usaha untuk mencapai ketenangan akhir — Nibbana. Usaha turun-temurun

ini akan berkepanjangan supaya Cahaya Asia tetap menerangi dunia ini!

8

Page 9: TUGASAN 2 KERTAS LAPORAN

ELM 3101

PEMIKIRAN DAN DOKTRIN-DOKTRINNYA

Pemeluk Buddha percaya bahawa Buddha adalah anak Tuhan, penyelamat

manusia dari segala tragedi dan penderitaan. Dialah yang menanggung segala

kesalahan manusia. Mereka juga berkeyakinan bahawa penjelmaan Buddha terjadi

melalui proses persenyawaan antara roh suci dengan perawan 'maya'. Mereka

mengatakan, kelahiran Buddha ditandai dengan munculnya sebuah bintang di langit

yang disebut Bintang Buddha.

Ketika Buddha lahir ke dunia, menurut keyakinan mereka, tentara-tentara

langit bergembira ria,para Mala'ikat mengalunkan lagu cinta, menyambut

kelahirannya yang penuh berkah.Sebenarnya orang-orang bijak telah mengetahui

tentang kelahiran dan sifat-sifat ketuhanan Buddha. Karena itu baru saja satu hari

setelah kelahirannya, manusia sudah berduyun-duyun menyambutnya. Bahkan

ketika Buddha masih bayi, ia berkata kepada ibunya bahawa dirinya adalah manusia

paling agung.

Pada suatu hari Buddha masuk ke salah satu candinya. Kemudian patung-

patung yang ada di dalam candi tersebut berwujud di hadapannya. Syetan telah

gagal memalingkannya.Oleh pengikut Buddha diyakini pula bahawa hari-hari terakhir

dalam kehidupannya telah terjadi perubahan pada dirinya. Misalnya, seberkas

cahaya turun mengitari kepalanya dan jasadnya disinari cahaya yang terang

benderang. Sehingga orang-orang yang menyaksikannya berkata,"Ini bukan

manusia. Dia adalah Tuhan Yang Agung."

Penganut Buddha bersembahyang menyembah Buddha. Mereka

berkeyakinan bahawa Buddha dapat memasukkan ke nirwana. Sembahyang,

menurut mereka, harus dilaksanakan dalam upacara pertemuan yang dihadiri oleh

orang-orang Buddha yang banyak.

Ketika Buddha meninggal, para pengikutnya berkata, "Ia naik ke langit

bersama jasadnya setelah menyelesaikan tugasnya di bumi."Selain itu, pengikut

Buddha meyakini kembalinya Buddha ke bumi untuk kedua kalinya, untuk

memulihkan kedamaian dan keberkahan.

Menurut mereka Buddha adalah Yang Agung, Tunggal dan Amali. Buddha

adalah zat dari cahaya yang bukan cahaya biasa. Dialah yang akan menghisab

orang-orang yang sudah mati atas amal perbuatan mereka. Buddha telah

meninggalkan ajaran-ajaran yang wajib dikerjakan manusia sampai qiyamat.

Dikatakan, Buddha telah mendirikan kerajaan agama di muka bumi ini.

9

Page 10: TUGASAN 2 KERTAS LAPORAN

ELM 3101

Orang Buddha harus terikat kepada 8 hal, sehingga ia mampu mencapai

kemenangan dan mengalahkan hawa nafsunya. Delapan hal tersebut ialah

1. Cenderung kepada yang benar dan lurus serta kosong dari pengaruh syahwat

dan kelezatan.Ini semua harus terjelma pada waktu akan melakukan perbuatan apa

saja.

2. Bersifat benar dan lurus, tidak terpengaruh hawa nafsu.

3. Berpenampilan benar dan lurus.

4. Keyakinan yang lurus yang dibarengi ketenangan dan ketentraman jiwa terhadap

apa yang dilakukannya.

5. Sesuai antara ucapan dengan apa yang di dalam hati.

6. Sesuai antara prilaku dan kalbu serta lisan.

7. Kehidupan yang benar, yang bersendikan meninggalkan segala kelezatan.

8. Usaha yang benar yang mengarah kepada kelurusan hidup berdasarkan ilmu dan

kebenaran serta meninggalkan segala kelezatan duniawi..

Kaum Buddha terpecah menjadi dua golongan, Buddha yang taat beragama

dan Buddha awam.Buddha taat ialah orang Buddha yang menjalankan seluruh

ajaran Buddha dan wasiat-wasiatnya.Sedangkan Buddha awam ialah orang Buddha

yang menerapkan sebagian ajaran dan wasiat-wasiatnya.

Budhisme mempunyai dua aliran, aliran utara dan aliran selatan. Aliran Utara

ialah pengikut Buddha sampai menuhankannya. Sedangkan aliran Selatan ialah

pengikut Buddha yang agak wajar dalam memandang Buddha. Aliran Utara yang

kitab-kitab sucinya ditulis dalam bahasa Sansekerta. Aliran ini berkembang

di Cina, Jepang, Nepal dan Sumatera (pada masa Kerajaan Sriwijaya, pen).

Aliran Selatan yang kitab-kitab sucinya ditulis dalam bahasa Pali, tersebar di Birma,

Sailan dan Siam .

10

Page 11: TUGASAN 2 KERTAS LAPORAN

ELM 3101

CARA MENGAMALKAN AGAMA BUDDHA DALAM RUTIN HARIAN INDIVIDU ,

AKTIVITI KELUARGA DAN AKTIVITI TAHUNAN

Sebagai seorang Buddhis, wajar untuk kita memiliki sebuah imej atau gambar

Buddha di dalam rumah, bukan sebagai perhiasan untuk dipamerkan. Akan tetapi

sebagai satu objek penghargaan dan penghormatan. Rupabentuk Patung Buddha

yang tenang, yang melambangkan Metta (kasih sayang suci), kesucian dan

kesempurnaan melahirkan satu sumber inspirasi yang boleh menolong kita

mengatasi segala kesulitan, keresahan atau salah faham semasa menjalankan

kegiatan harian kita di dalam dunia yang serba pancaroba ini. Hidup penuh dengan

rintangan yang boleh dihindari jika kita melaksanakan ajaran-ajaran mulia daripada

Guru Agung kita. Ketika menghormati Buddha, kita dapat bermeditasi walaupun

sebentar, dengan memusatkan fikiran kita pada sifat-sifat Buddha yang agung dan

mulia kita dapat menyempurnakan diri melalui inspirasinya.

Sebagai penganut Agama Buddha, kita juga harus untuk memberi

penghormatan kepada Guru Agung kita setipa hari . Amalan ini boleh dilakukan

pada awal pagi atau lewat malam sebelum tidur. Ketika melakukan amalan ini, puja

berfaedah jika usaha dibuat untuk membaca Sutta. Cara hidup begini satu amalan

Buddhis yang mulia. Ibu-bapa harus memupuk amalan-amalan agama yang

bermanfaat dan yang dihormati sepanjang zaman dikalangan anak-anak mereka

dengan menyedari dan menghargai pusaka yang berharga ini.

Ibu-bapa yang beragama Buddha digalakkan menghantar anak-anak mereka ke

Sekolah Minggu Buddhis atau kelas-kelas agama untuk melatih mereka menjadi

anak-anak yang bertanggungjawab dan warganegara yang baik.

Sementara seseorang Buddhis digalakkan untuk melaksanakan amalan agama

di dalam rumah, mereka juga diingatkan supaya tidak melupakan atau mengabaikan

kewajipan sosial mereka terhadap kegiatan-kegiatan di vihara (wat) pada hari bulan

purnama dan hari bulan-baru (hari pertama dan hari ke-15 kalendar Cina. Kunjungan

ke sesebuah vihara dan menyertai dalam upacara keagamaan dianggap sebagai

satu perbuatan yang berpahala. Mengamal Delapan Sila (Attha Sila) oleh para

penganut pada perayaan tanggal satu dan limabelas merupakan satu perbuatan

yang berpahala serta berpatutan. Mereka yang menyertai upacara ini diminta untuk

berpakaian sederhana yang serba putih dan berada di vihara selama sehari

mengambil bahagian di dalam upacara-upacara keagamaan seperti meditasi,

11

Page 12: TUGASAN 2 KERTAS LAPORAN

ELM 3101

perbincangan agama, membaca buku-buku agama serta mngembangkan kasih

sayang suci.

Di dalam setiap agama terdapat objek-objek atau simbol-simbol yang diberi

penghormatan. Di dalam agama Buddha terdapat tiga objek agama yang utama

untuk tujuan tersebut, iaitu:-

1. Saririka atau relik-relik Buddha.

2. Uddesika atau simbol-simbol agama seperti imej Buddha dan pagoda

3. Paribhogika atau barang-barang peribadi yang digunakan oleh Buddha

1. Patung Sang Buddha

Patung Sang Buddha ini bentuknya bermacam-macam. Ada yang menggunakan

bentuk seperti payung yang ada di Candi Borobudur, ada yang menggunakan gaya

India, Thailand, Srilanka, dan sebagainya. Sesungguhnya patung Sang Buddha

bukan melambangkan atau mewujudkan manusia Siddhattha Gotama. Jadi kalau

Saudara berada di depan patung Sang Buddha, jangan Saudara membayangkan

bahawa Sang Buddha itu seperti patung yang ada di hadapan Saudara atau yang

pernah Saudara lihat. Kalau kita mengingat kembali riwayat hidup Sang Buddha, kita

akan melihat bahawa ketika Beliau masih menjadi bodhisatva, sesungguhnya Beliau

memiliki satu kehidupan yang sangat berlebihan; ada harta, tahta dan wanita.

Namun Pangeran Siddhattha adalah manusia yang mempunyai cara berfikir yang

berbeda. Ketika Beliau menyedari bahawa hidup ini sesungguhnya tidak kekal dan

tidak memuaskan, Beliau pun memutuskan untuk mencari ubat yang dapat

mengatasi ketuaan, sakit, lahir dan mati; walaupun sangat menderita, Beliau terus

berjuang. Bahkan pada suatu hari Beliau bertekad untuk tidak akan berdiri dari

tempat duduknya sebelum menemukan ubat sakit, tua, lahir dan mati; dan malam itu

juga Beliau berhasil menembus hakikat hidup yang tidak kekal yang disebut

mencapai Nibbana/padamnya keinginan, yang sekarang diperingati setiap hari

Waisak. Inilah sesungguhnya makna yang terkandung dari patung Sang Buddha

iaitu lambang semangat yang tidak pernah putus asa. Ketika melihat patung Sang

Buddha, hendaknya muncul semangat untuk bekerja, semangat untuk berjuang

dalam meraih cita-cita. Kita bersujud di depan patung Sang Buddha adalah untuk

menghormati Guru kita yang telah mengajarkan kebenaran, jadi bukan menyembah

12

Page 13: TUGASAN 2 KERTAS LAPORAN

ELM 3101

pada patung. Dengan demikian, kita tidak akan pernah kekurangan/kehilangan

semangat dalam perjuangan hidup kita.

2. Lilin

Lilin ini sesungguhnya juga merupakan suatu lambang. Seperti lilin yang rela

hancur demi menerangi kegelapan, demikian juga hendaknya seorang umat Buddha

hendak berkorban untuk kebahagiaan makhluk lain. Pengorbanan besar telah

diberikan oleh Guru kita; 6 tahun menderita dan membaktikan diri selama 45 tahun

untuk mengajarkan Dhamma setiap hari. Kita pun sebagai murid-muridnya

hendaknya bersikap demikian; seperti lilin yang menerangi kegelapan, demikian juga

hendaknya kita sebagai umat Buddha seperti menjadi pelita di dalam kehidupan

bermasyarakat dengan kebenaran yang dibabarkan oleh Sang Buddha.

3. Bunga

Bunga melambangkan ketidakkekalan; hari ini indah dan wangi tetapi esok akan

layu, lusa akan membusuk dan dibuang. Demikian pula dengan diri kita; hari ini kita

masih sihat, kuat dan cantik tetapi dengan berlalunya sang waktu; kesihatan,

kekuatan dan kecantikan kita pun akan berkurang. Seperti bunga yang sekarang

segar, esok akan layu dan dibuang; demikian juga hendaknya kita selalu menyedari

bahawa pada suatu ketika kita pun akan dibuang, berpisah dengan yang dicintai dan

berkumpul dengan yang dibenci. Oleh kerana itu, tidak ada gunanya kita sombong

kerana semua ada batasnya dan tidak kekal. Ini adalah Dhamma yang dipesankan

lewat altar.

4. Air

Air ini melambangkan pembersih segala kotoran. Seperti air yang membersihkan

semua debu-debu kekotoran; demikian juga ajaran Sang Buddha hendaknya

membersihkan segala kekotoran yang melekat di batin dan fikiran kita baik

ketamakan, kebencian mahupun kebodohan.

5.Dupa 

Dupa, sama ada dalam bentuk serbuk atau colok, dibakar untuk

melambangkan perbuatan menyucikan fikiran atau jasad kita.

13

Page 14: TUGASAN 2 KERTAS LAPORAN

ELM 3101

Pembakaran dupa akan melepaskan asap yang harum ke udara. Dari jauh

kita sudah dapat menghidunya. Begitu juga perbuatan dan niat baik kita akan dirasai

oleh orang ramai.

Dupa yang sedang membakar serupa juga dengan kewujudan kita. Serbuk

dupa atau colok diibaratkan jasad kita dan hujung colok yang membakar diibaratkan

hati, sentiasa dalam perubahan. Tanpa pembakaran, dupa tidak membawa apa

makna dan tanpa hati, jasad tidak akan wujud.

Selepas satu masa colok atau dupa akan habis dibakar ataupun apabila

keadaan yang tidak sesuai wujud, dupa dan colok akan terpadam. Ini mencerminkan

ketidakkekalan (Anicca), penderitaan (Dukkha) dan ketidakakuan (Anatta).

Upacara yang dijalankan oleh penganut buddha

1) Bersujud

Bersujud di hadapan patung Buddha bukanlah memuja berhala. Ini

merupakan ungkapan rasa hormat yang mendalam. Sujud merupakan

pernyataan bahawa Buddha telah mencapai Penerangan Sempurna dan

Tertinggi. Dengan melakukan ini seseorang dapat menekan keinginan,

perasaan menang sendiri, dan menjadi lebih siap mempelajari ajaran Buddha.

2) Beranjali

Meletakkan kedua telapak tangan di depan dada (anjali) merupakan suatu

tradisi untuk menyatakan penghormatan tertinggi kepada Tiga Permata.

Ketika seorang umat Buddha menyapa yang lain, mereka mengatupkan

kedua telapak tangan seperti sekuntum bunga teratai yang kuncup, sedikit

membungkukkan badan, dan dengan perlahan berkata ?Sekuntum teratai

(simbol kesucian dalam Agama Buddha) untukmu, seorang Buddha di masa

depan.? Salam ini memberikan pengakuan adanya benih-benih Penerangan

Sempurna atau benih Kebuddhaan di dalam diri orang lain oleh karenanya

kita mengharapkan kebaikan dan kebahagiaan untuknya. Meletakkan kedua

telapak tangan juga mempunyai efek pemusatan dan penenangan pikiran.

3) Pradaksina

Pradaksina merupakan kegiatan mengelilingi sebuah obyek pemujaan seperti

stupa (sebuah bangunan bersejarah tempat menyimpan reliks suci), pohon

Bodhi (pohon di mana Buddha duduk di bawahnya saat Beliau mencapai

14

Page 15: TUGASAN 2 KERTAS LAPORAN

ELM 3101

Penerangan Sempurna), atau Pratima Buddha, sebanyak tiga kali atau lebih

sebagai wujud sikap hormat. Ini dilakukan dengan meditasi berjalan searah

jarum jam; seseorang menjaga agar tetap berada di sisi kanan obyek

pemujaan.

4) Persembahan

Memberikan persembahan di altar merupakan wujud bakti, yang

menunjukkan penghormatan dan pemujaan kepada Tiga Permata. Setiap

benda yang dipersembahkan memiliki makna masing-masing.

15

Page 16: TUGASAN 2 KERTAS LAPORAN

ELM 3101

PERAYAAN

1) Hari Wesak

Hari Wesak merupakan hari terpenting bagi penganut agama Buddha kerana

hari Wesak melambangkan Kelahiran, Pencerahan Agung, dan Kewafatan Gautama

Buddha. Hari Wesak juga dikenali dengan nama Visakah Puja atau Buddha Purnima

di India, Vesak di Singapura,Visakha Bucha di Thailand, dan Wesak di Sri Lanka.

Lazimnya,penganut ajaran Buddha akan mengunjungi kuil Buddha pada waktu pagi

untuk memberikan penghormatan kepada Buddha,yang dilambangkan oleh simbol-

simbol Buddha seperti Pagoda, patung Buddha, pokok Bodhi dan Sarikata (relik

Buddha). Pengikut agama Buddha boleh membawa persembahan yang ringkas

seperti bunga, lilin dan colok dan mempersembahkannya kepada Guru mereka yang

agung. Persembahan simbolik ini mengingatkan kita bahawa seperti juga bunga

yang cantik akan layu di dalam masa yang pendek dan lilin dan colok akan habis

membakar dengan cepatnya, hidup kita juga menghadapi pereputan dan

disintegrasi. Umat Buddhis diajar menjauhkan diri daripada membunuh sebarang

makhluk hidup. Mereka digalakkan menjamu makanan vegetarian pada hari

tersebut. Di setengah negara, terutamanya di Sri Lanka, dua hari diperuntukkan

untuk merayakan hari Wesak dan semua kedai minuman keras dan rumah sembelih

ditutup atas warta kerajaan. Ribuan burung dan binatang juga dibebaskan sebagai

tanda simbolik memberikan kebebasan kepada mereka yang di dalam tawanan.

Para penganut juga akan melafazkan semula Tisarana(Tiga Perlindungan:

Buddha, Dhamma dan Sangha) untuk memperbaharui komitmen mereka kepada

ajaran Buddha. Perlindungan, dalam pengertian ajaran Buddha merujuk kepada

perlindungan daripada kesengsaraan dan ketidakpuasan duniawi.

* Berlindung kepada Buddha membawa maksud menyanjungi Buddha sebagai Guru

Agung yang telah menunjukkan cara untuk mendapat kedamaian dalam kehidupan.

* Berlindung kepada Dhamma bermaksud keyakinan serta mengamalkan ajaran

Buddha untuk mendapat kedamaian dalam hidup iaitu Nibbana.

* Berlindung kepada Sangha bermaksud mendapat sokongan serta menyokong

sesama umat Buddha dalam mengamalkan ajaran Buddha.Memusatkan fikiran

kepada lapan prinsip "Precepts" sementara para sami yang memakai

sarung kuning akan membaca kitab Buddha "Sutras".

Selepas itu penganut Buddha akan bersembahyang dan melepaskan burung

merpati. Hari Wesak juga merupakan hari memberi makan kepada orang miskin dan

sedekah kepada para sami. Hari Wesak dirayakan oleh semua penganut ugama

16

Page 17: TUGASAN 2 KERTAS LAPORAN

ELM 3101

Buddha di seluruh dunia.Dikalangan penganut Buddha di Singapura dan Taiwan,

terdapat amalan mencederakan diri ketika menyambut hari Wesak seperti berjalan di

atas bara api sebagai menyambut hari kelahiran dewa Bao-sheng Da-di.

Ia dirayakan dalam bulan Mei pada waktu terang bulan (purnama sidhi) untuk

memperingati tiga peristiwa penting, iaitu:

1. Kelahiran Siddharta Buddha di Taman Lumbini pada tahun 623 S.M.

2. Siddharta Buddha mendapat ilham Agung dan menjadi Buddha di Buddha-Gaya

pada usia 35 tahun di tahun 588 S.M.

3. Buddha Gautama mangkat di Kusinara pada usia 80 tahun di tahun 543 S.M.

2) Hari Upavasatha

Saat Upavasatha (Uposatha) atau bulan baru dan bulan purnama (tanggal 1

dan 15 penanggalan bulan), banyak umat Buddha berkumpul di vihara untuk

bermeditasi, membuat persembahan, mengulang khotbah Dharma, dan melakukan

penghormatan pada Tiga Permata. Beberapa umat Buddha juga melaksanakan

vegetarian pada hari-hari tersebut, sebagaimana mereka menjalankan delapan sila.

3) Hari Ullambana

Ullambana adalah perwujudan rasa hormat umat Buddha kepada leluhur

mereka dan cinta kasih mereka kepada semua makhluk yang menderita di alam

sengsara. Peringatan Ullambana pada tanggal 15 bulan 7 penanggalan bulan,

didasarkan pada kejadiaan saat Maudgalyayana (Mogallana), seorang pengikut

Buddha, melalui kekuatan meditasinya menemukan bahwa ibunya dilahirkan

kembali di alam sengsara. Karena sedih, ia meminta bantuan Buddha yang

kemudian menasehatinya untuk membuat persembahan kepada Sangha, kaerna

jasa kebajikan dair perbuatan itu dapat membebaskan penderitaan ibunya dan juga

makhluk lain di alam sengsara. Membuat persembahan untuk membebaskan

penderitaan orang yang telah meninggal dan makhluk lain di alam sengsara menjadi

perayaan umum yang popular.Ullambana diperingati dengan mempersembahkan

kebutuhan-kebutuhan Sangha, mengulang khotbah Dharma, dan melakukan

perbuatan-perbuatan amal. Jasa kebajikan dari perbuatan-perbuatan ini akan

dilimpahkan kepada semua makhluk.

17

Page 18: TUGASAN 2 KERTAS LAPORAN

ELM 3101

4) Upacara Perpindahan Cahaya

Dalam upacara ini, umat memegang sebatang liling yang menyala sambil berjalan

berkeliling batas tepi vihara, objek suci, atau bangungan bersejarah dengan meditasi

berjalan. Mereka memanjatkan mantara atau nama Buddha sebagai pujian kepada-

Nya. Upacara ini melambangkan cahaya Kebijaksanaan (menyebarkan Kebenaran)

ke segala penjuru dunia untuk menghalau sisi gelap ketidaktahuan. Secara pribadi

ini memiliki makna menyalakan lampu Kebijaksanaan dalam diri seseorang.

Nyala api yang dapat dipindahkan ke lilin lain yang tak terhitung banyaknya tanpa

memadamkan nyalanya sendiri, melukiskan bahwa Kebijaksanaan dapat dibagikan

tanpa mengurangi bagian orang yang membagikan. Terbakarnya sumbu disertai

lelehnya lilin mengingatkan kita pada ketidakkekalan dan perubahan-perubahan

semua benda yang terkondisi, termasuk hidup kita sendiri. Merenngkan hal ini dapat

membantu kita menghargai setiap momen dalam hidup tanpa menjadi melehat

padanya. Perhatian dapat dilatih dengan menjaga agar nyala lilin tidak padam. Ini

menggambarkan penjagaan pikiran dari faktor-faktor negatif yangmerusak

kehidupan spiritual. Dalam upacara ini, semangat dapat ditumbuhkan dengan

melihat secercah api kecil yang menerangi lautan kegelapan, sampai lautan cahaya

yang saling membagi penerangan bagi semua.

5) Upacara Tiga Langkah Satu Sujud

Dalam upacara ini, para pengikut biasanya berbaris sebelum terbitnya matahari

untuk pengitari batas tepi vihara, membungkukkan badang sekali setiap tiga

langkah, sambil memanjatkan mantra-mantra atau nama Buddha sebagai

penghormatan bagi-Nya. Pada setiap sujud, Buddha dapat divisualisasikan sedang

berdiri di atas telapak tangan kita yang terbuka dan kita sambut dengan hormat.

Telapak tangan yang terbuka melambangkan bunga teratai, lambang merekahnya

kesucian (walaupun akar-akar bunga teratai beradai di lumpur kejahatan, bunganya

mekar dengan kesucian dan bersih dari lumpur). Setiap sujud merupakan

penyampaian rasa hormat kepada Buddha (atau pada seluruh Buddha dan

Bodhisattva yang tidak terhitung jumlahnya). Latihan ini membantu pemurniaan

pikiran, menekan ego, dan mengurangi rintangan-rintangan sepanjang jalan spiritual

sambil seseorang menyesali tindakan-tindakan buruk yang lalu dan mengingnkan

perkembangan spiritual. Dengan perhatian penuh para perbuatan, ucapan dan

pikiran selama latihan, konsentrasi dan ketenangan dapat dicapai.

18

Page 19: TUGASAN 2 KERTAS LAPORAN

ELM 3101

Upacara yang panjang ini mengingatkan seseorang kepada perjalanan menuju

Penerangan Sempurna yang panjang dan sukar. Tetapi ini juga mengingatkan kita

bahwa sejauh kita telah bertekad, seluruh rintangan akan dapat ditanggulangi.

Keteguhan dalam melengkapi latihan ini walaupun ada rintangan juga dapat

membantu memperkuat keyakinan kepada Buddha dan ajaran-ajaranNya yang

menuntun kita menuju Penerangan Sempurna.Merekahnya fajar pada akhir upacara

melambangkan cahaya Kebijaksanaan menghalau kegelapan kebodohan karena

seseorang telah maju selangkah dalam perjalanan menuju Penerangan Sempurna.

19

Page 20: TUGASAN 2 KERTAS LAPORAN

ELM 3101

KEPENTIGAN AGAMA BUDDHA KEPADA DIRI PENGKAJI

Agama adalah pegangan yang harus ada dalam diri setiap manusia.Tanpa

pegangan agama, maka akan goyahlah kehidupan manusia.Peranan agama yang

paling dominant adalah ia dapat menjadi pemangkin kepada pembangunan

manusia.

Pegangan agama juga boleh menjadi asas kepada ketamadunan dan acuan

kepada latar budaya masyarakat.Agama juga dapat membentuk pandangan

semesta seseorang dan sesebuah masyarakat serta perilaku dan tindakan mereka

dalam kehidupan. Ini dapat dilihat dari segi pertuturan, perilaku dan gaya hidup

seseorang manusia.

Selain itu agama memainkan peranan yang penting dalam membentuk

pandangan dunia dalam kehidupan manusia serta mendatangkan ketenangan dan

keamanan di kalangan penduduk dunia sehinggakan agama itu dijadikan sebagai

sumber kekuatan dan mekanisme yang berpengaruh dalam pembentukan

keselamatan serantau. Ini dibuktikan dengan prinsip agama buddha yang

bencikan peperangan. Agama buddha juga melarang umatnya untuk memulakan

peperangan dan menggalakkan menyelesaikan masalah dengan aman

(perbincangan).

Agama dan tamadun merupakan perkara yang sinonim. Tanpa agama sesuatu

tamadun tidak akan membangun dengan cepat. Ini kerana agama mampu

memberikan suatu lonjakkan paradigma kepada tamadun yang sedang ingin

membangun dan ia juga merupakan salah satu elemen yang menolak dan

menggerakkan sesebuah tamadun dalam kehidupan. Mari kita singkap sejarah

Dinasti Sung yang tidak bermoral kerana maharajanya secara dictator dan kejam.

Dinasti ini pernah di labelkan "zaman pencerobohan orang gasar". Akibat kerajaan

maharaja yang kejam dan tidak bermoral rakyatnya memberontak di bawah

pimpinan petani dan akhirnya dinasti tersebut Berjaya digulingkan.

Dengan ini dapat disimpulkan bahawa agama memainkan peranan yang amat

vital dalam kehidupan manusia dan seterusnya dalam pembinaan tamadun.

20